Ressi Domitila (f1071131004) Laporan Penghambatan Tumbuh Tunas Lateral Dan Dominansi Tunas Apikal

download Ressi Domitila (f1071131004) Laporan Penghambatan Tumbuh Tunas Lateral Dan Dominansi Tunas Apikal

of 12

description

laporan praktikum anfistum

Transcript of Ressi Domitila (f1071131004) Laporan Penghambatan Tumbuh Tunas Lateral Dan Dominansi Tunas Apikal

LAPORAN ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHANPERCOBAAN 8 PENGHAMBATAN TUNAS LATERAL DANDOMINANSI TUNAS APIKAL

Disusun Oleh Nama: Ressi DomitilaNim : F1071131004Kelompok: IV ( Empat)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURA2015AbstrakTunas apikal adalah tunas yang tumbuh di pucuk(puncak) batang. Dominasi apikal dan pembentukan cabang lateral dipengaruhi oleh keseimbangan konsentrasi hormon. Dominasi apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan. Selama masih ada tunas pucuk/apikal, pertubuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan ditimbun pada tunas lateral. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi. Pucuk apikal merupakan tempat memproduksi auksin, Auksin merupakan zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk mengatur pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung. Adapun tujuan dari pratikum kali ini adalah meneliti pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral.Pada praktikum ini menggunakan kecambah kacang hijau(Phaseolus radiatus)dalam cawan petri, serta pasta IAA 400 ppm. Alat yang digunakan yaitu pisau silet, sudip, gelas preparat, gelas penutup dan mikoskop. Mulanya 2 kecambah yang berumur 5 hari dipotong pucuknya dan diolesi pasta IAA. Sedangkan 2 nya lagi dijadikan sebagai kontrol.auksin memberi pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Auksin yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada bagian apikal akan terdistribusi pada akhirnya menuju tunas lateral yang menyebabkan pertumbuhan tunas lateral menjadi terhambat. Sebaliknya hal ini memicu terjadinya dominansi apikal. Namun bila konsentrasi auksin berkurang maka pertumbuhan tunas lateral akan berlangsung lebih cepat sebaliknya peristiwa dominansi apikal dapat terhambat.pertumbuhan tunas lateral dapat terhambat oleh hormon auksin yang diproduksi pada ujung atau tunas apikal. Dengan pemotongan pucuk tanaman juga dapat menghentikan pertumbuhan dominasi apikal sehingga dapat memacu pertumbuhan tunas lateral.Kata kunci : Auksin , Dominasi apikal ,IAA, Phaseolus radiatus, Tunas apical, tunas lateral.

AbstracApical buds are buds that grow at the top peak. Apical dominance and the formation of lateral branches is affected by the concentration of the hormone balance. Apical dominance is defined as a competition between the shoot tips with lateral buds in terms of growth. As long as there shoot tips / apical, lateral buds pertubuhan will be hampered to a certain distance from the top. Apical dominance caused by auxin is diffused shoot tips to lower (polar) and deposited on the lateral shoots. This will inhibit the growth of lateral buds because concentration is still too high. Apical bud is a produce auxin, plant hormone auxin is a substance found in the tip of the stem, root and flower formation which serves to regulate cell elongation tip meristem rear area. The purpose of praticum this time is researching the effect of auxin on the growth of shoots lateral.Pada this lab using mung bean sprouts (Phaseolus radiatus) in a petri dish, and the pasta IAA 400 ppm. Tool used is a razor blade, spatula, glass preparations, glass cover and microskop. Initially two 5-day-old sprouts bud cut and paste smeared IAA. While two of her again serve as kontrol.auksin influence on plant growth. Auxin is present in high concentrations in the apical portion will be distributed at the end toward the lateral shoots which causes the growth of lateral buds become obstructed. This in turn triggered the apical dominance. However, if the auxin concentration is reduced, the growth of lateral buds will go faster opposite events apical dominance can terhambat.pertumbuhan lateral buds can be inhibited by the hormone auxin is produced at the tip or apical bud. By cutting plant shoots can also stop the growth of apical dominance that can spur the growth of lateral shoots.Keywords: Auxin, apical dominance, Phaseolus radiatus, apical shoots, lateral buds

Pendahuluan Seperti yang kita ketahui pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Satu diantaranyaadalah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) pada tanaman (plant regulator). Contoh zat pengatur tumbuh itu antara lain adalah auksin. Auksin dibentuk di koleoptil atau ujung batang dan akar yang berfungsi pada pemanjangan tunas apikal (tunas pertama yang tumbuh cepat), akibat dari dominansi apikal, yaitu terhambatnya pertumbuhan tunas lateral (tunas ketiak daun). Untuk itu pemangkasan tunas apikal perlu dilakukan agar tunas lateral dapat tumbuh.Pertumbuhan tunas lateral menimbulkan terbentuknya cabang batang yang cukup banyak pada ketiak batang utama. Di lain pihak pemangkasan pucuk batang menyebabkan pertumbuhan tunas apikal terhambat sehingga tanaman tidak terlalu tinggi dan mempunyai cabang yang banyak sehingga pembentukan bunga banyak. Bunga yang banyak tersebut dapat diartikan sebagai adanya hasil tanaman yang baik.Akan tetapi perkembangan tunas lateral tidak saja dapat dirangsang dengan menghilangkan tunas apikal, tetapi juga dengan memberiakn senyawa-senyawa kimia tertentu atau dengan memberikan lingkungan fisik tertentu yang dapat menurunkan kandungan auksin tumbuhan.

Pertumbuhan merupakan proses adanya perubahan pada suatu tumbuhan, baik itu perubahan panjang, volume, maupun berat dari tumbuhan tersebut. Pada proses pertumbuhan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya diantara faktor-faktor tersebut ialah suhu, cahaya matahari, keadaan air dan hormon. Satu diantaranyaadalah Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT ) pada tanaman ( plant regulator ). Contoh zat pengatur tumbuh itu antara lain adalah auksin. Auksin dibentuk di koleoptil atau ujung batang dan akar yang berfungsi pada pemanjangan tunas apikal (tunas pertama yang tumbuh cepat), akibat dari dominansi apikal, yaitu terhambatnya pertumbuhan tunas lateral ( tunas ketiak daun ). Untuk itu pemangkasan tunas apikal perlu dilakukan agar tunas lateral dapat tumbuh. Pertumbuhan tunas lateral menimbulkan terbentuknya cabang batang yang cukup banyak pada ketiak batang utama. Akan tetapi perkembangan tunas lateral tidak saja dapat dirangsang dengan menghilangkan tunas apikal, tetapi juga dengan memberikan senyawa-senyawa kimia tertentu atau dengan memberikan lingkungan fisik tertentu yang dapat menurunkan kandungan auksin tumbuhan .Pada sebagian besar tanaman, apabila pertumbuhan batang sudah cukup, secara alami cabang lateralakantumbuhpada nodus bagian bawah yang cukup jauh dari ujung batang, hal ini disebabkan karena semakin jauh dari ujung batang pengaruh dominansi apikal semakin berkurang. Berdasarkan kekuatan dominansi apikal, tanaman dibedakan menjadi dua yaitu dominansi apikal yang kuat seperti pada tanamanKalanchoedanBryophyllum. Dominansi apikal yang lemah seperti padaSolanum tubersum dan Solanum lycopersicu. Dominansi apikal dan pembentukan cabang lateral ini dipengaruhi oleh keseimbangan konsentrasi hormon. ( Khrishnamoorthy, 1981 ) . Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk mengatur pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung. Menurut Hopkins(1995), auksin merupakan hormon pertama yang ditemukan dan disintesis dalam batang, akar apeks dan ditransportasikan di aksis tanaman. hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan terhenti. Hal ini akan mndorong pertumbuhan tunas lateral(ketiak daun). Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Salisbury & Ross 1995). Menurut pendapat ahli lainnya bahwa Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk mengatur pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung (Paponov, dkk,. 2008). Auksin merupakan hormon pertama yang ditemukan dan disintesis dalam batang, akar apex dan ditransportasikan di aksis tanaman. Hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan terhenti. Hal ini akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (ketiak daun) (Hopkins, 1995). Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Darmanti. 2009).Auksin disintesis dalam jumlah besar dalam tunas apical tumbuhan dan bergerak secara basipetal (kearah pangkal batang) ke seluruh bagian tumbuhan. Aliran auksin ini berpengaruh mendorong pemanjangan sel batang dan sekaligus menghambat pertumbuhan tunas pada ketiak daun (tunas lateral). Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ke atas yang cepat. Bercabang atau tidaknya suatu tumbuhan biasanya bergantung pada banyaknya auksin yang dihasilkan dalam tunas apical, tetapi juga dengan memberikan senyawa-senyawa kimia tertentu atau dengan memberikan lingkungan fisik tertentu yang dapat menurunkan kandungan auksin tumbuhan. Pemangkasan pucuk untuk mengatasi dominansi apical diterapkan dalam praktek budidaya tanaman dengan tujuan membentuk tanaman atau membuatnya tumbuh menyemak. Pemberian auksin pada tumbuhan yang telah dipangkas dapat menghambat pula perkembangan tunas lateral, suatu keadaan yang mirip dengan dominansi tunas apical, dengan demikian tunas lateral tetap dominan (Katuuk, 1989). Tunas apikal adalah tunas yang tumbuh di pucuk (puncak) batang. Dominasi apikal dan pembentukan cabang lateral dipengaruhi oleh keseimbangan konsentrasi hormon. Dominasi apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan. Selama masih ada tunas pucuk/apikal, pertubuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan ditimbun pada tunas lateral. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi. Pucuk apikal merupakan tempat memproduksi auksin (Dahlia, 2001). Tunas apikal adalah tunas yang tumbuh di pucuk(puncak) batang. Dominasi apikal dan pembentukan cabang lateral dipengaruhi oleh keseimbangan konsentrasi hormon. Dominasi apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan. Selama masih ada tunas pucuk atau apikal, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. ( Morris, 2006 ) .Auksin berperan dalam penghambatan tunas lateral dan menunjang dominansi apical, sehingga tanaman menjadi tumbuh dengan cepat ke atas. Salah satu anggota dari auksin yang paling dikenal adalah IAA. IAA berpengaruh terhadap pertumbuhan tunas lateral. Oleh karena itu untuk meneliti pengaruh IAA, dilakukan percobaan mengenai penghambatan tunas lateral dan dominansi apical dengan menggunakan kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus) dengan beberapa perlakuan. Percobaan ini bertujuan untuk meneliti pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral.Dominasi apikal adalah kontrol yang diberikan oleh bagian apikal tunas atas perkembangan dari tunas lateral. Penjelasan klasik untuk penghambatan korelatif telah berfokus pada hipotesis hormon / nutrisi. Kemajuan yang luar biasa yang telah dibuat dalam teknologi kuantifikasi hormon endogen dalam jaringan tanaman belum disertai dengan kemajuan sebanding dalam penjelasan mekanisme aksi hormon di dominasi apikal. Bukti dari penelitian menunjukkan bahwa hormon apikal menghasilkan auksin tidak langsung menekan ketiak tunas hasil yang dipromosikan oleh sitokinin berasal dari akar / tunas. Keterlibatan signifikan dengan hormon lain, meskipun kecil kemungkinannya, belum dikesampingkan. Kemungkinan perubahan dalam sensitivitas jaringan terhadap hormon tidak boleh diabaikan. Sinyal oligosakarida auksin-diinduksi berasal dari dinding sel tunas pucuk atau poliamina dapat berfungsi sebagai inhibitor sekunder untuk tunas pertumbuhan. Atau, apikal menghasilkan auksin dapat menekan pertumbuhan tunas lateral yang dengan menghambat ekspor auksin dari tunas tersebut. Dukungan untuk peran penting untuk nutrisi di dominasi apikal terus resurfacing, terutama untuk auksin diarahkan transportasi nutrisi dan air sebagai sinyal Mendorong mungkin bagi tunas hasil. Analisis histologis dan biokimia dari tunas lateral baru saja dibebaskan dari dominasi apikal sangat dibutuhkan. Kelayakan memanipulasi endogen konten auksin / sitokinin dalam jaringan tanaman oleh penyisipan gen dan modulasi membuka pintu untuk pendekatan yang menarik seperti halnya penggunaan hormon sensitif mutan / tahan. Ada juga perlu mengakui keberadaan variabilitas mekanisme dominasi apikal antara jenis tanaman yang berbeda. Implikasi estetika dan ekonomi memahami dominasi apikal untuk modifikasi struktur tanaman dan bentuk yang sangat signifikan (Morris, 1991).Latar Belakang dan Tujuan Pembangunan akar tanaman diatur oleh phytohormones. Sitokinin (CK), disintesis dalam topi root, mempromosikan sitokinesis, sensitivitas kambium, diferensiasi pembuluh darah dan akar dominasi apikal. Auksin (indole-3-acetic acid, IAA), diproduksi di organ menembak muda, mempromosikan perkembangan akar dan menginduksi diferensiasi vaskular. Kedua IAA dan CK mengatur akar gravitropisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mekanisme hormonal yang menyebabkan sistem pembuluh darah utama root, menjelaskan bagaimana kapal membedakan-protoxylem mempromosikan inisiasi akar lateral, mengusulkan konsep akar dominasi apikal tergantung CK, dan memvisualisasikan CK dan regulasi IAA akar gravitropiosm. Isu kunci Analisis hormonal dan mekanisme yang diusulkan menghasilkan wawasan baru dan memperluas konsep sebelumnya: bagaimana pola radial dari akar protoxylem vs protophloem helai diinduksi oleh bolak aliran polar tinggi IAA vs konsentrasi IAA yang rendah, masing-masing; bagaimana unsur-unsur kapal membedakan-protoxylem merangsang lateral yang akar inisiasi oleh sinyal auksin-etilena-auksin; dan bagaimana akar dominasi apikal diatur oleh CK akar-cap-disintesis, yang memberikan prioritas kepada akar utama dalam persaingan dengan akar lateral sendiri. Kesimpulan CK dan IAA adalah hormon kunci yang mengatur perkembangan akar, diferensiasi pembuluh darah dan akar gravitropisme; dua hormon ini, bersama-sama dengan etilena, mengatur inisiasi akar lateral (Aloni, 2005).Adapun tujuan dari pratikum kali ini adalah meneliti pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral, Adapun permasalahan dari percobaan ini adalah apa itu auksin dan apa pengaruhnya terhadap pertumbuhan tunas lateral. Selain itu mengapa auksin dapat mempengaruhi pertumbuhan tunas lateral.MetodologiPratikum penghambatan tumbuh tunas lateral dan dominansi tunas apical ini dimulai dari tanggal 17 april 2015 dan praktikum ini laksanakan selama 14 hari di laboratorium biologi Fkip Untan Pontianak. Adapun alat yang di gunakan yaitu kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus) dalam pot, pasta lanolin, pasta IAA 400 ppm dan bahan yang di gunakan yaitu pisau silet, sudip, gelas preparat, gelas penutup dan mikroskop. Ada beberapa langkah atau cara kerja yang di lakukan pratikan dalam melakukan percobaan yaitu 6 kecambah kacang hijau yang berumur 5 hari di sediakan dalam pot. Adapun perkecambahan ini di lakukan di ruang gelap pada suhu 250 C. Dua kecambah di potong pucuknya tepat di bawah pasangan daun pertama dengan pisau silet dan ujung sisa batangnya di beri pasta lanolin. Dua kecambah lainnya di potong dan ujung sisa batangnya di beri pasta IAA. Sisa kecambah di biarkan sebagai control. Setiap kecambah di beri etiket sesuai dengan perlakuan yang di berikan. Pot di simpan di ruang gelap. Setelah 7 hari pasta lanolin dan pasta IAA di bersihkan dan di ganti dengan yang baru. Setelah 14 hari di amati ukur panjang tunas lateral , ukur garis tengah ujung batang yang di beri pasta dan bandingkan dengan garis tengah tanaman control, dan amati di bawah mikroskop penampang melintang batang control dan ujung batang yang mendapat perlakuan.Data/Hasil Pengamatan

Tabel 1 Pengamatan Panjang Tumbuhan Biji Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus )PerlakuanPanjang Sebelum di beri IAA (5 Hari)Panjang Sesudah (cm) (14 Hari)

Kontrol 1

Kontrol 2

Rata-rata

IAA 1

IAA 2

Rata-rata

Tabel 2. Perbandingan Panjang Tunas Lateral Sebelum dan Sesudah PerlakuanNoPerlakuanSebelumSesudah

1Kontrol I

2Kontrol II

3IAA I

4IAA II

PembahasanPada praktikum ini digunakan bahan berupa tumbuhan kecambah kacang hijau ( Phaseolus radiatus ), dimana pada praktikumnya dengan dua perlakuan yang berbeda yaitu tanaman dipotong dan diolesi IAA, dan tanaman kontrol. Jenis hormon IAA yang berfungsi untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya. Maka tujuan dari pengamatan ini meneliti pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral pada tumbuhan tersebut.Pada praktikum ini, kami gagal, kami tidak mendapatkan data di hasil pengamatan hal ini disebabkan karena kelalaian kami, kecambah yang kami tanam hanya kami urus beberapa hari saja, tidak sampai 14 hari sehingga tanamannya layu dan mati dan kami tidak mendapatkan data hasil pengamatan.Jika Pengamatan kami berhasil, Terlihat perbedaan panjang yang diakibatkan oleh adanya pasta IAA yang merupakan jenis auksin yang dioleskan pada pucuk kecambah mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tunas lateral pada kecambah dan sebaliknya memicu pertumbuhan dari tunas apikal sehingga tanaman cepat bertambah panjang. Jadi pasta IAA yang sejenis auksin tersebut memacu terjadinya dominansi apical. Dominasi tunas apikal adalah pertumbuhan atau pemanjangan sel ke atas secara cepat dan ini menghambat pertumbuhan tunas lateral. Dominasi tunas apikal terjadi karena auksin disintesis dalam jumlah besar dalam tunas apikal dan bergerak secara basipetal ke sejumlah bagian daun (Miftahudin, et al, 2012). Jadi pasta IAA yang sejenis auksin tersebut memacu terjadinya dominansi apikal yang menurut Dahlia (2001)Dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan ditimbun pada tunas lateral. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi.Sedangkan pada kecambah yang dijadikan sebagai kontrol, rata-rata pertumbuhan panjangnya lebih rendah dibandingkan pada kecambah yang ujung batangnya diolesi pasta IAA. Hal ini menunjukkan peran penting dari auksin dalam memicu terjadinya dominansi apikal. Pada kecambah kontrol yang tidak diolesi pasta IAA pertumbuhan tunas apikalnya jauh lebih lama sebaliknya pertumbuhan tunas lateralnya menjadi lebih cepat. Ini dikarenakan tidak ada atau sedikitnya hormon auksin yang tertimbun di tunas lateral sehingga pertumbuhan tunas lateral menjadi lebih cepat dari biasanya. auksin memberikan efek fisiologis berupa pertumbuhan sel secara acak dan dominasi tunas lateral. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kalus yangatau kumpulan selpada bagian batang yang terluka dan bertambah besarnya diameter batang (Dewi,2008).Di praktikum ini kami meneliti tentang hormon auksin yaitu suatu hormon yang sangat berperan penting terhadap pertumbuhan tanaman dan berdasarkan konsentrasinya auksin tersebut dapat merangsang maupun menghambat pertumbuhan. Auksin sendiri dihasilkan dibagian pucuk apikal tumbuhanoleh sebab itu pada percobaan kali ini kecambah dipotong pada bagian pucuknya untuk menghilangkan auksin dan kemudian diolesi dengan pasta IAA yang berperan sebagai pengganti hormon auksin tersebut. Adapun manfaat dari pemotongan pucuk kecambah tersebut yaitu untuk menghentikan dominansi apikal sementara sehingga dengan begitu akan memengaruhi kondisi hormon tanaman. Menurut Sutisna (2010)melalui perlakuan ini, auksin yang terakumulasi pada daerah pucuk akan terdistribusi ke bagian meristem yang lain seperti buku di daerah dekat matatunasPada praktikum ini auksin diberikan untuk melihat dominasi tunas lateral, yaitu dengan cara memotong pucuk kecambahPhaseolus radiatusdan diberi perlakuan auksin, sehingga dalam hal ini auksin berfungsi dalam pemanjangan sel ke samping atau pertumbuhan tunas lateral. Pada kondisi alami di alam, auksin diproduksi oleh tumbuhan untuk memacu pemanjangan sel secara basipetal karena auksin diproduksi dalam jumlah besar di dalam tunas apikal tumbuhan. Aliran auksin menyeabkan pemanjangan sel ke atas seklaigus menghambatpertumbuhan tunas lateral.Muncul atau tidaknya tunas lateral, semua bergantung pada jumlah auksin yang dihasilkan oleh tunas apikal pada tumbuhan tersebut, semakin banyak auksin yang dihasilkan oleh tunas apikal, maka akan semakin ke atas pertumbuhan tumbuhan tersebut. Namun, pada kondisi di lapangan, pertumbuhan tunas apikal dapat dihambat dengan melakukan pemangkasan pada tanaman. Biasanya pemangkasan ini diterapkan pada tanaman pekebunan seperti teh yang memang diharapkan pertumbuhan tunas lateralnya paling dominan.Kegunaan praktis pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral pada tanaman perkebunan adalah memudahkan dalam pemangkasan dan pemberantasan hama dan penyakit. Pada tanaman tahunan yang memerlukan pemeliharaan khusus seperti pemangkasan, tinggi tananaman sangat berpengaruh, sebab semkin tinggi tanaman maka pemangkasan akan semakin sulit dilakukan, bgitupula sebaliknya. Sedangkan pada pemberantasan hama dan penyakit, tinggi tanaman biasanya meberikan pengaruh terhadap efisiensi waktu dan tenaga kerja, sebab ada beberapa cara pemberantasan hama dan penyakit yang dilakukan dengan cara penyemprotan ke pucuk-pucuk tanaman. Tingginya tanaman menyebabkan banyaknya waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melakukan penyemprotan, menyebabkan ketidak efisienan dalam hal sumberdaya dan dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar (Dewi,2008).Pengaruh pemangkasan pucuk terhadap tumbuhan dilakukan untuk memicu pertumbuhan tunas lateral/membentuk tanaman sehingga tanaman menyemak. Pada tanaman hortikultura dilakukan untuk memperkecil ukuran tanaman, memperbanyak cabang-cabang produktif, dan tunas-tunas muda. Pemangkasan untuk memperkecil tumbuhan biasanya dilakukan pada tanaman hias dan beberapa tanaman buah. Hal ini dilakukan agar mudah dalam distribusi (jika tujuannya untuk komersil atau keindahan), sedangkan pada tanaman buah biasnaya dilakukan untuk memudahkan dalam perawatan dan pemeliharaan. Pemangkasan untuk memperbanyak cabang-cabang produktif dan tunas-tunas muda biasanya dilakukan pada tanaman teh, tujuannya dalaha agar pucuk-pucuk muda daun teh yang bida dipanen semakin banyak dan mudah dalam dipanen.Kesimpulan dan saranHormon auksin terbukti memberi pengaruh terhadap pertumbuhan tunas lateral maupun terjadinya dominansi apikal pada suatu tanaman. Konsentrasi hormon auksin yang rendah mengakibatkan pertumbuhan tunas lateral lebih cepat sedangkan konsentrasi hormon akusin yang lebih tinggi memicu terjadinya dominansi apikal pada tumbuhan. Dan dari data yang diperoleh, pertumbuhan panjangkecambah yang diolesi pasta IAA jauh lebih tinggi dari perkembangan panjang kecambah yang dijadikan sebagai control, Auksin sangat berperan dalam pertmbuhan dan perkembangan tanaman khusunya dalam pemanjangan sel, namun apabila produksinya dalam tanaman tidak dikendalikan dapat berakibat pada tumbuhnya tanaman secara cepat ke atas. Dalam hortikultura, tingginya tanaman dapat menyebabkan ketidakefisienan dalam pemeliharaan, sehingga diperlukan adanya pemangkasanagar tanaman tumbuh menyemak.

Daftar pustakaAlon, dkk.2005. Role of Cytokinin and Auxin in Shaping Root Architecture: Regulating Vascular Differentiation, Lateral Root Initiation, Root Apical Dominance and Root Gravitropism. Annals of Botany .Volume 97, Issue 5.Dahlia. 2001.Fisiologi Tumbuhan Dasar. Malang: UM Press.Darmanti. 2009. Struktur Dan Perkembangan Daun AcalyphaindicaL Yang Diperlakukan Dengan Kombinasi IAA Dan GA Pada Konsentrasi Yang Berbeda. Jurnal ( Vol 11 ) No. 1 Hal:40-45. http://eprints.undip.ac.id/1999/1/BiomadarmantiJuni_2009.pdf.Dewi, Intan Ratna A. 2008.Peranan dan Fungsi Fitohormonbagi Pertumbuhan Tanaman.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:FMhDgAAI9YwJ:data.tp.ac.id/bank/makalah%2Bfitohormon.pdf+dominasi+tunas+apikal+pdf&hl=en. (Diakses tanggal 25 Mei 2012).

Hopkins W G. 1995. Introduction to Plant Physiology. New York: John Willey and Sons, Inc.katuuk. 1989. Tehnik Kultur Jaringan dalam Mikropropagasi Tanaman. Jakarta: Departemen Pendidikan.krishnamoorthy. 1981. Plant Growth Substances Including Applications In Agriculture.New Delhi:Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited. Miftahudin, et al. 2012. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. IPB: Departemen Biologi FMIPA.Miftahudin, et al. 2010. Modul Fisiologi Tumbuhan Dasar. IPB: Departemen Biologi FMIPA.Morris. 1996. Exogenous Auxin Effects on Lateral Bud Outgrowth in Decapitated Shoots. Jounals Annals of Botany 78: 255 266. http://aob.Oxfordjournals.org/content/78/2/255.full.pdf. Morris. 1991. Apical dominance. Volume 57, Issue 4.Salisbury, Frank B.& Ross, CleonW.1995.Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.Wattimena. 1998. Zat Pengatur Tubuh Tanaman. Bogor: Pusat Antar Universitas Bogor.