Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
-
Upload
dea-maulidia -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
1/24
REFERAT THT
KARSINOMA NASOFARING
DISUSUN OLEH :
MIRA KURNIA
1102011164
PRESEPTOR
dr. H. W. Gunaan Kurna!d"# S$. THT%KL
dr. E&ananda Ma'!ndra(a)a# S$.THT%KL
DI*AWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK *AGIAN
ILMU TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN
RSU Dr. SLAMET GARUT
2016
Referat : Karsinoma Nasofaring| 0
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
2/24
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan
referat dengan judul +KARSINOMA NASOFARING, yang disusun dalam rangka
memenuhi persyaratan kepaniteraan di bagian THT RS dr. Slamet !arut.
"ada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar#
besarnya kepada$
%. dr. H. W. Gunaan Kurna!d"# S$THT%KL selaku kepala S&' dan k(nsulenTHT
RS dr. Slamet !arut yang telah banyak membimbing dan memberikan ilmu kepada
penyusun.
). dr. E&ananda Ma'!ndra(a)a# S$THT%KL selaku *(nsulen THT RS dr. Slamet
!arut yang telah banyak membimbing dan memberikan ilmu kepada penyusun.
+. Para $!raa- di p(liklinik THT yang telah banyak membantu penyusun dalam
kegiatan klinik sehari#hari.
. Oran -ua dan /!&uara yang tidak pernah berhenti memberi kasih sayang,
mend(akan dan memberi dukungan kepada penyusun.
-. T!an%-!an !(aa- yang telah banyak memberikan inspirasi dan dukungannya.
"enyusun menyadari baha tulisan ini jauh dari sempurna, untuk itu penyusun
mengharapkan kritik serta saran.Sem(ga dengan adanya referat ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
!arut, &aret )/%0
"enulis
Referat : Karsinoma Nasofaring| 1
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
3/24
DAFTAR ISI
*ATA "1N!ANTAR2222222222222222222222222222%
3A'TAR 4S42222222222222222222222222222222..)
5A5 4 "1N3AH6AN2..2222222222222222222222222+
5A5 44 *ARS4N7&A NAS7'AR4N!2222222222222222222..2.
).%. ANAT7&4222222222222222.2222222222...................
).). 31'4N4S4222222222222222222222222222222..-
).+. 1"431&4767!4 3AN 1T4767!422222222222222222222-
).. *6AS4'4*AS42222222222222222222222222222..8
).-. &AN4'1STAS42222222222222222222222222222.8
).0. "AT7'4S4767!4 2222222222222222222222....................9
).8. 34A!N7S4S2222.222222222222222222222222...%/).9. 34A!N7S4S 5AN34N!222222222222222222222222%+
).:. "1NATA6*SANAAN22222222222222222................................%
).%/. *7&"64*AS42222222222222222222222222222%:
).%%. "1N;1!AHAN222222222222222222222222222..)%
).%). "R7!N7S4S222222222222222222222222...................)%
).%+. *1S4&"6AN..222222222222222222222222222..)%
).%. SARAN22222222222222222222222................................))
3A'TAR "STA*A2222222222222222222222222...........)+
*A* I
PENDAHULUAN
Referat : Karsinoma Nasofaring| 2
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
4/24
*arsin(ma nas(faring merupakan tum(r ganas daerah kepala dan leher yang
terbanyak ditemukan di 4nd(nesia. Hampir 0/< tum(r ganas kepala dan leher merupakan
karsin(ma nas(faring, kemudian diikuti (leh tum(r ganas hidung dan sinus paranasal =%9,
laring =%0 dan tum(r ganas r(ngga mulut, t(nsil, hip(faring dalam persentase rendah.
5erdasarkan data lab(rat(rium "at(l(gi Anat(mik tum(r ganas nas(faring menduduki urutan
ke#- dari tum(r ganas tubuh manusia bersama tum(r ganas ser?iks uteri, tum(r payudara,
tum(r kelenjar getah bening dan tum(r kulit.%
3iagn(sis dini menentukan pr(gn(sis pasien, namun cukup sulit dilakukan, karena
nas(faring tersembunyi di belakang tabir langit#langit dan terletak dibaah dasar tengk(rak
serta berhubungan dengan banyak daerah penting di dalam tengk(rak dan ke lateral maupun
ke p(steri(r leher. 7leh karena letak nas(faring tidak mudah diperiksa (leh mereka yang
bukan ahli, sering kali tum(r ditemukan terlambat dan menyebabkan matastasis ke leher lebih
sering ditemukan sebagai gejala pertama.%
Sangat menc(l(k perbedaan pr(gn(sis = angka bertahan hidup - tahun> dari stadium
aal dengan stadium lanjut, yaitu 80,:< untuk stadium 4, -0,/< untuk stadium 44, +9,<
untuk stadium 444, dan hanya %0,< untuk stadium 4@. ntuk dapat berperan dalam
pencegahan, deteksi dini dan rehabilitasi perlu diketahui seluruh aspeknya meliputi
epidemi(l(gi, eti(l(gi, diagn(stik, pemeriksaan ser(l(gi, hist(pat(l(gi, terapi dan
pencegahan, serta peraatan paliatif pasien yang peng(batannya tidak berhasil.%
*A* II
KARSINOMA NASOFARING
Referat : Karsinoma Nasofaring| 3
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
5/24
2.1. Ana-" Na3ar"n
Nas(faring merupakan suatu r(ngga dengan dinding kaku di atas, belakang dan lateral
yang secara anat(mi termasuk bagian faring.) Nas(faring terletak di antara basis cranial dan
palatum m(le, menghubungkan r(ngga hidung dan (r(faring.+, R(ngga nas(faring
menyerupai sebuah kubus yang tidak beraturan, diameter atas#baah dan kiri#kanan masing#
masing sekitar + cm, diameter depan#belakang )#+ cm, dapat dibagi menjadi dinding anteri(r,
superi(r, p(steri(r, inferi(r dan ) dinding lateral yang simetris bilateral.+,-
5atas nas(faring di bagian superi(r adalah dasar tengk(rak, dibagian inferi(r adalah
palatum m(le.+,,-,0 *e anteri(r berhubungan dengan r(ngga hidung melalui k(ana dan tepi
belakang septum nasi, sehingga sumbatan hidung merupakan gangguan yang sering timbul.
*e arah p(steri(r dinding nas(faring melengkung ke super(#anteri(r dan terletak di baah (s
sfen(id, sedangkan bagian belakang nas(faring berbatasan dengan ruang retr(faring, fasia pre
?ertebralis dan (t(t#(t(t dinding faring.
"ada dinding lateral nas(faring terdapat (rifisium tuba eustachius dimana (rifisium ini
dibatasi superi(r dan p(steri(r (leh t(rus tubarius, sehingga penyebaran tum(r ke lateral akan
menyebabkan sumbatan (rifisium tuba eustakius dan akan mengganggu pendengaran. *e
arah p(ster(superi(r dari t(rus tubarius terdapat f(ssa R(senmuller yang merupakan l(kasitersering karsin(ma nas(faring. "ada atap nas(faring sering terlihat lipatan#lipatan muk(sa
yang dibentuk (leh jaringan lunak sub muk(sa, dimana pada usia muda dinding p(ster(#
superi(r nas(faring umumnya tidak rata. Hal ini disebabkan karena adanya jaringan aden(id.)
"embuluh darah nas(faring berasal dari percabangan le?el 4 atau le?el 44 arteri kar(tis
eksterna, masing#masing adalah =%> arteri faringeal asendens, cabamg terkecil arteri kar(tis
eksterna =)> arteri palatine asendens =+> arteri faringea, salah satu cabang terminal dari arteri
maksilaris interna => arteri pterig(ideus, juga adalah cabang akhir arteri maksilaris interna.)
Referat : Karsinoma Nasofaring| 4
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
6/24
Gaar 1. Ana-" Na3ar"n6
2.2. DEFINISI
;arcin(ma adalah pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel#sel epithelial yang
cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasis. Nas(pharyngeal
carcin(ma merupakan tum(r ganas yang timbul pada epithelial pelapis ruangan dibelakang
hidung =nas(faring> dan ditemukan dengan frekuensi tinggi di ;ina bagian selatan.
=37R6AN3.)//)>
2.5. EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGI
Sudah hampir dapat dipastikan baha penyebab karsin(ma nas(faring ada ?irus
1pstein#5arr, karena pada semua pasien nas(faring didapatkan titer anti#?irus 15 yang cukup
tinggi. Titer ini lebih tinggi dari titer (rang sehat, pasien tum(r ganas leher dan kepala
lainnya, tum(r (rgan tubuh lainnya, bahkan pada kelainan nas(faring yang lain
sekalipun.%,),+,,-,9,:
5anyak penyelidikan mengenai perangai dari ?irus ini dikemukakan, tetapi ?irus ini bukan satu#satunya fakt(r, karena banyak fakt(r lain yang sangat mempengaruhi
Referat : Karsinoma Nasofaring| 5
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
7/24
kemungkinan timbulnya tum(r ini, seperti letak ge(grafis, rasial, jenis kelamin, genetik,
pekerjaan, lingkungan, kebiasaan hidup, kebudayaan, s(sial ek(n(mi, infeksi kuman atau
parasit. %,),+,,-,9,:
&eskipun banyak ditemukan di Negara dengan penduduk n(n#&(ng(l(id, namun
demikian daerah ;ina bagian selatan masih menduduki tempat tertinggi, yaitu dengan ).-//
kasus baru pertahun untuk pr(pinsi !uang#d(ng =*antung> atau pre?alensi +:,9B %//.///
penduduk. Ras &(ng(l(id merupakan fakt(r d(minan timbulnya kanker nas(faring, sehingga
kekerapan cukup tinggi pada penduduk ;ina bagian Selatan, H(ngk(ng, @ietnam, Thailand,
&alaysia, Singapura dan 4nd(nesia. %,),+,,-,9,:
3itemukan pula cukup banyak kasus di Cunani, Afrika bagian utara seperti AljaDair
dan Tunisia, pada (rang 1skim( di Alaska dan Tanah Hijau yang diduga penyebabnya adalah
karena mereka memakan makanan yang diaetkan pada musim dingin dengan menggunakan
bahan pengaet nitr(samine. %,),+,,-,9,:
3i 4nd(nesia frekuensi pasien ini hampir merata di setiap daerah. 3i RS"N 3r.
;ipt( &angunkusum( Eakarta saja ditemukan lebih dari %// kasus setahun, RS Hasan Sadikin
5andung rata#rata 0/ kasus, jung "andang )- kasus, "alembang )- kasus, %- kasus setahun
di 3enpasar dan %% kasus di "adang dan 5ukit Tinggi.
3emikian pula angka yang didapatkan di &edan, Semarang, Surabaya dan lain#lain
menunjukkan baha tum(r ganas ini terdapat merata di 4nd(nesia. 3alam pengamatan dari
pengunjung p(liklinik tum(r THT RS;&, pasien karsin(ma nas(faring dari ras ;ina relatif
sedikit lebih banyak dari suku bangsa lainnya.%
Tum(r ini lebih sering ditemukan pada laki#laki dan apa sebabnya belum dapat
diungkapkan dengan pasti, mungkin ada hubungannya dengan fakt(r genetik, kebiasaan
hidup, pekerjaan dan lain#lain. %,),+,,-,9,: 'akt(r lingkungan yang berpengaruh adanya iritasi
(leh bahan kimia, asap sejenis kayu tertentu, kebiasaan memasak dengan bahan atau bumbu
masak tertentu, dan kebiasaan makan makan terlalu panas.
Terdapat hubungan antara kadar nikel dalam air minum dan makanan dengan
m(rtalitas karsin(ma nas(faring, sedangkan adanya hubungan dengan keganasan lain tidak
jelas. Tentang fakt(r genetik telah banyak ditemukan kasus herediter atau familier dari pasien
karsin(ma nas(faring dengan keganasan pada (rgan tubuh lain.%,9
adapun fakt(r genetik yangdianggap berhubungan dengan karsin(ma nas(faring adalah H6A#5W0 dan H6A#5%8.,-
Referat : Karsinoma Nasofaring| 6
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
8/24
2.4. KLASIFIKASI
Secara mikr(sk(pis karsin(ma nas(faring dapat dibedakan menjadi + bentuk yaitu $
%. 5entuk ulseratif
5entuk ini paling sering terdapat pada dinding p(steri(r dan di daerah sekitar
f(sa r(senmulleri. Euga dapat ditemukan pada dinding lateral didepan tuba eustachius
dan pada bagian atap nas(faring. 6esi ini biasanya lebih kecil disertai dengan jaringan
yang nekr(tik dan sangat mudah mengadakan infiltrasi ke jaringan sekitarnya.
!ambaran hist(pat(l(gik bentuk ini adalah karsin(ma sel skuam(sa deengan
diferensiasi baik.
). 5entuk n(dulerBlubulerBpr(liferati?e
5entuk n(duler atau l(buler sangat sering dijumpai pada daerah sekitar muara
tuba eustachius. Tum(r jenis ini berbentuk seperti buah angguratau p(lip(id jarang,
dijumpai adanya ulserasi, namun kadang#kadang dijumpai ulserasi kecil. !ambaran
hist(pat(l(gik bentuk ini biasanya karsin(ma tanpa diferensiasi.
+. 5entuk eks(fitik
5entuk eks(fitik biasanya tumbuh pada satu sisi nas(faring, tidak dijumpai
adanya ulserasi, kadang#kadang bertangkai dan prmukaannya licin. Tum(r jenis ini
biasanya tumbuh dari atap nas(faring dan dapat mengisi seluruh r(ngga nas(faring.
Tum(r nini dapat mend(r(ng palatum m(le ke baah dan tumbuh kearah k(ana dan
masuk ke dalam r(ngga hidung. !ambaran hist(pat(l(gik berupa limfasark(ma.
2.. MANIFESTASI
!ejala karsin(ma nas(faring dapat dibagi dalam kel(mp(k, yaitu gejala nas(faring
sendiri, gejala telinga, gejala mata dan daraf, serta metastasis atau gejala di leher. !ejala
nas(faring dapat berupa epistaksis ringan atau sumbatan hidung. ntuk itu nas(faring
harus diperiksa dengan cermat, kalau perlu dengan nas(faring(sk(p, karena sering gejala
belum ada sedangkan tum(r sudah tumbuh atau tum(r tidak tampak karena masih terdapat
di baah muk(sa =creeping tumor >.%,),+,,9
!ejala pada telinga merupakan gejala dini yang timbul karena tempat asal tum(r dekatmuara tuba 1ustachius =f(ssa R(senmuller>. !angguan dapat berupa tinitus, rasa tidak
Referat : Karsinoma Nasofaring| 7
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
9/24
nyaman di telinga sampai rasa nyeri di telinga =(talgia>. Tidak jarang pasien dengan
gangguan pendengaran ini baru kemudian disadari baha penyebabnya adalah karsin(ma
nas(faring. %,),+,,9
*arena nas(faring berhubungan dekat dengan r(ngga tengk(rak melalui beberapa
lubang, maka gangguan beberapa saraf (tak dapat terjadi sebagai gejala lanjut karsin(ma
ini. "enjalaran melalui f(ramen laserum akan mengenai saraf (tak ke 44, 4@, @4 dan dapat
pula ke @, sehingga tidak jarang gejala dipl(pialah yang membaa pasien lebih dahulu ke
d(kter mata. Neuralgia trigeminal merupakan gejala yang sering ditemukan (leh ahli saraf
jika belum terdapat keluhan lain yang berarti. %,),+,,9
"r(ses karsin(ma yang lanjut akan mengenai saraf (tak ke 4F, F, F4 dan F44 jika
penjalaran melalui f(ramen jugular, yaitu suatu tempat yang relatif jauh dari nas(faring.
!angguan ini sering disebut dengan sindr(m Eacks(n. 5ila surah mengenai seluruh sarah
(tak disebut sindr(m unilateral. 3apat pula disertai dengan destruksi tulang tengk(rak dan
bila telah demikian, biasanya pr(gn(sisnya buruk. &etastasis ke kelenjar leher dalam
bentuk benj(lan di leher yang mend(r(ng pasien untuk ber(bat karena sebelumnya tidak
terdapat keluhan lain. %,),+,,9
2.6. PATOFISIOLOGI@irus 1pstein 5arr =15@> merupakan ?irus 3NA yang memiliki kapsid ic(sahedral
dan termasuk dalam famili Herpes?iridae. 4nfeksi 15@ dapat beras(siasi dengan beberapa
penyakit seperti limf(ma 5urkitt, limf(ma sel T, m(n(nukle(sis dan karsin(ma nas(faring
=*N'>. *N' merupakan tum(r ganas yang terjadi pada sel epitel di daerah nas(faring yaitu
pada daerah cekungan R(senmuelleri dan tempat bermuara saluran eustachii. 5anyak fakt(r
yang diduga berhubungan dengan *N', yaitu
=%>Aadanya infeksi 15@,=)> 'akt(r lingkungan
=+> !enetik
%> @irus 1pstein#5arr
@irus 1pstein#5arr bereplikasi dalam sel#sel epitel dan menjadi laten dalam
limf(sit 5. 4nfeksi ?irus epstein#barr terjadi pada dua tempat utama yaitu sel epitel
kelenjar sali?a dan sel limf(sit. 15@ memulai infeksi pada limf(sit 5 dengan cara
berikatan dengan resept(r ?irus, yaitu k(mp(nen k(mplemen ;+d =;3)% atau ;R)>.
Referat : Karsinoma Nasofaring| 8
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
10/24
!lik(pr(tein =gp+-/B))/> pada kapsul 15@ berikatan dengan pr(tein ;3)%
dipermukaan limf(sit 5+.
Akti?itas ini merupakan rangkaian yang berantai dimulai dari masuknya 15@
ke dalam 3NA limf(sit 5 dan selanjutnya menyebabkan limf(sit 5 menjadi imm(rtal.
Sementara itu, sampai saat ini mekanisme masuknya 15@ ke dalam sel epitel nas(faring
belum dapat dijelaskan dengan pasti. Namun demikian, ada dua resept(r yang diduga
berperan dalam masuknya 15@ ke dalam sel epitel nas(faring yaitu ;R) dan "4!R
= Polimeric Immunogloblin Receptor >.
Sel yang terinfeksi (leh ?irus epstein#barr dapat menimbulkan beberapa
kemungkinan yaitu $ sel menjadi mati bila terinfeksi dengan ?irus epstein#barr dan ?irus
mengadakan replikasi, atau ?irus epstein# barr yang meninfeksi sel dapat mengakibatkan
kematian ?irus sehingga sel kembali menjadi n(rmal atau dapat terjadi transf(rmasi sel
yaitu interaksi antara sel dan ?irus sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan sifat
sel sehingga terjadi transf(rmsi sel menjadi ganas sehingga terbentuk sel kanker.
!en 15@ yang diekspresikan pada penderita *N' adalah gen laten, yaitu 151Rs,
15NA%, 6&"%, 6&")A dan 6&")5. "r(tein 15NA% berperan dalam mempertahankan
?irus pada infeksi laten. "r(tein transmembran 6&")A dan 6&")5 menghambat sinyal
tyr(sine kinase yang dipercaya dapat menghambat siklus litik ?irus. 3iantara gen#gen
tersebut, gen yang paling berperan dalam transf(rmasi sel adalah gen 6&"%.
Struktur pr(tein 6&"% terdiri atas +09 asam amin( yang terbagi menjadi )/ asam
amin( pada ujung N, 0 segmen pr(tein transmembran =%00 asam amin(> dan )// asam
amin( pada ujung karb(ksi =;>. "r(tein transmembran 6&"% menjadi perantara untuk
sinyal TN' =tumor necrosis factor > dan meningkatkan regulasi sit(kin 46#%/ yang
mempr(liferasi sel 5 dan menghambat resp(n imun l(kal.
)> !enetik
Walaupun karsin(ma nas(faring tidak termasuk tum(r genetic, tetapi kerentanan
terhadap karsin(ma nas(faring pada kel(mp(k masyarakat tertentu relati?e men(nj(l dan
memiliki agregasi familial. Analisis k(relasi menunjukkan gen H6A =human leuk(cyte
antigen> dan gen peng(de enDim sit(kr(m p-/ )1% =;C")1%> kemungkinan adalah gen
kerentanan terhadap karsin(ma nas(faring. Sit(kr(m p-/ )1% bertanggung jaab atas
akti?asi metab(lik yang terkait nitr(samine dan karsin(gen.
+> 'akt(r lingkungan
Referat : Karsinoma Nasofaring| 9
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
11/24
Sejumlah besar studi kasus yang dilakukan pada p(pulasi yang berada di berbagai
daerah di asia dan america utara, telah dik(nfirmasikan baha ikan asin dan makanan
lain yang aetkan mengandung sejumlah besar nitr(s(dimethyamine =N3&A>, N#
nitr(spurr(lidene =N"CR> dan nitr(spiperidine =N"4" > yang mungkin merupakan fakt(r
karsin(genik karsin(ma nas(faring. Selain itu mer(k(k dan per(k(k pasif yg terkena
paparan asap r(k(k yang mengandung f(rmaldehide dan yang tepapar debu kayu diakui
fakt(r risik( karsin(ma nas(faring dengan cara mengaktifkan kembali infeksi dari 15@.
2.7. DIAGNOSIS
"ers(alan diagn(stik sudah dapat dipecahkan dengan pemeriksaan ;T#Scan daerah
kepala dan leher, sehingga pada tum(r primer yang tersembunyi pun tidak akan terlalu sulit
ditemukan.%,),9
Referat : Karsinoma Nasofaring| 10
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
12/24
Gaar 2. Gaaran 8T%S9an /ar"na na3ar"n
"emeriksaan ser(l(gi 4gA anti 1A dan 4gA anti @;A untuk infeksi ?irus 1#5 telah
menunjukkan kemajuan dalam mendeteksi karsin(ma nas(faring. pTj(kr( Setiy( dari
'akultas *ed(kteran ni?ersitas 4nd(nesia Eakarta mendapatkan dari % pasien karsin(ma
nas(faring stadium lanjut = stadium 44 dan 4@> sensiti?itas 4gA @;A adakah :8,-< dan
spesifisitas :%,9< dengan titer berkisar antara %/ sampai %)9/ dengan terbanyak titer %0/.
4gA anti 1A sensiti?itasnya sampai %//< tetapi spesifisitasnya hanya +/. ;unam bi(psi dimasukkan melalui r(ngga
hidung menelusuri k(nka media ke nas(faring kemudian cunam diarahkan ke lateral dan
dilakukan bi(psi. %,),9,:
5i(psi melalui mulut dengan memakai bantuan kateter nelat(n yang dimasukkan
melalui hidung dan ujung kateter yang berada dalam mulut ditarik keluar dan diklem
bersama#sama ujung kateter yang di hidung. 3emikian juga dengan kateter dari hidung
disebelahnya, sehinggu palatum m(le tertarik ke atas. *emudian dengan kaca laring dilihat
daerah nas(faring.
Referat : Karsinoma Nasofaring| 11
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
13/24
5i(psi dilakukan dengan melihat tum(r melalui kaca tersebut atau memakai
nas(faring(sk(p yang dimasukkan melalui mulut, massa tum(r akan terlihat lebih jelas.
5i(psi tum(r nas(faring umumnya dilakukan dengan analgesia t(pical dengan Fyl(cain %/ sebelum tahun %::%, dibagi atas + tipe, yaitu$ %,),+,,-,9,:
• *arsin(ma sel skuam(sa berkeratinisasi = Keratinizing Squamous Cell Carcinoma>. Tipe
ini dapat dibagi lagi menjadi diferensiasi baik, sedang dan buruk.
• *arsin(ma n(n#keratinisasi = Non-keratinizing Carcinoma>. "ada tipe ini dijumpai
adanya diferensiasi, tetapi tidak ada diferensiasi sel skuam(sa tanpa jembatan intersel.
"ada umumnya batas sel cukup jelas.
• *arsin(ma tidak berdiferensiasi =Undifferentiated Carcinoma>. "ada tipe ini sel tum(r
secara indi?idu memperlihatkan inti yang ?esikuler, berbentuk (?al atau bulat dengan
nukle(li yang jelas. "ada umumnya batas sel tidak terlihat dengan jelas.
S-ad"u
ntuk penentuan stadium dipakai sistem TN& menurut 4;;. %,),+,,-,9,:
T G Tum(r primer
T/ # Tidak tampak tum(r
T% # Tum(r terbatas di nas(faring
T) # Tum(r meluas ke jaringan lunak
T)a$ perluasan tum(r ke (r(faring danB atau r(ngga hidung tanpa perluasan ke parafaring
=infiltrasi tum(r kea rah p(ster(#lateral melebihi fasia faring#basiler.
T)b$ disertai perluasan ke parafaring
T+ # Tum(r mengin?asi struktur tulang danB atau sinus paranasal
T # Tum(r dengan perluasan intrakranial danB atau terdapat keterlibatan saraf kranial, f(ssa
infratemp(ral, hip(faring, (rbita atau ruang mastikat(r.
N# "embesaran kelenjar getah bening regi(nal
NF # "embesaran kelenjar getah bening tidak dapat dinilai
N/ # Tidak ada pembesaran
Referat : Karsinoma Nasofaring| 12
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
14/24
N% # &etastasis kelenjar getah bening unilateral, dengan ukuran terbesar kurang atau sama
dengan 0 cm, di atas f(ss suprakla?ikula
N) # &etastasis kelenjar getah bening bilateral, dengan ukuran terbesar kurang atau sama
dengan 0 cm, di atas f(ssa suprakal?ikula
N+ # &etastasis kelenjar getah bening bilateral dengan ukuran lebih besar dari 0 c,. atau
terletak di dalam f(ssa suprakla?ikula
N+a$ ukuran lebih dari 0 cm
N+b$ di dalam f(ssa suprakla?ikula
;atatan$ kelenjar yang terletak di daerah midline dianggap sebagai kelenjar ipsilateral
& G &etastasis jauh
& # &etastasis jauh tidak dapat dinilai
&/ # Tidak ada metastasis jauh
&% # Terdapat metastasis jauh
Stadium karsin(ma nas(faring$ %,),+
Stadium / T%s N/ &/
Stadium 4 T% N/ &/
Stadium 44A T)a N/ &/
Stadium 445 T% N% &/
T)a N% &/T)b N/, N% &/
Stadium 444 T% N) &/
T)a, T)b N) &/
T+ N) &/
Stadium 4?a T N7, N%, N) &/
Stadium 4@b Semua T N+ &/
Stadium 4@c Semua T Semua N &%
2.. DIAGNOSIS *ANDING
%> Angi(fibr(ma nas(faring
Sering ditemukan pada (rang muda, pria jauh lebih banyak dari anita. 3engan
nas(faring(sk(p tampak permukaan tum(r licin, arna muk(sa menyerupai jaringan n(rmal,
kadang tampak ?as(dilatasi di permukaannya, k(nsistensinya kenyal padat. 5ila secara klinis
dicurigai penyakit ini, aas jangan mudah melakukan bi(psy karena mudah terjadi
perdarahan masif.
)> *elainan hiperplastik nas(faring
Referat : Karsinoma Nasofaring| 13
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
15/24
3alam keadaan n(rmal k(rpus aden(id di atap nas(faring umumnya pada usia
sebelum +/ tahun sudah mengalami atr(fi. Tetapi pada sebagian (rang dalam pr(ses atr(fi ini
mengalami infesi serius yang menimbulkan n(dul#n(dul gel(mbang asimetri di tempat ini,
bila terjadi ulserasi, perdarahan maka perlu bi(psy untuk membedakannya.
+> T5 kelenjar limfe leher
6ebih banyak pada pemuda dan remaja. *(nsistensi agak keras, dapat melekat dengan
jaringan sekitarnya membentuk mass, kadang terdapat nyeri tekan atau undulasi, pungsi
aspirasi jarum menemukan materi mirip keju.
2.;. PENATALAKSANAAN
%. Radi(terapi
Sampai saat ini radi(terapi masih memegang peranan penting dalam penatalaksanaan
karsin(ma nas(faring. "enatalaksanaan pertama untuk karsin(ma nas(faring adalah
radi(terapi dengan atau tanpa kem(terapi.
Sampai saaat ini peng(batan pilihan terhadap tum(r ganas nas(faring adalah radiasi, karena
kebanyakan tum(r ini tipe anaplastik yang bersifat radi(sensitif. Radi(terapi dilakukan
dengan radiasi eksterna, dapat menggunakan pesaat k(bal =;(0/ > atau dengan akselerat(r
linier = linier Accelerat(r atau linac>. Radiasi ini ditujukan pada kanker primer didaerah
nas(faring dan ruang parafaringeal serta pada daerah aliran getah bening leher atas, baah
seerta klasikula.
Radiasi daerah getah bening ini tetap dilakukan sebagai tindakan pre?entif sekalipun
tidak dijumpai pembesaran kelenjar. &et(de brakhiterapi, yakni dengan memasukkan sumber
radiasi kedalam r(ngga nas(faring saat ini banyak digunakan guna memberikan d(sis
maksimal pada tum(r primer tetapi tidak menimbulkan cidera yang serius pada jaringan sehat
disekitarnya.
*(mbinasi ini diberikan pada kasus#kasus yang telah memeper(leh d(sis radiasi
eksterna maksimum tetapi masih dijumpai sisa jaringan kanker atau pada kasus kambuh l(kal.
perkembangan tekn(l(gi pada dasaarsa terakhir telah memungkinkan pemberian radiasi
yang sangat terbatas pada daerah nas(faring dengan menimbulkan efek samping sesedikit
mungkin. &et(de yang disebut sebagai 4&RT = 4ntersified &(dulated Radi(ti(n Therapy >
telah digunakan dibeberapa negara maju.
"rinsip "eng(batan Radiasi, inti sel dan plasma sel terdiri dari =%> RNA IRib(se
Nucleic AcidI dan =)> 3NA I 3es(y Rib(se Nucleic Acid I. 3NA terutama terdapat paa
Referat : Karsinoma Nasofaring| 14
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
16/24
khr(m(s(m I i(niDing radiati(n I menghambat metab(lisme 3NA dan menghentikan
aktifitas enDim nukleus. Akibatnya pada inti sel terjadi khr(mat(lisis dan plasma sel menjadi
granuar serta timbul ?aku(la#?aku(la yang kahirnya berakibat sel akan mati dan menghilang.
"ada suatu keganasan ditandai (leh mit(sis sel yang berlebihan stadium pr(fase
mit(sis merupakan stadium yang paling rentan terhadap radiasi. 3aerah nas(faring dan
sekitarnya yang meliputi f(sa serebri media, k(ane dan daerah parafaring sepertiga leher
bagian atas. 3aerah#daerah lainnya yang dilindungi dengan bl(k timah. Arah penyinaran dari
lateral kanan dan kiri, kecuali bila ada penyerangan ker(ngga hidung dan sinus paranasal
maka perlu penambahan lapangan radiasi dari depan.
"ada penderita dengan stadium yang masih terbataas =T%,T)>, maka luas lapangan
radiasi harus diperkecil setelah d(sis radiasi mencapai /// rad , terutama dari atas dan
belakang untuk menghindari bagian susunan saraf pusat . 3engan lapangan radiasi yang
terbatas ini, radiasi dilanjutkan sampai mencapai d(sis seluruh antara 0///# 8/// rad . pada
penderita dengan stadium T+ dan T, luas lapangan radiasi tetap dipertahankan sampai d(sis
0/// rad. 6apangan diperkecil bila d(sis akan ditingkatkan lagi sampai sekitar 8/// rad.
3aerah penyinaran kelenjar leher sampai f(sa suprakla?ikula.
Apabila tidak ada metastasis kelenjar leher, maka radiasi daerah leher ini bersifat
pr(filaktik dengan d(sis /// rad, sedangkan bila ada metastasis diberikan d(sis yang sama
dengan d(sis daerah tum(r primer yaitu 0/// rad, atau lebih. ntuk menghindari gangguan
penyinaran terhadap medulla spinalis, laring dan es(fagus, maka radiasi daerah leher dan
suprakla?ikula ini, sebaiknya diberikan dari arah depan dengan memakai bl(k timah didaerah
leher tengah.3(sis radiasi$ 3(sis radiasi umumnya berkisar antara 0/// J 8/// rad, dalam
aktu 0 J 8 minggu dengan peri(de istirahat ) J + minggu =Isplit d(seK>. Alat yang biasanya
dipakai ialah Ic(balt 0/K, Imega?(ltageK(rth(?(ltageK
Resp(n radiasi$ Setelah diberikan radiasi, maka dilakukan e?aluasi berupa resp(n
terhadap radiasi. Resp(n dinilai dari pengecilan kelenjar getah bening leher dan pengecilan
tum(r primer di nas(faring. "enilaian resp(n radiasi berdasarkan kriteria WH7 $
# ;(mplete Resp(nse $ menghilangkan seluruh kelenjar getah bening yang besar.
# "artial Resp(nse $ pengecilan kelenjar getah bening sampai -/< atau lebih.
# N( ;hange $ ukuran kelenjar getah bening yang menetap.
# "r(gressi?e 3isease $ ukuran kelenjar getah bening membesar )-< atau lebih.
*(mplikasi radi(terapi dapat berupa $
a> *(mplikasi dini
Referat : Karsinoma Nasofaring| 15
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
17/24
5iasanya terjadi selama atau beberapa minggu setelah radi(terapi, seperti $
# Fer(st(mia # &ual#muntah
# &uk(sitis =nyeri telan, mulut kering, dan hilangnya cita rasa> kadang
diperparah dengan infeksi jamur pada muk(sa lidah dan palatum
# An(reksi# Fer(stamia =kekeringan muk(sa mulut akibat disfungsi kelenjar
par(tis yang terkena radiasi>
# 1ritema
b> *(mplikasi lanjut
5iasanya terjadi setelah % tahun pemberian radi(terapi, seperti $
# *(ntraktur
# "enurunan pendengaran
# !angguan pertumbuhan
ntuk menghindari efek samping semaksimal mungkin maka sebelum dan selama
peng(batan, bahkan setelah selesai terapi, pasien akan selalu diaasi (leh d(kter. "eraatan
sebelum radiasi adalah dengan membenahi gigi geligi, memberikan inf(rmasi kepada pasien
mengenai met(de pembersihan ruang mulut dan gigi secara benar. ntuk mengurangi keluhan
penderita juga dapat diberikan (bat kumur yang mengandung adstringens, misalnya bactid(l,
efis(l, gargarisma diberikan +# kali sehari.
5ila tampak tanda#tanda m(niliasis diberikan antimik(tik misalnya funfilin.
"emberian (bat#(batan yang mengandung anestesi l(cal seperti '! tr(ches bias mengurangi
keluhan nyeri telan. ntuk keluhan umum nausea, an(reia dan sebgainya bisa diberikan
(bat#(batan simpt(matik terhadap keluhan ini seperti a?(mit, a?(preg.
). *em(terapi
*em(terapi sebagai terapi tambahan pada karsin(ma nas(faring ternyata dapat
meningkatkan hasil terapi. Terutama diberikan pada stadium lanjut atau pada keadaan
kambuh. Terapi adju?an tidak dapat diberikan begitu saja tetapi memiliki indikasi yaitu bilasetelah mendapat terapi utamanya yang maksimal ternyata $
# kankernya masih ada, dimana bi(psi masih p(sitif
# kemungkinan besar kankernya masih ada, meskipun tidak ada bukti secara
makr(sk(pis.
# pada tum(r dengan derajat keganasan tinggi = (leh karena tingginya resik(
kekambuhan dan metastasis jauh>.
5erdasarkan saat pemberiannya kem(terapi adju?an pada tum(r ganas kepala leher dibagi
menjadi
Referat : Karsinoma Nasofaring| 16
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
18/24
%. neoadu!ant atau induction c"emot"erapy # yaitu pemberian kem(terapi mendahului
pembedahan dan radiasi>
). concurrent$ simultaneous atau concomitant c"emoradiot"erapy #diberikan
bersamaan dengan penyinaran atau operasi%
+. post definiti!e c"emot"erapy =sebagai terapi tambahan paska pembedahan dan atau
radiasi >
1fek Samping *em(terapi
Agen kem(terapi tidak hanya menyerang sel tum(r tapi juga sel n(rmal yang
membelah secara cepat seperti sel rambut, sumsum tulang dan Sel pada traktus gastr(
intestinal. Akibat yang timbul bisa berupa perdarahan, depresi sum#sum tulang yang
memudahkan terjadinya infeksi.
"ada traktus gastr( intestinal bisa terjadi mual, muntah an(reksia dan ulserasi saluran
cerna. Sedangkan pada sel rambut mengakibatkan ker(nt(kan rambut. Earingan tubuh n(rmal
yang cepat pr(liferasi misalnya sum#sum tulang, f(likel rambut, muk(sa saluran pencernaan
mudah terkena efek (bat sit(statika. ntungnya sel kanker menjalani siklus lebih lama dari
sel n(rmal, sehingga dapat lebih lama dipengaruhi (leh sit(statika dan sel n(rmal lebih cepat
pulih dari pada sel kanker
1fek samping yang muncul pada jangka panjang adalah t(ksisitas terhadap jantung,
yang dapat die?aluasi dengan 1*! dan t(ksisitas pada paru berupa kr(nik fibr(sis pada paru.
T(ksisitas pada hepar dan ginjal lebih sering terjadi dan sebaiknya die?alusi fungsi faal hepar
dan faal ginjalnya. *elainan neur(l(gi juga merupakan salah satu efek samping pemberian
kem(terapi.
*em(radi(terapi k(mbinasi adalah pemberian kem(terapi bersamaan dengan radi(terapi
dalam rangka meng(ntr(l tum(r secara l(k(regi(nal dan meningkatkan sur!i!al pasien
dengan cara mengatasi sel kanker secara sistemik leat mikr(sirkulasi.
&anfaat *em(radi(terapi adalah
%. &engecilkan massa tum(r, karena dengan mengecilkan tum(r akan memberikan hasil
terapi radiasi lebih efektif. Telah diketahui baha pusat tum(r terisi sel hip(ksik dan
Referat : Karsinoma Nasofaring| 17
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
19/24
radi(terapi k(n?ensi(nal tidak efektif jika tidak terdapat (ksigen. "engurangan massa
tum(r akan menyebabkan pula berkurangnya jumlah sel hip(ksia.
). &eng(ntr(l metastasis jauh dan meng(ntr(l mikr(metastase.
+. &(difikasi melekul 3NA (leh kem(terapi menyebabkan sel lebih sensitif terhadap
radiasi yang diberikan =radi(sensitiser>.
Terapi k(mbinasi ini selain bisa meng(ntr(l sel tum(r yang radi(resisten, memiliki
manfaat juga untuk menghambat pertumbuhan kembali sel tum(r yang sudah sempat terpapar
radiasi. *em(terapi ne(aju?an dimaksudkan untuk mengurangi besarnya tum(r sebelum
radi(terapi. "emberian kem(terapi ne(adju?an didasari atas pertimbangan !ascular bed
tum(r masih intak sehingga pencapaian (bat menuju massa tum(r masih baik. 3isamping itu,
kem(terapi yang diberikan sejak dini dapat memberantas mikr(metastasis sistemik seaal
mungkin.
*em(terapi ne(adju?an pada keganasan kepala leher stadium 44 J 4@ dilap(rkan
(?erall resp(nse rate sebesar 9/ sekitar -/.
Secara sinergi agen kem(terapi seperti ;isplatin mampu menghalangi perbaikan
kerusakan 3NA akibat induksi radiasi. Sedangkan Hidr(ksiurea dan "aclitael dapat
memperpanjang durasi sel dalam keadaan fase sensitif terhadap radiasi. *em(terapi yang
diberikan secara bersamaan dengan radi(terapi =concurrent or concomitant
c"emoradiot"erapy > dimaksud untuk mempertinggi manfaat radi(terapi. 3engan cara ini
diharapkan dapat membunuh sel kanker yang sensitif terhadap kem(terapi dan mengubah sel
kanker yang radi(resisten menjadi lebih sensitif terhadap radiasi.
*euntungan kem(radi(terapi adalah keduanya bekerja sinergistik yaitu mencegah
resistensi, membunuh subp(pulasi sel kanker yang hip(ksik dan menghambat reco!ery 3NA
pada sel kanker yang sublethal.
*elemahan *em(radi(terapi
*elemahan cara ini adalah meningkatkan efek samping antara lain muk(sitis,
leuk(peni dan infeksi berat. 1fek samping yang terjadi dapat menyebabkan penundaan
sementara radi(terapi. T(ksisitas *em(radi(terapi dapat begitu besar sehingga berakibat fatal.
Referat : Karsinoma Nasofaring| 18
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
20/24
5eberapa literatur menyatakan baha pemberian kem(terapi secara bersamaan
dengan radiasi dengan syarat d(sis radiasi tidak terlalu berat dan jadal pemberian tidak
diperpanjang, maka sebaiknya gunakan regimen kem(terapi yang sederhana sesuai jadal
pemberian.
ntuk mengurangi efek samping dari kem(radi(terapi diberikan kem(terapi tunggal
= single agent c"emot"erapy> d(sis rendah dengan tujuan khusus untuk meningkatkan
sensiti?itas sel kanker terhadap radi(terapi =radi(sensitiDer>. Sit(statika yang sering
digunakan adalah ;isplatin, -#'lu(r(uracil dan &TF dengan resp(nse rate %-
• 7phthalm(plegia = N. 444, N. 4@, N. @4 >
). Retr(paridean sindr(m
Referat : Karsinoma Nasofaring| 19
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
21/24
Tum(r tumbuh ke depan kea rah r(ngga hidung kemudian dapat menginfiltrasi ke
sekitarnya. Tum(r ke samping dan belakang menuju ke arah daerah parapharing dan
retr(pharing dimana ada kelenjar getah bening. Tum(r ini menekan saraf N. 4F, N. F, N.
F4, N. F44 dengan manifestasi gejala $
• N. 4F $ kesulitan menelan karena hemiparesis (t(t k(nstrikt(r superi(r serta
gangguan pengecapan pada sepertiga belakang lidah
• N. F $ hiper B hip(anestesi muk(sa palatum m(le, faring dan laring disertai
gangguan respirasi dan sali?a
• N F4 $ kelumpuhan B atr(fi (t( trapeDius , (t(t S;& serta hemiparese palatum
m(le
• N. F44 $ hemiparalisis dan atr(fi sebelah lidah.
• Sindr(m h(rner $ kelumpuhan N. simpaticus ser?icalis, berupa penyempitan
fisura palpebralis, (n(ftalmus dan mi(sis.
+. Sel#sel kanker dapat ikut mengalir bersama getah bening atau darah, mengenai (rgan
tubuh yang letaknya jauh dari nas(faring. Cang sering adalah tulang, hati dan paru.Hal ini merupakan hasil akhir dan pr(gn(sis yang buruk. 3alam penelitian lain
ditemukan baha karsin(ma nas(faring dapat mengadakan metastase jauh, ke paru#
paru dan tulang, masing#masing )/
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
22/24
kemungkinan fakt(r penyebab. &elakukan tes ser(l(gik 4gA#anti @;A dan 4gA anti
1A secara missal di masa yang akan datang bermanfaat dalam menemukan karsin(ma
nas(faring secara lebih dini.%
2.12. PROGNOSIS
Sangat menc(l(k perbedaan pr(gn(sis = angka bertahan hidup - tahun> dari stadium
aal dengan stadium lanjut, yaitu 80,:< untuk stadium 4, -0,/< untuk stadium 44, +9,<
untuk stadium 444, dan hanya %0,< untuk stadium 4@.%
"r(gn(sis diperburuk (leh beberapa fakt(r, seperti $%/
• Stadium yang lebih lanjut.
• sia lebih dari / tahun
• 6aki#laki dari pada perempuan
• Ras ;ina dari pada ras kulit putih
• Adanya pembesaran kelenjar leher
• Adanya kelumpuhan saraf (tak adanya kerusakan tulang tengk(rak
• Adanya metastasis jauh
2.15. KESIMPULAN
*arsin(ma nas(faring merupakan tum(r gana di daerah kepala dan leher, yang
menyerang bagian nas(faring. Adapaun penyebab karsin(ma nas(faring adalah ?irus 1pstein#
5arr, tetapi ?irus ini bukan satu#satunya fakt(r, karena banyak fakt(r lain yang sangat
mempengaruhi kemungkinan timbulnya tum(r ini, seperti letak ge(grafis, rasial, jenis
kelamin, genetik, pekerjaan, lingkungan, kebiasaan hidup, kebudayaan, s(sial ek(n(mi,
infeksi kuman atau parasit.
!ejala karsin(ma nas(faring dapat dibagi dalam kel(mp(k, yaitu gejala nas(faring,
gejala telinga, gejala mata dan saraf, sertametastasis atau gejala di leher. !ejela nas(faring
berupa epistaksis ringan atau sumbatan hidung. !angguan di telinga dapat menyebabkan
tinnitus, rasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri di telinga =(talgia>. "enekanan pada
sejumlah saraf (tak dapat menyebabkan dipl(pia dan neuralgia trigeminal. &etastasis ke
Referat : Karsinoma Nasofaring| 21
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
23/24
kelenjar leher dalam bentuk benj(lan di leher yang mend(r(ng pasien untuk ber(bat karena
sebelumnya tidak terdapat keluhan lain.
3iagn(sis karsin(ma nas(faring dapat menggunakan ;T#Scan, pemeriksaan ser(l(gi
dan bi(psy yang merupakan pemeriksaan bakunya. 3ari hasil hist(pat(l(ginya, dapat
ditemukan + bentuk karsin(ma yaitu karsin(ma sel skuam(sa, karsin(ma tidak berkeratinisasi
dan karsin(ma tidak berdiferensiasi.
"enentuan stadium karsin(ma nas(faring menggunakan sistem T&N menurut 4;;
dan dibagi menjadi stadium 4#4@. "enentuan ini berguna untuk menentukan jenis terapi yang
akan diberikan. Radi(terapi merupakan met(de terapi paling utama, radi(terapi dik(mbinasi
dengan kem(terapi dapat meningkatkan efektifitas terapi kanker nas(faring.
"encegahan karsin(ma nas(faring berupa pemberian ?aksinasi, migrasi penduduk ke
daerah dengan fakt(r risik( rendah, penerangan akan kebiasaan hidup yang salah, penyuluhan
mengenasi lingkungan hidup yang tidak sehat, dan melakukan tes ser(l(gik.
2.14. SARAN
• 3iagn(sis dini perlu diperhatikan pada pasien deasa yang sering
mimisan, hidung tersumbat, keluhan kurang dengar, salit kepala dan
penglihatan d(bel. Sebagai gejala lanjut ialah pembesaran kelenjar limfe
leher dan kelumpuhan saraf (tak.
• 5ila dijumpai gejala seperti yang disebutkan di atas, maka sebaiknya
dilakukan pemeriksaan lengkap sampai karsin(ma nas(faring dapat
disingkirkan.
• 5agi para penduduk yang bertempat tinggal di daerah dengan resik( tinggi
diharapkan melalukan ?aksinasi ?irus 15@.
• 3iharapkan dengan meningkatkan penemuan kasus dini penangulangan
terhadap penyakit ini dapat diperbaiki. Sehingga angka kematian dapat
ditekan
DAFTAR PUSTAKA
Referat : Karsinoma Nasofaring| 22
-
8/19/2019 Referat Tht Carsinoma Nasofaring Miraaa
24/24
%. R(eDin, A. dan Adham, &, *arsin(ma Nas(faring& 4n.S(epardi, 1.A.,et al. =eds.>.
'uku (ar Ilmu Kese"atan )elinga *idung )enggorok Kepala dan +e"er& 1disi
*eenam& Eakarta$ 5alai "enerbit '*4. )//:$ %9)#%98
). Asr(el, H.A., Penatalaksanaan Radioterapi pada Karsinoma Nasofaring . Refarat.
&edan$ '* S, )//).
+. 3esen, W., et al. Tum(r di *epala dan 6eher. 4n 3esen, W. =ed>. 'uku (ar ,nkologi
Klinis& 1disi ). Eakarta$ 5alai "enerbit '*4. )/%%$ )0+#)89
. ;assidy, A., 5issett, 3., dan 7be, R., ;ancer (f The Nas(pharyn. 4n ;assidy, A.=ed>.
,ford *andbook of ,ncology. Ne C(rk$ 7f(rd ni?ersity "ress. )//)$ -/#-+
-. 6alani, A.*., benign L &alignant 6esi(ns (f The 7ral ;a?ity, 7r(pharyn L Nas(pharyn. 4n 6alani, A.*.=ed>. ;urrent 3iagn(sis L Treatment in
7t(laryng(l(gy J Head L Neck Surgery. Ne C(rk$ &c!ra#Hill. )//9$ +-0#+00
0. Rusmarj(n dan Hermani, 5., 7din(fagia & 4n.S(epardi, 1.A.,et al. =eds.>. 'uku (ar
Ilmu Kese"atan )elinga *idung )enggorok Kepala dan +e"er& 1disi *eenam& Eakarta$
5alai "enerbit '*4. )//:$ )%)#)%0
8. Netter '.H., +ateral .all of Nasal Ca!ity. Atlas (f Human Anat(my th ed. 1lsei?er,
p+8
9. 3hingra, ".6., Tum(rs (f Nas(pharyn. 3iseases (f 1ar, N(se and Thr(at th ed.
1lsei?er p )+/#)+-
:. Si?anandan, R. dan 'ee, W.1., 5enign and &alignant Tum(rs (f Nas(pharyn. 4n
;ummings, ;.W., et al =eds>. ;ummings 7t(laryng(l(gy Head L Neck Surgery. 1disi
keempat. "hiladelphia$ &(sby. )//-
%/. &unir, 3elfitri. Karsinoma Nasofaring #Kanker )enggorok%& &edan $ S "ress.
)//:.
|