Referat Sub Divisi MH

download Referat Sub Divisi MH

of 27

Transcript of Referat Sub Divisi MH

  • Referat Sub Divisi MHMakrofag pada kustaOleh :YenniPembimbing :Dr. Sri Vitayani Muchtar, SpKKProf.Dr.dr.Muh Dali Amiruddin,SpKK (K)

  • I.Pendahuluan Kustapenyakit kronik yang disebabkan oleh infeksi M.leprae Gerald A.Hansen tahun 1873 organisme intrasitoplasmik dalam makrofag dan sel schwann patogen intraseluler. Kusta tropis dan subtropis agen penyebabnya belum dapat dikultur secara in vitro.

  • Gambaran klinik derajat cell-mediated immunity (CMI). M.lepra jaringan saraf perifer (sel schwann), pembuluh darah kecil (sel endotelial dan pericytes) dan sistem monosit-makrofag.

  • II. Imunologi Makrofag 1. Secara umum Sistem Mononuclear phagocyte (MNP) berasal dari sumsum tulang sirkulasi jaringan menjadi makrofag.Triger sistem imun innate ada 2 langsung (direct) dan tidak langsung (indirect)

  • Imunitas seluler sistem T tymus Monosit/makrofag sel sentral dalam respon imun terhadap mycobacteria sel aksesoris penting untuk respon imun adaptive yang spesifik serta mediator penting pada respon imun innate teraktivasi sebagai respon terhadap sitokin (seperti interferon / IFN- ) yang dilepaskan oleh sel T

  • Sistem efferen aktivasi makrofag pada host resisten terhadap patogen obligat dan intraseluler fakultatif Aktivasi makrofag di tempat invasi M.leprae dengan destruksi dan mengeliminasi basil perlindungan terhadap penyakit sistem afferen makrofag berperan serta dalam regulasi respon imun oleh interaksi sel T untuk mempresentasikan antigen atau oleh sekresi mediator yang soluble

  • 2. Makrofag pada Kusta Beberapa studi meneliti fagositosis M.leprae oleh MNP manusia Menurut penelitian dasar seluler sebagai kemungkinan dari respon makrofag M.leprae memperlihatkan bentuk klinik-patologi yang berbeda tergantung dengan reaksi mitsuda

  • Sistem fagosit mononuklear (disebut juga sistem retikuloendotelial) terdiri dari monosit, makrofag dan prekursornya migrasi kejar konektif dan bertahan selama beberapa bulan sebagai histiosit yang terfiksasi rangsangan menjadi makrofag dengan aktivitas yang tinggi bentuk sel epiteloid tuberkuloid sel lepra atau virchowcytes lepromatous

  • A. Makrofag pada mekanisme imun tuberkuloid Spektrum tuberkuloid respon imun humoral yang rendah, imunitas seluler acquired (didapat) yang kuat Sel mediated imun (Cell Mediated Immunity/CMI) meningkat Th1 sebagai respon imun Suatu penelitian Th1 CD4 sel T tuberkuloid

  • Pasien mitsuda positif fagositosis M.leprae untuk melisiskan bakteri secara komplet Makrofag transformasi menjadi APC normal dengan informasi basil pada permukaannya dan memperkenalkan MHC class II yang menyebabkan sintesis IL-12 menstimulasi CD4 limfosit T (Th-1) mengghasilkan IL-2 dan IFN-

  • B. Makrofag pada mekanisme imun lepromatous

    Lepromatous respon imun humoral meningkat dan respon seluler yang rendah Makrofag pada lepromatous basil multiplikasi dalam sel lebih dari 300 M.leprae dalam satu makrofag membengkak (swells up) sepeti balon menyebar ingesting dan digesting vehicle M.leprae transportasi dalam aliran darah keseluruh tubuh M.leprae yang terdeposit dalam makrofag ruptur basil akan berkoloni dalam suatu lokasi, tumbuh dan menyebabkan lesi.

  • Fase awal lepromatous bentuk sel lepra modifikasi dari makrofag menua dan mati atau mati karena aksi dari CD8 limfosit T makrofag mitsuda negatif menghasilkan neoantigenik komplet new antigen presenting cells (NAPCs). NAPCs dan MHC class II mensekresi IL-4 merangsang imunitas humoral linked CD4 limfosit T (Th-2) Limfosit B teraktivasi sel plasma dan anti M.leprae serum antibodi diproduksi IL-1 dan TNF- (Tumor necrosis factor alpha).

  • Semua sitokin tersebut akan menyebabkan reaksi leprosy tipe 2 (ENL) dan jika sirkulasi yang kompleks, maka dapat terjadi leukocytoclastic vasculitis reaksi tipe 3 (Lucio phenomenon)lepromatous rentan terhadap M.leprae sitokin T-helper tipe 2 (Th2) ciri khas dari respon humoral

  • histopatologi kumpulan makrofag yang membesar dengan sitoplasma berbusa (foamy) foam cells atau sel lepra atau virchow cells disekitar folikel rambut, kelenjar keringat, gland sebaseus, pembuluh darah dan saraf

  • C. Makrofag pada kerusakan saraf Karakteristik leprosy keterlibatan saraf yang dihasilkan dari invasi sel schwann meliputi basil dalam phagosomenya (phagocytic vacuoles) dimana mereka bermultiplikasi sebagai proteksi dari antibodi dan makrofag Keterlibatan saraf sensorik, motorik dan fungsi autonom di saraf perifer Kehilangan fungsi sensorik pertama kali terjadi sering mempengaruhi

  • Basil lepra saraf melalui perineural dan pembuluh darah endoneural lamina basal endotel dan endoneurium dimakrofag sel schwann PGL-1 (phenolic glicolipid ) berikatan dengan 2 G pada laminin 2 (spesifik tampak pada sel schwann) berikatan di kompleks dystroglycan pada membran sel schwann endocytosed M.leprae selektif masuk kedalam sel schwann.

  • Saraf target imunologik antigen M.leprae pada permukaannya sebagai molekul major histocompatibility (MHC) class II. Mekanisme ini berperan pada kerusakan saraf paling sering tipe I (reaksi reversal) Pada lepra ekspresi molekul imunologik terjadi dipermukaan sel schwann potensial target untuk CD4+ cytotoxic sel T