Reinforcement Theory

25
REINFORCEMENT THEORY EMMANUELLA ARVIANA DEVI 210110110335 Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dosen Pengampu : Dr. Antar Venus, M.A. Comm Meria Octaviani, S.Sos, M.Si

description

Presentasi Reinforcement Theory oleh Emmanuella Arviana Devi Mankom A Fikom Unpad

Transcript of Reinforcement Theory

Page 1: Reinforcement Theory

REINFORCEMENT THEORY

EMMANUELLA ARVIANA DEVI210110110335

Manajemen KomunikasiFakultas Ilmu KomunikasiUniversitas Padjadjaran

Dosen Pengampu : Dr. Antar Venus, M.A. CommMeria Octaviani, S.Sos, M.Si

Page 2: Reinforcement Theory

RINGKASAN TEORI Reinforcement theory adalah teori yang

mempelajari perilaku manusia jika dihadapkan pada suatu konsekuensi.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa

perilaku dapat dibentuk melalui lingkungan setelah adanya penguatan beberapa kali.

Page 3: Reinforcement Theory

TOKOH

ASUMSI TEORITIS

KONSEP-KONSEP PENTING

STUDI KASUS

MATERI

Page 4: Reinforcement Theory

TOKOH

Page 5: Reinforcement Theory

Burrhus Frederic Skinner

Lahir: 20 Maret 1904 Wafat: 18 Agustus 1990 Pendidikan:

Kuliah Psikologi di Harvard pada tahun 1928 dan meraih gelar sarjana pada tahun 1931

Page 6: Reinforcement Theory

Edward Lee Thorndike

Lahir: 31 Agustus 1874 Wafat: 19 Agustus 1949 Pendidikan:

Educational Psychology di Columbia University dan meraih gelar PhD pada tahun 1898

Page 7: Reinforcement Theory

ASUMSI TEORITIS

Perilaku disebabkan oleh lingkungan.

Perilaku dapat diubah (diteguhkan) dengan menyediakan (mengontrol) konsekuensi.

Perilaku yang diteguhkan secara positif akan cenderung diulang dan yang diteguhkan secara negatif akan dikurangi.

Page 8: Reinforcement Theory

KONSEP TEORI

BENTUK PENEGUHAN

JADWAL PENEGUHAN

Page 9: Reinforcement Theory

BENTUK PENEGUHAN

POSITIVE REINFORCEMENT

NEGATIVE REINFORCEMENT

POSITIVE PUNISHMENT

NEGATIVE PUNISHMENT

Page 10: Reinforcement Theory

Positive Reinforcement

Segala hal yang menjadi konsekuensi yang menyenangkan atau diinginkan, sesuai dengan respon si penerima, untuk meningkatkan kemungkinan agar respon tersebut diulang kembali

Contoh:

Page 11: Reinforcement Theory

Negative Reinforcement

Penguatan secara psikologis dengan mengurangi stimuli yang tidak menyenangkan ketika perilaku yang diharapkan muncul

Contoh:

Page 12: Reinforcement Theory

Positive Punishment

Diberikan ketika stimuli yang dimunculkan mengakibatkan adanya perilaku yang tidak diharapkan dan pada kejadian berikutnya perilaku tersebut berkurang atau hilang

Contoh:

Page 13: Reinforcement Theory

Negative Punishment

Melibatkan pengurangan stimuli yang menyenangkan ketimbang mengontrol perilaku untuk mengurangi frekuensinya

Contoh:

Page 14: Reinforcement Theory

JADWAL PENEGUHAN

Continous reinforcement

Intermittent reinforcementFixed-ratio schedule

Variable-ratio schedule

Fixed-interval schedule

Variable-interval schedule

Page 15: Reinforcement Theory

Fixed-ratio Schedule

Peneguhan yang dilakukan ketika sejumlah perilaku yang diinginkan telah dimunculkan sebelumnya sesuai dengan jumlah tertentu.

Page 16: Reinforcement Theory

Variable-ratio Schedule

Peneguhan yang dilakukan ketika perilaku yang diinginkan terjadi setelah sejumlah variabel tindakan telah dilakukan. Jumlah perilakulah yang dibutuhkan untuk mengubah ganjaran.

Page 17: Reinforcement Theory

Fixed-interval Schedule

Peneguhan yang dilakukan setelah interval waktu tertentu telah lewat (dalam jangka waktu yang sama).

Page 18: Reinforcement Theory

Variable-interval Schedule

Peneguhan ini dilakukan setelah beberapa waktu berlalu, tetapi tidak dalam jangka waktu yang sama.

Page 19: Reinforcement Theory

STUDI KASUS

Positive & Negative Reinforcement’s Video

Positive Punishment’s Video

Negative Punishment’s Video

Page 20: Reinforcement Theory

“My Boy! This is for you, kiddo! You earn it!”

Boneka diberikan (stimulus) untuk meningkatkan perilaku anak laki-laki yang berhasil mengantarkan barang

(desired behavior).

Positive Reinforcement

Page 21: Reinforcement Theory

Negative Reinforcement

Anak laki-laki tidak boleh menonton TV (stimulus) agar ia belajar dan

nilainya meningkat (desired behavior).

Televisi dimatikan, si ibu mengatakan, “Well, you’re gonna

miss this one, young man. No more TV until your grade’s improved!”

Page 22: Reinforcement Theory

Positive Punishment

“I said don’t touch! Now you’re gonna get a whoopin”

Si anak remaja memukul anak perempuan (stimulus) agar ia tidak lagi menyentuh barang (undesired

behavior).

Page 23: Reinforcement Theory

Negative Punishment

“You need to leave and don’t come back! That was so disrespectful”

Guru mengeluarkan muridnya (stimulus) agar ia tidak mengulangi perbuatannya; menelepon di waktu pembelajaran (undesired behavior).

Page 24: Reinforcement Theory

Profil Penulis

Emmanuella Arviana Devi

29 Mei 1993

Mahasiswi Manajemen Komunikasi FIKOM Unpad Universitas

Padjadjaran

Hobi: mendengarkan musik dan membaca

Tertarik untuk mengenal dan

mempelajari teori-teori komunikasi sehingga

dapat mengaplikasikannya dalam peristiwa yang dijumpai sehari-hari.

Page 25: Reinforcement Theory

TERIMA KASIH