RENCANA STRATEGIS BIRO PKLN TAHUN 2015-2019bpkln.kemdikbud.go.id/Renstra-BPKLN.pdf · RKA-KL =...
Transcript of RENCANA STRATEGIS BIRO PKLN TAHUN 2015-2019bpkln.kemdikbud.go.id/Renstra-BPKLN.pdf · RKA-KL =...
Januari 2018
RENCANA STRATEGIS BIRO PKLN
TAHUN 2015-2019
“Terwujudnya Layanan Prima dalam Perencanaan dan Kerjasama
Luar Negeri berlandaskan Gotong Royong”
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019 i
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (Renstra Biro PKLN) Tahun
2015-2019 ini disusun sebagai penjabaran Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 2015-2019. Sejalan dengan Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2015-2019, Renstra Biro PKLN 2015-2019 ini juga memuat visi, misi, tujuan, strategis,
kebijakan, dan kegiatan bidang perencanaan dan bidang kerja sama luar negeri sesuai
dengan tugas dan fungsi yang diemban oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri.
Renstra Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri 2015-2019 ini merupakan dasar dan
pedoman bagi segenap pimpinan dan staff Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam melaksanakan Kegiatan “Peningkatan
Layanan Prima dalam Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan” yang bernaung di bawah Program “Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan”pada
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta, Kepala Biro Perencanaan dan KLN,
Suharti NIP 196911211992032002
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019 ii
DDAAFFTTAARR IISSII
Kata Pengantar ........................................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................................. ii
Daftar Gambar ....................................................................................................................... iii
Daftar Tabel ........................................................................................................................... iv
Daftar Lampiran ..………………………………………………………………………………………………………………….v
Daftar Istilah dan Singkatan (Glossary) .................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Landasan Hukum ......... ....................................................................................2
C. Paradigma Perencanaan dan KLN ................................................................ 4
D. Kondisi Umum ............................................................................................... 6
E. Potensi dan Permasalahan ............................................................................ 6
1. Analisis Lingkungan Strategis .................................................................... 6
2. Tantangan dalam Pengelolaan Perencanaan dan KLN Periode .............. 12
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN BIRO PERENCANAAN DAN KLN
A. Visi Biro Perencanaan dan KLN .................................................................... 20
B. Misi Biro Perencanaan dan KLN ................................................................... 23
C. Tujuan Strategis Biro Perencanaan dan KLN ................................................ 23
D. Sasaran Strategis Biro Perencanaan dan KLN ............................................... 24
E. Tata Nilai Biro Perencanaan dan KLN ........................................................... 24
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
A. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Jenderal......................................... 26
B. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan KLN .............................. 28
C. Kerangka Regulasi........................................................................................ 38
D. Kerangka Kelembagaan ............................................................................... 39
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja .............................................................................................. 44
B. Kerangka Pendanaan ................................................................................... 45
C. Sistem Pemantauan dan Evaluasi ..... …………………………………………………………46
BAB V PENUTUP………………. .................................................................................................. 55
LAMPIRAN
Lampiran 1: Matriks Kinerja dan Pendanaan Biro Perencanaan dan KLN
Lampiran 2: Matriks Kerangka Regulasi Biro Perencanaan dan KLN
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019 iii
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL
Tabel 1.1 Tantangan Bidang Perencanaan 16
Tabel 1.2 Tantangan Bidang Kerjasama Luar Negeri 18
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 3.1
Makna Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif
Misi Biro PKLN 2015 - 2019
Tujuan Strategis Biro PKLN 2015 – 2019
Sasaran Program Biro PKLN 2015 – 2019
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program (IKP)
20
23
23
24
27
Tabel 3.2 Pentahapan Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis SK1 29
Tabel 3.3 Pentahapan Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis T2 31
Tabel 3.4 Rumusan Strategi Umum 33
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Keterkaitan Strategi Umum dengan Arah Kebijakan
Kerangka Regulasi Biro Perencanaan dan KLN
33
38
Tabel 4.1
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan Pelayanan
Prima Dalam Perencanaan, Penganggaran, dan Kerja Sama Luar Negeri 44
Tabel 4.2 Rancangan Alokasi Pendanaan Peningkatan Pelayanan Prima dalam
Perencanaan, Penganggaran, dan Kerja Sama Luar Negeri 45
Tabel 4.3 Indikator Keluaran Sub-Bidang Perencanaan Program dan Anggaran 47
Tabel 4.4 Strategi dan Aktivitas untuk Mencapai Output/Suboutput pada Sub-
Bidang Perencanaan Program dan Anggaran 48
Tabel 4.5 Indikator Keluaran Sub-Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program 49
Tabel 4.6 Strategi dan Aktivitas untuk Mencapai Output/Suboutput pada Sub-
Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program 49
Tabel 4.7 Indikator Keluaran Sub-Bidang Kerja Sama Luar Negeri 50
Tabel 4.8 Strategi dan Aktivitas untuk Mencapai Output/Suboutput pada Sub-
Bidang Kerja Sama Luar Negeri 51
Tabel 4.9 Indikator Keluaran Sub-Bidang Layanan Internasional 52
Tabel 4.10 Strategi dan Aktivitas untuk Mencapai Output/Suboutput pada Sub-
Bidang Layanan Internasional 52
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019 iv
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR
Gambar 2.1 Tata Nilai Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Pihak-pihak yang Berinteraksi atau
yang Dilayani 25
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penerapan Strategi Pencapaian Tujuan Strategis SK1 30
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Kerangka Berpikir Penerapan Strategi Pencapaian Tujuan Strategis SK2
Struktur Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Saat ini
Berdasarkan Permendikbud No. 11 Tahun 2015)
Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
32
40
41
Gambar 4.1 Posisi Program dan Kegiatan berdasarkan Restrukturisasi Program dan
Kegiatan 46
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019 v
DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN
Lampiran 2.1.1 Analisis Lingkungan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Bidang Perencanaan L1.1
Lampiran 2.1.2 Analisis Lingkungan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Bidang Kerja Sama Luar Negeri L1.2
Lampiran 2.2.1 Tantangan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Bidang Perencanaan L1.3
Lampiran 2.2.2 Tantangan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Bidang Perencanaan L1.4
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019 vi
DDAAFFTTAARR IISSTTIILLAAHH
DDAANN SSIINNGGKKAATTAANN ((GGLLOOSSSSAARRYY))
A APBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN = Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ASEAN = Assosiation of South East Asia Nations B BAPPENAS = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional D D4 = Diploma 4 DAK = Dana Alokasi Khusus DAU = Dana Alokasi Umum DIPA = Daftar Isian Pelaksaan Anggaran DSS = Decision Support System F FLI = Fasilitasi Layanan Internasional I IIEP = International Institute for Education Planning IKK = Indikator Kinerja Kegiatan IKU = Indikator Kinerja Utama K K/L = Kementerian / Lembaga KLN = Kerjasama Luar Negeri KPJM = Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah M MDGs = Millennium Development Goals Mendiknas = Menteri Pendidikan Nasional N NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia NSPK = Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria P PBK = Penganggaran Berbasis Kinerja Permendikas = Peraturan Menteri Pendidikan Nasional PHLN = Pinjaman dan Hibah Luar Negeri POS = Prosedur Operasi Standar PP = Peraturan Pemerintah PuP3B = Pendidikan untuk perkembangan, pengembangan, dan/atau
pembangunan berkelanjutan
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019 vii
R Renja = Rencana Kerja Renstra = Rencana Strategis RI = Republik Indonesia RKA-KL = Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga RPJMN = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJPN = Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPPNJP = Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang S S-1 = Strata 1 (sarjana) S-2 = Strata 2 (magister) S-3 = Strata 3 (doktor) SDM = Sumber Daya Manusia SI = Sistem Informasi SILN = Sekolah Indonesia di Luar Negeri SKPD = Satuan Kerja Perangkat Daerah
T Tata Nilai = Pandangan hidup dan kesepakatan atas norma dalam
mengelola organisasi TIK = Teknologi Informasi dan Komunikasi U UNESCO = United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization Unified Budgeting = Sistem penganggaran terpadu UPT = Unit Pelaksana Teknis UU = Undang Undang UUD 1945 = Undang Undang Dasar 1945 UU SPPN = Undang Undang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional W WRI = Wakil Republik Indonesia
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015—2019 telah
disahkan secara resmi melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22
Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015. Seiring dengan berjalannya waktu, struktur
organisasi Kemendikbud berubah lagi sesuai Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015
tanggal 23 Januari 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berkaitan
dengan restrukturisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut maka
Renstra Kemendikbud versi 12 Juni 2015 tersebut di atas direvisi berdasarkan
Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut disusun dengan mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015—2019 yang
disahkan pada tanggal 8 Januari 2015. RPJMN 2015—2019 ditujukan untuk lebih
memantapkan pembangunan Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk pengembangan
kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. RPJMN
2015—2019 tersebut mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005—2025.
RPPNJP telah dijabarkan ke dalam empat tema pembangunan pendidikan, yaitu tema
pembangunan periode I (2005—2009) dengan fokus pada peningkatan kapasitas dan
modernisasi; tema pembangunan periode II (2010—2015) dengan fokus pada
penguatan pelayanan; tema pembangunan periode III (2015—2020) dengan fokus
pada penguatan daya saing regional; dan tema pembangunan periode IV (2020—2025)
dengan fokus pada penguatan daya saing internasional.
Sejalan dengan perkembangan struktur organisasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Struktur organisasi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri juga
mengalami perubahan baik dalam struktur organisasi maupun dalam tata-kerja
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 2
organisasi. Perubahan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang perencanaan
pembangunan pendidikan dan kerja sama Luar Negeri, Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri berkewajiban memberi pelayanan yang prima kepada mitra kerja
dan pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan baik di pusat maupun di daerah.
Tema pembangunan periode II pada RPPNJP tersebut itu sangat sesuai dengan tugas
dan fungsi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri.
Guna mewujudkan tujuan pembangunan pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi
antara lain mencerdaskan kehidupan bangsa, diperlukan perencanaan yang handal,
tepat sasaran, terukur, efektif, efisien, dan akuntabel. Untuk mendukung upaya
tersebut Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri perlu mempunyai pedoman
yang dapat dijadikan acuan bagi seluruh pegawai di lingkungan Biro Perencanaan dan
Kerja Sama Luar Negeri. Rencana strategis Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri ini disusun guna memenuhi tuntutan tersebut.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
2015—2019 adalah sebagai berikut:
1. Landasan Hukum Bidang Perencanaan
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
d. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
e. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
f. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
g. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005—2025;
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 3
h. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
i. UU nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
j. UU nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
k. Undang-Undang No. 2 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah;
l. Pemerintah No. 21 tahun 2004 tentang Penyusunan RKA-K/L;
m. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2006 Tentang Perencanaan
Pembangunan Nasional;
n. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
o. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015—2019;
p. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 38 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 18 Tahun 2011
tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di lingkungan Kementerian
Pendidikan Nasional.
2. Landasan Hukum Bidang Kerja Sama Luar Negeri
a. Undang-Undang No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri;
b. Undang-Undang No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional;
c. Keputusan Presiden RI No. 108 Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan RI
di Luar Negeri;
d. Keputusan Presiden RI No. 32 Tahun 2012 tentang Keanggotaan Indonesia
pada Organisasi Internasional;
e. Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 1961 tentang Darmasarjana,
Darmasiswa, dan Darmatamu kepada cendekiawan, mahasiswa, pelajar, dan
pejabat negara asing (penjelasan dalam Tambahan Lembar Negara Nomor
2268);
f. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Pemberian Tunjangan
Darmasiswa Kepada Mahasiswa Asing Yang Belajar Di Indonesia;
g. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2009 tentang Beasiswa Unggulan;
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 4
h. Permendikbud Nomor 93 Tahun 2013 tentang Pemberian Tunjangan
Darmasiswa Kepada Mahasiswa Asing yang Belajar di Indonesia dan Pemberian
Tunjangan Pengelolaan Program Darmasiswa Kepada Lembaga Perguruan
Tinggi Penyelenggara Program Beasiswa Darmasiswa;
i. Permendikbud Nomor 95 Tahun 2013 tentang Beasiswa Unggulan;
j. Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
C. Paradigma Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Reformasi sistem perencanaan dan penganggaran merupakan amanat Undang-
Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Wujud dari
reformasi sistem perencanaan dan penganggaran tersebut adalah diterapkannya
sistem penganggaran terpadu (unified budgeting), berbasis kinerja, dan berjangka
menengah. Selama periode RPJMN 2015--2019 sebagian konsep tersebut telah
dilaksanakan antara lain dengan dihapusnya sistem penganggaran yang
memisahkan anggaran rutin dan anggaran pembangunan yang diganti dengan
sistem anggaran terpadu sejak tahun anggaran 2015. Implementasi konsep
penganggaran terpadu tersebut didukung dengan diterapkannya aplikasi Rencana
Kerja Kementerian dan Lembaga (Renja-K/L) serta aplikasi Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L). Sementara itu penerapan konsep
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) atau Performance Based Budgeting (PBB)
dan konsep Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) atau Medium Term
Expenditure Framework (MTEF) telah diadopsi dalam Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015—2019 dan mulai diterapkan pada
perencanaan tahun anggaran 2016. Sebagai konsekuensi reformasi sistem
perencanaan dan penganggaran tersebut dilakukan restrukturisasi program dan
kegiatan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerapkan reformasi
perencanaan dan penganggaran tersebut yang dituangkan dalam Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015—2019.
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri sebagai unit kerja bidang
perencanaan pada tingkat kementerian menyusun Rencana Strategis dengan
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 5
mengacu pada reformasi perencanaan dan penganggaran tersebut. Dengan
dibentuknya pemerintahan baru melalui Kabinet Kerja.
Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Tahun 2015—2019
disusun berdasarkan beberapa paradigma. Perincian paradigma itu adalah sebagai
berikut:
1. Paradigma Pendidikan
a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;
b. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, dan demokratis;
c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
d. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar, Indonesia Kerja
dan Indonesia Sejahtera;
f. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik;
g. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
h. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali
kurikulum pendidikan nasional;
i. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan;
2. Paradigma Pembangunan dan Kebudayaan
a. diterapkannya sistem penganggaran terpadu (unified budgeting), berbasis
kinerja, dan berjangka menengah
b. Implementasi konsep penganggaran terpadu tersebut didukung dengan
aplikasi Renja-K/L serta aplikasi RKA-K/L
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 6
c. penerapan konsep Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) atau Performance
Based Budgeting (PBB) dan konsep Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
(KPJM) atau Medium Term Expenditure Framework (MTEF)
D. Kondisi Umum Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Dalam menyusun rencana strategis 2015—2019 Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri, diperlukan analisis kondisi internal dan eksternal sistem perencanaan dan
kerja sama luar negeri saat ini sebagai bahan penyusunan kebijakan dan kegiatan lima
tahun ke depan. Berikut uraian capaian Biro Perencanaan dan KLN periode 2010—
2014.
1. Telah ditetapkan Permendikbud Nomor 93 Tahun 2013 tentang Pemberian
Tunjangan Darmasiswa Kepada Mahasiswa Asing yang Belajar di Indonesia dan
Pemberian Tunjangan Pengelolaan Program Darmasiswa Kepada Lembaga
Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Beasiswa Darmasiswa.
2. Telah ditetapkan Permendikbud Nomor 95 Tahun 2013 tentang Beasiswa
Unggulan;
E. Potensi dan Permasalahan
1. Analisis Lingkungan Strategis
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri merupakan unit kerja di ling-
kungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertanggung jawab
dalam meng-koordinasikan tugas dan fungsi di bidang perencanaan dan kerja
sama luar negeri seperti dituangkan dalam Permendikbud Nomor 11 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Guna menjamin terlaksananya tugas dan fungsi tersebut dalam
kurun waktu lima tahun ke depan, diperlukan analisis kondisi lingkungan
strategis yang berpengaruh terhadap kinerja Biro Perencanaan dan Kerja Sama
Luar Negeri ke depan. Analisis yang dilakukan adalah analisis kondisi lingkungan
in-ternal dan kondisi lingkungan eksternal Biro Perencanaan dan Kerjasana Luar
Negeri.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 7
a. Analisis Kondisi Internal
Sebagai bagian dari analisis lingkungan strategis, dalam analisis kondisi
internal perlu dikaji kekuatan dan kelemahan yang ditemui dalam lingkungan
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri.
1) Kekuatan
Pada saat Rencana Strategis ini disusun, Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri memiliki 144 pegawai yang tersebar di empat bagian.
Sebanyak 130 orang (86,7%) pegawai telah bekerja lebih dari 10 tahun.
Sebagian besar pegawai (84%) telah menduduki Golongan III dan
Golongan IV. Berdasarkan pendidikan, sebagian besar (107 orang atau
74%) pegawai berkualifikasi Sarjana ke atas, yaitu 2% berkualifikasi S3,
16% berkualifikasi S2, dan 56% berkualifikasi S1.
Jumlah dan pengalaman kerja serta kualifikasi pegawai tersebut
merupakan salah satu kekuatan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri. Kekuatan yang lain dari sisi pegawai adalah bahwa pada
umumnya pegawai Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
khususnya yang tergolong generasi muda sangat bersemangat untuk
meningkatkan kompetensi di bidang perencanaan maupun bidang kerja
sama luar negeri. Potensi untuk maju tersebut didukung antara lain oleh
komitmen pimpinan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri untuk
meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
pelaksanaan rencana dan program.
Lingkungan kerja di Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri sangat
kondusif. Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri telah memiliki
sarana dan prasana yang memadai dalam menunjang tugas dan
fungsinya. Salah satu sarana yang memadai adalah fasilitas teknologi
informasi termasuk fasilitas koneksi ke jaringan internet baik secara
tetap (fixed connection) maupun nirkabel (wireless) yang tersedia selama
24 jam. Salah satu kekuatan lain yang mendorong peningkatan kualitas
perencanaan khususnya perencanaan program adalah telah tersedianya
Prosedur Operasi Standar (POS) Perencanaan dan Penganggaran.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 8
Reformasi Birokrasi Internal yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang berdampak pada penyatuan fungsi perencanaan dan
fungsi penganggaran (semula pada Biro Keuangan) di bawah Biro PKLN
membuat proses tersebut mudah diintegrasikan dan semua dokumen
perencanaan dan penganggaran berada pada satu unit. Dari sisi
kewenangan dalam bidang perencanaan, Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri memiliki kewenangan dalam melakukan koordinasi
baik secara horizontal (koordinasi dengan Kementerian/Lembaga) di
tingkat pusat, maupun koordinasi secara vertikal dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah Bidang Pendidikan di provinsi maupun
kabupaten/kota.
Sama seperti pada bidang perencanaan, pada bidang kerja sama luar
negeri juga terdapat sejumlah kekuatan. Kekuatan tersebut antara lain
komitmen pimpinan Biro untuk meningkatkan kualitas layanan kerja
sama luar negeri, tersedianya prosedur operasional standar layanan kerja
sama luar negeri, serta adanya Atase Pendidikan pada Kantor Perwakilan
RI di 18 negara sebagai kepanjangan tangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di luar negeri dan satu wakil RI untuk UNESCO. Dalam waktu
dekat akan dibuka tiga kantor Atase Pendidikan baru (China, India, dan
Korea Selatan).
2) Kelemahan
Walaupun dari aspek pendidikan dan pengalaman kerja pegawai Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri termasuk baik dan merupakan
kekuatan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, namun dari sisi
usia, ternyata faktor usia menjadi kelemahan pegawai Biro Perencanaan
dan Kerja Sama Luar Negeri. Dari aspek kualifikasi dan aspek usia,
sebanyak 38 orang atau 26% pegawai Biro Perencanaan dan Kerja Sama
Luar Negeri berkualifikasi D III ke bawah dan telah berusia di atas 46
tahun, 12 orang di antaranya telah berusia di atas 51 tahun yang akan
pensiun dalam lima tahun ke depan. Kelompok pegawai dengan
kualifikasi D III ke bawah dan telah berusia di atas 46 tahun ini
merupakan kelompok sangat kritis yang dalam lima tahun ke depan
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 9
memerlukan regenerasi. Pegawai Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri yang termasuk kelompok kritis juga adalah pegawai yang
berkualifikasi di bawah D III ke bawah dan berusia 38 – 45 tahun,
berkualifikasi D III 38 – 45 tahun, serta berkualifikasi S1 tetapi telah
berusia di atas 46 tahun. Kelompok ini juga termasuk kelompok yang
akan sulit ditingkatkan kualifikasinya. Berdasarkan potensi, hanya 38
orang atau 25,3% SDM Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
yang memiliki potensi yang besar untuk ditingkatkan kualifikasinya. Hal
ini menunjukkan bahwa selama ini belum ada analisis kebutuhan
pegawai di Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri. Hal ini
merupakan salah satu kelemahan yang ditemui. Dampak lain dari tidak
adanya analisis kepegawaian ini adalah adanya penumpukan jumlah
pegawai pada usia di atas 40 tahun, sementara jumlah pegawai di bawah
38 tahun persentasenya sangat kecil (hanya 23 orang atau 15,3%). Hal ini
menyebabkan lemahnya proses transfer of knowledge dari staf senior
kepada staf junior.
Kualifikasi pegawai merupakan kekuatan. Namun jika dikaji dari aspek
bidang keilmuan yang seyogyanya diperlukan dalam bidang perencanaan
terlihat adanya kelemahan. Ilmu perencanaan dan teknologi informatika
dan komunikasi (TIK) merupakan titik lemah pegawai Biro Perencanaan
dan Kerja Sama Luar Negeri. Hanya sedikit pegawai yang menguasai ilmu
perencanaan. Bahkan tidak ada pegawai yang memiliki kualifikasi
pendidikan dan pelatihan (Diklat) International Institute for Education
Planning (IIEP). Dalam bidang TIK, walaupun ada pegawai Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri yang menguasai ilmu TIK,
namun jumlahnya sangat terbatas. Biro Perencanaan dan Kerja Sama
Luar Negeri perlu segera menyusun strategi pemberdayaan SDM melalui
peningkatan kualifikasi SDM yang ada, pelatihan peningkatan kapasitas
(capacity building), serta rekrutmen calon pegawai baru dengan
kualifikasi S1 atau lebih tinggi dalam bidang yang sesuai khususnya
dalam bidang perencanaan, hubungan internasional, dan TIK.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 10
Dari sisi proses perencanaan, walaupun sudah ada Peraturan Meteri
Pendidikan dam Kebudayaan yang mengatur tugas dan fungsi Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, nampaknya tugas dan fungsi
tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya. Salah satu indikasi dari
lemahnya penerapan tugas dan fungsi tersebut adalah belum adanya
rincian atau detil perencanaan program sampai ke level kabupaten dan
kota.
Sistem perencanaan yang baik adalah sistem perencanaan yang
didasarkan pada hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahun
sebelumnya (T-1) seperti ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 39
Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan. Namun dalam hal ini Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri belum mampu melakukan evaluasi tersebut.
Kenyataan ini ditunjukkan oleh tidak adanya prosedur Operasi baku
sistem pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.
Hal ini merupakan salah satu kelemahan yang dijumpai. Perencanaan
yang baik juga seyogyanya didasarkan pada data perencanaan yang
akurat. Dalam hal ini, sistem informasi perencanaan belum sepenuhnya
mendukung proses perencanan program tahunan.
Pada bidang kerja sama luar negeri, beberapa kelemahan antara lain
adalah lemahnya penguasaan bahasa asing dan teknologi informatika
dan komunikasi (TIK) oleh pegawai bidang kerja sama luar Negeri,
budaya dan etos kerja yang belum sesuai dengan tuntutan, pembagian
tugas kepada pegawai yang belum proporsional, kondisi ketergantungan
informasi kepada instansi lain/mitra kerja dalam pelaksanaan fasilitasi
dan pemberian layanan, serta masih lemahnya monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kerja sama luar negeri.
b. Analisis Kondisi Eksternal
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 11
Pembangunan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal, baik
kondisi eksternal yang berdampak positif (berupa peluang-peluang) maupun
yang berdampak negatif (ancaman-ancaman).
1) Peluang
Beberapa peluang yang dapat mendorong terlaksananya bidang
perencanaan adalah sebagai berikut. Peraturan mengenai tugas dan fungsi
Biro, yaitu Permendiknas No. 39 tahun 2005 yang telah diperbaharui
dengan Permendiknas Nomor 36 Tahun 2010. Sejalan dengan itu, tuntutan
dari pimpinan pada level Kementerian untuk meningkatkan kualitas
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan sesuai Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 yang telah
dilengkapi dengan perangkat lunak (software) pendukungnya merupakan
peluang yang sangat baik. Kuatnya landasan hukum proses perencanaan,
khususnya Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah
No. 40 tahun 2006 serta peraturan perundangan terkait juga merupakan
peluang. Selain itu disahkannya Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan memberi landasan yang kuat bagi pelaksanaan program
dan kegiatan pembangunan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pencanangan reformasi birokrasi di semua
kementerian/lembaga oleh pemerintah termasuk di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan peluang untuk
menata organisasi dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kualitas
layanan.
Dalam bidang kerja sama luar negeri bidang pendidikan peluang-peluang
yang ada juga banyak melalui forum kerja sama bilateral, regional, dan
multilateral. Peluang-peluang tersebut antara lain adalah berkembangnya
kerja sama luar negeri serta banyaknya komitmen pemerintah dengan
negara lain dan organisasi internasional dan regional di bidang pendidikan
sebagai dampak dari globalisasi. Komitment Pemerintah untuk
meningkatkan sebanyak mungkin perguruan tinggi Indonesia menjadi
bermutu internasional juga merupakan peluang di bidang kerja sama luar
negeri. Berubahnya pola pikir negara-negara maju yang mendorong
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 12
mahasiswa, dosen, peneliti, guru, dan siswa untuk mencari pengalaman di
negara berkembang merupakan peluang yang sangat baik. Sebagai dampak
dari perubahan tersebut adalah meningkatnya jumlah mahasiswa asing
yang ingin belajar di Indonesia, termasuk belajar bahasa dan seni-budaya
Indonesia. Sama seperti halnya untuk bidang perencanaan, reformasi
birokrasi juga merupakan peluang yang harus direbut dalam rangka
meningkatkan pelayanan kerja sama luar negeri dan perbaikan sistem
penilaian kinerja.
Dalam bidang TIK sebagai acuan Bagian Sistem Informasi, telah ada
Peraturan Menteri Pendidikan No. 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu, pemberlakuan Undang-Undang No.
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang
menyatakan bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik
dan/atau hasil cetaknya dapat menjadi alat hukum yang sah, merupakan
peluang untuk mendorong peningkatan akuntabilitas.
2) Ancaman
Beberapa hal yang dapat menjadi ancaman bagi berkembangnya layanan
dan fasilitasi dalam bidang kerja sama luar negeri antara lain adalah belum
tersedianya fasilitas visa pelajar bagi mahasiswa asing yang akan belajar di
Indonesia. Selain itu lemahnya koordinasi antarinstansi pemerintah dalam
memberikan layanan ijin tinggal mahasiswa dan tenaga kerja asing di bidang
pendidikan merupakan ancaman dalam upaya peningkatan layanan kerja
sama luar negeri. Dalam kaitan dengan perdagangan bebas, belum adanya
regulasi yang mengatur beroperasinya lembaga pendidikan asing di
Indonesia merupakan ancaman pula.
2. Tantangan dalam Pengelolaan Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Berdasarkan analisis lingkungan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
faktor eksternal (peluang dan ancaman) serta hubungan antar faktor-faktor
tersebut, dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 13
pengelolaan perencanaan dan kerja sama luar negeri. Tantangan-tantangan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tantangan Bidang Perencanaan dan Penganggaran
1) Mengembangkan kualitas perencanaan dan penganggaran melalui
peningkatan jumlah dan kemampuan pegawai;
2) Menjaga konsistensi kualitas dan akuntabilitas perencanaan,
penganggaran, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan;
3) Meningkatkan penggunaan TIK dalam optimalisasi proses perencanaan,
penganggaran, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan;
4) Meningkatkan fungsi koordinasi secara vertikal dan horizontal dalam
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan;
5) Melaksanakan reformasi perencanaan dan penganggaran sebagai bagian
dari reformasi birokrasi;
6) Melakukan harmonisasi peraturan perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;
7) Melakukan evaluasi mekanisme koordinasi antara pusat dengan daerah,
koordinasi internal di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, serta koordinasi antar K/L di pusat;
8) Melakukan advokasi kepada satuan kerja di pusat dan di daerah dalam
bidang perencanaan dan penganggaran;
9) Mengkaji skema distribusi anggaran di pusat dan di daerah dan
pemanfaatannya;
10) Menerapkan TIK dalam mendukung proses perencanaan dan
penganggaran sesuai dengan Renstra Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 2015 – 2019 dan peraturan perundangan yang berlaku;
11) Meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang perencanaan pembangunan
pendidikan dan TIK untuk meningkatkan profesionalisme staf Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri dalam proses perencanaan;
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 14
12) Melakukan evaluasi sistem perencanaan dan evaluasi pelaksanaan sistem
perencanaan;
13) Menyelesaikan POS Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, serta POS Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
14) Mengembangkan sistem informasi sebagai alat bantu efektivitas dan
efisiensi perencanaan;
15) Melakukan koordinasi dan integrasi pendataan antarunit di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan verifikasi pendataan dengan
daerah;
16) Meningkatkan kemampuan manajerial dan menerapkan sistem
manajemen berbasis kinerja di lingkungan Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri;
17) Meningkatkan koordinasi dengan daerah untuk meningkatkan komitmen
daerah dalam melaksanakan Renstra Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sesuai dengan kemampuannya masing-masing;
18) Melakukan rekrutmen tenaga siap pakai untuk meningkatkan kualitas
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan;
19) Meningkatkan peran sistem informasi (SI) untuk mendukung SDM/Staf TIK
dalam meningkatkan kualitas layanan dalam bidang perencanaan;
20) Melakukan evaluasi perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan di daerah;
21) Melakukan koordinasi dengan unit utama, K/L lain, dan pemerintah daerah
dalam meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan.
b. Tantangan Bidang Kerja Sama Luar Negeri
1) Membentuk tim evaluasi kerja sama internasional untuk melihat peluang
kerja sama internasional di bidang pendidikan.
2) Melakukan koordinasi dengan berbagai perwakilan negara lain atau intansi
asing untuk membuka peluang kerja sama di bidang pendidikan.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 15
3) Meningkatkan peran Atase Pendidikan dan WRI di UNESCO agar secara
aktif membangun kerja sama dengan pemerintah atau instansi di negara
lokasi Atase Pendidikan dan WRI di UNESCO.
4) Menerapkan teknologi TIK untuk mensosialisikan peluang dan mekanisme
belajar di Indonesia serta menjembatani antara mahasiswa asing yang ingin
belajar di Indonesia dengan lembaga pendidikan di Indonesia.
5) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi prosedur layanan kerja sama luar
negeri.
6) Meningkatkan koordinasi antar-KL dalam proses perijinan tinggal
mahasiswa/tenaga kerja asing bidang pendidikan di Indonesia (termasuk
visa pelajar).
7) Meningkatkan koordinasi di internal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam penyelenggaraan kerja sama luar negeri termasuk
pengelolaan sekolah Indonesia di luar negeri.
8) Melakukan evaluasi persyaratan kerja sama luar negeri untuk menjamin
akuntabilitas pendirian lembaga pendidikan asing di Indonesia.
9) Meningkatkan peran Atase Pendidikan bersama Perwakilan RI di luar
negeri dalam upaya menyosialisasikan kondisi keamanan dan pendidikan di
Indonesia secara berkesinambungan kepada negara-negara dimana Atase
Pendidikan tersebut berada.
10) Memanfaatkan media Teknologi Informatika dan Komunikasi untuk
menyosialisasikan kondisi pendidikan di Indonesia.
11) Mengembangkan kompetensi SDM Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri dalam kemampuan bahasa asing dan hubungan internasional untuk
mendorong peningkatan kerja sama dengan negara lain.
12) Mengembangkan Sistem Informasi untuk meningkatkan kualitas layanan
kerja sama luar negeri dan pelayanan mahasiswa asing yang mau belajar di
Indonesia.
13) Menyempurnakan prosedur monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerja
sama luar negeri.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 16
14) Meningkatkan koordinasi antarunit di lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk mengefektifkan monitoring dan evaluasi kerja sama
luar negeri dan pengelolaan sekolah Indonesia di luar negeri.
15) Meningkatkan koordinasi antarunit di lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk mengefektifkan monitoring dan evaluasi pinjaman
dan hibah luar negeri (PHLN).
16) Melakukan rekrutmen SDM siap pakai untuk meningkatkan monitoring dan
evaluasi kerja sama luar negeri.
c. Pengelompokan Tantangan Berdasarkan Komponen Pengelolaan
Organisasi
Tantangan-tantangan dalam bidang perencanaan dan bidang kerja sama luar
negeri yang berhasil diidentifikasi berdasarkan analisis kondisi lingkungan
internal dan kondisi lingkungan eksternal Biro Perencanaan dan Kerja sama
Luar Negeri dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan
komponen pengelolaan organisasi. Pengelompokkan berdasarkan komponen
pengelolaan organisasi tersebut adalah: (i) Proses, (ii) Koordinasi dan
Interaksi Antarorganisasi, (iii) Pengelolaan Data dan Informasi, dan (iv)
SDM dan Organisasi.
Berdasarkan pengelompokan komponen pengelolaan organisasi, tantangan-
tantangan dalam bidang perencanaan dan bidang kerja sama luar negeri
pada masing-masing komponen disajikan berturut-turut pada Tabel 1.1 dan
Tabel 1.2.
Tabel 1.1 Tantangan Bidang Perencanaan
No KOMPONEN TANTANGAN
1. PROSES 1. Menjaga konsistensi kualitas dan akuntabilitas perencanaan,
penganggaran, pengendalian, dan evaluasi pelaksanan rencana
pembangunan.
2. Melaksanakan reformasi perencanaan dan penganggaran
sebagai bagian dari reformasi birokrasi.
3. Melakukan harmonisasi peraturan perencanaan,
penganggaran, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan
4. Mengkaji skema distribusi anggaran di pusat dan di daerah
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 17
No KOMPONEN TANTANGAN
5. Menyelesaikan POS Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan.
6. Melakukan evaluasi sistem perencanaan dan evaluasi
pelaksanaan sistem perencanaan.
7. Melakukan evaluasi perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan di daerah.
KOORDINASI DAN
INTERAKSI
ANTARORGANI
SASI
1. Meningkatkan koordinasi secara vertikal dan secara horizontal
dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan.
2. Melakukan evaluasi mekanisme koordinasi antara pusat
dengan daerah, koordinasi internal di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, serta koordinasi antar K/L di
pusat.
3. Melakukan koordinasi dengan unit utama dan daerah dalam
meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan
4. Meningkatkan koordinasi dengan daerah untuk meningkatkan
komitmen daerah dalam melaksanakan Renstra Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan kemampuannya
masing-masing.
3 PENGELOLAAN
DATA DAN
INFORMASI
1. Meningkatkan penggunaan TIK dalam optimalisasi proses
perencanaan dan penganggaran, pengendalian, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan.
2. Menerapkan TIK dalam mendukung proses perencanaan sesuai
dengan Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2015–2019 dan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Mengembangkan sistem informasi sebagai alat bantu
efektivitas dan efisiensi perencanaan.
4. Melakukan koordinasi dan integrasi pendataan antarunit di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
verifikasi pendataan dengan daerah.
5. Meningkatkan peran sistem informasi (SI) untuk peningkatan
kinerja SDM/staf di bidang TIK dan Perencanaan.
4 SDM DAN
ORGANISASI
1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran melalui
peningkatan jumlah dan kemampuan pegawai.
2. Melakukan advokasi kepada satuan kerja di pusat dan di daerah
dalam bidang perencanaan.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 18
No KOMPONEN TANTANGAN
3. Meningkatkan kompetensi SDM bidang perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
serta TIK untuk mendukung peningkatan profesionalisme
proses perencanaan dalam mendukung optimalisasi proses
perencanaan.
4. Meningkatkan kemampuan manajerial dan menerapkan sistem
manajemen berbasis kinerja di lingkungan Biro Perencanaan
dan Kerja Sama Luar Negeri.
5. Melakukan rekrutmen tenaga siap pakai untuk meningkatkan
kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan.
Tabel 1.2 Tantangan Bidang Kerja Sama Luar Negeri
No KOMPONEN TANTANGAN
1 PROSES 1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi prosedur layanan
kerja sama luar negeri.
2. Melakukan evaluasi persyaratan kerja sama luar negeri
untuk menjamin akuntabilitas pendirian lembaga pendidikan
asing di Indonesia.
3. Menyempurnakan prosedur monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kerja sama luar negeri.
KOORDINASI DAN
INTERAKSI
ANTARORGANISASI
1. Melakukan koordinasi dengan berbagai perwakilan negara
lain atau intansi asing, dan organisasi internasional dan
regional untuk membuka peluang kerja sama di bidang
pendidikan.
2. Meningkatkan koordinasi antar-KL dalam proses perijinan
tinggal mahasiswa/tenaga kerja asing bidang pendidikan di
Indonesia (termasuk student visa) dan pelaksanaan kegiatan
kegiatan UNESCO didalam dan luar negeri
3. Meningkatkan koordinasi di internal Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyelenggaraan kerja
sama luar negeri termasuk pengelolaan sekolah Indonesia di
luar negeri.
4. Meningkatkan koordinasi antara unit di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
meningkatkan monitoring dan evaluasi kerja sama luar
negeri dan pengelolaan sekolah Indonesia di luar negeri.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 19
No KOMPONEN TANTANGAN
3 PENGELOLAAN
DATA DAN
INFORMASI
1. Menerapkan teknologi TIK untuk mensosialisikan peluang
dan mekanisme belajar di Indonesia serta menjembatani
antara mahasiswa asing yang ingin belajar di Indonesia
dengan lembaga pendidikan di Indonesia.
2. Memanfaatkan media Teknologi Informatika dan Komunikasi
untuk mensosialisasikan kondisi keamanan dan pendidikan
di Indonesia.
3. Mengembangkan Sistem Informasi untuk meningkatkan
kualitas layanan kerja sama luar negeri dan pelayanan
mahasiswa asing yang mau belajar di Indonesia.
2
3
3
2
1
3
1
2
3
SDM DAN
ORGANISASI
1. Membentuk tim evaluasi kerja sama internasional untuk
melihat peluang kerja sama internasional di bidang
pendidikan.
2. Meningkatkan peran Atase Pendidikan dan WRI UNESCO
agar secara aktif membangun kerja sama dengan
pemerintah atau intansi di negara lokasi Atase Pendidikan
dan WRI UNESCO.
3. Meningkatkan peran Atase Pendidikan dalam upaya
menyosialisasikan kondisi keamanan dan pendidikan di
Indonesia secara berkesinambungan kepada negara-negara
dimana Atase Pendidikan tersebut berada.
4. Mengembangkan kompetensi SDM Biro Perencanaan dan
Kerja Sama Luar Negeri dalam kemampuan bahasa asing dan
hubungan internasional untuk mendorong peningkatan kerja
sama dengan negara lain.
5. Melakukan rekrutmen SDM siap pakai untuk meningkatkan
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kerja
sama luar negeri.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 20
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN BIRO PERENCANAAN DAN KLN
A. Visi Biro Perencanaan Dan Kerja Sama Luar Negeri
Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan
dengan visi pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai
visi 2025 untuk menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan
Kamil/Insan Paripurna). Visi dan misi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
tahun 2015--2019 merupakan penjabaran dan operasionalisasi dari visi dan misi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Yang dimaksud dengan insan Indonesia cerdas adalah insan yang cerdas komprehensif,
yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas
kinestetis. Tabel 2.1 memberikan deskripsi lengkap yang dimaksud dengan insan cerdas
dan kompetitif.
Tabel 2.1 Makna Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif
Makna Insan Indonesia Cerdas Makna Insan
Indonesia Kompetitif
Cerdas
spiritual
• Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk
menumbuhkan dan memperkuat keimanan,
ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti
luhur dan kepribadian unggul.
• Berkepribadian unggul
dan gandrung akan
keunggulan
• Bersemangat juang
tinggi
• Mandiri
• Pantang menyerah
• Pembangun dan
pembina jejaring
• Bersahabat dengan
perubahan
• Inovatif dan menjadi
agen perubahan
• Produktif
• Sadar mutu
Cerdas
emosional
dan sosial
• Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk
meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas akan
kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta
kompetensi untuk mengekspresikannya.
• Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang (a)
membina dan memupuk hubungan timbal balik; (b)
demokratis; (c) empatik dan simpatik; (d) menjunjung
tinggi hak asasi manusia; (e) ceria dan percaya diri; (f)
menghargai kebhinnekaan dalam bermasyarakat dan
bernegara; (g) berwawasan kebangsaan dengan
kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 21
Makna Insan Indonesia Cerdas Makna Insan
Indonesia Kompetitif
Cerdas
intelektual
• Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh
kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi.
• Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif, inovatif
dan imajinatif.
• Berorientasi global
• Pembelajaran
sepanjang hayat
• Menjadi rahmat bagi
semesta alam
Cerdas
kinestetis
• Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan
insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap,
terampil, dan trengginas.
• Aktualisasi insan adiraga.
Dengan terintegrasinya pendidikan dan kebudayaan, keseluruhan gagasan, perilaku, dan
hasil karya manusia yang dikembangkan melalui proses pembelajaran dalam pendidikan
dan yang beradaptasi terhadap lingkungannya dapat berfungsi sebagai pedoman untuk
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keseluruhan proses dan hasil
interaksi sistemik dari proses pendidikan, budaya keagamaan, budaya kebangsaan,
budaya kesukuan, budaya tempatan, serta budaya global, yang terkait satu sama lain
sangat dinamis menuju ke arah kemajuan peradaban bangsa.
Dengan mengacu kepada Nawacita dan memperhatikan Visi 2025, serta integrasi
pembangunan pendidikan dan kebudayaan, ditetapkan Visi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan 2019:
Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang berkarakter dapat dimaknai
sebagai terwujudnya tujuh elemen ekosistem. Penyebutan insan secara terpisah
adalah dimaksudkan untuk menekankan arti sangat penting atas peran pelaku dalam
suatu ekosistem.
Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019:
“Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan
yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong”
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 22
Cita-cita Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pembangunan pendidikan
nasional lebih menekankan pada pendidikan transformatif, yaitu menjadikan
pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari masyarakat berkembang menuju
masyarakat maju. Pembentukan masyarakat maju selalu diikuti oleh proses
transformasi struktural, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang potensi
kemanusiannya kurang berkembang menuju masyarakat maju dan berkembang yang
mengaktualisasikan potensi kemanusiannya secara optimal. Bahkan, pada era global
sekarang, transformasi itu berjalan dengan sangat cepat yang kemudian mengantarkan
masyarakat Indonesia pada masyarakat berbasis pengetahuan.
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri sebagai unit kerja di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu menyelaraskan visinya dengan visi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut di atas. Sejalan dengan itu, visi Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri adalah memberikan Layanan Prima dalam
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (Promoting Service Excellence in Planning and
International Cooperation).
Yang dimaksud dengan Layanan Prima dalam Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
adalah layanan yang: (1) Berkualitas; (2) Efektif; (3) Efisien; (4) Akuntabel; (5) Adil,
dan (6) Terjangkau. Layanan yang berkualitas adalah layanan yang tidak cacat dan
tidak mengandung kesalahan atau kekeliruan. Layanan dikatakan efektif apabila
pemberi layanan dapat memberikan layanan kepada sebanyak mungkin pihak yang
dilayani dalam waktu sesingkat mungkin. Sementara itu layanan dikatakan efisien
apabila pemberi layanan dapat memberikan layanan yang optimal dengan input
sumberdaya yang seminimal mungkin. Layanan yang bersifat akuntabel adalah layanan
yang dapat dipertanggung-jawabkan baik secara fisik maupun secara finansial. Layanan
yang bersifat adil adalah layanan yang tidak membeda-bedakan pihak yang dilayani,
dari segi usia, golongan, pangkat, jabatan maupun kedudukan. Layanan yang
Visi Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri 2019:
“Terwujudnya Layanan Prima dalam Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri
berlandaskan gotong royong”
(“Promoting Service Excellence in Planning and International Cooperation“)
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 23
terjangkau adalah layanan yang dapat diakses oleh setiap pihak yang membutuhkan
layanan dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Keseluruhan layanan prima tersebut
dicirikan dari kepuasan pihak yang diberi layanan.
B. Misi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Untuk mencapai visi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Tahun 2019, Misi
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri 2015—2019 adalah sebagai berikut.
Tabel 2.2 Misi Biro PKLN 2015 - 2019
KODE MISI
M1 Meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola perencanaan tahunan dan jangka
menengah
M2 Meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola kerja sama luar negeri
C. Tujuan Strategis Biro Perencanaan dan KLN
Dalam mencapai visi dan misi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, telah
dirumuskan tujuan dan sasaran-sasaran strategis tahun 2015—2019 yang lebih jelas
memberikan gambaran kinerja tercapainya misi dan visi Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri.
Tujuan strategis Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri tahun 2015--2019
dirumuskan berdasarkan dua fungsi utama Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri yaitu: (i) melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, penyiapan rumusan, evaluasi
kebijakan, rencana dan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan (ii)
melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, penyiapan rumusan, evaluasi kebijakan,
rencana dan program kerja sama luar negeri. Dengan demikian, tujuan strategis Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri 2015--2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Tujuan Strategis Biro PKLN 2015 - 2019
KODE TUJUAN STRATEGIS
T1 Peningkatan kualitas perencanaan Lima tahunan dan Tahunan kemendikbud
T2 Peningkatan kualitas Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
T3 Peningkatan kualitas layanan Kerja Sama Luar Negeri
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 24
T4 Peningkatan kualitas layanan fasilitasi internasional
T6 Peningkatan tata kelola layanan perencanaan dan kerja sama luar negeri yang
transparan, akuntabel dan pelibatan publik
D. Sasaran Progam Tahun 2015-2019
Pencapaian kinerja tujuan strategis di atas ditunjukkan dengan pencapaian sasaran
program sebagai berikut:
Tabel 2.4 Sasaran Program Biro PKLN 2015 - 2019
KODE SASARAN PROGRAM IKP
S.P.1.1 Terselenggaranya sistem
perencanaan yang andal
Persentase sasaran Renstra dan RKA tahunan.
Tingkat kepuasan pemangku kepentingan dikbud
di luar negeri terhadap layanan Atdik/DEWATAP
UNESCO dan SLN
Persentase tindak lanjut kerja sama Bilateral,
Regional, dan Multilateral Bidang Dikbud
E. Tata Nilai Biro Perencanaan dan KLN
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri berusaha mencapai visi dan misi
tersebut melalui dukungan adanya budaya kerja organisasi yang sesuai dan memotivasi
terjaganya tata nilai yang baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri. Tata nilai merupakan landasan bagi sikap
dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas. Sebagai bagian dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri menetapkan tata nilai amanah, profesional, visioner, dan berkeadilan sebagai
landasan budaya organisasi dalam perencanaan dan kerja sama luar negeri. Rumusan
tata nilai Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan serta pihak-pihak yang berinteraksi atau yang dilayani digambarkan pada
Gambar 2.1.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 25
Layanan Prima
dalam Perencanaan dan Kerjasama Luar
Negeri”
SISTEM PERENCANAAN
YANG TERPADU, HANDAL, EFEKTIF,
EFISIEN, DAN AKUNTABEL
LAYANAN KERJASAMA LUAR NEGERI
YANG PROFESIONAL, CEPAT,
HANDAL DAN TRANSPARAN
Tamu &Tenaga kerja/mahasiswa
Asing
Satuan Pendidikan
K/L lain
Lembaga Asing
Pendidik & Tenaga
Kependidikan
Dinas Pendidikan
Satuan kerja
Kemendiknas
Peserta Didik
Gambar 2.1. Tata Nilai Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Pihak-pihak yang Berinteraksi atau yang Dilayani
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 26
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
Strategi dan arah kebijakan Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri tahun 2015—2019
dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, tujuan strategis Biro Perencanaan dan Kerjasama
Luar Negeri, serta mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 2015—2019 dan evaluasi capaian kinerja Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar
Negeri sampai tahun 2009. Strategi dan arah kebijakan Perencanaan dan Kerja Sama Luar
negeri tahun 2015—2019 disusun untuk memberikan arah dan pedoman bagi unit-unit
perencana maupun unit-unit yang mempunyai fungsi layanan kerja sama luar negeri terkait
dengan cara-cara yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis yang
menggambarkan tujuan-tujuan strategis.
Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri tahun 2015—2019
dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang mengacu pada
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal 2015—2019 dan hasil evaluasi capaian Biro
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri.
A. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Jenderal
Arah Kebijakan Sekretariat Jenderal Tahun 2015—2019 disusun sebagai implementasi
dari strategi program yang ditetapkan untuk mendukung tujuan peningkatan Tata
Kelola pendidikan dan kebudayaan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel
serta penguatan pelibatan publik. Program yang disusun sesuai dengan Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015—2019. Sekretariat Jenderal
sebagai koordinator pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kemendikbud memiliki
program dengan nomenklatur Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kemendikbud.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 27
Arah Kebijakan dan strategi yang akan ditempuh Sekretariat Jenderal untuk mencapai
peningkatan Tata Kelola pendidikan dan kebudayaan yang efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel serta penguatan pelibatan publik, penjelasannya sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri melalui penguatan
koordinasi, sinkronisasi, penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pembinaan dan penyelenggaraan kerja
sama luar negeri. Adapun strategi yang digunakan untuk mendorong tercapainya
tujuan strategis adalah sebagai berikut:
1. Penguatan koordinasi, sinkronisasi, dalam perumusan kebijakan, penyusunan
rencana, program, kegiatan, dan anggaran Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
2. Sinkronisasi program pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah;
3. Peningkatan pembinaan, koordinasi dan penyelenggaraan kerja sama luar negeri di
bidang pendidikan dan kebudayaan;
4. Peningkatan fasilitasi UNESCO, atase pendidikan dan kebudayaan, dan pembinaan
sekolah Indonesia di luar negeri;
5. Peningkatan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana,
program, kegiatan, dan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta
kerja sama luar negeri.
Pengukuran keberhasilan dari strategi tersebut di atas, dapat dinilai dari ketercapaian
Sasaran Program yang dicapai dengan tingkat ketercapaian Indikator Kinerja Program
(IKP) seperti yang disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program (IKP)
Program/
Kegiatan
Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran
Kegiatan
(Output)/Indikator
(IKSS,IKP,IKK)
Base
Line
2014
Target
Unit
Organisasi
Pelaksana 2015 2016 2017 2018 2019
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
01 - PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA SETJEN
SP.1.1 Terselenggaranya sistem BPKLN
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 28
perencanaan yang andal
IKP.1.1.1 Persentase realisasi sasaran
Renstra dan RKA tahunan
92.00
94.00
95.00
95.00
96.00
97.00
IKP.1.1.2 Tingkat kepuasan
pemangku kepentingan
Kemendikbud di luar negeri
terhadap layanan
Atdikbud/DEWATAP
UNESCO dan SILN
89.00
92.00
93.00
94.00
95.00
96.00
IKP.1.1.3 Persentase tindak lanjut
kerja sama Bilateral,
Regional, dan Multilateral
Bidang Dikbud
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
B. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri yang harus
disediakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis dari tiap tujuan strategis.
Komponen-komponen tersebut seperti telah diuraikan pada Bab II: (i) Proses dan
Sistem Kerja, (ii) Koordinasi, (iii) Organisasi dan SDM Perencana dan Layanan Kerja
Sama Luar Negeri, dan (IV), Pengelolaan Data dan Informasi dengan menggunakan
strategi:
1. Strategi Pencapaian Tujuan Strategis SK 1
Tujuan strategis SK1, yaitu Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam
perencanaan dan penganggaran sebagai berikut:
a. Tersedianya kebijakan jangka menengah (Renstra) dan tahunan pembangunan
pendidikan dan kebudayaan Kemendikbud;
b. Tersedianya dokumen perencanaan program, kegiatan, dan anggaran tahunan
Kemendikbud yang telah diteliti dan disahkan;
c. Jumlah satker merealisasikan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran
Kementerian sesuai target yang ditetapkan.
Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis SK1 yang dikaitkan
dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan nasional 2015--2019 dapat
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 29
dijabarkan pada Gambar 3.2. Sementara itu, pentahapan pencapaian sasaran strategis
dari tujuan strategis SK1 ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Indikator Kinerja Program dapat dicapai dan diukur melalui ketercapaian Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pentahapan Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis SK1
Program/
Kegiatan
Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran Kegiatan
(Output)/Indikator
(IKSS,IKP,IKK)
Base Line
2014
Target
2015 2016 2017 2018 2019
SK.1.1984.1 Tercapainya peningkatan
pelayanan prima dalam
perencanaan dan
penganggaran
IKK.1.1984.1.1 Tersedianya kebijakan jangka
menengah (Renstra) dan
tahunan pembangunan
pendidikan dan kebudayaan
Kemendikbud
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
IKK.1.1984.1.2 Tersedianya dokumen
perencanaan program,
kegiatan, dan anggaran
tahunan Kemendikbud yang
telah diteliti dan disahkan
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
IKK.1.1984.1.3 Jumlah satker merealisasikan
pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran
Kementerian sesuai target
yang ditetapkan
92.00% 93.00% 94.00% 95.00% 95.00% 96.00%
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 30
TE
RS
ED
IAN
YA
SIS
TE
M
PE
RE
NC
AN
AA
N
PE
ND
IDIK
AN
YA
NG
TE
RP
AD
U, H
AN
DA
L,
EF
EK
TIF
, E
FIS
IEN
,
DA
N A
KU
NT
AB
EL
OP
TIM
AL
ISA
SI
PE
NG
EL
OL
AA
N
DA
TA
DA
N
INF
OR
MA
SI
DA
LA
M
ME
NIN
GK
AT
KA
N
KU
AL
ITA
S,
AK
UN
TA
BIL
ITA
S,
TR
AN
SP
AR
AN
SI
PE
RE
NC
AN
AA
N,
PE
NG
EN
DA
LIA
N,
DA
N E
VA
LU
AS
I P
RO
GR
AM
PE
NIN
GK
AT
AN
E
FE
KT
IFIT
AS
D
AN
E
FIS
IEN
SI P
RO
SE
S
PE
RE
NC
AN
AA
N,
PE
NG
EN
DA
LIA
N,
DA
N E
VA
LU
AS
I P
RO
GR
AM
PE
NY
ED
IAA
N S
DM
&
PE
NG
EM
BA
NG
AN
KA
PA
SIT
AS
S
DM
D
AN
OR
GA
NIS
AS
I P
ER
EN
CA
NA
AN
DI P
US
AT
DA
N D
AE
RA
H
PE
NIN
GK
AT
AN
KO
OR
DIN
AS
I P
ER
EN
CA
NA
AN
, P
EN
GE
ND
AL
IAN
, D
AN
EV
AL
UA
SI
PR
OG
RA
M D
I
DA
LA
M K
EM
EN
TE
RIA
N, A
NT
AR
K
L
DA
N P
US
AT
DA
N D
AE
RA
H
1.
Ko
ord
inasi P
usat d
an D
aera
h d
ala
m
pen
yusunan R
encana tah
unan
2.
Ko
ord
inasi an
tar K
L d
ala
m p
enyusunan
ren
can
a tah
unan
1.
Ko
ord
inasi P
usat d
an D
aera
h d
ala
m p
engendalian d
an
evalu
asi p
ela
ksanaan ren
cana tah
unan
2.
Ko
ord
inasi an
tar K
L d
ala
m p
engendalian d
an e
valu
asi
pela
ksanaan rencana tah
unan
1.P
eng
em
bang
an
SIP
ere
ncan
aan
,
Peng
end
alian
,
dan
evalu
asi
Pro
gra
m2.P
eng
em
bang
an
DS
S
pere
ncanaan
1.P
en
ingkata
n
pen
gendalia
pen
yusunan
ren
can
a
2.E
valu
asi h
asil
pere
ncanaan
tah
un
an
1.
Pen
gem
ban
gan
SO
P p
en
gen
-
dalian
& e
valu
asi
pela
ksanaan
ren
can
a
2.
Pen
gen
dalian
pela
ksanaan
ren
can
a
3.
Evalu
asi
pela
ksanaan
ren
can
a
1.P
em
ben
tukan
tim
ad
vokasi
pere
ncanaan D
aera
h
2.A
dvo
kasi p
ere
ncanaan,
pen
gendalian, d
an e
valu
asi
pro
gra
m
1.P
en
gem
ban
gan K
ap
asitas
SD
M p
ere
ncanaan d
i P
usat
dan
Daera
h
2.R
ekru
tmen
SD
M
Pere
ncan
aan
1.In
teg
rasi
pen
data
an a
nta
r
un
it d
i kem
en
-
dik
nas
2.V
eri
fikasi d
ata
p
ere
ncanaan
Gam
bar
3.1
: K
era
ng
ka B
erp
ikir
Pen
era
pan
Str
ate
gi P
en
cap
aia
n T
uju
an
Str
ate
gis
SK
1
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 31
2. Strategi Pencapaian Tujuan Strategis SK2
Tujuan strategis SK2, yaitu Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam kerja
sama luar negeri sebagai berikut:
a. Jumlah penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan organisasi
internasional di bidang pendidikan dan kebudayaan;
b. Jumlah layanan Atdik/DEWATAP UNESCO dan SILN;
c. Jumlah penerima beasiswa pemerintah RI;
d. Jumlah layanan tamu asing dan pelaksanaan ketatausahaan biro.
Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis SK2 yang
dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan nasional 2015--
2019 dapat dijabarkan pada Gambar 3.3. berikut, sedangkan pentahapan
pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis SK2 ditunjukkan pada Tabel 3.3. :
Tabel 3.3. Pentahapan Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis SK2
Program/
Kegiatan
Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran Kegiatan
(Output)/Indikator
(IKSS,IKP,IKK)
Base
Line
2014
Target
2015 2016 2017 2018 2019
SK.1.1984.2 Tercapainya peningkatan
pelayanan prima dalam kerja
sama luar negeri
IKK.1.1984.2.1 Jumlah penyelenggaraan dan
layanan kerja sama luar
negeri dan organisasi
internasional di bidang
pendidikan dan kebudayaan
70
71
72
72
73
74
IKK.1.1984.2.2 Jumlah layanan
Atdik/DEWATAP UNESCO dan
SILN
145
462
552
642
732
822
IKK.1.1984.2.3 Jumlah penerima beasiswa
pemerintah RI
6,500
6,579
7,027
7,379
7,730
8,081
IKK.1.1984.2.4 Jumlah layanan tamu asing
dan pelaksanaan
ketatausahaan biro
30
32
34
35
37
39
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 32
TE
RS
ED
IA L
AY
AN
AN
KE
RJA
SA
MA
LU
AR
N
EG
ER
I Y
AN
G
PR
OF
ES
ION
AL
,
EF
ISIE
N, D
AN
H
AN
DA
L
OP
TIM
AL
ISA
SI
PE
NG
EL
OL
AA
N
DA
TA
DA
N
INF
OR
MA
SI
UN
TU
K
ME
NIN
GK
AT
KU
AL
ITA
S
LA
YA
NA
N
KE
RJ
AS
AM
A L
UA
R
NE
GE
RI
PE
NIN
GK
AT
AN
E
FIS
IEN
SI P
RO
SE
S
LA
YA
NA
N
KE
RJ
AS
AM
A
LU
AR
NE
GE
RI
PE
NIN
GK
AT
AN
KA
PA
SIT
AS
S
DM
/OR
GA
NI-
SA
SI
KE
RJ
A S
AM
A
LU
AR
NE
GE
RI
PE
NIN
GK
AT
AN
KO
OR
DIN
AS
I K
UA
LIT
AS
LA
YA
NA
N K
ER
JA
SA
MA
L
UA
R N
EG
ER
I D
I D
AL
AM
KE
ME
NT
ER
IAN
, A
NT
AR
KL
DA
N
PU
SA
T D
AN
DA
ER
AH
1.
Ko
ord
inasi d
engan p
erw
akilan n
egara
lain
2.
Ko
ord
inasi d
ala
m p
ela
ksanaan m
onev
kerj
asam
a L
N d
ala
m u
nit d
i kem
endik
nas
dan
KL lain
1.
Ko
ord
inasi an
tar K
L d
an
an
tar un
it d
ala
m k
em
endik
nas
dala
m m
en
igkatk
an k
ualita
s layanan k
erjasam
a L
uar
Neg
eri
1.P
en
gem
ban
gan
SI la
yan
an
kerj
asam
a d
an
fasilitasi l
ayanan
2.P
en
gem
ban
gan
SI m
on
ev k
erj
a
sam
a L
N
1.E
valu
asi d
an
pen
yem
purn
aan
pro
ses layanan
kerj
asam
a
luarn
eg
eri
2.P
en
yem
purn
aan
pro
sedur m
onev
kerj
asam
a
luarn
eg
eri
1.P
em
ben
tukan
tim
Evalu
asi
Kerj
asam
a luar n
eg
eri
2.P
em
bin
aan
ata
se p
en
did
ikan
sebag
ai ag
en
pro
mosi
pen
did
ikan d
i Luar n
eg
eri
1.P
en
gem
ban
gan K
ap
asitas
SD
M K
erj
asam
a L
uar
Neg
eri
2.R
ekru
tmen
SD
M S
DM
Kerj
asam
a L
uar N
eg
eri
1.P
en
gem
ban
gan
mate
ri s
osia
isasi
pen
did
ikan d
i
Ind
oneis
a d
i LN
Gam
bar
3.2
: K
era
ng
ka B
erp
ikir
Pen
era
pan
Str
ate
gi P
en
cap
aia
n T
uju
an
Str
ate
gis
SK
2
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 33
2.1 Strategi Umum
Seluruh strategi pembangunan pendidikan tersebut dapat dirumuskan ke dalam strategi
umum seperti disajikan pada Tabel 3.4 :
Tabel 3.4 Rumusan Strategi Umum
NO KOMPONEN KODE STRATEGI UMUM
K1 PROSES
ST1.1 Peningkatan efektivitas dan efisiensi proses perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
ST2.1 Peningkatan efisiensi proses layanan kerja sama luar negeri
K2 KOORDINASI ST1.2 Peningkatan koordinasi perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan di dalam kementerian, antar KL
dan pusat dan daerah
ST2.2 Peningkatan koordinasi kualitas layanan kerja sama luar negeri di
dalam kementerian, antar KL dan lembaga donor/negara sahabat
K3 ORGANISASI/SDM
ST1.3 Optimalisasi pengelolaan data dan informasi dalam meningkatkan
kualitas, akuntabilitas, transparansi perencanaan, pengendalian, dan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
ST2.3 Optimalisasi pengelolaan data dan informasi untuk meningkat
kualitas layanan kerja sama luar negeri
K4 DATA & INFORMASI
ST1.4 Penyediaan SDM & pengembangan kapasitas SDM dan organisasi
perencanaan di pusat dan daerah
ST2.4 Peningkatan kapasitas SDM/organisasi kerja sama luar negeri
2.2 Arah Kebijakan Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Tahun 2015-2019
Strategi umum sebagaimana dirumuskan pada bagian sebelumnya dipergunakan untuk
menentukan arah kebijakan pembangunan perencanaan dan kerja sama luar negeri periode
lima tahun yang akan datang. Keterkaitan strategi umum dan arah kebijakan tertulis dalam
Tabel 3.5 :
Tabel 3.5 Keterkaitan Strategi Umum dengan Arah Kebijakan
NO KOMPONEN KODE ARAH KEBIJAKAN
K1 PROSES
1 Akselerasi penyelesaian norma, standar, prosedur, kriteria
Perencanaan & KLN
2 Sinkronisasi perencanaan alokasi pendanaan di pusat dan daerah
K2 KOORDINASI 3 Peningkatan efektivitas koordinasi perencanaan vertikal dan
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 34
NO KOMPONEN KODE ARAH KEBIJAKAN
horisontal
4 Peningkatan koordinasi dengan negara sahabat dan Lembaga asing
dalam meningkatkan kerja sama internasional di bidang pendidikan
K3 ORGANISASI/SDM
5 Pengembangan kapasitas SDM perencanaan dan KLN
6 Efektivitas perencanan Atase dalam menjalin kerja sama dan promosi
pendidikan di Indonesia
K4 DATA & INFORMASI 7
Otomatisasi dan keterbukaan informasi perencanaan dan KLN serta
Integrasi Sistem Informasi Perencanaan
2.3 Akselerasi Penyelesaian Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Perencanaan dan
Kerja Sama Luar Negeri
Penerapan Undang Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UUSPPN)
perlu didukung oleh Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang dapat dimanfaatkan
sebagai acuan dalam pelaksanaan strategi dan kebijakan kementerian. Sejalan
dengan reformasi birokrasi yang saat ini sedang dilakukan, Biro Perencanan dan Kerja
Sama Luar Negeri sebagai koordinator harus segera menyelesaikan seluruh NSPK
yang meliputi: (i) Penyusunan Renstra dan evaluasi pelaksanaan renstra, (ii)
Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan, (iii) Penyelenggaran
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, (iv) Penyelenggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan, dan (v) Perencanaan dan monitoring Penggunaan Dana Alokasi Khusus
dan Dana Alokasi Umum di bidang pendidikan.
Fungsi kerja sama luar negeri dan layanan internasional merupakan palang pintu
interaksi Indonesia dengan negara lain. Fungsi ini haruslah didukung dengan adanya
kemampuan untuk membuka peluang seluas-luasnya terhadap interaksi dengan
negara lain, namun sekaligus harus didukung oleh suatu kontrol yang kuat terhadap
masuknya hal-hal negatif dari negara lain ke Indonesia. Untuk itu Biro Perencanaan
dan Kerja Sama Luar Negeri harus memiliki norma, standar, prosedur, dan kriteria
sebagai pengendali agar layanan yang diberikan dapat berkualitas, transparan dan
akuntabel. Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang harus dikembangkan dan
atau disempurnakan meliputi:
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 35
(1) POS Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
(2) POS Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(3) POS Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Bidang Pendidikan
(4) POS Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
(5) POS Perencanaan Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) Bidang Pendidikan
(6) POS Layanan Kerja Sama Luar negeri
(7) POS Fasilitasi Internasional
2.4 Sinkronisasi Perencanaan Pembiayaan Pendidikan di Pusat dan di Daerah
Perencanaan kinerja harus didukung pembiayaan yang sesuai dengan keragaman
kondisi di berbagai daerah. Kondisi ini membutuhkan adanya sinkronisasi antara
kebutuhan daerah ditinjau dari keragaman kondisi daerah dengan kemampuan
pendanaan. Perencanaan harus menjamin tidak terjadi tumpang tindih dalam
pembiayaan pendidikan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota yang dapat menyebabkan inefisiensi dan pemborosan
anggaran. Biro PKLN menerapkan kebijakan sinkronisasi perencanaan pembiayaan
pendidikan di pusat dan daerah melalui kebijakan sebagai berikut:
(1) Mengevaluasi berbagai kebijakan pembiayaan pendidikan dan evaluasiunya
dalam APBN dan APBD;
(2) Meningkatkan koordinasi horisontal dengan K/L terkait dan koordinasi vertikal
dengan Pemerintah Daerah dalam perencanaan pembiayaan pendidikan.
2.5 Peningkatan Efektivitas Koordinasi Perencanaan Vertikal dan Horisontal
Pencapaian target kinerja di dalam Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
hanya dapat dilakukan dengan adanya kerja sama dan komitmen pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. Pola desentralisasi menyebabkan kebutuhan koordinasi
antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
menjadi lebih tinggi terutama untuk menjamin terlaksananya rencana pembangunan
yang tercantum dalam Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 36
Pola koordinasi yang dilaksanakan perlu terus-menerus disempurnakan agar proses
perencanaan yang meliputi penyusunan rencana, serta pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan pendidikan dapat menjadi lebih akurat dan
sesuai dengan kebutuhan dan keragamanan kondisi daerah.
2.6 Peningkatan Koordinasi dengan Negara Sahabat dan Lembaga Asing dalam
Meningkatkan Kerja Sama Internasional di Bidang Pendidikan
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri sebagai unit kerja di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengangani urusan kerja sama luar
negeri, mempunyai tanggung jawab untuk membantu menjembatani kerja sama
antara Indonesia dengan negara-negara lain atau lembaga asing, antara lembaga-
lembaga yang bergerak di bidang pendidikan di Indonesia dengan negara lain atau
lembaga asing dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Saat ini banyak peluang kerja sama dengan negara lain atau lembaga asing yang
belum teridentifikasi atau belum tertangani akibat masih belum intensifnya
koordinasi yang dilakukan.
Dalam meningkatkan kerja sama internasional di bidang pendidikan, Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri perlu meningkatkan peranan dengan
berperan sebagai fasilitator dalam proses koordinasi antara Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan atau satuan pendidikan di Indonesia dengan negara sahabat dan
lembaga asing melalui:
(1) Pemetaaan atau inventarisasi peluang kerja sama pendidikan;
(2) Forum koordinasi secara periodik dengan perwakilan negara sahabat dan
lembaga asing.
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 37
2.7 Efektivitas Peran Atase Pendidikan dalam Menjalin Kerja Sama dan Promosi
Pendidikan di Indonesia
Dalam meningkatkan kerja sama internasional di bidang pendidikan, Biro PKLN perlu
meningkatkan peranan dengan sebagai fasilitator dalam proses koordinasi antara
antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau satuan pendidikan di Indonesia
dengan negara sahabat dan lembaga asing melalui:
(1) Pemetaaan atau inventarisasi peluang kerja sama pendidikan;
(2) Pelaksanaan koordinasi secara periodik dengan perwakilan negara sahabat dan
lembaga asing.
2.8 Pengembangan Kapasitas SDM Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Efektivitas dalam proses perencanaan dan fasilitasi kerja sama luar negeri harus
didukung dengan adanya SDM yang total, loyal, profesional, dan terampil. Kondisi
SDM Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri saat ini sangat mengkhawatirkan
dengan cukup besarnya persentase SDM yang akan memasuki masa pensium dalam
kurun waktu lima tahun ke depan dan adanya SDM yang kompetensinya kurang
memadai atau tidak sesuai.
Untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM Biro Perencanaan dan Kerja sama
Luar Negeri perlu segera dilalukan pengembangan kapasitas SDM di Biro PKLN
melalui:
(1) Pelatihan SDM perencanaan yang meliputi pelatihan substansi perencanaan,
bahasa, TIK dan komunikasi;
(2) Pelatihan SDM kerja sama luar negeri yang meliputi pelatihan substansi
hubungan internasional, bahasa, TIK dan komunikasi;
(3) Rekrutmen SDM siap pakai dengan kualifikasi minimal S2 dengan mayor (atau
minimal minor) perencanaan atau hubungan internasional.
2.9 Otomatisasi dan Keterbukaan Informasi Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
serta Integrasi Sistem Informasi Perencanaan
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 38
Diberlakukannya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang
antara lain menyangkut keterbukaan informasi publik, menuntut setiap unit di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan termasuk Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri untuk menjamin akurasi data dan informasi yang ada dalam
layanan yang dilaksanakan.
Besarnya jumlah data perencanaan serta layanan internasional yang dilaksanakan
oleh Biro PKLN membuat kebutuhan akan peningkatan TIK dalam melaksanakan
otomatisasi proses perkantoran semakin mendesak. Penerapan TIK diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi waktu dan biaya layanan serta menjamin kualitas dan
transparansi dari layanan yang dilakukan. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan TIK di Biro PKLN meliputi:
(1) Mengembangkan Sistem Informasi Perencanaan Pendidikan dan Kerja Sama Luar
Negeri berbasis TIK
(2) Integrasi Sistem Pendataan Antar Unit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
C. Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi dibutuhkan Biro Perencanaan dan KLN untuk mendukung
tercapainya Tujuan Strategis. Perincian mengenai jenis kebutuhan regulasi dan
pentingnya regulasi dalam mendukung pencapaian tujuan strategis Biro Perencanaan
dan KLN, dijelaskan pada tabel 3.6
Tabel 3.6 Kerangka Regulasi Biro Perencanaan dan KLN
NO
Arah Kerangka Regulasi
dan/atau Kebutuhan
Regulasi
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi
Eksisting, Kajian, dan Penelitian
1 Penyelenggaraan pendidikan
Indonesia di Luar Negeri (LN)
Terakomodirnya penyelenggaraan pendidikan formal dan
nonformal, baik yang diselenggarakan pemerintah ataupun
masyarakat seperti status lembaga pendidikan, kepegawaian
guru, proses penghargaan dan pengembangan profesi guru,
pendanaan sekolah, penyediaan sarana dan prasarana,
pendidikan formal dan nonformal, pengawasan dan tata cara
pendirian satuan pendidikan di luar negeri
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 39
NO
Arah Kerangka Regulasi
dan/atau Kebutuhan
Regulasi
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi
Eksisting, Kajian, dan Penelitian
2 Pedoman Umum Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban
Belanja Bantuan Sosial di
Lingkungan Kemendikbud
Pengelolaan dan pertangungjawaban belanja bantuan sosial
di lingkungan kemendikbud dapat dilaksanakan secara tertib
dan teratur sesuai dengan aturan yang berlaku
3 Beasiswa Unggulan Terdapat rambu-rambu dalam melaksanakan seluruh
kesatuan program Beasiswa unggulan baik untuk Pegawai
maupun mahasiswa/mahasiswi yang berprestasi
4 Organisasi dan Tata Kerja
Kemendikbud
Pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh bagian/subbagian
berjalan menuju sasaran yang jelas dan akurat
5 Sistem Perencanaan dan
Penganggaran Tahunan
Perencanaan dan pengganggaran kemendikbud dilaksanakan
sesuai dengan visi dan misi pemerintahan yang berjalan
6 Koordinasi Program di
lingkungan Kemendikbud
Terkoordinasinya seluruh pelaksanaan program dan kegiatan
di lingkungan kemendikbud
7 Rincian Tugas Unit Kerja di
Lingkungan Sekretariat Jenderal
Sebagai dasar untuk melaksanakan tugas dan fungsi unti
kerja
8 Pedoman Prosedur Operasi
Standar Perencanaan dan
Penganggaran Kemendikbud
9 Pemberian tunjangan
Darmasiswa kepada Mahasiswa
Asing yang belajar di Indonesia
dan Pemberian Tunjangan
pengelolaan kepada Lembaga
Perguruan Tinggi Penyelenggara
Program Beasiswa Darmasiswa;
10 PembinaanPrestasi Peserta
Didik Yang Memiliki Potensi
Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa
D. Kerangka Kelembagaan
Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri sampai dengan tahun 2015 memiliki
148 pegawai yang tersebar di empat Bagian. Kelima bagian tersebut adalah: (i)
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 40
Bagian Perencanaan Program dan Anggaran (ii) Bagian Kebijakan Evaluasi Program,
(iii) Bagian Kerjasama Luar Negeri, dan (iv) Bagian Fasilitasi Internasional. Struktur
Organisasi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dapat dilihat pada Gambar 3.3.
E.
F.
Gambar 3.3. Struktur Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Saat ini Berdasarkan
Permendikbud No. 11 Tahun 2015)
Sesuai dengan hasil restukturisasi organisasi di Kemdiknas sebagaimana tertuang
dalam Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kemdiknas, struktur organisasi di Biro Perencanaan dan KLN terdiri dari 4 bagian yang
terdiri atas Bagian Perencanaan Program dan Anggaran, Bagian Kebijakan dan Evaluasi
Program, Bagian Kerjasama Luar Negeri, dan Bagian Fasilitasi Internasional. Adapun
rincian tugas dan fungsi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri adalah:
1. Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Proses perencanaan dan kerja sama luar negeri pada Biro Perencanaan dan
Kerja Sama Luar Negeri telah berjalan dengan baik. Namun demikian belum
sepenuhnya sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Perencanaan dan Kerja Sama
Subbagian Perencanaan Program dan
Anggaran I
BAGIAN
PERENCANAAN PROGRAM DAN
ANGGARAN
Subbagian
Perencanaan Program dan
Anggaran II
Subbagian
Perencanaan Program dan Anggaran III
Subbagian Kebijakan
Subbagian Asia, Afrika, dan
Australia
Subbagian Fasilitasi
Atase Pendidikan dan SILN
Subbagian Evaluasi Program
Subbagian
Informasi
Subbagian Amerika dan Eropa
Subbagian
Multilateral dan Regional
Subbagian Fasilitasi Komisi Nasional
Indonesia untuk UNESCO
Subbagian
Tata Usaha
BIRO PKLN
BAGIAN
KEBIJAKAN DAN EVALUASI
PROGRAM
BAGIAN
KERJASAMA LUAR NEGERI
BAGIAN FASILITASI
INTERNASIONAL
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 41
Luar Negeri menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 31
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretaris Jenderal Depdiknas.
Menurut Permendikbud tersebut, tugas Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar
Negeri adalah melaksanakan koordinasi, sinkronikasi, penyiapan rumusan, dan
evaluasi kebijakan, rencana dan program kementerian dan kerja sama luar
negeri, serta pengelolaan sistem informasi.
2. Fungsi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Fungsi masing-masing bagian adalah seperti disajikan pada Gambar 3.4:
Gambar 3.4 Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Pada Gambar 3.4 terlihat bahwa fungsi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri adalah memberi pelayanan prima yang inovatif, cepat, berkualitas, efektif,
dan efisien kepada mitra kerja dan pengguna layanan. Dalam hal ini mitra kerja
bidang perencanaan adalah satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, satuan
pendidikan, peserta didik, serta pendidik dan tenaga kependidikan. Sementara itu
mitra kerja dan pengguna layanan kerja sama luar negeri bidang pendidikan
adalah perwakilan negara asing, lembaga/organisasi asing internasional,
kementerial/lembaga terkait, pelajar/mahasiswa/tenaga kerja asing, Unit Utama
1. Penyusunan rencana program dan anggaran Atase Pendidikan dan Kebudayaan
dan Wakil RI pada UNESCO
2. Pengelolaan aparatur pada Atase, SILN, dan wakil RI pada UNESCO
3. Penyiapan pertemuan dan kunjungan kerja atase dan tamu asing ke Indonesia
1. Penyusunan pedoman kerjasama luar negeri bidang pendidikan
2. Pengembangan dan pelaksanaan kerjasama luar negeri bidang pendidikan
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama luar negeri bidang
pendidikan
1. Penyiapan bahan pengembangan sistem informasi perencanaan pendidikan
2. Pengumpulan, penglohan, dan penyajian data dan informasi perencanaan dan
kerjasama luar negeri pendidikan
1. Penyusunan pedoman perencanaan dan bahan rencana kerja pemerintah dan
kementerian
2. Penyusunan, koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana program,
kegiatan dan sasaran bidang pendidikan
1. Analisis, koordinasi, sinkronisasi kebijakan kementerian
2. Pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program Satuan Kerja
Kemendikbud
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 42
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan lembaga pendidikan (perguruan
tinggi dan sekolah).
Sebagai bagian dari fungsi pelayanan tersebut, masing-masing Bagian pada Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri telah menghasilkan produk dan/atau
jasa. Bagian Perencanaan Program menghasilkan 34 jenis produk rutin tahunan
sesuai Prosedur Operasi Standar (POS) Perencanaan dan Penganggaran. Bagian
Perencanaan Program juga menghasilkan empat jenis layanan yang umumnya
bersifat insidental. Bagian Kebijakan menghasilkan 7 produk (2 produk rutin
tahunan, 2 produk rutin semesteran, 1 produk rutin triwulanan, 1 produk rutin
dua bulanan, dan 1 produk rutin bulanan). Bagian Sistem Informasi menghasilkan
8 produk (1 produk rutin tahunan, 2 produk rutin enam bulanan, 1 produk rutin
harian, dan 4 produk yang dihasilkan secara insidental). Sementara itu Bagian
Sistem Informasi juga memberikan 5 jenis layanan (1 layanan rutin ha-rian dan 4
layanan yang bersifat insidental). Bagian Kerja Sama Luar Negeri meng-hasilkan 6
jenis produk (2 jenis produk rutin tahunan, 3 jenis produk rutin tengah tahunan,
dan 1 jenis produk yang bersifat rutin tahunan, namum dibuat secara in-sidental).
Bagian Fasilitasi Layanan Internasional menghasilkan 13 jenis produk (7 produk
rutin tahunan, 2 produk rutin semesteran, 1 produk rutin triwulanan, dan 3
produk rutin bulanan) serta 10 jenis layanan (3 layanan rutin triwulanan, 1
layanan rutin bulanan, dan 7 layanan secara insidental.
Sebelum melebur ke dalam Biro Perencanaan dan KLN, Bagian Penyusunan
Anggaran (Biro Keuangan) memberikan layanan penyusunan anggaran, revisi
anggaran, dan penyusunan standar biaya khusus. Sementara Bagian Fasilitasi
UNESCO memberikan layanan penyebaran informasi berbagai kegiatan UNESCO
kepada kementerian/lembaga terkait serta memfasilitasi persiapan
keberangkatan delegasi Indonesia dalam berbagai kegiatan UNESCO dan fasilitasi
penyelenggaraan kegiatan UNESCO di Indonesia.
Produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing Bagian selama ini masih perlu
ditingkatkan dari sisi manfaatnya bagi pengguna. Perlu pula dikaji apakah produk
tersebut dihasilkan secara rutin atau insidental, sehingga dapat diketahui apakah
produk tersebut merupakan keluaran dari tugas dan fungsi Biro dan atau tugas
RENSTRA BIRO PKLN 2015 - 2019 43
dan fungsi Bagian. Selanjutnya itu perlu dilakukan pengembangan agar produk
yang dihasilkan lebih dirasakan manfaatnya oleh pengguna. Dalam hal layanan
perlu dilakukan evaluasi apakah layanan tersebut sudah dilaksanakan secara
efektif, efisien, dan transparan. Selain itu perlu dilakukan evaluasi kepuasan
pengguna layanan sebagai dasar untuk meningkatkan layanan pada Biro
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri.
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
45
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja
Tabel 4.1 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan Pelayanan Prima Dalam Perencanaan,
Penganggaran, dan Kerja Sama Luar Negeri
SASARAN
KEGIATAN IKK
SATUAN
KONDISI
AWAL
(2014)
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan
Pelayanan
Prima Dalam
Perencana an,
Penganggaran,
dan Kerja Sama
Luar Negeri
Tersedianya kebijakan jangka
menengah (Renstra) dan Tahunan
Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan Kemendikbud
Persen 100 100 100 100 100 100
Tersedianya dokumen
perencanaan program, kegiatan,
dan anggaran tahunan
Kemendikbud yang telah diteliti
dan disyahkan
Persen 100 100 100 100 100 100
Jumlah Satker merealisasikan
pelaksanaan program, kegiatan dan
anggaran Kementerian sesuai
target yang ditetapkan
Persen 92,0 93,0 94,0 95,0 95,0 96,0
Jumlah penyelenggaraan dan
layanan kerja sama Luar Negeri dan
Organisasi Internasional di Bidang
Pendidikan dan Kebudayaan
Organs/
lbg
70 71 72 72 73 74
Jumlah Layanan
Atdikbud/DEWATAP UNESCO dan
SILN
Orang 145 462 552 642 732 882
Jumlah penerima beasiswa
pemerintah RI
Orang 6.500 6.579 7.027 7.379 7.730 8.081
Jumlah layanan tamu asing dan
pelaksanaan ketatausahaan Biro
Orang 30 32 34 35 37 39
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
46
B. Kerangka Pendanaan
Tabel 4.2 Rancangan Alokasi Pendanaan Peningkatan Pelayanan Prima dalam Perencanaan,
Penganggaran, dan Kerja Sama Luar Negeri
SASARAN
KEGIATAN IKK
KONDISI
AWAL
(2014)
ALOKASI (dalam jutaan rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan
Pelayanan
Prima Dalam
Perencana an,
Penganggaran,
dan Kerja Sama
Luar Negeri
81.800
83.578
93.578
102.936
113.230
124.553
Tersedianya kebijakan jangka
menengah (Renstra) dan Tahunan
Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan
5.500 5.620 6.292 6.921 7.613 8.375
Tersedianya dokumen perencanaan
program, kegiatan, dan anggaran
tahunan Kemendikbud yang telah
diteliti dan disyahkan
10.557 10.787 12.077 13.285 14.614 16.075
Jumlah Satker merealisasikan
pelaksanaan program, kegiatan dan
anggaran Kementerian sesuai
target yang ditetapkan
4.000 4.087 4.576 5.034 5.537 6.091
Jumlah penyelenggaraan dan
layanan kerja sama Luar Negeri dan
Organisassi Internasional di Bidang
Pendidikan dan Kebudayaan
3.686 3.766 4.216 4.638 5.102 5.612
Jumlah Layanan
Atdikbud/DEWATAP UNESCO dan
SILN
11.686 11.940 13.368 14.705 16.176 17.793
Jumlah penerima bea siswa
pemerintah RI
40.686 41.570 46.544 51.198 56.318 61.950
Jumlah layanan tamu asing dan
pelaksanaan ketatausahaan Biro
5.686 5.809 6.504 7.155 7.870 8.657
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
47
C. Sistem Pemantauan dan Evaluasi
1 Implementasi Restrukturisasi Program dan Kegiatan pada Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri
Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 yang telah disyahkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 2010, telah mengacu ketentuan
restrukturisasi program dan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan pada
Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sesuai dengan konsep
restrukturisasi program dan kegiatan tersebut seperti digambarkan pada Gambar 4.1, Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri berada pada level Eselon 2 dan mengampu satu
kegiatan yaitu “Peningkatan Layanan Prima dalam Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” dengan seperangkat Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK). Kegiatan tersebut bernaung di bawah Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
merupakan program yang diampu Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan pada level Eselon 1.
K/L
E1
E2
E3
PROGRAM
KEGIATAN
OUTPUT
INPUT/BELANJA
PROGRAM
KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
STRATEGIS
IKU
IKK
INDIKATOR
KELUARAN
FUNGSI
SUB FUNGSI
PRIORITAS
FOKUS PRIORITASSASARAN
STRATEGIS
DAMPAK
Gambar 4.1 Posisi Program dan Kegiatan Berdasarkan Restrukturisasi Program dan Kegiatan
Sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri menguraikan Kegiatan “Peningkatan Layanan
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
48
Prima dalam Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan” ke dalam beberapa aktivitas untuk mencapai output. Sesuai dengan
bidang/fungsi yang diampu oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, yaitu Bidang
Perencanaan dan Bidang Kerja Sama Luar Negeri, aktivitas-aktivitas tersebut dijabarkan pada
masing-masing Sub-Bidang. Sub-Bidang tersebut adalah: (i) Sub-Bidang Perencanaan
Program dan Anggaran, (ii) Sub-Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program, (iii) Sub-Bidang
Kerja Sama Luar Negeri, (iv) Sub-Bidang Layanan Internasional, (v) Sub-Bidang Data dan
Informasi Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, dan (vi) Sub-Bidang Managemen dan
Dukungan Teknis Lainnya.
2. Sub-Bidang Perencanaan Program dan Anggaran
Sub-Bidang Perencanaan Program dan Anggaran merupakan salah satu Sub-Bidang pada
Bidang Perencanaan. Tujuan strategis dari Sub-Bidang Perencanaan Program dan Anggaran
adalah “Tersedianya Sistem Perencanaan Pendidikan yang Terpadu, Andal, Efektif. Efisien,
dan Akuntabel”. Tujuan Strategis tersebut, pada Sub-Bidang Perencanaan Program akan
dicapai melalui strategi:
(1) Peningkatan efektivitas dan efisiensi proses perencanaan program dan anggaran;
(2) Peningkatan koordinasi perencanaan program dan anggaran di lingkungan kementerian,
antar K/L. dan antar pusat dengan daerah;
(3) Pengembangan kapasitas organisasi dan SDM bidang perencanaan program dan
anggaran.
Indikator keluaran dari Sub-Bidang Perencanaan Program dan Anggaran adalah seperti
disajikan pada Tabel 4.3. Pencapaian target Indikator keluaran pada Sub-Bidang
Perencanaan Program tersebut akan dilaksanakan melalui aktivitas dengan output/sub-
output seperti disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.3 Indikator Keluaran Sub-Bidang Perencanaan Program dan Anggaran
NO INDIKATOR KONDISI
AWAL
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Tersedianya kebijakan jangka menengah
(Renstra) dan tahunan pembangunan
pendidikan dan kebudayaan Kemendikbud
100 100 100 100 100 100
2 Tersedianya dokumen perencanaan program, 100 100 100 100 100 100
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
49
NO INDIKATOR KONDISI
AWAL
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
kegiatan, dan anggaran tahunan Kemendikbud
yang telah diteliti dan disahkan
Tabel 4.4 Strategi dan Aktivitas untuk Mencapai Output/Suboutput pada Sub-Bidang Perencanaan Program
dan Anggaran
NO STRATEGI AKTIVITAS OUTPUT / SUB OUTPUT
1 PENINGKATAN EFEKTIVITAS
DAN EFISIENSI PROSES
PERENCANAAN PROGRAM
1. Peningkatan pengendalian
penyusunan rencana
1. Dokumen NSPK
Perencanaan
2. Dokumen Perencanaan
Anggaran:
Kementerian,
Eselon I
Eselon II/Satker
Provinsi
Kabupaten/Kota
3. Dokumen Revisi Anggaran
2. Evaluasi hasil perencanaan tahunan
2 PENINGKATAN KOORDINASI
PERENCANAAN PROGRAM
DI DALAM KEMENTERIAN,
ANTAR KL DAN PUSAT DAN
DAERAH
1. Koordinasi Pusat dan Daerah dalam
penyusunan Rencana tahunan
2. Koordinasi antar KL dalam
penyusunan rencana tahunan
3 PENGEMBANGAN
KAPASITAS ORGANISASI
PERENCANAAN DI PUSAT
DAN DAERAH
Transfer Daerah
1. Pembentukan tim advokasi
perencanaan Daerah
2. Advokasi perencanaan program
4. Pengembangan organisasi
perencanaan di Pusat dan Daerah
4 PENINGKATAN KAPASITAS
SDM DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS
LAYANAN PERENCANAAN
1. Rekrutmen dan Pengembangan
Pelatihan Kapasitas SDM
Perencanaan di Pusat dan Daerah
2. Pengembangan Sarana dan
Prasarana Perencanaan
3. Pelaksanaan Advokasi
Perencanaan program dan
anggaran
3 Sub-Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program
Sub-Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program sebagai bagian dari Bidang Perencanaan,
memiliki sasaran strategis yang sama dengan Sub-Bidang Perencanaan Program, yaitu
“Tersedianya Sistem Perencanaan Pendidikan yang Terpadu, Andal, Efektif, Efisien, dan
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
50
Akuntabel”. Tujuan Strategis tersebut, pada Sub-Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program
akan dicapai melalui strategi:
(1) Peningkatan efektivitas dan efisiensi proses pengendalian dan evaluasi program;
(2) Peningkatan koordinasi pengendalian dan evaluasi program di lingkungan kementerian,
antar K/L dan antara pusat dan daerah;
(3) Peningkatan kapasitas dan organisasi Sub-Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program.
Indikator keluaran dari Sub-Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program adalah seperti
disajikan pada Tabel 4.5. Pencapaian target Indikator Keluaran pada Sub-Bidang
Pengendalian dan Evaluasi Program tersebut akan dilaksanakan melalui aktivitas dengan
output/sub-output seperti disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.5 Indikator Keluaran Sub-Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program
NO INDIKATOR KONDISI
AWAL
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah satker merealisasikan pelaksanaan
program, kegiatan dan anggaran Kementerian
sesuai target yang ditetapkan
90% 93% 94% 95% 96% 97%
Tabel 4.6 Strategi dan Aktivitas untuk Mencapai Output/Suboutput pada Sub-Bidang Pengendalian dan
Evaluasi Program
NO STRATEGI AKTIVITAS OUTPUT / SUB OUTPUT
1 PENINGKATAN
EFEKTIVITAS DAN
EFISIENSI PROSES
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI PROGRAM
1. Pengembangan POS pengendalian
& evaluasi pelaksanaan rencana
1. Dokumen NSPK Pengendalian
dan Evaluasi
2. Dokumen Rekomendasi
Kebijakan
3. Dokumen Pengendalian
Kementerian,
Eselon I
Eselon II/Satker
Provinsi
Kabupaten/Kota
4. Dokumen Evaluasi Pelaksanaan
Rencana:
Kementerian,
Eselon I
2. Pengendalian pelaksanaan
rencana
3. Evaluasi pelaksanaan rencana
2 PENINGKATAN
KOORDINASI
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI PROGRAM DI
DALAM KEMENTERIAN,
ANTAR KL DAN PUSAT
DAN DAERAH
1. Koordinasi Pusat dan Daerah
dalam pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana tahunan
2. Koordinasi antar KL dalam
pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana tahunan
3 PENGEMBANGAN
KAPASITAS ORGANISASI
1. Pembentukan tim advokasi
perencanaan Daerah
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
51
NO STRATEGI AKTIVITAS OUTPUT / SUB OUTPUT
PERENCANAAN DI
PUSAT DAN DAERAH
2. Advokasi pengendalian dan
evaluasi program
Eselon II/Satker
Provinsi
Kabupaten/Kota 3. Pengembangan Kapasitas
organisasi SDM perencanaan di
Pusat dan Daerah
4 PENINGKATAN
KAPASITAS SDM DALAM
MENINGKATKAN
KUALITAS LAYANAN
PERENCANAAN
1. Rekrutmen dan Pengembangan
Kapasitas SDM Perencanaan di
Pusat dan Daerah
2. Pengembangan Sarana dan
Prasarana Perencanaan
4 Sub-Bidang Kerja Sama Luar Negeri
Sub-Bidang Kerja sama Luar Negeri merupakan salah satu Sub-Bidang pada Bidang Kerja
Sama Luar Negeri. Tujuan strategis dari Sub-Bidang Kerja Sama Luar Negeri adalah
“Tersedianya Layanan di Bidang Kerja Sama Luar Negeri yang profesional, transparan,
andal, adil, cepat, inovatif, dan berkesetaraan”. Tujuan Strategis tersebut, pada Sub-Bidang
Kerja Sama Luar Negeri akan dicapai melalui strategi:
(1) Peningkatan efisiensi proses kerja Sama luar Negeri;
(2) Peningkatan koordinasi kerja sama luar negeri di dalam kementerian, antar K/L, dan
dengan lembaga donor/negara sahabat;
(3) Peningkatan kapasitas organisasi dan SDM bidang Kerja Sama Luar Negeri dalam
peningkatan kualitas kerja sama luar negeri.
Indikator keluaran dari Sub-Bidang Kerja Sama Luar Negeri adalah seperti disajikan pada
Tabel 4.7. Pencapaian target Indikator Keluaran pada Sub-Bidang Kerja Sama Luar Negeri
tersebut akan dilaksanakan melalui aktivitas dengan output/sub-output seperti disajikan
pada Tabel 4.8.
Tabel 4.7 Indikator Keluaran Sub-Bidang Kerja Sama Luar Negeri
NO INDIKATOR KONDISI
AWAL
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 JUMLAH KERJA SAMA BILATERAL, REGIONAL,
DAN MULTILATERAL BIDANG PENDIDIKAN
20 32 33 34 35 36
2 PERSENTASE KERJA SAMA BILATERAL, 70% 90% 100% 100% 100% 100%
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
52
REGIONAL, DAN MULTILATERAL BIDANG
PENDIDIKAN YANG DITINDAKLANJUTI
3 KECEPATAN PELAYANAN ADMINISTRASI LUAR
NEGERI
50% 70% 95% 100% 100% 100%
Tabel 4.8 Strategi dan Aktivitas untuk Mencapai Output/Suboutput pada Sub-Bidang Kerja Sama Luar Negeri
NO STRATEGI AKTIVITAS OUTPUT / SUB OUTPUT
1 PENINGKATAN EFISIENSI
PROSES KERJA SAMA LUAR
NEGERI
1. Evaluasi dan penyempurnaan proses
kerja sama Internasional
1. Dokumen NSPK Kerja
Sama Luar Negeri
2. Dokumen Kerja Sama Luar
Negeri
3. Dokumen Kerja Sama
Bidang Pendidikan (Atase
Pendidikan)
2. Penyempurnaan proses monev kerja
sama luar negeri
2 PENINGKATAN KOORDINASI
KUALITAS KERJA SAMA
LUAR NEGERI DI DALAM
KEMENTERIAN, ANTAR KL
DAN LEMBAGA
DONOR/NEGARA SAHABAT
1. Koordinasi dengan perwakilan
negara lain
2. Koordinasi dalam pelaksanaan
monev kerja sama luar negeri dalam
unit di kemendiknas dan KL lain
3. Koordinasi antar KL dan antar unit
dalam kemendiknas dalam
menigkatkan kualitas layanan kerja
sama luar negeri
3 PENINGKATAN KAPASITAS
ORGANISASI DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS
LAYANAN INTERNASIONAL
& KERJA SAMA LUAR
NEGERI
1. Pembentukan tim Evaluasi Kerja
sama luar negeri
2. Pembinaan atase pendidikan
sebagai agen promosi pendidikan di
Luar negeri
2 PENINGKATAN KAPASITAS
SDM DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS
LAYANAN INTERNASIONAL
& KERJA SAMA LUAR
NEGERI
1. Rekrutmen dan Pengembangan
Kapasitas SDM Kerja Sama Luar
Negeri
2. Pengembangan Sarana dan
Prasarana Kerja Sama Luar Negeri
5 Sub-Bidang Layanan Internasional
Sub-Bidang Layanan Internasional sebagai bagian dari Bidang Kerja Sama Luar Negeri
memiliki sasaran strategis yang sama dengan Sub-Bidang Kerja Sama Luar Negeri, yaitu
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
53
“Tersedianya Layanan di Bidang Kerja Sama Luar Negeri yang profesional, transparan,
andal, adil, cepat, inovatif, dan berkesetaraan”.
Tujuan Strategis tersebut, pada Sub-Bidang Layanan Internasional akan dicapai melalui
strategi:
(1) Peningkatan efisiensi proses layanan internasional;
(2) Peningkatan koordinasi layanan internasional di dalam kementerian, antar K/L, dan
dengan lembaga donor/negara sahabat;
(3) Peningkatan kapasitas organisasi dan SMD Bidang Layanan Internasional
Indikator keluaran dari Sub-Bidang Layanan Internasional adalah seperti disajikan pada Tabel
4.9. Pencapaian target Indikator Keluaran pada Sub-Bidang Layanan Internasional tersebut
akan dilaksanakan melalui aktivitas dengan output/sub-output seperti disajikan pada Tabel
4.10.
Tabel 4.9 Indikator Keluaran Sub-Bidang Layanan Internasional
NO INDIKATOR KONDISI
AWAL
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah penyelenggaraan dan layanan kerja
sama luar negeri dan organisasi internasional di
bidang pendidikan dan kebudayaan
70 71 72 72 73 74
2 Jumlah layanan Atdik/DEWATAP UNESCO dan
SILN
145 150 158 165 174 182
3 Jumlah penerima beasiswa pemerintah RI 6,500 6,579 7,027 7,379 7,730 8,081
4 Jumlah layanan tamu asing dan pelaksanaan
ketatausahaan biro
30 32 34 35 37 39
Tabel 4.10 Strategi dan Aktivitas untuk Mencapai Output/Suboutput pada Sub-Bidang Layanan
Internasional
NO STRATEGI AKTIVITAS OUTPUT / SUB OUTPUT
1 PENINGKATAN EFISIENSI
PROSES LAYANAN
INTERNASIONAL
1. Evaluasi dan penyempurnaan
proses layanan Internasional
1. Dokumen NSPK Layanan
Internasional
2. Layanan Internasional:
Layanan Delegasi Asing
Layanan Hubungan Luar
2. Penyempurnaan proses monev
layanan Internasional
2 PENINGKATAN 1. Koordinasi dengan perwakilan
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019
2010 - 2014
54
NO STRATEGI AKTIVITAS OUTPUT / SUB OUTPUT
KOORDINASI KUALITAS
LAYANAN
INTERNASIONAL DI
DALAM KEMENTERIAN,
ANTAR KL DAN
LEMBAGA
DONOR/NEGARA
SAHABAT
negara lain Negeri Bidang Pendidikan
Layanan Duta Besar/Wakil
Republik Indonesia (WRI)
UNESCO Paris dan Atase
Pendidikan (Atdik)
Layanan Beasiswa
Darmasiswa RI
Layanan Sekolah Indonesia
di Luar Negeri (SILN)
Layanan Kerja sama
Pemerintah RI dengan
UNESCO
Layanan Delegasi
Kemdiknas ke Luar Negeri
3. Beasiswa Darmasiswa RI
2. Koordinasi dalam pelaksanaan
monev layanan Internasional
dalam unit di kemendiknas dan KL
lain
3. Koordinasi antar KL dan antar unit
dalam kemendiknas dalam
meningkatkan kualitas layanan
Internasional
3 PENINGKATAN
KAPASITAS SDM/
ORGANISASI KUALITAS
LAYANAN
INTERNASIONAL & KERJA
SAMA LUAR NEGERI
1. Pembentukan tim Evaluasi Kerja
Sama luar negeri
2. Pembinaan atase pendidikan
sebagai agen promosi pendidikan
di Luar negeri
2 PENINGKATAN
KAPASITAS SDM DALAM
MENINGKATKAN
KUALITAS LAYANAN
INTERNASIONAL & KERJA
SAMA LUAR NEGERI
2. Rekrutmen dan Pengembangan
Kapasitas SDM Kerja Sama Luar
Negeri
3. Pengembangan Sarana dan
Prasarana Kerja Sama Luar Negeri
RENSTRA BIRO PKLN 2015-2019 55
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Biro Perencanaan dan KLN Tahun 2015—2019 merupakan kesinambungan
dari Renstra Biro Perencanaan dan KLN Tahun 2010—2014. Penyusunan Renstra Biro
Perencanaan dan KLN Tahun 2015—2019 dilakukan melalui berbagai tahapan, antara lain
mengidentifikasi, verifikasi, menganalisis data, termasuk koordinasi dengan bagian-bagian,
dan partisipasi seluruh pejabat di lingkungan Biro Perencanaan dan KLN. Renstra ini juga
telah mengakomodasi semua tugas dan fungsi Biro Perencanaan dan KLN sesuai dengan
Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Indikator Kinerja Program (IKP) yang berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan dan/atau,
kegagalan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan/atau sasaran atau kegiatan utama,
dan dapat digunakan sebagai instrumen manajemen kinerja dalam perbaikan kinerja, dan
peningkatan akuntabilitas kinerja di masa depan.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai tolak ukur pencapaian dan keberhasilan jajaran unit
kerja setingkat eselon II Biro Perencanaan dan KLN juga telah disesuaikan dengan tugas dan
fungsinya sesuai dengan perubahan struktur Kemendikbud. Selanjutnya IKK ini harus disusun
rencana pencapaianya ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan diperjanjikan ke dalam
Kontrak Kinerja yang memuat, antara lain: program utama yang dilaksanakan, sasaran yang
akan dicapai, output (keluaran) yang akan diwujudkan, dan janji outcome (hasil), yang pada
setiap akhir tahun diminta pertanggungjawabannya dalam bentuk Laporan Akuntabilitas
Kinerja dari unit kerja masing-masing demi terwujudnya Terselenggaranya sistem
perencanaan yang andal menuju Kementerian Bertata-kelola Terbaik.
RENSTRA BIRO PKLN 2010 - 2014 L1.1
Lampiran 2.1.1 Analisis Lingkungan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Bidang Perencanaan
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1. Jumlah SDM yang memadai dan memiliki pengalaman kerja
2. komitmen pimpinan untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian & evaluasi
3. Keinginan pegawai untuk meningkatkan kompetensi
4. Sebagian besar pegawai berpendidikan dengan jenjang cukup tinggi
5. Sarana prasarana memadai termasuk TIK 6. Lingkungan kerja cukup kondusif 7. Tersedianya POS Perencanaan dan Penganggaran 8. Memiliki kewenangan dalam melakukan
koordinasi secara vertical (dengan daerah) dan horizontal
1. Kompetensi SDM kurang di bidang TIK dan perencanaan
2. Kurangnya penguasaan substansi SDM 3. Lemahnya manajerial skill 4. Belum adanya analisis kebutuhan pegawai 5. Kehadiran pegawai 6. Lemahnya proses transfer knowledge antara SDM
senior dan Junior atau atasan dan staf 7. Detail perencanaan belum mencapai level
Kabupaten/kota membuat akurasi dalam perencanaan lemah
8. Beberapa tugas dan fungsi belum berjalan dengan efektif
9. Lemahnya kemampuan evaluasi implementasi program dan kegiatan
10. Minimnya inovasi dalam memperkuat perencanaan dan pengendalian
11. Belum ada SI perencanaan yang dapat meningkatkan efisiensi proses perencanaan
12. Belum terintergrasinya data dan informasi pendukung perencanaan pendidikan
13. Belum otomatisasinya informasi pendukung pengambil keputusan dalam bidang perencanaan
14. Belum adanya POS pengendalian dan evaluasi sebagai penjabaran PP 39/2006
PELUANG (OPPORTUNITIES) ANCAMAN (THREATS)
1. Tuntutan Pimpinan untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi program
2. Sudah ada aturan yang jelas mengenai tugas dan fungsi
3. Kuatnya landasan hukum perencanaan 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor: 38 tahun 2008, tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
5. Renstra telah disahkan sebagai landasan perencanaan, pengendalian dan evaluasi program
6. Reformasi birokrasi mendorong peningkatan akuntabilitas unit utama dan mendukung TIK sebagai alat bantu peningkatan kualtias layanan
7. UU ITE yang menyatakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah dapat mendorong peningkatan akuntabilitas
8. PP 39 telah diikuti dengan software
1. Adanya kecenderungan menggunakan pendidikan sbg obyek politik
2. Adanya tumpang tindih peraturan dalam pengendalian
3. Penerapan pengalokasian anggaran yang belum taat asas
4. Belum sinerginya antar KL dalam perencanaan 5. Kompetensi SDM di Satker kurang memadai 6. Komitmen Unit Utama dan Satker dalam melakukan
perencanaan, pengendalian dan evaluasi rendah 7. Renstra yang tidak secara otomatis dijadikan
pedoman oleh SKPD dan PT 8. Terjadi perampingan organisasi di SKPD yang
melemahkan fungsi perencanaan
RENSTRA BIRO PKLN 2010 - 2014
L1.2
Lampiran2.1.2 Analisis Lingkungan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Bidang Kerja Sama Luar Negeri
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1. Jumlah karyawan dan Latar belakang pendidikan formal karyawan memadai
2. komitmen pimpinan untuk meningkatkan kualitas Layanan Kerjasama Luar negeri
3. Tersedianya sarana kerja yang memadai termasuk TIK
4. Tersedianya prosedur Layanan Kerjasama Luar negeri
5. Adanya atase di 17 negara sebagai kepanjangan tangan kemendiknas
1. Kemampuan pegawai di bidang TIK dan bahasa asing 2. Budaya dan etos kerja belum sesuai dengan tuntutan
pekerjaan 3. Reward & punishment belum tegas kepada pegawai 4. Lemahnya manajerial skill 5. Pembagian beban kerja kepada pegawai kurang
proporsional 6. Penggunaan dan perawatan sarana/prasarana yang
belum optimal 7. Pengelolaan anggaran belum berbasis TIK 8. Kondisi ketergantungan informasi dari organisasi
lain/mitra kerja dalam pelaksanaan fasilitasi dan layanan
9. Belum optimalnya sistem kerja berbasis TIK 10. Lemahnya monev pelaksanaan kerjasama luar negeri
PELUANG (OPPORTUNITIES) ANCAMAN (THREATS)
1. Berkembangnya kerja sama internasional di bidang pendidikan sebagai dampak dari globalisasi
2. Banyaknya komitmen Pemerintah RI dengan negara lain dan/atau lembaga asing di bidang pendidikan
3. Perubahan mindset negara maju yang mendorong mahasiswa/dosen/peneliti nya untuk mencari pengalaman di negara berkembang
4. Free Trade membuka peluang bagi institusi pendidikan Indonesia untuk membangun satuan pendidikan di negara lain
5. Semakin meningkatnya mahasiswa asing yang ingin belajar di Indonesia
6. Meningkatnya minat mahasiswa asing belajar bahasa, seni, dan budaya Indonesia
7. Reformasi Birokrasi sebagai momentum perbaikan pelayanan kerja sama luar negeri dan perbaikan sistem penilaian kinerja
8. Meningkatnya dukungan terhadap program beasiswa mahasiswa asing di Indonesia
9. Perkembangan teknologi Informasi yang memungkinkan otomatisasi dalam proses administrasi keuangan dan barang milik negara
1. Belum tersedianya fasilitas Student Visa 2. Masih rendahnya koordinasi antar instansi pemerintah
terhadap pelayanan ijin tinggal tenaga kerja/mahasiswa asing
3. Masih adanya resistensi dari instansi KL lain terhadap peranan atase pendidikan
4. Lemahnya koordinasi Unit Utama dalam pengelolaan sekolah Indonesia di luar negeri
5. Masih lemahnya regulasi untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah lembaga asing masuk ke Indonesia sebagai dampak free trade.
6. Masih adanya ancaman keamanan di Indonesia
RENSTRA BIRO PKLN 2010 - 2014 L1.3
Lampiran 2.2.1 Tantangan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Bidang Perencanaan
KEKUATAN (STRENGTHS) (S) KELEMAHAN (WEAKNESSES) (W)
LE
LU
AN
G (
OP
PO
RT
UN
ITIE
S)
(O)
1. Membentuk tim advokasi untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi program(S1, S3, S4, O3,O4,O5)
2. Menjaga konsistensi kualitas dan akuntabilitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi program dengan mengacu kepada renstra dan aturan lain yang berlaku (S2,S7, O1,O2,O3, O5)
3. Meningkatkan penggunaan TIK dalam optimalisasi proses perencanaan, pengendalian dan evaluasi program (S5, O4, O7,O8)
4. Peningkatan koordinasi secara vertikal dan horisontal dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi program (S8,O2,O3,O4)
5. Melaksanakan reformasi perencanaan sebagai bagian dari reformasi birokrasi (S2, S7,O6)
1. Meningkatkan kompetensi SDM Biro di bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi program serta TIK untuk mendukung peningkatan profesionasionalisme proses perencanaan dalam mendukung optimalisasi proses perencanaan (W1,W2, W3, W7, O1, O2, O3, O4)
2. Evaluasi sistem perencanaan dan evaluasi pelaksanaan sistem perencanaan (W7,S7, O1, O2, O3, O4)
3. Penyelesaian POS pengendalian dan evaluasi program (W13, O1, O2, O3, O4)
4. Pengembangan Sistem Informasi sebagai alat bantu efektifitas dan efisien perencanaan (W10,W12,O2, O4, O7, O8)
5. Koordinasi dan integrasi pendataan antar unit di dalam kementerian dan verifikasi pendataan dengan daerah (W11, O1, O2, O3, O4)
6. Meningkatkan kemampuan manajerial dan menerapkan sistem manajemen berbasis kinerja di lingkungan Biro (W4, S5, O6)
7. Koordinasi dengan daerah untuk meningkatkan komitmen daerah dalam melaksanakan Renstra Kemendiknas sesuai dengan kemampuannya masing-masing
AN
CA
MA
N (
TH
RE
AT
S)
(T)
1. Harmonisasi aturan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi program (S2,S7,T2)
2. Evaluasi mekanisme koordinasi antara pusat dan daerah, koordinasi internal kementerian, serta koordinasi antar KL (S2,S7,T1, T3, T4)
3. Advokasi kepada satuan kerja di pusat dan daerah dalam perencanaan (S1,S3, S4, T5, T6, T7)
4. Mengkaji skema distribusi anggaran di pusat dan daerah (S2,S7,T3)
5. Menerapkan TIK dalam mendukung proses perencanaan sesuai dengan Renstra dan aturan perundangan (S2,S7,T3, T6, T7)
1. Rekrutmen tenaga siap pakai untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi program (W1,W2, W3, W8, T1, T3, T7)
2. Meningkatkan peran SI untuk mengurangi keterbatasan kompetensi SDM dalam TIK dan perencanaan (W1,W2, W3, W10, T3, T5, T6,T7)
3. Evaluasi perencanaan, pengendalian dan evaluasi program di Daerah (W, T5, T6, T7)
4. Koordinasi dengan unit utama dan daerah dalam meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi program
RENSTRA BIRO PKLN 2010 - 2014
L1.4
Lampiran 2.2.2. Tantangan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Bidang Kerja Sama Luar Negeri
KEKUATRAN (STRENGTHS) (S) KELEMAHAN (WEAKNESSES) (W)
PE
LU
AN
G (
OP
PO
RT
UN
ITIE
S)
(O) 1. Membentuk tim evaluasi kerjasama internasional
untuk melihat peluang kerjasama di bidang pendidikan (S1, S2, O1, O2,O3)
2. Berkoordinasi dengan berbagai perwakilan negara lain atau intansi asing untuk membuka peluang kerjasama di bidang pendidikan (S1, S2, O1, O2,O3)
3. Mendorong atase untuk berperan aktif membangun kerja sama dengan pemerintah atau intansi di negara lokasi atase (S5, O1, O2,O3)
4. Menerapkan teknologi TIK untuk mensosialisikan peluang, mekanisme belajar di Indonesia serta menjembatani antara mahasiswa asing yang ingin belajar di Indonesia dengan lembaga pendidikan di Indonesia (S3, O5, O6, O8)
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur layanan kerjasama luar negeri (S4, O7)
1. Mengembangkan kompetensi SDM biro dalam kemampuan bahasa dan hubungan internasional untuk mendorong peningkatan kerjasama dengan negara lain (W1, O1, O2, O3)
2. Pengembangan SI untuk meningkatkan kualitas layanan kerjasama luar negeri dan pelayanan mahasiswa asing yang mau belajar di Indonesia(W1, O1, O2, O3)
3. Penyempurnaan prosedur monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama luar negeri (W13, O1, O2, O3, O4)
AN
CA
MA
N (
TH
RE
AT
S)
(T)
1. Peningkatan koordinasi antar KL dalam proses perijinan tinggal mahasiswa/tenaga kerja asing di Indonesia (termasuk student visa) (S1, S2, T1, T2, T3)
2. Peningkatan koordinasi di internal kementerian dalam penyelenggaraan kerjasama luar negeri termasuk pengelolaan sekolah indonesia di luar negeri (S1, S2, T4)
3. Evaluasi persyaratan kerjasama luar negeri untuk menjamin akuntabilitas pendirian lembaga pendidikan asing di Indonesia (S2, S4, T1, T2, T3)
4. Mendorong atase pendidikan untuk mensosialisasikan kondisi keamanan dan pendidikan di Indonesia secara kontinu kepada negara-negara dimana atases tersebut berada (S5, T6)
5. Memanfaatkan media TIK untuk mensosialisasikan kondisi keamanan dan pendidikan di Indonesia (S1, S2, T1, T2, T3)
1. Meningkatkan koordinasi antara unit di kementerian untuk meningkatkan monev kerjasama luar negeri dan pengelolaan sekolah di luar negeri (W10, T4, T5)
2. Rekrutmen SDM siap pakai untuk meningkatkan monev kerja sama luar negeri (W1, W10, T2, T3)