RENCANA PEMBANGUNAN SISTEM TRANPORTASI DI SEKTOR ...
Transcript of RENCANA PEMBANGUNAN SISTEM TRANPORTASI DI SEKTOR ...
WEBINAR “SISTEM TRANPORTASI CERDAS DI IBU KOTA NEGARA :
PEMBANGUNAN DAN KEBUTUHAN PENERAPANNYA”
KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
JAKARTA, 25 MEI 2021
RENCANA PEMBANGUNAN
SISTEM TRANPORTASI DI
SEKTOR TRANSPORTASI UDARA
1 SISTEM TRANSPORTASI UDARA UNTUK MENDUKUNG IBU KOTA NEGARA BARU
2PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN DALAM PENINGKATAN KONEKTIVITAS IBU KOTA NEGARA
OUTLINE
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
2
SISTEM TRANSPORTASI UDARA UNTUK MENDUKUNG IBU KOTA NEGARA BARU
3
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Multiple Airport System
Jarak antara Balikpapan dan Samarinda saat ini lebih dari 100
km. Namun dengan dibukanya Tol Balikpapan – Samarinda
maka konektivitasnya menjadi lebih baik. Ini akan menjadi
diikuti oleh peningkatan sejumlah infrastruktur lainnya seperti
jalan dan kereta api serta perbaikan infrastruktur untuk
meningkatkan konektivitas antara dua kota dan ibu kota baru,
serta antara bandar udara yang melayani wilayah sekitar, yaitu
BPN, AAP dan Bandara VVIP yang direncanakan khusus untuk
melayani tamu negara (tidak melayani regular flight)
Traffic Penumpang Udara Balikpapan BPN) dan Samarinda (AAP)
Bandara Internasional Balikpapan adalah yang
terbesar bandara yang terletak di Kalimantan
Timur. lalu lintas penumpang di BPN juga
meningkat pesat dari kurang dari satu juta
penumpang tahunan pada tahun 2001 menjadi
7,7 juta penumpang tahunan pada tahun 2014,
setara dengan tingkat pertumbuhan tahunan
gabungan (CAGR) sekitar 18%. Lalu lintas
menjadi stabil setelah 2014, melayang sedikit di
atas 7 juta penumpang dalam empat tahun
berikutnya
Bandara BPN melayani 5,4 juta penumpang pada 2019,
dimana terjadi penurunan lalu lintas yang signifikan
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini lalu
lintas dapat disebabkan karena penurunan kapasitas
maskapai secara keseluruhan di Indonesia serta pembukaan
Bandara Baru APT Pranoto Samarinda. Bandara APT
Pranoto adalah bandara yang menggantikan Bandara
Temindung (SRI). Bandara APT Pranoto baru dibuka
pertengahan 2018, dan tahun 2019 menjadi tahun
operasional penuh pertama bandara. Sebelum penutupan
tahun 2018, SRI menangani 25,7 ribu penumpang. Pada
puncaknya, bandara menangani 124 ribu penumpang pada
2013. Secara keseluruhan, lalu lintas ke wilayah menurun
dari 7,5 juta pada 2018 menjadi 6,5 juta pada 2019, setara
dengan penurunan 13%
4
Rute BPN dan AAPJakarta dan Surabaya merupakan Pasar Terbesar
Jakarta adalah pasar terbesar yang dilayani dari BPN, diikuti olehSurabaya dan Tarakan di Kalimantan Utara. Secara umum karenaposisinya sebagai pusat ekonomi dan bisnis di tengah KalimantanTimur, BPN memiliki jaringan domestik yang kuat dan terkoneksi kepusat bisnis utama di negara ini. Tidak ada layanan untuk keSumatera. Wisatawan ke Medan misalnya, perlu terhubungSoekarno-Hatta untuk mencapai tujuan akhir mereka
Selain rute domestik, BPN juga melayani sejumlah rute internasionalyaitu Singapura serta Jeddah ("JED") dan Madinah ("MED") di ArabSaudi yang melayani permintaan lalu lintas Umroh. Sebelumpandemi Covid19 direncanakan akan dibuka penerbangan ke KualaLumpur pada tahun 2020
Bandara SRI terletak di kawasan pemukiman dengan yang membuatbandara terbatas untuk berkembang, sehingga SRI diganti/relokasipertengahan 2018 oleh AAP. Bandara baru terletak di luar kawasanperkotaan kota, di mana dapat mengakomodasi permintaan lalu lintasyang lebih besar dari pada SRI.
AAP hanya melayani rute domestik.sama dengan BPN, pasar utama yangdilayani oleh AAP meliputi Surabaya dan Jakarta. Selain itu jugamelayani penerbangan ke beberapa tujuan di Kalimantan: Tarakan diKalimantan Utara dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan
5
Catchment Area BPN dan AAP
Gambar di atas menunjukkan daerah tangkapan dalam satujam perjalanan dari BPN (ditandai dengan warna oranye) danAAP (ditandai dengan warna biru). Daerah tangkapan satujam dari bandara tidak tumpang tindih, dibandingkan dengandua jam perjalanan.
Gambar di atas menunjukkan daerah tangkapan dalam duajam perjalanan dari BPN (ditandai dengan warna oranye) danAAP (ditandai dengan warna biru). Seperti yang disajikanpada gambar, Daerah tangkapan cenderung tumpang tindihdi beberapa daerah di Timur Kalimantan
Dengan memperhitungkan:1. Pertumbuhan penduduk yang ada di Kalimantan Timur;2. Jumlah Penduduk di IKN (0,6 juta jiwa pada tahun
2025);3. Pertumbuhan populasi IKN (1,7 juta pada tahun 2045);4. Perbaikan infrastruktur, terkait dengan pengembangan
IKN;5. Wealth adjustment.
Wilayah tangkapan bandara ini akan meluas di masa depan, sebagaiakibat dari perbaikan/peningkatan infrastruktur di wilayah tersebut.Berdasarkan Analisis daerah tangkapan dapat disimpulkan bahwaBPN lebih secara posisi terhadap IKN lebih dekat dibandingkandengan AAP. Daerah tangkapan disajikan dalam jutaan populasiyaitu :
6
Traffic Forecast BPN dan AAPBPN dan AAP akan mencapai 28,2 juta penumpang/tahun pada tahun 2050
*) dalam kurun waktu 2019 – 2050 pertumbuhan dasar penumpang sebesar 4,8%
Lalu lintas penumpang BPN dan AAP diperkirakanmeningkat dari 6,5 juta penumpang tahunan pada tahu2019 menjadi :• 23,4 juta dalam low case, setara dengan CAGR 4,2%;• 28,2 juta dalam base case, setara dengan CAGR 4,8%;• 32,5 juta dalam high case, setara dengan CAGR 5,3%.
Traffic forcast dianalisa tiga tahap berbeda yaitu : (1) krisis COVID19 dan pemulihan lalu lintas berikutnya; (2) peningkatan lalu lintassetelah pembentukan IKN; dan (3) periode pertumbuhan kondisi-mapan setelahnya 2028
1. 2020-2023 / 2024: Dampak pandemi COVID-19 dapat dilihatdalam periode antara 2020 dan 2025.
2. 2025-2028: Pertumbuhan pesat antara 2025 dan 2028dikaitkan dengan proses pembangunan IKN dan mobilisasiorang ke Kalimantan Timur.
3. 2028 dan seterusnya: Pertumbuhan lalu lintas organik sepertiyang diprediksi oleh pemodelan ekonometrik makro
In base case :1. Jumlah penumpang tahunan pada tahun 2050 di BPN mencapai 20,3 juta penumpang;2. Jumlah penumpang tahunan pada tahun 2050 do AAP mencapai 7,9 juta penumnpang.
7
Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan (BPN)
Eksisting Rencana Pengembangan
Fasilitas Eksisting :Runway : 2.500 x 45 meter;Critical A/C : A330;Apron : 100.372 m2
(kapasitas 21 Parking Stand);Taxiway : 6 taxiway
1 parallel taxiway;2 perpendicular taxiway;
Terminal : 119.018 m2;Terminal kargo : 4.878 m2
Traffic Eksisting (tahun 2020)Penumpang : 2,75 juta penumpang/tahun;Pesawat : 33.756 pergerakan/tahun;Kargo : 12.102 ton/tahun.
PEMBANGUNAN FASILITAS SISI UDARA :1. Perpanjangan runway : 3.250m x 45 m;2. Critical Aircraft : B777-300;3. Apron : 201.763 m2 (45 Parkind stand);4. Taxiway : exit taxiway : 6
parallel taxiway : 1Perpendicullar taxiway : 3Rapid exit taxiway : 2
5. Terminal penumpang : 200.000 m2;6. Terminal kargo : 18.000 m2;
8
Bandar Udara APT Pranoto Samarinda (AAP)
Fasilitas Eksisting :Runway : 2.250 x 45 meter;Critical A/C : B737-900ER;Apron : 300 x 123 meter
(kapasitas 10 Parking Stand);Taxiway : 173 x 23 meter ;Terminal : 12.700 m2;Terminal kargo : 1.148 m2
Traffic Eksisting (tahun 2020)Penumpang : 690.721 penumpang/tahun;Pesawat : 9.490 pergerakan/tahun;Kargo : 130.105 ton/tahun.
Eksisting Rencana Pengembangan
PEMBANGUNAN FASILITAS SISI UDARA :1. Perpanjangan runway : 3.000m x 45 m;2. Critical Aircraft : A330-Neo;3. Apron : 124.455 m2 (22 Parkind stand);4. Taxiway : A. 173,5 x 23 m;
B. 148,5 x 23 m;C. 148,5 x 23 m;D. 192 x 30 m (rapid);E. 193,5 x 23 m (rapid);F. 192 x 23 m (rapid);G. 217 x 23 m;
5. Paralel taxiway : 1.920 x 23 meter;6. Terminal penumpang : 71.971 m2;7. Terminal kargo : 1.148 m2 dan 8.195 m2;8. MRO facility : 68.500 m29. Cargo village : 133.895 m2.
Kebutuhan lahan
9
Bandar Udara VVIP (rencana)
Bandara VVIP di hanya digunakan untuk melayaniKepala Negara beserta Tamu Negara / VVIP. Tidakdiperuntukkan untuk melayani penerbangan regular.
Lokasi Bandara VVIP :1. Berdasarkan kondisi topografi2. Kemampuan bandar udara untuk melayani
prosedur take off / landing dengan 2 (dua) arah.
Konsep Bandara VVIP :1. Arah landas pacu 07 – 25 (sama dengan BPN)2. Kebutuhan lahan ± 325 ha;3. Dimensi Landas pacu : 3.000 x 45 meter4. Critical Aircraft : B777-300.
Konsep Layout
Fasilitas :Azimuth : 07 - 25Runway : 3.000 x 45 meterCritical a/c : B777-300Apron : 767 x 167 m (10 a/c B777-300)Tawiway : Parallel taxiway, 4 rapid taxiway, 2 Taxiway, 3 Pedicullar taxiwayTerminal VIP : 20.000 m2
Kebutuhan Lahan
Luas Lahan : 325 Ha
10
Konsep Smart Airport
Penyediaan Aplikasi Mobile
Kecapatan WiFiTingkat Tinggi
Self Service Check in& Baggage Drop
Automatic Baggage Handling System (Automatic BHS)
Smart Parking Building
DigitalisasiProses Antrian Taxi
Fleet Management System Shuttle Bus & Bandara
Smart Toilet
Airport Operation Control Center
Dukungan :• Didukung Trnsportasi yang Handal (LRT, Tol, dan Jembatan) yang
menghubungkan antar Bandara, dan dari bandara menuju IKN• System transportasi terintegrasi antar moda yang menghubungkan bandara
baik Darat, Laut maupun Perkeretaapian
• Pengembangan Bandara mengusung Konsep AEROTROPOLIS yang SMART,INTEGRATED dan memperhatikan ENVIRONMENT ETHICS
11
PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN DALAM PENINGKATAN KONEKTIVITAS IBU KOTA NEGARA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
12
PENINGKATAN PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN PADA BANDAR UDARA YANG MENJADI PENDUKUNG IBUKOTA NEGARA
1. Modernisasi fasilitas & bangunan navigasi penerbangan sesuai kebutuhanpelayanan navigasi penerbangan
2. Bandara Aji Pangeran
Tumenggung (APT) Pranoto
Samarinda
1. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
(SAMS) Sepinggan Balikpapan.
3. Bandar Udara Baru di Kota Bangun.
❖ Modernisasi Bangunan dan Fasilitas ATC Tower
❖ Pemanfaatan teknologi antena Spira-Cone untuk meningkatkan
jangkauan komunikasi
❖ Penggunaan Datalink communicationCOMMUNICATION
NAVIGATION
SURVEILLANCE
❖ Penyediaan Prosedur Penerbangan Instrumen berbasisSatelit (PBN)
❖ Penyediaan Prosedur Penerbangan Visual (VFR Route)
❖ Optimalisasi jangkauan MSSR dan ADSB
❖ Penyediaan Informasi Aeronautika berbasis digital (AIS to AIM)
❖ Modernisasi Fasilitas Metorologi Penerbangan
13
PENINGKATAN PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN PADA BANDAR UDARA YANG MENJADI PENDUKUNG IBUKOTA NEGARA (cont’)
❖ Penyediaan Prosedur Penerbangan Instrument (IFP) berbasis Satelit (PBN) ▪ Fase Approach (IAP);▪ Fase Arrival/Departure (SID/STAR);▪ Fase En-route pada Lower Level dan Upper Level (ATS Route).
❖ Penyediaan Prosedur Penerbangan Visual (VFR Route)
2. Bandara Aji Pangeran
Tumenggung (APT) Pranoto
Samarinda
1. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
(SAMS) Sepinggan Balikpapan.
3. Bandar Udara Baru di Kota Bangun.
2. Peningkatan Konektivitas Jalur Penerbangan
14
Pembentukan/Peningkatan Pelayanan Lalu lintas Penerbangan
Prosedur Koordinasi dng Instasi terkait
Prosedur Emergency (Alternate Aerodrome)Updating LOCA antar ATS Unit
Penyiapan updating manajemen ruang udaradan konsep operasi pelayanan ATS
❖ peningkatan pelayanan dari procedural service menjadi
surveillance service❖ Restrukturisasi Terminal Control Area (TMA) Balikpapan
❖ Restrukturisasi FSS Balikpapan
❖ Evaluasi dan Updating Prosedur koordinasi antara Penyelenggara
Pelayanan Navpen di Bandar Udara Balikpapan, Samarinda dan
Bandara Baru dng Instasi terkait
❖ Evaluasi dan Updating Letter Of
Operational Coordination Agreement
(LOCA) antar ATS Unit terkait❖ Penyiapan emergency prosedur
❖ Updating dokumen ATM Contingency Plan
15
PENYEDIAAN SISTEM PROTEKSI KESELAMATAN PENERBANGAN DARI GANGGUAN DRONE
Melanggar wilayahkedaulatan negara.
Mengancam keselamatan & kemanan negara.
Mengancam pusatpemerintahan, pusat ekonomi, objek vital nasional & keselamatan negara
Tidak memiliki persetujuan
Beroperasi tidak sesuaidengan persetujuan ygdiberikan.
Kondisi tertentu, sepertiterdapat perubahan prioritasjadwal penggunaan ruangudara.
01
02
03
04
05
06
Proteksi thd pengoperasian Drone yang masuk dalam kategori sbb:
ANTI DRONE
16
TERIMA
KASIH
KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
17