RANGKAIAN JEMBATAN

24
RANGKAIAN JEMBATAN

description

RANGKAIAN JEMBATAN. JEMBATAN DC Rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengukuran nilai nilai komponen seperti : tahanan, induktansi atau kapasitansi. Rangkaian jembatan membanding kan nilai komponen yg tidak diketahui dgn komponen yg diketahui nilainya secara tepat (sebuah standard). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of RANGKAIAN JEMBATAN

Page 1: RANGKAIAN JEMBATAN

RANGKAIAN JEMBATAN

Page 2: RANGKAIAN JEMBATAN

JEMBATAN DC

Rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengukuran nilai nilai komponen seperti : tahanan,

induktansi atau kapasitansi.

Rangkaian jembatan membanding kan nilai komponen yg tidak diketahui dgn komponen yg diketahui nilainya secara tepat (sebuah standard)

Page 3: RANGKAIAN JEMBATAN

JEMBATAN WHEATSTON

Mempunyai empat lengan resistif, sebuah sumber ggl, dan sebuah detektor nol (biasanya galvanometer).

Skema rangkaian jembatan Wheatston

GC DE

A

B

R1 R2

R4

R3I4

I3

I1

I2

Page 4: RANGKAIAN JEMBATAN

Lengan resistif:

R1 dan R2 disebut lengan pembanding,

R3 lengan Standard (Standard Arm), dan

R4 atau Rx lengan yang tidak diketahui.

Arus galvanometer Ig tergantung pada beda potensial antara C dan D. Jembatan disebut setimbang bila beda tegangan pada galvano meter adalah nol, kondisi ini terjadi bila:

Eca = Eda atau Ecb = Edb

Jadi jembatan setimbang jika Ig = nol

Page 5: RANGKAIAN JEMBATAN

Kondisi berikut juga dipenuhi:

I1 = I3 = E / (R1 + R3) dan

I2 = I4 = E / (R2 + R4)

dgn menggabungkan persamaan diatas maka :

R1 / (R1 + R3) = R2 / (R2 + R4) shg :

R1 x R4 = R2 x R3

Atau

Rx = (R3 R2) / R1

Page 6: RANGKAIAN JEMBATAN

G

R1R2

RxR3

Ry

Jembatan Kelvin:Modifikasi dari jembatan Wheatstone dgn Ry sbg tahanan kawat penghubung dari R3 ke Rx sehingga menghasilkan ketelitian yang lebih besar.

m np

Page 7: RANGKAIAN JEMBATAN

Jika galvanometer dihubungkan ke titik p diantara m dan n, sehingga perbandingan tahanan dari n ke p dan m ke p sama dengan perbandingan R1 dan R2 dapat ditulis :

Rnp / Rmp = R1 : R2Persamaan setimbang untuk jembatan Kelvin:

Rx + Rnp = (R1/R2)(R3+Rmp)Substitusi kedua persamaan diatas:

Rx + {R1/(R1+R2)}Ry = (R1/R2) [R3 + {R2/(R1+R2)}Ry]

Sehingga : Rx = (R1/R2) R3

Page 8: RANGKAIAN JEMBATAN

JEMBATAN ACNilai suatu tahanan dapat diketahui

rangkaian jembatan DC dalam hal mana pada kondisi setimbang dicapai apabila:

Rx = R3 (R2 / R1)

Nilai capasitansi dan induktansi juga dpt ditentukan dengan cara yang sama dengan rangkaian jembatan AC dimana sbg sumber digunakan AC dan galvanometer diganti dengan detektor nol (vibration galvano meter).

Page 9: RANGKAIAN JEMBATAN

Bentuk umum sebuah jembatan AC adalah:

Jembatan AC

Keempat lengan jembatan Z1,Z2, Z3, dan Z4 ditunjukan sbg impedansi dan detektor nol dinyatakan dengan kop telepon.

A CE

B

D

Z1 Z2

Z4Z3

I1 I2

Det

Page 10: RANGKAIAN JEMBATAN

Kondisi setimbang pada jembatan AC diatas apabila : E pada A-C sama dgn nol, dan ini terpenuhi kalau tegangan antara B-A sama dengan B-C baik dalam amplitudu maupun dalam pasenya. Dalam notasi kompleks dapat dituliskan:

EB-A = EB-C atau I1 x Z1 = I2 x Z2 Dimana arus maupun impedansi dlm bilangan kopleks

Agar arus detektor nol (kondisi setimbang) maka I1 = E / (Z1 + Z2) I2 = E / (Z3 + Z4)

Sehingga diperoleh: Z1 Z4 = Z2 Z3

jika menggunakan admitansi sebagai pengganti impedansi maka :

Y1 Y4 = Y2 Y3

Page 11: RANGKAIAN JEMBATAN

Karena phase juga harus setimbang dan untuk impedansi komplek ditulis:

Z1 = Z1 e jθ1 = Z1< θ1 maka :

Z1< θ1 Z4< θ4 = Z2< θ2 Z3< θ3 atau

Z1 Z4 < θ1 + θ4 = Z2 Z3 < θ2 + θ3 Jadi ada dua kondisi setimbang, yaitu

pertama: Z1 Z4 = Z2 Z3

perkalian nilai Z dari lengan yang saling berha-dapan harus sama dan

kedua: < θ1 + < θ4 = < θ2 + < θ3

penjumlahan sudut phasa dari lengan yang saling berhadapan harus sama.

Page 12: RANGKAIAN JEMBATAN

Contoh: 1. Impedansi impedansi jembatan AC pada

gambar diatas diberikan sbb:

Z1 = 100 Ω < 80o (impedansi induktif)

Z2 = 250 Ω (tahanan murni)

Z3 = 400 Ω < 30o (impedansi induktif)

Z4 = tidak diketahui

Tentukan konstanta konstanta lengan yang tidak diketahui

Page 13: RANGKAIAN JEMBATAN

Penyelesaian:

Syarat pertama kesetimbangan adalah Z1 Z4 = Z2 Z3

Shg Z4 = (Z2 Z3)/Z1

Z4 =(250 Ω x400 Ω) /100 Ω = 1000 Ω

Syarat kedua setimbang adalah

< θ1 + < θ4 = < θ2 + < θ3

Shg θ4 = θ2 + θ3 - θ1 = 0o + 30o - 80o θ4 = - 50o

Jadi Z4 = 1000 Ω < - 50o

Page 14: RANGKAIAN JEMBATAN

Contoh 2.

Jembatan AC pd gambar diatas setimbang dengan konstanta sbb:

Lengan A-B, R = 450 Ω; lengan B-C, R =300 Ω seri dgn C= 0,265 μF; lengan C-D tidak diketahui; dan lengan D-A, R = 200 Ω seri dengan L =15,9 mH. Frekuensi osilator adalah 1 kHz.

Tentukan konstanta konstanta lengan C-D.

Page 15: RANGKAIAN JEMBATAN

Penyelesaian:Persamaan jembatan setimbang: Z1 Z4 = Z2 Z3

Impedansi lengan jembatan dlm bilangan komplek adalah:Z1 = R = 450 Ω Z3 = R+j ωL = (200 +j100) ΩZ2 = R – j/ωC = (300 - j600) Ω Z4 = tidak diketahui.

Z4 dicari dengan Z4 = (Z2 Z3)/Z1 Z4 = {(300 - j600) (200 +j100)}/450 = 266,6 – j 200

Hasil ini menunjukan bahwa Z4 merupakan gabungan dari sebuah tahanan dgn capasitor. Karena Xc = 1 / ωC =200 ΩMaka: C = 1 / 2πf 200 =

= 1/2x3,14x1000x200 = 0,8 μF

Page 16: RANGKAIAN JEMBATAN

Jembatan Pembanding Kapasitansi:

Z1 = R1 Z2 = R2

Zs = Rs – j (1/ωCs) Zx = Rx – j (1/ωCx)

C D

A

B

R1 R2

Rx

Rs

E

Cs Cx

DETEKTOR

Page 17: RANGKAIAN JEMBATAN

Z1 Zx = Z2 Zs

R1 {Rx – j (1/ωCx)} = R2 {Rs – j (1/ωCs)}

R1 Rx – j R1 /ωCx = R2 R3 – j R2 /ωCs

Dua bilangan komplek adalah sama bila bagian2 reel dan bagian2 khayal adalah sama.

Bagian reel (nyata) : R1 Rx = R2 Rs

Rx = (R2 R3) / R1

Bagian imaginer (khayal) : R1 /ωCx = R2 /ωC3

Cx = C3 R1/ R2

Page 18: RANGKAIAN JEMBATAN

Jembatan Pembanding Induktansi:

C D

A

B

R1 R2

RxR3

E

Ls Lx

DETEKTOR

Page 19: RANGKAIAN JEMBATAN

Jembatan Pembanding Induktansi:

(lihat gbr jemb. pemb Induktansi diatas)

Persamaan setimbang untuk induktansi adalahLx = L3 (R2/ R1)

Persamaan setimbang untuk resistif adalah

Rx = R3 (R2 / R1)

R2 untuk pengontrol keseimbangan induktif

R3 untuk pengontrol keseimbangan resistif

Page 20: RANGKAIAN JEMBATAN

Jembatan Maxwell

C D

A

B

R1

R2

RxR3

E

Ls Lx

DETEKTOR

C1

Page 21: RANGKAIAN JEMBATAN

Jembatan Maxwell: (lihat gbr jemb. Maxwell)

Lengan R1 // C1 digambarkan admitansi Y1

Zx = Z2 Z3 Y1

karena Z2 = R2 ; Z3 = R3 ; dan

Y1 = (1 / R1) + j ω C1 maka

Zx = Rx +j ωLx = R2 R3 (1/R1 + j ωC1)

Pemisahan bagian nyata & khayal :

Rx = R3 (R2 / R1)Dan

Lx = R2 R3 C1

Page 22: RANGKAIAN JEMBATAN

C D

A

B

R1 R2

RxR3

E

Lx

DETEKTOR

C1

Jembatan Hay :Untuk pengukuran induktansi

Z1 = R1 - j(1/ωC1) Z2 = R2Z3 = R3 Zx = Rx + j ωLx

Page 23: RANGKAIAN JEMBATAN

Jembatan Hay : (lihat gbr jemb. Hay)

Z1 = R1 - j(1/ωC1) Z2 = R2

Z3 = R3 Zx = Rx + j ωLx

Dalam keadaan setimbang:

{R1 - j(1/ωC1)} {(Rx + j ωLx)} = R2 R3

R1Rx + Lx/C1 – j Rx / ωC1 + j R1 ωLx = R2 R3

Pemisahan bgn nyata & kayal menghasilkan:

R1Rx + Lx/C1 = R2 R3 dan

Rx / ωC1 = R1 ωLx

Kedua persamaan tsb secara simultan :

Rx = (ω2C12 R1 R2 R3) / (1 + ω2C1

2 R12)

Lx = (R2 R3 C1) / (1 + ω2C12 R1

2)

Page 24: RANGKAIAN JEMBATAN

Jembatan Schering:

Untuk pengukuran kapasitor dgn persamaan setimbang : Zx = Z2 Z3 Y1

Rx –j(1/ωCx) = [R2][–j/ωC3][(1/R1)+j/ωC1]

Dengan menghilangkan tanda kurung ;

Rx – j/ωCx = R2 C1/C3 – jR2 / ωC3 R1

Bagian nyata Rx = R2 C1/C3

Bagian khayal Cx = C3 R1/R2