RENCANA AKSI REVITALISASI BALAI LATIHAN KERJA … · dunia kerja SDM pengajar adalah praktisi...
Transcript of RENCANA AKSI REVITALISASI BALAI LATIHAN KERJA … · dunia kerja SDM pengajar adalah praktisi...
PROGRAM PEMAGANGAN[PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN DI DALAM NEGERI]
Oleh :
Sofwan Setiawan
Kasubdit Pengembangan PDN
Direktorat Bina Pemagangan
Ditjen Binalattas
Kemnaker RI
Kementerian
Ketenagakerjaan
Republik Indonesia
Pengantar
Struktur Penduduk IndonesiaSumber: BPS, Agustus 2017
Penduduk usai produktif
192,08 juta
Angkatan Kerja 2017
128,06 jt (66,67%)
Bukan Angkatan Kerja
64,02jt (33,33%)
Bekerja
121,02 juta
Penganggur
7,04 juta (5,50%)
LATAR BELAKANG
RENDAHNYA
DAYA SAING NASIONAL
PERMASALAHAN 1 :
Dominasi Pengangguran SLTA Kebawah
PERMASALAHAN 2 : Skill Mismatch
PENDIDIKAN& PELATIHAN
DUNIA USAHA& INDUSTRI≠
Jabatan PekerjaanUnder-qualified
Well-matched
Over-qualified
Legistator, pejabat senior, dan manajer
49.0% 51.0% N/A
Profesional 22.7% 77.3% N/A
Teknisi dan profesionalterkait
52.5% 47.5% N/A
Pegawai kantoran 6.5% 54.3% 39.1%
Pekerja jasa, pasar, danpenjualan
58.7% 35.7% 5.5%
Pekerja pertanian danperikanan terampil
88.9% 10.3% 0.8%
Pekerja kerajinan danperdagangan terkait
72.4% 25.9% 1.6%
Operator dan perakitpermesinan pada pabrik
55.5% 42.0% 2.5%
Pekerjaan-pekerjaan dasar N/A 78.0% 22.0%
TOTAL 56% 37.0% 7.0%
Sumber : BPS (2014) diolah oleh ILO (Agustus 2015)
LATAR BELAKANG
Dominasi pengangguranSLTA kebawah
Skill Mismatch
Pemagangan
1
Solusi & Terobosan Penguatan Akses &
Mutu Daya Saing Tenaga Kerja
Durasi relatifsingkat
Input pesertatidak terbatasusia tertentu
Fleksibilitasprogram pelatihanterhadap
perubahandunia kerja
SDM pengajaradalah praktisi
Program pelatihan yang
to the point terhadap
kompetensiyang
dibutuhkan
Dapatdikombinasikan
denganberbagaikegiatan
pengentasankemiskinan
yang berbasisSDM
STRONG POINT PEMAGANGAN
2
KARAKTERISTIK
7
DEFINISI
Bagian dari sistem pelatihankerja yang diselenggarakansecara terpadu antara pelatihandi lembaga pelatihan denganbekerja secara langsungdibawah bimbingan danpengawasan instruktur ataupekerja yang lebihberpengalaman dalam prosesproduksi barang dan/atau jasadi perusahaan dalam rangkamenguasai keterampioan ataukeahlian tertentu
URGENSI
1. Menyediakan pelatihankerja bagi pencari kerjauntuk mempersiapkanmereka memasuki duniakerja
2. Membantu perusahaandalam pemenuhankebutuhan tenaga kerja
MANFAAT
Bagi Perusahaan: Dapatmenghasilkan tenaga kerjasesuai dengan standar industridan kebutuhan perusahaan
Bagi Peserta Pemagangan: Mendapat kesempatan untukmengikuti pelatihan sesuaidengan standar industri denganterlibat secara langsung dalamproses produksi.
adalah pelatihan kerja yang diselenggarakan
secara terpadu antara pembelajaran teori di
unit pelatihan dan praktik pelaksanaan
pekerjaan di tempat kerja, dibawah
bimbingan dan pengawasan pelatih dan/atau
mentor, dalam rangka menguasai kompetensi
kerja tertentu
Pemagangan bukan merupakan relasi
pemberi kerja dan pencari kerja, namun relasi
pencari keterampilan dengan penyedia
keterampilan di lingkungan pekerjaan.
1. APA
PEMAGANGANNASIONAL
Perbedaan Bekerja dan magang
Peserta Tugas LatihanKetram-
pilanbertambah
Pekerja Pekerjaan BekerjaMengha-
silkanproduk
INPUT OUTPUTPROSESSTATUS
BEKERJA
MAGANG
1. APA PEMAGANGANNASIONAL
1. APA
Pemagangan
Nasional
Praktek Kerja
IndustriInternship
Status peserta Pencari kerja,
Pekerja
Pelajar Mahasiswa/
Pelajar/pekerja
Dasar Hukum Ya Ya Tidak
Standar Kompetensi Ya Mungkin
Sebagian
Tidak
Perjanjian individu Ya Tidak Mungkin
Uang saku Ya Mungkin Tidak
Praktik Kerja Ya Ya Ya
Off – the Job training Ya Tidak Tidak
struktur pelatihan Ya Tidak Tidak
Sertifikasi keahlian Ya Tidak Tidak
Jangka Waktu Maks 12 bln 3 – 4 bulan Maks 12 bln
Salah satu pelatihan vokasi yang dipan-
dang mampu meningkatkan kompetensi
tenaga kerja secara efektif dan efisien
sesuai kebutuhan pasar kerja dan
mampu menjawab tantangan perubahan
sifat dan karakteristik pekerjaan di era
Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0) sehingga
mampu menciptakan employability dan
meningkatkan productivity
2. MENGAPA PEMAGANGANNASIONAL
Pemagangan dalam negeri adalah pemagangan yang
diselenggarakan oleh perusahaan yang berdomisili di Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan
untuk menyelenggarakan pemagangan.
Peserta pemagangan dalam negeri terdiri dari: (draft revisi
permenaker 36/2016)
a. Pencari kerja;
b. Tenaga kerja yang akan ditingkatkan kompetensinya.
Penyelenggara Pemagangan dilarang mengikutsertakan
peserta pemagangan yang telah mengikuti pemagangan pada
program/jabatan/kualifikasi yang sama
Penyelenggara Pemagangan yang akan melaksanakan
penyelenggaraan pemagangan wajib memberitahukan
secara tertulis rencana penyelenggaraan pemagangan
kepada:
a. Direktur Jenderal untuk penyelenggaraan
pemagangan lintas provinsi;
b. Kepala dinas provinsi untuk penyelenggaraan
pemagangan lintas kabupaten/kota dalam satu
wilayah provinsi; atau
c. Kepala dinas kabupaten/kota untuk
penyelenggaraan pemagangan dalam satu wilayah
kabupaten/kota.
3. SIAPA PEMAGANGANNASIONAL
Unit Pelatihan (teori
dan praktik simulasi )
Unit produksiperusahaan (praktek kerja)
25%
75%
4. DIMANA PEMAGANGANNASIONAL
PEMAGANGANNASIONAL
5. KAPAN
SEMULA MENJADI
(2) Waktu penyelenggaraan
Pemagangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak
diperbolehkan pada jam kerja
lembur, hari libur resmi, dan
malam hari.
(2) Apabila melebihi waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), harus memenuhi syarat:
a. ada persetujuan peserta yang bersangkutan; dan
b. waktu lembur hanya dapat dilakukan paling banyak
3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat
belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
(3) Pengusaha wajib membayar tambahan uang saku.
Waktu penyelenggaraan Pemagangan di Perusahaan disesuaikan dengan jam kerja di Perusahaan. (Pasal 18 ayat 1)1
(draft revisi permenaker 36/2016): pasal 18 ayat 2:2
Jangka waktu pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, dibatasi paling lama 1 (satu) tahun sejak
ditandatangani Perjanjian Pemagangan3
Dalam hal untuk mencapai kualifikasi kompetensi tertentu akan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun, maka
harus dituangkan dalam Perjanjian Pemagangan baru dan dilaporkan kepada dinas kabupaten/kota setempat4
6. BAGAIMANA
ASPEK
PENTING
1. Penyelenggara
2. Peserta
3. Instruktur – Pembimbing Teknis
4. Program (Kurikulum Sillabus)
5. Perjanjian Pemagangan
6. Sarana dan Prasarana
7. Manajemen
8. Sertifikasi
9. Pasca Magang (Pasar kerja)
PEMAGANGANNASIONAL
UU No. 13 Tahun 2003 Tentang
KETENAGAKERJAAN
PP No. 31 Tahun 2006 Tentang SISLATKERNAS
Permenaker No. 36 tahun 2016 tentangPENYELENGGARAAN
PEMAGANGAN di DALAM NEGERI
Pasal 21:Pelatihan kerja dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan.
Pasal 9:(3) Metode pelatihan di tempat kerja dapat diselenggarakan dengan
pemagangan.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemagangan diatur dengan peraturan
Menteri.
PERMENAKERTRANS NOMOR PER.
21/MEN/X/2005
PERMENAKERTRANS NOMOR PER.
22/MEN/IX/2009
Pasal 1 ayat 11:Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Pasal 1 ayat 9:Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
PERSIAPAN
Pemberitahuanpenyeleng-
garaan
Verifi-kasi
Ijin penye-lenggaraan
Perusa-haan
1. Ditjen. Binalattas;2. Disnaker Prop.3. Disnaker kab./kota
L
TL
PELAKSANAAN
1 2
PELAKSANAAN
PELAPORAN
Data calonpeserta
SeleksiPenyelengga-
raanSertifikasi
pemagangan
Sertifikasikompetensi
Alumni Kompeten
BNSP
BKOL, Disnaker
Perusahaan, FKJP
PerusahaanPerusahaan
Bekerjadi prsh
Wira-usaha
Srt. ket
L
TL
Pendahuluan, pelaksanaan, permasalahan dan pemecahan masalah, kesimpulan dan saran, lampiran
3 4 5
6
FLOWCARD REGULASI
63.829
78.430
433.000
PESERTA SERTIFIKASI
M: 400.000D: 33.000
433.000
PESERTA SERTIFIKASI
M: 70.000D: 8.340
8.430
PESERTA SERTIFIKASI
M: 56.119 [163.848]D: 7.710 [8.820]
5.630
R2017
T2018
T2019
EVALUASI 2017
1. Belum semua perusahaan penyelenggara program pemagangan
memberitahukan/ melaporkan kepada Dinas Ketenagakerjaan Prov/Kab/Kota;
2. Peran dan fungsi pembimbing pemagangan belum optimal;
3. pasal 18, ayat 2: (2) Waktu penyelenggaraan Pemagangan tidak diperbolehkan
pada jam kerja lembur, hari libur resmi, dan malam hari;
4. Sertifikasi belum dijalankan untuk semua program pemagangan;
5. Masih terdapat Serikat Pekerja/Buruh yang belum memahami program
pemagangan, sehingga kehadiran peserta pemagangan dianggap sebagai
pekerja dengan upah murah;
6. Belum optimalnya Pembinaan dan Pengawasan dari Dinas Ketenagakerjaan
Prov/Kab/Kota terhadap pelaksanaan program pemagangan;
7. Belum semua program pemagangan memiliki pada skema uji (asesmen)
8. Laporan berkala belum berjalan dan belum menggambarkan kondisi yang ada.
ASPEK UNSUR ALASAN RENCANA AKSI
Penyeleng-garaan pemagangan
Dinas ketenaga-kerjaan
1. Pemagangan bukan menjadi prioritas utama pembangunan daerah
2. Gamang dengan adanya demo dari SP
Memberikan pemahaman kepada dinas ketenagakerjaan tentang pemagangan yang sesuai dengan aturan
Perusahaan 1. Mengganggu produksi2. Ketakutan adanya
penolakan dari SP
Memberikan pengertian kepada perusahaan bahwa peserta pemagangan adalah aset yang layak dipandang sebagai investasi
Pencari kerja (penganggur)
1. “Take home pay”nya kecil 2. Tidak ada kepastian
mendapat pekerjaan3. Tidak prestisius
Memberikan pemahaman kepada pencari kerja bahwa pemagangan adalah pelatihan kerja yang akan mendapatkan peningkatan kompetensi yang nantinya akan menaikkan nilai tawar dalam pasar kerja
TANTANGAN
ASPEK UNSUR ALASAN RENCANA AKSI
Resistensi Serikat pekerja/buruh
Pemangangan sebagai kamuflase outsourching, buruh upah murah dan eksploitasi pekerja
1. Hearing/dengar pendapat dengan SP
2. Sosialisasi regulasi dan implemantasi pemagangan
3. Bekerjasama dengan ILO
Pelaporan FKJP, Disnaker Koordinasi dan anggaranoperasional
Memfasilitasi rapat koordinasi danmeningkatkan anggaran monevdan pengawasan
TANTANGAN
STRATEGI
Piranti lunak
SDM stakeholders
Jejaring dan lembaga
Public campaign
Sertifikasi
Monev & pengawasan
Pelaporan
1
2
3
4
5
6
7
78.430
433.000
PESERTA SERTIFIKASI
M: 400.000D: 33.000
433.000
PESERTA SERTIFIKASI
M: 70.000D: 8.340
8.430
T2018
T2019
Komposisi 25% Teori : 75% Praktek3
Uji Kompetensi4
Pembimbing Berpengalaman5
Fasilitas Pemagangan6
Kurikulum Berdasar Standar2
Berbasis Jabatan1
Pemagangan KemnakerKESIMPULAN
DATA PRIBADI
Nama Sofwan Setiawan
T4, tgl lhr Temanggung, December 18, 1972
Keluarga 2 anak, 1 istri
Email [email protected]
PENDIDIKAN
1979 – 1985 SDN 4, Parakan – Temanggung
1985 – 1988 SMPN 1, Parakan – Temanggung
1988 – 1991 SMAN.1, Temanggung
1991 – 1997 S-1– Teknik Mesin UMS
2007 – 2009 S-2– Ketenagakerjaan, UI
PENGALAMAN KERJA
1998 – 2000 Staf pelatihan, BLKI Bekasi
2000 – 2009 Instruktur CNC, BBLKI Serang - Banten
2009 – 2011 Kasi Program, BBLKI Serang
2011 – 2015 Kabid P & E, BBLKI Serang
2015 - 2017 Kabag. Kerjasama Asean-Biro KLN
2017 - skrng Kasubdit. Pengembangan PDN
BIODATA