RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · PDF fileMelakukan percobaan pengukuran besaran pokok dan...
Transcript of RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · PDF fileMelakukan percobaan pengukuran besaran pokok dan...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pagak
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Satu
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Besaran dan Satuan
Alokasi Waktu : 2 × 3 JP
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)
Indikator:
Menyebutkan macam-macam besaran pokok dan besaran turunan
Menyebutkan alat ukur panjang, massa, dan waktu
Membaca skala jangka sorong, mistar, mikrometer, neraca, stopwatch, dan gelas ukur
Menentukan satuan dan dimensi suatu besaran
Membedakan ketelitian beberapa alat ukur yang sejenis
Memahami angka penting
Mengoperasikan angka penting
Menerapkan pengoperasian angka penting dalam menyelesaikan soal
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
Indikator:
Melakukan percobaan pengukuran besaran pokok dan besaran turunan
Mengolah dan menyajikan data percobaan pengukuran dalam angka penting
Menyajikan hasil percobaan pengukuran dalam angka penting
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses demonstrasi, kaji pustaka, eksperimen, diskusi kelompok, dan tanya jawab, peserta didik
dapat:
Menyebutkan macam-macam besaran pokok dan besaran turunan
Menyebutkan alat ukur panjang, massa, dan waktu
Membaca skala jangka sorong, mistar, mikrometer, neraca, stopwatch, dan gelas ukur
Menentukan satuan dan dimensi suatu besaran
Membedakan ketelitian beberapa alat ukur yang sejenis
Memahami angka penting
Mengoperasikan angka penting
Menerapkan pengoperasian angka penting dalam menyelesaikan soal
Melakukan percobaan pengukuran besaran pokok dan besaran turunan
Mengolah dan menyajikan data percobaan pengukuran dalam angka penting
Menyajikan hasil percobaan pengukuran dalam angka penting
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Gejala alam secara umum
Gejala fisika
Beberapa contoh alat ukur
Kesalahan pengukuran
Sumber data penelitian
Konsep
Variabel pengukuran
Ketepatan dan ketelitian
Angka penting
Kesalahan pengukuran
Prinsip
Menentukan ketelitian pengukuran
Menghitung kesalahan relative
Penggunaan aturan angka penting
Menyimpulkan hasil penelitian
Prosedur
Percobaan pengukuran besaran pokok dan besaran turunan
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode Pembelajaran : Demonstrasi, kaji pustaka, eksperimen, diskusi kelompok, tanya jawab
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
Media:
- Gambar alat-alat ukur
- Powerpoint
- Alat demonstrasi
Alat dan Bahan:
- LKS Pengukuran. (Lampiran 1 Pertemuan 1)
- Balok kayu 3 buah, jangka sorong, gelas ukur, dan air
- LKS Angka Penting (Lampiran 1 Pertemuan 2)
- Mistar dengan skala terkecil mm, jangka sorong, micrometer skrup, dan balok kayu kecil
Sumber Belajar:
- Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
- LKS Pengukuran, LKS Angka Penting, dan LKS Massa Jenis Benda
- Internet
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam
Absensi peserta didik
Mengkondisikan kelas dan membuat kesepakatan
Apersepsi untuk memotivasi peserta didik dengan meminta salah satu peserta didik untuk
mengukur pensil dengan mistar, kemudian mengukur diameter kelereng dengan mistar
Berapakah diameternya? Coba Bapak yang mengukurnya menggunakan alat ajaib ini.
Ternyata alat ukur Bapak bisa membaca skalanya, tapi di alat ukur kamu kok tidak bisa?
20 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Kira-kira apa alat ajaib yang Ibu gunakan?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menjelaskan prosedur kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru mendemonstrasikan cara penggunaan jangka sorong, mikrometer, neraca, dan
stopwatch serta cara pembacaan skala masing – masing alat tersebut
Peserta didik membuat daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara mengukur, dan satuan
yang digunakan secara individu
Berdasarkan demonstrasi, peserta didik menghimpun pertanyaan yang bersesuaian
dengan apa yang sedang diamati
Tahap ini dapat digunakan untuk melatih keberanian siswa sebagai suatu nilai sikap ilmiah
Guru menilai keterampilan peserta didik mengamati
Menanya
Peserta didik bertanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan peistiwa yang
disajikan di awal pembelajaran (apersepsi).
Guru menilai keterampilan peserta didik dalam hal menanya
Mencoba
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 4 orang
Peserta didik diberi latihan terbimbing oleh guru dengan mengerjakan LKS yang sudah
disiapkan guru secara berkelompok(Lampiran 1 Pertemuan 1)
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok
Mengasosiasi
Masing-masing kelompok menyimpulkan hasil diskusi
Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data dan merumuskan
kesimpulan
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil diskusi
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
100 menit
Penutup
Peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar tentang pengukuran
Guru memberikan penguatan kepada peserta didik yang sudah aktif dalam pembelajaran
Memberikan tugas rumah peserta didik dengan mencari contoh alat-alat ukur selain yang
disebutkan saat pembelajaran
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
15 menit
Pertemuan II
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam
Absensi peserta didik
Mengkondisikan kelas dan membuat kesepakatan
Apersepsi untuk memotivasi peserta didik dengan demonstrasi tentang materi yang akan
diajarkan
Coba sukarelawan 2 orang untuk membantu Bapak di depan. Bapak minta masing-masing
dari kalian untuk mengukur panjang dan lebar balok ini. Lalu hitung luasnya dan tuliskan
semua data di papan tulis. Nah, anak-anak kira-kira mana jawaban yang paling benar?
Mengapa demikian?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menjelaskan prosedur kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
20 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru melakukan demonstrasi mengukur kertas dengan 2 penggaris yang berbeda
ketelitiannya
Guru menanyakan berbagai fakta tentang gejala saat demonstrasi
Peserta didik secara individu mencermati dan mencatat berbagai fakta yang ditemukan
dalam demonstrasi tentang banyaknya angka penting dan ketelitian masing-masing alat
ukur
Berdasarkan demonstrasi, peserta didik menghimpun pertanyaan yang bersesuaian
dengan apa yang sedang diamati
Tahap ini dapat digunakan untuk melatih keberanian siswa sebagai suatu nilai sikap ilmiah
Guru menilai keterampilan peserta didik mengamati
Menanya
Kegiatan ini sepenuhnya dilakukan oleh siswa yang mencerminkan kesungguhan dan
minat belajar yang tinggi dan berani menyampaikan serta mewujudkan dalam butir-butir
pertanyaan.
Siswa memiliki kesempatan untuk bertanya secara langsung dan beragam kepada guru
sesuai dengan apa yang diamati
Guru menilai keterampilan peserta didik menanya
Mencoba
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 4 orang
Peserta didik dalam kelompok diminta untuk melakukan percobaan angka penting sesuai
dengan langkah-langkah pada LKS (Lampiran 1 Pertemuan 2)
100 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Peserta didik mencermati percobaan. Perwakilan kelompok mencatat hasil percobaan
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai
keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan mengolah data, serta menilai kemampuan
peserta didik menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok
Mengasosiasi
Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai hasil percobaan, kemudian menyimpulkan
hasil percobaan angka penting
Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data dan merumuskan
kesimpulan
Mengomunikasikan
Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil diskusi
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
Penutup
Peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar tentang angka penting
Memberikan tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
15 menit
H. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Pengetahuan: Tes tertulis
b. Keterampilan: lembar observasi, portofolio, penilaian produk
c. Sikap: lembar observasi
2. Instrumen Penilaian
Pengetahuan
Instrumen tes (Lampiran 2)
Instrumen penilaian produk (Lampiran 3)
Keterampilan
Instrumen penilaian praktik (Lampiran 4)
Instrumen penilaian kegiatan diskusi (Lampiran 5)
Intrumen penilaian kinerja presentasi (Lampiran 6)
Instrumen penilaian portofolio (Lampiran 7)
Sikap
Instrumen penilaian diri (Lampiran 8)
Instrumen penilaian teman sejawat (Lampiran 9)
Instrumen penilaian sikap oleh guru (Lampiran 10)
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Malang, 22 Oktober 2013
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran Fisika
Drs. SUPA’AT, M.Hum DIDIK CAHYONO, S.Pd
NIP. 19590702 198703 1 008 NIP. -
Catatan Kepala Sekolah
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
LAMPIRAN 1
Lampiran 1 Pertemuan 1
LEMBAR KERJA SISWA PENGUKURAN
Tujuan
1. Menyebutkan macam-macam besaran pokok dan besaran turunan 2. Membaca skala jangka sorong dan gelas ukur 3. Menentukan satuan dan dimensi suatu besaran
Alat dan Bahan
1. 3 buah balok 2. Jangka sorong 3. Gelas ukur 4. Air
Teori Dasar
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Satua dari besaran turunan tergantung dari satuan besaran pokok. Prosedur Urutan dari langkah –langkah percobaan sebagai berikut :
1. Ambil balok 1 ukur panjang, lebar, dan tinggi 2. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel 3. Isi gelas ukur dengan air dan tandai volume air 4. Masukkan balok ke dalam gelas ukur yang telah diisi air 5. Amati perubahan volume air dan catat sebagai volume balok 6. Masukkan hasil percobaan ke dalam tabel pengamatan 7. Ulangi langkah tersebut untuk balok yang ke 2 dan 3
Tabel Pengamatan
Kegiatan Balok Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m) Volume (m3) p x l x t
1 1
2 2
3 3
Analisis
1. Hitung nilai p x l x t dari masing-masing balok. 2. Bagaimanakan besarnya nilai V dengan p x l x t? 3. Berdasarkan percobaan, manakah yang merupakan besaran pokok dan besaran turunan? 4. Apa satuan dan dimensi dari volume? 5. Sebutkan macam-macam besaran turunan yang lain beserta satuan dan dimensinya!
Kesimpulan
Apa yang dapat kalian simpulkan dari hasil percobaan?
p
l
t
pp
tt
ll1
2 3
Lampiran 1 Pertemuan 2
LEMBAR KERJA SISWA ANGKA PENTING
Tujuan
1. Membedakan ketelitian beberapa alat ukur sejenis 2. Memahami angka penting 3. Mengoperasikan angka penting
Alat dan bahan
1. Mistar dengan skala terkecil mm 2. Jangka sorong 3. Mikrometer sekrup 4. Balok kecil
Teori Dasar
Angka penting adalah semua angka hasil pengukuran yang terdiri atas angka pasti dan angka terakhir yang ditaksir (diragukan).
Cara Kerja
1. Ukurlah sebuah balok dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. 2. Masukkkan hasil percobaan ke dalam tabel pengamatan berikut.
Alat ukur Besaran
yang diukur
Angka yg terbaca pd skala utama (a)
Nilai perkiraan
yg melebihi skala (b)
Hasil pengukuran
(c)
Jumlah angka penting
Volume balok
Jumlah angka penting
Mistar
Panjang
Lebar
Tinggi
Jangka sorong
Panjang
Lebar
Tinggi
Mikrometer skrup
Panjang
Lebar
Tinggi
Catatan:
Hasil (a) disebut angka pasti
Hasil (b) disebut angka taksiran
Hasil (c) disebut angka penting, yaitu semua hasil pengukuran
Kesimpulan …................................................................................................................................................................ …................................................................................................................................................................ …................................................................................................................................................................ …................................................................................................................................................................ …................................................................................................................................................................
LAMPIRAN 2
Lampiran 2 pertemuan 1
INSTRUMEN TES PENGUKURAN
1. Sebutkan macam-macam besaran pokok dan satuannya? 2. Sebutkan minimal 2 alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu! 3. Sebutkan dan jelaskan skala dalam alat ukur jangka sorong! 4. Apa saja benda yang dapat diukur dengan jangka sorong? 5. Bagaimana cara membaca skala pada jangka sorong?
Jawaban 1. Panjang (m), massa (kg), waktu (s), kuat arus (A), jumlah zat (mol), dan intensitas cahaya (candela). (skor
20) 2. Dua alat ukur besaran panjang antara lain mistar dan jangka sorong. Lat ukur besaran massa yaitu neraca
digital dan neraca ohauss. Alat ukur besaran waktu yaitu stopwatch dan arloji. (skor 20) 3. Skala pada jangka sorong ada 2 yaitu:
a. Skala utama adalah skala yang terletak pada rahang tetap jangka sorong dan memiliki satuan cm dan mm. (skor 10)
b. Skala nonius adalah skala yang terletak pada rahang geser jangka sorong dan memiliki satuan mm. (skor 10)
4. Contoh benda yang dapat diukur dengan menggunakan jangka sorong adalah diameter kelereng, diameter luar cincin, diameter dalam cincin, kedalaman suatu benda, dll. (skor 20)
5. Cara membaca skala pada jangka sorong yaitu: a. Membaca skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat di depan titik nol skala nonius. (skor 10) b. Membaca skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama. (skor 10)
Lampiran 2 Pertemuan 2
INSTRUMEN TES ANGKA PENTING
Lingkarilah huruf di depan pilihan yang kamu anggap benar! 1. Angka penting dapat didefinisikan sebagai berikut, KECUALI…
a. Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran b. Terdiri dari angka pasti c. Terdiri dari angka taksiran d. Disebut juga angka eksake. Menunjukkan ketelitian pengukuran
2. Pernyataan berikut yang merupakan ANGKA PENTING adalah….
a. Angka nol sebelum angka nol b. Angka nol sebelum angka bukan nol c. Angka nol sesudah angka bukan nol d. Angka nol sesudah angka bukan nol dalam bentuk bukan desimal e. Angka nol sesudah angka bukan nol dalam bentuk desimal
3. Angka 3,200 x 104 memiliki…
a. 1 angka penting b. 2 angka penting c. 3 angka penting d. 4 angka penting e. 5 angka penting
4. Hasil perhitungan dari 97,78 + 0,345 adalah … a. 98 b. 98,1 c. 98,12 d. 98,125 e. 99,13
5. Massa sebuah kelereng 45,35 gram. Berapa massa 15 kelereng sejenis?
a. 68 x 101 gram b. 680 gram c. 680,2 gram d. 680, 25 gram e. 680,3 gram
Jawaban Lingkarilah huruf di depan pilihan yang kamu anggap benar! 1. Angka penting dapat didefinisikan sebagai berikut, KECUALI…
a. Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran b. Terdiri dari angka pasti c. Terdiri dari angka tafsiran d. Disebut juga angka eksake. Menunjukkan ketelitian pengukuran
(skor 20) 2. Berikut yang termasuk ANGKA PENTING adalah….
a. Angka nol sebelum angka nol b. Angka nol sebelum angka bukan nol c. Angka nol sesudah angka bukan nol d. Angka nol sesudah angka bukan nol dalam bentuk bukan desimal e. Angka nol sesudah angka bukan nol dalam bentuk desimal
(skor 20) 3. Angka 3,200 x 104 memiliki…
a. 1 angka penting b. 2 angka penting c. 3 angka penting d. 4 angka penting e. 5 angka penting
(skor 20) 4. Hasil perhitungan dari 97,78 + 0,345 adalah…
a. 98 b. 98,1 c. 98,12 d. 98,125 e. 99,13
(skor 20) 5. Massa sebuah kelereng 45,35 gram. Berapa massa 15 kelereng sejenis?
a. 68 x 101 gram b. 680 gram c. 680,2 gram d. 680, 25 gram e. 680,3 gram
(skor 20)
LAMPIRAN 3
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X MIA ... / 1 Topik : Besaran Vektor Waktu Pelaksanaan : …………………………………..
no Nama
Kriteria/Aspek Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9.
10.
Kriteria: 1. Tahap Perencanaan Bahan (1) 2. Tahap Proses Pembuatan
Persiapan alat dan bahan (2) Teknik Pengolahan (3) K3 ( keselamatan, kemamanan dan kebersihan ) (4)
3. Tahap Akhir ( bentuk Produk) Bentuk Fisik (5) Inovasi (6)
Penskoran : Tiap Indikator rentang 1 – 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
LAMPIRAN 4
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X MIA ... / 1 Topik : Besaran Vektor Waktu Pelaksanaan : ………………………………….. Berilah tanda (√) pada kolom (4/3/2/1) dengan mengacu pada rubrik penilaian psikomotor!
No. Nama A1 A2 A3 A4
NA 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
...
Nilai Akhir (NA) = (A1×7) + (A2×6) + (A3×7) + (A4×5) Rubrik Penilaian Psikomotor
Aspek Penilaian
Skor Kriteria Pencapaian
A1: Merangkai alat percobaan.
4 Merangkai alat percobaan sesuai dengan prosedur yang ada pada LKS serta rangkaian benar semua.
3 Merangkai alat percobaan dengan prosedur yang ada pada LKS tetapi hanya sebagian saja rangkaian yang benar.
2 Merangkai alat percobaan tidak sesuai prosedur yang ada pada LKS.
1 Tidak bisa merangkai alat percobaan sama sekali.
A2: Menggunakan alat percobaan.
4 Menunjukkan 3 kriteria (menggunakan neraca pegas sesuai aturan, mengkalibrasi neraca pegas terlebih dahulu, dan cara memegang neraca pegas).
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria menggunakan neraca pegas sesuai aturan, mengkalibrasi neraca pegas terlebih dahulu, dan cara memegang neraca pegas).
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (menggunakan neraca pegas sesuai aturan, mengkalibrasi neraca pegas terlebih dahulu, dan cara memegang neraca pegas)
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria sama sekali.
A3: Melakukan pengukuran.
4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan menulis satuan).
3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan menulis satuan).
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan menulis satuan).
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria sama sekali.
A4: Merapikan alat percobaan.
4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta menaruh pada tempatnya.
3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta menaruh pada tempatnya.
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi tidak menaruh pada tempatnya.
1 Tidak merapikan alat percobaan sama sekali.
LAMPIRAN 5
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X MIA ... / 1 Topik : Besaran Vektor Waktu Pelaksanaan : …………………………………..
No Nama
Aspek Pengamatan
Jumlah skor (S)
Nilai (N=S x 5)
Ket. K
erja
sam
a
Men
gem
uka
kkan
Pen
dap
at
To
lera
nsi
Kre
atif
Men
gh
arg
ai
pen
dap
at t
eman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan Skor: 4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali 3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali 2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali 1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai
LAMPIRAN 6
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X MIA ... / 1 Topik : Besaran Vektor Waktu Pelaksanaan : …………………………………..
No Nama
Observasi Kinerja Presentasi Jml Skor
Nilai Akt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
3
4
5
Keterangan pengisian skor 4 = Sangat tinggi 3 = Tinggi 2 = Cukup tinggi 1 = Kurang
Nilai = (Jumlah Skor/24)x100 =
LAMPIRAN 7
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO
Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X MIA ... / 1 Topik : Besaran Vektor Waktu Pelaksanaan : …………………………………..
No KD Waktu
MACAM PORTOFOLIOA
Jumlah Skore
Nilai
Ku
alit
as
Ran
gku
mn
Mak
alah
Lap
ora
n
Pen
gam
atan
Lap
ora
n
Eks
per
imen
1
2
3
Catatan: Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan yang masuk dalam portofolio. Skor menggunakan rentang antara 0 -100 Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut.
LAMPIRAN 8
INSTRUMEN PENILAIAN DIRI Nama : No. Presensi / Kelas : Hari / Tgl : Isilah lembar penilaian diri ini dengan:
Memberi tanda centang () pada skor yang menurut Anda paling sesuai dengan keadaan Anda.
Gunakan skor tersebut dengan kriteria: 1 = kurang memenuhi 2 = cukup memenuhi 3 = memenuhi dengan baik 4 = memenuhi dengan sangat baik
No Indikator Skor
1 2 3 4
1 Saya berminat pada proses pembelajaran sebagai bentuk pengamalan ajaran agama yang saya anut
2 Saya mampu memprakarsai teman-teman saya satu kelas dengan memberi contoh tentang kebesaran Tuhan yang berkaitan dengan besaran dan satuan, terutama tentang pengukuran
3
Pada saat melakukan percobaan, saya : a. Jujur dalam melaksanakan eksperimen
b. Teliti dalam melaksanakan eksperimen
LAMPIRAN 9
INSTRUMEN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT
Yang dinilai : Nama : No. Presensi / Kelas : Hari / Tgl : Isilah lembar penilaian diri ini dengan:
Menberi tanda centang () pada skor yang menurut Anda paling sesuai dengan keadaan teman yang Anda amati.
Gunakan skor tersebut dengan kriteria: 1 = kurang memenuhi 2 = cukup memenuhi 3 = memenuhi dengan baik 4 = memenuhi dengan sangat baik
No Indikator Skor
1 2 3 4
1 Teman saya berminat pada proses pembelajaran sebagai bentuk pengamalan ajaran agama yang dianut
2 Saya mampu memprakarsai teman-teman saya satu kelas dengan memberi contoh tentang kebesaran Tuhan yang berkaitan dengan besaran dan satuan, terutama tentang pengukuran
3
Pada saat melakukan percobaan, saya : a. Jujur dalam melaksanakan eksperimen
b. Teliti dalam melaksanakan eksperimen
LAMPIRAN 10
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP DARI GURU Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X MIA ... / 1 Topik : Besaran Vektor Waktu Pelaksanaan : …………………………………..
No Nama Aspek Jumlah
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
Keterangan Aspek :
1. Keaktifan 2. Kesediaan menerima pendapat 3. Tanggungjawab dalam tugas 4. Inisiatif dalam mengambil keputusan 5. Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama teman 6. Kepedulian dalam memberi kesempatan yang dialami sesama teman 7. Kemampuan mendorong aktivitas kerja kelompok
Ketentuan:
1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik
Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimum
LAMPIRAN 11
PERTEMUAN 1
PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN
Pernahkah kalian mengukur? Apa saja yang pernah kalian ukur? Bagaimana cara kalian mengukur?
Kegiatan mengukur tidak lepas dari kehidupan. Tanpa kita sadari kita pernah melakukan kegiatan mengukur. Kegiatan yang sering kita lakukan misalnya mengukur massa badan, tinggi badan, dll. Ketika kita mengukur, mengukur tinggi badan misalnya, pertama-tama kita akan merapatkan diri ke mistar pengukur tinggi badan yang biasanya melekat di dinding. Kemudian ujung kepala kita diberi tanda pada mistar. Tanda yang sudah dibuat menunjukkan angka tertentu pada mistar. Angka itulah yang merupakan tinggi kita. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap patokan. Pada contoh diatas sesuatu yang pertama adalah tinggi orang sedangkan seseuatu yang dianggap patokan adalah mistar.
Sifat-sifat dari benda atau kejadian yang kita ukur dan dapat dinyatakan dengan angka, misalnya: panjang benda, tinggi benda, massa benda, suhu badan, disebut BESARAN.
Besaran apa saja yang dapat kita ukur dari sebuah buku? Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku?
Pada buku misalnya, kita dapat mengukur massa buku, panjang buku, tebal buku dan lebar buku. Biasanya kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku dengan cara: panjang buku 25 centimeter atau bisa juga massa beras sebesar 25 kilogram. Centimeter dan kilogram disebut satuan. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya. Pembanding yang tetap yang digunakan dalam mengukur disebut SATUAN. Ada apa saja besaran itu?
Besaran dibedakan menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu. Tujuh besaran pokok dalam sistem satuan SI: Panjang (meter), massa (kilogram), waktu (sekon), kuat arus listrik (ampere), suhu (kelvin), intensitas cahaya (candela), dan jumlah zat (mol). Besaran turunan adalah besaran yang satuannya ditentukan dari satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan antara lain: kecepatan (m/s), energi (J), berat (N), dll.
1. ALAT UKUR BESARAN PANJANG
Dalam melakukan pengukuran kita menggunakan bantuan alat ukur. Jika kita hendak mengukur besaran panjang, alat ukur apa yang kita butuhkan?
Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui ukuran berbagai macam hal. Untuk mengukur panjang benda, kita dapat menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Dalam pertemuan kali ini hanya dibahas tentang mistar dan jangka sorong, Berikut penjelasannya: a) Mistar Ukur
Pada umumnya, mistar sebagai alat ukur panjang memiliki dua skala ukuran, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan untuk skala utama adalah sentimeter (cm) dan satuan untuk skala terkecil adalah milimeter (mm). Skala terkecil pada mistar memiliki nilai 1 milimeter, seperti yang terlihat pada Gambar 1.1. Jarak antara skala utama adalah 1 cm.
Gambar 1.1 Skala pada mistar ukur
Di antara skala utama terdapat 10 bagian skala terkecil sehingga satu skala terkecil memiliki nilai 1/10 cm = 0,1 cm atau 1 mm. Selain bentuk mistar seperti diatas, ada juga mistar gulung. Pada dasarnya sama, bedanya hanya terletak pada bahan dan ukuran mistar. Mistar seperti Gambar 1.1, biasanya terbuat dari besi,
plastik, logam dan memiliki panjang sekitar 40 cm. Sedangkan mistar gulung terbuat dari bahan yang lebih lentur dan panjangnya hingga mencapai 100 cm. Berikut gambar mistar gulung:
Gambar 1.2 Mistar gulung
b) Jangka Sorong Bagaimana jika kita hendak mengukur diameter bola atau kelereng? Adakah alat ukur panjang
yang cocok? Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, serta kedalaman
suatu benda yang akan diukur. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama, skala nonius, rahang tetap, rahang geser, rahang atas, rahang bawah, dan pengukur kedalaman.
Gambar 1.3 Komponen jangka sorong Keterangan: 1: rahang tetap (tertera skala utama) 2: rahang geser (tertera skala nonius) 3: rahang atas 4: rahang bawah 5: pengukur kedalaman
Ketika menggunakan jangka sorong, akan ditemukan nilai skala terkecil pada alat ukur tersebut. Nilai
skala terkecil pada jangka sorong, yakni perbandingan antara satu nilai skala utama dengan jumlah skala nonius. Skala nonius jangka sorong pada Gambar 1.3, memiliki jumlah skala 20 maka skala terkecil dari jangka sorong tersebut adalah 1 mm/20 = 0,05 mm.
Bagaimana cara menggunakan jangka sorong? 1. Mengukur diameter luar
Menggeser rahang geser jangka sorong ke kanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
Meletakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang bawah.
Menggeser rahang geser ke kiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang bawah.
Mencatat hasil pengukuran. 2. Mengukur diameter dalam
Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
3 5
Meletakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang atas jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.
Menggeser rahang geser ke kanan sedemikian sehingga kedua rahang atas menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur.
Mencatat hasil pengukuran. 3. Mengukur kedalaman
Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
Memutar jangka sorong (posisi vertikal) kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
Menggeser rahang geser ke bawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
Mencatat hasil pengukuran. 4. Membaca skala pengukuran
Membaca skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonius.
Membaca skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
Ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang akurat perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi proses pengukuran, antara lain salah dalam pemilihan alat ukur (karakteristik benda dan alat ukur yang tidak sesuai), salah dalam membaca alat ukur (kesalahan dalam penafsiran skala ukur), kesalahan posisi pandangan dalam membaca skala, salah dalam pembulatan, batas ketelitian alat ukur dan keterbatasan penglihatan pengamat.
2. ALAT UKUR BESARAN MASSA
Besaran massa diukur menggunakan neraca. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital. a) Neraca Analisis Dua lengan
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.
b) Neraca Ohauss Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium.
Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
c) Neraca Lengan Gantung Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser
beban pemberat di sepanjang batang. d) Neraca Digital
Neraca digital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.
3. ALAT UKUR BESARAN WAKTU
Waktu merupakan besaran yang menunjukkan lamanya suatu peristiwa berlangsung. Berikut ini beberapa alat untuk mengukur besaran waktu. a) Stopwatch
Stopwatch memiliki ketelitian 0,1 detik karena setiap skala pada stopwatch dibagi menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya digunakan untuk pengukuran waktu dalam kegiatan olahraga atau dalam praktik penelitian.
b) Arloji Arloji pada umumnya memiliki ketelitian 1 detik.
c) Penunjuk waktu elektronik Penunjuk waktu elektronik mencapai ketelitian 1/1000 detik.
d) Jam atom Cesium Jam atom cesium dibuat dengan ketelitian 1 detik tiap 3.000 tahun, artinya kesalahan pengukuran
jam ini kira-kira satu detik dalam kurun waktu 3.000 tahun.
PERTEMUAN 2
ANGKA PENTING
Apa itu angka penting? Angka hasil pengukuran berbeda dengan angka hasil perhitungan. Jika kita melakukan pengukuran,
misal mengukur panjang buku, maka kita akan mendapatkan nilai atau hasil pengukuran, misal didapat data bahwa panjang buku adalah 17,5 cm. Angka tersebut disebut angka penting. Angka penting adalah angka yang diperoleh dari hasil pengukuran (dengan menggunakan alat ukur). Apa itu angka mutlak?
Sedangkan angka yang diperoleh dengan cara menghitung secara langsung tanpa bantuan alat ukur disebut angka eksak/angka mutlak. Angka mutlka adalah angka yang diperoleh dengan cara menghitung atau menjumlah (tanpa menggunakan alat ukur). Misalnya jumlah siswa satu kelas adalah 45 orang. Angka 41 diperoleh dengan cara menghitung saja tanpa menggunakan alat ukur. 1. ATURAN ANGKA PENTING
Hal-hal apa saja yang menjadi aturan dalam angka penting? a) Semua angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali ada tanda khusus.
CONTOH: 13,24 : 4 angka penting 13,24 : 3 angka penting
b) Angka nol yang terletak sebelum angka bukan nol, bukan angka penting CONTOH:
0,00001 : 1 angka penting 0,00234 : 3 angka penting
c) Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol, termasuk angka penting. CONTOH:
101 : 4 angka penting 101 : 3 angka penting
d) Angka nol yang terletak setelah angka bukan nol:
Jika desimal maka termasuk angka penting CONTOH:
2,100 : 4 angka penting 0,010 : 2 angka penting
Jika bukan angka desimal maka bukan angka penting CONTOH:
2,100 : 4 angka penting 100 : 2 angka penting
Guna mengurangi tingkat kesalahan, maka sebaiknya penulisan dilakukan dalam bentuk notasi ilmiah:
Misal: 32000 Ditulis 3,2 x 104 : 2 angka penting Ditulis 3,20 x 104 : 3 angka penting
2. ATURAN PEMBULATAN a) Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas
CONTOH: 32,679 : dibulatkan menjadi 32,68 32,67 : dibulatkan menjadi 32,7
b) Angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah CONTOH:
72,432 : dibulatkan menjadi 72,43 72,43 : dibulatkan menjadi 72,4
c) Angka tepat 5 dibulatkan keatas jika angka sebelumnya ganjil, ke bawah jika sebelumnya genap. CONTOH:
1,315 : dibulatkan menjadi 1,32 1,345 : dibulatkan menjadi 1,34
3. OPERASI ALJABAR DALAM ANGKA PENTING
a) Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Dalam penjumlahan atau pengurangan, banyaknya angka penting ditentukan berdasarkan
banyaknya digit angka di belakang koma yang paling sedikit. Untuk memudahkan penulisan, maka angka taksiran/angka meragukan digarisbawahi. CONTOH:
32, 672 59,36 + 92,032 mengandung dua angka taksiran yaitu 3 dan 2, maka harus dibulatkan menjadi 92,03 82, 675 59,3 - 23,375 mengandung dua angka taksiran yaitu 3 dan 5, maka harus dibulatkan menjadi 23,4
b) Aturan Perkalian dan Pembagian
Dalam perkalian dan pembagian dari dua angka penting, maka hasilnya mengikuti jumlah angka penting yang paling sedikit. CONTOH:
12,7 memiliki 3 angka penting 6,8 x memiliki 2 angka penting 86,36 memiliki 4 angka penting, harus dibulatkan menjadi 2 angka penting menjadi
86 68,46 memiliki 4 angka penting 6,0 : memiliki 2 angka penting 11,41 memiliki 4 angka penting, harus dibulatkan menjadi 2 angka penting menjadi
11.