REDESAIN PASAR TRADISIONAL BEKONANG ...eprints.ums.ac.id/74848/3/NASPUB ADI FINAL rev.pdf2 Sirkulasi...
Transcript of REDESAIN PASAR TRADISIONAL BEKONANG ...eprints.ums.ac.id/74848/3/NASPUB ADI FINAL rev.pdf2 Sirkulasi...
REDESAIN PASAR TRADISIONAL BEKONANG
SUKOHARJO PENDEKATAN AKSESIBILITAS
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Oleh :
DWI ADI HENDRATMO
D300140046
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
REDESAIN PASAR TRADISIONAL BEKONANG SUKOHARJO
PENDEKATAN AKSESIBILITAS
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
DWI ADI HENDRATMO
D300140046
Telah Diperiksa dan disetujui oleh :
DOSEN
PEMBIMBING
Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, M.T.
NIK. 386
ii
HALAMAN PENGESAHAN
REDESAIN PASAR TRADISIONAL BEKONANG SUKOHARJO
PENDEKATAN AKSESIBILITAS
Oleh
DWI ADI HENDRATMO
D 300 140 046
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik
Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Rabu, 10 Juli 2019 dan dinyatakan telah
memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, MT. (.………………….)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Ir. Qomarun, MM (…………………..)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Suryaning Setyowati, ST, MT (…………………..)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan.
Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., IPM
NIK. 682
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 10 Juli 2019
Penulis
Dwi Adi Hendratmo
D300140046
1
REDESAIN PASAR TRADISIONAL BEKONANG SUKOHARJO
PENDEKATAN AKSESIBILITAS
Abstrak
Pasar merupakan sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial serta infrastruktur di
mana konsumen dan penjual barang dan jasa bertemu (Sarlito, 2015). Pasar sering
disebut sebagai penggerak ekonomi di suatu daerah. Sama halnya dengan Pasar
Bekonang yang merupakan letaknya strategis. Pasar bekonang merupakan pasar
yang berada di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Pasar ini merupakan pasar
tradisional yang terbesar berada di wilayah Mojolaban dan terletak di jalur ramai
jalan Solo-Karanganyar. Namun, pasar ini memiliki berbagai kelemahan dari segi
arsitekturnya yaitu dilihat dari segi fisik ukuran kios dan los, pencahayaan,
penghawaan, pengelompokkan pedagang maupun aksesbilitas. Hal tersebut sudah
dibuktikan penulis melalui penelitian yang sudah dilakukan. Selain itu, pasar ini
juga identik dengan tradisi kliwonan. Saat kliwonan tiba banyak permasalahan
yang terjadi salah satunya adalah penyebab kemacetan yang panjang. DP3A ini
berusaha meredesain kembali bangunan pasar bekonang yang ada sekarang sesuai
dengan kondisi permasalahan yang ada di lapangan. Pendekatan yang digunakan
adalah dengan menggunakan pendekatan Fasilitas pasar modern. Pendekatan ini
dirasa sesuai karena kondisi pasar bekonang sekarang sepi dari penjual maupun
pembeli. Banyak kios dan los yang masih kosong. Pendekatan ini diharapkan
mampu menarik pembeli maupun pedagang agar mau berjualan di pasar
bekonang. Selain itu, aksesbilitas juga faktor yang sangat penting dari sebuah
bangunan. Dengan kondisi akses yang dimiliki pasar bekonang sekarang ini,
diharapkan dengan menata kembali aksesbilitas pada pasar bekonang dapat
mempermudah pengguna pasar sehingga dapat menjadi daya tarik pasar.
Kata Kunci : pasar, fasilitas pasar modern, aksesbilitas.
Abstract
Markets are systems, institutions, procedures, social relations and infrastructure
where consumers and sellers of goods and services meet (Sarlito, 2015). Markets
are often referred to as economic drivers in an area. The same is true for Pasar
Bekonang which is strategically located. Bekonang market is a market located in
Mojolaban District, Sukoharjo. This market is the largest traditional market in the
Mojolaban region and is located on the busy lane of Solo-Karanganyar. However,
this market has various weaknesses in terms of its architecture, which is seen in
terms of the physical size of the kiosk and booth, lighting, air conditioning,
merchant grouping and accessibility. This has been proven by the author through
research that has been done. In addition, this market is also synonymous with the
Kliwonan tradition. When Kliwonan arrived, many of the problems that occurred
one of them was the cause of a long traffic jam. The DP3A is trying to redesign
the existing Bekonang market building in accordance with the conditions in the
field. The approach used is to use the modern market facilities approach. This
approach is considered appropriate because the condition of the Bekonang market
is now quiet from both sellers and buyers. Many kiosks and booths are still empty.
2
This approach is expected to be able to attract buyers and traders to sell on the
Bekonang market. In addition, accessibility is also a very important factor in a
building. With the current access conditions of the Bekonang market, it is
expected that restructuring accessibility in the Bekonang market can facilitate
market users so that it can become a market attraction.
Keywords: markets, modern markets facilities, accessibility.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Umum (Pasar Sebagai Penggerak Ekonomi di Kabupaten
Sukoharjo)
Berbicara Kabupaten Sukoharjo sebagai Kota Makmur. Pasar juga tidak dapat
dipisahkan dari semboyan ini. Karena pasar juga merupakan salah satu penggerak
ekonomi yang penting di kabupaten ini. Berikut adalah daftar pasar yang terdapat
di kabupaten Sukoharjo menurut jenisnya yaitu pasar tradisional maupun pasar
modern.
Daftar Pasar Tradisional yang ada di Kabupaten Sukoharjo :
Gambar 1. Peta Persebaran Pasar Tradisional di Kabupaten Sukoharjo
Sumber: Wikimapia 2019
Daftar Pasar Modern yang berada di Kabupaten Sukoharjo :
Gambar 2. Peta Persebaran Pasar Modern di Kabupaten Sukoharjo
Sumber: Wikimapia 2019
3
Tabel 1. Tabel Daftar Pasar di Kabupaten Sukoharjo
No Daftar Pasar Tradisional Kab
Sukoharjo Daftar Pasar Modern Kab Sukoharjo
1 Pasar Sukoharjo Hartono Lifestyle Mall
2 Pasar Tradisional Paluhombo The Park Mall
3 Pasar Tradisional Watukelir Hartono Trade Center
4 Pasar Plumbon Luwes Gentan Central Park
5 Pasar Gentan Margo Murah Baru
6 Pasar Carikan Carrefour (Transmart Pabelan)
7 Pasar Ngrombekan Luwes Kartasura
8 Pasar Gempolan Mitra Sukoharjo
9 Pasar Gawok Amigo
10 Pasar Mulur Fashion Village
11 Pasar Nguter -
12 Pasar Telukan -
13 Pasar Sangkrah -
14 Pasar Kleco -
15 Pasar Plembang -
16 Pasar Tawangsari -
17 Pasar Tunggulsari -
18 Pasar Bekonang -
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sukoharjo
Di atas merupakan daftar pasar yang ada di Kabupaten Sukoharjo, Pasar
Bekonang sendiri merupakan pasar tradisional yang ada di kecamatan Mojolaban.
Perencanaan redesain ini menggunakan pendekatan pasar modern karena telah
kita ketahui letak posisi pasar modern yang ada berada di kawasan kecamatan
Grogol yang jauh dari kecamatan mojolaban. Mengingat banyak pembeli yang
sekarang lebih senang berbelanja di pasar modern karena pasar modern lebih
nyaman dan aman. Maka redesain ini akan menggunakan pendekatan pasar
modern.
1.2 Latar Belakang Khusus
Berbicara tentang tema judul Tugas Akhir yang dilakukan, sebelumnya pada
Seminar Penelitian penulis sudah melakukan penelitian di Pasar ini dengan
berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan di atas. Penelitian dilakukan
4
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 20 Tahun 2012 tentang
Standarisasi Pasar dengan memfokuskan pada 4 Variabel yaitu Standar Ruang,
Stand/Los, Sirkulasi dan Aksesbilitas, Pengelompokkan Pedagang dan
Pencahayaan. Dan Hasil dari Penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Tabel Hasil Penelitian Pasar Bekonang Sukoharjo
No Variabel Hasil Observasi Hasil Standar
1 Kios Kios A=2,5mx3m
Kios B=2,5mx3m
Kios C=1,8mx2m
Kios D=2,5mx3m
1. Kios A=Sudah Standar
2. Kios B=Sudah Standar
3. Kios C=Belum Standar
4. Kios D=Sudah Standar
Stand/Los Los A=2mx2m
Los B=2mx2m
Los C=2mx2m
Los D=2mx2m
Los E=2mx2m
Los F=2mx2m
1. Los A=Sudah Standar
2. Los B= Sudah Standar
3. Los C=Sudah Standar
4. Los D=Sudah Standar
5. Los E=Sudah Standar
6. Los F=Sudah Standar
2 Sirkulasi dan
Aksesbilitas
1. Tangga
Tinggi =20cm.
Lebar =26cm.
Jumlah anak tangga=16
perlantai.
Tinggi antara lantai dasar
dengan bordes tidak standar
tinggi dilapangan 150cm.
2. Ramp
Tinggi ramp: 160cm
Panjang ramp:6m
Sudut Kemiringan: 6°
1. Belum Standar
2. Belum Standar
3 Pengelompokkan
pedagang
Lantai 1 = Banyak yang masih
terpencar
Lantai 2= Sudah berkelompok
1. Lantai 1 Masih
2. Lantai 2 sudah
4 Pencahayaan Pencahayaan buatan
minimal 100 lux
Belum standar, pencahayaan
pasar bekonang hanya 50 lux
Sumber: Data Penulis 2018
5
Dari hasil penelitian di atas, diketahui bahwa banyak aspek-aspek desain yang
masih belum standar. Diantaranya adalah Kios pasar, sirkulasi dan aksesbilitas,
pengelompokkan pedagang yang masih semprawut dan pencahayaan yang sangat
minim. Aspek lain yang memperkuat tema judul ini adalah banyaknya los/kios
yang kosong sehingga perlu ditingkatkan kembali hal-hal yang bisa menarik
pembeli dan pedagang sehingga mau membuka lapak dagangan di pasar ini.
Dilakukannya redesain ini diharapkan pasar bekonang sukoharjo ini dapat
bersaing dari pasar modern lainnya.
2. METODE
Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif analisa yaitu dengan
mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan data yang diperlukana dan
berkaitan dengan masalah. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data
primer dan sekunder dengan cara:
2.1 Data Primer
1) Wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi
2) Observasi
3) Studi banding. Yaitu mempelajari kasus lain yang sejenis sebagai masukan
dalam merancang.
2.2 Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakuakn dengan cara mempelajari literatur yang
terkait dengan perencanaan dan perancangan sebuah pasar meliputi teori-teori,
konsep, standar peraturan dan hal yang berkaitan dengan arah pengembangan dari
lokasi yang akan digunakan.
2.3 Studi Banding
Merupakan kegiatan untuk meninjau dan melakukan evaluasi pada sebuah objek
atau tempat lain, terutama mengenai aspek kelebihan yang dimiliki orientasi untuk
pengembangan (wikipedia).
6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa dan Konsep Ruang
3.1.1 Analisa Kegiatan
Tabel 3. Tabel Analisa Kegiatan
Pengguna Aktivitas Ruang
Pengunjung
Parkir
Hall
Pasar (Kios, Los)
Toilet
Penjual
Parkir
Hall
Kios
Los
Toilet
Masjid
Pengelola
Parkir
Hall
Kios
Los
Toilet
Masjid
Sumber: Data Penulis 2019
3.1.2 Analisa Kebutuhan Ruang
Tabel 4. Tabel Analisa Kebutuhan
No Area Publik No Area Privat
1 Parkir 1 Ruang Pengelola
2 Hall 2 Ruang Administrasi &
Humas
3 Kios, Los 3 Ruang Panel
4 Toilet 4 Ruang Genset
5 Gudang
6 Toilet Sumber: Data Penulis 2019
7
3.1.3 Analisa Zoning Barang Dagangan
Gambar 3. Bagan Zoning Barang Dagangan
Sumber: Data Penulis 2019
3.2 Analisa dan Konsep Arsitektur
3.2.1 Ide Bentuk dan Massa Bangunan
Gambar 4. Ndalem Kawedanan Bekonang Sukoharjo
Sumber : https://situsbudaya.id/dalem-kawedanan-bekonang/
Gambar di atas merupakan Ndalem Kawedanan yang berada di Kecamatan
Bekonang Kabupaten Sukoharjo. Ndalem Kawedanan merupakan rumah yang
disediakan oleh pemerintah untuk tinggal Wedana Bekonang pada waktu itu.
Sehingga, Dalem Kawedanan Bekonang ini sesungguhnya merupakan rumah
dinas bagi Wedana Bekonang. Ndalem Kawedanan menjadi ide konsep dari
bentuk dan gaya arsitektur yang ada di judul tugas akhir ini. Karena sejarah yang
sangat kental dengan daerah bekonang. Daerah tersebut dulu juga merupakan
daerah yang dinominasikan untuk dijadikan sebagai tempat berdirinya Kraton
Surakarta Hadiningrat.
8
3.2.2 Konsep Ide Bentuk dan Massa Bangunan
Tabel 5. Konsep Ide Bentuk dan Massa Bangunan
-Ide bentuk bangunan pasar bekonang
hanya bangunan ruang sederhana seperti
gambar di atas dengan ditambah void atau
bukaan ditengahnya. Bukaan ini ada
dengan maksud untuk memaksimalkan
pencahayaan dan penghawaan yang masuk
ke dalam bangunan.
Atap dengan material bening
yang dapat menyerap cahaya
Sumber: Data Penulis 2019
3.2.3 Ide Konsep Tapak
1) Pedestrian dan jogging track
2) Taman Bermain
3) Gazebo
4) Air Mancur
3.2.4 Eksterior Bangunan
Konsep Eksterior Bangunan
Penerapan eksterior pada Pasar Bekonang tidak lepas dari keberadaan Ndalem
Kawedanan yang merupakan bangunan cagar budaya. Meskipun Pasar Bekonang
nantinya akan menggunakan pendekatan fasilitas pasar modern, tetapi desain
nantinya akan tetap mempertahankan ciri tradisionalnya.
9
Gambar 5. Ndalem Kawedanan Bekonang Sukoharjo
Sumber : https://situsbudaya.id/dalem-kawedanan-bekonang/
Gambar di atas merupakan Ndalem Kawedanan yang nantinya bentuk
atapnya akan diadaptasi menjadi desain atap pasar.
3.2.5 Interior Bangunan
Analisa Interior Bangunan
Kondisi interior pasar bekonang saat ini masih belum tertata dengan baik. Hal ini
terlihat dari pengelompokkan pedagang yang masih belom terzoning dengan baik
atau dengan kata lain masih banyak yang terpencar-pencar dan ukuran sirkulasi
antar los maupun antar kios yang terlalu sempit sehingga membuat tidak nyaman.
Dari segi pengelompokkan pedagang, nantinya konsepnya akan sesuai
dengan jenis barang dagangannya masing-masing sebagai berikut :
10
Tabel 6. Zonasi ruang pengelola dan kios/los berdasarkan barang
dagangan.
Gambar Pasar Bekonang Baru
Keterangan
Komoditi Basah
Komoditi Setengah Kering
Komoditi Kering
Lantai 2
Lantai 3
Lantai 1
Lantai 4
11
3.2.6 Material Bangunan
Material yang digunakan adalah:
3.2.6.1 Material kaca Low E glass
Material ini dapat memblok sejumlah sinar matahari yang masuk pada
bangunan sehingga tidak terlalu silau.
Gambar 6. Kaca Low E glass
Sumber: Google, 2019
3.2.6.2 Roster
Roaster digunakan pada bagian didnding, selain sebagai estetika, roaster juga
dapat berfungsi sebagai cross ventilation sehingga udara didalam ruangan tidak
pengap.
Gambar 7. Roster
Sumber: Google, 2019
3.2.6.3 ACP (Aluminium Composite Panel)
Adalah material perpaduan antara plat Alumunium dan bahan composite.
Aluminium Composite Panel ( ACP) dapat digambarkan sebagai panel datar
yang terdiri dari inti berbahan non-aluminium yang disatukan diantara dua
lembar aluminium. ACP ini dipilih karena mempermudah membentuk fasad.
12
Gambar 8. ACP
Sumber: Google, 2019
3.2.6.4 Batu alam
Batu alam digunakan pada bagian luar dinding untuk memberikan kesan alami
pada bangunan.
Gambar 9. Batu Alam
Sumber: Google, 2019
3.2.6.5 Keramik sebagai penutup dinding
Penggunaan keramik sebagai penutup dinding di beberapa tempat selain
berfungsi mengehemat penggunaan cat juga dapat membuat ruangan lebih
bersih, karena dinding yang dilapisi oleh keramik cenderung akan lebih mudah
untuk dibersihkan.
3.2.6.6 Keramik sebagai penutup lantai
Permukaan keramik yang digunakan sebagai penutup lantai sengaja dibuat
sedikit bertekstur dan terasa agak kasar agar orang yang menginjak/
melewatinya tidak terpeleset.
3.3. Analisa dan Konsep Struktur
3.3.1. Struktur Bangunan
Atap menggunakan struktur baja memiliki kekuatan yang tinggi per satuan
beratnya dan memiliki potensi beban mati yang kecil karena struktur baja
memiliki kekuatan Tarik yang tinggi namun ringan.
13
Gambar 10. Struktur baja
Sumber: Google, 2019
Gambar 11. Struktur baja
Sumber: Google, 2019
Kemudian untuk menonjolkan kesan tradisional dan arsitektur
vernakular, atap di atas dipilih juga karena fungsinya untuk memaksimalkan
penghawaan.
3.3.2 Struktur Kolom
Struktur bangunan untuk pasar Johar Baru dan Kanjenengan menggunakan system
grid. Struktur grid merupakan jarak perletakan komponen-komponen perkuatan
bangunan (misalnya kolom dan balok) pada sebuah bangunan. sistem grid untuk
mempermudah pembentukan ruang dan menggunakan pondasi bored pile atau
strauss pile.
14
3.3.3 Struktur Pondasi
Gambar 12. Pondasi Bore Pile
Sumber: Google, 2019
Struktur pondasi yang digunakan untuk Pasar Bekonang adalah bore pile.
Pondasi bore pile merupakan jenis pondasi yang bisa menyalurkan seluruh beban
pada konstruksi ke tanah dengan struktur yang keras sehingga pondasi ini sangat
kuat.
3.4 Analisa dan Konsep Utilitas
3.4.1 Sistem Jaringan Air Bersih
Dalam sistem ini air ditampung dulu di tangki bawah (ground tank), kemudian
dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang di atas atap atau
di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan.
3.4.2 Sistem Jaringan Air Limbah
Air limbah dari WC, kamar mandi dan dapur disalurkan melalui pipa yang
dihubungkan dengan jaringan pipa air limbah bak pengolahan limbah. Penggalian
dan pemasangan pipa air limbah menggunakan metode yang sudah
memperhitungkan segala aspek yang berhubungan dengan keamanan dan
ketidaknyamanan, sehingga gangguan yang mungkin ditimbulkan selama
pelaksanaan pemasangan pipa dapat ditekan seminimal mungkin.
3.4.3 Sistem Sampah
Sampah dibagi menjadi sampah organic, anorganik dan sampah B3. Sampah
organic dan anorgani diolah menjadi residu yang akhirnya dibuang ke TPA.
15
Gambar 13. Skema alur pengelolaan sampah.
Sumber: Google, 2019
3.5. Analisa dan Konsep Pencahayaan
3.5.1. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami pada bangunan menggunakan secondary skin yang memiliki
lubang ataupun celah yang berfungsi sebagai estetika baik sebagai pembentuk
efek bayangan dalam interior maupun untuk mempercantik fasad luar bangunan.
3.5.2 Pencahayaan Buatan
Pencahaayaan buatan pada pasar Johar baru dan Kanjengan menggunakan lampu
dengan energi listrik sebagai pengganti dari pencahayaan alami, penerapanya
diletakkan pada bagian yang kurang mendapatkan pencahayaan matahari. Jenis
lampu yang digunakan adalah : LED digunakan untuk ruang yang memerlukan
penerangan tinggi.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pop up book
berpengaruh terhadap kreativitas anak usia dini kelompok A di TK Pertiwi
Kwarasan tahun ajaran 2018/2019. Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisis data
penelitian yang telah dilakukan, memperoleh hasil skor observasi awal
perkembangan kreativitas anak sebelum dilakukan eksperimen dengan kegiatan
pop up book adalah sebesar 169 dengan rata-rata 15,36, nilai tertinggi 21, nilai
terendah 12 dan SD=3,264. Hasil observasi akhir perkembangan kreativitas anak
sesudah eksperimen diperoleh skor 339, dengan rata-rata 30,82, nilai terendah 26,
16
nilai tertinggi 38 dan SD=4,238. Berdasarkan data tersebut dapat diperoleh thitung -
23,220 ≤ ttabel -2,228 dapat diketahui melalui analisis SPSS 15.0 for windows dan
ttabel dapat dilihat melalui tabel nilai kritik sebaran t dengan nilai df atau db = 12
dan a/2 atau 0,050/2=0,025, karena nilai thitung -23,220 ≤ ttabel -2,228 dan diperoleh
nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa kegiatan pop up book berpengaruh terhadap kreativitas
anakkelompok A di TK Pertiwi Kwarasan tahun ajaran 2018/2019 secara
signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
A.Kriswandhono, & Pradana, N. E. (2008). Sejarah dan Prinsip Konservasi
Arsitektural Bangunan Cagar Budaya Kolonial. Semarang: ERMIT.
Aprilia, M. (2015). Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Pasar Jombang, Tangerang Selatan Dengan Penekanan Desain Arsitektur
Modern. Universitas Diponegoro.
Blunden dan Black (1984) Pengertian Aksesbilitas seperti dikutip Tamin (1997 :
52)
BSN. (2015). Standar Nasional Indonesia Untuk Pasar Rakyat, 20. Retrieved from
http://www.disperindagkopumkmpangkalpinang.id/wp-
content/uploads/2016/06/SNI-8152-2015-SNI-Pasar-Rakyat.pdf
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Republik Indonesia 2012. Peraturan Meteri Dalam Negeri Republik Indonesia
nomor 20 tahun 2012 tetang pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar
Tradisional.
Republik Indonesia. 2001. SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan
Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung.
Republik Indonesia. 2007. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomer 112
Tahun 2007 tetang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan Dan Toko Modern.
Republik Indonesia. 2009. Perda Kabupaten Bandung No.20 tahun 2009 tentang
Pembangunan, Penataan dan Pengedalian Pasar.
Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
nomor 49/MDAG/PER/12/2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi khusus (DAK) Bidang Sarana Perdagangan Tahun Anggaran 2011.
Republik Indonesia. 2015. SNI 8152:2015 tetang Pasar Rakyat.
17
Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Nomor 37/M-Dag/per/5/2017 tentang Pedoman Pembangunan Dan
Pengelolaan Sarana Perdagangan.
Risma, 2015. Pengertian Pasar Modern. Jakarta: Gramedia
Sarlito, 2015. Pengertian Pasar. Jakarta Gramedia
Tamasowa, 2012. Pengertian Redesain. Jakarta: Gramedia
Waidi. 2006. The Art Of Re-Engineering Your Mind For Suces. Jakarta:
Gramedia.