Rangka Chasis 2

22
SISTEM REM Fungsi : Mengurangi kecepatan laju sepeda motor dan menghentikan sepeda motor untuk menjamin pengendaraan yang aman Prinsip kerja : Perubahan energi kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan. Disc Brake Drum Brake Sistem Pengereman :

description

otomotif

Transcript of Rangka Chasis 2

Page 1: Rangka Chasis 2

SISTEM REM

Fungsi :Mengurangi kecepatan laju sepeda motor dan menghentikan sepeda motor untuk menjamin pengendaraan yang aman

Prinsip kerja :Perubahan energi kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan.

Disc BrakeDrum Brake

Sistem Pengereman :

Page 2: Rangka Chasis 2

CARA KERJA REM TROMOL

Pedal atau handle rem kabel atau batang rem bubungan rem (brake cam) sepatu rem tromol rem.Digunakan semua rem tromol SMH yg dipasarkan PT AHM

A. SINGLE LEADING SHOE TYPE

(Leading Trailing Shoe Type)

Sepatu rem yg terbawa oleh putaran tromol dan cenderung melengket Leading Shoe Menghasil daya pengereman

lebih besar Self Energizing

Sepatu rem terdorong ke dalam oleh putaran tromol Trailing Shoe

Keausan :

Leading Shoe > Trailing Shoe

Page 3: Rangka Chasis 2

CARA KERJA REM TROMOL

B. DOUBLE LEADING SHOE TYPE

Memakai dua bubungan rem (brake cam), sehingga kedua sepatu rem menjadi leading Digunakan pada motor –motor besar tipe lama

Page 4: Rangka Chasis 2

PEMBONGKARAN

Lepaskan sepatu-sepatu rem dan pegas-pegas dengan menarik dari anchor pinnya

Lepaskan mur, baut dan lengan rem.

Lepaskan pelat indikator keausan, sil debu dan bubungan rem.

PEMERIKSAAN TROMOL REM

Periksa tromol rem terhadap keretakan dan keausan

Ukur diameter dalam tromol rem belakang.

BATAS SERVIS :

Cub , WIN, GLK = 111 mm

GL Pro, Tiger = 131 mm

PERHATIAN !

• Jangan memakai tekanan udara atau sikat kering untuk membesihkan rem

• Debu rem mengandung serat asbes yang dapat mengakibatkan penyakit kanker

Page 5: Rangka Chasis 2

PEMERIKSAAN KANVAS REM

Ukur ketebalan kanvas rem (brake lining)

BATAS SERVIS : 2,0 mm

Ganti sepatu rem sepasang jika ketebalan kanvas rem kurang dari batas servis dan jika terkena grease

PEMASANGAN

Lumasi gemuk pada pin jangkar dan bubungan rem.

Pasang bubungan rem pada panel rem.

Lumasi oli pada sil dan pasangkan pada panel rem.

Pasang pelat indikator keausan pada bubungan rem dengan menepatkan gerigi yang lebih lebar dengan potongan pada bubungan rem.

Pasang lengan rem dengan menepatkan tanda titik antara lengan dan bubungan rem.

Pasang baut penjepit lengan rem dan kencangkan

Pasang sepatu-sepatu rem dan pegas-pegas.

Page 6: Rangka Chasis 2

Daya pengereman lemah

Penyetelan rem tidak tepat

Tromol rem aus

Kanvas rem aus

Kanvas-kanvas rem terkontaminasi

Bubungan rem aus

Lengan rem tidak terpasang dengan benar

Sepatu rem aus pada bidang kontak dengan bubungan

Kabel rem macet

Handle rem lambat atau terlalu keras

Sepatu rem aus pada bidang kontak dengan bubungan

Kerenggangan berlebihan antara lengan rem dan bubungan

Pegas rem aus atau patas

Penyetelan rem tidak tepat

Tromol rem macet, akibat terkontaminasi

Kabel rem macet

Kesalahan pemasangan kanvas rem pada tromol.

GANGGUAN REM TROMOL

Page 7: Rangka Chasis 2

REM CAKRAM

Hukum PascalBila suatu fluida/cairan dalam ruang ter-tutup diberi tekanan maka tekanan ter-sebut akan diteruskan kesemua arah dengan sama rata.

Page 8: Rangka Chasis 2

Prinsip kerja Rem Cakram

Langkah handel rem (4x) > langkah piston (x)Diameter piston master rem (y) < diameter piston caliper

Keuntungan Rem Cakram :Pengereman lebih stabilPendinginan lebih baikTidak diperlukan penyetelan

Page 9: Rangka Chasis 2

Cara Kerja Caliper

Tekanan hidrolik dari master rem menekan piston dan rumah caliper. Piston mendorong brake pad ke kiri. Rumah caliper terdorong ke kanan bergeser pada pin slide, sehingga brake pad sebelah kiri menekan pada cakram. Kedua brake pad menekan dan menjepit cakarm memperlambat putaran cakram.

Page 10: Rangka Chasis 2

CARA KERJA BRAKE PAD TANPA PENYETELAN

Saat tidak bekerja

Saat bekerja :Seal piston berubah bentukPiston tidak slip pada seal

Saat bekerja, brake pad aus :Piston bergerak lebih jauh ke depanPiston slip pada seal

Page 11: Rangka Chasis 2

PENGGANTIAN MINYAK REM DENGAN BRAKE BLEEDER

Hubungkan alat Brake Bleeder ke katup pembuangan

Pompalah handel alat Brake Bleeder 3 – 4 kali dan longgarkan katup pembuangan, lalu kencangkan kembali.

Tambahkan minyak rem ketika tinggi permukaan minyak rem di dalam silinder utama turun

Ulangilah prosedur tersebut di atas sampai tidak lagi ada gelembung-gelembung udara di dalam slang plastik.PERHATIAN !

Periksa tinggi permukaan minyak rem pada saat membuangudara palsu untuk mencegah agar udara tidak di pompa masukke dalam sistem.

Jangan mencampur bermacam-macam merek minyak rem karena tidak cocok satu sama lainnya.

Page 12: Rangka Chasis 2

PENGGANTIAN MINYAK REM TANPA BRAKE BLEEDER

1. Buka tutup master silinder dan diafragma

2. Isi minyak rem sampai batas upper

3. Hubungkan pipa pada katup pembuangan

4. Pompa handel rem sampai terasa keras, kemudian sambil handel rem ditahan, buka katup pembuangan agar minyak rem keluar bersama gelembung-gelembung udara dan tutuplah katup kembali.

5. Ulangi langkah 4 sampai tidak ada lagi gelembunggelembung udara yang muncul pada slang pembuangan.

Page 13: Rangka Chasis 2

PEMBONGKARAN MASTER CYLINDER

• Keluarkan minyak rem.

• Lepaskan tutup karet piston dari piston dan silinder utama.

• Lepaskan klip pengunci (snap ring).

• Lepaskan piston dan pegas.

• Bersihkan bagian dalam silinder utama kotak minyak rem danpiston dengan minyak rem bersih.

PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER

1. Periksa master silinder dan piston terhadap adanya keausan, goresan atau kerusakan.

2. Ukur diameter dalam silinder utama.

BATAS SERVIS : 12,76 mm (NF 100D)

3. Ukur diameter luar piston.

BATAS SERVIS : 12,64 mm (NF 100D)

Page 14: Rangka Chasis 2

PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER

Lapisi piston cup dengan minyak rem yang baru dan pasang pd pistonnya.

Pasang pegas piston pada ujung piston dengan diameter yg lebih besar menghadap master silinder..

Pasang piston, pegas piston dan piston pada silinder utama dengan piston cup yang cekung menghadap sisi dalam

Pasang klip pengunci pada alur di dalam master silinder.

Pasang tutup karet piston ke dalam master silinder dan alur di dalam piston.

Lumasi daerah kontak antara handel rem dan piston dengan gemuk silikon.

Page 15: Rangka Chasis 2

PEMBONGKARAN BRAKE CALIPER

Keluarkan minyak rem dari sistem hidraulik.

Lepaskan slang rem, baut nipel oli dan ring perapat.

Lepaskan kanvas rem.

Lepaskan bracket caliper dari badan caliper.

Lepaskan pegas kanvas dan karet tutup pin slide.

Letakkan sebuah lap bengkel di atas piston.

Posisikan caliper agar piston menghadap ke bawah dan semprotkan udara bertekanan ke saluran masuk minyak rem untuk membantu mengeluarkan piston.

Cuci bagian-bagian caliper dengan air bersih.

Page 16: Rangka Chasis 2

PEMERIKSAAN

Periksa silinder caliper dan piston terhadap keausan, goresan atau kerusakan lain.

Ukur diameter dalam silinder caliper

BATAS SERVIS : 25,46 mm (NF100D)

Ukur diameter luar piston caliper.

BATAS SERVIS : 25,31 mm (NF100D)

Page 17: Rangka Chasis 2

.

PERAKITAN

Lapisi sil piston dan sil debu baru dengan minyak rem bersih dan pasang pada alur-alur sil di caliper.

Lumasi piston caliper dengan minyak rem bersih dan pasang piston ujung terbuka piston menghadap keluar.

Lumasi bagian dalam karet tutup pin slide dengan gemuk silikon dan pada badan caliper.

Pasang pegas kanvas rem pada badan caliper .

Lapisi pin caliper dengan gemuk silikon dan pasang bracket caliper pada caliper.

Pasang kanvas rem dan caliper

Perhatian !

Minyak rem dapat merusak cat, komponen dari plastik.

Page 18: Rangka Chasis 2

PEMERIKSAAN CAKRAM REM

Periksa cakram terhadap adanya kerusakan atau keretakansecara visual.

Ukur ketebalan cakram rem pada beberapa titik.

BATAS SERVIS : 3,5 mm

Gantilah cakram rem apabila melebihi batas servis.

Periksa cakram rem terhadap keolengan atau perubahan bentuk dengan memastikan bantalan roda dalam keadaan baik.

BATAS SERVIS : 0,3 mm

Page 19: Rangka Chasis 2

SISTEM SUSPENSI

Goncangan yg diterima pegas akan dikembalikan lagi (rebound) dan pegas akan melakukan gerakan mengayun, sehingga pengendaraan tidak nyaman dan berbahaya.

Pegas dipasangkan diantara roda dan rangka

Goncangan akan diterima pegas dan gerakan ayunan pegas akan diredam olehh peredam kejut (shock absorber), sehingga pengendaraan lebih stabil dan nyaman.

Pegas dan peredam kejut dipasangkan diantara roda dan rangka

Page 20: Rangka Chasis 2

Fungsi :Penghubung antara roda dan rangka (frame)Menyerap goncanganMengurangi ayunan pegas

Page 21: Rangka Chasis 2
Page 22: Rangka Chasis 2