rcm
-
Upload
boundary-ahmad -
Category
Documents
-
view
47 -
download
5
Transcript of rcm
![Page 1: rcm](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081700/55cf98b3550346d033992df7/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Judul Skripsi
Analisis penerapan metode RCM dan MVSM Untuk Mengurangi
Downtime PadaTurbin Gas
2. Latar Belakang Masalah
Kegiatan perawatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mendukung beroperasinya suatu sistem secara lancar sesuai yang
dikehendaki. Selain itu, kegiatan perawatan juga dapat meminimalkan biaya
atau kerugian–kerugian yang ditimbulkan akibat adanya kerusakan mesin.
Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa macam, tergantung dari dasar yang
dipakai untuk menggolongkannya. Pada dasarnya terdapat dua kegiatan pokok
dalam perawatan yaitu perawatan preventif dan perawatan korektif. Suatu mesin
terdiri dari berbagai komponen vital yang mendukung kelancaran operasi,
sehingga apabila komponen tersebut mengalami kerusakan maka akan
mendatangkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Oleh sebab itu,
tidak bisa dipungkiri perlunya suatu perencanaan kegiatan perawatan bagi
masing–masing mesin produksi untuk memaksimalkan sumber daya yang ada.
Keuntungaan yang akan diperoleh perusahaan dengan lancarnya kegiatan
produksi akan lebih besar.
Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan landasan dasar
untuk perawatan fisik dan suatu teknik yang dipakai untuk mengembangkan
perawatan pencegahan (preventive maintenance) yang terjadwal (Ben-Daya,
2000). Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa keandalan dari peralatan dan
struktur dari kinerja yang akan dicapai adalah fungsi dari perancangan dan
kualitas pembentukan perawatan pencegahan yang efektif akan menjamin
terlaksananya desain keandalan dari peralatan (Moubray, 1997).
![Page 2: rcm](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081700/55cf98b3550346d033992df7/html5/thumbnails/2.jpg)
RCM adalah pendekatan yang efektif untuk pengembangan program-
program PM (Preventive Maintenance) dalam meminimalkan kegagalan
peralatan dan menyediakakan plant di industri dengan alat-alat yang efektif dan
kapasitas optimal untuk memenuhi permintaan pelanggan dan unggul dalam
persaingan. Selain itu dampak dengan penerapan RCM yaitu terjadi
peningkatan keandalan dan penurunan total biaya perawatan untuk semua
komponen-komponen kritis. Dalam hal ini interval perawatan untuk seluruh
komponen kritis dapat dijadikan kebijakan perawatan yang optimal.
Value Stream Mapping merupakan suatu alat perbaikan (tool) dalam
perusahaan yang digunakan untuk membantu memvisualisasikan proses
produksi secara menyeluruh, yang merepresentasikan baik aliran material juga
aliran informasi. Tujuan pemetaan ini adalah untuk mengidentifikasi seluruh
jenis pemborosan di sepanjang value stream dan untuk mengambil langkah
dalam upaya mengeliminasi pemborosan tersebut. Jika diperhatikan lebih
lanjut dalam setiap kegiatan perawatan tentu terdapat kegiatan yang
memberikan nilai tambah maupun yang tidak memberikan nilai tambah
Kemudian Soundararajan Kannan dkk mengembangkan teknik VSM ini
dalam kegiatan perawatan yang disebut dengan MVSM (Maintenance Value
Stream Mapping).
proses pemetaan melalui MVSM mendukung dalam perancangan
sistem perawatan mesin yang akan disusun sesuai dengan hasil analisis terhadap
kegagalan mesin sehingga dengan menggunakan MVSM maka akan sangat
efektif untuk mengeliminasi kegiatan non value added. Dengan belum
terencananya setiap kegiatan perawatan yang ada pada PT. GMF Aero Asia
maka dengan melalui MVSM dapat dilakukan pemetaan terhadap aktivitas
perawatan mesin, sehingga nantinya SOP yang didapatkan merupakan
aktivitas yang memberikan nilai tambah.
Dengan penerapan MVSM maka dapat dilakukan dengan identifikasi
adanya pemborosan pada aktivitas perawatan yang terjadi yang kemudian
diberikan analisis perbaikan, serta ditunjang dengan adanya metode RCM
maka akan didapat penjadwalan kegiatan perawatan mesin sesuai dengan
tingkat keandalan mesin.
![Page 3: rcm](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081700/55cf98b3550346d033992df7/html5/thumbnails/3.jpg)
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah di paparkan sebelumnya,
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk menentukan pemetaan
perawatan dan menentukan sistem perawatan yang sesuai untuk meminimalisir
downtime pada turbin gas dengan penerapan metode RCM dan MVSV.
4. Batasan Masalah
Terdapat beberapa batasan dalam masalah yang diangkat dalam penelitian
ini. Hal ini bertujuan agar penelitian dapat berjalan dengan lancar. Berikut
beberapa batasan yang ditetapkan :
1. Penelitian dibatasi hanya pada divisi Operations dengan data kegagalan
turbin gas selama periode 2011-2013
2. Perhitungan reabreliability, laju kegagalan,probability, density function
dan MTBF (mean time between failure) dilakukan dalam perangkat lunak
Webull++6
3. Model reliability dengan freventive maintenance yang dipakai pada
penelitian ini berasumsi bahwa yang diperbaiki akan kembali ke kondisi
awal melalui program preventive maintenance
4. Perubahan maintenance task tidak mempengaruhi lamanya kegiatan
perawatan
5. Tujuan Penelitian
menentukan prosedur perawatan yang direncanakan untuk aktivitas
perawatan aktual dan menentukan kebijakan interval kegiatan perawatan mesin
yang sesuai dengan metode RCM.
![Page 4: rcm](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081700/55cf98b3550346d033992df7/html5/thumbnails/4.jpg)
6. Metode Penelitian
Metodologi penelitian dalam skripsi ini terbagi ke dalam empat tahap,
antara lain:
1. Tahap identifikasi masalah
2. Tahap pengumpulan data
3. Tahap pengolahan data
4. Tahap analisa dan kesimpulan
7. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terbagi menjadi 5 bagian yaitu pendahuluan, landasan teori,
pengumpulan dan pengolahan data, optimalisasi perawatan turbin gas yang
dilakukan oleh PT. GMF Aero Asia, serta kesimpulan.
Pada bab pertama, pendahuluan akan dibahas tentang latar belakang
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab dua, yaitu landasan teori, menerangkang tentang dasar-dasar teori
maintenance dan memberikan gambaran metode-metode yang biasa digunakan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas maintenance dalam Total Productive
Maintenance. Salah satu contoh metode yang akan dipakai pada penelitian ini
adalah Reliability Centered Maintenance (RCM), penerapan metode maintenance
ini akan menerangkan pula tentang definisi dari Preventive maintenance,
Corrective Maintenance, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Benefit Cost
Analysis serta distribusi webull
Bab tiga, yaitu pengumpulan dan pengolahan data, pada bab ini terdapat
beberapa subbab antara lain subbab profil perusahaan yang akan membahas
mengenai profil perusahaan yang meliputi sejarah, visi, misi, serta operasional
![Page 5: rcm](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081700/55cf98b3550346d033992df7/html5/thumbnails/5.jpg)
perusahaan. Pada subbab pengambilan data akan dibahas mengenai data apa saja
yang akan digunakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah historical
data kegagalan turbin gas tahun 2012 – 2013. Dari data – data yang didapat dari
studi literatur dan kondisi yang ada pada perusahaan, maka dibuatlah sebuah
analisa yang mengacu pada referensi yang telah ada, wawancara – petunjuk dari
dosen pembimbing dapat mempertajam pembahasan pada subbab pengolahan data
ini.
Bab empat, yaitu hasil dan pembahasan, pada bab ini membahas mengenai
bagaimana peningkatan efisiensi dan efektifitas proses maintenance yang
seharusnya dilakukan berdasarkan data dan metode yang digunakan. Analisa dari
Reliability Centered Maintenance (RCM), Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) serta Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) pada Turbin Gas.
RCM ini merupakan suatu solusi yang ditawarkan pada proses maintenance untuk
meng-efisiensikan biaya-biaya maintenance yang akan dikeluarkan. Selain dengan
melakukan analisa di atas, dengan menentukan masing-masing komponen kritis
sistem turbin gas untuk evaluasi reliability terlebih dahulu melakukan uji
distribusi dari data kerusakan menggunakan software weibull ++ version 6,
dari hasil uji didapatkan parameter – parameter yang digunakan untuk
menghitung interval perawatan, MTTF dan MTTR
Bab lima, yaitu kesimpulan dan saran. Penarikan kesimpulan dari semua
proses dilakukan berdasarkan metode yang digunakan. Selain itu, pada subbab
kesimpulan ini juga akan dilakukan analisa guna menjawab tujuan dari penulisan
ini. Pada subbab saran, terdapat beberapa saran yang kelak akan mempermudah
penelitian yang lebih lanjut.
![Page 6: rcm](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081700/55cf98b3550346d033992df7/html5/thumbnails/6.jpg)
8. state of the art
1. OPTIMASI INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA
SISTEM PEMASOK BAHAN BAKAR TURBIN GAS DENGAN
MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO
Nama Mahasiswa : M. Basuki Rakhmad
NRP : 9109201508
Dosen Pembimbing : Ir. Bobby Oedy P. Soepangkat, M.Sc., Ph.D.
ABSTRAK
Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java adalah
perusahaan yang memproduksi minyak bumi dan gas (MIGAS) dan merupakan
gabungan dari PT Pertamina dan Petrochina Ltd. Sebagaimana industri MIGAS
pada umumnya, ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk produksi menjadi target
kinerja yang utama. Dari data yang diperoleh, kegagalan sistem pemasok bahan
bakar Turbin Gas untuk pembangkit tenaga listrik tergolong sangat tinggi,
penjadwalan perawatan belum menggunakan data kegagalan dan data perawatan
peralatan, dan belum sejalan dengan target produksi. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menentukan interval waktu perawatan pencegahan
(Tp) dari sistem pemasok bahan bakar Turbin Gas yang fleksibel (mempunyai
rentang), memberikan biaya perawatan minimum, serta mempunyai kehandalan
dan ketersediaan yang memenuhi persyaratan perusahaan. Dengan demikian,
penjadwalan perawatan yang direncanakan dapat memenuhi kepentingan semua
pihak.
Sebagai awal dari optimasi interval waktu perawatan pencegahan, dengan
menggunakan perangkat lunak Webull++6 dilakukan pemilihan distribusi terbaik
dari data waktu antar kegagalan dan data waktu untuk perawatan. Melalui proses
curve fitting antara model distribusi terbaik dengan data diperoleh parameter
kehandalan dan parameter maintainability. Berdasarkan parameter kehandalan
dan parameter maintainability, dilakukan simulasi kehandalan dan maintainability
secara serentak untuk menentukan kehandalan, ketersediaan, dan laju biaya
perawatan pada berbagai Tp. Simulasi dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: optimasi
![Page 7: rcm](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081700/55cf98b3550346d033992df7/html5/thumbnails/7.jpg)
tingkat sub-unit, tingkat unit dan tingkat total plant. Dari simulasi tersebut
dihasilkan Tp yang optimum dan fleksibel, namun masih dalam batas anggaran
yang mungkin dibutuhkan, maupun kehandalan dan ketersediaan yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
Tp sistem pemasok bahan bakar Turbin Gas yang optimal adalah 5 hari dan
memiliki rentang 4 sampai dengan 5,5 hari. Hasil tersebut masih memenuhi
persyaratan yang ditetapkan perusahaan, yaitu kehandalan minimum sebesar
55%dan ketersediaan minimum sebesar 98%. Selain itu rata-rata laju biaya pada
rentang tersebut yang besarnya 139,83 USD/hari masih dibawah batas maksimum
anggaran yang mungkin, yaitu sebesar 147,07 USD/hari.
Kata kunci: kehandalan, maintainability, ketersediaan, optimasi, interval waktu
perawatan pencegahan, simulasi monte carlo
2. PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM
Herry Christian Palit 1, *) , Winny Sutanto 2)
Industrial Engineering Department, Petra Christian University
Siwalankerto 121-131, Surabaya, 60236, Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada suatu perusahaan manufaktur aluminium di
departemen extrusion. Selama ini target perusahaan belum tercapai karena
seringnya terjadi downtime pada line produksi mesin 2500 Ton, sehingga
diperlukan metode pemeliharaan yang tepat untuk menurunkan downtime mesin
2500 Ton. Metode pemeliharaan yang tepat diperoleh
dengan menggunakan Reliability Centered Maintenance (RCM). Tahapan
perancangan RCM meliputi Fault Tree Analysis (FTA), Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA), penentuan kategori konsekuensi kegagalan, sehingga
akhirnya didapatkan keputusan RCM yang tepat untuk perusahaan.
![Page 8: rcm](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081700/55cf98b3550346d033992df7/html5/thumbnails/8.jpg)
Berdasarkan perancangan RCM, maka perusahaan dapat menurunkan
downtime kira-kira sebesar 58,07%.
Kata kunci: Reliability Centered Maintenance, Fault Tree Analysis, Failure Mode
and Effect Analysi
3. Analisis Penerapan Metode RCM Dan MVSM Untuk Meningkatkan
Keandalan Pada Sistem Maintenance (Studi Kasus PG. X)
Rio Prasetyo Lukodono1), Pratikto2, Rudy Soenoko2)
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Program Magister Fakultas Teknik UB
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UB2)
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: [email protected]
Sistem pemeliharaan pada mesin giling menggunakan pemeliharaan preventif dan
korektif. Namun, pelaksanaan program ini masih belum didukung dengan SOP
( Standart Operation Procedure ) yang memadai terutama pada daerah-daerah
tertentu . Downtime yang terjadi selama tahun 2012 mencapai 241,83 jam . Ini
berdampak pada hilangnya potensi keuntungan , biaya tenaga kerja ,dan kapasitas
produksi . Untuk mengatasi masalah tersebut , penelitian ini mengusulkan
penerapan Pemeliharaan Value Stream Mapping ( MVSM ) dan didukung oleh
metode Reliability Centered Maintenance (RCM) .RCM terdiri dari FMEA,
reliability analysis dan RCM Worksheet . Untuk reliability analysis ini Penelitian
menggunakan easyfit 5.5 profesional , sedangkan untuk MVSM menggambarkan
aktivitas yang sebenarnya dari pemeliharaan . Berdasarkan pada aplikasi dan
analisis , diketahui terdapat 3 mesin yangdalam kondisi kritis dan mereka
menunjukkan memiliki downtime tertinggi , yaitu : Unigrator , Pembawa tebu I ,
dan Pembawa Cane II . Hasil penelitian ini menunjukan SOP untuk kegiatan yang
sebenarnya dari pemeliharaan, interval waktu perawatan , dan tipe pemeliharaan
untuk mesin.
Key Word: MVSM, RCM, SOP Maintenance, 5S, FMEA, RCM Worksheet