Resum Pancasila Buku 2

20
MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN “LANDASAN PENDIDIKAN” Disusun oleh: Atika Izni (A1C113004) Dosen Pembimbing : H. Dian A Ruchliyadi, M. Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2013

description

tugas kuliah pancasila

Transcript of Resum Pancasila Buku 2

Page 1: Resum Pancasila Buku 2

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

“LANDASAN PENDIDIKAN”

Disusun oleh:

Atika Izni (A1C113004)

Dosen Pembimbing :

H. Dian A Ruchliyadi, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2013

Page 2: Resum Pancasila Buku 2

ContentsDisusun oleh:.........................................................................................................................................1

Atika Izni (A1C113004)........................................................................................................................1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA..........................................................................1

BAB 1 PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA RI...........................2

A. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.............................................................2

B. Pancasila Sebagai Dasar Negara Ri.............................................................................................2

BAB 2 LATAR BELAKANG SEJARAH PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.....................................................................................................................................2

A. Latar Belakang Sejarah...............................................................................................................2

B. Proses Perumusan Dan Pengesahan..........................................................................................2

BAB 3 PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA......................................................3

A. Beberapa Pengertian Tentang Filsafat.......................................................................................3

B. Obyek Filsafat............................................................................................................................3

C. Tujuan Filsafat...........................................................................................................................3

D. Kegunaan Filsafat.......................................................................................................................3

E. Falsafah Hidup Bangsa Indonesia...............................................................................................3

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL.................................................................................4

A. Pengertian Ideologi....................................................................................................................4

B. Ideologi Dalam Arti Praktis........................................................................................................4

C. Penerapan Ideologi....................................................................................................................4

D. Pakar-Pakar yang Menyumbangkan Pendapatnya, Tentang Pengertian Ideologi......................4

E. Kekuatan Ideologi......................................................................................................................4

F. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka...........................................................................................4

G. Mekanise Pengembangan Ideologi Pancasila............................................................................5

BAB 5 DEMOKRASI PANCASILA..............................................................................................................5

A. Pengertian dan Asas Demokrasi Pancasila.................................................................................5

B. Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila.............................................................................................6

C. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila..........................................................................................6

D. Perkembangan Demokrasi Di Indonesia....................................................................................7

BAB 6 HAK-HAK DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DASAR / ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.............9

A. Istilah Dan Pengertian Hak-Hak Asasi Manusia..........................................................................9

B. Sejarah Dan Pengembangan Hak-Hak Asasi Manusia................................................................9

Page 3: Resum Pancasila Buku 2

C. Pemahaman Hak Asasi Manusia Dalam Negara Pancasila.......................................................12

BAB 7 PAHAM INTEGRALISTIK/KEKELUARGAAN INDONESIA...............................................................12

BAB 8 UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA...........................................................12

Pengertian, Kedudukan, Fungsi Dan Sifat UUD 1945.......................................................................12

BAB 1 PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA RI

A. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa IndonesiaPandangan hidup sesuatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

B. Pancasila Sebagai Dasar Negara RiPancasila sebagai Dasar Negara RI berarti pancasila itu dijadikan dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara.

BAB 2 LATAR BELAKANG SEJARAH PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

A. Latar Belakang SejarahPendudukan Indonesia oleh colonial Belanda semenjak berdirinya perkumpulan dagang VOC

(Verenigde Oost Indische Companie) diawal abad XVII dengan pemerintahannya di Indonesia yang terkenal dengan sebutan Hindia Belanda, mulai ambruk dengan mendaratnya tentara Jepang di Indonesia yang dimulai pertama kali dipulau Tarakan, Kalimantan. Kedatangan bala tentara nipon untuk memperbaiki nasib rakyat Indonesia yang dianggap sebangsa dan seketurunan dengan bangsa Jepang, begitulah janji Jepang dalam menarik simpati rakyat Indonesia . Pemberian janji tersebut juga tidak terlepas dari perhitungan Jepang yang melihat Indonesia kaya akan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan dukungan pada Angkatan Perang Jepang dalam memenangkan Perang Dunia II melawan sekutu.

Dari apa yang dikatakan oleh wakil Jepang itu dapat disimpulkan bahwa hadiah kemerdekaaan yang dijanjikan oleh Jepang tersebut tidak dilandasi kesungguhan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, melainkan hanya tipu muslihat belaka.

Page 4: Resum Pancasila Buku 2

B. Proses Perumusan Dan PengesahanSejarah Perumusan Pancasila :BPUPKI  ( Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai ) atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, bersidang 2 kali :1. Sidang pertama tanggal 29 mei sampai 1 juni 1945, membahas Dasar Negara Indonesia

antara lain dikemukakan oleh : Rumusan Mr. Muhammad Yamin, sbb :- Ketuhanan Yang Maha Esa- Kebangsaan Persatuan Indonesia- Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab- Kerakyatan  yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan.- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat.Rumusan Ir. Sukarno, sbb:- Kebangsaan- Internasionalisme- Mufakat atau demokrasi- Kesejahteraan sosial- Ketuhanan Yang Maha EsaRumusan Piagam Jakarta sbb :- Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk pemeluknya.- Kemanusiaan yang adil dan beradab.- Persatuan Indonesia- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Sidang kedua tanggal 10 sampai 16 Juli 1945, Membahas rancangan Undang- Undang Dasar Negara Indonesia yang menghasilkan UUD 1945 yang terdiri dari : Pembukaan UUD 1945 empat alinea yang didalamnya tercantum rumusan Definitif  Pancasila. Batang tubuh yang terdiri dari : 16 BAB, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan. Penjelasan yang terdiri dari Penjelasan umum dan pasal demi pasal

BAB 3 PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

A. Beberapa Pengertian Tentang FilsafatDalam arti praktis filsafat mengandung makna alam berpikir atau alam pikiran.Dalam Kamus

Bahasa Indonesia karangan W. J. S Poerwadarminta (Jakarta : PN Balai Pustaka, 1987) mengartikan kata “filsafat” sebagai pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, hokum dan sebagainya daripada segala yang ada di alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu.

B. Obyek FilsafatObyek filsafat meliputi hal-hal yang ada dan yang dianggap ataudiyakini ada, seperti manusia,

dunia, Tuhan, dll, sehingga dengan demikian berfilsafat itu tidak mungkin tentang hal-hal yang tidak ada.

C. Tujuan FilsafatTujuan berfilsafat dapat dibedakan ke dalam 2 macam, yaitu :

Tujuan yang teoritis Tujuan Praktis

Page 5: Resum Pancasila Buku 2

D. Kegunaan FilsafatKegunaan filsafat ialah untuk memberikan dinamika dan ketekunan dalam mencari kebenaran,

arti, dan makna hidup.

E. Falsafah Hidup Bangsa IndonesiaPancasila dapat digolongkan kedalam macam falsafah dalam ari produk, sebagai pandangan

hidup, dan falsafah dalam arti praktis. Ini berarti bahwa falsafah pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam hal sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

A. Pengertian IdeologiIdeologi berasal dari kata Yunani Idein, yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka,

perawakan, gagasan, buah pikiran, dan logia yang berarti ajaran.

Dengan demikian ideology adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran (science des ideas).

B. Ideologi Dalam Arti PraktisIalah kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh

tentang manusia dan kehidupannya, baik yang individual maupun social.

C. Penerapan IdeologiPenerapan ideology dalam kehidupan kenegaraan disebut “Politik”.

D. Pakar-Pakar yang Menyumbangkan Pendapatnya, Tentang Pengertian Ideologi

Padmo Wahjono Mubyarto M. Sastrapratedja Soerjanto Poespowardojo Franz Magnis Suseno

E. Kekuatan IdeologiKekuatan suatu ideologi itu tergantung pada kualitas 3 dimensi yang ada pada ideologi itu sendiri.

Yakni :

Dimensi Realita Dimensi Idealisme Dimensi fleksibilitas / dimensi pengembangan

F. Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka Pancasila memenuhi syarat sebagai idiologi terbuka, sebab :

Page 6: Resum Pancasila Buku 2

Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa Indonesia  seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.  Atau nilai-nilainya  tidak dipaksakan dari luar atau bukan pemberian negara.Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45, UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita  melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,gotong-royong, musyawarah, dll.Idiologi Tertutup adalah idiologi yang bersifat mutlak dimana nilai-nilainya ditentukan oleh negara atau kelompok masyarakat, nilainya bersifat instan. Ciri-cirinya :- Cita-cita sebuah kelompok bukan cita – cita yang hidup di masyarakat.- Dipaksakan kepada masyarakat.- Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.- Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya, dll- Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.- Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.

Idiologi terbuka adalah idiologi yang tidak dimutlkakkan dimana nilainya tidak dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi merupakan realita masyarakat itu. Ciri-cirinya :- Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.- Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari hidup masyarakat itu.- Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkannya menurut

zamannya.- Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.- Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh berbagai latar belakang

agama atau budaya.

G. Mekanise Pengembangan Ideologi PancasilaPembangunan yang merupakan implementasi ideology pancasila

Sebagai ideology terbuka, dalam pemikiran kenegaraan dapat diawali pada 3 sumber materi penyusunan pembangunan, yaitu :

1. Dilingkungan praktisi2. Dilingkungan ilmuan dan pengamat3. Dilingkungan organisasi kemasyarakatan dan organisasi kekuatan sosial politik.

BAB 5 DEMOKRASI PANCASILA

A. Pengertian dan Asas Demokrasi Pancasila1. Prof. Dr. Drs. Notonagoro, S.H./ Drs. S. Pamudji, M.P.A.

Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H.Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Page 7: Resum Pancasila Buku 2

Jadi demokrasi Pancasila adalah suatu sistem pemerintahan rakyat yang berdasarkan kedaulatan rakyat dengan asas musyawarah untuk mufakat sebagai sarana utama bagi pemecahan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial religi dan hankamnas demi terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, merata material dan spiritual. Dalam rumusan-rumusan pengertian oleh para ahli, nampak terdapat penekanan-penekanan pada hal-hal sebagai berikut :

1. Kedaulatan rakyat, bahwa demokrasi Pancasila menolak adanya niat untuk memanipulasi kekuasaan rakyat, seperti yang lazim terjadi pada :a. demokrasi liberal oleh kelompok ekonomi kuat (pemilik modal);b. demokrasi rakyat oleh kelompok yang karena kelihaiannya berhasil merebut, menguasai dan

mengendalikan partai/negara.

2. Asas musyawarah mufakat, karena dengan asas ini dapat dihindari penyelewengan terhadap prinsip-prinsip demokrasi Pancasila.

3. Jenis dan kategori masalah disebut eksplisit/lengkap karena kesemuanya menyangkut kepentingan dan kedaulatan rakyat.

B. Aspek-Aspek Demokrasi PancasilaDemokrasi Pancasila mengandung enam aspek berikut :

No Aspek Uraian / Keterangan

1. Aspek Formal

Bahwa paham demokrasi menunjukkan cara partisipasi rakyat dalam menyelenggarakan pemerintah, yakni dengan mempergunakan demokrasi perwakilan (indirect democracy). Rakyat berpartisipasi dalam pemerintahan/penyelenggara negara melalui wakil-wakilnya yang duduk menjadi anggota Badan Perwakilan Rakyat.

2. Aspek Material

Paham demokrasi yang memberikan penegasan dan pengakuan bahwa manusia sebagai makhluk tuhan mempunyai moral dan martabat yang sama. Manusia bukan merupakan obyek melainkan subyek. Oleh sebab itu manusia Indonesia mempunyai kesamaan derajat, baik itu dimuka hukum (equality before the law) maupun dalam memperoleh kesempatan (equility for the opportunity). Adanya pengakuan terhadap rakyat dan martabat manusia sebagai makhluk tuhan membawa konsekuensi adanya pengakuan terhadap hak asasi dan kewajiban asasi.

3. Aspek Normatif, (Kaidah),

Bahwa paham demokrasi yang berdasarkan pada norma-norma persatuan dan solideritas serta keadilan. Persatuan dan solideritas berarti menghendaki adanya saling keterbukaan antara warga negara dengan penguasa, sedangkan keadilan berarti mementingkan keseimbangan antara pemenuhan hak dan kewajiban asasi manusia.

4. Aspek Optatif

Yaitu bahwa paham demokrasi yang menitik beratkan pada tujuan atau keinginan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam negara hukum kesejahteraan.

5. Aspek Organisasi

Yaitu menggambarkan perwujudan demokrasi dalam organisasi pemerintahan atau lembaga-lembaga negara dan organisasi kekuatan sosial politik serta organisasi kemasyarakatan dalam masyarakat negara.

Page 8: Resum Pancasila Buku 2

6. Aspek Kejiwaan/

Semangat

Pada aspek ini menekankan bahwa dalam demokrasi Pancasila dibutuhkan warga negara yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bersikap rasional dan tekun dalam pengambdian.

C. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia, 2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban,3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, dan orang lain.4. Mewujudkan rasa keadilan sosial,5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat,6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan, dan 7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila sebagaimana tertuang dalam sila keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan/ perwakilan “, adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Pemerintah Berdasarkan Konstitusi 2. Adanya Pemilu Berkesinambungan3. Adanya Peran Kelompok-kelompok kepentingan4. Demokrasi Pancasila menghargai HAM dan Melindungi Hak Minoritas

Menurut Prof.S.Pamudji demokrasi pancasila mengandung 6 aspek yaitu :

1. Aspek formal, yaitu aspek yang mempersoalkan proses dan cara rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badan perrwakilan rakyat dan pemerintahan,serta bagaimana mengatur permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara terbuka, bebas dan jujur untuk mencapai kesepakatan bersama

2. Aspek material, yaitu aspek yang mengemukakan gambaran manusia dan mengakui harkat dan martabat, manusia serta menjamin terwujudnya masyarakat Indonesiayang sesuai dengan gambaran,harkat dan martabat tersebut.

3. Aspek normative (kaidah),yaitu aspek yang mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing dan menjadi criteria pencapaian tujuan

4. Aspek opratif (tujuan) yaitu aspek yang mengetengahkan tujuan atau keinginan yang hendak dicapai

5. Aspek organisasi,yaitu aspek yang mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan demokrasi Pancasila. Wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai.

6. Aspek organisasi,yaitu aspek yang mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan demokrasi pancasila. Wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai

7. Aspek kejiwaan, yaitu aspek yang menjaddi semangat para penyelenggara Negara dan semangat para pemimpin pemerintahan.

D. Perkembangan Demokrasi Di Indonesia1. Demokrasi Masa Orde Lama.

Demokrasi Parlementer pada masa RIS dan berlakunya UUDS 195- Cara kerja sistem demokrasi parlementer ini adalah sebagai berikut - Kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR yang dibentuk melalui pemilu multipartai- Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet yang dipimpin oleh seorang perdana menteri

dan bertanggung jawab pada DPR.- Presiden hanya sebagai kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh

perdana menteri.

Page 9: Resum Pancasila Buku 2

- Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang bebas.- DPR dapat memberi mosi tidak percaya jika kabinet dala kinerjnya kurang baik.- Jika kabinet bubar maka presiden akan menunjuk formatur kabinet untuk menyusun kabinet

yang baru.- Jika DPR mengajukan mosi tidak percaya lagi pada kabinet yang baru maka DPR dibubarkan

dan diadakan pemilu.Kekurangan dalam pelaksanaan demokrasi parlementer antara lain yaitu :

- Rata rata kabinet berusia pendek ( terjadi krisis kabinet ) sehingga program jangka panjang tidak terlaksana.

- Terjadinya hubungan yang tidak harmonis dalam tubuh ABRI sebagan condong kepada kabinet Wilopo dan sebagian lagi condong kepada presiden.

- Terjadi perdebatan antara Soekarno dengan tokoh masyumi masalah penggantian Pancasila.- Masa kampanye yang terlalu panjang sehingga dalam masyarakat terjadi ketegangan.- Kebijakan perdana menteri cenderung menguntungkan kepentingan partainya sendiri.- Pemerintah pusat mendapat tantangan dari daerah yang terwujud dalam beberapa

pemberontakan.Kelebihan dalam pelaksanaan demokrasi parlementer.

- Badan pengadilan menikmati kebebasan dalam menjalankn fungsinya.- DPR dapat berfungsi dengan baik.- Pers bebas sehigga banyak variasi isi media massa.- Pemerintah berhasil melaksanakan program di bidang pendidikan, ekonomi dan

mengendalikan inflasi- Jumlah sekolah bertambah banyak.- Kabinet dan ABRI berhasil mengatasi pemberontakan.- Sedikit sekali terjadi ketegangan diantara umat beragama.- Minoritas cina mendapat perlindungan dari pemerintah.

2. Demokrasi Terpimpin 5 Juli 1959-1966.Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang segala kebijakan pemerintah berada di tangan presiden. Secara teori demokrasi ini adalah demokrasi yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. pada masa pelaksanaan demokrsi ini Indonesia bentuk negaranya adalah kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik. Dalam pelaksanaan demokrasi terpimpin ini ternyata banyak penyelewengan. Penyelewengan itu tampak pada hal hal berikut ini : - Pelanggaran prinsip k ebebasan kekuasaan kehakiman, presiden kadang kala mencampuri

urusan kehakiman.- Pengekangan hak - hak asasi warga negara di bidang politik dala hal berserikat dan

berkumpul, bahkan dalam bidang pers juga dan pembatasan sehingga pers mengalami kemunduran.

- Pelampauan batas wewenang, presiden sering membuat suatu keputusan yang melebihi dari kewenangannya.

- Pembentukan lembaga Negara ekstrakonstitusional,adalah lembaga diluar dari Lembaga peerintahan tetapi kedudukannya sama dengan lembaga pemeritah.

- Pengutamaan fungsi pimpinan, dalam hal ini presiden memegang peran tertinggi dalam pemerintahan yang kadang kala melebihi dari batas kewenangannya.

3. Demokrasi Masa Orde Baru.Kehidupan politik pada masa orde baru ini jika dibandingkan dengan orde lama ternyata lebih buruk lagi hal itu dapat dilihat dari beberapa hal seperti berikut ini :- Pebatasan hak hak politik rakyat, jumlah partai politik dibatasi menjadi 3 parpol- Pemusatan kekuasaan di tangan presiden, walaupun secara formal kekusaan dibagi bagi

tetapi dalam prekteknya kekuasaan tetap terpusat pada diri presiden.- Pemilu yang tidak demokratis aparat pemerintahan dan keamanan berusaha melakukan

kecurangan agar golkar menang pemilu.

Page 10: Resum Pancasila Buku 2

- Pembentukan lembaga ekstrakonstitusional yang berfungsi mengamankan pihak pihak yang potensial menjadi oposisi penguasa.

4. Demokrasi Masa Reformasi.Demokrasi pada masa reformasi ini telah mengalami suatu perubahan yang mengarah lebih baik lagi daripada masa orde baru hal itu bisa dilihat dari siste pemerintahannya, pemilunya,dan mekanisme dalam pemilu juga lebih baik lagi

BAB 6 HAK-HAK DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DASAR / ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA

A. Istilah Dan Pengertian Hak-Hak Asasi ManusiaIstilah hak-hak asasi manusi dalam beberapa bahasa asing dikenal sebutan sbb : droit

de I’homme (prancis) yang berarti “hak manusia”, human right (inggris) atau mensen rechten (belanda), yang dalam bahasa Indonesia disalin menjadi hak-hak kemanusiaan atau “hak-hak asasi manusia”.

B. Sejarah Dan Pengembangan Hak-Hak Asasi Manusia1. Sejarah dan perkembangan hak-hak asasi manusia di Inggris dan pengaruhnyaSebagai salah satu bagian dari sejarah dunia, perkembangan hak-hak asasi manusia di Inggris

mendapat perhatian. Sejarahnya dimulai dengan ketika Inggris dibawah pemerintahan raja John Lackland yang dikenal sebagai raja yang seweneng-wenang. Sehingga timbullah protes dikalangan kaum bangsawan, dan dari sebab pertentangan tersebut maka lahirlah Piagam Magna Charta. Magna Charta menjadi benih lahirnya peradilan menurut hokum yaitu yang dikenal sebagai Due Process of Law dan Fair trial.

Perkembangn yang ada di Inggris membawa pengaruh pada jajahannya, yaitu Amerika Serikat, dengan lahirnya revolusi tanggal 4 juli 1776 yang dikenal dengan sebutan Declaration of Independence, berkat pengaruh ahli pikir kenegaraan ternama Inggris, John Locke mengenai hak untuk hidup, hak kemerdekaan dan hak milik.

2. Sejarah dan Perkembangan Hak-hak Asasi Manusia di IndonesiaHak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi

Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain.

Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.

Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni:

Page 11: Resum Pancasila Buku 2

Undang – Undang Dasar 1945 Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut :

1. Hak – hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.

2. Hak – hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya.

3. Hak – hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik.

4. Hak – hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan.

Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998.

Masalah Hak Asasi Manusia (HAM) secara jelas diatur dalam UUD 1945 yang diamandemen. Tapi, bukan berarti sebelum itu UUD 1945 tidak memuat masalah HAM. Hak asasi yang diatur saat itu antara lain hak tentang merdeka disebut pada bagian pembukaan, alinea kesatu. Kemudian, hak berserikat diatur dalam pasal 28, hak memeluk agama pada pasal 29, hak membela negara pada pasal 30, dan hak mendapat pendidikan, terdapat pada pasal 31.

Dalam UUD 1945 yang diamandemen, HAM secara khusus diatur dalam Bab XA, mulai pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J.

Pasal 28 A : Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28 B : (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan sah. (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28 C : (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Pasal 28 D : (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan

Page 12: Resum Pancasila Buku 2

kerja. (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28 E : (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta hendak kembali. (2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuruninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Pasal   28F Setiap  orang  berhak  untuk  berkomunikasi  dan  memperoleh informasi untuk  mengembangkan  pribadi  dan  lingkungan  sosialnya,  serta  berhak  untuk mencari,  memperoleh,  memiliki,  menyimpan,  mengolah,  dan  menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. **)

Pasal   28G

(1)  Setiap  orang  berhak atas perlindungan  diri pribadi,  keluarga,  kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah  kekuasaannya,  serta berhak atas rasa aman  dan  perlindungan  dari  ancaman ketakutan  untuk  berbuat  atau tidak berbuat sesuatu yang  merupakan hak asasi. **)(2)  Setiap  orang  berhak  untuk  bebas  dari  penyiksaan  dan  perlakuan  yang merendahkan  derajat  martabat  manusia  dan  berhak   memperoleh  suaka politik dari negara lain. **)

Pasal   28H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, danmedapatkan  lingkungan  hidup  baik  dan  sehat  serta  berhak  memperoleh pelayanan kesehatan. (2)  Setiap  orang  mendapat  kemudahan  dan  perlakuan  khusus  untukmemperoleh  kesempatan  dan  manfaat  yang  sama  guna  mencapaipersamaan dan keadilan.(3)  Setiap  orang  berhak  atas  jaminan  sosial  yang  memungkinkanpengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. **)

Pasal   28I

(1)  Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,  hak  beragama,  hak  untuk  tidak  diperbudak,  hak  untuk  diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk  tidak dituntut atas dasar hukum  yang  berlaku  surut  adalah  hak  asasi  manusia   yang  tidak  dapat dikurangi dalam keadaan  apa pun. **)(2)  Setiap  orang  berhak bebas atas  perlakuan  yang bersifat  diskriminatif  atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan  perlindungan  terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. **)(3)  Identitas budaya dan hak masyarakat  tradisional dihormati  selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. **)Pasal   28J (1)  Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang  lain  dalam tertib

Page 13: Resum Pancasila Buku 2

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan  bernegara. **)(2)  Dalam  menjalankan  hak  dan  kebebasannya,  setiap  orang  wajib  tunduk kepada  pembatasan  yang  ditetapkan  dengan  undang-undang   dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta  penghormatan atas hak  kebebasan orang  lain  dan untuk memenuhi   tuntutan  yang adil  sesuai dengan  pertimbangan moral,  nilainilai  agama,   keamanan,  dan  ketertiban umum dalam suatu masyarakat  demokratis. 

C. Pemahaman Hak Asasi Manusia Dalam Negara PancasilaDalam Negara yang berdasarkan pancasila, pemahaman atas hak-hak asasi manusia

dipandang penting, yaitu dengan menempatkan manusia dengan kodrat, harkat dan martabatnya.

BAB 7 PAHAM INTEGRALISTIK/KEKELUARGAAN INDONESIATeori integralistik, sebagai yang diajarkan oleh Spinoza, Adam Muller, Hegel dan lain-lain

(abad 18 dan 19).Menurut aliran pikiran ini Negara ialah tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau

golongan, akan tetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai persatuan.

BAB 8 UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA

Pengertian, Kedudukan, Fungsi Dan Sifat UUD 1945Sebelum terjadinya perubahan atau amandemen atas UUD 1945, maka yang dimaksud

dengan UUD 1945 ialah keseluruhan naskah yang terdiri dari dan tersusun atas tiga bagian, yaitu :1. Bagian Pembukaan, terdiri dari 4 alinea.2. Bagian Batang Tubuh, terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, dan 2 Ayat

Aturan Tambahan.3. Bagian penjelasan, yang meliputi Penjelasan Umum dan Penjelasan Pasal demi Pasal.Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa melainkan hukum dasar, dan sebagai hukum dasar,

maka undang-undang dasar itu sendiri merupakan sumber hukum.

Sebagai hukum dasar tertulis, Undang-Undang Dasar dalam kerangka tata aturan atau tata tingkatan norma hukum yang berlaku menempati kedudukan tertinggi, yang mempunyai fungsi sebagai alat pengontrol bagi norma hukum yang kedudukannya lebih rendah, apakah telah sesuai atau tidak dengan ketentuan Undang-Undang Dasar.

UUD 1945 bersifat singkat, yakni hanya berisikan sebanyak 37 pasal, ditambah dengan 4 Pasal Aturan Peralihan, dan 2 Ayat Tambahan.

A. PEMBUKAAN UUD 19451. Makna Tiap-tiap Alinea Pembukaan

i. Alinea pertamaMenunjukkan keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia menghadapi masalah melawan penjajah

ii. Alinea Kedua

Page 14: Resum Pancasila Buku 2

Menunjukkan kebanggaan dan penghargaan kita atas perjuangan bangsa Indonesia yang begitu lamanya.

iii. Aline KetigaMenegaskan kembali apa yang menjadi motivasi riil dan materiil bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi keyakinan/kepercayaannya, menjadi motivasi spiritualnya, bahwa maksud dan tindakannya menyatakan kemerdekaan itu diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa

iv. Alinea KeempatMerumuskan dengan padat tujuan dan prinsip-prinsip dasar untuk mencapai tujuan bangsa setelah menyatakan dirinya merdeka.

2. Pokok-pokok Pikiran Dalam Pembukaan UUD 1945Pokok pikiran pertama : PersatuanPokok pikiran kedua : Keadilan SosialPokok pikiran ketiga : KerakyatanPokok pikiran keempat : Ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Hubungan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945Yakni sebagai rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu. Hal ini

dikarenakan didalam pembukaan tersebut mengandung pokok-pokok pikiran ynag tidak lain daripada nilai-nilai dasar Negara pancasila yang diciptakan kedalam batang tubuh UUD 1945 dalam bentuk pasal-pasalnya. Dengan demikian terjadi penjabaran atas nilai dasar ke dalam/ menjadi norma dasar.

B. Batang Tubuh UUD 1945I. Tentang Bentuk Negara

Seperti yang dinyatakan dalam pasal 1 ayat 1 uud 1945, Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk republic

II. Tentang Sistem Pemerintahana. Indonesia ialah Negara yang berdasar atas hukumb. Sistem Konstitusionalc. Kekuasaan Negara yang tertinggi ditangan MPRd. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara tertinggi di bawah majelise. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPRf. Menteri Negara ialah pembantu presiden, menteri Negara tidak bertanggung

jawab terhadap DPRg. Kekuasaan kepala Negara tidak tak terbatas

III. Tentang Kelembagaan Negaraa. MPRb. Presiden dan Wakil Presidenc. DPAd. DPRe. BPKf. Mahkamah Agungg. Pemerintah Daerah

C. Gerak Pelaksanaan UUD 1945

Page 15: Resum Pancasila Buku 2