Referat PMS
-
Upload
zul-achmad-fauzan-lubis -
Category
Documents
-
view
15 -
download
4
description
Transcript of Referat PMS
REFERATPenyakit Menular Seksual (PMS) Pembimbing dr. Bowo Wahyudi,
Sp.KK
Kepaniteraan Klinik FK UMJBagian Ilmu Kulit dan Kelamin
RSUD Banjar2015
St. Ulfa Fauzia P.E.I2010730162
PENDAHULUAN
Penyakit yang penularannya terutama
melalui hubungan seksual.
Disebabkan : Pasangan seksual aktif maupun
neonatus yang lahir dari ibu yang terinfeksi.
Kondisi yang paling sering ditemukan :
Infeksi gonorrhoeae, chlamydia, syphilis,
trichomoniasis, chancroid, herpes genital, HIV.
Dikenal sebagai : Penyakit Menular Seksual ( P M S ) / P H S
PENDAHULUAN
PMS : Penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual
Genitogenital Ano-genital
Oro-genital
Lokalisasi yang terjadi
Ekstra genital
Daerah genital
Penularan Kontak Seksual
Kontak Langsung : handuk, pakaian, termometer, dll
EPIDEMIOLOGI Kasus PMS pada
pekerja seks
komersil di
Indonesia
cenderung
meningkat dari
tahun ke tahun.
Yang menempati
urutan terbanyak
yaitu kasus
gonorrhoeae
37,4%, chlamydia
34,5%, dan
syphilis 25,2%.
ETIOLOGI
Bakteri Virus Protozoa Fungus Ektoparasit
ETIOLOGI
Patogen Penyakit menular seksual
1. Bakteri
Neisseria gonorrhoeae
Chlamydia trachomatis
Mycoplasma hominis
Ureaplasma urealyticum
Treponema pallidum
Gardnerella vaginalis
Donovania granulomatis
Urethritis, epididimitis, proktitis,
servicitis, perihepatitis, bartholinitis,
faringitis, conjunctivitis.
Uretritis, epididimitis, servisitis.
Proktitis, salphingitis,
limfomagranuloma venerum (hanya
C.trahomatis).
Sifilis.
Vaginitis.
Granuloma inguinale.
2. Virus
Herpes simplex virus
Herpes B virus
Human papilloma virus
Molluscum contagiosum virus
Human immunodeficiency virus
Herpes genitalis.
Hepatitis fulminan akut dan kronik.
Kondiloma akuminatum, papiloma
laring pada bayi.
Moluskum kontangiosum.
A.I.D.S (Aquired Immune Deficiency
Syndrome).
3. Protozoa
Trichomonas vaginalis Vaginitis, uretritis, balanitis,
balanopostitis.
4. Fungus
Candida albicansVulvovaginitis, balanitis,
balanopostitis.
5. Ektoparasit
Phthirus pubis
Sarcoptes scabieiVar.homiinis
Pedikulosis pubis
Skabies
INFEKSI GENITAL NONSPESIFIK Disebabkan oleh kuman nonspesifik. Peradangan di uretra, rektum, atau serviks Uretritis Nonspesifik (U.N.S), Infeksi Genital Nongonokok
(I.G.N.G) Insidens paling tinggi 2 : 1 Uretritis gonore Sosial ekonomi lebih tinggi,usia lebih tua, dan aktivitas
seksual yang tinggi. Pria > Wanita dan Heroseksual > Homoseksual Etiologi : Chlamydia trachomatis (50%), Ureaplasma
urealyticum dan Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Alergi, Bakteri.
GEJALA KLINIS
Pria Wanita-Timbul setelah 1 -3
minggu kontak seksual.
- Disuria Ringan
- Tidak enak diuretra
- Sering kencing
- Keluar duh tubuh
seropurulen
-Sering serviks
- Nyeri didaerah pelvis
- Disuria ringan
- Sering kencing
- keluarnya duh tubuh vagina
- Dispareunia
- Pemeriksaan (tanda-tanda
servisitis disertai folikel kecil
yang mudah berdarah).
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Sitologi Pemeriksaan biakan chlamydia (tehnik & biaya
tinggi serta perlu waktu 3-7hari. Baku emas. Tehnik mendeteksi antigen:
1. Direct fluorecent antibody (DFA)2. Enzyme immuno essay/enzyme linked immuno sorbent assay (EIA/ELISA)
Metode baru mendeteksi asam nukleat C.trachomatis. :1. Hibridisasi DNA Probe, dikenal dengan istilah Gen Probe.2. Ampifikasi asam nukleat.
PENGOBATAN Efektif adalah golongan tetrasiklin dan eritromisin.
Nama Obat Dosis
Tetrasiklin HCl 4x500 mg sehari selama 1 minggu atau 4 x 250
mg sehari selama 2 minggu.
Oksitetrasiklin 4 x 250 mg sehari selama 2 minggu.
Doksisiklin 2 x 100 mg sehari selama 7 hari.
Eritromisin Untuk penderita yang tidak tahan dengan
tetrasiklin, wanita hamil, atau berusia kurang
dari 12 tahun, 4 x 500 mg sehari selama 2
minggu.
Sulfa-trimetroprim 2x2 tablet sehari selama seminggu.
Azitromisin 1 gram dosis tunggal
Spiramisin 4x500 mg sehari selama 1 minggu
Ofloksasin 2 x 200 mg sehari selama 10 hari.
GONORE
• Etiologi Neisseria gonorrhoeae.
• Masa inkubasi: antara 2-5 hari.
• Gonore genital dan ekstragenital
• Gejala klinis:
Pria : disuria,Duh tubuh mukopurulen, & Orificium uretra
eksternum eritematosa, edema, dan ektropion.
Wanita : Duh tubuh serviks Purulen/mukopurulen, PID, Nyeri
perut bagian bawah, demam.
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan klinis
Pewarnaan gram
(ditemukan gonokokus gram negatif intra dan ekstra seluler)
Kultur(untuk
mengisolasi gonokok)
Tes definitifTes beta
laktamaseTes Thomson
Gonore ekstragenital
Pem penunjang penatalaksanaan
Orofaringitis :orofaring tampak eksudat mukopurulen
Konjungtivitis :fotofobia,konjungtiva bengkak dan merah, keluar eksudat
mukopurulen.
- Sediaan langsung pewarnaan gram- -kultur
- Tes definitif - Tes betalaktamase
- Tes thomson
Penisilin g prokain :4,8 jt unit+ 1g probenesid
Ampisilin dan amoksisilinSefalosporin250mg imSpektinomisin 2gr im
Kanamisin 2gr imTiamfenikol3,5gr oral
Kuinolon :levofloksasiin 250mg
SIFILIS Etiologi : treponema pallidum Menurut WHO dibagi menjadi:- Stadium dini: menular (1tahun sejak infeksi)
1. Stad.1: Khas “ulkus durum” & Pembesaran KGB inguinalis medial. Predileksi tersering (Pria: sulkus koronarius, wanita:
labia mayor&minor)
2. Stad.II: Anoreksia, pe BB, malaise, nyeri kepala, demam tidak tinggi, atralgia. Bentuk lesi (Roseola, papul & Pustula)
3.Stad.Rekuren : lesi : Monoresidive
4.Stad.Laten dini : tidak ada gejala
- Stadium Lanjut : tidak menular (setelah 1 tahun sejak infeksi)
1.Stad.Laten lanjut : sikatrik “Collar of Venus”
2.Stad.III : khas “Guma”
STADIUM SIFILIS
15
16
Sifilis sekunder
PENGOBATAN :• Non medikasi : Mitra seksual di terapi, dilarang
bersenggama selama pengobatan• Medikasi : Penisilin G prokain benzatin
- S I : 4,8 juta unit IM- S II : 4,8 juta unit- S III : 9,6 juta unit
PEMERIKSAAN :
1.Pemeriksaan Serologi : ,Wasserman, ART,RST,FTA,VDRL ,dan TPHA
2.Pemeriksaan Mikroskop lapangan gelap : treponema pallidum
PENGOBATAN :• Non medikasi : Mitra seksual di
terapi, dilarang bersenggama selama pengobatan
Medikasi : Dosis untuk penisilin G benzatin : S I : 4,8 juta unit IMS II : 4,8 juta unitSifilis Laten: 7,2 juta unitS III : 9,6 juta unit Safalosporin:sefaleksin 4x500mg slma 15 hariAzitromisin 500mg selama 10 hari
ULKUS MOLE (CHANCROID) Etiologi : Haemophilus ducreyi (Streptobacillus ducreyi). 3,6
Gejala klinis : Masa inkubasi 1-14 hari. Lesi Ulkus (khas: multiple, lunak, nyeri tekan, dasar kotor, mudah berdarah, tepi menggaung, kulit sekitarnya merah. Pembesaran kelenjar inguinal). 3,6
Pria (Preputium, glans penis, batang penis, frenulum dan anus)
wanita (vulva, klitoris, serviks, dan anus). 3
Pemeriksaan gram : Gram, Wright, Unna-Papanheim, atau Giemsa.
Biakan H. ducreyi (Mueller-Hinton )basil tersusun seperti barisan ikan
PENATALAKSAAN
1.Obat sistemik :a. Sulfatiazol 2-4grb. Streptpmisin 1gr 7-14 hari c. Azitromycin 1gr, dosis tunggald. Seftriakson 250 mg dosis tunggale.Siprofloksasin : 2 x 250 mg selama 3 hari
2. Obat Lokal : Kompres dengan larutan salin (NaCl 0,9%) 2xsehari selama 15 menit.
LIMFOGRANULOMA VENERIUM
Etiologi : Chlamydia trachomatis Gejala Klinis:
- Bentuk Dini: Sindroma inguinal (Pembesaran KGB inguinal medial dengan tanda radang )- Bentuk lanjut : Sindrom genital (Fibrosis pada KGB, Elephantiasis) , anorektal dan uretral.
Pemeriksaan penunjang:• Tes Frei: Pus penderita + garam fisiologi (pasteurisasi)
0,1 cc (IC) (+) Infiltrat berdiameter 0,5 cm• Test Ikatan komplemen: titer 1/60 (+)
PENATALAKSANAAN
Kombinasi sulfametoksazol 400 mg dan
trimetroprim 80 mg dosis sehari 2x2 tablet.
Pengobatan topical : kompres dengan larutan
permangasan kalikus 1/5.000 (Abses pecah)
GRANULOMA INGUINAL
Etiologi : Calymatobacterium granulomatis. laki-laki 2x dari pada wanita Gejala Klinis : timbul1-12 minggu, bintil-bintil
merah, tidak nyeri, letak: (Pria: penis, buah zakar, selangkangan. Wanita : vulva, vagina dan kulit di sekitarnya), Ulkus granulomatous, Hipertrofi, Nekrotik, kering.
Tetrasiklin drug of choice : dosis 500 mg , 4 x sehari selama 10-20 hari.
Pemeriksaan oenunjang :
Hapusan jaringan: Giemsa Wright Leishman/Gram (sel-sel mononuklear besar
(Donovon bodies )Biopsi
Tes serumInokulassiTes kulit
HERPES SIMPLEKS
Etiologi: virus herpes simpleks tipe 1(HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2)
Gejala klinis : HVS-1, orofasial, anak-anak. HVS-2, genital. Lesi primer (pria: glans penis atau preputium, wanita: serviks, dan vulva).
3 minggu disertai gejala sistemik (demam, malaise, anoreksia, dan dapat ditemukan Pembengkakan KGB).
Vesikel yang berkelompok
PEMERIKSAAN:
Mikroskopi langsung Tzanck Smear, pewarnaan Giemsa atau Wright: sel acantholytic keratinosit atau sel raksasa multinuklear keratinosit acantholytic raksasa (Positif).
Kultur : menentukan serotipe HSV PCR (Polymerase Chain Reaction):
Mendeteksi DNA HSV
Pengobatan
-Edukasi- Asiklofir oral : (primer 5 x 200 mg/hari Selama 7 hari)- Larutan Antiseptik : kumur-kumur dan rendam (genital)
TRIKOMONIASIS
Etiologi : Trichomonas vaginalisGejala : Dinding vagina (sekret seropurulen ,berbau tidak enak(malodorus) ,dan berbusa., tampak kemerahan dan sembab.
Diagnosis pem penunjang :Pewarnaan Giemsa, Pewarnaan akridin oranye, Leishman, Gram dan papanicolau
Pengobatan :- Hidrogen peroksida 1-2% dan larutan asam laktat 4%- Sistemik Metrodinazol : dosis tunggal 2 grx 500 mg/hr selama 7 hariPengobatan terhadap pasangan seksualnya”pingpong phenomen”Jgn mlakukan hub seksual slm pgbtn
VAGINOSIS BAKTERIAL
• Etiologi : Gardnerella vaginalis• Gejala: Discharge abu-abu – kekuningan,
Khas “Bau amis (Fish odor)”, gatal ,panas,terbakar,kemerahan,edema
• disekitar dan luar vagina, disuria.
•Diagnosis berdasarkan kriteria Amsel:
1. Abnormal gray discharge2. PH > 4,53. Test amine : (+) KOH 10%4. Clue cells > 20% sediaan basah
Pengobatan : Metronidazole 500 mg 2xsehari (7 hari)
Tinidazol 2x 500 mg selama 5 hariKlindamisin 300mg 2x300mg slm 7 hari
KONDILOMA AKUMINATA
DEFINISI : Penyakit IMS disebabkan human papillomavirus
(HPV) tipe tertentu dengan kelainan berupa fibroepitelioma di kulit dan mukosa
SINONIM : kutil kelamin, jengger ayam, genital warts
ETIOLOGI : - HPV tipe 6 dan 11 menyebabkan genital warts
- HPV tipe 16, 18, 31 displasia genital berat dan karsinoma
28
Pemeriksaan penunjang1. Tes asam asetat 5 %2. Kolposkopi 3. Pemeriksaan histopatologi 4. Papaniculaou smears 5. Deteksi DNA HPV komersial dan
PCR
MANIFESTASI KLINIS
Masa inkubasi : 1 -8 bulan HPV masuk melalui
mikrolesi Dapat mengenai
ekstragenital Terdapat 3 bentuk :
akuminata, papul, datar
29
PENGOBATAN Kemoterapi :
Tingtur podofilin 10 – 25%, 2 x seminggu sampai lesi hilang. Kontraindikasi pada wanita hamil.
Podofilitoksin 0,5 %. Dioleskan 2 x sehari, 3 hari Asam trikloroasetat (TCA) 50 %, seminggu sekali.
Boleh untuk wanita hamil. Krim 5-fluorourasil 1-5 %, setiap hari sampai lesi
hilang. Untuk lesi di meatus uretra. Tindakan bedah :
Bedah skalpel Bedah listrik : elektrodesikasi/elektrokauterisasiBedah beku (N2 cair, N2O cair)Bedah laser CO2
Interferon : intramuskular, intra lesi atau krim Imunomodulator : lesi luas dan resisten pengobatan
30
HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immunodeficiency Sydrome) adalah kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang termasuk ke dalam family retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.
Etiologi
Human Immunodeficiency Virus (HIV).HIV terdiri atas HIV-1 dan HIV-2 terbanyak
karena HIV-1. Partikel HIV terdiri atas dua untaian RNA dalam inti protein yang
dilindungi envelope lipid asal sel hospes.
PATOGENESIS Ada beberapa tahap :
Infeksi primer
Sindrom retroviral akut ( Window period viral load ↑↑ )
Gejala menghilang – infeksi kronik (asimtomatik)
Infeksi HIV / AIDS (simtomatik)32
VIRAL LOAD DEFINISI : KADAR HIV DALAM PLASMA DARAH PENILAIAN : VIRAL LOAD ⇈ NILAI CD4 ⇊
WINDOW PERIOD Masa dimana pemeriksaan tes serologik
untuk antibodi HIV masih menunjukkan hasil negatif sementara sebenarnya virus sudah berjumlah banyak dalam darah penderita
Viral load ⇈ pada periode ini Lama periode ini: 4 – 8 minggu pasca
infeksi
33
GEJALA KLINIS
Tingkat 1 simptomatikTingkat 2 dini : BB menurun, ispa berulang, kelainan
mulut dan kulitTingkat 3 menengah: penurunan BB yang >10%, diare
kronikDemam >1bln,kandidosis,hairy leukoplakia,TB,infeksi
bakterial
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:CD4,CD8ELISA
Western blot
KRITERIA DIAGNOSIS
Seseorang dinyatakan terinfeksi HIV apabila dengan pemeriksaan laboratorium terbukti terinfeksi HIV, baik dengan metode pemeriksaan antibody atau pemeriksaa untuk mendeteksi adanya virus di dalam tubuh.
Diagnosis AIDS untuk kepentingan surveilans ditegakkan apabila terdapat infeksi oportunistik atau limfosit CD4+ kurang dari 200 sel/mm3.
TATALAKSANA UMUM
a. Terapi utk menekan replikasi virus HIV dengan ARV
b. Terapi utk mengatasi berbagai penyakit infeksi & kanker yg menyertai HIV/AIDS seperti jamur, TB, hepatitis, sarcoma Kaposi, limfoma, dsb
c. Terapi suportif yaitu makanan yg mempunyai nilai gizi yg lebih baik & terapi pendukung lain seperti dukungan agama serta tidur cukup & menjaga kebersihan.
Obat ARV direkomendasikan:- kriteria diagnosis AIDS atau
menunjukkan gejala yang sangat berat, tanpamelihat jumlah limfosit CD4+. –
- asimtomatik dengan limfosit CD4+ <200 sel/mm3.
Obat Anti-Retroviral terdiri dari beberapa golongan seperti Nucleoside reverse transcriptase inhibitor,
Nucleotide transcriptase inhibitor, Non-bucleoside reverse transcriptase inhibitor dan
inhibitor protease.
TERIMA KASIH