Resum Peren - Copy

15
1 01 PROBLEM BASED LEARNING A. Pengertian PBL Problem Based Learning atau PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. B. Karakteristik PBL 1. Dimulai dengan satu masalah 2. Masalah berhubungan dengan dunia nyata 3. Tujuan pembelajaran seputar masalah, bukan disiplin ilmu. 4. Memberikan tanggung jawab untuk membentuk dan menjalankan proses belajar mereka. 5. Pembahasan masalah dilakukan dalam diskusi kelompok 6. Memaparkan masalah tersebut dalam bentuk hasil yang telah didiskusikan sebelumnya. . C. Merencanakan Pembelajaran PBL 1. Memutuskan sasaran dan tujuan. 2. Merancang Situasi bermasalah yang tepat. 3. Mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan logistic. D. Pelaksanaan PBL 1. Guru Fase Perilaku guru Memberikan orientasi tentang Guru membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan

description

oc

Transcript of Resum Peren - Copy

PROBLEM BASED LEARNINGA. Pengertian PBLProblem Based Learning atau PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru untuk memecahkan masalah secara bersama-sama.

B. Karakteristik PBL1. Dimulai dengan satu masalah2. Masalah berhubungan dengan dunia nyata3. Tujuan pembelajaran seputar masalah, bukan disiplin ilmu.4. Memberikan tanggung jawab untuk membentuk dan menjalankan proses belajar mereka.5. Pembahasan masalah dilakukan dalam diskusi kelompok6. Memaparkan masalah tersebut dalam bentuk hasil yang telah didiskusikan sebelumnya..C. Merencanakan Pembelajaran PBL1. Memutuskan sasaran dan tujuan.2. Merancang Situasi bermasalah yang tepat.3. Mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan logistic.

D. Pelaksanaan PBL1. GuruFasePerilaku guru

Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa

Mengorgasisasikan siswa untuk meneliti

Membantu investigasi mandiri dan kelompok.

Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit.

Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Guru membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistic penting dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya. Guru mendorong siswa untuk mendapatkkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen dan dan mencari penjelasan dan solusi. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkkan artefak-artefak yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan membantu mereka untuk menyampaikan kepada orang lain. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap investigasinya dan proses-proses yang digunakan.

2. Peserta Didika. Guru memberikan sebuah permasalahan kepada siswa.b. Kemudian siswa berdiskusi dalam sebuah kelompok untuk mengidentifikasikan masalah tersebut .c. Mengkaji dan mencari data seputar permasalahn tersebut dengan berbagai media seperti buku, internet, surat kabar, dan lain-laind. Kemudian mendiskusikan kembali hasil yang telah didapat dari hasil pengkajian dan pencarian data sebelumnya dan membandingkan hasilnya dengan hipotesis yang ada.e. Mengemukakan solusi yang didapat dari diskusi.f. Kemudian hasil yang didapat dievaluasi bersama guru sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

E. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah1. Guru Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat pemecahan masalah. Menguasai konsep dari permasalahan yang akan dipecahkan. Mampu mengelola kelas. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif. Mampu memberikan penilaian secara proses.2. Peserta Didik Memiliki motifasi, perhatian dan minat belajar melalui pemecahan masalah. Memeliki kemampuan pelaksanaan pemecahan masalah. Memiliki sikap yang tekun, teliti, dan kerja keras. Mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik.

F. Kelebihan dan Kekurangan1. Kelebihan a. Membuat siswa lebih aktif b. Potensi siswa lebih berkembangan.c. Siswa dapat mengaplikasikan materi yang dia dapat dengan permasalahan dikehidupan nyatad. Siswa memahami dan mendapat manfaat dari apa yang dipelajari2. Kekurangan a. Tidak semua sekolah dapat melaksanakan sistem pembelajaran berbasis masalah karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.b. Pelaksanaan PBL butuh waktu yang lama sehingga dianggap kurang efisienc. Siswa tidak mendapat pengetahuan dasar secara utuh.

DISCOVERY LEARNING

A. Pengertian Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran discovery learning (penemuan) merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam pendekatan konstruktivisme. Pada pembelajaran penemuan, siswa didorong untuk terutama belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Guru mendorong siswa agar mempunyai pengalaman dan melakukan eksperimen dengan memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau konsep-konsep bagi diri mereka sendiri.

B. Tujuan Pembelajaran Discovery LearningBell (1978) mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari pembelajaran dengan penemuan, yakni sebagai berikut:a. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. b. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkrit mauun abstrak.c. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.d. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan mneggunakan ide-ide orang lain.e. Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.

C. Strategi-strategi dalam Pembelajaran Discovery LearningDalam pembelajaran dengan penemuan dapat digunakan beberapa strategi, strategi-strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut:a. Strategi Induktifb. Strategi deduktif

D. Peranan Guru dalam Pembelajaran Discovery LearningDahar (1989) mengemukakan beberapa peranan guru dalam pembelajaran dengan penemuan, yakni sebagai berikut:a. Merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu terpusat pada masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki para siswa.b. Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para siswa untuk memecahkan masalah. c. Guru juga harus memperhatikan cara penyajian yang enaktif, ikonik, dan simbolik.d. Bila siswa memecahkan masalah di laboratorium atau secara teoritis, guru hendaknya berperan sebagai seorang pembimbing atau tutor. e. Menilai hasil belajar merupakan suatu masalah dalam belajar penemuan.

E. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Discovery Learninga. Kelebihan discovery learning1. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem solving).2. Dapat meningkatkan motivasi.3. Mendorong keterlibatan keaktifan siswa.4. Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 5. Menimbulakan rasa puas bagi siswa. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat.6. Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya keberbagai konteks.7. Melatih siswa belajar mandirib. Kekurangan discovery learning1. Guru merasa gagal mendeteksi masalah dan adanya kesalah fahaman antara guru dengan siswa.2. Menyita waktu banyak. 3. Menyita pekerjaan guru.4. Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan.5. Tidak berlaku untuk semua topik .

F. Aplikasi Pembelajaran Discovery Learning di Kelasa. Tahap Persiapan dalam Aplikasi Model Discovery LearningBerikut ini tahap perencanaan menurut Bruner, yaitu:a) Menentukan tujuan pembelajaran.b) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).c) Memilih materi pelajaran.d) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.f) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkrit ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.g) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa (Suciati & Prasetya Irawan dalam Budiningsih, 2005:50).b. prosedur aplikasi discovery learningAdapun menurut Syah (2004:244), secara umum adalah sebagai berikut:a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan).b) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah).c) Data collection (pengumpulan data).d) Data processing (pengolahan data).e) Verification (pentahkikan/pembuktian).f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

PEMBELAJARANBERBASISPROYEK (PROJECT BASIC LERANING=PjBL)A. Pengertian model pembelajaran Project Basic Learning (PjBL)Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

B. Karakteristik Pembelajaran Berbasis ProyekPembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:1. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;2. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;3. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan;4. Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan;5. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;6. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan; 7. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

C. Keuntungan dan kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek Keuntungan :a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.d. Meningkatkan kolaborasi. e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber. g. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.i. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran. Kelemahan a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas.d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.f. Ada kemungkinanpeserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.g. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhanUntuk mengatasi kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek di atas seorang pendidik harus dapat mengatasi dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah, membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek, meminimalis dan menyediakan peralatan yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar, memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga instruktur dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.

D. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyekLangkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project).Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. a. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)b. Menguji Hasil (Assess the Outcome)c. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.1. Peran Gurua. Merencanakan dan mendesain pembelajaran.b. Membuat strategi pembelajaran.c. Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa.d. Mencari keunikan siswa.e. Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian.f. Membuat portofolio pekerjaan siswa.2. Peran Peserta Didika. Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir.b. Melakukan riset sederhana.c. Mempelajari ide dan konsep baru.d. Belajar mengatur waktu dengan baik.e. Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok.f. Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan.g. Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dll).3. Create a SchedulePengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

1818(1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyak, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara (The George Lucas Educational Foundation : 2005).4. Monitor the Students and the Progress of the Project

Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting (The George Lucas Educational Foundation : 2005).5. Assess the OutcomePenilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya (The George Lucas Educational Foundation : 2005).6. Evaluate the ExperiencePada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek.