Rencana Tindak Jaringan Jalan Dan Drainase Kawasan Cepat
description
Transcript of Rencana Tindak Jaringan Jalan Dan Drainase Kawasan Cepat
RENCANA TINDAK JARINGAN JALAN DAN DRAINASE KAWASAN CEPAT TUMBUH KOTA
SENGKANG
Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Wajo
D A N A
Latar Belakang
Rencana Tindak Jalan &
drainase
Pertumbuhan penduduk
Tata ruang
Kepadatan transportasiPengendali banjir
Jalur alternatif
Peningkatan pesat penduduk Berdampak kebutuhan jalan
Penduduk tinggi, kebutuhan ruangPermukiman, perdagangan juga Membutuhkan Jaringan jalan untuk interkoneksi ruang
Jaringan jalan lengkap drainaseMenjadi fungsi pengendali; yakni Banjir & kemacetan
Salah satu jalur ringroadYang menjadi jalan alternatif selainJalan poros/arteri
Bertambah volume lalu lintasMembutuhkan alternatif jalan
Maksud & Tujuan
Maksud• pedoman/acuan yang berfungsi sebagai master plan pengembangan
pembangunan sistem jaringan jalan dan drainase pada kawasan cepat tumbuh Kota Sengkang
Tujuan• Rencana Tindak Jaringan Jalan dan Drainase Kawasan Cepat Tumbuh
Kota Sengkang yang dapat digunakan serta dapat dipertanggungjawabkan untuk pengembangan pada tahap-tahap berikutnya.
Sasaran
Sasaran• Tersedianya data kondisi sistem jaringan jalan dan drainase kawasan
cepat tumbuh kota Sengkang.• Tersedianya suatu model aplikasi dokumen perencanaan teknis sistem
jaringan jalan dan drainase kota Sengkang.• Tersedianya suatu konsep pengelolaan sistem jaringan jalan dan saluran
drainase perkotaan secara terpadu dan berwawasan lingkungan di kota Sengkang.
• Tersedianya data serta peta jaringan jalan dan drainase dengan skala memadai (1:1000).
A. Persiapan dan KoordinasiB. Survai PendahuluanC. Survai Lapangan (1) Inventarisasi Geometrik Jalan (2) Survai Topografi (3) Survai Penyelidikan Tanah (4) Survai Lalu Lintas (5) Survai HidrologiD. Perencanaan Teknik (1) Analisa Data (2) Standar dan Kriteria Perencanaan (3) Perencanaan Geometrik (4) Perencanaan Perkerasan (5) Perencanaan Drainase (6) Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman Jalan (7) Penggambaran (8) Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan BiayaE. Pelaporan dan Dokumen Kontrak
GAMBARAN UMUM WILAYAHKabupaten Wajo terletak antara 3’39’’ – 4’16’’ lintang selatan dan 119’53’’ – 120’27’’ bujur timur. Luas Wilayah Kabupaten Wajo ± 2.506,19 km2 (250.619 Ha) atau 4,01 % dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Wajo berbatasan dengan kabupaten-kabupaten berikut ini:
• Sebelah Utara : Kabupaten Sidenreng Rappang dan Kabupaten Luwu
• Sebelah Timur : Teluk Bone• Sebelah Selatan : Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone• Sebelah Barat : Kabupaten Soppeng dan
Kabupaten Sidenreng Rappang
Luas WilayahKecamatan Luas (km2) Persentase (%)
Sabbangparu 132,75 5,30
Tempe 38,27 1,53
Pammana 162,10 6,47
Bola 220,13 8,78
Takalala 179,76 7,17
Sajoanging 167,01 6,66
Penrang 154,90 6,18
Majauleng 225,92 9,01
Tanasitolo 154,90 6,17
Belawa 172,30 6,88
Maniangpajo 175,96 7,02
Gilireng 147,00 5,87
Keera 386,36 14,70
Pitumpanua 207,13 8,26
Kabupaten Wajo 2506,19 100,00
GAMBARAN UMUM WILAYAH
EKSISTING LOKASI
EKSISTING LOKASI
PERSIAPAN
Tujuan Mempersiapkan dan mengumpulkan data - data awal Menetapkan lokasi persimpangan yang akan disurvai
Metodologi Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan yang akan direncanakan. Mempersiapkan peta jaringan jalan serta peta ruas jalan. Menetapkan awal dan akhir jalan yang akan direncanakan.
Tujuan Mengumpulkan informasi menyangkut ruas jalan dan bangunan struktur yang ada, termasuk data sekunder dari berbagai
sumber yang relevan dengan maksud untuk menetapkan survai detail selanjutnya. Mencatat kondisi perkerasan secara umum dan prakiraan penyebab kerusakan yang telah dan mungkin akan terjadi. Perkiraan secara umum tentang penanganan yang diperlukan, baik pada perkerasan maupun pada pekerjaan-pekerjaan lain
diluar perkerasan, seperti bahu jalan, drainase, perbaikan lereng galian dan timbunan, perbaikan geometrik jalan dan bangunan-bangunan struktur lainnya.
Metodologi Sebelum survai pendahuluan dilaksanakan, Tim Survai menyiapkan dan mempelajari data pendukung seperti, gambar as built
drawing pekerjaan penanganan sebelumnya, peta dasar, peta jaringan jalan, dll. Survai Pendahulaun dilaksanakan dengan menggunakan kendaraan survai dan berjalan kaki, sesuai dengan kebutuhan untuk
memperoleh data yang diperlukan. Pengambilan data lapangan pada tahapan survai pendahuluan dilakukan pada sepanjang ruas jalan (dari stasion awal ruas
sampai dengan stasion akhir ruas).
Keluaran (Output) Data-data mengenai kondisi dan jenis perkerasan, termasuk jenis-jenis kerusakan yang terjadi. Lokasi-lokasi yang memerlukan penanganan Foto-foto dokumentasi
Inventarisasi Jalan dan JembatanTujuan Memperoleh data mengenai kondisi perkerasan jalan maupun bangunan existing disepanjang ruas jalan rencana.
Metodologi
(a) Inventarisasi Kondisi Permukaan JalanPemeriksaan dilakukan dengan mencatat :
Lebar perkerasan yang ada. Jenis bahan perkerasan yang ada (AC, HRS, Penetrasi, dll). Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak
pagar/ bangunan pendukung / tebing ke pinggir perkerasan. Nilai kekasaran RCI, yang ditentukan secara visual dengan ketentuan skala seperti pada tabel dibawah. Data yang diperoleh dicatat di dalam format Inventarisasi Jalan (Highway Geometric Inventory) Membuat foto dokumentasi inventarisasi jalan. Foto ditempel pada format standar dengan mencantumkan nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto, Sta.
(b) Inventarisasi Jembatan dan Gorong-gorong
Pemeriksaan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau, data yang diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :
Jenis / Tipe dan lokasi Sta (KM). Dimensi bangunan (Panjang, lebar, ruang bebas dan jenis lantai. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan. Data yang diperoleh dicatat pada format standar Membuat foto dokumentasi minimal 2 buah untuk setiap jembatan yang diambil dari arah memanjang dan melintang.
Pemiriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan Alat DCP
Tujuan Pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan tanah dasar badan jalan yang dilakukan pada ruas-ruas jalan
yang belum beraspal, seperti jalan tanah, jalan kerikil atau jalan aspal yang telah rusak hingga tampak lapisan pondasinya, dan pada daerah rencana pelebaran pada jalan yang sudah beraspal.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan ukuran seperti yang ada. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan maksimal 200 meter. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan lapisan tanah dasar. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada seperti lapisan sirtu/kerikil, lapisan Telford,
lapisan tanah yang sangat keras (lapisan batuan), lapisan pasir dan sebagainya. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan lapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan
tanah yang sangat keras. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan khusus yang perlu diperhatikan seperti timbunan, kondisi
drainase, cuaca, waktu dan sebagainya. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan hrs dicatat dengan jelas. Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini, dicatat dalam formulir terlampir. Persyaratan lainnya harus sesuai dengan SNI 03-1743-1989.
Tujuan Pengambilan contoh tanah bertujuan untuk penyelidikan tanah tersebut dilaboratorium. Pengambilan contoh tanah dikerjakan dengan cara Disturbed sample
dengan jumlah yand disesuaikan kebutuhan. Umumnya pada lapisan tanah yang berbeda harus dilakukan pengambilan contoh tanah.
MetodologiUraian pelaksanaan penyelidikan tanah dengan metode test pit adalah sebagai berikut :
Penyelidikan tanah dilakukan pada daerah rencana jalan dengan metode test pit yang dilakukan setiap perubahan jenis tanah dasar. Pengambilan sample tanah, dimaksudkan untuk untuk mendapatkan informasi yg lebih teliti mengenai : Daya dukung tanah dasar pada setiap lapisan
Jenis tanah / laboratorium analisis
Struktur lapisan tanah di bawah permukaan yang akan menjadi pondasi
Penamaan dari masing-masing tanah harus dilakukan pada saat di lapangan sesuai dengan kedalaman maupun sifat-sifat tanah tersebut yang dapat dilihat secara visual. Pengambilan sample tanah dimaksudkan dengan tujuan penyelidikan lebih lanjut dilaboratorium.
Terhadap contoh tanah harus dikerjakan laboratory test untuk menentukan indek dan struktural properties tanah, meliputi : Kadar Air Spesific Gravity Atterberg Limit Grain Size Analisys Hidrometer Uji kompaksi CBR
Tujuan
Untuk mengetahui volume lalu lintas dari setiap jenis kendaraan yang melawati ruas jalan yang direncanakan.
Metodologi
Pada ruas-ruas jalan yang akan direncanakan, dilakukan survai lalu lintas primer, yaitu traffic counting.
Survai lalu lintas dilakukan selama 24 jam pada setiap ruas jalan yang akan direncanakan pada daerah keluar dan masuk kendaraan.
Untuk kajian lalu lintas lebih lanjut, dianalisa juga dari data sekunder yang dapat mendukung untuk kajian lalu lintas.
Tujuan Tujuan Pengukuran Topografi adalah untuk mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana
trase jalan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1 : 1000 yanga akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan.
Metodologi Pekerjaan pengukuran topografi untuk perencanaan teknis secara umum terdiri dari pekerjaan, yaitu : Pemasangan patok-patok Pengukuran titik kontrol horizontal Pengukuran titik kontrol vertikal Pengukuran situasi Pengukuran penampang melintang Pengukuran pada daerah perpotongan jalan atau sungai Pengolahan data Penggambaran
Keluaran Gambar poligon dibuat dengan skala 1 : 1000 Garis-garis grid dibuat setiap 10 cm Koordinat grid terluar (dari gambar) harus mencantumkan harga absis (x) dan ordinatnya (y) Harus mencantumkan petunjuk arah utara magnetis Penggambaran titik poligon didasarkan dari hasil perhitungan, tidak boleh dilakukan secara grafis Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X, Y, Z dan diberi nomor khusus.
STRUKTUR ORGANISASI
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
PERSONIL DAN PENUGASAN
Nama Perusahaan : PT. DANA consultant
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Team Leader 4
2 Ahli Sistem Informasi Geografis 33 Ahli Transportasi 3
4 Ahli Hidrologi 35 Ahli Lingkungan 3
6 Ahli Estimasi Biaya 3
1 Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota To Be Name 42 Asisten Ahli Sistem Informasi Geografis To Be Name 3
26
1 Tenaga Administrasi To Be Name 42 Drafter CAD To Be Name 23 Surveyor To Be Name 14 Operator Komputer To Be Name 4
1137
Sub Total
Sub TotalTotal
TENAGA AHLI
TENAGA PENUNJANG
ASISTEN AHLI
Tabel Jadwal Penugasan Personil
NO POSISI NAMA PERSONIL
DURASI (BULAN)Jml OBI II III IV