Resume Bab II Audit II

5

Click here to load reader

Transcript of Resume Bab II Audit II

Page 1: Resume Bab II Audit II

RESUME BAB II ( PENALARAN / REASONING )MKB : PENGAUDITAN II ( 3 SKS )

ANGGOTA KELOMPOK VDIMAS FATHURAHMAN SHOLEH BCA 111 0090TOPAN PRATAMA PUTRA BCA 111 0085

RICKY YUNISAR SETIAWAN BCA 111 0070

LISA SUSANTI HANDAYANI BCA 111 0060

CITRA VERONIKA MANURUNG BCA 111 0063

FAHMI FERIAL BCA 111 0069

MUHAMMAD MULIADI BCA 111 0056

Praktik yang sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat pula. Teori yang sehat harus dilandasi oleh penalaran yang sehat karena teori akuntansi menuntut kemampuan penalaran yang memadai. Penalaran merupakan proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan akan asersi.

Unsur-unsur penalaran adalah asersi, keyakinan, dan argumen. Interaksi antara ketiganya merupakan bukti rasional untuk mengevaluasi kebenaran suatu pernyataan teori. Asersi merupakan pernyataan bahwa sesuatu adalah benar atau penegasan tentang suatu realitas. Keyakinan merupakan kebersediaan Untuk menerima kebenaran suatu pernyataan. Argumen adalah proses penurunan simpulan atau konklusi atas dasar beberapa asersi yang berkaitan secara logis.

Asersi dapat dinyatakan secara verbal atau struktural. Asumsi, hipotesis, dan pernyataan fakta merupakan jenis tingkatan asersi. Jenis tingkatan konklusi tidak dapat melebihi jenis tingkatan asersi yang terendah.

Keyakinan merupakan hal yang dituju oleh penalaran. Keyakinan amengandung blberapa sifat penting yaitu: keadabenaran, bukan pendapat, bertlngkat,mengandung bias, memuat nilai, berkekuatan, veridikal,'dan tertempa.

Argumen bertujuan untuk mengubah keyakinan kalau memang keyakinan tersebut lentuk untuk berubah. Argumen terdiri atas beberapa asersi yang berfungsi sebagai premis dan konklusi. Argpmen dapat bersifat deduktif dan nondeduktif ( induktif dan analogi).

Argumen deduktif berawal dari pernyataan umum dan berakhir dengan suatu pernyataan khusus berupa konklusi. Penalaran ini terdiri atas tiga tahap yaltu: penentuan premis, proses deduksi, dan penarikan konklusi. Kelengkapan, kejelasan, kesahihan, dan keterpercayaan merupakan kriteria validitas konklusi yang diturunkan atas dasar penalaran deduktif.

Argumen induktif berawal dari suatu keadaan khusus dan berakhir dengan pernyataan umum berupa konklusi sebagai hasil generalisasi. Berbeda dengan penalaran deduktif yang kebenaran konklusinya merupakan konsekuensi logis (pasti benar atau takbenar), penalaran induktif menghasilkan konklusi yang boleh jadi benar atau takbenar. Bila premis benar, konklusi

1

Page 2: Resume Bab II Audit II

penalaran deduktif harus (necessarily) benar sedangkan konklusi penalaran induktiftidak harus (not necessarily) benar atau boleh jadi benar.

Disamping argumen deduktif dan induktif, dikenal pula argumen dengan analogi dan argumen penyebaban. Kemiripan merupakan basis untuk menurunkan simpulan dengan analogi. Analogi bukan merupakan pembuktian tetapi lebih merupakan alat untuk menjelaskan atau klarifikasi. Argumen penyebaban bertujuan untuk meyakinkan bahwa suatu gejala timbul karena gejala yang lain atau perubahan suatu variahel diakibatkan oleh perubahaan variabel tertentu. Keyakinan tentang adanya penyebaban dapat dicapai kalau tiga kriteria ponyobaban dipenuhi yaitu: adanya kovariasi, adanya urutan kejadian, dan tiadanya factor lain selain faktor sebab yang diamati.

Karena tujuan argumen adalah untuk mengevaluasi dan rnengubah keyakinan, ada kalanya argumen yang jelek dapat meyakinkan banyak orang. Orang sering terkecoh oleh atau mengecoh dengan argumen. Kecohan atau salah nalar adalah argumen yang dapat membujuk meskipun penalarannya mengandung cacat. Kecohan dapat terjadi akibat strategem atau akibat salah logika.

Strategem adalah cara-cara untuk meyakinkan orang akan suatu pernyataan, konklusi, atau posisi selain dengan mengajukan argumen yang valid. Cara-cara ini dapat berupa persuasi taklangsung, membidik orangnya, menyampingkan masalah pokok, misrepresentasi, imbuan cacah, himbauan autoritas, imbatran tradisi, dilema semu, dan imbuan emgsi. Pada umumnya strategem digunakan dengan niat semata-mata untuk memenangkan posisi dan bukan untuk mencari solusi yang terbaik. Argumen yang valid tidak selalu dapat membujuk sehingga strategem sering digunakan tanpa melibatkan salah nalar.

Salah nalar adalah kesalahan konklusi akibat tidak diterapkannya kaidah kaidah penalaran yang valid. Beberapa bentuk salah nalar adalah menegaskan konsekuen, menyangkal anteseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas,pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, dan pengambilan konklusi pasangan.

Aspek manusia sangat berperan dalam argumen khususnya apabila suatu kepentingan pribadi atau kelompok terlibat dalam suatu perdebatan. Orang cen derung bersedia menerima penjelasan sederhana atau penjelasan yang pertama kali didengar, sebagai manusia, orang tidak selalu dapat-mengakui kesalahan. sindroma tes klinis dan mentalitas Djoko Tingkir dapai menghilangi terjadinya argumen yang sehat. Bila keputusan telaqjur diambil padahal keputusan tersebut mengandung kesalahan, orang cenderung melakukan rasionalisasi bukan lagi argumen untuk mendukung keputusan. Karena tradisi atau kepentingan, orang sering bersikap persisten terhadap keyakinan yang terbukti salah.

Sampai tingkat tertentu persistensi mempunyai justifikasi yang dapat dipertanggungjelaskan. Namun, bila sikap persisten menghalangi atau menutup diri untuk mempertimbangkan argument-argumen baru yang kuat dan lebih mengarah untuk meninggalkan keyakinan atau paradigma yang tidak valid lagi,

2

Page 3: Resume Bab II Audit II

sikap pirsisten menjadi tidak layak lagi. Lebih-lebih, bila sikap tersebut dilandasi oleh motif untuk melindungi kepentingan tertentu (vested inierest). Persistensi semacam ini akan menjadi resistensi terhadap perubahan yang pada gilirannya akan menghambat pengembangan pengetahuan.

Diskusi

1. Jelaskan pengertian penalaran serta sebutkan unsur-unsur penararan.

2. Berilah beberapa contoh asersi.

3. Jelaskan pengertian argumen dan apa bedanya dengan perselisihan pendapat (dispute).

4. Apa yang dimaksud bahwa penalaran merupakan suafu bentuk bukti? Berilah suatu Contoh situasi yang menunjukkan bahwa penalaran merupakan suatu bukti.

5. Apakah suatu pernyataan atau asersi selalu benar apabila didukung oleh argument yang kuat ? Berilah suatu contoh.

6. Dapatkah seseorang memegang keyakinan yang kuat terhadap suatu asersi yang salah atau sebaliknya menyangkal suatu asersi yang benar? Berilah contoh.

7. Interpretasilah berbagai makna asersi yang berbunyi Manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada manajer perusahaan negara (BUMN)"

8. Berilah beberapa contoh cara menyatakan asersi dalam strukturnya bukan maknanya.

9. Bedakan antara asersi universal dan asersi spesifik serta berilah beberapa contoh

untuk masing-masing sifat asersi.

10. Berilah contoh-contoh asersi yang menunjukkan hubungan inklusi, eksklusi, dan saling-isi dan gambarkan dengan di saling-lsl dan gambarkan dengan diagram asersi_asersi tersebut,

11. Gambarkan dengan diagram asersi Beberapa burung adalah karnivora "Beberapa burung adalah karnivor."

12. Bedakan makna nir dan non sebagai proretsem serta berilah beberapa contoh penggunaan kedua proleksem tersebut secara benar dalam istilah akuntansi.

13. Dapatkah rumah sakit dikatakan sebagai organisasi nirlaba?

14. Jelaskan apakah rnakna asersi-asersi berikut sama atau berbeda antara satu dan lainnya. Bila perlu gambarkan secara diagramatik asersi tersebut.

(1) Semua mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha.

3

Page 4: Resume Bab II Audit II

(2) Semua anggota Koperasi Serba Usaha adalah mahasiswa.

(3) Tidak satu pun mahasiswa adalah anggota Koperasi serba usaha.

(4) Tidak satu pun anggota Koperasi serba usaha adalah mahasiswa.

(5) Beberapa mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha.

(6) Tidak semua mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha.

15. Berilah suatu contoh situasi untuk menunjukkan bahwa pernyataan” Beberapa A adalah B” berbeda dengan “ Tidak semua A adalah B”.

Jawaban hasil diskusi :

4