Rangkuman Akl Bab 10 Drebin
-
Upload
yunus-fitriawan -
Category
Documents
-
view
121 -
download
34
description
Transcript of Rangkuman Akl Bab 10 Drebin
Bab 10 “ Laporan Keuangan Konsolidasi-Perolehan Perusahaan Anak
“
BUKU ‘’ADVANCE ACCOUNTING’’ Allan R. Drebin
Pengendalian Perusahaan Lewat Pemilikan Saham
Perusahaan dapat memperoleh sebagian besar atau seluruh saham yang
diterbitkan oleh perusahaan lain, namun perusahaan lain masih terus
mempertahankan identitasnya masing-masing. Jika ditinjau dari beberapa sudut
pandang, misalnya sudut pandang praktis, perolehan oleh perusahaan yang satu
atas penguasaan atau controlling interest dalam saham perusahaan lain mungkin
sama dengan peleburan atau konsolidasi, karena harta bendanya sekarang berada
dibawah satu pengelolaan dan pengendalian. Sedangkan apabila ditinjau dari
sudut pandang yuridis, terlepas dari tingkat pengendalian yang dapat
dilaksanakan, masing-masing perusahaan terus dipandnag sebagai kesatuan usaha
yang berdiri sendiri.
Perusahaan Induk dan Holding Company
Perusahaan induk adalah suatu perusahaan yang memegang saham
perusahaan lain dan mengendalikan kegiatan perusahaannya. Sedangkan holding
company adalah suatu perusahaan yang sengaja didirikan untuk mendapatkan
saham perusahaan lain dan mengawasi kegiatan perusahannya. Sumber utama
penerimaan holding company adalah dari dividen atas surat-surat berharga yang
dipegangnya. Dalam holding company, terdapat dua jenis perusahaan holding
company. Yang pertama adalah holding company murni seperti yang telah
dijelaskan diatas, sedangkan yang satu adalah holding company operasional.
Holding company operasional adalah suatu perusahaan yang didirikan untuk
menguasai saham perusahaan lain dan mengendalikannya namun tetap
menjalankan kegiatan perusahaannya sendiri.
Berkaitan dengan perusahaan induk ataupun holding company, akan sering
didengar istilah perusahaan anak. Perusahaan anak adalah perusahaan yang
dikendalikan oleh perusahaan induk atau holding company. Jadi perusahaan induk
dan perusahaan anak disebut sebagai perusahaan yang saling berafiliasi.
Perusahaan yang memegang sebagian besar atau semua saham suatu perusahaan,
berhak suara atas perusahaan lain yang biasa disebut dengan Controlling Interest (
CI ). Sedangkan perusahaan yang memegang sisa kepentingan dalam perusahaan
disebut Minority Interest ( MI ).
Pencatatan Investasi dalam Perusahaan Anak
Sebuah perusahaan dapat memperoleh saham perusahaan lain lewat
pembelian per kas, penukaran dengan aktiva lain, atau bisa juga dengan
menukarnya dengan surat-surat berharga lainnya. Suatu perkiraan investasi
dibebani sebesar harga pokok saham yang diperoleh. Apabila pembayarannya
dilakukan per kas, maka perkiraan investasi didebet sebesar jumlah yang
dibayarkan. Apabila aktiva lain diberikan dalam penukaran, maka investasi harus
dicatat dengan nilai wajar aktiva yang diserahkan. Sedangkan apabila surat-surat
berharga sendiri suatu perusahaan diterbitkan dalam penukarannya dengan saham
yang diperoleh, maka invesatsi harus dicatat dengan nilai wajar surat-surat
berharga yang diserahkan dalam penukaran atau dengan nilai wajar shaam yang
diperoleh, mana yang terbukti lebih jelas. Selisih antara nilai yang ditetapkan pada
investasi dan nilai pari atau nilai yang ditetapkan pada surat-surat berharga harus
ditetapkan sebagai agio atau disagio atas surat-surat berharga yang diterbitkan.
Investasi dalam saham perusahaan anak dilaporkan dengan judul “investasi”
dalam neraca perusahaan induk.
Sifat Laporan Keuangan Konsolidasi
Neraca perusahaan induk melaporkan saham perusahaan anak sebagai
investasi dan neraca perusahaan anak melaporkan kepentingan yang dipegang
oleh perusahaan induk sebagai modal saham merupakan laporan keuangan
lengkap dari perusahaan yang bersangkutan sebagai kesatuan hukum yang
terpisah, tetapi laporan keuangan ini tidak menunjukkan perusahaan yang
bersangkutan sebagai perusahaan tunggal atau sebagai kesatuan ekonomis
tunggal. Sedangkan berdasarkan pandangan yuridis keterpisahan kesatuan usaha
yang berbeda harus dikesampingkan dan implikasi praktis dari pemilikan
kepentingan yang mengendalikan harus disatukan dalam penyajian. Laporan
keuangan yang mengsampingkan batasan-batasan yuridis antara perusahaan induk
dengan perusahaan anak serta menyajikan posisi keuangan perusahaan yang
berafiliasi sebagai kesatuan tunggal disebut sebagai neraca konsolidasi.
Untuk menghindari masalah-masalah yang terjadi dalam konsolidasi dan
laporan keuangan konsolidasian, maka untuk selanjutnya istilah peleburan
(merger) akan digunakan dalam menunjukkan pembentukan kesatuan hukum yang
baru dari fusi perusahaan-perusahaan terpisah yang sudah ada sebelumnya.
Laporan Keuangan Konsolidasian adalah laporan aktiva yang
menunjukkan pengaruh ekonomis penggabungan badan usaha yang didasarkan
atas pemilikan dan pengendalian bersama, meskipun tdk ada peleburan secara
hukum. Neraca Konsolidasian adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
keuangan perusahaan afiliasi sebagai kesatuan tunggal dan mengesampingkan
batasan-batasan yuridis antara perusahaan induk dan anak. Laba-Rugi
Konsolidasian adalah laporan keuangan yang menyajikan hasil operasi perusahaan
afiliasi sebagai kesatuan tunggal dan mengesampingkan batasan-batasan yuridis
antara perusahaan Induk dan Anak.
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Ward Appliance Co. di New York
ingin mendirikan sebuah toko penyalur di Boston, pada tanggal 2 Januari 1987.
Dalam mendirikan kantor cabang, kantor pusat mengirimkan ke cabang uang kas
sebesar $125.000 dan barang dagangan seharga $100.000. lembaran kerja untuk
penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang diperlihatkan
dibawah ini.
Ward Appliance Co.
Lembar Kerja untuk Neraca Gabungan pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang
2 Januari 1987
Ward Appliance Co.
Neraca Gabungan untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang
2 Januari 1987
Asumsikan bahwa Ward App Co. menetapkan kantor Boston sebagai
kesatuan usaha tersendiri dan disebut sebagai Boston Sales Co. ward memperoleh
semua saham Boston per kas dengan harga $125.000, saham ini dicatat dalam
buku Boston dengan nilai yang ditetapkan sebesar $100.000 dan kelebihannya
dilaporkan sebagai tambahan modal disetor. Barang dagangan senilai $100.000
dikirimkan ke Boston. Oleh karena itu diperlukan laporan keuangan yang
menyatakan kedudukan antara dua perusahaan tersebut. Laporan tersebut dapat
dilihat dibawah ini.
Ward Appliance Co. dan Boston sales Co.
Neraca Konsolidasi
2 Januari 1987
WAC BSC ELIMINASI NERACA
KONSOLIDASI
D K D K
Debet
Kas $ 75.000 $ 125.000 $ 200.000
Piutang usaha 150.000 150.000
Piutang usaha dari BSC 100.000 (b)100.000
Barang Dagangan 200.000 100.000 300.000
Investasi DSB BSC 125.000 (a)125.000
Pabrik dan perlengkapan 350.000 350.000
$1.000.000 $ 225.000
Kredit
Utang Usaha $ 250.000 $ 250.000
Utang Usaha kpd WAC $100.000 (b)100.000
Modal Saham WAC 500.000 500.000
Tambahan Modal disetor
WAC
100.000 100.000
Laba Ditahan WAC 150.000 150.000
Modal Saham BSC 100.000 (a)100.000
Tambahan Modal disetor
BSC
25.000 (a) 25.000
$1.000.000 $225.000 $ 225.000 $ 225.000 $1.000.000 $1.000.000
Kondisi untuk Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan biasanya hanya bisa didukung hanya apabila:
1. Kepentingan kendali keuangan (controlling interest) berkelanjutan dan
terjamin.
2. Operasi dari perusahaan yang bersangkutan merupakan kegiatan dari
kesatuan yang diinterogasikan.
3. Konsolidasi memberikan gambaran yang benar mengenai status keuangan
perusahaan yang bersangkutan.
Controlling Interest. Pemilikan saham berhak suaralah yang menentukan
kendali. Namun, faktor ini sendiri tidak menunjukkan indeks pengendalian yang
dilaksanakan sebenarnya. Perusahaan dapat saja memiliki mayoritas saham berhak
suara perusahaan lain, namun peranannya dalam memilih dewan direktur, dalam
pengembangan kebijakan atau dalam mengarahkan operasi perusahaan tidak
dominan.
Sebuah perusahaan mungkin mempunyai pemilikan mayoritas yang lebih
kecil dalam perusahaan lain, namun berada dalam posisi yang mampu untuk
melaksanakan dominasi yang efektif atas perusahaan lain. Para pemegang saham
yang lain mungkin puas dengan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan yang
mengendalikan ini, hak paten, dan persetujuan leasehold mungkin dapat
memberikan pengaruh khusus. Meskipun tidak ada kepentingan mayoritas, namun
keterpaduan dibawah pengendalian yang efektif pasti ada.
Apabila tingkat pemilikan saham dalam perusahaan anak naik, maka
alasan yang mendukung penyusunan laporan keuangan konsolidasi, pada
umumnya lebih meyakinkan. Sejumlah perusahaan yang melaksanakan
pengendalian membutuhkan laporan keuangan konsolidasi hanya apabila saham
dalam perusahaan anak dimiliki seluruhnya. Apabila pemilikan saham dibawaha
100%, maka saham dalam perusahaan anak ditetapkan tidak lebih dari investasi.
Beberapa lembaga resmi menyatakan, bahwa pemilikan saham dalam jumlah yang
lebih besar merupakan syarat mutlak untuk konsolidasi. Komite AICPA untuk
prosedur akuntansi dalam membahas kebijakan konsolidasi menyatakan
“Persyaratan umum untuk diakuinya sebagai pengendali keuangan adalah
pemilikan atas mayoritas hak milik berhak suara, dan karena itu, sebagai pedoman
umum, pemilikan oleh satu perusahaan, untuk secara langsung atau tidak, atas
lebih lima puluh persen dari saham berhak suara yang sedang beredar dari
perusahaan lain merupakan suatu keadaan yang menuju pada konsolidasi.
Oprasi dari perusahaan-perusahaan yang berkaitan. Apabila sebuah
perusahaan induk memegang controlling interest dalam saham perusahan lain
tetapi kegiatan perusahaan ini tidak berkaitan dan perusahaan ini bukan
merupakan kesatuan yang homogen, maka penyajian data-data keuangan
gabungan tunggal tidaklah realistis dan tidak berguna.
Status Keuangan dari kesatuan yang bersangkutan. Ketentuan hukum
dapat dikesampingkan hanya sejauh apabila ketentuan ini tidak relevan dalam
pandangan ekonomis yang menyeluruh. Apabila ketentuan hukum ini
mnegandung implikasi yang mempengaruhi pandangan ekonomis yang
menyeluruh, maka implikasi ini harus ditetapkan baik dengan menghindari
prosedur konsolidasi ataupun dengan mengungkapkan implikasi ini dalam laporan
keuangan konsolidasi.
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, kebijakan konsolidasi
yang diterapkan harus diungkapkan dengan memuaskan. Konsolidasi yang
terbatas pada perusahaan anak yang dimiliki sepenuhnya, misalnya, dapat
diungkapkan dalam judul laporan keuangan, pengeyampingan satu kesatuan
penting dapat diungkapkan dengan catatan khusus.
Masalah dalam Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi timbul banyak masalah.
Masalah ini berbeda-beda tergantung pada waktu penyusunan laporan keuangan
konsolidasi, pada kepentingan pemilikan dalam perusahaan afiliasi dan
pengendalian langsung atau tak langsung yang diperoleh melalui kepentingan
pemilikan ini, serta sifat dari transaksi atar perusahaan.
Perolehan Saham Sebuah Perusahaan Yang Sedang Berjalan
Hubungan perusahaan induk dan anak seringkali timbul dari pembelian
saham para pemegang saham sebuah perusahaan yang sedang berjalan.
Kepentingan yang diperoleh dapat sebesar 100% atau dibawah 100%. Maka
eliminasi saldo modal perusahaan anak akan kurang dari 100% dan bagian dari
modal perusahaan anak yang tidak dieliminasi akan ditetapkan dalam neraca
konsolidasi, sebagai kepentingan minoritas yaitu modal pemegang saham dalam
aktiva konsolidasi yang menahan bagian mereka dalam perusahaan anak. Dalam
pembelian saham dari kelompok pemilik sebelumnya jumlah yang dibayarkan
untuk saham mungkin sebesar nilai buku kepentingan yang diperoleh, lebih besar,
atau bahkan lebih kecil. Apabila timbul selisih antara harga pokok investasi
dengan nilai buku aktiva bersij yang diperoleh maka harus dianalisis dengan
seksama sehingga selisih ini dapat diungkapkan dengan baik dalam neraca
konsolidasi.
Sebelum neraca konsolidasi disusun, harus dilakukan penyelidikan yang
seksama untuk menentukan apakah harga pokok investasu dalam buku perusahaan
induk dan aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham dalam buku perusahaan
anak sudah ditetapkan dengan memuaskan atau tidak. Apabila dijumpai kesalahan
atau kegagalan akuntansi, maka hal itu semua harus dikoreksi.
Perolehan 100% Saham Perusahaan Anak dengan Nilai Buku
Ilustrasi dari judul diatas, adalah asumsikan bahwa modal perusahaan S
terdiri dari 1.000 lembar saham, nominal $100 dan laba ditahan sebesar $ 50.000.
pada tanggal 1 Desember 1987, nilai buku dari aktiva Perusahaan S dinyatakan
dengan nilai wajarnya, dan Perusahaan P memperoleh semua saham Perusahaan S
dengan harga sebesar $150.000. Kertas Kerjanya sebagai berikut:
Perusahaan Induk P dan Perusahaan Anak S
Lembar Kerja untuk Neraca Konsolidasi
1 Desember 1987
Perusahaan Induk P dan Perusahaan Anak S
Neraca Konsolidasi
1 Desember 1987
Pada lembar kerja, perkiraan investasi dan saldo modal saham serta laba
yang ditahan perusahaan anak saling terhapus. Saldo-saldo sisanya untuk kedua
perusahaan ini kemudian disatukan. Aktiva dan kewajiban perusahaan anak,
demikian menggantikan perkiraan investasi.
Perolehan kurang dari 100% saham perusahaan anak dengan nilai buku
Asumsikan bahwa perusahaan P memperoleh hanya 90% atas saham
perusahaan S, dan membyar sejumlah yang sama dengan nilai buku kepentingan
ini yakni sebesar $135.000, aktiva bersih perusahaan anak sebesar $150.000 pada
neraca konsolidasi, kepentingan minoritas yang menyertai sebesar $15.000
Perusahaan Induk P dan Perusahaan Anak S
Lembar Kerja untuk Neraca Konsolidasi
1 Desember 1987
Perusahaan Induk P dan Perusahaan Anak S
Neraca Konsolidasi
1 Desember 1987
Jurnal eliminasi untuk kasus diatas adalah sebagai berikut:
Modal Saham Perusahaan S $100.000
Laba Ditahan Perusahaan S 50.000
Investasi dalam saham perusahaan $125.000
Kepentingan Minoritas 15.000
Perolehan kepentingan Perusahaan Anak dengan Harga yang lebih tinggi
daripada nilai bukunya
Harga pokok kepentingan perusahaan induk dalam sebuah perusahaan
anak dapat melebihi nilai buku kepentingan ini. Alasan untuk selisih antara
jumlah yang dibayar dari nilai buku kepentingan yang diperoleh harus ditentukan
sebelum neraca konsolidasi disusun. Penjelasan berikut ini akan menentukan
bagaimana kelebihan ini dilaporkan. Penjelasan ini dapat salah satu dari:
1. Kegagalan perkiraan perusahaan anak untuk melaporkan nilai aktiva
yang naik pada saat perolehan saham.
2. Kegagalan perkiraan perusahaan anak untuk menggambarkan aktiva
tak berwujud tertentu.
3. Pembayaran untuk mencapai pengendalian yang terdesentralisasi.
4. Kelebihan yang menyatakan gabungan beberapa faktor.
Apabila perkiraan perusahaan anak tidak mencerminkan nilai berjalan
aktiva, maka uraian penuh atas aktiva bersih bagaimanapun juga dibutuhkan
terlepas dari tingkat pemilikan perusahaan induk dalam perusahaan anak. Apabila
aktiva dinilai terlalu rendah, maka aktiva harus disesuaikan dengan nilai wajar
sepenuhnya pada waktu perolehan. Apabila aktiva tak berwujud tidak dilaporkan,
maka aktiva ini harus ditetapkan dengan jumlah penuhnya.
Dalam menunjukkan dasar pikiran jika konsolidasi dianggap sebagai
peleburan proforma, maka setiap saldo goodwill yang dimasukkan dalam
perkiraan perusahaan anak harus dieliminasi. Diasumsikan jika peleburan
dianggap sebagai pembelian, maka semua pos-pos aktiva harus dinilai kembali
pada tanggal perolehannya, dan goodwill dalam nerasa konsolidasi harus
mencerminkan kelebihan yang dibayar oleh perusahaan induk dalam memperoleh
lembar saham yang sebanding dengan nilai berjalan aktiva yang diidentifikasikan
secara khusus dari perusahaan anak..
Hasil goodwill dari aplikasi rekanan aktiva didasarkan atas dasar harga
pokok. Adalah wajar untuk mengasumsikan bahwa aktiva yang dapat dievaluasi
pada tanggal perolehannya harus dibeli dnegan nilai berjalannya jika pembelian
dilakukan secara tersendiri. Karena pembelian seluruh aktiva perusahaan
menyatakan perolehan berkas-berkas aktiva, maka pos-pos harga pokok yang
diidentifikasikan dijelaskan dan setiap pos-pos harga pokok yang tidak dijelaskan
dicatat sebagai goodwill. Jadi, jumlah seluruh pos-pos yang diperoleh, termasuk
goodwill adalah total harga pokok perusahaan
Apabila selisih harga pokok dan nilai buku dinyatakan sebagai goodwill,
maka selisih ini menyatakan biaya manfaat yang waktunya terbatas dan harus
diamortisasi melebihi periode manfaat, yang tidak lebih dari 40 tahun. Amortisasi
goodwill mengurangi perkiraan investasi dan laba ditahan serta harus dibuat ayat-
ayat jurnal berkala pada buku perusahaan induk atau penyesuaian yang terbatas
untuk berhasilnya lembaran kerja konsolidasi. Jika perusahaan induk
menggunakan metode ekuitas dalam akuntansi perusahaan anak, maka amortisasi
harus ditetapkan dalam bukunya.
Dapat diasumsikan untuk masing-masing ilustrasi dan masalah berikut ini,
bahwa kurangnya kualifikasi yang berlawanan, maka kelebihan dari jumlah harga
pokok investasi atas nilai buku kepentingan perusahaan anak dapat ditunjukkan
dalam neraca konsolidasi sebagai Goodwill. Sebaliknya kecuali jika ditunjukkan,
maka dapat juga diasumsikan bahwa saldo ini akan diamortisasi dalam periode
yang lebih dari 40 tahun.