Referat Tb Done

download Referat Tb Done

of 34

Transcript of Referat Tb Done

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    1/34

    PENDAHULUAN

    Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi kronis menular yang

    masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia.

    World Health Organiation (WHO) !eport "##$ dalam %lobal Tuber&ulosis Control

    menyatakan terdapat "" negara dikategorikan sebagai high'burden &ountries terhadap

    TBC. Indonesia termasuk peringkat ketiga setelah India dan China dalam

    menyumbang TBC di dunia.

    epanang dasa*arsa terakhir abad ke'"# ini+ umlah kasus baru meningkat di

    seluruh dunia+ TBC masih merupakan salah satu masalah penyebab tingginya angka

    kesakitan dan kematian baik di negara berkembang maupun di negara mau.

    ,emikian uga pada anak+ TBC masih merupakan penyakit mayor yang

    menyebabkan kesakitan pada anak. -eskipun umlah pastinya tidak diketahui+ WHO

    memperkirakan uta kasus baru dan /##.### anak meninggal setiap tahunnya

    karena TBC. TBC anak merupakan faktor penting dinegara'negara berkembang

    karena umlah anak berusia diba*ah $ tahun adalah /#'$#0 dari seluruh umlah

     populasi.

    eperti halnya dinegara'negara lain+ besarnya kasus TBC pada anak di

    Indonesia masih relatif sulit diperkirakan karena beberapa hal. alah satu masalah

    terbesar adalah sulitnya mendapatkan diagnosis pasti melalui tes sputum karena

    anak'anak biasanya belum dapat mengeluarkan sputum. -asalah lain antara lain

     belum adanya panduan diagnosis yang elas+ sistem kesehatan dan sur1eilans yang

     belum bisa mendapatkan data mengenai TBC pada anak+ persepsi bah*a anak'anak 

    tidak menularkan TBC+ dan belum adanya panduan penanganan dan dosis obat yang

     baku untuk anak'anak.Obat'obat anti tuberkulosis yang ada pada umumnya &ukup poten bagi anak.

    elain masalah peningkatan umlah penduduk yang tidak diiringi dengan

     peningkatan kualitas hidup+ problem yang sering dihadapi dalam terapi TB ialah

    kurangnya kepatuhan minum obat. ebagai salah satu akibatnya timbul keadaan

    resisten terhadap O2T. Pelaksanaan ,OT dengan baik akan dapat menanggulangi

    masalah tersebut.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    2/34

    TUBERCULOSIS PADA ANAK 

    I. DEFINISI (1, 14)

    Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat infeksi kuman -y&oba&terium

    tuberkulosis yang bersifat sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ

    tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi

     primer. 3uman ini berbentuk batang+ mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap

    asam pada pe*arnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan 2sam

    (BT2). 3uman TBC &epat mati dengan sinar matahari langsung+ tetapi dapat

     bertahan hidup beberapa am di tempat yang gelap dan lembab. ,alam aringan

    tubuh kuman ini dapat dormant+ tertidur lama selama beberapa tahun.

    II. ETIOLOGI (1,2, 3,4,5)

     Mycobacterium tuberculosis+ yang sering disebut sebagai basilus tuberkel+

    merupakan bagian dari ordo Actinomycetales dan famili Mycobacteriaceae. 3uman

    ini disebut uga basil dari 3o&h sesuai dengan nama penemunya+ !obert 3o&h.

    3uman ini berhasil diidentifikasi pada tanggal "/ -aret 44" sehingga tanggal "/

    -aret ditetapkan sebagai Hari TB ,unia.

     M. tuberculosis  merupakan penyebab terpenting penyakit tuberkulosis pada

    manusia. Collins+ 5ates+ dan %ranse (64") membagi $ 1arian untuk Mycobacterium

    tuberculosis untuk tuuan epidemiologi+ yaitu7

     M. tuberculosis var. human (tb& manusia)

     M. tuberculosis var. bovine (tb& lembu)

     M. tuberculosis var. human Asian (tb& manusia 2sia)

     M. tuberculosis var. African I  (-. afri&anum+ 2frika Barat)

     M. tuberculosis var. African II  (-. afri&anum+ 2frika Timur)

    Pada aringan tubuh kuman berbentuk batang halus berukuran 8$ 9m. Pada

     perbenihan berbentuk kokoid dan berfilamen. Pertumbuhannya se&ara aerob obligat.

    ifatnya tidak berspora+ tidak bersimpai+ non motil+ pleomorfik+ %ram'positif lemah.

    3uman golongan -y&oba&terium agak sulit untuk di*arnai+ tetapi sekali

     berhasil di*arnai+ sulit untuk dihapus dengan etanol dan hidroklorat atau asam

    lainnya. Oleh karena itu disebut uga kuman batang tahan asam (BT2). ifat tahan

    asam -y&oba&terium adalah karena sifat dinding sel yang tebal yang terdiri lapisan

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    3/34

    lilin dan lemak (mengandung asam mikolat). Hal tersebut turut berperan dalam

    resistensi atas aksi bakterisidal antibodi dan komplemen. Pada pe*arnaan :ieh'

     ;eelsen kuman ber*arna merah dengan latar belakang biru+ pada per*arnaan

    fluro&hrom kuman berfluoresensi dengan *arna kuning oranye.

    3uman ini dapat tumbuh pada media sintetik yang mengadung gliserol

    sebagai sumber karbon dan garam'garam ammonium sebagai sumber nitrogen

    (misalnya+ media kultur

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    4/34

    Ga!a" 1. I#$%&'#$ TB &% D#%a (HO, 2**4)

    India+ Cina dan Indonesia berkontribusi lebih dari $#0 dari seluruh kasus TB

    yang teradi di "" negara dengan beban berat TB7 Indonesia menempati peringkat ke'= setelah India dan Cina (lihat gambar 2).

    Ga!a" 2. P+$%$% TB I#&+#'$%a &% D#%a (2**)

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    5/34

     penting di negara'negara berkembang karena umlah anak berusia $ tahun adalah

    /#'$#0 dari umlah seluruh populasi.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    6/34

    ".  !esiko akit TB

    2nak yang telah terinfeksi TB tidak selalu akan mengalami sakit TB. ?aktor 

    yang mempengaruhi seorang anak menadi sakit TB diantaranya adalah usia. 2nak 

     berusia D $ tahun memiliki resiko lebih besar mengalami progresi infeksi menadi

    sakit karena imunitas selularnya belum berkembang se&ara sempurna (imatur).

    !esiko tertinggi progresi1itas infeksi menadi sakit Tb adalah pada tahun pertama

    setelah infeksi+ terutama selama A bulan pertama. Pada bayi+ rentang *aktu antara

    teradinya infeksi TB dengan timbulnya sakit TB singkat (kurang dari tahun) dan

     biasanya timbul geala yang akut. eiring dengan meningkatnya usia resiko sakit TB

    akan berkurang se&ara bertahap.

    ?aktor lain yang tak kalah penting ialah infeksi baru yang ditandai dengan

    adanya kon1ersi ui tuberkulin (dari negatif ke positif) dalam satu tahun terakhir+

    malnutrisi (khususnya gii buruk)+ keadaan imunokompromais (misalnya+ pada

    infeksi HI@2I,+ keganasan+ dan pengobatan imunosupresi)+ diabetes melitus dan

    gagal ginal kronik. @irulensi dan dosis infeksi  M. tuberculosa uga berperan *alau

    se&ara klinis hal ini sulit dibuktikan.

    -. PATOFISIOLOGI (1,4,5,7,1*)

    Paru merupakan port dEentrFe lebih dari 640 kasus infeksi TB. 3arena

    ukurannya sangat ke&il ($ Gm)+ kuman TB dalam per&ik renik (droplet nu&lei) yang

    terhirup dapat men&apai al1eolus. esampainya di al1eolus+ -. tb& akan difagositosis

    oleh makrofagyang tertarik se&ara kemotaksis ke arah -. tb& beradadan

    dihan&urkan. Tetapi bila -. Tb& yang dihirup 1irulen dan makrofag al1eolus lemah

    maka -. Tb& akan berkembang biak dalam makrofag dan akhirnya menyebabkan

    lisis makrofag. elanutnya kuman TB akan membentuk lesi di tempat tersebut yang

    dinamakan fokus primer %hon.

    ,ari fokus primer %hon+ akan menyebar melalui saluran limfe ke kelenar 

    limfe regional. 5ika infeksi primer terdapat di paru+ maka kelenar limfe hilus terlibat+

    namun ika fokus di lobus atas (misalnya di apeks paru) maka yang terlibat adalah

    kelenar limfe paratrakeal. Penyebaran ini akan menyebabkan teradinya inflamasi di

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    7/34

    saluran limfe (limfangitis) dan di kelenar limfe yang terkena (limfadenitis).

    %abungan antara infeksi lokal di port dEentrFe+ saluran limfe dan kelenar limfe

    regional disebut sebagai kompleks primer.

    3uman TB membutuhkan *aktu "'" minggu+ biasanya /'4 minggu+ dari

    a*al masuk hingga membentuk kompleks primer yang lengkap. !entang *aktu ini

    merupakan masa inkubasi TB.

    !eaksi aringan di parenkim paru dan kelenar limfe menghebat selama masa

    inkubasi tersebut karena kuman TB berkembang biak semakin banyak dan timbullah

    hipersensiti1itas aringan terhadap tuberkuloprotein. Hal ini ditandai dengan ui

    tuberkulin yang positif.

    ,aerah parenkim dari kompleks primer sering membaik dengan membentuk 

    fibrosis atau kalsifikasi setelah mengalami nekrosis kaseosaperkiuan dan

    enkapsulasi. Terkadang+ fokus primer membesar dan menyebabkan pneumonitis dan

     pleuritis. 5ika perkiuan yang ada berat+ bagian tengah lesi akan men&air dan keluar 

    melalui bronkus+ meninggalkan ka1itas atau rongga di paru.

    ?okus infeksi di kelenar limfe regional uga akan mengalami fibrosis dan

    enkapsulasi+ namun penyembuhannya tidak sesempurna fokus primer di parenkim

     paru.  M. tuberculosis  dapat hidup berpuluh'puluh tahun dalam fokus ini. Pada

    sebagian besar kasus+ a*alnya kelenar limfe regional besarnya normal. Walaupun

    demikian+ kelenar limfe hilus dan paratrakeal akan membesar sebagai reaksi

    inflamasi yang dapat men&apai bronkus. Obstruksi parsial dari bronkus karena

    kompresi eksternalpenekanan oleh kelenar limfe yang membesardapat

    menyebabkan hiperinflasi di segmen distal paru. Obstruksi komplit akan

    menyebabkan atelektasis. 3elenar yang mengalami perkiuan dapat melekat ke

    dinding bronkus dan mengerosinya+ menyebabkan tuberkulosis endobronkial atau

    fistula. Perkiuan tersebut akan menyumbat total bronkus akibatnya akan timbul

    kombinasi pneumonitis dan atelektasis yang disebut lesi segmental atau kolaps'

    konsolidasi.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    8/34

    elama pembentukan kompleks primer+ basilus tuberkel diba*a oleh darah

    dan aliran limfe ke seluruh tubuh. 2danya penyebaran hematogen inilah yang

    menyebabkan TB disebut sebagai penyakit sistemik.

    Penyebaran hematogen dibagi menadi = enis+ yaitu7

    . Penyebaran hematogenik tersamar (occult hematogenic spread )+ merupakan

     bentuk tersering. 3uman menyebar se&ara a&ak dan sedikit'sidikit sehingga

    tidak timbul geala klinis. 3uman TB terutama akan menumpuk di daerah'

    daerah yang 1askularisasinya baik+ yaitu7 apeks paru+ limpa+ dan kelenar 

    limfe superfisialis. elain itu dapat bersarang di otak+ hati+ tulang ginal dan

    lain'lain. mumnya+ kuman TB yang ada ditempat'tempat itu hidup namun

    tak aktif. ?okus yang auh ini umumnya menadi enkapsulasi tapi dapat

    menadi sumber TB ekstrapulmonal dan TB reaktif pada sebagian orang.

    ". Penyebaran hematogenik generalisata akut (acute generalied hematogenic

     spread )+ dimana kuman TB dalam sirkulasi banyak dan respon imun seluler 

    host tidak adekuat sehingga timbul geala klinis TB se&ara akut yang disebut

    TB diseminata. TB diseminata timbul dalam *aktu "'A bulan setelah infeksi.

    TB milier merupakan akibat dari penyebaran bentuk ini. 3uman yangmenyebar ke seluruh tubuh akan tersangkut di uung kapiler dan membentuk 

    tuberkel di tempat tersebut. e&ara patologi anatomik+ lesi ini berupa nodul

    kuning beruukuran '= mm+ sedangkan se&ara histologik merupakan

    granuloma.

    =.  !rotracted hematogenic spread arang teradi. Timbul bila suatu fokus

     perkiuan di dinding 1askular pe&ah+ dan kuman TB dalam umlah besar 

    masuk ke sirkulasi menuu seluruh tubuh. ulit dibedakan dengan penyebaran

    tipe akut generalisata.

    Pada anak+ $ tahun pertama setelah infeksi (terutama tahun pertama)

     biasanya sering teradi komplikasi TB. -enurut Wallgren ada tiga bentuk dasar TB

     pada anak+ yaitu penyebaran limfohematogen+ TB endobronkial+ dan TB paru kronik.

    TB paru kronik adalah TB pas&aprimer sebagai reakti1asi kuman dalam fokus yang

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    9/34

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    10/34

    • Berat badan (BB) turun selama = bulan berturut'turut tanpa sebab yang elas+

    atau tidak naik dalam bulan dengan penanganan gii yang baik $failure to

    thrive%.

    •  ;afsu makan tidak ada $anore&ia% dengan gagal tumbuh dan berat badan

    tidak naik dengan adekuat $failure to thrive%.

    • %eala'geala repiratorik+ misalnya batuk lama M = minggu (sebab lain telah

    disingkirkan)+ tanda &airan di dada dan nyeri dada.elain akibat kompresi dari

    kelenar limfe regional pada bronkus+ batuk kronik berulang dapat timbul

    karena anak dengan TB mengalami penurunan imunitas sehingga mudah

    terkena IP2 berulang. Wahab dan tomo mengemukakan bah*a di

    Indonesia apabila seorang dokter berhadapan dengan pasien anak yang

    memeperlihatkan geala batuk yang &ukup lama dan menetap+ maka

    sebaiknya dipikirkan kemungkinan tiga hal+ yaitu batuk karena TB primer+

     batuk karena alergi dan batuk karena kelainan antung ba*aan.

    • %eala'geala gastrointestinal+ misalnya diare persisten yang tidak sembuh

    dengan pengobatan diare+ benolan (massa) di abdomen+ dan tanda'tanda

    &airan dalam abdomen.

    -anifestasi spesifik organlokal TB anak7

    %eala'geala ini biasanya mun&ul tergantung dari bagian tubuh mana yang

    terserang+ misalnya kelenar limfe+ susunanan saraf pusat (P)+ tulang dan kulit.

    .  3elenar

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    11/34

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    12/34

    Ga!a" 3. Pa0+'#'$%$ T!'"+$%$

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    13/34

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    14/34

    -II. PEMERIKSAAN PENUNANG (1,5,11,12,,2*)

    1. U% T!'"6%#

    Tuberkulin adalah komponen protein kuman TB dengan sifat antigenik kuat.

    5ika disuntikkan se&ara intrakutan ke orang yang telah terinfeksi TB akan timbul

    reaksi indurasi akibat 1asodilatasi lokal+ edema+ endapat fibrin+ dan akumulasi sel'sel

    inflamasi di tempat suntikan. Preparat yang tersedia di Indonesia ialah PP, !T'"=

    "T buatan ,enmark dan PP, dari Biofarma.  !urified !rotein 'erivative  (PP,)

    adalah presipitat dari molekul yang tidak spesies spesifik yang diperoleh dari filtrat'

    filtrat kultur yang telah disterilisasi.

    i tuberkulin atau tes -antouNsesuai dengan nama dokter berkebangsaan

    Peran&is+ Charles -antouN+ yang telah mengembangkan metode inimerupakan alat

    diagnosis TB dengan nilai diagnostik yang tinggi terutama pada anak+ dengan

    sensiti1itas dan spesifisitas M 6#0. Caranya dengan menyuntikkan #+ ml PP,

    tersebut se&ara intrakutan di bagian 1olar lengan ba*ah. Pemba&aan dilakukan /4'>"

     an setelah penyuntikan. ang dinilai ialah indurasi yang teraba+ bukan

    hiperemiaeritema yang ada. Pengukuran dengan menentukan diameter trans1ersal

    indurasi yang dinyatakan dalam milimeter+ sebagaimana yang tampak pada gambar 

    /. di ba*ah ini.

    Ga!a" 4. U% T!'"6%#

    48-72 jam

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    15/34

    5ika tidak timbul indurasi laporkan sebagai # mm+ angan hanya dilaporkan

    sebagai negatif. elain ukuran+ perlu dinilai tebal tipisnya indurasi dan perlu di&atat

     ika diketemukan 1esikel hingga bula.

    e&ara umum+ ika diameter indurasi L # mm dinyatakan positif tanpa peduli

    apa penyebabnya. Hasil positif uga dapat timbul akibat imunisasi BC%. Pengaruh

    BC% terhadap tuber&ulin akan berkurang se&ara bertahap seiring *aktu+ paling lama

    selama $ tahun setelah penyuntikan. 3arenanya pada anak balita yang telah

    memperoleh BC% ika diameter indurasinya #'$ mm maka kemungkinana akibat

    BC%nya masih ada+ namun ika L $ mm+ sangat mungkin akibat TB alamiah.

    5ika diameter #'/ mm+ hasilnya dianggap negatif. ,iameter $'6 dinyatakan

     positif meragukan karena bisa akibat kesalah teknis+ anergi+ atau reaksi silang dengan

    -. atipik. Bila hasilnya meragukan tes tuberkulin dapat diulang " minggu kemudian

    dan lokasi penyuntikan di lokasi lain dengan arak minimal " &m untuk menghindari

    efek booster  tuberkulin.

    Pada keadaan imunokompromais diameter L $ mm dianggap positif. Hal ini

     berlaku pada keadaan gii buruk+ infeksi HI@+ keganasan+ morbili+ pertusis+ 1arisela

    atau pasien yang mendapat pengobatan imunosupresan angka panang (L " minggu)+serta kontak erat dengan pasien TB de*asa aktif dengan BT2 positif.

    i tuberkulin dapat positif = keadaan berikut7 () infeksi TB alamiah 

    infeksi TB tanpa sakit TBinfeksi TB laten+ infeksi TB dan sakit TB+ TB yang telah

    sembuh+ (") imunisasi BC%+ (=) infeksi -. tb& atipik.

    i tuberkulin negatif pada keadaan berikut7 () tidak ada infeksi TB+ (")

    dalam masa inkubasi TB+ (=) anergi.

    3eadaan terakhir teradi bila sistem imun tubuh tertekan oleh suatu sebab

    sehingga tidak memberika reaksi tuberkulin padahal ada infeksi TB (negatif palsu)+

    misalnya pas&a imunisasi morbili+ --!.

    2. U% I#0'"'"+#

    Terdapat " enis ui interferon (interferon gamma release assay+ I%!2)+ yaitu

    inkubasi darah dengan early secretory antigenic target"(   (2T'A) dan culture

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    16/34

     filtrate protein")* (C?P'#) dengan nama dagang Q?TQ?T'% (Quantiferon TB dan

    Quantiferon TB %old).

    Prinsip dari pemeriksaan ini ialah merangsang respon imun seluler (limfosit

    T) dengan antigen dari kuman TB. Bila limfosit T tersebut telah tersensitisasi

    sebelumnya+ ia akan mengeluarkan interferon gamma yang akan diukur kadarnya.

    ayangnya+ sensiti1itas dan spesifisitas nya kurang baik terutama untuk 

     pasien anak. Pemeriksaan ini uga belum mampu membedakan infeksi TB dengan

    sakit TB.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    17/34

    ' Tuberkuloma

    ?oto toraks dilakukan " proyeksi yaitu 2P dan lateral karena pembesaran

    kelenar hilus akan lebih elas. Bila gambaran radiologis berat namun klinis ringan+

    &urigalah ke arah TB. 5ika hasil meragukan+ bisa perlu dapat dilakukan pemeriksaan

     pen&itraan yang lebih &anggih+ yaitu CT's&an.

    4. S'"++%

    i serologis dengan &ara lia merupakan pemeriksaan atas reaksi imun

    humoral+ &ontohnya+ P2PTB+  Mycodot + dll. -asih belum dapat digunakan untuk 

    membedakan infeksi TB dengan sakit TB dan kebanyakan masih berupa penelitian

    untuk penggunaan klinis praktis+ masih kontro1ersial dan mahal.

    5. M%6"+!%++%

    Pemeriksaan mikrobiologis yang dilakukan ada " ma&am+ yaitu pemeriksaan

    mikroskopis apusan langsung untuk menemukan BT2 dan pemeriksaan biakan

    kuman -. tb&. 3arena sulit mendapatkan spesimen berupa sputum maka dilakukan

     bilas lambung = hari berturut'turut minimal " hari. ebagian besar pemeriksaan

    mikroskopik anak negatif+ sementara kultur kuman TB membutuhkan *aktu lama (A'

    4 minggu).

    3ultur dengan sistem B2CTC menggunakan medium &air yang

    mengandung asam lemak (palmitat) yang dilabel dengan at radio aktif &arbon /.

    3elebihannya biakan dapat diba&a lebih &epat (>'# hari). ;amun biayanya mahal+

    mudah teradi kontaminasi+ pembuangan sisa'sisa radio aktifnya masih adi kendala.

    PC! ( !olymerase +hain Reaction) dengan teknik amplifikasi dari ,;2

    seRuen&e yang spesifik+ dan dengan SprimerE oligonukleotida yang spesifik akanmengikat ,;2 seRuen&e tersebut untuk kemudian dideteki dengan elektroforesis

    meniupkan harapan baru dalam diagnosis TB. Terlebih lagi+ se&ara teori metode ini

    dapat mendeteksi meski hanya ada basil TB. ayangnya+ selain mahal+ bila terdapat

     bahan'bahan inhibitor pada sputum timbul negatif palsu+ sementara bila ada

    kontaminasi dari pemeriksaan sebelumnya timbul positif palsu. -asih diperlukan

    ,uality control  yang baik sehingga peran diagnosisnya pada TB anak semakin besar.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    18/34

    . Pa0++% A#a0+%6 (PA)

    Pemeriksaan P2 menunukkan gambaran granuloma yang ukurannya ke&il+

    terbentuk dari agregasi sel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit. ang khas ialah

    adanya daerah perkiuan atau area nekrosis kaseosa di tengah granulom+

    ditemukannya sel datia

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    19/34

    Bersadarkan alasan'alasan diatas+ terdapat beberapa tanda dan geala yang

     penting untuk diperhatikan. eorang anak harus di&urigai menderita tuberkulosis

     ika7

    • !i*ayat kontak erat (serumah) dengan penderita TB BT2 positif 

    • Terdapat reaksi kemerahan &epat setelah penyuntikan BC% (dalam ='> hari)

    • Terdapat geala umum TB

    -engingat gambaran klinis dan radiologis pada TB tidak selalu spesifik dan

     pemeriksaan laboratoriumnya selain mahal uga hasilnya masih memerlukan e1aluasi

    lebih lanut maka dilakukan berbagai usaha untuk membuat pendekatan diagnosis TB

    anak. tegen dkk (6A6) membuat sistem skoring untuk diagnosis TB.

    Ta!' 1. S%$0' #%a% &%a#+$0%6 TB a#a6 

    Penemuan ;ilai

    BT2 positifbiakan -. tb& positif U=

    %ranuloma TBC (P2) U=

    i tuberkulin L# mm U=

    %ambaran rontgen sugestif TB U"

    Pemeriksaan fisis sugestif TB U"

    i tuberkulin $'6 mm U"

    3on1ersi ui tuberkulin dari negatif menadi positif U"

    %ambaran rontgen tidak spesifik U

    Pemeriksaan fisik sesuai TB U

    !i*ayat kontak dengan TB U

    %ranuloma non spesifik U

    mur " tahun U

    BC% dalam " tahun terakhir '

    5umlah nilai7 '" sangat tidak mungkin TB

    ='/ mungkin TB+ perlu pemeriksaan lebih lanut

    $'A sangat mungkin TB

    > praktis TB

    mith dan -arRuis (64) membuat A kriteria untuk diagnosis TB

    . i tuberkulin dengan dosis standard positif 

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    20/34

    ". %ambaran klinis sesuai dengan TB

    =. !i*ayat kontak dengan penderita TB de*asa

    /. %ambaran rontgen paru menunukkan adanya pembesaran kelenar hilusatau kelenar mediastinal dengan atau tanpa lesi paru

    $. ,itemukan basil TB pada pemeriksaan P2 kelenar limfe+ tulang+ sumsum

    tulang+ lesi kulit dan pleura.

    A. ,itemukan basil TB pada pemeriksaan bakteriologis

    3alau " diantara A kriteria tersebut ada maka dapat dibuat diagnosis TB.

    Ta!' 2. P'&+a# HO #06 &%a#+$%$ TB a#a6 

    a. ,i&urigai TB

    . 2nak sakit dengan ri*ayat kontak penderita TB dengan diagnosis pasti

    ". 2nak dengan7

    ' 3eadaan klinis tidak membaik setelah menderita &ampak atau batuk 

    rean

    ' BB menurun+ batuk dan mengi yang tidak membaik dengan

     pengobatan antibiotika untuk penyakit pernafasan

    ' Pembesaran kelear superfisialis yang tidak sakit

     b. -ungkin TB

      2nak yang di&urigai TB ditambah7

    ' i tuberkulin positif (L # mm)

    ' ?oto rontgen sugestif TB

    ' Pemeriksaan histologis biopsi sugestif TB' !espon yang baik pada pengobatan O2T

    &. Pasti TB

      ,itemukan basil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakan.

      Identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan.

    Ga!a" . A" D'0'6$% D%#% Da# R6a# TBC A#a6 

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    21/34

    ,engan berbagai sistem skoring yang ada+ potensi teradinya o1erdiagnosis

    dan underdiagnosis TB masih besar+ karenanya kini I,2I bekerasama dengan

    ,ep3es !I dan didukung oleh WHO membentuk kelompok kera TB anak (Poka

    TB 2nak) dan mengembangkan sistem skoring TB terbaru sebagaimana terlihat

    diba*ah ini.

    Ta!' 3. S%$0' S6+"%# D%a#+$%$ T!'"6+$%$ A#a6 

    Parameter # " =

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    22/34

    3ontak TB Tidak elas #0+ atau

    BB

    A#0

    ,emam yang tidak 

    diketahui sebabnya

    L " minggu

    Batuk kronik L = mingguPembesaran

    kelenar limfe kolli+

    aksila+ inguinal

    L &m+ umlah

    M+ tidak nyeri

    Pembengkakan

    tulangsendi panggul+

    lutut+ falang

    2da

     pembengkakan

    ?oto toraks  ;ormal

    kelainan tidak 

     elas

    %ambaran

    sugestif TBV

    Catatan7

    • ,iagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter 

    • Bila diumpai gambaran milier atau skrofuloderma+ langsung di diagnosis TB

    •  Berat badan dinilai saat pasien datang (moment opname)

    •  ,emam dan batuk tidak memiliki respon terhadap terapi baku

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    23/34

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    24/34

    !efluks gastro'esufagus Hiperresponsif saluran

    nafas pas&a infeksi 1irus

    2sma

    Infeksi 2sma Post nasal drip

    -alformasi kongenital Perokok pasif -erokok  Penyakit 5antung Ba*aan !efluks gastro'esofagus TB pulmoner 

    Perokok pasif Benda asing Bronkiektasis

    Polusi

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    25/34

    mumnya &ara pengobatan TB anak merupakan ekstrapolasi dari penelitian

     pada orang de*asa. TB anak dalam berbagai hal berbeda dengan TB de*asa+ karena

    kemungkinan komplikasi TB pada anak sangat luas+ maka lebih baik lebih &epat

    mengobati daripada terlambat. -aka setelah diperiksa seteliti mungkin dan

    selengkap mungkin dan di&urigai kemungkinan besar TB (skor LA) sebaiknya

    langsung diobati TB.

    Pada anak resiko TB ekstrapulmonal lebih besar+ khususnya TB diseminata

    dengan meningitis TB. 5adi obat anti tuberkulosis harus dapat menembus berbagai

     aringan termasuk selaput otak. Toleransi anak terhadap dosis obat per kilogram berat

     badan lebih tinggi.

    Pengobatan TB pada anak pada prinsipnya tidak berbeda dengan de*asa+

    yaitu ibat harus diminum teratur dan dalam *aktu &ukup lama tetapi ada beberapa hal

    yang memerlukan perhatian.

    ' Pemberian obat baik apda tahap intensif maupun tahap lanutan

    diberikan setiap hari

    ' ,osis obat harus disesuaikan dengan berat badan

    usunan paduan obat TB anak adalah "H!:/H!7

    Tahap intensif terdiri dari isoniaid (H)+ rifampisin (!)+ dan pirainamid (:)

    selama " bulan diberikan setiap hari ("H!:). Tahap lanutan terdiri dari isoniaid (H)

    dan rifampisin (!) selama / bulan diberikan setiap hari (/H!).

    Pada TB berat (TB milier+ meningitis TB dan TB skeletal) maka uga

    diberikan streptomisin atau etambutol pada permulaan pengobatan. 5adi pada TB

     berat biasanya pengobatan dimulai dengan kombinasi /'$ obat selama " bulan+kemudian dilanutkan dengan isoniaid selama # bulan lagi atau lebih+ sesuai

    dengan perkembangan klinisnya. 3alau ada kegagalan karena resitensi obat+ maka

    obat diganti sesuai dengan hasil ui resistensi atau tambah dan ubah kombinasi O2T.

    Obat anti tuberkulosis yang dipergunakan adalah7

    . I$+#%a>%& (INH)? selama A'" bulan

    ,osis terapi 7 $'$ mgkghari diberikan sekali sehari

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    26/34

    ,osis profilaksis 7 $'# mgkghari diberikan sekali sehari

    ,osis maksimum 7 =## mghari

    fek samping 7 hepatotoksik+ neuritis perifer+ hipersensiti1itas

    Bila dikombinasi dengan rifampisin+ dosis tidak boleh melebihi # mgkghari.

    Indikasi kemoprofilaksis dengan I;H dibagi "+ yaitu7

    ' 3emoprofilaksis primer (A bulan)

    3ontak erat dengan penderita TB BT2 positif tapi belum

    terinfeksi (ui tuberkulin negatif).

    1aluasi dengan ui tuberkulin ulang pada bulan ke = dan ke A.

    ' 3emiprofilaksis sekunder (A'" bulan)

    Pada anak dengan ui tuberkulin positif namun klinis

    radiologis normal.

    2nak resiko tinggi7 imunokompromais (balita+ menderita

    infeksi morbili+ pertusis+ 1ari&ella+ atau HI@ mendapat obat

    imunosupresan lama+ remaa+ infeksi baru)

    ". R%a9%$%# (R )7 selama A'" bulan

    ,osis 7 #'"# mgkghari sekali sehari dalam keadaan perut

      kosong ( am sebelum makan)

    ,osis maksimum 7 A## mghari

    fek samping 7 gangguan %IT+ reaksi kulit (gatal)+ hepatotoksik+

    trombositopenia+ peningkatan enim hati+ &airan tubuh

     ber*arna oranye kemerahan.

    Tidak boleh dira&ik dalam satu puyer dengan O2T lain karena dapat

    mengganggu bioa1ilabilitas rifampisin.

    =. P%"a>%#a%& (@)? selama "'= bulan pertama

    ,osis 7 "$'=$ mgkghari diberikan " kali sehari

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    27/34

    ,osis maksimum 7 " gramhari

    fek samping 7 hepatotoksik+ atralgia+ gangguan %IT

    /. E0a!0+ (E)? selama "'= bulan pertama

    ,osis 7 $'"# mgkghari diberikan sekali atau " kali sehari

    ,osis maksimum 7 +"$ gramhari

    fek samping 7 neuritis optik+ ketaaman mata berkurang+ buta *arna

    merah hiau+ penyempitan lapang pandang+

      hipersensiti1itas+ gangguan %IT

    $. S0"'90+%$%# (S)7 selama '" bulan pertama

    ,osis 7 "#'/# mgkghari diberikan

    sekali sehari I-

    ,osis maksimum 7 gramhari

    fek samping 7 ototoksik+ nefrotoksik  

    . K+"0%6+$0'"+%& (9"'%$+#)

    ,osis 7 '" mgkghari dibagi dalam = dosis

    ,osis maksimum 7 A# mghari

    ntuk TB milier dan efusi pleura TB diberikan selama " minggu+ kemudian dosis

    diturunkan (tappering off ) selama " minggu sehingga pemberian prednison tidak 

    lebih dari bulan.

    Pada meningitis TB diberikan selama / minggu kemudian tappering off 

    selama 4 mingggu sehingga pemberian tidak lebih dari " bulan

    Pada kasus'kasus TB tertentu seperti meningitis TB+ TB skeletal+ TB milier 

     perlu dikonsultasikan ke bagian araf 2nak+ Penyakit -ata+ Bedah araf+ dan Bedah

    Ortopedi agar ter&apai kesembuhan yang optimal bagi pasien.

    1aluasi pengobatan penting karena diagnosis TB anak sulit dan tak arang

    timbul salah diagnosis. ebaiknya pasien kontrol setiap bulan. 1aluasi pengobatan

    Gambar 10.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    28/34

    meliputi e1aluasi klinis+ e1aluasi radiologis dan pemeriksaan

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    29/34

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    30/34

    :I. KOMPLIKASI (2) 

    eperti yang telah dielaskan sebelumnya+ TB dapat menyebabkan gangguan

     berupa limfadenitis+ meningitis+ osteomielitis+ artritis+ enteritis+ peritonitis+ lesi di

    ginal+ mata+ telinga tengah+ dan kulit. Bayi yang lahir dari orang tua yang sakit TB

     beresiko tinggi terkena infeksi TB. 3emungkinan adanya obstruksi saluran nafas

    yang mengan&am nya*a harus selalu dipertimbangkan pada pasien dengan lesi hilus

    atau mediastinum yang besar.

    :II. PENCEGAHAN (1,2,3,5,15)

    ebenarnya+ karena sumber penyebaran TB adalah penderita TB maka &ara

    yang paling efektif ialah mengurangi umlah penderita TB. 2da " &ara yang dapat

    dlakukan untuk men&apai tuuan tersebut+ yaitu melalui terapi dan imunisasi.

    elain terapi kuratif ada suatu terapi pen&egahan atau kemoprofilaksis

    sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya. Pada semua anak+ terutama pada

     balita yang tinggal serumah atau kontak erat dengan penderita TB dengan BT2

     positif+ perlu dilakukan pemeriksaan dengan sistem skoring. Bila hasil e1aluasi

    dengan sistem skoring didapatkan skor $+ kepada anak tersebut diberikan I;H $'#

    mgkgBBhari selama A bulan. Bila anak tersebut belum mendapat imunisasi BC%+

    maka imunisasi BC% dilakukan setelah pengobatan tuntas.

    Cara yang kedua ialah imunisasi. Imunisasi akan memberikan kekebalan aktif 

    terhadap penyakit TB. atu'satunya 1aksinasi terhadap TB adalah 1aksin BC%

    ( 0acille +almette"1uerin) yang terbuat dari bakteri  Mycobacterium tuberculosis

    strain Bo1is yang dibiak berulang selama '= tahun hingga didapat kuman yang tidak 

    1irulen namun masih memiliki imunogenitas. @aksin diberikan se&ara intradermal

    sebanyak #+ ml untuk bayianak atau #+#$ ml untuk neonatus. Penyuntikan yang

    tepat akan menimbulkan suatu benolan (heal ) yang ber*arna lebih pu&at dari kulit

    sekitar dengan gambaran pori'pori. Berdasarkan konsensus yang ada+ 1aksinasi BC%

    diberikan di lengan kanan atas.

    BC% tidak dapat men&egah serangan TBCbahkan dapat teradi superinfeksi

    karena imunitas yang tak lengkapnamun mampu memberikan perlindungan kepada

    Gambar 11. Vaksinasi

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    31/34

    anak dengan mengurangi morbiditas sampai >/0+ salah satunya memperke&il resiko

     penyebaran diseminata dan berat seperti meningitis TB yang dapat berakibat buruk 

     pada perkembangan otak anak dan bisa menyebabkan kematian.

    3arena 1aksin BC% ini berupa kuman hidup+ maka tidak dapat diberikan

    kepada anak yang imunokompromais+ misalnya gii buruk+ terinfeksi HI@2I,.

    :III. PROGNOSIS (2,3)

    Prognosis TB anak dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu usia anak+ lamanya

    terinfeksi TB+ luasnya lesi yang ada+ status gii anak+ keadaan sosial ekonomi

    keluarga+ diagnosis dini+ adekuat atau tidaknya pengobatan dan adanya infeksi lain

    seperti morbili+ pertusis dan HI@.

    Pada pasien yang status imunnya baik+ pemberian O2T akan menanikan

    kesembuhan yang optimal. ;amun pada pasien yang imunokompromais

     prognosisnya menadi lebih buruk. Pada kasus'kasus resistensi obat+ khususnya

    terhadap isoniaid dan rifampisin+ angka kesembuhannya hanya $#0 bahkan kurang.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    32/34

    DAFTAR PUSTAKA

    . !i&hard . Behrman+ !obert -. 3liegman+ Hal B. 5enson. Tuber&ulosis.

    ,alam7 ;elson TeNtbook of Pediatri&s. disi ke'>. Philadelphia7 aundersJ

    "##/. h. 6$4'6>".

    ". Wiliam W Hay+ 5r.+ -yron 5. h. />"'/>/.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    33/34

    >. Tatalaksana Pasien Tuberkulosis. ,alam7 Pedoman ;asional Penanggulangan

    Tuberkulosis. disi ke'". ,epkes !I. "##>.

    4. -akmuri -+ . "##".

    #. Helmi -. . "##/.

    ". -ary . Wilson. T'Cell'Based 2ssay Helpful in ,iagnosing TB in Children.

    ,alam7 5ournal Wat&h Infe&tious ,iseases 5anuary /+ "##$.

    =.

  • 8/18/2019 Referat Tb Done

    34/34

    6. TB and Children ' ?a&ts 2bout Tuber&ulosis. ,alam7

    http7***.emro.*ho.intstb?a&ts'TBandChildren.htm ,iakses pada tanggal

    "A 5uni "##4.

    "#. -antouN test. ,alam7 http7en.*ikipedia.org*iki-antouN[test  pdate

    terbaru / 5uni "##4. ,iakses pada tanggal "A 5uni "##4.

    http://www.emro.who.int/stb/Facts-TBandChildren.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Mantoux_testhttp://www.emro.who.int/stb/Facts-TBandChildren.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Mantoux_test