REFARAT Herpes Zoster

download REFARAT Herpes Zoster

of 22

Transcript of REFARAT Herpes Zoster

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Herpes zoster adalah radang kulit akut dan setempat, terutama terjadi pada

    orang tua yang khas ditandai dengan adanya nyeri radikuler unilateral serta timbulnya

    lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal

    maupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis. Infeksi ini merupakan

    reaktivasi virus varisela-zoster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam bentuk 

    laten setelah infeksi primer oleh virus.1

    Herpes zoster mencerminkan kemunculan kembali virus varisela zoster dari

    tempat persembunyiannya di suatu ganglion saraf.2

    Herpes zoster disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), ! mempunyai

    kapsid yang tersusun dari 1"2 subunit protein dan berbentuk simetri ikosehedral

    dengan diameter 1## nm. irion lengkapnya berdiameter 1$#-2## nm dan hanya

    virion yang berselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dengan cepat

    dapat dihancurkan oleh bahan organik, deterjen, enzim proteolitik, panas, dan

    lingkungan pH yang tinggi.1

    %eaktivasi virus varicella-zoster yang dormant didalam ganglion sensorik 

    radiks dorsalis yang sering terjadi selama beberapa dekade setelah paparan a&al

    terhadap virus dalam bentuk varicella 'cacar(, menghasilkan herpes zoster 'shingles(.)

    *eskipun biasanya herpes zoster ini dapat sembuh dengan sendiriya 'self limiting

    1

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    2/22

    disease(, herpes zoster dapat berkembang menjadi jauh lebih serius, di samping itu,

    kasus-kasus akut sering menyebabkan postherpetic neuralgia '+H(.)

    irus varisela-zoster bersifat identik, kedua penyakit tersebut merupakan

    akibat dari perbedaan respons pejamu. Infeksi varisela sebelumnya dipercaya

    memberi imunitas seumur hidup terhadap varisela. ntibodi yang diinduksi oleh

    vaksin varisela menetap selama minimal 2# tahun. !oster terjadi dengan adanya

    antibodi netralisasi terhadap varisela.+eningkatan dalam titer antibodi varisela dapat

    terjadi pada pasien penderita infeksi HI.

    +embentukan imunitas yang diperantarai sel yang spesifik terhadap virus

    varisela-zoster merupakan hal penting untuk penyembuhan, baik varisela maupun

    zoster. *unculnya interferon lokal juga dapat berkontribusi terhadap penyembuhan. 

    Herpes zoster terdapat di seluruh dunia. !oster terjadi secara sporadis,

    terutama pada orang de&asa dan tidak ada prevalensi musiman. 1#-2#/ orang

    de&asa akan mengalami setidaknya satu kali serangan zoster selama hidupnya,

     biasanya setelah usia $# tahun. Infeksi melalui kontak langsung lebih jarang terjadi

     pada zoster, mungkin karena virus tidak ada disaluran pernafasan atas pada kasus

    tipikal. +asien zoster dapat merupakan sumber varicela pada anak yang rentan. 

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. DEFINISI

    2

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    3/22

    Herpes zoster adalah radang kulit akut dan setempat yang berhubungan

    dengan reaktivasi aricella !oster irus '!(1,$

    , terutama terjadi pada orang tua

    yang khas ditandai dengan adanya nyeri radikuler unilateral serta timbulnya lesi

    vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal

    maupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis.1  Infeksi ini

    merupakan reaktivasi virus varisela-zoster dari infeksi endogen yang telah

    menetap dalam bentuk laten didalam ganglia sensoris, setelah sebelumnya

    terpapar dengan varicella.1,"

    +enyakit ini disebut juga dampa, cacar ular.0

    B. EPIDEMIOLOGI

    Herpes zoster terdapat di seluruh dunia. !oster terjadi secara sporadis,

    terutama pada orang de&asa dan tidak ada prevalensi musiman. 1#-2#/ orang

    de&asa akan mengalami setidaknya satu kali serangan zoster selama hidupnya,

     biasanya setelah usia $# tahun. Infeksi melalui kontak langsung lebih jarang

    terjadi pada zoster, mungkin karena virus tidak ada disaluran pernafasan atas

     pada kasus tipikal. +asien zoster dapat merupakan sumber varicela pada anak 

    yang rentan. 

    +enyebarannya sama seperti varisela. +enyakit ini, seperti yang

    diterangkan dalam definisi, merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah

     penderita mendapat varisela. adang-kadang varisela ini berlangsung subklinis.

    3

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    4/22

    etapi ada pendapat yang menyatakan kemungkinan transmisi virus secara

    aerogen dari pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster."

    C. ETIOPATOGENESIS

    irus varisela-zoster secara morfologi identik dengan H3. irus ini tidak 

    mempunyai reservoir he&an. irus memperbanyak diri di kultur jaringan

    embrionik manusia dan menghasilkan badan inklusi intranukleus tipikal.

    +erubahan sitopatik bersifat lebih fokal dan menyebar jauh lebih lambat daripada

    yang disebabkan oleh H3. irus infeksius tetap terkait sel secara kuat, dan

    serangkaian perkembangbiakan virus lebih mudah terjadi melalui sel-sel yang

    terinfeksi daripada melalui cairan kultur jaringan.

    irus yang sama menyebabkan cacar air dan zoster. Isolasi virus dari

    vesikel pasien cacar air atau zoster menunjukkan tidak ada variasi genetik yang

    signifikan. Inokulasi cairan vesikel zoster ke tubuh anak-anak menyebabkan

    cacar air.

    4

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    5/22

    irus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion

    kranialis. elainan kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat dengan

    daerah persarafan ganglion tersebut. adang-kadang virus ini juga menyerang

    ganglion anterior, bagian motoric kranialis sehingga memberikan gejala-gejala

    gangguan motorik.0

    4esi kulit zoster secara histopatologi identik dengan lesi varisela. 5uga

    terdapat inflamasi akut pada saraf sensoris dan ganglia. 3ering hanya satu

    ganglion yang terlibat. 6iasanya distribusi lesi pada kulit berhubungan erat

    dengan derah inervasi suatu ganglion akar dorsal. 

    Imunitas yang lemah dipercaya menyebabkan terjadinya replikasi virus di

    ganglion sehingga menimbulkan inflamasi dan nyeri yang hebat. irus berjalan

    menuruni saraf ke kulit dan menginduksi pembentukan vesikel. Imunitas yang

    diperantarai sel mungkin adalah pertahanan penjamu yang paling penting dalam

    menahan virus varisela-zoster. %eaktivasi bersifat sporadis dan jarang kambuh. 

    D. GAMBARAN KLINIS

    7ejala prodromal herpes zoster biasanya berupa rasa sakit dan parestesi

     pada dermatom yang terkena. 7ejala ini terjadi beberapa hari menjelang

    keluarnya erupsi. 7ejala konstitusi, seperti sakit kepala, malaise, dan demam,

    terjadi pada $/ penderita 'terutama pada anak-anak( dan timbul 1-2 hari sebelum

    terjadi erupsi.1

     yeri bisa dirasakan terus-menerus maupun intermitten. 8an seringkali

    disertai dengan nyeri tekan dan hiperestesia pada daerah kulit yang terkena.

    5

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    6/22

     yeri pre-erupsi pada herpes zoster dapat mensimulasikan pleurisy, infark 

    myocard, ulcer duodenum, kolesistitis, kolik renal atau kolik bilier, appendicitis,

     prolaps diskus intervertebralis, ataupun glaucoma akut, ini dapat menyebabkan

    misdiagnosis yang serius." 8emam, sakit kepala, dan malaise juga dapat terjadi

     pada fase prodromal.$

     yeri prodromal jarang ditemukan pada orang yang sistem imunnya baik 

    dengan usia diba&ah )# tahun. 6eberapa pasien mengalami akut neuralgia

    segmental tanpa pernah berkembang menjadi erupsi kutaneus, ini disebut dengan

     Zoster sine herpete."

    7ambaran yang paling khas pada herpes zoster adalah erupsi yang

    lokalisata dan hampir selalu unilateral. 5arang erupsi tersebut mele&ati garis

    tengah tubuh. 9mumnya lesi terbatas pada daerah kulit yang dipersarafi oleh

    salah satu ganglion saraf sensorik.1

    :rupsi mulai dengan makulopapula eritematous. 12-2 jam kemudian

    terbentuk vesikula yang dapat berubah menjadi pustula pada hari ke-). 3eminggu

    sampai 1# hari kemudian, lesi mengering menjadi krusta. rusta ini dapat

    menetap selama 2-) minggu. 1

    eluhan yang berat biasanya terjadi pada penderita usia tua. +ada anak-

    anak 'jarang(, hanya timbul keluhan ringan dan erupsinya cepat menyembuh.

    %asa sakit segmental pada penderita usia lanjut dapat menetap, &alaupun

    krustanya sudah menghilang. 1

    *enurut daerah penyerangannya dikenal ; 1

    1. Herpes zoster oftalmika ; menyerang dahi dan sekitar mata2. Herpes zoster servikalis ; menyerang pundak dan lengan

    ). Herpes zoster torakalis ; menyerang dada dan perut

    . Herpes zoster lumbalis ; menyerang bokong dan paha

    $. Herpes zoster sakralis ; menyerang sekitar anus dan genitalia

    6

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    7/22

    ". Herpes zoster otikum ; menyerang telinga

    7angguan pada nervus fasialis dan otikus dapat menimbulkan 3indrom

    %amsay-Hunt dengan gejala paralisis otot-otot muka '6ell

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    8/22

    F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    3ecara laboratorik pemeriksaan sediaan apus secara zanck membantu

    menegakkan diagnosis dengan menemukan sel datia berinti banyak= demikian

     pula pemeriksaan cairan vesikula atau material biopsi dengan mikroskop

    elektron, serta tes serologik.1

    9ji laboratorium untuk ! meliputi;)

    a. 9ji 8irect fluorescent antibody '8>( terhadap cairan vesikular atau lesi

    kornea

     b. 9ji +olymerase chain reaction '+?%( terhadap cairan vesikular, lesi kornea,

    atau darah

    c. 9ji zanck smear terhadap cairan vesicular terhadap cairan vesikular

    'sensitifitas dan spesifitas lebih rendah daripada 8> dan +?%()

    +ada pe&arnaan apusan kerokan atau s&ab yang diambil dari dasar 

    vesikel 'apusan zanck(, terlihat sel-sel raksasa multinukleus. Ini tidak terdapat

     pada vesikel non herpetik. ntigen virus intraseluler dapat dilihat dengan

     pe&arnaan fluoresens pada apusan yang sama.

    +rosedur diagnostik cepat secra klinis berguna untuk virus vrisela-zoster.

    ntigen spesifik virus atau 8 virus dapat dideteksi pada cairan vesikel, pada

    kerokan kulit, atau pada materi biopsi. Herpesvirus dapat dibedakan dari dari

     po@virus melalui penampakan morfologis partikel pada cairan vesikular yang

    diperiksa menggunakan mikroskop elektron. 

    8

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    9/22

    irus dapat diisolasi dari cairan vesikel pada a&al perjalanan penyakit

    dengan mengkultur sel manusia selama )-0 hari. irus varisela-zoster didalam

    cairan vesikel bersifat sangat labil, dan sel kultur harus diinokulasi sesegera

    mungkin.

    enaikan titer antibodi spesifik dapat dideteksi dalam serum pasien

    melalui berbagai tes, meliputi antibodi fluoresens dan enzyme immunoassay.

    +emilihan pemeriksaan yang digunakan bergantung pada tujuan pemeriksaan dan

    fasilitas laboratorium yang tersedia. Imunitas yang diperantarai sel bersifat

     penting, tetapi sulit dipertunjukkan. 

    G. DIAGNOSIS BANDING

    8iagnosis +enyakit Herpes !oster sangat jelas, karena gambaran

    klinisnya memiliki karekteristik tersendiri. 6eberapa penyakit kulit yang

    memiliki gambaran gejala yang hampir sama dengan herpes zoster adalah;

    1( Herpes 3impleks

    Herpes 3impleks adalah suatu lesi akut berupa vesikel berkelompok di

    atas daerah yang eritema, dapat satu atau beberapa kelompok terutama pada

    atau dekat sambungan mukokutan.A Herpes simpleks adalah infeksi akut yang

    9

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    10/22

    disebabkan oleh virus herpes simpleks 'virus herpes hominis( tipe I atau tipe

    II yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang

    sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi

    dapat berlangsung baik primer maupun rekurens.B

    +enyakit ini tersebar kosmopolit dan menyerang baik pria maupun &anita

    dengan frekuensi yang tidak berbeda. Infeksi primer oleh virus herpes

    simpleks '.H.3( tipe I biasanya dimulai pada anak-anak, sedangkan infeksi

    H3 tipe II biasanya dapat terjadi pada dekade 2 atau ), dan berhubungan

    dengan peningkatan aktivitas seksual.  H3 tipe I dan II merupakan virus

    8. +embagian tipe I dan II berdasarkan karakteristik pertumbuhan pada

    media kultur, antigenik marker, dan lokasi klinis 'tempat predileksi(.B

    &itan penyakit didahului rasa gatal, rasa terbakar dan eritema selama

     beberapa menit sampai beberapa jam, kadang-kadang timbul nyeri saraf. +ada

    infeksi primer gejala-gejala lebih berat dan lebih lama jika dibandingkan

    infeksi rekuren, yaitu berupa malaise, demam, dan nyeri otot. :floresensinya

     berupa vesikel-vesikel miliar berkelompok, jika pecah membentuk ulkus yang

    dangkal dengan kemerahan pada daerah disekitarnya.A

    Infeksi H3 ini berlangsung dalam ) tingkat.

    a. Infeksi primer 

    10

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    11/22

    empat predileksi H3 tipe 1 di daerah pinggang keatas terutama didaerah

    mulut dan hidung, biasanya dimulai pada usia anak-anak, inokulasi dapat

    terjadi secara kebetulan, misalnya kontak kulit pada pera&at, dokter gigi,

    atau pada orang yang sering menggigit jari 'herpetic &hit-lo&(. irus ini

     juga sebagai penyebab herpes ensefalitis. Infeksi primer oleh H3 tipe II

    mempunyai tempat predileksi didaerah pinggang ke ba&ah, terutama

    didaerah genital, juga dapat menyebabkan herpes meningitis dan infeksi

    neonatus.B

    8aerah predileksi ini sering kacau karena adanya cara hubungan seksual

    seperti oro-geni-tal, sehingga herpes yang terdapat didaerah geni-tal

    kadang-kadang disebabkan oleh H3 tipe I sedangkan di daerah mulut dan

    rongga mulut dapat disebabkan oleh H3 tipe II.B

    Infeksi primer berlangsung lebih lama dan lebih berat, kira-kira ) minggu

    dan sering disertai gejala sitemik, misalnya demam, malaise, dan anoreksia,

    dan dapat ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening regional.B 

    elainan klinis yang dijumpai berupa vesikel yang bekelompok diatas kulit

    yang sembab dan eritematosa, berisi cairan jernih dan kemudian menjadi

    seropurulen, dapat menjadi krusta dan kadang-kadang mengalami ulserasi

    yang dangkal, biasanya sembuh tanpa sikatriks. +ada perabaan tidak 

    terdapat indurasi. adang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga

    11

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    12/22

    memberi gambaran yang tidak jelas. 9mumnya didapati pada orang yang

    kekurangan antibody virus herpes simpleks. +ada &anita ada laporan yang

    mengatakan bah&a A#/ infeksi H3 pada genitalia eksterna disertai

    infeksi pada serviks.B

     b. Infeksi laten

    >ase ini berarti pada penderita tidak ditemukan gejala klinis, tetapi H3

    dapat ditemukan dalam keadaan tidak aktif pada ganglion dorsalis.B

    c. Infeksi rekurens

    Infeksi ini berarti H3 pada ganglion dorsalis yang dalam keadaan tidak 

    aktif, dengan mekanisme pacu menjadi aktif dan mencapai kulit sehingga

    menimbulkan gejala klinis. *ekanisme pacu ini dapat berupa trauma fisik 

    'demam, infeksi, kurang tidur, hubungan seksual, dan sebagainya(, trauma

     psikis 'gangguan emosional, menstruasi(, dan dapat pula timbul akibat

     jenis makanan dan minuman yang merangsang.B

    7ejala klinis yang timbul lebih ringan dari pada infeksi primer dan

     berlangsung kira-kira 0 sampai 1# hari. 3ering ditemukan gejala prodromal

    local sebelum timbul vesikel berupa rasa panas, gatal, dan nyeri. Infeksi

    rekurens ini dapat timbul pada tempat yang sama 'loco( atau tempat

    lainCtempat di sekitarnya 'non loco(.B

    2( arisela

    arisela adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varisela dengan gejala

    dikulit dan selaput lender berupa vesikula dan disertai dengan gejala

    konstitusi.A  arisela adalah infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang

    menyerang kulit dan mukosa, manifestasi klinis didahului gejala konstitusi,

    12

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    13/22

    kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi dibagian sentral tubuh. +enyebab

    varisela adalah varisela-zoster virus '!(. +enamaan tersebut memberi

     pengertian bah&a infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit varisela,

    sedangkan reaktivasi menyebabkan herpes zoster.1#

    *asa inkubasi penyakit ini berlangsung 1 sampai 21 hari 'rata-rata 1

    hari(.A,1# 7ejala klinis dimulai dengan gejala prodromal, yakni demam yang

    tidak terlalu tinggi, malaise dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya

    erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam &aktu beberapa jam berubah

    menjadi vesikel. 6entuk vesikel ini khas mirip tetesan air embun 'tear drops(

    di atas dasar yang eritematosa. esikel akan berubah menjadi keruh

    menyerupai pustule kemudian menjadi krusta. 3ementara proses ini

     berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru sehingga pada satu saat tampak 

    gambaran polimorf.1#+enyebaran utama didaerah badan, kemudian menyebar secara sentrifugal

    ke &ajah dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lender mata, mulut,

    dan saluran nafas bagian atas. 5ika terdapat infeksi sekunder terjadi

    13

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    14/22

     pembesaran kelenjar getah bening regional. +enyakit ini biasanya disertai

    gatal.1#

    )( Impetigo esikobulosa

    Impetigo vesikobulosa atau disebut juga impetigo bulosa disebabkan oleh

    3tap.aureus. 8imana tempat predilesinya yaitu di aksila, dada dan punggung.

    3ering bersama-sama miliaria. erdapat pada anak dan orang de&asa.

    elainan kulit berupa eritema, bula dan bula hipopion. adang kadang &aktu

     penderita datang berobat, vesikelCbula telah memecah sehingga yang tampak 

    hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa.11

    H. PENATALAKSANAAN

    1. opikal

    3elama fase akut, pemberian kompres dingin dan lotion calamine dapat

    meringankan gejala lokal dan mempercepat pengeringan lesi." erapi sistemik 

    simtomatik, misalnya pemberian analgetik untuk mengurangi neuralgia. 8apat

     pula ditambahkan neurotropik; vitamin 61 , 6" ,dan 612. ntibiotik diberikan

     bila ada infeksi sekunder."

    14

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    15/22

    • 4okal ; diberi bedak losio calamin dapat di berikan untuk mengurangi

    rasa tidak enak dan mengeringkan lesi vesikuler 2. ntiviral

    ujuan terapi pada pasien herpes zoster adalah untuk membatasi durasi

    dan tingkat keparahan nyeri dan ruam pada dermatom, mencegah timbulnya

    lesi ditempat lain, serta mencegah terjadinya +H '+ost Herpetic euralgia(."

    Dbat antivirus terbukti menurunkan durasi lesi herpes zoster dan derajat

    keparahan nyeri herpes zoster akut. :fektivitasnya dalam mencegah +H

    masih kontroversial.

    0

    iga antivirus oral yang disetujui oleh >8 untuk terapi herpes zoster 

    adalah famsiklovir, valasiklovir hidrokhlorida, dan asiklovir. +ada pasien

    normal, antivirus famsiklovir )@1### mg atau asiklovir $@A## mg diberikan

    sebelum 02 jam a&itan lesi selama 0 hari.0

    +enggunaan glukokortikoid dengan antivirus untuk terapi herpes zoster 

    masih kontroversial. Ealaupun penelitian 'percobaan kontrol( telah

    menunjukkan manfaat dari prednisoneCprednisolon seperti meringankan nyeri

    akut, meningkatkan kinerja aktivitas sehari-hari, mempercepat proses

     penyembuhan, dan dalam satu studi tetapi tidak dalam studi yang lain,

    mempercepat terjadinya penyembuhan total. +enambahan glukokortikoid pada

    terapi dengan anti virus belum terbukti bisa mengurangi resiko timbulnya

    neuralgia postherpetic. arena sifat imunosupresif glukokortikoid,

    glukokortikoid tidak boleh diberikan untuk herpes zoster tanpa terapi antivirus

    secara bersamaan. 7lukokortikoid harus dihindari pada pasien dengan

    hipertensi, diabetes mellitus, ulkus peptikum, atau osteoporosis= perhatian

    15

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    16/22

    khusus diperlukan pada pasien lanjut usia karena beresiko terkena efek 

    samping yang serius. +rednison digunakan untuk pengobatan terhadap

    komplikasi 33+ karena herpes zoster, seperti vasculopathy atau 6ell

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    17/22

    dengan nyeri yang ringan. Dpioid seperti oksikodon digunakan untuk nyeri

    yang lebih berat. +atch 4idocaine mengurangi nyeri pada herpes zoster, patch

    ini diaplikasikan ke kulit yang intak saja, tidak boleh diaplikasikan ke area

    lesi.12

    +asien dengan nyeri akut ringan menunjukkan respon baik terhadap I3

    'setosal, piroksikam, ibuprofen, diklofenak(, atau analgetik non opioid

    'parasetamol, tramadol, asam mefenamat(. adang-kadang dibutuhkan opioid

    'kodein, morfin, atau oksikodon( untuk pasien dengan nyeri kronik hebat.

    0

     +engobatan yang umumnya digunakan untuk terapi nyeri akut pada

    Herpes zoster.12

    +engobatan 8osis+enyesuaian

    8osis

    8osis

    *aksimum:fek 3amping

    nalgesik Dpioid dan on Dpioid

    Dksikodon

    $mg setiap

    jam'sesuai

    kebutuhan

    Csaat

    nyeri(

     aikkan $ mg @ sehari, setiap 2

    hari sesuai

    toleransi

    idak spesifik,

    tapi seharusnyatidak lebih dari12# mgChari,

    kecuali dengan

    konsultasi pada

    spesialis nyeri

    *engantuk, pusing,

    konstipasi,

    mual, muntah

    ramadol

    $# mg satu

    atau dua @

    sehari

     aikkan $#-

    1##mg perharidalam dosis

    terbagi, setiap 2

    hari sesuai

    toleransi

    ## mgChari=)## mg Chari

     pada pasien usia

    G0$ th

    *engantuk, pusing,

    konstipasi,

    mual, muntah

    7lukokortikoid

    +rednison "# mgChari

    selama 0

    hari,kemudian

    turunkan

     one "# mgChari 8istress

    gastrointestin

    al,mual,

    muntah,

    17

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    18/22

    )# mgChari

    selama 0

    hari,kemudian

    turunkanmenjadi

    1$ mgChari

    selama 0

    hari

     perubahan

    mood, edema,intoleransi

    glukosa, peningkatan

    tekanan darah

    ntikonvulsan

    7abapentin

    )## mg

    sebelum

    makan

    'saat&aktu

    tidur( atau1##-

    )##mg ) @

    sehari

     aikkan 1##-

    )## mg ) @sehari, setiap 2

    hari sesuasitoleransi

    )"## mgChari

    *engantuk,

     pusing,ataksia,

    edema perifer 

    +regabalin

    $ mg

    sebelum

    tidur 'saat&aktu

    tidur( atau

    0$ mg 2 @sehari

     aikkan 0$ mg2 @ sehari, setiap

    ) hari sesuai

    toleransi

    "## mgChari

    *engantuk, pusing,

    ataksia,

    edema perifer 

    nti depresan tricyclic

     ortriptyline

    2$ mg

    sebelumtidur 'saat

    &aktu

    tidur(

     aikkan 2$mgChari, setiap

    2-) hari sesuai

    toleransi

    1$# mg per hari

    *engantuk,

    mulut kering,

     pengliatankabur,

    enaikan

     berat badan,retensi urin

    erapi opikal

    4idocaine patch '$/(

    Dne patch,diaplikasik 

    an ke kulityang intak 

    saja, 12

     jamChari

     one 3atu patch setiap12 jamChari

    Iritasi lokal=kalau

    sistemik,absorpsi

    dapat

    menyebabkankantuk dan

    18

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    19/22

     pusing.

    abel 2. erapi nyeri akut pada Herpes zoster 

    +enggunaan 7lukokortikoid masih kontroversi, karena glukokortikoid seringkali

    dihubungkan dengan kejadian yang merugikan pada pasien dengan usia lanjut.12

    I. PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

    +rognosis herpes zoster pada orang muda dan anak-anak umumnya baik.A

     euralgia pascaherpetic dapat timbul pada umur di atas # tahun, persentasenya

    1#-1$/. *akin tua penderita makin tinggi persentasenya.0

    +ada penderita tanpa disertai defisiensi imunitas biasanya tanpa

    komplikasi. 3ebaliknya pada yang disertai defisiensi imunitas, infeksi HI,

    keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi. esikel sering menjadi

    ulkus dengan jaringan nekrotik.0

    +ada herpes zoster oftalmikus dapat terjadi berbagai komplikasi,

    diantaranya ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, korioretinitis, dan neuritis

    optik.0

    +aralisis motorik terdapat pada 1-$/ kasus, yang terjadi akibat penjalaran

    virus secara per kontinulatum dari ganglion sensorik ke system saraf yang

     berdekatan. +aralisis biasanya timbul dalam 2 minggu sejak a&itan munculnya

    lesi. 6erbagai paralisis dapat terjadi, misalnya urinaria, dan anus. 9mumnya akan

    sembuh spontan. Infeksi juga dapat menjalar ke alat dalam, misalnya paru, hepar,

    dan otak.0

     

    19

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    20/22

    BAB III

    KESIMPULAN

    Herpes zoster adalah radang kulit akut dan setempat, terutama terjadi pada

    orang tua yang khas ditandai dengan adanya nyeri radikuler unilateral serta timbulnya

    lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal

    maupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis. Infeksi ini merupakan

    reaktivasi virus varisela-zoster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam bentuk 

    laten setelah infeksi primer oleh virus.1

    7ejala prodromal herpes zoster biasanya berupa rasa sakit dan parestesi pada

    dermatom yang terkena. 7ejala ini terjadi beberapa hari menjelang keluarnya erupsi.

    7ambaran yang paling khas pada herpes zoster adalah erupsi yang lokalisata dan

    hampir selalu unilateral.  :rupsi mulai dengan makulopapula eritematous. 12-2 jam

    kemudian terbentuk vesikula yang dapat berubah menjadi pustula pada hari ke-).

    3eminggu sampai 1# hari kemudian, lesi mengering menjadi krusta. rusta ini dapat

    menetap selama 2-) minggu.   1 +rognosis herpes zoster pada orang muda dan anak-

    anak umumnya baik.A

    20

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    21/22

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Harahap *. Infeksi irus, Ilmu Penyakit Kulit , Hipokrates, 5akarta = 2###. Hal.

    B2

    2. 7raham-6ro&n %, 6ourke 5, ?unliffe , Dermatologi dasar untuk Praktik klinik .

    +enerbit 6uku kedokteran :7?, 5akarta = 2##A Hal. 222

    ). 5anniger, ? ,. 2#1$.  Herpes Zoster t 9%4;

    http;CCemedicine.medscape.comCarticleC 11)2"$-overvie&sho&allv  '8iakses

     pada tanggal 2) >ebruari 2#1"(

    . 6rooks 7>, 6utel 53, *orse 3. *ikrobiologi edokteran 5a&etz, *enick, J

    delberg. 2) ed. +enerbit 6uku edokteran :7?, 5akarta = 2#1#. Hal. A

    $. Eolff , 5ohnson % ,  Fitpatrick!s color atlas and synopsis o" #linical 

    dermatology, $ th %d, *c 7ra& Hill ?ompanies, 9nited 3tates Df merica = 2##B.

    +ages; A)0-A

    ". 3chmader :, D@man * , Varicella and Herpes Zoster  in 7oldsmith 4 et all

     Fitpatrick!s Dermatology in &eneral 'edicine, th  %d, Vol., *c 7ra& Hill

    ?ompanies, 9nited 3tates Df merica= 2#12. +ages; 2)A), 2)A0-AA, 2)B$

    0. +usponegoro, :rdina H8,  Penyakit Virus  dalam *enaldi 3 4, 6ramono ,

    Indriatmi E,  Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin %d. *. 6adan +enerbit >akultas

    edokteran 9niversitas Indonesia, 5akarta= 2#1$. Hal. 121-)

    A. 3iregar %3.  +tlas er-arna aripati Penyakit Kulit . +enerbit 6uku edokteran

    :7?, 5akarta= 2##$. Hal. A#-1, A-A

    B. Indriatmi E,  Herpes impleks dalam *enaldi 3 4, 6ramono , Indriatmi &,

     Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin %d. *. 6adan +enerbit >akultas edokteran

    9niversitas Indonesia, 5akarta= 2#1$. Hal.0A-B

    21

    http://emedicine.medscape.com/article/%201132465-overview#showallvhttp://emedicine.medscape.com/article/%201132465-overview#showallv

  • 8/18/2019 REFARAT Herpes Zoster

    22/22

    1#. isah 3, Handoko % +, Varisela dalam *enaldi 3 4, 6ramono , Indriatmi &,

     Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin %d. *. 6adan +enerbit >akultas edokteran

    9niversitas Indonesia, 5akarta= 2#1$. Hal.12A-B

    11. 8juanda ,  Pioderma  dalam *enaldi 3 4, 6ramono , Indriatmi &,  Ilmu

     Penyakit Kulit dan Kelamin %d. *. 6adan +enerbit >akultas edokteran

    9niversitas Indonesia, 5akarta= 2#1$. Hal.0)

    12. ?ohen 5 I, Herper Zoster, he e& :ngland 5ournal of *edicine = 2#1), +ages;

    2$A-"#

    22