RENCANA KINERJATAHUNAN (R KT) BALAI PELATIHAN … fileRencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang...
Transcript of RENCANA KINERJATAHUNAN (R KT) BALAI PELATIHAN … fileRencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang...
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 i
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2018
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATANKEMENTERIAN KESEHATAN RI
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 ii
KATA PENGANTAR
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang disusun dengan berpedoman pada
Permenpan RB No. 53 Tahun 2014. Pada awal tahun pelaksanaan anggaran, Bapelkes
Semarang sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan PPSDM Kesehatan berkewajiban untuk
menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Rencana Kinerja Bapelkes Semarang
Tahun 2018 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Bapelkes Semarang Tahun 2015-
2019, yang menjadi acuan dan pedoman bagi setiap penanggung jawab kegiatan agar
dapat melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 memuat tujuan, sasaran
strategis, indikator kinerja, target kinerja, program pendukung serta anggaran yang
diperlukan untuk mencapai kinerja yang diselaraskan dengan rencana aksi kegiatan yang
disusun.
Tujuan penyusunan RKT Tahun 2018 Bapelkes Semarang adalah sebagai perangkat
untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan capaian
realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta menilai
keberhasilan organisasi. Diharapkan dengan adanya Rencana Kinerja Tahunan,
pelaksanaan kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 lebih terarah dan fokus pada
pencapaian target output kegiatan.
Semoga dengan adanya Rencana Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 dapat memberi
manfaat dalam upaya peningkatan kinerja di Bapelkes Semarang.
Semarang,Kepala Bapelkes Semarang,
Taufik Hidayat, SKM, M.KesNIP 196710201994031012
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Landasan Hukum ......................................................................................................... 2
C. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 2
BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA 2017.......................................................................... 4
A. Capaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017...................................................... 4
B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2017 .................................................................... 8
BAB III. RENCANA KINERJA TAHUN 2018....................................................................... 8
A. Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 .................................................... 11
B. Rencana Kegiatan Tahun 2018 .................................................................................. 11
C. Rencana Kerja Tahun 2018........................................................................................ 19
D. Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2018 ................................................................. 23
E. Kesenjangan Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2018........................ 24
BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2018 ...................................................... 25
BAB V EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN ....................................................... 27
BAB VI PENUTUP............................................................................................................. 29
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan ................................................ 5
Tabel 2. Revisi Sasaran Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017 ............................. 6
Tabel 3. Revisi Sasaran Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017 Efisiensi Anggaran 7
Tabe 4. Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018........................................... 11
Tabel 5. Rencana Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2018 ....................................... 23
Tabel 6. Instrumen Evaluasi RKT ................................................................................... 26
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 v
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangSesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.2361/MENKES/PER/XI/2011, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kesehatan, Bapelkes
Semarang merupakan Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang berada dibawah Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Bapelkes Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Bapelkes Semarang menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia kesehatan dan masyarakat;
2. Pelaksanaan kerjasama nasional maupun internasional di bidang pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
3. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dan masyarakat;
4. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, informasi, pemantauan, evaluasi
dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dan masyarakat;
5. Penyiapan pengembangan kemitraan;
6. Pengkajian dan pengendalian mutu pelatihan; dan
7. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Bapelkes Semarang
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). RKT tahun 2018 merupakan penjabaran
atau turunan dari dokumen Rencana Aksi Program (RAP) Badan PPSDM
Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang Tahun 2015-
2019. RKT merupakan penjelasan rinci dari form RKT sesuai Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN dan RB)
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. RKT juga merupakan gambaran
kegiatan-kegiatan dan output-output Bapelkes Semarang yang akan dilaksanakan
dan dicapai pada tahun 2018 sebagai dasar penetapan Pagu Anggaran dalam
penyusunan RKA-KL Tahun 2019.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 2
B. Landasan HukumRencana Kerja Tahunan (RKT) Bapelkes Semarang disusun berdasarkan dokumen
hukum sebagai berikut:
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. PP No.90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga.
3. Permenkes No.1144 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan.
4. Peraturan Presiden RI No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
No. 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2016 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2016-2019.
Disamping landasan hukum di atas, penyusunan RKT Bapelkes Semarang Tahun
2018 ini juga mengacu pada Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang tahun
2015-2019
C. Sistematika PenulisanRencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 ditulis dengan sistematika
sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Memuat penjelasan singkat tentang perkembangan Bapelkes Semarang, dikaitkan
dengan upaya perencanaan tahunan, landasan hukum dan landasan operasional
untuk mencapai target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).
BAB II HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2017
Memuat resume hasil capaian kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017 dan
rekomendasi hasil evaluasi tahun 2017 sebagai dasar penyusunan rencana kinerja
tahun 2018.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 3
BAB III RENCANA KINERJA TAHUN 2018
Memuat penjabaran seluruh kegiatan Bapelkes Semarang tahun 2018 untuk mencapai
indikator kinerja tahun 2018 dan kesenjangan dalam penganggarannya
BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2018
Memuat penjabaran kegiatan yang akan direncanakan tahun 2018.
BAB V EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN
Memuat langkah-langkah monitoring dan evaluasi kegiatan Bapelkes Semarang
tahun 2018.
BAB VI PENUTUP LAMPIRAN:
Form Rencana Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 4
BAB IIHASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2017
A. Capaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017Capaian k inerja Bapelkes Semarang tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.Realisasi Indikator Kinerja KegiatanBapelkes Semarang Tahun 2017
Sasaran Strategis KegiatanIndikatorKinerja
Strategi Target Realisasi %
Pelaksanaanpelatihan teknis,jabatanfungsional,penjenjangan,dan prajabatanbagi aparaturkesehatan
PelatihanSDMKesehatan
Jumlah SDMkesehatanyangmendapatsertifikat padapelatihanterakreditasi
Memenuhi target pesertapelatihan sesuaiperencanaan
1905
Orang
1855
orang
97,4
Melaksanakan TNA - - -
Mengembangkankurikulum dan modulpelatihan sesuai hasil TNAatau merevisi kurikulumdan modul sebelumnya
2 buku 2 buku 100
Mengajukan akreditasipelatihan
2 dok 2 dok 100
Melaksanakan jenis diklatsesuai amanat Kemenkes
6 jenis 6 jenis 100
Menerbitkan sertifikatsejumlah peserta diklat
1855 lb 1855 lb 100
Mengajukan akreditasiinstitusi dan surveilansatas sertifikasi ISO
- - -
Melaksanakan evaluasipaska pelatihan
1 dok 1 dok 100
Jumlahlayananinternal
Menyusun rencanaprogram dan anggaran
1layanan
1 layanan 100
Mengelola urusankepegawaian, umum, danpengadaan.
9
Keg
9
keg
9
keg
Menyusun laporankeuangan dan barangmilik negara
1 dok
3 keg
1 dok
3 keg
100
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 5
Sasaran Strategis KegiatanIndikatorKinerja
Strategi Target Realisasi %
Menyusun laporanevaluasi akuntabilitaskinerja
1
Dok
1
dok
100
Melakukan koordinasilintas sektor dan lintasprogram
3
Keg
3
keg
100
DukunganManajemendanPelaksanaanTugasTeknisLainnyapadaProgramPengembangan danPemberdayaan SumberDayaManusiaKesehatan
Tersedianyasaranaprasaranapendukungpelatihan
Melakukan pengadaanperalatan kantor sesuaianalisis kebutuhan BMN
89
Unit
89
unit
100
Melakukan pengadaanmebeulair
336
Unit
336
unit
100
Tersedianyagedunglayananpendidikan/pelatihan
Membangun gedungpendidikan dan pelatihan
4 pkt 4 pkt 100
Merehabilitasi gedungpendidikan dan pelatihan
2 pkt 2 pkt 100
Tersedianyalayananperkantoran
Memenuhi pembayarangaji dan tunjangan
12 bln 12 bln 100
Memenuhi pembayaranuang lembur
12 bln 12 bln 100
Menjamin ketercukupananggaran operasional danpemeliharaanperkantoran
12 bln 12 bln 100
Target kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 pada awalnya ditetapkan sebanyak
1.897 orang peserta. Seiring dengan berjalannya tahun anggaran terjadi perubahan-
perubahan yang diakibatkan adanya kebijakan kementerian kesehatan terkait sebaran
dan jenis pelatihan.
Perubahan kebijakan pertama terjadi realokasi anggaran dari beberapa kegiatan
pelatihan untuk pelatihan Keluarga Sehat dan Pelatihan Manajemen Puskesmas
dengan rincian sebagai berikut:
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 6
Tabel 2Revisi Sasaran Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017
No Rincian Kegiatan Sasaran(Orang) Realokasi Kegiatan Sasaran
(Orang)1 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287
2 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260
3 Pelatihan SISKOHATKES bagi petugaspengelola kesehatan HAJI
180 Pelatihan Calon Pembimbing LapanganProdi DLP
150
4 Pelatihan One Health 60 Pelatihan Keluarga Sehat 365
5 Pelatihan Calon Pembimbing LapanganProdi DLP
150 Pelatihan Manajemen Puskesmas 878
6 Pelatihan Perencanaan KesehatanDaerah (PNBP)
30 Pelatihan Pendamping Akreditasi FKTP(PNBP)
30
3 Pelatihan Pendamping Akreditasi FKTP 60 Diklat PIM IV 30Pelatihan Manajemen Puskesmas 60 Pelatihan Prajabatan Gol III 40
4 Pelatihan Preceptor DLP 150 Pelatihan Prajabatan Gol III 805 Pelatihan SPIP 606 Pelatihan Tim Pengendali Mutu 607 Pelatihan Pengadaan barang dan Jasa
Pemerintah30
8 Pelatihan Jabatan Fungsional Umum 1509 Pelatihan Jabatan Fungsional Analis
Kepegawaian Ahli (ASN)60
10 Pelatihan Jabatan Fungsional FisikawanMedis
60
11 Pelatihan Fungsional Psikologi Klinis 3012 Pelatihan Fungsional Okupasi Terapis 6013 Diklat PIM IV 3014 Pelatihan Prajabatan Gol III 4015 Pelatihan Prajabatan Gol III 80
1897 2.120Jumlah
Dari realokasi tersebut terjadi penambahan jumlah sasaran peserta pelatihan
sebanyak 193 orang dengan jumlah anggaran tetap.
Perubahan kebijakan kedua dilakukan oleh Kementerian Keuangan yaitu adanya
kebijakan penghematan/efisiensi anggaran. Dengan adanya kebijakan tersebut,
dilakukan pemotongan anggaran di Bapelkes Semarang sebesar Rp.11.469.008.000,-.
Pemotongan anggaran juga diberlakukan terhadap kegiatan pelatihan non prioritas
nasional yang mengakibatkan berkurangnya sasaran target peserta pelatihan. Bila
dibandingkan dengan target peserta awal sebanyak 1.897 peserta, setelah revisi
efisiensi terjadi pengurangan target peserta sebanyak 369 orang yaitu menjadi 1.618
orang yang tercantum dalam DIPA revisi dengan rincian sebagai berikut:
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 7
Tabel 3Revisi Sasaran Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017
Efisiensi Anggaran
No Rincian Kegiatan Sasaran(Orang) Realokasi Kegiatan Sasaran
(Orang)1 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 282
2 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 245
3 Pelatihan Calon Pembimbing LapanganProdi DLP
150 Pelatihan Calon Pembimbing LapanganProdi DLP
25
4 Pelatihan Keluarga Sehat 365 Pelatihan Keluarga Sehat 3655 Pelatihan Manajemen Puskesmas 878 Pelatihan Manajemen Puskesmas 496
6 Pelatihan Pendamping Akreditasi FKTP(PNBP)
30 Pelatihan Pendamping Akreditasi FKTP(PNBP)
30
7 Diklat PIM IV 30 Pelatihan Pembekalan PenugasanKhusus Individu di Puskesmas
145
8 Pelatihan Prajabatan Gol III 40 Diklat PIM IV 309 Pelatihan Prajabatan Gol III 80
2120 1.618Jumlah
Meskipun terjadi perubahan pencantuman/pengurangan target peserta pelatihan
dalam DIPA tetapi tidak diikuti dengan perubahan target Perjanjian Kinerja sehingga
berpengaruh dalam capaian kinerja Bapelkes Semarang.
Seiring dengan berjalannya anggaran, Bapelkes Semarang melaksanakan optimalisasi
anggaran dari sisa dana swakelola maupun kontraktual. Optimalisasi dalam kegiatan
pelatihan diwujudkan dengan melaksanakan pelatihan baru sehingga diperoleh target
sasaran baru sebanyak 1905 orang. Dari target setelah adanya revisi terakhir,
diperoleh gambaran secara umum bahwa target kinerja kegiatan utama Bapelkes
Semarang tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 57% dari 1086 orang pada tahun
2016 menjadi 1905 orang pada tahun 2017. Dari target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2017 (1905 orang), sebanyak 1.855 orang SDM (97,37%) telah dilatih pada
tahun 2017. Capaian realisasi target peserta latih tidak tercapai 100% selain
dikarenakan adanya efisiensi/pemotongan anggaran juga dikarenakan terdapat
kendala antara lain adalah tidak semua calon peserta yang diundang memenuhi
undangan untuk mengikuti pelatihan yang dimaksud, adanya tugas lain yang sedang
dikerjakan pada saat yang bersamaan, maupun tidak bias mengikuti pelatihan
dikarenakan sedang sakit. Sedangkan pelatihan-pelatihan yang melibatkan kebijakan
pusat seperti TKHI dan Diklat Pim mengalami kendala seperti kuota petugas Haji yang
berkurang ataupun jumlah peserta yang akan mengikuti Diklat PIM IV berkurang
karena sebagian calon peserta mengikuti diklat di instansi lain.Selain berkurangnya
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 8
target peserta pelatihan, dampak lain dari pemotongan anggaran adalah
dihapuskannya kegiatan pemetaan kebutuhan pelatihan, sehingga target semula tidak
dapat teralisasi. Untuk penyusunan kurikulum/panduan modul yang dikembangkan
berjumlah 2 (dua) dokumen dan realisasi tercapai 100% dimana semua kegiatan telah
dilaksanakan sesuai target yang telah direncanakan.
Sebanyak 6 jenis pelatihan atau sebanyak 52 angkatan pelatihan telah dilaksanakan
sepanjang tahun anggaran 2017. Setiap pelatihan yang akan dilaksanakan di Bapelkes
Semarang sebelum dilaksanakan telah diajukan untuk diakreditasi. Tujuan Akreditasi
Pelatihan adalah untuk memperoleh pengakuan terhadap program pelatihan yang
telah dilakukan apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan
kompetensi yang akan dicapai, sehingga memberikan jaminan kepada peserta latih
akan penyelenggaraan pelatihan yang bermutu. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pelatihan yang dilakukan di Bapelkes Semarang sudah memenuhi standar yang
telah ditetapkan sesuai dengan kompetensinya.
Evaluasi paska pelatihan merupakan salah satu upaya untuk memonitoring hasil
pelatihan yang telah dilaksanakan di Bapelkes Semarang. Pada tahun 2017 EPP
dilakukan terhadap pelatihan jabatan fungsional sebanyak 1 (satu) kegiatan serta
pelatihan keluarga sehat sebanyak 1 kegiatan. Pelaksanaan EPP sebanyak 2 kegiatan
dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang telah disusun.
Pelaksanaan pengembangan pelatihan kesehatan tahun 2017 terealisasi sebesar
100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kegiatan pengendalian mutu
pelatihan tahun 2017 juga sudah terealisasi sebesar 100%, dimana dari 2 jenis
pelatihan yang ditargetkan, seluruhnya berhasil diakreditasi.
Sumber Daya Manusia (SDM) Bapelkes Semarang yang dikembangkan kapasitasnya
pada tahun 2017 adalah sebanyak 74 orang, Jenis kegiatan yang diikuti oleh aparatur
meliputi workshop/seminar/kaji banding/sosialisasi serta pelatihan ASN.
B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2017Hasil evaluasi kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2017 menunjukkan adanya
permasalahan sebagai berikut:
1. Adanya kebijakan distribusi sebaran pelatihan serta jenis pelatihan prioritas
menyebabkan beberapa usulan kegiatan pelatihan yang pada awal tahun telah
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 9
ditetapkan menjadi hilang/dihapus. Analisis kebutuhan pelatihan yang telah disusun
pada tahun sebelumnya menjadi tidak dapat terlaksana.
2. Kebijakan efisiensi anggaran pada tahun 2017 berupa pemotongan anggaran
menyebabkan dihapusnya beberapa kegiatan termasuk diantaranya kegiatan
pelatihan. Pemotongan tersebut berakibat berkurangnya target kinerja Bapelkes
Semarang dari semula 1.897 orang menjadi 1.588 orang peserta latih.
3. Perubahan pagu awal anggaran sebesar Rp. 43.486.093.000,00 setelah mengalami
efisiensi menjadi sebesar Rp. 32.017.085.000,00. Dari pagu anggaran setelah
efisiensi terserap sebesar 91,02%, dimana sisa anggaran DIPA tahun 2017 adalah
sebesar Rp. 2.923.972.329,00.
4. Terjadi optimalisasi anggaran pada kegiatan pelatihan Sumber Daya Manusia
sehingga dapat dilaksanakan pelatihan baru sebanyak 12 angkatan. Optimalisasi
anggaran berakibat bertambahnya sasaran peserta latih dari target awal 1.897 serta
target setelah revisi efisiensi 1.588 berubah menjadi 1.905 orang. Dari target terakhir
1.905 orang terealisasi sebanyak 1.855 SDM yang dilatih (97,37%).
5. Capaian indikator kinerja utama Bapelkes Semarang mengalami kenaikan pada
tahun 2017 (97,37%) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 84,68 %.
Capaian indikator pada tahun 2017 tidak mencapai 100% dikarenakan adanya
pengurangan jumlah kuota untuk pelatihan TKHI, pengiriman jumlah peserta Diklat
PIM IV yang tidak sesuai dengan target awal, adanya beberapa calon peserta yang
batal mengikuti diklat dikarenakan tugas lain maupun dikarenakan sedang sakit.
6. Target kegiatan penunjang indikator kinerja Bapelkes Semarang meliputi
pengembangan pelatihan dan kurikulum/panduan modul pelatihan, pengendalian
mutu pelatihan, dan peningkatan kapasitas SDM Kesehatan Bapelkes Semarang
tercapai sebesar 100%.
7. Anggaran tidak terserap lebih banyak pada kegiatan pelatihan, terutama untuk
anggaran perjalanan dinas peserta dimana pada saat perencanaan anggaran
perjalanan dinas peserta dialokasikan maksimal dari standar biaya yang ada
sedangkan pada saat pelaksanaan peserta berasal dari daerah yang dekat.
Anggaran tidak terserap lainnya ada pada Gaji dan Tunjangan dikarenakan adanya
alokasi gaji sebanyak 4 pegawai yang sampai bulan November masih dibebankan
pada DIPA biro umum serta adanya beberapa PNS yang mengalami pension pada
tahun 2017.
Dari hasil evaluasi tersebut, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan khususnya perencanaan pelatihan yang lebih terkoordinasi
dengan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan agar sasaran dan asal peserta pelatihan
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 10
dapat diketahui dari awal perencanaan, sehingga rincian biaya bisa disusun dengan
tepat.
2. Membina komunikasi yang lebih intensif dengan instansi pembina agar informasi
mengenai program pelatihan pada tahun berjalan bisa terpantau untuk
mengantisipasi segera atas perubahan kebijakan pelatihan. Koordinasi juga
bertujuan untuk penyusunan rencana program untuk tahun berikutnya yang lebih
jelas dan terarah.
3. Membangun sistem perencanaan yang lebih baik, melibatkan semua unsur, dan
didukung oleh tim perencanaan yang solid.
4. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap serapan anggaran masing-
masing kegiatan maupun capaian output kinerja untuk mengetahui lebih awal titik-
titik anggaran yang kemungkinan tidak terserap untuk dilakukan optimalisasi.
5. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan POK serta melaksanakannya
sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
6. Melakukan optimalisasi anggaran untuk kegiatan yang menunjang tercapainya
sasaran kinerja instansi.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 11
BAB IIIRENCANA KINERJA TAHUN 2018
A. Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018
Bapelkes Semarang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta
pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Sebagai Unit
Pelaksana Teknis di bawah Badan PPSDM Kesehatan, Bapelkes Semarang
mengelola kegiatan pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan, dan prajabatan
bagi aparatur kesehatan.
Dalam melihat pencapaian output maka dibutuhkan indikator yang digunakan sebagai
tolak ukur dalam pencapaian target kinerja 2018. Tabel 2 berikut adalah indikator
kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018.
Tabel 4.Indikator Kinerja Bapelkes Semarang
Tahun 2018
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET2017
Pelaksanaan pelatihanSumber Daya Manusia(SDM) Kesehatan
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)Kesehatan Yang Mendapat SertifikatPada Pelatihan Terakreditasi
1.128Orang
Pada tahun 2018, Indikator Kinerja Bapelkes Semarang mengalami penurunan dari
tahun 2017 yaitu dari 1.897 orang menjadi 1.128 orang. Perubahan target
menyesuaikan kebijakan dari Pusat Pelatihan Kesehatan tentang jumlah dan
sebaran peserta latih di BBPK dan Bapelkes Nasional.
B. Rencana Kegiatan Tahun 20181. Pelatihan Teknis dan Fungsional Bagi SDM Kesehatan;
a. Pelaksanaan Pelatihan Teknis
Untuk tahun 2018, pelatihan teknis akan diarahkan pada pelatihan prioritas yang
mendukung program Kementerian Kesehatan dan pelatihan unggulan Bapelkes
Semarang, yaitu pelatihan:
1) Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia
Dalam Pelayanan Kesehatan Haji, berdasar Keputusan Menkes
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 12
No:442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Haji Indonesia dan Keputusan Menkes Nomor 25 Tahun 2013
tentang Pedoman Rekruitmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia, peran
Petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kelompok Terbang (Kloter)
sangat penting dan menentukan kesuksesan pelayanan kesehatan haji
secara keseluruhan. Pada tahun 2018 jumlah kloter TKHI yang dilatih di
Bapelkes Semarang berjumlah 178 kloter dengan target peserta keseluruhan
berjumlah 547 orang. Tugas TKHI Kloter adalah memberikan pembinaan,
pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jemaah kelompok
terbangnya serta tugas-tugas administrasi di asrama embarkasi, selama
perjalanan, selama di Arab Saudi sampai di asrama debarkasi.
Agar petugas TKHI dapat menjalankan tugasnya seperti tersebut di atas dan
mampu mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul selama
bertugas, Pusdiklat SDM Kesehatan dalam merancang pelatihan diawali
dengan melakukan pengkajian kebutuhan pelatihan, melalui: penelusuran
laporan tim pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan ibadah haji
tahun sebelumnya, penggalian pengalaman para pakar profesional
kesehatan dan petugas TKHI yang bertugas tahun sebelumnya. Proses
pelatihan akan berpusat pada peningkatan wawasan terhadap pengetahuan,
sikap dan ketrampilan baik individual maupun tim dalam memberikan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jemaah
kelompok terbangnya serta tugas-tugas administrasi.
Penyelenggaraan pelatihan TKHI di Bapelkes Semarang melibatkan
berbagai pihak yang berkepentingan dan berkompeten. Selain bekerjasama
dengan Pukeshaji Kemenkes RI Bapelkes Semarang juga berkoordinasi
dengan Dinkes Propinsi Jawa Tengah dalam hal kepesertaan dan aturan
administrasi. Kurikulum, modul, dan pengendalian mutu mengacu pedoman
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Kemenkes RI.
2) Pelatihan Calon Pembimbing Lapangan Prodi DLP
Program studi Dokter Layanan Primer Setara spesialis merupakan program
studi yang telah diselenggarakan oleh Fakultas-fakultas Kedokteran dengan
akreditasi tertinggi di seluruh Indonesia. Beberapa fakultas kedokteran telah
menyatakan kesediaannya dan siap menyelenggarakan program studi ini
dalam tahun akademik 2017-2018.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 13
Salah satu perangkat yang perlu disiapkan adalah pembimbing lapangan
(perseptor) yang bekerja di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Menurut standar pendidikan DLP yang disusun oleh Pokja DLP pada tahun
2015, tercantum bahwa rasio pembimbing: peserta sekurangnya adalah 1:3,
dan terutama berperan pada tahap kedua program studi. Pada tahap kedua
yang disebut sebagai tahap magang (setelah tahap pengayaan dan sebelum
tahap praktik) tersebut, peserta prodi DLP akan bekerja di FKTP di bawah
pengawasan pembimbing (perseptor).
Selain untuk memenuhi kebutuhan prodi DLP tersebut, pembimbing
lapangan juga diperlukan oleh program pendidikan DLP masa transisi.
Program pendidikan DLP masa transisi yang berlangsung selama 6 bulan
merupakan program yang disesuaikan dengan pencapaian pembelajaran
masa lampau yang telah direkognisi sebelumnya. Program pendidikan masa
transisi ini bukan hanya di dalam kelas, namun termasuk pelatihan
ketrampilan klinis dan proses magang dan praktik di FKTP.
Memahami bahwa DLP merupakan profesi yang baru di Indonesia, sehingga
pembimbing lapangan prodi DLP angkatan pertama bukan DLP, namun
merupakan dokter praktik di layanan primer yang dinilai telah
berpengalaman melalui proses Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) serta
telah mengikuti pelatihan di bawah ini.
Oleh karena itu pelatihan pembimbing lapangan untuk DLP ini merupakan
pelatihan terstruktur yang diselenggarakan oleh Badan PPSDM Kesehatan
melalui Bapelkes Semarang bekerja sama dengan 3 (tiga) Fakultas
Kedokteran terakreditasi A untuk menyiapkan pembimbing-pembimbing
lapangan sebelum diluluskannya DLP dari program studi DLP baik kurikulum
regular maupun prodi DLP masa transisi. Jumlah sasaran peserta Pelatihan
Calon Pembimbing Lapangan Prodi DLP pada tahun 2018 sebanyak 25
orang.
3) Pelatihan Preceptor DLP
Kompetensi dokter layanan primer (DLP) lebih tinggi dibandingkan dengan
dokter biasa yang mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI) 2012. Dengan kompetensi yang lebih tinggi diharapkan DLP bisa
menjaga masyarakat tetap sehat dan dapat menyelesaikan sebagian besar
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 14
masalah kesehatan yang muncul di masyarakat. Untuk menjadi DLP, dokter
mempelajari sebagian kecil ilmu kedokteran spesialis.DLP adalah dokter
setara dokter spesialis di bidang generalis yang menerapkan ilmu kedokteran
keluarga, kedokteran komunitas, dan kesehatan masyarakat.
Pada prinsipnya kualitas layanan primer tidak hanya dipengaruhi oleh
kompetensi dokter. Ada banyak faktor yang ikut berkontribusi. Meski
demikian, banyak penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan primer
yang memiliki DLP lebih bagus dibandingkan yang tidak memiliki DLP
sekalipun memiliki fasilitas dan kelengkapan tenaga kesehatannya sama.
Pendidikan kedokteran di Indonesia mengacu pada World Federation of
Medical Education. Menurut acuan tersebut, pendidikan kedokteran terbagi
tiga, yakni pendidikan dasar kedokteran, pendidikan lanjut, dan pendidikan
berkelanjutan. Pendidikan dasar kedokteran ialah ketika seseorang
menjalani pendidikan di fakultas kedokteran lalu menyelesaikan program
internsip. Kemudian pendidikan dokter lanjutan ialah pada saat dokter
melanjutkan belajar di program spesialis.
Untuk menjadi DLP, seorang dokter tidak cukup hanya mengikuti workshop,
pelatihan, atau seminar saja. Tiga hal tersebut adalah bentuk pendidikan
berkelanjutan yang tidak didesain agar pesertanya memiliki standar
kompetensi tertentu. Program pendidikan DLP memiliki kurikulum dan
bentuk uji kompetensi. Sehubungan dengan akan dibukanya program studi
(Prodi) Dokter Layanan Primer (DLP) di 17 Fakultas Kedokteran Universitas
yang terakreditasi A, dibutuhkan penyiapan dosen-dosen yang akan menjadi
pengelola program studi DLP. Guna mendukung persiapan pembukaan
Prodi DLP tersebut Kemenkes RI memfasilitasi lima jenis pelatihan DLP bagi
calon dosen program studi DLP. Kelima pelatihan tersebut, yaitu: Training of
trainer DLP bagi dosen home based dan pengelola Prodi; Pelatihan dosen
pendidik klinis Prodi DLP; Pelatihan Asesor Recognition Prior Learning
(RPL)-DLP; Pelatihan calon Pembimbing Lapangan Prodi DLP; dan
Pelatihan perseptor Prodi DLP.
Tahun 2017, Bapelkes Semarang telah menyelenggarakan Pelatihan Calon
Pembimbing Lapangan Prodi DLP. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan
tersebut, maka dilakukan Pelatihan Perseptor Prodi DLP pada tahun 2018
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 15
dengan target peserta sebanyak 25 (dua puluh lima) orang. Perseptor
dipersiapkan untuk memberikan dukungan pada calon Dokter DLP dalam
memahami perannya. Lama Kegiatan pelatihan untuk perseptor ini didesain
6 hari dengan jam pembelajaran sebanyak 50 JP.
4) Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
Sumber Daya Kesehatan merupakan faktor utama dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia, oleh karena itu
penanganan SDM Kesehatan telah mendapatkan prioritas khusus dari
pemerintah, yang ditandai dengan terbitnya berbagai kebijakan
pemerintah pusat. Dalam Keputusan Menkes Nomor
331/Menkes/SK/V/2006 disebutkan bahwa program Sumber Daya
Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan
penyebaran tenaga kesehatan serta pemberdayaan profesi kesehatan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Sasarannya
adalah tersedianya Sumber Daya Manusia Kesehatan yang
didistribusikan secara adil dan merata serta dimanfaatkan secara berhasil
guna dan berdayaguna.
Kebijakan pengaturan tenaga kesehatan telah tercantum dalam undang-
undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 26 pada ayat 1
disebutkan bahwa pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan
untuk pemerataan pelayanan kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1231/MENKES/PER/XI/2007 tentang penugasan khusus SDM
Kesehatan disebutkan bahwa jenis, kualifikasi dan jumlah SDM kesehatan
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan memperhatikan usulan
Pemerintah Daerah. Pemanfaatan SDM kesehatan berada di bawah
tanggung jawab Bupati/ Walikota bersama-sama dengan Gubernur dan
harus disertai penyediaan sarana pelayanan kesehatan, obat-obatan dan
fasilitas lain sesuai standar berlaku. Penempatan SDM Kesehatan sebagai
tenaga penugasan khusus di pelayanan kesehatan daerah terpencil,
perbatasan dan kepulauan (DTPK), didasarkan pada Kepmenkes No.
1080/Menkes/SK/XI/2009 tentang pedoman pelaksanaan penugasan
khusus SDM Kesehatan. di puskesmas daerah terpencil, perbatasan dan
kepulauan. Tenaga kesehatan penugasan khusus mendapatkan insentif
penugasan khusus, hal ini seperti pada KepMenKes
No.1235/MenKes/SK/ XII/2007 tentang pemberian insentif bagi SDM
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 16
kesehatan yang melaksanakan penugasan khusus.
Implementasi pelaksanaan kebijakan SDM Kesehatan di DTPK mengalami
berbagai masalah terkait dengan distribusi SDM kesehatan di daerah
terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK). Standar pelayanan kesehatan
masih belum mencerminkan kesesuain dengan kebutuhan daerah dan lokasi
dan kondisi DTPK masih belum spesifik. Kebijakan standar pelayanan
kesehatan adalah secara umum dan tidak jelas mengatur standar pelayanan
kesehatan spesifik untuk DTPK. Tenaga kesehatan yang ditempatkan di
DTPK belum memiliki kompetensi yang spesifik sesuai kebutuhan SDM
Kesehatan di DTPK. Untuk menunjang peningkatan kompetensi tersebut
diperlukan pelatihan bagi tenaga khusus sejumlah 255 orang peserta yang
akan ditempatkan di DPTK.
b. Pelaksanaan Pelatihan Fungsional
1) Pelatihan Jabatan Fungsional Umum
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian
Kesehatan, selain jabatan struktural dan jabatan fungsional tertentu
diperlukan jabatan fungsional umum sebagai dasar dalam perencanaan dan
penempatan pegawai. Peraturan Menteri Kesehatan No 73 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Kementrian Kesehatan
mengatur secara lengkap ketentuan, pengusulan, uraian tugas, dan hal-hal
lain mengenai jabatan fungsional umum.
Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam
suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan
dengan angka kredit. Meski tidak disyaratkan angka kredit, namun
kompetensi seorang pemegang jabatan fungsional umum harus tetap
diperhatikan. Seorang pemegang jabatan fungsional umum selayaknya
memahami benar apa yang menjadi tugas dan fungsinya dan mampu
mengoptimalkan kinerjanya. Karena itu, Bapelkes Semarang memandang
perlu diselenggarakan pelatihan jabatan fungsional umum. Target sasaran
pelatihan Jabatan Fungsional umum yang ditetapkan tahun 2018 sebanyak
30 (tiga puluh) peserta latih.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 17
2. Pelatihan Penjenjangan Bagi Aparatur
a. Pelatihan PIM IV
Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum
mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan,
sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global
dewasa ini. Salah satu penyebab ketertinggalan tersebut adalah lemahnya
kemampuan dalam menuangkan visi negara, pemerintahan pusat dan daerah ke
dalam kebijakan strategis, termasuk lemahnya kapasitas dalam memimpin
implementasi kebijakan strategis tersebut.
Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon IV memainkan
peranan yang sangat menentukan dalam membuat perencanaan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan instansi dan memimpin bawahan dan seluruh stakeholder
stratejik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut secara efektif dan
efisien. Tugas ini menuntutnya memiliki kompetensi kepemimpinan operasional,
yaitu kemampuan dalam membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
instansi dan kemampuan mempengaruhi serta memobilisasi bawahan dan
stakeholder strategisnya dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.
Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon IV seperti tersebut di
atas, penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV yang
bertujuan sebatas membekali peserta dengan kompetensi yang dibutuhkan
menjadi pemimpin operasional dirasakan tidak cukup. Diperlukan sebuah
penyelenggaraan Diklat Pim Tingkat IV yang inovatif, yaitu penyelenggaraan
Diklat yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah
dimilikinya. Pada tahun 2018 direncanakan dilatih sebanyak 1 angkatan dengan
jumlah peserta 30 orang. Dalam penyelenggaraan Diklat pim Tingkat IV seperti
ini, peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu
perubahan di unit kerjanya dan memimpin perubahan tersebut hingga
menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah
yang kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh
kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan Diklat Pim Tingkat IV.
Dengan demikian, pembaharuan Diklat Pim Tingkat IV ini diharapkan dapat
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 18
menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu
menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan.
b. Pelatihan Prajabatan
Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum
mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan,
sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global
dewasa ini. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan
dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan strategis
mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai
sektor pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut,
diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS
profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis
Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi
inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu
PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat. Berdasarakan data yang ada disesaikan dengan lokus peserta,
pada tahun 2018 Bapelkes Semarang akan melaksanakan pelatihan prajabatan
gol III sebanyak 153 orang dan gol II sebanyak 93 orang.
Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola
penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak.
Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal
yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah
untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama proses internalisasi
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 19
pada diri masing-masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal tersebut
maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang
memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi
pada tempat tugas/tempat magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya
secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri
kuat dalam dirinya. Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat
menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk
mengelola segala prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada,
sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
C. Rencana Kerja Tahun 2018Rencana Kerja Tahunan (RKT) Bapelkes Semarang Tahun 2018 merupakan rencana
kerja dengan output yang telah ditetapkan oleh eselon I (Badan PPSDM Kementrian
Kesehatan RI) dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk penganggaran.
Untuk tahun 2018, perencanaan meliputi tugas pokok Bapelkes Semarang yaitu
menyelenggarakan pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan dan prajabatan.
Sumber pembiayaan akan diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun
2018. Adapun rencana kerja tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Pelatihan Teknis
a. Pelatihan TKHI.
Rencana Pelatihan TKHI untuk tahun 2018 yang akan dianggarkan untuk
mencapai output meliputi tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1) Koordinasi dan Persiapan (dengan Puskeshaji, Pusdiklat Aparatur,
Dinkes Propinsi Jawa Tengah, dan fasilitator luar Bapelkes
Semarang)
2) Pemanggilan Peserta (koordinasi dengan Puskeshaji)
3) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar
4) Pelaksanaan Pelatihan
5) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
6) Pelaksanaan Evaluasi Saat Pelatihan
7) Pengendalian Mutu Pelatihan (oleh Pusdiklat Aparatur)
8) Penyusunan Laporan Pelatihan
9) Pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan ke Puskeshaji
Output yang dihasilkan dari Pelatihan TKHI adalah sebagai berikut:
1) Tenaga dokter dan perawat calon TKHI di wilayah Jawa Tengah dan
Yogyakarta yang dilatih dalam Pelatihan TKHI.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 20
2) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
b. Pelatihan Calon Pembimbing Lapangan Prodi DLP
Rencana Pelatihan Calon Pembimbing Lapangan Prodi DLP untuk tahun
2017 meliputi tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1) Pengajuan Akreditasi Pelatihan
2) Koordinasi dengan Pusdiklat Aparatur dan Fakultas Kedokteran
3) Koordinasi dan Persiapan (pertemuan internal Bapelkes Semarang)
4) Pemanggilan Peserta, Nara Sumber, dan Fasilitator
5) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar
6) Pelaksanaan Pelatihan
7) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
8) Pelaksanaan Evaluasi Saat Pelatihan
9) Pengendalian Mutu Pelatihan
10)Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Pelatihan Calon pembimbing Lapangan Prodi
DLP adalah sebagai berikut:
1) Telah terlatihnya tenaga pembimbing lapangan Prodi Dokter Layanan Primer
di Fakultas Kedokteran .
1) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
c. Pelatihan Preceptor DLP
Rencana Pelatihan Preseptor DLP untuk tahun 2017 meliputi tahapan
pelaksanaan sebagai berikut:
1) Pengajuan Akreditasi Pelatihan
2) Koordinasi dengan Pusdiklat Aparatur dan Fakultas Kedokteran
3) Koordinasi dan Persiapan (pertemuan internal Bapelkes Semarang)
4) Pemanggilan Peserta, Nara Sumber, dan Fasilitator
5) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar
6) Pelaksanaan Pelatihan
7) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
8) Pelaksanaan Evaluasi Saat Pelatihan
9) Pengendalian Mutu Pelatihan
10)Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Pelatihan Calon pembimbing Lapangan Prodi
DLP adalah sebagai berikut:
1) Telah terlatihnya tenaga pendukung Prodi Dokter Layanan Primer di Fakultas
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 21
Kedokteran .
2) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
d. Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
Rencana Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan untuk tahun 2018
yang akan dianggarkan untuk mencapai output meliputi tahapan
pelaksanaan sebagai berikut:
1) Koordinasi dan Persiapan (dengan Pusrengun SDM Kesehatan dan
pertemuan internal Bapelkes Semarang)
2) Pemanggilan Peserta dilakukan Pusrengun SDMK
3) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar (pemesanan dari badan diklat
keuangan
4) Pelaksanaan Pelatihan
5) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
6) Pelaksanaan Evaluasi Saat Pelatihan
7) Pengendalian Mutu Pelatihan
8) Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
adalah sebagai berikut:
1) Tenaga kesehatan terampil yang siap ditempatkan di wilayah
perbatasan/terpencil untuk melakukan pelayanan kesehatan.
2) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
2. Pelaksanaan Pelatihan Fungsional
a. Pelatihan Jabatan Fungsional Umum
Rencana Pelatihan Jabatan Fungsional Umum 2018 yang akan dianggarkan
untuk mencapai output, meliputi tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1) Pengajuan Akreditasi Pelatihan
2) Koordinasi dan Persiapan (internal)
3) Pemanggilan Peserta
4) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar
5) Pelaksanaan Pelatihan
6) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
7) Pelaksanaan Evaluasi Saat Pelatihan
8) Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Pelatihan Jabatan Fungsional Umum
Kesehatan adalah sebagai berikut:
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 22
1) Tenaga jabatan fungsional umum (dua jenis JFU) yang mengikuti pelatihan
Jabatan Fungsional Umum di Bapelkes Semarang.
2) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
3. Pelaksanaan Pelatihan Penjenjangan
a. Pelatihan Kepemimpinan Tk IV
Rencana Diklatpim IV Tahun 2018 yang akan dianggarkan untuk mencapai
output meliputi tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1) Pengajuan Akreditasi Pelatihan ke Lembaga Administrasi Negara
2) Koordinasi dan Persiapan dengan Biro Kepegawaian Kemenkes RI
3) Pemanggilan Peserta (oleh Biro Kepegawaian Kemenkes RI)
4) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar (Pemesanan melalui LAN)
5) Pelaksanaan Pelatihan
6) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
7) Pelaksanaan Evaluasi (Ujian dan Evaluasi Penyelenggaraan oleh
LAN dan Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI)
8) Pengendalian Mutu Pelatihan (oleh Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI)
9) Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Diklatpim IV adalah sebagai berikut:
1) CPNS Kemenkes RI yang mengikuti Diklatpim IV
2) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
3) Dokumen Pengendalian Mutu Pelatihan untuk dilaporkan
Kepala sebagai t indak lanjut perbaikan pelatihan
berikutnya.
b. Pelatihan Prajabatan Gol II dan III
Rencana Diklat Prajabatan Golongan II dan III Tahun 2018 yang akan
dianggarkan untuk mencapai output meliputi tahapan pelaksanaan sebagai
berikut:
1) Pengajuan Akreditasi Pelatihan ke Lembaga Administrasi
Negara
2) Koordinasi dan Persiapan dengan Biro Kepegawaian Kemenkes
RI
3) Pemanggilan Peserta (oleh Biro Kepegawaian Kemenkes RI)
4) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar (Pemesanan melalui LAN)
5) Pelaksanaan Pelatihan
6) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 23
7) Pelaksanaan Evaluasi (Ujian dan Evaluasi Penyelenggaraan oleh LAN
dan Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI)
8) Pengendalian Mutu Pelatihan (oleh Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI)
9) Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Diklat Prajabatan Gol II dan III adalah sebagai
berikut:
1) CPNS Kemenkes RI yang mengikuti Diklat Prajabatan Golongan II dan III
2) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
3) Dokumen Pengendalian Mutu Pelatihan untuk dilaporkan Kepala
sebagai t indak lanjut perbaikan pelatihan berikutnya.
D. Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2018
Tabel 5.Rencana Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2018
Kode Kegiatan Jumlah
2076 Pelatihan SDM Kesehatan Rp 16.855.845.000,00
2076.501 Pelatihan Bagi Sumber Daya ManusiaKesehatan Rp. 14.182.014.000,00
2076.504 Manajemen Pelatihan Kesehatan Rp. 805.812.000,00
2076.951 Layanan Internal Rp. 1.868.019.000,00
2079
Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya pada ProgramPengembangan dan PemberdayaanSumber Daya Manusia Kesehatan
Rp. 20.171.878.000,00
2079.603 Sarana Prasarana Rp. 1.256.758.000,00
2076.604 Gedung Layanan Pendidikan danPelatihan Rp. 43.813.880.000,00
2079.994 Layanan Perkantoran Rp 15.101.240.000,00Jumlah Rp 37.027.723.000,00
Rencana Anggaran Bapelkes Semarang sebesar Rp.37.027.723.000,00. Anggaran ini
untuk membiayai dua kegiatan besar yaitu Pelatihan SDM Kesehatan sebesar Rp.
16.855.845.000,00 dan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan sebesar Rp. 20.171.878.000,00
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 24
E. Kesenjangan Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2018Rencana kerja Bapelkes Semarang yang berkaitan dengan indikator kinerja Bapelkes
Semarang diupayakan bersesuaian dengan rencana kegiatan yang disusun. Meski
demikian, rencana kerja dibuat untuk mempertimbangkan berbagai aspek yang mungkin
berbeda dengan harapan dari penyusunan rencana kegiatan. Koordinasi yang luas
mencakup koordinasi dengan instansi pembina, LAN, PuskesHAJI, pihak ketiga
penyelenggara diklat sangat teknis, dan Bapelkes Mitra merupakan salah satu alternatif
mengatasi kesesenjangan yang mungkin timbul dari rencana kegiatan dan rencana
kerja. Baik rencana kegiatan maupun rencana kerja tahun 2018 bersifat sentralisasi
pusat sebagai dampak kebijakan Kementerian Kesehatan tahun tersebut.
Sentralisasi kegiatan Bapelkes Semarang memunculkan potensi perubahan-perubahan
pada rencana kerja yang telah disusun. Karena itu, rencana kerja yang disusun bersifat
terbuka dan fleksibel. Tahapan dalam rencana kerja memungkinkan dilakukan
penyesuaian dalam pelaksanaannya.
Dalam hal penyusunan rencana kerja berkaitan dengan penganggaran terdapat
beberapa kelemahan yang muncul dan memungkinkan timbul ketidaksesuaian dengan
rencana kegiatan. Pertama, rencana kegiatan yang telah tersusun merupakan instruksi
pusat yang belum memiliki pedoman baku dalam penyelenggaraan kegiatan
(ketidaktersediaan kurikulum, ketidakjelasan lama pelatihan, siapa yang berkompeten
memfasilitasi, ketidakjelasan kebutuhan spesifik untuk pelatihan tertentu, dan
sebagainya). Hal ini berimbas pada penyusunan anggaran yang kurang akurat sesuai
kebutuhan meskipun telah diminimalisir tingkat kekurangtepatannya. Anggaran pelatihan
yang belum didukung pedoman penyelenggaraan diklat tersebut diantisipasi dengan
berpedomani pada anggaran yang pelatihan yang dianggap sejenis pada tahun
sebelumnya. Kedua, mempertimbangkan fakta pada tahun anggaran sebelumnya,
kebijakan diklat cukup rentan mengalami perubahan. Hal ini berdampak pada
kemungkinan perubahan kegiatan dan revisi anggaran. Karena itu penyusunan rencana
kerja berkaitan dengan anggaran dibangun dengan mempersiapkan alternatif kegiatan
lain yang tidak terlalu berbeda besaran anggarannya. Ini menjadi tugas dari seksi
penyelenggaraan diklat untuk mempersiapkan rencana alternatif tersebut.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 25
BAB IV.RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2018
Pada Tahun 2018 Bapelkes Semarang merencanakan beberapa pengembangan
dalam mendukung kinerjanya. Beberapa fokus yang akan dilaksanakan pada tahun
2018 adalah:
1. Pelaksanaan pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan, dan pelatihan
dasar CPNS bagi aparatur kesehatan bersifat terpusat sesuai program nasional
Kementrian Kesehatan. Seluruh pelaksanaan direncanakan akan dikoordinasikan
dengan Pusdiklat Aparatur, Biro Kepegawaian, Biro Perencanaan dan Anggaran,
Lembaga Administrasi Negara, Pihak Ketiga Penyelenggara Diklat, dan Balai
Pelatihan Kesehatan Daerah mitra Bapelkes Semarang.
2. Pelaksanaan pengembangan diklat kesehatan berupa kajian kebutuhan pelatihan
(TNA), kurikulum pelatihan yang disusun, dan modul pelatihan yang disusun
direncanakan tersentralisasi oleh Pusdiklat Aparatur dan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) PPSDM Kesehatan sebagai eksekutor kegiatan. Sebagai salah satu UPT,
Bapelkes Semarang akan menjadi pelaksana kegiatan dengan konsep dan desain
dikembangkan oleh Pusdiklat Aparatur.
3. Pelaksanaan pengendalian mutu diklat diarahkan pada pengajuan akreditasi
pelatihan kesehatan kepada Pusdiklat Aparatur yang telah habis masa berlakunya,
akreditasi diklat non kesehatan pada Lembaga Administrasi Negara (LAN), Evaluasi
Paska Pelatihan. Untuk kegiatan evaluasi paska pelatihan (EPP) direncanakan akan
terkoordinir dengan Pusdiklat Aparatur.
4. Peningkatan Prasarana kantor berupa gedung/bangunan Gudang Kantor, Pagar
Kantor, Renovasi Gedung Dapur serta Renovasil Gedung Kantor di Semarang.
5. Dukungan terhadap kinerja Bapelkes Semarang juga diwujudkan dalam
perencanaaan berupa rencana pengadaan Meubelair Kantor, Telephone PABX, AC,
Pemanas Air yang diperuntukkan untuk melengkapi bangunan Asrama Baru yang
telah dibangun pada Tahun 2017. Selain itu diadakan alat multi media berupa
Laptop serta Kamera untuk menunjang kegiatan pelatihan.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 26
BAB VEVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN
Sesuai Permen PAN & RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), ditentukan
bahwa RKT merupakan salah satu materi evaluasi AKIP. Komponen-komponen
evaluasi RKT adalah: a) pemenuhan RKT, b) kualitas RKT dan c) implementasi RKT.
Evaluasi RKT diperlukan karena merupakan komponen penilaian dalam pelaksanaan
evaluasi AKIP. Tujuan evaluasi RKT adalah untuk memberikan informasi mengenai
capaian indikator pemenuhan, kualitas, dan implementasi RKT.
Implementasi evaluasi RKT disesuaikan dengan kondisi Balai Pelatihan Kesehatan
Semarang. Pelaksana evaluasi RKT di Balai Pelatihan Kesehatan Semarang adalah
Sub. Bagian Tata Usaha. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi RKT
sesuai Tabel 4 berikut ini.
Tabel 6Instrumen Evaluasi RKT
Komponen Penjelasan Jadwal KetPemenuhan RKT
a) Dokumen RKTtelah ada
Dokumen RKT adalahdokumen rencana kinerjatahunan yang isinyaminimalsesuai dengan formulir RKT.Penilaian dilakukan terhadapkeberadaan dokumen RKTdengan ya/tidak.
Minggu IIJanuari TAberjalan
b) Dokumen RKTtelah memuatsasaran program,indikator kinerjasasaran, dan targetkinerja tahunan
RKT telah memuatkeseluruhan substansikomponen tersebut
c) DokumenPenetapan Kinerja(PK) telah ada
Penetapan kinerjaditunjukkan dengankeberadaan dokumen
Minggu IFebruaritahunberjaland) Dokumen PK
disusun segerasetelah anggarandisetujui
Penilaian dilakukan denganmenjawab ya/tidak
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 27
e) Dokumen PK telahmemuat sasaran,program, indikatorkinerja, dan targetjangka pendek
PK telah memuatkeseluruhan subtansikomponen tersebut. Bobotpenilaian a/b/c/d/e didasarkanpada % pemenuhansubtansi komponen tersebutdalam dokumen RKT
f) PK telahmenyajikanindikator kinerjakeluaran/yangdipersamakan
PK telah memuatkeseluruhan subtansikomponen tersebut. Bobotpenilaian a/b/c/d/e didasarkanpada % pemenuhansubtansi komponen tersebutdalam dokumen RKT
Kualitas RKTa) Sasaran telah
berorientasikeluaran (output)
Sasaran telah berkualitaskeluaran (output). Bobotpenilaian a/b/c/d/edidasarkan pada % targettahunan
b) Kegiatanmerupakan carauntuk mencapaisasaran
Kegiatan yang direncanakandalam RKT memiliki hubungansebab akibat secara logisdengan sasaran dalam RKT.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada % kegiatanyang memiliki hubungan sebabakibat dengan sasarannya.
c) Indikator kinerjasasaran telahmemenuhi kriteriaindikator kinerjayang baik
Kualitas indikator kinerjasasaran dalam RKT telahmemenuhi kriteria SMART.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada %indikatorkinerja sasaran yangberkualitas baik (SMART).
d) Target kinerjaditetapkan denganbaik
Target kinerja telahdisesuaikan dengan targetjangka menengah dalamRAK
e) Dokumen PK telahselaras dengandokumen PKatasannya dandokumen RAK
PK telah memuatsasaran, indikator kinerja dantarget tahunan yang ada dalamRencana Aksi Kegiatan. Bobotpenilaian a/b/c/d/e didasarkanpada % sasaran, indikatorkinerja kegiatan dan targetdalam PK relevan denganRencana Aksi Kegiatan.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 28
f) Dokumen PK telahmenetapkan hal-halyang seharusnyaditetapkan (dalamkontrakkinerja/tugas fungsi)
PK telah menetapkan hal-halyang perlu ditetapkan dalamkontrak kinerja/tugas fungsi.
Implementasi RKTa) Target kinerja yang
diperjanjikan telahdigunakan untukmengukurkeberhasilan
Keberhasilan kinerja dihitungberdasarkan pencapaiankinerja dibandingkan dengantarget kinerja. Bobot penilaiana/b/c/d/e didasarkan pada %realisasi capaian kinerjadibandingkan target kinerja
b) Rencana aksi ataskinerja telahdimonitorpencapaiannyasecara berkala
Monitoring rencana aksi ataskinerja dilakukan secaraberkala satu semester sekali.
Minggu IIJuni danMinggu IIDesembertahunberjalanc) Rencana aksi atas
kinerja telahdimanfaatkan dalampengarahan danpengorganisasiankegiatan
Rencana aksi atas kinerjadigunakan dalam pengarahandan pengorganisasian. Bobotpenilaian a/b/c/d/e didasarkan% indikator kinerja kegiatandan luaran (output) dalamRKA.
Keterangan bobot penilaian:
Jawaban Kriteria Nilai
A Memenuhi hampir semua kriteria (lebih dari 80% s/d 100% ) 1
B Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih dari 60% s/d 80% ) 0,75
C Memenuhi sebagian kriteria (lebih dari 40% s/d 60%) 0,5
D Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari 20% s/d 40%) 0,25
E Sangat kurang memenuhi kriteria (kurang dari 20% ) 0
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2018 29
BAB VIPENUTUP
Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran lebih konkrit dan operasional
dari Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang dan Rencana Aksi Program Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Maksud
disusunnya Rencana Kinerja Tahunan adalah menjaga konsistensi dan
keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, penganggaran maupun pengawasan.
Rencana Kinerja Tahunan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang memuat sasaran,
indikator kinerja dan target capaian tahun 2018.
Kegiatan yang dikelola Balai Pelatihan Kesehatan Semarang memerlukan proses dan
waktu yang tidak singkat, sumber daya yang memadai serta partisipasi seluruh
komponen di Lingkungan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang.
Pada prinsipnya setiap kegiatan mungkin akan menghadapi kendala yang bisa terjadi
pada input, proses dan output. Evaluasi kondisi capaian kinerja pada tahun 2017
dapat menjadi masukan terhadap antisipasi kendala yang mungkin muncul pada
tahun 2018. Prediksi terhadap arah kebijakan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan
sumber daya yang tersedia dan mengurangi potensi permasalahan di tahun 2018.
Dengan demikian, diharapkan seluruh kegiatan yang ditargetkan akan dapat dicapai
optimal.
31