Sekretariat Kementerian Pariwisata Laporan Akuntabilitas Kinerja
Rencana Strategis Kementerian Pariwisata 2015-2019 · LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN...
Transcript of Rencana Strategis Kementerian Pariwisata 2015-2019 · LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN...
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
i
Kata Pengantar
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Segenap puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas bimbingan-Nya, sehingga penyusunan Laporan
Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2018 dapat tersusun
dan diselesaikan.
Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2018 ini
menjabarkan hasil kerja yang telah dilaksanakan oleh
Kementerian Pariwisata berdasarkan Capaian Sektor Pariwisata
dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis yang termuat
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 yang menetapkan 5 (lima) dan Rencana
Strategis Kementerian Pariwisata Tahun 2018 – 2019, yang
merupakan cerminan amanat visi dan misi Pemerintahan Joko
Widodo - Jusuf Kalla sebagaimana tertuang dalam NAWACITA.
Meski terjadi bencana alam di Indonesia namun kondisi kepariwisataan nasional
tahun 2018 tetap menunjukkan perkembangan dan kontribusi yang terus
meningkat dari tahun ke tahun.
Atas diselesaikannya Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata tahun 2018 ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
proses penyusunan dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan,baik sebagai informasi maupun evaluasi kinerja.
Wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
Salam Pesona Indonesia…!!!
Jakarta, Februari 2019
Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc
Menteri Pariwisata Republik Indonesia
IKHTISAR EKSEKUTIF
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
i
IkhtisarEksekutif
Seiring dengan telah
ditetapkannya Peraturan
Menteri Pariwisata Nomor
13 Tahun 2018 tentang
Rencana Strategis
Kementerian Pariwisata
Tahun 2018-2019 pada
tanggal 12 November
2018 dan diundangkan
pada tanggal 11 Desember
2018, maka Laporan
Akuntabilitas Kinerja
(LAK) Kementerian
Pariwisata Tahun 2018
disusun dengan
menyajikan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian Pariwisata
menyesuaikan dengan Renstra TA 2018-2019. Sehingga dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja ini, terdapat beberapa indikator kinerja sasaran strategis baru yang tidak
dapat dibandingkan capaiannya dengan capaian tahun sebelumnya namun tetap
dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2019.
Capaian Kinerja
Peran strategis sektor pariwisata dalam pembangunan nasional dapat dilihat dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang
menetapkan 5 (lima) fokus program pembangunan 5 (lima) tahun ke depan yaitu
Infrastruktur, Maritim, Energi, Pangan dan Pariwisata (IMEPP). Dari 5 (lima) sektor
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
ii
tersebut pariwisata ditetapkan sebagai sektor unggulan (leading sector),
Kementerian Pariwisata pun berupaya memberikan kontribusi yang signifikan bagi
perekonomian Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan capaian sektor pariwisata
dan capaian kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2018 sebagai berikut:
A. Capaian Sektor Pariwisata
*data sementara yang diolah oleh Kemenpar
Target dan Capaian Sektor Pariwisata Nasional
B. Capaian Kinerja Kemenpar Tahun 2018
No Sasaran Strategis (SS) No Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS)
2018
Target Realisasi %
1 Meningkatnya pendapatan nasional dari sektor pariwisata
1 Jumlah penerimaan devisa dari sektor pariwisata (Triliun RP)
223 224 100,45
2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional (%)
5,25 5,25 100
2 Meningkatnya kunjungan Wisman dan Wisnus
3 Pertumbuhan jumlah Wisman (%) 21 12,61 60,03
4 Peningkatan pergerakan Wisnus (%) 1,85 12,07 652,43
3 Meningkatnya daya saing pariwisata nasional
5 Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI)
n.a n.a -
4 Meningkatnya investasi sektor pariwisata
6 Jumlah investasi sektor pariwisata (USD juta)
2.000 1.608,65 80.43
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
iii
No Sasaran Strategis (SS) No Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS)
2018
Target Realisasi %
5 Bertumbuhnya industri pariwisata nasional
7 Pertumbuhan industri pariwisata nasional (%)
2 4 200
6 Meningkatnya kualitas usaha pariwisata nasional
8 Rasio usaha pariwisata yang tersertifikasi terhadap total usaha pariwisata nasional (%)
2,50 1,82 72,80
7 Meningkatnya kualitas SDM pariwisata nasional
9 Rasio SDM pariwisata nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM pariwisata nasional (%)
2 1,98 99
8 Dimanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan pariwisata nasional
10 Indeks pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan pariwisata nasional (%)
25 24,1 96,40
9 Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pariwisata
11 Nilai RB Kementerian Pariwisata 78,7 76,90 97,71
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2018 Berdasarkan Renstra TA 2018-2019
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) yang diproyeksikan belum memenuhi
target, di antaranya:
1) Pertumbuhan jumlah wisman. Realisasi indikator mencapai 12,61% dari target
21%, salah satu faktor penyebabnya adalah terjadinya bencana alam yang terjadi
di tahun 2018 dan memberi dampak yang cukup signifikan;
2) Jumlah investasi sektor pariwisata. Realisasi indikator mencapai 1.608,65 juta
USD dari target 2.000 juta USD dikarenakan terdapat perubahan pada cara
pengumpulan data realisasi jumlah investasi sektor pariwisata. Pada tahun 2018
data realisasi diperoleh dengan menggunakan sistem Online Single Submission
(OSS) yang berdampak pada data realisasi investasi tidak dapat diperoleh
langsung dari sistem Business Intelligence Online (BI Online) yang mencantumkan
4 digit KBLI seperti tahun sebelumnya, melainkan hanya terdiri dari 2 digit KBLI
sehingga tidak dapat diperoleh data subsektor pariwisata yang lebih detail.
3) Rasio usaha pariwisata yang tersertifikasi terhadap total usaha pariwisata
nasional. Realisasi 1,82% dari target 2% dengan sertifikasi usaha pariwisata tahun
2018 dititikberatkan pada sertifikasi usaha hotel;
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
iv
4) Rasio SDM pariwisata nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM pariwisata
nasional. Jumlah SDM pariwisata nasional yang tersertifikasi adalah 75.000 orang
dengan rasio SDM pariwisata nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM
pariwisata nasional mencapai 1,98%;
5) Indeks pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan pariwista nasional.
Setiap penelitian yang dihasilkan pada tahun 2018 belum dapat langsung
dimanfaatkan, hal tersebut dikarenakan hasil penelitian yang dilakukan setiap
tahunnya selesai di akhir tahun. Indeks pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan pariwista nasional TA 2018 adalah 24,1% dari target 25%.; dan
6) Nilai RB Kementerian Pariwisata. Realisasi indikator tersebut belum tercapai,
Kemenpar telah melaksanakan reformasi birokrasi dengan baik namun harus
melaksanakannya secara terpadu.
Data yang masih prognosa dan bersifat sementara, akan diupdate saat instansi terkait
mengumumkan data dan atau saat terdapat perubahan data.
C. Penghargaan terhadap Wonderful Indonesia Tahun 2018
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
v
D. Strategi Kementerian Pariwisata Tahun 2018
1. Pengembangan Pemasaran
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
vi
2. Pengembangan Destinasi Pariwisata
3. Pengembangan Industri dan Kelembagaan
4. Dukungan Managemen
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
vi
E. Anggaran Kementerian Pariwisata Tahun 2018
Tabel Anggaran Kementerian Pariwisata Tahun Anggaran 2018
F. Strategi Kementerian Pariwisata
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
vi
TIGA SENJATA PAMUNGKAS 2019
BAB I PENDAHULUAN
www.kemenpar.go.id
1 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dengan ditetapkannya pariwisata sebagai leading sector, Kementerian
Pariwisata telah berupaya memberikan kontribusi yang signifikan bagi
perekonomian Indonesia Tahun 2018, capaian sektor pariwisata digambarkan dalam
tabel di bawah ini:
www.kemenpar.go.id
2 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
Gambar Capaian Sektor Pariwisata
Pada tahun 2018, dalam rangka mendukung efektivitas kinerja organisasi
dan berdasarkan Perpres Nomor 93 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pariwisata, Kementerian
Pariwisata melakukan perubahan struktur dan organisasi pada. Strukturisasi
Kementerian Pariwisata disajikan pada gambar di bawah ini:
www.kemenpar.go.id
3 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
Gambar Struktur Kementerian Pariwisata
Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata No. 11 Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pariwisata, Kementerian Pariwisata merupakan unsur pelaksana
pemerintah yang dipimpin oleh seorang Menteri yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden serta mempunyai tugas membantu Presiden
dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pariwisata.
Menteri dibantu oleh Sekretaris Kementerian, 4 (empat) Staf Ahli, 4 (empat) Deputi
dan Inspektur.
1.2. GAMBARAN KEMENTERIAN PARIWISATA
Berdasarkan Permen PPN Nomor 5 tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra
K/L) 2015-2019, sasaran strategis Kementerian/ Lembaga (outcome/impact) adalah
kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh Kementerian/ Lembaga yang
mencerminkan pengaruh yang timbul oleh adanya hasil (outcome) dari satu atau
beberapa program. Dalam perumusan manajemen strategis, terdapat beberapa alat
bantu (tools) manajemen yang dapat digunakan, salah satunya adalah Balanced
4 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
www.kemenpar.go.id
Score Card (BSC). Sasaran-sasaran strategis dalam BSC, digambarkan menjadi peta
strategi (strategy map).
PETA STRATEGI DAN SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN PARIWISATA
5 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
www.kemenpar.go.id
Kementerian Pariwisata memiliki 9 (sembilan) sasaran strategis yang terdiri
dari 11 (sebelas) indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dan target Tahun 2018
berikut dijabarkan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kemenpar:
No Sasaran Strategis (SS) No Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS) 2018
1 Meningkatnya pendapatan nasional dari sektor pariwisata
1 Jumlah penerimaan devisa dari sektor pariwisata (Triliun RP)
223
2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional
5,25%
2 Meningkatnya kunjungan Wisman dan Wisnus
3 Pertumbuhan jumlah Wisman 21%
4 Peningkatan pergerakan Wisnus 1,85%
3 Meningkatnya daya saing pariwisata nasional
5 Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI)
n.a
4 Meningkatnya investasi sektor pariwisata
6 Jumlah investasi sektor pariwisata USD 2 Milyar
5 Bertumbuhnya industri pariwisata nasional
7 Pertumbuhan industri pariwisata nasional
2%
6 Meningkatnya kualitas usaha pariwisata nasional
8 Rasio usaha pariwisata yang tersertifikasi terhadap total usaha pariwisata nasional
2.50%
7 Meningkatnya kualitas SDM pariwisata nasional
9 Rasio SDM pariwisata nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM pariwisata nasional
2%
8 Dimanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan pariwisata nasional
10 Indeks pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan pariwisata nasional
25%
9 Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pariwisata
11 Nilai RB Kementerian Pariwisata 78,7
1.3 STRATEGI KEMENTERIAN PARIWISATA TA 2018
Upaya Kemenpar mencapai target mencapai target indikator kinerja sasaran strategis TA 2018:
1. Pengembangan Pemasaran dan promosi
a. Pemasaran dan promosi dengan implemenstasi strategi promosi
Upaya Kemenpar untuk meningkatkan Jumlah kunjungan wisatawan
mancangera ke Indonesia tahun 2018 melalui kerangka strategi Pemasaran:
6 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
www.kemenpar.go.id
pendekatan DOT (Destination, Origin, Time) dan strategi promosi dengan
pendekatan BAS (Branding – Advertising – Selling) dengan berbagai jalur
media (POSE = Paid Media, Owned Media, Social Media, and Endorser)
serta waktu promosi pada POP (Pre, On dan Post Event).
Kerangka Strategi Pemasaran
b. Pelaksanaan Calender of Event (CoE) di daerah;
Dokumentasi Pelaksanaan CoE
c. Pelaksanaan kegiatan di Cross Border
Dokumentasi Pelaksanaan kegiatan di Cross Border
7 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
www.kemenpar.go.id
d. Pengembangan Destinasi Pariwisisata di 10 destinasi pariwisata prioritas
Untuk meningkatkan kualitas pada pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas
telah dilakukan upaya: (1) Pengembangan infrastruktur dan ekosistem
kepariwisataan; (2) Pengembangan destinasi wisata alam, budaya, dan buatan; (3)
Peningkatan tata kelola destinasi pariwisata dan pemberdayaan masyarakat.
Performansi percepatan pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas mencapai
97,7%. Berikut pencapaian percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas tersebut:
Sumber: Update Progress Report Project Management Office Tim Percepatan 10 DPP, 28 Desember 2018
e. Pengembangan Industri dan Kelembagaan
8 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
www.kemenpar.go.id
f. Pemanfaatan aplikasi digital untuk meningkatkan kualitas dukungan manajemen
dengan aplikasi, diantaranya adalah :
BAB II PERENCANAAN DAN KEGIATAN
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018 9
BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS
Menindaklajuti Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata dan Peraturan Menteri
PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penelaahan Renstra K/L Tahun 2015-2019 pasal 14 yang menyebutkan bahwa
perubahan terhadap Renstra K/L 2015-2019 berjalan dapat dilakukan apabila
adanya perubahan struktur organisasi dan/atau tugas dan fungsi K/L sehingga
ditetapkan Keputusan Menteri Pariwisata nomor KM.159/UM.001/MP/2018
tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Pariwisata pada
tanggal 2 November 2018 dan Permenpar nomor 13 Tahun 2018 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pariwisata Tahun 2018-2019 pada tanggal 12 November
2018 dan diundangkan pada tanggal 11 Desember 2018.
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018 10
www.kemenpar.go.id
2.2. SASARAN STRATEGIS
Kementerian Pariwisata memiliki 9 (sembilan) sasaran strategis yang terdiri
dari 11 (sebelas) indikator kinerja sasaran strategis (IKSS), yang dipetakan kedalam
4 (empat) perspektif Balance Score Card (BSC). Perspektif pertama yaitu:
stakeholder/financial; perspektif kedua yaitu customer; perspektif ketiga yaitu
internal process; dan perspektif keempat yaitu learning & growth. Masing-masing
dari perspektif tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada paragraf selanjutnya.
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018 11
www.kemenpar.go.id
1. Perspektif pertama yaitu stakeholders/financial. Pada perspektif stakeholders,
Kementerian Pariwisata memiliki 1 (satu) sasaran strategis yaitu
“Meningkatnya pendapatan nasional dari sektor pariwisata”. Capaian sasaran
strategis ini diukur oleh 2 (dua) indikator kinerja sasaran strategis (IKSS).
2. Perspektif kedua yaitu customer. Pada prespektif ini Kementerian Pariwisata
memiliki 2 (dua) sasaran strategis yaitu “Meningkatnya kunjungan Wisman
dan Wisnus” dan “Meningkatnya daya saing pariwisata nasional”. Capaian
sasaran strategis ini diukur melalui 3 (tiga) IKSS.
3. Perspektif ketiga yaitu internal process. Pada perspektif ini, Kementerian
Pariwisata memiliki 5 (lima) sasaran strategis yaitu “Meningkatnya investasi
sektor pariwisata”, “Bertumbuhnya industri pariwisata nasional”,
“Meningkatnya kualitas usaha pariwisata nasional”, “Meningkatnya kuallitas
SDM pariwisata nasional”, dan “dimanfaatkannya hasil penelitian dan
pengembangan pariwisata nasional”. Capaian sasaran strategis ini diukur
melalui 5 (lima) IKSS.
4. Perspektif ke-empat yaitu learn and growth merupakan perspektif yang
menggambarkan aset strategis Kementerian Pariwisata yang digunakan
untuk menjalankan proses pada perspektif internal process. Pada perspektif
ini, Kementerian Pariwisata memiliki 1 (satu) sasaran strategis yaitu
“Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pariwisata”.
Capaian sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) IKSS.
2.3. PERJANJIAN KINERJA
Menindaklanjuti perubahan struktur organisasi di Kementerian Pariwisata TA 2018,
sehingga Kementerian Pariwisata menyusun 2 (dua) dokumen Perjanjian Kerja (PK).
PK yang pertama disusun pada akhir tahun 2017 berdasarkan Permenpar nomor 28
tahun 2015 tentang Renstra Tahun 2015 - 2019, sedangkan PK yang kedua dibuat
pada Agustus tahun 2018 yang disusun menyesuaikan dengan Permenpar nomor 13
Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata Tahun 2018-2019
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018 12
www.kemenpar.go.id
dan Kepmenpar RI nomor KM.159/UM.001/MP/2018 tentang Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Kementerian Pariwisata. Perjanjian Kinerja yang digunakan
dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Tahun 2018 ini
menggunakan PK yang kedua yang sudah menyesuaikan dengan struktur organisasi
yang baru.
Tabel 2.2.1 Perjanjian Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2018
Berdasarkan Permenpar nomor 28 tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pariwisata Tahun 2015 – 2019
SEMULA
No. SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
1 Meningkatnya investasi di sektor
pariwisata
1 Jumlah Investasi Sektor
Pariwisata (US $ Juta)
1.750
2 Meningkatnya kontribusi kepariwisataan
terhadap penyerapan tenaga kerja
nasional
2 Jumlah tenaga kerja
langsung, tidak langsung,
dan ikutan sektor
pariwisata (juta orang)
12.4
3 Meningkatnya Kualitas Destinasi
Pariwisata
3 Jumlah Destinasi
Pariwisata yang
Berkualitas
10
4 Meningkatnya Jumlah Kunjungan
Wisatawan Mancanegara (wisman)
4 Jumlah Wisatawan
Mancanegara ke
Indonesia (juta orang)
15
5 Meningkatnya Jumlah Penerimaan Devisa 5 Jumlah Penerimaan
Devisa (triliun Rp)
182
6 Meningkatnya Jumlah Perjalanan
Wisatawan Nusantara (wisnus)
6 Jumlah Perjalanan
Wisatawan Nusantara
(juta perjalanan)
265
7 Meningkatnya Jumlah Pengeluaran
Wisatawan Nusantara
7 Jumlah Pengeluaran
Wisatawan Nusantara
(Triliun Rp)
227.9
8 Meningkatnya Kontribusi Pariwisata
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Nasional
8 Kontribusi Sektor
Pariwisata terhadap PDB
Nasional (persentase)
5
9 Meningkatnya Kapasitas dan
Profesionalisme SDM Pariwisata
9 Jumlah Tenaga Kerja di
Sektor Pariwisata yang
Disertifikasi (ribu orang)
65.000
10 Jumlah Lulusan
Pendidikan Tinggi
Kepariwisataan yang
Tersalurkan di Industri
Pariwisata (orang)
1.900
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018 13
www.kemenpar.go.id
No SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
10 Terlaksananya/terwujudnya Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Kementerian Pariwisata
11 Indeks Reformasi
Birokrasi (presentase)
80
11 Meningkatnya kualitas Kinerja Organisasi
Kementerian Pariwisata
12 Opini Keuangan
Kementerian Pariwisata
(predikat)
WTP
13 Predikat SAKIP
Kementerian Pariwisata
(predikat)
A
Tabel 2.2.2 Perjanjian Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2018
Berdasarkan Permenpar nomor 13 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pariwisata Tahun 2018-2019
MENJADI
No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Target
1 Meningkatnya pendapatan
nasional dari sektor pariwisata
1 Jumlah penerimaan devisa dari
sektor pariwisata
223
2 Kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDB nasional
5,25%
2 Meningkatnya kunjungan
Wisman dan Wisnus
3 Pertumbuhan jumlah Wisman 21%
4 Peningkatan pergerakan Wisnus
(data dari BPS)
1,85%
3 Meningkatnya daya saing
pariwisata nasional
5 Travel and Tourism
Competitiveness Index (TTCI)
n.a
4 Meningkatnya investasi sektor
pariwisata
6 Jumlah investasi sektor pariwisata USD 2 Milyar
5 Bertumbuhnya industri
pariwisata nasional
7 Pertumbuhan industri pariwisata
nasional
2%
6 Meningkatnya kuatalis usaha
pariwisata nasional
8 Rasio usaha pariwisata yang
tersertifikasi terhadap total usaha
pariwisata nasional
2.50%
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018 14
www.kemenpar.go.id
NO
SASARAN STRATEGIS (SS)
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS
(IKSS)
TARGET
7 Meningkatnya kualitas SDM
pariwisata nasional
9 Rasio SDM pariwisata nasional
yang tersertifikasi terhadap total
SDM pariwisata nasional
2%
8 Dimanfaatkannya hasil
penelitian dan pengembangan
pariwisata nasional
10 Indeks pemanfaatan hasil
penelitian dan engembangan
pariwisata nasional
25%
9 Terwujudnya reformasi
birokrasi di lingkungan
Kementerian Pariwisata
11 Nilai RB Kementerian Pariwisata 78
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
3.1.1 Sasaran Strategis Kemenpar
Kontribusi pariwisata
memiliki dimensi yang luas,
tidak hanya secara ekonomi,
namun juga secara sosial
politik, budaya, kewilayahan
dan lingkungan. Secara
ekonomi, sektor Pariwisata
memberikan kontribusi nyata
dalam perolehan devisa
negara, pendapatan asli
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 16
daerah/PAD dan juga pendapatan masyarakat yang tercipta dari usaha-usaha
kepariwisataan yang dikembangkan serta membuka lapangan kerja yang luas dan
penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Secara sosio-politik, pengembangan pariwisata
menumbuhkan kebanggaan tentang kekayaan alam dan budaya bangsa dan melalui
tumbuhnya perjalanan wisata nusantara, kepariwisataan juga efektif dalam
menumbuhkan dan memperkuat rasa cinta tanah air, serta persatuan dan kesatuan
bangsa. Secara sosio-budaya, tumbuhnya pengakuan dunia terhadap kekayaan alam dan
budaya Indonesia juga telah membangkitkan kebanggaan nasional dan sekaligus menjadi
alat diplomasi budaya yang efektif untuk memperkuat pencitraan Indonesia di kancah
internasional. Selanjutnya secara kewilayahan, kepariwisataan yang memiliki karakter
multi-sektor dan lintas regional, secara konkret dan efektif mampu mendorong
pembangunan infrastruktur dan fasilitas kepariwisataan yang pada gilirannya
menggerakkan arus investasi dan pengembangan wilayah.
Sektor pariwisata memiliki posisi strategis dalam berbagai kebijakan
pembangunan, khususnya bagi negara Indonesia yang memiliki aset kepariwisataan,
untuk diperkuat dan diberdayakan sebagai pilar ekonomi negara. Perekonomian nasional
ke depan tidak lagi dapat mengandalkan sektor minyak dan gas sebagai andalan
penyumbang devisa yang menopang perekonomian, karena cadangan minyak dan gas
pada saatnya akan habis dan tidak dapat tergantikan lagi, oleh karenanya sektor
pariwisata menjadi sektor kunci yang diharapkan mampu menyandang fungsi
penyumbang devisa terbesar di atas sektor – sektor lainnya. Upaya memposisikan peran
strategis sektor pariwisata dalam pembangunan nasional dapat dilihat dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang menetapkan 5 (lima)
fokus program pembangunan 5 (lima) tahun ke depan yaitu Infrastruktur, Maritim,
Energi, Pangan dan Pariwisata (IMEPP). Penetapan ke-lima sektor ini dengan
pertimbangan signifikansi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang
terhadap pembangunan nasional. Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai
sektor unggulan (leading sector) karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang
pertumbuhannya positif.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 17
*data sementara yang diolah oleh Kemenpar
Target dan Capaian Sektor Pariwisata Nasional
Berdasarkan capaian tersebut, tidak berlebihan apabila sektor pariwisata
ditetapkan sebagai salah satu leading sector pembangunan Indonesia. Karena keunggulan
portfolio produk wisata Indonesia, yaitu alam, budaya dan buatan serta perkembangan
tren perjalanan/pariwisata di tingkat global yang cenderung meningkat dari tahun ke
tahun.
Dari Capaian sektor pariwisata di atas akan diuraikan capaian dari Indikator
Sasaran Strategis Kementerian Pariwisata TA 2018 yang telah ditetapkan dalam
Permenpar nomor 13 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata
Tahun 2018-2019. Indikator Kinerja Sasaran Strategis tersebut digunakan sebagai ukuran
keberhasilan/kegagalan dalam penyusunan perencanaan, penganggaran kinerja,
pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja Kementerian Pariwisata. Berdasarkan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) di atas, realisasi capaian
kinerja sasaran strategis Kementerian Pariwisata Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1.1 Realisasi Target Sasaran Strategis Kementerian Pariwisata Tahun 2018
No
Sasaran Strategis (SS)
No
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2018
Target Realisasi Capaian (%)
1 Meningkatnya pendapatan nasional dari sektor pariwisata
1 Jumlah penerimaan devisa dari sektor pariwisata (Triliun RP)
223 224 100,45
2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional
5,25% 5,25% 100
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 18
2 Meningkatnya kunjungan Wisman dan Wisnus
3 Pertumbuhan jumlah Wisman 21% 12,61% 60,05
4 Peningkatan pergerakan Wisnus
1,85% 12,07% 652,43
3 Meningkatnya daya saing pariwisata nasional
5 Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI)
n.a n.a -
4 Meningkatnya investasi sektor pariwisata
6 Jumlah investasi sektor pariwisata
USD 2.000 Juta
USD 1.608,65
Juta
80,43
5 Bertumbuhnya industri pariwisata nasional
7 Pertumbuhan industri pariwisata nasional
2% 4% 200
6 Meningkatnya kualitas usaha pariwisata nasional
8 Rasio usaha pariwisata yang tersertifikasi terhadap total usaha pariwisata nasional
2,50% 1,82% 72,80
7 Meningkatnya kualitas SDM pariwisata nasional
9 Rasio SDM pariwisata nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM pariwisata nasional
2% 1,98% 99
8 Dimanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan pariwisata nasional
10 Indeks pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan pariwisata nasional
25% 24,1% 96,4
9 Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pariwisata
11 Nilai RB Kementerian Pariwisata Penanggngjawabnya
78,7 76,90 97,71
3.1.2 Capaian dan Analisis Kinerja
Ditinjau dari capaian kinerja masing-masing sasaran untuk Tahun 2018,
Kementerian Pariwisata telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung
jawab organisasi. Berikut ini akan diuraikan capaian dari indikator kinerja sasaran
strategis dari Kementerian Pariwisata yang telah ditetapkan.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 19
1
Pengertian devisa adalah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai
seluruh transaksi perdagangan internasional atau perdagangan antar negara. Devisa
juga bisa diartikan sebagai kekayaan dalam bentuk mata uang asing yang dimiliki oleh
suatu negara.
Devisa sendiri terdiri atas valuta asing, yaitu mata uang yang diakui dan diterima
oleh semua negara di dunia seperti US Dollar, Dollar Canada, Euro (Eropa),
Poundsterling (Inggris), Franc (Prancis), Franc (Switzerland), Deutshe Mark (Germany),
Yen (Jepang), emas, dan surat berharga yang berlaku dalam pembayaran internasional.
Sektor pariwisata dijadikan andalan dalam memperoleh devisa oleh banyak negara.
Sejak terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden RI ke-7, Pariwisata telah ditetapkan
sebagai leading sector.
Sehingga dengan pembangunan
kepariwisataan diharapkan dapat
meningkatnya pertumbuhan ekonomi,
penerimaan devisa, dan penyerapan
tenaga kerja.
Jumlah penerimaan devisa dari sektor
pariwisata menjadi indikator kinerja
sasaran strategis Kementerian
Pariwisata yang bertujuan untuk
mengukur kontribusi sektor
pariwisata terhadap devisa nasional. Devisa yang dimaksud didapatkan dan dicatat dari
pengeluaran wisatawan mancanegara yang berwisata ke destinasi di Indonesia. Berikut
capaian dari indikator kinerja tersebut:
JUMLAH PENERIMAAN DEVISA DARI SEKTOR PARIWISATA
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 20
Tabel 3.1.19 Target dan realisasi Jumlah Penerimaan Devisa Tahun 2018
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Meningkatnya jumlah penerimaan devisa (Triliun Rp)
223 224 100,45%
* asumsi rata-rata pengeluaran perkunjungan USD 1.000 dan kurs 1USD = Rp.14.200, Jumlah knjungan 15,8 juta (akhir desember 2018)
Berdasarkan data tersebut di atas, jumlah penerimaan devisa wisatawan
mancanegara pada tahun 2018 mencapai target yaitu dengan capaian 100,45% dari
target 223 triliun rupiah. Dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, berikut
disajikan capaian penerimaan devisa dari sektor pariwisata:
Perbandingan Target dan Realisasi Jumlah Penerimaan Devisa
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS)
2018* 2017 2016
REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN
(%)
Jumlah penerimaan devisa (Triliun Rp)
224 100,45 202,13 111,06 176,23 102,46
Grafik 3.1.1 Jumlah Penerimaan Devisa (Triliun Rp)
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 21
Perbandingan Kunjungan Wisatawan Mancanegara dengan Penerimaan Devisa
TAHUN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA (juta)
JUMLAH PENERIMAAN DEVISA (Triliun Rp)
2016 11,52 176,23
2017 14,04 202,13
2018 15,81 224
Grafik 3.1.2 Jumlah Penerimaan Devisa (Triliun Rp)
Melalui strategi Kemenpar dalam mendatangkan wisatawan mancanegara ke
Indonesia pada tahun 2018 yaitu 15,81 juta wisman, realisasi IKSS jumlah
penerimaan devisa telah meningkat dari 176,23 triliun rupiah (jumlah wisman 11,52
juta wisman) pada tahun 2016 dan 202,13 triliun rupiah (jumlah wisman 14,04 juta
wisman) pada tahun 2017 menjadi 224 triliun rupiah pada tahun 2018.
Perbandingan Penerimaan Devisa TA 2018 dengan target Renstra 2018-2019
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2018 2019
Target Realisasi Target
Jumlah penerimaan devisa (Triliun Rp) 223 224 280
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 22
Jumlah penerimaan devisa sangat bergantung pada jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia, sehingga untuk mencapai target Renstra TA 2019 dengan
jumlah penerimaan devisa 280 triliun rupiah, Kemenpar meningkatkan target
penerimaan wisman dari 17 juta wisman menjadi 20 juta wisman.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 23
2
Indikator Kinerja Sasaran
Strategis (IKKS) kontribusi sektor
pariwisata terhadap PDB
nasional bertujuan mengukur
kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDB nasional.
Perhitungan kontribusi sektor
pariwisata terhadap PDB
nasional dihitung berdasarkan
hasil PDB sektor pariwisata
dalam rupiah dibandingkan
dengan total PDB Indonesia pada
tahun berjalan. Nilai PDB sektor
pariwisata ini memperhitungkan kontribusi PDB yang bersifat langsung maupun tak
langsung.
Capaian IKSS kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional merupakan
dukungan Kementerian Pariwisata terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi kontribusi PDB
sektor pariwisata, semakin penting pula posisi sektor kepariwisataan dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kontribusi ini diupayakan seiring
dengan penciptaan lingkungan sosial budaya yang berkualitas, penciptaan rekreasi dan
pemanfaatan waktu senggang yang berkualitas, serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui tingkat hidup yang berkualitas. Capaian IKSS kontribusi sektor
pariwisata terhadap PDB nasional adalah sebagai berikut:
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) NASIONAL
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 24
Target dan Realisasi Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDB Nasional
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional (Persentase)
5,25% 5,25% 100%
Dari tabel di atas terlihat bahwa indikator kinerja untuk Kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDB nasional sesuai dengan target sebesar 5,25%. PDB dari sektor akomodasi
dan makan minum mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Perkembangan capaian IKK ini disajikan atas data perbandingan capaian IKSS tahun
2016-2018, di bawah ini:
Perbandingan Realisasi Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDB Nasional
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2018 2017 2016
REALISASI CAPAIAN
(%)
REALISASI CAPAIAN
(%)
REALISASI CAPAIAN
(%)
Kontribusi sektor
pariwisata terhadap
PDB nasional
5,25% 100 5,25% 100 4,13% 82,6
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 25
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa proyeksi realisasi kontribusi sektor
pariwisata terhadap PDB Nasional tahun 2018 sebesar 5,25% dengan capaian 100%,
masih merupakan realisasi yang sama dengan tahun 2017 yaitu 5,25% (capaian: 100%).
Sedangkan perbandingan capaian TA 2018 terhadap target akhir renstra 2018-2019
adalah sebagai berikut:
Perbandingan Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional TA 2018
dengan target Renstra 2018-2019
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB dipengaruhi oleh jumlah kunjungan
wisman, perjalanan wisnus, investasi pariwisata, anggaran pemerintah utk pariwisata,
sehingga untuk mencapai target kontribusi sektor pariwisata 5,5% pada akhir renstra
TA 2019, Kemenpar melakukan strategi:
1. Meningkatkan Penerimaan Devisa;
2. Meningkatkan Jumlah Tenaga Kerja;
3. Meningkatkan Jumlah Wisatawan Mancanegara;
4. Meningkatkan Jumlah Wisatawan Nusantara; dan
5. Meningkatkan Investasi di Bidang Pariwisata.
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2018 2019
Target Realisasi Target
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional 5,25 5,25 5,5%
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 26
3
Pertumbuhan jumlah
wisman merupakan indikator
yang bertujuan untuk
mengukur jumlah wisman
yang berkunjung ke destinasi
pariwisata di Indonesia.
Adapun definisi wisatawan
mancanegara pada indikator
ini adalah setiap orang yang
berasal dari luar wilayah
Indonesia, yang mengunjungi
Indonesia, didorong oleh satu
atau beberapa keperluan
tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi, dengan lama
tinggal minimal 24 jam dan maksimal 6 (enam) bulan, dengan tujuan: (a) berlibur,
rekreasi, dan olah raga; (b) bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi, menghadiri
pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar, dan keagamaan.
Capaian jumlah wisman tahun 2018, adalah sebagai berikut:
Tabel Target dan Realisasi Kunjungan Wisman TA 2018
Capaian Jumlah Wisman TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah Wisatawan Mancanegara (orang)
17.000.000 15.810.305 93%
Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman)
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 27
Tabel 3.1.18 Kunjungan Wisman Tahun 2018, Tahun 2017 dan tahun 2016
BULAN JUMLAH WISMAN
2018 2017 2016
Januari 1.097.839 1.107.968 851.462
Februari 1.197.503 1.023.388 938.650
Maret 1.363.426 1.059.777 968.567
April 1.302.321 1.171.386 956.381
Mei 1.242.705 1.148.588 983.810
Juni 1.322.674 1.144.001 925.240
Juli 1.547.231 1.370.591 1.098.032
Agustus 1.511.021 1.393.243 1.087.404
September 1.370.943 1.250.231 1.058.103
Oktober 1.291.605 1.161.565 1.040.651
November 1.157.483 1.062.030 1.002.333
Desember 1.405.554 1.147.031 1.113.328
Mobile Postioning Data (oktober s.d Desember)
- - 504.696
TOTAL 15.810.305 14,039,799 12.023.971
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat di bulan Juli dan Agustus
dan kembali menurun di bulan September, serta kunjungan wisman paling sedikit
berada pada bulan Januari. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya libur sekolah dan
libur hari raya. Dari jumlah kunjungan wisman dapat diukur capaian IKSS
pertumbuhan Jumlah Wisman, yaitu:
Tabel Target dan Realisasi Pertumbuhan Kunjungan Wisman TA 2018
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
TARGET REALISASI CAPAIAN
Pertumbungan Jumlah Wisatawan Mancanegara
21% 12,61% 60,05%
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 28
Dari target pertumbuhan jumlah
wisman 21%, tercapai 12,61%. Capaian dari
IKSS Pertumbuhan Jumlah Wisman tahun
2018 menunjukkan negative growth. Hal ini
dapat terjadi karena fokus pasar yang
berada untuk wisatawan mancanegara
sensitif terhadap isu/kejadian musibah,
antara lain gempa Lombok, jatuhnya
pesawat Lion Air, gempa dan tsunami Palu,
serta tsunami Selat Sunda yang terjadi di
Banten dan Lampung. Kejadian-kejadian ini menyebabkan penurunan jumlah
penerbangan ke Indonesia juga travel warning yang memperingatkan bahkan melarang
warganya untuk melakukan perjalan baik untuk bisnis atau liburan ke Indonesia yang
dikeluarkan oleh beberapa negara pasar, diantaranya adalah Inggris, Amerika Serikat,
Australia, Hongkong, New Zealand, Singapura, Malaysia, Polandia, Irlandia, Canada,
Perancis, Filipina, Brasil, Swiss.
Berikut rincian kejadian/bencana yang terjadi di Indonesia dan berdampak
signifikan terhadap pariwisata Indonesia, antara lain:
a. Januari 2018 terjadi Efek letusan Gunung Agung di Bali
Kunjungan wisman di pintu Bali pada bulan Januari mengalami penurunan, yaitu di
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 29
Ngurah Rai (-24,29%) dan Tanjung Benoa (-43,19%). Penurunan juga terjadi di
pintu masuk Lombok (-42,08%). Gunung Agung Bali yang masih erupsi di awal bulan
Januari 2018, menyebabkan beberapa maskapai menunda bahkan membatalkan
penerbangannya ke Denpasar, yang diestimasi secara total mencapai - 337
penerbangan internasional di bulan Januari 2018. Maskapai yang melakukan
pembatalan penerbangan ke Denpasar antara lain: Maskapai Air Lithuania dari
Australia (-93 flight); Maskapai China Eastern (-62 flight), Maskapai Lucky Air (-18
flight) dari China (-84 flight); dan maskapai Lion Air (-11 flight) dari Malaysia.
Setelah meletusnya Gunung Agung ini beberapa negara mengeluarkan travel
warning, di antaranya adalah Inggris, Australia dan New Zealand.
b. Februari 2018 terjadi Erupsi Gunung Sinabung Sumatera Utara
Akibat Erupsi Gunung Sinabung ini beberapa negara mengeluarkan travel warning,
di antaranya adalah Inggris, Singapura, Australia.
c. Mei 2018 terdapat ledakan Bom di Tiga Gereja di Surabaya
Aksi Bom Bunuh diri di Mapoltabes Surabaya pada bulan Mei 2018. Kunjungan
wisman di pintu Surabaya pada bulan Mei 2018 masih mengalami kenaikan sebesar
19,43%. Namun kenaikan ini anomali, karena di empat bulan sebelumnya rata-rata
kenaikan di pintu Surabaya mengalami kenaikan hingga 59%. Penurunan signifikan
justru terjadi di pintu Soekarno Hatta (-13.22% atau -29.186 wisman).
d. Juli 2018 erupsinya Gunung Agung dan Gunung Merapi
Menyebabkan ditutupnya bandara sampai dengan waktu tertentu sehingga
menyebabkan batalnya bebrapa penerbangan atau rencana travel yang batal.
e. Agustus 2018 terjadi Gempa Bumi Lombok
Kunjungan wisman di pintu Lombok pada bulan Agustus 2018 masih mengalami
penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 64,7%. Penurunan kunjungan
wisman di pintu Lombok masih terus mengalami penurunan hingga bulan
November 2018. Setelah kejadian ini sebanyak 17 negara yang mengeluarkan travel
warning ke Indonesia, di antaranya: Perancis, New Zealand, Inggris, Cyprus,
Luxemburg, Belgia, Jerman. Kanada, China, Australia, Amerika Serikat, Singapura,
Malaysia, Brazil, Swiss, Bahrain dan Italia.
f. September 2018 terjadi Gempa di Palu dan Donggala-Sulawesi Tengah
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 30
Setelah kejadian ini sebanyak 5 negara yang mengeluarkan travel warning ke
Indonesia, di antaranya: Inggris, Kanada, Irlandia, Amerika Serikat dan Australia.
g. Desember 2018 terjadi Tsunami di Selat Sunda (Pandeglang, Banten dan
Lampung), Longsor di Kabupaten Toba Samosir
Setelah kejadian ini, sebanyak 3 negara mengeluarkan travel warning ke Indonesia,
yaitu Inggris, Kanada, dan Australia.
h. Selain Rentetan Musibah tersebut, juga terdapat Tren Zero Dollar Tour untuk
wisman China juga memberi pengaruh negatif yang signifikan, sedangkan China
merupakan target pasar terbesar untuk wisatawan mancanegara.
Meski terdapat musibah di Indonesia, Kemenpar tetep melakukan upaya untuk
meningkatkan Jumlah kunjungan wisatawan mancangera ke Indonesia tahun 2018
melalui kerangka strategi Pemasaran: pendekatan DOT (Destination, Origin, Time)
dan strategi promosi dengan pendekatan BAS (Branding – Advertising – Selling)
dengan berbagai jalur media (POSE = Paid Media, Owned Media, Social Media, and
Endorser) serta waktu promosi pada POP (Pre, On dan Post Event).
Gambar 3.1.10 Kerangka Strategi Pemasaran
Pertumbuhan kunjungan wisatawan mancangera ke Indonesia, sangat didukung
oleh berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata melalui
kerangka strategi Pemasaran:
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 31
1. Implementasi Strategi Pemasaran dengan pendekatan DOT, yaitu:
2. Setelah DOT, BAS merupakan strategi pemasaran pariwisata Indonesia
selanjutnya. Pada tahun 2018 Kementerian Pariwisata mengeluarkan kebijakan
untuk promosi Branding-Advertising-Selling dengan komposisi 20%-30%-50%.
a. Branding:
b. Advertising
1. Publikasi/Pemasangan iklan di media cetak Asia Tenggara
Hasil publikasi di media cetak Asia Tenggara melalui display, advertorial, double
page brand dan full page serta media ruang Singapura melalui digital billboard
yang dipasang di beberapa media cetak dan lokasi OOH
2. Publikasi Pariwisata Indonesia melalui Media Ruang di Pasar Utama
Pemasangan iklan pariwisata di Malaysia, Singapura dan Australia. Hasil
publikasi media ruang pasar Malaysia dipasang melalui gantry dan billboard di
beberapa lokasi seperti KLIA Expressway, publikasi di media ruang pasar
Singapura dilakukan melalui wrapping concourse, wrapping faregate, iview TVC
15’, digital screen, dan billboard yang telah dipasang di beberapa lokasi seperti
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 32
City Hall Station, The Heeren, Wisma Atria, Bugis Junction, Harbourfront Centre.
Sedangkan publikasi media ruang pasar Australia dilakukan melalui Maxibus,
Large Format, Billboard Crosstrack, Wrapping Bus B-Line, Wrapping Megaside,
Billboard dan Digital Screen yang dipasang di beberapa lokasi yaitu Sydney
(North Sydney Depot, Port Botany Depot, Leichardt Depot, Sydney Airport,
Oakleigh Depot, P25 Central Station, P3 Town Hall Station), Melbourne
(Melboune Airport, Tullamarine FWY, Napier St Overpass) dan Perth (Beckenham
Depot, Perth Airport).
3. Publikasi Pariwisata Indonesia di Koran Nasional, Majalah Nasional dan Inflight
Magazine.
4. Publikasi Pariwisata pada Tourist Information Center (TIC) yang berlokasi di
Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
5. Media Placement di Australia dan Malaysia
c. Selling adalah memfasilitasi penjualan Paket Wisata yang dibuat oleh industri
melalui Tradeshows dan Sales Mission.
Pada tahun anggaran 2018, yang memiliki 99 Misi Penjualan, 42 Pameran, 54
Festival, dan 72 Perjalanan Wisata Pengenalan di antaranya adalah:
1. Pameran
Pameran/Exhibition merupakan salah satu kegiatan promosi pariwisata yang
dilakukan Kementerian Pariwisata di luar negeri dalam rangka meningkatkan
jumlah kunjungan wisman dengan memfasilitasi business table bagi DMC/DMO,
TA/TO, hotelier, atraksi wisata Indonesia (sebagai co-exhibitor/seller) untuk
melakukan kontak bisnis dengan DMC/DMO, TA/TO, dan hotelier Internasional
(sebagai buyers). Selama 2018, partisipasi pada pameran pariwisata terbesar
menonjolkan kapal Pinisi sebagai tema besar dan focal point pada setiap booth
Indonesia di mancanegara. Tema tersebut memiliki filosofi menggambarkan
Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim terbesar di dunia,
dimana salah satu budaya maritim nenek moyang yang masih dilestarikan
hingga kini di Bulukumba, Sulawesi Selatan adalah kapal Pinisi. Beberapa
pameran besar yang diikuti adalah sebagai berikut:
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 33
a. New York Times Travel Show
New York Times Travel Show (NYTTS) 2018 diselenggarakan selama tiga
hari oleh surat kabar harian New York Times bertempat di Jacob K. Javits
Conference Centre New York. Booth Wonderful Indonesia diisi oleh para
industri pariwisata seperti The Dharmawangsa Hotel, PT. Samata Liveabroad,
SeaTrek Sailing Adventure, Hotel Sovereign, dan Ambermoon Villas Seminyak
serta 1 TA/TO lokal (New York) yaitu Doyan Travel, di dalamnya terdapat
melaksanakan kegiatan jual beli melalui B to B dan B to C meeting (selling).
Berdasarkan kuesioner yang diserahkan oleh para seller selama kegiatan
NYTTS 2018 berlangsung adalah sebanyak 2871 wisman, dengan jumlah
potensial transaksi sbb : 2.871 pax x USD 1.526,63 (spending per visit
berdasarkan PES 2016) x Rp 13.300 = Rp 58,3 milyar.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 34
b. ITB Berlin
Indonesia berpartisipasi pada Internationale Tourismus-Borse Berlin (ITB
Berlin) Berlin Grand Finale yang diadakan pada 11 Maret 2018. Dalam
kegaitan ikut berparitisipasi 119 peserta, 1 airlines dan 4 pemerintah daerah,
Indonesia menampilkan tarian Kecak dan melibatkan penonton yang hadir di
Palais am Funkturm. Pada event ini Kemenpar mendapatkan penghargaan
“Third Best Exhibitor Award” untuk kategori Asia/Australia/Oceania.
Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 119 peserta pavilion Indonesia,
didapatkan perolehan rata-rata pax sebanyak 5.517 pax, perkiraan rata-rata
transaksi sebesar USD 1.708.673,66, dan perkiraan penerimaan devisa yang
diperoleh dari ITB Berlin 2018 sebesar Rp. 9,7 Trilyun dari biaya investasi
sebesar Rp. 15 Miliar.
c. ATM Dubai
Kemenpar sukses berpartisipasi pada kegiatan Arabian Travel Market 2018
yang merupakan bursa pariwisata terkemuka di Timur Tengah. Pada
kegiatan ATM Dubai 2018, Kemenpar memfasilitasi 76 sellers dan
melaksanakan beberapa pertemuan, antaranya Pertemuan dengan Manager
Tourism Etihad Airways membahas rencana kerjasama promosi wisata
berkolaborasi dengan Etihad Airways yang terfokus pada Jerman, UEA dan
Arab Saudi, mengadakan Pertemuan dengan Saudi Commissionaire of
Heritage and Tourism untuk mendorong program haji dan umroh, Awareness
Campaign Branding Wonderful Indonesia dipasang di beberapa Printed Media
Advertising terkemuka, seperti ATM Dubai Daily Show, ATM Yearbook, TTN
magazine, TTG MENA, TravTalk magazine, Open Skies (inflight magazine
Emirates Airlines). Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 76 peserta
paviliun Indonesia, diperkirakan masing-masing peserta mendapatkan rata-
rata 575 potensial visitor, dan perkiraan penerimaan devisa yang diperoleh
dari ATM Dubai 2018 sebesar Rp. 1,13 triliyun (meningkat sekitar 15% dari
tahun 2017 sebesar Rp. 981,4 milyar), dan biaya investasi sebesar Rp. 14
Miliar.
d. China International Travel Mart (CITM)
CITM dilaksanakan di Shanghai New International Expo Center, China. B to B
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 35
(Business to Business) dilaksanakan tanggal 16-17 November 2018 dan B to C
(Business to Consumer) dilaksanakan tanggal 18 November 2018. Peserta
yang berpartisipasi sejumlah 41 pelaku usaha pariwisata yang terdiri dari: 27
Travel Agent/Tour Operator, 9 Hotel, 2 Airlines, 2 Dive Operator, dan 1
Badan promosi pariwisata daerah dari seluruh Indonesia, serta 10 Dinas
Pariwisata Provinsi dan 1 pemerintah daerah. Aktivitas yang telah dilakukan
antara lain : Awareness Campaign Wonderful Indonesia dengan memasang
logo WI dan image destinasi wisata Indonesia dilakukan pada Entrance Hall
J2 dan Hall E1 Gate 6 Area C-D, aktifitas di paviliun Indonesia adalah B to B
(Business to Business) dan B to C (Business to Consumer) meetings, culture
performance, coffee corner, workshop Batik, Golf dan VR corner, Pertemuan
antara Menteri Pariwisata dengan beberapa Online Travel Agent terbesar di
China (Ctrip, Tuniu, dan Tongcheng), Pertemuan antara Ketua Tim
Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dengan investor dari Shanghai
yaitu Mr. Zhou Wenjie selaku manajer Sunriver. Potensial Pax/Wisman yang
dihasilkan pada kegiatan CITM ini adalah sebesar 260,192 pax, dengan nilai
potensial penerimaan devisa sebesar USD 265.135.648 (Jumlah Pax dikalikan
Jumlah Expenditure per Visit Wisman Tiongkok sebesar USD 1,019) atau
sebesar Rp. 3.888.744.549.216 (Kurs 1 USD=Rp. 14.667).
e. Tourism Expo Japan
Kementerian Pariwisata kembali berpartisipasi pada pameran pariwisata
Tourism Expo Japan tanggal 20 – 23 September 2018. Peserta yang
berpartisipasi sejumlah 37 industri pariwisata yang terdiri dari TA/TO/Golf
Operator/Tourist Transport/Airlines yang mewakili provinsi DKI Jakarta (10),
Bali (8), Jawa Timur (6), DI Yogyakarta (4), Sulawesi Utara (2), Papua Barat
(1) , Sumatera Selatan (1), Bengkulu (2), dan Sulawesi Tengah (3).
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia memperoleh penghargaan
“Regional Category Awards” karena prestasi pembuatan dan promosi film
hasil kerja sama Indonesia – Jepang “Umi wo Kakeru/Man from the Sea” di
Aceh dan juga penyelenggaraan event olahraga “Jakarta Marathon” yang
kontinyu setiap tahun. Hasil tentative data yang diperoleh dari panitia
Tourism Expo Japan 2018, jumlah pengunjung pameran selama 4 hari
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 36
sebanyak 207.000 pengunjung; Prediksi Pax/Potensi dengan total: 28.550
pax dengan kebutuhan anggaran Rp. 1,35 Milyar.
f. Pameran ITB Asia
ITB Asia 2018 merupakan travel trade show terbesar dan terkemuka di Asia,
yang diselenggarakan pada tanggal 17 – 19 Oktober 2018 di Marina Bay Sand,
Singapura. Pada ITB Asia yang ke-11 ini, Indonesia memfasilitasi 91 industri
pariwisata Indonesia (mewakili 15 provinsi) dengan membawa peran
promosi dan selling destinasi pariwisata. Aktivasi yang dilakukan meliputi:
media campaign, Business Meeting (melalui sistem PSA), Spa Therapis, Coffee
& Refreshment Corner, mempromosikan destinasi pariwisata halal Indonesia,
khususnya NTB. Kemenpar berinvestasi sebesar Rp 4.779.600.000 dalam
kegiatan ini dan menghasilkan transaksi dengan rincian sbb:
1. Potential transaction sebanyak 356.930 pax dengan nilai sebesar Rp
601.073.000.000,-
2. Potensial devisa sebesar $ 392.623.000 (356.930 pax x $ 1.100) atau Rp
5.889.345.000.000 (kurs senilai Rp 15.000).
Melalui pameran ini didapatkan potensial transaksi sebanyak dibandingkan
dengan keikutsertaan pada tahun 2017, didapatkan kenaikan potensial
transaksi sebanyak 18.160 pax (growth = 5.36%).
g. Asean Tourism Forum (ATF) (22-26 Januari 2018)
TRAVEX ATF 2018 merupakan event pameran B to B tahunan terbesar di
wilayah ASEAN yang memberikan kesempatan kepada para pelaku industri
pariwisata ASEAN untuk mempromosikan destinasi-destinasi ASEAN kepada
buyers dari seluruh dunia melalui sistem Pre-Scheduled Appointment (PSA).
Kegiatan berlangsung dari tanggal 24 s.d 26 Januari 2018 bertempat di
Chiang Mai Exhibition & Convention Center (CMECC), Chiang Mai – Thailand.
Total pengunjung kurang lebih 1500 attendees; 275 exhibitors berasal dari
10 negara-negara ASEAN yang ditampilkan dalam 323 booths; 240
international buyers (205 hosted, 35 non-hosted) dengan 25,8% berasal dari
wilayah ASEAN (43 hosted, 19 non-hosted), 47,1% berasal dari Uni Eropa
(106 hosted, 7 non-hosted), 16,7% berasal dari benua Amerika (34 hosted, 6
on-hosted), dan 10,4% dari negara Asia lainnya (22 hosted, 3 non-hosted);
serta 120 media internasional.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 37
Berdasarkan hasil evaluasi business report yang dibagikan kepada 42 industri
full-delegate dan 21 co-delegate di bawah booth Kemenpar, diperoleh total
sebanyak 1.126 appointments dan estimasi potensial transaksi sejumlah
119.003 pax dengan nilai sebesar USD 14.909.643 atau Rp. 201.280.186.923,-
(dengan kurs 1 USD = 13.500 IDR) selama 2 hari pelaksanaan travel
exchange, para industri melakukan aktivitas pertemuan B to B dengan buyers
dengan jumlah pertemuan rata-rata 14 kali per hari.
h. Vietnam International Travel (VTM)
VITM dilaksanakan pada 29 maret s.d 1 April 2018 yang merupakan salah
satu pameran pariwisata terbesar di Vietnam yang bersifat B2B dan B2C,
diselenggarakan oleh Hanoi Department of Tourism dan Vietnam Society of
Travel Agents (VISTA). Pameran berlangsung selama 4 (empat) hari dari
tanggal 29 Maret – 1 April 2018. Kemenpar memfasilitasi 7 industri TA/TO
dan diikuti oleh 5 travel agent lokal. Target hasil transaksi tahun ini sebanyak
1.648 pax dan senilai Rp 6.120.000.000,- dengan presentase target kenaikan
adalah 20%. Berdasarkan hasil evaluasi kuisioner yang dibagikan kepada 12
industri peserta, realisasi tahun 2018 tercapai penjualan sebanyak 2.669 pax
atau senilai Rp 13,4 M (tumbuh 164%) yang terdiri dari real transaction Rp
724 juta dan potential transaction Rp 12,7 M.
i. Pelaksanaan kegiatan 13th Sarawak MATTA Fair 2018
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7-9 September 2018 di City One Mega
Mall, Kuching, Sarawak, Malaysia. MATTA Fair merupakan kegiatan B to C
tahunan terbesar di Malaysia, yang pelaksanaannya tersebar di beberapa
negara bagian di Malaysia. Untuk Sarawak. Selain pelaksanaan di Miri,
pelaksanaan juga dilakukan di Kuching sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu
bulan Maret dan September. Pelaksanaan di Sarawak diikuti oleh 33
exhibitor yang terdiri dari travel agent, asosiasi navigasi, dan beberapa bank.
Jumlah potensial transaksi selama kegiatan adalah sebesar 392 pax dengan
perkiraan total transaksi sebesar RM 339.027 atau sebesar Rp. 1,2 Milyar,
dengan cost benefit ratio sebesar 1:41. Dengan urutan destinasi yang diminati
antara lain Bali, Bandung, Jakarta, Medan, Yogyakarta, Pontianak, Labuan
Bajo dan Lombok.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 38
j. Keikutsertaan Wonderful Indonesia pada Brunei Travel Fair (BTF) 2018
BTF 2018 merupakan kegiatan pameran B to C tahunan terbesar di Brunei
Darussalam, diselenggarakan di International Convention Centre, Bandar Seri
Begawan tanggal 6 - 7 Oktober 2018. Tahun ini Wonderful Indonesia
berkesempatan menjadi Country Partner, dan terpromosikan di setiap
awareness campaign BTF 2018. Tahun 2017 lalu BTF didatangi 13.600
pengunjung, dan tahun ini sebanyak 15.000 pengunjungan memadati venue
selama 2 hari. Partisipasi Kementerian Pariwisata: Sebanyak 8 industri
Indonesia berpartisipasi pada pameran. Total transaksi dari keikutsertaan
Indonesia pada BTF 2018 adalah sebanyak 499 pax dengan nilai transaksi
sebesar BND 273.173 atau senilai IDR 2.999.712.713,- Sedangkan Potensi
Devisa berdasarkan spending per Visit Wisman Brunei (USD 870) adalah
sebesar USD 434.130 atau senilai IDR 6.589.659.270 (dengan kurs USD 1 =
15.179).
2. Misi Penjualan
Sales Mission atau misi penjualan merupakan salah satu kegiatan promosi
pariwisata yang dilaksanakan di luar negeri dalam rangka meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara dengan memfasilitasi industri TA/TO,
hotelier, atraksi wisata dalam negeri (sebagai seller) untuk melakukan kontak
bisnis (business matching) dengan industri TA/TO luar negeri (sebagai buyer)
atau dengan komunitas tertentu dalam sebuah mekanisme Table Top Meeting.
a. Sales Mission China
Pelaksanaan sales mission China di 2 (dua) kota, yaitu : Kota Hangzhou, pada
tanggal 17 Maret 2018 di Kota Sofitel Westlake Hangzhou. Kegiatan table top
meeting memakai skema round robin, seller 6 dengan jumlah buyer 19 yang
hadir. Dan di kota Shanghai, pada tanggal 19 Maret 2018 di Shanghai
Marriott Hotel City Center. Kegiatan table top meeting memakai skema round
robin, seller 7 dengan jumlah buyer 46 yang hadir.
Adapun berdasarkan kuesioner dari seller maka perkiraan wisman Tiongkok
yang dapat didatangkan adalah 2.130 total calon wisman dan transaksi
sebesar 3.310.000 USD X Rp. 13.834 = Rp. 45.790.540.000,- sedangkan jika
dihitung berdasarkan PES wisman Tiongkok 2016 (US.1018.82), maka
didapatkan angka : 2.170.087 USD x Rp. 13.834 = Rp. 30.020.978.024,-
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 39
b. Sales Mission India
Sales Mission Greater Bali di India 2018 (26-28 Februari 2018). Pada kegiatan
ini terdapat 18 industri pariwisata Indonesia yang hadir di kegiatan di kota
Kolkata dan Chennai, India. Kegiatan B2B di kedua kota ini diadakan dengan
sistem free flow dimana para sellers duduk di meja masing-masing sesuai
yang telah ditentukan dengan formasi u-shape dan buyers dengan leluasa
mendatangi sellers sesuai kehendak untuk bertemu dan mengadakan
transaksi.
Selama kegiatan berlangsung, berdasarkan kuesioner yang diberikan maka
perkiraan potensial wisman yang dapat didatangkan adalah sekitar 9.042
wisman dengan potensial transaksi yang dapat dihasilkan adalah sebesar
USD 8.169.718 atau Rp. 110.291.196.510; (berdasarkan PES India 2016: 1
pax = USD 903.53/kunjungan).
c. Sales Mission Belanda
Misi Penjualan Destinasi Prioritas Mandalika dan Sekitarnya di Belanda
(Amsterdam dan Eindhoven), dilaksanakan pada tanggal 4 – 5 Juni 2018.
Misi Penjualan di Amsterdam dilaksanakan di Tropen Museum dan diikuti
oleh 7 (tujuh) sellers dan 65 (enam puluh lima) buyers, diantaranya TO besar
seperti NRV, TUI, Jong Intra, Getaway Travel dan Krass. Kegiatan dilanjutkan
dengan table top meeting antara sellers dengan buyers yang dilakukan dengan
metode sellers meet buyers. Dalam Misi Penjualan di Amsterdam turut hadir
jurnalis dari media terbesar pertama dan ketiga di Belanda yaitu Telegraaf
dan Volkskrant. Selain itu turut hadir jurnalis dari majalah TravMag sebagai
penyelenggara kegiatan Election of Best Travel Agents in the Netherlands.
Misi Penjualan di Eindhoven dilaksanakan di Parktheater dan diikuti oleh 5
(lima) sellers dan 26 (dua puluh enam) buyers, diantaranya dihadiri oleh TO
besar seperti de Jong Intra dan Bersama Travel. Dalam kesempatan ini juga
diserahkan sertifikat dari Menteri Pariwisata yang menyatakan Chef Agus
Hermawan sebagai Duta Ikon Kuliner Indonesia di Belanda.
Berdasarkan kuesioner dan informasi dari industri peserta Misi Penjualan
Destinasi Prioritas Mandalika dan sekitarnya di Belanda , potensi devisa yang
diperoleh selama kegiatan sebagai berikut:
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 40
Dengan anggaran kegiatan Rp 1,500,000,000, penyelenggaraan Misi
Penjualan Destinasi Prioritas Mandalika dan sekitarnya di Belanda 2018
diperkirakan akan mampu menghasilkan devisa sebesar Rp15,250,366,068
atau setara dengan 10.17 kali jumlah investasi untuk pelaksanaannya.
3. Perjalanan Wisata Pengenalan
Menurut Peraturan Menparekraf No. 5 Tahun 2017 tentang Kegiatan Perjalanan
Wisata Pengenalan adalah kegiatan membawa orang atau sekelompok orang,
berdasarkan program tertentu, untuk mengunjungi daya tarik wisata dalam
rangka pengenalan dan/atau promosi pariwisata serta produk wisata secara
komprehensif (seeing is believing). Kementerian Pariwisata telah melaksanakan
76 (tujuh puluh enam) perjalanan wisata pengenalan.
4. Festival Wonderful Indonesia
Festival biasanya berarti “pesta besar” atau sebuah acara meriah yang diadakan
dalam rangka memperingati sesuatu atau juga bisa diartikan dalam rangka
peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat. Bagi
Kementerian Pariwisata menjadi sarana untuk mempromosikan Pariwisata
Indonesia melalui seni budaya, musik dan kuliner Indonesia untuk menarik minat
calon wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.
Berikut kami sampaikan daftar kegiatan festival Wonderful Indonesia, yaitu:
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL PELAKSANAAN LOKASI / NEGARA
1 PWI Rhythm of the Spring 28 Januari - 2 Februari 2018
Nanning
2 PWI Imlek 15-16 Februari 2018 Bali, Indonesia
3 PWI pada Perayaan Cap Go Meh 2 Maret 2018 Bali, Indonesia
4 PWI pada Bali Heritage Food Festival 30 Maret 2018 Bali, Indonesia
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 41
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL PELAKSANAAN LOKASI / NEGARA
5 PWI di Nanjing 30 April 2018 Nanjing
6 PWI Festival Nusantara di Wuhan 22 April 2018 Wuhan
7 PWI GenWi di Xiamen 25-31 April 2018 Xiamen
8 PWI pada Simposium Nasional PPI Tiongkok
29-30 April 2018 Xiamen
9 PWI Inafest 4-13 Mei 2018 Shanghai
10 PWI Harbin Majapahit Golden Age of the Archipelago
27 Mei 2018 Harbin
11 PWI pada Launching Jakdeals 3 Mei 2018 Jakarta, Indonesia
12 PWI pada Incentive Top Travel Agent Hongkong
31 Mei 2018 Bali, Indonesia
13 PWI dukungan The 6th World Ka Yin Association Convention
29-30 Juni 2018 Jakarta
14 FGD Wisawatan Mancanegara Pasar Tiongkok di Bali
25 Oktober 2018 Bali, Indonesia
15 PWI pada Mandalika Culinary Festival 3 November 2018 Lombok, Indonesia
16 PWI pada TNI Marathon 2018 4 November 2018 Lombok, Indonesia
17 PWI pada Seminar Incoming Tourist from China, Opportunity & Problem
22 November 2018 Bintan, Indonesia
18 Promosi Wonderful Indonesia pada Pertemuan Pengusaha Tiongkok di Jakarta
April 2018 Jakarta, Indonesia
19 Concert by The Lake: Consolatio Choir and Bi Zhen Tropical Troop
8 - 12 Desember 2018 Danau Toba, Medan
20 Tie Up Promotion "Umi wo Kakeru" 7 Mei 2018 Tokyo
21 Festival Wonderful Indonesia di Hibiya Park
28 – 29 Juli 2018 Tokyo, Jepang
22 Festival Wonderful Indonesia pada Fukuoka School Trip to Overseas Seminar
1 Agustus 2018 Fukuoka, Jepang
23 Hokkaido Travel Festival 3 – 4 November 2018 Hokkaido, Jepang
24 PWI pada Wonju Winter Dancing Carnival 15-18 Februari 2018 Wonju
25 PWI pada Incentive Trip Korean Air 11 - 15 April 2018 Bali
26 PWI pada Golf Tour oleh Event World Tour Korea
14 Agustus 2018 Bogor
27 Festival Kuliner Indonesia 9-15 September 2018 Seoul
28 PWI Pada JCI Brotherhood Camp 13-15 September 2018 Bali
29 PWI pada Hyundai Incentif Trip 14 - 18 Nopember 2018 Nusa Dua - Bali
30 Promosi Wonderful Indonesia di Taiwan (Indonesian Culture Day)
7-8 Maret 2018 National Central University; Taoyuan
31 Promosi Wonderful Indonesia pada Indonesian Cultural Night di University of Michigan
10 Maret 2018 Ann Arbor - Michigan
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 42
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL PELAKSANAAN LOKASI / NEGARA
32 Pendukungan Pada Indonesian Festival; University of California
7 April 2018 West Crescent Circle, UC Berkeley -
San Fransisco 33 Promosi Wonderful Indonesia pada Konser
Angklung Nusantara 30 April 2018 PTRI New York
34 Promosi Wonderful Indonesia pada Indonesia Street Festival
25 Agustus 2018 New York
35 PWI pada Festival Indonesia di Houston 1 Desember 2018 Houston - Amerika Serikat
36 Promosi Wonderful Indonesia di Bandara Mumbai
April 2018 Mumbai, India
37 Partisipasi promosi pada kegiatan Kazahkstan International Tourism Fair (KITF) 2018
18 - 20 April 2018 Almaty, Kazahkstan
38 Indonesia Fair 2018 Dhaka 26 - 28 April 2018 Dhaka, Bangaladesh
39 Festival Wonderful Indonesia di Oman 27 - 29 April 2108 Muscat, Oman
40 Promosi Wonderful Indonesia Pada Lunch Meeting FIABCI di Dubai
April 18 Dubai, UEA
41 Dukungan Pelaksanaan Festival Bali Yatra Melalui Kegiatan Consumer Selling
8-11 Juni 2018 Kolkata, India
42 Indonesian Culture Festival 2018 13, 16-17 September 2018 Baku, Azerbaijan
43 Asian Tourism Fair 2018 di Dhaka 26-28 September 2018 Dhaka, Bangladesh
44 Promosi Wonderful Indonesia di Irak 2 Oktober 2018 Irak
45 Balinese Food Festival 29 Oktober - 3 November 2018
India
46 Inaugural Direct Flight Saudi Airlines rute Jeddah-Surabaya
29 Oktober 2018 Surabaya
47 Festival Wonderful Indonesia pada 25th Ulang Tahun Accor
16 Mei 2018 Moscow, Rusia
48 Festival Wonderful Indonesia di Rusia 3-5 Agustus 2018 Moscow, Rusia
49 Festival Wonderful Indonesia di Inggris 6-10 September 2018 London, Inggris
5. Kerjasama Promosi dengan Maskapai dan Wholesaler
Pada Tahun 2018 Kementerian Pariwisata mempunyai 3 (tiga) skema dalam
melakukan kerjasama bersama Airlines. Ketiga skema tersebut yaitu :
1. Joint Promotion to Achieve Growth of Existing Routes
2. Joint Promotion to Develop Strategic New Routes
3. Cash Incentive for New Routes (New Origin or New Destination) Charter Flight/
Block Seats
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 43
Dari ketiga skema tersebut poin (1) dan (2) merupakan in kind program yang
berfokus pada kerjasama yang bersifat Branding dan Advertising. Sedangkan
untuk poin (3) merupakan cash incentive program yang sudah berorientasi pada
selling. Dalam pelaksanaanya, untuk skema Cash Incentive Program dibutuhkan
mekanisme Satuan Biaya Masukan lainnya (SBML) dari Kementerian Keuangan.
6. Competing Destination Model (CDM)
Tambahan 1 juta wisatawan mancanegara di luar organic growth untuk mencapai
target 17 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2018 didapatkan dari strategi
di bawah ini:
CDM atau Competing Destination Model adalah sebuah platform untuk
melakukan periklanan di media digital dengan metode programmatic. Sasaran
target sudah di petakan berdasarkan data yang dimiliki sehingga user yg diakusisi
tepat sasaran (programmatic).
Data yang digunakan adalah data calon wisatawan yang mempunyai ketertarikan
atas destinasi wisata tertentu. Platform ini nantinya akan mentargetkan calon
wisatawan ke berbagai halaman digital melalui iklan digital sampai calon
wisatawan itu berkeinginan untuk melakukan perjalanan (booking) ke Indonesia.
Gambar di atas berisikan alur kerja dari program Competing Destination Model
(CDM). Kampanye melalui Programmatic tools dengan mekanisme Competing
Destination Model dapat mendorong calon wisatawan Tiongkok yang sebelumnya
memilih tujuan wisata lain beralih untuk memilih Indonesia sebagai tujuan
wisata. Kampanye melalui Implementasi Competing Destination Model pada tahun
2018 ini yang menghasilkan 461.842 pax wisatawan.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 44
7. Hot Deals
Paket Hot Deals dijual saat low season dengan melakukan paket bundling yang
memiliki komponen transportasi. Paket bundling ini bisa mengurangi harga
hingga 70%. Paket Hot Deals dipromosikan melalui berbagai program pemasaran
di Kementerian Pariwisata yaitu sales mission, consumer selling, penjualan tiket
pada counter-counter di pelabuhan, dan promosi pada media cetak, elektronik,
dan online. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan transaksi penjualan paket
pariwisata Indonesia lewat Bali Hot Deals 2018 dengan sasaran negara yaitu
Tiongkok (Cina) dan Jepang melalui kegiatan Business to Business (B2B) dan
Business to Consumer (B2C) meeting. Paket hot deals menjadi salah satu strategi
khusus Kementerian Pariwisata untuk menjaring wisman dari cross border di
wilayah perbatasan NKRI sekaligus mengejar target 17 juta wisman di tahun
2018. Output dari kegiatan Bali Hot Deals 2018 di dua Negara tersebut terjualnya
paket Bali Hot Deals 2018 dalam bentuk pax dengan realisasi penjualan paket
wisata oleh mitra sebagai berikut:
1. Mitra Kerja di Pasar Tiongkok
West travel Guangzhou 2 Group @50pax sudah konfirmasi akan
berangkat di September dan juga desember 2018 dengan total 100 Pax
booked.
Block Seat 30pax/hari dengan Garuda Airlines terhitung September
hingga Desember 2018. Total 900pax/bulan komitmen.
Block Seat 120 pax/minggu dengan China Southern terhitung September
hingga Desember 2018 dengan komitmen 480 pax/bulan.
Total komitmen 1380 pax per bulan dari September hingga Desember
2018.
2. Mitra Kerja di Pasar Jepang
Garuda Orient Holidays
Total additional 5500 Pax incremental business komitmen sampai akhir
tahun 2019.
Kontribusi marketing sampai dengan ¥3.000.000 (untuk disetujui oleh
Deputi)
Sepakat untuk memasukkan NTT pada semua aktifitas penjualan,
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 45
khususnya Sumba, Flores, dan Rote. Rakuten Travel
Prediksi penjualan sejumlah kurang lebih 2200 pax sampai dengan akhir
tahun 2019.
3. Implementasi Strategi Pemasaran dengan pendekatan POS
Pemasaran produk pariwisata Indonesia dengan
metode POSE (paid media, owned media, sosial
media, dan endorser), diaplikasikan pada berbagai
jenis media untuk pengiklanan. Yaitu media online,
media cetak, media ruang, media elektronik.
A. Implementasi Strategi POSE di dalam negeri
B. Implementasi Strategi POS di luar negeri
a. Publikasi iklan media ruang di berbagai negara pasar, dengan total 975 unit
pemasangan dengan jenis media ruang, yaitu : Billboard, Lightbox, Banner,
Pannel, LED, Sticker, Subway, Train, Bus, Tram, Taxi and Ferry yang dipasang di
13 negara (Amerika, Belanda, China, Italia, Spanyol, India, Inggris, Jepang, Jerman,
Korea, Perancis, Rusia, Timur Tengah)
b. Publikasi media elektronik di berbagai channel TV lokal dan internasional di
berbagai Negara, dengan total spotnya adalah 6811 spot tanyangan. Program-
program yang menjadi media partner “Wonderful Indonesia” diantaranya adalah:
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 46
1) CNN International: Asia, EMEA, South Asia, North America
2) TV Eropa : France24, TV5Monde, DWTV, Talpa TV Net
3) AXN : India, Korea, Jepang
4) BBC World : Asia Pasific, Europe, South Asia
5) Bloomberg : USA, Pan Europe, United Kingdom
6) MBC, Al Arabiya : Arab Saudi, UAE, Qatar, Lebanon, Mesir, Sudan,
Irak, Maroko, Algeria, Syria, Jrdania,
Tunisia, Libya, Oman, Kuwait
7) SKY : SKY United Kingdom, SKY Germany, SKY
International
8) NGC : Jepang, Korea Selatan, Eropa
9) CCTV + Phoenix : Greater China
10) JTBC : Korea Selatan
11) FOX : FOX Life Sea, FOX Life Phillippines, FOX Sea,
FOX Thailand, FOX Phillippines, FOX Japan, FOX Korea,
FOX Movies SEA, Star World Taiwan
12) MTV : MTV UK, MTV Germany, MTV France, MTV Holland
c. Publikasi media online dengan melakukan kerjasama dengan beberapa search
engine dan media sosial besar di berbagai negara, yaitu: Google, Ctrip, Baidu dan
Qunar, Youtube, Trip Advisor, Xinhuanet.com, dan Lonely Planet;
d. Publikasi di media cetak dengan memasangkan “Wonderful Indonesia” di
berbagai media cetak di beberapa negara, di antaranya adalah: The New York
Times, Bloomberg Businessweek, Travel and Leisure, National Geographic,
Forbes, Times Asia, Wall Street Journal Asia, CNS, Action Asia, Sydney Morning
Hera.
e. Endorser
Pada tahun 2018 Kementerian Pariwisata “menggandeng”
pemain bola Sadio Mane (klub liverpool). Pengikut akun
instagram Mane, @Sadiomaneofficiel, berjumlah 2,7 juta
orang merupakan alasan Kemenpar untuk memilih sebagai
Endorser Wonderful Indonesia untuk mengenalkan
Indonesia ke dunia Internasional serta meningkatkan
jumlah wisatawan mancanegara.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 47
42nd Street Between 7th 8th Ave, NY Time Square
PROMOSI DI PASAR AMERIKA
USK Rail Cars
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 48
Bulletins Mock Up
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 49
PROMOSI DI PASAR CHINA
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 50
New Delhi
(Defence Colony Flyover towards Moolchand) Unipole in India, NH-1 Shani Mandir, New Delhi
PROMOSI DI PASAR INDIA
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 51
JVLR Going Towards Powai, Mumbai
PROMOSI DI PASAR EROPA
Open Great Bus di Perancis
Digital Banner dan Billboard di Perancis
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 52
PROMOSI DI PASAR ASIA
Publikasi di Pasar Malaysia Publikasi di Pasar Australia
Media Placement di Australia dan Malaysia
Train di Roma Train di Milan
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 53
Publikasi di Pasar Singapura TIC di Bandara Soeta
Berikut perbandingan capaian IKSS pertumbuhan jumlah wisatawan
mancanegara TA 2018 terhadap target akhir renstra TA 2019:
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2018 2019
TARGET REALISASI TARGET
Pertumbuhan Jumlah Wisman (%) 21 12,61 17
Realisasi pertumbuhan Jumlah wisman TA 2018 adalah 12,61%, berikut upaya
yang akan dilakukan oleh Kemenpar untuk mencapai 20 juta wisman pada tahun
2019:
Strategi untuk mewujudkan target 20 juta wisman yang terbagi menjadi tiga,
yaitu: Ordinary, Extra Ordinary, dan Super Extra Ordinary.
- Ordinary adalah program-program yang sudah sukses dijalankan di tahun-
tahun sebelumnya yaitu Branding, Advertising, Selling (BAS).
- Extra Ordinary adalah program baru yang kita luncurkan tahun ini yaitu
Incentive (Airlines), Hot Deals, dan Competing Destination Model (ketiganya
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 54
disingkat: IHC). Extra Ordinary karena program-program tersebut
menggunakan cara-cara baru yang breakthrough dan inovatif.
- Super Extra Ordinary adalah program-program istimewa yang akan menjadi
senjata pamungkas yaitu: Border Tourism, memanfaatkan Hub regional seperti
Singapura dan Kuala Lumpur, dan Low Cost Terminal (ketiganya disingkat:
BHL).
Strategi lainnya adalah Shifting to The Front (STTF) atau Strategi “Geser ke
Depan”, strategi STTF ini adalah menghabiskan seluruh anggaran selama setahun
di semester 1. Tujuannya untuk mendatangkan 10 juta wisman di akhir semester
1, yaitu setengah dari target setahun sebanyak 20 juta wisman.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 55
u
S
4
Peningkatan Pergerakan wisnus merupakan IKSS yang bertujuan mengukur
pergerakan wisatawan nusantara. Peningkatan pergerakan wisnus adalah jumlah
frekuensi kunjungan wisatawan nusantara ke destinasi pariwisata nasional. Wisatawan
Nusantara (wisnus) adalah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan dalam
wilayah geografis Indonesia secara sukarela kurang dari 6 (enam) bulan dan bukan
untuk tujuan bersekolah atau bekerja (memperoleh upah/gaji), serta sifat
perjalanannya bukan rutin, dengan kriteria: (1) Mereka yang melakukan perjalanan ke
obyek wisata komersial tidak memandang apakah menginap atau tidak menginap di
hotel/penginapan komersial ataupun perjalanannya lebih/kurang dari 100 km (PP);
(2) Mereka yang melakukan perjalanan bukan ke obyek wisata komersial tetapi
menginap dihotel/penginapan komersial, walaupun jarak perjalanannya kurang dari
100 km (PP); dan (3) Mereka yang melakukan perjalanan bukan ke obyek wisata
komersial dan tidak menginap di hotel/ penginapan komersial tetapi jarak
perjalanannya lebih dari 100 km (pulang-pergi).
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Peningkatan Pergerakan Wisnus
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS)
TARGET REALISASI CAPAIAN
Peningkatan Pergerakan Wisnus (%) 1.85 % 12,07% 652,43%
Berdasarkan tabel di atas, realisasi Peningkatan pergerakan Wisnus sebesar
12,07% dari target 1,85% dengan jumlah perjalanan 303,50 juta orang.
Peningkatan Pergerakan Wisatawan Nusantara (Wisnus)
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 56
Tabel 3.5
Pertumbuhan Perjalanan Wisatawan Nusantara
TAHUN TARGET PERJALANAN
WISNUS (JUTA ORANG) JUMLAH PERJALANAN WISNUS
(JUTA ORANG) PERTUMBUHAN (%)
2016 260.00 264,34 3,09%
2017 265.00 270,82 2,5%
2018 270.00 303,50 12,07%
Peningkatan perjalanan wisatawan nusantara tahun 2019 adalah 12,07% dengan
capaian tahun 2019 sebesar 303.403.888 orang, tahun 2017 sebesar 270.882.003
orang dan tahun 2016 sebesar 264.337.518 orang. Capaian jumlah wisnus melebihi
target yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis Kementerian Pariwisata. Upaya
yang telah dilakukan Kemenpar untuk mencapai target IKSS pertumbuhan pergerakan
wisnus yang telah ditetapkan pada tahun 2018, sebagai berikut:
1) Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
10 destinasi baru tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung,
Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru,
Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai.
2) Pengembangan Destinasi Digital
Melibatkan generasi milenial dalam satu wadah komunitas yang tergabung dalam
GENPI (Generasi Pesona Indonesia) dan GENWI (Generasi Wonderful Indonesia).
Komunitas Genpi berfungsi untuk mem-viral-kan destinasi pariwisata yang ada di
Indonesia serta menggerakan ekonomi kerakyatan melalui pasar digital.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 57
“Solusi Sementara sebagai Solusi Selamanya” (Meneteri Pariwisata – Arief Yahya)
3) Nomadic Tourism
4) Calender of Event (COE)
Dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan nusantara Kementerian
Pariwisata melaksanakan kegiatan Calendar of Event di 34 (tiga puluh empat)
provinsi. Kegiatan ini merupakan stimulan bagi seluruh provinsi untuk membuat
event bertaraf nasional maupun internasional agar meningkatkan perekonomian
masyarakat dengan menyeluruh. Berjumlah 107 (seratus tujuh) event yang
dilaksakan pada tahun 2018.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 58
5) Dukungan pengembangan Pariwisata di Daerah melalui Dana Dekosentrasi
Pariwisata yang sekarang ini menjadi leading sector dalam pembangunannya,
melalui Kementerian Keuangan, bidang pariwisata diberikan kepercayaan untuk
mendapatkan dana dekonsentasi yang digunakan pada beberapa kegiatan,
diantaranya adalah dengan pendukungan event di 34 (tiga puluh empat) provinsi
di Indonesia.
6) Misi Penjualan Destinasi Pariwisata Prioritas Danau Toba di Dalam Negeri 2018
Dukungan Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan destinasi Danau Toba
dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan Sales Mission Danau Toba di
Indonesia yang dilaksanakan di enam kota besar yaitu Yogyakarta, Surabaya,
Semarang, DKI Jakarta, Bandung, dan Makasaar yang merupakan kantong-kantong
wisawatan nusantara, yaitu dengan mempertemukan sellers dari Sumatera Utara
dengan buyers dari Daerah Istimewa. Industri pariwisata yang terlibat dalam
kegiatan ini terdiri dari Travel Agent (TA), Tour Operator (TO), hotel dan resort,
dan airlines dari Sumatera Utara yang menjual paket-paket wisata Danau Toba.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 59
5
Indikator IKSS Travel dan
Tourism Competitiveness Index
(TTCI) bertujuan mengukur daya
saing pariwisata terhadap
pariwisata negara lain di dunia.
Analisis daya saing menggunakan
hasil evaluasi dalam bentuk
Travel and Tourism Competitive
Index (TTCI). Indeks dikeluarkan
oleh World Economic Forum
(WEF) untuk mengukur faktor-
faktor dan kebijakan suatu
negara yang memungkinkan pengembangan berkelanjutan dari sektor perjalanan
(travel) dan pariwisata, yang pada akhirnya, akan berkontribusi terhadap
pengembangan dan daya saing suatu negara. Hasil pengukuran TTCI oleh World
Economic Forum (WEF) dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
Hasil evaluasi TTCI Indonesia tahun 2017 lebih baik dibanding penilaian tahun
2015 dimana Indonesia berada di peringkat 50 dari 140 negara dengan TTCI sebesar 4.
Namun, penilaian tidak hanya terbatas pada nilai TTCI Indonesia sendiri, melainkan
perbandingan terhadap negara-negara kompetitor. Lingkup kompetitor dalam hal ini
adalah beberapa negara penyelenggara pariwisata di kawasan ASEAN, meliputi
Malaysia, Philipines, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Pada trend subindeks TTCI TTA 2017 diketahui bahwa terdapat dua subindeks
TTCI yang mengalami penurunan yaitu subindeks human resource and labor market
serta price competitiveness. Perbaikan terkait 2 (dua) subindeks adalah peluang bagi
Kementerian Pariwisata untuk dapat meningkatkan indeks TTCI pada tahun 2019.
Pada bulan Oktober 2018, Indonesia berada di peringkat 9 menjadi negara
dengan pertumbuhan pariwisata tercepat di dunia, mengalahkan Filipina, Thailand,
TRAVEL AND TOURISM COMPETITIVENESS INDEX (TTCI)
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 60
Malaysia, dan Singapura. Top-30 ini didasarkan pada pertumbuhan absolut periode
tahun 2011 hingga 2017 untuk empat indikator Perjalanan & Pariwisata utama hasil
pendataan dan kajian World Travel & Tourism Council (WTTC):
1. Total PDB Perjalanan & Turisme;
2. Belanja pengunjung asing (ekspor pengunjung);
3. Belanja domestic; dan
4. Investasi modal pada sektor perjalanan & wisata peringkat keseluruhan
diperoleh dengan menghitung peringkat rata-rata (dengan bobot yang sama)
dari ke-empat indikator konstituen.
Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI)
Indeks daya saing TTCI TA 2018
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
TARGET REALISASI Capaian
Indeks daya saing TTCI n.a n.a -
Seperti yang sudah diceritakan di atas, bahwa peringkat pariwisata Indonesia
menunjukkan peningkatan sejak tahun 2013 dan melesat menjadi peringkat ke-42
pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018, WTTC tidak melakukan penilaian dan
akan dilakukan pada tahun 2019.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 61
Perbandingan Indeks daya saing TTCI TA 2018 dengan target TA 2019
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2018 2019
TARGET REALISASI TARGET
Indeks daya saing TTCI n.a n.a #30
Hal ini akan terus ditingkatkan yaitu perbaikan dua subindeks TTCI yang
mengalami penurunan pada trend TTCI Indonesia tahun 2017 yaitu subindeks human
resource and labor market serta price competitiveness. Selain hal tersebut beberapa
perolehan pencapaian di kancah dunia internasional diharapkan juga dapat
menjadikan indeks TTCI Indonesia tahun 2019 meningkat. Di antaranya adalah
ditetapkannya Bali sebagai “The Best Destination in The Worls” oleh TripAdvisor pada
tahun 2017, serta sebagai Destinasi Terindah untuk versi Lonely Planet pada
November 2018 (Indonesia Top Ten Countries Best in Travel) dan Versi Rough Guides,
situs Pemandu Perjalanan Asal Inggris pada Januari 2019 (Indonesia peringkat ke-6
Negara Terindah di Dunia). Selain itu, Versi World Travel & Tourism Council (WTTC)
pada September 2018 menyampaikan Indonesia sebagai pertumbuhan pariwisata
tercepat dengan beberapa poitnya adalah sebagai berikut:
1. Indonesia peringkat 9 Pertumbuhan Pariwisata Tercepat di Dunia;
2. Indonesia peringkat 3 Pertumbuhan Pariwisata Tercepat di Asia; dan
3. Indonesia peringkat 1 Pertumbuhan Pariwisata Tercepat di Asia Tenggara.
Dengan beberapa pencapaian Pariwisata Indonesia di dunia internasional
Kemenpar optimis dengan target yang ditetapkan pada tahun 2019, yaitu # 30 akan
diperoleh.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 62
Gambar Penghargaan Wonderful Indonesia dari tahun 2016 – 2018
Gambar Pencapaian Pariwisata Indonesia dari tahun 2013 – 2017
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 63
6
Jumlah investasi Sektor Pariwisata merupakan IKSS yang bertujuan mengukur
besarnya jumlah investasi sektor pariwisata yang diukur dalam juta USD. Investasi
yang dimaksud merupakan akumulasi dari penanaman modal asing (PMA) maupun
penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Investasi yang cukup besar dibutuhkan dalam rangka mengembangkan destinasi
pariwisata yang berkualitas, yaitu: meliputi pengembangan Atraksi, Amenitas dan
Aksesibilitas (3A). Untuk itu, investasi sektor pariwisata perlu ditingkatkan sebagai
modal utama dalam pengembangan destinasi pariwisata. Target realisasi Investasi
sektor pariwisata tahun 2018 sebesar USD 2,000 juta, meningkat 14,3% dari target
tahun 2017 sebesar US$1,750 juta.
Adapun realisasi jumlah investasi sektor pariwisata tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Target dan Realisasi Jumlah investasi sektor pariwisata
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Jumlah investasi sektor pariwisata
(USD Juta) 2.000 1.608,65 80,43%
Dari tabel di atas, jumlah realisasi indikator mencapai 1.608,65 juta USD dari
target 2000 juta USD. Pada tahun 2018 terdapat perubahan pada cara pengumpulan
data realisasi jumlah investasi sektor pariwisata, data realisasi diperoleh dengan
menggunakan sistem Online Single Submission (OSS) yang berdampak pada data
realisasi investasi tidak dapat diperoleh langsung dari sistem Business Intelligence
Online (BI Online) yang mencantumkan 4 digit KBLI seperti tahun sebelumnya,
melainkan hanya terdiri dari 2 digit KBLI sehingga tidak dapat diperoleh data
subsektor pariwisata yang lebih detail. Pasca penggunaan sistem OSS ini, data realisasi
investasi sektor pariwisata tahun 2018 hanya terdiri dari 4 sub-sektor (Jasa
Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi; Hotel dan Restoran; Kawasan Pariwisata;
dan Jasa Lainnya).
Jumlah Investasi Sektor Pariwisata
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 64
Realisasi investasi berdasarkan sub-sektor:
Nilai realisasi investasi pariwisata tersebut di atas dikeluarkan oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang meliputi realisasi investasi Penanaman
Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berikut:
Realisasi Investasi Pariwisata Jumlah (US$ Juta) (Data kuartal I)
Penanaman Modal Asing (PMA) 952,95
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 655,70
Total Investasi Pariwisata 1.608,65
* Sumber: BKPM, 2018
Realisasi investasi sektor pariwisata tahun 2014 – 2017 mengalami
pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan realisasi investasi selama empat tahun
terakhir dapat terlihat pada tabel berikut:
Realisasi Investasi Sektor Pariwisata Tahun 2014 – 2018
Realisasi 2018 2017 2016 2015 2014
PMA (US$) 952,95 1.326,56 1.192,92 732,46 511,81
PMDN (US$) 655,70 461,49 159,96 316,61 173,08
Total 1.608,65 1.788,05 1352,88 1.049,07 648,89
*Sumber : BKPM, 2018
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 65
Upaya yang telah dilakukan dalam bidang investasi pariwisata di Indonesia
antara lain :
1. Penerapan Online Single Submission (OSS) diharapkan memperbaiki iklim investasi
di Indonesia. Penerapan OSS menjadi kesungguhan pemerintah menertibkan,
menyelaraskan dan mensistematiskan proses perizinan berusaha. Sistem ini akan
memudahkan investor dalam berinvestasi di Indonesia khususnya di sektor
pariwisata.
2. Pemerintah telah menyediakan alternatif pembiayaan untuk sektor pariwisata yaitu
pembiayaan kredit (kredit komersial atau KUR), pembiayaan oleh lembaga
pembiayaan, Reksa Dana Pariwisata Terpadu (RDPT), dan fasilitas likuiditas
pembiayaan perumahan untuk homestay desa wisata.
3. Pada tahun 2018 pemerintah sudah menurunkan suku bunga KUR dari 9% per
tahun menjadi 7% per tahun. Terdapat 12 (dua belas) bidang usaha sektor
pariwisata yang berlokasi di destinasi wisata yang dibiayai oleh KUR, yaitu daya tarik
wisata, jasa transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan dan minuman,
penyediaan akomodasi, penyelenggara kegiatan hiburan dan rekreasi, penyelenggaraan
MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), jasa informasi pariwisata, jasa Konsultan
pariwisata, usaha jasa pramuwisata, wisata tirta, serta industri kerajinan dan pusat oleh-
oleh.
4. Adanya subsidi dari pemerintah yang sifatnya produktif seperti subsidi untuk
infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Secara otomatis, citra dan kredibilitas
pemerintah untuk iklim investasi bertambah baik.
Untuk mendukung peningkatan investasi pariwisata, Kementerian Pariwisata telah
melakukan kegiatan promosi investasi pariwisata melalui pertemuan bisnis dan event
investasi antara lain Regional Investment Forum (RIF) di Yogyakarta, Pendukungan
THINC Indonesia 2018 di Jakarta, dan Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS)
Pariwisata ke-III dengan tema “Investasi dan Pembiayaan” di Jakarta.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 66
Dalam rangka mendukung peningkatan investasi sektor pariwisata, Kementerian
Pariwisata menargetkan tambahan kebutuhan investasi tahun 2019 sebagai berikut:
Untuk mencapai target kebutuhan investasi tahun 2019, Pengembangan investasi
pariwisata diupayakan melalui pemetaan kawasan strategis, pemetaan iklim investasi
pariwisata, penyusunan skema dan proposal investasi pariwisata daerah, partisipasi
investment forum, promosi investasi, koordinasi penetapan kawasan ekonomi khusus
(KEK) pariwisata, serta fasilitasi koordinasi percepatan pembangunan fasilitas dan
konektivitas (pembangunan pelabuhan, bandara, dan marina).
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 67
7
Pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional bertujuan untuk melihat
peningkatan/ penurunan jumlah usaha sektor pariwisata di Indonesia. Usaha yang
dimaksud adalah usaha kecil dan menengah maupun perusahaan besar yang terdaftar
di Kementerian Perdagangan yang kriterianya mengikuti regulasi yang berlaku. Cara
perhitungan IKSS ini adalah membandingkan jumlah usaha baru di sektor pariwisata
yang terdaftar mellalui Online Single Submission (OSS) dengan data usaha sektor pariwisata
hasil sensus ekonomi/survey terbaru BPS.
Target dan Realisasi Pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional TA 2018
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) TARGET REALISASI CAPAIAN %
Pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional (%) 2% 4% 200
Pertumbuhan industri pariwisata tahun 2018 dapat melampaui target yang
ditetapkan dengan adanya OSS yang memudahkan pelaku usaha pariwisata untuk
mendaftarkan usahanya secara online, mudah dan cepat.
Berdasarkan Renstra 2018-2019 IKSS Pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional
merupakan IKSS baru untuk Kemenpar. Capaian IKSS Pertumbuhan Industri Pariwisata
Nasional adalah 200% dengan target 2% dan realisasi 4%. Data capaian ini merupakan
bersifat sementara dan akan diupdate. Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
mencapai target pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional TA 2018 antara lain:
1. Koordinasi Penyusunan NSPK, Tata Kelola Industri Pariwisata, Penyusunan Standar
Usaha, dan Uji Publik Naskah Standar Usaha
Guna mewujudkan industri pariwisata berdaya saing global yang mampu
meningkatkan kualitas pelayanan kepariwisataan dan produktivitas usaha pariwisata
perlu dilakukan sinergitas antara Pemerintah, Industri dan masyarakat untuk
mengelola 13 jenis usaha pariwisata.
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Kementerian Pariwisata
Pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 68
menyesuaikan regulasi tersebut dengan merevisi Peraturan Menteri Pariwisata
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Usaha Pariwisata dengan Peraturan
Menteri Pariwisata Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Pariwisata.
2. Kajian Tata Kelola Industri Pariwisata
Kementerian Pariwisata telah menyusun kebijakan-kebijakan terkait industri
pariwisata, seperti Kebijakan terkait dengan Pendaftaran Usaha Pariwisata,
Kebijakan Standar Usaha Pariwisata, Kebijakan Sertifikasi Usaha Pariwisata, serta
Penerapan Sistem Online Single Submission.
3. Indonesia Muslim Travel Index (IMTI)
Sumatera Barat ditargetkan mendapat peringkat 1 (satu) Destinasi Wisata Halal
Terbaik di dunia (The Best of Global Muslim Travel Index) di tahun 2019, salah satu
strategi utama Kementerian Pariwisata adalah dengan menyelenggarakan Indonesia
Muslim Travel Index (IMTI) sebagai panduan pengembangan pariwisata halal
nasional secara terintegrasi. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
gambaran untuk Sumatera Barat dalam mengembangkan pariwisata halal ke depan
agar menjadi Destinasi Halal kelas dunia yang berkontribusi dalam meningkatkan
kunjungan wisatawan ke Indonesia.
4. Penyusunan Profil Industri Pariwisata
Tujuan penyusunan profil industri pariwisata adalah memperoleh gambaran profil 13
(tiga belas) jenis usaha pariwisata di Indonesia berupa database yang memiliki
manfaat aplikasi 3P (Pengembangan, Pemasaran dan Pelayanan). Adapun output
pelaksanaan kegiatan dalam rangka penyusunan profil industri pariwisata antara
lain:
a. Survei Industri Pariwisata
Survei Industri Pariwisata telah dilakukan di DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa
Barat dan Jawa Tengah. Kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan BPS
melibatkan koordinasi dengan asosiasi usaha pariwisata, akademisi, serta
stakeholder lainnya, merupakan kegiatan survei tambahan dalam rangka
mendukung/melengkapi survei Nesparnas yang telah dilakukan oleh BPS. Dari
hasil survei tersebut dilakukan analisis agar diperoleh gambaran umum kondisi
industri pariwisata Indonesia dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 69
b. Kajian Awal Dampak Sektor Pariwisata Terhadap Perekonomian Indonesia
Kegiatan ini kerjasama Kemenpar dengan LPEM FEB UI untuk melaksanakan
kegiatan pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi dampak sektor
pariwisata terhadap perekonomian Indonesia yang dipergunakan untuk
penyusunan strategi dan kebijakan dalam pengembangan pariwisata.
c. Penyusunan Roadmap Profil Industri Pariwisata
Kegiatan penyusunan roadmap profil industri ini memuat sekilas kajian akademik
dan urgensi penyusunan profil industri pariwisata, program/kegiatan/rencana
aksi dari tahun ke tahun (selama lima tahun ke depan), target, prioritas, waktu,
output, outcomes, peran dan penanggung jawab, serta mengakomodir umpan balik
sebagai perbaikan dalam penyusunan profil industri pariwisata.
d. Penyusunan Kajian Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Pariwisata
Kegiatan penyusunan kajian KBLI bidang Pariwisata dilakukan bersama dengan
BPS bertujuan untuk memberikan gambaran cakupan industri pariwisata yang
disesuaikan dengan International Recommendation for Tourism Statistic (IRTS).
Perbandingan capaian IKSS Pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional
TA 2018 dan TA 2019
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) 2018 2019
TARGET REALISASI TARGET
Pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional (%) 2% 4% 3%
Capaian IKSS pertumbuhan industri pariwisata TA 2018 adalah 200% dengan realisasi
4% dari target 2%. Strategi Kemenpar untuk meningkatkan Industri Pariwisata Nasional
adalah sebagai berikut:
1. Membangun Kerjasama Pengembangan Industri Pariwisata;
2. Deregulasi Peraturan Perundang-undangan Terkait Pariwisata;
3. Diversifikasi Produk Pariwisata; dan
4. Pengelolaan data, informasi serta Teknologi Informasi dan Komunikasi Pariwisata.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 70
8
Rasio usaha pariwisata yang tersertifikasi terhadap total usaha pariwisata
nasional bertujuan untuk mengetahui sejauh mana usaha pariwisata dapat memenuhi
standar usaha yang telah ditetapkan sesuai dengan Undang-Undang 10 Tahun 2009
yang menyatakan setiap pengusaha pariwisata wajib menerapkan standar usaha.
Target dan Realisasi
Rasio Usaha Pariwisata yang tersertifikasi terhadap Total Usaha Pariwisata Tahun 2018
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS) TARGET REALISASI CAPAIAN %
Rasio Usaha Pariwisata yang tersertifikasi terhadap Total Usaha Pariwisata
2,50% 1,82% 72.80%
Jumlah usaha pariwisata yang tersertifikasi pada tahun 2018 adalah sebanyak
228 hotel. Sedangkan jumlah hotel seluruh Indonesia adalah sebanyak 12.536 hotel
berbintang maupun melati.
Sampai saat ini sertifikasi usaha yang dilaksanakan lebih dititikberatkan pada
sertifikasi usaha hotel mengingat akomodasi merupakan pengeluaran terbesar dari
wisatawan mancanegara (berdasarkan Passanger Exit Survey 2016), dan sudah
tersedianya Standar Usaha Hotel yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel, serta
Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata (LSUP) yang akan mengaudit juga cukup banyak.
Sedangkan untuk jenis usaha lainnya, akan secara bertahap didorong untuk memenuhi
sertifikasi usaha.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab tidak tercapainya target Rasio Usaha
Pariwisata yang tersertifikasi terhadap Total Usaha Pariwisata adalah kurangnya
pemahaman dari para pelaku usaha terhadap pentingnya Sertifikasi Usaha Pariwisata,
untuk meningkatkan pemahaman dari para pelaku usaha tersebut perlu peranan dari
Kementerian Pariwisata untuk melakukan sosialisasi terkait dengan Kebijakan
Sertifikasi dan Standar Usaha Pariwisata. Selain itu perlu dilakukan peninjauan ulang
RASIO USAHA PARIWISATA YANG TERSERTIFIKASI TERHADAP TOTAL USAHA PARIWISATA NASIONAL
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 71
terhadap Standar Usaha Hotel sebagaimana untuk melakukan sertifikasi Usaha Hotel,
pelaku usaha perlu memenuhi persyaratan dasar yakni TDUP, Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Sehat, dan Sertifikat Kualitas Air. Sampai dengan saat
ini belum seluruh Kabupaten/Kota dapat menerbitkan SLF, sehingga pelaku usaha
kesulitan utnuk melakukan Sertifikasi Usaha Pariwisata.
Kegiatan-Kegiatan yang dilaksanakan guna mencapai target indeks pertumbuhan
pariwisata nasional dan rasio usaha pariwisata yang tersertifikasi terhadap total usaha
pariwisata nasional TA 2018 antara lain:
1. Pembahasan penyusunan Juknis Pengembangan Skema Sertifikasi Usaha Pariwisata;
dan
2. Penyusunan Pedoman Pelatihan Calon Auditor Usaha Pariwisata.
Rasio Usaha Pariwisata yang tersertifikasi terhadap Total Usaha Pariwisata TA 2018 dan TA 2019
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS)
2018 2019
TARGET REALISASI TARGET
Rasio Usaha Pariwisata yang tersertifikasi terhadap Total Usaha Pariwisata
2.50% 1,82% 3%
Berdasarkan Renstra TA 2018-2019 IKSS Rasio Usaha Pariwisata yang
tersertifikasi terhadap total usaha pariwisata merupakan IKSS baru bagi Kemenpar
sehingga tidak dapat disajikan perbandingannya dengan capaian di tahun
sebelumnya. Sedangkan target TA 2019 adalah 3%, akan dicapai dengan upaya
sebagai berikut:
1. Peningkatan kemitraan industri pariwisata melalui penerapan pedoman green
hotel, pedoman pariwisata berkelanjutan, penyusunan SNI usaha jasa dan
usaha sarana pariwisata, fasilitasi investasi usaha pariwisata, pengembangan
dan peningkatan jenjang keterampilan tenaga kerja lokal dalam bidang
pariwisata;
2. Dukungan peningkatan kapasitas usaha dan industri pariwisata;
3. Penyusunan standar usaha pariwisata;
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 72
4. Penyusunan materi dan uji sertifikasi usaha jasa, sertifikasi produk pariwisata
serta sarana pariwisata; dan
5. Peningkatan kapasitas organisasi/asosiasi di sektor usaha jasa dan sarana
pariwisata.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 73
9
Rasio SDM Pariwisata Nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM Pariwisata
Nasional bertujuan untuk membandingkan jumlah usaha pariwisata yang tersertifikasi
terhadap total usaha pariwisata di Indonesia. Sertifikasi yang dimaksud sebagai prasyarat
usaha sektor pariwisata. Bukti realisasi/pemenuhan dari IKU ini adalah hasil perhitungan
jumlah sertifikasi usaha pariwisata nasional terhadap total usaha pariwisata nasional
yang terdaftar.
Target dan Realisasi Rasio SDM Pariwisata Nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM Pariwisata Nasional
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) TARGET REALISASI CAPAIAN
Rasio SDM Pariwisata Nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM Pariwisata
Nasional (%)
2 1,98 99%
Capaian pada Tahun 2018 merupakan rasio jumlah tenaga kerja SDM Pariwisata
hingga tahun 2018 yang mencapai 3.780.000 orang terdiri dari tenaga kerja pariwisata
langsung (direct). Sementara jumlah SDM tersertifikasi pada tahun 2018 mencapai
75.000 orang (1.98% dari Total SDM Pariwisata).
Dengan meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM diharapkan kualitas
pelayanan dalam bidang kepariwisataan menjadi lebih baik, serta meningkatnya daya
saing SDM pariwisata Indonesia terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia
(MEA). Sasaran dari meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata
adalah peningkatan kualitas pelayanan untuk wisatawan baik mancanegara maupun
nusantara. Kualitas pelayanan yang baik terhadap wisatawan diharapkan memberikan
impresi yang baik dan menimbulkan keinginan untuk kembali berkunjung. Di samping
itu, sasaran tersebut juga berdampak pada meningkatnya daya saing SDM pariwisata
Indonesia terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
RASIO SDM PARIWISATA NASIONAL YANG TERSERTIFIKASI TERHADAP TOTAL SDM PARIWISATA NASIONAL
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 74
Perbandingan Tenaga Kerja Pariwisata dan Total SDM Tersertifikasi
Perkembangan capaian indikator Jumlah Sumber Daya Manusia di Sektor
Pariwisata yang disertifikasi apabila dibandingkan antara realisasi dengan target setiap
tahunnya sejak Tahun 2016 - 2018, dapat dilihat dalam tabel 3.4 Perbandingan Jumlah
SDM Pada Sektor Pariwisata yang Disertifikasi sebagai berikut: Jumlah SDM Pariwisata
Nasional yang tersertifikasi terhadap total SDM Pariwisata Nasional
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS)
TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah SDM Pariwisata Nasional yang tersertifikasi (orang)
75.000 75.000 100%
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 75
Perbandingan Jumlah SDM pada Sektor Pariwisata yang Disertifikasi
Jumlah SDM pada sektor pariwisata
yang disertifikasi
2018 2017 2016
REALISASI CAPAIAN (%)
REALISASI CAPAIAN (%)
REALISASI CAPAIAN (%)
Jumlah SDM pada sektor
pariwisata yang disertifikasi
(orang)
75.000 100 65.000 100 35.150 100.4
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian indikator kinerja Jumlah Sumber Daya
Manusia di Sektor Pariwisata yang disertifikasi pada tahun 2018 mencapai target 100%.
Peningkatan target sertifikasi kompetensi SDM kepariwisataan pada tahun 2018
mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini
dikarenakan tingginya kebutuhan SDM di sektor pariwisata yang kompeten dan
bersertifikat. Strategi yang dilakukan Kementerian Pariwisata dalam mencapai target
tersebut adalah dengan melaksanakan sertifikasi kompetensi terhadap SDM pada sektor
industri pariwisata. Dimulai pada tahun 2017, Kementerian Pariwisata tidak hanya
memfasilitasi kegiatan Sertifikasi Kompetensi bagi SDM pada sektor industri pariwisata,
namun juga memfasilitasi kegiatan Sertifikasi Kompetensi bagi siswa/siswi dan
mahasiswa/mahasiswi pada sektor Pendidikan (Perguruan Tinggi dan SMK) bidang
pariwisata.
Kegiatan Sertifikasi Kompetensi bagi SDM pada keseluruhan target sektor
Industri pariwisata dan sebagian target sektor Pendidikan bidang pariwisata
dilaksanakan oleh 27 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pihak ke 3 (tiga)/ P3 pada
bidang pariwisata yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata. LSP P3 Bidang
Pariwisata yang melaksanakan sertifikasi tersebut antara lain:
Lembaga Sertifikasi Profesi P3
NO. NAMA LSP
1 LSP PARIWISATA BALI 2 LSP COHESPA 3 LSP PARIWISATA HOUSEKEEPER INDONESIA 4 LSP PARIWISATA BUNAKEN INDONESIA 5 LSP PARIWISATA ANGING MAMMIRI 6 LSP PARIWISATA BHAKTI PERSADA
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 76
Sedangkan Sertifikasi Kompetensi bagi siswa/i dan mahasiswa/i pada sektor Pendidikan
bidang pariwisata dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pihak ke 1 (satu) yang
dimiliki oleh masing-masing Lembaga Pendidikan yang bekerjasama dengan Kementerian
Pariwisata, antara lain:
Lembaga Sertifikasi Profesi P1
NO NAMA LSP
1 LSP AKPINDO STEIN 2 LSP STP TRISAKTI 3 LSP STP SAHID 4 LSP JIHS 5 LSP STP BANDUNG 6 LSP STP NUSA DUA BALI 7 LSP LPK HOTEL & CRUISE INTERNATIONAL 8 LSP LPK PPKIP JAYA WISATA 9 LSP SEKOLAH PERHOTELAN BALI
10 LSP LPK MONARCH BALI 11 LSP SEKOLAH PERHOTELAN INTERNASIONAL 12 LSP DMI HOTEL SCHOOL
7 LSP HOSPITALITY CAKRAWALA INDONESIA 8 LSP PARIWISATA NASIONAL 9 LSP PARIWISATA LANCANG KUNING NUSANTARA
10 LSP PARIWISATA INDONESIA 11 LSP PARIWISATA MAHAMU MANDIRI 12 LSP PARIWISATA BALI INTERNASIONAL 13 LSP PARIWISATA BINA KOMPETENSI 14 LSP PARIWISATA GUNADHARMA UTAMA 15 LSP PARIWISATA WIYATA NUSANTARA 16 LSP PEMANDU WISATA NUSANTARA 17 LSP MICE 18 LSP PRAMUWISATA INDONESIA 19 LSP PARIWISATA SPA TIRTANIRWANA 20 LSP CREW KAPAL PESIAR DAN KAPAL NIAGA INTERNASIONAL 21 LSP JAMINAN MUTU KEAMANAN PANGAN 22 LSP PARIWISATA KOMODO FLORES 23 LSP HOTEL PARIWISATA MEDAN 24 LSP PARIWISATA RAFFLESIA 25 LSP SPA NASIONAL 26 LSP HOTEL DAN RESTORAN JAKARTA 27 LSP ATDA 28 LSP KAPAL PESIAR HARAPAN MULYA 29 LSP CITRA INSAN 30 LSP LAUNDRY INDONESIA 31 LSP PARIWISATA SPA INDONESIA 32 LSP PARIWISATA JAKARTA
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 77
13 LSP ADIC 14 LSP AKPAR MEDAN 15 LSP AKPAR MAKASSAR 16 LSP UIB BATAM 17 LSP SMK PARAMITHA JAKARTA 18 LSP SMK 4 SURAKARTA 19 LSP SMKN 6 SEMARANG 20 LSP SMK 3 PURWOKERTO 21 LSP SMK 3 MAGELANG 22 LSP SMK 1 KALASAN 23 LSP SMK 4 YOGYAKARTA 24 LSP SMK 4 YOGYAKARTA 25 LSP SMK 6 YOGYAKARTA 26 LSP SMK 3 KEDIRI 27 LSP SMK 2 BOYOLANGU 28 LSP SMK 3 MALANG 29 LSP SMK 6 SURABAYA 30 LSP SMK 1 SURABAYA 31 LSP SMK 8 SURABAYA 32 LSP SMK 2 KEDIRI 33 LSP SMK 1 BUDURAN SIDOARJO 34 LSP SMK 2 MAGETAN 35 LSP SMK 3 BLITAR 36 LSP SMK 2 BONDOWOSO 37 LSP SMK 1 BANYUWANGI 38 LSP SMK 1 CERME GRESIK 39 LSP SMK 2 TUBAN 40 LSP SMK 1 NGASEM 41 LSP SMK 1 JOMBANG 42 LSP SMK 2 JOMBANG 43 LSP SMK PGRI 2 KEDIRI 44 LSP SMK 2 LUMAJANG 45 LSP SMK 3 JEMBER 46 LSP SMK 1 POGALAN 47 LSP SMK PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI 48 LSP SMK 3 PEKANBARU 49 LSP SMK 1 PEKANBARU 50 LSP SMK 1 KUPANG 51 LSP SMK 3 BENGKULU 52 LSP SMK 9 PADANG 53 LSP SMK 6 PADANG 54 LSP SMK 2 PADANG
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 78
Adapun bidang yang diujikan baik pada sektor industri pariwisata maupun sektor Pendidikan
(perguruan tinggi dan SMK) bidang pariwisata antara lain:
Bidang yang Disertifikasi
NO BIDANG SERTIFIKASI
1 BIDANG HOTEL DAN RESTORAN 2 BIDANG BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) 3 BIDANG MICE 4 BIDANG SPA 5 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA 6 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA SELAM 7 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA OUTBOUND 8 BIDANG KEPEMANDUAN EKOWISATA 9 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA MUSEUM
10 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA GUNUNG 11 BIDANG TOUR LEADER 12 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA AGRO 13 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA ARUNG JERAM 14 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA GOA 15 BIDANG KEPEMANDUAN WISATA MANCING
Upaya untuk mencapai target rasio SDM Pariwisata Nasional yang tersertifikasi terhadap
total SDM Pariwisata Nasional pada TA 2019, yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan kompetensi tenaga kerja kepariwisataan melalui sertifikasi kompetensi;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas lulus perguruan tinggi pariwisata;
3. Optimasi penelitian dan pengembangan sebagai dasar perumusan arah kebijakan
kepariwisataan;
4. Pengembangan wisata budaya, alam, dan buatan melalui diversifikasi, diferensiasi,
peningkatan dan pengembangan wisata kuliner dan spa, pengembangan wisata
sejarah dan religi, pengembangan wisata tradisi dan seni budaya, pengembangan
wisata perdesaan dan perkotaan, pengembangan wisata bahari, pengembangan
wisata ekologi dan petualangan, pengembangan kawasan wisata, dan pengembangan
wisata konvensi, olahraga dan rekreasi; dan
5. Penguatan kapasitas masyarakat melalui kelompok sadar wisata, peningkatan
kapasitas usaha masyakarat, serta internalisasi sadar wisata dan sapta pesona.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 79
10
Indeks Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengembangan Pariwisata Nasional
merupakan IKSS yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil penelitian
dan pengembangan pariwisata nasional. Hasil penelitian dan pengembangan yang
dimaksud adalah penelitian dan pengembangan yang dilakukan Kementerian Pariwisata
maupun perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Pariwisata. Pemanfaatan
dilakukan dalam rangka peningkatan performa kepariwisataan nasional dibandingkan
jumlah penelitian dan pengembangan yang dihasilkan. Bukti realisasi/pemenuhan dari
IKSS ini adalah hasil asessmen pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
pariwisata nasional.
Target dan Realisasi Indeks Pemanfaatan Hasil Penelitian Dan Pengembangan Pariwisata Nasional
Tahun 2018
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET REALISASI CAPAIAN %
Indeks Pemanfaatan Hasil Penelitian Dan
Pengembangan Pariwisata Nasional
25% 24,1% 96,40
Jumlah Penelitian dan Penelitian yang dimanfaatkan
Satuan Kerja Jumlah Penelitian Hasil Penelitian
yang dimanfaatkan
Asdep Industri dan
Regulasi Pariwisata
5 2
STP Bandung 6 3
STP Bali 19 3 Poltekpar Medan 8 4 Poltekpar Palembang 5 0
Poltekpar Makasar 10 1 Poltekpar Lombok 5 1
TOTAL 58 14
Realisasi Indeks Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengembangan Pariwisata
Nasional adlaah 24,1% dari target 25% dengan jumlah penelitian 58 dengan hasil
penelitian yang dimanfaatkan sebanyak 14 penelitian. Setiap penelitian yang dihasilkan
INDEKS PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 80
pada tahun 2018 belum dapat langsung dimanfaatkan. Hal tersebut dikarenakan hasil
penelitian yang dilakukan setiap tahunnya selesai di akhir tahun sehingga tidak semua
penelitian yang ditargetkan langsung dapat dimanfaatkan.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan guna mencapai target indeks
pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan Pariwisata Nasional TA 2018 antara
lain:
1. Diseminasi Hasil Penelitian
Output dari kegiatan yaitu menyebarluaskan hasil penelitian agar dapat
dimanfaatkan oleh satker terkait sebagai bahan masukan perumusan kebijakan
Memberikan tambahan dan wawasan dari para peneliti lain.
2. Rakor Penelitian Kepariwisataan
Rakor Penelitian Kepariwisata dilakasanakan sebagai sarana sinkronisasi rencana
program penelitian oleh Asdep Industri dan Regulasi Pariwisata dan Perguruan
Tinggi Pariwisata guna mendukung pencapaian target 20 juta wisatawan
mancanegara tahun 2019.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 81
11
Nilai RB Kementerian Pariwisata merupakan IKSS yang bertujuan untuk
mengukur implementasi reformasi birokrasi di Kementerian Pariwisata. Reformasi
Birokrasi merupakan program nasional yang bertujuan untuk mengubah birokrasi di
Indonesia menuju birokrasi yang profesional. Nilai RB dikeluarkan oleh KemenPAN RB
setiap tahun untuk setiap K/L/P dalam rangka evaluasi performa birokrasi.
Nilai RB Kementerian Pariwisata Tahun 2018
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET REALISASI CAPAIAN %
Nilai RB Kementerian Pariwisata 78 76,90 98,59%
Berdasarkan nilai RB yang dikeluarkan KemenPAN RB tahun 2018 berdasarkan
surat B/218/M.RB.06/2018 tanggal 31 Desember 2018 hal Hasil Evaluasi Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Tahun 2018 bahwa indeks reformasi birokrasi di Kementerian
Pariwisata tahun lalu 76,87 menjadi 76,90 (98,59%) di tahun 2018 dengan kategori
“BB”. Rincian hasil evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
Komponen Penilaian Reformasi Birokrasi Tahun 2017 - 2018
NO KOMPONEN PENILAI BOBOT 2017 2018
Nilai % Nilai %
A Komponen Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5 4,05 81.00% 4,06 81.20%
2 Penataan Peraturan Perundang- undangan
5 3,34 66.80% 3,44 68.80%
3 Penataan dan Penguatan Organisasi
6 4,67 77.83% 4,68 78.00%
4 Penataan Tatalaksana 5 3,76 75.20% 3,82 76.40%
5 Penataan Sistem Manajemen SDM
15 10,81 72.07% 11,55 77.00%
6 Penguatan Akuntabilitas 6 4,81 80.17% 4,92 82.00%
7 Penguatan Pengawasan 12 7,97 66.42% 8,03 66.92%
NILAI RB KEMENTERIAN PARIWISATA
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 82
NO KOMPONEN PENILAI BOBOT 2017 2018
Nilai % Nilai %
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
6 4,69 78.17% 4,63 77.17%
Total Komponen Pengungkit (A) 60 44,09 73.48% 45,13 75.22%
B Komponen Hasil
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 10,09 72.07% 10,62 75.86%
2 Survei Internal Integritas Organisasi
6,00 5,27 87.83% 4,37 72.83%
3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi
7,00 6,69 95.57% 5,88 84.00%
4 Opini BPK 3,00 3,00 100.00% 3,00 100.00%
5 Survei Sekternal Pelayanan Publi 10,00 9,28 92.80% 7,90 79.00%
Sub Total Komponen Hasil 40,00 32,78 81.95% 81.95% 79.43%
Indeks Reformasi Birokrasi 100 76,87 76.87% 76.87% 76.90%
Kementerian Pariwisata telah melakukan berbagai upaya perbaikan pada
penerapan reformasi birokrasi untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik.
Perbaikan tersebut antara lain malalui pembentukan agen perubahan di setiap unit
kerja, penerapan seleksi terbuka untuk pengisian jabatan pimpinan tinggi serta
penggunaan e-government yang semakin merata.
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA 83
Sebagai strategi untuk terus meningkatkan nilai RB, Kementerian Pariwisata akan:
1. Melakukan reviu atas road map reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian
Pariwisata;
2. Secara berjenjang menginternalisasikan arah perubahan yang dicanangkan kepada
seluruh satuan kerja;
3. Evaluasi atas kemajuan pelaksanaan “agen perubahan”;
4. Mewajibkan setiap atasan langsung melakukan supervisi, coaching dan konselling
secara berkala kepada masing-masing bawahannya;
5. Melaksanakan pelatihan untuk memperkuat integritas aparatur; dan
6. Meningkatkan kapasitas Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB).
BAB IV PENUTUP
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
78
BAB IV PENUTUP
Pariwisata merupakan sektor
yang menjanjikan untuk
peningkatan nilai tambah
ekonomi terhadap sebuah
produk khususnya aset
kepariwisataan nasional baik
alam, budaya maupun
khusus/buatan. Dampak
langsung pengembangan
pariwisata adalah peningkatan
kunjungan wisatawan yang
dapat dilihat pada peningkatan
penerimaan devisa negara.
Dengan menjadikan bidang pariwisata sebagai salah satu leading sector diharapkan
www.kemenpar.go.id
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
79
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang dapat dirasakan
sampai dengan level terkecil dalam kelompok masyarakat.
Kementerian Pariwisata telah melakukan upaya untuk meningkatkan sektor
pariwisata nasional, terbukti dengan capaian kinerja Kementerian Pariwisata pada
Tahun 2018 yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Capaian kinerja
sasaran strategis Kementerian Pariwisata dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (2018-2019) adalah sebagai berikut:
Pertama, peningkatan sektor pariwisata dapat dilihat melalui beberapa indikator
kunci antara lain: jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 15,81 Juta
sesuai dengan indikator sasaran strategisnya pertumbuhan jumlah wisman
realisasinya adalah 12,61% yang menghasilkan devisa sebesar Rp 224 triliun.
Kedua, hingga akhir tahun 2018 jumlah wisatawan nusantara yang melakukan
perjalanan sebanyak 303,5 juta perjalanan, secara numeric capaiannya sudah
melebihi target dari yang sudah ditetapkan dengan peningkatan pergerakan
wisnus 12,07%.
Ketiga, kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar
5,25%, dengan rasio SDM Pariwisata Nasional yang tersertifikasi terhadap Total
SDM Pariwisata Nasional 1,98%.
Capaian kinerja Kementerian Pariwisata pada tahun 2018 ini menjadi modal positif
dalam rangka pencapaian target sektor pariwisata di tahun 2019 yang penuh
harapan dan tantangan.