RETAIL CONSUMER GOODS DI JAKARTA TIMUR …...goods, analisis faktor untuk mengetahui atribut yang...
Transcript of RETAIL CONSUMER GOODS DI JAKARTA TIMUR …...goods, analisis faktor untuk mengetahui atribut yang...
ANALISIS POSITIONING 7-ELEVEN DALAM INDUSTRI
RETAIL CONSUMER GOODS DI JAKARTA TIMUR
Oleh
RIA SEPTIANI
H24080116
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
RINGKASAN
RIA SEPTIANI. H24080116. Analisis Positioning 7-Eleven dalam Industri Retail Consumer Goods di Jakarta Timur. Di bawah bimbingan MA’MUN SARMA.
Perkembangan industri ritel modern, terutama retail consumer goods, sekarang ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Di antara jenis retail consumer goods yang ada di Indonesia saat ini, jenis ritel yang sedang berkembang dengan pesat adalah minimarket dan convenience store. Beberapa pesaing memasuki industri ini dengan menggunakan brand internasional, salah satunya adalah 7-Eleven. Saat ini, 7-Eleven merupakan market leader dalam industri convenience store. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen 7-Eleven, (2) Menganalisis pesaing terdekat 7-Eleven dalam industri retail consumer goods di kota Jakarta Timur, (3) Menganalisis atribut 7-Eleven yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen, dan (4) Menganalisis positioning 7-Eleven dalam industri retail consumer goods berdasarkan persepsi konsumen di kota Jakarta Timur.
Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner pada salah satu gerai 7-Eleven yang beralamat di Jl. Matraman Raya 12 Jakarta Timur pada bulan Januari-Maret 2012. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik responden, analisis multidimensional scalling untuk mengetahui pesaing terdekat 7-Eleven dalam industri retail consumer goods, analisis faktor untuk mengetahui atribut yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen 7-Eleven, dan analisis biplot untuk mengetahui positioning 7-Eleven dalam industri retail consumer goods di Jakarta Timur.
Hasil analisis menunjukan bahwa : (1) segmen pasar 7-Eleven adalah anak-anak muda yang senang berkumpul yang di dominasi oleh konsumen berjenis kelamin perempuan dan berstatus sebagai pelajar/mahasiswa, (2) pesaing terdekat 7-Eleven dalam industri retail consumer goods adalah Circle K dan Alfamart, (3) atribut yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen 7-Eleven adalah pengetahuan karyawan akan produk yang dijual, kecepatan bertransaksi, luas toko, kenyamanan toko, keramahan karyawan, tanggapan terhadap keluhan dari konsumen, dan (4) melalui analisis positioning, diketahui bahwa ketiga ritel tersebut memiliki posisi yang berjauhan dan berbeda menurut persepsi konsumen, dimana 7-Eleven diposisikan sebagai retail consumer goods yang unggul dalam kenyamanan toko dan lingkungannnya. Selanjutnya Circle K dipersepsikan sebagai retail consumer goods yang memiliki toko yang bersih dengan proses transaksi yang cepat, serta karyawan yang ramah dan pengetahuannya tentang produk yang dijual dan Alfamart sebagai retail consumer goods yang mudah dijangkau, memiliki variasi produk yang banyak dan produk yang selalu tersedia untuk dijual.
ANALISIS POSITIONING 7-ELEVEN DALAM INDUSTRI
RETAIL CONSUMER GOODS DI JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
RIA SEPTIANI
H2400116
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Judul Skripsi : Analisis Positioning 7-Eleven dalam Industri Retail Consumer Goods di Jakarta Timur
Nama : Ria Septiani NIM : H24080116
Menyetujui: Dosen Pembimbing,
(Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec.)
NIP : 195811221985031002
Mengetahui: Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.)
NIP : 196101231986011002
Tanggal Lulus :
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, 30 September 1990 sebagai anak kedua dari
tiga bersaudara dari pasangan Suchyar Soeganda dan Imas Rohayati. Penulis
menempuh pendidikan kanak-kanak di TK Kasih Ananda 3 Jakarta Timur pada
tahun 1995-1996, pendidikan dasar di SDN 07 Pagi Jakarta Timur pada tahun
1996-2002, pendidikan menengah pertama di SMPN 139 Jakarta pada tahun
2002-2005, dan pendidikan menengah atas di SMAN 91 Jakarta pada tahun
2005-2008.
Pada tahun 2008 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada program
Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen melalui jalur SNMPTN.
Penulis mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Marching Band sewaktu menempuh
pendidikan SMP. Selama menjadi anggota Marching Band, penulis aktif
mengikuti berbagai lomba Marching Band dan tampil di berbagai acara. Selama
menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan
BEM FEM, seperti kepanitian Pujangga tahun 2010, kepanitian Espresso tahun
2010, kepanitiaan MPF-MPD tahun 2010, dan kepanitiaan JUST 2011. Penulis
juga pernah mengikuti kegiatan PKM-Kewirausahaan tahun 2010 yang
diselenggarakan oleh DIKTI.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Positioning 7-Eleven dalam Industri Retail Consumer Goods di
Jakarta Timur”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Skripsi yang berjudul “Analisis Positioning 7-Eleven dalam Industri Retail
Consumer Goods di Jakarta Timur”, membahas tentang positioning 7-Eleven
dalam indutri retail consumer goods di Jakarta Timur di tengah persaingan yang
ketat antar retail consumer goods. Positioning berdasarkan persepsi konsumen
kemudian diuji dengan menganalisis kinerja dari pelaksanaan atribut-atribut
antara 7-Eleven dengan ritel pesaing yang dianggap dekat oleh konsumen.
Penelitian ini akan menghasilkan rekomendasi strategi pemasaran yang tepat
untuk diterapkan perusahaan.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Karena
itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak
demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis juga memohon maaf jika banyak
kekurangan dalam skripsi ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT
dan kekurangan banyak pada pribadi penulis. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat
bagi semua pihak.
Bogor, April 2012
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Skripsi yang berjudul “Analisis Positioning 7-Eleven Dalam Industri Retail
Consumer Goods di Jakarta Timur” tidak mungkin diselesaikan tanpa bantuan
orang lain. Secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec. Selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membimbing dan memberikan banyak pembelajaran serta pendewasaan bagi
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Edward H. Siregar, SE., MM. Selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini.
3. Nurhadi Wijaya, S.TP., MM. Selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. Deddy Cahyadi Sutarman, S.TP., MM. Selaku dosen yang telah memberikan
masukan dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini.
5. Kedua orang tua penulis, papa Suchyar Soeganda serta mama Imas Rohayati
atas kasih sayang, pengorbanan dan doa yang tak putus-putusnya dipanjatkan
untuk penulis dan selalu memberikan dukungan semangat agar segera
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kakak penulis, Andy Setiawan dan adik penulis, M. Triyanto yang terus
memberikan dorongan dan motivasi agar penulis segera menyelesaikan skripsi
ini.
7. Sahabat terbaik penulis, Nisa Ulkaromah, Fuji Tyas Nastiti, Niear Rindy
Afrilia, Adi Permana, David Kristian, Manuel Leonard Sirait yang tergabung
dalam “GURAME” atas motivasi dan bantuan kepada penulis hingga
terselesaikannya skripsi ini.
8. Teman-teman satu bimbingan, Vannia, Sylva, Anggita, Ratna, Tia, Rahmat,
Didon, dan Ari atas kerja sama serta dukungan selama penyusunan skripsi ini.
9. Teman satu kamar, Irna Lestari dan teman-teman satu kosan Andika House 3
atas motivasi dan doa yang diberikan kepada penulis.
10. Kak Fauzan, kak JW Winangun, dan kak Afif atas saran, kritik dan bantuan
dalam penyusunan skripsi ini.
vi
11. Bapak Abraham selaku pegawai PT. Modern Internasional, Tbk. serta semua
pegawai toko 7-Eleven cabang Matraman, yang telah membantu penulis
dalam proses perizinan dan penyebaran kuesioner penelitian.
12. Teman-teman Manajemen 45 atas kebersamaan dan kegembiraan selama tiga
tahun.
13. Kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini secara langsung maupun tidak langsung.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 6 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 9
2.1. Pemasaran ........................................................................................ 9 2.2. Perilaku Konsumen ......................................................................... 9 2.3. Lingkungan dan Situasi Konsumen ................................................. 10 2.4. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen .................................... 11 2.5. Persepsi Konsumen ......................................................................... 12 2.6. Ritel ................................................................................................. 14 2.7. Retailer ............................................................................................ 15
2.7.1 Fungsi Retailer ..................................................................... 15 2.7.2 Jenis-jenis Retailer ............................................................... 16
2.8. Strategi Pemasaran .......................................................................... 18 2.8.1 Segmentasi ........................................................................... 18 2.8.2 Targeting .............................................................................. 19 2.8.3 Positioning ........................................................................... 20
2.9. Analisis Persaingan ......................................................................... 21 2.10. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 24
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 26
3.1. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 26 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 28 3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 28 3.4. Metode Penarikan Contoh ............................................................... 28 3.5. Metode Pengujian Kuesioner .......................................................... 29
3.5.1 Uji Validitas ......................................................................... 29
viii
3.5.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 29 3.6. Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 30
3.6.1 Analisis Deskriptif ............................................................... 30 3.6.2 Analisis Multidimensional Scalling ..................................... 30 3.6.3 Analisis Faktor ..................................................................... 31 3.6.4 Analisis Biplot ..................................................................... 32
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 33
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 33 4.1.1 Sejarah 7-Eleven .................................................................. 33 4.1.2 Visi dan Misi 7-Eleven ........................................................ 33 4.1.3 7-Eleven Indonesia .............................................................. 33
4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 35 4.3. Karakteristik Responden.................................................................. 39
4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 39 4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................ 39 4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir ................................................................................ 40 4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ..... 40 4.3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemasukan
per Bulan .............................................................................. 41 4.3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran untuk
Konsumsi per Bulan ............................................................ 42 4.3.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Motivasi Awal
Ketertarikan ......................................................................... 42 4.3.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Kunjungan
ke 7-Eleven .......................................................................... 43 4.3.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 44 4.3.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan
Perbedaan antara Convenience Store dengan minimarket ... 44 4.3.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Pertimbangan
Utama Memilih 7-Eleven .................................................... 45 4.3.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Pasangan ................ 46 4.3.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Cara Memutuskan
Kunjungan ............................................................................ 46 4.3.14 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan
dalam Satu Bulan ................................................................. 47 4.3.15 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kunjungan .... 47 4.3.16 Karakteristik Responden Berdasarkan Produk Favorit ........ 48 4.3.17 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepuasan Setelah
Mengunjungi 7-Eleven ........................................................ 48 4.3.18 Karakteristik Responden Berdasarkan Niat untuk Kembali
Mengunjungi 7-Eleven ........................................................ 49 4.3.19 Karakteristik Responden Berdasarkan Keinginan
Menyarankan Orang Lain Mengunjungi 7-Eleven .............. 49 4.4. Analisis Pesaing Terdekat 7-Eleven dalam Industri Retail
Consumer Goods di Jakarta Timur .................................................. 50
ix
4.5. Analisis Atribut 7-Eleven yang Paling Mempengaruhi Kepuasaan Konsumen ........................................................................................ 53
4.6. Analisis Deskriptif Mengenai Persepsi Responden ......................... 55 4.7. Analisis Positioning 7-Eleven dalam Industri Retail Consumer
Goods di Jakarta Timur ................................................................... 59 4.8. Implikasi Manajerial ........................................................................ 64
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 66
1. Kesimpulan ...................................................................................... 66 2. Saran ............................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68
LAMPIRAN ................................................................................................... 70
x
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Pengeluaran rata-rata sebulan menurut kelompok barang (rupiah) tahun 2008-2010 ....................................................................................... 5
2. Nilai uji validitas atribut-atribut kepentingan retail consumer goods ...... 36 3. Hasil analisis faktor paling penting yang dimiliki 7-Eleven ..................... 54
xi
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Komposisi penjualan FMCG di Indonesia tahun 2010 ............................. 3 2. Jumlah toko retail consumer goods di Indonesia (unit) tahun 2004, 2008 dan 2009 ................................................................................ 4 3. Saluran tradisional..................................................................................... 14 4. Kerangka pemikiran ................................................................................. 27 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .................................. 39 6. Karakteristik responden berdasarkan usia ................................................. 40 7. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir ........................ 40 8. Karakteristik responden berdasarkan status pekerjaan ............................. 41 9. Karakteristik responden berdasarkan pemasukan per bulan ..................... 41 10. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran untuk konsumsi
per bulan .................................................................................................... 42 11. Karakteristik responden berdasarkan motivasi awal ketertarikan
terhadap 7-Eleven ..................................................................................... 43 12. Karakteristik responden berdasarkan tujuan kunjungan ke 7-Eleven ....... 43 13. Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi ........................... 44 14. Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan perbedaan antara
convenience store dengan minimarket ...................................................... 45 15. Karakteristik responden berdasarkan pertimbangan untuk memilih 7-Eleven .................................................................................................... 45 16. Karakteristik responden berdasarkan pasangan saat ke 7-Eleven ............. 46 17. Karakteristik responden berdasarkan cara memutuskan kunjungan ......... 46 18. Karakteristik responden berdasarkan jumlah kunjungan dalam satu
bulan .......................................................................................................... 47 19. Karakteristik responden berdasarkan lama kunjungan ............................. 47 20. Karakteristik responden berdasarkan produk favorit ................................ 48 21. Karakteristik responden berdasarkan kepuasan setelah mengunjungi
7-Eleven .................................................................................................... 49 22. Karakteristik responden berdasarkan niat untuk kembali mengunjungi
7-Eleven .................................................................................................... 49 23. Karakteristik responden berdasarkan keinginan menyarankan orang lain
mengunjungi 7-Eleven .............................................................................. 50 24. Analisis MDS untuk tingkat kemiripan .................................................... 51 25. Analisis deskriptif persepsi responden ...................................................... 56 26. Biplot persepsi responden terhadap retail consumer goods ...................... 60 27. Analisis biplot untuk atribut retail consumer goods ................................. 62
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner pendahuluan ............................................................................. 71 2. Kuesioner penelitian ................................................................................. 72 3. Hasil uji validitas atribut tingkat kepentingan .......................................... 78 4. Hasil uji reliabilitas atribut tingkat kepentingan ....................................... 79 5. Hasil uji validitas atribut tingkat kinerja 7-Eleven ................................... 81 6. Hasil uji reliabilitas atribut tingkat kinerja 7-Eleven ................................ 82 7. Hasil uji validitas atribut tingkat kinerja Circle K .................................... 84 8. Hasil uji reliabilitas atribut tingkat kinerja Circle K ................................. 85 9. Hasil uji validitas atribut tingkat kinerja Alfamart ................................... 87 10. Hasil uji reliabilitas atribut tingkat kinerja Alfamart ................................ 88 11. Hasil uji multidimensional scalling ........................................................... 90 12. Hasil analisis faktor ................................................................................... 92 13. Hasil nilai rataan atribut tingkat kinerja .................................................... 95
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan bisnis ritel, terutama bisnis ritel modern, saat ini
semakin berkembang dengan pesat di Indonesia. Bisnis ritel memainkan
peranan penting dalam perekonomian sebuah negara. Perekonomian negara
tertolong dengan adanya bisnis ritel ketika terjadi krisis moneter pada akhir
tahun 1997 di Indonesia. Bisnis ritel merupakan salah satu sektor utama
perekonomian negara yang menghasilkan keuntungan besar di berbagai
negara, termasuk negara-negara industri maju seperti Prancis, Inggris,
Jepang dan Amerika Serikat, (Ma’ruf, 2006).
Bisnis ritel di Indonesia telah berkembang menjadi industri tersendiri,
di mana dalam perkembangannya industri ritel dipengaruhi oleh perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat saat
ini merupakan faktor yang paling berpengaruh di dalam perkembangan
industri ritel, di mana peningkatan pendapatan masyarakat menyebabkan
perubahan daya beli dan gaya hidup masyarakat. Konsumen yang pada
awalnya hanya mementingkan barang kebutuhan sehari-hari yang tersedia
dalam bisnis ritel, telah berubah dengan bertambahnya kebutuhan yang
mementingkan kenyamanan, kebersihan, keamanan dalam berbelanja, serta
kelengkapan barang yang disediakan. Hal tersebut pada selanjutnya
memicu perubahan bisnis ritel tradisional menjadi bisnis ritel modern.
Pertambahan penduduk juga merupakan salah satu penyebab
berkembangnya industri ritel di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan
Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010
sebesar 237.641.000 jiwa. Seiring dengan pertambahan penduduk tersebut,
maka kebutuhan akan barang dan jasa pun meningkat. Akibatnya, banyak
pelaku usaha yang kemudian bermunculan di dalam industri ritel yang
kemudian saling bersaing dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang
semakin bertambah. Menurut Aprindo dalam Mandiri (2011), omzet ritel
modern Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 15% - 20% di tahun 2011,
yaitu sekitar Rp 115 - 120 trilliun.
2
Ritel modern mengutamakan konsep kenyamanan, kemanan,
kebersihan lokasi, kualitas produk yang baik, serta kelengkapan dan variasi
produk untuk bersaing dalam industri ritel di Indonesia. Konsep tersebut
memberikan pengaruh besar dalam pertumbuhan dan perkembangan industri
ritel Indonesia. Industri ritel modern mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat, sedangkan industri ritel tradisional cenderung tetap bahkan
mengalami penurunan. Salah satu penyebab pertumbuhan ritel modern
yang sangat pesat di Indonesia adalah munculnya kebijakan yang pro
terhadap liberalisasi ritel, di mana bisnis ritel dikeluarkan dari negative list
bagi Penanaman Modal Asing (PMA). Hal ini antara lain diwujudkan
dalam bentuk Keputusan Presiden No. 96/2000 tentang Bidang Usaha yang
Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan Tertentu Bagi
Penanaman Modal serta Keputusan Presiden No. 118/2000 tentang
Perubahan atas Keputusan Presiden No. 96 Tahun 2000 tentang Bidang
Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan
Tertentu Bagi Penanaman Modal (KPPU, 2011). Kebijakan tersebut
menyebabkan tidak ada lagi pembatasan kepemilikan dalam industri ritel.
Akibatnya, pelaku usaha dalam industri ritel modern di Indonesia terus
bermunculan. Tidak hanya pemain lokal, karena menyadari besarnya
potensi pengembangan pasar ritel yang cukup besar di Indonesia, pemain
asing pun mulai tertarik dan memasuki industri ritel modern Indonesia
dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal. Para pemain asing
tersebut bermain di berbagai format ritel modern yang ada di Indonesia.
Fast Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan barang-barang
ritel yang pada umumnya diganti atau sebagian digunakan pada periode
terbatas, baik dalam hitungan hari, minggu, bulan, ataupun dalam satu
tahun. Produk FMCG memiliki umur simpan yang pendek, baik karena
permintaan konsumen yang tinggi ataupun karena produk yang cepat buruk
kualitasnya. Kebutuhan tersebut terdiri dari produk makanan dan minuman
siap saji, kosmetik, perlengkapan mandi, obat-obatan, serta produk rumah
tangga lainnya yang cepat terjual. Kebutuhan akan produk FMCG semakin
bertambah seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat, terutama
3
kebutuhan akan produk-produk makanan dan minuman. Survei yang
dilakukan oleh AC Nielsen dalam Mandiri (2011) seperti yang terlihata
pada Gambar 1, komposisi penjualan FMCG yang paling tinggi di Indonesia
adalah makanan dan minuman sebesar 74%, kemudian diikuti oleh produk
perawatan pribadi sebesar 16%, serta obat-obatan dan produk rumah tangga
lainnya yang masing-masing sebesar 5%.
Gambar 1. Komposisi penjualan FMCG di Indonesia tahun 2010. AC
Nielsen dalam Mandiri (2011)
Retail consumer goods merupakan jenis usaha ritel yang menjual
produk FMCG. Jenis usaha ritel ini di Indonesia terbagi menjadi beberapa
jenis, yaitu hypermarket, supermarket, minimarket dan convenience store.
Retail consumer goods merupakan jenis ritel yang sedang berkembang pesat
saat ini di Indonesia. Hal ini ditunjukkan pada hasil survei yang dilakukan
oleh AC Nielsen dalam Mandiri (2011) seperti yang terlihat pada Gambar 2,
dimana rata-rata jumlah toko retail consumer goods mengalami kenaikan.
Kenaikan jumlah toko yang paling terlihat dan paling besar adalah
minimarket. Pernyataan tersebut dapat terlihat dari jumlah toko minimarket
dengan berbagai merek yang berbeda tersebar di berbagai daerah di seluruh
wilayah Indonesia. Salah satu penyebab minimarket dapat berkembang
dengan sangat pesat adalah lokasi toko yang dapat menjangkau wilayah
Makanan & minuman
(74%)
Produk Perawatan
Pribadi (16%)
Obat-obatan (5%)
Produk Rumah Tangga (5%)
4
perumahan masyarakat. Selain itu, masyarakat semakin mudah untuk
membeli kebutuhan pokok sehari-hari (FMCG) karena lokasi toko yang
sangat mudah dijangkau.
Gambar 2. Jumlah toko retail consumer goods di Indonesia (unit)
Tahun 2004, 2008 dan 2009. AC Nielsen dalam Mandiri (2011)
Convenience store merupakan jenis ritel modern yang baru memasuki
industri ritel modern Indonesia sekitar tahun 1980-an. Pelaku usaha yang
bermain dalam industri retail consumer goods dengan konsep convenience
store di Indonesia pertama kali merupakan brand internasional yang berasal
dari Amerika Serikat, yaitu Circle K. Perkembangan industri ritel dengan
konsep convenience store di Indonesia kemudian hadir di lokasi pom
bensin, seperti Petrol CVS, Bright, Select, dan Petronas. Pemain lokal yang
sudah memiliki banyak gerai minimarket pun kini mulai berkecimpung di
bisnis ritel dengan konsep convenience store, diantaranya adalah Indomaret
dengan membuka Point Indomaret, Alfamart dengan C-Store, dan Alfamidi
dengan Alfa Express. Seperti yang terlihat pada Gambar 2, industri ritel
dengan konsep convenience store di Indonesia telah mengalami
pertumbuhan pada jumlah gerainya dimulai dari tahun 2004 hingga tahun
5.604
956 154 68
10.607
1.571
267 127
11.569
1.146 358 141
Minimarket Supermarket Convenience store Hypermarket
2004 2008 2009
5
2009. Meskipun jumlah dan pertumbuhan convenience store masih jauh
tertinggal dibandingkan dengan minimarket, akan tetapi potensi
convenience store untuk terus tumbuh dan berkembang masih sangat besar.
Industri retail consumer goods dengan konsep convenience store di
Indonesia dimulai di kota Jakarta. Pelaku bisnis ritel kemudian melakukan
ekspansi gerai ke luar kota Jakarta, yaitu daerah Bali. Hal tersebut
dikarenakan daerah Bali merupakan daerah wisata Indonesia bagi
wisatawan asing, yang sebelumnya telah mengenal merek convenience store
tersebut di negara asalnya. Ekspansi gerai ritel convenience store
merambah ke kota-kota besar lain di Indonesia, seperti Bandung,
Yogyakarta dan sebagainya. Para pelaku memilih kota Jakarta sebagai
lokasi pertama pendirian gerai convenience store karena jumlah gerai
convenience store di sana masih sangat terbatas. Faktor lain yang
menyebabkan para pelaku usaha convenience store memilih kota Jakarta
adalah aktivitas kehidupan di kota Jakarta yang sangat sibuk, peningkatan
pendapatan, dan perubahan gaya hidup masyarakat. Selain itu, pemilihan
lokasi dipengaruhi oleh peningkatan pengeluaran rumah tangga untuk
keperluan konsumsi dibandingkan untuk keperluan non konsumsi. Menurut
survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (2011) dari tahun 2008-2010
seperti yang terlihat pada Tabel 1, persentase pengeluaran rumah tangga
untuk konsumsi makanan rata-rata masih mendominasi dibandingkan
dengan produk bukan makanan. Konsumsi makanan disini merupakan
konsumsi makanan baik di dalam rumah, seperti bahan-bahan pokok,
maupun di luar rumah, seperti konsumsi makanan di restoran ataupun
tempat-tempat lain.
Tabel 1. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan menurut kelompok barang (rupiah), tahun 2008-2010
Kelompok Barang 2008 2009 2010
Makanan 193.828 217.720 254.520
Bukan makanan 192.542 212.345 240.325
Total 386.370 430.065 494.845
Sumber : Badan Pusat Statistik (2011)
6
Convenience store hadir di kota Jakarta dengan konsep unik
dibandingkan jenis ritel lainnya, di mana hal tersebut yang menjadi suatu
keunggulan dan menarik perhatian konsumen kota Jakarta. Masyarakat kota
Jakarta saat ini, terutama para pelajar, mahasiswa, dan pegawai kantoran
telah menjadikan convenience store, sebagai tempat yang nyaman untuk
menyantap makanan dan minuman siap saji sambil bersantai dan mengobrol
dengan rekan-rekannya. Perubahan gaya hidup masyarakat kota Jakarta saat
ini dikarenakan tempat berkumpul dan bersantai sebelumnya, seperti cafe
dan restoran fast food, dirasakan kurang memenuhi keinginan konsumen
untuk bersantai yang terbatas pada jam operasional. Convenience store
kemudian hadir dan mendukung aktivitas masyarakat kota Jakarta dengan
menyediakan produk-produk FMCG dengan lokasi yang nyaman, bersih dan
aman selama 24 jam selama satu minggu. Pelaku usaha industri retail
consumer goods dengan konsep convenience store yang sedang unggul di
kota Jakarta akhir-akhir ini adalah 7-Eleven dibawah PT. Modern
PutraIndonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT. Modern
Internasional, Tbk. Konsep yang digunakan 7-Eleven sedikit berbeda
dengan konsep yang digunakan Circle K sebagai pioner convenience store
di Indonesia. Perbedaan konsep diantara kedua pemain bisnis ritel tersebut
yaitu 7-Eleven menyediakan produk makanan dan minuman siap saji
dengan merek sendiri.
Masyarakat Indonesia, terutama kota Jakarta, masih tidak mengetahui
perbedaan antara convenience store dengan minimarket. Sebagian besar
masyarakat menganggap bahwa 7-Eleven merupakan jenis ritel minimarket,
sehingga minimarket secara langsung menjadi pesaing bagi 7-Eleven.
Berdasarkan hal tersebut, penting bagi perusahaan untuk memposisikan
mereknya di benak konsumen agar dapat bersaing dengan para pesaing.
1.2. Perumusan Masalah
Convenience store merupakan jenis retail consumer goods yang baru
ada di Indonesia. Persamaan ciri antara convenience store dengan
minimarket menyebabkan konsumen memiliki persepsi bahwa kedua jenis
tersebut berada pada kategori ritel yang sama. Akibatnya, kedua jenis ritel
7
tersebut berada pada kategori persaingan yang sama. Agar dapat bertahan
dalam persaingan tersebut, para pelaku usaha ritel berusaha menempatkan
merek usahanya ke dalam benak para konsumen. Melihat hal tersebut,
maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana karakteristik konsumen 7-Eleven ?
2. Siapakah pesaing terdekat 7-Eleven dalam retail consumer goods di kota
Jakarta Timur ?
3. Apa saja atribut 7-Eleven yang paling mempengaruhi kepuasan
konsumen ?
4. Bagaimana positioning 7-Eleven dalam industri retail consumer goods
berdasarkan persepsi konsumen di kota Jakarta Timur ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen 7-Eleven.
2. Menganalisis pesaing terdekat 7-Eleven dalam industri retail consumer
goods di kota Jakarta Timur.
3. Menganalisis atribut 7-Eleven yang paling mempengaruhi kepuasan
konsumen.
4. Menganalisis positioning 7-Eleven dalam industri retail consumer goods
berdasarkan persepsi konsumen di kota Jakarta Timur.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya:
1. Pihak perusahaan 7-Eleven
Peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan informasi dan pertimbangan bagi perusahaan dalam merancang
strategi pemasaraan selanjutnya.
8
2. Pihak peneliti
Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti untuk mengaplikasikan
teori-teori pemasaran terutama mengenai positioning yang didapat
selama kuliah.
3. Pihak akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan bagi
penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini difokuskan terhadap pemetaan persepsi
konsumen 7-Eleven yang menghasilkan suatu kesimpulan mengenai
positioning 7-Eleven dalam industri retail consumer goods di kota Jakarta
Timur. Sebelum menghasilkan kesimpulan tersebut, penelitian ini
sebelumnya mengidentifikasi para pesaing 7-Eleven yang juga merupakan
pemain industri retail consumer goods untuk mengetahui posisi masing-
masing pesaing yang kemudian dibandingkan dengan posisi 7-Eleven.
Penelitian ini menggunakan dua jenis kelompok retail consumer goods,
yaitu convenience store dan minimarket. Berdasarkan hal tersebut, pesaing
yang dijadikan pembanding dalam penelitian ini didasarkan kepada kedua
kelompok tersebut. Penelitian ini dibatasi pada daerah Jakarta Timur saja,
sehingga para pesaing 7-Eleven yang dijadikan pembanding adalah retail
consumer goods yang mempunyai gerai di daerah Jakarta Timur. Penelitian
ini dilakukan pada salah satu gerai 7-Eleven yang berada di daerah Jakarta
Timur. Pengamatan dilakukan kepada para konsumen yang sedang berada
di 7-Eleven. Responden dalam penelitian ini dibatasi kepada konsumen
yang telah mengunjungi 7-Eleven lebih dari satu kali dan pernah
mengunjungi serta melakukan pembelian di retail consumer goods yang
menjadi pembanding.
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan,
melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain (Kotler dan Armstrong, 2001). Pemasaran tidak hanya menjual
ataupun beriklan, tetapi pemasaran adalah bagaimana memuaskan keinginan
dan kebutuhan pelanggan.
Pemasaran dilandasi oleh konsep dasar kebutuhan, di mana manusia
selalu merasakan kekurangan terhadap produk tertentu. Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan fisik dasar, seperti makanan dan pakaian, serta
kebutuhan individual akan pengetahuan dan ekspresi diri. Keinginan adalah
kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang.
Manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas, akan tetapi sumberdaya
yang tersedia untuk memenuhi keinginan tersebut sangat terbatas. Hal
tersebut menyebabkan konsumen akan memilih produk yang memberikan
kepuasan terbesar sesuai dengan daya belinya. Ketika didukung daya beli,
maka keinginan akan berubah menjadi permintaan.
Pemasaran pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
konsumen akan produk dan jasa (Boyd dkk, 2000). Produk adalah suatu
objek fisik berwujud yang dapat memberikan jasa, misalnya mobil
memberikan transportasi, sedangkan jasa merupakan suatu hal yang tidak
berwujud yang dapat diberikan baik dari objek fisik, maupun diberikan oleh
orang (dokter, pengacara, arsitek), lembaga (Gereja Katolik), tempat
(Disney World), dan kegiatan (perlombaan).
2.2. Perilaku Konsumen
Menurut Engel dkk (1994), perilaku konsumen adalah tindakan secara
langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen penting untuk
10
dipelajari untuk kepentingan bersama, kepentingan pendidikan dan
perlindungan konsumen, serta perumusan kebijakan masyarakat dan
undang-undang perlindungan konsumen.
Menurut Sumarwan (2002), studi perilaku konsumen merupakan studi
mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk
mengalokasikan sumber daya (waktu, uang, usaha, dan energi) yang
tersedia. Studi tentang perilaku konsumen akan sangat berguna bagi para
pemasar, karena studi perilaku konsumen akan menghasilkan tiga informasi
penting, yaitu:
1. Orientasi/arah/cara pandang konsuman.
2. Fakta mengenai perilaku konsumen dalam berbelanja.
3. Konsep/teori yang memberi acuan terhadap proses berpikirnya manusia
dalam mengambil keputusan.
2.3. Lingkungan dan Situasi Konsumen
Lingkungan konsumen terbagi menjadi dua macam, yaitu lingkungan
sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah seluruh interaksi
sosial yang terjadi diantara konsumen dengan orang-orang disekelilingnya.
Lingkungan fisik merupakan segala sesuatu yang berbentuk fisik yang
berada di sekitar konsumen, diantaranya adalah variasi produk, toko, lokasi
toko, serta lokasi produk di dalam toko.
Menurut Sumarwan (2002), situasi konsumen adalah faktor
lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi di mana perilaku
konsumen muncul pada waktu dan lokasi tertentu. Situasi konsumen terdiri
atas tiga macam, yaitu situasi komunikasi, situasi pembelian, dan situasi
penggunaan. Situasi komunikasi merupakan lingkungan di mana konsumen
memperoleh informasi ataupun melakukan komunikasi. Situasi pembelian
merupakan lingkungan yang dihadapi konsumen ketika membeli produk
atau jasa. Situasi pembelian dalam sebuah toko eceran, memiliki
karakteristik situasi konsumen, seperti lingkungan fisik, lingkungan sosial,
waktu, alasan pembelian, dan suasana hati. Lingkungan fisik dapat
berbentuk lingkungan informasi dan lingkungan toko, di mana pada
lingkungan toko perlu memperhatikan lokasi toko, tata letak, musik, display
11
barang, dan kesesakan. Lingkungan sosial dapat berupa interaksi antar
sesama konsumen ataupun interaksi antar konsumen dengan pramuniaga.
Sedangkan situasi penggunaan merupakan situasi ketika konsumen sedang
melakukan konsumsi atas produk atau jasa.
2.4. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Konsumen sering kali dihadapkan pada beberapa pilihan sulit dalam
proses pengambilan keputusan. Engel dkk (2002), mendefinisikan
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif. Ketika konsumen hendak membeli atau mengkonsumsi sebuah
produk, maka konsumen tersebut akan melakukan serangkaian langkah
dalam pengambilan keputusan. Terdapat lima langkah dalam proses
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan akan muncul ketika menghadapi suatu persoalan
di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan konsumen
dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Pengenalan kebutuhan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah waktu, perubahan
situasi, kepemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, serta
pengaruh pemasaran.
2. Pencarian informasi
Pada tahap ini, konsumen akan berusaha mencari informasi yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhannya. Konsumen melakukan
pencarian informasi secara internal dan eksternal. Pencarian informasi
secara internal dilakukan konsumen dengan cara mengingat kembali
informasi yang telah didapat sebelumnya, sedangkan pencarian secara
eksternal dilakukan konsumen dengan cara mencari informasi yang
dibutuhkan yang berasal dari lingkungan konsumen, seperti keluarga,
teman, ataupun tenaga penjual.
3. Evaluasi alternatif
Pada tahap ini, konsumen akan mengevaluasi atribut yang dimiliki
produk atau merek, kemudian memilihnya sesuai dengan keinginan
konsumen tersebut. Evaluasi yang dilakukan konsumen didasarkan pada
12
kriteria evaluasi yang dianggap penting oleh konsumen, seperti harga,
merek, dan sebagainya.
4. Keputusan pembelian
Pada tahap ini konsumen akan memutuskan produk yang akan dibeli atau
dikonsumsi.
5. Evaluasi hasil pembelian
Pada tahap ini, konsumen akan menunjukkan rasa puas atau
ketidakpuasan atas produk yang telah dibeli dan dikonsumsinya. Jika
konsumen merasa puas, maka konsumen akan melakukan pembelian
ulang bahkan merekomendasikannya kepada orang lain. Sedangkan rasa
tidak puas atas suatu produk, menyebabkan konsumen tidak akan
melakukan pembelian ulang dan tidak akan bercerita kepada orang lain.
Konsumen sering menghadapi situasi pembelian yang beragam.
Beragamnya situasi pembelian yang dihadapi konsumen menyebabkan
konsumen tidak melakukan seluruh langkah pengambilan keputusan,
sehingga terdapat tiga tipe pengambilan keputusan konsumen. Pertama
adalah pemecahan masalah yang diperluas, di mana konsumen tidak
memiliki kriteria dalam mengevaluasi suatu produk atau merek tertentu.
Tipe tersebut biasanya terjadi pada barang-barang mewah, seperti rumah,
mobil, peralatan elektronik, dan sebagainya. Kedua adalah pemecahan
masalah yang terbatas, di mana konsumen sudah memiliki kriteria dasar
untuk mengevaluasi produk dan merek, akan tetapi konsumen belum
memiliki preferensi tentang merek tersebut. Ketiga adalah pemecahan
masalah rutin, di mana konsumen telah memiliki pengalaman terhadap
produk yang akan dibelinya. Pada tahap ini, konsumen tidak akan melalui
seluruh langkah pengambilan keputusan.
2.5. Persepsi Konsumen
Pengolah informasi pada diri konsumen dapat terjadi akibat adanya
stimulus (rangsangan). Stimulus merupakan sebuah input yang dapat
merangsang satu atau lebih kelima panca indera manusia. Stimulus dapat
berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, dan nama produsen
13
(Engel dkk, 2002). Terdapat lima tahap pengolahan informasi, yaitu:
pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan, dan perhatian.
1. Tahap pemaparan
Tahapan di mana terjadi kegiatan penyampaian stimulus yang dilakukan
oleh para pemasar kepada konsumen. Pada tahap ini, konsumen akan
merasakan sensasi yang merupakan respon terhadap stimulus yang
dirasakan konsumen. Sensasi dipengaruhi oleh ambang absolut, yaitu
titik di mana konsumen merasakan perbedaan ada atau tidak suatu
stimulus, dan ambang berbeda, yaitu batas perbedaan terkecil yang dapat
dirasakan antara dua stimulus yang mirip.
2. Tahap perhatian
Pada tahap ini, tidak semua stimulus akan memperoleh perhatian dari
konsumen. Perhatian dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor
stimulus, seperti warna, ukuran, intensitas stimulus, dan sebagainya.
3. Tahap pemahaman
Pada tahap ini, konsumen akan berusaha untuk mengartikan dan
menginterpretasikan stimulus yang diperhatikannya.
4. Tahap penerimaan
Pada tahap ini, konsumen akan sampai pada suatu kesimpulan mengenai
stimulus atau objek tertentu. Kesimpulan tersebut kemudian disebut
sebagai persepsi konsumen. Pada konteks pemasaran, persepsi
konsumen dapat berupa persepsi produk, persepsi merek, persepsi
pelayanan, persepsi harga, persepsi produk, dan sebagainya.
5. Tahap retensi
Retensi merupakan proses memindahkan informasi ke memori jangka
panjang. Informasi yang disimpan ini merupakan interpretasi konsumen
terhadap stimulus yang diterimanya. Apabila tahap ini dilakukan,
konsumen dapat mengingat kembali informasi untuk digunakan dalam
pertimbangan pengambilan keputusan pembelian selanjutnya.
14
2.6. Ritel
Bisnis ritel merupakan suatu kegiatan menjual barang atau jasa kepada
individu konsumen untuk keperluan pribadi, keluarga, ataupun rumah
tangga. Kegiatan tersebut mencakup penjualan barang dan jasa secara
langsung kepada konsumen yang bervariasi, mulai dari mobil, pakaian,
makanan, hingga tiket bioskop (Ma’ruf, 2006).
Saluran tradisional pada industri ritel menggambarkan bagaimana
proses distribusi dalam industri ritel berjalan seperti mata rantai, seperti
yang terlihat pada Gambar 3. Produsen/pabrikan mempunyai tugas untuk
mendesain, membuat, memberi merek, menetapkan harga, mempromosikan,
serta menjualnya kepada agen/distributor, bukan kepada konsumen.
Agen/distributor inilah yang membeli dan membayar produk dari produsen.
Agen juga mempunyai tugas untuk melakukan stocking, mempromosikan,
mendisplay, mengirimkan, serta menjualnya kepada ritel. Ritel mempunyai
fungsi untuk membeli dan membayar produk dari agen, melakukan stocking,
mempromosikan, mendisplay, menjual dan bila perlu mengirimkannya
kepada konsumen. Ritel ini hanya menjual produk kepada konsumen, tidak
ke pengecer lain.
Gambar 3. Saluran tradisional
Perkembangan zaman kemudian merubah saluran penjualan
tradisional menjadi saluran vertikal yang disebut sebagai VMS (Vertical
Marketing System). VMS memiliki fungsi-fungsi seperti mendesain,
menciptakan merek, menetapkan harga, mempromosikan, membeli,
Produsen/Pabrikan
Agen/Distributor
Ritel
Pembeli
15
melakukan stocking, mendisplay, menjual, mengirimkan, serta membayar
saling tumpang tindih. Hal tersebut dapat terjadi karena masing-masing
pihak dalam penyaluran produk saling memasuki fungsi wilayah pihak yang
lain seiring dengan semakin dinamisnya pasar. Pada saluran VMS ini,
ketiga pihak penyalur dapat melayani para pembeli secara langsung.
2.7. Retailer
2.7.1 Fungsi Retailer
Pelaku usaha di bidang ritel disebut dengan retailer atau
pengecer. Sebagai penyalur terakhir di dalam pendistribusian barang
dari pabrik kepada konsumen, maka terdapat beberapa fungsi retailer
(Sugiarta, 2011):
1. Menyediakan barang dan jasa
Retailer menyediakan barang dengan berbagai variasi merek,
ukuran, warna, dan cita rasa dalam satu tempat penjualan, sehingga
konsumen memiliki berbagai alternatif pilihan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya.
2. Menjual barang dalam eceran/pecahan
Produsen/Pabrikan melakukan produksi barang yang dipak dalam
karton dan mendistribusikan kepada distributor atau whosaler
untuk diteruskan kepada retailer. Retailer akan memecah karton
tersebut ke dalam bentuk satuan, dimana satuan tersebut akan
memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian.
3. Menyediakan stok/inventory
Retailer harus mengetahui kapan saatnya built up stock atau
menaikkan stok dan kapan waktunya melakukan permintaan
barang kepada distributor/whosaler. Hal tersebut dilakukan agar
ketersediaan stok barang dagang selalu terjaga. Dengan demikian,
barang akan selalu tersedia ketika konsumen membutuhkannya.
4. Pelayanan
Retailer harus memberikan pelayanan yang optimal kepada
konsumen untuk memudahkan mereka ketika melakukan
pembelian. Pelayanan yang dilakukan dapat berupa pelayanan
16
yang bersifat langsung maupun tak langsung. Pelayanan yang
bersifat langsung yaitu melayani konsumen yang berbelanja di
toko. Sedangkan pelayanan yang bersifat tak langsung yaitu
melakukan display untuk memudahkan konsumen dalam mencari
barang yang dibutuhkan, memberikan kejelasan dan kesesuaian
harga di rak dan POS (point of sales), menjaga kebersihan
lingkungan toko, memberikan penjelasan mengenai manfaat
produk (product knowledge), serta kecepatan dalam melakukan
transaksi di kasir.
2.7.2 Jenis-jenis Retailer
Terdapat berbagai macam bentuk usaha ritel dari beberapa sudut
pandang (Sugiarta 2011), yaitu:
1. Usaha ritel berbasis toko dan tidak
a. Usaha ritel berbasis toko
Merupakan usaha ritel yang memiliki wujud toko secara fisik,
dimana konsumen dapat melakukan kunjungan secara langsung
ke toko untuk membeli produk yang dibutuhkan.
b. Usaha ritel tidak berbasis toko
Merupakan usaha ritel yang tidak memiliki wujud toko secara
fisik tetapi tetap dapat dikunjungi konsumen setiap saat. Contoh
bentuk usaha ritel ini yaitu penjualan secara online, vending
machine (mesin penjual produk), direct selling (penwaran
barang ke rumah-rumah/kantor oleh salesman), dan lain-lain.
2. Kepemilikan usaha ritel (types of ownership)
a. Toko individu (independent store/single store)
Merupakan usaha ritel yang dimiliki oleh individu dan dikelola
secara mandiri oleh pemilik toko.
b. Toko ritel jaringan (corporate chain)
Merupakan usaha ritel yang dikelola oleh sebuah perusahaan
secara professional. Bentuk ritel ini memiliki aneka ragam
produk, strategi harga dan promosi yang menarik, serta
17
pelayanan yang baik. Ritel dengan bentuk ini dapat beroperasi
hingga ribuan toko.
c. Toko waralaba (franchise store)
Merupakan usaha ritel yang dimiliki oleh individu atau jaringan
melalui perjanjian waralaba/franchise antara pemilik usaha
waralaba (franchisor) dan pembeli hak waralaba (franchisee)
untuk satu atau beberapa toko dengan menggunakan merek
dagang dan sistem dari pemilik waralaba dalam jangka waktu
yang disepakati.
3. Jenis produk
a. Consumer goods retailer
Merupakan usaha ritel yang menjual kebutuhan pokok sehari-
hari kepada konsumen (FMCG). Consumer goods retailer juga
biasa disebut food retailer, meskipun produk yang dijual tidak
hanya berupa makanan. Bentuk usaha ini memiliki beberapa
tipe lagi berdasarkan luas ruangan yang digunakan, jumlah
varian barang yang dijual, serta layanan yang diberikan. Tipe-
tipe tersebut terdiri dari:
• Hypermarket (luas area penjualan sekitar > 5000 m2)
• Supermarket (luas area penjualan sekitar 400 s.d 5000 m2)
• Minimarket (luas area penjualan sekitar 100 s.d 400 m2)
• Convenience (luas area penjualan sekitar 100 s.d 200 m2)
b. General merchandise retailer
Merupakan usaha ritel yang menyediakan produk-produk
bersifat umum dan sebagian besar produk bukan kebutuhan
pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Bentuk usaha ini memiliki
beberapa jenis tipe yang dapat dikelompokkan dalam kategori
sebagai berikut:
• Department store (contoh: Matahari Department Store)
• Drug store (contoh: Guardin dan Century)
• Speciality store (contoh: toko Adidas, Nike, dan Giordano)
18
• Home improvement store (contoh: Ace Hardware, Mitra 10,
Home Builder Center, dan Home)
c. Service retailer
Merupakan usaha ritel yang menitik beratkan kepada penjualan
produk berupa jasa, seperti penjualan tiket pesawat, jasa
angkutan travel, restoran, dan sebagainya).
2.8. Strategi Pemasaran
Seluruh strategi pemasaran dibangun berdasarkan segmentation
(segmentasi), targeting (pembidikan), dan positioning (penetapan posisi).
Suatu perusahaan akan mencari sejunlah kebutuhan dan kelompok yang
berbeda di pasar, membidik kebutuhan dan kelompok yang dapat dipuaskan
dengan cara yang unggul, serta memposisikan tawarannya sedimikan rupa
sehingga pasar sasaran dapat mengenali tawaran dan citra khas perusahaan
tersebut (Kotler dan Keller, 2007).
2.8.1 Segmentasi
Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda di mana memiliki
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda pula.
Terdapat beberapa variabel utama yang digunakan dalam
mensegmentasi pasar konsumsi (Kotler, 2001).
Variabel pertama adalah segmentasi geografis, di mana pasar
akan dibagi ke dalam unit geografis yang berbeda-beda seperti negara,
regional, negara bagian, kota, atau lingkungan. Pemasar dapat
memutuskan untuk beroperasi pada satu, beberapa wilayah, ataupun
seluruh wilayah dengan memberikan perhatian terhadap perbedaan
kebutuhan dan keinginan tiap wilayah geografis. Variabel kedua
adalah segmentasi demografis, di mana pasar dibagi kedalam grup-
grup yang didasarkan pada variabel usia, gender, siklus keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
Variabel ini merupakan variabel yang lebih mudah dihitung
dibandingkan variabel yang lain. Variabel ketiga adalah segmentasi
19
psikografis, di mana pasar dibagi berdasarkan pada kelas sosial, gaya
hidup, atau karakteristik kepribadian. Variabel keempat adalah
segmentasi perilaku, di mana pasar dibagi berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan terhadap suatu
produk.
2.8.2 Targeting
Target pasar merupakan proses mengevaluasi daya tarik masing-
masing segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih pasar yang akan
dikembangkan lebih dalam (Kotler, 2001). Pemasar akan menetapkan
segmen pasar yang akan dilayani dan banyaknya segmen tersebut.
Terdapat tiga strategi penguasaan pasar yang salah satu diantaranya
dapat diadopsi oleh pemasar, yaitu:
1. Pemasaran tak dibedakan
Strategi di mana pemasar memutuskan untuk mengabaikan
perbedaan antar segmen pasar dan masuk ke seluruh segmen
dengan satu penawaran. Strategi ini berfokus pada kebutuhan
konsumen yang sama dibandingkan yang berbeda. Pemasar akan
sangat bergantung pada distribusi dan iklan massal yang ditujukan
untuk memberikan citra produk super dalam benak konsumen.
Pemasaran ini akan menghasilkan penghematan biaya, akan tetapi
akan mengundang persaingan yang ketat.
2. Pemasaran dibedakan
Strategi di mana pemasar memutuskan untuk membidik beberapa
segmen pasar berbeda dan mendesain penawaran-penawaran yang
berbeda untuk masing-masing segmen. Strategi pemasaran ini
menciptakan total penjualan yang lebih banyak, akan tetapi akan
meningkatkan biaya operasional bisnis.
3. Pemasaran terkonsentrasi
Strategi di mana pemasar berusaha mendapatkan pangsa yang besar
dari satu atau beberapa sub pasar. Strategi ini digunakan pemasar
ketika sumberdaya yang dimiliki perusahaan terbatas. Melalui
20
strategi ini, pemasar dapat meraih posisi pasar yang kuat di segmen
tertentu, akan tetapi pemasar akan menemui risiko di atas normal.
2.8.3 Positioning
Positioning pasar merupakan suatu proses di mana suatu produk
didefinisikan oleh konsumen melalui sifat-sifat penting yang dimiliki
produk dibandingkan dengan produk pesaing (Kotler, 2001). Produk
dapat diposisikan berdasarkan sifat produk, manfaat yang ditawarkan,
penggunaannya, kelas pengguna tertentu, berhadapan langsung
dengan pesaing, ataupun kelas produk yang berbeda. Beberapa
perusahaan tidak sulit dalam memilih strategi positioning-nya karena
sudah memiliki kelebihan sendiri sedangkan beberapa perusahaan
melakukan positioning yang sama, sehingga masing-masing
perusahaan harus membedakan apa yang ditawarkan dengan
membangun suatu perangkat keunggulan bersaing yang unik dan
menarik bagi suatu grup dalam segmen tertentu. Tugas positioning
terdiri dari tiga langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasi suatu perangkat keunggulan bersaing yang
mungkin dibuat di mana positioning akan dibangun. Keunggulan
bersaing merupakan perangkat penting bagi perusahaan di mana
keunggulan yang dimiliknya berada diatas pesaing yang diperoleh
dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen. Berdasarkan
hal tersebut, penting bagi perusahaan untuk memberikan
penawaran yang berbeda kepada konsumen yang lebih baik
dibandingkan penawaran milik pesaing. Perusahaan dapat
memberikan penawaran yang berbeda di sepanjang garis produk,
jasa, orang, ataupun citra.
2. Memilih keunggulan bersaing yang tepat. Langkah ini digunakan
ketika suatu perusahaan memiliki beberapa potensi keunggulan
bersaing, di mana perusahaan selanjutnya diharuskan untuk
memilih salah satu potensi keunggulan bersaing yang ada sebagai
dasar untuk membangun strategi positioning-nya. Keputusan yang
diambil adalah untuk mengetahui banyaknya perbedaan yang
21
ditonjolkan dan perbedaan yang dipromosikan. Suatu perbedaan
dapat dibangun jika memenuhi kriteria penting, berbeda, superior,
dapat dikomunikasikan, preemptive, harga terjangkau, serta
menguntungkan. Perusahaan harus mengingat untuk menghindari
tiga kesalahan positioning. Pertama adalah underpositioning, atau
kegagalan dalam memposisikan perusahaan. Kedua adalah
overpositioning, atau memberikan gambaran yang sempit mengenai
perusahaan. Ketiga adalah confused positioning, atau memberikan
posisi perusahaan yang membingunkan konsumen.
3. Mengkomunikasikan dan menyampaikan posisi yang dipilih secara
efektif ke pasar. Setelah perusahaan menetapkan satu posisi yang
akan digunakan, maka perusahaan perlu menentukan bauran
pemasaran yang tepat untuk mendukung strategi positioning-nya.
Mendesain bauran pemasaran sama dengan menjabarkan taktik
strategi positioning secara rinci. Setelah perusahaan membangun
posisi yang diinginkan, maka perusahaan harus dengan ketat
memantau dan menyesuaikan posisinya di sepanjang waktu agar
sesuai dengan perubahan pada kebutuhan konsumen dan strategi
pesaing.
2.9. Analisis Persaingan
Persaingan merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan
perusahaaan ketika menjalankan bisnisnya. Ketika persaingan menjadi
semakin ketat, perusahaan perlu memberikan perhatian lebih pada setiap
strategi yang dirancang untuk mengeksploitasi kelemahan pesaing-
pesaingnya.
Setelah mengidentifikasi lawan terdekat saat ini, manajemen
perusahaan perlu mengetahui beberapa tahap yang dibutuhkan untuk
mengantisipasi tindakan yang akan dilakukan pesaing di masa depan.
Tahap pertama adalah menganalisis tujuan pesaing. Tahap ini penting
dilakukan karena akan memberikan pemahaman tentang kepuasaan pesaing
saat ini terhadap posisi pasarnya dan bagaimana pesaing memperkuat
strategi yang sedang dilakukan. Tujuan tersebut akan mencakup sasaran
22
keuangan, posisi kompetitif (pangsa pasar), serta tujuan kualitatif seperti
kepemimpinan dalam harga industri, teknologi produksi, dan tanggung
jawab sosial. Tahap selanjutnya adalah dengan menganalisis strategi
pesaing. Pada tahap ini, dilakukan peninjauan kembali terhadap strategi
yang sudah dan sedang diterapkan dari setiap pesaing utama. Pengetahuan
mengenai strategi yang sudah diterapkan pesaing akan memberikan
informasi mengenai kegagalan yang pernah ada dan bagaimana cara
merekayasa perubahan. Berbagai informasi tersebut membantu perusahaan
untuk melakukan antisipasi program-program pemasaran strategis yang
akan dilakukan pesaing di masa depan.
Tahap ketiga adalah mengevaluasi keberhasilan pesaing dalam
mencapai tujuan dan menjalankan strateginya. Pada tahap ini, akan
diketahui estimasi penjualan dan pangsa pasar yang bisa diandalkan, bahkan
pada tiap tingkat segmennya. Setelah melakukan evaluasi keberhasilan
pesaing, tahap berikutnya adalah menganalisis kekuatan dan kelemahan
pesaing. Tahap ini sangat penting ketika dikaitkan dengan tujuan dan
strategi pesaing. Saat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pesaing, perlu
diperhitungkan kepentingan relatif dari setiap unsur yang penting dari
program pemasaran strategis. Apabila perusahaan mengetahui kelemahan
pesaing, maka perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan
menggunakan kekuatan yang dimilikinya. Tahap terakhir yang dilakukan
adalah dengan menganalisis perilaku pesaing di masa depan. Tujuan dari
tahap ini adalah menilai perilaku masa depan pesaing yang berkaitan dengan
tujuan dan strateginya.
Kotler dan Keller (2007), menyebutkan lima kekuatan yang
menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik pasar atau segmen
pasar tertentu. Lima kekuatan tersebut kemudian menimbulkan lima
ancaman bagi perusahaan, yaitu:
1. Ancaman persaingan segmen yang ketat
Suatu segmen tertentu akan menjadi tidak menarik ketika pesaing
semakin banyak, kuat, atau agresif. Akibatnya, para pesaing akan saling
berlomba dalam hal harga, iklan, dan pengenalan produk baru, yang pada
23
akhirnya menyebabkan pengeluaran perusahaan dalam persaingan
semakin besar.
2. Ancaman pendatang baru
Segmen dapat dibedakan berdasarkan tingginya hambatan untuk masuk
dan keluar industri. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang
memiliki hambatan untuk masuk yang tinggi dan hambatan untuk keluar
yang rendah, di mana hanya terdapat sedikit perusahaan baru yang dapat
memasuki industri dalam segmen ini dan perusahaan yang memiliki
kinerja buruk akan dengan mudah keluar dari industri. Apabila hambatan
untuk masuk dan keluar segmen sama-sama tinggi, perusahaan akan
mendapatkan potensi laba yang tinggi, tetapi perusahaan juga
menghadapi risiko yang lebih besar karena perusahaan yang memiliki
kinerja buruk dalam industri akan tetap tinggal dan berusaha untuk
bertahan. Apabila hambatan untuk masuk dan keluar sama-sama rendah,
maka perusahaan akan dengan mudah masuk dan keluar dari industri.
Akibatnya, tingkat pengembalian investasinya stabil dan rendah.
Segmen yang paling buruk terjadi ketika hambatan untuk masuk rendah
dan hambatan untuk keluar tinggi. Pada segmen ini, perusahaan-
perusahaan akan masuk dalam situasi yang menguntungkan tetapi sulit
untuk keluar dari situasi yang buruk. Akibatnya, akan terjadi kelebihan
kapasitas serta penurunan harga dan penghasilan bagi semua pihak.
3. Ancaman produk substitusi
Suatu segmen akan menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk
yang potensial, karena substitusi membatasi harga dan laba. Perusahaan
harus memantau selalu fluktuasi harga dari produk substitusinya, karena
harga dan laba cenderung menurun ketika teknologi semakin maju atau
persaingan meningkat pada industri substitusi tersebut.
4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Ketika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar yang kuat atau semakin
meningkat pada segmen tertentu, maka segmen tersebut menjadi tidak
menarik. Kekuatan posisi tawar pembeli berkembang jika mereka lebih
terkonsentrasi atau terorganisasi, produk merupakan bagian yang
24
signifikan dari biaya pembeli, produk tidak terdiferensiasi, biaya
perpindahan ke pemasok/produk lain rendah, pembeli peka terhadap
harga karena laba yang rendah, atau pembeli dapat melakukan integrasi
ke hulu. Salah satu cara perusahaan untuk menghadapi masalah tersebut
adalah dengan memilih pembeli yang memiliki kekuatan posisi tawar
yang paling rendah atau yang sulit mengganti pemasok. Cara lain yang
dapat digunakan adalah dengan mengembangkan tawaran unggul yang
tidak dapat ditolak oleh para pembeli yang memiliki posisi tawar tinggi.
5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Suatu segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok
perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas
pasokannya. Para pemasok cenderung menjadi kuat jika mereka
terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit substitusi, produk yang
dipasok merupakan produk input paling penting, biaya berpindah
pemasok tinggi, dan pemasok dapat melakukan integrasi ke hilir. Cara
yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut adalah membangun
hubungan menang-menang dengan para pemasok atau menggunakan
berbagai sumber pasokan.
2.10. Penelitian Terdahulu
Penilitian yang dilakukan oleh Apriantoro (2006) mengenai “Analisis
Positioning Popeyes Chicken and Seafood dalam Pasar Restoran Fast Food
di Kota Bogor” menggunakan analisis deskriptif, analisis faktor,
multidimensional scalling, dan analisis biplot. Kesimpulan yang didapat
dari penelitian tersebut adalah diantara para pesaingnya di bidang restoran
fast food yang ada di kota Bogor, Popeyes Chicken and Seafood memiliki
keunggulan pada dua atributnya, yaitu cita rasa khas bumbu dan pelayanan
yang ramah.
Penelitian yang dilakukan oleh Ekaputra (2008) mengenai “Analisis
Preferensi Pengunjung dan Positioning Pusat Perbelanjaan Modern di Kota
Bogor (Studi Kasus: Botani Square, Ekalokasari Plaza, Bogor Trade Mall,
san Pangrango Plaza)”, didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata pengunjung
melakukan dua kali kunjungan dalam satu bulan untuk berbelanja.
25
Menurut, para responden, bentuk promosi yang paling menarik adalah
dengan diadakannya event-event di dalam pusat perbelanjaan. Secara
keseluruhan, responden lebih memilih Botani Square. Melalui penggunaan
alat analisis IPA, didapatkan hasil bahwa faktor yang terpenting pada pusat
perbelanjaan adalah ketersediaan sarana ibadah, sedangkan faktor yang
paling tidak penting adalah ukuran (luas) bangunan. Melalui penggunaan
alat analisis multidimensional scalling berbasis atribut dengan pendekatan
analisis faktor, didapatkan hasil bahwa terdapat tiga pusat perbelanjaan yang
memiliki lokasi saling berdekatan. Berdasarkan perceptual map, diketahui
bahwa Ekalokasari dianggap lebih baik karena adanya variasi tenant dan
fasilitas pendukung.
Penelitian yang dilakukan oleh Zamahsyarie (2010) mengenai
“Analisis Positioning Ragusa Es Italia dalam Industri Es Krim di Jakarta”,
didapatkan kesimpulan bahwa Ragusa Es Italia memiliki keunggulan pada
harga yang sesuai dibandingkan dengan para pesaingnya. Melalui
penggunaan analisis Biplot, diketahui bahwa posisi Ragusa Es Italia sangat
berjauhan dengan para pesaingnya, di mana Ragusa Es Italia diposisikan
sebagai toko es krim yang memiliki rasa lezat, tekstur lembut, dan
pelayanan yang cepat. Melalui penggunaan analisis IPA, diketahui bahwa
faktor kualitas produk merupakan faktor terpenting dan memiliki kinerja
yang baik, faktor merek terkenal merupakan faktor tidak terpenting, dan
faktor bonus yang diberikan merupakan faktor dengan kinerja yang
terburuk.
Perbedaan penelitian ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu
terletak pada objek penelitian, di mana objek penelitian ini adalah salah satu
bentuk retail consumer goods, yaitu convenience store. Pesaing yang
digunakan sebagai pembanding dari objek penelitian ini tidak hanya
berbentuk convenience store, tetapi juga menggunakan bentuk lain dari
retail consumer goods, yaitu minimarket.
26
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Peningkatan daya beli dan perubahan gaya hidup masyarakat saat ini,
menyebabkan kebutuhan pokok sehari-hari (FMCG) meningkat.
Peningkatan ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan industri
ritel modern, terutama retail consumer goods, berkembang dengan pesat
akhir-akhir ini. Retail consumer goods terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
hypermarket, supermarket, minimarket, dan convenience store. Minimarket
merupakan jenis retail consumer goods yang telah berkembang pesat di
Indonesia, di mana perkembangan tersebut ditandai dengan banyaknya
jumlah gerai minimarket yang dapat ditemui di berbagai daerah di
Indonesia. Retail consumer goods dengan bentuk convenience store
kemudian muncul dan memenuhi harapan konsumen yang menyediakan
produk-produk FMCG dengan lokasi yang nyaman selama 24 jam setiap
harinya. Ketersediaan spot khusus yang dapat digunakan bagi para
konsumen untuk bersantai dan mengkonsumsi produk yang dibelinya,
menyebabkan bentuk ritel tersebut berkembang dengan pesat.
Saat ini, industri retail consumer goods dengan konsep convenience
store di kota Jakarta didominasi oleh brand internasional, diantaranya
adalah Circle K (Amerika Serikat), dan 7-Eleven (Jepang). PT Modern
PutraIndonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT Modern
Internasional Tbk, membawa 7-Eleven sebagai convenience store yang
paling unggul di kota Jakarta saat ini. Convenience store dan minimarket
dipersepsikan oleh konsumen sebagai ritel dalam kategori yang sama,
sehingga menarik untuk mengetahui positioning dari 7-Eleven sebagai
convenience store dibandingkan dengan pesaingnya di dalam retail
consumer goods di daerah Jakarta Timur berdasarkan persepsi konsumen.
Pada tahap awal, perlu diketahui karakteristik dari responden 7-Eleven
dengan menggunakan analisis deskriptif. Selain itu, perlu dilakukan
identifikasi pesaing terdekat 7-Eleven dengan menggunakan analisis
multidimensional scalling. Pada tahap selanjutnya, dilakukan analisis
27
persepsi konsumen dengan menggunakan analisis faktor yang menghasilkan
pemetaan persepsi konsumen. Pemetaan persepsi ini kemudian digunakan
untuk melakukan analisis biplot yang pada akhirnya menghasilkan
positioning 7-Eleven. Berdasarkan hasil dari karakteristik konsumen dan
positioning dari 7-Eleven, akan didapatkan rekomendasi strategi pemasaran
untuk 7-Eleven. Secara ringkas, kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat
pada Gambar 4.
Gambar 4. Kerangka pemikiran
Industri retail consumer goods di Jakarta Timur
Pesaing (Convenience store)
Rekomendasi Strategi Pemasaran untuk 7-Eleven
Pesaing
Analisis MDS
Persepsi Konsumen Konsumen
Analisis Biplot
Karakteristik Konsumen
Pemetaan Persepsi
Positioning
Analisis Deskriptif
Convenience store Minimarket
7-Eleven
Atribut Penting
Analisis Faktor
28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada salah satu gerai 7-Eleven yang terletak di
daerah Jakarta Timur, tepatnya beralamat di Jl. Matraman Raya 12 Jakarta
Timur. Penelitian dilakukan kepada konsumen 7-Eleven yang sedang dan
telah mengunjungi gerai 7-Eleven serta pernah mengunjungi gerai para
pesaing yang menjadi pembanding 7-Eleven dalam retail consumer goods di
daerah Jakarta Timur. Proses pengambilan data hingga pengolahan data
penelitian dilakukan selama bulan Januari hingga Maret 2012.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh kemudian diolah
sendiri yang dilakukan oleh suatu organisasi maupun perorangan langsung
dari objek yang diteliti. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini
didapatkan melalaui wanwancara langsung dan pengisian kuesioner oleh
responden. Kuesioner selengkapnya disajikan dalam Lampiran 2.
Data sekunder merupakan data yang sudah diolah oleh pihak lain.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan
studi literatur menggunakan buku, jurnal, data yang diperoleh Badan Pusat
statistik (BPS), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, website resmi
PT. Modern Internasional Tbk. dan 7-Eleven.
3.4. Metode Penarikan Contoh
Metode pengambilan contoh pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik convenience sampling. Convenience sampling adalah
prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti
(Kuncoro, 2003). Berdasarkan teknik ini, maka responden yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan konsumen 7-Eleven yang ditemui peneliti di
lokasi penelitian dan bersedia untuk mengisi kuesioner penelitian.
Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini dihituing
berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut:
n = N
1+Ne2..................................................................(1)
29
Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir (10%)
dengan jumlah rata-rata pelanggan 7-Eleven sebesar 6000 orang /bulan
maka didapatkan:
n = 6000
1+(6000∗0.102) = 98,36 ≈ 100 orang
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka konsumen yang dijadikan
responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Persyaratan konsumen
yang dapat dijadikan responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang
telah mengunjungi para pesaing yang menjadi pembanding 7-Eleven dalam
industri retail consumer goods di daerah Jakarta Timur.
3.5. Metode Pengujian Kuesioner
3.5.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
mengukur apa yang diukur (Umar, 2002). Kuesioner yang digunakan
dalam suatu penelitian untuk mengumpulkan data, harus dapat
mengukur apa yang ingin diukurnya. Teknik statistika yang
digunakan adalah teknik korelasi Product Moment dengan rumus
sebagai berikut:
r = 𝑛 (∑𝑋𝑌) –(∑𝑋∑𝑌)�[𝑛∑𝑋2−(∑𝑋)2][𝑛∑𝑌2−(∑𝑌)2]
............................(2)
Keterangan: r = validitas pertanyaan n = jumlah responden X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total pertanyaan
3.5.2 Uji Reliabilitas
Setelah suatu alat ukur telah dikatakan valid, maka langkah
selanjutnya adalah menguji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah suatu
nilai yang menunjukkan konsistensi dari suatu alat pengukur dalam
mengukur gejala yang sama (Umar, 2002). Kuesioner dapat dikatakan
30
reliabel jika kuesioner tersebut digunakan secara berulang-ulang
kepada kelompok yang sama, maka akan menghasilkan data yang
sama. Teknik statistika yang digunakan adalah uji Cronbach’s Alpha
dengan rumus:
α = � 𝑘𝑘−1
� �1 − ∑𝜎𝑏2
𝜎𝑡2�...................................................(3)
Keterangan: α = reliabilitas kuesioner k = banyak butir pertanyaan 𝜎𝑡2 = varian total ∑𝜎𝑏2= jumlah varian butir pertanyaan
3.6. Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan
berbagai karakteristik data, seperti rata-rata, variasi data, dan
sebagainya (Santoso, 2001). Pada penelitian ini, analisis deskriptif
digunakan untuk menganalisis profil responden, mulai dari jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, penerimaan perbulan,
hingga pengeluaran untuk konsumsi (makanan dan minuman)
perbulan.
3.6.2 Analisis Multidimensional Scaling
Mutidimensional scaling (MDS) merupakan suatu teknik
multivariat dalam golongan interdependenced technique yang
berfungsi untuk memetakan presepsi dan preferensi para responden
secara visual dalam peta geometri. Peta geometri, yang disebut
spatial map atau perceptual map, merupakan penjabaran berbagai
dimensi yang berhubungan (Simamora, 2005). Analisis MDS ini
digunakan untuk membahas pesaing terdekat 7-Eleven dalam industri
ritel retail consumer goods. Pada penelitian ini, cara mengukur
kesamaan yang digunakan adalah dengan cara anchoring clustering
method. Pada metode ini, responden diminta untuk menilai kemiripan
sejumlah merek yang paling mirip dengan merek yang dijadikan
patokan, yaitu 7-Eleven. Matrik yang akan diperoleh melalui metode
31
ini akan berbentuk conditional, di mana baris dengan baris tidak bisa
dibandingkan. Jarak euclidean digunakan untuk mengatasi masalah
tidak terlihatnya perbedaan letak secara visual dalam perceptual map.
Penghitungan jarak euclidean dilakukan apabila diketahui koordinat
setiap objek. Jarak euclidean dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
𝑒𝑑 = �(𝑥𝑖 − 𝑥𝑚)2 + (𝑦𝑖 − 𝑦𝑚)2.....................................(4)
Keterangan: ed = jarak euclidean xi = absis convenience store ke-i atau posisi merek ke-i pada
dimensi 1 (i = 1, 2, ..., n) yi = ordinat convenience store ke-i atau posisi merek ke-i pada
dimensi 2 (i = 1, 2, ..., n) xm = absis 7-Eleven atau posisi 7-Eleven pada dimensi 1 ym = ordinat 7-Eleven atau posisi 7-Eleven pada dimensi 2
Ukuran mengenai seberapa baik suatu analisis multidimensional
scalling, maka digunakan stress. Cara menghitung stress yang paling
sering digunakan adalah stress Kruskal, dengan rumus:
Stress = ��𝑑𝑖𝑗−𝑑�𝑖𝑗�2
�𝑑𝑖𝑗−𝑑��2 .......................................................(5)
Keterangan: �̅� = rata-rata jarak dalam peta �̂�𝑖𝑗 = jarak turunan (derived distance) atau data kemiripan (similarity
data) yang dihasilkan komputer 𝑑𝑖𝑗 = data jarak yang diberikan responden
3.6.3 Analisis Faktor
Analisis faktor mencoba menemukan hubungan
(interrelationship) antara sejumlah variabel-variabel yang saling
independen satu dengan yang lain, sehingga dapat dibuat satu atau
beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel
awal (Santoso, 2010). Pada analisis faktor, terdapat dua metode dasar,
yaitu principal component analysis (PCA) dan common factor
analysis. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah principal
component analysis di mana metode ini menggunakan total varians
32
dalam analisisnya. Metode ini akan menghasilkan faktor yang
memiliki specific variance dan error variance paling kecil. PCA
memiliki tujuan untuk mengetahui jumlah faktor minimal yang dapat
diekstrak (Simamora, 2005). Penggunaan metode PCA dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut yang paling
mempengaruhi kepuasan konsumen.
3.6.4 Analisis Biplot
Analisis Biplot merupakan alat analisis data statistika deskriptif
dimensi ganda yang menyajikan pengaruh objek (baris) dan peubah
(kolom) dari suatu matriks data dalam suatu bidang datar. Analisis
Biplot mendasarkan pada penguraian nilai singular (PNS) atau
Singular Value Decomposition (SVD). Analisis Biplot dapat
menggambarkan posisi relatif antar objek dan peubah, serta
menggambarkan hubungan objek amatan dengan peubah. Pada
penelitian ini, analisis biplot disajikan secara visual dalam suatu posisi
relatif atribut, produk, hubungan antara keduanya, serta kemasan
antara objek pengamatan dalam suatu sumbu dua dimensi.
33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah 7-Eleven
7-Eleven adalah jaringan ritel kelas dunia yang berasal dari
Texas USA dan berdiri sejak tahun 1927. Tahun 1991, Southland
Corporation yang merupakan pemilik 7-Eleven, sebagian besar
sahamnya dijual kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang,
Ito-Yokado. Southland Corporation lalu diubah namanya menjadi
7-Eleven, Inc pada tahun 1999. Tahun 2005, seluruh saham 7-Eleven,
Inc diambil alih Seven & I Holdings Co. sehingga perusahaan ini
dimiliki sepenuhnya oleh pihak Jepang. Pada tahun 2009, 7-Eleven
memasuki pasar Indonesia dan dikelola oleh PT. Modern
PutraIndonesia melalui sistem waralaba. PT. Modern PutraIndonesia
merupakan anak perusahaan PT. Modern Internasional Tbk, pemilik
lisensi Fuji Film.
4.1.2 Visi dan Misi 7-Eleven
Visi 7-Eleven adalah “Memberikan apa yang konsumen
butuhkan, dimana pun dan kapan pun mereka membutuhkannya”.
Misi 7-Eleven adalah menjadi retailer convenience yang terbaik.
4.1.3 7-Eleven Indonesia
7-Eleven Indonesia menggunakan konsep ritel dengan
kombinasi unik dari sebuah convenience store dengan sebuah pusat
makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya
yang disajikan dalam layanan 24 jam. Berdasarkan Annual Report
PT. Modern Internasional Tbk tahun 2010, terdapat berbagai
informasi yang berhubungan dengan 7-Eleven Indonesia, yaitu:
1. Fokus utama departemen Merchandising adalah inovasi dan
pengembangan produk dan layanan, diikuti dengan
mengembangkan apa yang dibutuhkan konsumen 7-Eleven
Indonesia.
34
2. Operation Excellence menjadi fokus utama tim operasional
7-Eleven Indonesia untuk mampu melampaui harapan konsumen
setiap saat ketika mengunjungi gerai 7-Eleven. Melalui Retail
Initiative, tim operasional mempelajari dan mengaplikasikan
kemampuan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang terus
berubah untuk selalu memenuhi kebutuhan para konsumen
tersebut. Manajemen produk per produk dengan mengevaluasi
tingkat pencapaian masing-masing produk menjadi aplikasi utama
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Melalui lima fundamental
bisnis meliputi penyediaan produk yang bernilai kepada konsumen,
menyediakan lini variasi produk yang akurat, pelayanan yang cepat
dan bersahabat, penawaran produk dan layanan berkualitas tinggi,
dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk
konsumen, menjadi fundamental utama bagi tim operasional untuk
memberikan lebih dari yang konsumen harapkan.
3. 7-Eleven mengusung kepemimpinan dari level yang paling bawah
melalui metode Servant Leadership yang berfokus pada konsumen,
sehingga diharapkan tim 7-Eleven mampu memberikan layanan
terbaik yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan konsumen.
4. Kegiatan pemasaran dan aktivitas promosi yang variatif dan unik
dilakukan tim pemasaran 7-Eleven Indonesia dengan berfokus pada
konsumen dan komunitas-komunitas yang ada melalui promosi
paket penjualan, kegiatan sponsor untuk komunitas, pentas musik
regular di gerai-gerai 7-Eleven serta kegiatan-kegiatan peduli sosial
seperti kerjasama dengan UNICEF untuk kepedulian terhadap
korban bencana alam Merapi & Mentawai yang dilakukan secara
berkesinambungan untuk menjangkau konsumen sehingga lebih
mengenal 7-Eleven di Indonesia. Pada saat perayaan hari jadi
7-Eleven Indonesia yang pertama, diadakan sebuah kompetisi besar
memakan Big Bite Hotdog dan meminum minuman beku
berkarbonasi Slurpee yang berlaku di seluruh gerai 7-Eleven di
Jakarta Raya. Melalui kerjasama dengan label musik, media
35
partner, serta komunikasi agresif via jaringan sosial media seperti
Twitter, Facebook, dan Yahoo Koprol menciptakan berbagai event
dan komunikasi yang sangat efektif namun efisien dari segi biaya.
5. Investasi infrastruktur dilakukan untuk mendukung layanan terbaik
kepada konsumen dan kemudahan operasional di gerai 7-Eleven.
Pengaturan serta pengoperasian terhadap sistem logistik dan
pergudangan dilakukan oleh 7-Eleven melalui kemitraan dengan
layanan logistik berkelas dunia DHL. Selain itu, Combined
Distribution Center (CDC) dibangun untuk mengintegrasikan
pengiriman dari para pemasok untuk melayanai kebutuhan seluruh
gerai 7-Eleven. Dan untuk infrastruktur Teknologi Informasi,
7-Eleven melakukan kemitraan dengan pihak NEC dan Nomura
Research Institute (NRI), untuk melanjutkan pengalaman terbaik
dari 7-Eleven Internasional.
6. Identifikasi dan survei mendetil dilakukan oleh tim Real Estate
untuk mendapatkan tempat terbaik bagi gerai 7-Eleven berdasarkan
area pemasaran terbaik yang bisa menyediakan arus konsumen dari
area perumahan, sekolah, universitas, apartemen, perkantoran, pom
bensin, dan sebagainya. Beberapa gerai ritel Fuji Image Plaza
dikonversi menjadi sebuah konsep kombinasi layanan gerai
7-Eleven dan ritel layanan fotografi.
4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada tahap awal penelitian, dilakukan uji atas pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner. Uji yang dilakukan adalah uji validitas dan
uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek
yang diamati, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
konsistensi hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut
digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Uji validitas
dan uji reliabilitas dilakukan dengan menyebar 30 kuesioner terhadap
konsumen 7-Eleven yang telah mengunjungi ritel pesaing yang dijadikan
pembanding. Hasil keseluruhan uji validitas dapat dilihat pada Tabel 2.
36
Tabel 2. Nilai uji validitas atribut-atribut kepentingan retail consumer goods
Atribut Tingkat Kepentingan
Tingkat Kinerja 7-Eleven
Tingkat Kinerja Circle K
Tingkat Kinerja
Alfamart Kesimpulan
Lokasi toko yang mudah dijangkau 0,840 0,413 0,582 0,480 Valid
Luas toko 0,679 0,425 0,837 0,428 Valid Tata letak toko 0,644 0,556 0,829 0,708 Valid Jarak antar rak 0,396 0,509 0,674 0,545 Valid Kenyamanan toko 0,703 0,692 0,800 0,821 Valid Kebersihan toko 0,679 0,550 0,806 0,796 Valid Harga produk yang sesuai 0,613 0,700 0,781 0,767 Valid
Variasi produk yang dijual 0,657 0,676 0,836 0,701 Valid
Ketersediaan produk yang dijual 0,764 0,703 0,896 0,719 Valid
Kepemilikan produk dengan merek sendiri
0,384 0,675 0,422 0,488 Valid
Promosi menarik yang dilakukan 0,469 0,650 0,756 0,588 Valid
Potongan harga 0,623 0,648 0,839 0,740 Valid Kemudahan dalam bertransaksi 0,852 0,716 0,789 0,826 Valid
Kecepatan bertransaksi 0,756 0,752 0,759 0,602 Valid
Keramahan karyawan 0,622 0,716 0,671 0,658 Valid
Pengetahuan karyawan akan produk yang dijual
0,508 0,455 0,427 0,444 Valid
Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen
0,507 0,574 0,569 0,586 Valid
Merek yang terkenal 0,230 0,332 0,127 0,074 Tidak
Valid Area makan dan bersantai 0,590 0,684 0,819 0,537 Valid
Sumber: Pengolahan data primer
37
Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor
masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus teknik
korelasi Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi
15.00 for windows. Hasil uji validitas menyatakan bahwa dari 19 atribut
yang diuji, terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid karena seluruh atribut
memiliki nilai rhitung > rtabel. Satu atribut yang dinyatakan tidak valid adalah
merek yang terkenal. Nilai uji validitas untuk 19 atribut dapat dilihat pada
Tabel 2.
Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha yang
diolah menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for windows.
Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar
dari 0,6 yaitu 0,895 sehingga dapat disimpulkan atribut-atribut dalam
penelitian ini reliabel dan mampu memberikan hasil pengukuran yang sama
apabila digunakan kembali dalam pengambilan data selanjutnya.
Uji validitas dan reliabilitas juga dilakukan kepada pertanyaan dalam
kuesioner yang menggunakan alat analisis yang berbeda dan juga
menggunakan skala likert yang berbeda. Pada penelitian ini terdapat tiga
retail consumer goods yang digunakan, sehingga uji validitas dan uji
reliabilitas dilakukan kepada seluruh atribut ketiga ritel tersebut.
Uji validitas atribut pertanyaan tingat kinerja yang pertama dilakukan
kepada 7-Eleven dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing-
masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi
Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi 15.00 for
windows. Hasil uji validitas menyatakan bahwa dari 19 atribut yang diuji,
terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid karena seluruh atribut memiliki
nilai rhitung > rtabel. Satu atribut yang dinyatakan tidak valid adalah merek
yang terkenal. Nilai uji validitas untuk 19 atribut dapat dilihat pada Tabel 2.
Uji reliabilitas atribut tingkat kinerja 7-Eleven diolah dengan teknik
Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for
windows. Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0,6 yaitu 0,898 sehingga dapat disimpulkan atribut tingkat
kinerja 7-Eleven dalam penelitian ini reliabel dan mampu memberikan hasil
38
pengukuran yang sama apabila digunakan kembali dalam pengambilan data
selanjutnya.
Uji validitas atribut pertanyaan tingat kinerja yang kedua dilakukan
kepada Circle K dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing-
masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi
Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi 15.00 for
windows. Hasil uji validitas menyatakan bahwa dari 19 atribut yang diuji,
terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid karena seluruh atribut memiliki
nilai rhitung > rtabel. Satu atribut yang dinyatakan tidak valid adalah merek
yang terkenal. Nilai uji validitas untuk 19 atribut dapat dilihat pada Tabel 2.
Uji reliabilitas atribut tingkat kinerja Circle K diolah dengan teknik
Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for
windows. Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0,6 yaitu 0,762 sehingga dapat disimpulkan atribut tingkat
kinerja Circle K dalam penelitian ini reliabel dan mampu memberikan hasil
pengukuran yang sama apabila digunakan kembali dalam pengambilan data
selanjutnya.
Uji validitas atribut pertanyaan tingat kinerja yang ketiga dilakukan
kepada Alfamart dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing-
masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi
Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi 15.00 for
windows. Hasil uji validitas menyatakan bahwa dari 19 atribut yang diuji,
terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid karena seluruh atribut memiliki
nilai rhitung > rtabel. Satu atribut yang dinyatakan tidak valid adalah merek
yang terkenal. Nilai uji validitas untuk 19 atribut dapat dilihat pada Tabel 2.
Uji reliabilitas atribut tingkat kinerja Alfamart diolah dengan teknik
Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for
windows. Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0,6 yaitu 0,898 sehingga dapat disimpulkan atribut tingkat
kinerja Alfamart dalam penelitian ini reliabel dan mampu memberikan hasil
pengukuran yang sama apabila digunakan kembali dalam pengambilan data
selanjutnya.
39
4.3. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan
penilaian berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja terhadap
atribut 7-Eleven. Responden yang digunakan merupakan konsumen
7-Eleven yang telah mengunjungi dan melakukan pembelian di kedua
pesaing yang menjadi pembanding, sehingga seluruh konsumen 7-Eleven
belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai contoh.
4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Mayoritas pengunjung 7-Eleven sebanyak 59 persen adalah
responden berjenis kelamin perempuan, sedangkan responden berjenis
kelamin laki-laki hanya memiliki jumlah persentase sebesar 41 persen
yang dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Persentase responden berdasarkan jenis kelamin
4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Konsumen 7-Eleven yang terpilih menjadi responden dalam
penelitian ini tidak ada yang berusia antara 36-45 tahun. Mayoritas
konsumen 7-Eleven dalam penelitian ini berusia 16-25 tahun dengan
jumlah persentase sebanyak 87 persen. Responden yang berusia ≤ 15
tahun dan berusia 26-35 tahun memiliki jumlah persentase sebesar 3
persen dan 9 persen. Responden 7-Eleven yang berusia > 45 tahun
hanya memiliki persentase sebesar 1 persen. Secara lengkap
karakteristik responden 7-Eleven berdasarkan usia dapat dilihat pada
Gambar 6.
Laki-laki (41%) Perempuan
(59%)
Jenis Kelamin
40
Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan usia
4.3.3 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Konsumen 7-Eleven yang terpilih menjadi responden mayoritas
mempunyai pendidikan terakhir SMA/Sederajat dengan jumlah
persentase sebesar 57 persen dan tidak ada konsumen yang
mempunyai pendidikan terakhir SD. Secara lengkap karakteristik
responden 7-Eleven berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat
pada Gambar 7.
Gambar 7. Persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir
4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Konsumen 7-Eleven yang terpilih menjadi responden mayoritas
bekerja sebagai pelajar/mahasiswa dengan jumlah persentase sebesar
67 persen dan konsumen yang bekerja sebagai wiraswasta hanya
mempunyai jumlah persentase 3 persen. Secara lengkap karakteristik
≤ 15 tahun (3%)
16-25 tahun (87%)
26-35 tahun (9%)
> 45 tahun (1%)
Usia
SMP/Sederajat (4%)
SMA/Sederajat (57%)
Diploma (12%)
S1 (25%)
S2/S3 (2%)
Pendidikan Terakhir
41
responden 7-Eleven berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 8. Persentase responden berdasarkan status pekerjaan
4.3.5 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Penerimaan per Bulan
Konsumen 7-Eleven yang terpilih menjadi responden
didominasi oleh konsumen yang mempunyai pemasukan
≤ Rp 1.000.000 per bulan dengan jumlah persentase sebesar 46 persen
dan pemasukan sebesar Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000 per bulan
dengan persentase 43 persen. Secara lengkap karakteristik responden
7-Eleven berdasarkan penerimaan per bulan dapat dilihat pada
Gambar 9.
Gambar 9. Persentase responden berdasarkan penerimaan per bulan
Pelajar/ Mahasiswa
(67%) Pegawai negeri
(2%)
Pegawai swasta (24%)
Wiraswasta (3%)
Lainnya (4%)
Pekerjaan
≤ Rp 1.000.000 (46%)
Rp 1.000.001- Rp 3.000.000
(43%)
Rp 3.000.001- Rp 5.000.000
(7%)
Rp 5.000.001-Rp 7.000.000
(2%)
Rp 7.000.001-Rp 9.000.000
(2%)
0%
Penerimaan per bulan
42
4.3.6 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Besar Pengeluaran untuk Konsumsi per Bulan
Konsumen 7-Eleven yang terpilih menjadi responden
didominasi oleh konsumen yang mempunyai pengeluaran per bulan
sebesar Rp 100.001 – Rp 300.000 untuk konsumsi dengan jumlah
persentase sebesar 37 persen dan pengeluaran sebesar
Rp 300.001 – Rp 600.000 per bulan untuk konsumsi dengan
persentase 31 persen. Secara lengkap karakteristik responden
7-Eleven berdasarkan pengeluaran untuk konsumsi per bulan dapat
dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Persentase responden berdasarkan besar pengeluaran
untuk konsumsi per bulan
4.3.7 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Motivasi Awal Ketertarikan
Mayoritas konsumen 7-Eleven yang menjadi responden
menyatakan bahwa motivasi awal ketertarikan adalah karena pensaran
dan ingin mencoba dengan persentase sebesar 37 persen, serta diajak
saudara/teman sebesar 31 persen. Secara lengkap karakteristik
konsumen berdasarkan motivasi awal ketertarikan terhadap 7-Eleven
dapat dilihat pada Gambar 11.
≤ Rp 100.000 (5%)
Rp 100.001- Rp 300.000
(37%)
Rp 300.001- Rp 600.000
(31%)
Rp 600.001- Rp 900.000
(11%)
Rp 900.001- Rp 1.000.000
(5%)
> Rp 1.000.000
(11%)
Pengeluaran untuk konsumsi per bulan
43
Gambar 11. Persentase responden berdasarkan motivasi awal
ketertarikan terhadap 7-Eleven
4.3.8 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tujuan Kunjungan ke 7-Eleven
Mayoritas konsumen yang menjadi responden mengunjungi
7-Eleven dengan tujuan untuk berkumpul bersama teman/keluarga
dengan jumlah persentase sebesar 52 persen dan hanya 5 persen
konsumen yang mempunyai tujuan untuk membeli kebutuhan lain
selain makanan dan minuman. Secara lengkap karakteristik
konsumen berdasarkan tujuan kunjungan ke 7-Eleven dapat dilihat
pada Gambar 12.
Gambar 12. Persentase responden berdasarkan tujuan kunjungan ke
7-Eleven
Penasaran dan ingin mencoba
(37%)
Tertarik melihat
outletnya (13%)
Diajak saudara/ teman
(31%)
Kepopuleran 7-Eleven
(12%)
Lainnya (7%)
Motivasi
Sarapan/ makan siang/ makan malam
(12%)
Berkumpul bersama teman/
keluarga (52%)
Meeting dengan rekan
kerja (6%)
Menggunakan fasilitas Wi-fi
gratis (10%)
Membeli makanan/ minuman
untuk dibawa pulang (13%)
Membeli kebutuhan
pribadi lainnya (5%) Lainnya
(2%)
Tujuan
44
4.3.9 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Sumber Informasi
Konsumen 7-Eleven yang menjadi responden dalam penelitian
ini didominasi oleh konsumen yang menyatakan bahwa sumber
informasi tentang 7-Eleven berasal dari teman/kerabat/keluarga
dengan persentase 57 persen dan sebesar 38 persen dikarenakan
melihat outletnya. Secara lengkap karakteristik responden
berdasarkan sumber informasi tentang 7-Eleven dapat dilihat pada
Gambar 13.
Gambar 13. Persentase responden berdasarkan sumber informasi
tentang 7-Eleven
4.3.10 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pengetahuan Perbedaan antara Convenience Store dan Minimarket
Sebagian besar konsumen 7-Eleven yang menjadi responden
dalam penelitian ini tidak mengetahui perbedaan antara convenience
store dengan minimarket dengan persentase sebesar 67 persen.
Secara lengkap karakteristik responden berdasarkan pengetahuan
perbedaan convenience store dengan minimarket dapat dilihat pada
Gambar 14.
Teman/ keluarga/ kerabat (57%)
Melihat outletnya
(38%)
Brosur/ pamflet/ spanduk
(1%)
Media elektronik
(1%)
Media sosial (2%)
Lainnya (1%)
Sumber Informasi
45
Gambar 14. Persentase responden berdasarkan pengetahuan
perbedaan antara convenience store dengan minimarket
4.3.11 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pertimbangan Utama Memilih 7-Eleven
Mayoritas konsumen 7-Eleven yang menjadi responden dalam
penelitian ini memilih faktor kenyamanan sebesar 30 persen sebagai
dasar pertimbangan mengunjungi 7-Eleven. Responden memilih
faktor variasi produk sebesar 23 persen dan 18 persen karena faktor
faktor lokasi toko. Faktor-faktor lain yang menjadi dasar
pertimbangan kunjungan ke 7-Eleven secara lengkap dapat dilihat
pada Gambar 15.
Gambar 15. Persentase responden berdasarkan pertimbangan
utama memilih 7-Eleven
Ya (33%)
Tidak (67%)
Pengetahuan Perbedaan
Harga (7%)
Variasi produk (23%)
Ketersediaan produk (10%) Merk
(2%) Lokasi toko (18%)
Kenyamanan (30%)
Kebersihan (7%)
Lainnya (3%)
Dasar Pertimbangan
46
4.3.12 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pasangan
Mayoritas konsumen yang menjadi responden datang bersama
teman saat mengunjungi 7-Eleven, dengan persentase sebesar 59
persen. Karakteristik konsumen berdasarkan pasangan ke 7-Eleven
secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Persentase responden berdasarkan pasangan saat
mengunjungi 7-Eleven
4.3.13 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Cara Memutuskan Kunjungan
Mayoritas konsumen yang menjadi responden memutuskan
kunjungan ke 7-Eleven secara tidak terencana dengan persentase
sebesar 65 persen. Secara lengkap karakteristik konsumen
berdasarkan cara memutuskan kunjungan ke 7-Eleven dapat dilihat
pada Gambar 17.
Gambar 17. Persentase responden berdasarkan cara memutuskan
kunjungan ke 7-Eleven
Sendiri (4%) Keluarga/
saudara (16%)
Teman (59%)
Pacar (12%)
Rekan kerja (6%)
Lainnya (3%)
Pasangan
Terencana (16%)
Tidak terencana
(65%)
Diajak orang lain
(9%)
Accidentally (10%)
Cara Pemutusan
47
4.3.14 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jumlah Kunjungan dalam Satu Bulan
Mayoritas konsumen 7-Eleven yang menjadi responden
berkunjung 1-5 kali dalam satu bulan dengan persentase sebesar 77
persen. Secara lengkap karakteristik responden 7-Eleven berdasarkan
jumlah kunjungan dalam satu bulan dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Persentase responden berdasarkan jumlah kunjungan
dalam satu bulan
4.3.15 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Lama Kunjungan
Mayoritas konsumen 7-Eleven yang menjadi responden
menghabiskan waktu selama > 90 menit ketika mengunjungi
7-Eleven, dengan persentase sebesar 50 persen. Secara lengkap
karakteristik responden 7-Eleven berdasarkan jumlah kunjungan
dalam satu bulan dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19. Persentase responden berdasarkan lama kunjungan
1-5 kali (77%)
6-10 kali (17%)
> 15 kali (6%)
Jumlah Kunjungan
< 30 menit (20%)
30-90 menit (30%)
> 90 menit (50%)
Waktu kunjungan
48
4.3.16 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Produk Favorit
Mayoritas konsumen 7-Eleven yang menjadi responden dalam
penelitian ini memilih Slurpee dengan persentase 43 persen dan Cafe
Select dengan persentase 21 persen sebagai produk favorit mereka
ketika mengunjungi 7-Eleven. Produk lain di luar produk dengan
merek yang dimiliki 7-Eleven hanya memiliki persentase sebesar 8
persen. Secara lengkap karakteristik responden 7-Eleven
berdasarkan produk favorit bisa dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Persentase responden berdasarkan produk favorit
4.3.17 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Kepuasan setelah Mengunjungi 7-Eleven
Mayoritas pengunjung 7-Eleven yang menjadi responden
dalam penelitian ini menyatakan puas setelah mengunjungi 7-Eleven
dengan persentase sebesar 55 persen, dan sebesar 45 persen
responden menyatakan biasa saja. Secara lengkap karakteristik
responden berdasarkan kepuasan setelah mengunjungi 7-Eleven
dapat dilihat pada Gambar 21.
Big gulp (4%)
Slurpee (43%)
Cafe select (21%)
Big bite (10%)
Fresh to go sandwich, bread and
bakery (6%)
7-Fresh Hot Food (8%)
Lainnya (8%)
Produk favorit
49
Gambar 21. Persentase responden berdasarkan evaluasi setelah
kunjungan
4.3.18 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Niat untuk Kembali Mengunjungi 7-Eleven
Mayoritas pengunjung 7-Eleven yang menjadi responden
berniat kembali mengunjungi 7-Eleven dengan persentase sebesar 97
persen, dan hanya 3 persen yang tidak berniat untuk kembali
mengunjungi 7-Eleven. Secara lengkap karakteristik responden
berdasarkan kepuasan setelah mengunjungi 7-Eleven dapat dilihat
pada Gambar 22.
Gambar 22. Persentase responden berdasarkan niat untuk kembali
mengunjungi 7-Eleven
4.3.19 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Keinginan Menyarankan Orang Lain Mengunjungi 7-Eleven
Mayoritas pengunjung 7-Eleven yang menjadi responden
berniat untuk menyarankan orang lain mengunjungi 7-Eleven dengan
persentase sebesar 82 persen, dan hanya 18 persen yang tidak berniat
untuk menyarankan orang lain mengunjungi 7-Eleven. Secara
lengkap karakteristik responden berdasarkan kepuasan setelah
mengunjungi 7-Eleven dapat dilihat pada Gambar 23.
Ya (55%)
Biasa saja (45%)
Perasaan puas
Ya (97%)
Tidak (3%)
Niat kembali
50
Gambar 23. Persentase responden berdasarkan keinginan untuk menyarankan orang lain mengunjungi 7-Eleven
4.4. Analisis Pesaing Terdekat 7-Eleven dalam Industri Retail Consumer Goods di Jakarta Timur
Analisis pesaing sangat penting dilakukan dalam menentukan
positioning suatu merek, di mana alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis multidimensional scalling (MDS). Analisis
MDS akan memberikan informasi mengenai pesaing terdekat 7-Eleven yang
akan dijadikan pembanding dalam penelitian ini, baik dari jenis ritel
convenience store maupun dari jenis ritel minimarket. Data yang digunakan
untuk analisis ini merupakan data yang didapatkan melalui kuesioner
pendahuluan yang disebar kepada 30 responden. Metode analisis MDS
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode anchoring clustering
method, di mana 7-Eleven dijadikan sebagai patokan kemudian dipilih lima
merek retail consumer goods yang dianggap paling mirip diantara delapan
pilihan merek retail consumer goods yang disediakan dalam kuesioner.
Pilihan tersebut merupakan kombinasi merek dari jenis ritel convenience
store dan jenis ritel minimarket. Berdasarkan jenis ritel conveniuence store,
pilihan merek pesaing adalah Circle K, Alfa Express, Point Indomaret dan
C-Store sedangkan pilihan merek pesaing dari jenis ritel minimarket adalah
Alfamart, Indomaret, Alfamidi dan Ceriamart. Data yang didapat kemudian
diolah dengan bantuan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil
pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 24.
Ya (82%)
Tidak (18%)
Menyarankan orang lain
51
Gambar 24. Analisis MDS untuk tingkat kemiripan
Pada Gambar 24 terlihat secara visual bahwa dari jenis convenience
store, Circle K terletak berdekatan dengan 7-Eleven. Hal tersebut
menunjukkan bahwa dari jenis ritel convenience store, Circle K dianggap
paling mirip dengan 7-Eleven menurut persepsi responden. Berdasarkan
jenis ritel minimarket yang ada dalam penelitian ini, terlihat bahwa Alfamart
merupakan pesaing yang paling dekat dengan 7-Eleven menurut persepsi
responden. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pesaing
terdekat 7-Eleven dalam industri retail consumer goods adalah Circle K dan
Alfamart. Kedua merek ini selanjutnya akan dijadikan pembanding untuk
mengetahui positioning 7-Eleven dalam industri retail consumer goods di
Jakarta Timur.
Penjelasan mengenai pesaing yang menjadi pembanding 7-Eleven,
yaitu Circle K dan Alfamart, dalam industri retail consumer goods di daerah
Jakarta Timur adalah sebagai berikut:
1. Circle K
Circle K merupakan pioner dalam convenience store yang ada di
Indonesia. Circle K merupakan ritel brand internasional yang berasal
52
dari Amerika Serikat. Circle K mulai memasuki pasar Indonesia pada
tahun 1986 di bawah PT. Circleka Indonesia Utama dengan mendirikan
gerai pertama di kota Jakarta. Pada tahun 1996, Circle K melakukan
ekspansi gerai ke daerah Bali. Circle K hadir dengan lebih menekankan
pada penjualan makanan dan minuman siap saji dengan jam buka selama
24 jam. Circle K lebih dikenal karena menyediakan roko dan minuman
beralkohol yang lengkap. Circle K menyediakan spot khusus di depan
gerai untuk para konsumen menikmati produk mereka. Pada awalnya,
pemilihan lokasi Circle K berdasarkan pada tipe lokasi yang termasuk
dalam kriteria bisnis distrik, night life area, tourism area (kawasan
wisata). Tetapi dalam perkembangannya mereka memasuki pasar
permukiman atau resident area. Selain itu, Circle K memiliki gerai pada
lokai khusus, yaitu SPBU. Circle K mempunyai luas ukuran toko yang
relatif kecil.
2. Alfamart
Alfamart merupakan pemain di indusrti retail consumer goods jenis
minimarket yang dikelola oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.
Alfamart dibangun pada tahun 1989, dimana pada saat itu Alfamart
bergerak dalam perdagangan rokok. Pada tahun 2002, Alfamart berubah
menjadi perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan bentuk
minimarket. Alfamart dijalankan dengan sistem milik sendiri dan dalam
bentuk kerjasama waralaba. Pada tahun 2006, Alfamart mendapatkan
Sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu dari SGS.
Sampai saat ini, Alfamart telah menerima berbagai penghargaan yang
salah satunya adalah menjadi top brand minimarket di Indonesia dari
tahun 2009 hingga tahun 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan Alfamart diantaranya lokasi toko yang sangat mudah
dijangkau, variasi produk yang dijual, tata letak toko yang menarik, serta
promosi menarik yang telah dilakukan seperti membuat kartu
keanggotaan (membership) khusus anggota Alfamart. Melalui kartu
keanggotaan tersebut, konsumen akan memperoleh kelebihan seperti
hadiah menarik dan promo khusus bagi anggota. Alfamart memberikan
53
pelatihan secara rutin setiap bulan kepada para karyawan mengenai cara
mengoperasikan komputer, keterampilan menata barang, serta
kemampuan melayani pembeli.
4.5. Analisis Atribut 7-Eleven yang Paling Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Analisis faktor bertujuan untuk menemukan hubungan antara jumlah
atribut-atribut yang saling bebas satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
dibuat satu atau beberapa kumpulan atribut lebih sedikit dari awal, tetapi
tetap mencerminkan atribut aslinya. Pada penelitian ini, analisis faktor
digunakan untuk menganalisis atribut-atribut yang paling mempengaruhi
kepuasan konsumen 7-Eleven. Pada penelitian ini, analisis faktor digunakan
dengan metode principal component analysis (PCA), di mana metode ini
menggunakan total varians dalam analisisnya. Metode ini akan
menghasilkan faktor yang memiliki specific variance dan error variance
paling kecil. Data yang digunakan dalam analisis faktor adalah data atribut
tingkat kinerja 7-Eleven. Selanjutnya, pengolahan data dilakukan
menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil
pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 3.
Untuk mengetahui bahwa analisis faktor dapat digunakan atau tidak
dalam sebuah penelitian, akan dilihat dari besar nilai KMO-MSA (Kaiser
Meyer Olkin-Measure of Sampling Adequacy) dan nilai signifikansi-nya. Di
mana nilai KMO-MSA yang dihasilkan dari pengolahan data harus lebih
besar dari 0,5 dan untuk nilai signifikansi yang dihasilkan dari pengolahan
data harus di bawah 0,005. Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa nilai
KMO-MSA adalah 0,850 dan nilai signifikansi adalah 0,000. Karena nilai
KMO-MSA sudah berada di atas 0,5 dan nilai signifikansi jauh di bawah
0,005 (0,000 < 0,005), maka analisis faktor dapat dilakukan untuk
mengetahui atribut yang paling penting dalam mempengaruhi kepuasan
konsumen 7-Eleven. Untuk mengetahui atribut yang paling penting dalam
mempengaruhi kepuasan konsumen 7-Eleven, maka akan dilihat dari nilai
ekstraksi yang dimiliki masing-masing atribut kinerja 7-Eleven.
54
Tabel 3. Hasil Analisis faktor paling penting yang dimiliki 7-Eleven
Atribut Nilai
KMO-MSA
Angka Signifikansi
Nilai ekstraksi
Pengetahuan karyawan akan produk yang dijual
0,850 0,000
0,778
Kecepatan bertransaksi 0,775 Luas toko 0,747 Kenyamanan toko 0,745 Keramahan karyawan 0,743 Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen 0,715
Jarak antar rak 0,699 Kemudahan dalam bertransaksi 0,690 Kebersihan toko 0,641 Kepemilikan produk dengan merek sendiri 0,629
Tata letak toko 0,628 Potongan harga 0,619 Harga produk yang sesuai 0,588 Ketersediaan produk yang dijual 0,584 Lokasi toko yang mudah dijangkau 0,581 Area makan dan bersantai 0,543 Variasi produk yang dijual 0,464 Promosi menarik yang dilakukan 0,446
Sumber: Pengolahan data primer
Pada Tabel 3, terlihat bahwa atribut yang dimiliki 7-Eleven telah
diurutkan berdasarkan atribut yang paling penting sesuai dengan urutan nilai
ekstraksi tertinggi hingga terendah. Melalui tabel tersebut, terlihat bahwa
atribut pengetahuan karyawan akan produk yang dijual merupakan atribut
yang paling penting dalam mempengaruhi kepuasan konsumen 7-Eleven
karena memiliki nilai ekstraksi sebesar 0,778. Hal tersebut menjelaskan
bahwa kepuasan konsumen 7-Eleven sangat bergantung pada pengetahuan
karyawan akan produk yang dijual, di mana segala informasi yang
dibutuhkan konsumen mengenai produk yang dijual diperoleh dari
karyawan 7-Eleven. Selanjutnya, secara berurutan diikuti oleh atribut
55
kecepatan dalam bertransaksi, luas toko, kenyamanan toko, keramahan
karyawan, tanggapan terhadap keluhan dari konsumen, jarak antar rak,
kemudahan dalam bertransaksi, kebersihan toko, kepemilikan produk
dengan merek sendiri, tata letak toko, potongan harga, harga produk yang
dijual, lokasi toko yang mudah dijangkau, area makan dan bersantai, dan
variasi produk yang dijual. Atribut promosi menarik yang dilakukan
merupakan atribut yang dianggap paling tidak penting dalam mempengaruhi
kepuasan konsumen 7-Eleven karena memiliki nilai ekstraksi atribut yang
paling kecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa promosi menarik yang telah
dilakukan 7-Eleven hingga saat ini tidak mempengaruhi kepuasan
konsumen. Berdasarkan hasil analisis faktor, 7-Eleven mengetahui atribut-
atribut yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen sehingga dapat
memfokuskan peningkatan kinerja atribut-atribut yang dimilikinya.
4.6. Analisis Deskriptif Mengenai Persepsi Konsumen
Persepsi responden yang di analisis secara deskriptif merupakan
analisis yang meringkas informasi yang terkandung dalam data atribut
berdasarkan pilihan responden. Analisis ini digunakan untuk melihat
penilaian konsumen terhadap keunggulan dan kelemahan 7-Eleven beserta
kedua pesaingnya, yaitu Circle K dan Alfamart. Analisis dilakukan dengan
menggunakan nilai rata-rata yang kemudian diringkas dalam bentuk column
chart. Penggunaan coloumn chart pada analisis ini akan memberikan
kemudahan dalam melakukan interpretasi data. Untuk mendapatkan nilai
rata-rata masing-masing atribut, data atribut tingkat kinerja diolah
menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007.
Berdasarkan analisis deskriptif persepsi responden yang menggunakan
nilai rata-rata, akan diketahui atribut-atribut yang menjadi keunggulan dan
kelemahan yang dimiliki oleh 7-Eleven maupun keunggulan dan kelemahan
yang dimiliki para pesaingnya. Hasil pengolahan data yang ditampilkan
menggunakan coloumn chart, dapat dilihat pada Gambar 25.
56
Gambar 25. Analisis deskriptif persepsi konsumen
Keterangan: Lokasi : Lokasi toko yang mudah dijangkau Luas : Luas toko Tata letak : Tata letak toko Jarak rak : Jarak antar rak Kenyamanan : Kenyamanan toko Kebersihan : Kebersihan toko Harga : Harga produk yang sesuai Variasi : Variasi produk yang dijual Ketersediaan : Ketersediaan produk yang dijual Kepemilikan : Kepemilikan produk dengan merek sendiri Promosi : Promosi menarik yang dilakukan Potongan : Potongan harga Kemudahan : Kemudahan dalam bertransaksi Kecepatan : Kecepatan bertransaksi Keramahan : Keramahan karyawan Pengetahuan : Pengetahuan akan produk yang dijual Tanggapan : Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen Area makan : Area makan dan bersantai
Gambar 25 memperlihatkan rataan nilai atribut kinerja dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Atribut lokasi toko yang mudah dijangkau, responden menilai bahwa
7-Eleven memiliki lokasi toko yang paling mudah dijangkau
dibandingkan dengan Circle K, akan tetapi masih kalah terjangkau jika
dibandingkan dengan Alfamart. Hal ini dikarenakan gerai Alfamart
menjangkau lokasi perumahan, sehingga memudahkan konsumen
dalam melakukan kunjungan.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5sevel circle k alfamart
57
2. Atribut luas toko, responden menilai bahwa 7-Eleven memiliki toko
yang lebih luas dibandingkan dengan Circle K dan Alfamart. Hal ini
dapat terlihat dari ketersediaan spot khusus bagi para konsumen untuk
mengkonsumsi produk yang dibelinya.
3. Atribut tata letak toko, responden menilai bahwa 7-Eleven memiliki
tata letak toko yang lebih menarik dibandingkan dengan Circle K dan
Alfamart.
4. Atribut jarak antar rak, responden menilai bahwa 7-Eleven memiliki
jarak antar rak yang lebih luas dibandingkan dengan Circle K dan
Alfamart. Jarak antar rak ini sangat mempengaruhi keleluasan bergerak
konsumen di dalam toko, sehingga tidak akan mengganggu kenyaman
konsumen ketika melakukan pemilihan produk yang hendak dibeli.
5. Atribut kenyamanan toko, responden menilai bahwa 7-Eleven memiliki
lingkungan toko yang lebih nyaman dibandingkan dengan Circle K dan
Alfamart.
6. Atribut kebersihan toko, responden menilai bahwa 7-Eleven memiliki
lingkungan toko yang lebih bersih dibandingkan dengan Circle K dan
Alfamart.
7. Atribut harga produk yang sesuai, responden menilai bahwa 7-Eleven
memiliki harga produk yang lebih mahal jika dibandingkan dengan
Alfamart. Harga produk tersebut merupakan harga untuk produk-
produk dengan merek yang sama yang dapat dijumpai pada tiga objek
penelitian, seperti chiki, cokelat, permen dan es krim.
8. Atribut variasi produk yang dijual, responden menilai bahwa 7-Eleven
memiliki produk yang dijual lebih bervariasi dibandingkan dengan
Circle K dan Alfamart. Hal tersebut menunjukkan bahwa 7-Eleven
menyediakan produk dengan berbagai macam variasi yang ada,
sehingga konsumen mempunyai pilihan yang lebih banyak.
9. Atribut ketersediaan produk yang dijual, responden menilai bahwa
7-Eleven memiliki produk yang selalu tersedia dibandingkan dengan
Circle K dan Alfamart. Ketersediaan produk yang di jual akan
mempengaruhi loyalitas konsumen, di mana konsumen akan mencari
58
ritel lain yang menyediakan produk yang dibutuhkan sesuai dengan
keinginan.
10. Atribut kepemilikan produk dengan merek sendiri, responden menilai
bahwa 7-Eleven memiliki produk dengan merek sendiri hampir sama
unggulanya dengan Alfamart.
11. Atribut promosi menarik yang dilakukan, responden menilai bahwa
7-Eleven memiliki promosi yang kurang menarik dibandingkan dengan
Alfamart. Hal ini terlihat dari promosi yang dilakukan Alfamart sangat
bermacam-macam, termasuk menyediakan kartu khusus keanggotaan.
12. Atribut potongan harga, responden menilai bahwa 7-Eleven memiliki
potongan harga yang kurang dibandingkan dengan Circle K dan
Alfamart.
13. Atribut kemudahan dalam bertransaksi, responden menilai bahwa
ketiga merek ritel memiliki nilai yang tidak jauh berbeda dengan
7-Eleven yang lebih sedikit unggul dibandingkan Circle K dan
Alfamart.
14. Atribut kecepatan bertransaksi, responden menilai bahwa 7-Eleven
memiliki proses transaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan
Circle K dan Alfamart.
15. Atribut keramahan karyawan, responden menilai bahwa 7-Eleven
memiliki karyawan yang lebih ramah dibandingkan dengan Circle K
dan Alfamart.
16. Atribut pengetahuan karyawan akan produk yang dijual, responden
menilai bahwa 7-Eleven memiliki karyawan yang lebih unggul dalam
pengetahuan akan produk yang dijual dibandingkan dengan Circle K
dan Alfamart.
17. Atribut tanggapan terhadap keluhan dari konsumen, responden menilai
bahwa 7-Eleven lebih tanggap dalam menangani keluhan dari
konsumen dibandingkan dengan Circle K dan Alfamart.
18. Atribut area makan dan bersantai, responden menilai bahwa 7-Eleven
memiliki area makan dan bersantai yang paling unggul dibandingkan
dengan Circle K dan Alfamart.
59
Berdasarkan keseluruhan hasil analisis tersebut, terlihat bahwa
7-Eleven dipersepsikan cukup baik dibandingkan dengan Circle K dan
Alfamart. Hal ini terlihat jelas dari 18 atribut yang ada. 7-Eleven memiliki
keunggulan pada 13 atribut, yaitu luas toko, tata letak toko, jarak antar rak,
kenyamanan toko, kebersihan toko, variasi produk yang dijual, ketersediaan
produk yang dijual, kemudahan dalam bertransaksi, kecepatan bertransaksi,
keramahan karyawan, pengetahuan karyawan akan produk yang dijual,
tanggapan terhadap keluhan dari konsumen, serta area makan dan bersantai.
4.7. Analisis Positioning 7-Eleven dalam Industri Retail Consumer Goods di Jakarta Timur
Analisis biplot merupakan suatu alat analisis statistika yang
menyajikan posisi relatif objek pengamatan (baris) dengan peubah (kolom)
secara simultan dalam dua dimensi. Analisis biplot ini meringkas informasi
yang terdapat dalam matriks rataan data atibut berdasarkan persepsi
responden. Matriks rataan data merupakan matriks yang berisi rataan setiap
peubah pada masing-masing objek penelitian. Output analisis biplot ini
berupa nilai singular dan keragamannya, rasio skala garis pada biplot,
koordinat biplot dan peta dua dimensi biplot yaitu sumbu x (objek) dan
sumbu y (peubah). Adapun informasi yang dapat diperoleh dari analisis
biplot adalah keragaman peubah, korelasi antar peubah, kemiringan relatif
antar objek (kedekatan antar objek) dan nilai peubah pada suatu objek.
Objek pada penelitian kali ini adalah tiga retail consumer goods di
Jakarta Timur yaitu 7-Eleven, Circle K dan Alfamart. Sedangkan atribut
yang digunakan terdiri dari 18 atribut penting seperti di atas. Matriks rataan
dalam analisis biplot kemudian diinput agar dilakukan pengolahan data
menggunakan software Minitab 15. Pengolahan data menggunakan analisis
biplot akan menghasilkan dua output, di mana output pertama ditampilkan
pada Gambar 26.
Analisis biplot dianggap cukup representatif dan informatif karena
mampu memberikan informasi sebesar 70 persen dari seluruh informasi,
sehingga dapat dikatakan bahwa analisis biplot cukup baik untuk digunakan
dalam suatu penelitian. Besarnya informasi yang terkandung dalam analisis
60
biplot dapat dilihat dari nilai keragamannya. Dua nilai singular pertama
pada output analisis biplot menunjukkan keragaman yang diterangkan oleh
dimensi satu (sumbu x) dan dimensi dua (sumbu y). Besarnya keragaman
yang diterangkan oleh kedua sumbu tersebut dapat dilihat dari persentase
keragamannya.
Gambar 26. Biplot persepsi responden terhadap atribut retail consumer goods
Keterangan: Lokasi : Lokasi toko yang mudah dijangkau Luas : Luas toko Tata letak : Tata letak toko Jarak rak : Jarak anatar rak Kenyamanan : Kenyamanan toko Kebersihan : Kebersihan toko Harga : Harga produk yang sesuai Variasi : Variasi produk yang dijual Ketersediaan : Ketersediaan produk yang dijual Kepemilikan : Kepemilikan produk dengan merek sendiri Promosi : Promosi menarik yang dilakukan Potongan : Potongan harga Kemudahan : Kemudahan dalam bertransaksi Kecepatan : Kecepatan bertransaksi Keramahan : Keramahan karyawan Pengetahuan : Pengetahuan akan produk yang dijual Tanggapan : Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen Area makan : Area makan dan bersantai
61
Berdasarkan grafik biplot yang ditampilkan dalam Gambar 26,
keragaman yang diterangkan oleh dimensi satu (sumbu x) adalah sebesar
53,9 persen sedangkan keragaman yang diterangkan oleh dimensi dua
(sumbu y) adalah sebesar 38,5 persen. Keragaman total yang diterangkan
melalui kedua sumbu ini adalah sebesar 98,4 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa keragaman yang diterangkan oleh kedua sumbu pembentuk biplot
persepsi responden ini telah cukup baik dalam memberikan informasi yang
ada.
Berdasarkan Gambar 26, dapat terlihat posisi setiap retail consumer
goods yang menempati posisinya masing-masing. Semakin jauh letak dua
buah objek maka sifat yang ditunjukkan oleh nilai-nilai peubahnya semakin
berbeda. Pada gambar tersebut, terlihat bahwa ketiga posisi retail consumer
goods memiliki letak yang cukup berjauhan. Circle K dan Alfamart berada
dalam plot dimensi yang sama tetapi berada dalam plot dimensi yang
berbeda dengan 7-Eleven. Apabila membandingkan kedekatan letak para
pesaing dengan letak 7-Eleven, maka letak Circle K lebih mendekati
7-Eleven dibandingkan dengan letak Alfamart. Hal tersebut menunjukkan
bahwa Circle K memiliki sifat yang ditunjukkan oleh masing-masing nilai
peubah mendekati sifat yang ditunjukkan oleh masing-masing nilai peubah
7-Eleven.
Output kedua yang dihasilkan oleh analisis biplot ditampilkan pada
Gambar 27. Informasi awal yang didapatkan dari gambar tersebut adalah
hubungan (korelasi) antar peubah. Hubungan (korelasi) antar peubah
dijelaskan dengan besar sudut yang terbentuk dari dua buah garis atribut.
Semakin lancip sudut yang terbentuk dari dua buah garis atribut (< 90o),
maka nilai korelasi kedua atribut tersebut semakin besar atau memiliki
korelasi positif. Sedangkan semakin tumpul sudut yang terbentuk dari dua
buah garis atribut (> 90o), maka nilai korelasi kedua atribut semakin kecil
atau memiliki korelasi negatif. Jika dua buah garis atribut membentuk sudut
siku-siku (90o), maka tidak ada korelasi yang terbentuk antara kedua atribut
tersebut.
62
Gambar 27. Analisis biplot untuk atribut retail consumer goods
Keterangan: Lokasi : Lokasi toko yang mudah dijangkau Luas : Luas toko Tata letak : Tata letak toko Jarak rak : Jarak anatar rak Kenyamanan : Kenyamanan toko Kebersihan : Kebersihan toko Harga : Harga produk yang sesuai Variasi : Variasi produk yang dijual Ketersediaan : Ketersediaan produk yang dijual Kepemilikan : Kepemilikan produk dengan merek sendiri Promosi : Promosi menarik yang dilakukan Potongan : Potongan harga Kemudahan : Kemudahan dalam bertransaksi Kecepatan : Kecepatan bertransaksi Keramahan : Keramahan karyawan Pengetahuan : Pengetahuan akan produk yang dijual Tanggapan : Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen Area makan : Area makan dan bersantai
Pada Gambar 27, terlihat atribut kemudahan dalam bertransaksi
berkorelasi positif dengan atribut pengetahuan akan produk yang dijual. Hal
ini bisa diinterpretasikan bahwa semakin luas pengetahuan karyawan akan
produk yang dijual, maka semakin mudah konsumen melakukan proses
transaksi. Terlihat juga pada gambar bahwa atribut keramahan karyawan
63
berkorelasi positif dengan kecepatan bertransaksi. Hal ini
menginterpretasikan bahwa semakin ramah para karyawan toko, maka akan
semakin cepat konsumen melakukan proses transaksi. Selain itu atribut
ketersediaan berkorelasi positif dengan lokasi yang mudah dijangkau. Hal
ini menginterpretasikan bahwa semakin terjangkau lokasi toko oleh
konsumen, maka akan semakin banyak jumlah produk yang disediakan oleh
toko.
Informasi lain yang didapat pada analisis biplot ini adalah keragaman
peubah (atribut) yang tergambar dari panjang vektor masing-masing atribut.
Semakin panjang vektor suatu atribut, maka semakin tinggi keragaman
atribut tersebut. Sebaliknya, semakin pendek vektor suatu atribut, maka
semakin kecil keragaman atribut tersebut. Pada Gambar 27, terlihat atribut
area makan dan atribut kepemilikan produk dengan merek pribadi memiliki
vektor yang lebih panjang dibandingkan vektor atribut-atribut lainnya. Hal
ini menunjukkan kedua atribut tersebut memiliki keragaman yang lebih
besar dibandingkan atribut-atribut lainnya. Nilai keragaman ini
menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap kedua atribut tersebut
lebih beragam dibandingkan persepsi responden terhadap atribut-atribut
yang lainnya. Panjang vektor yang dimiliki atribut ketersediaan, variasi,
dan pengetahuan karyawan akan produk yang di jual, tanggapan terhadap
keluhan dari konsumen, serta tata letak toko lebih pendek dibandingkan
atribut lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kelima atribut tersebut
memiliki keragaman yang paling kecil, di mana diinterpretasikan bahwa
persepsi konsumen terhadap kelima atribut tersebut tidak beragam.
Hasil terpenting dari analisis biplot pada penelitian ini adalah
informasi mengenai nilai peubah pada suatu objek untuk mengetahui suatu
objek memiliki keunggulan pada atribut apa saja. Berdasarkan informasi
tersebut, maka akan diketahui posisi masing-masing objek penelitian. Suatu
objek yang terletak searah atau dekat dengan arah vektor suatu atribut
menunjukkan besarnya nilai atribut untuk objek tersebut, sedangkan suatu
objek yang terletak berlawanan atau jauh dengan arah vektor suatu atribut
menunjukkan rendahnya nilai atribut untuk objek tersebut. Pada Gambar
64
26, terlihat bahwa 7-Eleven posisinya berdekatan dengan atribut
kenyamanan. Hal ini menunjukkan 7-Eleven diposisikan sebagai retail
consumer goods yang memiliki lingkungan toko yang nyaman.
Posisi Circle K berdekatan dengan atribut pengetahuan karyawan
tentang produk yang dijual, kecepatan dalam bertransaksi, kebersihan toko,
dan keramahan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa Circle K
dipersepsikan sebagai retail consumer goods yang memiliki toko yang
bersih dengan transaksi yang cepat, serta karyawan yang ramah dan
pengetahuannya tentang produk yang dijual.
Posisi Alfamart berdekatan dengan atribut ketersediaan produk yang
dijual, variasi produk yang dijual dan atribut lokasi yang mudah dijangkau.
Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai mempersepsikan
Alfamart sebagai retail consumer goods yang mudah dijangkau, memiliki
variasi produk yang banyak dan produk yang selalu tersedia untuk dijual.
4.8. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial merupakan suatu rekomendasi mengenai
tindakan strategis yang dapat diambil oleh pemilik untuk keberlangsungan
usaha. Implikasi manajerial yang direkomendasikan untuk diterapkan,
antara lain:
1. Product, 7-Eleven mempunyai keunggulan pada produk dengan merek
sendiri. Akan tetapi, produk kebutuhan lain merupakan produk yang
cukup penting dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen. Oleh
karena itu, 7-Eleven perlu memperhatikan produk lain yang dijual agar
selalu tersedia dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Price, 7-Eleven memiliki harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan
retail consumer goods lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh fasilitas yang
disediakan oleh 7-Eleven yang tidak dimiliki oleh retail consumer goods
lainnya. Akan tetapi, 7-Eleven perlu memperhatikan agar harga yang
ditentukan untuk setiap produk yang dijual tidak terlalu jauh dengan
harga ritel pesaing, sehingga konsumen tetap bersedia mengeluarkan
uang sedikit lebih besar karena mendapatkan fasilitas tambahan.
65
3. Place, 7-Eleven telah membuka gerai-gerainya di beberapa lokasi yang
cukup strategis. Ekspansi gerai ke luar kota diharapkan tetap
memperhatikan lokasi yang strategis sesuai target pasar yang ditetapkan,
dengan mempertimbangkan perbedaan gaya hidup kota Jakarta dengan
daerah-daerah di luar Jakarta.
4. Promotion, 7-Eleven mempromosikan brand nya melalui media sosial
(Facebook, Twitter) dan memanfaatkan bentuk promosi world of mouth.
Direkomendasikan agar 7-Eleven dapat menggunakan media promosi
lain, seperti media tertulis dan elektronik, agar lebih efektif dalam
menarik konsumen dan sebagai sumber informasi terhadap hal-hal baru
yang berhubungan dengan 7-Eleven sehingga konsumen dapat
mengetahui dengan segera.
66
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan yang
dapat diambil adalah:
1. Berdasarkan karakteristik konsumen diketahui bahwa mayoritas
pengunjung 7-Eleven adalah wanita, berusia antara 16-25 tahun,
mempunyai pendidikan terakhir SMA/Sederajat, memiliki status
pekerjaan sebagai mahasiswa/pelajar, penerimaaan per bulan kurang dari
Rp 1.000.000 per bulan, menghabiskan Rp 100.000-Rp 300.000 per
bulan untuk konsumsi. Motivasi pertama kali mengunjungi 7-Eleven
karena penasaran dan ingin mencoba. Tujuan mengunjungi 7-Eleven
untuk berkumpul bersama teman/keluarga. Informasi tentang 7-Eleven
didapat dari teman/keluarga/kerabat. Mayoritas konsumen tidak
mengetahui perbedaan antara minimarket dan convenience store.
Pertimbangan utama untuk memutuskan kunjungan ke 7-Eleven karena
kenyamanan toko, melakukan kunjungan bersama teman, melakukan
kunjungan secara tidak terencana, melakukan kunjungan satu sampai
lima kali dalam sebulan, melakukan kunjungan lebih dari 90 menit,
produk favorit yang dibeli saat mengunjungi 7-Eleven adalah Slurpee,
menyatakan puas dan ingin kembali lagi, serta menyarankan orang lain
untuk mengunjungi 7-Eleven.
2. Berdasarkan analisis multidimensial scalling, diketahui bahwa 7-Eleven
memiliki Circle K sebagai ritel pesaing terdekat dalam jenis convenience
store dan Alfamart sebagai ritel pesaing terdekat dalam jenis minimarket
di daerah Jakarta Timur.
3. Berdasarkan analisis faktor, diketahui atribut-atribut yang paling penting
dalam mempengaruhi kepuasan konsumen 7-Eleven. Menurut urutan
kepentingan, didapatkan atribut paling mempengaruhi kepuasan
konsumen adalah pengetahuan akan produk yang dijual, kecepatan
bertransaksi, luas dan kenyamanan toko, keramahan karyawan,
tanggapan terhadap keluhan dari konsumen, jarak antar rak, kemudahan
dalam bertransaksi, kebersihan toko, kepemilikan produk dengan merek
67
sendiri, tata letak toko, potongan harga, harga produk yang sesuai,
ketersediaan produk yang dijual, lokasi toko yang mudah dijangkau, area
makan dan bersantai, variasi produk yang dijual, dan promosi menarik
yang dilakukan.
4. Berdasarkan analisis biplot, posisi ketiga retail consumer goods yang
menjadi objek penelitian terletak agak berjauhan. 7-Eleven memiliki
kedekatan dengan atribut kenyamanan toko, sehingga 7-Eleven
diposisikan oleh konsumen sebagai retail consumer goods yang memiliki
toko dengan lingkungan yang nyaman.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan, maka saran bagi
7-Eleven antara lain:
1. Memfokuskan strategi pemasaran kepada segmen anak muda yang
berusia 16-25 tahun dan masih berstatus sebagai mahasiswa dengan
pengeluaran untuk konsumsi per bulan Rp 100.000-Rp 300.000.
2. Memperhatikan harga yang ditetapkan 7-Eleven terhadap produk FMCG
yang umum dijumpai di ritel lain, seperti chiki, cokelat, susu, permen,
dan es krim agar tidak jauh berbeda dengan harga yang ditetapkan oleh
ritel pesaing.
3. Melakukan peningkatan kinerja atribut 7-Eleven yang masih lemah
dibandingkan ritel pesaing tetapi mempunyai pengaruh besar kepada
kepuasan konsumen, seperti kebersihan toko dan potongan harga .
4. Melakukan peninjauan ulang terhadap positioning 7-Eleven, di mana
penempatan posisi 7-Eleven dalam industri retail consumer goods
berdasarkan persepsi konsumen telah sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan.
68
DAFTAR PUSTAKA
Apriantoro. 2006. Analisis Positioning Popeyes Chicken and Seafood Dalam Pasar Restoran Fast Food di Kota Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Badan Pusat Statistik. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi
Indonesia. 2011. www.bps.go.id/booklet/Booklet_Agustus_2011.pdf. [19 Oktober 2011].
Boyd, H. W., O. C. Walker dan J. C. Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran:
Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Edisi Kedua. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Ekaputra. 2008. Analisis Preferensi Pengunjung dan Positioning Pusat
Perbelanjaan modern di Kota Bogor (Studi Kasus: Botani Square, Ekalokasari Plaza, Bogor Trade Mall, dan Pangrango Plaza). Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Engel, J. F., R. D. Blackwell dan P. W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen.
Binarupa Aksara, Jakarta. Komisi Pengawas Persaingan Usaha: Rancangan Peraturan Presiden tentang
Penataan dan Pembinaan Usaha Pasar Modern dan Usaha Toko Modern. 2011. www.kppu.go.id/docs/Positioning_Paper/ritel.pdf. [19 Oktober 2011].
Kotler, P. dan G. Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan.
Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Kotler, P. dan K. L. Keller. 2007. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Erlangga, Jakarta. Kuncoro, M. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Jilid 1. Indeks,
Jakarta. Mandiri. Industry Update Volume 12. 2011.
www.bankmandiri.co.id/indonesia/eriview-pdf/LGYL44329802.pdf. [22 Oktober 2011].
Ma’ruf, H. 2006. Pemasaran Ritel. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
69
Modern Internasional. Annual Report 2010. 2011. www.202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuangan/04_Annual%20Report/2010/MDRN/MDRN_Annual%20Report_2010.pdf. [12 Febuari 2012].
Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT
Elex Median Komputindo, Jakarta. Santoso, S. dan F. Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan
SPSS. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Simamora, B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Sugiarta, I. N. 2011. Panduan Praktis dan Strategis Retail Consumer Goods. PT
Expose, Jakarta. Sumarwan, U. 2002. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. PT Ghalia Indonesia, Jakarta. Umar, H. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi: Sebuah Pendekatan
Kuantitatif Dilengkapi dengan Contoh Proposal dan Hasil Riset Komunikasi Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Zamahsyarie, F. 2010. Analisis Positioning Ragusa Es Italia Dalam Industri Es
Krim di Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
70
LAMPIRAN
71
Lampiran 1. Kuesioner pendahuluan
Kuesioner Pendahuluan
No. Responden : …........
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk penelitian mengenai,
ANALISIS POSITIONING 7-ELEVEN DALAM INDUSTRI RITEL MODERN DI JAKARTA TIMUR
Oleh Ria Septiani (H24080116)
Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda mengisi kuesioner ini.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden : ........................................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu)
Domisili : ........................................................................
Petunjuk pengisian: • Berilah tanda cheklist (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan untuk
masing-masing atribut sesuai dengan pilihan Anda
Pesaing Terdekat Pilih lima (5) pesaing yang paling mirip dengan 7-Eleven menurut Anda:
Circle K (……) Indomaret (……) Point Indomaret (……) Alfamart (……) C-Store (……) Alfamidi (……) Alfa Express (……) Ceriamart (……)
72
Lampiran 2. Kuesioner penelitian
No. Responden : …........
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk penelitian mengenai,
ANALISIS POSITIONING 7-ELEVEN DALAM INDUSTRI RITEL MODERN DI JAKARTA TIMUR
Oleh Ria Septiani (H24080116)
Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda mengisi kuesioner ini. Screening Responden:
1. Apakah ini pertama kalinya Anda mengunjungi 7-Eleven? a. Ya (Berhenti) b. Tidak (Lanjutkan mengisi kuesioner)
2. Apakah Anda pernah mengunjungi Circle K dan Lawson? a. Ya (Lanjutkan mengisi kuesioner) b. Tidak (Berhenti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden : ........................................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu)
Domisili : ........................................................................
Bagian 1. Petunjuk Pengisian: • Berilah tanda “X” pada jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pilihan
Anda. • Pada pertanyaan yang sifatnya terbuka, tuliskan jawaban Anda pada tempat
yang telah disediakan.
73
Lanjutan Lampiran 2 I. Karakteristik Responden
1. Usia Anda saat ini: a. ≤ 15 tahun d. 36 – 45 tahun b. 16 – 25 tahun e. > 45 tahun c. 26 – 35 tahun
2. Pendidikan terakhir: a. SD d. Diploma b. SMP/sederajat e. Sarjana (S1) c. SMA/sederajat f. S2/S3
3. Pekerjaan Anda saat ini: a. Pelajar / Mahasiswa e. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Negeri f. Pensiunan c. Pegawai Swasta g. Lainnya:................. d. Wiraswasta
4. Pemasukan per bulan: a. ≤ Rp 1.000.000 d. Rp 5.000.001 – Rp 7.000.000 b. Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000 e. Rp 7.000.001 – Rp 9.000.000 c. Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000 f. > Rp 9.000.000
5. Besar pengeluaran untuk konsumsi (makanan dan minuman) per bulan: a. ≤ Rp 100.000 d. Rp 600.001 – Rp 900.000 b. Rp 100.001 – Rp 300.000 e. Rp 900.001 – Rp 1.000.000 c. Rp 300.001 – Rp 600.000 f. > Rp 1.000.000
II.Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengenalan Kebutuhan 1. Apa alasan/motivasi pertama kali yang membuat Anda tertarik untuk
mengunjungi 7-Eleven? a. Penasaran dan ingin mencoba d. Diajak Saudara/Teman b. Tertarik melihat iklan e. Kepopuleran 7-Eleven c. Tertarik melihat outletnya f. Lainnya (Sebutkan):..............
2. Apa tujuan Anda mengunjungi 7-Eleven? (jawaban dapat lebih dari 1) a. Sarapan/Makan siang/Makan malam b. Berkumpul bersama teman/keluarga c. Meeting dengan rekan kerja d. Menggunakan fasilitas Wi-fi gratis yang telah disediakan 7-Eleven e. Membeli makanan atau minuman untuk di bawa pulang f. Membeli kebutuhan pribadi selain makanan dan minuman g. Lainya (Sebutkan):..............................................................
Pencarian Informasi 1. Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang 7-Eleven?
a. Teman/Keluarga/Kerabat d. Media elektronik b. Melihat outletnya e. Media sosial c. Brosur/Pamflet/Spanduk f. Lainnya (Sebutkan):..............
2. Apakah Anda mengetahui perbedaan antara convenience store dengan minimarket? a. Ya b. TIdak
74
Lanjutan Lampiran 2 3. Jika Anda menjawab Ya, sebutkan perbedaan antara convenience store
dengan minimarket menurut pengetahuan Anda. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Evaluasi Alternatif 1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan utama saat Anda memutuskan untuk
mengunjungi 7-Eleven? (jawaban dapat lebih dari 1) a. Harga e. Lokasi toko b. Variasi produk f. Kenyamanan c. Ketersediaan produk g. Kebersihan d. Merek h. Lainnya (Sebutkan):..............
Keputusan Pembelian 1. Bersama siapa Anda mengunjungi 7-Eleven?
a. Sendiri d. Pacar b. Keluarga/Saudara e. Rekan kerja c. Teman f. Lainnya (Sebutkan):..............
2. Bagaimana cara Anda memutuskan kunjungan ke convenience store? a. Terencana d. Accidentally b. Tidak Terencana e. Lainnya (Sebutkan):.............. c. Diajak orang lain
3. Berapa kali dalam sebulan Anda mengunjungi 7-Eleven? a. 1-5 kali c. 10-15 kali b. 6-10 kali d. > 15 kali
4. Berapa lama waktu yang Anda habiskan saat mengunjungi 7-Eleven? a. < 30 menit b. 30-90 menit c. > 90 menit
5. Apa produk favorit Anda saat mengunjungi 7-Eleven? a. Big Gulp b. Slurpee c. Cafe Select d. Big Bite e. Fresh To Go Sandwich, Bread and Bakery f. 7-Fresh Hot Food (Bento, Rice Bowl, Katsu, etc) g. Lainnya (Sebutkan):............................................
Evaluasi Pasca Pembelian 1. Apakah Anda merasa puas setelah mengunjungi dan membeli produk
7- Eleven? a. Ya b. Tidak c. Biasa saja
2. Apakah Anda berniat untuk mengunjungi 7-Eleven kembali di lain waktu? a. Ya b. Tidak
3. Apakah Anda akan menyarankan orang lain untuk mengunjungi 7-Eleven? a. Ya b. Tidak
75
Lanjutan Lampiran 2 Bagian 2. I. Tingkat Kepentingan Atribut Pada Convenience Store Petunjuk pengisian: • Berilah tanda cheklist (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan untuk
masing-masing atribut sesuai dengan pilihan Anda • Keterangan penilaian:
1 = sangat tidak penting 2 = tidak penting 3 = biasa saja 4 = penting 5 = sangat penting
Atribut 1 2 3 4 5 Lokasi Toko yang mudah dijangkau Luas Toko Tata Letak Toko Jarak antar rak Kenyamanan Toko Kebersihan Toko Harga produk yang sesuai Variasi produk yang dijual Ketersediaan produk yang dijual Kepemilikan produk dengan merek sendiri Promosi menarik yang dilakukan Potongan harga Kemudahan dalam bertransaksi Kecepatan bertransaksi Keramahan karyawan Pengetahuan karyawan akan produk yang dijual
Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen Merek yang terkenal Area makan dan bersantai
II. Tingkat Kinerja Atribut Petunjuk pengisian: • Berilah tanda cheklist (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan untuk
masing-masing atribut sesuai dengan pilihan Anda • Keterangan penilaian:
1 = sangat tidak memuaskan 2 = tidak memuaskan 3 = biasa saja 4 = memuaskan 5 = sangat memuaskan
76
Lanjutan Lampiran 2 A. Kinerja Atribut 7-Eleven
Atribut 1 2 3 4 5 Lokasi Toko yang mudah dijangkau Luas Toko Tata Letak Toko Jarak antar rak Kenyamanan Toko Kebersihan Toko Harga produk yang sesuai Variasi produk yang dijual Ketersediaan produk yang dijual Kepemilikan produk dengan merek sendiri Promosi menarik yang dilakukan Potongan harga Kemudahan dalam bertransaksi Kecepatan bertransaksi Keramahan karyawan Pengetahuan karyawan akan produk yang dijual Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen Merek yang terkenal Area makan dan bersantai B. Kinerja Atribut Circle K
Atribut 1 2 3 4 5 Lokasi Toko yang mudah dijangkau Luas Toko Tata Letak Toko Jarak antar rak Kenyamanan Toko Kebersihan Toko Harga produk yang sesuai Variasi produk yang dijual Ketersediaan produk yang dijual Kepemilikan produk dengan merek sendiri Promosi menarik yang dilakukan Potongan harga Kemudahan dalam bertransaksi Kecepatan bertransaksi Keramahan karyawan Pengetahuan karyawan akan produk yang dijual Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen Merek yang terkenal Area makan dan bersantai
77
Lanjutan Lampiran 2 C. Kinerja Atribut Alfamart
Atribut 1 2 3 4 5 Lokasi Toko yang mudah dijangkau Luas Toko Tata Letak Toko Jarak antar rak Kenyamanan Toko Kebersihan Toko Harga produk yang sesuai Variasi produk yang dijual Ketersediaan produk yang dijual Kepemilikan produk dengan merek sendiri Promosi menarik yang dilakukan Potongan harga Kemudahan dalam bertransaksi Kecepatan bertransaksi Keramahan karyawan Pengetahuan karyawan akan produk yang dijual Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen Merek yang terkenal Area makan dan bersantai
• Kritik dan Saran Anda:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
78
Lampiran 3. Hasil uji validitas atribut tingkat kepentingan
Correlations
1 ,685** ,636** ,316 ,714** ,588** ,587** ,547** ,714** ,128 ,323 ,599** ,725** ,542** ,402* ,329 ,415* ,007 ,512**,000 ,000 ,089 ,000 ,001 ,001 ,002 ,000 ,500 ,081 ,000 ,000 ,002 ,028 ,076 ,023 ,971 ,004
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,685** 1 ,439* ,336 ,615** ,567** ,324 ,366* ,515** ,039 ,160 ,414* ,603** ,571** ,403* ,098 ,143 ,263 ,326,000 ,015 ,070 ,000 ,001 ,081 ,047 ,004 ,838 ,399 ,023 ,000 ,001 ,027 ,606 ,449 ,161 ,079
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,636** ,439* 1 ,154 ,374* ,413* ,409* ,318 ,711** ,290 ,439* ,236 ,559** ,403* ,244 ,191 ,184 ,155 ,218,000 ,015 ,418 ,042 ,023 ,025 ,087 ,000 ,120 ,015 ,210 ,001 ,027 ,194 ,311 ,331 ,414 ,248
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,316 ,336 ,154 1 ,379* ,180 ,059 ,212 ,120 ,230 ,096 ,241 ,378* ,392* ,151 ,150 ,084 -,265 ,186,089 ,070 ,418 ,039 ,340 ,755 ,262 ,528 ,222 ,614 ,199 ,040 ,032 ,426 ,430 ,661 ,157 ,325
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,714** ,615** ,374* ,379* 1 ,674** ,277 ,410* ,433* ,162 ,240 ,563** ,635** ,626** ,447* ,091 ,073 ,025 ,503**,000 ,000 ,042 ,039 ,000 ,139 ,024 ,017 ,393 ,201 ,001 ,000 ,000 ,013 ,631 ,701 ,897 ,005
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,588** ,567** ,413* ,180 ,674** 1 ,480** ,448* ,470** ,149 ,359 ,389* ,585** ,577** ,412* ,154 ,135 ,080 ,304,001 ,001 ,023 ,340 ,000 ,007 ,013 ,009 ,432 ,051 ,033 ,001 ,001 ,024 ,415 ,477 ,676 ,103
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,587** ,324 ,409* ,059 ,277 ,480** 1 ,725** ,695** ,084 ,278 ,321 ,396* ,288 ,254 ,283 ,378* ,008 ,311,001 ,081 ,025 ,755 ,139 ,007 ,000 ,000 ,658 ,137 ,084 ,030 ,123 ,176 ,130 ,039 ,969 ,094
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,547** ,366* ,318 ,212 ,410* ,448* ,725** 1 ,648** ,128 ,260 ,360 ,512** ,473** ,402* ,264 ,291 -,045 ,364*,002 ,047 ,087 ,262 ,024 ,013 ,000 ,000 ,500 ,166 ,051 ,004 ,008 ,028 ,159 ,119 ,811 ,048
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,714** ,515** ,711** ,120 ,433* ,470** ,695** ,648** 1 ,095 ,342 ,426* ,564** ,398* ,459* ,314 ,359 ,082 ,580**,000 ,004 ,000 ,528 ,017 ,009 ,000 ,000 ,617 ,065 ,019 ,001 ,029 ,011 ,091 ,052 ,667 ,001
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,128 ,039 ,290 ,230 ,162 ,149 ,084 ,128 ,095 1 ,330 -,046 ,292 ,270 ,277 ,212 ,095 ,344 -,045,500 ,838 ,120 ,222 ,393 ,432 ,658 ,500 ,617 ,075 ,811 ,117 ,149 ,139 ,260 ,618 ,063 ,814
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,323 ,160 ,439* ,096 ,240 ,359 ,278 ,260 ,342 ,330 1 ,178 ,323 ,279 ,103 ,248 ,225 ,038 ,083,081 ,399 ,015 ,614 ,201 ,051 ,137 ,166 ,065 ,075 ,348 ,082 ,136 ,587 ,187 ,231 ,842 ,664
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,599** ,414* ,236 ,241 ,563** ,389* ,321 ,360 ,426* -,046 ,178 1 ,527** ,570** ,306 ,301 ,462* -,049 ,479**,000 ,023 ,210 ,199 ,001 ,033 ,084 ,051 ,019 ,811 ,348 ,003 ,001 ,100 ,106 ,010 ,798 ,007
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,725** ,603** ,559** ,378* ,635** ,585** ,396* ,512** ,564** ,292 ,323 ,527** 1 ,856** ,436* ,328 ,274 ,300 ,519**,000 ,000 ,001 ,040 ,000 ,001 ,030 ,004 ,001 ,117 ,082 ,003 ,000 ,016 ,077 ,143 ,107 ,003
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,542** ,571** ,403* ,392* ,626** ,577** ,288 ,473** ,398* ,270 ,279 ,570** ,856** 1 ,413* ,215 ,153 ,237 ,457*,002 ,001 ,027 ,032 ,000 ,001 ,123 ,008 ,029 ,149 ,136 ,001 ,000 ,023 ,255 ,418 ,208 ,011
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,402* ,403* ,244 ,151 ,447* ,412* ,254 ,402* ,459* ,277 ,103 ,306 ,436* ,413* 1 ,520** ,531** ,103 ,447*,028 ,027 ,194 ,426 ,013 ,024 ,176 ,028 ,011 ,139 ,587 ,100 ,016 ,023 ,003 ,003 ,589 ,013
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,329 ,098 ,191 ,150 ,091 ,154 ,283 ,264 ,314 ,212 ,248 ,301 ,328 ,215 ,520** 1 ,791** ,091 ,232,076 ,606 ,311 ,430 ,631 ,415 ,130 ,159 ,091 ,260 ,187 ,106 ,077 ,255 ,003 ,000 ,631 ,217
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,415* ,143 ,184 ,084 ,073 ,135 ,378* ,291 ,359 ,095 ,225 ,462* ,274 ,153 ,531** ,791** 1 -,084 ,379*,023 ,449 ,331 ,661 ,701 ,477 ,039 ,119 ,052 ,618 ,231 ,010 ,143 ,418 ,003 ,000 ,658 ,039
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,007 ,263 ,155 -,265 ,025 ,080 ,008 -,045 ,082 ,344 ,038 -,049 ,300 ,237 ,103 ,091 -,084 1 ,136,971 ,161 ,414 ,157 ,897 ,676 ,969 ,811 ,667 ,063 ,842 ,798 ,107 ,208 ,589 ,631 ,658 ,474
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,512** ,326 ,218 ,186 ,503** ,304 ,311 ,364* ,580** -,045 ,083 ,479** ,519** ,457* ,447* ,232 ,379* ,136 1,004 ,079 ,248 ,325 ,005 ,103 ,094 ,048 ,001 ,814 ,664 ,007 ,003 ,011 ,013 ,217 ,039 ,474
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,840** ,679** ,644** ,396* ,703** ,679** ,613** ,657** ,764** ,384* ,469** ,623** ,852** ,756** ,622** ,508** ,507** ,230 ,590**,000 ,000 ,000 ,030 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,036 ,009 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,004 ,222 ,001
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
Lokasi toko yang mudahdijangkau
Luas toko
Tata letak toko
Jarak antar rak
Kenyamanan toko
Kebers ihan toko
Harga produk
Variasi produk
Ketersediaan produk
Kepemilikan produkdengan merek sendiri
Promosi yang dilakukan
Potongan harga
Kemudahan bertransaksi
Kecepatan bertransaksi
Keramahan karyawan
Pengetahuan karyawanterhadap produk
Tanggapan keluhankonsumen
Merek yang terkenal
Area makan danbersantai
total
Lokasi tokoyang mudah
dijangkau Luas tokoTata letak
tokoJarak
antar rakKenyamanan
tokoKebers ihan
toko Harga produkVariasiproduk
Ketersediaanproduk
Kepemilikanprodukdengan
merek sendiriPromosi yang
dilakukanPotongan
hargaKemudahanbertransaksi
Kecepatanbertransaksi
Keramahankaryawan
Pengetahuankaryawanterhadapproduk
Tanggapankeluhan
konsumenMerek yang
terkenalArea makan
dan bersantai to
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
79
Lampiran 4. Hasil uji reliabilitas atribut tingkat kepentingan
Reliability
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Lis twise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.895 .905 19
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item Statistics
4,13 ,730 30
4,07 ,740 304,00 ,743 303,73 ,907 304,40 ,621 304,40 ,675 304,13 ,681 304,13 ,730 304,03 ,718 30
3,10 ,960 30
3,73 ,740 304,00 ,788 304,20 ,664 304,27 ,691 304,53 ,571 30
4,23 ,728 30
4,33 ,758 30
3,47 ,900 30
4,27 ,640 30
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVarias i produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bert ransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenMerek yang terkenalArea makan danbersantai
Mean Std. Deviat ion N
80
Lanjutan Lampiran 4
Item-Total Statistics
73,03 58,999 ,811 . ,881
73,10 60,852 ,626 . ,88673,17 61,247 ,587 . ,88773,43 63,495 ,298 . ,89872,77 61,771 ,662 . ,88672,77 61,495 ,631 . ,88673,03 62,171 ,557 . ,88873,03 61,206 ,603 . ,88773,13 60,051 ,724 . ,883
74,07 63,444 ,279 . ,899
73,43 63,426 ,395 . ,89373,17 61,109 ,560 . ,88872,97 59,689 ,828 . ,88172,90 60,438 ,717 . ,88472,63 63,068 ,577 . ,889
72,93 63,030 ,438 . ,892
72,83 62,833 ,434 . ,892
73,70 66,010 ,124 . ,904
72,90 62,783 ,536 . ,889
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVariasi produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bertransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenMerek yang terkenalArea makan danbersantai
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Sta tistics
77.17 68.626 8.284 19Mean Variance Std. Deviation N of Items
81
Lampiran 5. Hasil uji validitas atribut tingkat kinerja 7-Eleven
Correlations
1 ,524** ,459* -,037 ,310 ,082 ,193 ,117 ,153 ,142 ,178 ,008 ,310 ,309 ,277 ,206 -,066 ,278 ,337,003 ,011 ,844 ,095 ,666 ,307 ,537 ,420 ,455 ,346 ,967 ,095 ,096 ,138 ,275 ,730 ,136 ,069
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,524** 1 ,673** ,069 -,002 -,165 ,078 ,114 ,255 ,141 ,144 -,035 ,184 ,360 ,202 ,329 ,184 ,574** ,280,003 ,000 ,718 ,991 ,385 ,681 ,550 ,174 ,458 ,449 ,855 ,329 ,051 ,284 ,076 ,332 ,001 ,134
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,459* ,673** 1 ,321 ,107 ,013 ,163 ,280 ,539** ,329 ,362* -,101 ,183 ,405* ,289 ,417* ,241 ,412* ,373*,011 ,000 ,084 ,573 ,945 ,389 ,135 ,002 ,075 ,049 ,597 ,332 ,026 ,121 ,022 ,199 ,024 ,043
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30-,037 ,069 ,321 1 ,332 ,347 ,211 ,419* ,524** ,517** ,329 ,265 ,266 ,189 ,096 ,252 ,245 -,053 ,474**,844 ,718 ,084 ,073 ,060 ,263 ,021 ,003 ,003 ,076 ,157 ,155 ,316 ,615 ,179 ,192 ,782 ,008
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,310 -,002 ,107 ,332 1 ,710** ,560** ,479** ,335 ,430* ,330 ,516** ,626** ,469** ,601** ,084 ,326 ,121 ,625**,095 ,991 ,573 ,073 ,000 ,001 ,007 ,070 ,018 ,075 ,003 ,000 ,009 ,000 ,659 ,079 ,526 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,082 -,165 ,013 ,347 ,710** 1 ,598** ,409* ,250 ,307 ,286 ,622** ,326 ,355 ,522** ,164 ,163 -,107 ,305,666 ,385 ,945 ,060 ,000 ,000 ,025 ,183 ,099 ,125 ,000 ,079 ,055 ,003 ,386 ,390 ,574 ,101
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,193 ,078 ,163 ,211 ,560** ,598** 1 ,561** ,573** ,308 ,402* ,677** ,376* ,503** ,607** ,226 ,567** -,042 ,328,307 ,681 ,389 ,263 ,001 ,000 ,001 ,001 ,097 ,028 ,000 ,040 ,005 ,000 ,229 ,001 ,826 ,077
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,117 ,114 ,280 ,419* ,479** ,409* ,561** 1 ,652** ,623** ,360 ,450* ,547** ,330 ,341 ,274 ,420* ,000 ,278,537 ,550 ,135 ,021 ,007 ,025 ,001 ,000 ,000 ,051 ,013 ,002 ,075 ,065 ,143 ,021 1,000 ,137
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,153 ,255 ,539** ,524** ,335 ,250 ,573** ,652** 1 ,627** ,482** ,318 ,264 ,275 ,313 ,423* ,457* ,027 ,500**,420 ,174 ,002 ,003 ,070 ,183 ,001 ,000 ,000 ,007 ,086 ,159 ,141 ,092 ,020 ,011 ,889 ,005
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,142 ,141 ,329 ,517** ,430* ,307 ,308 ,623** ,627** 1 ,504** ,339 ,492** ,269 ,156 ,308 ,312 ,280 ,558**,455 ,458 ,075 ,003 ,018 ,099 ,097 ,000 ,000 ,005 ,067 ,006 ,151 ,409 ,098 ,093 ,133 ,001
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,178 ,144 ,362* ,329 ,330 ,286 ,402* ,360 ,482** ,504** 1 ,421* ,462* ,570** ,506** ,126 ,267 ,126 ,638**,346 ,449 ,049 ,076 ,075 ,125 ,028 ,051 ,007 ,005 ,021 ,010 ,001 ,004 ,506 ,154 ,507 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,008 -,035 -,101 ,265 ,516** ,622** ,677** ,450* ,318 ,339 ,421* 1 ,626** ,633** ,629** ,097 ,443* ,044 ,354,967 ,855 ,597 ,157 ,003 ,000 ,000 ,013 ,086 ,067 ,021 ,000 ,000 ,000 ,612 ,014 ,817 ,055
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,310 ,184 ,183 ,266 ,626** ,326 ,376* ,547** ,264 ,492** ,462* ,626** 1 ,739** ,601** ,084 ,392* ,329 ,473**,095 ,329 ,332 ,155 ,000 ,079 ,040 ,002 ,159 ,006 ,010 ,000 ,000 ,000 ,659 ,032 ,076 ,008
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,309 ,360 ,405* ,189 ,469** ,355 ,503** ,330 ,275 ,269 ,570** ,633** ,739** 1 ,755** ,246 ,459* ,453* ,403*,096 ,051 ,026 ,316 ,009 ,055 ,005 ,075 ,141 ,151 ,001 ,000 ,000 ,000 ,190 ,011 ,012 ,027
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,277 ,202 ,289 ,096 ,601** ,522** ,607** ,341 ,313 ,156 ,506** ,629** ,601** ,755** 1 ,287 ,410* ,286 ,388*,138 ,284 ,121 ,615 ,000 ,003 ,000 ,065 ,092 ,409 ,004 ,000 ,000 ,000 ,124 ,025 ,125 ,034
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,206 ,329 ,417* ,252 ,084 ,164 ,226 ,274 ,423* ,308 ,126 ,097 ,084 ,246 ,287 1 ,452* ,045 ,049,275 ,076 ,022 ,179 ,659 ,386 ,229 ,143 ,020 ,098 ,506 ,612 ,659 ,190 ,124 ,012 ,815 ,798
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30-,066 ,184 ,241 ,245 ,326 ,163 ,567** ,420* ,457* ,312 ,267 ,443* ,392* ,459* ,410* ,452* 1 -,065 ,295,730 ,332 ,199 ,192 ,079 ,390 ,001 ,021 ,011 ,093 ,154 ,014 ,032 ,011 ,025 ,012 ,733 ,113
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,278 ,574** ,412* -,053 ,121 -,107 -,042 ,000 ,027 ,280 ,126 ,044 ,329 ,453* ,286 ,045 -,065 1 ,245,136 ,001 ,024 ,782 ,526 ,574 ,826 1,000 ,889 ,133 ,507 ,817 ,076 ,012 ,125 ,815 ,733 ,192
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,337 ,280 ,373* ,474** ,625** ,305 ,328 ,278 ,500** ,558** ,638** ,354 ,473** ,403* ,388* ,049 ,295 ,245 1,069 ,134 ,043 ,008 ,000 ,101 ,077 ,137 ,005 ,001 ,000 ,055 ,008 ,027 ,034 ,798 ,113 ,192
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,413* ,425* ,556** ,509** ,692** ,550** ,700** ,676** ,703** ,675** ,650** ,648** ,716** ,752** ,716** ,455* ,574** ,332 ,684**,023 ,019 ,001 ,004 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,011 ,001 ,073 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
Lokasi toko yang mudahdijangkau
Luas toko
Tata letak toko
Jarak antar rak
Kenyamanan toko
Kebers ihan toko
Harga produk
Variasi produk
Ketersediaan produk
Kepemilikan produkdengan merek sendiri
Promosi yang dilakukan
Potongan harga
Kemudahan bertransaksi
Kecepatan bertransaksi
Keramahan karyawan
Pengetahuan karyawanterhadap produk
Tanggapan keluhankonsumen
Merek yang terkenal
Area makan danbersantai
total
Lokasi tokoyang mudah
dijangkau Luas tokoTata letak
tokoJarak
antar rakKenyamanan
tokoKebers ihan
toko Harga produkVariasiproduk
Ketersediaanproduk
Kepemilikanprodukdengan
merek sendiriPromosi yang
dilakukanPotongan
hargaKemudahanbertransaksi
Kecepatanbertransaksi
Keramahankaryawan
Pengetahuankaryawanterhadapproduk
Tanggapankeluhan
konsumenMerek yang
terkenalArea makan
dan bersantai to
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
82
Lampiran 6. Hasil uji reliabilitas tingkat kinerja 7-Eleven
Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total
30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .898 .902 19
Item Statistics
4,17 ,791 30
4,23 ,817 304,20 ,664 303,53 ,776 304,43 ,679 304,30 ,794 304,07 ,828 304,00 ,743 304,10 ,712 30
3,47 ,819 30
3,77 ,774 303,97 ,928 304,43 ,679 304,60 ,563 304,53 ,681 30
4,20 ,847 30
4,23 ,774 30
3,87 ,730 30
4,37 ,669 30
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVarias i produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bert ransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenMerek yang terkenalArea makan danbersantai
Mean Std. Deviat ion N
83
Lanjutan Lampiran 6
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 78.47 72.464 8.513 19
Item-Total Statistics
74,30 67,528 ,331 . ,899
74,23 67,220 ,342 . ,89974,27 66,616 ,499 . ,89374,93 66,340 ,437 . ,89574,03 64,930 ,647 . ,89074,17 65,661 ,479 . ,89474,40 63,283 ,645 . ,88974,47 64,464 ,624 . ,89074,37 64,447 ,657 . ,889
75,00 63,724 ,617 . ,890
74,70 64,493 ,593 . ,89174,50 63,086 ,578 . ,89174,03 64,654 ,673 . ,88973,87 65,568 ,721 . ,88973,93 64,616 ,674 . ,889
74,27 66,616 ,371 . ,898
74,23 65,495 ,509 . ,893
74,60 68,869 ,253 . ,900
74,10 65,128 ,638 . ,890
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVariasi produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bertransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenMerek yang terkenalArea makan danbersantai
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
84
Lampiran 7. Hasil uji validitas atribut tingkat kinerja Circle K
Correlations
1 ,449* ,473** ,163 ,512** ,690** ,276 ,356 ,429* ,255 ,381* ,318 ,671** ,682** ,519** ,011 ,153 ,212 ,274,013 ,008 ,391 ,004 ,000 ,140 ,053 ,018 ,174 ,038 ,087 ,000 ,000 ,003 ,954 ,421 ,261 ,142
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,449* 1 ,902** ,688** ,782** ,555** ,673** ,649** ,703** ,242 ,752** ,677** ,558** ,512** ,352 ,296 ,344 -,008 ,760**,013 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,198 ,000 ,000 ,001 ,004 ,056 ,113 ,063 ,965 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,473** ,902** 1 ,646** ,812** ,571** ,719** ,659** ,767** ,192 ,691** ,640** ,501** ,455* ,402* ,205 ,406* ,083 ,692**,008 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,308 ,000 ,000 ,005 ,012 ,028 ,277 ,026 ,663 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,163 ,688** ,646** 1 ,722** ,428* ,552** ,589** ,625** ,209 ,530** ,697** ,328 ,297 ,213 ,364* ,313 -,291 ,695**,391 ,000 ,000 ,000 ,018 ,002 ,001 ,000 ,268 ,003 ,000 ,077 ,111 ,258 ,048 ,092 ,119 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,512** ,782** ,812** ,722** 1 ,732** ,616** ,700** ,778** ,170 ,635** ,682** ,472** ,438* ,393* ,087 ,322 -,120 ,679**,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,370 ,000 ,000 ,008 ,015 ,032 ,647 ,083 ,529 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,690** ,555** ,571** ,428* ,732** 1 ,498** ,657** ,712** ,371* ,534** ,631** ,756** ,729** ,690** ,151 ,422* ,103 ,519**,000 ,001 ,001 ,018 ,000 ,005 ,000 ,000 ,043 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,425 ,020 ,589 ,003
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,276 ,673** ,719** ,552** ,616** ,498** 1 ,823** ,815** ,299 ,569** ,598** ,522** ,470** ,363* ,420* ,411* ,135 ,619**,140 ,000 ,000 ,002 ,000 ,005 ,000 ,000 ,109 ,001 ,000 ,003 ,009 ,048 ,021 ,024 ,476 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,356 ,649** ,659** ,589** ,700** ,657** ,823** 1 ,933** ,298 ,551** ,741** ,627** ,580** ,443* ,278 ,419* ,000 ,736**,053 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,110 ,002 ,000 ,000 ,001 ,014 ,138 ,021 1,000 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,429* ,703** ,767** ,625** ,778** ,712** ,815** ,933** 1 ,299 ,613** ,798** ,637** ,592** ,516** ,299 ,474** ,081 ,749**,018 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,109 ,000 ,000 ,000 ,001 ,003 ,108 ,008 ,672 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,255 ,242 ,192 ,209 ,170 ,371* ,299 ,298 ,299 1 ,353 ,351 ,380* ,281 ,309 ,421* ,043 ,014 ,362*,174 ,198 ,308 ,268 ,370 ,043 ,109 ,110 ,109 ,055 ,058 ,039 ,132 ,097 ,020 ,823 ,941 ,049
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,381* ,752** ,691** ,530** ,635** ,534** ,569** ,551** ,613** ,353 1 ,698** ,575** ,567** ,402* ,093 ,197 -,009 ,676**,038 ,000 ,000 ,003 ,000 ,002 ,001 ,002 ,000 ,055 ,000 ,001 ,001 ,028 ,624 ,297 ,964 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,318 ,677** ,640** ,697** ,682** ,631** ,598** ,741** ,798** ,351 ,698** 1 ,677** ,643** ,506** ,291 ,473** -,185 ,731**,087 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,058 ,000 ,000 ,000 ,004 ,118 ,008 ,328 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,671** ,558** ,501** ,328 ,472** ,756** ,522** ,627** ,637** ,380* ,575** ,677** 1 ,979** ,727** ,283 ,444* ,081 ,464**,000 ,001 ,005 ,077 ,008 ,000 ,003 ,000 ,000 ,039 ,001 ,000 ,000 ,000 ,130 ,014 ,672 ,010
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,682** ,512** ,455* ,297 ,438* ,729** ,470** ,580** ,592** ,281 ,567** ,643** ,979** 1 ,751** ,226 ,439* ,062 ,429*,000 ,004 ,012 ,111 ,015 ,000 ,009 ,001 ,001 ,132 ,001 ,000 ,000 ,000 ,230 ,015 ,745 ,018
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,519** ,352 ,402* ,213 ,393* ,690** ,363* ,443* ,516** ,309 ,402* ,506** ,727** ,751** 1 ,310 ,538** ,187 ,414*,003 ,056 ,028 ,258 ,032 ,000 ,048 ,014 ,003 ,097 ,028 ,004 ,000 ,000 ,096 ,002 ,322 ,023
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,011 ,296 ,205 ,364* ,087 ,151 ,420* ,278 ,299 ,421* ,093 ,291 ,283 ,226 ,310 1 ,538** ,274 ,389*,954 ,113 ,277 ,048 ,647 ,425 ,021 ,138 ,108 ,020 ,624 ,118 ,130 ,230 ,096 ,002 ,143 ,034
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,153 ,344 ,406* ,313 ,322 ,422* ,411* ,419* ,474** ,043 ,197 ,473** ,444* ,439* ,538** ,538** 1 ,265 ,435*,421 ,063 ,026 ,092 ,083 ,020 ,024 ,021 ,008 ,823 ,297 ,008 ,014 ,015 ,002 ,002 ,157 ,016
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,212 -,008 ,083 -,291 -,120 ,103 ,135 ,000 ,081 ,014 -,009 -,185 ,081 ,062 ,187 ,274 ,265 1 ,044,261 ,965 ,663 ,119 ,529 ,589 ,476 1,000 ,672 ,941 ,964 ,328 ,672 ,745 ,322 ,143 ,157 ,817
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,274 ,760** ,692** ,695** ,679** ,519** ,619** ,736** ,749** ,362* ,676** ,731** ,464** ,429* ,414* ,389* ,435* ,044 1,142 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,049 ,000 ,000 ,010 ,018 ,023 ,034 ,016 ,817
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,582** ,837** ,829** ,674** ,800** ,806** ,781** ,836** ,896** ,422* ,756** ,839** ,798** ,759** ,671** ,427* ,569** ,127 ,819**,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,020 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,019 ,001 ,504 ,000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
Lokasi toko yang mudahdijangkau
Luas toko
Tata letak toko
Jarak antar rak
Kenyamanan toko
Kebers ihan toko
Harga produk
Variasi produk
Ketersediaan produk
Kepemilikan produkdengan merek sendiri
Promosi yang dilakukan
Potongan harga
Kemudahan bertransaksi
Kecepatan bertransaksi
Keramahan karyawan
Pengetahuan karyawanterhadap produk
Tanggapan keluhankonsumen
Merek yang terkenal
Area makan danbersantai
total
Lokasi tokoyang mudah
dijangkau Luas tokoTata letak
tokoJarak
antar rakKenyamanan
tokoKebers ihan
toko Harga produkVariasiproduk
Ketersediaanproduk
Kepemilikanprodukdengan
merek sendiriPromosi yang
dilakukanPotongan
hargaKemudahanbertransaksi
Kecepatanbertransaksi
Keramahankaryawan
Pengetahuankaryawanterhadapproduk
Tanggapankeluhan
konsumenMerek yang
terkenalArea makan
dan bersantai to
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
85
Lampiran 8. Hasil uji reliabilitas tingkat kinerja atribut Circle K
Reliability
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Lis twise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,944 ,941 19
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item Statistics
3,90 ,803 30
3,40 1,070 303,57 ,971 303,27 ,740 303,87 ,973 304,00 ,871 303,70 ,794 303,67 ,844 303,63 ,890 30
3,27 ,640 30
3,40 1,037 303,63 1,066 303,97 ,890 303,93 ,868 304,13 ,860 30
3,73 ,785 30
3,67 ,844 30
3,60 ,770 30
3,60 1,221 30
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVarias i produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bert ransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenMerek yang terkenalArea makan danbersantai
Mean Std. Deviat ion N
86
Lanjutan Lampiran 8
Item-Total Statistics
66,03 135,275 ,536 . ,943
66,53 125,430 ,807 . ,93866,37 127,413 ,801 . ,93866,67 134,437 ,638 . ,94266,07 128,064 ,768 . ,93965,93 129,720 ,779 . ,93966,23 131,564 ,753 . ,94066,27 129,582 ,813 . ,93866,30 127,459 ,880 . ,937
66,67 139,816 ,377 . ,945
66,53 128,051 ,716 . ,94066,30 125,459 ,809 . ,93865,97 129,551 ,769 . ,93966,00 130,759 ,726 . ,94065,80 132,717 ,629 . ,942
66,20 138,441 ,372 . ,945
66,27 135,030 ,519 . ,943
66,33 144,161 ,063 . ,950
66,33 123,264 ,781 . ,939
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVariasi produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bertransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenMerek yang terkenalArea makan danbersantai
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Sta tistics
69.93 145.926 12.080 19Mean Variance Std. Deviation N of Items
87
Lampiran 9. Hasil uji validitas tingkat kinerja Alfamart
Correlations
1 ,243 ,504** ,314 ,420* ,430* ,451* ,311 ,128 ,051 ,423* ,396* ,364* ,234 ,383* ,040 ,137 ,023 ,011,196 ,004 ,091 ,021 ,018 ,012 ,094 ,501 ,788 ,020 ,030 ,048 ,213 ,037 ,835 ,471 ,905 ,955
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,243 1 ,639** ,470** ,491** ,344 ,224 ,133 ,266 -,041 ,121 ,198 ,378* ,020 ,381* ,078 ,403* -,323 ,105,196 ,000 ,009 ,006 ,063 ,234 ,482 ,155 ,828 ,522 ,293 ,040 ,915 ,038 ,681 ,027 ,081 ,582
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,504** ,639** 1 ,606** ,736** ,638** ,508** ,329 ,402* ,191 ,361* ,343 ,525** ,136 ,546** ,409* ,446* -,229 ,274,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,076 ,027 ,311 ,050 ,063 ,003 ,475 ,002 ,025 ,014 ,224 ,143
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,314 ,470** ,606** 1 ,552** ,516** ,373* ,069 ,251 ,140 -,042 ,336 ,361* ,273 ,549** ,399* ,393* -,256 ,156,091 ,009 ,000 ,002 ,004 ,042 ,717 ,181 ,462 ,826 ,069 ,050 ,144 ,002 ,029 ,032 ,171 ,411
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,420* ,491** ,736** ,552** 1 ,913** ,749** ,483** ,598** ,123 ,507** ,541** ,718** ,341 ,530** ,184 ,445* -,061 ,336,021 ,006 ,000 ,002 ,000 ,000 ,007 ,000 ,517 ,004 ,002 ,000 ,066 ,003 ,330 ,014 ,748 ,070
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,430* ,344 ,638** ,516** ,913** 1 ,857** ,630** ,577** ,160 ,487** ,472** ,599** ,379* ,399* ,066 ,313 -,102 ,469**,018 ,063 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,001 ,397 ,006 ,008 ,000 ,039 ,029 ,730 ,092 ,592 ,009
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,451* ,224 ,508** ,373* ,749** ,857** 1 ,796** ,654** ,179 ,497** ,544** ,628** ,367* ,314 -,004 ,196 ,088 ,400*,012 ,234 ,004 ,042 ,000 ,000 ,000 ,000 ,345 ,005 ,002 ,000 ,046 ,091 ,983 ,299 ,643 ,029
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,311 ,133 ,329 ,069 ,483** ,630** ,796** 1 ,687** ,451* ,473** ,439* ,544** ,407* ,187 ,058 ,147 ,233 ,472**,094 ,482 ,076 ,717 ,007 ,000 ,000 ,000 ,012 ,008 ,015 ,002 ,026 ,322 ,760 ,439 ,216 ,009
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,128 ,266 ,402* ,251 ,598** ,577** ,654** ,687** 1 ,328 ,444* ,483** ,680** ,307 ,229 ,198 ,296 ,534** ,241,501 ,155 ,027 ,181 ,000 ,001 ,000 ,000 ,077 ,014 ,007 ,000 ,099 ,223 ,295 ,112 ,002 ,200
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,051 -,041 ,191 ,140 ,123 ,160 ,179 ,451* ,328 1 ,068 ,264 ,295 ,369* ,306 ,671** ,411* ,186 ,271,788 ,828 ,311 ,462 ,517 ,397 ,345 ,012 ,077 ,719 ,158 ,114 ,045 ,100 ,000 ,024 ,325 ,148
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,423* ,121 ,361* -,042 ,507** ,487** ,497** ,473** ,444* ,068 1 ,604** ,554** ,264 ,100 ,009 ,161 ,262 ,247,020 ,522 ,050 ,826 ,004 ,006 ,005 ,008 ,014 ,719 ,000 ,001 ,159 ,601 ,963 ,396 ,161 ,189
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,396* ,198 ,343 ,336 ,541** ,472** ,544** ,439* ,483** ,264 ,604** 1 ,674** ,500** ,564** ,352 ,531** ,110 ,273,030 ,293 ,063 ,069 ,002 ,008 ,002 ,015 ,007 ,158 ,000 ,000 ,005 ,001 ,057 ,003 ,562 ,144
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,364* ,378* ,525** ,361* ,718** ,599** ,628** ,544** ,680** ,295 ,554** ,674** 1 ,640** ,581** ,218 ,318 ,206 ,299,048 ,040 ,003 ,050 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,114 ,001 ,000 ,000 ,001 ,246 ,087 ,274 ,108
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,234 ,020 ,136 ,273 ,341 ,379* ,367* ,407* ,307 ,369* ,264 ,500** ,640** 1 ,491** ,202 ,232 ,042 ,457*,213 ,915 ,475 ,144 ,066 ,039 ,046 ,026 ,099 ,045 ,159 ,005 ,000 ,006 ,284 ,218 ,827 ,011
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,383* ,381* ,546** ,549** ,530** ,399* ,314 ,187 ,229 ,306 ,100 ,564** ,581** ,491** 1 ,437* ,524** -,152 ,296,037 ,038 ,002 ,002 ,003 ,029 ,091 ,322 ,223 ,100 ,601 ,001 ,001 ,006 ,016 ,003 ,422 ,112
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,040 ,078 ,409* ,399* ,184 ,066 -,004 ,058 ,198 ,671** ,009 ,352 ,218 ,202 ,437* 1 ,589** -,025 ,209,835 ,681 ,025 ,029 ,330 ,730 ,983 ,760 ,295 ,000 ,963 ,057 ,246 ,284 ,016 ,001 ,897 ,267
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,137 ,403* ,446* ,393* ,445* ,313 ,196 ,147 ,296 ,411* ,161 ,531** ,318 ,232 ,524** ,589** 1 -,102 ,311,471 ,027 ,014 ,032 ,014 ,092 ,299 ,439 ,112 ,024 ,396 ,003 ,087 ,218 ,003 ,001 ,592 ,094
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,023 -,323 -,229 -,256 -,061 -,102 ,088 ,233 ,534** ,186 ,262 ,110 ,206 ,042 -,152 -,025 -,102 1 -,335,905 ,081 ,224 ,171 ,748 ,592 ,643 ,216 ,002 ,325 ,161 ,562 ,274 ,827 ,422 ,897 ,592 ,071
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,011 ,105 ,274 ,156 ,336 ,469** ,400* ,472** ,241 ,271 ,247 ,273 ,299 ,457* ,296 ,209 ,311 -,335 1,955 ,582 ,143 ,411 ,070 ,009 ,029 ,009 ,200 ,148 ,189 ,144 ,108 ,011 ,112 ,267 ,094 ,071
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30,480** ,428* ,708** ,545** ,821** ,796** ,767** ,701** ,719** ,488** ,558** ,740** ,826** ,602** ,658** ,444* ,586** ,074 ,537**,007 ,018 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,014 ,001 ,696 ,002
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
Lokasi toko yang mudahdijangkau
Luas toko
Tata letak
Jarak antar rak
Kenyamanan toko
Kebers ihan toko
Harga produk
Variasi produk
Ketersediaan produk
Kepemilikan produkdengan merek sendiri
Promosi yang dilakukan
Potongan harga
Kemudahan bertransaksi
Kecepatan bertransaksi
Keramahan karyawan
Pengetahuan karyawanterhadap produk
Tanggapan keluhankonsumen
Merek yang terkenal
Area makan danbersantai
total
Lokasi tokoyang mudah
dijangkau Luas toko Tata letakJarak
antar rakKenyamanan
tokoKebers ihan
toko Harga produkVariasiproduk
Ketersediaanproduk
Kepemilikanprodukdengan
merek sendiriPromosi yang
dilakukanPotongan
hargaKemudahanbertransaksi
Kecepatanbertransaksi
Keramahankaryawan
Pengetahuankaryawanterhadapproduk
Tanggapankeluhan
konsumenMerek yang
terkenalArea makan
dan bersantai to
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
88
Lampiran 10. Hasil uji reliabilitas tingkat kinerja Alfamart
Reliability
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Lis twise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.898 .904 19
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item Statistics
4,33 ,758 30
3,70 ,750 303,73 ,691 303,60 ,724 303,90 ,759 303,87 ,776 304,07 ,740 303,93 ,828 303,83 ,950 30
3,80 ,887 30
3,87 ,681 304,03 ,765 304,17 ,791 303,93 ,907 304,10 ,712 30
4,03 ,765 30
3,87 ,776 30
3,37 ,669 30
3,47 1,408 30
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letakJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVarias i produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bert ransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenMerek yang terkenalArea makan danbersantai
Mean Std. Deviat ion N
89
Lanjutan Lampiran 10
Item-Total Statistics
69,27 80,064 ,413 . ,896
69,90 80,852 ,359 . ,89869,87 77,637 ,667 . ,89070,00 79,448 ,486 . ,89469,70 75,252 ,791 . ,88669,73 75,375 ,762 . ,88769,53 76,257 ,731 . ,88869,67 76,161 ,651 . ,89069,77 74,461 ,664 . ,889
69,80 78,993 ,410 . ,897
69,73 79,651 ,504 . ,89469,57 76,323 ,699 . ,88969,43 74,737 ,795 . ,88669,67 76,920 ,535 . ,89369,50 78,052 ,611 . ,891
69,57 80,530 ,374 . ,897
69,73 78,409 ,527 . ,893
70,23 85,771 ,002 . ,906
70,13 74,189 ,416 . ,904
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letakJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVariasi produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bertransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenMerek yang terkenalArea makan danbersantai
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Sta tistics
73.60 86.248 9.287 19Mean Variance Std. Deviation N of Items
90
Lampiran 11. Hasil uji multidimensional scalling
Proximities
Proxscal
Goodness of Fit
Case Processing Summary b
30 100,0% 0 ,0% 0 ,0% 30 100,0%N Percent N Percent N Percent N Percent
Valid Missing ValueOut of Range Binary
Valuea
Rejected
Total
Cases
Value different from both 1 and 0.a.
Binary Euclidean Distance usedb.
Case Processing Summary
919
36b
036
CasesSourcesObjects
Total Prox imitiesMissing ProximitiesActive Proximitiesa
Proximities
Active prox imit ies include all non-missing proximities.a.
Sum of all stric tly lower-triangular proximities.b.
Stress and Fit Measures
,05466,23380a
,68867a
,14294b
,94534
,97228
Normalized Raw StressStress-IStress-IIS-StressDispers ion AccountedFor (D.A.F.)Tucker's Coeffic ient ofCongruencePROXSCAL minimizes Normalized Raw Stress
Optimal scaling factor = 1,058.a.
Optimal scaling factor = ,927.b.
91
Lanjutan Lampiran 11
Common Space
Final Coordinates
-,322 -,461-,399 -,505,654 -,290,139 ,762,373 -,530
-,489 ,489,050 ,154
-,678 ,069,673 ,312
sevelcirclekindomaretpointindomaretalfamartcs torealfamidialfaexpceriamart
1 2Dimension
92
Lampiran 12. Hasil analisis faktor
KMO and Bartlett's Test
,850
950,473153,000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-SquaredfSig.
Bartlet t's Test ofSphericity
Communa lities
1,000 ,581
1,000 ,7471,000 ,6281,000 ,6991,000 ,7451,000 ,6411,000 ,5881,000 ,4641,000 ,584
1,000 ,629
1,000 ,4461,000 ,6191,000 ,6901,000 ,7751,000 ,743
1,000 ,778
1,000 ,715
1,000 ,543
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVariasi produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bert ransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenArea makan danbersantai
Initial Extrac tion
Extrac tion Method: Principal Component Analysis .
93
Lanjutan Lampiran 12
Total Variance Explained
7,284 40,468 40,468 7,284 40,468 40,468 4,339 24,105 24,1051,676 9,309 49,777 1,676 9,309 49,777 2,868 15,935 40,0401,429 7,939 57,716 1,429 7,939 57,716 2,430 13,501 53,5401,226 6,813 64,529 1,226 6,813 64,529 1,978 10,988 64,529
,893 4,960 69,489,847 4,705 74,195,759 4,217 78,411,610 3,386 81,798,596 3,313 85,110,484 2,689 87,799,411 2,283 90,082,394 2,190 92,272,361 2,005 94,278,321 1,785 96,063,231 1,284 97,346,213 1,185 98,532,161 ,897 99,429,103 ,571 100,000
Component123456789101112131415161718
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix a
,420 ,310 -,450 ,325
,551 ,502 -,136 ,416,558 ,451 -,128 ,312,328 ,529 ,531 -,172,674 ,312 -,123 -,421,646 -,069 ,012 -,467,594 -,391 -,268 -,099,612 ,155 ,199 -,161,689 -,027 ,301 ,132
,524 ,142 ,579 ,010
,658 ,045 -,064 -,082,711 -,291 ,041 -,166,811 ,010 -,158 -,087,835 -,114 -,242 ,081,781 -,307 -,154 ,123
,571 -,294 ,400 ,454
,602 -,505 ,215 ,227
,668 ,089 -,196 -,226
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVariasi produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bertransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenArea makan danbersantai
1 2 3 4Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.4 components extracted.a.
94
Lanjutan Lampiran 12
Rotated Component Matrix a
,204 ,023 ,724 -,119
,113 ,138 ,809 ,245,186 ,120 ,720 ,246,091 -,045 ,120 ,821,731 -,119 ,268 ,353,750 ,120 -,046 ,250,626 ,372 ,073 -,227,448 ,198 ,166 ,444,318 ,534 ,217 ,387
,160 ,393 ,061 ,668
,533 ,229 ,276 ,181,636 ,450 ,012 ,111,681 ,287 ,355 ,135,641 ,429 ,423 -,023,576 ,572 ,277 -,084
,045 ,839 ,156 ,220
,294 ,792 -,005 ,019
,664 ,084 ,278 ,135
Lokasi toko yang mudahdijangkauLuas tokoTata letak tokoJarak antar rakKenyamanan tokoKebers ihan tokoHarga produkVariasi produkKetersediaan produkKepemilikan produkdengan merek sendiriPromosi yang dilakukanPotongan hargaKemudahan bertransaks iKecepatan bertransaksiKeramahan karyawanPengetahuan karyawanterhadap produkTanggapan keluhankonsumenArea makan danbersantai
1 2 3 4Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 9 i terations.a.
Component Transformation Matrix
,713 ,490 ,410 ,288-,143 -,593 ,577 ,543-,323 ,371 -,417 ,764-,605 ,519 ,570 -,198
Component1234
1 2 3 4
Extraction Method: Principal Component Analys is. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
95
Lampiran 13. Hasil nilai rataan atribut tingkat kinerja
Atribut sevel circle k alfa Lokasi 3,88 3,47 4,2 Luas 3,98 3,25 3,51 Tata Letak 3,97 3,45 3,58 Jarak rak 3,61 3,26 3,44 Kenyamanan 4,22 3,77 3,62 Kebersihan 4 3,95 3,74 Harga 3,46 3,44 3,89 Variasi 3,87 3,57 3,76 Ketersediaan 3,82 3,56 3,73 Kepemilikan 3,41 3,22 3,47 Promosi 3,61 3,3 3,79 Potongan 3,46 3,36 3,88 Kemudahan 3,99 3,91 3,93 Kecepatan 3,97 3,81 3,7 Keramahan 4,06 3,94 3,76 Pengetahuan 3,83 3,68 3,7 Tanggapan 3,76 3,54 3,59 Area makan 4,1 3,34 2,93