REGULASI EMOSI DALAM MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA … · suka jahat mulutnya hahaha Agnes Fitisia...
Transcript of REGULASI EMOSI DALAM MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA … · suka jahat mulutnya hahaha Agnes Fitisia...
REGULASI EMOSI DALAM MENGHADAPI MASA
PENSIUN PADA KARYAWAN PRIA PEKERJA TUNGGAL
DENGAN ANAK YANG MASIH SEKOLAH
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Klaudia Herba Ilona
NIM: 129114039
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“What Goes Around Comes Back Around”
Best Thing I never Had – Beyonce.
“Some Were Born To Be Lucky. Some Were Born To Be Fighters”
Unknown.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk
Tuhan Yesus yang Mahabaik
Untuk Orangtua dan Adik Laki-laki Semata Wayang
Untuk Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Untuk Sahabat yang Tiada Bandingnya
Untuk Para Pria yang Menghadapi Masa Pensiun
Semoga dapat membantu dan bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
REGULASI EMOSI DALAM MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA
KARYAWAN PRIA PEKERJA TUNGGAL DENGAN ANAK YANG
MASIH SEKOLAH
Studi Pada Mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Klaudia Herba Ilona
ABSTRAK
Pensiun merupakan hal yang wajar karena dialami oleh semua orang yang bekerja pada sebuah
perusahaan atau institusi. Meskipun wajar, namun bagi sebagian orang pensiun dianggap sebagai
beban karena hilangnya rutinitas yang telah dilakukan selama beberapa tahun serta berkurangnya
pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan regulasi emosi dalam menghadapi
masa pensiun pada karyawan pria pekerja tunggal dengan anak yang masih sekolah. Pengumpulan
data kualitatif dilakukan dengan wawancara personal dengan tiga informan. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif Analisis Isi Kualitatif (AIK) deduktif deskriptif. Uji kredibilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Member Checking. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa proses regulasi emosi modulasi respon tidak muncul pada ketiga informan karena ketiga
informan tidak menyadari adanya pengaruh kecemasan terhadap fisiologisnya. Selain itu,
karyawan yang belum mempersiapkan masa pensiun sejak jauh hari merasa lebih tertekan dan
terbebani daripada karyawan yang telah mempersiapkan masa pensiun sejak jauh hari. Peran
keluarga sangat penting karena karyawan pria yang menghadapi masa pensiun banyak berdiskusi
dengan istri untuk mempersiapkan kehidupan setelah pensiun nanti. Selain itu, peran dari
perusahaan juga dibutuhkan untuk memfasilitasi pelatihan dan pembinaan agar para karyawan
lebih siap dalam menghadapi masa pensiun.
Kata kunci: regulasi emosi, dewasa akhir, pensiun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
EMOTION REGULATION IN THE RELATION OF FACING PENSION
ON A MALE EMPLOYEE AS A SINGLE WORKER RAISING A CHILD
IN THE SCHOOL YEAR
A Study by a Psychology College Student
Sanata Dharma University
Klaudia Herba Ilona
ABSTRACT
Pension is a natural thing because it is experienced by everyone who is working at a company or
an institution. Although it is reasonable, for several people pension is considered as a burden
because of the disappear of daily routine which is done in numbers of years and the decreasing of
the income. This study aimed to describe the regulation of the emotion which was faced by a male
employee as a single worker raising a child in the school year. Qualitative data collection was done
by conducting personal interview with three participants. This study used Content Analysis
Qualitative (AIK) deductive descriptive method. Credibility test which was used in this study was
Member Checking. The result of this study showed emotion regulation response modulation
process did not appear in three interviewees because the interviewees were not aware of the
existence of anxiety influence towards their fisiology. Besides, employee who did not prepare the
pension time since a long time felt more pressures and burdens compared to employee who
prepared the pension time since a long specified time. Family’s role was very important because
male employee who faced pension time, discuss more with his spouse to prepare life afer pension.
In addition, company’s role was also needed to facilitate training and development so that the
employees would be much ready in facing pension time.
Keywords: emotion regulation, adulthood, pension.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat,
kasih setia, serta curahan Roh Kudus yang telah diberikan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Regulasi Emosi
dalam Menghadapi Pensiun pada Karyawan Pria Pekerja Tunggal dengan Anak
yang Masih Sekolah. Penelitian ini diajukan kepada Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Dalam kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut memberikan bantuan, dukungan,
dan semangat hingga selesainya skripsi ini:
1. Tuhan Yesus yang Maha Baik, atas segala berkat dan karunianya, yang
memberikan segala tantangan agar membentukku menjadi pribadi yang
lebih kuat dan tangguh namun tak pernah membiarkanku melewati segala
sesuatunya sendirian.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widianto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si., selaku Ibu saya di Psikologi, Ibu
Dosen Pembimbing Akademik dan Ibu Dosen Pembimbing Skripsi,
terima kasih banyak atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
maafkan kalo saya di awal agak jarang bimbingan hehe, meskipun
banyak kerikil tapi Ibu tetap yang terbaik! Makasih banyak Buuuu :’)
5. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si., Bapak Dr. T. Priyo Widianto, M.Si.,
dan Bapak TM. Raditya Hernawa, M.Psi., selaku dosen penguji.
Terimakasih banyak atas kritik dan saran yang membangun untuk skripsi
ini sehingga lebih layak untuk dipublikasikan.
6. Ketiga informan saya beserta keluarga, terima kasih banyak. Tanpa
Bapak-Bapak sekalian, skripsi ini nggak akan ada. Tuhan memberkati,
Pak
7. Pak Emanuel Satya dan Mas Ucil maLord atas bantuannya dalam
memecahkan kebingunganku. Upahmu besar si surga!
8. Teruntuk role model marriage goals. Lelaki yang tiada duanya di dunia
ini, Eusthasius Bambang Sutopo.! And for his mate, yang katanya masih
muda kok anaknya udah gede, Yustina Sri Hernarita. Terimakasih atas
pelajaran hidupnya. This is for you guys, thank you so much!
9. Lukianos Herbaian Ivory. Semakin dewasa kita semakin ngejaga satu
sama lain ya, Vor. Inget kita cuma berdua, kudu saling rukun yeay \m/
10. Maria Grasia Deivi paketan sama Wisnu Cahya Ardian yang tercinta dan
selalu jadi tempat sampah kalo aku susah sedih senang kalo udah pulang
kampung curhatnya lewat telpon ya hahah, Dugong Chatarina Dwi
Kumalaningsih yang senantiasa memberikan tumpangan kamar dan air
buat mandi hahaha, the Drama Queen Angela Lintang Maharani temen
mempet NIM sekelas mulu 3 tahun kuliah skripsinya misah hahha, si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ganteng tapi jomblo terus I Gede Sudana Sunarapuja yang kalo pas
suwung mesti nyulik terus tapi kalo pas isi gebetan gak pernah ngajak
main lagi apalagi setelah sibuk berbisnis huh, ibu peri yang sekarang
suka jahat mulutnya hahaha Agnes Fitisia Bella K terimakasih, White
House Bugisan mempersatukan kita semua, tekyaaaaan Yosua Cahyo
Putro bocah paling nyathukan dan tekyan sepanjang segala masa hih
semoga bsk rejekimu melimpah yos jangan malu-maluin ah ya, miss
kecantikan ever after Sonia Chandrikinnanti ditunggu kabar baik
pernikahan yang sakinah mawadah waromahnya, yang tercantik dan
eksotis Komang Mahadewi Sandiasih makasih ya omang dulu pernah
sama-sama menguatkan disaat sama-sama ditinggalkan hahaha, dan si
gondes pakem Nicolaus Chrisna Yudaaaaa koe tetep idolaku sakmodare
luv. Masa kuliahku hampa tanpa kalian. Aku rapuh porak poranda tanpa
kalian. Love you all. See you on top!
11. Temen-temen seperjuangan bimbingan Ibu Ratri, Gektri, Sekar, Teteh,
Audrey, Dimas, Ema, Eni, Mbak Ella, Mbak Retha, semuanya aja tetep
semangaaaaaaaaat! Makasih buat dinamikanya selama ini ❤
12. Teman perjuangan di bulan-bulan terakhir, Aurelia Judith kesayangan,
Chatarina Dwi kegendutan, Agnes Bella kebaikan, Devita kekurusan,
Vishnu ((sok)) kegantengan, Lucia Dipa “kepanasan”, Zelda Annisa
kepanikan, Bayu Gunawan kepinteran, Rezky Ikik keseksian, makasih
buat supportnya dikala kita duduk di tepi hall dan memandang masa
depan di depan mata yang kian mendekat <3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
13. Miciners sejati dan pejuang nyekrip bersama Aprek, Erlin, Zelda, Benny,
Grego, Ema, Yudha, Gempol, Sonyol, Ayne, Lia, Bincik, Gungis, Chika
kalian sumber rasa umami di hidupku!
14. Temen-temen Psikologi USD 2009-2016 makasih banyak atas
pertemanannya selama ini, memorable.
15. Teruntuk kawan sepermainan sejak SMA, Jessica Alviona, si cina calon
psikolog juga dari kota sebelah yang gak garap skripsi malah sibuk
bakulan. Katarina Dian Apriliani, the hottest girl in the world uhhh~ dan
Ibu Agatha Virgo Christe Dollorosa, buruan lulus kuliah, katanya mau
program punya anak lagi, kasih kita ponakan yang lucu-lucu yah! Mas
Rully and his girl Rara, Rara Felisitas dan Gutomo, serta temen-temen
PL 2012, Gumyak Bareng, Southside, NII, Geng Nero, semuanya
terimakasih banyak :*
16. Panitia Post Aksi 2012, Panitia Psycholimpic 2012, Panitia Psychofest
2013 sampe 2015, Panitia Pagelaran UKM Karawitan 2013, TAT
National Cheerleading Championship 2014, Panitia Live In 2014, KKN
USD Angkatan L 2015, Staff Sekre KKN Angkatan LI 2016, Kustomfest
2015-2016, Asisten Dosen Pratikum TAT 2015/2016, Panitia Aksi 2016,
ArtJog 2016, dan semua event, outbond, wedding yang saya ikuti,
terimakasih atas kesempatan untuk berdinamika dalam sebuah tim, atas
pengalaman dan pembelajarannya, serta pengembangan diri saya.
Terimakasih banyak!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
17. Semua teman dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,
yang mengingatkan saya untuk tetap semangat meskipun begitu rumit
dinamika penulisan skripsi di fakultas ini, semoga kalian semua sukses
dan selalu dalam lindungan Tuhan. Amin!!
Akhir kata, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu psikologi. Penulis menyadari
skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan. Oleh karenanya, penulis
menerima kritik maupun saran yang dapat membangun skripsi ini menjadi lebih
baik.
Yogyakarta, 25 April 2017
Penulis
Klaudia Herba Ilona
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR ISI
Skripsi ...................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
1. Manfaat Teoritis ....................................................................................... 7
2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 7
BAB II ..................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 8
A. Regulasi Emosi ............................................................................................ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Emosi ........................................................................................................ 8
2. Regulasi Emosi ......................................................................................... 9
B. Masa Pensiun Karyawan Pria..................................................................... 12
1. Masa Pensiun .......................................................................................... 12
2. Dampak Pensiun pada Karyawan Pria Pekerja tunggal dengan Anak
yang masih sekolah ........................................................................................ 16
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 19
BAB III ................................................................................................................. 21
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 21
A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................ 21
B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 22
C. Informan Penelitian .................................................................................... 23
D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 24
E. Prosedur Penelitian..................................................................................... 27
F. Metode Analisis Data ................................................................................. 28
G. Kredibilitas Penelitian ................................................................................ 28
BAB IV ................................................................................................................. 30
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 30
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 30
B. Gambaran Informan ................................................................................... 32
1. Data Informan ......................................................................................... 32
2. Latar Belakang Informan ........................................................................ 32
C. Hasil Penelitian .......................................................................................... 41
1. Informan 1 (SG) ..................................................................................... 41
2. Informan II (NR) .................................................................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
3. Informan III (BY) ................................................................................... 55
D. Pembahasan ................................................................................................ 66
BAB V ................................................................................................................... 74
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 74
A. Kesimpulan ................................................................................................ 74
B. Kontribusi Penelitian .................................................................................. 75
C. Saran ........................................................................................................... 76
1. Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................................... 76
2. Bagi Karyawan Pria yang Menghadapi Masa Pensiun .......................... 77
3. Bagi Perusahaan dengan Karyawan yang Menghadapi Masa Pensiun .. 77
4. Bagi Keluarga Karyawan Pria yang Menghadapi Masa Pensiun ........... 78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79
LAMPIRAN ......................................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Schwartz (Jahja, 2011) mengatakan bahwa masa pensiun mendorong
perubahan peran, perubahan keinginan dan nilai, serta perubahan secara
keseluruhan terhadap pola hidup individu. Pada masa pensiun, individu
diandaikan telah mencapai puncak karirnya sehingga dapat menikmati masa hidup
dengan lebih santai, rileks, tenang, dan bahagia karena tidak lagi terbebani dengan
berbagai tugas dan tanggung jawab dari instansi atau organisasi tempatnya
bekerja. Dengan berkurangnya tugas dan keterikatan terhadap organisasi ini, para
pensiunan memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan bersama-sama dengan
keluarga atau pasangan, mengerjakan sesuatu yang disukai dan bukan pekerjaan
yang harus dikerjakan (Aidit, 2000; Handayani, 2013). Hadirnya waktu luang ini
bisa jadi membuka peluang bagi individu untuk memperhatikan kualitas
kesehatan dan meninjau ulang makna hidupnya (Aidit, 2000).
Perubahan-perubahan hidup tersebut tidak jarang mendatangkan rasa takut
pada individu yang menghadapi masa pensiun. Individu akan merasa berat untuk
meninggalkan pekerjaannya dan tidak mengetahui kehidupan macam apa yang
akan dihadapi selepas pensiun, sehingga menimbulkan kecemasan pada individu
dalam menghadapi masa pensiun (Sutrisno, 2013; Rini, 2001). Kecemasan itu
muncul karena ada tiga hal yang akan hilang saat pensiun, yaitu hilangnya
kegiatan rutin bekerja, kehilangan teman kerja, dan kehilangan sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pendapatan dan status yang disandang (Handayani, 2013). Hasil penelitian dengan
subjek pegawai PT. Pos Indonesia menunjukkan bahwa pegawai yang
menghadapi masa pensiun merasa cemas karena nantinya mereka takut tidak
dapat memenuhi keingian keluarga dari sisi ekonomi. Penelitian yang dilakukan
oleh Yuliarti dan Mulyana (2014) juga menunjukkan bahwa pegawai yang
menghadapi masa pensiun merasacemas karena kurang mampu mengontrol
emosinya saat sedang marah.
Selain perubahan pola hidup, para pensiunan juga mengalami perubahan
dalam persoalan ekonomi (Suardiman, 2011). Uang jaminan pensiun yang mereka
terima jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan gaji biasa yang mereka
terima ketika masih aktif bekerja. Hal ini akan berdampak pada kebutuhan fisik
mereka. Mereka khawatir nantinya tidak dapat mencukupi segala kebutuhan fisik
keluarganya apalagi jika mereka merupakan satu-satunya orang yang bekerja
dalam keluarga. Ditambah lagi, beban ekonomi akan makin terasa apabila seorang
pensiunan masih harus membiayai pendidikan anaknya (Bradbury, 1987; Prastiti,
2005).
Budaya patriarki masih sangat kental di negara ini dimana pria memiliki
peran yang lebih mendominasi dibandingkan wanita (Nimrah & Sakaria, 2015).
Masyarakat berpandangan bahwa pria merupakan kepala keluarga dan pemimpin
keluarga yang semestinya mencari nafkah di luar rumah untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, sedangkan wanita dianggap sebagai sosok yang mengurus
pekerjaan rumah tangga (Omara, 2006). Konteks budaya ini memungkinkan
hadirnya tekanan bagi karyawan pria yang memiliki anak yang masih sekolah. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tersebut akan terasa berat karena disaat pensiun mereka masih harus membiayai
pendidikan anaknya apalagi ketika dirinya mempunyai anak lebih dari satu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nuraini (2013), diperoleh keterangan
bahwa subjek merasa cemas mengenai pendapatannya yang berkurang saat
pensiun sedangkan kebutuhan semakin meningkat dan anak masih memerlukan
biaya sekolah. Oleh karenanya, pensiun bukan hanya persoalan beban kerja yang
berkurang dan waktu luang yang lebih tersedia, namun bagi sebagian orang, masa
ini justru menciptakan permasalahan baru.
Robert Archley (Santrock, 2002) mengatakan bahwa ada dua fase yang
dilalui individu sebelum masa pensiun tiba, yaitu fase jauh dimana individu mulai
memikirkan dan menyiapkan masa pensiunnya dan fase mendekat dimana
individu mulai berpartisipasi pada program menjelang pensiun. Menurut Tarigan
(2002) masa kritis terjadi pada fase mendekat yaitu saat 1 sampai 2 tahun sebelum
pensiun, sehingga perubahan-perubahan yang menimbulkan kecemasan,
kekhawatiran dan stres akan semakin dipikirkan. Selanjutnya, individu akan
berusaha untuk meregulasi emosi yang muncul dalam menghadapi masa yang
tidak bisa diperkirakan ini (Gross, 2014). Pengaturan emosi ini diharapkan dapat
membantu individu agar mampu mereduksi tekanan dalam kehidupannya. Dengan
mengatasi tekanan tersebut, maka kesiapan akan perubahan-perubahan baru saat
masa pensiun tiba akan cenderung lebih mudah dihadapi.
Regulasi emosi merupakan strategi individu untuk mengatur dirinya dalam
mengekspresikan dan mengungkapkan emosinya untuk menunjukkan kemampuan
keseimbangan emosional yang dimiliki (Dennis dalam Aprisandityas & Elfrida,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2012; Widuri, 2012). Gross (2014) menunjukkan bahwa ada lima bentuk dalam
proses regulasi emosi, yaitu pemilihan situasi (situation selection), modifikasi
situasi (situation modification), penyebaran atensi (attentional deployment),
perubahan kognitif (cognitive change) dan modulasi respon (response
modulation).
Maider (dalam Coon, 2005) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi regulasi emosi seseorang adalah usia. Penelitian menunjukkan
bahwa semakin bertambahnya usia individu maka kemampuan regulasi emosi
akan semakin meningkat, di mana semakin tinggi usia individu semakin baik
kemampuan regulasi emosinya, sehingga dengan bertambahnya usia, ekspresi
emosi akan semakin terkontrol. Individu dengan usia paruh baya mampu
mempersiapkan diri dengan baik untuk mengatasi stres dibandingkan kelompok
usia lain karena mereka merasa memiliki kontrol diri yang stabil, sehingga dengan
kemampuan beradaptasi yang fleksibel dan kontrol emosi yang baik, mereka akan
melewati masa paruh baya dengan sukses (Lachman, 2004; Skaff, 2006;
Heckhausen, 2001; Klohnen, 1996; Lachman, 2004; Lachman & Firth, 2004,
dalam Papalia & Feldman, 2014). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jika
individu mampu menyesuaikan diri terhadap aspek keuangan dan pendidikan
anak-anaknya di masa pensiunnya, maka ia akan cenderung bahagia (Indrayani,
2013).
Selain usia, faktor lain yang mempengaruhi regulasi emosi adalah jenis
kelamin. Terdapat perbedaan tujuan antara pria dan wanita dalam
mengekspresikan emosi baik secara verbal maupun ekspresi wajah. Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mengekspresikan emosi untuk menjaga hubungan interpersonal, sedangkan pria
untuk menunjukkan dominasi. Hal ini menunjukkan bahwa pria melakukan
regulasi terhadap emosi marah dan bangga, sedangkan wanita pada emosi takut,
sedih dan cemas (Fischer dalam Coon, 2005).
Dibandingkan dengan wanita, pria akan lebih sulit untuk melakukan
penyesuaian dalam memasuki masa pensiun (Hurlock, 2008). Hal ini dikarenakan
pria memiliki sedikit sumber pengganti yang dapat menghasilkan kepuasan, untuk
menggantikan kepuasan yang biasa diperoleh dari pekerjaannya dahulu daripada
yang dimiliki oleh wanita. Akibatnya, bagi mereka pensiun dirasa sebagai beban
mental dan mereka kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap
perubahan peran yang dijumpainya selama pensiun (Jahja, 2011).
Peneliti akan menggunakan metode kualitatif untuk mengungkap gambaran
regulasi emosi pada karyawan pria dalam menghadapi masa pensiun. Sementara
itu penelitian mengenai kecemasan dan stres pada masa pensiun lebih banyak
dibahas dalam metode kuantitatif, namun lewat penelitian kualitatif ini diharapkan
pengalaman menghadapi pensiun mampu digali lebih dalam. Metode analisis data
yang akan digunakan adalah Analisis Isi Kualitatif terarah atau deduktif yang
bertujuan untuk menguji kembali data yang sudah ada dalam sebuah konteks baru
(Catanzaro, dalam Supratiknya, 2015). Peneliti akan melihat teori proses regulasi
emosi yang diungkapkan Gross pada konteks karyawan pria pekerja tunggal
dengan anak yang masih sekolah dalam menghadapi masa pensiun.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti akan mencoba melihat gambaran proses
regulasi emosi pada karyawan pria dalam menghadapi masa pensiun. Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pria yang menjadi pokok tulang
punggung keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan tidak memiliki pendapatan
serta memiliki anak yang masih sekolah yang berada pada fase kritis yaitu 1-2
tahun menjelang pensiun. Karyawan dengan kriteria tersebut memiliki beban yang
lebih berat dibandingkan dengan karyawan pria yang istri dan anaknya bekerja,
serta dibandingkan dengan karyawan pria yang masih berada pada fase jauh
menjelang pensiun sehingga akan menimbulkan emosi negatif saat menghadapi
masa pensiun. Kemampuan regulasi emosi akan membantu individu untuk
mengurangi emosi negatif yang akan muncul karena beban ekonomi dari
pendidikan anaknya dan membantu menurunkan tingkat stres yang muncul karena
turunnya kondisi fisik dan psikis dari meningkatnya umur seseorang. Dengan
demikian, proses regulasi emosi akan menunjukkan bagaimana pola individu
dalam mengatur emosi mereka. Masa pensiun sendiri berada pada masa dewasa
akhir, sehingga dengan stresor yang terjadi dalam masa pensiun, individu
diharapkan dapat mengatur emosinya dengan lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana regulasi emosi dalam menghadapi masa pensiun pada karyawan
pria pekerja tunggal dengan anak yang masih sekolah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi emosi dalam menghadapi
masa pensiun pada karyawan pria pekerja tunggal dengan anak yang masih
sekolah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu psikologi
perkembangan, khususnya gambaran proses regulasi emosi dalam menghadapi
masa pensiun bagi karyawan pria pekerja tunggal dengan anak yang masih
sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan gambaran kepada karyawan pria secara umum mengenai
pengalaman dinamika emosi yang muncul karyawan pria yang berada dalam
fase dekat pensiun dalam menghadapi masa pensiun, sehingga mampu
membandingkan pengalamannya dengan pengalaman orang lain.
b. Memberikan gambaran mengenai pengaruh dukungan dan peran keluarga
terhadap karyawan pria yang menghadapi masa pensiun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Regulasi Emosi
1. Emosi
Emosi merupakan kecenderungan biologis maupun psikologis individu
untuk bertindak sesuai dengan pikiran dan perasaannya (Goleman, 2007).
Menurut James (Safaria & Saputra, 2009) emosi adalah keadaan jiwa yang
nampak dari perubahan yang jelas pada tubuh. Emosi cenderung terjadi pada
perilaku yang mendekati (approach) atau menghindari (avoidance) terhadap
sesuatu. Perilaku tersebut umumnya disertai dengan adanya ekspresi fisik,
sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa individu sedang mengalami
emosi (Safaria & Saputra, 2009).
Menurut dampak yang ditimbulkan, emosi dibagi menjadi dua kategori
umum yaitu emosi positif dan emosi negatif (Safaria & Saputra, 2009). Emosi
positif memberikan dampak yang menyenangkan dan menenangkan seperti
tenang, santai, rileks, gembira, lucu, haru, dan senang. Emosi negatif
memberikan dampak tidak menyenangkan dan menyusahkan seperti sedih,
kecewa, putus asa, depresi, tidak berdaya, frustasi, marah, dendam, dan lain-
lain.
Pada umumnya emosi seringkali membantu dalam memfasilitasi interaksi
sosial, namun emosi juga bisa merugikan saat emosi berada dalam tipe,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
intensitas, dan durasi yang salah dalam sebuah situasi. Untuk itu individu akan
berusaha untuk meregulasi emosi yang dimiliki (Gross, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Regulasi Emosi
Emosi merupakan proses yang melibatkan banyak komponen dan bekerja
terus menerus sepanjang waktu. Regulasi emosi juga melibatkan perubahan
dalam dinamika emosi, waktu munculnya, besarnya dan lamanya, serta
mengimbangi respon perilaku, pengalaman atau fisiologis. Regulasi emosi
dapat mengurangi, menguatkan atau memelihara emosi, tergantung pada tujuan
individu (Gross & Thompson, 2007).
Regulasi emosi merupakan kemampuan individu untuk mengatur dan
mengekspresikan emosi serta perasaannya sehingga akan menunjukkan
keseimbangan emosional dalam sikap dan perilaku (Widuri, 2012). Regulasi
emosi menunjukkan strategi yang digunakan individu untuk mengatur diri
dalam mengungkapkan emosi (Dennis dalam Aprisandityas & Elfida, 2012).
Menurut Gross & Thompson (2007), regulasi emosi adalah proses individu
mengatur emosinya, mulai dari bagaimana hal itu bisa terjadi hingga
bagaimana mengungkapkannya. Regulasi emosi merupakan kemampuan untuk
tetap tenang di bawah tekanan dengan memperhatikan ketenangan (calming)
dan fokus (focusing). Individu yang mampu mengelola kedua keterampilan ini
akan dapat meredakan emosi, berfokus pada pikiran yang menganggu,
sehingga dapat mengurangi stres (Reivich & Shatte dalam Umasugi, 2013).
Menurut Gross (2014), regulasi emosi memiliki tiga aspek, yaitu dilakukan
pada emosi negatif maupun positif, dilakukan secara sadar maupun tidak sadar
serta regulasi emosi mampu mengurangi stres atau mengubah stressor.
Thompson berasumsi bahwa regulasi emosi merupakan faktor yang penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam menentukan keberhasilan individu agar mampu berfungsi dengan baik
dalam proses adaptasi dan memberikan respon serta menjadi individu yang
fleksibel dalam kehidupannya (Salamah, 2007).
Terdapat 5 rangkaian proses regulasi emosi yaitu pemilihan situasi
(situation selection), modifikasi situasi (situation modification), penyebaran
perhatian (attentional deployment), perubahan kognitif (cognitive change) dan
modulasi respon (response modulation) (Gross, 2014). Pemilihan situasi
(situation selection) merupakan tindakan untuk mendekati atau menghindari
objek dan situasi tertentu sebagai usaha untuk mengurangi atau meningkatkan
emosi. Modifikasi situasi (situation modification) adalah memodifikasi situasi
secara langsung untuk mengubah dampak emosionalnya. Penyebaran atensi
(attentional deployment) merupakan bentuk pengalihan perhatian untuk
mempengaruhi sebuah perasaan. Hal ini dapat dilakukan dengan distraksi atau
konsentrasi, dan perenungan. Distraksi dilakukan dengan memindahkan
perhatian dari sebuah situasi yang dapat menimbulkan emosi ke situasi yang
tidak menimbulkan emosi. Konsentrasi adalah memfokuskan perhatian pada
situasi yang menimbulkan emosi. Perenungan dilakukan dengan mengarahkan
perhatian secara berulang pada perasaan yang dialami serta konsekuensinya.
Perubahan kognitif (cognitive change) yaitu menilai sebuah situasi sehingga
dapat mengubah makna yang menimbulkan emosi, dengan cara mengubah cara
berpikir. Dalam perubahan kognitif, reappraisal biasa digunakan untuk
mengurangi atau menambahkan emosi positif maupun negatif. Modulasi
respon (response modulation) merupakan respon individu setelah mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
emosi. Respon tersebut dilakukan pada aspek fisiologis, seperti penggunaan
obat, alkohol, latihan, terapi, makan, dan relaksasi. Pengurangan perilaku
ekspresi emosi dikenal dengan istilah suppression.
Terdapat beberapa pendapat dari berbagai tokoh mengenai faktor yang
mempengaruhi regulasi emosi individu yaitu usia, jenis kelamin dan
religiusitas. Penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambahnya usia
individu maka kemampuan regulasi emosi akan semakin meningkat, dimana
semakin tinggi usia individu semakin baik kemampuan regulasi emosinya,
sehingga dengan bertambahnya usia, ekspresi emosi akan semakin terkontrol
(Maider dalam Coon, 2005). Beberapa penelitian menemukan bahwa pria dan
wanita memiliki perbedaan dalam mengekspresikan emosi baik secara verbal
maupun ekspresi wajah. Wanita menunjukkan sifat feminimnya dengan
mengekspresikan emosi sedih, takut, cemas dan menghindari mengekspresikan
emosi marah dan bangga yang menunjukkan sifat maskulin. Perbedaan pria
dan wanita mengekspresikan emosi berkaitan dengan perbedaan tujuan pria
dan wanita dalam mengontrol emosinya. Wanita mengekspresikan emosi untuk
menjaga hubungan interpersonal serta membuat mereka tampak lemah dan
tidak berdaya, sedangkan pria untuk menunjukkan dominasi. Hal ini
menujukkan bahwa pria lebih dapat melakukan regulasi terhadap emosi marah
dan bangga, sedangkan wanita pada emosi takut, sedih dan cemas (Fischer
dalam Coon, 2005). Setiap agama mengajarkan individu untuk dapat
mengontrol emosinya. Semakin tinggi tingkat religiusitasnya, individu akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
semakin berusaha untuk menampilkan emosi yang tidak berlebihan (Krause
dalam Coon, 2005).
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa regulasi emosi merupakan usaha
individu untuk mengatur emosi positif dan negatif yang dimiliki. Terdapat 5
rangkaian proses regulasi emosi yaitu pemilihan situasi (situation selection),
modifikasi situasi (situation modification), penyebaran perhatian (attentional
deployment), perubahan kognitif (cognitive change) dan modulasi respon
(response modulation). Regulasi emosi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
usia, jenis kelamin dan religiusitas.
B. Masa Pensiun Karyawan Pria
1. Masa Pensiun
Masa pensiun merupakan masa saat seseorang mencapai batas maksimum
bekerja, sehingga tidak bekerja lagi secara formal pada sebuah perusahaan atau
instansi (Parkinson, dalam Sutrisno, 2013). Schwartz mengatakan bahwa
pensiun dapat merupakan awal dari hidup baru. Pensiun selalu menyangkut
perubahan peran, perubahan keinginan dan nilai, dan perubahan secara
keseluruhan terhadap pola hidup setiap individu (Jahja, 2011). Bagi karyawan
swasta, batas usia pensiun merujuk pada kebiasaan-kebiasaan yang berlaku
dalam perusahaan.
Robert Archley (dalam Santrock, 2002) mengatakan bahwa ada dua fase
pensiun yang dilalui oleh individu sebelum pensiun itu sendiri tiba, yaitu fase
jauh (the remote phase) dan fase mendekat (the near phase). Pada fase jauh,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
individu mulai sedikit demi sedikit melakukan kegiatan yang bertujuan untuk
mempersiapkan masa pensiunnya. Individu pada fase ini mungkin akan
melakukan penyangkalan bahwa fase pensiun akan terjadi. Pada fase
mendekat, individu mulai berpartisipasi pada program menjelang pensiun.
Program ini akan membantu individu untuk mempersiapkan pensiun dengan
mengikuti diskusi kesehatan fisik dan mental. Menurut Tarigan (2002) masa
kritis terjadi pada saat 1 sampai 2 tahun sebelum pensiun.
Masa pensiun berada pada masa dewasa akhir dimana individu akan
mengalami transisi dari usia produktif menjadi usia non produktif (Hurlock,
2008). Usia paruh baya merupakan masa persiapan yang penting untuk
memasuki masa dewasa akhir (Lachman, 2004 dalam Santrock, 2012). Pada
masa dewasa akhir, individu akan mengalami peristiwa besar seperti kematian
orang tua, persiapan untuk pensiun dan pensiun itu sendiri. (Deeg, 2005 dalam
Santrock, 2012). Pada masa ini pula, individu akan mengenal krisis paruh baya
dimana individu akan menghadapi periode penuh dengan stres yang dipicu oleh
kajian dan evaluasi kembali atas kehidupannya (Lahcman, 2004, dalam
Papalia, 2014). Para peneliti menemukan bahwa dari kasus-kasus krisis paruh
baya, sepertiga diantaranya dipicu oleh peristiwa hidup seperti kehilangan
pekerjaan atau masalah finansial (Lachman, 2004, dalam Santrock, 2012).
Masa paruh baya tersebut juga meningkatkan stres secara signifikan dalam hal
keuangan atau yang melibatkan anak-anak (Papalia & Feldman, 2014).
Menghadapi usia paruh baya, pria mulai mengalami stres karena
perubahan peran dan mendekati masa pensiun. Pensiun merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
proses, bukan merupakan suatu peristiwa (Moen dalam Santrock, 2012). Hal
ini berarti bahwa baik pria maupun wanita yang menjelang usia paruh baya
harus menyesuaikan diri dengan masa pensiun yang akan segera datang.
Masalah yang paling serius dan umum dalam masa pensiun adalah penyesuaian
diri karena berkaitan dengan anggota keluarga dan berhentinya pencari nafkah
dalam keluarga yang akan mempengaruhi pola hidup mereka. Wanita akan
lebih mudah untuk melakukan penyesuaian dalam memasuki masa pensiun
dibandingkan dengan pria (Hurlock, 2008). Pria tidak memiliki banyak sumber
pengganti kepuasan yang biasa didapatkan saat bekerja dulu dibandingkan
dengan wanita. Karena itu, pensiun dirasa sebagai beban mental bagi sebagian
pria dan mereka kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap
perubahan peran yang dijumpainya selama pensiun (Jahja, 2011). Presentasi
konflik terbesar pada pria usia 50-60 menurut Perhitungan Burnemeister
mengenai konflik pekerjaan mencapai 29,70% (dalam Suardiman, 2011).
Permasalahan ini perlu dikonsultasikan kepada keluarga dan apabila
perilaku keluarga tidak menyenangkan dengan bersikap tidak peduli, maka
permasalahan ini akan terasa semakin berat. Bagi individu dewasa di usia
paruh baya yang telah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa pensiun
dengan mencari kegiatan baru yang menarik dan mencari pekerjaan lain yang
menghasilkan pendapatan, biasanya akan lebih mampu menyesuaikan diri
terhadap hari tua dibandingkan individu dewasa di usia paruh baya yang tidak
melakukan persiapan (Hurlock, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Sisi positif dari individu paruh baya adalah mereka mungkin lebih mampu
untuk mengatasi stres dibandingkan kelompok usia lain (Lachman, 2004,
dalam Papalia & Feldman, 2014). Banyak individu dewasa di usia paruh baya
merasa memiliki kontrol diri yang stabil di kehidupan mereka (Skaff, 2006,
dalam Papalia & Feldman, 2014). Mereka juga belajar strategi yang lebih
efektif untuk menghindari, meminimalkan, atau mengubah situasi yang
membuat stres, serta lebih mampu untuk menerima apa yang tidak dapat
diubah (Papalia & Feldman, 2014). Individu dengan kelenturan ego atau
kemampuan untuk beradaptasi secara fleksibel dan individu yang mampu
mengontrol emosi akan lebih mungkin untuk mengarahkan lintasan paruh baya
dengan sukses (Heckhausen, 2001; Klohnen, 1996; Lachman, 2004; Lachman
& Firth, 2004, dalam Papalia & Feldman, 2014). Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa individu akan mendapatkan kebahagiaan apabila mampu
menyesuaikan diri terhadap aspek keuangan dan pendidikan anak-anaknya di
masa pensiunnya (Indrayani, 2013).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa karyawan pria
pada fase mendekat yaitu 1-2 tahun menjelang pensiun berada dalam usia
paruh baya. Pada masa ini, pria lebih sulit dalam melakukan penyesuaian diri
menjelang pensiun dibandingkan dengan wanita karena berkaitan dengan
berhentinya pencari nafkah dan tentu akan mempengaruhi hidup mereka.
Dengan kemampuan kontrol diri yang lebih baik dibanding kelompok usia
lainnya, individu yang menghadapi masa pensiun diharapkan lebih mampu
untuk mulai mempersiapkan diri dengan lebih baik dan mulai mencari kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
di bidang yang baru dan mulai aktif mengikatkan diri pada bidang tersebut.
Selain itu, individu diharapkan untuk mulai mengkomunikasikan
permasalahannya dengan keluarga.
2. Dampak Pensiun pada Karyawan Pria Pekerja Tunggal dengan Anak
yang Masih Sekolah
Individu diharapkan merasa senang saat pensiun tiba karena telah
mencapai puncak karirnya, sehingga dapat menikmati masa hidupnya dengan
lebih santai, rileks, tenang, dan bahagia karena tidak lagi terbebani dengan
berbagai tugas dan tanggung jawab dari instansi atau organisasi tempatnya
bekerja. Selain itu, individu akan memiliki lebih banyak waktu dan
kesempatan bersama-sama dengan keluarga atau pasangan, mengerjakan
sesuatu yang disukai dan bukan pekerjaan yang harus dikerjakan. Hal ini
dapat berdampak pada meningkatnya kualitas kesehatan karena berkurangnya
tekanan beban kerja yang harus dihadapi, sehingga dapat memaknai
kehidupannya dengan penuh keoptimisan (Aidit, 2000).
Berbeda dengan keadaan di lapangan dimana pensiun sering dianggap
sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan, sehingga membuat sebagian
individu merasa cemas karena tidak tahu kehidupan macam apa yang akan
dihadapi setelah pensiun (Rini, 2001). Saat menghadapi masa pensiun individu
merasa takut dan cemas karena terjadi goncangan perasaan yang begitu berat
saat harus meninggalkan pekerjaannya (Sutrisno, 2013). Kecemasan itu muncul
karena ada tiga hal yang akan hilang saat pensiun, yaitu hilangnya kegiatan
rutin bekerja, sehingga akan memiliki banyak waktu senggang. Kedua,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kehilangan interaksi dengan teman kerja dan individu akan kehilangan
sebagian pendapatan dan status yang disandang. Ketika pensiun, seseorang
akan mengalami perubahan kondisi karena sudah tidak aktif bekerja lagi
(Handayani, 2013). Individu akan mengalami beberapa perubahan dalam
hidupnya, seperti perubahan ekonomi (Suardiman, 2011). Uang jaminan
pensiun yang mereka terima jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan gaji
biasa yang mereka terima ketika masih aktif bekerja. Mereka khawatir nantinya
tidak dapat mencukupi segala kebutuhan keluarganya apalagi jika mereka
merupakan satu-satunya orang yang bekerja dalam keluarga.
Hasil penelitian mengenai hubungan antara kecemasan menghadapi
pensiun dengan semangat kerja pada pegawai PT. Pos Indonesia menunjukkan
bahwa kecemasan yang dirasakan pegawai yang menghadapi masa pensiun
berkaitan dengan ketakutan jika setelah pensiun nanti dirinya tidak bisa
sepenuhnya memenuhi semua keinginan anak maupun keluarganya dari segi
ekonomi, serta kurang bisa untuk mengontrol emosinya ketika sedang marah
(Yuliarti & Mulyana, 2014). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Nuraini (2013), diperoleh keterangan bahwa subjek merasa cemas akan
masalah pendapatan yang berkurang ketika sudah pensiun nanti, sementara
anak masih perlu biaya sekolah serta kebutuhan hidup yang terus meningkat.
Keadaan akan semakin sulit apabila beban pendidikan anak masih banyak
(Prastiti, 2005). Perubahan ekonomi yang dirasakan, seperti penghasilan
mereka akan berkurang dan masih harus membiayai anaknya sekolah atau
kuliah (Bradbury, 1987). Keluarga dengan anak yang masih sekolah memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tugas perkembangan untuk memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang
semakin meningkat, termasuk juga saat anak mulai mengikuti kursus atau
ekstrakulikuler untuk mengembangkan kemampuannya (Fredericks & Eccles
dalam Santrock, 2012).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan pria
yang menghadapi masa pensiun mengalami masa krisis saat berada dalam fase
mendekat yaitu 1-2 tahun menjelang pensiun. Pada masa paruh baya, pria lebih
sulit dalam melakukan penyesuaian diri dalam menghadapi masa pensiun
dibandingkan dengan wanita karena berkaitan dengan berhentinya pencari
nafkah dan tentu akan mempengaruhi hidup mereka. Pensiun memberikan
dampak positif dimana individu dapat beristirahat setelah bekerja dalam waktu
yang lama dan merasa senang karena telah mencapai puncak karirnya,
sehingga dapat menikmati masa hidupnya dengan lebih santai, rileks, tenang,
dan bahagia karena tidak lagi terbebani dengan berbagai tugas dan tanggung
jawab dari instansi atau organisasi tempatnya bekerja. Kualitas kesehatan juga
akan meningkat karena berkurangnya tekanan pekerjaan sehingga dapat lebih
memaknai hidup. Selain itu, individu akan memiliki lebih banyak waktu untuk
pasangan dan keluarga. Dampak negatif dari pensiun adalah kehilangan
kegiatan rutin yang sudah dilakukan bertahun-tahun, kehilangan rekan kerja,
dan kehilangan sebagian pendapatan dan status yang dipandang. Individu akan
merasa cemas dan khawatir mengenai kehidupan seperti apa yang akan dijalani
setelah pensiun. Individu juga akan merasa khawatir jika tidak dapat memenuhi
kebutuhan keluarganya terlebih jika beban pendidikan anak masih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
C. Kerangka Berpikir
Meskipun pada saat pensiun individu diharapkan dapat merasa bahagia
karena telah terbebas dari pekerjaan dan dapat menikmati waktunya bersama
keluarga, namun kenyataannya banyak individu yang takut dan cemas dalam
menghadapi masa pensiun. Beberapa penelitian menunjukkan kecemasan tersebut
dikarenakan individu tidak mengetahui kehidupan seperti apa yang akan mereka
alami kelak setelah pensiun termasuk dalam permasalahan finansial. Karyawan
pria dengan istri yang tidak bekerja dan anak yang masih bersekolah akan lebih
merasa takut dan cemas dalam menghadapi masa pensiun. Kecemasan,
kekhawatiran dan ketakutan tersebut merupakan bentuk emosi negatif sedangkan
bagi individu yang merasa bahagia dan siap menghadapi masa pensiun merupakan
bentuk emosi positif. Setiap individu cenderung akan mengatur emosi negatif dan
positif yang dimiliki dengan regulasi emosi. Salah satu faktor yang mempengaruhi
regulasi emosi adalah usia. Semakin bertambah usia, individu diharapkan semakin
mampu mengatur emosi yang dimiliki. Peneliti berasumsi bahwa karyawan pria
pekerja tunggal dengan anak yang masih sekolah memiliki beban yang lebih berat
dalam menghadapi masa pensiun di bandingkan karyawan pria yang istri dan
anaknya bekerja. Karyawan pria yang telah melakukan persiapan untuk masa
pensiunnya akan lebih mampu untuk menghadapi masa pensiun, sedangkan
karyawan pria yang belum melakukan persiapan cenderung akan merasa cemas,
khawatir dan takut. Masa pensiun berada dalam masa dewasa akhir sehingga
individu diharapkan lebih mampu mengatur perasaan cemas, khawatir dan takut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dalam menghadapi masa pensiun. Peneliti akan melihat bagaimana pola karyawan
pria dalam proses meregulasi emosinya menggunakan 5 bentuk regulasi emosi
yang dikemukakan oleh Gross yaitu pemilihan situasi (situation selection),
modifikasi situasi (situation modification), penyebaran perhatian (attentional
deployment), perubahan kognitif (cognitive change) dan modulasi respon
(response modulation).
Skema 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Masa Pensiun
Emosi Positif dan
Negatif
Regulasi Emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian mengenai sebuah fenomena yang datanya diambil dari cerita
informan mengenai pengalamannya dalam menghadapi fenomena tersebut
(Supratiknya, 2015). Untuk menggali makna dari informan, peneliti akan terjun
langsung ke lapangan, untuk mengambil berbagai macam data, baik melalui
wawancara, observasi, maupun pengumpulan dokumen-dokumen. Secara umum,
penelitian kualitatif bersifat eksploratorik yaitu lebih mengandalkan data berupa
ungkapan atau penuturan dari para informan penelitian dalam mengeksplorasi
fenomena yang menjadi fokus penelitian (Supraktiknya, 2015).
Penelitian ini menggunakan desain Analisis Isi Kualtitatif (AIK). Hsieh &
Shanonn (Supratiknya, 2015) mendefinisikan AIK sebagai metode penelitian
untuk menguraikan data teks secara subjektif dengan cara mengklasifikasikan
secara sistematik menjadi sebuah kode, lalu dikelompokkan ke dalam tema atau
pola yang sesuai. Peneliti menggunakan Analisis Isi Kualitatif (AIK) dengan
pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji kembali data yang sudah ada
dalam sebuah konteks baru, termasuk menguji kembali kategori, konsep, atau
hipotesis yang sudah pernah diperoleh (Catanzaro, dalam Supratiknya, 2015).
Pendekatan ini cocok diterapkan ketika sudah ada teori atau hasil penelitian
tertentu tentang suatu fenomena (Supratiknya, 2015). Metode dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian
yang berusaha menggambarkan objek apa adanya (Creswell, 2010). Tujuan
penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara sistematsis fakta dan
karakteristik objek yang diteliti secara tepat (Sangadji & Sopiah, 2010).
Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan dengan analisis isi
deduktif deskriptif karena peneliti ingin menggambarkan proses regulasi emosi
dalam menghadapi masa pensiun yang dilakukan oleh karyawan pria pekerja
tunggal dengan anak yang masih sekolah secara sistematis berdasarkan
pengalamannya sendiri. Proses pengodean akan dilakukan dengan menggunakan
teori yang sudah ada mengenai proses regulasi emosi yang dijelaskan ke dalam
konteks baru yaitu dengan menggunakan informan karyawan pria pekerja tunggal
dengan anak yang masih sekolah.
B. Fokus Penelitian
Fokus pada penelitian ini adalah proses regulasi emosi dalam menghadapi
masa pensiun pada karyawan pria pekerja tunggal dengan anak yang masih
sekolah. Ada lima rangkaian proses regulasi emosi yaitu pemilihan situasi
(situation selection), modifikasi situasi (situation modification), penyebaran
perhatian (attentional deployment), perubahan kognitif (cognitive change) dan
modifikasi respon (response modification). Peneliti akan mengkaji bagaimana
karyawan pria pekerja tunggal dalam memproses regulasi emosi yang mereka
miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah karyawan pria pekerja tunggal dengan
anak yang masih sekolah, dan berada dalam fase dekat pensiun, yaitu 1-2 tahun
menjelang pensiun. Informan merupakan karyawan swasta yang memiliki anak
yang masih sekolah dan belum bekerja, serta memiliki istri yang tidak bekerja dan
tidak berpenghasilan. Dalam penelitian ini, dibutuhkan 3 orang informan yang
jujur dan dapat dipercaya, bersedia mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan
kesepakatan bersama, bersedia terbuka menjawab pertanyaan berkaitan dengan
topik penelitian, serta yang terpenting informan merupakan seorang karyawan pria
yang memiliki anak yang masih sekolah dan sedang menghadapi masa pensiun.
Peneliti menggunakan karyawan sebagai syarat informan karena peneliti
melihat bahwa karyawan merupakan orang yang menawarkan jasa atau tenaga
kepada sebuah lembaga dan cenderung terikat dengan kontrak, sehingga
cenderung akan pensiun jika sudah memasuki batasan usia non produktif menurut
perusahaan atau lembaga tempatnya berkerja. Karyawan pria dipilih karena pria
dianggap sebagai tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah. Karyawan
pria pekerja tunggal dengan anak yang masih sekolah menjelaskan bahwa
karyawan pria pekerja tunggalnya yang memiliki anak yang masih bersekolah.
Terdapat dua jalan dalam menemukan informan, yaitu keterangan orang yang
berwenang dan melalui wawancara pendahuluan (Prastowo, 2014). Peneliti akan
mengunakan dua cara tersebut dalam menemukan informan. Pertama, peneliti
akan menemukan informan menurut rekomendasi orang-orang terdekat peneliti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
selanjutnya peneliti akan melakukan wawancara pendahuluan terhadap orang
yang direkomendasikan tersebut.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk menggali pengalaman sadar
dari karyawan pria pekerja tunggal dengan anak yang masih sekolah mengenai
proses regulasi emosinya. Teknik wawancara yang akan digunakan adalah
wawancara semi terstruktur, dimana peneliti dan informan akan melakukan dialog
secara langsung. Pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dapat dimodifikasi
menurut respon dari informan penelitian. Peneliti dapat menyelidiki dan menggali
lebih jauh wilayah-wilayah menarik dan penting yang dipaparkan oleh informan
penelitian (Smith, 2009). Teknik ini akan memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan jumlah data yang banyak, namun karena melibatkan aspek emosi,
maka dibutuhkan kerjasama yang baik antara peneliti dan informan (Sarwono,
2006).
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan peneliti
untuk mengumpulkan data, yaitu:
1. Peneliti mencari informan yang sesuai dengan kriteria penelitian ini,
berdasarkan rekomendasi dari orang terdekat peneliti.
2. Peneliti menyusun panduan pertanyaan sesuai dengan persetujuan dosen
pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Peneliti melakukan wawancara pendahuluan terhadap informan, untuk
melihat apakah informan benar-benar sesuai dengan kriteria dalam
penelitian ini.
4. Setelah mendapatkan informan yang sesuai dengan kriteria, peneliti
meminta persetujuan dan kesediaan informan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Peneliti juga menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian ini
serta membangun raport dan mengatur jadwal wawancara dengan
informan.
5. Peneliti mulai melakukan wawancara dengan informan.
Peneliti juga menggunakan beberapa media pembantu selama melakukan
wawancara, yaitu pedoman wawancara dan alat perekam dengan persetujuan
informan. Berikut pedoman pertanyaan yang digunakan:
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara
Aspek Indikator Pertanyaan
Emosi
Emosi Tenang, santai, rileks,
gembira, lucu, haru,
senang.
Sedih, kecewa, putus
asa, depresi, tidak
berdaya, frustasi, marah,
dendam
Bagaimana perasaan anda saat
anda menyadari bahwa anda akan
pensiun dalam waktu dekat?
Regulasi Emosi
Pemilihan
situasi
Menghindari objek yang
meningkatkan emosi.
Menghindari objek yang
Apa yang anda lakukan saat anda
menyadari bahwa anda akan
pensiun dalam waktu dekat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengurangi emosi.
Mendekati subjek yang
meningkatkan emosi.
Mendekati subjek yang
mengurangi emosi.
Apakah anda sempat menghindar
atau justru semakin berfokus pada
pekerjaan anda?
Perubahan
situasi
Mengubah situasi secara
langsung untuk
mengalihkan emosi
Apa yang anda lakukan untuk
mengurangi dampak emosi yang
ditimbulkan dari permasalahan
ini?
Penyebaran
atensi
Memindahkan perhatian
dari sebuah situasi yang
dapat menimbulkan
emosi ke situasi yang
tidak menimbulkan
emosi
Memfokuskan perhatian
kepada situasi yang
menimbulkan emosi
Mengarahkan perhatian
secara berulang terhadap
perasaan yang dialami
dan konsekuensinya
Apakah anda pernah
melampiaskan perasaan anda
terhadap orang-orang atau hal-hal
yang ada di sekitar anda?
Terhadap siapa atau apa saja dan
apa yang anda lakukan terhadap
orang atau hal tersebut?
Saat anda mencoba untuk
berfokus pada permasalahan anda,
apa yang anda rasakan? Apakah
anda akan merasa cemas dan
resah atau justru anda dapat
menemukan cara untuk
menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Perubahan
kognitif
Mengurangi emosi
positif
Menambahkan emosi
positif
Mengurangi emosi
negatif
Bagaimana anda memandang
sebuah masalah? Apakah anda
pernah mencoba untuk
memandang permasalahan anda
dari sudut pandang yang lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Menambahkan emosi
negatif
Perubahan
respon
Pengurangan perilaku
emosi
Penggunaan alkohol,
obat-obatan
Latihan, terapi, relaksasi
Makan
Bagaimana cara anda untuk
meredam emosi saat menghadapi
masalah? apakah anda pernah
mengkonsumsi obat-obatan atau
alkohol?
E. Prosedur Penelitian
Berikut ini merupakan prosedur penelitian yang dilakukan peneliti dalam
penelitian ini:
1. Peneliti menentukan topik penelitian dan mengumpulkan data berkaitan
dengan penelitian ini untuk menyusun proposal penelitian.
2. Peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing dalam melakukan
penelitian ini.
3. Peneliti menyusun pertanyaan wawancara.
4. Peneliti mencari informan yang sesuai kriteria dengan cara melakukan
wawancara pendahuluan.
5. Setelah mendapatkan informan yang sesuai, peneliti menjelaskan semua
hal yang berkaitan dengan penelitian ini, melakukan rapport, serta
melakukan pengisian informed consent sebagai persetujuan informan
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
6. Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan bantuan alat
perekam dan panduan pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
7. Peneliti melakukan verbatim rekaman data wawancara.
8. Peneliti mulai melakukan koding dan intepretasi data untuk mendapatkan
hasil penelitian.
F. Metode Analisis Data
Penulis akan melakukan analisis isi kualitatif terarah deduktif yang bertujuan
untuk memvalidasi atau menguji ulang sebuah teori (Hsieh & Shannon, dalam
Supratiknya, 2015). Untuk merumuskan pertanyaan dalam penelitian serta
menentukan skema pengodean untuk menentukan kategori secara deduktif,
peneliti menggunakan teori atau hasil penelitian yang sesuai.
Langkah awal yang dilakukan adalah membuat transkrip wawancara atau
verbatim dari rekaman selama wawancara. Setelah itu, peneliti membaca seluruh
transkrip wawancara dan menandai setiap bagian dari teks yang menunjukkan
proses regulasi emosi. Kemudian peneliti menentukan kode untuk teks yang sudah
ditandai menggunakan kode-kode yang sudah ada yaitu emosi positif dan emosi
negatif serta proses regulasi emosi yaitu pemilihan situasi (situation selection),
modifikasi situasi (situation modification), penyebaran perhatian (attentional
deployment), perubahan kognitif (cognitive change) dan modulasi respon
(response modulation) (Hsieh & Shannon, dalam Supratiknya, 2015).
G. Kredibilitas Penelitian
Moleong (2005) mengungkapkan bahwa uji kredibilitas digunakan untuk
menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kredibilitas Member Checking, yaitu pengecekan kembali pada partisipan
(Supratiknya, 2015). Tujuannya, untuk mengetahui seberapa jauh data yang kita
peroleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh informan. Jika data yang
ditemukan disepakati oleh para informan, berarti data tersebut valid sehingga
semakin kredibel atau dipercaya (Prastowo, 2011). Dalam penelitian ini, member
checking akan dilakukan setelah proses wawancara berlangsung dan setelah
proses pembuatan transkrip wawancara atau verbatim hingga pengkodean selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat proposal hingga panduan
pertanyaan. Setelah itu peneliti melakukan diskusi dengan dosen pembimbing
untuk memastikan bahwa metode yang akan dilakukan sudah benar. Sembari
merumuskan panduan pertanyaan, peneliti mulai mencari informan penelitian
yang sesuai dengan kriteria, dibantu oleh orangtua peneliti dan teman peneliti.
Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing, peneliti mulai untuk
membuat janji dan melakukan rapport serta wawancara di satu hari yang sama,
karena peneliti sudah mengenal ketiga informan.
Pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017.
Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk menggali pengalaman sadar dari
ketiga informan. Waktu dan tempat wawancara sesuai dengan persetujuan
informan dan peneliti. Sebelum melakukan wawancara, peneliti melakukan
rapport pada informan dan menjelaskan tentang prosedur dalam penelitian yang
dilakukan. Selain itu, informan juga memberikan persetujuan melalui informed
consent.
Informan I (SG) merupakan ayah dari teman peneliti. Awalnya peneliti
meminta tolong pada teman peneliti untuk menanyakan kepada ayahnya apakah
ayah peneliti sesuai dengan kriteria yang dicari dan berkenan terlibat dalam
penelitian ini. Setelah itu peneliti bertemu untuk menjelaskan tentang penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang sedang dilakukan serta melakukan rapport. Selanjutnya peneliti memberikan
informed consent dan mulai melaksanakan wawancara yang dilakukan di
kediaman SG pada hari Sabtu, 6 Januari 2017 pukul 11.00 hingga 14.30 WIB.
Informan II (NR) merupakan tetangga dari peneliti. Peneliti menemui NR untuk
menyampaikan tentang penelitian yang sedang peneliti lakukan dan menjelaskan
tentang kriteria yang peneliti cari. Lalu NR mengatakan jika memang sesuai maka
NR bersedia untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Selanjutnya pada hari
Senin, 8 Januari 2017 peneliti melakukan rapport dan pemberian informed
consent. Wawancara dilakukan di kediaman NR mulai pukul 18.00 hingga 21.00
WIB. Informan III (BY) merupakan teman dari ayah peneliti. Ayah peneliti
membuatkan janji dengan BY untuk bertemu dengan peneliti pada hari Minggu,
29 Januari 2017 pukul 11.00 hingga 13.00 WIB, sehingga peneliti dapat
menjelaskan tentang penelitian ini, menyampaikan kriteria yang dibutuhkan
dalam penelitian ini dan menanyakan kesediaan BY untuk terlibat dalam
penelitian ini, serta memberikan informed consent. Setelah membuat transkrip
wawancara dengan BY, peneliti merasa perlu melakukan wawancara tambahan
sehingga peneliti membuat janji untuk melakukan wawancara kedua pada hari
Selasa, 14 Maret 2017 pukul 19.00 hingga 20.30 WIB di kediaman BY.
Tabel 4.1. Pelaksanaan Wawancara
Kegiatan Informan I Informan II Informan III
Rapport,
wawancara,
pengisian
Informed
Consent
Sabtu, 6 Januari 2017
pukul 11.00-14.30
di kediaman SG
Senin, 8 Januari 2017
pukul 18.00 – 21.00
di kediaman NR
Minggu, 29 Januari
2017 pukul 11.00-
13.00
di kediaman BY
Selasa, 14 Maret
2017 pukul 19.00-
20.30
di kediaman BY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Member
Checking
Jumat, 17 Maret
2017 pukul 11.00-
13.00 di kediaman
SG
Kamis, 16 Maret
2017 pukul 18.00-
19.30 WIB di
kediaman NR
Minggu, 19 Maret
2017 pukul 11.00-
12.30 di Kediaman
BY
B. Gambaran Informan
1. Data Informan
Tabel 4.2. Data Informan
Keterangan Informan I Informan II Informan III
Nama Inisial SG NR BY
Usia 54 tahun 55 tahun 55 tahun
Pendidikan SMA S1 S1
Agama Katholik Kristen Islam
Jumlah Anak 2 2 1
Usia Anak 22 th dan 17 th 17 th dan 13 th 16 th
2. Latar Belakang Informan
a. Informan I (SG)
SG merupakan seorang layout editor di sebuah perusahaan media
cetak di Yogyakarta. SG berusia 54 tahun dan tinggal di Minomartani
bersama istri dan dua orang anak laki-laki. Anak pertama SG merupakan
mahasiswa semester 10 di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta
yang saat ini sedang menyelesaikan skripsinya. Anak kedua SG duduk di
bangku kelas 3 sekolah menengah atas di salah satu sekolah swasta di
Yogyakarta. Istri SG merupakan seorang ibu rumah tangga. Dulunya istri
SG merupakan seorang penjahit dan memiliki 2 orang pegawai, namun pada
saat krismon tahun 1998, usahanya mengalami kebangkrutan.
SG ingin pensiun dini dari pekerjaannya karena SG sudah merasa
bahwa perusahaannya tidak berkembang karena kalah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
perkembangan media elektronik yang semakin pesat. Namun istrinya tidak
menyetujui keputusan SG untuk pensiun dini karena mumpung masih ada
pekerjaan yang bisa dikerjakan dan daripada menganggur di rumah. SG
memiliki kegiatan bersama istri yaitu memasak sayuran untuk dijual di
warung makan setiap pagi dan menerima pesanan catering. SG merasa
pemasukan dari usahanya bersama istri akan lebih baik jika dikembangkan
daripada terus mengandalkan pemasukan dari perusahaan.
SG ingin mengembangkan usahanya bersama istri dengan membuka
warung makan namun istri tidak setuju dan masih takut mengambil resiko
untuk mengontrak kios. Dengan modal berpikir yang SG miliki dan
kemampuan istrinya, SG yakin usaha tersebut bisa berkembang dengan
baik. SG sering mendiskusikan hal tersebut bersama istrinya bahwa SG
hanya memiliki waktu setahun-dua tahun lagi untuk bekerja.
Dalam menghadapi masa pensiun, SG merasa siap karena memang
sudah menjadi keinginannya sejak dulu karena merasa perusahaan sudah
tidak berkembang lagi. SG memiliki rencana untuk pensiun pada awal tahun
2017 sehingga SG meminta anak pertamanya untuk menyelesaikan skripsi
di tahun 2016. Namun kenyataannya anaknya tidak selesai dan akhirnya SG
membatalkan niatnya untuk pensiun dini. SG terkadang merasa marah
kepada anaknya karena program yang SG rencanakan tidak bisa berjalan.
SG merasa bahwa hal tersebut menjadi beban untuk dirinya.
Selain karena anaknya belum lulus, SG juga merasa kurang mendapat
dukungan dari istri karena istri menyalahkan SG atas penghasilan SG yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sedikit. Istri juga meminta SG mencari kerja lagi untuk tambah-tambah. SG
mengatakan kepada istrinya bahwa SG mampunya segini, istri diajak usaha
bersama juga tidak mau dan SG merasa di usia yang sekarang ini tidak akan
ada yang mempekerjakan SG karena kualitas yang dimiliki, namun hanya
karena kasihan. Terkadang SG juga merasa bersalah karena saat menolak
saat diberikan tawaran untuk membantu cabang baru di luar pulau karena
sudah merasa nyaman di Jogja. SG tidak menyangka karirnya akan hancur.
Meski rencananya tidak bisa berjalan, SG tetap bersemangat dalam
bekerja. SG tidak merasa adanya perubahan dalam dirinya. Jika semangat
menurun maka teman-teman juga bisa down karena SG merasa menjadi
panutan bagi teman-teman kerjanya. Jika SG tidak masuk, SG merasa
kasihan dengan teman-temannya karena pekerjaannya akan ditanggung oleh
teman-temannya mengingat media cetak adalah pekerjaan yang dikejar
deadline setiap malam harus selesai untuk disebarkan keesokan harinya.
Dalam dunia pekerjaannya, SG merasa bahwa menjadi wartawan itu
ada dua jalan, jalan yang lurus atau menjadi mafia. Jika menjadi mafia akan
memiliki banyak uang. Namun SG tetap memilih untuk di kantor saja
karena SG merasa kasihan dengan keluarga. Jika keluarganya diberi makan
atas keringat sendiri maka hasilnya akan baik dan tidak macam-macam. Jika
SG memiliki masalah dengan teman kerjanya, SG memilih untuk
menghindar dan tidak mendekati orang yang menyebalkan karena pada
dasarnya SG merupakan orang yang pendiam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Ketika berada dalam masalah, SG cenderung akan pergi ke gereja
untuk berdoa atau pergi berziarah. SG merasa terbantu dan tenang jika
sudah ke Gereja. SG juga tidak pernah marah sampai meledak-ledak dan
memilih untuk pergi. SG merasa dalam hidup ini tidak perlu muluk-muluk,
yang terpenting masih bisa bekerja dan menghasilkan untuk anak, meskipun
keinginannya tidak dapat terpenuhi. SG juga menekankan kepada anaknya
bahwa tidak bisa memberikan harta, hanya mampu menyekolahkan. Jika
anak-anaknya bisa mendapatkan beasiswa itu merupakan nilai tambah untuk
anaknya. SG selalu mengupayakan supaya anaknya bisa sekolah sebagai
bekal hidup.
b. Informan II (NR)
NR merupakan seorang karyawan swasta di salah satu lembaga. NR
tinggal di daerah Jombor bersama istri dan dua orang anak perempuannya.
Anak pertama NR duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah atas dan
anak kedua NR duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah pertama. Istri
NR adalah seorang ibu rumah tangga dan dalam keseharian mengantar
jemput anaknya sekolah. Dalam mendidik anaknya, NR dan istri sangat
mengutamakan pendidikan sehingga NR memberikan semua fasilitas seperti
les dan kursus setiap hari agar anaknya menjadi pintar dan masuk ke
sekolah negeri favorit. Terbukti saat ini anak-anak NR bersekolah di sekolah
negeri favorit di DIY.
Tahun ini merupakan tahun terakhir bagi NR untuk bekerja karena
tahun depan NR sudah pensiun. Kebijakan yang ada di kantor NR adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
bagi karyawan yang sudah memasuki usia 50 diberikan kesempatan untuk
mulai mencari bisnis atau alternatif kegiatan lain yang bisa dilakukan saat
pensiun nanti. Karyawan bebas untuk izin ketika memang diperlukan atau
kerja 5 hari dalam seminggu.
Selama diberi kesempatan oleh kantor, NR mencoba untuk
memanfaatkannya dengan mencari-cari bisnis yang sesuai di google. Selama
ini NR merasa bisnis itu sulit, namun jika mau berusaha pasti akan
mendapatkan. Kesulitan yang dihadapi NR adalah ketika ditahun pertama
NR berminat di suatu bidang namun ketika digeluti hingga tahun kedua
ternyata berat, sehingga NR sudah kehilangan dua tahun. Menurut
pengalamannya, jika gagal dalam berbisnis memang mendapatkan
pembelajaran baru, namun untuk memulai kembali membutuhkan modal
lagi. Hal tersebut dirasa sulit dan terlalu beresiko tinggi bagi orang tua,
sehingga yang bisa NR lakukan adalah hal yang aman-aman saja, seperti
membuka kos-kosan di sekitar kampus di Yogyakarta.
NR merasa semangat yang dimiliki oleh orang seusianya sudah
menurun. Hal ini mungkin disebabkan karena ada bayangan terpecah antara
pekerjaan di kantor dan otak yang sudah dituntut untuk berpikir bagaimana
kelanjutan hidup saat sudah pensiun nanti. Namun bagi NR, NR tidak terlalu
membingungkan lagi masalah kantor karena tuntutan kantor ringan. NR
merasa bahwa tidak ada kata pensiun bagi pegawai swasta seperti dirinya
karena untuk hidup harus bekerja. Kalau pensiun nanti NR hanya berpindah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, sehingga NR tidak merasa berat
untuk meninggalkan kantor saat pensiun nanti.
NR merasa tertekan dalam menghadapi masa pensiun. Selama ini NR
sudah memiliki standar hidup dengan penghasilan yang NR miliki selama
ini. Namun besok ketika sudah pensiun, penghasilan dari usaha sampingan
NR belum mencapai standar hidup yang NR miliki selama ini, mengingat
pendidikan anak-anaknya masih panjang. NR juga merasakan bahwa banyak
perubahan dalam hal kebutuhan. Saat anak-anaknya masih kecil, NR masih
memiliki power untuk mengendalikan kebutuhan dan keinginan anggota
keluarga yang belum bervariatif. Namun sekarang anak-anaknya sudah
beranjak remaja sudah mulai memiliki keinginan dan prestise. Kebutuhan
sekolah tidak hanya sekolah, namun ada kendaraan dan gadget. Hal ini
membuat NR harus bernegosiasi dengan anak-anaknya dan tidak bisa
bersikap agak otoriter seperti dulu. Selama ini kebutuhan yang meningkat
tersebut tidak bisa ter-cover karena dunia sekarang sangat hedonis. Strategi
yang NR lakukan yaitu mengarahkan anak ke sekolah negeri dan
mengarahkan anak ke kegiatan gereja. Selain itu, NR juga membatasi
pergaulan anaknya. Jika ekonomi sedang baik, tidak akan menjadi masalah
jika anak NR bergaul dengan siapa saja, namun jika ekonomi sedang buruk,
jangan banyak bergaul dengan teman-teman yang hedonis. Dalam
pertemanannya pun, NR merupakan sosok yang berteman jika ada
kepentingan, jika tidak ada kepentingan NR merasa malas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Saat NR mengingat tentang kewajibannya sebagai pencari nafkah
dalam keluarga yang berada dalam masa pensiun dengan anak yang masih
sekolah, NR merasa kok ini menimpa diriku, susah, galau, kelabu, khawatir,
kalut, bingung, dan sepaneng. Ketika merasa tertekan, NR menyadari bahwa
hal itu berpengaruh pada perilakunya sehari-hari, di mana sebenarnya NR
bisa membicarakan hal cukup A saja namun menjadi ABC. Ketika sudah
sunyi, NR bisa berefleksi dan menyadari tindakannya yang di luar kontrol
dan seharusnya tidak seperti itu.
Namun NR juga beruntung diberikan otak yang pelupa oleh Tuhan
sehingga NR tidak sepanjang waktu memikirkan hal ini. Terkadang NR bisa
lupa dan merasa happy namun ketika teringat kembali, perasaan NR
menjadi tumpang tindih. Ketika merenung, NR menyadari bahwa NR sudah
harus mencari ide, padahal selama ini NR merasa sudah mencari setengah
mati.
NR menganggap bahwa dalam menghadapi permasalahan, orang
Indonesia arahnya ke agama, sehingga NR cenderung melarikan diri kepada
Tuhan, memang bukan tempat yang paling aman namun merupakan tempat
paling nyaman. Bagi NR, rasa takut itu boleh tapi jangan berlebihan dan
dalam ajaran yang dipegangnya bahwa apa yang kamu khawatirkan
biasanya malah tidak terjadi. NR juga meyakini bahwa kekhawatiran itu ada
agar manusia bisa lebih waspada. NR juga memiliki hobi membaca. Saat
muda dulu NR lebih berminat membaca buku-buku politik, ekonomi, namun
sekarang NR lebih banyak membaca buku-buku rohani untuk menguatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dan memberikan ketenangan saat NR merasa sulit. Selain berdoa dan
membaca, ketika NR merasa tertekan, NR biasanya akan pergi berjalan-
jalan naik motor.
NR terbiasa menjadikan istrinya sebagai tempat curhat untuk
mengeluarkan tekanan-tekanan besar yang dirasakannya. NR mengatakan
kepada istrinya kalau kebutuhan normal kita cukup, tapi kalau ada sekolah
baru kebutuhan kita kurang. NR juga meminta kepada istrinya agar tidak
dituntut lebih. Untuk menyiasati kekurangannya, NR mengurangi pola
konsumtif. NR tidak akan menuntut istrinya untuk memikirkan ide kegiatan
apa yang bisa dilakukan saat NR sudah pensiun nanti karena NR merasa itu
adalah tugasnya sebagai kepala keluarga, istri sudah terlalu sulit untuk
mengatur keuangan dan NR tidak mau menambah beban istrinya. NR
merasa istrinya memiliki peran yang besar pada kehidupan harian dan
nyatanya segala kesulitan dan kekurangan selalu berhasil NR lewati.
c. Informan III (BY)
BY merupakan seorang karyawan di perusahaan LPG di Yogyakarta.
BY tinggal di daerah Sleman bersama istri dan seorang anak perempuannya.
Anak BY saat ini duduk di kelas dua sekolah menengah atas dan istri BY
merupakan seorang ibu rumah tangga. Mendekati masa pensiun, BY
membuka bisnis pangkalan LPG di rumahnya dan istrinya yang mengurus.
Bagi BY, pensiun merupakan keadaan di mana seseorang tidak
digunakan lagi oleh perusahaan sehingga sudah harus merencanakan untuk
ke depannya. Perencanaan dan persiapan yang dilakukan BY sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dilakukan sejak anaknya baru lahir. BY dan istri mendapatkan anak setelah
17 tahun pernikahan. Hal ini membuat BY menyadari bahwa ketika BY
pensiun nanti anaknya masih sekolah. Ketika anaknya lahir, BY
mendaftarkan anaknya untuk asuransi dan tabungan.
BY berharap semua yang sudah BY persiapkan akan cukup untuk
anaknya hingga lulus kuliah dan bahkan hingga anaknya berumahtangga.
BY memang merasa khawatir namun sejak awal sudah menyadari sehingga
BY membagi kekhawatirannya tersebut ke asuransi. BY sudah berusaha
menjalankan tanggungjawabnya sebagai orang tua. Meski begitu BY tetap
merasa bingung dan khawatir karena ketika pensiun nanti BY tidak lagi
melakukan rutinitas yang selama ini BY lakukan. BY juga merasa lebih
sensitif untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan ke hati
namun BY masukkan ke hati. BY juga merasa was-was mengenai
kehidupan setelah pensiun nanti. Ketika perasaan itu muncul, BY akan
jalan-jalan melihat-lihat produksi di pabrik atau jika di rumah BY akan
melihat-lihat kolam di belakang rumahnya.
Menurut BY, wajar jika seorang yang terbiasa kegiatan lalu tidak
memiliki kegiatan akan menjadi down. Saat hari-hari awal pensiun, orang
akan merasa “kluntang-kluntung” karena tidak memiliki kegiatan, namun
hal tidak boleh berlarut-larut karena akan berpengaruh pada kesehatan
sehingga perlu mencari kegiatan untuk mengisi waktu. Ketika BY merasa
khawatir, BY biasanya akan berdoa dan memasrahkan semuanya kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Allah. BY juga merasa sudah berusaha untuk memenuhi tugas dan
tanggungjawabnya sebagai orangtua.
BY sudah merasa siap menghadapi masa pensiun karena secara
finansial, BY sudah berusaha mempersiapkan semua kebutuhan. BY merasa
belum ada pengaruh pada kehidupannya karena masih ada support dana. BY
juga menyadari adanya post power syndrome namun BY merasa tidak
mengalaminya karena BY sudah menyiapkan dana, menyiapkan kegiatan
yang akan dilakukan untuk mengisi hari tuanya yaitu bisnis pangkalan LPG,
inventaris rumah, membantu memberikan pinjaman dengan tambahan
pendapatan, serta mencari kegiatan yang positif seperti mengikuti pengajian
dengan berbagai kelompok.
C. Hasil Penelitian
Hasil wawancara menunjukkan bahwa emosi positif dan emosi negatif
muncul pada ketiga informan dalam menghadapi masa pensiun. Untuk mengatur
emosi-emosi tersebut, ketiga informan melakukan regulasi emosi dengan lima
bentuk yaitu pemilihan situasi (situation selection), modifikasi situasi (situation
modification), penyebaran atensi (attentional deployment), perubahan kognitif
(cognitive change), dan modulasi respon (response modulation). Kelima bentuk
dalam proses regulasi emosi tersebut dapat terjadi secara bersamaan dan bisa juga
tidak semua terjadi. Berikut merupakan pemaparan pada setiap informan:
1. Informan 1 (SG)
a. Emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Emosi positif yang dirasakan oleh SG dalam menghadapi masa
pensiun adalah SG merasa tidak takut untuk pensiun dan ingin keluar
dari pekerjaannya. Saat memiliki masalah, SG merasa tenang dan
terbantu ketika sudah ke gereja. SG mengatakan:
“Merasa terbantu, meskipun saya nggak bisa berdoa yang
khusyuk ya saya kalau udah ke gereja gitu saya tenang, kalau
sampe nggak bisa ke gereja gitu ya saya gelo” (line 1.110-
1.114)
Sedangkan emosi negatif yang dirasakan SG yaitu sudah merasa
jenuh dan ingin keluar dari pekerjaan yang telah puluhan tahun
digelutinya. SG merasakan adanya penyesalan dalam dirinya karena
saat ditawari untuk membantu cabang baru di luar Pulau SG menolak,
jika SG mau ikut pasti hidupnya tidak akan seperti ini. Penyesalan
tersebut juga membuat SG menyalahkan diri sendiri karena dulu
menolak penawaran dan tidak mengira karirnya sekarang akan hancur.
Saat perasaan bersalah itu muncul, SG hanya mampu berpasrah dan
merasa bahwa garisnya sudah seperti ini. SG berpandangan bahwa
dirinya tidak bisa dan hanya mampu segini. SG juga merasa takut untuk
memulai usaha sendiri. SG sempat merasa marah kepada anaknya
karena skripsi tidak selesai dalam waktu satu semester. SG mengatakan:
“Kemarin itu saya pernah marah sama K, semester ini kan
satu semester, saya tak kasih waktu satu semester selesaikan
skripsimu langsung besok bisa kerja, semoga bisa kerja. Tapi
nggak selesai to” (line 664-670)
b. Regulasi Emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bentuk proses regulasi emosi pemilihan situasi (situation selection)
dalam menghadapi masa pensiun ditunjukkan oleh peran dan pendapat
istri SG di mana istri SG merasa belum siap jika SG pensiun dini dan
beranggapan bahwa lebih baik meneruskan pekerjaan daripada
menganggur di rumah, sehingga istri meminta SG untuk bekerja lagi.
SG memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha memasak
bersama istri dengan membuka usaha warung makan. SG memilih
untuk membicarakan hal tersebut kepada istrinya dan mengatakan
kepada istri bahwa SG hanya memiliki waktu setahun dua tahun lagi,
usaha tersebut mau dipertahankan seperti ini atau mau dikembangkan.
Jika dikembangkan dan membuka warung maka perlu mengontrak. SG
bercerita:
“Saya sama istri punya kegiatan, masak itu terus dititipkan.
Nah kegiatan itu saya mau mengembangkan itu gitu” (line
106-108)
“Tapi saya masih omong-omong terus sama istri saya. Saya
ngomong, aku ming punya waktu setahun dua tahun, dadi
arep dipertahanke koyo ngene atau mau dikembangin gitu.”
(line 129-134)
SG pun mengajak istri untuk mencari informasi tentang ruko kecil.
Namun istri memberikan pendapat jika mengontrak dan warungnya
laris tidak akan menjadi masalah, namun jika warungnya sepi maka
akan rugi. Istri beranggapan bahwa lebih baik menggunakan rumah
saudara yang di tepi jalan untuk berjualan makanan. Meskipun SG dan
istri menemukan ruko yang murah, namun istrinya tetap tidak berani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Dalam menjalani pekerjaannya sebagai karyawan media cetak, SG
dihadapkan pada suatu pilihan untuk menjadi pekerja yang lurus atau
mafia dengan banyak uang. SG pun memilih untuk tetap di kantor dan
menjadi karyawan yang lurus. Jika di kantor SG memiliki permasalahan
dengan teman atau diperlakukan tidak adil oleh teman kerja, maka SG
akan membicarakan dengan orang yang bersangkutan dan memilih
untuk menghindari orang-orang yang membuat SG jengkel. Jika
pensiun nanti, SG memiliki perencanaan ke depan. SG juga tidak ingin
membebani anak jika anak-anak sudah bekerja nanti. SG memilih untuk
mengontrak ruko dan rumah yang ditinggali akan di kontrakan.
Bentuk proses regulasi emosi modifikasi situasi (situation
modification) dalam menghadapi masa pensiun ditunjukan dengan
alternatif kegiatan atau pekerjaan lain yang dilakukan untuk
menghadapi masa pensiun. SG memiliki kegiatan memasak lalu
masakan tersebut di titipkan di sebuah warung makan. SG ingin
mengembangkan usaha tersebut dengan membuka warung sendiri
namun istri memiliki pemikiran yang berbeda dan merasa begini saja
sudah cukup untuk memberikan uang saku pada anak-anak.
Dalam bekerja, SG selalu berusaha untuk meminimalkan absen
dalam bekerja. SG merasa kasihan jika tidak masuk kerja karena
pekerjaannya akan ditanggung oleh teman-temannya karena pekerjaan
harus selesai hari itu juga. SG bercerita:
“Koran itu kan deadline ya, tidak bisa ya kerja wah iki kok
awakku ra penak yo, dah tak garap sesuk. Ha gak bisa kaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
gitu itu, harus jadi hari itu juga harus jadi. Lebih cepat lebih
baik.”
Bentuk proses regulasi emosi penyebaran atensi (attentional
deployment) dalam menghadapi masa pensiun dilakukan SG dengan
memikirkan perasaan dan konsekuensi dari sebuah situasi. Saat SG
ditawari pekerjaan di luar pulau namun SG menolak. Jika SG mau ikut,
maka hidupnya tidak akan seperti ini. Kalau dulu bekerja keras, maka
sekarang SG sudah kaya. Karena hal tersebut SG merasa istri
menyalahkan dan meminta SG untuk mencari pekerjaan lain sebagai
tambahan. Di usia yang menginjak 50 tahunan seperti ini sudah tidak
ada yang mau menerima kerja, kalaupun menerima cuma karena
kasihan bukan karena kualitas. SG merasa ini sudah menjadi nasibnya
dan membuat SG gelo.
SG juga mempunyai rencana untuk pensiun dini karena perusahaan
tidak berkembang dan bertahun-tahun gaji tidak pernah naik, namun
karena anak belum selesai skripsi, maka SG bekerja lagi. Hal itu
membuat SG merasa menyesal dan tidak mendapat dukungan karena
program yang SG rencanakan tidak bisa berjalan. SG juga merasa hal
tersebut menjadi beban karena SG sebentar lagi pensiun namun
anaknya belum bekerja. SG mengatakan:
“Ya sebenernya beban saya cuma itu ya. Saya kerja, anak
saya belum bekerja saya sudah mau pensiun” (line 662-664)
Setelah pensiun nanti, SG berminat untuk bermain motor sebagai
bentuk perubahan minatnya selama ini yang cenderung senang menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tujuan SG bermain motor agar merasa senang dan menikmati dengan
kecepatan dibawah 80 km/jam. Nantinya SG ingin bisa mengunjungi
anaknya yang bekerja di luar kota menggunakan motor.
Jika ada teman yang tidak menyukai SG maka SG cenderung akan
berpura-pura tidak ada masalah. SG memiliki pelarian untuk ke gereja
atau berziarah saat memiliki masalah. SG tidak mengekpresikan
emosinya pada orang lain karena SG merupakan sosok yang pendiam.
Jadi ketika merasa marah, maka SG memilih untuk pergi dan diam
daripada marah meledak-ledak. SG mengungkapkan:
“Saya malah kalau pelariannya malah pergi nongkrong ke
angkringan gitu aja nggak sampe marah meledak-ledak”
(line 1.007-1.010)
“Saya malah pelariannya di situ. Saya lebih banyak ke
gereja atau kalau dulu saya tiap apa gitu mesti ziarah” (line
1.080-1.083)
Bentuk proses regulasi emosi perubahan kognitif (cognitive
change) dalam menghadapi masa pensiun ditunjukkan SG dengan tetap
bersemangat bekerja meskipun sudah berusia di atas 50 tahun karena
merasa menjadi panutan bagi teman-teman kerjanya. SG juga tidak
menyikapi masa tua dengan ngenes jika tidak memiliki pekerjaan. SG
yakin pada modal berpikir yang dimiliki dan kemampuan istri dalam
memasak akan lebih baik nantinya jika istri mau. SG merasa mungkin
belum rejeki atau memang garis rejekinya memang seperti ini. Bagi SG
yang terpenting masih bisa bekerja dan menghasilkan untuk anak. SG
berprinsip bahwa hidup tidak perlu muluk-muluk yang terpenting
adalah anak bisa sekolah dan selesai lalu bekerja dengan baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
meskipun keinginan sendiri tidak terpenuhi. SG menekankan pada
kedua anaknya bahwa tidak bisa memberikan harta, hanya mampu
menyekolahkan. Jika anak-anak bisa mendapatkan beasiswa maka itu
menjadi nilai plus. SG selalu mengupayakan supaya anaknya bisa
sekolah untuk bekal hidup. SG menuturkan:
“Sisi positifnya apa ya. Istilahnya kalau istilahnya orang
Jawa tuh belum rejekinya gitu. Atau mungkin garis rejeki
saya tuh di sini, kaya gini gitu. Saya tuh hidup saya tuh saya
nggak mau hidup yang muluk-muluk kok, yang penting saya
anak saya bisa sekolah, keinginan anak saya terpenuhi,
meskipun keinginan saya nggak terpenuhi. Nggak papa.”
(line 736-747)
SG memiliki pendapat tentang perbedaan pria dan wanita dalam
menghadapi permasalahan. Menurut SG pria menyelesaikan
permasalahan dengan tindakan dan wanita biasanya lebih peka dan
berbicara dengan perasaan sehingga bisa stres dalam menghadapi
permasalahan. Bentuk regulasi emosi modulasi respon (response
modulation) dalam menghadapi masa pensiun tidak muncul dalam
pengalaman SG karena SG tidak menyadari apakah ada perubahan yang
berkaitan dengan kebutuhan fisiologis ketika SG sedang dalam
masalah.
2. Informan II (NR)
a. Emosi
Emosi positif yang dialami NR dalam menghadapi masa pensiun
adalah NR merasa tidak takut untuk pensiun dan siap untuk
meninggalkan pekerjaan yang sudah NR geluti selama bertahun-tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
NR berikhtiar bahwa masih ada waktu satu tahun untuk mencari
peluang usaha. NR berkeyakinan dapat melewati masa ini dan jika kita
berusaha maka kita akan mendapatkannya. NR menjadi semain rajin
untuk mencari hikmat dari atas dan bersemangat dalam mencari
pendapatan di usia yang lebih tua. NR mengungkapkan:
“Kemudian yang kedua itu tadi jadi ada energi baru lebih
segar di otak ya lebih semangat aja meskipun di usia yang
lebih tua dalam mencari pendapatan lain yang lebih.” (line
607-611)
Sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap keluarga, NR mencari
usaha dengan cara browsing. Meski begitu NR tetap harus berhati-hati
dan waspada. Dengan permasalahannya ini, NR menjadi tidak neko-
neko dan lebih bijaksana.
Meski begitu, NR juga merasakan emosi negatif dalam
menghadapi masa pensiun di mana NR cenderung merasa tertekan
dengan kewajibannya saat ini di mana setahun lagi NR pensiun namun
kedua anaknya masih duduk di bangku SMA dan SMP. NR juga merasa
tertekan dengan pola hidup setelah pensiun akan seperti apa dan
bagaimana caranya untuk mencapai standar hidup yang selama ini
sudah dijalaninya karena pendapatan dari usahanya belum bisa
mencukupi standar tersebut. Selain itu, NR juga merasa tertekan
bagaimana caranya untuk keluar dari permasalahan ini, ketika nanti
pendapatan tidak bisa meng-cover biaya kebutuhan yang naik. Rasa
tertekan yang dirasakan sangat berpengaruh ke kejiwaan di mana NR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
menjadi sepaneng, emosi di luar kontrol sehingga tidak sabaran kepada
anak. NR bercerita:
“Nah kalau tertekan masuk ke rasa ya banyak sekali
pengaruhnya ke kejiwaan, ya sok nggak sabaran ya sama
anak. Bicaranya A aja cukup tapi ndadak ABC gitu.” (line
526-531)
Selain itu, perasaan NR menjadi tumpang tindih, galau, stres,
pusing, perasaan menjadi kelabu atau mengambang, tidak jelas, buram,
tidak senang, khawatir, kalut dan bingung. NR merasa mengapa hal ini
menimpa dirinya dan membuat perasaannya campur aduk sampai
kepala.
b. Regulasi Emosi
Bentuk proses regulasi emosi pemilihan situasi (situation selection)
dalam menghadapi masa pensiun ditunjukkan dengan pandangan NR
mengenai pensiun. Menurut NR, pensiun hanya berpindah kerja. Jika di
ibaratkan perjalanan, maka pensiun adalah sebuah portal, jika portal
tersebut tertutup maka harus mencari jalan lain. Dalam mencari jalan
lain atau usaha lain, NR menghindari resiko tinggi. Menurut NR, bisnis
merupakan hal yang sulit dan orang tua sudah terlalu tua untuk
menanggung resiko tinggi seperti kerugian, jadi menurut pengalaman
yang bisa dilakukan adalah yang aman-aman saja. NR mengungkapkan:
“Nyatanya kan persoalannya satu itu, sudah tua buat
menanggung resiko kerugian gagal di tengah jalan, kalau
orang tua harus safe-safe aman.” (line 98-103)
Menurut pengalaman NR, ketika sudah memasuki usia limapuluhan
semangat kerja akan mengalami penurunan karena mungkin sudah ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
bayangan terpecah antara pekerjaan dengan kelanjutan hidup ke depan
akan bagaimana. Meski begitu, NR tidak lari dari kenyataan dan tetap
menghadapi serta membiarkan hidup mengalir saja. Dalam hal
pendidikan anak, NR ingin mendidik anak dengan kualitas yang baik
sehingga fasilitas juga harus baik. Jika sedang mengalami kesulitan
ekonomi, maka NR akan mencari berkat dengan mencari pinjaman uang
bukan hanya berdoa semalam suntuk meminta keajaiban. NR bercerita:
“Ya jalannya ya kalau secara ekonomi ada yang namanya
pinjaman. Memang harus muter-muter untuk mencari berkat
tuh, nggak malah berdoa semalam suntuk minta keajaiban
turun 10 juta gitu.” (line 470-474)
“Ya kalau saya terus jadi setan kredit itu jadi banyak
pinjaman ya nggak papa, memang jalannya seperti itu sudah
menjadi bagian dari standar hidup, daripada kita munafik ya
kan wes jelas ra cukup wes malah ning gerejo ntar mukjizat
nggak pernah terjadi ntar malah kendo malah marah-marah
sama Tuhan.” (line 480-488)
Bentuk proses regulasi emosi modifikasi situasi (situation
modification) dalam menghadapi masa pensiun ditunjukan NR dengan
memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan oleh kantor untuk
mencari pekerjaan atau usaha lain. NR banyak membaca tentang
motivator usaha karena di kantor tidak menyediakan fasilitas seminar
atau pelatihan usaha. Selain itu, NR menyiasati masa pensiun dengan
mulai mengurangi pola konsumtif dengan peran istri yang membantu
menurunkan kebutuhan yang tidak penting. NR juga mengurangi
hedonisme dengan mengarahkan anak ke sekolah yang tidak neko-neko
yaitu sekolah negeri dan lebih banyak mendorong anak ke lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang minat hedonismenya rendah seperti kegiatan gereja, karena di
gereja tidak mungkin pesta pora. NR mengungkapkan:
“Dunianya begini, dunia yang hedonis gini piye. Untung
saya bisa mengarahkan anak ke sekolah yang nggak neko-
neko. Kaya anak tak kasih sekolahin ke sekolah negeri gitu.
Itu strategi hidup juga. Artinya ketika kita kasih ke
lingkungan yang seperti itu kan minatnya hedonisme yang
rendah” (line 375-382)
“Kehidupan itu dia lebih banyak tak dorong ke gereja.
Mungkin kalau dia tak suruh bergaul di tempat les seperti
Elti katakanklah, wah itu juga ancur lagi. Ketika saya bilang
ekonomi saya kuat ya silakan saja, misalkan dia punya
komunitas di Elti gitu, tapi kalau enggak ya nggak usah,
habis dari Elti langsung di tarik pulang jangan banyak
berkumpul dengan mereka. Jadi tidak melulu di sekolah, tapi
komunitas hariannya, kalau kegiatan gereja kan nggak
mungkin to yo ning kono arep pesta pora” (line 396-410)
Bentuk proses regulasi emosi penyebaran atensi (attentional
deployment) dalam menghadapi masa pensiun dilakukan NR dengan
fokus pada hal-hal yang menimbulkan emosi. NR merasa kebijakan
yang diberikan kantor ada untung dan ruginya, karyawan usia 50 tahun
sudah diberi kebebasan waktu untuk mencari usaha namun tidak
diarahkan atau diberi tau, karyawan diminta untuk mencari sendiri dan
akhirnya payah sekali. Hal yang menimbulkan emosi lainnya adalah NR
merasa sudah enak mapan namun tiba-tiba harus dicut di mana bisnis
juga belum bisa mengimbangi standar hidup sedangkan kebutuhan akan
semakin tinggi tapi pekerjaan hilang, penghasilan menurun sehingga
tidak bisa ter-cover. Meski NR memiliki cadangan, namun itu tidaklah
cukup untuk menghadapi dunia yang semakin hedonis, kenaikan gaji
pun tidak bisa mengikutinya. Kesulitan lainnya yang dihadapi NR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
adalah tidak bisa mengendalikan kebutuhan keluarga yang meningkat.
Untuk menyekolahkan anak sampai ke bangku kuliah, NR menanyakan
pada dirinya sendiri apa bisa karena NR merasa kalau untuk kebutuhan
normal itu cukup tapi kalau ada kebutuhan sekolah baru akan kurang.
NR bercerita:
“Saya sebagai orangtua nyekolahin anak minimal nanti
universitaslah katakanlah. Kan saya mikir duh sesuk duit e
koyo opo yo, 25 juta po iso.” (line 451-455)
“Kalau kebutuhan normal kita pas, tapi kalau ada kebutuhan
sekolah baru berarti kita kurang.” (line 498-501)
NR merasa masalah ke depan tidak hanya itu, meskipun semakin
bertambah usia referensi penyelesaian masalah semakin banyak, namun
semakin tua masalah yang dihadapi juga semakin besar. Ketika NR
merenung, NR merasa sudah harus mencari usaha lain. Biasanya NR
akan merenung saat suasana sudah sunyi sehingga bisa berefleksi. Bagi
NR masa hening itu penting, seperti misalnya saat NR menjadi lebih
sensitif karena tertekan akan permasalahannya menjelang pensiun ini,
NR bisa berpikir meskipun NR merasa tertekan namun seharusnya tidak
bersikap seperti itu. NR bercerita:
“Dorongan dari tertekan itu biasa, tapi ketika udah sunyi
gitu ketika semua sekolah itu kan bisa berefleksi ya, masa
hening itu penting ya. Ketika ada ruang keheningan itu
biasanya berpikir meskipun aku tertekan tapi nggak
seharusnya seperti itu.” (line 531-537)
Berkaitan dengan kebutuhan anak, NR merasa ketika anak masih
kecil, anak bisa dikendalikan, kebutuhan dan keinginan keluarga juga
belum bervariatif. Namun menginjak usia tua, anak mulai remaja usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
17 tahun, harga diri dan keinginan anak mulai tampak. Kebutuhan
sekolah juga diikuti dengan kebutuhan lainnya seperti kendaraan.
NR berusaha untuk memanfaatkan kesempatan yang telah
diberikan oleh kantor selama 5 tahun untuk pandai-pandai mencari
usaha. NR memiliki hobi membaca, jadi ketika NR butuh penyegaran
dan pelampiasan, maka NR akan pergi ke toko buku untuk membaca-
baca buku. Tidak perlu membeli cukup masuk ke sana suasananya
sudah tenang dan dingin itu membuat NR merasa segar. Biasanya NR
akan mengambil buku lalu melihat daftar isi dan membaca yang sesuai
dengan suasana hati yang sedang NR rasakan saat itu. Namun NR
mengalami perubahan minat buku bacaan, dulu NR membaca buku
politik ekonomi, namun sekarang NR banyak membaca buku-buku
rohani karena merasa sudah tua dan sudah dekat dengan Sang Khalik
sehingga membaca buku-buku seperti itu. NR bercerita:
“Tapi hobi saya kebetulan membaca dari dulu. Hobi
membaca jadi pelampiasan apapun pasti membaca. Misalnya
baca-baca buku tentang politik, ekonomi, ha itu udah tak
simpen, sekarang bacaannya buku-buku rohani. Orang tua
ya biasanya karena dia udah dekat dengan Sang Khalik
yaudah bacaannya yang kaya gitu-gitu. Untungnya saya
memang sejak dulu sukanya baca. Jadi pelampiasannya baca
aja, nggak pake biaya.” (line 308-319)
Selain membaca, pelarian NR adalah ke gereja atau jalan-jalan naik
motor. NR jalan-jalan untuk mengusir rasa tertekan yang NR rasakan
saat memikirkan tentang usaha yang harus NR lakukan saat pensiun
nanti. Meski begitu, NR merasa beruntung karena Tuhan memberikan
otak yang pelupa pada manusia sehingga NR bisa memindahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
perhatiannya sementara dari rasa tertekannya. Saat NR lupa dengan
permasalahannya itu, maka NR bisa happy.
Pada akhirnya NR menyerahkan semua permasalahannya kepada
Tuhan. Ketika sedang merasa sulit, NR kembali menggunakan sisi
rohaninya bahwa hidup mati tergantung yang punya hidup dan tidak ada
yang mustahil. Kembali ke rohani memang bukan tempat paling aman
namun itu merupakan tempat yang nyaman. Jika sudah tidak kuat, maka
NR akan berdoa bilang pada yang punya hidup dan NR percaya akan
adanya roh penghibur yang akan menguatkannya. NR mengungkapkan:
“Ya satu kita kembali ya sisi rohaninya digunakan bahwa
hidup mati orang kan tergantung pada yang punya hidup.”
(line 138-141)
“Ya kembali ke sini aja, paling apa ya bukan paling aman
tapi nyaman” (line 156-158)
“Kalau saya nggak kuat ya bilang aja sama yng punya hidup,
ya jadinya sok supranatural ya hahaha” (line 582-584)
Selain itu untuk mengurangi tekanan yang dirasakan, NR biasanya
akan curhat kepada istri. Namun terkadang NR juga menyimpan sendiri
perasaan dialaminya karena NR merasa itu merupakan masalah dan
tanggungjawab kepala keluarga.
Bentuk proses regulasi emosi perubahan kognitif (cognitive
change) dalam menghadapi masa pensiun ditunjukkan dengan
pandangan NR mengenai pensiun. Menurut NR pensiun adalah besok
sudah tidak ke kantor lagi. Kalau PNS pensiun bisa menikmati hari tua
namun bagi karyawan swasta tidak ada kata pensiun karena untuk hidup
harus bekerja. Pensiun bagi karyawan swasta berarti berpindah kantor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
meninggalkan satu pekerjaan tapi masih ada pekerjaan lain. NR
bercerita:
“Saya bilang orang swasta gak boleh pensiun, kalau pensiun
nggak makan. Ya cuma pindah kantor aja sih. Yang saya
rasakan Cuma itu setelah 50 tahun itu kesana kemari
mencari usaha itu ya saya pekerjaannya banyak sekali ada
ABC, setelah 55 besok A nya tak tinggalin, tapi nggak
pensiun wong masih ada BC.” (line 729-737)
NR juga mengambil makna positif bahwa NR yakin menurut
kepercayaan orang hidup ada penggembalanya. NR percaya bahwa apa
yang dikhawatirkan itu biasanya malah nggak terjadi. Dari pengalaman
NR, hal yang dikira nggak mungkin ternyata mungkin dan
kekhawatiran itu memang harus ada supaya kita waspada. Selain itu NR
merasa bahwa orang tua lebih bisa mengatur hati dan perasaan tapi
untuk bisa menyelesaikan sebuah permasalahan, tergantung seperti apa
masalah itu. NR juga memiliki pendapat mengenai perbedaan pria dan
wanita dalam menyelesaikan permasalahan. NR berpendapat jika pria
dari otak turun ke hati sedangkan wanita dari hati ke otak. Kalau dari
otak akan diam untuk mengolah dan menganalisis dan kemungkinan
besar lebih valid solusinya. Tapi kalau dari hati itu sudah perasaan
panas jadi tidak bisa berpikir jernih. Namun menurut NR jika disatukan
akan lebih baik.
Bentuk regulasi emosi modulasi respon (response modulation)
dalam menghadapi masa pensiun tidak muncul dalam pengalaman NR
karena NR tidak menyadari apakah ada perubahan yang berkaitan
dengan kebutuhan fisiologis ketika NR sedang dalam masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Informan III (BY)
a. Emosi
Emosi positif yang dialami NR dalam menghadapi masa pensiun
adalah BY siap dan ikhlas dalam menghadapi masa pensiun karena
sudah mempersiapkan sejak dulu. BY tidak menjadi emosional karena
hal ini. BY mengungkapkan:
“Ya tapi saya siap sih maksudnya kan memang kenyataannya
saya baru 17 tahun menikah baru dikasih anak.” (line 196-
199)
Meski sudah melakukan persiapan, BY tetap merasakan adanya
emosi negatif dalam dirinya. BY merasa khawatir untuk mengubah pola
hidup dari yang bekerja rutin menjadi tidak bekerja. BY juga merasa
bahwa masa pensiun membuat BY menjadi lebih sensitif untuk hal-hal
yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan ke hati namun BY masukkan
ke hati. BY juga merasa was-was meskipun sudah membuat
perencanaan, jika nanti BY tidak kerja, semua yang sudah BY siapkan
ini cukup atau tidak. BY bercerita:
“Ya jelas kita ya ada was-wasnya kan ya kita was-was ya
meskipun kita sudah merencanakan ini itu gitu tapi perasaan
mesti ada. Di hati kecil saya memang was-was iki aku nek
ora kerjo iki cukup ora kan gitu kan. Ya intinya itu jadi tetep
ada was-was.” (line 256-263)
b. Regulasi Emosi
Bentuk proses regulasi emosi pemilihan situasi (situation selection)
dalam menghadapi masa pensiun ditunjukkan BY dengan membuat
perencanaan untuk masa pensiun nanti. BY harus membuat planning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sendiri dan BY telah mempersiapkan pendidikan anak jauh sebelum
pensiun. Sejak anak lahir, BY sudah ikut asuransi dan tabungan untuk
anak dan kebutuhan lain. BY menyediakan premi tiap bulannya untuk
membayar asuransi namun karena kemampuan keuangan menurun,
tahun ini BY mencairkan asuransi tersebut dan tidak diperpanjang. BY
mengungkapkan:
“Kita harus memplanning. Selama nanti kita udah nggak
kerja lagi itu kita harus planning sendiri dan saya
memplanning untuk anak saya itu sejak anak saya lahir saya
udah ikut asuransi AXA yang setiap bulan setiap tahun saya
sediakan untuk sana preminya dan kebetulan sudah saya ini
apa karena kemampuan keuangan saya menurun yasudah
tahun ini sudah saya putus. Tidak saya perpanjang sudah
saya cairkan.” (line 4-15)
Menurut BY, pola hidup harus dipersiapkan agar pendapatan yang
disiapkan cukup untuk kelancaran hidup ke depan. BY sudah
mempersiapkan semuanya paling tidak sampai anaknya berumahtangga.
Jika BY memiliki rejeki lebih, maka itu akan digunakan untuk
cadangan pendidikan anak. BY telah mengusahakan dengan jalur mana
saja supaya menghasilkan dan berusaha memenuhi tanggungjawabnya.
BY tidak tahu apa yang akan di lakukan dan memilih untuk melihat
nanti keadaan bagaiamana jika yang terjadi adalah yang di luar rencana,
cukup atau tidaknya nanti juga tergantung inlfasi ke depan bagaimana.
Bentuk proses regulasi emosi modifikasi situasi (situation
modification) dalam menghadapi masa pensiun ditunjukan dengan
berinvestasi. BY melakukan investasi yang bisa menambah bulanan.
Menurut BY, penghasilannya lumayan meskipun tidak sebesar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
diterima selama ini. Investasi yang sudah dilakukan BY selama ini
adalah menjadi pangkalan gas LPG dan sekarang istri yang mengurus,
serta ikut andil jika suadara butuh uang dan dikembalikan dengan
tambahan pendapatan. BY bercerita:
“Ya cuma gas aja, apa ya yang lain itu nggak bisa e, ya
mungkin investasi dikit-dikit, sama dengan saudara jadi
kalau dia ada butuh uang kita ikut andil, nanti kalau udah
selesai dibalikin lagi dengan tambahan pendapatan. Iya jadi
dia kebetulan punya relasi juga yang ngontrak
pekarangannya di Jakarta nanti anaknya dia satu sekolah
dengan anak adik saya. Sekali waktu, pak ini saya ada
proyek, saya butuh dana sekian, nah nanti adik saya bilang
saya, mas ada gini nanti separo-separo apa gimana, nanti
hasilnya sekian paling nggak seperti itu.” (line 139-153)
Untuk menghadapi masa pensiun nanti, BY akan menyesuaikan
yang biasanya pergi lalu di rumah. Menurut BY, waktu akan terasa
lama jika tidak ada kegiatan jadi BY akan memanfaatkan waktu dengan
pergi ke sawah atau kemana. Jika hanya kluntang-kluntung dan berpikir
berlarut-larut, malah akan berpengaruh pada kesehatan. Lalu mulai
untuk berpikir supaya nggak berlarut-larut, maka harus mencari
kegiatan. BY juga akan mencari dan mempersiapkan kesibukan yang
positif. BY akan rajin mengikuti pengajian karena akan bertemu dengan
teman-teman jadi ada hiburan.
Bentuk proses regulasi emosi penyebaran atensi (attentional
deployment) dalam menghadapi masa pensiun dilakukan fokus pada hal
yang menimbulkan emosi. BY merasa perasaan was-was akan muncul
saat santai atau saat banyak kerjaan di kantor. Saat BY merasa capek
dan banyak kerjaan yang belum selesai, BY teringat bagaimana besok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kalau pensiun, sudah tidak bekerja. Selain itu, BY merasa mengalami
penurunan produktifitas dan memori, sehingga BY harus kerja keras
ketika pimpinan meminta kepada BY namun anak buah BY tidak
segera jalan atau tidak segera menyelesaikannya. Meski begitu BY
tidak melampiaskan atau memarahi anak buah karena merasa tidak enak
dan sudah tua. BY bercerita:
“Ya sekali waktu kan anak buah disuruh nggak jalan-jalan
atau nggak rampung-rampung saya diminta oleh pimpinan
begini, dia belum siap kan otomatis saya harus kerja keras
lagi. Itu bentuk sensitifnya itu seperti apa Pak? Ya gimana ya
dikit-dikit sok nggak kepeneran itu. Tapi anak buah juga
nggak saya marahi kan ya saya juga nggak penak to ya
perasaan aja. Perasaannya gimana? Iya dibatin aja gawean
koyo ngono kok ra rampung-rampung, tidak dilampiaskan
tidak kan udah tua-tua juga.” (line 325-338)
BY memahami jika saat pensiun nanti anak belum selesai sekolah.
Jika merasa was-was dengan hal tersebut, BY biasanya akan
mengahlikan perhatiannya dengan berjalan-jalan. Jika sedang berada di
kantor, maka BY akan berjalan-jalan ke pabrik lihat-lihat produksi, jika
di rumah BY akan berjalan-jalan ke rumah belakang untuk keliling-
keliling melihat kolam. BY memilih untuk berkeliling di rumah
belakang karena jika berjalan-jalan di luar rumah maka BY akan merasa
malu dilihat orang karena dikira seperti orang bingung. Selain itu, BY
akan merasa terhibur jika berada di rumah karena bisa bertemu dengan
keluarga dan anak.
BY juga merasa bahwa penghasilannya menurun namun kebutuhan
semakin tinggi. Karena berkaitan dengan faktor ekonomi, kemungkinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dalam menghadapi masa pensiun akan berpengaruh pada perilaku.
Namun BY belum merasa ada pengaruh karena saat ini BY masih
memiliki support dana. BY juga telah membagikan kekhawatirannya ini
ke asuransi.
Pada akhirnya, segala ketakutan dan kekhawatiran BY pasrahkan
kepada Allah. BY sudah menyiapkan, kalau Tuhan menghendaki itu
akan lancar sampai anak lulus nanti. Menurut BY, semua hasil akhir
tergantung pada yang di atas, BY hanya mampu berdoa semoga semua
yang telah dipersiapkan bisa cukup dan berusaha semaksimal mungkin.
Bentuk proses regulasi emosi perubahan kognitif (cognitive
change) dalam menghadapi masa pensiun ditunjukkan dengan
pandangan BY mengenai orang yang tidak mempunyai kesibukan
otomatis jadi down, dari yang terbiasa melakukan pekerjaan lalu hanya
berdiam diri di rumah. Selain itu, BY mempersiapkan semua ini sebagai
bentuk tanggung jawab orangtua. BY bercerita:
“Perasaan sendiri ya itu wajar untuk orang kalau nggak
punya kesibukan otomatis jadi down tadi.” (line 55-58)
Bentuk regulasi emosi modulasi respon (response modulation)
dalam menghadapi masa pensiun tidak muncul dalam pengalaman BY
karena BY merasa tidak ada perubahan yang terjadi berkaitan dengan
kebutuhan fisiologis ketika BY sedang dalam masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
Tabel Hasil
Tema Kategori SG NR BY
Emosi Emosi Positif Tenang dan terbantu (95)
Tidak takut (5)
Semangat (23,144)
Tidak takut (55, 164)
Optimis (8, 65)
Yakin (141)
Rasa tanggung jawab (96)
Waspada (155)
Hati-hati (150)
Rajin (146)
Bijaksana (151)
Tidak neko-neko (152)
Siap (166)
Siap (53)
Tidak emosional (60)
Ikhlas (57)
Emosi Negatif Menyalahkan orang lain
(40,42,62)
Menyalahkan diri sendiri (51,
58, 100)
Pasrah (45, 63, 68,75)
Gelo (96)
Marah (87)
Takut (60)
Menyesal (52)
Jenuh (35)
Galau (30)
Stres (52)
Tertekan (24, 60, 64, 66, 128,
82, 205)
Sepaneng (22, 88)
Perasaan tumpang tindih (26)
Di luar kontrol (133)
Emosi (134, 181)
Tidak sabar (129)
Kok menimpa diriku (138)
Pusing (147)
Kelabu (149)
Tidak jelas (154)
Khawatir (11, 21, 38)
Sensitif (26, 51, 52)
Was-was (66, 67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Buram (159)
Nggak happy (162)
Mengambang (165)
Khawatir (167, 170)
Campur aduk (203)
Kalut bingung (204)
Regulasi
Emosi
Pemilihan Situasi Mendengarkan pendapat istri
(6,11,36, 71, 8, 12)
Menentukan pilihan dalam
menjadi wartawan (32, 33)
Mengungkapkan emosi (88,
93)
Menghindari (81,82)
Piihan yang dijalani setelah
pensiun (18)
Perencanaan ke depan (65)
Menghindari resiko (12, 18,
19, 29, 51, 58, 62)
Mencari aman (13)
Tidak lari dari kenyataan (37)
Mengalir (27, 81)
Dijalani dan dilewati (139,
142)
Fokus terpecah antara
pekerjaan sekarang dan
kehidupan saat pensiun (7,
43, 46)
Penyelesaian masalah dengan
anak (85, 86)
Strategi (97)
Pendidikan anak (109)
Cara menyelesaikan
keuangan (118, 119, 120)
Peran istri dalam
permasalahan (126)
Menghadapi masalah (137)
Tidak menanggapi masalah
Perencanaan (2, 3, 12, 8, 21,
23, 32, 48, 36)
Ikut asuransi (4, 5, 34)
Mencari penghasilan (45)
Mundur dari asuransi (6)
Pemanfaatan rejeki (7)
Lihat nanti (25, 31)
Berusaha memenuhi
tanggungjawab (55)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dengan berlebihan (173)
Memilih tidak berteman
(195)
Modifikasi Situasi Alternatif kegiatan atau
pekerjaan lain (7, 59)
Memikirkan pekerjaan yang
ditinggalkan (15)
Mengurangi pola konsumtif
(125)
Mencari alternatif ide atau
kegiatan (14,15)
Mengurnagi hedonisme (94,
99, 100, 103, 101)
Istri menurunkan kebutuhan
(127)
Investasi (13, 14, 17, 40, 43,
44)
Mencari kesibukan (15, 16,
18, 39, 41, 42, 82, 83, 84, 85,
86, 87)
Penyebaran Atensi Memikirkan perasaan dan
konsekuensi (110,41, 48)
Rencana tidak bisa dijalankan
(43)
Fokus pada hal yang
menimbulkan emosi (31, 97,
73, 39, 54, 69, 102)
Ingin usaha (44)
Berpura-pura tidak ada
masalah (80)
Minat setelah pensiun (20,
21, 22)
Pelarian (94)
Tidak mengekspresikan
emosi pada orang lain
maupun diri sendiri (61, 76,
Memindahkan perhatian (21,
25, 31, 68)
Menyerahkan pada Tuhan
(34, 38, 67, 111, 140, 143,
156, 157)
Fokus pada hal yang
menimbulkan emosi (11, 53,
59, 63, 91, 92, 98, 90, 107,
112, 113, 124, 158, 161, 171,
178)
Merenung atau berefleksi
(28, 130, 131)
Permasalahan berkaitan
kebutuhan anak (83, 84, 87)
Semangat menurun (47)
Memanfaatkan kesempatan
Menyerahkan pada Tuhan (9,
10, 37, 47)
Berdoa (49, 50 63, 76, 81)
Fokus pada hal yang
menimbulkan emosi (27, 28,
29, 68, 69, 70, 71, 75, 77)
Membagi khawatir (33)
Pemahaman (35)
Pengalihan perhatian (72, 73,
74)
Hiburan bersama keluarga
(80)
Tidak memarahi atau
melampiaskan (78, 79)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
77, 90) dari kantor (54, 57)
Mencari penyegaran (70,71)
Hobi yang jadi pelampiasan
(75, 76, 77, 78, 79, 80)
Pelarian (180, 206, 211)
Curhat ke istri (122, 123,
194)
Menyimpan masalah (214)
Perubahan Kognitif Tetap semangat karena
berpikir sebagai panutan (14)
Tidak memandang negatif
masa tua (19)
Yakin pada usaha sendiri (38)
Anak yang terpenting (16)
Memberikan penjelasan
mengenai bekal hidup anak
(17)
Jika menafkahi keluarga
dengan keringat sendiri maka
hasilnya baik (34)
Mengambil makna positif
(46, 49, 64)
Mengalah untuk anak (50)
Tidak menganggap berat
masalah (56,79)
Tidak memiliki beban (74)
Perbedaan pria dan wanita
Makna Positif (32, 36, 116,
172)
Pandangan mengenai pensiun
(3, 44, 49, 50, 165, 168, 169)
Orang tua lebih bisa
mengatur hati dan perasaan
(196)
Perbedaan pria dan wanita
dalam menghadapi masalah
(197, 198, 199)
Menganggap wajar sebuah
situasi (19)
Tanggung jawab (24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dalam menghadapi masalah
(90, 91)
Modulasi Respon - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
D. Pembahasan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kriteria karyawan pria dalam fase
dekat pensiun sebagaimana yang diungkapkan oleh Tarigan (2002) bahwa masa
kritis terjadi saat 1-2 tahun sebelum pensiun. Bagi SG, masa 1-2 tahun sebelum
pensiun digunakan untuk membicarakan pada istri bahwa SG hanya memiliki
waktu 1-2 tahun lagi untuk bekerja, masa tersebut akan digunakan untuk memulai
usaha atau tetap seperti ini. SG merasa memiliki beban karena saat SG pensiun
anak masih sekolah. Sedangkan NR berikhtiar bahwa masih ada satu tahun untuk
mencari tambahan pendapatan atau usaha, karena NR sudah kehilangan 4 tahun
kesempatan yang diberikan oleh kantor untuk mencari usaha yang cocok. NR juga
merasa tertekan dengan kewajiban ini. Pada informan BY tidak ada pengaruh
berarti mengenai hal tersebut karena BY telah mempersiapkan tabungan dan
asuransi sejak anak BY lahir.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa SG dan NR kurang memiliki kesiapan
dalam menghadapi masa pensiun. Hurlock (2008) mengungkapkan bahwa
sebagian pria yang menghadapi masa pensiun mengalami permasalahan
penyesuaian diri yang menyangkut perubahan peran dalam keluarga akibat dari
berhentinya pencari nafkah dan akan mempengaruhi pola hidup mereka. Pensiun
dianggap sebagai beban mental karena mereka tidak memiliki banyak sumber
pengganti kepuasan untuk menggantikan kepuasan yang didapatkan selama ini
ketika berkerja (Hurlock, 2008; Jahja, 2011). Permasalahan ini tentu harus
dikonsultasikan kepada keluarga. Jika keluarga tidak memberikan respon yang
baik dengan mengabaikan atau tidak memperhatikan permasalahan ini, maka hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
ini dirasa semakin sulit dan berat (Hurlock, 2008). Hal ini dialami oleh SG di
mana SG merasa istri cenderung menyalahkan SG karena berpenghasilan kecil.
Ketika SG berkeinginan untuk pensiun dini dan membuka usaha, SG kurang
mendapatkan dukungan dari keluarga karena istri belum berani untuk usaha dan
anak SG tidak bisa menyelesaikan skripsi dalam batasan waktu yang diberikan
SG. Jika dibandingkan dengan NR dan BY yang merasa diberi dukungan oleh
keluarga, SG memang lebih banyak merasa bersalah terhadap diri sendiri .
Orang madya yang telah melakukan persiapan untuk menghadapi masa
pensiun akan dapat menyesuaikan diri lebih baik daripada yang belum melakukan
persiapan (Hurlock, 2008). Hal ini sesuai dengan BY yang lebih siap dalam
menghadapi masa pensiun dibandingkan dengan SG dan NR, karena BY telah
mempersiapkan tabungan dan asuransi pendidikan sejak anaknya lahir. BY juga
sudah memiliki usaha dan investasi sebagai tambahan pendapatan di hari tuanya
nanti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi positif dan emosi negatif muncul
pada setiap informan dalam menghadapi masa pensiun. Emosi positif yang
muncul pada ketiga informan adalah perasaan siap dalam menghadapi masa
pensiun. SG merasa siap karena SG merasa perusahaan tempatnya bekerja sudah
tidak berkembang, NY merasa siap untuk meninggalkan kantor dan pekerjaan
yang telah digeluti selama puluhan tahun, dan BY merasa siap karena telah
melakukan persiapan sejak anaknya lahir.
Emosi negatif yang muncul pada ketiga informan adalah rasa khawatir dan
was-was mengenai keadaan ekonomi jika ketiga informan sudah tidak bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
nantinya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuraini (2013),
bahwa subjek mencemaskan pendapatan mereka yang berkurang saat pensiun
sedangkan masih memerlukan biaya untuk sekolah anak serta memenuhi
kebutuhan hidup yang terus meningkat. Meskipun ketiga informan merasakan hal
yang sama, namun kekhawatiran dan rasa was-was yang dialami BY lebih ringan
daripada SG dan NR karena BY telah memiliki tabungan masa depan untuk
anaknya. Selain itu, informan NR juga menjadi tidak sabaran dengan anak. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yuliarti & Maulana (2014) di mana salah
satu kecemasan yang dirasakan pegawai yang akan pensiun berkaitan dengan
kurang bisa mengontrol emosi ketika sedang marah.
Sesuai dengan yang diungkapkan Gross (2014) bahwa emosi dapat membantu
dalam berinteraksi namun emosi juga bisa merugikan ketika berlebihan dalam
menghadapi sebuah situasi. Dari hasil penelitian, ketiga informan berusaha
meregulasi emosi-emosi negatif yang muncul dalam menghadapi masa pensiun
dengan cara mereka masing-masing. Gross (2014) mengungkapkan 5 bentuk
proses regulasi emosi yaitu pemilihan situasi (situation selection), modifikasi
situasi (situation modification), penyebaran atensi (attentional deployment),
perubahan kognitif (cognitive change) dan modulasi respon (response
modulation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat dari lima bentuk proses
regulasi emosi muncul pada ketiga informan. Modulasi respon (response
modulation) tidak muncul pada ketiga informan.
Bentuk proses regulasi emosi pemilihan situasi (situation selection)
merupakan usaha untuk mengurangi atau meningkatkan emosi yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dengan cara menghindari atau mendekati objek maupun situasi (Gross, 2014).
Bentuk pemilihan situasi yang dilakukan oleh SG adalah mendengarkan pendapat
istri, menentukan pilihan yang akan dijalani saat pensiun nanti dan melakukan
perencanaan ke depan. NR melakukan pemilihan situasi dengan memilih
menghindari usaha-usaha dengan resiko tinggi atau mencari aman, tidak lari dari
kenyataan namun menjalani, menghadapi dan membiarkan hidup mengalir,
memiliki strategi dalam pendidikan anak dan penyelesaian masalah keuangan,
memilih cara bernegosiasi untuk menyelesaikan permasalahan dengan anak,
memiliki pandangan mengenai bisnis di usia 50-an yang sulit karena harus
memikirkan pekerjaan juga dan merasa ada banyak peran istri dalam
kehidupannya. Sedangkan BY melakukan pemilihan situasi dengan melakukan
perencanaan, ikut asuransi dan mundur ketika merasa sudah tidak mampu,
mencari penghasilan dan memanfaatkan rejeki, serta berusaha memenuhi
tanggung jawab meskipun hasilnya lihat nanti.
Modifikasi situasi (situation modification) adalah usaha untuk merubah
situasi untuk mengubah dampak emosionalnya (Gross, 2014). Bentuk modifikasi
situasi yang dilakukan oleh SG adalah mencari alternatif kegiatan atau pekerjaan
lain sejak tahun 2004 saat SG merasa perusahaan sudah tidak berkembang lagi.
NR melakukan perubahan situasi dengan mengurangi pola konsumtif, mengurangi
hedonisme, dan istri membantu menurunkan kebutuhan. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Yuliarti & Maulana (2014) di mana salah satu
penyebab kecemasan pada pegawai yang akan pensiun adalah tidak bisa
memenuhi semua keinginan anaknya maupun keinginan keluarga dari segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ekonomi. Selan itu, NR juga mencari alternatif ide usaha sejak usia 50 tahun di
mana kantor mulai memberikan kebebasan waktu untuk karyawannya selama 5
tahun terakhir untuk mencari alternatif usaha atau pekerjaan saat pensiun nanti.
Sedangkan BY melakukan investasi dan mencari kesibukan sejak BY memiliki
anak setelah 17 tahun pernikahan dan BY menyadari bahwa ketika BY pensiun
anak masih sekolah. Hal yang dilakukan ketiga informan sesuai dengan fase jauh
pensiun. Robert Archley (Santrock 2012) menjelaskan pada fase jauh individu
mulai melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan masa
pensiunnya.
Penyebaran atensi (attentional deployment) merupakan bentuk pengalihan
perhatian untuk mempengaruhi sebuah perasaan (Gross, 2014). Bentuk
penyebaran atensi yang dilakukan oleh SG adalah memikirkan perasaannya dan
konsekuensi dari pilihan yang dibuatnya, memikirkan hal-hal yang menimbulkan
emosi seperti rencannya yang gagal, disalahkan istri dan tidak mendapat
dukungan. Selain itu, SG memiliki pelarian ke gereja atau berdoa dan memiliki
minat setelah pensiun yaitu ingin berkendara dengan motor ke luar kota untuk
menjenguk anak-anak jika sudah bekerja.
Penyebaran atensi yang dilakukan NR adalah memindahkan perhatian dengan
memanfaatkan otak yang diberi kelupaan sehingga tidak selalu memikirkan
permasalahan ini. NR juga menyerahkan semuanya kepada Tuhan, melakukan
perenungan atau berefleksi, memanfaatkan kesempatan yang diberikan kantor,
mencari penyegaran dan menjadikan hobi membaca sebagai pelampiasan, serta
menjadikan jalan-jalan sebagai pelarian untuk mengusir rasa tertekan. NR juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
berfokus pada kebutuhan anak di mana kebutuhan pendidikan anak saat ini tidak
hanya sekolah namun ada kendaraan dan les, serta memfokuskan pada hal-hal
yang menimbulkan emosi seperti dunia yang hedonis, kebutuhan yang semakin
meningkat. Hal ini seusai dengan perubahaan ekonomi menurut Bradbury (1987)
di mana penghasilan akan berkurang namun masih harus membiayai anak sekolah
atau kuliah. Pada saat anak berada dalam masa sekolah, keluarga bertugas untuk
memenuhi kebutuhan anak dalam mengembangkan kemampuan dengan
memfasilitasi anak untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler atau kursus
(Fredericks & Eccles dalam Santrock, 2011).
Penyebaran atensi yang dilakukan oleh BY adalah dengan menyerahkan
kepada Tuhan, berdoa, membagi rasa khawatir dengan ikut asuransi, memahami
bahwa ketika BY pensiun anak masih sekolah, hiburan dengan bertemu keluarga,
dan tidak melampiaskan atau memarahi anak buah meskipun pekerjaan tidak
selesai dan membuat BY harus bekerja lebih keras. BY memilih untuk
mengalihkan perhatian terhadap rasa was-wasnya dengan berjalan-jalan. Selain itu
BY juga memfokuskan pikiran pada hal-hal yang menimbulkan emosi seperti
penurunan produktifitas, perasaan was-was yang muncul saat banyak pekerjaan,
dan teringat saat pensiun nanti mau bagaimana, bingung ketika besok tidak ada
kegiatan. Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan mengenai pensiun yang
diungkap oleh Rini (2011) di mana sebagian orang merasa cemas karena tidak
tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi kelak setelah pensiun.
Perubahan kognitif (cognitive change) yaitu mengubah cara berpikir untuk
mengubah makan yang dapat menimbulkan emosi (Gross, 2014). SG melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
perubahan kognitif dengan tidak memandang negatif masa tua jika tidak ada
pekerjaan. SG juga yakin akan memiliki penghasilan yang bagus dengan usahanya
bersama istri dan ketika mengalami kegagalan, SG berpikir bahwa mungkin
belum rejekinya. BY melakukan perubahan kognitif dengan beranggapan wajar
ketika orang tidak memiliki kegiatan maka akan down. Hal ini sesuai yang
diungkapkan Handayani (2013) bahwa saat pensiun individu akan kehilangan
kegiatan rutin yang dilakukan sejak berangkat sampai pulang kerja. NR
melakukan perubahan kognitif dengan meyakini bahwa apa yang dikhawatirkan
itu tidak akan terjadi meskipun kekhawatiran itu memang ada supaya lebih
waspada. NR juga merasa bahwa semakin tua orang semakin mampu mengatur
hati dan perasaannya, namun untuk menyelesaikan sebuah masalah tergantung
pada persoalannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lachman (2004, dalam
Papalia & Feldman, 2014) bahwa individu paruh baya dapat mengatasi stres
dengan baik dibandingkan individu dalam kelompok usia lain. Mereka merasa
memiliki kontrol diri yang stabil di kehidupan mereka (Skaff, 2006, dalam Papalia
& Feldman, 2014).
Modulasi respon (response modulation) merupakan respon pasa aspek
fisiologis individu setelah mengalami emosi (Gross, 2014). Hal ini tidak muncul
pada ketiga informan karena ketiga informan tidak menyadari dan tidak
merasakan adanya pengaruh dari tekanan yang mereka rasakan terhadap aspek
fisiologis.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi regulasi emosi, yaitu usia, jenis
kelamin dan religiusitas. Penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
usia individu maka kemampuan regulasi emosi akan semakin meningkat, di mana
semakin bertambahnya usia, maka kemampuan regulasi emosi akan semakin baik
sehingga ekspresi emosi akan semakin terkontrol (Maider dalam Coon, 2005). Hal
ini sesuai dengan pernyataan NR di mana orang tua lebih bisa mengatur hati dan
perasaan namun belum tentu bisa menyelesaikan permasalahan. Menurut NR
orang tua sudah banyak menyerap pengalaman baik dari permasalahan diri sendiri
maupun orang lain.
Mengenai faktor jenis kelamin, pria dan wanita memiliki perbedaan dalam
mengekspresikan emosi baik secara verbal maupun ekspresi wajah karena pria
dan wanita memiliki tujuan yang berbeda dalam mengontrol emosi (Fischer dalam
Coon, 2005). Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh SG dan NR. SG
mengatakan jika pria menyelesaikan permasalahan dengan tindakan dan wanita
biasanya lebih peka dan berbicara dengan perasaan sehingga bisa stres dalam
menghadapi permasalahan. Sedangkan NR berpendapat jika pria dari otak turun
ke hati sedangkan wanita dari hati ke otak. Kalau dari otak akan diam untuk
mengolah dan menganalisis dan kemungkinan besar lebih valid solusinya. Tapi
kalau dari hati itu sudah perasaan panas jadi tidak bisa berpikir jernih. Namun
menurut NR jika disatukan akan lebih baik.
Faktor yang terakhir adalah religiusitas dimana semakin tinggi tingkat
religiusitasnya, individu akan semakin berusaha untuk mengatur emosinya agar
tidak berlebihan (Krause dalam Coon, 2005). Hal ini sesuai dengan ketiga
informan di mana ketiga informan percaya dalam setiap agamanya bahwa Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
akan memberikan jalan dan ketiga informan lebih memilih untuk menyerahkan
kepada Tuhan dan berdoa dalam menyelesaikan permasalahannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa usaha untuk mengatasi pensiun
dilakukan dengan empat bentuk yaitu pemilihan situasi (situation selection),
modifikasi situasi (situation modification), penyebaran atensi (attentional
deployment) dan perubahan kognitif (cognitive change). Secara umum, untuk
mengatasi tekanan dalam menghadapi masa pensiun ini, informan cenderung
memilih untuk mendengarkan pendapat istri, menghindari risiko, yang dilakukan
dengan perencaaan baik secara langsung yaitu dengan mencari alternatif mengenai
kegiatan atau pekerjaan lain maupun mengurangi kebutuhan konsumtif. Selain
itu, informan cenderung akan mengubah pola pikir dan pandangannya terkait hal-
hal yang menimbulkan tekanan dalam menghadapi masa pensiun. Kecenderungan
usaha-usaha untuk menghindari resiko tersebut juga terlihat dari dominannya
religiusitas yang digunakan sebagai sandaran saat merasakan gejolak emosi
seperti rasa khawatir dan was-was dalam menghadapi masa pensiun, dimana
informan akan menyerahkan segala ketakutan dan kekhawatirannya kepada
Tuhan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masa krisis pada fase dekat
pensiun yang berada dalam rentang waktu 1-2 tahun hanya dialami oleh SG dan
NR, sedangkan BY tidak ada pengaruh berarti karena telah mempersiapkan
tabungan dan asuransi sejak anak BY lahir. SG dan NR merasa tertekan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
memiliki beban dalam masa 1-2 tahun menjelang pensiunnya. Hal ini disebabkan
karena SG merasa tidak memiliki dukungan dari istri ketika SG ingin membuka
usaha dan anak SG tidak bisa menyelesaikan skripsinya dalam waktu yang
ditetapkan SG sehingga rencana dan program yang telah dibuat oleh SG tidak bisa
dilaksanakan. Sedangkan NR merasa menjadi beban karena NR sudah kehilangan
4 tahun dari 5 tahun yang diberikan kantor untuk mencari peluang usaha yang
cocok.
B. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini memberikan kontribusi sebagai berikut:
1. Penelitian ini memberikan gambaran pengalaman mengenai dinamika emosi
karyawan pria yang menghadapi masa pensiun baik yang belum
mempersiapkan masa pensiun maupun yang telah mempersiapkan masa
pensiun sejak dulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang belum
mempersiapkan masa pensiun sejak jauh hari merasa lebih tertekan dan
terbebani daripada karyawan yang telah mempersiapkan masa pensiun sejak
jauh hari. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi karyawan pria yang lain
dalam mempersiapkan masa pensiun.
2. Penelitian ini memberikan gambaran bagi keluarga dengan kepala keluarga
yang sedang menghadapi masa pensiun bahwa ini merupakan permasalahan
yang cukup berat bagi sebagian orang sehingga sangat diperlukan dukungan
dan pengertian dari anggota keluarga yang lain. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ketiga informan berdiskusi dengan istri mengenai apa yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dilakukan saat pensiun tiba nanti. Salah satu dari informan tidak mendapatkan
dukungan dari istri karena istri menyalahkan penghasilan informan dan ketika
informan mengajak usaha bersama, istri belum siap.
3. Penelitian ini memberikan gambaran bagi perusahaan untuk mengadakan
program pelatihan atau pembinaan bagi karyawannya yang sedang menghadapi
masa pensiun. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
karyawan untuk mempersiapkan masa pensiun sehingga karyawan dapat lebih
siap baik dari sisi psikologis maupun finansial dalam menghadapi masa
pensiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga informan tidak
mendapatkan pelatihan atau pembinaan menjelang pensiun. Salah satu
informan hanya diberi kesempatan untuk mencari usaha ketika memasuki usia
50 tahun tanpa diberikan arahan. Hal tersebut membuat informan merasa
kebingungan.
4. Penelitian ini juga memberikan informasi bahwa regulasi emosi pada pria
dalam menghadapi masa pensiun berbeda-beda tergantung pada gaya hidup,
dimana semakin sulit untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ekonomi
yang terjadi saat pensiun sehingga harus menekan angka pengeluaran untuk
mengurangi tingkat hedonisme. Selain itu, regulasi emosi juga tergantung pada
beban yang ditanggung dan persiapan yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Saran
1. Bagi Karyawan Pria yang Menghadapi Masa Pensiun
Bagi karyawan pria yang menghadapi masa pensiun diharapkan untuk
mulai mempersiapkan masa pensiun sejak jauh hari sehingga dapat mengurangi
kecemasan-kecemasan mengenai masa pensiun. Dalam penelitian ini, dua dari
tiga informan tidak melakukan persiapan sejak jauh hari untuk kehidupan yang
akan mereka jalani ketika pensiun nanti sehingga merasa terbebani dengan
masa pensiun yang akan mereka hadapi. Sedangkan salah satu informan
merasa lebih siap dalam menghadapi masa pensiun karena telah melakukan
persiapan dan perhitungan sejak anak lahir.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi para peneliti selanjutnya yang berminat dengan topik yang sama
tentang regulasi emosi dalam menghadapi masa pensiun pada karyawan pria
diharapkan untuk dapat melakukan wawancara dengan keluarga atau orang
terdekat informan. Hal ini dilakukan untuk mengkroscek mengenai perubahan
yang terjadi pada diri informan yang dapat terlihat oleh keluarga atau orang
terdekat informan. Ketiga informan dalam penelitian ini tidak menyadari
adanya perubahan terkait dengan kebutuhan fisiologis mereka sebagai
pengaruh dari rasa tertekan, khawatir dan was-was dalam menghadapi masa
pensiun. Selain itu, penelitian ini memiliki kekurangan dimana salah satu
informan kurang memenuhi kriteria karena istri memiliki usaha sampingan
bersama dengan informan sehingga informan tersebut bukan pekerja tunggal
dalam keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3. Bagi Perusahaan dengan Karyawan yang Menghadapi Masa Pensiun
Bagi perusahaan dengan karyawan yang menghadapi masa pensiun
diharapkan untuk memberi fasilitas program pelatihan atau pembinaan. Hal ini
penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran karyawan untuk
mempersiapkan masa pensiun sehingga karyawan dapat lebih siap baik dari sisi
psikologis maupun finansial dalam menghadapi masa pensiun.
4. Bagi Keluarga Karyawan Pria yang Menghadapi Masa Pensiun
Bagi keluarga karyawan pria yang menghadapi masa pensiun diharapkan untuk
memberikan dukungan dan pengertian kepada karyawan pria yang menghadapi
masa pensiun. Bagi sebagian orang, masa pensiun merupakan hal yang berat
dan memberikan dampak rasa stres, khawatir, tertekan dan was-was. Dukungan
keluarga sangat diperlukan agar karyawan pria dapat berhasil melewati masa
kritis menghadapi pensiun dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
DAFTAR PUSTAKA
Aidit, S. 2000. Catatan Seorang Pensiun. Epsikologi.com. Diunduh dari
http://www.epsikologi/com/ htm: 51k.
Aprisandityas, Annie & Elfida, Diana. 2012. Hubungan Antara Regulasi Emosi
dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil. Jurnal Psikologi UIN Sutan Syarif
Kasim Riau Vol.8, No. 2. Riau: UIN Sutan Syarif Kasim.
Bradbury, W. 1897. Masa Dewasa. Jakarta: PT. Tirta Pustaka.
Coon, D. 2005. Psychology: a Journey (ed. Ke-2). USA: Thomson Wadsworth.
Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, dan
Mixed (ed. Ke-3 Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Eliana, Rika. 2003. Konsep Diri Pensiunan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Goleman, Daniel. 2007. Emotional Intellegence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Gross, James J. 2014. Handbook of Emotion Regulation Second Edition. New
York: The Guilford Press.
Gross, J.J. & Thompson, R.A. 2007. Emotion Regulation: Conceptual
Foundations. Researchgate.net. Diunduh dari
https://www.researchgate.net/publication/303248970_Emotion_Regulation_C
onceptual_Foundations.
Handayani, Yuli. 2013. Post Power Syndrome pada Pegawai Negeri Sipil yang
Mengalami Masa Pensiun, Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas
Guna Dharma.
Hurlock, Elizabeth B. 2008. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Indrayani, Putu Aris. 2013. Jurnal: Model Pengembangan Subjective Well-Being
pada Masa Pensiun. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol.2 No.1. Surabaya: Universitas Surabaya.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Kintaninami, A. 2013. Kebermaknaan Hidup Pegawai dalam Menghadapi
Pensiun, Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nuraini, Dwi Erna. 2013. Kecerdasan Emosi dan Kecemasan Menghadapi
Pensiun pada PNS. E-Journal Psikologi Vol.1, No.3: 324-331. Samarinda:
Universitas Mulawarman.
Papalia, D.E., & Feldman, R.D. 2014. Human Development Edisi 12 Buku 2.
Jakarta: Salemba Humanika.
Prastiti, Kristina H. 2005. Studi Deskriptif Kecemasan dalam Menghadapi Masa
Pensiun pada Guru SD di Kelurahan Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik
Sleman Yogyakarta, Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Rasyid, Miranti. 2012. Hubungan antara Peer Attachment dengan Regulasi Emosi
Remaja yang Menjadi Siswa di Boarding School SMA Negeri 10 Samarinda.
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol.1, No.3. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Rini, J.F. 2001. Pensiun dan Pengaruhnya. E-psikologi.com. Diunduh dari
http://www.e-psikologi.com/lansia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Safaria, Triantoro & Saputra, Nofrans Eka. 2009. Manajemen Emosi. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Salamah, Afshyus. 2007. Gambaran Emosi dan Regulasi Emosi pada Remaja
yang Memiliki Saudara Kandung Penyandang Autis. E-Journal Psikologi.
Jakarta: Universitas Guna Dharma.
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan
Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Santrock, John W. 2012. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup
Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santrock, John W. 2012. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup
Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup
Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Smith, J.A. 2009. Psikologi Kualitatif: Panduan Praktis Metode Riset. (Budi S.,
terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Karya asli terbit 2008)
Suardiman, Siti Partini. 2011. Psikologi Lanjut Usia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Supratiknya, A. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam
Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sutrisno, Edy. 2013. Kematangan Emosional, Percaya Diri dan Kecemasan
Pegawai Menghadapi Masa Pensiun. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia,
Vol.2 No.1. Surabaya: Universitas 17 Agustus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Umasugi, Siti Chairani. 2013. Hubungan antara Regulasi Emosi dan Religiusitas
dengan Kecenderungan Perilaku Bullying pada Remaja. Empathy: Jurnal
Fakultas Psikologi, Vol.2 No.1. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Widuri, Erlina L. 2012. Regulasi Emosi dan Resiliensi pada Mahasiswa Tahun
Pertama. Jurnal Humanitas, Vol. IX, No.2. Yogyakarta: Universitas Ahmad
Dahlan.
Yuliarti, Vivit & Mulyana, Olievia P. 2014. Hubungan antara Kecemasan
Menghadapi Pensiun dengan Semangat Kerja pada Pegawai PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Pusat Surabaya. Character Journal, Vol.3, No.2.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
INFORMED CONSENT
Saya, Klaudia Herba Ilona yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya saat ini sedang melakukan
penelitian tentang regulasi emosi dalam menghadapi masa pensiun pada karyawan
pria pekerja tunggal dengan anak yang masih sekolah. Penelitian ini merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi saya di Fakultas Psikologi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui regulasi emosi dalam
menghadapi masa pensiun pada karyawan pria pekerja tunggal dengan anak yang
masih sekolah. Proses pengambilan data akan dilakukan dengan metode
wawancara yang melibatkan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan topik yang
saya teliti. Selama wawancara berlangsung, mungkin akan ada hal yang membuat
anda merasa tidak nyaman karena perasaan saat mengingat pengalaman anda. Jika
anda tidak berkenan menceritakan pengalaman tertentu, maka anda berhak
menghentikan proses wawancara. Anda bebas mengungkapkan apa yang anda
pikirkan dan rasakan.
Proses wawancara akan direkam menggunakan recorder, dimana anda
mengetahui letak recorder tersebut secara terbuka. Wawancara akan dilakukan
secara pribadi dan waktu perlaksanaan wawancara akan disesuaikan dengan
keinginan anda. Demi kenyamanan dan privasi anda, saya menjamin kerahasiaan
data dan wawancara anda. Data dan wawancara hanya diketahui oleh saya sebagai
peneliti dan dosen pembimbing saya dengan menyamarkan data diri anda
menggunakan inisial.
Kesediaan anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai informan
akan sangat membantu saya sebagai peneliti dan kemajuan Ilmu Psikologi.
Manfaat juga akan dirasakan oleh karyawan pria pekerja tunggal lainnya,
keluarga, serta kerabat terdekat. Apablia anda bersedia, anda dapat membubuhkan
tanda tangan dan nama anda pada pojok kiri bawah halaman ini.
Atas kesediaan dan pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.
Responden Peneliti
…………………………….. Klaudia Herba Ilona
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
SG, 54 tahun
TABEL VERBATIM
No Verbatim Satuan Makna Satuan Makna Dipadatkan Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Sebelumnya mau nanya, di tempat
bapak bekerja itu ada menyediakan
program gak, program pensiun gitu
buat karyawan-karyawannya yang menjelang pensiun? Kalo yang
sekarang itu biasane nggak ada. Ini
tempat kerja saya kan udah tiga kali
ganti pemilik. Yang paling bagus tuh
yang pertama, yang pertama itu kan
Kompas, manajemennya Kompas itu
kantornya yang sekarang untuk Tribun
itu. Itu dulu terus Krismon itu, Krismon
itu terus ya tidak berhenti tapi apa ya
istilahnya, istilahnya rebutan sahamlah
istilahnya, yang lama dengan Kompas.
Ha terus Kompas lepas. Lepas terus itu
dikelola sendiri sampe 2004 meskipun
Kompas masih punya saham.. Tapi
tidak sebesar dulu? Iya tidak sebesar
dulu, tidak ikut mengelola. Nah 2004 itu
dulu dijual itu sama pemiliknya di
Radar Jogja bagian selatan, gabung
sama Jawa Pos segala itu sampe baru
setahun yang lalu, apa bulan Agustus ini
dibeli baru lagi ini manajemennya baru
lagi, yang sekarang kantornya di
Ringroad Utara itu, itu kantornya disitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
baru setahun ini Agustus tahun kemaren
itu. 2016 kemaren ya? Iya Agustus
2016. Berarti.. Berarti untuk
manajemen yang sekarang itu arahnya
bagus, tapi untuk program BPJS ha itu
katanya mau diurus tapi sampe sekarang
nggak, nggak, nggak… Itu kan manajemen sekarang perusahaannya
banyak, ada Century21, terus
STIEBANK, njuk terus pariwisata
Gedung Pariwisata, banyaklah yang di
Jogja itu. Ha itu mereka semua sudah
ikut BPJS. Bernas aja yang belum,
karena belum setahun dan belum
menghasilkan, istilahnya belum yaa
masih mencari-cari itu. Kalo yang lama-
lama itu ada program-program gitu,
persiapan pensiun BPJS Kesehatan,
BPJS itu kalo dulu belum kesehatan ya,
apa.. Askes itu? Iya Askes, tapi udah
tak ambil semua dah. Berarti
manajemen yang sekarang itu nggak
menyediakan program itu ya Pak? Belum, belum menyediakan. Oiya
belum menyediakan.. Seumpamanya
menyediakan saya udah nggak ikut.
Kalo dulu-dulu selalu ada program? Ada. Nah itu programnya seperti apa
Pak? Dulu ada jaminan kesehatan,
jaminan ya untuk hari tua itu, dulu tuh
dua, yang Askes sama Simfoni yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
nganunya di BNI dulu. Tabungan gitu
tiap bulan gitu nabung berapa nanti
diambilnya pas pensiun. Tapi dulu udah
tak ambil semua. Berarti programnya
dulu cuma Askes sama tabungan itu aja Pak? Iya. Itu berlaku seterusnya
maksudnya sampe seumur hidup? Enggak cuma selama masih bekerja,
cuma selama masih bekerja. Oh gitu..
Nanti kalo pensiun tabungannya boleh
di ambil. Oh jadi nabung selama
bekerja gitu buat tabungan di hari
tua nanti? Iya, istilahnya buat
pesangon. Pesangonnya kan sampe
sekarang beda. Kalo di Kompas tuh
bagus sekali itu, di Kompas itu
pesangonnya masa kerja kali gaji
pokok, kalo manajemen sekarang kan
enggak ya cuma empat kali gaji,
istilahnya bukan pesangon itu tali kasih
ya haha.. Iya ahahaha.. Ya cuma itu,
nggak ada program-program lainnya.1
Katanya rencananya ada BPJS
kesehatan sama tabungan seperti
Simfoni itu tadi, tapi sampe sekarang
realisasinya belum ada. Kalo perusahaan
CEO, yang satu CEOnya itu sudah. Oh
perusahaan yang lainnya itu ya. Iya
itu sudah. Karena ini baru aja jadinya
belum gitu. Iya baru aja di rekrut jadi
belum. Em ya terus menurut Bapak,
kalo manajemen sekarang kan
enggak ya cuma empat kali gaji,
istilahnya bukan pesangon itu
tali kasih ya haha.. Ya cuma itu,
nggak ada program-program
lainnya. (1)
Manajemen sekarang hanya
memberikan pesangon sebesar
empat kali gaji pokok dan tidak
ada tunjangan lain-lain. (1)
Manajemen sekarang
memberikan pesangon hanya
empat kali gaji pokok dan tidak
ada tunjangan. (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
pandangan Bapak mengenai masa pensiun itu seperti apa Pak? Pensiun
itu ya kalo saya yoo gimana ya ya kan
sudah umur ya, sudah umur, sudah tidak
produktif lagi,2 ya udah mau bagaimana
lagi. Saya nerimo lah gitu istilahnya
saya gitu. Kalo udah nggak dipake
perusahaan ya mau gimana lagi.3 Tapi
kalo untuk saya sendiri ya, untuk saya
sendiri di atas 60 saya masih mampu,
tapi saya batasi aja umur 60 udah
berhenti.4 Ada yang bapak takuti
nggak dari pensiun itu? Nggak ada
yang ditakuti. Udah pengen keluar aja. 5
Cuma istri saya sendiri yang belum siap.
Sebetulnya saya Januari ini sudah mau
keluar lho. Tapi istri saya yang enggak,
mbok wes nganu wae diteruske wae
ngopo, di rumah yo ngopo.6 Saya sama
istri punya kegiatan, masak itu terus di
titipkan. Nah kegiatan itu saya mau
mengembangkan itu gitu. Tapi istri saya
belum, belum.. Belum siap. Mindsetnya
beda, pola pikir istri saya itu beda e.
Kaya kalo punya usaha terus
dikembangkan sedikit-sedikit saya gitu,
sekarang usaha seadanya dulu, nanti
kalo ada ya dikembangkan-
dikembangkan gitu. Tapi istri saya tuh
wes gini aja yang penting dapet uang
untuk sangu anak-anak sekolah.7
Terus
Pensiun itu ya kalo saya yoo
gimana ya ya kan sudah umur
ya, sudah umur, sudah tidak
produktif lagi, (2)
ya udah mau bagaimana lagi.
Saya nerimo lah gitu istilahnya
saya gitu. Kalo udah nggak
dipake perusahaan ya mau
gimana lagi. (3)
Tapi kalo untuk saya sendiri ya,
untuk saya sendiri di atas 60
saya masih mampu, tapi saya
batasi aja umur 60 udah
berhenti. (4)
Nggak ada yang ditakuti. Udah
pengen keluar aja. (5)
Cuma istri saya sendiri yang
belum siap. Tapi istri saya yang
enggak, mbok wes nganu wae
diteruske wae ngopo, di rumah
yo ngopo. (6)
Saya sama istri punya kegiatan,
masak itu terus di titipkan. Nah
kegiatan itu saya mau
mengembangkan itu gitu. Tapi
istri saya belum, belum.. Belum
siap. Mindsetnya beda, pola
pikir istri saya itu beda e. Kaya
kalo punya usaha terus
dikembangkan sedikit-sedikit
saya gitu, sekarang usaha
Pensiun itu karena sudah
memasuki umur yang tidak
produktif lagi. (2)
Ya udah mau gimana lagi,
menerima kalo sudah tidak
dipakai perusahaan. (3)
Masih mampu bekerja diatas 60
tahun, namun memberikan
batasan untuk diri sendiri
bekerja sampai usia 60. (4)
Tidak ada yang ditakuti dari
pensiun malah ingin keluar, (5)
Istri yang belum siap dan
beranggapan bahwa lebih baik
meneruskan pekerjaan daripada
menganggur di rumah. (6)
Saya dan istri memiliki kegiatan
memasak masakan lalu
dititipkan. Saya ingin
mengembangkan usaha tersebut
sedikit demi sedikit namun istri
memiliki pemikiran yang
berbeda, yang penting
mendapatkan uang untuk sangu
anak-anak sekolah. (7)
Pensiun karena sudah memasuki
umur yang tidak produktif lagi.
(2)
Mau bagaimana lagi kalau sudah
tidak dipakai perusahaan. (3)
Masih mampu bekerja namun
membatasi diri sampai usia 60
tahun. (4)
Tidak takut pensiun dan ingin
keluar. (5)
Istri belum siap dan beranggapan
bahwa lebih baik meneruskan
pekerjaan daripada menganggur
di rumah. (6)
Memiliki kegiatan memasak lalu
masakan dititipkan dan ingin
mengembangkan usaha tersebut
namun istri memiliki pemikiran
yang berbeda dan merasa cukup
untuk memberikan uang saku
pada anak-anak. (7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
ketika Bapak.. Nah, bagaimana
bapak menyikapi itu? Maksudnya
kan Bapaknya udah mau menjelang
masa pensiun, nah terus Bapak sih
siap, tapi istrinya gak siap, terus
Bapak gimana menyikapinya? Yaudah saya jalani aja, saya kerja lagi.
Terus usahanya itu gimana? Jalan
terus juga. Mau dikembangin nggak?
Apa nanti nunggu Bapak udah pensiun? Ya tujuan saya memang tak
mau tak kembangkan, tapi saya masih
omong-omong terus sama istri saya.
Saya ngomong, aku ming punya waktu
setahun dua tahun, dadi arep
dipertahanke koyo ngene atau mau
dikembangkan gitu.8 Kalo saya itu
pengennya saya buka warung ya buka
warung apalah untuk sekedar, sekedar
po jual nasi rames po jual apa gitu.. Istri
saya itu pinter masak itu, kan setiap
nganu itu laris kok dagangan saya,
jualan saya, mesti habis terus. Kalo
nggak laku ya kembali. Tapi itu habis
terus. Selalu habis. Sebenernya dari itu
aja kalo diitung dari itu sebenernya
udah jalan lho untuk keuntungannya
udah keliatan gitu. Tapi istri saya tuh
kadang-kadang kan istilahnya sekarang
dapet uang 100 ya, nanti belanjanya 150
hahaha.. Kadang-kadang gitu, nanti kalo
seadanya dulu, nanti kalo ada ya
dikembangkan-dikembangkan
gitu. Tapi istri saya tuh wes gini
aja yang penting dapet uang
untuk sangu anak-anak sekolah.
(7)
Tapi saya masih omong-omong
terus sama istri saya. Saya
ngomong, aku ming punya
waktu setahun dua tahun, dadi
arep dipertahanke koyo ngene
atau mau dikembangkan gitu.
(8)
Tapi saya masih membicarakan
terus dengan istri, saya hanya
punya waktu setahu dua tahun,
mau dipertahankan kaya gini
atau mau dikembangkan. (8)
Saya sudah siap pensiun sejak
Membicarakan dengan istri
bahwa waktu yang dimiliki hanya
setahun dua tahun, mau
dipertahankan atau
dikembangkan. (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
saya tanya, lho piye kok ngene. Ha ini
kan entuk murah, untuk… Sesuk ha… Pas dapet murah gitu. Kalo pensiun saya
sudah siap sejak berapa puluh tahun,
sebelum dari Kompas itu kan Kompas
berakhir itu kan krismon9 terus 2004 itu
di PHK. Di PHK semua saya dapet
pesangon, terus karena saya dipake lagi
pesangonnya dikasihkan separo. 2004
terus manajemen dari Radar Jogja itu.
Nah saya sebenernya udah siap sejak
itu. Sejak 2004 saya sudah siap,
pesangon itu mau tak buat modal
mengembangkan jahitnya istri saya atau
usaha makanan itu.10
Tapi ya itu pola
pikir istri ya tu gini, aku nek ngontrak
usaha, ngontrak iyo nek laris, nek ora
ilang uangnya gitu. Usaha kalo punya
sodara rumahnya di tepi jalan nah disitu
aja, mikirnya gitu itu istri saya. Dia
mikirnya kalo sampe kontrak gitu ha itu
belum sampe dia.11
Padahal kalo usaha
gitu kan harus ngontrak ya. Sekarang
kan banyak ruko-ruko kecil. Saya tuh
kalo pulang belanja sama istri tuh
kadang tak ajak mampir ke yaitu
warung-warung kecil itu lho. Nah terus
saya omong-omong sama yang punya
ini ngontraknya berapa, yaitu istri saya
tak ajak ngontrak, ternyata yo murah yo
ngontrak. Tapi tetap belum berani.12
Kalo pensiun saya sudah siap
sejak berapa puluh tahun,
sebelum dari Kompas itu kan
Kompas berakhir itu kan
krismon. (9)
Sejak 2004 saya sudah siap,
pesangon itu mau tak buat
modal mengembangkan jahitnya
istri saya atau usaha makanan
itu. (10)
Tapi ya itu pola pikir istri ya tu
gini, aku nek ngontrak usaha,
ngontrak iyo nek laris, nek ora
ilang uangnya gitu. Usaha kalo
punya sodara rumahnya di tepi
jalan nah disitu aja, mikirnya
gitu itu istri saya. Dia mikirnya
kalo sampe kontrak gitu ha itu
belum sampe dia. (11)
Padahal kalo usaha gitu kan
harus ngontrak ya. Sekarang kan
banyak ruko-ruko kecil. Saya
tuh kalo pulang belanja sama
istri tuh kadang tak ajak mampir
ke yaitu warung-warung kecil
itu lho. Nah terus saya omong-
omong sama yang punya ini
ngontraknya berapa, yaitu istri
berapa puluh tahun, sejak
Kompas berakhir pada saat
krismon. (9)
Sejak 2004 sudah siap dan
pesangon akan dijadikan modal
untuk mengembangkan usaha
jahit istri atau usaha makanan.
(10)
Pola pikir istri yaitu jika
mengontrak dan laris gapapa,
tapi kalo enggak uangnya
hilang. Kalo punya sodara
rumahnya ditepi jalan bisa
digunakan untuk usaha. Istri
belum terpikirkan untuk
mengontrak. (11)
Jika membuka usaha harus
mengontrak. Sekarang sudah
banyak ruko kecil. Ketika
pulang belanja, saya mengajak
istri mampir ke warung-warung
kecil dan mengobrol dengan
pemiliknya. Ternyata murah
namun istri tetap belum berani.
(12)
Sudah siap pensiun sejak Kompas
berakhir saat krismon. (9)
Sejak 2004 sudah siap dengan
pesangon dijadikan modal untuk
mengembangkan usaha jahit istri
atau usaha makanan. (10)
Istri berpikir bahwa mengontrak
dan laris tidak masalah, namun
jika tidak uangnya akan hilang.
Jika punya saudara yang
rumahnya ditepi jalan bisa
digunakan untuk usaha. (11)
Untuk membuka usaha perlu
mengontrak. Mengajak istri
mengobrol dengan pemilik
warung-warung kecil. Kontrak
ternyata murah namun istri tetap
belum berani. (12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
Lalu, ketika 2004 itu Pak sebelum itu,
Bapak siap kan setelah itu kan
setelah 2004. Iya. Waktu itu waktu
Bapak mau di PHK itu kaya ada
pemberitahuan sebelumnya gitu gak? Atau desas-desus gitu? Ada, oo ada
iya. Nah itu gimana Pak? Itu tuh
malah bosnya itu konsultasinya sama
saya. Ohhhh… Itu bosnya itu usianya
jauh dibawah saya, dulu saya masuk
disitu itu dia masih SMA. Ooo.. Ya
saya usianya juga belum 30 itu, saya
kerja disitu dia masih SMA. Seperti
teman gitu lho. Nah dia itu malah
dekatnya sama saya, jadi dia konsultasi
gitu, pie Pak Kelik, aku entuk tawaran
ngene nek cah-cah kae tak PHK piye.
Ya kalo memang udah gak produktif,
kerja sakenaknya yo rapopo. Nah
kekeliruannya bos saya dulu itu yang
ngambil, yoweslah sik tak jupuki sik
bodo-bodo ning manut. Emmmmm… Nah itu, kekeliruannya disitu, itu
banyak pinter-pinter semua, orang-
orang pinter semua itu banyak di PHK,
diambil cuma ya yang penting manut
karo aku istilahnya gitu. Oh gitu.. Kalo
saya dinganu itu wah iki seng kae, kae,
kae gitu saya udah tau. Oh gitu. Tapi
saya dulu dipertahankan gitu, jabatan
saya dulu kan Kasi. Kasi? Kepala
saya tak ajak ngontrak, ternyata
yo murah yo ngontrak. Tapi
belum berani. (12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
Seksi.. Oh Kepala Seksi.. Iya atau
Kepala Bagian. Bagian pracetak di
Kompas itu. Berarti waktu itu Bapak
nggak masuk dalam daftar PHK itu
ya? Enggak, nggak masuk, malah tau
yang mau di PHK itu siapa-siapa aja,
jadi mentalnya nggak nganu, ada yang
di PHK gitu saya tenang-tenang aja.
Nggak masuk data, yang lainnya agak
goyah gitu saya tenang-tenang saja
soalnya nggak ikut. Terus ketika itu
tuh Bapak tau nggak di PHK tapi
malah jadi siap itu gimana? Kondisi
korannya sudah seperti itu nggak
bakalan maju, nggak bisa berkembang
cuma bisa bertahan. Nggak bisa sedulu
lagi.13
Wong itu dah apa ya istilahnya,
gaji itu tunjangan-tunjangan itu udah
dihapus semua, yang ada cuma gaji
pokok. Tunjangan di Kompas itu ada
tunjangan kemahalan, tunjangan
kesehatan, tunjangan jabatan, terus
tunjangan trasportasi itu hilang semua.
Cuma gaji pokok aja ya? Iya, kalo
dulu tuh manajemennya gaji pokoknya
sedikit tunjangannya banyak, itu untuk
menghindari kalo PHK itu. PHK kan… Berapa kali gaji pokok. Iya, kan masa
kerja kali gaji pokok. Ya itu saya kan
terus setelah 2004 berjalan itu wah wes
ora bakal maju. Wes siap-siap. Rencana
Kondisi korannya sudah seperti
itu nggak bakalan maju, nggak
bisa berkembang cuma bisa
bertahan. Nggak bisa sedulu
lagi. (13)
Kondisi korannya sudah seperti
itu, tidak akan maju dan
berkembang, hanya bisa
bertahan, tidak bisa seperti dulu.
(13)
Kondisi koran tidak akan maju
dan berkembang, hanya bisa
bertahan, tidak bisa seperti dulu.
(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
malah saya mau keluar malahan. Pas
2004 itu? Ya enggak, pas berjalan 2004
berjalan itu. Wah wes gak maju. Tapi ya
istri saya itu ya mbok dipertahanke
wong ning omah yo ngopo istilahnya
gitu. Tujuan saya pesangon saya yang
separo tak ambil untuk modal, wong
yang separo udah dijadikan itu rumah
yang belakang mbak. Ohh.. Waktu itu
masih banyak itunya apanya
pesangonnya. Kalo dinilai sekarang ya
udah nggak ada harganya, udah nggak
ada nilainya. Hehehe… Hehehe wong
buat bangun apa ningkat di belakang itu
apa.. Bisa.. Bisa.. Itu yang manajemen
2004, kalo yang manajemen sekarang
udah amburadul. Iya.. Em, terus relasi
Bapak sama temen-temen kerja di kantor gimana? Bagus saya.
Temennya masih sama kaya yang dulu apa udah pada ganti? Yang kaya
dulu tinggal berapa ya, satu.. dua.. Kalo
yang satu bagian ya sama saya ya
tinggal satu. Ya itu mbak, pada nggak
bertahan lama. Pada nggak betah ya?
Pada nggak betah sama gaji kecilnya.
Kan masih muda kebetulan yang
diambil kemarin itu kan S1 dari ISI
Design Grafis, ha mereka cuma untuk
belajar aja di situ, larinya ke Jakarta.
Kaya buat cuma nyari pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
aja gitu? Iya kaya cuma cari..yang di
Tribun itu dua, Harian Jogja itu satu, di
KR satu. Setiap kali masuk, belajar ya
sekarang saya pertama kan pertamanya
nyarinya S1, terus Diploma. Diploma
bablas semua. Terus SMK, kalo SMK
itu SMK yang itu yang di.. Bugisan?
Iya Bugisan itu dua itu bertahan sampe
sekarang. Yang penting kan tau seni kan
disini, kalo teknologi kan bisa
dipelajari, kalo seni kan ya… Kaya
udah mendarah daging gitu ya Pak?
Iya. Terus berarti ee setelah kejadian
PHK itu, terus makin kesini Bapak
ada penurunan minat sosial di kantor nggak? Minat sosial yang piye
maksude? Jadi yang kaya jadi apa ya,
udah jadi kaya ya semuanya menurun gitu lho. Oooh, enggak.
Enggak ada? Gak ada, berjalan biasa
saja. Malah kalo saya semangatnya
menurun nanti temen-temen saya down
juga. Saya kadang-kadang mikir, saya
itu apa dinggo panutan po yo.14
Kadang-
kadang gitu, kalo saya libur ya kaya
kalo natal kemarin saya libur minta izin
tiga kali, padahal sebelum-sebelumnya
nggak libur. Temen saya juga nggak
libur. Saya libur tiga hari, meri. Besok
minggu itu ada yang minta libur
seminggu, cuti. Ha kowe wae libur
Gak ada, berjalan biasa saja.
Malah kalo saya semangatnya
menurun nanti temen-temen
saya down juga. Saya kadang-
kadang mikir, saya itu apa
dinggo panutan po yo. (14)
Wong saya kalo sampe nggak
masuk itu kan beban pekerjaan
Tidak ada perubahan, berjalan
seperti biasa. Jika semangatnya
menurun nanti temen-temen
down juga, saya terkadang
berpikir apa saya sebagai
panutan. (14)
Saya kalau nggak masuk kerja,
beban temen-temen bertambah
karena beban saya dibagi. Saya
Berjalan seperti biasa, tidak ada
perubahan. Jika semangat
menurun maka temen-temen akan
down karena berpikir sebagai
panutan. (14)
Merasa kasihan karena jika tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
telung dino mosok aku ra oleh libur,
gitu. Saya tanya alasan gitu, kan dia
masih bujangan. Ngopo koe prei suwe-
suwe. Wong kowe wae prei aku ra oleh
prei, ha gitu. Wong saya kalo sampe
nggak masuk itu kan beban pekerjaan
temen-temen itu kan bertambah. Beban
kerja saya jadi beban teman-teman,
dibagi temen-temen. Saya kasihannya
kan gitu. Dan pekerjaan itu kan harus
selesai tidak bisa ditinggal. Koran itu
kan deadline ya, tidak bisa ya kerja wah
iki kok awakku ra penak yo, dah tak
garap sesuk. Ha gak bisa kaya gitu itu,
harus jadi hari itu juga harus jadi. Lebih
cepet lebih baik. Itu bedanya kerja di
koran.15
Lalu bagaimana Bapak
memandang masa dewasa akhir?
Dewasa akhir tuh masa-masa seusia
50an keatas. Menurut bapak dalam
usia-usia gitu tuh gimana, seseorang dalam segala hal? Ya saya berpikiran
yang penting tuh pada anak kok. Kalo
anak saya udah, udah sekolah bagus,
udah kerja.16
Yang saya tekankan sama
K dan adiknya itu kan gitu, bapak raiso
ninggali harta mung kowe tak sekolahku
semampu bapak, syukur kowe iso pinter
entuk beasiswa, iku kan nilai plus nggo
kowe. Tak usahake koe kudu sekolah
kuliah. Istilahnya nggo sangu urip.17
temen-temen itu kan bertambah.
Beban kerja saya jadi beban
teman-teman, dibagi temen-
temen. Saya kasihannya kan
gitu. Dan pekerjaan itu kan
harus selesai tidak bisa
ditinggal. Koran itu kan
deadline ya, tidak bisa ya kerja
wah iki kok awakku ra penak
yo, dah tak garap sesuk. Ha gak
bisa kaya gitu itu, harus jadi hari
itu juga harus jadi. Lebih cepet
lebih baik. Itu bedanya kerja di
koran. (15)
Ya saya berpikiran yang penting
tuh pada anak kok. Kalo anak
saya udah, udah sekolah bagus,
udah kerja. (16)
Yang saya tekankan sama K dan
adiknya itu kan gitu, bapak raiso
ninggali harta mung kowe tak
sekolahku semampu bapak,
syukur kowe iso pinter entuk
beasiswa, iku kan nilai plus
nggo kowe. Tak usahake koe
kudu sekolah kuliah. Istilahnya
nggo sangu urip. (17)
kasihan dan pekerjaan itu kan
harus selesai tidak bisa
ditinggal. Koran itu deadline ya,
tidak bisa dikerjakan besok,
harus jadi hari itu juga. Lebih
cepat lebih baik, itu bedanya
kerja di koran. (15)
Saya berpikiran yang penting
adalah anak. Anak sudah
sekolah bagus dan sudah kerja.
(16)
Yang ditekankan pada K dan
adiknya adalah bapak tidak bisa
memberikan harta, hanya
menyekolahkan semampu
bapak. Syukur pintar dan bisa
mendapatkan beasiswa, itu
menjadi nilai plusmu. Bapak
mengusahakan kamu harus
sekolah untuk bekal hidup. (17)
masuk kerja, beban pekerjaan
akan dibagi rata oleh teman-
teman lain. Koran itu deadline,
tidak bisa ditinggal dan
dikerjakan besok, harus jadi hari
itu juga. Lebih cepat lebih baik.
(15)
Anak yang terpenting, selesai
sekolah dengan baik dan bekerja.
(16)
Menekankan pada kedua anaknya
bahwa tidak bisa memberikan
harta, hanya mampu
menyekolahkan. Jika
mendapatkan beasiswa itu nilai
plus untuk anak. Mengusahakan
supaya anaknya bisa sekolah
untuk bekal hidup. (17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
340
341
342
343
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
Bapak saya juga gitu, kerja di
percetakan Kanisius itu juga gitu, koe
nek iso uripmu ki luweh apik timbang
aku. Ya saya ke K dan adiknya juga
gitu. Terus di usia Bapak yang udah
di usia madya ini, ee apa yang Bapak minati? Ya saya cuma ini, kalo anak-
anak udah kerja, saya nggak mau
membebani, saya mau usaha itu, istri
saya juga udah ngomong kalo besok nek
anak-anak wes kerjo, ngontrak nggo
usaha trus omah kene rasah didol,
dikontrake. Istri saya sudah begitu.18
Saya nggak terus menyikapi wah nek
usia tua terus nggak ada pekerjaan, terus
ya saya nggak mikir nek apa ya istilah e
ngenes gitu, saya nggak mikir sejauh
itu.19
Malah saya tuh punya pikiran kalo
anak-anak saya kerja di luar kota. Saya
kalo punya motor bagus nanti ke sana
naik motor.20
Saya kan punya adik di
Purwoketo dan Cilacap. Saya kalo
kesana naik motor lho. Sampe
sekarang? Iya sampe sekarang, bulan
September yang lalu tuh sama K, terus
natal kemarin saya sama adiknya naik
motor. Oh yang libur tiga hari itu?
Iya, libur tiga hari itu saya kesana naik
motor. Temen-temen saya katanya wes
wong tuo kok yo numpak motor mbok
dieman awake di eman ragane. Tapi
Kalo anak-anak udah kerja, saya
nggak mau membebani, saya
mau usaha itu, istri saya juga
udah ngomong kalo besok nek
anak-anak wes kerjo, ngontrak
nggo usaha trus omah kene
rasah didol, dikontrake. Istri
saya sudah begitu. (18)
Saya nggak terus menyikapi
wah nek usia tua terus nggak
ada pekerjaan, terus ya saya
nggak mikir nek apa ya istilah e
ngenes gitu, saya nggak mikir
sejauh itu. (19)
Malah saya tuh punya pikiran
kalo anak-anak saya kerja di
luar kota. Saya kalo punya
motor bagus nanti ke sana naik
motor. (20)
Tapi saya seneng menikmati.
Kan nggak perlu banter-banter,
kecepatan nggak perlu di atas
80, saya menikmati naik motor
itu, saya tujuannya ya itu. (21)
Jika anak-anak sudah kerja, saya
dan istri tidak akan membebani.
Saya dan istri akan mengontrak
untuk usaha dan rumah ini tidak
di jual tapi di kontrakan. (18)
Saya tidak menyikapi usia tua
dengan merasa ngenes jika tidak
ada pekerjaan. Saya tidak
berpikir sejauh itu. (19)
Saya mempunyai pikiran jika
anak-anak bekerja di luar kota
dan saya memiliki motor bagus,
saya akan ke sana naik motor.
(20)
Saya senang dan menikmati
naik motor, kecepatan tidak
perlu di atas 80. Tujuannya kan
itu. (21)
Tidak akan membebani anak
ketika anak sudah bekerja.
Mengontrak bersama istri untuk
membuka usaha dan rumah ini
akan dikontrakan. (18)
Tidak menyikapi masa tua dengan
ngenes jika tidak ada pekerjaan.
(19)
Mengunjungi anak yang bekerja
di luar kota menggunakan motor.
(20)
Tujuan naik motor agar senang
dan menikmati dengan kecepatan
tidak perlu di atas 80. (21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
372
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
400
401
402
403
404
saya seneng menikmati. Kan nggak
perlu banter-banter, kecepatan nggak
perlu diatas 80, saya menikmati naik
motor itu, saya tujuannya ya itu.21
Kalo
kesel ya istirahat yaudah, buat ke tempat
adik. Saya bilang sama anak-anak saya,
kowe nek pengen uripmu penak, carilah
pekerjaan di luar Jogja. Nek ning Jogja
kowe pekerjaane ning Jogja bagus
hasilnya bagus, yaudah kowe ning Jogja
rapopo, tapi kalo ning Jogja mung jadi
buruh ya jangan. Saya kasih tau anak
saya kan cowok semua, kalo cewek ya
beda ya. K itu juga udah bilang cen
tujuanku ora ning kene kok aku ra ning
Jogja. Dari dulu minatnya emang
disitu Pak? Disitu piye? Maksudnya
tuh kaya suka naik motor. Enggak
naik motor tuh baru-baru aja. Saya kan
dulu dari apa ya SMA, mahasiswa
nggak, nggak sampe selesai itu kan di
anu, suka menulis.22
Oh suka nulis?
Iya, penyair kan kalo tahun 80an
namanya. Dulu Bernas waktu tahun
80an belum lahir ya, itu kan di depan
Santa Maria kantornya. Ohh ya.. Itu
saya masih SMA itu. Tapi udah ikut di
Bernas nulis-nulis gitu? Iya nulis-nulis
itu terus bosnya itu, wes kowe ngantu
to, bantu di sini aja. Tidak sebagai
karyawan tetap tapi kalo nganu dapat
Naik motor tuh baru-baru aja.
Saya kan dulu dari apa ya SMA,
mahasiswa nggak, nggak sampe
selesai itu kan di anu, suka
menulis. (22)
Naik motor baru-baru saja, dulu
sejak SMA lalu mahasiswa dan
nggak selesai, suka menulis.
(22)
Baru-baru ini naik motor. Dulu
sukanya menulis. (22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
honor. Yaudah cuma gitu sampe lulus
SMA. Terus sampe tahun 90an di
Kompas itu. Terus jadi karyawan tetep.
Pas tahun 90 itu ya? Iya. Sampe
sekarang masih nulis-nulis atau? Enggak, saya nulis tuh K pas menikah
itu berhenti. Ya opo ya disitu tuh tidak
ada apa, tidak ada istilahnya nggak ada
nganu ya pergi terus gitu, kan
komunitas kan nggak pernah di rumah.
Makanya itu tak kasih nama KS.
Kenapa Pak artinya haha.. Itu
mengenang janji saya, kan saya dulu
kan wes aku nek wes menikah itu tak
tinggalke dunia itu. Makanya sudah
untuk mengenang janji saya sama istri
saya gitu. Ooo.. Meskipun dulu waktu
menikah istri saya tak tinggal, disitu di
rumah ini sendiri. Ini beli ini kan saya
belum menikah kan udah punya rumah
ini, terus menikah tak ajak ke sini. Itu
saya kerja, begitu selesai kerja saya
tidak pulang ke rumah tapi.. Kumpul
dulu.23
Ya itu istri saya, mbok dikurangi
kan sudah punya istri.24
Nah itu saya
kurangi pelan-pelan. Ooo.. Bagaimana
Bapak menyesuaikan itu? Itu kan
sebenernya kesenengannya Bapak. Iya kesenengan saya itu. Nah
bagaimana menyesuaikan bahwa
sekarang ya udah bekeluarga kaya
begitu selesai kerja saya tidak
pulang ke rumah tapi.. Kumpul
dulu. (23)
Ya itu istri saya, mbok
dikurangi kan sudah punya istri.
(24)
Ya kan saya mundurnya pelan-
pelan to jadi nggak begitu
kerasa ya, nah itu kebetulan
momentnya juga ada yang
sahabat saya meninggal. (25)
Selesai bekerja saya tidak
pulang ke rumah tetapi kumpul
dulu (23)
Istri saya bilang dikurangi kan
sudah beristri. (24)
Saya mundur pelan-pelan jadi
nggak begitu kerasa, kebetulan
ada moment juga sahabat saya
meninggal. (25)
Selesai bekerja tidak pulang ke
rumah, kumpul dulu. (23)
Istri bilang untuk dikurangi
karena sudah beristri. (24)
Mundur pelan-pelan sehingga
tidak terasa. (25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
gitu. Ya kan saya mundurnya pelan-
pelan to jadi nggak begitu kerasa ya,
nah itu kebetulan momentnya juga ada
yang sahabat saya meninggal,25
yang
dulu kan saya di komunitas itu
menerbitkan majalah, itu dibiayai
dewan kesenian haitu temen saya itu
udah meninggal. Ya usianya belum
begitu anu, tapi kakak saya itu. Lebih
tua? Iya lebih tua dari saya, senior saya
itu meninggal. Yaudah itu moment
untuk nganunya yang temen saya itu
yang di namanya yang dipake itu, yang
terkenal, haitu meninggal ya uwes. Tak
tutup saja majalahnya itu. Itu
perasaannya Bapak gimana waktu
itu? Disatu sisi itu kesenengan, disatu
sisi memang harus pelan-pelan berhenti? Ya sempet anu ya apa ya
istilahnya sempet down juga.26
Pak T itu
juga saya kenal baik sama dia, kumpul-
kumpulnya sama Pak T itu dulu. Ya
terus meninggal itu, nama temen saya
RS ya terus dulu terkenal di Jogja itu.
Nah terus meninggal momentnya itu
dah terus berhenti total saya, terus fokus
kerja. Meskipun kerja, saya kan bisa
menulis, kegiatan saya kan di komunitas
seni itu kan kadang-kadang nulis untuk
Bernas nya itu. Kalo pengen ketemu
sama temen ya saya datang, nanti
Ya sempet anu ya apa ya
istilahnya sempet down juga.
(26)
Oh enggak cuma berapa hari itu.
(27)
Ya sempet down juga. (26)
Oh hanya beberapa hari. (27)
Sempat down. (26)
Hanya beberapa hari. (27)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
hasilnya tak kasihkan redakturnya dah
itu ya hanya untuk mengobati rasa
kangen. Itu Bapak waktu down itu
terus gimana? Apa untuk beberapa
lama gitu. Oh enggak cuma berapa
hari27
itu pas ditinggal meninggal itu.
Oh karena ditinggal meninggal itu?
Iya, ditinggal meninggal terus apa ya
istilahnya, pekerjaan saya kan di sini,
terus yang ini kan temen saya, istilahnya
yang dipake sama dewan kesenian kan
temen saya, saya suruh bantu. Meskipun
yang bekerja saya, dia cuma namanya
aja. Oh gitu.. Waktu itu waktu
temennya Bapak meninggal itu
Bapak udah menikah belum? Menikah itu baru berapa bulan. Oh
baru-baru menikah. Wong ini K lahir
aja saya masih aktif juga kadang-
kadang. Oh masih dikit-dikit. Iya
dikit-dikit tak tinggal. Nah ini, setelah
itu saya kan kerja di LSM, di opo yo, di
penelitian dan penerbitan. Saya di
penerbitannya, ngurusi penerbitannya.
Itu nek diterbitkan buku-buku itu. Hasil
penelitian itu diskusikan habis itu jadi
buku. Nah saya yang nggarap buku-
bukunya itu. Ha itu mengurangi rasa
down saya ya itu.28
Itu disitu Bapak
kerja tetap atau gimana? Itu Bapak udah di Kompas kan? Iya, istilahnya
Saya di penerbitannya, ngurusi
penerbitannya. Itu nek
diterbitkan buku-buku itu. Hasil
penelitian itu diskusikan habis
itu jadi buku. Nah saya yang
nggarap buku-bukunya itu. Ha
itu mengurangi rasa down saya
ya itu. (28)
Saya dipenerbitan mengurus
hasil penelitian dan
mengerjakan buku-bukunya.
Saya mengurangi rasa down.
(28)
Mengurus penerbitan buku-buku
hasil penelitian mengurangi rasa
down. (28)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
498
499
500
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
ya sampingan kan kalo di LSM itu kan
kerjanya itu kan nggak nganu, istilahnya
yang penting pekerjaannya jadi gitu. Iya
kan nggak harus masuk ya. Iya kan
nggak harus ada ikatan apa-apa, itu kan
ya cuma iki mengko ning kene gaweane
iki. Gaweane iki aku njaluk waktu
misalnya buku, iki satu bulan dadi. Gitu.
Ooo.. Jadi tidak terikat saya harus kerja
masuk jam berapa pulang jam berapa.
Bebas gitu ya. Iya. Wong kadang saya
tuh pulang selesai di Bernas itu kan dulu
saya masuknya jam 4 ya, jam 4 sampe
kadang jam 12 jam 1 itu nggak pulang
langsung ke kantor itu LSM itu. Malem
itu? Iya malem. Terus nggarap buku itu
sampe pagi. Terus pulang. Itu awal-awal
menikah tuh gitu. Sampe berapa tahun
itu Pak? Sampe K lahir itu. Oh sampe
K lahir. Itu berapa lama? Ya cuma
setahun ya, saya menikah kan 93 K lahir
kan 94. Sampe K lahir tapi kadang-
kadang itu masih berlangsung terus. Itu
tuh dulu kan kalo nganu, itu dulu saya
pasang telpon ini kan gara-gara nganu,
ini kalo nggak denger suara saya belum
tidur. Kecilnya itu. Ooo.. Si K nya?
Iya. Terus itu telpon ke kantor saya
terus tak ajak omong baru bisa tidur.
Ooo hahaha.. Terus menurut Bapak,
Bapak merasa mencapai usia karir
puncak karir tuh ya itu, pas
belum menikah ya saya merasa
puncak karir. (108)
saya dulu 2 bulan sebelum
menikah mau dipindah. (109)
Saya merasa puncak karir tuh ya
pas belum menikah ya. (108)
saya dulu 2 bulan sebelum
menikah mau dipindah. (109)
Puncak karir saat belum menikah
(108)
2 bulan sebelum menikah mau
dipindah. (109)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
tuh usia berapa Pak? Usia berapa,
puncak karir tuh ya itu, pas belum
menikah ya saya merasa puncak karir.108
Sebelum menikah sampe awal-awal
menikah ya. Saya sebe.. Em saya dulu 2
bulan sebelum menikah mau dipindah.
Dulu Timtim masih gabung Indonesia
ya. Tahun 93 saya menikah itu Juni ya,
Juni. Dua bulan sebelum itu saya mau
dipindah ke Timtim. Itu kan Kompas
kan buka koran di sana itu namanya
STT Suara Timor Timur ya buka di sana
saya mau dipindah di sana untung
ngurusi yang di Timtim itu. Saya bilang,
lho ini saya bulan Juni itu menikah Pak,
mosok saya tak tinggal. Yaudah nunggu
aja nanti setelah nganu. Saya ditawari
tiga kali sama Kompas, kalo saya ikut
Kompas mau ditawari terus mau ya
hidup saya tidak seperti ini.110
Itu
Tribun, bos Tribun yang sekarnag itu
seangkatan saya itu. Itu mau dipindah-
pindah. Oh mau dipindah-pindah
jadi.. Iya itu dulu pertama kali di
Bernas terus dipindah ke Aceh. Aceh
kena tsunami. Yang 2006 itu? Iya.
Terus dia pindah ke Palembang. Terus
ini sekarang di…. Jogja ya? Iya Jogja,
Tribun Jogja ini. Kalo dulu saya di
Timtim, tapi ke daerah timur terus saya
tuh. Timtim sama Kupang tawarannya
Saya ditawari tiga kali sama
Kompas, kalo saya ikut Kompas
mau ditawari terus mau ya
hidup saya tidak seperti ini.
(110)
Di samping K masih kecil, saya
merasa disini tuh udah nyaman.
(111)
Saya ditawari tiga kali sama
Kompas, kalo saya ikut Kompas
mau ditawari terus mau ya
hidup saya tidak seperti ini.
(110)
Di samping K masih kecil, saya
merasa disini tuh udah nyaman.
(111)
Ditawari 3 kali sama Kompas,
kalua ikut hidup tidak seperti ini
(110)
Di samping anak masih kecil,
disini sudah nyaman (111)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
itu tuh. Oh yaya.. Tapi ditolak semua
ya itu? Iya tolak semua. Karena
memang lebih.. Di samping K masih
kecil, saya merasa disini tuh udah
nyaman.111
Oh gitu.. Gajinya di Bernas
dulu gajinya sama PNS tuh tinggi saya
lho. Tapi dulu? Waktu sama
Kompas? Iya dulu waktu dibeli sama
Kompas itu. Saya merasa udah nyaman
itu tuh udah nyaman, disamping itu saya
masih bisa beraktivitas yang dapat duit.
Yang LSM itu ya? Iya. Saya nggak
mengira kalo seperti ini. Berarti kalo
pensiun cuma dapet pesangon yang
dari tabungan itu aja? Iya cuma dari
itu aja. Itu udah tak ambil semua lho.
Kalo manajemen sekarang tuh
manajemen sekarang tuh pesangonnya
cuma empat kalo gaji. Tapi itu belum
diambil? Belum diambil. Belum
diberikan karena kan belum keluar. Oh
ya.. Kalo yang dulu tuh udah tak ambil
semua dari askes itu tak ambil, terus
jamsostek dulu bukan askes nah itu
jamsostek udah tak ambil, terus simfoni
udah tak ambil. Itu tahun? Pas 56 itu?
Pas Bapak usia 56? Enggak sebelum
itu malah setelah setelah 2004 itu. Oh
setelah 2004. 2004 berjalan, terus kan
manajemen manajemen itu ada
perubahan haitu to terus jamsostek udah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
591
592
593
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
nggak mampu bayarin, kalo mau
diambil ya silahkan, kalo mau
diteruskan ya bayar sendiri. Yaudah tak
ambil. Simfoni dulu juga gitu, simfoni
dulu kan separo dari karyawan separo
dari perusahaan. Ya manajemen yang
baru itu nggak mampu. Emm.. Kalo
mau diteruskan ya biaya sendiri, kalo
mau gak ya diambil. Ya saya ambil. Itu
aja, sekarang udah nggak ada itu. Lha
itu aja cuma itu mau peralihan BPJS itu,
dari Jamsostek sama BPJS. Berarti
baru-baru ini ya? Iya baru berapa
tahun ini. Lalu Bapak ee Bapak
mengerti nggak kebutuhan sekolah anak-anak tuh apa aja? Ya tau. Tau,
lalu untuk bakat-bakat yang anak-
anak miliki itu Bapak memberikan
fasilitas nggak? Untuk
mengembangkan bakatnya, untuk sekolahnya? Kalo dari segi materi saya
nggak nggak bisa nganu ya, paling saya
cuma menasehati kalo kamu mau masuk
ke sini nanti ini, cuma itu. Kalo materi
semampu saya, cuma itu. Nah kebetulan
ini anak saya ini kan nggak ada anu
semua, nggak ada bakat di olahraga, apa
harus ngeleske olahraga, sek kecil juga
gitu, dia di musik juga enggak tapi yang
kecil malah mintanya di jurnalistik. Oh
ikut Bapak? Iya wong itu kan saya
Enggak ada perubahan e,
Merasa biasa saja, tidak ada
perubahan. (29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
622
623
624
625
626
627
628
629
630
631
632
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
650
651
652
653
suruh daftar di STAN aja kan ada
beasiswa ya, tapi dia maunya di
jurnalistik gitu lho. Saya cuma itu
menasehati kalo kamu masuk jurusan
ini nanti akibatnya gini. Kalo untuk
biaya ya semampu saya tak usahakan.
Terus, apasih yang Bapak sadari
entah pas 2004 atau pas Bapak
pensiun, pas kaya udah mau pensiun,
mungkin ngerasa kaya wah udah
nggak dipake lagi, yang dirasain gimana? Enggak ada perubahan e,
merasa biasa aja e.29
Em berarti emang
sebelum 2004 itu juga biasa aja?
Biasa aja. 2004 itu ada PHK terus 2004
jalan saya masih bekerja terus sampe
sekarang bekerja terus itu nggak ada
beban apa-apa e. Kalo saya mau
pensiun, saya tuh malah mau keluar
pengen keluar tuh sudah lama.30
Pengen
usaha sendiri kan udah nggak maju.
Saya sudah merasa nggak maju.
Bertahun-tahun cuma dapat gaji sekian
terus kan.31
Nggak ada perubahan ya..
Ya kalo di media itu ada dua jalan ya,
mau jalan yang lurus atau mau bengkok.
Kalo mau bengkok kamu bisa kaya. Jadi
wartawan itu kan ada dua, lurus cuma
gaji tok atau yang mafia ikut mafia itu.32
Tapi saya nggak mau, udah saya di
kantor aja.33
Kasian keluarga saya Saya
merasa biasa aja e (29)
Kalo saya mau pensiun, saya
tuh malah mau keluar pengen
keluar tuh sudah lama. (30)
Saya sudah merasa nggak maju.
Bertahun-tahun cuma dapat gaji
sekian terus kan. (31)
Jadi wartawan itu kan ada dua,
lurus cuma gaji tok atau yang
mafia ikut mafia itu. (32)
Tapi saya nggak mau, udah saya
di kantor aja. (33)
Kasian keluarga saya. Saya
merasa kalo anak-anak saya kok
tak kasih makan dengan
keringet saya itu hasilnya kan
baik. Saya merasa gitu. Jadi
saya dah nggak macem-macem
aja. (34)
saya tuh malah udah lama sekali
pengen udah, jenuh sama rasa
bekerja itu dah jenuh (35)
tapi istri saya yang belum siap
(36)
Enggak ada perubahan e,
merasa biasa aja e (29)
Saya mau pensiun, pengen
keluar sejak lama. (30)
Saya merasa sudah tidak maju,
bertahun-tahun gaji sekian terus.
(31)
Jadi wartawan itu ada dua, lurus
hanya dengan gaji atau yang
ikut mafia. (32)
Saya nggak mau, saya di kantor
aja. (33)
Kasihan keluarga, saya merasa
kalo anak-anak dikasih makan
dengan keringat saya hasilnya
baik, jadi saya nggak macem-
macem (34)
Saya sudah lama sekali pengen
udah, sudah jenuh sama rasa
bekerja. (35)
Tapi istri saya belum siap. (36)
Ingin pensiun, ingin keluar sejak
lama. (30)
Merasa sudah tidak maju,
bertahun-tahun gaji sekian terus.
(31)
Wartawan ada dua, lurus dengan
gaji atau mafia (32)
Memilih di kantor (33)
Kasihan dengan keluarga, merasa
jika diberi makan dengan keringat
sendiri maka hasilnya baik,
sehingga tidak macem-macem
(34)
Sudah jenuh dengan rasa bekerja
dan sejak lama ingin keluar. (35)
Istri belum siap (36)
Tidak ada beban (37)
Yakin kalau keluar bisa usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
671
672
673
674
675
676
678
679
680
681
682
683
684
685
merasa kalo anak-anak saya kok tak
kasih makan dengan keringet saya itu
hasilnya kan baik. Saya merasa gitu.
Jadi saya dah nggak macem-macem
aja.34
Lalu.. Yaitu saya tuh malah udah
lama sekali pengen dah jenuh sama rasa
bekerja itu dah jenuh35
tapi istri saya
yang belum siap.36
Terus kenapa kok
Bapak bisa biasa aja gitu dari dulu?
Biasa aja gimana? Biasa aja kaya
Bapak tuh nggak ada, nggak ada.. Nggak ada beban.
37 Ya enggak saya tuh
cuma meyakini kalo saya keluar tuh
saya bisa berusaha dengan kemampuan
istri saya dengan modal saya berpikir.
Yakin dari usaha itu, kalo istri saya
mau, saya yakin malah lebih bagus ya.
Daripada kerja.38
Nah bagaimana
Bapak menghadapi kenyataan saat
ini bahwa Bapak tuh harus pensiun
sedangkan Bapak masih bekerja
sendiri di keluarga ini terus anaknya
masih sekolah, itu gimana Bapak menyikapi ini semua? Ya sebenernya
beban saya cuma itu ya. Saya kerja,
anak saya belum bekerja saya sudah
mau pensiun.39
Makanya kemarin itu
saya pernah marah sama K, semester ini
kan satu semester, saya tak kasih waktu
satu semester selesaikan skripsimu
langsung besok bisa kerja, semoga bisa
Nggak ada beban. (37)
Ya enggak saya tuh cuma
meyakini kalo saya keluar tuh
saya bisa berusaha dengan
kemampuan istri saya dengan
modal saya berpikir. Yakin dari
usaha itu, kalo istri saya mau,
saya yakin malah lebih bagus
ya. Daripada kerja. (38)
Ya sebenernya beban saya cuma
itu ya. Saya kerja, anak saya
belum bekerja saya sudah mau
pensiun. (39)
kemarin itu saya pernah marah
sama K, semester ini kan satu
semester, saya tak kasih waktu
satu semester selesaikan
skripsimu langsung besok bisa
kerja, semoga bisa kerja. Tapi
nggak selesai to (40)
Saya rencananya bulan ini
nggak kerja lagi. Udah tak
program itu malahan kemarin
tuh tapi ya gak bisa yaudah saya
kerja lagi. (41)
Ya kadang-kadang ya cuma
Tidak ada beban (37)
Saya meyakini kalau saya
keluar, saya bisa usaha dengan
kemampuan istri dan modal
saya berpikir. Kalau istri saya
mau, saya yakin lebih bagus
daripada kerja. (38)
Beban saya hanya anak saya
belum bekerja sedangkan saya
sudah mau pensiun (39)
Saya pernah marah sama K,
saya kasih waktu satu semester
selesaikan skripsi lalu bisa
kerja, tapi nggak selesai. (40)
Saya merencanakan program
untuk berhenti bekerja bulan ini,
tapi gak bisa yaudah saya kerja
lagi. (41)
Kadang-kadang cuma marah
dengan modal berpikir dan
kemampuan istri. Yakin akan
lebih bagus daripada kerja jika
istri mau. (38)
Beban anak belum bekerja
sedangkan sudah mau pensiun
(39)
Marah dengan anak karena skripsi
gak selesai dalam waktu satu
semester. (40)
Rencana berhenti bekerja tapi gak
bisa lalu kerja lagi. (41)
Marah dengan anak, bukan
dengan diri sendiri. (42)
Mempunyai rencana tapi anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
686
687
688
689
669
691
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
kerja. Tapi nggak selesai to,40
makanya
kemaren tak target K Desember selesai
saya nggak kerja, keluar gitu. Tapi dia
nggak rampung to skripsinya, dia bilang
paling aku September wisuda. Yaudah
saya kerja lagi. Saya rencananya bulan
ini nggak kerja lagi. Udah tak program
itu malahan kemarin tuh tapi ya gak bisa
yaudah saya kerja lagi.41
Perasaan
bapak gimana? Ya kadang-kadang ya
cuma marahnya sama K nggak nggak
bukan sama saya sendiri.42
Terus saya
terus punya rencana begini tapi anak
saya nggak bisa, ya menyesal kadang-
kadang kok program saya nggak jalan43
gitu hahaha. Wong saya tuh udah
pengen usaha tuh udah sejak lama
keluar kerja terus usaha, udah puluhan
tahun saya kerja disitu. Sejak dari SMA,
separuh hidup saya tuh di Bernas.44
Ya
berganti manajemen itu suasana baru
saya kerasan saya seneng disitu.
Kerasan gimana? Karena? Ya
pekerjaan itu kan anu yang tak sukai
gitu lho. Kalo saya mau ya sebelum itu
ya ada komputer pertama kali itu kan
saya belajar otodidak lho komputer itu
yang sekarang nggak mau belajar lagi
saya. Itu saya belajar otodidak, yang
bisa itu kan dulu cuma berapa terus
orang percetakan itu menawari saya
marahnya sama K nggak nggak
bukan sama saya sendiri. (42)
Saya terus punya rencana begini
tapi anak saya nggak bisa, ya
menyesal kadang-kadang kok
program saya nggak jalan. (43)
saya tuh udah pengen usaha tuh
udah sejak lama keluar kerja
terus usaha, udah puluhan tahun
saya kerja disitu. Sejak dari
SMA, separuh hidup saya tuh di
Bernas. (44)
Yaudah saya hehehe ya
memang nggak bisa kok ya (45)
yang penting kan saya masih
sama K, bukan sama saya
sendiri. (42)
Saya punya rencana begini tapi
anak saya nggak bisa, saya
kadang-kadang menyesal kok
program saya nggak jalan. (43)
Saya sejak lama ingin keluar
kerja lalu usaha, sudah bekerja
puluhan tahun, separuh hidup
saya di Bernas. (44)
Yaudah saya memang nggak
bisa (45)
yang penting saya masih bisa
nggak bisa. Menyesal program
tidak jalan. (43)
Ingin keluar lalu usaha, sudah
bekerja puluhan tahun. (44)
Yasudah saya memang nggak
bisa (45)
Yang penting masih bisa bekerja
dan menghasilkan. (46)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
717
718
719
720
721
722
772
724
725
726
727
728
729
730
731
732
733
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
745
746
747
748
untuk pindah dengan gaji yang lebih
tinggi saya nggak mau. Karena
sukanya di jurnalistik itu ya Pak.. Iya
karena sukanya di jurnalistik itu. Terus
langkah yang akan diambil Bapak
untuk menghadapi saat ini Bapak
punya rencana kaya gini tapi nggak
bisa terwujud. Nah itu bagaimana
Bapak untuk me.. apa ya istilahnya..
Menyikapi itu? Iya menyikapi itu.
Yaudah saya hehehe ya memang nggak
bisa kok ya45
yang penting kan saya
masih bisa bekerja, masih bisa
menghasilkan lah istilahnya.46
Apa
Bapak pernah merasa mungkin kok
ini nggak bisa berjalan sesuai dengan
yang dimaui terus Bapak jadi fokus
ke hal-hal lain yang bikin Bapak lebih seneng gitu? Nggak ada. Nggak
ada? Berarti tetep menjalani itu? Jalani aja hidup. Saya itu apa ya sejak
dulu istilahnya mengalir aja apa yang
ada terima aja.47
Kalo saya dulu
ngongso, istilahnya ngongso ya, ya saya
udah kaya48
dengan kerja di jurnalistik
ikut yang wartawan hitam istilahnya.
Banyak temen saya yang gitu, tapi mati
muda. Seangkatan saya udah banyak
yang meninggal. Mati muda malah
usianya dibawah saya. Jantung
biasanya. Oh.. Ada hal positif nggak
bisa bekerja, masih bisa
menghasilkan lah istilahnya.
(46)
Jalani aja hidup. Saya itu apa ya
sejak dulu istilahnya mengalir
aja apa yang ada terima aja. (47)
Kalo saya dulu ngongso,
istilahnya ngongso ya, ya saya
udah kaya (48)
sisi positifnya apa ya..
Istilahnya kalo istilahnya orang
Jawa tuh itu belum rejekinya
gitu. Atau mungkin garis rejeki
saya tuh di sini, kaya gini gitu.
(49)
Saya tuh hidup saya tuh saya
nggak mau hidup yang muluk-
bekerja, istilahnya masih bisa
menghasilkan. (46)
Jalani saja hidup, mengalir aja
apa yang ada terima aja. (47)
Kalo saya dulu kerja keras ya
saya udah kaya (48)
Sisi positifnya kalau istilah
orang Jawa itu belum rejekinya
atau mungkin garis rejeki saya
di sini seperti ini. (49)
Saya hidup nggak mau muluk-
muluk, yang penting anak saya
bisa sekolah, keinginan anak
Menjalani dan menerima hidup
yang ada (47)
Kalau dulu kerja keras sekarang
sudah kaya (48)
Sisi positifnya adalah belum
rejeki atau mungkin garis
rejekinya di sini seperti ini. (49)
Hidup tidak muluk-muluk, yang
terpenting adalah anak, meskipun
keinginan sendiri tidak terpenuhi.
(50)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
774
775
776
777
778
779
780
Pak yang Bapak bisa ambil dari
permasalahan ini? Mungkin kan tadi
Bapak punya keinginan tapi Bapak
nggak bisa mewujudkan nah
mungkin Bapak bisa mengambil sisi
positif dari kejadian itu tuh gimana.. Apa ya, sisi positifnya apa ya..
Istilahnya kalo istilahnya orang Jawa
tuh itu belum rejekinya gitu. Atau
mungkin garis rejeki saya tuh di sini,
kaya gini gitu.49
Saya tuh hidup saya tuh
saya nggak mau hidup yang muluk-
muluk kok, yang penting saya anak saya
bisa sekolah, keinginan anak saya
terpenuhi, meskipun keinginan saya
nggak terpenuhi. Nggak papa.50
Ya saya
cuma pengen besok pengen motor-
motoran itu. Besok motor tak jual saya
tak carikan motor yang gede meskipun
usia saya udah diatas 60 ya, tapi saya
merasa nggak ada perbedaan. Bapak
pernah nggak atau sedang dimasa
bahwa Bapak nggak pengen mikirin
masalah ini terus kaya ya nggak mau
memperdulikan masalah ini tu lho Pak. Memperdulikan masalah ini tuh
maksude gimana? Kaya nggak mau
mikirin ini dulu lah, kaya gitu. Oh
enggak, enggak ada pikiran seperti itu.
Ya itu mengalir ajalah. Mengalir aja ya
Pak.. Bapak pernah merasa bersalah
muluk kok, yang penting saya
anak saya bisa sekolah,
keinginan anak saya terpenuhi,
meskipun keinginan saya nggak
terpenuhi. Nggak papa. (50)
merasanya bersalahnya saya itu
kok pekerjaan saya itu seperti
ini gitu lho. Nggak kalo dulu
saya mau pas ditawarin, saya
nggak akan hasilnya seperti ini,
saya nggak nganu, tidak akan
mengira kalo pekerjaan saya,
kalo Bernas itu akan hancur
gitu. (51)
saya terpenuhi, meskipun
keinginan saya tidak terpenuhi
(50)
Saya merasa bersalah kok
pekerjaan saya seperi ini, kalau
dulu saya mau ditawarin,
hasilnya nggak seperti ini. Saya
tidak mengira kalau pekerjaan
saya dan Bernas akan hancur.
(51)
Saya kadang-kadang menyesal
karena ditawari keluar nggak
Merasa bersalah karena nggak
mau ditawarin dan tidak mengira
pekerjaannya dan Bernas akan
hancur (51)
Menyesal karena tidak mau saat
ditawai keluar. Kalau mau, hidup
saya nggak begini. (52)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
781
782
783
784
785
786
787
788
789
790
791
792
793
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
atas situasi saat ini? Ya pernah merasa
bersalah. Ya itu, merasanya bersalahnya
saya itu kok pekerjaan saya itu seperti
ini gitu lho. Nggak kalo dulu saya mau
pas ditawarin, saya nggak akan hasilnya
seperti ini, saya nggak nganu, tidak
akan mengira kalo pekerjaan saya, kalo
Bernas itu akan hancur gitu.51
Yang
dulu dipertahankan tapi malah… Ya,
keyakinan dulu kan saya gitu dah
karirnya di Bernas bagus, saya bisa
kerja sampingan juga. Saya ditawarin
keluar ya nggak mau, ya menyesalnya
saya tuh kadang-kadang gitu. Wah nek
aku ndisik gelem ke sana gitu hidup
saya nggak akan seperti ini gitu. Kadang
kan menyesalnya tuh di situ.52
Nah kalo
ketika Bapak merasakan seperti itu tuh apa yang Bapak lakukan? Ya
cuma gelo aja, wah kok ndisik aku ra
ngono yo.53
Bapak sering
merasakannya? Iya, kadang-kadang
kalo omong-omongan sama temen itu,
wah kowe ndisik, malah temen-temen
saya yang nganu itu sing nyalahke saya
gitu istilahnya. Ha kowe kuwi sing
goblok, ndisik ditawari rono ra gelem,
rono ra gelem, nek kowe gelem kae
contone kae, saiki kae bali ning Jogja
wes sukses. Gitu katanya. Terus
gimana perasaan Bapak waktu
Saya ditawarin keluar ya nggak
mau, ya menyesalnya saya tuh
kadang-kadang gitu. Wah nek
aku ndisik gelem ke sana gitu
hidup saya nggak akan seperti
ini gitu. Kadang kan
menyesalnya tuh di situ. (52)
cuma gelo aja, wah kok ndisik
aku ra ngono yo. (53)
Ya saya ya nasibku wae sik gitu.
Kalo sampe menyesal, rasa
menyesal yang sampe down gitu
enggak saya. Cuma gelo aja
gitu. (54)
Enggak enggak, terus gara-gara
itu menyalahkan istri saya kowe
ki dijak rono ra gelem, nggak
ada-nggak ada pikiran seperti
itu. (55)
mau. Kalau dulu saya mau ke
sana gitu hidup saya nggak akan
seperti ini (52)
Cuma gelo aja kok dulu aku
nggak kaya gitu ya (53)
Nasib saya aja yang kaya gitu.
Saya nggak menyesal sampe
down, cuma gelo aja. (54)
Enggak menyalahkan istri gara-
gara itu, kamu diajak keluar
nggak mau, nggak ada pikiran
seperti itu. (55)
gelo dulu nggak begitu. (53)
Nasib seperti itu. Tidak menyesal
sampe down, Cuma gelo. (54)
Tidak menyalahkan orang lain
(55)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
812
813
814
815
816
817
818
819
820
821
822
823
824
825
826
827
828
829
830
831
832
833
834
835
836
837
838
839
840
841
842
temennya ngomong gitu Pak? Ya saya
ya nasibku wae sik gitu. Kalo sampe
menyesal, rasa menyesal yang sampe
down gitu enggak saya. Cuma gelo aja
gitu.54
Bapak pernah menyalahkan
orang lain atas permasalahan Bapak? Enggak enggak, terus gara-gara itu
menyalahkan istri saya kowe ki dijak
rono ra gelem, nggak ada-nggak ada
pikiran seperti itu.55
Dulu kan mau ke
sana itu mau nikah terus yang kedua ini
masih kecil, yang kedua lagi hamil
adiknya K, tiga kali. Kalo mau yaudah
nggak seperti ini, tapi kami nggak mau.
Saya nggak, istri saya nggak saya
ceritani. Yang apa? Yang saya dapat
tawaran ke sana itu. Ha itu kenapa? Ya
paling saya ya saya udah merasa
nyaman di Bernas itu lho. Dengan gaji
yang ya saya bisa beli rumah ini.
Emang ada pengaruhnya Pak
menurut Bapak kenapa Bapak nggak
cerita mungkin nanti istrinya gimana gitu Pak? Oh enggak. Cuma ceritanya
setelahnya. Pokoknya saya ditawari
langsung menolak kok, nggak mikir yo
sek aku tak ngomong karo bojoku, ya
saya nggak gitu. Saya dipanggil gitu
ditawari kowe gelem ra ning Timtim?
Wah rasahlah adoh-adoh ngopo.
Berarti dari Bapaknya sendiri? Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
843
844
845
846
847
848
849
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
860
861
862
863
864
865
866
867
868
869
870
871
872
873
dari sayanya sendiri karena saya udah
merasa nyaman dulu dan tidak akan
mengira akan seperti ini Bernasnya.
Kalo misalnya Bapak bilang dulu
sama istri terus mempertimbangkan sama istri gitu terus gimana? Ya dia
paling juga nggak mau. Ya dia kan juga
punya usaha, sebelum nganu kan dia
punya usaha jahit dulu. Sebelum
makanan itu kan bari berapa tahun aja,
istri saya jahitnya bagus lho, dulu kan
saya punya karyawan sampe tiga lho
yang jahitin, K masih kecil itu, ya pas
krismon itu kan yang jahit udah
berkurang banyak to, berkurang
berkurang berkurang terus keluar.
Terus apakah Bapak pernah
memikirkan masalah ini terus sampe
mengganggu aktivitas Bapak gitu?
Enggak pernah. Enggak pernah
memikirkan masalah-masalah, saya
tidak menganggap berat masalah itu
sampe mengganggu.56
Kalo gitu saya
udah penyakiten seusia saya gitu udah
penyakitan, seusia saya itu udah pada
punya penyakit jantung atau apa. Saya
check up terakhir itu sehat semua.
Bapak dulu pernah sempet menghindar nggak? Menghindar piye?
Menghindari masalah. Nggak, nggak
pernah menghindari saya, jalani aja.57
saya tidak menganggap berat
masalah itu sampe mengganggu.
(56)
nggak pernah menghindari saya,
jalani aja. (57)
Ya cuma gelo aja, saya tidak
menyalahkan istri atau orang
lain, saya menyalahkan diri saya
sendiri (58)
Tidak menganggap berat
masalah sampe mengganggu.
(56)
Saya nggak pernah
menghindari, jalani aja. (57)
Saya Cuma gelo, tidak
menyalahkan istri atau orang
lain. Saya menyalahkan diri
saya sendiri (58)
Tidak menganggap berat masalah
sampai mengganggu (56)
Tidak pernah menghindar,
menjalani saja. (57)
Merasa gelo, tidak menyalahkan
orang lain, menyalahkan diri saya
sendiri (58)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
874
875
876
877
878
879
900
901
902
903
904
905
906
907
908
909
910
911
912
913
914
915
916
917
918
919
920
921
922
923
924
Terus apa yang Bapak lakukan untuk
mengurangi dampak emosi,
meskipun Bapak nggak memikirkan
tapi kan tetep kaya ada perasaan
negatif gitu lho Pak di dalam diri, jadi gimana Bapak menyikapi? Saya
malah nggak ada e rasa negatif. Kalo
yang pas menyesal tadi? Ya cuma gelo
aja, saya tidak menyalahkan istri atau
orang lain, saya menyalahkan diri saya
sendiri.58
Aku ndisik kok ra gelem, kalo
sampe tindakan gitu nggak ada,
menyalahkan orang lain gitu nggak ada.
Ya pikiran saya cuma wah nek aku
ndisik gelem ning Kupang, ning
Timtim, mesti uripku nggak bakal gini.
Saya cuma gitu aja mikirnya. Bapak
pernah melakukan hal yang misalnya
daripada aku mikir mending aku
ngopo. Biar lebih produktif lagi gitu. Ya kalo saya lebih produktif buat
nambah income ya saya ngajak istri.
Usaha gitu, nggak terus saya usaha
sendiri gitu enggak.59
Saya takut kalo
usaha sendiri terus pake uang nganu
gitu terus nanti nggak jadi gitu. Istri
nggak tau, usaha nggak jadi, saya punya
utang banyak gitu, saya nggak mau kaya
gitu.60
Meskipun saya kadang-kadang
pernah ya diajak temen gitu yok usaha
yo bareng-bareng gitu. Gawe ini gawe
kalo saya lebih produktif buat
nambah income ya saya ngajak
istri. Usaha gitu, nggak terus
saya usaha sendiri gitu enggak.
(59)
Saya takut kalo usaha sendiri
terus pake uang nganu gitu terus
nanti nggak jadi gitu. Istri nggak
tau, usaha nggak jadi, saya
punya utang banyak gitu, saya
nggak mau kaya gitu. (60)
Saya usaha mengajak istri untuk
menambah income dan lebih
produktif, tidak usaha sendiri.
(59)
Saya takut kalau usaha sendiri
pake uang, istri nggak tau, usaha
nggak jadi, utang banyak, saya
nggak mau. (60)
Mengajak istri usaha (59)
Takut usaha sendiri. (60)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
925
926
927
928
929
930
931
932
933
934
935
936
937
938
939
940
941
942
943
944
945
946
947
948
949
950
951
952
953
954
955
ini yo, wes rasahlah. Saya kalo mikir
kalo usaha tuh saya sendiri, tidak
bekerja sama. Kalo bekerja sama kan
nanti akhirnya kalo temen kan nanti jadi
bubar gitu saya nggak mau gitu. Kan
pernah juga ditawari tempat, e ada
temen saya yang bilang dulu rumahnya
di belakang Computa itu Jalan Solo itu
nah itu kan buat kos-kosan tempat
temen saya itu. Wes kae nggonku
ngarepan kae tok nggo buka usaha wae.
Saya nggak mau kok. Padahal itu
strategis lho, itu tempat ini untuk kos-
kosan terus pembelinya kadang ya dari
karyawan-karyawan disitu saya nggak
mau wes rasahlah. Maunya dia saya
buka usaha neng kene terus nanti buat
berdua gitu usaha berdua nanti
untungnya dibagi dua. Bagi hasil gitu
ya? Iya bagi hasil. Wes rasahlah repot,
kata saya gitu. Kalo saya usaha ya usaha
cari tempat, kontrak terus usaha sendiri.
Saya nggak mau patungan sama temen.
Terus bapak pernah melampiaskan
perasaan kesel bapak gitu gak pak ke
orang-ornag sekitar? Mungkin kaya
tadi ke K itu kok nggak bisa lulus cepet gitu. Oh enggak, enggak pernah.
Merasa kesel terus marah-marah sama
anak gitu nggak pernah.61
Ya cuma
kemarin itu kowe ki tak kei sak
Merasa kesel terus marah-marah
sama anak gitu nggak pernah.
(61)
Ya cuma kemarin itu kowe ki
tak kei sak semester nggo gawe
skripsi kok sak semester wae ra
rampung. (62)
Ya terus gimana lagi haha wong
dia nggak selesai. (63)
aku rapopo saya nggak popo
Tidak pernah merasa kesal terus
marah-marah sama anak (61)
Cuma kemarin itu, kamu dikasih
waktu satu semester buat bikin
skripsi kok gak selesai. (62)
Ya terus gimana orang dia
nggak selesai (63)
Saya nggak papa asal hasilnya
nanti bagus (63)
Tidak pernah marah-mara kepada
anak (61)
Dikasih waktu satu semester buat
bikin skripsi kok gak selesai (62)
Gimana lagi, anak tidak selesai.
(63)
Tidak papa asalkan hasil bagus
(64)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
956
957
958
959
960
961
962
963
964
965
966
967
968
969
970
971
972
973
974
975
976
977
978
979
980
981
982
983
984
985
986
semester nggo gawe skripsi kok sak
semester wae ra rampung.62
Saya pernah
gitu sama K. Terus tanggapannya
gimana Pak? Ya neng jurusanku
skripsine bedo e Pak, dia gitu alasannya.
Psikologi itu bedo karo jurusan liya-
liyane. Alasannya K gitu, yaudah.
Terus Bapak gimana? Ya terus gimana
lagi haha wong dia nggak selesai.63
Wong dia malah ngomong sama ibu e,
aku januari tanggal berapa gitu bayar
semesteran gitu. Ha berarti kan nggak
selesai kan gitu haha. Terus saya tanya,
piye kok ra rampung sak semester. Aku
programku September aku wisuda.
Berarti satu semester lagi to? Haha aku
rapopo saya nggak popo asal hasilnya
nanti bagus wes nggak popo.64
Kan saya
bilang yang bagus IP nya diatas 3, kalo
dibawah 3 golek gawean angel, saya
bilang gitu. Kalo beban pekerjaan ya
saya nggak pernah, saya biasa kok
bekerja seperti ini. Nah ketika Bapak
mikirin itu tadi, penyesalan Bapak itu
Bapak jadi merasa cemas atau tidak
tenang, atau justru dari situ Bapak
jadi memperkuat diri sendiri kaya ancang-ancang gitu? Iya saya punya
ancang-ancang ke depan.64
Terus saya
merasa gelo gitu terus nggak saya, yaitu
ancang-ancang saya kalo istri saya mau
asal hasilnya nanti bagus wes
nggak popo (63)
saya punya ancang-ancang ke
depan. (64)
Tapi istri saya belum siap,
begini aja udah jalan istilahnya
gitu. (65)
Kalo mau sejak dulu mau, saya
udah nggak kerja malahan. (66)
saya mampunya cuma ini, (67)
saya pengen usaha ini nggak ada
yang dukung,(68)
Saya punya ancang-ancang ke
depan (64)
Tapi istri saya belum siap,
begini saja sudah jalan. (65)
Kalo mau sejak dulu, saya udah
nggak kerja (66)
Saya mampunya cuma ini, (67)
Saya pengen usaha nggak ada
yang dukung,(68)
yasudah jalani saja (69)
Punya ancang-ancang ke depan
(64)
Istri belum siap (65)
Kalau mau daridulu, sekarang
udah gak kerja (66)
Mampunya segini (67)
Tidak ada dukungan (68)
Yasudah jalani aja (69)
Istri mengatakan saya kerja lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
987
988
989
990
991
992
993
994
995
996
997
998
999
1000
1001
1002
1003
1004
1005
1006
1007
1008
1009
1010
1011
1012
1013
1013
1014
1015
1016
sudah tak ajak usaha. Tapi istri saya
belum siap, begini aja udah jalan
istilahnya gitu.65
Kalo mau sejak dulu
mau, saya udah nggak kerja malahan.66
Iya. Bapak kalo sedang memiliki
masalah nih, Bapak memandang dari
satu sisi aja atau tetap mencari
memandang masalah yang Bapak alami tuh dari dua sisi? Masalah apa?
Ya salah satunya masalah ini, yang
kenapa kok istrinya gak mau diajak
usaha padahal bapak udah cape
kerja gitu, terus anaknya belum lulus-lulus gitu. Ya saya cuma
memandang dari sisi saya, saya
mampunya cuma ini,67
mampunya ini
terus saya pengen usaha ini nggak ada
yang dukung,68
gitu yasudah jalan aja
seperti ini.69
Ya istri saya cuma bilang
mbok koe golek kerjo meneh nggo
tambah-tambah,70
kan siang saya
kosong daripada nganggur. Lah nek
seumur aku njuk opo ya saya bisa
temen-temen saya tak hubungi71
yo tapi
mereka mempekerjakan saya tuh cuma
karena kasihan bukan karena kualitas
saya.72
Saya kan ada di penerbitan buku
di Madukismo itu temen saya yang
punya. Temen saya bilang wes nyambut
gawe neng kene wae. Saya merasa
malah menyusahkan mereka karena
yasudah jalan aja seperti ini.
(69)
istri saya cuma bilang mbok koe
golek kerjo meneh nggo
tambah-tambah, (70)
saya bisa temen-temen saya tak
hubungi (71)
tapi mereka mempekerjakan
saya tuh cuma karena kasihan
bukan karena kualitas saya (72)
Saya nggak ada beban apa-apa
mbak menjalani hidup,
pekerjaan saya nggak ada beban
apa-apa. (73)
Saya merasa garis saya seperti
ini yaudah (74)
saya tuh pendiam kan, ya cuma
diem aja. (75)
Saya malah kalo pelariannya
malah pergi nongkrong ke
angkringan gitu aja nggak
sampe marah meledak-ledak,
(76)
Istri mengatakan saya kerja lagi
untuk tambah-tambah (70)
Saya bisa menghubungi teman-
teman (71)
Tapi mereka mempekerjakan
saya cuma karena kasihan,
bukan karena kualitas saya (72)
Saya tidak ada beban dalam
menjalani hidup dan pekerjaan
(73)
Saya merasa garis saya seperti
ini yaudah (74)
Saya pendiam, ya cuma diem
aja (75)
Saya pelariannya pergi
nongkrong ke angkringan,
nggak sampe marah meledak-
ledak (76)
Saya enjoy dan tidak ada
(70)
Menghubungi teman-teman (71)
Mereka mempekerjakan karena
kasihan, bukan karena kualitas
(72)
Tidak memiliki beban dalam
menjalani hidup dan pekerjaan
(73)
Merasa garis seperti ini, yasudah
(74)
Pendiam jadi diam saja (75)
Pelariannya pergi, tidak marah
meledak-ledak (76)
Enjoy dan tidak ada masalah saat
masih muda (77)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
1017
1018
1019
1020
1021
1022
1023
1024
1025
1026
1027
1028
1029
1030
1031
1032
1033
1034
1035
1036
1037
1038
1039
1040
1041
1042
1043
1044
1045
1046
1047
mereka nggak mau marahin saya, ada
kesalahan-kesalahan saya gitu. Saya
nggak ada beban apa-apa mbak
menjalani hidup, pekerjaan saya nggak
ada beban apa-apa.73
Saya merasa garis
saya seperti ini yaudah,74
nggak ada.
Bagaimana cara Bapak untuk
meredam emosi mungkin saat menghadapi masalah. ya saya tuh
pendiam kan, ya cuma diem aja.75
Tapi
nggak pernah kaya meledak-ledak gitu? Enggak. Saya malah kalo
pelariannya malah pergi nongkrong ke
angkringan gitu aja nggak sampe marah
meledak-ledak,76
belum pernah. Terus
apakah Bapak saat ini merasa jauh
lebih baik dalam menghadapi
masalah dibanding saat muda dulu? Kalo masih muda dulu saya nggak ada
masalah ya, masih muda saja enjoy e.
Di komunitas gitu nggak pernah ada
masalah gesekan sama temen gitu?
Nggak ada, gesekan-gesekan itu saya
nggak ada. Saya dari bekerja sampe
sekarang tuh masalah besar nggak ada.
Masalah kecil ya sama temen-temen
gitu ada tapi saya nggak anggap
masalah.78
kalo ada temen saya nggak
suka sama saya ya saya pura-pura nggak
ada masalah.79
malah kadang-kadang
kalo saya jengkel sama temen saya, saya
masih muda dulu saya nggak
ada masalah ya, masih muda
saja enjoy e. (77)
Masalah kecil ya sama temen-
temen gitu ada tapi saya nggak
anggap masalah. (78)
ada temen saya nggak suka
sama saya ya saya pura-pura
nggak ada masalah. (79)
kalo saya jengkel sama temen
saya, saya menghindari (80)
Saya kalo ngerasa cah kui kok
nyebahi gitu ya saya nggak
deket-deket. (81)
Makanya saya nggak punya
temen banyak (82)
saya pendiam dan kadang-
kadang pilih temen, pilih yang
sealiran sama saya. (83)
masalah saat masih mudah. (77)
Masalah kecil sama temen-
temen tidak saya anggap
masalah (78)
Temen nggak suka sama saya,
saya pura-pura nggak ada
masalah. (79)
Kalau saya jengkel sama temen,
saya menghindar (80)
Saya kalau merasa orang itu
menyebalkan, saya nggak deke-
deket (81)
Makanya saya nggak punya
temen banyak (82)
Saya pendiam dan kadang-
kadang pilih temen, pilih yang
sealiran sama saya. (83)
Tidak menganggap masalah kecil
dengan teman (78)
Pura-pura nggak ada masalah jika
ada temen yang nggak suka (79)
Menghindari orang yang
membuat jengkel (80)
Tidak mendekati orang yang
dirasa menyebalkan (81)
Tidak mempunyai banyak teman
(82)
Pendiam dan pilih-pilih teman
(83)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
1048
1049
1050
1051
1052
1053
1054
1055
1056
1057
1058
1059
1060
1061
1062
1063
1064
1065
1066
1067
1068
1069
1070
1071
1072
1073
1074
1075
1076
1077
1078
menghindari80
gitu. Tapi bapak
mengekspresikan emosinya ke temen
bapak gitu gak? Enggak ada, nggak
pernah. Jadi Cuma diem aja pak
daridulu? Iya. Saya kalo ngerasa cah
kui kok nyebahi gitu ya saya nggak
deket-deket.81
Makanya saya nggak
punya temen banyak.82
Beda sama adik
sama adik-adik saya temennya banyak
sekali, saya Cuma beberapa aja. Karena
pendiam? Karena saya pendiam dan
kadang-kadang pilih temen, pilih yang
sealiran sama saya.83
Temen-temen saya
yang baru tuh nggak ada semua masa
lalu sampe sekarang. bertemen baik
sekali sampe seperti sodara ya. ya kalo
saya kerepotan temen saya, saya kontak
gitu pasti ada. Menurut Bapak,
dengan wanita seusia bapak apakah
ada perbedaan dalam menyikapi
sebuah masalah, wanita yang seusia
bapak gitu. Suatu masalah gitu sama,
nah bagaiamana menyikapi masalah
itu antara pria dan wanita gitu sama
nggak? Saya pernah punya
pengalaman, waktu itu saya pernah ya
istilahnya dijegal,84
ada temen
berempat, saya paling disayang sama
bos saya. Apa-apa saya. Temen saya tuh
meri, ya dia cari kelemahan saya trus
dilaporkan , bos jadi marah sama saya.
saya pernah ya istilahnya
dijegal, (84)
Temen saya tuh meri, ya dia cari
kelemahan saya trus dilaporkan
, bos jadi marah sama saya.
Terus akhirnya yang dipake
temen saya ini. (85)
sempet marah juga. (86)
saya cuma bilang kowe kok tego
to karo aku, caramu nyambut
gawe ngene ki. Yowes nek
ngene nganumu yo terusno. (87)
yaudah biasa aja saya, (88)
Saya nggak marah sampe
meledak-ledak gitu yo mung
ngomong kowe kok tegel. (89)
kalo perempuan tuh biasanya
lebih peka dan berbicara dengan
saya pernah ya dijegal (84)
Teman saya iri, dia cari
kelemahan saya terus
dilaporkan. Bos jadi marah
sama saya dan temen saya yang
dipakai (85)
Sempat marah (86)
Saya cuma bilang, kok kamu
tega sama aku, begini caramu
bekerja, kalau emang gini ya
terusin (87)
Yaudah saya biasa aja (88)
Saya nggak marah sampai
meledak-ledak, cuma bilang kok
kamu tega (89)
Kalau perempuan biasanya lebih
peka dan berbicara dengan
perasaan, bisa stres (90)
kalo laki-laki dengan tindakan
Pernah di jegal (84)
Teman iri dan mencari kelemahan
supaya bos marah (85)
Sempat marah (86)
Mengatakan tentang cara kerja
temannya dan membiarkan
meneruskan (87)
Biasa saja (88)
Tidak marah meledak-ledak (89)
Perempuan lebih peka, berbicara
dengan perasaan, bisa stres (90)
Laki-laki dengan tindakan (91)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
1079
1080
1081
1082
1083
1084
1085
1086
1087
1088
1089
1090
1091
1092
1093
1094
1095
1096
1097
1098
1099
1100
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
Terus akhirnya yang dipake temen saya
ini.85
Terus bapak waktu itu gimana?
Ya sempet marah juga.86
Ya saya cuma
bilang kowe kok tego to karo aku,
caramu nyambut gawe ngene ki. Yowes
nek ngene nganumu yo terusno.87
Dia
diem aja. Terus yaudah biasa aja saya,88
terus perubahan dari Kompas itu kan
ngelihat lho kerjaannya bagus saya tapi
kok yang disodorkan ini gitu lho. Ya
mereka memilih saya lagi. Saya balik ke
posisi saya lagi karena prestasi saya.
Saya nggak marah sampe meledak-
ledak gitu yo mung ngomong kowe kok
tegel.89
Nah kalo perempuan tuh
biasanya lebih peka dan berbicara
dengan perasaan, kalo perempuan bisa
stres90
juga kalo laki-laki dengan
tindakan91
, kalo saya diperlakukan gitu
ya kalo bukan saya ya udah dipukuli,
tapi kalo saya ngomong aja gitu.92
Nah
bapak dalam menghadapi masalah
gitu kan bisa tenang, apakah ada
peran agama dari yang bapak anut?
Wah ya banyak sekali itu, saya malah
kalo pelariannya disitu. Saya lebih
banyak ke gereja atau kalo dulu saya
tiap apa gitu mesti ziarah,93
masa muda
sering ziarah. Saya kalo hari besar gak
ke gereja biasanya, ke gereja pelosok
gitu dengan temen-temen saya. Punya
perasaan, kalo perempuan bisa
stres (90)
kalo laki-laki dengan tindakan
(91)
saya diperlakukan gitu ya kalo
bukan saya ya udah dipukuli,
tapi kalo saya ngomong aja gitu.
(92)
saya malah kalo pelariannya
disitu. Saya lebih banyak ke
gereja atau kalo dulu saya tiap
apa gitu mesti ziarah, (93)
(91)
Kalau saya diperlakukan begitu
saya ngomong saja, tapi kalo
bukan saya ya udah dipukuli
(92)
Saya pelariannya banyak ke
gereja atau ziarah (93)
Membiacarakan jika diperlakukan
begitu (92)
Pelarian ke gereja atau ziarah (93)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
1110
1111
1112
1113
1114
1115
1116
1117
1118
1119
1120
1121
1122
1123
1124
1125
1126
1127
1128
1129
1130
1131
1132
1133
1134
1135
1136
1137
1138
1139
1140
temen yang religius trus pengen
ngerasain gereja yang pelosok jauh gitu,
ya terus saya ya gitu. Tiap apa gitu
ziarah kemana gitu. Saya nggak sering
berdoa juga, tapi kalo ke gereja saya
merasa senang. Dari kecil diajari sama
bapak saya kalo saya nggak ke gereja
orangtua saya marah karena saya kan
paling besar mbok diajari adi-adine,
sing sregep le ning grejo, bapak saya
kan gitu. Ya terbawa sampe seusia saya
gini. Kalo anak-anak saya nggak ke
gereja gitu marah juga, kadang
jawabnya bapak aja jarang ning grejo
haha. Saya malah jarang sekarang susah
waktunya. Bisanya Cuma sabtu gini.
Saya nggak bisa kalo ke gereja Cuma
duduk gitu saya ya kudu di depan
duduknya nanti kalo hosti yang ngasih
romo bukan prodiakon. Saya lebih
nyaman seperti itu. Makanya anak saya
nggak mau ke gereja sama saya soalnya
di depan. Berarti menurut bapak
agama tuh berperan banyak dalam
mengelola emosi bapak? Iya. Merasa
terbantu, meskipun saya nggak bisa
berdoa yang khusyuk ya saya kalo udah
ke gereja gitu saya tenang,94
kalo sampe
nggak bisa ke gereja gitu ya saya gelo95
,
tapi kan karena kesibukan saya ya sibuk
cari duit hehe. Kan kalo dari
Merasa terbantu, meskipun saya
nggak bisa berdoa yang
khusyuk ya saya kalo udah ke
gereja gitu saya tenang, (94)
kalo sampe nggak bisa ke gereja
gitu ya saya gelo (95)
yang membuat saya kerasa tuh
ya istri saya, dia menyalahkan
saya karena penghasilan saya
sedikit. (96)
saya bilang kalo mampuku
gini,(97)
kalo nggak ya ayo usaha bareng.
(98)
kadang saya punya perasaan
bersalah (99)
tapi ya gimana lagi (100)
saya mau usaha cari kerja lagi
udah nggak ada yang menerima
saya usia diatas 50 gitu (101)
Saya merasa terbantu meskipun
tidak bisa berdoa yang khusyuk,
saya tenang kalo udah ke gereja
(94)
Saya gelo kalau sampe nggak
bisa ke gereja (95)
Istri saya membuat saya merasa,
dia menyalahkan saya karena
penghasilan saya sedikit (96)
Saya bilang kalau mampuku
gini (97)
kalo nggak ya ayo usaha bareng
(98)
kadang saya punya perasaan
bersalah (99)
tapi ya gimana lagi (100)
saya mau usaha cari kerja lagi
udah nggak ada yang menerima
saya usia diatas 50 gitu (101)
Ya gimana lagi (102)
kalo saya pengen punya
Merasa terbantu dan tenang jika
sudah ke gereja (94)
Gelo kalo nggak ke gereja (95)
Merasa karena istri menyalahkan
(96)
Mampunya begini (97)
Mengajak usaha bareng (98)
Terkadang merasa bersalah (99)
Gimana lagi (100)
Cari kerja usia di atas 50 sudah
tidak ada yang mau menerima
(101)
Ya gimana lagi (102)
Ingin punya penghasilan
tambahan usaha bareng (103)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
1141
1142
1143
1144
1145
1146
1147
1148
1149
1150
1151
1152
1153
1154
1155
1156
1157
1158
1159
penghasilan saya aja nggak cukup
membiayai K sama adiknya gitu. Jadi
bapak kalo menghadapi masalah nggak panik? Enggak, yang membuat
saya kerasa tuh ya istri saya, dia
menyalahkan saya karena penghasilan
saya sedikit.96
Karena sejak Bernas
gak berkembang? Iya, gaji dari 2004
sampe sekarang gak pernah naik, sesuai
UMR aja. Terus bapak gimana? Ya
saya bilang kalo mampuku gini,97
kalo
nggak ya ayo usaha bareng.98
Ya
kadang saya punya perasaan bersalah99
tapi ya gimana lagi100
kalo saya mau
usaha cari kerja lagi udah nggak ada
yang menerima saya usia diatas 50
gitu101
. Orang sekarang cari kerja usia
30 aja sulit, apalagi saya. Ya bisa
dikasih kerjaan tapi kan Cuma karena
kasihan, temen temen saya gitu. Nah
bapak waktu istrinya gitu apa yang bapak lakukan? Ya gimana lagi,
102
kalo saya pengen punya penghasilan
tambahan ya ayo usaha bareng,103
tapi
ya dia belum mau.104
Nah itu gimana
ketika bapak disalahkan terus bapak
menyampaikan solusi tapi belum mau gitu? Ya saya gantian lah kowe yo ra
gelem diajak usaha bareng.105
Tapi tidak
dalam kondisi marah ya Cuma ngobrol
aja. Ya Cuma gitu. Kadang ya mbok
Ya gimana lagi (102)
kalo saya pengen punya
penghasilan tambahan ya ayo
usaha bareng (103)
tapi ya dia belum mau. (104)
saya gantian lah kowe yo ra
gelem diajak usaha bareng.
(105)
Gak ada, kalo pelatihan
biasanya PNS. (106)
penghasilan tambahan ya ayo
usaha bareng (103)
tapi ya dia belum mau. (104)
Saya gantian, kamu ya nggak
mau diajak usaha bareng (105)
Gak ada, kalo pelatihan
biasanya PNS. (106)
Istri belum mau (104)
Berganti, mengajak istri usaha
bareng (105)
Gak ada, kalo pelatihan biasanya
PNS. (106)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
kowe nyambut gawe meneh, ya saya
bilang gitu lah usia semene sopo sek
arep nompo, ya saya mampune baru
segini. Istri saya belum mau, mentalnya
belum siap. Saya kan kalo belanja mesti
tak ajak lihat usaha gapapa dari kecil
gitu, istri saya kan enak kalo bikin sate,
nah saya pengen usaha sate ayam.
Gapapa dari meja kecil dulu gitu. Tapi
dia belum berani. Pak mau nanya lagi
kalo yang program pensiun pelatihan gitu ada gak? Gak ada, kalo pelatihan
biasanya PNS.106
SG, 54 tahun
TABEL KODING
Kode Sub-Kategori Kategori Tema
Merasa terbantu dan tenang jika sudah ke gereja (95) Tenang dan terbantu Emosi positif
Emosi Tidak takut pensiun dan ingin keluar. (5) Tidak takut
Marah dengan anak karena skripsi gak selesai dalam waktu satu semester. (40) Menyalahkan orang lain Emosi Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Marah dengan anak, bukan dengan diri sendiri. (42)
Dikasih waktu satu semester buat bikin skripsi kok gak selesai (62)
Merasa bersalah karena nggak mau ditawarin dan tidak mengira pekerjaannya dan
Bernas akan hancur (51) Menyalahkan diri sendiri
Merasa gelo, tidak menyalahkan orang lain, menyalahkan diri saya sendiri (58)
Terkadang merasa bersalah (100)
Yasudah saya memang nggak bisa (45)
Pasrah Gimana lagi, anak tidak selesai. (63)
Mampunya segini (68)
Merasa garis seperti ini, yasudah (75)
Gelo kalo nggak ke gereja (96) Gelo
Sempat marah (87) Marah
Takut usaha sendiri. (60) Takut
Menyesal karena tidak mau saat ditawai keluar. Kalau mau, hidup saya nggak
begini. (52) Menyesal
Sudah jenuh dengan rasa bekerja dan sejak lama ingin keluar. (35) Jenuh
Berjalan seperti biasa, tidak ada perubahan. Jika semangat menurun maka temen-
temen akan down karena berpikir sebagai panutan. (14)
Tetap semangat karena berpikir
sebagai panutan
Perubahan kognitif Proses Regulasi
Emosi
Tidak menyikapi masa tua dengan ngenes jika tidak ada pekerjaan. (19) Tidak memandang negatif masa
tua
Yakin kalau keluar bisa usaha dengan modal berpikir dan kemampuan istri. Yakin
akan lebih bagus daripada kerja jika istri mau. (38)
Yakin pada usaha sendiri
Anak yang terpenting, selesai sekolah dengan baik dan bekerja. (16) Anak yang terpenting
Menekankan pada kedua anaknya bahwa tidak bisa memberikan harta, hanya
mampu menyekolahkan. Jika mendapatkan beasiswa itu nilai plus untuk anak.
Mengusahakan supaya anaknya bisa sekolah untuk bekal hidup. (17)
Memberikan penjelasan
mengenai bekal hidup pada anak
Kasihan dengan keluarga, merasa jika diberi makan dengan keringat sendiri maka
hasilnya baik, sehingga tidak macem-macem (34)
Jika menafkahi keluarga dengan
keringat sendiri maka hasilnya
baik
Yang penting masih bisa bekerja dan menghasilkan. (46) Mengambil makna positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Sisi positifnya adalah belum rejeki atau mungkin garis rejekinya di sini seperti ini.
(49)
Tidak papa asalkan hasil bagus (64)
Hidup tidak muluk-muluk, yang terpenting adalah anak, meskipun keinginan
sendiri tidak terpenuhi. (50) Mengalah untuk anak
Tidak menganggap berat masalah sampai mengganggu (56) Tidak menganggap berat
masalah Tidak menganggap masalah kecil dengan teman (79)
Tidak memiliki beban dalam menjalani hidup dan pekerjaan (74) Tidak memiliki beban
Perempuan lebih peka, berbicara dengan perasaan, bisa stres (90) Perbedaan pria dan wanita
dalam menghadapi masalah Laki-laki dengan tindakan (91)
Memiliki kegiatan memasak lalu masakan dititipkan dan ingin mengembangkan
usaha tersebut namun istri memiliki pemikiran yang berbeda dan merasa cukup
untuk memberikan uang saku pada anak-anak. (7) Alternatif kegiatan/pekerjaan
lain
Perubahan situasi Mengajak istri usaha (59)
Merasa kasihan karena jika tidak masuk kerja, beban pekerjaan akan dibagi rata
oleh teman-teman lain. Koran itu deadline, tidak bisa ditinggal dan dikerjakan
besok, harus jadi hari itu juga. Lebih cepat lebih baik. (15)
Memikirkan pekerjaan yang
ditinggalkan
Istri belum siap dan beranggapan bahwa lebih baik meneruskan pekerjaan
daripada menganggur di rumah. (6)
Peran dan pendapat istri Pemilihan situasi
Istri berpikir bahwa mengontrak dan laris tidak masalah, namun jika tidak
uangnya akan hilang. Jika punya saudara yang rumahnya ditepi jalan bisa
digunakan untuk usaha. (11)
Istri belum siap (36)
Istri mengatakan saya kerja lagi (71)
Membicarakan dengan istri bahwa waktu yang dimiliki hanya setahun dua tahun,
mau dipertahankan atau dikembangkan. (8)
Untuk membuka usaha perlu mengontrak. Mengajak istri mengobrol dengan
pemilik warung-warung kecil. Kontrak ternyata murah namun istri tetap belum
berani. (12)
Wartawan ada dua, lurus dengan gaji atau mafia (32) Pilihan dalam menjadi wartawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Memilih di kantor (33) Pilihan yang dijalani
Mengatakan tentang cara kerja temannya dan membiarkan meneruskan (88) Mengungkapkan emosi
Membicarakan jika diperlakukan begitu (93)
Menghindari orang yang membuat jengkel (81) Menghindari
Tidak mendekati orang yang dirasa menyebalkan (82)
Tidak akan membebani anak ketika anak sudah bekerja. Mengontrak bersama istri
untuk membuka usaha dan rumah ini akan dikontrakan. (18)
Pilihan yang dijalani setelah
pensiun
Punya ancang-ancang ke depan (65) Perencanaan ke depan
Ditawari 3 kali sama Kompas, kalau ikut hidup tidak seperti ini (110) Memikirkan perasaan dan
konsekuensi
Penyebaran atensi
Rencana berhenti bekerja tapi gak bisa lalu kerja lagi. (41)
Kalau dulu kerja keras sekarang sudah kaya (48)
Mempunyai rencana tapi anak nggak bisa. Menyesal program tidak jalan. (43) Rencana tidak bisa dijalankan
Merasa sudah tidak maju, bertahun-tahun gaji sekian terus. (31)
Fokus pada hal yang
menimbulkan emosi
Merasa karena istri menyalahkan (97)
Mereka mempekerjakan karena kasihan, bukan karena kualitas (73)
Beban anak belum bekerja sedangkan sudah mau pensiun (39)
Nasib seperti itu. Tidak menyesal sampe down, cuma gelo. (54)
Tidak ada dukungan (69)
Cari kerja usia di atas 50 sudah tidak ada yang mau menerima (102)
Ingin keluar lalu usaha, sudah bekerja puluhan tahun. (44) Ingin usaha
Pura-pura nggak ada masalah jika ada temen yang nggak suka (80) Berpura-pura tidak ada masalah
Mengunjungi anak yang bekerja di luar kota menggunakan motor. (20)
Minat setelah pensiun Tujuan naik motor agar senang dan menikmati dengan kecepatan tidak perlu di
atas 80. (21)
Baru-baru ini naik motor. Dulu sukanya menulis. (22)
Pelarian ke gereja atau ziarah (94) Pelarian
Tidak pernah marah-marah kepada anak (61) Tidak mengekspresikan emosi
pada orang lain maupun diri
sendiri
Pendiam jadi diam saja (76)
Pelariannya pergi, tidak marah meledak-ledak (77)
Tidak marah meledak-ledak (90)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
NR, 55 tahun
TABEL VERBATIM
No Verbatim Satuan Makna Satuan Makna Dipadatkan Kode
1
2
3
Sebelumnya mau nanya dulu, saat ini
Pak N usianya? 55 tahun. Pensiunnya
56? Ho oh 56. Kantornya di? Di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
LP3Y. Nah itu ada program
prapensiun gitu nggak? Tidak ada.
Pelatihan-pelatihan gitu? Tidak ada.
Tunjangan? Ada. Tujangannya lewat
JAT Jamsostek. Nah ini kan Pak N
udah mau pensiun nih, gimana perasaannya? Kalo di kantor memang
tidak ada pelatihan1, tapi kalo
menginjak 50 itu diberi waktu luang
karena kualifikasinya kan karyawan
senior kan, jadi dikasih waktu untuk
mencari, bukan mencari pekerjaan ya
tapi mencari usaha lain2 karena seorang
swasta itu tidak bisa pensiun3. kalo
swasta yang tempat saya kan begitu cut
pensiun yaudah gak ada gaji.
Diharapkan setelah 50 diberi waktu
luang jadi dalam seminggu itu ada
waktu yang digunakan untuk masing-
masing mencari bakatnya diluar kantor
itu4 sehingga harapannya ketika 55 kita
sudah bisa mencari satu usaha
sampingan yang bisa digeluti setelah
pensiun.5 Untungnya saya punya kantor
itu pimpinannya ngeh ya, memikirkan
itu jadi ketika yang tua-tua itu jadi kan
ya istilahnya pendapatan saya kan
hilang dari itu, digantinya pake apa itu
tadi. Bahkan hari Jumat gitu tidak harus
masuk nggakpapa, bebas gitu. Mau
masuk nggakpapa, enggak nggakpapa.
di kantor memang tidak ada
pelatihan (1)
kalo menginjak 50 itu diberi
waktu luang karena
kualifikasinya kan karyawan
senior kan, jadi dikasih waktu
untuk mencari, bukan mencari
pekerjaan ya tapi mencari usaha
lain (2)
seorang swasta itu tidak bisa
pensiun (3)
setelah 50 diberi waktu luang
jadi dalam seminggu itu ada
waktu yang digunakan untuk
masing-masing mencari
bakatnya diluar kantor itu (4)
harapannya ketika 55 kita sudah
bisa mencari satu usaha
sampingan yang bisa digeluti
setelah pensiun. (5)
itu kebijakan direksi yang
sangat menguntungkan bagi
Di kantor memang tidak ada
pelatihan (1)
Menginjak usia 50, kualifikasi
karyawan senior, jadi dikasih
waktu luang untuk mencari
usaha lain (2)
seorang swasta itu tidak bisa
pensiun (3)
Setelah 50 diberi waktu luang
dalam seminggu ada waktu yang
digunakan untuk mencari bakat
di luar kantor (4)
harapannya ketika 55 kita sudah
bisa mencari satu usaha
sampingan yang bisa digeluti
setelah pensiun. (55)
itu kebijakan direksi yang
sangat menguntungkan bagi
Tidak ada pelatihan (1)
Diberi waktu luang untuk
mencari usaha lain (2)
Swasta tidak bisa pensiun (3)
Waktu luang mencari bakat
di luar kantor (4)
Harapannya sudah bisa
menggeluti usaha sampingan
setelah pensiun (55)
kebijakan direksi yang
sangat menguntungkan bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
Jadi itu kebijakan direksi yang sangat
menguntungkan bagi karyawannya6. Itu
tempat saya, mungkin tempat lain beda-
beda ya. Uang bensin udah nggak ada,
uang JHT pun saya lihat nggak besar-
besar amat sih. Terus dengan
kesempatan yang dikasih sama
kantor itu apa yang Pak N lakuin? Ya
namanya bisnis itu ternyata sulit7, tapi
bagaimanapun kalo kita mau berusaha
kita akan dapet.8 Kan panjang juga toh
dari 50 sampe 55 kan 5 tahun, ya
kadang-kadang ada juga yang tengah di
ketika di angkatan pertama saya
minatnya disitu, tapi ketika digeluti kok
pada tahun kedua wah ternyata berat,
nggak jadi yaudah kehilangan dua tahun
to. Beratnya seperti itu, karena untuk
seorang yang udah 50 tuh semangatnya
jelas beda sama yang 30an,9 makanya
lebih baik ada pelatihan soalnya kalo
pelatihan kan dari pengalaman banyak
orang diajarkan10
, tapi kalo tempat kami
diberi waktu tapi gak dikasih tau,
disuruh cari sendiri akhirnya payah
sekali11
. Cuma untungnya kalo saya kan
ada usaha kos-kosan gitu, artinya kan
saya punya modal artinya saya hidup ya
masih ada itu, kalo yang nggak ada gitu
kan betapa parahnya dia. Itu jadi
pengalaman seperti itu, jadi ketika kita
karyawannya (6)
bisnis itu ternyata sulit, (7)
tapi bagaimanapun kalo kita
mau berusaha kita akan dapet.
(8)
Beratnya seperti itu, karena
untuk seorang yang udah 50 tuh
semangatnya jelas beda sama
yang 30an (9)
kalo pelatihan kan dari
pengalaman banyak orang
diajarkan (10)
tapi kalo tempat kami diberi
waktu tapi gak dikasih tau,
disuruh cari sendiri akhirnya
payah sekali (11)’
karyawannya (6)
bisnis itu ternyata sulit, (7)
tapi bagaimanapun kalo kita
mau berusaha kita akan dapet.
(8)
Beratnya karena untuk seorang
yang udah 50 tuh semangatnya
jelas beda sama yang 30an (9)
kalo pelatihan kan dari
pengalaman banyak orang
diajarkan (10)
tapi kalo tempat kami diberi
waktu tapi gak dikasih tau,
disuruh cari sendiri akhirnya
payah sekali (11)
karyawannya (6)
bisnis itu ternyata sulit, (7)
kalo kita mau berusaha kita
akan dapet. (8)
Beratnya karena seorang
yang udah 50 tuh
semangatnya beda sama
yang 30an (9)
Pelatihan diajarkan dari
pengalaman banyak orang
(10)
Diberi waktu tapi gak dikasih
tau, disuruh cari sendiri
akhirnya payah sekali (11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
dibiarkan mencari sendiri ya meskipun
ditempat saya rata-rata S1 ya, dari sisi
pendidikan udah tinggi ya tapi terus
nggak begitu terus nek ini langsung
dapet ide gitu enggak. Jadi usaha Pak
N cuma kos-kosan? Iya cuma itu yang
bisa pada akhirnya. Biasanya kan kalo
orang tua menghindari resiko tinggi12
,
kalo jualan gitu kan kita resiko tinggi.
Kalo di motivator gitu enak sih, kalo
mau usaha take action, kalo gagal
bangkit kembali ha duitnya darimana
kan pertanyaannya gitu to. Kalo di Bank
BCA katakanlah, kan mereka di support
ya modal nggak masalah, lah kalo
tempat saya suruh modal sendiri kita
rugi terus suruh bangkit, pertanyaannya
oke kita dari bangkit itu dapet
pengalaman baru o ternyata salah gitu,
tapi kan darimana itu modalnya. Nah
kaya gitu jane omong kosong kan kita
baca buku motivasi ya kalo modal
dasarnya nggak ada kan susah. Artinya
ya akhirnya menurut pengalaman saya
yang bisa saya lakukan ya yang aman-
aman aja kaya gitu.13
Sudah punya
rumah ya rumahnya di bangun, jadikan
kos-kosan udah tinggal sebulan nunggu
hasilnya, seperti itu jadinya. Itu
motivator itu baca? Baca saya tentang
motivator, nggak ada di sana
Biasanya kan kalo orang tua
menghindari resiko tinggi (12)
menurut pengalaman saya yang
bisa saya lakukan ya yang
aman-aman aja kaya gitu. (13)
Baca saya tentang motivator,
nggak ada di sana menyediakan,
kan banyak sekali sekarang,
(14)
Biasanya kan kalo orang tua
menghindari resiko tinggi (12)
menurut pengalaman saya yang
bisa saya lakukan ya yang
aman-aman aja kaya gitu. (13)
Saya baca tentang motivator,
kan sekarang banyak sekali,
disana tidak menyediakan (14)
setiap hari kita mencari selama
Orang tua menghindari
resiko tinggi (12)
menurut pengalaman yang
bisa dilakukan yang aman-
aman aja. (13)
Membaca tentang motivator,
di sana tidak menyediakan
(14)
Setiap hari mencari selama
lima tahun. (15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
menyediakan, kan banyak sekali
sekarang,14
untung kita jaman internet
itu kan di google setiap hari kita
mencari selama lima tahun itu15
kan
sampe kepala penuh tentang motivasi
bisnis itu.16
Wes katam saya motivasi
itu,17
tapi nyatanya kan persoalannya
satu itu, sudah tua buat menanggung
resiko.18
Saya mikir sekali to kalo masih
muda gapapa resiko kerugian gagal di
tengah jalan, kalo orang tua harus safe-
safe aman.19
Nah terus yang Pak N
sendiri rasakan waktu mau pensiun
ini apa? Mungkin kaya pas selama
lima tahun ini cari-cari usaha itu?
Wah ya kalo mau dirasa-rasain yo
susah20
ya untungnya kita manusia
dikasih sama Tuhan tuh otak yang
pelupa21
itu lho mbak. Kalo inget
kewajiban kaya temanya mbak Lona itu
kan teringat kebutuhan itu yaudah
sepaneng itu kita mikir terus22
jadi
semangat mencari gitu di google23
lah,
terus ya lebih kaya tertekan lah, tertekan
dengan kewajiban ini.24
Tapi terkadang
juga lupa. Seminggu itu lupa jadi happy
happy aja gitu25
tapi ternyata begitu
terus ingat lagi yah perasaannya ya
tumpang tindih lah kadang-kadang26
tapi nggak kok terus kepalanya pusing
terpacu gitu nggak saya, biarkan otak
setiap hari kita mencari selama
lima tahun itu (15)
sampe kepala penuh tentang
motivasi bisnis itu. (16)
Wes katam saya motivasi itu,
(17)
nyatanya kan persoalannya satu
itu, sudah tua buat menanggung
resiko. (18)
kalo masih muda gapapa resiko
kerugian gagal di tengah jalan,
kalo orang tua harus safe-safe
aman. (19)
kalo mau dirasa-rasain yo susah
(20)
untungnya kita manusia dikasih
sama Tuhan tuh otak yang
pelupa (21)
Kalo inget kewajiban kaya
temanya mbak Lona itu kan
teringat kebutuhan itu yaudah
sepaneng itu kita mikir terus
(22)
Jadi semangat mencari gitu di
google (23)
terus ya lebih kaya tertekan lah,
tertekan dengan kewajiban ini.
(24)
Tapi terkadang juga lupa.
Seminggu itu lupa jadi happy
happy aja gitu (25)
lima tahun itu (15)
sampe kepala penuh tentang
motivasi bisnis itu. (16)
Wes katam saya motivasi itu,
(17)
nyatanya kan persoalannya satu
itu, sudah tua buat menanggung
resiko. (18)
kalo masih muda gapapa resiko
kerugian gagal di tengah jalan,
kalo orang tua harus safe-safe
aman. (19)
kalo mau dirasa-rasain yo susah
(20)
untungnya kita manusia dikasih
sama Tuhan tuh otak yang
pelupa (21)
Kalo inget kewajiban kaya
temanya mbak Lona itu kan
teringat kebutuhan itu yaudah
sepaneng itu kita mikir terus
(22)
Jadi semangat mencari gitu di
google (23)
terus ya lebih kaya tertekan lah,
tertekan dengan kewajiban ini.
(24)
Tapi terkadang juga lupa.
Seminggu itu lupa jadi happy
happy aja gitu (25)
begitu terus ingat lagi yah
Kepala penuh tentang
motivasi bisnis (16)
Sudah katam motivasi (17)
Persoalannya satu, sudah tua
untuk menanggung resiko
(18)
Kalau muda gapapa resiko
kerugian gagal ditengah
jalan, kalo orang tua harus
safe aman (19)
kalo mau dirasa-rasain yo
susah (20)
Manusia diberi otak yang
pelupa sama Tuhan (21)
Inget kewajiban, inget
kebutuhan sepaneng mikir
terus (22)
Jadi semangat mencari gitu
di google (23)
Tertekan dengan kewajiban
ini (24)
Terkadang lupa jadi
seminggu happy (25)
Begitu ingat perasaan
tumpang tindih kadang-
kadang (26)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
mengalir aja.27
Tapi suatu ketika pas
merenung gitu wah iya e aku sudah
harus cari,28
padahal ya itu tadi kita
udah mencari setengah mati itu apa
yang bisa kita lakukan, 29
kalo
perasaannya banyak galaunya.30
Ya
untungnya saya kalo dibilang santai sih
enggak tapi ya untungnya otak itu diberi
ingatan diberi kelupaan.31
Tapi saya ya
yakin nek menurut kepercayaan saya
orang hidup ya ada yang
penggembalanya.32
Ya yang saya
lakukan ya bekerja yang bisa bekerja ya
bekerja.33
Nah itu tadi kalo pas inget
gitu kan rasanya tertekan, nah itu
terus apa yang dilakuin sama Pak N itu? Ya satu kita kembali ya sisi
rohaninya digunakan bahwa hidup mati
orang kan tergantung pada yang punya
hidup.34
Biasanya seperti itu, saya yakin
kalo semua orang yang ya Indonesia
yang agamis kan arahnya akan seperti
itu. Supaya saya ya ngawekani kalo
disana itu ada hiburan ya, ndilalahe ya
di tempat kita ada banyak sekali
penghiburan ya. takut boleh sih tapi
nggak jangan terlalu ya35
, soalnya ada
dikatakan kalo apa yang kamu
khawatirkan itu biasanya malah nggak
terjadi.36
Jadi saya untungnya saya jadi
orang yang rohaninya agak lumayan
begitu terus ingat lagi yah
perasaannya ya tumpang tindih
lah kadang-kadang (26)
nggak kok terus kepalanya
pusing terpacu gitu nggak saya,
biarkan otak mengalir aja. (27)
ketika pas merenung gitu wah
iya e aku sudah harus cari, (28)
padahal ya itu tadi kita udah
mencari setengah mati itu apa
yang bisa kita lakukan (29)
kalo perasaannya banyak
galaunya. (30)
untungnya otak itu diberi
ingatan diberi kelupaan. (31)
saya ya yakin nek menurut
kepercayaan saya orang hidup
ya ada yang penggembalanya
(32)
Ya yang saya lakukan ya
bekerja yang bisa bekerja ya
bekerja. (33)
kembali ya sisi rohaninya
digunakan bahwa hidup mati
orang kan tergantung pada yang
punya hidup. (34)
takut boleh sih tapi nggak
jangan terlalu ya (35)
apa yang kamu khawatirkan itu
biasanya malah nggak terjadi.
(36)
perasaannya ya tumpang tindih
lah kadang-kadang (26)
Saya tidak lalu pusing kepala
terpacu, biarkan otak mengalir
saja (27)
ketika pas merenung gitu wah
iya e aku sudah harus cari, (28)
padahal ya itu tadi kita udah
mencari setengah mati itu apa
yang bisa kita lakukan (29)
kalo perasaannya banyak
galaunya. (30)
untungnya otak itu diberi
ingatan diberi kelupaan. (31)
saya ya yakin nek menurut
kepercayaan saya orang hidup
ya ada yang penggembalanya
(32)
Ya yang saya lakukan ya
bekerja yang bisa bekerja ya
bekerja. (33)
kembali ya sisi rohaninya
digunakan bahwa hidup mati
orang kan tergantung pada yang
punya hidup. (34)
takut boleh sih tapi nggak
jangan terlalu ya (35)
apa yang kamu khawatirkan itu
biasanya malah nggak terjadi.
(36)
lari dari kenyataan itu saya
Tidak lalu pusing kepala
terpacu biarkan mengalir
(27)
Ketika merenung, sudah
harus cari (28)
Padahal sudah mencari apa
yang bisa dilakukan (29)
Perasaan banyak galaunya
(30)
untungnya otak itu diberi
ingatan diberi kelupaan. (31)
yakin menurut kepercayaan
orang hidup ada yang
penggembalanya (32)
bisa bekerja ya bekerja. (33)
Sisi rohani digunakan bahwa
hidup mati tergantung yang
punya hidup (34)
takut boleh sih tapi nggak
jangan terlalu ya (35)
apa yang kamu khawatirkan
itu biasanya malah nggak
terjadi. (36)
Tidak lari dari kenyataan
(37)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
nyantol, sehingga ya pelariannya seperti
itulah. Jadi bukannya terus mancing itu
nggak saya, lari dari kenyataan itu saya
enggak37
tapi ya kembali kesini aja,
paling apa ya bukan paling aman tapi
nyaman.38
Nggak tau kalo orang lain
yang agamanya lain ya, paling ya itu
tadi dia terus ke café-café, saya juga
nggak suka café sih nggak punya uang
untuk ke café hahaha. Hahaha, oke
terus, ada perubahan nggak yang Pak
N rasain pas dulu masih jauh sama
pensiun sama yang sekarang udah
deket? Yang dirasain sama dipikirin.
Wa ya banyak sekali ya. Kalo dulu pas
masih jauh ya semangatnya tinggi lah,
artinya semangat untuk bekerja tentang
pekerjaan ya tinggi,39
tapi pas udah
umur 50 itu terus gatau kok semangat
kerjanya mengalami penurunan itu,40
mungkin ya udah ada di teori sih itu,
usia 40-50 gatau usia apa namanya
orang kan dituntut untuk
berproduktivitas tinggi,41
ketika 50
yaudah untuk pekerjaannya menurun,42
soale mungkin ada bayangan terpecah
kan43
, kita kan harus pensiun ya kalo
kaya pegawai gitu kan kalo di usia 50
gitu istilahnya stratanya 4a gitu, gajinya
udah tinggi terus tiba-tiba di cut gitu ya
bayangkan44
mbak. Ya kadang-kadang
lari dari kenyataan itu saya
enggak (37)
kembali kesini aja, paling apa ya
bukan paling aman tapi nyaman.
(38)
Kalo dulu pas masih jauh ya
semangatnya tinggi lah, artinya
semangat untuk bekerja tentang
pekerjaan ya tinggi, (39)
pas udah umur 50 itu terus gatau
kok semangat kerjanya
mengalami penurunan itu, (40)
usia 40-50 gatau usia apa
namanya orang kan dituntut
untuk berproduktivitas tinggi,
(41)
ketika 50 yaudah untuk
pekerjaannya menurun, (42)
soale mungkin ada bayangan
terpecah kan, (43)
kita kan harus pensiun ya kalo
kaya pegawai gitu kan kalo di
usia 50 gitu istilahnya stratanya
4a gitu, gajinya udah tinggi
enggak (37)
kembali kesini aja, paling apa ya
bukan paling aman tapi nyaman.
(38)
Kalo dulu pas masih jauh ya
semangatnya tinggi lah, artinya
semangat untuk bekerja tentang
pekerjaan ya tinggi, (39)
pas udah umur 50 itu terus gatau
kok semangat kerjanya
mengalami penurunan itu, (40)
usia 40-50 gatau usia apa
namanya orang kan dituntut
untuk berproduktivitas tinggi,
(41)
ketika 50 yaudah untuk
pekerjaannya menurun, (42)
soale mungkin ada bayangan
terpecah kan, (43)
kita kan harus pensiun ya kalo
kaya pegawai gitu kan kalo di
usia 50 gitu istilahnya stratanya
4a gitu, gajinya udah tinggi
terus tiba-tiba di cut gitu ya
Kembali ke sini, bukan
paling aman tapi nyaman
(38)
Saat masih jauh semangat
bekerja masih tinggi (39)
Saat umur 50 semangat kerja
mengalami penurunan (40)
usia 40-50 dituntut untuk
berproduktivitas tinggi, (41)
ketika usia 50 untuk
pekerjaan menurun (42)
Karena mungkin ada
bayangan terpecah (43)
Kalau pegawai pension, gaji
tinggi terus tiba-tiba di cut
(44)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
gitu, kalo pas 40 itu wa ya mungkin
yang namanya workholic itu terjadi.
Semangat kerja mati-matian,45
tapi
ketika 50 disuruh lembur aja udah
memuncak, dan lagi pikiran udah mulai
bercabang.46
Bedanya ya itu, semangat
kerjanya udah turun soalnya otaknya
udah digendoli next nya gimana itu
setelah ini.47
Terus itu gimana, kan
pikirannya terpecah itu tapi dituntut sama kewajiban? Nah itu untungnya
ada kebijakan itu ya jadi hukumnya
udah ada. Direksinya juga nggak nuntut
sih, jadi misalnya ada tugas luar kota ya
nggak terus memaksakan barangkali
nggak bisa mendedikasikan yaudah
karena direksinya udah menentukan itu,
kecuali kan ada juga direksi yang nggak
ngeh sama seperti itu, jadi kita
strateginya itu nyuri waktu. Kalo
ditempat saya kan bisa, misalkan wah
pak saya besok gak bisa, ada seminar
bisnis. Oyaudah cari yang diwakilkan.
Karena dia sudah bilang itu mohon
masing-masing udah menyiapkan diri
untuk kedepannya. Jadi kalo saya
bercabangnya udah nggak kepikiran
banget sih karena tuntutan kantor
ringan.48
Gimana sih Pak N
memandang masa pensiun itu sendiri? Wah ini kalo orang swasta ini
terus tiba-tiba di cut gitu ya
bayangkan (44)
kalo pas 40 itu wa ya mungkin
yang namanya workholic itu
terjadi. Semangat kerja mati-
matian, (45)
ketika 50 disuruh lembur aja
udah memuncak, dan lagi
pikiran udah mulai bercabang.
(46)
semangat kerjanya udah turun
soalnya otaknya udah digendoli
next nya gimana itu setelah ini.
(47)
kalo saya bercabangnya udah
nggak kepikiran banget sih
karena tuntutan kantor ringan.
(48)
Bagi saya orang swasta tuh
nggak ada kata pensiun karena
untuk hidup ya harus bekerja.
(49)
bayangkan (44)
kalo pas 40 itu wa ya mungkin
yang namanya workholic itu
terjadi. Semangat kerja mati-
matian, (45)
ketika 50 disuruh lembur aja
udah memuncak, dan lagi
pikiran udah mulai bercabang.
(46)
semangat kerjanya udah turun
soalnya otaknya udah digendoli
next nya gimana itu setelah ini.
(47)
kalo saya bercabangnya udah
nggak kepikiran banget sih
karena tuntutan kantor ringan.
(48)
Bagi saya orang swasta tuh
nggak ada kata pensiun karena
untuk hidup ya harus bekerja.
(49)
kalo dengan PNS, memang
40an terjadi workaholic,
semangat kerja mati-matian
(45)
Ketika 50 untuk lembur
sudah memuncah dan pikiran
mulai bercabang (46)
Semangat kerja turun karena
otaknya digendoli nextnya
gimana (47)
Sudah tidak terlalu
memikirkan karena tuntutan
kantor ringan (48)
Orang swatsa nggak ada kata
pensiun karena untuk hidup
ya harus bekerja (49)
Kalo PNS pensiun untuk
menikmati hari tua (50)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
nggak ada pensiun. Bagi saya orang
swasta tuh nggak ada kata pensiun
karena untuk hidup ya harus bekerja.49
Beda kalo dengan PNS, memang
pensiun istilahnya orang yang
menikmati hari tuanya kan gitu.50
Kalo
swasta mindsetnya harus gitu, kalo
tempat saya ya kembali itu ke
pimpinannya itu orang-orang swasta
juga itu orang swasta nggak boleh
pensiun. Darimana nanti dia, saya
bilang kalo pensiun ya nanti hanya
pindah kerja gitu aja sih.51
Tapi kalo
dibilang stres ya juga iya sih.52
Artinya
kan ketika kita udah enak-enak mapan
tapi tiba-tiba harus cut53
kan ya
makanya lima tahun diberi kesempatan
itu ya pandai-pandai aja54
kalo memang
ya dah nasib juga. Tapi ya ternyata
temen-temen juga bsia menyesuaikan
lima tahun itu dengan baik. Terus takut
nggak sih masuk usia 50an gini mau
menghadapi pensiun gini? Nggak tuh,
nggak ada, nggak takut.55
Soalnya ya
kembali ke itu tadi, udah dibilangin kalo
persiapan.56
Ya mungkin kalo nggak
dibilangin, wisdomnya manajemen
mungkin kurang bijaksana terus kerja
terus sampe umur 54 katakanlah, tiba-
tiba ya wah setahun lagi cut, barangkali
ya bisa down juga ya.57
tapi tempat
kalo dengan PNS, memang
pensiun istilahnya orang yang
menikmati hari tuanya kan gitu.
(50)
saya bilang kalo pensiun ya
nanti hanya pindah kerja gitu aja
sih. (51)
Tapi kalo dibilang stres ya juga
iya sih. (52)
ketika kita udah enak-enak
mapan tapi tiba-tiba harus cut
(53)
makanya lima tahun diberi
kesempatan itu ya pandai-
pandai aja (54)
Nggak tuh, nggak ada, nggak
takut. (55)
udah dibilangin kalo persiapan
(56)
mungkin kalo nggak dibilangin,
wisdomnya manajemen
mungkin kurang bijaksana terus
kerja terus sampe umur 54
katakanlah, tiba-tiba ya wah
setahun lagi cut, barangkali ya
bisa down juga ya. (57)
udah dibilangin gitu jadi kaya
jalan dipersimpangan gitu oh
terus besok ini ada teteg, yaudah
ke kanan aja gitu. (58)
standar hidupnya sementara, ini
pensiun istilahnya orang yang
menikmati hari tuanya kan gitu.
(50)
saya bilang kalo pensiun ya
nanti hanya pindah kerja gitu aja
sih. (51)
Tapi kalo dibilang stres ya juga
iya sih. (52)
ketika kita udah enak-enak
mapan tapi tiba-tiba harus cut
(53)
makanya lima tahun diberi
kesempatan itu ya pandai-
pandai aja (54)
Nggak tuh, nggak ada, nggak
takut. (55)
udah dibilangin kalo persiapan
(56)
mungkin kalo nggak dibilangin,
manajemen mungkin kurang
bijaksana terus kerja terus
sampe umur 54 katakanlah, tiba-
tiba ya wah setahun lagi cut,
barangkali ya bisa down juga
ya. (57)
udah dibilangin gitu jadi kaya
jalan dipersimpangan gitu oh
terus besok ini ada teteg, yaudah
ke kanan aja gitu. (58)
Tergantung bisnis pasca itu tadi
Kalau pensiun nanti hanya
pindah kerja (51)
Ya stress juga (52)
Sudah enak mapan tiba-tiba
harus cut (53)
Diberi kesempatan 5 tahun
ya pandai-panai aja (54)
Nggak takut (55)
udah dibilangin kalo
persiapan (56)
mungkin kalo nggak
dibilangin dan manajemen
kurang bijaksana lalu tiba-
tiba cut pensiun barangkali
bisa down. (57)
sudah dibilangin jadi seperti
di persimpangan besok ada
portal ya ke kanan aja (58)
Bisnis belum bisa
mengimbangi standar hidup
(59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
278
279
280
281
282
283
284
kami kan enggak, udah dibilangin gitu
jadi kaya jalan dipersimpangan gitu oh
terus besok ini ada teteg, yaudah ke
kanan aja gitu.58
Nah tadi waktu Pak
N cerita kalo keinget tuh tertekan,
nah itu bisa dijelasin nggak
tertekannya gimana? Perasaannya
gimana, yang dipikirin apa. Ya itu
tadi standar hidupnya sementara, ini tadi
ya tergantung itu tadi ya bisnis pasca itu
tadi gimana, bisa mengimbangi nggak.
Nah selama ini yang saya rasain belum
ya.59
tertekannya itu, ketika standar
hidupnya kan saya sudah punya standar
hidup mengacu ke pendapatan yang
sekarang. itu tertekannya seperti itu,
besok ketika saya ke jalur lain itu belum
sama,60
lah itu. Itu yang menekan juga
sih.61
Itu kan harus cari cara kan ya anak
yang masih sekolah kan harus cari
angkatan lebih tinggi lagi, kebutuhan
akan semakin tinggi tapi ini semakin
turun.62
Tertekannya seperti itu.
Perasaannya tertekan ya gimana harus
mencapai standar yang sebelumnya
gitu.64
Ikhtiar aja, masih ada satu tahun
masih bisa nambah.65
Tertekannya
tertekan itu kan artinya jangan-jangan
nanti biaya naik nah nanti untuk
mengcover itu darimana, jangan-jangan
nanti nggak bisa kecover.66
Itu pikiran
tadi ya tergantung itu tadi ya
bisnis pasca itu tadi gimana,
bisa mengimbangi nggak. Nah
selama ini yang saya rasain
belum ya. (59)
tertekannya itu, ketika standar
hidupnya kan saya sudah punya
standar hidup mengacu ke
pendapatan yang sekarang. itu
tertekannya seperti itu, besok
ketika saya ke jalur lain itu
belum sama, (60)
Itu yang menekan juga sih. (61)
cari cara kan ya anak yang
masih sekolah kan harus cari
angkatan lebih tinggi lagi, (62)
kebutuhan akan semakin tinggi
tapi penghasilan semakin turun.
(63)
Perasaannya tertekan ya gimana
harus mencapai standar yang
sebelumnya gitu. (64)
Ikhtiar aja, masih ada satu tahun
masih bisa nambah. (65)
Tertekannya tertekan itu kan
artinya jangan-jangan nanti
biaya naik nah nanti untuk
mengcover itu darimana,
jangan-jangan nanti nggak bisa
kecover. (66)
gimana, bisa mengimbangi
standar hidup nggak, yang saya
rasain belum (59)
Tertekan ketika standar hidup
yang saya miliki mengacu ke
pendapatan saya yang sekarang,
besok ke jalur lain belum sama
(60)
Itu yang menekan juga sih. (61)
cari cara kan ya anak yang
masih sekolah kan harus cari
angkatan lebih tinggi lagi, (62)
kebutuhan akan semakin tinggi
tapi penghasilan semakin turun.
(63)
Perasaannya tertekan ya gimana
harus mencapai standar yang
sebelumnya gitu. (64)
Ikhtiar aja, masih ada satu tahun
masih bisa nambah. (65)
Tertekannya jangan-jangan
nanti biaya naik nah nanti untuk
mengcover itu darimana,
jangan-jangan nanti nggak bisa
kecover. (66)
Tertekan ketika besok jalur
lain belum sama seperti
standar hidup yang dimiliki
sekarang (60)
Itu yang menekan juga sih.
(61)
Mencari cara untuk anak
yang masih sekolah harus ke
jenjang yang lebih tinggi lagi
(62)
Kebutuhan akan semakin
tinggi tapi penghasilan
menurun (63)
Perasaannya tertekan gimana
harus mencapai standar yang
sebelumnya (64)
Ikhtiar, masih ada satu tahun
masih bisa nambah. (65)
Tertekan jangan-jangan nanti
biaya naik nggak bisa
kecover (66)
kembali lagi ke roh
penghibur yang menguatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
manusia to, nah kembali lagi saya
punya roh penghibur menguatkan
saya.67
Terus kalo lagi tertekan gitu
apa yang Pak N lakuin? Kalo lagi
inget. Saya nyanyi-nyanyi aja. Nyanyi-
nyanyi sama baca buku rohani itu
melegakan.68
Banyak buku rohani yang
menghibur, jangan buku rohani yang
rumit.69
Misalnya kan ada don’t give up.
Ke gramedia aja kan banyak baca buku,
nggak usah beli tapi masuk ke sana aja
kan suasananya tenang, dingin, baca aja.
Itu sudah menyegarkan,70
enggak ke
sekaten saya malah tambah ruwet saya.
Semedinya ke situ, jadi terimakasih
gramedia hahahaha. Ambil ke sana lihat
daftar isi, yang sesuai dengan yang
sedang saya hadapi apa, nah itu saya
baca nah itu rahasia hidup71
Terus itu
Pak N mencari penghiburan dengan
baca-baca buku rohani gitu sejak
pertama kali dulu atau dulu pernah
mencoba berbagai macam cara terus
kaya yang lebih menenangkan itu
yang rohani itu atau gimana? Atau pergi gitu? Enggak e saya nggak punya
waktu untuk pergi-pergi gitu, piknik
gitu72
dan lagi anak-anak itu nggak suka
piknik,73
mau piknik malah mumet.
Mikir bawaannya itu, soalnya keluarga
ini bukan keluarga yang easy going,
Itu pikiran manusia to, nah
kembali lagi saya punya roh
penghibur menguatkan saya.
(67)
Saya nyanyi-nyanyi aja.
Nyanyi-nyanyi sama baca buku
rohani itu melegakan. (68)
Banyak buku rohani yang
menghibur, jangan buku rohani
yang rumit. (69)
Ke gramedia aja kan banyak
baca buku, nggak usah beli tapi
masuk ke sana aja kan
suasananya tenang, dingin, baca
aja. Itu sudah menyegarkan,
(70)
Ambil ke sana lihat daftar isi,
yang sesuai dengan yang sedang
saya hadapi apa, nah itu saya
baca nah itu rahasia hidup. (71)
Enggak e saya nggak punya
waktu untuk pergi-pergi gitu,
piknik gitu (72)
lagi anak-anak itu nggak suka
piknik, (73)
keluarga ini bukan keluarga
yang easy going, artinya bangun
tidur langsung pergi aja bisa
gitu, nah ini enggak. (74)
Kalo piknik malah mumet. (75)
hobi saya kebetulan membaca
Itu pikiran manusia to, nah
kembali lagi saya punya roh
penghibur menguatkan saya.
(67)
Saya nyanyi-nyanyi aja sama
baca buku rohani itu melegakan.
(68)
Banyak buku rohani yang
menghibur, jangan buku rohani
yang rumit. (69)
Ke gramedia aja kan banyak
baca buku, nggak usah beli tapi
masuk ke sana aja kan
suasananya tenang, dingin, baca
aja. Itu sudah menyegarkan,
(70)
Ambil ke sana lihat daftar isi,
yang sesuai dengan yang sedang
saya hadapi apa, nah itu saya
baca nah itu rahasia hidup. (71)
Saya nggak punya waktu untuk
pergi-pergi gitu, piknik gitu (72)
lagi anak-anak itu nggak suka
piknik, (73)
keluarga ini bukan keluarga
yang easy going, artinya bangun
tidur langsung pergi aja bisa
gitu, nah ini enggak. (74)
Kalo piknik malah mumet.(75)
hobi saya kebetulan membaca
(67)
Nyanyi-nyanyi aja sama baca
buku rohani itu melegakan.
(68)
Banyak buku rohani yang
menghibur, jangan buku
rohani yang rumit. (69)
Ke gramedia baca buku,
nggak usah beli tapi masuk
ke sana suasananya tenang,
dingin. Itu sudah
menyegarkan (70)
Ambil ke sana, lihat daftar
isi, membaca sesuai dengan
yang sedang saya hadapi, itu
rahasia hidup (71)
Tidak punya waktu untuk
pergi-pergi piknik (72)
Anak-anak nggak suka
piknik (73)
Bukan keluarga yang easy
going yang bangun tidur bisa
langsung pergi (74)
Kalo piknik malah
mumet.(75)
Hobi membaca dari dulu (75)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
345
346
347
artinya bangun tidur langsung pergi aja
bisa gitu, nah ini enggak.74
Kalo piknik
malah mumet.75
Tapi hobi saya
kebetulan membaca dari dulu.75
Hobi
membaca jadi pelampiasan apapun pasti
membaca.76
Misalnya baca-baca buku
tentang politik, ekonomi, ha itu udah tak
simpen, sekarang bacanya buku-buku
rohani.77
Orang tua ya biasanya karena
dia udah dekat dengan Sang Khalik
yaudah bacaannya yang kaya gitu-
gitu.78
Untungnya saya memang sejak
dulu sukanya baca. Jadi pelampiasannya
baca aja, nggak pake biaya.79
Saya beli
buku itu cuma don’t give up itu,
ternyata isinya itu memang ya isinya
kan tentang jangan menyerah gitu to,
lah orang itu kan tertekan to ya temanya
itu ya udah dibaca aja. Minatnya
berarti dari dulu nggak berubah ya membaca? Kalo minatnya nggak
berubah, yang berubah topiknya yang
dibaca.80
Sekarang saya nggak suka
baca politik, ming tambah mumet to.
Nggak mau saya baca. Terus
memandang sosok Pak N sendiri, dari
dulu sampe sekarang ada yang
berubah gak? Kalo tadi kan tentang
pekerjaannya, nah sekarang tentang
dirinya Pak N sendiri dari muda dulu sama sekarang? Mestinya ada ya tapi
dari dulu. (75)
pelampiasan apapun pasti
membaca. (76)
baca-baca buku tentang politik,
ekonomi, ha itu udah tak
simpen, sekarang bacanya buku-
buku rohani. (77)
Orang tua ya biasanya karena
dia udah dekat dengan Sang
Khalik yaudah bacaannya yang
kaya gitu-gitu. (78)
pelampiasannya baca aja, nggak
pake biaya. (79)
Kalo minatnya nggak berubah,
yang berubah topiknya yang
dibaca. (80)
Mestinya ada tapi saya nggak
terlalu merasakan ada
perubahan atau enggak, wes
koyone hidup ini mengalir aja.
(81)
Yang saya rasakan ya itu aja
tertekan habis pensiun gimana
pola hidupnya. (82)
ketika masih muda, anak-
dari dulu. (75)
pelampiasan apapun pasti
membaca. (76)
buku tentang politik, ekonomi,
ha itu udah tak simpen,
sekarang bacanya buku-buku
rohani. (77)
Orang tua biasanya karena dia
udah dekat dengan Sang Khalik
bacaannya yang kaya gitu-gitu.
(78)
pelampiasannya baca aja, nggak
pake biaya. (79)
Kalo minatnya nggak berubah,
yang berubah topiknya yang
dibaca. (80)
Mestinya ada tapi saya nggak
terlalu merasakan ada
perubahan atau enggak, wes
koyone hidup ini mengalir aja.
(81)
Yang saya rasakan ya itu aja
tertekan habis pensiun gimana
pola hidupnya. (82)
Ketika masih muda, anak-anak
pelampiasan apapun pasti
membaca. (76)
buku politik, ekonomi sudah
di simpan,
sekarang baca buku rohani
(77)
Orang tua karena udah dekat
dengan Sang Khalik,
bacaannya yang kaya gitu
(78)
pelampiasannya membaca,
nggak pake biaya. (79)
Minat tidak berubah, yang
berubah topik bacaannya
(80)
Tidak terlalu merasakan ada
perubahan atau enggak,
hidup ini mengalir aja. (81)
Merasa tertekan pola setelah
pensiun bagaimana (82)
Ketika masih muda, anak
masih kecil bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
374
375
376
377
378
379
saya malah kurang menyadari. Mestinya
ada tapi saya nggak terlalu merasakan
ada perubahan atau enggak, wes koyone
hidup ini mengalir aja.81
Yang saya
rasakan ya itu aja tertekan habis pensiun
gimana pola hidupnya.82
Nah kan
seharusnya ada perubahan, nah
menurut Pak N itu perubahannya kaya gimana? Sek kalo itu agak berat
ya. Ya perubahan maksudnya gini,
ketika masih muda, anak-anaknya masih
kecil itu lebih bisa mengendalikan ya,
kebutuhan dan keinginan anggota
keluarga juga belum bervariatif,83
tapi
begitu menginjak tua, anak sudah gede
apalagi menginjak 17 tahun, harga diri
sudah mulai nampak, keinginannya.84
Nah kalo nggak berubah piye, kalo saya
dulu menangan, dulu memang rodok
otoriter gapapa kamu gini gini gini,85
nah kalo sekarang mulai nah ya itu satu
ya tentang kehendak. Dulu bisa
menghendaki, sekarang negosiasi dulu,
apa-apa harus bicarakan sama anak,86
itu satu. Yang kedua, kebutuhan makin
bervariatif to, sekolah ya nggak ming
sekolah, minta plus motor.87
Nah kaya
gitu kan masa nggak berubah.
Berubahnya ya tambah sepaneng mesti
ya,88
ya untungnya di sistem pegawaian
itu kan semakin berpengalaman
anaknya masih kecil itu lebih
bisa mengendalikan ya,
kebutuhan dan keinginan
anggota keluarga juga belum
bervariatif, (83)
begitu menginjak tua, anak
sudah gede apalagi menginjak
17 tahun, harga diri sudah mulai
nampak, keinginannya. (84)
kalo saya dulu menangan, dulu
memang rodok otoriter gapapa
kamu gini gini gini, (85)
sekarang negosiasi dulu, apa-
apa harus bicarakan sama anak,
(86)
kebutuhan makin bervariatif to,
sekolah ya nggak ming sekolah,
minta plus motor. (87)
Berubahnya ya tambah
sepaneng mesti ya, (88)
untungnya di sistem pegawaian
itu kan semakin berpengalaman
semakin gajinya meningkat (89)
masalahnya bisa nggak
mengendalikan itu, kebutuhan
keluarga yang semakin
meningkat, bisa di compare
nggak sama itu. Biasanya
enggak sih. (90)
Nggak bisa tercover (91)
dunianya begini, dunia yang
masih kecil bisa dikendalikan,
kebutuhan dan keinginan
anggota keluarga juga belum
bervariatif (83)
Menginjak tua, anak gede
apalagi sudah 17 tahun, harga
diri dan keinginannya mulai
nampak (84)
Saya dulu menangan, agak
otoriter gapapa (85)
sekarang negosiasi dulu, apa-
apa harus bicarakan sama anak,
(86)
kebutuhan makin bervariatif to,
sekolah nggak cuma sekolah,
minta plus motor.(87)
Berubahnya ya tambah
sepaneng mesti (88)
Untungnya sistem pegawaian
semakin berpengalaman
semakin gaji meningkat (89)
Masalahnya bisa mengendalikan
kebutuhan keluarga yang
meningkat di compare dengan
itu enggak. Biasanya enggak
(90)
Nggak bisa tercover (91)
Apalagi dunianya dunia yang
dikendalikan, kebutuhan dan
keinginan keluarga belum
bervariatif (83)
Menginjak tua, anak sudah
17 tahun, harga diri dan
keinginan mulai nampak (84)
Saya dulu menangan, agak
otoriter (85)
Sekarang negosiasi apa-apa
harus dibicarakan sama anak
(86)
Kebutuhan makin bervariatif,
sekolah juga plus motor (87)
Berubah tambah sepaneng
(88)
Sistem pegawaian semakin
berpengalaman semakin gaji
meningkat (89)
Tidak bisa mengendalikan
kebutuhan keluarga yang
meningkat. (90)
Tidak bisa tercover (91)
Dunia hedonis (92)
Mengarahkan anak ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
semakin gajinya meningkat89
. Ha cuma
masalahnya bisa nggak mengendalikan
itu, kebutuhan keluarga yang semakin
meningkat, bisa di compare nggak sama
itu. Biasanya enggak sih.90
Berarti
selama ini nggak bisa tercover? Nggak bisa tercover
91, apalagi dunianya
begini, dunia yang hedonis gini piye92
.
Untung saya bisa mengarahkan anak ke
sekolah yang nggak neko-neko. Kaya
anak tak sekolahin ke sekolah negeri
gitu. Itu strategi hidup juga.93
Artinya
ketika kita kasih ke lingkungan yang
seperti itu kan minatnya hedonisme
yang rendah,94
coba saya kasih ke stece
katakanlah, wah udah orang-orang kaya
gitu lebih kacau lagi.95
Ya seperti itulah
rasa tanggung jawabnya.96
Kalau rasa
tanggung jawabnya bisa lebih
bertanggungjawab, tapi kalo bisa ada
strategi yang bisa digunakan mengapa
tidak,97
karena terus terang tadi
kenaikan gaji tidak bisa mengkuti ini.98
Pie carane biar ini bisa dikendalikan, ya
menyekolahkan anak yang kaya gitu,
tempat-tempat yang nggak neko-neko
seperti itu.99
Berarti mengcomparenya
cuma dari cara memilih sekolah gitu? Antara lain. Di luar sekolah, kehidupan
itu dia lebih banyak tak dorong ke
gereja. Mungkin kalo dia tak suruh
hedonis gini piye. (92)
saya bisa mengarahkan anak ke
sekolah yang nggak neko-neko.
Kaya anak tak sekolahin ke
sekolah negeri gitu. Itu strategi
hidup juga. (93)
ketika kita kasih ke lingkungan
yang seperti itu kan minatnya
hedonisme yang rendah, (94)
coba saya kasih ke stece
katakanlah, wah udah orang-
orang kaya gitu lebih kacau lagi.
(95)
Ya seperti itulah rasa tanggung
jawabnya. (96)
kalo bisa ada strategi yang bisa
digunakan mengapa tidak, (97)
kenaikan gaji tidak bisa
mengkuti ini. (98)
carane biar ini bisa
dikendalikan, ya
menyekolahkan anak yang kaya
gitu, tempat-tempat yang nggak
neko-neko seperti itu. (99)
Di luar sekolah, kehidupan itu
dia lebih banyak tak dorong ke
gereja. Mungkin kalo dia tak
suruh bergaul di tempat les-les,
di Elti katakanlah, wah itu juga
ancur lagi (100)
Ketika saya bilang ekonomi
hedonis begini (92)
Strategi hidup saya bisa
mengarahkan anak ke sekolah
yang nggak neko-neko, sekolah
negeri (93)
Ketika di kasih ke lingkungan
seperti itu kan minat
hedonismenya rendah (94)
coba saya kasih ke stece
katakanlah, wah udah orang-
orang kaya gitu lebih kacau lagi.
(95)
Ya seperti itulah rasa tanggung
jawabnya. (96)
kalo bisa ada strategi yang bisa
digunakan mengapa tidak, (97)
kenaikan gaji tidak bisa
mengkuti ini. (98)
Caranya biar bisa dikendalikan
ya menyekolahkan anak ke
tempat yang nggak neko-neko
(99)
Di luar sekolah, kehidupan itu
dia lebih banyak tak dorong ke
gereja. Mungkin kalo bergaul di
tempat les itu ancur lagi (100)
Ketika saya bilang ekonomi
saya kuat, silahkan saja punya
komunitas di ELTI, tapi kalo
sekolah yang nggak neko-
neko, sekolah negeri (93)
Lingkungan seperti itu minat
hedonismenya rendah (94)
Kalo ke strece orang-orang
kaya, lebih kacau lagi (95)
Seperti itu rasa tanggung
jawabnya (96)
Ada strategi yang bisa
digunakan (97)
Kenaikan gaji tidak bisa
mengkuti ini. (98)
Mengendalikan dengan
menyekolahkan anak ke
tempat yang nggak neko-
neko (99)
Lebih banyak di dorong ke
gereja daripada bergaul di
tempat les (100)
Kalau ekonomi kuat silahkan
saja, tapi kalo enggak ya
langsung ditarik pulang
jangan banyak berkumpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
bergaul di tempat les-les, di Elti
katakanlah, wah itu juga ancur lagi100
.
Ketika saya bilang ekonomi saya kuat,
ya silahkan saja, misalkan dia punya
komunitas di Elti gitu, tapi kalo enggak
ya nggak usah, habis dari Elti ditarik
pulang, jangan banyak berkumpul
dengan mereka.101
Jadi tidak melulu di
sekolah, tapi di komunitas hariannya,102
kalo kegiatan gereja kan nggak mungkin
to yo ning kono arep pesta pora.103
Kan
bisa juga dikendalikan itu, dia diajari ke
café, wes sana main ke boshe wah
hahaha wa mesti remuk. Hahaha oke,
terus kalo sosialnya, memasuki usia
segini ada perubahan minat sosial
gak, baik dalam temen kantor atau di
rumah? Ho oh e saya kalo itu sok malu
e. Terbatas banget sih temennya saya
itu, jadi agak kuper juga sih.104
Kalo
dibilang ada perubahan ya piye, dari
dulu minatnya ya cuma itu aja sih, kalo
berteman ya mesti ada kepentingan.105
Kalo nggak ada kepentingan ya ngapain
cuma ngobrol kesana kemari, moncang-
mancing ha yowes rasah. Misalnya kalo
diluar temen kantor ki ya mendirikan
koperasi, itukan kepentingan juga to
meskipun kita latar belakangnya beda-
beda tapi kalo kita berpikir ada kegiatan
sosial yang apik ya itu saya ikuti. Ha itu
saya kuat, ya silahkan saja,
misalkan dia punya komunitas
di Elti gitu, tapi kalo enggak ya
nggak usah, habis dari Elti
ditarik pulang, jangan banyak
berkumpul dengan mereka.
(101)
Jadi tidak melulu di sekolah,
tapi di komunitas hariannya,
(102)
kalo kegiatan gereja kan nggak
mungkin to yo ning kono arep
pesta pora. (103)
saya kalo itu sok malu e.
Terbatas banget sih temennya
saya itu, jadi agak kuper juga
sih. (104)
dari dulu minatnya ya cuma itu
aja sih, kalo berteman ya mesti
ada kepentingan. (105)
kalo berteman saya lihat ada
kepentingan nggak, kalo enggak
kan ya males. (106)
Ya iyalah kesulitan memenuhi
tidak ya nggak usah habis dari
ELTI ditarik pulang, jangan
banyak berkumpul dengan
mereka (101)
Jadi tidak melulu di skeolah,
tapi di komunitas hariannya
(102)
Kalo kegiatan gereja kan nggak
mungkin disana pesta pora (103)
Saya sok malu e. Terbatas
banget sih temennya saya itu,
jadi agak kuper juga sih. (104)
Dari dulu minatnya ya kalo
berteman mesti ada kepentingan
(105)
Saya kalo berteman lihat ada
kepentingan nggak, kalo enggak
kan ya males. (106)
Ya iyalah kesulitan memenuhi
kebutuhan. (107)
Standar LP3 itu nggak tinggi
sekali, jadi harus di press (108)
dengan mereka (101)
Tidak melulu di sekolah, tapi
di komunitas hariannya (102)
Kegiatan gereja tidak
mungkin pesta pora (103)
Malu, terbatas temen jadi
agak kuper (104)
Kalo berteman pasti ada
kepentingan (105)
Berteman kalo tidak ada
kepentingan males. (106)
Kesulitan memenuhi
kebutuhan (107)
Standar LP3 tidak tinggi
sekali jadi harus di press
(108)
Ingin mendidik anak dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
kembali lagi kalo berteman saya lihat
ada kepentingan nggak, kalo enggak
kan ya males.106
Sampe sekarang
masih kaya gitu? Masih saya makanya
kalo berteman harus memandang itu.
Nah selama ini merasa kesulitan
nggak untuk memenuhi mewadahi
kebutuhan anak-anak? Ya iyalah
kesulitan memenuhi kebutuhan.107
Saya
cuma istilah e LP3 itu standarnya nggak
tinggi sekali lah. Jadi harus di press,108
kan kita ingin mendidik anak dengan
kualitas yang baik, fasilitasnya kan
harus menyediakan itu.109
Ya memang,
ya memang berat. Seperti yang saya
katakan, ketika pendapatan saya tidak
bisa mengcover itu, ya berat.110
Tapi
kalo kembali ke manusia rohani itu tadi,
ya nyatanya kan kayanya mustahil terus
nggak mustahil kok111
. Saya nggak tau
ya itu pengalaman saya sebagai orang
tua, nyekolahin anak minimal nanti
universitaslah katakanlah, kan saya
mikir duh sesuk duite koyo opo yo, 25
juta po iso.112
Ha itu kembali kaya pas
saya dari SMP ke SMA, po iso
nyekolahke, tapi nyatanya pas di lalui
yo iso.113
Ada invisible di sekitar kita,
yang kita ngerasa nggak ada tapi ada.114
Nek liat gajian waduh apa cukup, terus
liat catatan pengeluaran pemasukan
kebutuhan. (107)
Saya cuma istilah e LP3 itu
standarnya nggak tinggi sekali
lah. Jadi harus di press, (108)
kita ingin mendidik anak dengan
kualitas yang baik, fasilitasnya
kan harus menyediakan itu.
(109)
ketika pendapatan saya tidak
bisa mengcover itu, ya berat.
(110)
kalo kembali ke manusia rohani
itu tadi, ya nyatanya kan
kayanya mustahil terus nggak
mustahil kok. (111)
saya sebagai orang tua,
nyekolahin anak minimal nanti
universitaslah katakanlah, kan
saya mikir duh sesuk duite koyo
opo yo, 25 juta po iso. (112)
kembali kaya pas saya dari SMP
ke SMA, po iso nyekolahke,
tapi nyatanya pas di lalui yo iso.
(113)
Ada invisible di sekitar kita,
yang kita ngerasa nggak ada tapi
ada. (114)
ketika kita melihat di sekitar
kita ada yang menggerakan,
(115)
pengalaman saya seperti itu,
kita ingin mendidik anak dengan
kualitas yang baik, fasilitasnya
kan harus menyediakan itu.
(109)
ketika pendapatan saya tidak
bisa mengcover itu, ya berat.
(110)
kalo kembali ke manusia rohani,
nyatanya yang kayanya mustahil
terus nggak mustahil kok (111)
saya sebagai orang tua,
menyekolahkan anak minimal
nanti universitas, saya mikir
duitnya besok apa bisa (112)
Kembali kaya pas dari SMP ke
SMA, apa bisa nyekolahin, tapi
nyatanya pas dilalui ya bisa
(113)
Ada invisible di sekitar kita,
yang kita ngerasa nggak ada tapi
ada. (114)
ketika kita melihat di sekitar
kita ada yang menggerakan,
(115)
pengalaman saya seperti itu,
nyatanya yang saya kira gak
mungkin tuh mungkin kok.
(116)
kualitas yang baik, fasilitas
juga harus menyediakan
(109)
Berat ketika pendapatan
tidak bisa mengcover (110)
Kembali ke manusia rohani
tidak ada yang mustahil
(111)
Menyekolahkan anak sampai
universitas, mikir duitnya
apa bisa (112)
Seperti saat dari SMP ke
SMA, apa bisa, tapi ternyata
bisa (113)
Ada hal di sekitar yang
terasa nggak ada tapi ada
(114)
Ketika melihat sekitar ada
yang menggerakan (115)
Pengalaman yang dikira
nggak mungkin ternyata
mungkin (116)
Roda kehidupan seperti itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
503
504
malah ruwet. Tapi ketika kita melihat di
sekitar kita ada yang menggerakan,115
pengalaman saya seperti itu, nyatanya
yang saya kira gak mungkin tuh
mungkin kok.116
Itu rodanya kehidupan
kaya gitu kok, yaudah kita liat aja.117
Jadi mengatasinya gimana tuh ketika
suatu ketika nggak bisa mengcover? Ya jalannya ya kalo secara ekonomi ada
yang namanya pinjaman118
. Memang
harus muter-muter untuk mencari berkat
tuh nggak malah berdoa semalam
suntuk minta keajaiban119
turun 10 juta
gitu. Tapi kita kan ada orang yang anti
pinjem kan ada, hidup tuh kalo sampe
pinjem tuh wes koyo wong sing paling
hmm ya ada kan. Memang harus seperti
itu sih pinjem dulu, nanti berkat ada
turun untuk ngangsur, ya kan gitu. Ya
kalo saya terus jadi setan kredit itu jadi
banyak pinjaman ya nggak papa,120
memang jalannya seperti itu sudah
bagian dari standar hidup,121
daripada
kita munafik ya kan wes jelas ra cukup
wes malah ning grejo ntar mukjizat
nggak pernah terjadi ntar malah kendo
malah marah-marah sama Tuhan. Nah
terus kalo peran istri dalam
menghadapi tantangan itu tadi
gimana? Ya besar pengaruhnya ya istri
bisa menerima kita untuk tempat
nyatanya yang saya kira gak
mungkin tuh mungkin kok.
(116)
rodanya kehidupan kaya gitu
kok, yaudah kita liat aja. (117)
kalo secara ekonomi ada yang
namanya pinjaman (118)
harus muter-muter untuk
mencari berkat tuh nggak malah
berdoa semalam suntuk minta
keajaiban (119)
saya terus jadi setan kredit itu
jadi banyak pinjaman ya nggak
papa, (120)
memang jalannya seperti itu
sudah bagian dari standar hidup,
(121)
besar pengaruhnya ya istri bisa
menerima kita untuk tempat
curhat (122)
untuk mengeluarkan suatu
tekanan yang besar itu kan harus
dikeluarkan. (123)
kalo kebutuhan normal kita pas,
tapi kalo ada kebutuhan sekolah
rodanya kehidupan kaya gitu
kok, yaudah kita liat aja. (117)
kalo secara ekonomi ada yang
namanya pinjaman (118)
harus muter-muter untuk
mencari berkat tuh nggak malah
berdoa semalam suntuk minta
keajaiban (119)
saya jadi setan kredit banyak
pinjaman ya nggak papa (120)
memang jalannya seperti itu
sudah bagian dari standar hidup,
(121)
besar pengaruhnya ya istri bisa
menerima kita untuk tempat
curhat (122)
untuk mengeluarkan suatu
tekanan yang besar yang harus
dikeluarkan. (123)
kalo kebutuhan normal kita pas,
tapi kalo ada kebutuhan sekolah
baru berarti kita kurang. (124)
menyiasati kurang ya pola
dilihat saja (117)
Secara ekonomi ada
pinjaman (118)
Untuk mencari berkat harus
muter-muter bukan semalam
suntuk berdoa minta
keajaiban (119)
Menjadi setan kredit banyak
pinjaman (120)
Jalannya sudah begitu,
bagian dari standar hidup
(121)
Besar pengaruh istri
menerima untuk tempat
curhat (122)
Untuk mengeluarkan tekanan
yang harus dikeluarkan (123)
kalo kebutuhan normal itu
pas, tapi kalo ada kebutuhan
sekolah baru itu kurang.
(124)
menyiasati dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
curhat122
juga ya, apa namanya untuk
mengeluarkan suatu tekanan yang besar
itu kan harus dikeluarkan.123
Haitu sama
siapa, masa sama tonggone malah
sampe kemana-mana, yaudah sama istri.
Bilang kalo kehidupannya seperti ini,
setiap hari kan saya bilang seperti itu.
Jadi kalo kebutuhan normal kita pas,
tapi kalo ada kebutuhan sekolah baru
berarti kita kurang.124
Nah itu kan pasti
untuk mengimbangi ya, berarti hidup
kami kan kurang nah itu kudu piye,
nyiasati kurang ya pola konsumtifnya
dikurangi.125
Jadi besar sekali perannya
pada kehidupan harian kan.126
Beda kalo
saya orangnya tertutup, kayanya jagoan
kan saya pasti bisa. Nah kan malah
bahaya, nggak mampu tapi dipaksakan.
Ya bisa cari pinjaman itu, tapi kan
pinjamannya semakin besar. Tapi ketika
di curhatkan kan lain, oh ini dia akan
menurunkan membantu menurunkan
kebutuhan yang seharusnya nggak
penting.127
Besar pengaruh positifnya
ya? Iya lebih itu, asal kita nggak malu-
malu sih, saya sih nggak gengsi untuk
ngomong nggak punya uang. Kan ada
laki-laki yang sok jagoan tadi. Waktu
merasakan tertekan tadi ya, balik lagi
ke tadi. Jadi waktu merasa tertekan
itu yang dilakukan pertama kali itu
baru berarti kita kurang. (124)
nyiasati kurang ya pola
konsumtifnya dikurangi. (125)
besar sekali perannya pada
kehidupan harian kan. (126)
dia akan menurunkan membantu
menurunkan kebutuhan yang
seharusnya nggak penting. (127)
kalo tertekan masuk ke rasa ya
banyak sekali ya pengaruhnya
ke kejiwaan, (128)
ya sok-sok nggak sabaran ya
sama anak. Bicaranya A aja
cukup tapi ndadak ABC gitu
konsumtif dikurangi (125)
besar sekali perannya pada
kehidupan harian kan. (126)
dia akan menurunkan membantu
menurunkan kebutuhan yang
seharusnya nggak penting. (127)
kalo tertekan masuk ke rasa ya
banyak sekali ya pengaruhnya
ke kejiwaan, (128)
ya sok-sok nggak sabaran ya
sama anak, bicara A aja cukup
tapi harus ABC (129)
ketika udah sunyi gitu ketika
semua sekolah itu kan bisa
mengurangi pola konsumtif
(125)
besar peran istri di kehidupan
harian (126)
Istri membantu menurunkan
kebutuhan yang tidak
penting (127)
Tertekan banyak
pengaruhnya ke kejiwaan
(128)
Kadang nggak sabaran sama
anak (129)
ketika udah sunyi bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
apa? Apa langsung berdoa apa
langsung abca di google, apa ke
gramed itu atau sempet mengeluh, merasa capek atau apa? Nah kalo
tertekan masuk ke rasa ya banyak sekali
ya pengaruhnya ke kejiwaan,128
ya sok-
sok nggak sabaran ya sama anak.
Bicaranya A aja cukup tapi ndadak
ABC gitu129
. Dorongan dari tertekan itu
biasa, tapi ketika udah sunyi gitu ketika
semua sekolah itu kan bisa berefleksi
ya,130
masa hening itu penting ya. ketika
ada ruang keheningan itu biasanya
berpikir ya meskipun aku tertekan tapi
nggak seharusnya begitu.131
Kadang-
kadang ya biasa itu, sekarang ingat
besok lupa gitu, keulang lagi. Ya proses
kehidupan kaya gitu.132
Ya seperti itu
biasanya saya, sok diluar kontrol.133
Selain itu ada lagi nggak? Kalo
tindakan di luar itu nggak ada, biasa aja.
Nggak ada sih, cuma ya emosi
memuncak gitu.134
Nah itu terus buat
meredamkan, kaya tadi tau nih kalo
aku salah harusnya nggak kaya gini,
harusnya bisa A aja nggak usah
ABC, itu apa yang dilakukan? Apa
cuma ngomong sama diri sendiri apa
disampaikan juga sama yang
bersangkutan? Oya enggak cuma
besok, nanti kalo udah pulang udah
(129)
ketika udah sunyi gitu ketika
semua sekolah itu kan bisa
berefleksi ya, (130)
masa hening itu penting ya.
ketika ada ruang keheningan itu
biasanya berpikir ya meskipun
aku tertekan tapi nggak
seharusnya begitu. (131)
Kadang-kadang ya biasa itu,
sekarang ingat besok lupa gitu,
keulang lagi. Ya proses
kehidupan kaya gitu (132)
Ya seperti itu biasanya saya, sok
diluar control (133)
cuma ya emosi memuncak gitu.
(134)
nanti kalo udah pulang udah
berubah, nyapa biasa. Rasa
berdosanya diwujudkan gitu.
(135)
nggak terus maaf ya dek maaf
ya dek. Malah koyo lebay
hahaha. Dari tindakan aja cukup
to. Dibeliin apa gitu (136)
saya kalo masalah memang
harus dihadapi sih. (137)
berefleksi ya, (130)
masa hening itu penting ya.
ketika ada ruang keheningan itu
biasanya berpikir ya meskipun
aku tertekan tapi nggak
seharusnya begitu. (131)
Kadang-kadang ya biasa itu,
sekarang ingat besok lupa gitu,
keulang lagi. Ya proses
kehidupan kaya gitu (132)
Ya seperti itu biasanya saya, sok
diluar control (133)
cuma ya emosi memuncak gitu.
(134)
nanti kalo udah pulang udah
berubah, nyapa biasa. Rasa
berdosanya diwujudkan gitu.
(135)
nggak terus minta maaf, dari
tindakan aja cukup to, dibeliin
apa gitu (136)
saya kalo masalah memang
harus dihadapi sih. (137)
berefleksi (130)
masa hening itu penting, bisa
berpikir meskipun tertekan
tapi seharusnya tidak begitu
(131)
Proses kehidupan, kadang
sekarang inget besok lupa
keulang lagi (132)
Terkadang di luar kontrol
(133)
Cuma emosi memuncak
(134)
Rasa berdosa diwujudkan
dengan menyapa biasa (135)
Diwujudkan dari tindakan
aja cukup dibelikan apa gitu
(136)
Kalo masalah memang harus
dihadapi (137)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
591
592
593
594
595
596
597
berubah, nyapa biasa. Rasa berdosanya
diwujudkan gitu.135
Tapi nggak
dibicarakan ya? Oh nggak nggak,
nggak terus maaf ya dek maaf ya dek.
Malah koyo lebay hahaha. Dari
tindakan aja cukup to. Dibeliin apa
gitu136
. Nah biasanya kalo
menghadapi masalah gitu terutama
masalah ini, pernah nggak
menghindar? Enggak lah, saya kalo
masalah memang harus dihadapi sih.137
Ya memang harus dihadapi kan tapi
ketika pertama dapet gitu kan mak
blek gitu kan kadang pikiran belum
bisa positif, kadang kan belum bisa untuk berpikir jernih kaya gitu? Ya
kalo melarikan diri gitu ya kalo diluar
kerjaan saya nggak pernah aneh-aneh
sih kalo ke orang lain. Ya mungkin
nggak perlu ke orang lain, mungkin
bisa ke diri sendiri merasa gelo atau gimana gitu? Wah ya kalo itu mungkin
iyo yo, merasa kok ini menimpa
diriku.138
Itu tuh gimana tuh waktu
kaya gitu tuh yang dipikirin apa? Sek
itu tak mengorek orek batin sek hahaha.
Nggak banyak-banyak terjadi sih
masalah berat gitu. Ya kaya waktu O
hampir sekarat itu kan saya nggak ya
kalo hidup tuh ya dijalani aja139
, ya
untungnya jadi orang beragama itu ada
merasa kok ini menimpa diriku.
(138)
kalo hidup tuh ya dijalani aja,
(139)
kalo saya nggak kuat ya bilang
aja sama yang punya hidup
(140)
nggak santai sih, saya cuma
yakin kalo saya bisa melewati
itu. (141)
merasa kok ini menimpa diriku.
(138)
kalo hidup tuh ya dijalani aja,
(139)
kalo saya nggak kuat ya bilang
aja sama yang punya hidup
(140)
Tidak santai, saya cuma yakin
kalo saya bisa melewati itu.
(141)
merasa kok ini menimpa
diriku. (138)
hidup dijalani saja (139)
Kalau tidak kuat bilang sama
yang punya hidup (140)
Yakin dapat melewati itu
(141)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
untungnya, kalo saya nggak kuat ya
bilang aja sama yang punya hidup140
, ya
jadinya sok supranatural ya haha. Tapi
nyatanya itu berpengaruh besar sama
kehidupan ya. Makanya saya kok
kayanya santai padahal nggak santai sih,
saya cuma yakin kalo saya bisa
melewati itu.141
Kalo kaitannya sama
permasalahan menjelang pensiun ini
pak, kan perasaannya tertekan nah
mungkin menyalahkan diri sendiri atau apa. Oh enggak kalo itu. Jadi
karena peristiwa pensiun dialami
banyak orang to jadi sudah siap apalagi
kembali lagi ke kantor saya yang usia
50 sudah diberi kesempatan jadi udah
persiapan, untuk topik ini saya tidak
merasa tekanan itu sampe menyebabkan
saya harus begini begitu yaudah
dilewati aja.142
Nah ketika perasaan
khawatir tadi atas besok jalan
satunya bisa nggak ya, nah pas itu
muncul apa yang dipikirin dan dirasain? Ya satu saya kan kembali lagi
ke mekanisme jiwa tadi, doa aja.143
Kemudian yang kedua itu tadi jadi ada
energi baru lebih segar di otak ya lebih
semangat aja meskipun di usia yang
lebih tua, dalam mencari pendapatan
lain yang lebih.144
Cuma kayanya kita
mencari di rerumputan ada barang
saya tidak merasa tekanan itu
sampe menyebabkan saya harus
begini begitu yaudah dilewati
aja. (142)
saya kan kembali lagi ke
mekanisme jiwa tadi, doa aja.
(143)
jadi ada energi baru lebih segar
di otak ya lebih semangat aja
meskipun di usia yang lebih tua,
dalam mencari pendapatan lain
yang lebih. (144)
pikiran itu terus ya memang
terus kurang terus ini gitu mesti
(145)
jadi semakin rajin, semakin rajin
mencari hikmat dari atas. (146)
Memang saya kalo disuruh
meyakinkan ya mumet (147)
Saya tidak merasa tekanan itu
menyebabkan saya harus begini
begitu, yaudah dilewat aja (142)
Saya kembali ke mekanisme
jiwa, doa aja (143)
Jadi ada energi baru, lebih segar
di otak, lebih semangat dalam
mencari pendapatan lain yang
lebih meskipun di usia yang
lebih tua (144)
Pikiran memang kurang terus ini
(145)
Jadi semakin rajin mencari
hikmat dari atas (146)
Memang kalo disuruh
meyakinkan ya mumet (147)
Nyatanya yang saya rasakan
sejak dulu kekurangan tapi bisa-
bisa aja tuh (148)
Tidak merasa tekanan itu,
dilewati saja (142)
Kembali berdoa (143)
Ada energi baru, lebih
semangat mencari
pendapatan di usia yang
lebih tua (144)
Berpikir ini kurang terus
(145)
Semakin rajin mencari
hikmat dari atas (146)
Pusing untuk meyakinkan
(147)
Sejak dulu kekurangan tapi
bisa (148)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
629
630
631
632
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
berharga ya piye caranelah gitu.
Penghiburannya dari situ aja. Tapi
pikiran itu terus ya memang terus
kurang terus ini gitu mesti145
, jadi
semakin rajin, semakin rajin mencari
hikmat dari atas.146
Sumber kehidupan
ya dari sana, apalagi kalo dunia usaha
sekarang itu nggak gampang-gampang
amat. Jadi kalo kita nggak punya
cantelan itu piye. Memang saya kalo
disuruh meyakinkan ya mumet147
, yakin
bisa hidup? Yakin bisa menyekolahkan?
Tapi nyatanya yang saya rasakan sejak
dulu kekurangan tapi bisa-bisa aja
tuh.148
Cuma kita sok kadang-kadang
kalo mau menebak-nebak juga gak adil
ya. Itu rejekinya darimana ya, yaudah
lewatin aja wes. Kita nggak punya
kemampuan itu, saya nggak punya
kemampuan untuk itu, ketoke saya
kurang e wah embuh gimana apa harus
pinjam lagi, sumber mana nggak tau
juga saya. Kalo perasaannya? Itu kan
tadi kaya dipikirkan setelah itu apa
yang harus dilakukan, tapi kalo perasaannya gimana? Perasaannya ya
saya harus, perasaannya ya jelas
semakin kelabu itu.149
Kelabunya
gimana? Kalo kelabu itu abu-abu itu
kan bukan di dunia terang, gelap nggak
ada di dunia gelap, terang juga enggak
nyatanya yang saya rasakan
sejak dulu kekurangan tapi bisa-
bisa aja tuh. (148)
perasaannya ya jelas semakin
kelabu itu. (149)
harus hati-hati aja perasaan
saya, (150)
harus tambah bijaksana (151)
nggak banyak neko-neko. (152)
sekarang ya kondisi saya di
ruang abu-abu. (153)
Jadi serba nggak jelas. (154)
harus serba lebih waspada aja.
(155)
saya berdoa semoga jangan
sampe yang gelap ya. (156)
mengimbangi dengan doa-doa
perasaannya semakin kelabu
(149)
Harus hati-hati perasaan saya
(150)
tambah bijaksana (151)
Tidak neko-neko (152)
Sekarang kondisi saya di ruang
abu-abu (153)
Serba nggak jelas (154)
Harus lebih waspada (155)
Saya berdoa semoga jangan
sampe gelap (156)
Mengimbangi dengan doa
barangkali akan ke arah yang
terang (157)
Perasaan semakin kelabu
(149)
Harus hati-hati (150)
Tambah bijaksana (151)
Tidak neko-neko (152)
Kondisi di ruang abu-abu
(153)
Serba tidak jelas (154)
Lebih waspada (155)
Berdoa semoha jangan gelap
(156)
Mengimbangi dengan doa
(157)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
671
672
673
674
675
676
678
679
680
681
682
683
684
685
686
687
688
689
669
691
692
ya harus hati-hati aja perasaan saya,150
jadi orang harus tambah bijaksana151
,
nggak banyak neko-neko.152
Artinya
kalo umur 40 diajak ke sana masih oke-
oke, sekarang ya kondisi saya di ruang
abu-abu.153
Jadi serba nggak jelas.154
Perasaannya kaya apa ya itu, ya harus
serba lebih waspada aja.155
Nggak
jelasnya tuh lebih ke arah yang gelap
atau terang? Yaitu belum tau, tapi saya
berdoa semoga jangan sampe yang
gelap ya.156
Semakin naik aja, saya
percaya itu mengimbangi dengan doa-
doa kita barangkali itu akan ke arah
yang terang.157
Sekali lagi saya bilang
jujur to, usaha sampingan saya kan itu
tadi masih dibawah, ya kita garap terus
berdoa terus supaya pas hari H nya
paling enggak mendekati. Ya kita
berharap, tapi harus percaya. Ya itu aja.
Kalo nggak percaya nanti yang gelap itu
tadi, wah wes bintang tujuh nanti. Ya
semoga enggak. Bisa di definisikan
nggak perasaan kelabu itu yang kaya
gimana? Ya bisa to. Kalo gelap itu
misalnya nggak duwe opo-opo tenan,
ketika pensiun nggak punya cadangan
apapun. Tak pikir wes dunia gelap tenan
itu, nek yang saya rasakan wes abu-abu.
Ada, cadangannya ada tapi nggak
cukup.158
Terus terang nggak cukup
kita barangkali itu akan ke arah
yang terang. (157)
cadangannya ada tapi nggak
cukup. (158)
dunia kelabu itu disitu, jadi
blawur piye carane mengejar itu
(159)
saya kalo ditanya istri piye
caramu? Nggak bisa jawab.
(160)
ada cadangan tapi nggak cukup
(158)
Dunia kelabu itu buram gimana
caranya mengejar itu (159)
Saya kalo ditanya istri gimana
caramu, nggak bisa jawab (160)
Pekerjaan hilang, pendapatan
jatuh, sedangkan kebutuhan
meningkat (161)
Ada cadangan tapi nggak
cukup (158)
Buram gimana caranya
mengejar (159)
Tidak bisa menjawab jika
ditanya istri caranya gimana
(160)
Pekerjaan hilang, pendapatan
jatuh, sedangkan kebutuhan
meningkat (161)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
717
718
719
720
721
722
772
wong ini semakin tinggi ini semakin
mudun kok. Ini ngoyaknya piye itu. Ha
dunia kelabu itu disitu, jadi blawur piye
carane mengejar itu159
saya kalo ditanya
istri piye caramu? Nggak bisa jawab.160
Nggak ketemu rumus e piye, nek
matematika mungkin ya, 100 5 tambah
5 kurang piro, kurang 90. Ha tapi ini
enggak, ini bukan matematika ini. Ha
ini kurang ini piye? Ha sek. Itu yang
saya katakan kelabu. Kalo terang itu
nanti sini udah punjul wah itu sudah
terang. Berarti kelabunya balik lagi
ke pekerjaan ya bukan ke perasaan?
Ya perasaan to ya, ya kan
pendapatannya sudah jatuh, pekerjaan
hilang pendapatan jatuh sedangkan
kebutuhan meningkat161
ya perasaannya
juga abu-abu. Perasaan abu-abu tuh
gimana Pak hahahaha. Hahaha
perasaan abu-abu tuh ya nggak
happy162
. Kan ada gembira sedih, terus
ngambang. Nggak gembira nggak sedih.
Nggak sedih sih tapi juga nggak
gembira amat kalo suruh nyanyi keplok-
keplok sukacita wah kangelan saya
soalnya baru itu baru masa berkabung.
Itu dari sisi perasaan lho, gembira sama
sedih saya diantaranya itu.163
Cuma
diantaranya itu mbuh ditengah-tengah,
gatau lebih ke atas atau ke bawah
pekerjaan hilang pendapatan
jatuh sedangkan kebutuhan
meningkat (161)
perasaan abu-abu tuh ya nggak
happy. (162)
gembira sama sedih saya
diantaranya itu. (163)
Ya saya nggak takut untuk
pensiun saya sudah siap. (164)
Cuma pensiun kan siap to dadah
besok udah nggak ke kantor lagi
(165)
Ho oh udah siap ninggalin
pekerjaan (166)
Perasaan abu-abu itu nggak
happy (162)
gembira sama sedih saya
diantaranya itu. (163)
Ya saya nggak takut untuk
pensiun saya sudah siap. (164)
Cuma pensiun kan siap besok
udah nggak ke kantor lagi (165)
udah siap ninggalin pekerjaan
(166)
Beda dengan khawatir, itu
muncul pekerjaan baru (167)
Nggak happy (162)
Di antara sedih dan gembira
(165)
Tidak takut untuk pensiun
(164)
Pensiun siap besok udah
nggak ke kantor lagi (165)
Siap meninggalkan pekerjaan
(166)
Khawatir muncul setelahnya
(167)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
724
725
726
727
728
729
730
731
732
733
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
755
silahkan di tes hahaha. Hahaha tapi
kalo kaya perasaan tadi kan kalo
diawal bilang gak takut tapi ternyata
khawatir. Tapi perasaan lebih ke
khawatir tadi? Ya saya nggak takut
untuk pensiun saya sudah siap.164
Siapnya darimana? Kenapa Pak N
bisa siap? Cuma pensiun kan siap to
dadah besok udah nggak ke kantor
lagi165
, saya nggak akan menangis
nggak akan apa. Siapnya itu siap
meninggalkan pekerjaan? Ho oh udah
siap ninggalin pekerjaan.166
Dengan
segala kan saya ada memori suka
dukanya itu disitu, saya berpisah itu
sudah siap saya terus terang, saya
meninggalkan itu yang lama dan
mungkin sudah mendarah daging itu
saya siap. Beda lho dengan khawatir
tadi. Nah setelah itu saya muncul
pekerjaan baru.167
Pandangannya Pak
N sendiri tentang pensiun itu apasih?
Apa cuma seputar di kantor atau menyeluruh gitu? Saya bilang kalo
orang swasta gak boleh pensiun, kalo
pensiun nggak makan. Ya cuma pindah
kantor aja sih.168
Yang saya rasakan
cuma itu. Setelah 50 itu ke sana kemari
mencari usaha itu ya saya pekerjaannya
banyak sekali ada A B C, setelah 55
besok A nya tak tinggalin, tapi nggak
Beda lho dengan khawatir tadi.
Nah setelah itu saya muncul
pekerjaan baru. (167)
Ya cuma pindah kantor aja sih.
(168)
pekerjaannya banyak sekali ada
A B C, setelah 55 besok A nya
tak tinggalin, tapi nggak pensiun
to wong masih ada B C. (169)
Khawatirnya masalah ekonomi
kaya gitu sih. (170)
Padahal masalah ke depan
Cuma pindah kantor aja sih
(168)
Pekerjaan ada banyak, setelah
55 salah satu tak tinggalin,
nggak pensiun karena masih ada
yang lain (169)
Khawatir masalah ekonomi
(170)
Padahal masalah ke depan
nggak cuma itu (171)
Pindah kantor (168)
Pensiun meninggalkan satu
pekerjaan tapi masih ada
pekerjaan lain (169)
Khawatir masalah ekonomi
(170)
Masalah ke depan nggak
cuma itu (171)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
774
775
776
777
778
779
780
781
782
783
784
785
786
787
pensiun to wong masih ada B C.169
Cuma yang A ini kan sudah mendarah
daging pekerjaan yang saya geluti
puluhan tahun saya maka siap. Kan ada
yang post power syndrome, itu orang
yang gak siap karena sudah melekat
dalam jiwanya misalnya seorang
akuntan tiba-tiba terus besok rasah dadi
akuntan aku wes pensiun, ha njegleg itu.
Tentang kekhawatirannya tadi mau
diceritain lebih dalem lagi nggak Pak? Ya bayangke nek besok mau
kuliah terus ada harus masuk biaya
segini Pak, duh nggak punya e.
Khawatirnya masalah ekonomi kaya
gitu sih.170
Padahal masalah ke depan
nggak cuma itu to171
, tiba-tiba sakit.
Tapi kekhawatiran itu bagi saya sudah
diajarkan kok, serahkan kekhawtiranmu,
wong kekhawatiranmu tuh malah nggak
terjadi kok. Kekhawatiran itu memang
harus ada supaya kita waspada172
, bagi
saya lho. Kalo bicara kekhawatiran ya
nggak tau besok tiba-tiba ada berita K
kecelakaan, ya kekhawatiran tetep ada.
Makanya kalo mau berangkat ya ati-ati
ya, terus memberkati ketika dia
berangkat. Kita kan karena ada
kekhawatiran jadinya kita waspada,
berjaga-jaga. Tapi bukan tak jadikan
momok untuk berlebihan ya173
. Soalnya
nggak cuma itu to (171)
Kekhawatiran itu memang harus
ada supaya kita waspada (172)
Tapi bukan tak jadikan momok
untuk berlebihan ya.(173)
Soalnya yang saya khawatirkan
nggak terjadi (174)
tapi mesti tetep mikir juga (175)
Ya bertambahnya pengalaman
ya jelas ho oh. (176)
Kekhawatiran itu memang harus
ada supaya kita waspada (172)
Tapi bukan tak jadikan momok
untuk berlebihan ya. (173)
Yang saya khawatirkan nggak
terjadi (174)
Tapi tetep mikir juga (175)
Bertambah pengalaman jelas iya
(176)
Pengalaman orang lain juga
Kekhawatiran itu memang
harus ada supaya kita
waspada (172)
Tapi bukan tak jadikan
momok untuk berlebihan ya.
(173)
Yang dikhawatirkan tidak
terjadi (174)
Tetap mikir (175)
Bertambah pengalaman
(176)
Pengalaman orang lain (177)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
788
789
790
791
792
793
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
812
813
814
815
816
817
818
yang saya khawatirkan nggak terjadi174
.
Tapi yang happy happy aja malah
bahaya terlalu yakin gitu. Jadi lebih
diseimbangkan gitu ya? Iya tetep tak
bikin adalah. Apa yang dikhawatirkan
nggak terjadi terus nggak khawatir blas,
tapi mesti tetep mikir juga175
. Duh ini
besok bayar kuliah nggo opo. Nggo duit
godong po. Mosok terus anak e cukup
SMA aja ya dek, waaa mosok kaya gitu.
Terus apakah Pak N merasa ada
perubahan nggak dalam menghadapi
masalah dari dulu atau yang masih muda sampe sekarang? Ya
bertambahnya pengalaman ya jelas ho
oh.176
Kalo contohnya apa ya nggak
inget saya tapi pasti ada cuma nggak tau
masalahnya apa sih. Tapi semestinya
ada. Kalo sekarang referensi saya sudah
banyak sekali to, istilah e pengalaman
orang lain juga sudah masuk ke
benak177
. Kalo waktu muda kan ya, tapi
kehidupan ya gitu. Anaknya kecil-kecil
masalahnya kecil, nanti tambah berat
artinya kan selalu mengikuti masanya
itu lho yang sulit. Meskipun
referensinya banyak tapi masalahnya
gede juga tambah gede to178
. Ha itu saya
nggak bisa merasakan ada perubahan
apa enggak. Tapi sama aja saya kayanya
pelariannya gitu-gitu aja179
. Saya
pengalaman orang lain juga
sudah masuk ke benak (177)
Meskipun referensinya banyak
tapi masalahnya gede juga
tambah gede to (178)
Tapi sama aja saya kayanya
pelariannya gitu-gitu aja (179)
ke gereja, baca buku (180)
saya kan punya hipertensi ya,
jadi emosinya tinggi. (181)
Tapi saya sadar semakin emosi
saya tinggi badan saya nggak
tertolong (182)
Makanya pengendalian emosi
saya tuh jadi prioritas utama.
sudah masuk ke benak (177)
Meski referensi banyak tapi
masalahnya juga tambah gede
(178)
Saya pelariannya sama aja gitu-
gitu aja (179)
ke gereja, baca buku (180)
saya kan punya hipertensi ya,
jadi emosinya tinggi. (181)
Tapi saya sadar semakin emosi
saya tinggi badan saya nggak
tertolong (182)
Pengendalian emosi saya jadi
prioritas utama, latihan itu
sudah berhasil. (183)
Menghadapi apa-apa emosi saya
Referensi banyak tapi
masalah juga tambah gede
(178)
Pelariannya sama (179)
Ke gereja dan baca buku
(180)
Emosi tinggi (181)
Semakin emosi tinggi
semakin badang tak tertolong
(182)
Berhasil latihan
mengendalikan emosi (183)
Emosi jarang tampil (184)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
819
820
821
822
823
824
825
826
827
828
829
830
831
832
833
834
835
836
837
838
839
840
841
842
843
844
845
846
847
848
849
terbatas sih kegiatannya di luar Cuma
itu-itu aja, ke gereja, baca buku180
,
haudah. Pelariannya cuma kaya gitu,
referensinya cuma itu. Beda kalo terus
ning njobo krungu suara itu lari ke
dukun sana sini, ya bener pelariannya
itu-itu aja. Mungkin dulu waktu masih
muda lebih ke emosian, terus
semakin tua semakin bisa berpikir
jernih misalnya kaya gitu-gitu tuh ada perubahnnya ga? Kalo emosi itu
saya kan punya hipertensi ya, jadi
emosinya tinggi.181
Tapi saya sadar
semakin emosi saya tinggi badan saya
nggak tertolong182
. Makanya
pengendalian emosi saya tuh jadi
prioritas utama. Dan itu latian itu sudah
berhasil.183
Itu sejak kapan? Wah sejak
saya tau saya hipertensi. Ketika udah
kerja sih sebelumnya belum ngerasa,
tapi ketika udah kerja tuh untuk
menghadapi apa-apa tuh saya ke
belakang emosi saya, jarang sekali
tampil.184
Untungnya saya pendiam185
.
Saya nggak banyak ngomong sih di
kantor apapun jadi emosinya nggak
mengemuka. Ketika bisa meredam itu
kan, yang namanya emosi cuma sesaat.
Ketika satu jam gitu udah luntur to186
.
Beruntungnya saya, kalo banyak omong
saya nggak bisa mengendalikan,
Dan itu latian itu sudah berhasil.
(183)
menghadapi apa-apa tuh saya ke
belakang emosi saya, jarang
sekali tampil. (184)
Untungnya saya pendiam (185)
yang namanya emosi cuma
sesaat. Ketika satu jam gitu
udah luntur to (186)
biasanya kalo ada masalah pergi
aja udah. (187)
kalo sudah pergi berjalannya
waktu kan tensinya turun
sendiri. (188)
Ketemu yang jadi masalah udah
nggak papa. (189)
saya masih lebih banyak
mengendalikan. (190)
Cuma yang itu tadi yang
tekanan itu jadi sok spontan-
spontan haitu udah. (191)
ketika tekanan makin besar ya
gitu kemudian muncul
spontanitas emosi. Tapi cuma
kecil-kecil aja. (192)
ke belakang, jarang tampil (184)
Untungnya saya pendiam (185)
Emosi itu cuma sesaat, satu jam
udah luntur (186)
Kalo ada masalah pergi aja
(187)
Sudah pergi dan berjalannya
waktu, tensinya turun sendiri
(188)
Ketemu yang jadi masalah udah
nggak papa. (189)
Saya masih lebih banyak
mengendalikan (190)
Cuma yang tekenan itu jadi
kadang spontan (191)
Ketika tekanan makin besar,
muncul spontanitas emosi kecil
(192)
Pendiam (185)
Emosi itu cuma sesaat (186)
Pergi ketika ada masalah
(187)
Berjalannya waktu tensi
turun sendiri (188)
Ketemu yang jadi masalah
udah gapapa (189)
Banyak mengendalikan (190)
Tekanan jadi spontan (191)
Tekanan makin besar,
spontan emosi (192)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
860
861
862
863
864
865
866
867
868
869
870
871
872
873
874
875
876
877
878
879
900
untungnya saya nggak banyak omong,
biasanya kalo ada masalah pergi aja
udah.187
Nanti kalo sudah pergi
berjalannya waktu kan tensinya turun
sendiri.188
Ketemu yang jadi masalah
udah nggak papa.189
Yang saya rasakan
itu, saya masih lebih banyak
mengendalikan190
. Di masalah keluarga
juga gitu. Cuma yang itu tadi yang
tekanan itu jadi sok spontan-spontan
haitu udah191
. Kalo di kantor jelas nggak
mungkin sama rekan kerja kok. Kan
kalo sama anak kadang kan perlu
memarahi itu. Yang saya rasakan ketika
tekanan makin besar ya gitu kemudian
muncul spontanitas emosi. Tapi cuma
kecil-kecil aja.192
Terus kalo dulu
sebelum tau emotinal healing yang
belajar untuk meredakan, apakah
dulu emosinya meledak-ledak? Enggak. Saya tuh low kok emosi saya.
Makanya yang saya tau orang kalo sama
saya tuh nyaman, diapusi yowes. Kalo
diapusi yowes tuh apakah tetep ada
perasaan jengkel tapi dipendem
sendiri apa bener-bener nggak
mikirin? Ya jengkel iya sih jengkel tapi
yowes diapusi kadang sok ada
katakanlah biar Tuhan yang
membalas.193
Ya itu perasaan orang kan.
Beda kalo orang cuek, diapusi yowes
jengkel tapi yowes diapusi
kadang sok ada katakanlah biar
Tuhan yang membalas. (193)
nanti paling curhatnya sama
istri. Untuk meringankan kan
gitu. (194)
Tapi enggak langsung ke yang
bersangkutan bertindak gitu,
cuma terus enggak berteman itu.
(195)
Kalo menyelesaikan lihat
masalahnya apa dulu, tapi kalo
memanage hati dan perasaan
lebih bisa. Biasanya gitu kalo
orang tua tuh. (196)
Kalo laki-laki kan dari otak
Jengkel tapi yaudah kalo
dibohongi biar Tuhan yang
membalas (193)
Curhatnya sama istri untuk
meringankan. (194)
Tidak langsung bertindak ke
yang bersangkutan, cuma terus
nggak berteman (195)
Kalo orang tua tuh lihat
masalahnya apa dulu untuk
menyelesaikan, tapi kalo
memanage hati dan perasaan
lebih bisa (196)
Kalo laki-laki kan dari otak
turun ke hati, kalo cewek kan
dari hati terus ke otak. (197)
biar Tuhan yang membalas
(193)
Curhat sama istri untuk
meringankan (194)
Tidak bertindak langsung,
terus tidak berteman (195)
Orang tua lebih bisa
memanage hati dan perasaan,
tapi penyelesaian masalah
lihat dulu masalahnya (196)
Laki-laki dari otak turun ke
hati, cewek dari hati terus ke
otak (197)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
901
902
903
904
905
906
907
908
909
910
911
912
913
914
915
916
917
918
919
920
921
922
923
924
925
926
927
928
929
930
931
haha hihi. Kalo saya baru jengkel,
nggak sampe menimbulkan emosi terus
datang nantang kan enggak. Berarti
kalo ada masalah kebanyakan
dipendem sendiri? Iya lha sama siapa,
nanti paling curhatnya sama istri. Untuk
meringankan kan gitu.194
Tapi enggak
langsung ke yang bersangkutan
bertindak gitu, cuma terus enggak
berteman itu.195
Opo apik opo ora ha itu
nggak tau hahahaha bukan dendam tapi
terus yaudah gitu itu masalalu udah.
Aku bisa menyimpulkan nggak kalo
semakin tua semakin bisa
menyelesaikan masalah? Kalo
menyelesaikan lihat masalahnya apa
dulu, tapi kalo memanage hati dan
perasaan lebih bisa. Biasanya gitu kalo
orang tua tuh.196
Nah kalo menurut
Pak N, dalam menghadapi masalah
antara laki-laki dan perempuan itu ada bedanya gak? Wah ya besar e.
Kalo laki-laki kan dari otak turun ke
hati, kalo cewek kan dari hati terus ke
otak.197
Kalo otak itu kan meneng to
biasanya diolah dulu dianalisis,
keluarnya baru, kemungkinan besar
keluarnya lebih valid solusinya lho.
Tapi kalo yang dari hati itu kan wong
panas kok langsung waitu udah sesuai
ya kenyataan hidup gitu. Banyak buku
turun ke hati, kalo cewek kan
dari hati terus ke otak. (197)
Tapi kalo itu disatukan solusi itu
lebih baik, (198)
Laki-laki ya biasanya wah ada
masalah nggak langsung, di
endapkan dulu baru deh (199)
Jangan dibahas saat itu, ketika
panas itu gak boleh, nanti aja
tunggu malem apa besok. (200)
otaknya belum menganalisa,
Tapi kalo itu disatukan solusi itu
lebih baik, (198)
Laki-laki kalo ada masalah di
endapkan dulu, nggak langsung
(199)
Jangan dibahas saat itu, ketika
panas itu gak boleh, nanti aja
tunggu malem apa besok. (200)
otaknya belum menganalisa,
hatinya juga gak dingin (201)
udah mengendap, dari hati udah
mulai naik ke otak, otak juga
Kalo disatukan solusi lebih
baik (198)
Laki-laki kalo ada masalah di
endapkan dulu (199)
Jangan dibahas saat itu (200)
Otak belum menganalisa,
hati gak dingin (201)
Jika udah mengendap, solusi
dari otaku dah turun ke hati,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
932
933
934
935
936
937
938
939
940
941
942
943
944
945
946
947
948
949
950
951
952
953
954
955
956
957
958
959
960
961
962
mengatakan itu kalo laki-laki dan
perempuan bedanya lebih itu. Tapi kalo
itu disatukan solusi itu lebih baik,198
tapi
nek otakya tergantung lho nek dia otak e
bundet level IQ nya rendah ya solusinya
mesti rendah juga. Tapi tetep lebih baik
daripada ngamuk dulu emosi dari hati
keluar dulu nggak pake otak kan. Tapi
belum tentu juga sama. Meskipun dari
hati ngomong dia udah pengamalan
sama masalah e itu ketika muncul dari
hatinya langsung tenyata bener ha jadi.
Tapi kalo ngomongin perbedaan ya
beda. Laki-laki ya biasanya wah ada
masalah nggak langsung, di endapkan
dulu baru deh199
. Yang saya rasakan
gitu. Kalo dalam masalah keluarga saya
seperti itu, ketika ada masalah
tanggapan suami istri beda. Jangan
dibahas saat itu, ketika panas itu gak
boleh, nanti aja tunggu malem apa
besok.200
Soalnya otaknya belum
menganalisa, hatinya juga gak dingin201
masa mau diteruske ya remuk. Tapi kalo
udah mengendap semalam udah
mengendap kan dari hati udah mulai
naik ke otak, otak juga solusinya kan
masuk ke hati.202
Pak aku masih agak
ngambang, sebenenrya ketika
tertekan itu perasaannya lebih kaya gimana? Perasaannya campur aduk
hatinya juga gak dingin (201)
udah mengendap kan dari hati
udah mulai naik ke otak, otak
juga solusinya kan masuk ke
hati. (202)
Perasaannya campur aduk
sampe kepala (203)
Perasaannya kalut, bingung
(204)
Tertekan saya gitu gimana harus
keluar dari masalah jadi kadang
kepala sampe penuh (205)
Pelariannya saya terus naik
motor jalan-jalan pergi. (206)
mikirin itu muter-muter tapi kan
banyak suasana kalo di dalam
suatu ruangan mikir kan
pusingnya sampe wah. (207)
saya bersyukur otak dikasih
kesempatan untuk lupa. (208)
Nek pas inget yo terus gitu oiya
aku kudu menyiapkan itu, PR
itu selama hidup. (209)
solusinya kan masuk ke hati.
(202)
Perasaannya campur aduk
sampe kepala (203)
Perasaannya kalut, bingung
(204)
Tertekan gimana harus keluar
dari masalah kadang kepala
sampe penuh (205)
Pelariannya saya terus naik
motor jalan-jalan pergi. (206)
Mikirin muter-muter banyak
suasana, kalo di dalam suatu
ruangan mikir pusingnya sampe
wah (207)
saya bersyukur otak dikasih
kesempatan untuk lupa. (208)
Kalo inget ya aku kudu
menyiapkan, itu PR selama
hidup (209)
dari hati juga udah naik ke
otak (202)
Perasaan campur aduk sampe
kepala (203)
Kalut bingung (204)
Tertekan bagaimana keluar
dari masalah (205)
Pelarian jalan-jalan naik
motor (206)
Muter-muter banyak
suasana, kalo di dalam
ruangan pusingnya sampe
wah (207)
Bersyukur otak lupa (208)
Kalo ingat ya itu PR selama
hidup (209)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
963
964
965
966
967
968
969
970
971
972
973
974
975
976
977
978
979
980
981
982
983
984
985
986
987
988
989
990
991
992
993
sampe kepala203
menghadapinya tapi ya
setiap orang pasti menghadapi ya.
Perasaannya kalut, bingung204
. Tertekan
saya gitu gimana harus keluar dari
masalah jadi kadang kepala sampe
penuh205
mikirin itu kalo penuh itu kaya
waaaaas wes saya nggak bisa
bayangkan itu kaya. Pelariannya saya
terus naik motor jalan-jalan pergi.206
Asal muter-muter aja. Itu dijalan mikir
nggak? Ya emang dalam rangka
mikirin itu muter-muter tapi kan banyak
suasana kalo di dalam suatu ruangan
mikir kan pusingnya sampe wah.207
Mungkin gangguan kejiwaan itu lama-
lama ya karena itu tadi karena nggak
bisa melepaskan diri dari itu. Makanya
saya bersyukur otak dikasih kesempatan
untuk lupa.208
Nek pas inget yo terus
gitu oiya aku kudu menyiapkan itu, PR
itu selama hidup.209
Nek sekarang itu
lupa, tapi nanti malem nek jam 8 itu
inget wes. Kalo pas jam segitu ingetnya
susah saya, lah wes jam segitu mau
pergi kemana. Yaudah kelap kelop aja,
malah kesempatan untuk terus mencari.
Biasanya kalo itu otaknya lagi gathuk,
udah malem suasananya udah sepi to itu
saya pake untuk mengolah cari
kesempatan lain apa sing kira-kira
iso.210
Ya untungnya saya nggak punya
Biasanya kalo itu otaknya lagi
gathuk, udah malem suasananya
udah sepi to itu saya pake untuk
mengolah cari kesempatan lain
apa sing kira-kira iso. (210)
ya jeleknya ya motivasinya
jalan-jalan itu cuma mengusir
rasa tertekan aja. (211)
cuma mikirin bingungnya aja e.
(211)
Solusinya itu wah jan angel
Biasanya kalo otak lagi
nyambung, malem suasana sepi
saya mengolah cari kesempatan
lain apa yang kira-kira bisa
(210)
Jeleknya motivasi jalan-jalan
cuma mengusir rasa tertekan
(211)
Cuma mikirin bingungnya (211)
Solusinya itu sulit kayanya
nggak ada satu solusinya gitu
(212)
Kalo otak nyambung saat
suasana malam sepi
digunakan untuk mengolah
mencari kesempatan (210)
Jalan-jalan untuk mengusir
rasa tertekan (211)
Cuma mikirin bingungnya
(211)
Seperti tidak ada solusi (212)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
994
995
996
997
998
999
1000
1001
1002
1003
1004
1005
1006
1007
1008
1009
1010
1011
1012
1013
1013
1014
1015
1016
1017
1018
1019
1020
1021
1022
1023
banyak referensi temen sih kalo orang-
ornag kampung gitu kan ceritane
enteng-enteng malah runyam, ceritane
malah kolam ikan wah wes. Cuma terus
biasanya muncul rencana untuk besok,
kudu ketemu siapa gitu merancang
kegiatan besok hari. Nah itu udah
jalan-jalan kan mikir, nanti sampe
rumah lagi gitu apa yang dilakuin
gitu? Wayo turu hahahaha pas itu
masanya ya jeleknya ya motivasinya
jalan-jalan itu cuma mengusir rasa
tertekan aja.211
Saya nggak terus
sepulangnya ngapain gitu. Tapi kalo pas
jam 8 itu malah sampe puncak itu
kepala sampe panas mikirin itu. Malah
bisa fokus terus. Tapi kalo datangnya
sore gitu malah bisa kesiliren. Itu
mikirin kebingungannya aja atau pas
udah mereda kaya mikir solusinya? Iya e cuma mikirin bingungnya aja e.
212
Solusinya itu wah jan angel kaya apa to
kayanya nggak ada satu solusinya
gitu212
. Kalo ada solusinya kan enak
dilakoni ditindak gitu. Kayanya cari
solusi pun, ya nanti ke gramedia itu wah
ga cocok kabeh solusinya. Tapi saat
saya sampe bingung panas gitu memang
gak ada solusi213
. Itu terlampiaskan
gak yang pas sampe panas gitu? Enggak saya tak simpen sendiri kok. Itu
kaya apa to kayanya nggak ada
satu solusinya gitu (212)
saya sampe bingung panas gitu
memang gak ada solusi (213)
saya tak simpen sendiri kok. Itu
bagiku masalah kepala keluarga.
(214)
Kalo ke istri nanti tolong aku
jangan dibebani lebih. (215)
Saya sampe bingung panas
memang gak ada solusi (213)
Saya simpen sendiri, itu
masalah kepala keluarga (214)
Kalo ke istri nanti tolong aku
jangan dibebani lebih. (215)
Sampai bingung panas
karena gak ada solusi (213)
Simpan sendiri, itu masalah
kepala keluarga (214)
Ke istri, tolong aku jangan
dibebani lebih (215)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
1024
1025
1026
1027
1028
1029
bagiku masalah kepala keluarga.214
Kalo
ke istri nanti tolong aku jangan dibebani
lebih.215
Kalo masalah cari solusi ke
istri gitu nanti tambah wong dia
proyeknya menurunkan konsumsi
malah kon mikir solusi, menurunkan
konsumsi aja udah mumet. Dia juga
harus mencari celah-celah, anak butuh
buku. Masa suruh tambah cari solusi itu
kan tugas kepala keluarga. Kalo pas
lagi panas gitu kalo kesenggol gimana? Ya kan udah pada tidur wong
udah malem. Wong saya juga dapet dari
pengalaman kalo otak lagi kopyor gitu
piye ya mubeng-mubeng. Mungkin ya
TV banter wae nesu. Si O gitaran, ra
banter-banter. Tapi kan saya udah tau
carane. Tapi ya tetep ada masa lungo
terus, nek udan barang. Gampang
terganggu hal-hal yang biasa aja gitu.
Wong hariannya gitu biasa aja kok ini
papa aneh-aneh. Bagi saya biasa tapi
bagi yang menghadapi itu kan ya nggak
biasa. Lain orang mungkin lain cara
mengurangi stressnya. Ada yang
ngerokok, mancing, kalo saya ambil
motor muter-muter. Tetep ada
pelampiasan masing-masing, edan po
mau ditumpuk terus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
NR, 55 tahun
TABEL KODING
Kode Sub-Kategori Kategori Tema
Jadi semangat mencari gitu di google (23) Semangat
Emosi Positif Emosi
Ada energi baru, lebih semangat mencari pendapatan di usia yang lebih tua (144)
Tidak takut untuk pensiun (164) Tidak takut
Nggak takut (55)
Ikhtiar, masih ada satu tahun masih bisa nambah. (65) Optimis
kalo kita mau berusaha kita akan dapet. (8)
Yakin dapat melewati itu (141) Yakin
Seperti itu rasa tanggung jawabnya (96) Rasa tanggung jawab
Lebih waspada (155) Waspada
Harus hati-hati (150) Hati-hati
Semakin rajin mencari hikmat dari atas (146) Rajin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Tambah bijaksana (151) Bijaksana
Tidak neko-neko (152) Tidak neko-neko
Siap meninggalkan pekerjaan (166) Siap
Perasaan banyak galaunya (30) Galau
Emosi Negatif
Ya stress juga (52) Stres
Tertekan dengan kewajiban ini (24)
Tertekan
Tertekan ketika besok jalur lain belum sama seperti standar hidup yang dimiliki
sekarang (60)
Perasaannya tertekan gimana harus mencapai standar yang sebelumnya (64)
Tertekan jangan-jangan nanti biaya naik nggak bisa kecover (66)
Tertekan banyak pengaruhnya ke kejiwaan (128)
Merasa tertekan pola setelah pensiun bagaimana (82)
Tertekan bagaimana keluar dari masalah (205)
Inget kewajiban, inget kebutuhan sepaneng mikir terus (22) Sepaneng
Berubah tambah sepaneng (88)
Begitu ingat perasaan tumpang tindih kadang-kadang (26) Perasaan tumpang tindih
kalo mau dirasa-rasain yo susah (20) Susah
Terkadang di luar kontrol (133) Di luar kontrol
Cuma emosi memuncak (134) Emosi
Emosi tinggi (181)
Kadang nggak sabaran sama anak (129) Tidak sabar
merasa kok ini menimpa diriku. (138) Kok menimpa diriku
Pusing untuk meyakinkan (147) Pusing
Perasaan semakin kelabu (149) Perasaan kelabu
Serba tidak jelas (154) Tidak jelas
Buram gimana caranya mengejar (159) Buram
Nggak happy (162) Tidak senang
Di antara sedih dan gembira (165) Mengambang
Khawatir muncul setelahnya (167) Khawatir
Khawatir masalah ekonomi (170)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Perasaan campur aduk sampe kepala (203) Campur aduk
Kalut bingung (204) Kalut bingung
Orang tua menghindari resiko tinggi (12)
Menghindari resiko
Pemilihan situasi Proses Regulasi
Emosi
Persoalannya satu, sudah tua untuk menanggung resiko (18)
Kalau muda gapapa resiko kerugian gagal ditengah jalan, kalo orang tua harus
safe aman (19)
Padahal sudah mencari apa yang bisa dilakukan (29)
sudah dibilangin jadi seperti di persimpangan besok ada portal ya ke kanan aja
(58)
Kalau pensiun nanti hanya pindah kerja (51)
Mencari cara untuk anak yang masih sekolah harus ke jenjang yang lebih tinggi
lagi (62)
menurut pengalaman yang bisa dilakukan yang aman-aman aja. (13) Mencari aman
Tidak lari dari kenyataan (37) Tidak lari dari kenyataan
Tidak terlalu merasakan ada perubahan atau enggak, hidup ini mengalir aja. (81) Mengalir
Tidak lalu pusing kepala terpacu biarkan mengalir (27)
hidup dijalani saja (139) Dijalani dan dilewati saja
Tidak merasa tekanan itu, dilewati saja (142)
bisnis itu ternyata sulit, (7) Terpecah antara pekerjaan
sekarang dan nanti setelah
pensiun
Karena mungkin ada bayangan terpecah (43)
Ketika 50 untuk lembur sudah memuncah dan pikiran mulai bercabang (46)
Saya dulu menangan, agak otoriter (85) Penyelesaian masalah dengan
anak Sekarang negosiasi apa-apa harus dibicarakan sama anak (86)
Ada strategi yang bisa digunakan (97) Ada strategi
Ingin mendidik anak dengan kualitas yang baik, fasilitas juga harus menyediakan
(109) Pendidikan anak
Secara ekonomi ada pinjaman (118)
Cara menyelesaikan masalah
keuangan
Untuk mencari berkat harus muter-muter bukan semalam suntuk berdoa minta
keajaiban (119)
Menjadi setan kredit banyak pinjaman (120)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
besar peran istri di kehidupan harian (126) Peran istri
Kalo masalah memang harus dihadapi (137) Menghadapi masalah
Tapi bukan tak jadikan momok untuk berlebihan ya. (173) Tidak berlebihan
Manusia diberi otak yang pelupa sama Tuhan (21)
Memindahkan perhatian
Penyebaran atensi
Terkadang lupa jadi seminggu happy (25)
untungnya otak itu diberi ingatan diberi kelupaan. (31)
Nyanyi-nyanyi aja sama baca buku rohani itu melegakan. (68)
Sisi rohani digunakan bahwa hidup mati tergantung yang punya hidup (34)
Menyerahkan pada Tuhan
Kembali ke sini, bukan paling aman tapi nyaman (38)
kembali lagi ke roh penghibur yang menguatkan (67)
Kembali ke manusia rohani tidak ada yang mustahil (111)
Kalau tidak kuat bilang sama yang punya hidup (140)
Kembali berdoa (143)
Berdoa semoga jangan gelap (156)
Mengimbangi dengan doa (157)
Diberi waktu tapi gak dikasih tau, disuruh cari sendiri akhirnya payah sekali (11)
Fokus pada hal yang
menimbulkan emosi
Sudah enak mapan tiba-tiba harus cut (53)
Bisnis belum bisa mengimbangi standar hidup (59)
Kebutuhan akan semakin tinggi tapi penghasilan menurun (63)
Tidak bisa tercover (91)
Dunia hedonis (92)
Kenaikan gaji tidak bisa mengkuti ini. (98)
Tidak bisa mengendalikan kebutuhan keluarga yang meningkat. (90)
Kesulitan memenuhi kebutuhan (107)
Menyekolahkan anak sampai universitas, mikir duitnya apa bisa (112)
Seperti saat dari SMP ke SMA, apa bisa, tapi ternyata bisa (113)
kalo kebutuhan normal itu pas, tapi kalo ada kebutuhan sekolah baru itu kurang.
(124)
Ada cadangan tapi nggak cukup (158)
Pekerjaan hilang, pendapatan jatuh, sedangkan kebutuhan meningkat (161)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Masalah ke depan nggak cuma itu (171)
Referensi banyak tapi masalah juga tambah gede (178)
Ketika merenung, sudah harus cari (28)
Merenung atau berefleksi ketika udah sunyi bisa berefleksi (130)
masa hening itu penting, bisa berpikir meskipun tertekan tapi seharusnya tidak
begitu (131)
Ketika masih muda, anak masih kecil bisa dikendalikan, kebutuhan dan keinginan
keluarga belum bervariatif (83) Permasalahan yang dihadapi
dulu dan kini berkaitan dengan
kebutuhan anak Menginjak tua, anak sudah 17 tahun, harga diri dan keinginan mulai nampak (84)
Kebutuhan makin bervariatif, sekolah juga plus motor (87)
Diberi kesempatan 5 tahun ya pandai-pandai aja (54) Memanfaatkan kesempatan dari
kantor Mungkin kalo nggak dibilangin dan manajemen kurang bijaksana lalu tiba-tiba cut
pensiun barangkali bisa down. (57)
Ke gramedia baca buku, nggak usah beli tapi masuk ke sana suasananya tenang,
dingin. Itu sudah menyegarkan (70) Mencari penyegaran
Ambil ke sana, lihat daftar isi, membaca sesuai dengan yang sedang saya hadapi,
itu rahasia hidup (71)
Hobi membaca dari dulu (75)
Hobi yang menjadi pelampiasan
pelampiasan apapun pasti membaca. (76)
buku politik, ekonomi sudah di simpan, sekarang baca buku rohani (77)
Orang tua karena udah dekat dengan Sang Khalik, bacaannya yang kaya gitu (78)
pelampiasannya membaca, nggak pake biaya. (79)
Minat tidak berubah, yang berubah topik bacaannya (80)
Ke gereja dan baca buku (180)
Pelarian Pelarian jalan-jalan naik motor (206)
Jalan-jalan untuk mengusir rasa tertekan (211)
Besar pengaruh istri menerima untuk tempat curhat (122)
Curhat kepada istri Untuk mengeluarkan tekanan yang harus dikeluarkan (123)
Curhat sama istri untuk meringankan (194)
Rasa berdosa diwujudkan dengan menyapa biasa (135) Mengurangi perilaku emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Simpan sendiri, itu masalah kepala keluarga (214) Menyimpan masalah sendiri
Menyiasati dengan mengurangi pola konsumtif (125) Mengurangi pola konsumtif
Perubahan situasi
Membaca tentang motivator, di sana tidak menyediakan (14) Mencari alternatif ide atau
kegiatan Setiap hari mencari selama lima tahun. (15)
Mengarahkan anak ke sekolah yang nggak neko-neko, sekolah negeri (93)
Mengurangi hedonisme
Mengendalikan dengan menyekolahkan anak ke tempat yang nggak neko-neko
(99)
Lingkungan seperti itu minat hedonismenya rendah (94)
Lebih banyak di dorong ke gereja daripada bergaul di tempat les (100)
Kegiatan gereja tidak mungkin pesta pora (103)
Kalau ekonomi kuat silahkan saja, tapi kalo enggak ya langsung ditarik pulang
jangan banyak berkumpul dengan mereka (101)
Istri membantu menurunkan kebutuhan yang tidak penting (127) Istri menurunkan kebutuhan
yakin menurut kepercayaan orang hidup ada yang penggembalanya (32)
Makna positif
Perubahan kognitif
apa yang kamu khawatirkan itu biasanya malah nggak terjadi. (36)
Pengalaman yang dikira nggak mungkin ternyata mungkin (116)
Kekhawatiran itu memang harus ada supaya kita waspada (172)
Pensiun siap besok udah nggak ke kantor lagi (165)
Pandangan mengenai pensiun
Swasta tidak bisa pensiun (3)
Kalau pegawai pensiun, gaji tinggi terus tiba-tiba di cut (44)
Orang swatsa nggak ada kata pensiun karena untuk hidup ya harus bekerja (49)
Kalo PNS pensiun untuk menikmati hari tua (50)
Pindah kantor (168)
Pensiun meninggalkan satu pekerjaan tapi masih ada pekerjaan lain (169)
Orang tua lebih bisa memanage hati dan perasaan, tapi penyelesaian masalah lihat
dulu masalahnya (196)
Orang tua lebih bisa mengatur
perasaan
Laki-laki dari otak turun ke hati, cewek dari hati ke otak (197) Perbedaan pria dan wanita
dalam menghadapi masalah Laki-laki kalo ada masalah di endapkan dulu (199)
Kalo disatukan lebih baik (198)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
BY, 55 tahun
TABEL VERBATIM
No Verbatim Satuan Makna Satuan Makna Dipadatkan Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
Jadi menurut Bapak pensiun itu apa?
Pensiun itu ya anu jadi dari kerjaan rutin
kita tenaganya gak dipake lagi sama
perusahaan1, jadi kita harus
memplanning2. Selama nanti kita udah
nggak kerja lagi itu kita harus planning
sendiri3 dan saya memplanning untuk
anak saya itu sejak anak saya lahir saya
dari kerjaan rutin kita tenaganya
gak dipake lagi sama perusahaan
(1)
kita harus memplanning. (2)
Selama nanti kita udah nggak
kerja lagi itu kita harus planning
sendiri (3)
Dari kerjaan rutin tenaga kita
tidak dipakai lagi oleh
perusahaan (1)
kita harus memplanning. (2)
Selama nanti sudah gak kerja,
kita harus planning sendiri (3)
Tenaga tidak dipakai lagi
oleh perusahaan (1)
Harus memplanning (2)
Harus planning sendiri (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
udah ikut asuransi AXA4 yang setiap
bulan setiap tahun saya sediakan untuk
sana preminya5 dan kebetulan sudah
saya ini apa karena kemampuan
keuangan saya menurun yasudah tahun
ini sudah saya putus. Tidak saya
perpanjang sudah saya cairkan.6 Saya
persiapan salah satunya itu. Selain itu
juga kalo ada rejeki lebih saya masukan
untuk cadangan-cadangan anak saya
sendiri itu.7 Jadi untuk program
pendidikan anak saya selanjutnya
walaupun saya sudah pensiun sudah
saya siapkan ke sana. Jadi walaupun ya
Insyallah cukuplah.8 Itu Bapak sudah
tidak ada ketakutan dan kekhawatiran akan hal itu? Kalo
ketakutan itu ya kita pasrah sama Allah9
ya, yang sudah saya siapkan segini,
Insyallah atau kalau Tuhan
menghendaki itu sampe lancar sampe
nanti lulus gitu lho.10
Saya sediakan
paling nggak ini untuk ini ini ini gitu
lho. Salah satunya ya itu tadi asuransi,
tabungan atas nama dia yang tidak saya
utik-utik. Tapi untuk menjelang
pensiun sendiri ada kekhawatiran nggak dari Bapak? Ya khawatir tuh
mesti manusia ada.11
Tapi sejauh
sebelum pensiun saya sudah
mempersiapkan sedikit banyak12
saya
saya memplanning untuk anak
saya itu sejak anak saya lahir
saya udah ikut asuransi AXA (4)
setiap bulan setiap tahun saya
sediakan untuk sana preminya
(5)
karena kemampuan keuangan
saya menurun yasudah tahun ini
sudah saya putus. Tidak saya
perpanjang sudah saya cairkan.
(6)
Selain itu juga kalo ada rejeki
lebih saya masukan untuk
cadangan-cadangan anak saya
sendiri itu. (7)
untuk program pendidikan anak
saya selanjutnya walaupun saya
sudah pensiun sudah saya
siapkan ke sana. Jadi walaupun
ya Insyallah cukuplah. (8)
Kalo ketakutan itu ya kita pasrah
sama Allah (9)
yang sudah saya siapkan segini,
Insyallah atau kalau Tuhan
menghendaki itu sampe lancar
sampe nanti lulus gitu lho. (10)
Ya khawatir tuh mesti manusia
ada (11)
sejauh sebelum pensiun saya
sudah mempersiapkan sedikit
banyak (12)
Planning untuk anak yaitu sejak
anak saya lahir saya udah ikut
asuransi (4)
setiap bulan setiap tahun saya
sediakan preminya (5)
karena kemampuan keuangan
menurun, tahun ini saya cairkan
tidak saya perpanjang (6)
Selain itu juga kalo ada rejeki
lebih saya masukan untuk
cadangan anak saya (7)
Walaupun saya sudah pensiun
untuk pendidikan anak saya
sudah siapkan Insyallah cukup
(8)
Ketakutan kita pasrah sama
Allah (9)
Menyiapkan segini, kalau Tuhan
menghendaki itu lancar sampe
lulus nanti (10)
Khawatir pasti ada (11)
Jauh sebelum pensiun saya
sudah mempersiapkan sedikit
banyak (12)
Sejak anak lahir sudah ikut
asuransi (4)
Menyediakan premi setiap
bulan setiap tahun (5)
Kemampuan keuangan
menurun jadi tahun ini
dicairkan dan tidak
diperpanjang (6)
Kalo ada rejeki lebih untuk
cadangan anak (7)
Pendidikan anak sudah
disiapkan walaupun pensiun
(8)
Ketakutan dipasrahkan pada
Allah (9)
Menyiapkan segini, kalau
Tuhan menghendaki itu
lancar sampe lulus nanti (10)
Khawatir (11)
Mempersiapkan jauh
sebelum pensiun (12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
investasikan mungkin bisa menambah
bulanan saya kalo ini ndak ada gitu
lho.13
Tapi nggak bisa sebesar yang kita
terima rutinitas itu. Tapi memang masih
lumayan gitu lho.14
Oh gitu, itu kan
untuk pendidikan anak. Kalo untuk
Bapak sendiri nih dari yang terbiasa
bekerja terus besok bakal nggak bekerja gitu? Ya cari kesibukan jadi
waktunya ya cari kesibukan supaya
tidak power syndrome15
to maksudmu?
Iya. Yaitu saya mempersiapkan
kesibukan, mencari kesibukan,16
ya
paling nggak sementara ini sudah ya
kamu tahu sekarang saya sudah jadi
pangkalan yang ngurusi ibu,17
ya itu
nanti jadi rutinitas kita salah satunya
itu18
. Oh gitu, tapi kalo untuk
perasaan sendiri? Perasaan sendiri ya
itu wajar untuk orang kalo nggak punya
kesibukan otomatis jadi down tadi.19
Terus waktu down itu apa yang
bapak lakukan? Maksudnya seperti apa yang bapak alami? Ya khawatir
nanti saya gimana harus merubah pola
hidupnya gimana.20
Saya harus
mempersiapkan pola hidup saya supaya
antara pendapatan yang saya siapkan itu
bisa cukup untuk kelancaran hidup
tadi.21
Oke gitu, terus dari kantor ada
program pensiun gitu nggak kaya
saya investasikan mungkin bisa
menambah bulanan saya kalo ini
ndak ada gitu lho. (13)
Tapi nggak bisa sebesar yang
kita terima rutinitas itu. Tapi
memang masih lumayan gitu
lho. (14)
Ya cari kesibukan jadi waktunya
ya cari kesibukan supaya tidak
power syndrome (15)
saya mempersiapkan kesibukan,
mencari kesibukan (16)
sekarang saya sudah jadi
pangkalan yang ngurusi ibu (17)
itu nanti jadi rutinitas kita salah
satunya itu (18)
Perasaan sendiri ya itu wajar
untuk orang kalo nggak punya
kesibukan otomatis jadi down
tadi. (19)
Ya khawatir nanti saya gimana
harus merubah pola hidupnya
gimana. (20)
Saya harus mempersiapkan pola
hidup saya supaya antara
pendapatan yang saya siapkan
itu bisa cukup untuk kelancaran
hidup tadi. (21)
Selama ini belum ada pelatihan
kalo di kita ya. (22)
Saya investasikan mungkin bisa
menambah bulanan kalo ini
nggak ada (13)
Masih lumayan meski tidak
sebesar yang diterima rutinitas
(14)
Cari kesibukan waktunya supaya
tidak power syndrome (15)
Saya mencari dan
mempersiapkan kesibukan (16)
Sekarang saya jadi pangkalan,
yang ngurusi ibu (17)
itu nanti jadi salah satu rutinitas
kita (18)
Perasaan wajar kalo orang
nggak punya kesibukan otomatis
jadi down (19)
Khawatir saya nanti gimana
harus merubah pola hidup (20)
Saya harus mempersiapkan pola
hidup saya supaya antara
pendapatan yang saya siapkan
bisa cukup untuk kelancaran
hidup (21)
Selama ini belum ada pelatihan
(22)
Investasi bisa menambah
bulanan (13)
Masih lumayan meski tak
sebesar yang diterima
rutinitas (14)
Mencari kesibukan (15)
Mencari dan mempersiapkan
kesibukan (16)
Sekarang jadi pangkalan
yang ngurusin ibu (17)
Jadi salah satu rutinitas (18)
Wajar jika orang tidak punya
kesibukan otomatis jadi
down (19)
Khawatir nanti gimana harus
merubah pola hidup (20)
Harus mempersiapkan pola
hidup agar pendapatan yang
disiapkan cukup untuk
kelancaran hidup (21)
Belum ada pelatihan (22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
pelatihan gitu? Selama ini belum ada
pelatihan kalo di kita ya.22
Karena
perusahaan ya cuma segini-gini aja kok.
Oh gitu oke berarti kalo untuk
masalah anak bapak nggak khawatir ya? Ya... sudah saya siapkan semampu
mungkin sampe nanti dia kuliah atau
selanjutnya ya paling nggak cukup
sampe dia berumah tangga.23
Sebagai
tanggungjawab orangtua saya sampe di
sini gitu tapi itu sudah saya siapkan.24
Perkara cukup atau tidak nanti kan kita
nggak tau inflasi nanti seperti apa gitu.25
Anaknya kelas berapa sekarang pak?
Kelas 2 SMA. Kalo semisal dari
perasaan bapak sendiri bisa
menceritakan apa yang bapak alami
sendiri gitu yang berpengaruh pada
perilaku sehari-hari misalnya
menjadi lebih sensitif gitu? Ya jelas
berpengaruh pada anu ya jadi lebih
sensitif juga bisa.26
Sudah ini menurun,
kebutuhannya makin tinggi gitu lho.27
Biaya anak juga makin tinggi kan ini
kelas 2, besok kelas 3, kuliah itu
kemungkinan berpengaruh juga pada
perilaku saya karena faktor ekonomi
kan28
. Kalo selama ini pengaruhnya
apa yang bisa Bapak rasain? Ya
belom pengaruh yang dirasain karena
selama ini jalan terus kan masih ada
sudah saya siapkan semampu
mungkin sampe nanti dia kuliah
atau selanjutnya ya paling nggak
cukup sampe dia berumah
tangga. (23)
Sebagai tanggungjawab
orangtua saya sampe di sini gitu
tapi itu sudah saya siapkan. (24)
Perkara cukup atau tidak nanti
kan kita nggak tau inflasi nanti
seperti apa gitu (25)
Ya jelas berpengaruh pada anu
ya jadi lebih sensitif juga bisa.
(26)
Sudah ini menurun,
kebutuhannya makin tinggi gitu
lho. (27)
Biaya anak juga makin tinggi
kan ini kelas 2, besok kelas 3,
kuliah itu kemungkinan
berpengaruh juga pada perilaku
saya karena faktor ekonomi kan
(28)
Ya belom pengaruh yang
dirasain karena selama ini jalan
terus kan masih ada support
Sudah saya siapkan semampu
mungkin sampe dia kuliah atau
paling nggak sampe dia
berumah tangga (23)
Sudah saya siapkan sebagai
tanggung jawab orangtua (24)
Cukup atau tidaknya kita nggak
tau nanti tergantung inflasi
seperti apa (25)
Jelas berpengaruh jadi lebih
sensitif (26)
Ini menurun, kebutuhannya
makin tinggi (27)
Biaya anak juga makin tinggi,
kemungkinan karena faktor
ekonomi berpengaruh pada
perilaku saya (28)
Belum ada pengaruh yang
dirasain karena selama ini jalan
terus masih ada support dana
(29)
Sudah disiapkan
semampunya paling nggak
sampe anak berumahtangga
(23)
Sudah disiapkan sebagai
tanggungjawab orang tua
(24)
Cukup atau tidaknya
tergantung inflasi nanti (25)
Berpengaruh jadi lebih
sensitif (26)
Ini menurun, kebutuhannya
makin tinggi (27)
Karena faktor ekonomi,
kemungkinan berpengaruh
pada perilaku. (28)
Belum ada pengaruh yang
dirasain karena masih ada
support dana (29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
support dana.29
Ya itu kalo dari faktor
ekonomi ya, kalo dari perasaannya
bapak sendiri? Ya itu tadi moga-moga
berdoanya semoga sesuai rencana kita
itu tadi.30
Kalo diluar rencana kita itu
jadi trouble-trouble itu gatau nanti31
,
yang saya rasakan seperti itu. Berarti
selama ini belum ada pengaruh sama
bapak ya? Mungkin pas masuk 50an
wah aku mau pensiun nih berapa tahun lagi. Wah sudah jauh hari sejak
dia lahir mungkin tahun berapa ya 2001
atau 2002 sudah saya masukkan AXA.32
Paling nggak saya membagi
kekhawatiran saya itu ke asuransi.33
Kalo saya sewaktu-waktu meninggal itu
paling nggak asuransi sudah
mengcover.34
Berarti itu udah? Sudah
itu sudah karena sudah memahami saya
pensiun anakku belum selesai. Saya
jauh-jauh hari sudah paham itu.35
Jadi ya
sudah sedapat mungkin tabungan untuk
anak saya untuk ini untuk itu sudah saya
siapkan gitu lho.36
Itu planning saya tapi
tergantung yang di atas.37
Oke kalo
perasaannya bapak sendiri, terhadap
diri bapak dari menjelang pensiun ini
dari rutinitas sehari-hari yang kerja
jadi nggak kerja, ada perubahan yang
bapak rasakan gak? Ya ada saya
kekhawatiran nanti kalo menganggur
dana (29)
berdoanya semoga sesuai
rencana kita itu tadi (30)
Kalo diluar rencana kita itu jadi
trouble-trouble itu gatau nanti
(31)
sudah jauh hari sejak dia lahir
mungkin tahun berapa ya 2001
atau 2002 sudah saya masukkan
AXA. (32)
saya membagi kekhawatiran
saya itu ke asuransi. (33)
Kalo saya sewaktu-waktu
meninggal itu paling nggak
asuransi sudah mengcover. (34)
sudah memahami saya pensiun
anakku belum selesai. Saya
jauh-jauh hari sudah paham itu
(35)
sudah sedapat mungkin
tabungan untuk anak saya untuk
ini untuk itu sudah saya siapkan
gitu lho (36)
Itu planning saya tapi tergantung
yang di atas. (37)
Ya ada saya kekhawatiran nanti
kalo menganggur gimana, (38)
saya paling mencari kesibukan
ngurus-ngurusi apa gitu. (39)
rencananya ngelayani gas tadi
Berdoa semoga sesuai rencana
kita (30)
Kalo diluar rencana kita itu jadi
trouble-trouble itu gatau nanti
(31)
Sudah sejak dia lahir sudah saya
masukkan asuransi (32)
Saya membagi kekhawatiran
saya ke asuransi (33)
Kalo saya sewaktu-waktu
meninggal, paling tidak asuransi
sudah mengcover (34)
Sudah memahami sejak jauh-
jauh hari, saya pensiun anak
belum selesai (35)
Sedapat mungkin tabungan
untuk anak dan ini itu sudah
saya siapakan (36)
Itu planning saya tapi tergantung
yang di atas. (37)
Saya khawatir nanti kalo
menganggur gimana (38)
saya paling mencari kesibukan
ngurusin apa gitu. (39)
rencana ngelayani gas tapi cuma
beberapa jam (40)
Akhirnya ya mencari kesibukan
lain yang positif (41)
Berdoa semoga sesuai
rencana (30)
Kalo diluar rencana gatau
nanti (31)
Sejak anak lahir sudah
dimasukkan asuransi (32)
Membagi kekhawatiran ke
asuransi (33)
Kalo meninggal asuransi
sudah mengcover (34)
Memahami saat pensiun anak
belum selesai (35)
Sudah menyiapkan tabungan
untuk anak dan lainnya (36)
Tergantung yang di atas (37)
Khawatir kalo menganggur
gimana (38)
Mencari kesibukan (39)
Melayani gas (40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
gimana,38
kan ada berapa jam. Paling
kan cuma berdua sama ibuk, nanti saya
paling mencari kesibukan ngurus-
ngurusi apa gitu.39
Kalo ini ya tadi
rencananya ngelayani gas tadi tapi kan
cuma berapa jam to.40
Akhirnya ya
mencari kesibukan lain yang positif gitu
lho.41
Kalo arahnya ya karena saya
orang islam ya banyak pengajian sama
grup-grup yang lain.42
Tapi kalo selama
ini usahanya cuma gas aja? Ya cuma
gas aja, apa ya yang lain itu nggak bisa
e, ya mungkin investasi dikit-dikit,43
sama dengan saudara jadi kalo dia ada
butuh uang kita ikut andil, nanti kalo
udah selesai dibalikin lagi dengan
tambahan pendapatan.44
Iya jadi dia
kebetulan punya relasi juga yang
ngontrak pekarangannya di Jakarta nanti
anaknya dia satu sekolah dengan anak
adik saya. Sekali waktu, pak ini saya ada
proyek, saya butuh dana sekian, nah
nanti adik saya bilang saya, mas ada gini
nanti separo-separo apa gimana, nanti
hasilnya sekian paling nggak seperti itu.
Jadi dengan jalur-jalur yang mana saja
supaya menghasilkan.45
Tapi kalo
peran istri sendiri bagaimana pak? Kalo ibu mensupport terutama untuk
pendidikan anak.46
Ibu ada
kekhawatiran nggak sebentar lagi
tapi kan cuma berapa jam to
(40)
Akhirnya ya mencari kesibukan
lain yang positif gitu lho. (41)
karena saya orang islam ya
banyak pengajian sama grup-
grup yang lain (42)
ya mungkin investasi dikit-dikit
(43)
sama dengan saudara jadi kalo
dia ada butuh uang kita ikut
andil, nanti kalo udah selesai
dibalikin lagi dengan tambahan
pendapatan. (44)
Jadi dengan jalur-jalur yang
mana saja supaya menghasilkan.
(45)
Kalo ibu mensupport terutama
untuk pendidikan anak. (46)
kita berdoa dan berusaha nanti
hasilnya akhir tergantung Allah
karena saya orang islam ya
banyak pengajian sama grup-
grup yang lain (42)
ya mungkin investasi dikit-dikit
(43)
kalo ada saudara butuh uang kita
ikut andil, kalo udah selesai
dibalikin lagi dengan tambahan
pendapatan (44)
Jadi dengan jalur-jalur yang
mana saja supaya menghasilkan.
(45)
Ibu mensupport terutama untuk
pendidikan anak. (46)
Kita berdoa dan berusaha
maksimal hasil akhirnya
tergantung Allah (47)
Saya udah tau dapet anak umur
segini, nanti anakku baru segini,
Mencari kesibukan yang
positif (41)
Banyak pengajian sama grup
yang lain (42)
Investasi dikit-dikit (43)
ikut andil jika saudara butuh
uang dan dikembalikan
dengan tambahan pendapatan
(44)
Dengan jalur mana saja
supaya menghasilkan (45)
ibu mensupport terutama
untuk pendidikan anak. (46)
berdoa dan berusaha
maksimal hasil akhirnya
tergantung Allah (47)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
bapak mau pensiun? Istri saya itu
gimana ya orangnya gak khawatir
banget tapi kan tergantung sama yang di
atas, kita berdoa dan berusaha nanti
hasilnya akhir tergantung Allah kalo
kita, kita ya berusaha maksimal gitu.47
Berarti bapak udah siap gitu ya? Iya
kita udah mempersiapkan jauh hari saya
tau dapet anak baru tahun segini nanti
anakku baru segini segini saya sudah
jauh hari sudah saya pikir.48
Jauh hari
sudah saya siapkan. Bapak menikah
berapa tahun sih baru dapet anak? Ya berapa ya 17an apa 18. Kalo
khawatir ya tetep khawatir tapi kita
berdoa aja semoga sesuai harapan kan.49
Nah ketika perasaan khawatir itu
datang apa yang bapak lakukan? Ya
akhirnya pasrah aja cuma berdoa aja
mau apalagi.50
Sudah saya persiapkan
begini begitu. Ya berarti bapak udah
berusaha nanti hasilnya gimana
tergantung ya pak. Iya ya saya inves
sana, inves sana, mungkin ada kontrakan
ya seperti itu. Kalo kontrakan paling kan
setahun sekali seperti itu yang saya
sisihkan untuk ke sana. Saya memang
sudah menyadari sejak anak ada saya
harus begini karena ketika saya pensiun
ini baru sekian gitu lho. Nah tadi
Bapak menjelaskan bahwa ada
kalo kita, kita ya berusaha
maksimal gitu. (47)
kita udah mempersiapkan jauh
hari saya tau dapet anak baru
tahun segini nanti anakku baru
segini segini saya sudah jauh
hari sudah saya pikir. (48)
Kalo khawatir ya tetep khawatir
tapi kita berdoa aja semoga
sesuai harapan kan. (49)
akhirnya pasrah aja cuma berdoa
aja mau apalagi. (50)
saya merasa lebih sensitif (51)
sudah saya pikir dan persiapkan
dari jauh hari (48)
Tetep khawatir tapi kita berdoa
aja semoga sesuai harapan (49)
Akhirnya pasrah cuma berdoa
(50)
Saya merasa lebih sensitif (51)
hal gak perlu diambil hati tapi
saya masukkan ke hati. (52)
saya siap (53)
Sudah dipikir dan
dipersiapkan dai jauh hari
(48)
Khawatir tapi berdoa semoga
sesuai harapan (49)
Pasrah berdoa (50)
Merasa lebih sensitif (51)
Tidak perlu diambil hati tapo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
pengaruh pada perilaku sehari-hari
seperti menjadi lebih sensitif, itu bisa
Bapak ceritakan seperti apa yang Bapak alami? Ya saya merasa lebih
sensitif51
itu ya maksudnya sebenernya
itu hal gak perlu diambil hati tapi saya
masukkan ke hati.52
Ya tapi saya siap53
sih maksudnya kan memang
kenyataannya saya baru 17 tahun
menikah baru dikasih anak, yasudah
kalau saya pensiun ya anak saya masih
kecil saya sadar itu54
dan ya saya
berusaha gimana caranya agar tanggung
jawab saya tetap terpenuhi meski saya
pensiun nanti55
gitu lho. Nah kalau
perasaan Bapak gimana ketika
merasa lebih sensitif gitu apakah
sedih atau justru ikhlas dan siap? Ya
kalo sedih sih enggak cuma khawatir
juga ya besok gimana kalo udah nggak
kerja itu kan nganggur trus mau
ngapain56
kebiasaannya pasti berubah
jamnya segini biasanya di kantor ini di
rumah. Kalo ikhlas ya saya dan ibu
sudah ikhlas dan ya sudah sejak awal
kita menyadari hal itu57
ya jadi yasudah
yang penting berusaha sisanya terserah
Allah.58
Apakah bapak menjadi lebih
emosional ketika mendekati usia-usia
pensiun ini? Ya enggak deh kayanya
mbak. Ya biasa saja kan sekarang masih
hal gak perlu diambil hati tapi
saya masukkan ke hati. (52)
saya siap (53)
yasudah kalau saya pensiun ya
anak saya masih kecil saya sadar
itu (54)
saya berusaha gimana caranya
agar tanggung jawab saya tetap
terpenuhi meski saya pensiun
nanti (55)
sedih sih enggak cuma khawatir
juga ya besok gimana kalo udah
nggak kerja itu kan nganggur
trus mau ngapain (56)
Kalo ikhlas ya saya dan ibu
sudah ikhlas dan ya sudah sejak
awal kita menyadari hal itu (57)
yasudah yang penting berusaha
sisanya terserah Allah. (58)
bingung juga saya mau ngapain
besok tapi ya cari-cari aja
saya sadar kalau saya pensiun
anak saya masih kecil (54)
saya berusaha agar tanggung
jawab saya tetap terpenuhi
meski saya pensiun nanti (55)
enggak sedih cuma khawatir
besok gimana kalo nganggur
mau ngapain (56)
saya dan ibu sudah ikhlas sejak
awal kita menyadari hal itu (57)
yang penting berusaha sisanya
terserah Allah (58)
bingung mau ngapain besok tapi
cari kegiatan positif aja. (59)
enggak sampe emosional kan
saya sudah mempersiapkan
semua dari awal dulu (60)
dimasukkan ke hati (52)
Siap (53)
Sadar kalau pensiun anak
masih kecil (54)
Berusaha memenuhi
tanggung jawab (55)
Khawatir kalo nganggur mau
ngapain (56)
Ikhlas sudah menyadari sjak
awal (57)
Berusaha sisanya terserah
Allah (58)
Mencari kegiatan positif (59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
226
227
228
229
230
231
232
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
ada support dana ya jadi masih oke.
Kalau dari Bapak sendiri diri Bapak
sendiri diluar anak yang mau
pensiun, Bapak menjadi tidak
produktif lagi itu gimana Pak? Ya
bingung juga saya mau ngapain besok
tapi ya cari-cari aja kegiatan positif.59
Tapi kalo sampe emosional itu ya
enggak kan ya saya sudah
mempersiapkan semua dari awal dulu60
gitu lho sudah saya perhitungkan
semuanya.61
Semoga InsyaAllah ya
kelak cukuplah yang sudah saya siapkan
untuk hari tua dan untuk anak saya.62
Ketika kekhawatiran itu muncul apa yang Bapak lakukan? Ya berdoa saja
jika khawatir sama Allah saya
pasrahkan.63
Yang penting tugas dan
tanggungjawab saya sudah berusaha
saya penuhi64
gitu lho. Sebisa mungkin
bahkan ketika saya meninggal pun kan
sudah ada asuransi jadi istri anak saya
ada yang mengcover gitu lho. Berarti
selama ini Bapak merasa stabil ya
emosinya dalam menghadapi masa masa menjelang pensiun ini? Ya kaya
tadi saya bilang kan ya wajar ya orang
kalo nggak ada kegiatan jadi down,
tentang power syndrome itu juga ya
memang betul saya pun ya cukup
merasakan gitu lho kebingungan dan
kegiatan positif. (59)
kalo sampe emosional itu ya
enggak kan ya saya sudah
mempersiapkan semua dari awal
dulu (60)
sudah saya perhitungkan
semuanya. (61)
InsyaAllah ya kelak cukuplah
yang sudah saya siapkan untuk
hari tua dan untuk anak saya.
(62)
berdoa saja jika khawatir sama
Allah saya pasrahkan. (63)
tugas dan tanggungjawab saya
sudah berusaha saya penuhi (64)
saya pun ya cukup merasakan
gitu lho kebingungan dan
kekhawatiran (65)
kita was-was ya meskipun kita
sudah merencanakan ini itu gitu
tapi perasaan mesti ada. (66)
sudah saya perhitungkan
semuanya. (61)
InsyaAllah ya kelak cukuplah
yang sudah saya siapkan untuk
hari tua dan untuk anak saya.
(62)
Jika khawatir berdoa saja sama
Allah saya pasrahkan. (63)
tugas dan tanggungjawab saya
sudah berusaha saya penuhi (64)
Saya cukup merasakan
kebingungan dan kekhawatiran
(65)
kita was-was ya meskipun kita
sudah merencanakan (66)
Di hati kecil saya memang was-
was kalo aku nggak kerja ini
cukup enggak (67)
Tidak emosional karena
sudah mempersiapkan semua
sejak dulu (60)
Semua sudah diperhitungkan
(61)
InsyaAllah cukup yang sudah
disiapkan (62)
Jika khawatir rerdoa sama
Allah dipasrahkan (63)
Sudah berusaha memenuhi
tugas dan tanggungjawab
(64)
Bingung dan khawatir (65)
Was-was meskipun sudah
merencanakan (66)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
kekhawatiran65
itu tapi yasudah kan saya
juga sudah menyiapkan itu semua jadi
gimana nanti ya pasrah.
Jadi kalo perasaannya Bapak sendiri
menjelang pensiun itu gimana? Ya
jelas kita ya ada was-wasnya kan ya kita
was-was ya meskipun kita sudah
merencanakan ini itu gitu tapi perasaan
mesti ada.66
Di hati kecil saya memang
was-was iki aku nek ora kerjo iki cukup
ora kan gitu kan.67
Ya intinya itu jadi
tetep ada was-was. Cuma was-was gitu
aja Pak? Ada ketakutan gitu nggak? Nggak ada saya cuma cukup atau tidak
cuma itu aja. Nah itu perasaan was-
was itu muncul ketika Bapak lagi ngapain? Ya perasaan was-was muncul
biasanya lagi santai itu aja pas lagi
santai-santai ya sekali waktu yo pas
gawean kantor banyak gitu inget itu.68
Waktu kerjaan kantor banyak terus inget itu? Iya kok capek sekali ini wah
kan kerjaan sekali waktu itu banyak to
lha itu mikirnya saya belum nggak bisa
terpecahkan sendiri. Biasanya kan kalo
anak buah kan tidak semuanya bisa gitu.
Nah itu saya baru langsung kelingan
gitu mbak.69
Kelingannya kelingan
gimana Pak? Ya kelingan kalo udah
mau pensiun itu gimana besok walaupun
sudah saya siapkan juga tetep ada
Di hati kecil saya memang was-
was iki aku nek ora kerjo iki
cukup ora kan gitu kan. (67)
perasaan was-was muncul
biasanya lagi santai itu aja pas
lagi santai-santai ya sekali
waktu yo pas gawean kantor
banyak gitu inget itu. (68)
kok capek sekali ini wah kan
kerjaan sekali waktu itu banyak
to lha itu mikirnya saya belum
nggak bisa terpecahkan sendiri.
Biasanya kan kalo anak buah
kan tidak semuanya bisa gitu.
Nah itu saya baru langsung
kelingan gitu mbak. (69)
kelingan kalo udah mau pensiun
itu gimana besok walaupun
sudah saya siapkan juga tetep
ada perasaan gitu. (70)
termasuk itu juga penurunan
produktifitas, udah gak kaya
dulu karena memori ini kan
makin menurun makin menurun.
Perasaan was-was muncul saat
santai atau saat banyak kerjaan
di kantor (68)
Sekali waktu capek saat banyak
kerjaan saya belum atau tidak
bisa terpecahkan sendiri, anak
buah tidak semuanya bisa lalu
saya langsung teringat (69)
Teringat kalo mau pensiun
besok gimana walaupun sudah
di siapkan tetep ada perasaan
gitu (70)
Termasuk itu juga penurunan
produktifitas udah gak kaya dulu
karena orang tua kan memorinya
menurun (71)
kalo was-was jalan-jalan aja
Was-was kalo nggak kerja
cukup enggak (67)
Perasaan was-was muncul
saat santai atau saat banyak
kerjaan di kantor (68)
Teringatnya saat capek
banyak kerjaan belum
terpecahkan (69)
Teringat mau pensiun besok
gimana (70)
Penurunan produktifitas,
memori menurun (71)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
perasaan gitu.70
Itu ketika kerjaan
banyak itu yang diinget itu ketika
nanti udah nggak kerja gitu atau
karena aku udah nggak seproduktif
dulu kok mikir kaya gini aja kok rasanya berat banget? Nah termasuk
itu juga penurunan produktifitas, udah
gak kaya dulu karena memori ini kan
makin menurun makin menurun. Kalo
orang tua kan memang memorinya
menurun.71
Kalo lagi was-was gitu apa
yang Bapak lakukan? Ya kalo was-
was jalan-jalan aja langsung. Kalo di
pabrik ya liat-liat itu produksi atau apa
kalo lagi santai-santai ya kemana paling
ke belakang sana ke rumah belakang.
Kan sana ada kolam. Cuma ngeliatin
kolam gitu keliling-keliling72
kalo di
luar kan malu nanti di liat orang kalo di
dalem pager di dalem kan nggak malu di
liat orang.73
Kalo di liat orang kok
malu kenapa Pak hahaha? Hahaha ya
iki ngopo to wong iki koyo wong
bingung hahaha.74
Nah itu Bapak
ngerasa bingung? Ha ya iya juga
bingung besok mau gimana kalo udah
nggak kerja.75
Ya berdoa semoga cukup
tapi kan ya kita kan nggak tau prediksi
ke depan seperti apa, harga seperti apa,
bayar seperti apa kan belum tau.76
Pernah ngerasa sedih gitu nggak Pak?
Kalo orang tua kan memang
memorinya menurun. (71)
kalo was-was jalan-jalan aja
langsung. Kalo di pabrik ya liat-
liat itu produksi atau apa kalo
lagi santai-santai ya kemana
paling ke belakang sana ke
rumah belakang. Kan sana ada
kolam. Cuma ngeliatin kolam
gitu keliling-keliling (72)
kalo di luar kan malu nanti di
liat orang kalo di dalem pager di
dalem kan nggak malu di liat
orang. (73)
Hahaha ya iki ngopo to wong iki
koyo wong bingung hahaha.
(74)
bingung besok mau gimana kalo
udah nggak kerja. (75)
Ya berdoa semoga cukup tapi
kan ya kita kan nggak tau
prediksi ke depan seperti apa,
harga seperti apa, bayar seperti
apa kan belum tau. (76)
langsung. Kalo di pabrik ya liat-
liat itu produksi atau apa kalo
lagi santai-santai ya kemana
paling ke belakang sana ke
rumah belakang, kan ada kolam,
ngeliatin kolam gitu keliling-
keliling (72)
kalo di luar kan malu nanti di
liat orang kalo di dalem pager di
dalem kan nggak malu di liat
orang. (73)
ini kenapa to orang ini kaya
bingung (74)
bingung besok mau gimana kalo
udah nggak kerja. (75)
berdoa semoga cukup tapi kan
kita juga nggak tau ke depan
seperti apa (76)
Ya sekali waktu anak buah
disuruh nggak jalan-jalan atau
nggak rampung-rampung saya
Jalan-jalan kalau di pabrik
liat produksi, kalo lagi santai
di rumah ke belakang liat
kolam keliling-keliling (72)
Kalo di luar malu di lihat
orang (73)
Malu diliat seperti orang
bingung (74)
bingung besok mau gimana
kalo udah nggak kerja. (75)
berdoa semoga cukup (76)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
345
346
347
348
349
350
351
352
Nggak, nggak sedih saya, ya kita sudah
menerima ya karena dapetnya memang
sudah terlambat ya udah siap dari awal
sudah menyadari itu semua. Saya
pensiun terus anak baru usia sekian nah
terus saya harus begini itu udah semua
direncanakan. Itu terus perasaannya
ada pengaruhnya sama perilaku sehari-hari gitu nggak Pak? Rasanya
tidak ya. Kalau kemarin Bapak bilang
jadi lebih sensitif itu lebih sensitif seperti apa Pak? Ya sekali waktu kan
anak buah disuruh nggak jalan-jalan
atau nggak rampung-rampung saya
diminta oleh pimpinan begini, dia belum
siap kan otomatis saya harus kerja keras
lagi.77
Itu bentuk sensitifnya itu
seperti apa Pak? Ya gimana ya dikit-
dikit sok nggak kepeneran itu. Tapi anak
buah juga nggak saya marahi kan ya
saya juga nggak penak78
to ya perasaan
aja. Perasaannya gimana? Iya dibatin
aja gawean koyo ngono kok ra
rampung-rampung, tidak dilampiaskan
tidak kan udah tua-tua juga.79
Kalau ke
keluarga ada pengaruhnya nggak?
Tidak ada mungkin di rumah malah
terhibur ketemu keluarga ketemu anak.80
Selain was-was ada perasaan lain gak
Pak? Ya cuma was-was itu aja cukup
apa enggak. Merasakan sampe stress
Ya sekali waktu kan anak buah
disuruh nggak jalan-jalan atau
nggak rampung-rampung saya
diminta oleh pimpinan begini,
dia belum siap kan otomatis
saya harus kerja keras lagi. (77)
Ya gimana ya dikit-dikit sok
nggak kepeneran itu. Tapi anak
buah juga nggak saya marahi
kan ya saya juga nggak penak
(78)
Iya dibatin aja gawean koyo
ngono kok ra rampung-
rampung, tidak dilampiaskan
tidak kan udah tua-tua juga. (79)
di rumah malah terhibur ketemu
keluarga ketemu anak. (80)
Makin tua makin pasrah ya
diminta oleh pimpinan begini
dia belum siap kan otomatis
saya harus kerja keras lagi (77)
Ya gimana ya dikit-dikit sok
nggak kepeneran itu. Tapi anak
buah juga nggak saya marahi
kan ya saya juga nggak penak
(78)
Iya dibatin aja gawean koyo
ngono kok ra rampung-
rampung, tidak dilampiaskan
tidak kan udah tua-tua juga. (79)
di rumah malah terhibur ketemu
keluarga ketemu anak. (80)
Makin tua makin pasrah ya
sudah kalo udah gitu ya gimana
lagi di pasrahkan aja dalam doa
semoga diberi kesehatan untuk
menyelesaikan tugas sebagai
Harus kerja keras karena
pimpinan minta dan anak
buah nggak jalan-jalan atau
nggak rampung-rampung
(77)
Anak buah tidak dimarahi
karena nggak enak (78)
Dibatin kerjaan kaya gitu aja
kok gak selesai, tidak
dilampiaskan karena sudah
tua-tua (79)
di rumah malah terhibur
ketemu keluarga ketemu
anak. (80)
Makin tua makin pasrah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
yang mempengaruhi kaya pola makan gitu gitu nggak pak? Enggak
saya nggak sampe stress. Saya enggak
power syndrome gitu enggak enggak.
Kalo udah pensiun yaudah di rumah.
Kalau rasa tertekan gitu ada nggak
Pak sama kewajiban ini yang udah
pensiun nanti tapi masih menghidupi keluarga? Enggak ada udah pasrah aja.
Makin tua makin pasrah ya sudah kalo
udah gitu ya gimana lagi di pasrahkan
aja dalam doa semoga diberi kesehatan
untuk menyelesaikan tugas sebagai
orang tua nanti dananya cukup.81
Yang
saya inveskan berhasil atau enggak kan
saya nggak tau ya nanti ya memang
selama ini kan sekali waktu tiap bulan
selalu ada hasil sekali waktu enggak.
Jadi saya simpen Logam Mulia gitu
daya beli kan sama terus. Kalo saya
simpen uang 50 juta gitu buat sekarang
sama besok kan udah beda kan
harganya. Kalo emas lebih stabil gak
kena inflasi. Berarti gak ada
perubahan secara emosional? Rasanya
enggak mbak. Saya sudah siapkan. Ya
mungkin kan karena biasanya tiap hari
pergi terus gak pergi ya paling besok
menyesuaikan itu aja.82
Kalo saya kan
paling ya besok tinggal mengaji aja rajin
ikut pengajian nanti kan ketemu temen
sudah kalo udah gitu ya gimana
lagi di pasrahkan aja dalam doa
semoga diberi kesehatan untuk
menyelesaikan tugas sebagai
orang tua nanti dananya cukup.
(81)
Ya mungkin kan karena
biasanya tiap hari pergi terus
gak pergi ya paling besok
menyesuaikan itu aja. (82)
Kalo saya kan paling ya besok
tinggal mengaji aja rajin ikut
pengajian nanti kan ketemu
temen jadi ada hiburan. (83)
Paling ya nanti tetep kerasa kalo
gak ada kegiatan waktu terasa
kok lama ya yaudah nanti keluar
aja jalan ke sawah apa kemana.
(84)
orang tua nanti dananya cukup.
(81)
Ya mungkin kan karena
biasanya tiap hari pergi terus
gak pergi ya paling besok
menyesuaikan itu aja. (82)
Kalo saya kan paling ya besok
tinggal mengaji aja rajin ikut
pengajian nanti kan ketemu
temen jadi ada hiburan. (83)
Paling ya nanti tetep kerasa kalo
gak ada kegiatan waktu terasa
kok lama ya yaudah nanti keluar
aja jalan ke sawah apa kemana.
(84)
paling kan berapa hari aja gitu to
mbak menyadari kok kluntang
kluntung, nanti kalo berlarut-
dalam doa semoga diberi
kesehatan untuk
meneyelesaikan tugas
sebagai orang tua nanti
dananya cukup (81)
Besok menyesuaikan yang
biasanya pergi terus nggak
pergi (82)
Besok jadi rajin ikut
pengajian ketemu temen jadi
ada hiburan (83)
Waktu terasa lama kalo
nggak ada kegiatan, yasudah
jalan aja ke sawah atau
kemana (84)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
400
jadi ada hiburan.83
Paling ya nanti tetep
kerasa kalo gak ada kegiatan waktu
terasa kok lama ya yaudah nanti keluar
aja jalan ke sawah apa kemana.84
Kegiatanya ya nanti lebih mendekatkan
sama Allah aja. Ada tuntutan dari istri
gitu gak Pak? Oh enggak istri juga
pasrah udah kita selalu mensyukuri apa
yang dikasih sekarang yaudah. Ibu ya
selalu setuju kalo invesnya kemana saja
gitu. Kemarin kan Bapak bilang kalo
orang gak ada kegiatan itu jadi down
itu gimana? Ya paling kan berapa hari
aja gitu to mbak menyadari kok
kluntang kluntung ya paling berapa hari
gitu nanti kalo berlarut-larut malah
sakit.85
Itu wajar mbak biasanya jam
segini aku gini terus ini nggak ngapa-
ngapain ya86
terus kan mikirnya aku ki
arep ngopo nah supaya nggak berlarut-
larut kan mencari kegiatan liat-liat ke
sawah apa kemana gitu.87
paling kan berapa hari aja gitu to
mbak menyadari kok kluntang
kluntung ya paling berapa hari
gitu nanti kalo berlarut-larut
malah sakit. (85)
Itu wajar mbak biasanya jam
segini aku gini terus ini nggak
ngapa-ngapain ya (86)
terus kan mikirnya aku ki arep
ngopo nah supaya nggak
berlarut-larut kan mencari
kegiatan liat-liat ke sawah apa
kemana gitu. (87)
larut malah sakit. (85)
Itu wajar mbak biasanya jam
segini aku gini terus ini nggak
ngapa-ngapain ya (86)
terus kan mikirnya aku ki arep
ngopo nah supaya nggak
berlarut-larut kan mencari
kegiatan liat-liat ke sawah apa
kemana gitu. (87)
Kluntang kluntung beberapa
hari, kalo berlarut-larut
malah sakit (85)
Jam segini biasanya ngapain
terus ini nggak ngapa-
ngapain (86)
Lalu berpikir supaya nggak
berlarut-larut, mencari
kegiatan (87)
BY, 55 tahun
TABEL KODING
Kode Sub-Kategori Kategori Tema
Khawatir (11) Khawatir Emosi negatif Emosi
Khawatir nanti gimana harus merubah pola hidup (21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Khawatir kalo menganggur gimana (38)
Berpengaruh jadi lebih sensitif (26)
Sensitif Merasa lebih sensitif (51)
Tidak perlu diambil hati tapi dimasukkan ke hati (52)
Was-was meskipun sudah merencanakan (66) Was-was
Was-was kalo nggak kerja cukup enggak (67)
Siap (53) Siap
Emosi positif Tidak emosional karena sudah mempersiapkan semua sejak dulu (60) Tidak emosional
Ikhlas sudah menyadari sejak awal (57) Ikhlas
Harus memplanning (2)
Perencanaan
Pemilihan situasi Proses Regulasi
Emosi
Harus planning sendiri (3)
Mempersiapkan jauh sebelum pensiun (12)
Pendidikan anak sudah disiapkan walaupun pensiun (8)
Harus mempersiapkan pola hidup agar pendapatan yang disiapkan cukup untuk
kelancaran hidup (21)
Sudah disiapkan semampunya paling nggak sampe anak berumahtangga (23)
Sejak anak lahir sudah dimasukkan asuransi (32)
Sudah dipikir dan dipersiapkan dari jauh hari (48)
Sudah menyiapkan tabungan untuk anak dan lainnya (36)
Sejak anak lahir sudah ikut asuransi (4)
Ikut asuransi Menyediakan premi setiap bulan setiap tahun (5)
Kalo meninggal asuransi sudah mengcover (34)
Dengan jalur mana saja supaya menghasilkan (45) Mencari hasil
Kemampuan keuangan menurun jadi tahun ini dicairkan dan tidak diperpanjang
(6) Mundur dari asuransi
Kalo ada rejeki lebih untuk cadangan anak (7) Pemanfaatan rejeki
Kalo diluar rencana gatau nanti (31) Lihat nanti
Cukup atau tidaknya tergantung inflasi nanti (25)
Berusaha memenuhi tanggung jawab (55) Beursaha memenuhi
tanggungjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Ketakutan dipasrahkan pada Allah (9)
Menyerahkan pada Tuhan
Penyebaran atensi
Menyiapkan segini, kalau Tuhan menghendaki itu lancar sampe lulus nanti (10)
Tergantung yang di atas (37)
berdoa dan berusaha maksimal hasil akhirnya tergantung Allah (47)
Berdoa semoga sesuai rencana (30)
Berdoa
Makin tua makin pasrah dalam doa semoga diberi kesehatan untuk
meneyelesaikan tugas sebagai orang tua nanti dananya cukup (81)
Khawatir tapi berdoa semoga sesuai harapan (49)
Pasrah berdoa (50)
Jika khawatir berdoa sama Allah dipasrahkan (63)
berdoa semoga cukup (76)
Ini menurun, kebutuhannya makin tinggi (27)
Fokus pada hal yang
menimbulkan emosi
Karena faktor ekonomi, kemungkinan berpengaruh pada perilaku. (28)
Belum ada pengaruh yang dirasain karena masih ada support dana (29)
Perasaan was-was muncul saat santai atau saat banyak kerjaan di kantor (68)
Teringatnya saat capek banyak kerjaan belum terpecahkan (69)
Teringat mau pensiun besok gimana (70)
bingung besok mau gimana kalo udah nggak kerja. (75)
Penurunan produktifitas, memori menurun (71)
Harus kerja keras karena pimpinan minta dan anak buah nggak jalan-jalan atau
nggak rampung-rampung (77)
Membagi kekhawatiran ke asuransi (33) Membagi khawatir
Memahami saat pensiun anak belum selesai (35) Pemahaman
Jalan-jalan kalau di pabrik liat produksi, kalo lagi santai di rumah ke belakang liat
kolam keliling-keliling (72) Pengalihan perhatian
Kalo di luar malu di lihat orang (73)
Malu diliat seperti orang bingung (74)
di rumah malah terhibur ketemu keluarga ketemu anak. (80) Hiburan bersama keluarga
Anak buah tidak dimarahi karena nggak enak (78) Tidak melampiaskan atau
memarahi Dibatin kerjaan kaya gitu aja kok gak selesai, tidak dilampiaskan karena sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
tua-tua (79)
Investasi bisa menambah bulanan (13)
Investasi
Perubahan situasi
Masih lumayan meski tak sebesar yang diterima rutinitas (14)
Sekarang jadi pangkalan yang ngurusin ibu (17)
Melayani gas (40)
Investasi dikit-dikit (43)
ikut andil jika saudara butuh uang dan dikembalikan dengan tambahan pendapatan
(44)
Mencari kesibukan (15)
Mencari kesibukan
Mencari dan mempersiapkan kesibukan (16)
Jadi salah satu rutinitas (18)
Mencari kesibukan (39)
Mencari kesibukan yang positif (41)
Banyak pengajian sama grup yang lain (42)
Besok menyesuaikan yang biasanya pergi terus nggak pergi (82)
Besok jadi rajin ikut pengajian ketemu temen jadi ada hiburan (83)
Waktu terasa lama kalo nggak ada kegiatan, yasudah jalan aja ke sawah atau
kemana (84)
Kluntang kluntung beberapa hari, kalo berlarut-larut malah sakit (85)
Jam segini biasanya ngapain terus ini nggak ngapa-ngapain (86)
Lalu berpikir supaya nggak berlarut-larut, mencari kegiatan (87)
Wajar jika orang tidak punya kesibukan otomatis jadi down (19) Menganggap wajar sebuah
situasi Perubahan kognitif
Sudah disiapkan sebagai tanggungjawab orang tua (24) Tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI