Referat Toxoplasma Cerebri
-
Upload
henry-rein -
Category
Documents
-
view
339 -
download
12
Transcript of Referat Toxoplasma Cerebri
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
1/14
I. PENDAHULUAN
Toksoplasmosis serebral adalah penyakit infeksi opportunistik yang biasanya
menyerang pasien-pasien dengan HIV-AIDS dan merupakan penyebab paling sering terhadap
abses serebral pada pasien-pasien ini. Toxoplasma gondii juga dapat menimbulkan radang
pada kulit kelenjar getah bening jantung paru mata dan selaput otak.!"# Infeksi paling
umum dapat didapat dari kontak dengan ku$ing-ku$ing dan fe$es mereka atau daging mentah
atau yang kurang masak.!-%
&enyakit ini bisa diobati dan sembuh se$ara total namun jika tidak dira'at akan
berakhir dengan kematian. &enyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, yang
merupakan penyakit parasit pada he'an yang dapat ditularkan ke manusia. &arasit ini
merupakan golongan proto(oa yang menginfeksi sebagian besar populasi dunia dan
merupakan penyebab tersering penyakit-penyakit infeksi otak pada pasien dengan HIV-
AIDS.!"#Infeksi toksoplasma gondii biasanya bersifat laten dan dormant asimptomatik pada
indi)idu baik dengan imunokompeten atau dengan HIV-AIDS. *amun pasien dengan HIV
lebih $enderung terkena toksoplasmosis akut karena proses reakti)asi organisme ini apabila
jumlah +D% T sel mereka kurang di ba'ah !,,sel/ atau apabila jumlah +D% T sel di
ba'ah ",, sel/ tetapi ada infeksi-infeksi oportunistik lainnya atau malignansi."#0eakti)asi
toksoplasma gondii yang laten pada pasien HIV-AIDS umumnya akan menyebabkantoksoplasmosis serebral dan bisa membahayakan ji'a jika diagnosis dan terapi tidak tepat.
&enyakit ini $ukup sulit didiagnosis dan diterapi terutama di negara-negara berkembang di
mana jumlah pasien HIV sangat tinggi. 1erdasarkan gejala klinis dan terlibatnya organ sefal
menyebabkan kasus ini menjadi lebih serius dari toksoplasmosis ekstraserebral.
2ambar !. Toksoplasma gondii ekstra $erebral dengan pe'arnaan H.A.
1
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
2/14
II. EPIDEMIOLOGI
&re)alensi (at anti T. gondii berbeda di berbagai daerah geografik seperti pada
ketinggian yang berbeda di daerah rendah pre)alensi (at anti lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah yang tinggi. &re)alensi (at anti ini juga lebih tinggi di daerah tropik. &ada
umumnya pre)alensi (at anti T. gondii yang positif meningkat sesuai dengan umur tidak ada
perbedaan antara pria dan 'anita. Anjing sebagai sumber infeksi mendapatkan infeksi dari
makan tinja ku$ing atau bergulingan pada tanah yang mengandung tinja ku$ing yang
merupakan instrumen penyebaran se$ara mekanis dari infeksi T. gondii. /alat dan ke$oa
se$ara praktis juga penting dalam penyebarannya.3
Di Indonesia pre)alensi (at anti T. gondii pada he'an adalah sebagai berikut4
ku$ing #3-5# 6
babi !!-#7 6
kambing !!-7! 6
anjing 53 6
ternak lain kurang dari !, 6 .3
III. ETIOLOGI
Disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang diba'a oleh ku$ing burung dan
he'an lain yang dapat ditemukan pada tanah yang ter$emar oleh tinja ku$ing dan kadang
pada daging atau sayur mentahkurang matang. Apabila parasit masuk ke dalam sistem
kekebalan ia menetap di dalam tubuh tetapi sistem kekebalan pada orang yang sehat dapat
mela'an parasit tersebut hingga tuntas dan dapat men$egah penyakit. Transmisi pada
manusia terutama terjadi bila memakan daging babi atau domba yang mentah yang
mengandung kista. 1isa juga dari sayur yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan
feses ku$ing. Selain itu dapat terjadi transmisi le'at transplasental transfusi darah dan
transplantasi organ. Infeksi akut pada indi)idu yang immunokompeten biasanya
asimptomatik. &ada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reakti)asi dari
infeksi laten. 8ang akan mengakibatkan timbulnya infeksi opportunistik dengan predileksi di
otak.!-%
2
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
3/14
2ambar ". Siklus Hidup Toxoplasmosis
Siklus Hidup dan 9orfologi Toxoplasmosis
Toxoplasma gondii terdapat dalam # bentuk yaitu bentuk ta$hy(oite kista dan :okista4"#
Ta$hy(oit berbentuk o)al dengan ukuran #-5 um dapat mengin)asi semua sel
mamalia yang memiliki inti sel. Dapat ditemukan dalam jaringan selama masa akut
dari infeksi. 1ila infeksi menjadi kronis ta$hy(oit dalam jaringan akan membelah
se$ara lambat dan disebut bradi(oit.
2ambar #. Ta$hy(oit
3
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
4/14
1entuk kedua adalah kista yang terdapat dalam jaringan dengan jumlah ribuan
berukuran !,-!,, um. ;ista penting untuk transmisi dan paling banyak terdapat
dalam otot rangka otot jantung dan susunan syaraf pusat.
2ambar %. ;ista
1entuk yang ke tiga adalah bentuk :okista yang berukuran !,-!" um. :okista
terbentuk di sel mukosa usus ku$ing dan dikeluarkan bersamaan dengan fe$es ku$ing.
Dalam epitel usus ku$ing berlangsung siklus aseksual atau s$hi(ogoni dan siklus
seksual atau gametogenidan sporogoni yang menghasilkan ookista dan dikeluarkan
bersama fe$es ku$ing. ;u$ing yang mengandung toxoplasma gondii dalam sekali
ekskresi akan mengeluarkan jutaan ookista. 1ila ookista ini tertelan oleh pejamu
perantara seperti manusia sapi kambing atau ku$ing maka pada berbagai jaringan
pejamu perantara akan dibentuk kelompok-kelompok ta$hy(oit yang membelah
se$ara aktif. &ada pejamu perantara tidak dibentuk stadium seksual tetapi dibentuk
stadium istirahat yaitu kista. 1ila ku$ing makan tikus yang mengandung kista maka
terbentuk kembali stadium seksual di dalam usus halus ku$ing tersebut.
2ambar 3. :okista
IV. PATOFISIOLOGI
4
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
5/14
&enularan pada manusia dimulai dengan tertelannya tissue $yst atau oo$yst diikuti
oleh terinfeksinya sel epitel usus halus oleh brady(oites atau sporo(oites se$ara berturut-turut.
Setelah bertransformasi menjadi ta$hy(oitesorganisme ini menyebar ke seluruh tubuh le'at
peredaran darah atau limfatik. &arasit ini berubah bentuk menjadi tissue $ysts begitu
men$apai jaringan perifer. 1entuk ini dapat bertahan sepanjang hidup pejamu dan
berpredileksi untuk menetap pada otak myo$ardium paru otot skeletal dan retina.
&ada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reakti)asi dari infeksi
laten yang akan mengakibatkan timbulnya infeksi oportunistik dengan predileksi di otak.
Tissue $yst menjadi ruptur dan melepaskan in)asi)e trofo(oit
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
6/14
sel yang terinfeksi. Selain menyerang sistem kekebalan tubuh infeksi HIV juga berdampak
pada sistem saraf dan dapat mengakibatkan kelainan pada saraf. Infeksi oportunistik dapat
terjadi akibat penurunan kekebalan tubuh pada penderita HIVAIDS. Infeksi tersebut dapat
menyerang sistem saraf yang membahayakan fungsi dan kesehatan sel saraf. 9ekanisme
bagaimana HIV menginduksi infeksi oportunistik seperti toxoplasmosis sangat kompleks. Ini
meliputi deplesi dari sel T +D%> kegagalan produksi I/-" I/-!" dan I?*-gamma> kegagalan
akti)itas /imfosit T sitokin. Sel-sel dari pasien yang terinfeksi HIV menunjukkan penurunan
produksi I/-!" dan I?*-gamma se$ara in)itro dan penurunan ekspresi dari +D !3% sebagai
respon terhadapT gondii.!"7
0espon Imun
V. GAMBARAN KLINIS
ekspresi D154
*ktiasi D4 se$ T
Tachyzoit
se$ dendritik dan
makro'ag
I&+12
,e$ TI-.+y
!espon
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
7/14
2ejala toxoplasmosis $erebral tidak bersifat spesifik dan agak sulit untuk dibedakan
dengan penyakit lain seperti lymphoma tuber$ulosis dan infeksi HIV akut. Toksoplasmosis
dapatan tidak diketahui karena jarang menimbulkan gejala. 2ejala yang ditemui pada de'asa
maupun anak-anak umumnya ringan.
Apabila menimbulkan gejala maka gejalanya tidak khas seperti demam nyeri otot
sakit tenggorokan nyeri dan ada pembesaran kelenjar limfe ser)ikalis posterior
suprakla)ikula dan suboksiput. &ada infeksi berat meskipun jarang dapat terjadi sefalgia
muntah depresi nyeri otot pneumonia hepatitis miokarditis ensefalitis delirium dan dapat
terjadi kejang.!"#
2ejala-gejala klinis pada toksoplasmosis pada umumnya sesuai dengan kelainan
patologi yang terjadi dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu gejala-gejala klinis pada
toksoplasmosis $ongenital dan toksoplasmosis didapat.
2ejala $erebral toksoplasma atau dikenali sebagai toksoplasma otak termasuk
ensefalitis demam sakit kepala hebat yang tidak ada respon terhadap pengobatan lemah
pada satu sisi tubuh kejang kelesuan kebingungan meningkat masalah penglihatan )ertigo
afasia masalah berjalan muntah dan perubahan kepribadian. Tidak semua pasien
menunjukan tanda infeksi. &ada ensefalitis fokal ditemukan nyeri kepala dan rasa bingungkerna adanya pembentukan abses akibat dari terjadinya infeksi toksoplasma. &asien dengan
sistem imunnya menurun gejala-gejala fokalnya $epat sekali berkembang dan penderita
mungkin akan mengalami kejang dan penurunan kesadaran.!"#
Toksoplasmosis serebral sering mun$ul dengan onset subakut dengan gejala fokal
nerologik. @alau bagaimanapun terdapat juga onset yang tiba-tiba disertai kejang atau
pendarahan serebral. Hemiparesis dan gangguan per$akapan sering ditemui sebagai gejala
klinis a'al.
;eterlibatan batang otak bisa menghasilkan lesi saraf $ranial dan pasien akan
mempamerkan disfungsi serebral seperti disorientasi kesadaran menurun lelah atau koma.
&engibatan medulla spinalis akan menghasilkan gangguan motorik dan sensorik bagi
beberapa anggota badan serta kantung kemih atau kesakitan fokal.!"#
VI. PROSEDUR DIAGNOSTIK1
0
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
8/14
Identifikasi dan Is!asi Pa"asit
Diagnosis definitif membutuhkan pembuktian adanya parasit pada spesimen.
@alaupun jarang pada pasien dengan meningoensefalitis yang disebabkan T. 2ondii parasit
tersebut dapat diisolasi pada $airan /+S. &arasit dapat juga diisolasi dari kultur darah pasien
'alaupun dengan atau tanpa bukti adanya ensefalitis yang sedang berlangsung. Dulu isolasi
T. 2ondii yang didapatkan dari spe$imen klinis memerlukan perlakuan intensif dan hasil
yang didapat setelah 7 minggu kemudian. 9etode diagnostik lainnya yang sedang diteliti
adalah amplikasi selektif dengan &+0 dari produksi khusus D*A spe$imen klinik T. 2ondii.
;arena keuntungan klinis dari teknik pemeriksaan yang sangat senditif ini untu
mengidentifikasi parasit pada /+S
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
9/14
Test differential aglutination menggunakan dua preparat antigen yang dapat
menggambarkan antigen penentu yang ditemukan pada a'al infeksi akut
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
10/14
Sekitar 536 nodul-nodul berlokasi di basal ganglia tetapi dapat juga tersebar sampai
ke bagian serebral lain pada gray matter- 'hite matter. Toxoplasmosis mempunyai
ke$enderungan untuk melibatkan basal ganglia lesi juga dapat timbul di sepanjang
serebellum batang otak dan medulla spinalis. &erdarahan dan kalsifikasi dapat timbul selama
pengobatan dan dikatakan kalsifikasi berupa $in$in tergambar pada a'al dilakukan +T-s$an
sebagai diagnosis pertama 'alaupun dikatakan bah'a kalsifikasi berupa $in$in jarang terjadi
pada penyakit yang diapat dibandingkan dengan kelainan kongenital.
Tanda karakteristik dari toxoplasma di SS& adalah target yang asimetris yang dapat
dideteksi baik dengan +T-s$an maupun dengan 90I dengan 90I lebih sensitif
dibandingkan +T-s$an. Target asimetris yang timbul berupa abses ring enhan$ement yang
mengandung nodul eksentris pada ka)itas absesnya. Tanda target asimetri ini sebenarnya
patognomonik untuk toxoplasmosis SS& tetapi hanya terlihat pada #,6 penderita.
90I lebih sensitif dibandingkan +T-s$an pada a'al infeksi. 90I dapat mendeteksi
lesi pada penderita toxoplasmosis aktif yang pada +T-s$an didapatkan hasil yang normal.
Dengan demikian 90I direkomendasikan pada penderita yang dijumpai gejala neurologis
dan antibodi toxoplasma dengan gambaran +T-s$an yang normal. Toxoplasmosis
memperlihatkan area hipointens ringan pada T!@! dan hiperintense pada T"@!. ;adang lesi
dapat menunjukkan sedikit isointense sampai hipointense pada T"@! dikelilingi oleh edema
dengan intensitas lebih tinggi. &ada +B+T dan +B90 ring-like dan nodular enhan$ement
dikelilingi edema 'hite matter dengan berbagai tingkatan. *odul atau ring enhan$ement
fokal dijumpai sekitar 5,6 pendeita setelah pemberian gadolinium.
2ambar 7. +T-s$an kontras pada pasien dengan toksoplasmosis $erebri
Dia#nsis didasarkan pada gejala klinis tingkat resiko pemeriksaan antibodi Ig2
terhadap Toxoplasma gondii dan hasil dari pemeriksaan radiologi yang menunjang selain itu
1
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
11/14
dugaan diagnosis dapat pula didasarkan adanya respon klinis pengobatan terhadap
Toxoplasma.
VII. PENATALAKSANAAN1
Terapi diberikan dalam jangka 'aktu minimal 7 bulan dan dibagi menjadi dua bagian
yaitu terapi fase akut yang diberikan selama sekitar % sampai 7 minggu yang kemudian
dilanjutkan dengan fase pera'atan.
&emberian terapi kortikosteroid sebagai terapi tambahan untuk mengatasi edema
akan tetapi apabila toksoplasmosis ini terjadi karena adanya infeksi opportunistik maka harus
dipertimbangkan pemberian kortikosteroid ini. &ada kasus ini sebaiknya hanya diberikan
untuk jangka pendek agar tidak mengurangi immunitas penderita.
Terapi empiris Toxoplasmosis dapat diberikan pada penderita HIV dengan +D% yang
kurang dari !,,mm# dan didapatkan gambaran abses otak dengan seropositif dari
Toxoplasma. Terapi fase akut dapat diberikan pyrimethamine dengan dosis a'al ",,mg
peroral yang kemudian dilanjutkan dengan dosis 53-!,,mghari ditambah dengan sulfadia(in
!-!3 gram yang diberikan setiap 7 jam atau !,,mgkghari
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
12/14
VIII. DIAGNOSA BANDING1&'
Diagnosa banding penyakit yang paling dekat adalahprimary central nervous system
lesion (PCNS!. Diagnosa banding yang lain adalah tumor metastase tuberkuloma abses
otak.
Toxoplasmosis &+*S/
/okasi 1asal ganglia perbatasan
'hite matter-gray matter
&eri)entri$ular
Eumlah lesi 1anyak
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
13/14
toxoplasma gondii. Se'aktu berkebun harus memakai sarung tangan untuk menghindari
transmisi toxoplasma gondii yang ada di tanah ke tangan manusia."#
?armakologi
&en$egahan primer diberikan pada penderita HIV dengan seropositif toxoplasma
gondii dan kadar +D% G !,,mm#. ntuk pen$egahan primer ini dapat diberikan pyrimetamin
dengan sulfadia(in dan apabila penderita mengalami alergi terhadap sulfadia(in maka dapat
digunakan pyrimetamin dengan klindamisin. &ilihan kedua dapat menggunakan trimetoprim
sulfametoksa(ol atau dapat juga menggunakan pyrimetamin dengan dapson pilihan yang lain
adalah pyrimetamin dengan ato)auone.!
&rofilaksis monoterapi dengan menggunakan pyrimetamin atau dapson atau
a(itromi$in tidak dianjurkan karena penggunaan profilaksis monoterapi tidak memberikan
hasil yang memadai untuk pen$egahannya. &en$egahan primer dihentikan apabila penderita
telah memberikan respon terhadap antiretro)iral dan kadar +D% F ",,mm # selama # bulan.
&en$egahan sekunder dihentikan apabila penderita sudah tidak menampakkan gejala dan
kadar +D% F ",,mm#selama 7 bulan setelah pemberian antiretro)iral.!
(. PROGNOSIS1
&ada umumnya ensefalitis toksoplasma dapat diterapi dengan baik sehingga
prognosisnya baik. Angka kematian berkisar !-"36 pada penderita yang mendapat
penanganan dengan baik. &ada penderita dengan defisiensi imun terdapat kemungkinan
terjadinya kekambuhan apabila pengobatan profilaksis dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
!. Suroto Soedomo A Addinar I 1udianto &. *eurology update dalam &I* ",!% Solo.
*S &ress4 Solo> ",!%.h.!"#-#5.
". Sude'i AA0 Sugianto & 0itar'an ;. Infeksi pada sistem saraf. Airlangga ni)ersity
&ress4 Surabaya> ",!!.h.!-!,".
13
-
7/26/2019 Referat Toxoplasma Cerebri
14/14
#. Eaya'ardena S Singh S 1ur(yantse)a : +larke H. +erebral Toxoplasmosis in Adult
&atients 'ith HIV Infe$tion.Hospital Physician. ",,C4!5-"%.
%. Ad)isory +ommitee on the 9i$robiologi$al Safety of ?ood4 0isk profile in 0elation
to Toxoplasma in the ?ood +hain.
3. +hahaya I. Bpidemiologi Toxoplasma gondiiJ. 1agian ;esehatan /ingkungan
?akultas ;esehatan 9asyarakat4 ni)ersitas Sumatera tara.
7. 8asuhiro Su(uki. Immunopathogenesis of +erebral Toxoplasmosis. Department of
1iomedi$al S$ien$e and &athology Virginia. ",,".
14