Analisis Rangkaian Sekuensi Perancangan Rangkaian Sekuensi Rangkaian Digital.
RANGKAIAN JEMBATAN
description
Transcript of RANGKAIAN JEMBATAN
RANGKAIAN JEMBATAN
JEMBATAN DC
Rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengukuran nilai nilai komponen seperti : tahanan,
induktansi atau kapasitansi.
Rangkaian jembatan membanding kan nilai komponen yg tidak diketahui dgn komponen yg diketahui nilainya secara tepat (sebuah standard)
JEMBATAN WHEATSTON
Mempunyai empat lengan resistif, sebuah sumber ggl, dan sebuah detektor nol (biasanya galvanometer).
Skema rangkaian jembatan Wheatston
GC DE
A
B
R1 R2
R4
R3I4
I3
I1
I2
Lengan resistif:
R1 dan R2 disebut lengan pembanding,
R3 lengan Standard (Standard Arm), dan
R4 atau Rx lengan yang tidak diketahui.
Arus galvanometer Ig tergantung pada beda potensial antara C dan D. Jembatan disebut setimbang bila beda tegangan pada galvano meter adalah nol, kondisi ini terjadi bila:
Eca = Eda atau Ecb = Edb
Jadi jembatan setimbang jika Ig = nol
Kondisi berikut juga dipenuhi:
I1 = I3 = E / (R1 + R3) dan
I2 = I4 = E / (R2 + R4)
dgn menggabungkan persamaan diatas maka :
R1 / (R1 + R3) = R2 / (R2 + R4) shg :
R1 x R4 = R2 x R3
Atau
Rx = (R3 R2) / R1
G
R1R2
RxR3
Ry
Jembatan Kelvin:Modifikasi dari jembatan Wheatstone dgn Ry sbg tahanan kawat penghubung dari R3 ke Rx sehingga menghasilkan ketelitian yang lebih besar.
m np
Jika galvanometer dihubungkan ke titik p diantara m dan n, sehingga perbandingan tahanan dari n ke p dan m ke p sama dengan perbandingan R1 dan R2 dapat ditulis :
Rnp / Rmp = R1 : R2Persamaan setimbang untuk jembatan Kelvin:
Rx + Rnp = (R1/R2)(R3+Rmp)Substitusi kedua persamaan diatas:
Rx + {R1/(R1+R2)}Ry = (R1/R2) [R3 + {R2/(R1+R2)}Ry]
Sehingga : Rx = (R1/R2) R3
JEMBATAN ACNilai suatu tahanan dapat diketahui
rangkaian jembatan DC dalam hal mana pada kondisi setimbang dicapai apabila:
Rx = R3 (R2 / R1)
Nilai capasitansi dan induktansi juga dpt ditentukan dengan cara yang sama dengan rangkaian jembatan AC dimana sbg sumber digunakan AC dan galvanometer diganti dengan detektor nol (vibration galvano meter).
Bentuk umum sebuah jembatan AC adalah:
Jembatan AC
Keempat lengan jembatan Z1,Z2, Z3, dan Z4 ditunjukan sbg impedansi dan detektor nol dinyatakan dengan kop telepon.
A CE
B
D
Z1 Z2
Z4Z3
I1 I2
Det
Kondisi setimbang pada jembatan AC diatas apabila : E pada A-C sama dgn nol, dan ini terpenuhi kalau tegangan antara B-A sama dengan B-C baik dalam amplitudu maupun dalam pasenya. Dalam notasi kompleks dapat dituliskan:
EB-A = EB-C atau I1 x Z1 = I2 x Z2 Dimana arus maupun impedansi dlm bilangan kopleks
Agar arus detektor nol (kondisi setimbang) maka I1 = E / (Z1 + Z2) I2 = E / (Z3 + Z4)
Sehingga diperoleh: Z1 Z4 = Z2 Z3
jika menggunakan admitansi sebagai pengganti impedansi maka :
Y1 Y4 = Y2 Y3
Karena phase juga harus setimbang dan untuk impedansi komplek ditulis:
Z1 = Z1 e jθ1 = Z1< θ1 maka :
Z1< θ1 Z4< θ4 = Z2< θ2 Z3< θ3 atau
Z1 Z4 < θ1 + θ4 = Z2 Z3 < θ2 + θ3 Jadi ada dua kondisi setimbang, yaitu
pertama: Z1 Z4 = Z2 Z3
perkalian nilai Z dari lengan yang saling berha-dapan harus sama dan
kedua: < θ1 + < θ4 = < θ2 + < θ3
penjumlahan sudut phasa dari lengan yang saling berhadapan harus sama.
Contoh: 1. Impedansi impedansi jembatan AC pada
gambar diatas diberikan sbb:
Z1 = 100 Ω < 80o (impedansi induktif)
Z2 = 250 Ω (tahanan murni)
Z3 = 400 Ω < 30o (impedansi induktif)
Z4 = tidak diketahui
Tentukan konstanta konstanta lengan yang tidak diketahui
Penyelesaian:
Syarat pertama kesetimbangan adalah Z1 Z4 = Z2 Z3
Shg Z4 = (Z2 Z3)/Z1
Z4 =(250 Ω x400 Ω) /100 Ω = 1000 Ω
Syarat kedua setimbang adalah
< θ1 + < θ4 = < θ2 + < θ3
Shg θ4 = θ2 + θ3 - θ1 = 0o + 30o - 80o θ4 = - 50o
Jadi Z4 = 1000 Ω < - 50o
Contoh 2.
Jembatan AC pd gambar diatas setimbang dengan konstanta sbb:
Lengan A-B, R = 450 Ω; lengan B-C, R =300 Ω seri dgn C= 0,265 μF; lengan C-D tidak diketahui; dan lengan D-A, R = 200 Ω seri dengan L =15,9 mH. Frekuensi osilator adalah 1 kHz.
Tentukan konstanta konstanta lengan C-D.
Penyelesaian:Persamaan jembatan setimbang: Z1 Z4 = Z2 Z3
Impedansi lengan jembatan dlm bilangan komplek adalah:Z1 = R = 450 Ω Z3 = R+j ωL = (200 +j100) ΩZ2 = R – j/ωC = (300 - j600) Ω Z4 = tidak diketahui.
Z4 dicari dengan Z4 = (Z2 Z3)/Z1 Z4 = {(300 - j600) (200 +j100)}/450 = 266,6 – j 200
Hasil ini menunjukan bahwa Z4 merupakan gabungan dari sebuah tahanan dgn capasitor. Karena Xc = 1 / ωC =200 ΩMaka: C = 1 / 2πf 200 =
= 1/2x3,14x1000x200 = 0,8 μF
Jembatan Pembanding Kapasitansi:
Z1 = R1 Z2 = R2
Zs = Rs – j (1/ωCs) Zx = Rx – j (1/ωCx)
C D
A
B
R1 R2
Rx
Rs
E
Cs Cx
DETEKTOR
Z1 Zx = Z2 Zs
R1 {Rx – j (1/ωCx)} = R2 {Rs – j (1/ωCs)}
R1 Rx – j R1 /ωCx = R2 R3 – j R2 /ωCs
Dua bilangan komplek adalah sama bila bagian2 reel dan bagian2 khayal adalah sama.
Bagian reel (nyata) : R1 Rx = R2 Rs
Rx = (R2 R3) / R1
Bagian imaginer (khayal) : R1 /ωCx = R2 /ωC3
Cx = C3 R1/ R2
Jembatan Pembanding Induktansi:
C D
A
B
R1 R2
RxR3
E
Ls Lx
DETEKTOR
Jembatan Pembanding Induktansi:
(lihat gbr jemb. pemb Induktansi diatas)
Persamaan setimbang untuk induktansi adalahLx = L3 (R2/ R1)
Persamaan setimbang untuk resistif adalah
Rx = R3 (R2 / R1)
R2 untuk pengontrol keseimbangan induktif
R3 untuk pengontrol keseimbangan resistif
Jembatan Maxwell
C D
A
B
R1
R2
RxR3
E
Ls Lx
DETEKTOR
C1
Jembatan Maxwell: (lihat gbr jemb. Maxwell)
Lengan R1 // C1 digambarkan admitansi Y1
Zx = Z2 Z3 Y1
karena Z2 = R2 ; Z3 = R3 ; dan
Y1 = (1 / R1) + j ω C1 maka
Zx = Rx +j ωLx = R2 R3 (1/R1 + j ωC1)
Pemisahan bagian nyata & khayal :
Rx = R3 (R2 / R1)Dan
Lx = R2 R3 C1
C D
A
B
R1 R2
RxR3
E
Lx
DETEKTOR
C1
Jembatan Hay :Untuk pengukuran induktansi
Z1 = R1 - j(1/ωC1) Z2 = R2Z3 = R3 Zx = Rx + j ωLx
Jembatan Hay : (lihat gbr jemb. Hay)
Z1 = R1 - j(1/ωC1) Z2 = R2
Z3 = R3 Zx = Rx + j ωLx
Dalam keadaan setimbang:
{R1 - j(1/ωC1)} {(Rx + j ωLx)} = R2 R3
R1Rx + Lx/C1 – j Rx / ωC1 + j R1 ωLx = R2 R3
Pemisahan bgn nyata & kayal menghasilkan:
R1Rx + Lx/C1 = R2 R3 dan
Rx / ωC1 = R1 ωLx
Kedua persamaan tsb secara simultan :
Rx = (ω2C12 R1 R2 R3) / (1 + ω2C1
2 R12)
Lx = (R2 R3 C1) / (1 + ω2C12 R1
2)
Jembatan Schering:
Untuk pengukuran kapasitor dgn persamaan setimbang : Zx = Z2 Z3 Y1
Rx –j(1/ωCx) = [R2][–j/ωC3][(1/R1)+j/ωC1]
Dengan menghilangkan tanda kurung ;
Rx – j/ωCx = R2 C1/C3 – jR2 / ωC3 R1
Bagian nyata Rx = R2 C1/C3
Bagian khayal Cx = C3 R1/R2