Refleksi Kasus Imogiri 2
-
Upload
eirna-syam-fitri-ii -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
description
Transcript of Refleksi Kasus Imogiri 2
REFLEKSI KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. Sa Jenis kelamin : Perempuan Usia : 55 tahun Suku : Jawa Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Penjual nasi pecel dan gado-gado Alamat : Demi Sriharjo Tanggal berobat : 25 Februari 2015 No. CM : 60xx
A. Pengalaman
Pasien datang ke Puskesmas Imogiri II dengan keluhan nyeri kepala. Sakit kepala dirasakan sejak 2 tahun terakhir dan bersifat hilang timbul. 2 minggu terakhir pasien merasakan keluhan ini secara terus menerus sehingga membuat pasien datang berobat ke Puskesmas Imogiri II. Nyeri kepala dirasakan dalam sehari bisa timbul > 3 kali, lebih berat jika pasien kecapekan. Selain nyeri kepala, selama seminggu belakangan ini pasien merasa lehernya sering tegang atau kaku dan sulit tidur.
Semenjak suami pasien meninggal pasien mengalami kesedihan yang mendalam sehingga pasien sulit tidur dan banyak pikiran. Paisen sering murung dan malas melakukan kegiatan. Pasien juga merasakan akhir-akhir ini mudah sekali merasa capek, nafsu makan berkurang, dan sulit mencermati sesuatu. Semenjak suami pasien meninggal pasien menjadi terbebani untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Pasien sering merasa sedih dan bersalah karena kurang bisa memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Pasien tinggal dengan kedua anak pasien, mereka kurang mengerti dengan penyakit yang diderita ibunya.
Status GeneralisKeadaan Umum : Baik, kesadaran compos mentis, status gizi kesan baik. Tanda Vital Tekanan darah : 170/100 mmHg Nadi : 88 x /menit, regular RR : 20 x /menit Suhu : 36,6O C
Status Pskiatri KU : Seorang perempuan, sesuai umur, berpenampilan sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Orientasi orang, waktu, tempat : Baik Memori segera, jangka pendek, jangka panjang : Baik Sikap : Kooperatif Mood/Afek : Mood disforik, afek sedih Bentuk pikir : realistik Isi pikir : sedih karena memikirkan suami dan kebutuhan hidup Progresi pikir : waham (-) Persepsi : Halusinasi (-) Ilusi (-) Insight : Baik
B. Perasaan terhadap pengalamanSaya merasakan ikut berempati terhadap masalah yang sedang di pikiran oleh pasien, dan saya berusaha menjadi pendengar yang baik ketika pasien sedang menceritakan tentang permasalahan yang dihadapi nya.
C. EvaluasiPasien ini diberi amitriptilin 25 mg 2x1/2, pemberian amitriptilin dengan dosis yang kecil untuk mendapatkan efek sedasi sehingga pasien dapat tidur.
D. AnalisisCephalgia pada hipertensi dengan Depresif Sedang
Pedoman menurut PPDGJ III Dalam PPDGJ III dijelaskan bahwa untuk menegakkan diagnosis Episode Depresif sedang, yaitu1. Sekurang-kurangngnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan.2. Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dan gejala lainnya;3. Lama seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu4. Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan social, pekerjaan dan urusan rumah tangga. Gejala utama Episode Depresif : Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan, dan Berkurangnya energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas Gejala Lainnya : Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis Gangguan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri Tidur terganggu Nafsu makan berkurang
E. Kesimpulan
Pasien ini menunjukkan gejala-gejala: Afek depresif Mudah merasa lelah Penurunan konsentrasi Merasa bersalah Tidur terganggu Nafsu makan berkurang Berlangsung 2 mingguDari adanya gejala-gejala tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa diagnosis dari pasien ini adalah Episode depresi sedangF. Daftar pustaka
Kaplan & Sadock. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. EGC: Jakarta.Maslim, R. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya: Jakarta.
Mengetahui, Dokter pembimbing
dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc, Sp.KJ