Rancangan Ini Sanggup Menetralkan Kelemahan Rancangansebelumnya

4
Rancangan ini sanggup menetralkan kelemahan rancangansebelumnya. Katakanlah untuk rancangan eksperimental sungguhan yang kedua dengan memasukkan langkahpemberitan prates dapat membuat subjek menjadi peka dalam memberikan jawaban dalam pascates. Dengan demikian pemberian prates dapat mengancam kesahihan temuan penelitian yang menggunakan rancangan yang melibatkan langkah itu. Demikian pula pada rancangan yang tidak melibatkan prates memiliki kelemahan karena tidak ada data yang dipakai untuk meyakinkan apakah kedua kelompok sejak awal telah benar-benar seimbang. Jadi temuan penelitian akan tergantung pada kecermatan dalam pemilihan subjek. (halaman 55) Ada sejumlah variabel yang apabila dikontrol dapat mengancam kesahihan temuan penelitian. Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu variabel yang dapat mengancam kesahihan internal temuan penenelitian dan kelompok variabel yang dapat mengancam kesahihan eksternal penelitian temuan penelitian (Campbell & Stanley, 1996) Variabel-variabel yang dapat mengancam kesahihan internal temuan penenelitian adalah sebagai berikut: 1. Peristiwa-peristiwa yang dialami subjek penelitian ketika eksperimen sedang berjalan 2. Pemilihan subjek, untuk kelompok kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak seimbang. 3. Proses kematangan (termasuk perubahan-perubahan jasmaniah dan psikologi lainnya). 4. Pemberian prates yang dapat mempengaruhi unjuk kerja pada pascates. 5. Perubahan-perubahan yang dilakukan pada instrumen atau prosedur pengukuran variabel selama eksperimen berlangsung.

description

Rancangan penelitian

Transcript of Rancangan Ini Sanggup Menetralkan Kelemahan Rancangansebelumnya

Rancangan ini sanggup menetralkan kelemahan rancangansebelumnya. Katakanlah untuk rancangan eksperimental sungguhan yang kedua dengan memasukkan langkahpemberitan prates dapat membuat subjek menjadi peka dalam memberikan jawaban dalam pascates. Dengan demikian pemberian prates dapat mengancam kesahihan temuan penelitian yang menggunakan rancangan yang melibatkan langkah itu. Demikian pula pada rancangan yang tidak melibatkan prates memiliki kelemahan karena tidak ada data yang dipakai untuk meyakinkan apakah kedua kelompok sejak awal telah benar-benar seimbang. Jadi temuan penelitian akan tergantung pada kecermatan dalam pemilihan subjek. (halaman 55)Ada sejumlah variabel yang apabila dikontrol dapat mengancam kesahihan temuan penelitian. Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu variabel yang dapat mengancam kesahihan internal temuan penenelitian dan kelompok variabel yang dapat mengancam kesahihan eksternal penelitian temuan penelitian (Campbell & Stanley, 1996)

Variabel-variabel yang dapat mengancam kesahihan internal temuan penenelitian adalah sebagai berikut:

1. Peristiwa-peristiwa yang dialami subjek penelitian ketika eksperimen sedang berjalan

2. Pemilihan subjek, untuk kelompok kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak seimbang.3. Proses kematangan (termasuk perubahan-perubahan jasmaniah dan psikologi lainnya).

4. Pemberian prates yang dapat mempengaruhi unjuk kerja pada pascates.

5. Perubahan-perubahan yang dilakukan pada instrumen atau prosedur pengukuran variabel selama eksperimen berlangsung.

6. Regresi statistik, yaitu kecenderungan nilai-nilai bergerak ke tengah yang secara wajar terjadi pada skor-skor ekstrim.

7. Berkurangnya subjek ketika eksperimen sedang terjadi.

8. Ketidakajegan temuan penelitian.

9. Harapan peneliti terhadap temuan penelitian.

10. Interaksi antar variabel (dari 1-9)

Variabel-variabel yang dapat mengancam kesahihan eksternal temuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pemberian prates yang dapt menimbulkan kepekaan subjek penelitian terhadap perlakuan yang akan diberikan.

2. Jumlah sampel yang tidak mewakili populasi.

3. Pengaturan kondisi eksperimen yang sangat berbeda dari kondisi sesungguhnya.4. Pemberian perlakuan ganda secara bersamaan pada subjek bersamaan.

PENINGKATAN KESAHIHAN RANCANGAN EKSPERIMENTAL

Ada cara yang dapat dipakai untuk meningkatkan kesahihan temuan penelitian, yaitu dengan menyeimbangkan subjek penelitian dan kondisi eksperimental.

Teknik menyeimbangkan subjek penelitian tersebut adlah sebagai berikut:

1. Menggunakan teknik randoom yang dipilih untuk menentukan subjek yang dimasukkan ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Teknik ini paling cermat untuk menetralkan pengaruh variabel ekstra kalau kondisinya memungkinkan. Dalam penelitian bidang pendidikan teknik ini paling sulit dilakukan karena membawa dampak administrasi yang luas dalam sistim persekolahan.2. Menggunakan teknik pasangan, apakah itu pasangan berdasarkan individu atau pasangan berdasarkan kelompok. Teknik ini dapat dipakai apabila ada pengukuran awal terhadap semua anggota subjek penelitian. Biasanya pengukuran dilakukan pada satu variabel yang dijadikan dasar dalam melakukan pasangan. Nilai rata-rata biasanya digunakan dalam melakukan pasangan berdasarkan kelompok , sedangkan skor-skor individu dipakai dalam memasangkan setiap individu.

3. Menggunakan subjek untuk mengontrol dirinya sendiri. Teknik ini bisa dipakai pada rancanagan eksperimental yang melibatkan pelaksanaan prates dan pascates. Pada rancangan ini setiap subjek mempunyai skor prates dan pascates. Yang dianalisis adalah skor perolehan dari prates ke pascates. Dengan demikian skor yang diperoleh subjek pada pascates dikontrol skornya pada prates.4. Membatasi cakupan populasi subjek penelitian. Teknik ini bisa dipakai apabila populasi penelitian terlalu luas dan sukar mentapkan batasannya. Dengan cara membatasi cakupan populasi (subjek) berarti variabel-variabel ekstra yang diduga ikut mempengaruhi temuan penelitian lebih mudah untuk diidentifikasi dan berarti pula lebih mudah untuk dikontrol.

5. Menetapkan variabel tertentu yang tidak dapat dikontrol dengan menggunakan rancangan penelitian sebagai variabel moderator. Semua variabel ekstra yang diduga ikut mempengaruhi unjuk kerja subjek pada pascates sedapat mungkin dikontrol dengan rancangan penelitian, seperti butir 1-4 di atas. Akan tetapi adakalanya dalam kondisi tertentu peneliti tidak mampu melakukan itu, atau peneliti mempunyai tujuan yang lain, yaitu secara sengaja memilih satu variabel bebas yang dimanipulasi. Dalam kasus seperti ini peneliti dapat melakukan kontrol terhadap variabel tersebut (variabel moderator) dengan menggunakan statistik, yaitu dengan menggunakan analisis kovarian.Teknik Menyeimbangakan Kondisi Eksperimental

Dalam penelitian eksperimental, kondisi lebih khusus lagi perlakuan eksperimental sedapat mungkin harus dipertahankan konstan. Artinya segala sesuatu sama pada kedua kelompok, kecuali perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Berikut ini adalah teknik yang dapat digunakan untuk memenuhi maksud tertentu.1. Menghilangakan sama sekali intervensi variabel-variabel ekstra pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

2. Pengalaman-pengalaman selain yang disebabkan oleh perlakuan harus dipertahankan konstan untuk kelompok kontrol dan eksperimen.

3. Menggunakn teknik pemutaran perlakuan (counter balance)

(halaman 57-58)