RBDPO Plant Design

8
1 Bab 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perancangan Pembangunan industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang ditujukan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha, menyediakan barang dan jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing di pasar dalam dan luar negeri, menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya serta sekaligus mengembangkan penguasaan teknologi. Dalam menghadapi perekonomian Indonesia yang bersifat terbuka, apalagi menghadapi tantangan globalisasi, tentu saja perkembangan ekonomi minyak kelapa sawit dan minyak nabati lainnya di dunia akan berpengaruh terhadap perkembangan komoditi minyak kelapa sawit dalam negeri. Berdasarkan data yang diolah oleh GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) ekspor CPO, PKO dan produk turunannya pada tahun 2013 mencapai 21,2 juta ton atau naik 16 % dibanding tahun 2012 yang mencapai 18,2 juta ton. Sedangkan produksi CPO tahun 2013 diperkirakan mencapai 26 juta ton atau turun 1,9 % dibanding produksi tahun lalu sebesar 26,5 juta ton (Supriyono, 2014). Dari berbagai perkembangan dan kajian yang ada, terlihat bahwa persaingan minyak kelapa sawit untuk masa yang akan datang tidak lagi persaingan antar negara produsen, seperti Nigeria, Malaysia dan negara-negara lain, melainkan persaingan dengan jenis minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai, minyak Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015 By Checked Approved Lia Yuningsih Antoni Alamsyah Muhammad Iqbal

description

RBDPO Plant Design

Transcript of RBDPO Plant Design

Page 1: RBDPO Plant Design

1

Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Perancangan

Pembangunan industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang ditujukan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha, menyediakan barang dan jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing di pasar dalam dan luar negeri, menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya serta sekaligus mengembangkan penguasaan teknologi.

Dalam menghadapi perekonomian Indonesia yang bersifat terbuka, apalagi menghadapi tantangan globalisasi, tentu saja perkembangan ekonomi minyak kelapa sawit dan minyak nabati lainnya di dunia akan berpengaruh terhadap perkembangan komoditi minyak kelapa sawit dalam negeri.

Berdasarkan data yang diolah oleh GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) ekspor CPO, PKO dan produk turunannya pada tahun 2013 mencapai 21,2 juta ton atau naik 16 % dibanding tahun 2012 yang mencapai 18,2 juta ton. Sedangkan produksi CPO tahun 2013 diperkirakan mencapai 26 juta ton atau turun 1,9 % dibanding produksi tahun lalu sebesar 26,5 juta ton (Supriyono, 2014).

Dari berbagai perkembangan dan kajian yang ada, terlihat bahwa persaingan minyak kelapa sawit untuk masa yang akan datang tidak lagi persaingan antar negara produsen, seperti Nigeria, Malaysia dan negara-negara lain, melainkan persaingan dengan jenis minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari, soybean dan lainnya. Hal ini terlihat jelas dari gambaran tentang pangsa konsumsi minyak nabati seperti pada Gambar 1.1 berikut ini:

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015

By Checked ApprovedLia Yuningsih Antoni Alamsyah

Muhammad Iqbal

Page 2: RBDPO Plant Design

2

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

01020304050607080

Konsumsi Keempat Jenis Minyak Nabati Tahun 2008-2017

Palm oilSoybeanRapeseedSunflower

Tahun

Kons

umsi

(juta

met

rik to

n)

Gambar 1.1 Konsumsi Empat Jenis Minyak Nabati Tahun 2008-2017 (United State Department of Agriculture (USDA), 2013)

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa palm oil menempati posisi pertama dengan konsumsi pada tahun 2012 sebesar 53,61 juta metrik ton. Hal ini menunjukkan bahwa palm oil merupakan salah satu minyak nabati yang paling dibutuhkan dunia dalam memenuhi kebutuhannya.

Berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki keunggulan dibandingkan minyak nabati lainnya. Beberapa keunggulan minyak sawit antara lain yaitu tingkat efisiensinya yang tinggi, penggunaannya luas, memiliki karakteristik yang unik terutama potensi kandungan vitamin E dan karotenoid, mengandung antioksidan alami, serta produktivitasnya yang tinggi (Fauzi, 2012).

Secara umum, konsumsi minyak goreng per kapita diperkirakan masih akan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, namun laju peningkatan tersebut akan semakin rendah. Perpaduan antara peningkatan konsumsi per kapita dan pertambahan jumlah penduduk akan membuat permintaan minyak goreng untuk pangan rumah tangga akan terus meningkat. Potensi permintaan domestik yang besar ini tentu merupakan peluang yang baik bagi pengembangan industri minyak

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015

By Checked ApprovedLia Yuningsih Antoni Alamsyah

Muhammad Iqbal

Page 3: RBDPO Plant Design

3

goreng dalam negeri (Amang dkk, 1996). Proyeksi konsumsi minyak goreng untuk konsumsi pangan hingga tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Proyeksi Konsumsi Minyak Goreng untuk Konsumsi Pangan hingga Tahun 2018

Tahun Penduduk(ribu

orang)

Konsumsi per kapita

(liter/orang)

Total konsumsi(juta liter)

1993 189.136 8,060 1.5241998 204.424 8,539 1.7452003 219.380 9,062 1.9882008 233.571 9,638 2.2512013 246.520 10,273 2.5332018 261.780,7 10,772 2.765,4

Sumber: Amang dkk, 1996

Menurut Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur, produksi minyak goreng dunia menunjukkan kenaikan sekitar 6 % per tahun dan produksinya pada tahun 2005 mencapai 139.199 ribu ton. Pada tahun yang sama, kondisi pasar dalam negeri menunjukkan permintaan yang juga tinggi, yaitu sebesar 5.062,8 ton, dengan peningkatan permintaan sebesar 11,8 % per tahun selama 5 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan adanya peluang usaha di sektor ini. Melihat kenyataan pasar tersebut, maka industri minyak goreng berpeluang besar untuk dikembangkan di Indonesia. Data tentang pasar dunia dan nasional disajikan pada Gambar 1.2:

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015

By Checked ApprovedLia Yuningsih Antoni Alamsyah

Muhammad Iqbal

Page 4: RBDPO Plant Design

4

1998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

2012

2014

2016

2018

010000200003000040000500006000070000

Kondisi Pasar Dunia dan Dalam Negeri untuk Minyak Goreng Tahun 1999-2017

Konsumsi InternasionalProduksi InternasionalKonsumsi Dalam NegeriProduksi Dalam Negeri

Tahun

Jum

lah

(rib

u to

n)

Gambar 1.2 Kondisi Pasar Dunia dan Pasar dalam Negeri untuk Minyak Goreng Tahun 1999-2017

Dengan memperhatikan potensial sumber daya manusia dan potensi bahan baku berupa kelapa sawit serta letak geografis, maka dapat diharapkan produksi minyak goreng dari kelapa sawit dapat memenuhi konsumsi minyak goreng dalam negeri dan dapat menjadi salah satu komoditi andalan untuk agrobisnis baik di Indonesia maupun dunia.

1.2. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan pabrik RBD Palm Olein dari CPO adalah untuk pendirian pabrik minyak olein dan mengaplikasikan ilmu Teknik Kimia yang meliputi neraca masa, neraca energi, operasi teknik kimia, utilitas, dan bagian ilmu Teknik Kimia lainnya serta untuk mengetahui aspek ekonomi dalam pembagian pabrik sehingga akan memberikan gambaran kelayakan yang disajikan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Refined Bleached Deodorized Palm Olein (RBDPO) dari CPO.

1.3. Ruang Lingkup Perancangan

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015

By Checked ApprovedLia Yuningsih Antoni Alamsyah

Muhammad Iqbal

Page 5: RBDPO Plant Design

5

Adapun ruang lingkup rancangan pabrik minyak goreng ini diantaranya mencakup :

Laporan I : Studi literatur dan basis perancangan pabrik RBD Palm Olein dari bahan baku CPO. Studi literatur ini berisi mengenai penjelasan metode-metode pembuatan RDPO dan dasar perancangan pabrik RBD Palm Olein. Untuk basis perancangan berupa flowsheet dari proses yang digunakan.

Laporan II : Merancang dan menghitung neraca massa dan neraca energi. Neraca massa digunakan untuk menentukan kuantitas atau komposisi pada masing-masing aliran, sedangkan neraca energi digunakan untuk menentukan panas yang dilepas/ditambah untuk memperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan.

Laporan III : Pemilihan dan perancangan peralatan pada proses. Unit-unit operasi pada perancangan pabrik RBD Palm Olein ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pabrik yaitu meliputi pemisahan, perpindahan panas, perpindahan massa, dan lain lain.

Laporan IV : Penentuan Instrumentation pabrik RBD Palm Olein. Alat instrumentasi merupakan salah satu bagian penting dalam pabrik. Instrumentasi merupakan alat yang dipakai dalam suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya proses dengan yang diharapkan. Fungsi Instrumentasi sebagai indicator, recorder, dan alarm.

Laporan V : Analisa ekonomi. Analisa ekonomi pada perancangan ini meliputi perhitungan Fixed Capital Invesment, Working Capital Invesment, Total Capital Invesment, Break Even Point, dan lain lain. Analisa ini bertujuan untuk menghitung analis kelayakan dari segi ekonomi.

1.4. Prospek Ekonomi

Gross Profit Margin

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015

By Checked ApprovedLia Yuningsih Antoni Alamsyah

Muhammad Iqbal

Page 6: RBDPO Plant Design

6

Kelayakan pendirian suatu pabrik diuji secara kasar melalui Gross Profit Margin (GPM). Gross Profit Margin (GPM) merupakan perkiraan secara global mengenai keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk utama dan produk samping dikurangi dengan biaya bahan baku, tanpa melihat biaya peralatan dan biaya operasi.

Tabel 1.2 Kebutuhan Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan No Komponen Komposisi

(%berat) Jumlah (kg)1 Crude Palm Oil (CPO) 1.151.012,8912 H3PO4 0,2 2.302,0263 Bleaching Earth 1 11.510,1294 Palm Stearin 23,1 265.883,985 Palm Olein 72,4 833.333,3336 PFAD 4,5 51.795,58

Sumber: BKPM, 2012

Tabel 1.3 Tabulasi Perhitungan Gross Profit Margin

No Komponen Jumlah

(kg)Harga

US$/tonHarga/

kg(Rp)

Total(Rp)

1 Crude Palm Oil (CPO)

1.151.012,891 806 9.677,64 11.139.090.

7002 H3PO4 2.302,026 825 9.905,78 22.803.349,

453 Bleaching Earth 11.510,129 250 3.001,75 34.550.529,

47Total 11.196.444.

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015

By Checked ApprovedLia Yuningsih Antoni Alamsyah

Muhammad Iqbal

Page 7: RBDPO Plant Design

7

579Produk1 Palm Stearin 265.883,98 941 11.298,59 3.004.113.2

562 Palm Olein 833.333,33

3 972 11.670,8 9.725.670.000

3 PFAD 51.795,58 630 7.564,41 391.803.004,1

Total 13.121.586.260

Sumber: Alibaba.com dan BKMP 2012

Gross Profit Margin (GPM) = (13.121.586.260-11.196.444.579) /833.333,333 kg

= Rp. 2.310,17 / kg RBD PO

Analisa Pasar

Minyak goreng adalah salah satu produk jadi primer yang dihasilkan dari kelapa sawit. Proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng juga menghasilkan beberapa hasil samping yang bernilai ekonomis antara lain stearin, dan Palm Fatty Acid Destillate (PFAD). Diperolehnya hasil samping ini merupakan salah satu daya tarik investasi industri minyak goreng dari CPO, disamping minyak goreng yang dihasilkan merupakan minyak tak jenuh yang sampai sejauh ini diketahui sangat baik untuk kesehatan.

Minyak goreng dari kelapa sawit sawit yang dalam bahasa industri disebut RBD Palm Olein (Refined Bleached Deodorized Palm Olein) dibuat dari CPO sebagai bahan bakunya. Proses pengolahan minyak goreng ini menghasilkan hasil samping RBD Stearin (Refined Bleached Deodorized Stearin), dan PFAD (Palm Fatty Acids Destillate). RBD Stearin merupakan bahan baku untuk pembuatan margarin dan shortening, sedangkan PFAD dapat diolah lebih lanjut menjadi sabun, shortening, dan emulsifier. Margarin, shorteing dan emulsifier mempunyai pasar yang cukup baik dalam industri pengolahan pangan, sehingga RBD Stearin dan PFAD dapat diperhitungkan dalam cash flow perusahaan. Sehingga dalam industri minyak goreng, tidak hanya produknya saja yang akan menghasilkan

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015

By Checked ApprovedLia Yuningsih Antoni Alamsyah

Muhammad Iqbal

Page 8: RBDPO Plant Design

8

keuntungan, namun juga bisa didapat dari hasil samping yang juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 8C/S. Ganjil/2014-2015

By Checked ApprovedLia Yuningsih Antoni Alamsyah

Muhammad Iqbal