Rangkuman Perilaku Keorganisasian Bab 1

6
Rangkuman Perilaku Keorganisasian BAB 1 : STUDI TENTANG ORGANISASI A. DEFINISI TENTANG ORGANISASI Istilah Organisasi yang berasal dari kata Organon dalam bahasa Yunani, berarti alat. Dalam definisinya telah banyak dikemukan oleh orang - orang ahli dibidangnya : Chester I, Barnard, ( 1938) dalam bukunya ” The Executive Functions”, mengemukakan bahwa organisasi adalah Sistem kerjasama antara dua orang atau lebig”. (I define organizations as asystem of cooperative of two or more persons) Edwin B. Flippo mengatakan bahwa, “Organisasi adalah sistem hubungan antara sumber daya (Among Resources) yang memungkinkan pencapaian sasaran”. James D. Money berpendapat bahwa, “ Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose”, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama. Paul Preston dan thomas Zimmerer menyatakan bahwa, ” Organisasi adalah sekumpulan orang - orang yang disusun dalam kelompok, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama”.(Organization is a collection of people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).(Organization are systems of relating resources that will make possible the accomplishment of specified ends or goals) Dari definisi - definisi yang telah disampaikan diatas maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap organisasi terdapat 3 unsur dasar yang menjadi pendukung keberadaannya, yaitu : 1. Orang - orang (Sekumpulan Orang) ISNA RAMADANIA. 13211739 . 2 EA 27 1

Transcript of Rangkuman Perilaku Keorganisasian Bab 1

Page 1: Rangkuman Perilaku Keorganisasian Bab 1

Rangkuman Perilaku Keorganisasian

BAB 1 : STUDI TENTANG ORGANISASI

A. DEFINISI TENTANG ORGANISASI

Istilah Organisasi yang berasal dari kata Organon dalam bahasa

Yunani, berarti alat. Dalam definisinya telah banyak dikemukan oleh orang -

orang ahli dibidangnya :

Chester I, Barnard, ( 1938) dalam bukunya ” The Executive Functions”,

mengemukakan bahwa organisasi adalah  Sistem kerjasama antara

dua orang atau lebig”. (I define organizations as asystem of

cooperative of two or more persons)

Edwin B. Flippo mengatakan bahwa, “Organisasi adalah sistem

hubungan antara sumber daya (Among Resources) yang

memungkinkan pencapaian sasaran”.

James D. Money berpendapat bahwa, “ Organization is the form of

every human association for the attainment of common purpose”, atau

organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan

bersama.

Paul Preston dan thomas Zimmerer menyatakan bahwa, ” Organisasi

adalah sekumpulan orang - orang yang disusun dalam kelompok, yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama”.(Organization is a

collection of people, arranged into groups, working together to achieve

some common objectives).(Organization are systems of relating

resources that will make possible the accomplishment of specified

ends or goals)

    Dari definisi - definisi yang telah disampaikan diatas maka, dapat ditarik

kesimpulan bahwa setiap organisasi terdapat 3 unsur dasar yang menjadi

pendukung keberadaannya, yaitu :

1. Orang - orang (Sekumpulan Orang)

2. Kerjasama

3. Serta Tujuan yang akan dicapai

    Dilihat dari proses pembentukannya maka organisasi dapat terbentuk :

ISNA RAMADANIA. 13211739 . 2 EA 27 1

Page 2: Rangkuman Perilaku Keorganisasian Bab 1

Rangkuman Perilaku Keorganisasian

1. Secara spontan, misalnya kerjasama yang dibentuk tanpa aturan

dalam menolong kecelakaan.

2. Yang dibentuk secara seksama atas kerjasama scara formal yang

didasarkan pada pertimbangan yang matang, umpamanya organisasi

sehobby, organisasi profesi, organisasi komersial, organisasi seideologi

dan sebagainya.

B. UNSUR-UNSUR ORGANISASI

 Definisi perilaku organisasi adalah suatu study yang menyangkut

aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau kelompok

tertentu. Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari

bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, kelompok dan dampak

kinerja (baik kinerja individual, kelompok ataupun organisasi). Perilaku

organisasi juga dikenal sebagai study tentang organisasi. Study ini adalah

telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi dengan memanfaatkan

metode-metode ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi.

   Agar organisasi dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan

efisien. Ada beberapa azas pokok yang dapat dijadikan pedoman, antara

lain :

1. Perumusan tujuan

2. Pembagian tugas pekerjaan 

3. Pendelegasian Kekuasaan

4. Rentang pengawasan

5. Tingkat pengawasan dan

6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab

Penjelasannya:

1. Perumusan Tujuan Organisasi

Dengan adanya perumusan tujuan organisasi sangat penting karena

merupakan landasan dan arah setiap kegiatan organisasi. Dengan adanya

tujuan makan Organisasi dapat menentukan suatu kebijaksanaan, yang

digunakan dalam membuat struktur yang akan dipakai, tata kerja serta

ISNA RAMADANIA. 13211739 . 2 EA 27 2

Page 3: Rangkuman Perilaku Keorganisasian Bab 1

Rangkuman Perilaku Keorganisasian

aktivitas - aktivitas yang harus dilaksanakan. Perumusan tujuan harus jelas

dalam pemahaman dan penerimaan oleh semua pihak yang bersangkutan.

Spesifik - Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan

individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian

tujuan.

Realistis - Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan

telah ditetapkan.diselaraskan dengan lingkungn internal dan

eksternal.

Moderateristik - Tujuan umum hendaknya dinyatakan

secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh

pelaksana.

Challenging - Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat

menantang anggota organisasi.

Measurable - Tujuan bidang fungsional organisasi harus

konsisten dengan tujuan umum.

Time Passed - Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan

telah ditetapkan.

2. Pembagian Tugas Organisasi

Pembagian tugas mutlak dilakukan dalam organisasi agar tidak terjadi

tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan. Agar tidak menimbulkan

penumpukan pekerjaan pada satu titik dan kekosongan pada titik yang lain.

Supaya ada pegawai yang sedang main game dan ngobrol tetapi yang lain

sibuk dengan pekerjaannya. Setiap organisasi harus diberi beban tugas

sesuai latar belakang dan kemampuannya. Tugas dan tanggung jawab

seperti dua sisi mata uang yang saling mengkait. Setiap anggota harus

bertanggung jawab terhadap setiap pelaksanaan tugasnya sesuai tupoksi

yang dimiliki.

3. Pendelegasian Kekuasaan ada 3 unsur, yaitu:

Authority - Wewenang. Dasar untuk bertindak, berbuat, dan

melakukan kegiatan/aktivitas dalam suatu perusahaan.

Responsibility - Tanggung jawab. Keharusan untuk

melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan ISNA RAMADANIA. 13211739 . 2 EA 27 3

Page 4: Rangkuman Perilaku Keorganisasian Bab 1

Rangkuman Perilaku Keorganisasian

kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau

dimilikinya.

Accontability- Pertanggungjawaban. Tidak dapat dilimpahkan

kepada orang lain. Wewenang diterima maka tanggung jawab

harus juga diterima dengan sebaik-baiknya. Inilah sebabnya top

manager yang menjadi penangung jawab terakhir mengenai

maju/mundurnya suatu perusahaan.

4. Rentan Pengawasan

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu

organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi

suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena. Tanpa adanya

pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang

memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para

pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang

digunakan, seperti pengawasan. Pendahuluan (preliminary control),

Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan

Feed Back (feed back control).

5. Tingkat Pengawasan

Menetapkan Standar

Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang

pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah

pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana.

Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.

Mengukur Kinerja

Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau

mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah

ditentukan.

Memperbaiki Penyimpangan

Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan

perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Menetapkan standar pelaksanaan (perencanaan)

Sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standard yang

jelas. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan. Mengukur kinerja

pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan perencanaan yang telah

ISNA RAMADANIA. 13211739 . 2 EA 27 4

Page 5: Rangkuman Perilaku Keorganisasian Bab 1

Rangkuman Perilaku Keorganisasian

dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai

tujuannya secara optimal. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan

standard dan penganalisa penyimpangan-penyimpangan. Pengambilan

tindakan koreksi. Melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan¬-

penyimpangan yang terjadi.

6. Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab

Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena

jika tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan

banyaknya kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan

maupun lingkungan.

Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu

komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota

organisasi. Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian

yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.

Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi.

Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin

dalam suatu organisasi. keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang

diterima atau dimilikinya.

ISNA RAMADANIA. 13211739 . 2 EA 27 5