Resume Pengawasan

download Resume Pengawasan

of 4

description

supervisi

Transcript of Resume Pengawasan

PENGANTAR KEPENGAWASANA. Pengertian dan proses pengawasanPada dasarnya pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai. Pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi.Dari pengertian di atas, proses pengawasan terdiri dari tiga tahap, yakni : Menetapkan standar pelaksanaa kegiatan mencakup criteria untuk semua lapisan pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi. Standar pelaksanaan ialah suatu pernyataan mengenai kondisi-kondisi yang terjadi bila suatu pekerjaan dikerjakan secara memuaskan. Umumnya standar itu menyangkut criteria : ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas. Pengukuran hasil/pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat/diukur melalui klasifikasi fungsi-fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/penataan staf. Menentukan kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar dan rencana dengan melakukan tindakan koreksi.B. Pengawasan dan konsep sistemPengawasan dapat dilihat dari dua konsep, yakni konsep klasik dan sibernetik. Pengawasan menurut konsep klasik merupakan proses yang bersifat memaksa agar kegiatan-kegiatan pelaksanaan dapat disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan dalam konsep sibernetik didasarkan pada kesadaran yang bersifat sibernetik, yakni sistem kesadaran yang memandang organisasi sebagai suatu sistem yang mengatur diri sendiri yang bekerja secara otomatis. Karakteristiknya meliputi : menetukan keseimbangan, menerima perubahan-perubahan di dalam lingkungan sebagai umpan balik terhadap sistem, memindahkan informasi lingkungan eksternal ke dalam sistem, melakukan tindakan korektif yang cepat ketika terjadi kesalahan.Adapun tujuan dari pengawasan menurut konsep sistem adalah membantu mempertahankan hasil atau output yang sesuai syarat-syarat sistem.C. Pengawasan dan informasiPengawasan sebagai suatu sistem informasi dipandang karena kcepatan dan ketepatan tindakan koreksi sebagai hasil akhir dari proses pengawasan bergantung pada macamnya informasi yang diterima.Karakteristik informasi untuk pelaksanaan pengawasan berbeda dengan pelaksanaan perencanaan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Pemasaran pemakaian jasa/barang yaitu informasi yang berhubungan dengan kemajuan rencana kebutuhan antara lain menyangkut kuota daerah pemasaran tenaga untuk mengukur rencana pemasokan dengan pelaksanaan. Pabrik yaitu informasi yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan terhadap rencana keuangan organisasi yang menyangkut tenaga, bahan-bahan, dan inventoris dan persediaan barang. Personal yaitu informasi yang berhubungan dengan tindakan pelaksanaan kerja personal. Keuangan yaitu informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan rencana keuangan, perputaran uang kas. Riset, permesinan yaitu informasi yang menyangkut hasil penelitian pengembangan dan teknik permesinan.Di sisi lain pendekata pengawasan terdiri atas pendekatan tradisional yang memiliki beberapa kelemahan antara lain: standar pelaksanaan, umumnya dikaitkan dengan rencana keuangan jangka pendek sehingga mengabaikan kaitannya dengan pencapaian tujuan keseluruhan, proses pengawasan, menimbulkan konotasi tekanan, inspeksi dan mencari-cari kesalahan, laporan pengawasan dipandang sebagai alat ukur kemajuan bagian-bagian dan bukan untuk memperoleh pelaksanaan, keterlambatan merupakan cirri sehingga jarak waktu antara terjadinya penyimpangan sampai ditemukannya tindakan korektif, suka terlambat.Pendekatan modern didasarkan atas empat ide pokok, yaitu integrasi perencanaan dan pengawasan, mengaitkan sistem pengawasan dengan struktur organisasi, sistem desain untuk pengambilan keputusan, dan bkan bersifat laporan, informasi yang pada hakikatnya bersifat historis.D. Pengawasan yang efektifPengawasan yang efektif didasarkan pada sistem informasi manajemen yang efektif. Nilai informasi yang diberikan bergantung pada kualitas, kuantitas, dapat diperoleh setiap saat, dan relevan dengan kegiatan manajemen. Pengawasan yang efektif harus melibatkan semua tingkat manajer dari tingkat atas hingga ke tinggat bawah, dan kelompok-kelompok kerja yang mengacu pada pengawasan mutu terpadu atau Total Quality Control. TCQ sebagai suatu sistem untuk memadukan bermacam-macam kualitas, produksi dan pemasarannya dengan tingkat harga yang paling ekonomis dan tetap memberikan kepuasan bagi para pelanggan.Di dalam dunia pendidikan TCQ ini dapat efektif, jika pada saat dimana tingkatan pendidikan mempunyai keterpaduan, kerhja sama yang baik antar komponen-kopone pendidikan dalam melakukan pengawasan mutu pendidikan. Adapun beberapa kondisi yang harus diperhatikan agar dapat efektif, antara lain: Pengawasan harus dikaitkan dengan tujuan, dan criteria yang dipergunakan dalam sistem pendidikan, yaiut efektifitas dan efisiensi. Semuanya harus dipahami dan diterima oleh setiap organisasi sebagai bagian yang utuh agar dapat terjali keefektifan dalam proses pengawasan. Standar yang dapat dicapai harus ditentukan untuk memotivasi dan untuk dijadikan patokan guna membandingkannya dengan prestasi yang diraih. Artinya dapat memberika motivasi kepada seluruh anggota karena tantangan biasanya menimbulkan berbagai masalah, maka daya upaya untuk mencapai standar yang sulit mungkin dapat membngkitkan semangat yang lebih besar. Pengawasan hendaknya disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi dengan memperhatikan pola dan tata organisasi. Pengawasas terhadap kayawan jika sering dilakukan maka akan menimbulkan hilangnya kebebasan sebagai bentuk pengekangan. Sistem pengawasan harus dapat dijalankan tanpa mengorbankan kehormatan manajerial. Pengawasan hendaknya mengacu pada tindakan koreksi yang tidak hanya mengungkap penyimpangan dari standar tetapi penyediaan altenatif perbaikan guna menyelesaikannya dengan tepat. Pengawasan yang dilakukan harus sesuai dengan prosedur pemecahan masalah, mulai dari menemukan masalah hingga melakukan tindakan perbaikan untuk mencegah timbulnya masalah yang serupa.

E. Evaluasi programEvaluasi adalah pembuatan pertimbangan menurut suatu perangkat criteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Ada tiga factor penting dalam konsep evaluasi, yaitu : pertimbangan, deskripsi obyek penilaian, dan criteria yang tertanggungjawabkan.Tujuan evaluasi antara lain: Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus. Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi kepada penggunaan sumber daya pendidikan secara efisien dan efektif. Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan dilihat dari aspek tertentu misalnya program tahunan, kemajuan belajar.Pengkajian evaluasi lebih pada program karena dikaitkan dengan kepentingan pimpinan/manajer. Sebagaimana bidang-bidang lainnya evaluasi program menggunakan konsep-konsep penting dan khusus sebagai alat analisis. Konsep-konsep itu meliputi: Populasi sasaran yaitu kelompok yang dituju sebagai suatu sasaran. Evaluasi komprehensif yaitu, yaitu evaluasi yang mencakup monitoring, menilai dampak dan analisis manfaat biaya. Cost benefit analysis adalah studi hubungan antara biaya dan hasil dari program yang dinyatakan dalam bentuk uang. Analisis keefektifan biaya adalah studi tentang hubungan antara biaya dan hasil dari program yang dinyatakan dalam bentuk biaya per unit hasil yang dicapai. Unsure-unsur program yaitu aspek-aspek yang jelas dari suatu program Sistem pencapaian PerencanaanAda beberapa criteria evaluasi yang dapat digunakan sebagai acuan pengkajian, yakni Criteria internal yang diperlukan yaitu, Koherensi : konsistensi di antara unsure-unsur yang bertautan/berhubungan Penyebaran sumber Tanggapan pemakai Tanggapan penyedia Keefektifan penggunaan biaya Kemampuan generative Dampak. Kriteria eksternal Pengarahan kebijakan Prinsip evaluasi : prinsip berkesinambungan, prinsip menyeluruh, prinsip objektif, prinsip penggunaan kriteris, dan prinsip kegunaan Cost benefit analysis Efek kelipatgandaan sebagai dampak atas serangkaian kelompok sasaran