Rencana BAB 3 - Fenny

20
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis terhadap tujuan penelitian. Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih adalah bahan tanam yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman yang dapat berupa biji tanaman atau bagiannya. Proses produksi merupakan suatu sistem dimana faktor produksi berupa lahan, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja saling berinteraksi untuk menghasilkan sejumlah output.

Transcript of Rencana BAB 3 - Fenny

Page 1: Rencana BAB 3 - Fenny

III. METODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis terhadap tujuan

penelitian.

Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih adalah bahan tanam yang

digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman yang

dapat berupa biji tanaman atau bagiannya.

Proses produksi merupakan suatu sistem dimana faktor produksi berupa lahan,

pupuk, pestisida, dan tenaga kerja saling berinteraksi untuk menghasilkan

sejumlah output.

Petani adalah orang yang melakukan usahatani tanaman padi untuk memenuhi

sebagian atau keseluruhan hidupnya.

Usahatani padi adalah suatu kegiatan pengalokasian sumber daya yang ada

secara efektif dan efisien untuk memperoleh pendapatan usahatani padi yang

tinggi pada waktu tertentu.

Page 2: Rencana BAB 3 - Fenny

Produksi padi adalah junlah padi yang dihasilkan dalam satu musim tanam

(satu kali proses produksi) yang diukur dalam satuan kilogram (kg).

Luas lahan adalah tempat yang digunakan petani benih padi untuk melakukan

usahataninya selama satu musim tanam dan diukur dengan satuan hektar (ha).

Jumlah benih adalah banyaknya benih padi yang digunakan untuk ditanam

oleh petani selam satu musim tanam dan diukur dengan satuan kilogram (kg).

Biaya korbanan marjinal benih sama dengan harga benih yang diukur dalam

satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

Jumlah pupuk adalah banyaknya pupuk yang digunakan petani selama satu

musim tanam dan diukur dalam satuan kilogram (kg). Biaya korbanan

marjinal pupuk sama dengan harga pupuk yang diukur dalam satuan rupiah

per kilogram (Rp/kg).

Jumlah pestisida adalah jumlah pestisida yang digunakan petani selama satu

musim tanam dan diukur dalam satuan gram bahan aktif (gba). Biaya

korbanan marjinal pestisida sama dengan harga pestisida yang diukur dalam

satuan rupiah per gram bahan aktif (Rp/gba).

Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan dalam

proses produksi benih padi dari pengolahan lahan sampai panen selama satu

musim tanam dan diukur dalam setara hari orang kerja (HOK).

Biaya usahatani padi adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

usahatani padi selama satu musim tanam diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Page 3: Rencana BAB 3 - Fenny

Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada volume

produksi. Petani harus membayar berapapun jumlah produksi yang

dihasilkan, meliputi bunga modal pinjaman, penyusutan alat, nilai sewa lahan,

dan pajak lahan usaha. Biaya tetap diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya variabel adalah biaya yang berhubungan langsung dengan jumlah

produksi dan merupakan biaya yang digunakan untuk membeli faktor

produksi berupa lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Biaya

variabel diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya total adalah total dari biaya tetap dan biaya variabel dan diukur dalam

satuan rupiah (Rp).

Biaya tunai adalah biaya yang langsung dikeluarkan pada saat proses

produksi, diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam

kegiatan usahataninya tetapi tidak dikeluarkan secara tunai dan diukur dalam

satuan rupiah (Rp).

Penerimaan adalah nilai hasil yang diterima petani yang dihitung dengan

mengalikan jumlah produksi padi dengan harga produksi di tingkat petani

produsen yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Pendapatan usahatani padi adalah jumlah penerimaan yang diperoleh petani

padi setelah dikurangi oleh biaya-biaya usahatani diukur dalam satuan rupiah

(Rp).

Page 4: Rencana BAB 3 - Fenny

B. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten

Tanggamus. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

(purposive) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Pulau panggung

merupakan salah satu kecamatan yang menerima Program Community

Development IMHERE Universitas Lampung dan memiliki jumlah petani

penangkar yang lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan lain di

Kabupaten Tanggamus.

Responden dalam penelitian ini diambil di dua yaitu di desa Gedung Agung

dan desa Muara Dua. Kedua desa ini dipilih karena petani penangkar di

Kecamatan Pulau Panggung hanya ada di dua desa tersebut dengan rincian

petani penangkar sebanyak 22 orang yang terdiri dari Desa Gedung Agung

sebanyak 15 orang dan di Desa Muara Dua sebanyak 7 orang, jumlah petani

bukan penangkar sebanyak 30 orang yang terdiri dari Desa Gedung Agung

sebanyak 18 orang dan di Desa Muara Dua sebanyak 12 orang, sehingga

jumlah sampel petani responden sebanyak 52 orang dari 162 populasi petani.

Teknik pengambilan sampel petani penangkar dan petani bukan penangkar

dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling).

Penentuan jumlah sampel yang diambil mengacu pada Soegiarto (2003)

dengan rumus:

n 52 orang

Page 5: Rencana BAB 3 - Fenny

Dimana:

n = Jumlah sampelN = Jumlah anggota dalam populasi (162)Z = Tingkat kepercayaan (95% = 1,96)S = Varian sampel (5%=0,05)D = Derajat penyimpangan (5%=0,05)

Selanjutnya penentuan jumlah responden pada masing-masing desa dengan

rumus:

Desa Gedung Agung : n1 orang

Desa Muara Dua : n2 orang

Sedangkan penentuan jumlah responden petani penangkar benih padi dan

petani bukan penangkar benih padi pada masing-masing desa ditentukan

dengan rumus:

Desa Gedung Agung : n1 (petani penangkar) orang

n2 (petani bukan penangkar) orang

Desa Muara Dua : n1 (petani penangkar) 7 orang

n2 (petani bukan penangkar) orang

Page 6: Rencana BAB 3 - Fenny

Adapun sebaran Kelompok Tani di Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten

Tanggamus dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Sebaran Kelompok Tani pada masing-masing desa di Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus, 2010.

No Desa/Pekon Nama Kelompok Tani

Ketua Kelompok

Petani Penangkar

Petani Bukan

Penangkar

Jumlah Anggota

Kelompok Tani

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Sindang Marga

Gedung Agung

Penantian

Muara Dua

Tekad

Kemuning

Pulau Panggung

Wayilahan

Batu Bedil

Harapan

Cinta MakmurSinar MajuSumber Rejeki

Jaya BaktiKarya Tani

SegantiSejahtera

Karya BaktiSumber RejekiGunung ReteMawar Jaya

Sido Rukun ISido Rukun II

BarokahSerumpunSidorukun

Sulam Tani MajuBina Usaha TaniMekar SariMekar JayaSumber MakmurSido MakmurMitra Sari Makmur

Bersatu Maju IBersatu Maju IISukamajuKarya JayaMaju LestariKarya BaktiHarapan Maju

Sarman

SuandiImam G.Drs. Helpis

MulyadiOjen Tariana

MuhtaridiH. Fahrudin

MugiharjoSelametAgustinusSuharyono

MubasyirJuni W.

YoyoLiwon S.Tayin

Rudi I.RohmatSolihinArtaminBambangSibliMukhlis

NasrinIrdan AliPitroniAndi MakmaMuksonYahudinMahmudi

-

-18-

--

9-

----

--

---

-------

-------

35

262238

3032

1633

21431725

2522

473524

27272935292525

252724282625

29

35

264038

3032

2533

21431725

2522

473524

27272935292525

25272428262529

Page 7: Rencana BAB 3 - Fenny

Tabel 8. Lanjutan

No Desa/Pekon Nama Kelompok Tani

Ketua Kelompok

Petani Penangkar

Petani Bukan

Penangkar

Jumlah Anggota

Kelompok Tani

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Sumber Mulya

Gunung Meraksa

Sinar Mulyo

Tanjung Begelung

Tanjung Rejo

Gunung Megang

Talang Jawa

Talang Beringin

Mekar JayaSidodadiSido MakmurMaju LancarBunga MekarTunas MudaGuyub Rukun

Bina SejahteraRukun SentosaSehati Sejahtera

SukamajuBina Karya

Harapan Baru IHarapan Baru IIMaju BersamaKarya MakmurHarapan Maju

Sri TunggalSri LestariMekar JayaSido MajuMekar Sari

Suka MajuMitra UsahaCahaya BersamaBina UsahaKurnia Jaya

Mitra Jaya

MakmurBina UsahaBeringin Jaya

Sastro WardoyoSubandiCecep S.SudiroNursalimSumawijayaA. Rohman

E. SaladinJamudinSunjoni

MisnoSlamet

HaidirJohanAnwar SadatM. NasirinSupirman

SarijanSartonoCucun S.KarwantoSukidi

Hadi IlhamSiswadi A.Hamison E.ElhariSurono

Feri Elpison

SukirmanWarsidiBambang

-------

---

--

-----

-----

-----

-

---

26252423393841

383228

3238

4236322836

3827292332

2525252423

24

262626

26252423393841

383228

3238

4236322836

3827292332

2525252423

24

262626

Jumlah 27 1.803 1.830

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanggamus,2010.

C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan pengamatan langsung di

lapang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan responden

Page 8: Rencana BAB 3 - Fenny

menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan) yang telah disiapkan, sedangkan

data sekunder diperoleh dari literatur atau instansi-instansi yang terkait dengan

penelitian ini.

D. Metode Analisis

1. Analisis Produksi

Secara matematis model yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = boX1b1X2

b2X3b3X4

b4X5b5X6

b6X7b7eb8D

Metode estimasi yang digunakan adalah metode Ordinary Least Square

(OLS), untuk memudahkan analisis maka fungsi Cobb-Douglas

ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma linier sebagai berikut:

Ln Y = lnbo + b1lnX1 + b2lnX2 + b3lnX3 +....+ b7lnX7 + b8D

Keterangan :

bo = Intersepbi = Koefisien regresi penduga variabel ke-iY = Produksi yang dihasilkanX1 = Luas lahan (ha)X2 = Jumlah benih (kg)X3 = Pupuk urea (kg)X4 = Pupuk NPKX5 = Pupuk SP36 (kg)X6 = Pestisida (gba)X7 = Dummy jenis petani (D)

D=1, untuk petani penangkarD=0, untuk petani bukan penangkar

e = 2,7182 (bilangan natural)u = Unsur sisa

Pengujian pengaruh faktor-faktor produksi secara serempak terhadap hasil

produksi padi digunakan uji F dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Seluruh variabel bebas dalam model tidak berpengaruh nyata terhadap

Page 9: Rencana BAB 3 - Fenny

produksi.

H1 : Seluruh variabel bebas dalam model berpengaruh nyata terhadap

produksi.

Perhitungan nilai F (F-hitung) dilakukan dengan persamaan sebagai

berikut:

F – hitung =

Keterangan :

JKR = Jumlah kuadrat regresiJKS = Jumlah kuadrat sisak = Jumlah peubahn = Jumlah pengamatan

Kriteria pengambilan keputusan :

1. Jika F – hitung > F – tabel, maka H0 ditolak yang berarti faktor

produksi yang ada dalam model secara bersama-sama berpengaruh

nyata terhadap jumlah produksi padi.

2. Jika F – hitung ≤ F – tabel, maka H0 diterima yang berarti faktor

produksi yang ada dalam model secara bersama-sama tidak

berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi padi.

Untuk melihat pengaruh faktor produksi secara tunggal dalam pengujian

regresi terhadap produksi padi maka digunakan uji – t dengan hipotesis

sebagai berikut:

H0 : bi = 0

H1 : bi ≠ 0

Page 10: Rencana BAB 3 - Fenny

Perhitungan nilai t-hitung dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

t-hitung =

Keterangan :

bi = Koefisien regresi ke-iSbi = Kesalahan baku parameter regresi ke-i

Kriteria pengambilan keputusan :

1. Jika t – hitung > t – tabel, maka H0 ditolak yang berarti faktor produksi

padi secara tunggal berpengaruh terhadap produksi padi.

2. Jika t – hitung ≤ t – tabel, maka H0 diterima yang berarti faktor

produksi padi secara tunggal tidak berpengaruh terhadap produksi

padi.

2. Analisis Pendapatan

Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total.

Penerimaan usahatani padi dalam penelitian ini adalah nilai produksi yang

diperoleh dari produk total dikalikan dengan harga jual di tingkat petani.

Keuntungan usahatani padi dikaji dengan dua indikator yaitu (1)

pendapatan usahatani dan (2) R/C rasio.

Rumus umum keuntungan adalah sebagai berikut :

π = YPy – Σ XiPxi – BTT

Dimana:

π = Keuntungan (Rp)Y = Produksi (Kg)Py = Harga produksi (Rp/Kg)X = Faktor produksi

Page 11: Rencana BAB 3 - Fenny

Pxi = Harga faktor produksi (Rp/satuan)BTT = Biaya tetap total (Rp)

Nilai R/C rasio diperoleh dengan menggunakan rumus :

R/C = NPT / BT

Keterangan:

R/C = Nisbah penerimaan dan biayaNPT = Penerimaan Total (Rp)BT = Biaya Total (Rp)

Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika R/C > 1, maka usahatani padi mengalami keuntungan karena

penerimaan lebih besar dari biaya.

2. Jika R/C < 1, maka usahatani padi mengalami kerugian karena

penerimaan lebih kecil dari biaya.

3. Jika R/C = 1, maka usahatani padi mengalami impas karena

penerimaan sama dengan biaya.

Untuk mengetahui usahatani mana yang lebih menguntungkan dari dari

dua usahatani yang berbeda sistem atau teknologinya, digunakan analisis

B/C (benefit cost ratio), secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut

Keterangan :

PA = Penerimaan usahatani padi penangkar benih (Rp)PB = Penerimaan usahatani padi bukan penangkar benih (Rp)BA = Biaya usahatani padi penangkar benih (Rp)BB = Biaya usahatani padi bukan penangkar benih (Rp)

Page 12: Rencana BAB 3 - Fenny

Kriteria pengambilan keputusan :

a. Jika B/C > 1, maka usahatani padi pada penangkar benih lebih

menguntungkan daripada usahatani padi pada bukan penangkar benih.

b. Jika B/C < 1, maka usahatani padi pada penangkar benih tidak

menguntungkan daripada usahatani padi pada bukan penangkar benih.

3. Uji Beda Pendapatan

Sampel dalam penelitian ini diambil dari dua varian yang berbeda, untuk

itu sebelum dilakukan uji beda terlebih dahulu dilakukan analisis varian.

Pengujian homogenitas varians melalui perhitungan nilai F-Bahren Fisher

dilakukan untuk membuktikan apakah varian tersebut sama atau berbeda

dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 = x2 = y2, berarti kedua varian sama.

H0 = x2 y2, berarti kedua varian berbeda.

dbx (nx-1 ; ny–1)

dbx (ny-1 ; nx–1)

Keterangan :

Fx = Nilai F hitung dari sampel pendapatan usahatani petani penangkarFy = Nilai F hitung dari sampel pendapatan usahatani petani bukan penangkarSx2 = Simpangan baku rata-rata pendapatan usahatani petani penangkarSy2 = Simpangan baku rata-rata pendapatan usahatani petani bukan penangkardbx = Derajat bebas untuk variabel Xdby = Derajat bebas untuk variabel Y

Page 13: Rencana BAB 3 - Fenny

Diantara Fx dan Fy dipilih nilai yang lebih besar dari satu kemudian diberi

nama Fh (F-hitung). Selanjutnya nilai Fh dibandingkan dengan nilai F 0,05

pada dbx dan dby sesuai dengan Fx atau Fy yang terpilih.

Jika Fh > F 0,05, maka terima H0

Fh < F 0,05, maka tolak H0

Setelah diketahui varian sama atau berbeda selanjutnya dilakukan

pengujian perbedaan pendapatan secara rata-rata dengan hipotesis sebagai

berikut:

H0 =

H1 =

1. Varian Sama

dengan

db = nx + ny - 2

kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak.

b. Jika t-hitung < t-tabel maka H0 diterima

2. Varian Berbeda

Page 14: Rencana BAB 3 - Fenny

db = nx + ny – 2

t

Tx = t pada db = nx - 1

Ty = t pada db = ny - 1

Keterangan:

x = Rata-rata pendapatan usahatani benih padi petani penangkar

y = Rata-rata pendapatan usahatani benih padi petani bukan penangkarSx2 = Nilai varian petani penangkarSy2 = Nilai varian petani penangkarNx = Jumlah responden petani penangkarNy = Jumlah responden petani penangkar = 0,05 (ketentuan)

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika t-hitung < t’ , maka terima H0.

b. Jika t-hitung > t’ , maka tolak H0.