reverensi

17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian manajemen Untuk mengelola suatu perusahaan (organisasi) selalu dibutuhkan suatu sistem manajemen, agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Berikut adalah pengertian – pengertian manajemen dari beberapa ahli. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya yang berjudul ManagementManajemen adalah : “ Management is the process of coordinating, work activities so that they are completed efficiently and effectively with and through other people.”(2003:6). Artinya : “Manajemen adalah proses pengkoordinasian aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat diselesaikan secara efisien dan efektif baik bersama maupun orang lain.” Menurut Angelo Kinicki dan Brian K. Williams pengertian manajemen adalah sebagai berikut: “Management is defined as the persuit of organizational goals efficienly and effectiviley by integrating the work of people through planning, organizing, leading and controlling the organization’s recources.”(2003:5). Artinya : “Manajemen adalah sebagai pencapaian tujuan-tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan mengintegrasikan pekerjaan orang-orang melalui perencanaan, pengorganisasian, kempemimpinan dan pengendalian sumber daya yang dimiliki organisasi.” Efektif berarti berusaha mencapai tujuan-tujuan organisasi, sementara efesien berarti 1

description

reverensi

Transcript of reverensi

Page 1: reverensi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Produksi

2.1.1 Pengertian manajemen

Untuk mengelola suatu perusahaan (organisasi) selalu dibutuhkan suatu

sistem manajemen, agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Berikut

adalah pengertian – pengertian manajemen dari beberapa ahli.

Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya yang

berjudul “ Management”

Manajemen adalah :

“ Management is the process of coordinating, work activities so that they

are completed efficiently and effectively with and through other

people.”(2003:6).

Artinya : “Manajemen adalah proses pengkoordinasian aktivitas-aktivitas

kerja sehingga dapat diselesaikan secara efisien dan efektif baik bersama maupun

orang lain.”

Menurut Angelo Kinicki dan Brian K. Williams pengertian manajemen

adalah sebagai berikut:

“Management is defined as the persuit of organizational goals efficienly

and effectiviley by integrating the work of people through planning,

organizing, leading and controlling the organization’s

recources.”(2003:5).

Artinya : “Manajemen adalah sebagai pencapaian tujuan-tujuan organisasi

secara efektif dan efisien dengan mengintegrasikan pekerjaan orang-orang

melalui perencanaan, pengorganisasian, kempemimpinan dan

pengendalian sumber daya yang dimiliki organisasi.” Efektif berarti

berusaha mencapai tujuan-tujuan organisasi, sementara efesien berarti

1

Page 2: reverensi

2

mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan menggunakan sumber daya

yang minimum yang artinya membuat penggunaan uang, waktu, material

dan orang-orang dengan cara yang terbaik.

Menurut Pamela’s Lewis, Stephen H.Goodman, dan Patricia M. Pandt

dalam bukunya yang berjudul “ Management- Challenges For Tomorrow,

Leader” mendefinisikan bahwa :

“Management is defined a the process of administering and

coordinating recources effectively, efficiently,and in effort to achieve

the goals of the organization.”(2003:3).

Artinya : “Manajemen didefinisikan sebagai proses dari

pengadministrasian dan pengkoordinasian sumber daya-sumber daya

secara efektif, efisien untuk mencapai tujuan organisasi.”

Adapun pengertian manajemen menurut H.B. Siswanto mengemukakan

bahwa :

“Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap orang dan

mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.”(2005:2).

2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi / Operasi

Dalam melakukan kegiatan operasi membutuhkan usaha atau cara untuk

merencanakan, mengatur dan mengelola faktor-faktor produksi yaitu meliputi

modal, mesin, material dan manusia dengan keahlian manajerialnya sehingga

dapat menghasilkan barang dan jasa untuk mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan

perencanaan, pengaturan dan pengolahannnya disebut manajemen produksi.

Pengertian tentang manajemen produksi banyak ahli yang telah

mendefinisikannya, diantaranya adalah menurut Sofjan Assauri dalam bukunya

“Manajemen Produksi dan Operasi.”(2004:11) adalah sebagai beikut :

Page 3: reverensi

3

“Manajemen Produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan

mengkoordinasikan penggunaan sumber daya, yang berupa sumber

daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana bahan

secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah

kegunaan (utility) suatu barang atau jasa.”

Sedangkan menurut Pangestu Subagyo, dalam bukunya “Manajemen

Operasi”(2000:2) mengemukakan bahwa :

“Manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk

mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan

secara efisien.”

Adapun menurut Suyadi Prawirosentono, dalam bukunya “Manajemen

Operasi, Analisis dan Studi Kasus” (2001:1) mengatakan bahwa :

“Manajemen produksi (operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan,

dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan (set of activities) untuk

membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan

penolong lain.”

Menurut Richard L. Draft (2006:216) mengemukakan bahwa :

“Manajemen oprasional adalah bidang manajemen yang

mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-

alat dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-

masalah produksi.”

Menurut Manahan P. Tampubolon, dalam bukunya “Manajemen

Operasional “ (2004:13) mengatakan bahwa :

“Manajemen operasional didefinisikan sebagai manajemen proses

konversi, dengan bantuan fasilitas seperti : tanah, tenaga kerja,

modal, dan manajemen masukan (input) yang diubah menjadi

Page 4: reverensi

4

keluaran yang diinginkan, berupa barang atau jasa atau

layanan.”

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat ditarik simpulan bahwa

manajemen produksi merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk menciptakan dan

menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa, melalui perencanaan,

pelaksanaan, dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi atau fasilitas-fasilitas

produksi yaitu : tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen, agar dapat

dilakukuan secara efektif dan efisien.

2.1.3 Pengertian dan jenis-jenis Mesin

Mesin merupakan suatu fasilitas yang mutlak diperlukan perusahaan

manufaktur dalam berproduksi. Dengan menggunakan mesin perusahaan dapat

menekan tingkat kegagalan produk dan dapat meningkatkan standar kualitas serta

dapat mencapai ketepatan waktu dalam menyelesaikan produknya sesuai dengan

permintaan pelanggan dan penggunaan sumber bahan baku akan lebih efesien

karena dapat lebih terkontrol penggunaannya.

Pengertian Mesin menurut Sofyan Assauri dalam bukunya “Manajemen

Produksi dan operasi” (2004:78) mengatakan bahwa :

“Mesin adalah suatu peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan

atau tenaga yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam

mengerjakan produk atau bagian-bagian produk tertentu.”

Mesin dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Mesin yang bersifat serbaguna (general purpose machines)Mesin yang serbaguna merupakan mesin yang dibuat untuk mengerjakan

pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis produk. Contoh pabrik

kayu memiliki mesin potong yang dapat menggergaji berbagai kayu.Ciri-ciri dari general purpose machines adalah :

a) Mesin ini diproduksi dalam bentuk standard dan atas dasar pasar

(ready stock).

Page 5: reverensi

5

b) Mesin ini memproduksi dalam volume yang besar, maka harganya

relatif murah sehingga investasi dalam mesin lebih murah.c) Penggunaan mesin sangat fleksibel dan variasinya banyak.d) Dipergunakan kegiatan pengawasan atau inspeksi atas apa yang

dikerjakan mesin tersebut.e) Biaya operasi lebih mahal.f) Biaya pemeliharaan lebih murah, karena bentuknya standar.g) Mesin ini tidak mudah ketinggalan jaman.

2. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines)Mesin yang bersifat khusus adalah mesin-mesin yang dibuat untuk

mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama. Misalnya mesin

pembuat semen.Ciri-ciri special purpose machines adalah :

a) Mesin ini dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah kecil. Oleh

karena itu harganya lebih mahal, sehingga investasi menjadi lebih

mahal.b) Mesin ini biasanya semi otomatis, sehingga pekerjaan lebih cepat.c) Biaya pemeliharaan dari mesin lebih mahal karena dibutuhkan

tenaga ahli khusus.d) Biaya produksi per unit relatif lebih rendah.e) Mesin ini mudah ketinggalan jaman.

2.2.1 Pengertian Maintenance

Pemeliharaan (maintenance) merupakan semua kegiatan yang dibutuhkan

untuk mempertahankan suatu mesin atau peralatan agar tetap dalam kondisi siap

untuk beroperasi dan jika terjadi kerusakan maka diusahakan agar mesin atau

peralatan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi yang baik. Tetapi dalam

konteks yang lebih luas setiap sistem perawatan menyangkut semua kegiatan

untuk mempertahankan mesin, manusia, material, cara/ metode dan uang dalam

rangka mencapai kinerja, mesin yang selalu siap beroperasi dalam rangka

menghasilkan produk yang optimal.

Adapun beberapa pengertian pemeliharaan (maintenance) menurut para

ahli : Menurut Lindley R. keith Mobley, (Maintenance Enginering Hadbook,

Sixth Edition, McGraw-Hill, 2002) mengemukakan bahwa :

Page 6: reverensi

6

“ Pemeliharaan (maintenance) merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar peralatan selalu

memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya. Maintenance

atau pemeliharaan juga dilakukan untuk menjaga agar peralatan

tetap berada dalam kondisi yang dapat diterima oleh

penggunanya.”

Menurut Sofyan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi”

(2004:94) sebagai berikut :

“ Maintenance adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga

fasilitas atau peralatan produksi dan mengadakan perbaikan atau

penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu

keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang

direncanakan.”

Sedangkan menurut Manahan P. Tampubolon, dalam bukunya

“Manajemen Operasional” (2004:247) mengatakan bahwa :

“ Pemeliharaan (maintenance) merupakan semua aktivitas, termasuk

menjaga sistem peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan

pesanan pekerjaan.”

Dari keterangan di atas kita ketahui bahwa maintenance dapat diartikan

sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas produksi dan

mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar

proses produksi berjalan sesuai rencana.

2.2.2 Peranan Maintenance Dalam Manajemen Produksi

Dalam pola kegiatan industri, maintenance termasuk dalam perencanaan

dan pengendalian produksi, dimana salah satu kegiatan perencanaan dan

pengendalian produksi adalah menetapkan untuk kerja mesin-mesin tertentu agar

sesuai dengan jalur operasi yang telah ditentukan.

Page 7: reverensi

7

Maintenance tidak hanya untuk menjaga agar sistem tetap bekerja, tetapi

mengurangi kemacetan-kemacetan sekecil mungkin, sehingga sistem dapat

bekerja secara efisien. Sehingga peranan maintenance dalam manajemen produksi

sangat menentukan, yakni menyangkut kelancaran produksi, kelambatan, kualitas,

volume produksi serta efisiensi berproduksi.

2.2.3 Fungsi Maintenance

Secara umum, masalah maintenance sering terabaikan sehingga kegiatan

maintenance tidak teratur, yang pada akhirnya apabila mesin dan peralatan

mengalami kerusakan sehingga dapat mempengaruhi kapasitas produksi. Dengan

demikian, kegiatan maintenance harus dilakukan secara tetap dan konsisten.

Menurut pendapat Agus Ahyari (2002) fungsi pemeliharaan

(maintenance) sebagai berikut :

“Fungsi pemeliharaan (maintenance) adalah agar dapat

memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan

produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan

produksi tersebur selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai

untuk pelaksanaan proses produksi.”

Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya

pemeliharaan yang baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut :

a) Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang

bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang.b) Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan

berjalan dengan lancar.c) Dapat menghindari diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya

kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan

produksi selama proses produksi berjalan.d) Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka

proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik

pula.

Page 8: reverensi

8

e) Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan

produksi yang digunakan.f) Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka

penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.g) Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi

dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang

ada semakin baik.

2.3 Jenis-jenis Maintenance

Menurut Sofyan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan

Operasi” (2004:95) mengklasifikasikan jenis-jenis maintenance yang dilakukan

perusahaan manufaktur ke dalam dua jenis, yaitu : Preventive maintenance dan

corrective maintenance breakdown maintenance.

1. Preventive maintenance

Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya

“Operations Management” mengemukakan bahwa :“Preventive maintenance is a plan that involves routine inspections,

servicing, and keeping facilities in good repair to prevent failure.”Artinya : “Preventive Maintenance adalah sebuah perencanaan yang

memerlukan inspeksi rutin, pemeliharaan dan menjaga agar fasilitas dalam

keadaan baik sehingga tidak terjadi kerusakan di masa yang akan datang.

Ruang lingkup pekerjaan preventive termasuk : inspeksi, perbaikan kecil,

pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama

beroperasi terhindar dari kerusakan.”

Menurut Patrick (2001,p401), mengemukakan bahwa :

“ Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-

kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau

keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produk mengalami

kerusakan pada waktu proses produksi. Jadi, semua fasilitas

produksi yang mendapatkan perawatan (preventive maintenance)

Page 9: reverensi

9

akan terjaga kontuinitas kerjanya dan selalu diusahakan dalam

kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi

atau produksi pada setiap saat.

Menurut Assauri (1999, p102), mengatakan bahwa ;

“ Preventive maintenance adalah kegiatan perawatan yang

dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan dan menemukan

kondisi yang dapat menyebabkan fasilitas atau mesin produksi

mengalami kerusakan pada waktu mlakukan produksi.”

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa preventive maintenance dilakukan

untuk mencegah kerusakan mesin-mesin.

Sofyan Assauri (2008: p135), dalam prakteknya, proses maintenance

yang dilakukan dalam perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam

berdasarkan aktivitas atau kegiatannya yaitu :

a) Routine maintenanceRoutine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. Sebgai contoh dari kegiatan

routine maintenance adalah pembersihan fasilitas atau peralatan,

pelumasan (lubrication) atau pengecekan oli, serta pengecekan bahan

bakaar dan mungkin termasuk pemanasan (warming up) dari mesin-mesin

selama beberapa menit sebelum dipakai untuk produksi.

b) Periodic maintenancePeriodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

dilakukan secara periodic atau jangka waktu tertentu, misalnya stiap satu

minggu sekali. Periodic maintenance dapat juga dilakukan dengan

memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi sebagai jadwal

kegiatan, misalnya setiap seratus jam pemakaian mesin sekali.Tujuan Preventive maintenance dikutip dari buku “ Manajemen Operasi “

(2001:305) oleh Suyadi prawirosentono, agar terjamin hal-hal sebagai berikut :1) Keamanan mesin dan operator atau tenaga maintenance

Page 10: reverensi

10

Untuk setiap mesin yang terdapat di dalam pabrik sudah ada ketentuan

mengenai karakteristik mesin tersebut. Misalnya temperatur, air, angin,

dan oli tidak boleh melebihi standar yang sudah ditentukan. Sedangkan

untuk operator harus memperhatikan alat-alat pengamanan yang terdapat

di dalam mesin.2) Kelancaran Mesin

Pemberian minyak pelumas secara teratur dan pemeriksaan mesin serta

peralatannya secara berkala bertujuan agar dapat menjaga kelancaran

mesin, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.3) Mutu Produk

Menjaga mutu produk bertujuan untuk selalu dapat memahami standar

mutu utama dengan menekan tingkat kerusakan produk serendah mungkin.

Hal ini dilakukan dengan cara mempertahankan tingkatproduktivitas kerja

dan memenuhi spesifikasi kerja yang telah ditentukan serta ketelitian dan

kecermatan yang didukung oleh tekad dan kemauan kerja yang tinggi.Untuk mencapai mutu produksi tersebut, maka bagian maintenance akan

menjaga agar pabrik/ perusahaan tetap dapat beroperasi secara efesien

dengan menghindari (mengurangi) hambatan sekecil mungkin. Sehingga

produk dapat diserahkan kepada langganan tepat pada waktunya. 4) Kebersihan mesin dan lingkungan sekitarnya

Lantai sekitar mesin harus bersih dari lumuran minyak yang berlbihan

pada waktu melaksanakan pelumasan serta bebas dari sampah yang

berserakan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan bagi pekerja

(operator), serta menciptakan kenyaman bekerja. Sedangkan kebersihan

mesin dijaga dengan cara membersihkan mesin tersebut seta diadakan

pengecatan kembali.Menurut Dhillon B.S, (2006) dalam bukunya “maintainability,

maintenance, and reliability for enginers” ada tujuh elemen dari pemeliharaan

pencegahan (preventive maintenance) yaitu :a) Inspeksi

Inspeksi adalah memeriksa secara berkala (periodic) bagian-bagian

tertentu untuk dapat dipakai dengan membandingkan fisiknya, mesin,

listrik, dan karakteristik lain untuk standar yang pasti.b) Kalibrasi

Page 11: reverensi

11

Kalibrasi adalah mendeteksi dan menyesuaikan setiap perbedaan dalam

akurasi untuk material atau parameter perbandingan untuk standar yang

pasti.c) Pengujian

Pengujian yang dimaksud adalah Pengujian secara berkala (periodic)

untuk dapat menentukan pemakaian dan mendeteksi kerusakan mesin dan

listrik.d) Penyesuaian

Penyesuaian merupakan membuat peyesuaian secara periodic untuk unsur

variabel tertentu untuk mencapai kinerja yang optimal.e) Servicing

Servicing merupakan pelumasan secara periodic, pengisian, pembersihan,

dan seterusnya, bahan atau barang untuk mencegah terjadinya dari

kegagalan baru jadi.f) Instalasi

Instalasi adalah mengganti secara bekala batas pemakaian barang atau

siklus waktu pemakaian atau memakai untuk mempertahankan tingkat

toleransi yang ditentukan.g) Alignment

Alignment adalah membuat perubahan salah satu barang yang ditentukan

elemen variabel untuk mencapai kinerja yang optimal.

2. Breakdown Maintenance

Manahan P. Tampubolon, dalam bukunya berjudul “ Maintenance

Operasional” (2004:251) mengemukakan pendapat mengenai breakdown

maintenance sebagai berikut :“ Pemeliharaan korelatif (Breakdown maintenance) merupakan

kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan

atau terjadi kelainan pada fasilitas dan peralatan sehingga tidak

dapat berfungsi dengan baik.”

Menurut Jay Heizer dan Barry Reder, (2001) mengemukakan bahwa :“ Corrective maintenance is remedial maintenance that occurs when

equipment fails and must be repaired on an emergency or priority

basis.”

Page 12: reverensi

12

Artinya : “Corrective maintenance adalah pemeliharaan ulang yang terjadi

akibat peralatan yang rusak dan harus segera diperbaiki karena keadaan

darurat atau karena merupakan sebuah prioriats utama.”

Sedangkan menurut Dhillon B.S, (2006) mengemukakan bahwa :“Corrective maintenance adalah pemeliharaan yang tidak

direncanakan, tindakan yang memerlukan prhatian lebih yang

harus ditambahkan, terintegrasi, atau menggatikan pekerjaan telah

dijadwalkan sebelumnya.”Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa breakdown

maintenance dilakukan setelah fasilitas atau peralatan yang digunakan mengalami

kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.Perbaikan yang dilakukan disebabkan karena adanya kerusakan yang

terjadi akibat tidak dilakukannya preventive maintenance, ataupun dilakukan

preventive maintenance tetapi tetap smapai pada saat waktu tertentu fasilitas atau

peralatan tersebut tetap rusak.Jadi dalam breakdown maintenance sifatnya hanya menunggu sampai

kerusakan terjadi dulu, baru kemudian diadakan perbaikan. Maksud dari tindakan

ini agar fasilitas atau peralatan tersebut dapat digunakan dalam kondisi seperti

baru kembali.Dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan tidak terlepas dengan langkah-

langkah untuk melakukan kegiatan tersebut. Adapun tugas dan kegiatan daripada

maintenance menurut Sofyan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi

dan Operasi”(2004:98) dapat digolongkan menjadi :a) Inspeksi ( Inspection)

Kegiatan pemeriksaan secara rutin pada peralatan atau fasilitas pabrik

kemudian dibuat laporan dari hasil pemeriksaan tersebut. Maksud dari

kegiatan itu adalah demi tercapainya kelancaran proses produksi. Laporan

hasil inspeksi oleh bagian maintenance ini sangatlah penting bagi

pemimpin perusahaan untuk mengambil keputusan peralatan tersebut perlu

diganti atau diperbaiki.b) Kegiatan Teknik ( Engineering)

Kegiatan percobaan atas peralatan pabrik yang baru dibeli, pengembangan

peralatan yang perlu diganti dan penelitian terhadap kemungkinan

pengembangan tersebut. Dalam melakukan kegiatan tekni ini termasuk

Page 13: reverensi

13

menyelidiki sebab-sebab terjadinya kerusakan pada peralatan tertentu dan

usaha untuk mengataasinya. Oleh karena itu kegiatan teknik sangat

diperlukan, terutama apabila dalam perbaikan mesin-mesin yang rusak

tidak diperbolehkan/ didapatkan komponen yang sama dengan yang

dibutuhkan.c) Kegiatan Produksi ( Production)

Kegiatan maintenance yang sebenarnya yaitu memperbaiki kerusakan

pada peralatan. Kegiatan ini dimaksudkan agar kegiatan peralatan dapat

berjalan sesuai dengan rencana dan untuk diperlukan usaha perbaikan

segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.d) Pekerjaan Adminisrasi ( Clerical Work)

Kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan biaya-biaya yang terjadi

dalam melakukan pekerjaan maintenance dan biaya-biaya yang

berhubungan dngan maintenance, komponen yang dibutuhkan tentang apa

yang telah dikerjakan, waktu dilakukannya inspeksi, dan perbaikan serta

lamanaya perbaikan tersebut. Kegiatan pencatatan ini termasuk

penyusunan rencana dari jadwal untuk pemeliharaan peralatan atau

kejadian-kejadian yang penting dari bagian maintenance.e)Pemeliharaan Bangunan (House Keeping)

Kegiatan untuk menjaga agar gedung ttap terpelihara dan pemeliharaan

peralatan lain yang tidak termasuk kegiatan teknik dan produksi dari

bagian maintenance.

2.4.1 Pengertian Produksi/Operasi

Produksi merupakan faktor terpenting dalam suatu perusahaan dan

merupakan salah satu dari kegiatan pokok untuk mempertahankan kelangsungan

hidup suatu perusahaan. Produksi ini sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan

dalam menciptakan atau menambah kegunaan pada suatu barang atau jasa.Pengertian operasi diantaranya dikemukakan oleh Sofjan Assauri yang

mengemukakan bahwa :“Pengertian produksi dan operasi dalam arti yang luas sebagai suatu

kegiatan yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil

keluaran (output) tercakup semua kegiatan yang menghasilkan

barang dan jasa serta kegiatan lain yang mendukung atau menun-

Page 14: reverensi

14

jang usaha untuk menghasilkan produk tersebut.”(2004:10)Menurut Agus Ahyari(2006:6), bahwa :“Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan

tambahan manfaat atau menciptakan faedah baru.”

Sedangkan menurut Jay Heizer dan Barry Render menjelaskan sebagai

berikut :“Production is the creation of goods and services.”(2006:4)Artinya : Penciptaan barang dan jasa disini adalah membuat barang yang

nyata wujudnya oleh perusahaan manufaktur dan penciptaan produk jasa

yaitu tidak memproduksi barang secara nyata dan fungsi produksinya

mungkin tidak terlalu terlihat.

Sedangkan menurut Sugiarto (2002 : 202) mengemukakan bahwa :“Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi

output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam

fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumlah maksimum

output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input

dengan menggunakan teknogi tertentu.”

Menurut Ari Sudarman (2004 :103) menjelaskan bahwa :“Produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana

guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan manusia.”

Menurut Vincent Gaspersz (2004:3) :“Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang

mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai

tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi

industry itu.”

Dari definisi yang dikemukan oleh Vincent Gaspersz di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa suatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki nilai tambah

apabila penambahan beberapa input pada tugas itu akan memberikan nilai

tambah produk (barang dan/atau jasa). Proses transformasi nilai tambah dari

input menjadi output dalam sistem produksi modem selalu melibatkan komponen

structural dan fungsional.

Page 15: reverensi

15

Menurut Vincent Gaspersz (2004:6), sistem produksi memiliki beberapa

karakteristik berikut :1. Mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling

berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini

berkaitan dengan komponen struktural yang membangun sistem produksi

itu.2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaanya, yaitu menghasilkan

produk (barang dan/atau jasa) yang berkualitas yang dapat dijual dengan

harga kompetitif di pasar.3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input

menjadi output secara efektif dan efisien.4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa

optimalisasi pengalokasian sumber-sumber daya.5. Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa produksi adalah proses

menciptakan barang dan jasa atau proses merubah input menjadi output

dengan penambahan kegunaan dan manfaat dari suatu barang dan jasa

melalui suatu proses perubahan bentuk. Untuk dapat melaksanakan proses

produksi tersebut secara efisien perlu adanya sutu manajemen yang biasa

disebut manajemen produksi.

2.4.2 Pengertian Hasil produksi

Menurut Sri Adiningsih (1999) hasil produksi (output) adalah:

“Barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.”

Sedangkan menurut Haryanto (2002:15), hasil produksi atau output

adalah : “Total barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit usaha atau

perusahaan.”

Page 16: reverensi

16

Hasil produksi merupakan keluaran (output) yang diperoleh dari

pengelolaan input produksi (sarana produksi atau biasa disebut masukan) dari

suatu usaha (Daniel, 2002:121).

Menurut Tarmuji (1991:36-37), hasil produksi dapat dibedakan menjadi

dua jenis yaitu :1. Barang Konsumsi

Barang Konsumsi adalah barang –barang yang dibeli untuk

dikonsumsikan. Pembelinya di dasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen.

Jadi pembeli barang konsumsi ini adalah pembeli atau konsumen akhir. Karena

barang-barang tersebutbanyak dipakai sendiri (termasuk diberikan orang lain).

Barang konsumsi dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Barang konsumen, yaitu barang yang mudah dipakai, dapat dibeli

disembarang tempat dan waktu.b. Barang shopping, yaittu barang yanag membelinya dengan mencari

dulu dan harus dipetimbangkan masak-masak.c. Barang spesial, yaitu barang yang mempunyai cirri khas dapat

dibeli ditempat tertentu saja dan membelinya harus memerlukan

perngorbanan.

2. Barang Industri

Barang industri adalah barang-barang yang dibei untuk diproses lagi

untuk kepentingan industri. Barang industri dibedakan menjadi lima golongan

yaitu :

a. Bahan bakub. Komponen dan barang setenah jadi, yang diperlukan untuk mlengkapi

produk akhir.c. Perlengkapan operasi adalah barang yang dapat digunakan untuk

membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatan lain.d. Instalasi adalah produk utama dalam perusahaan yang dapat dipakai untuk

jangka waktu lama.e. Peralatan ekstra adalah alat yang siap dipakai untuk membantu instalasi.

Page 17: reverensi

17

Berdasarkan uraian di atas maka hasil produksi pada PT. Grand Textile

Industry termasuk dalam kategori barang industri karena kain denim yang

dihasilkan disini merupakan bahan baku yang akan dibeli untuk diproses kembali

untuk kepentingan dalam industry konveksi.

2.4.3 Perluasan Produksi

Dalam berproduksi biasanya pengusaha selalu berusaha untuk

meningkatkan hasil produksinya dengan berbagai cara diantaranya dengan usaha

perluasan produksi. Menurut Ahman (2004:121), perluasan produksi

mengandung arti memperluas dan meningkatkan produksi dengan maksud

meingkatkan produk, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Adapun menurut Rasjidin (1996:38) perluasan produksi dapat dilakukan

dengan cara :

1. Intensifikasi merupakan usaha untuk meningkatkan hasil produksi

dengan cara memperbaiki atau mengganti alat produksi yang digunakan

baik dengan meningkatkan produktivitas produksi maupun memperbaiki

metode kerja.2. Ekstensifikasi merupakan usaha untuk meningkatkan hasil produksi

dengan cara memperluas atau menambah faktor produksi.3. Diversifikasi merupakan cara untuk meningkatkan produksi memperluas

usaha dengan menambah jenis produksi atau hasil misalnya mula-mula

memproduksi benang, kain, kemudian pakaian jadi.4. Rasionalisasi merupakan usaha untuk meningkatkan produksi dengan

meningkatkan manajemen keilmuwan melalui jalur pendidikan dan

teknologi, serta mempertinggi efisiensi kerja dan modal.