RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ... -...
Transcript of RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ... -...
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING POSISI
PUSKESMAS KELILING DENGAN MENGGUNAKAN GPS
DAN JARINGAN GSM UNTUK APLIKASI TELEMEDIKA
Eko Setijadi Gatot Kusrahardjo M. Razaq Jaya Saputra
Laboratorium Jaringan Telekomunikasi Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: [email protected] Abstrak - Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan
saat ini kian diperburuk dengan distribusi tenaga
kesehatan yang tidak merata [1]. Di perkotaan
atau di daerah yang kaya, banyak menumpuk
tenaga kesehatan. Harian Republika (10/3)
memberitakan bahwa 25% tenaga medis (dokter)
berada di Jakarta. Sementara data Departemen
Kesehatan tahun 2006 menyatakan bahwa dari
364 Puskesmas di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan yang tersebar di 64 kabupaten pada 17
provinsi, 184 Puskemas (51 %) belum memiliki
dokter. Masalah lain adalah kualitas dan kinerja
tenaga kesehatan. Berbagai terobosan telah
dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga
kesehatan. Dalam tugas akhir ini ditawarkan suatu
sistem puskesmas keliling dengan menggunakan
sitem call center. Untuk mengetahui posisi mobil
puskesmas keliling digunakan teknologi GPS
berbasis GSM. Data yang dihasilkan oleh GPS
berupa data NMEA0183 dipilah oleh
mikrokontroller hingga berupa data koordinat
lattitude dan longitude. Data tersebut dikirim ke
database webserver. Pengiriman data tesebut
menggunakan media GPRS. Sehingga data yang
berupa koordinat lintang dan bujur tersebut bisa
dilihat pada web “5penjahat.com” yang tersaji
dalam bentuk peta Google Map. Dengan tingkat
akurasi 26,476 meter dengan pembanding Google
Earth. Waktu total transmisi data GPRS adalah
2,67 ×10-6
detik. Waktu total yang dibutuhkan alat
SIM508 mengirim 1 paket data adalah 1,456
menit.waktu transmisi di SIM508 adalah 1,050
menit. Jadi Delay transmisinya adalah 0,4059
menit.
Kata kunci : SIM508, GPRS, NMEA0183, webserver
1. PENDAHULUAN
Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan ini kian
diperburuk dengan distribusi tenaga kesehatan
yang tidak merata [1]. Di perkotaan atau di daerah
yang kaya, banyak menumpuk tenaga kesehatan.
Harian Republika (10/3) memberitakan bahwa
25% tenaga medis (dokter) berada di Jakarta.
Sementara data Departemen Kesehatan tahun 2006
menyatakan bahwa dari 364 Puskesmas di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan yang tersebar
di 64 kabupaten pada 17 provinsi, 184 Puskemas
(51 %) belum memiliki dokter.
Oleh karena adanya permasalahan diatas
maka dengan adanya prototype GPS (Global
Positioning System) yang akan dipasangkan pada
puskesmas keliling dapat mengatasi permasalahan
yang ada pada dunia kesehatan. Dengan adanya
sistem GPS ini puskesmas (office) akan tau dimana
letak posisi koordinat puskesmas keliling terdekat
yang berada disekitar calon pasien yang melapor
pada puskesmas (office), sehingga penanganan
kesehatannya bisa dilakukan dengan cepat dan
tepat. Pada puskesmas keliling ini juga diharapkan
tersedia layanan telemedika yang berbasis ICT
sehingga bisa menangani kasus-kasus yang perlu
bantuan dokter spesialis yang ada di puskesmas
(office) sehingga tindakannya tepat. Contoh kasus
diatas adalah: ibu melahirkan,serangan jantung,
dll.
Dalam pengerjaan tugas akhir, dilakukan
pembatasan lingkup permasalahan sebagai berikut:
1. Menggunakan GPS (Global Positioning
System) dengan data berformat NMEA0183
dalam menentukan posisi
2. Data-data yang diambil memiliki input
koordinat lintang dan bujur.
3. Menggunakan module GSM yang interface ke
komputer menggunakan comm serial (RS 232).
4. Jaringan yang digunakan adalah jaringan GSM
dengan media GPRS
2. TEORI PENUNJANG
Dalam tugas akhir ini terdapat beberapa teori
atau materi yang mendasari penyusunan buku ini.
Berikut ini dijelaskan lebih lanjut mengenai beberapa
materi yang dibahas.
2.1 Global Positioning System
GPS merupakan sistem radio navigasi dan
penentuan posisi dengan menggunakan satelit navigasi
yang dimiliki dan dikelola oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat.. Sistem ini digunakan
untuk memberikan informasi mengenai posisi, waktu
dan kecepatan kepada siapa saja secara global tanpa
ada batasan waktu dan cuaca. Format keluaran data
dari penerima GPS yang paling umum adalah format
NMEA 0183 [3]. Dengan menggunakan keluaran data
ini, penerima GPS dapat dihubungkan dengan
perangkat lain melalui port serial. Data keluaran
dalam format NMEA 0183 berupa kalimat (string)
yang merupakan karakter ASCII 8-bit. Setiap awal
kalimat diawali dengan karakter “$”, dua karakter
Talker ID, tiga karakter Sentence ID, dan diikuti oleh
data fields yang masing-masing dipisahkan oleh koma
serta diakhiri oleh optional checksum dan karakter
cariage return/line feed (CR/LF). Sebuah GPS
mempunyai Talker ID berupa GP. Jenis kalimat yang
dihasilkan ada beberapa macam, tetapi yang
mencakup informasi posisi yang dibutuhkan yaitu
kalimat RMC (Recommended Minimum Specific
GPS/TRANSIT Data). Kalimat RMC ini keluar dari
GPS setiap 1 detik, atau dapat diatur sesuai kebutuhan.
Penjelasan mengenai format kalimat RMC
ditunjukkan pada tabel berikut[2]:
Tabel 2.1 Data NMEA0183
2.2 Komunikasi serial
Dalam dunia telekomunikasi juga dikenal
adanya, RS-232 (Recommended Standard 232) adalah
sebuah standar untuk serial biner berakhir tunggal data
dan kontrol sinyal menghubungkan antara DTE (Data
Terminal Equipment) dan DCE (Data Circuit-
terminating Equipment). Ini umumnya digunakan
dalam komputer port serial. Port serial Recommended
Standard (RS) 232 umumnya menggunakan DB-9.
Konfigurasi pin dan nama konektor DB-9 dapat dilihat
pada gambar[5].
Gambar 2.1 Port DB-9
2.3 Web Server
Webserver adalah merupakan software yang
memberikan layanan data yang berfungsi menerima
permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal
dengan browser web dan mengirimkan kembali
hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang
umumnya berbentuk dokumen HTML.
Gambar 2.2 arsitektur webserver
2.4 GPRS (General Packet Radio Service)
GPRS (singkatan bahasa Inggris: General
Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi
yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data
lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan
teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sering
disebut pula dengan teknologi 2,5G. Sistem GPRS
dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk
paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar
(MMS), dan penelusuran (browsing) internet.Dalam
teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56
kbps sampai 115 kbps
3. PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses
perancangan dan pembuatan perangkat keras maupun
perangkat lunak dari tugas akhir ini. Secara garis besar
rancangan dan pembuatan perangkat keras tugas akhir
ini dibagi menjadi dua bagian blok yaitu blok server
dan blok client. Diagram blok dapat dilihat pada
gambar 3.1 yang menjelaskan bagaimana gambar
diagram tersebut. Pada blok client data dari GPS
berbentuk NMEA 0183 mengalami perpindahan dari
modul GPS ke mikrokontroller dan setelah itu
diteruskan ke modul GSM.dan disisi blok server data
yang dikirim modul GSM diterima webserver dan
dimasukkan ke dalam database. Dan dari database
ditampilkan ke Googlemap.
Gambar 3.1 diagram blok sistem
3.1 Perancangan Hardware
Dalam perancangan hardware ini dibutuhkan
beberapa jenis alat yang digunakan baik dalam blok
client maupun blok server. Pada blok client, hardware
yang dibutuhkan ada dua yaitu sim508 yang terdiri
dari modul GPS dan modul GSM, mikrokontroller
ATmega128. Pada blok server, hardware yang
dibutuhkan adalah satu buah PC yang terhubung
internet. Yang seluruhnya dirancang sesuai dengan
gambar 3.2.
CLIENT
GPRS SERVER
Gambar 3.2 diagram blok perancangan alat
Hardware yang digunakan adalah SIM508 berikut
dengan minimum sistemnya. Hardware tersebut dapat
dilihat dari gambar 3.3.
Gambar 3.3 hardware SIM508
3.2 Perancangan Software
Software yang akan dirancang pada tahap ini
terbagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan
software pada blok server dan perancangan software
pada blok client.
3.2.1 perancangan software pada client
Software pada client terdiri dari code vision AVR
dan ATcommand untuk GPRS. Langkah-langkah
ATcommand dpengiriman data melalui GPRS bisa
dimengerti sebagai berikut: //meminta layanan GPRS AT+CGATT=1 OK //------------------------------------------------------------------------------------- //menetapkan PDP konteks AT+CGDCONT=1,"IP","indosatgprs" OK //------------------------------------------------------------------------------------- //Dial up Modem ATD*99***1# CONNECT NO CARRIER //------------------------------------------------------------------------------------- //Mengatur DNS (Domain Name Server) AT+CDNSCFG="208.67.222.222","208.67.220.220" OK //------------------------------------------------------------------------------------- //Mengatur APN (Access Point Name), User id dan Password AT+CSTT="indosatgprs","Indosat",""
OK //------------------------------------------------------------------------------------- //Membuka koneksi nirkabel menggunakan GPRS AT+CIICR OK //------------------------------------------------------------------------------------- //Meminta IP local AT+CIFSR 10.164.168.216 //------------------------------------------------------------------------------------- //Menanyakan status koneksi AT+CIPSTATUS OK STATE: IP STATUS //------------------------------------------------------------------------------------- //Memberitahu ke modem untuk menambahkan IP header untuk menerima data AT+CIPHEAD=1 OK //------------------------------------------------------------------------------------- //Menunjukkan bahwa permintaannya berupa domain name AT+CDNSORIP=1 OK //------------------------------------------------------------------------------------- //Konek ke server AT+CIPSTART="tcp","5penjahat.com","80" OK CONNECT OK //------------------------------------------------------------------------------------- //Kirim data ke server AT+CIPSEND > GET http://5penjahat.com/gmap/getdata.php? HTTP/1.1 Host: 5penjahat.com SEND OK
Perancangan perangkat lunak mikrokontroler
menggunakan bahasa pemrograman C dengan
CodevisionAVR C Compiler. Deskripsi program
utama perangkat lunak mikrokontroler dan bagaimana
jalannya data pada sisi client tampak pada flowchart
pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 flowchart client
3.2.2 Perancangan Software pada Blok Server
Perancangan software pada blok server ini
menggunakan dua bahasa pemrogaman. Yang pertama
adalah bahasa HTML yang digunakan pada body
index halaman pertama webserver. Seperti yang
terlihat pada gambar 3.5. Yang kedua adalah bahasa
PHP MySQL yang digunakan pada halaman kedua
webserver sebagai database. Seperti yang terlihat pada
gambar 3.6.
Gambar 3.5 contoh program HTML
Gambar 3.6 contoh program PHP MySQL
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dilakukan pembahasan mengenai analisis
data serta pembahasan mengenai hasil dari
implementasi yang telah dilakukan pada bab 3.
Pembahasan dimulai dari pengujian hardware,
pengujian software pada server, analisa data pada
server. 4.1. Pengujian Hardware
Pada pengujian ini hardware yang akan diuji
adalah SIM508. SIM508 ini akan dihubungkan
komputer dengan menggunakan kabel serial DB-9.
Alat yang digunakan untuk merubah data dari RS-232
ke TTL bisa dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini.
Gambar 4.1 SIM508 RS232 to TTL
4.2 Pengujian Software
Dalam pengujian ini, software yang akan diuji
meliputi pengiriman data ke dalam database secara
manual. Hal ini untukmengetahui apakah database
pada webserver bisa dimasukkan data atau tidak via
media GPRS. Bentuk listing program PHP untuk
mengisi data manual dapat dilihat pada gambar 4.3
yang pada penjelasannya PHP tersebut menjelaskan
letak database agar bisa ditampilkan dalam webserver.
Jika bisa menampilakan data secara perintah manual
barulah beralih ke step selanjutnya. Perintah untuk
memasukkan data secara manual juga bisa dilihat pada
gambar 4.4
Gambar 4.3 Bentuk perintah manual
Gambar 4.4 Program PHP
4.3 Analisa Data Pada Server
Pada bagian ini akan membahas tentang
semua data yang ada di server, yaitu analisa data
akurasi dengan pemabanding Google Earth dan delay
transmisi, delay propagasi.
4.3.1 Titik Akurasi dengan Perbandingan Google
Earth
Pada pengujian ini akan ada analisa dari data
koordinat lintang dan bujur. Analisa ini berupa data
akurasi yang akan dibandingkan antara alat dengan
Google Earth.yang mana dari data tersebut dapat
disimpulkan letak akurasi yang sesungguhnya. Titik
akurasi ini didapat dari hasil kurang dari dari data alat
dan Google Earth. Sehingga dapat disimpulkan nilai
rata- rata dari akurasi keseluruhan. Dan nilai akurasi
rata-rata itu bisa dijadikan acuan dari nilai akurasi alat
terhadap Google Earth. Semua hasil akurasi dapat
dilihat dari tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 tabel akurasi
Pada tabel 4.1 dapat dilihat keberagaman selisih
titik akurasi pada masing-masing hasil perbandingan
data. Pada tabel tersebut terdapat lima pengamatan,
yaitu: 1) elektro B-406, 2) jl.kalibokor89, 3) taman
bungkul, 4) rektorat ITS, 5) tugu pahlawan. Dari
kelima data diatas dapat disimpulkan bahawa data
yang paling baik akurasinya adalah data nomer dua.
Yaitu data koordinat yang diambil di rumah jl.
Kalibokor89, tingakat akurasinya mencapai 14,47
meter. Hal ini dikarenakan percobaan dilakukan di
atas atap rumah. Sehingga pengiriman data oleh satelit
tidak terhalang apapun kecuali atmospher. Data yang
paling buruk akurasinya adalah data nomer satu. Yaitu
data koordinat yang diambil di Teknik Elektro gedung
B-406, tingkat akurasinya hanya mencapai 41,33
meter. Hal ini dikarenakan percobaan dilakukan di
dalam ruangan B-406. Sehingga pengiriman data
mendapat banyak halangan. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat di gambar 4.5. Nilai rata-rata dari lima
percobaan diatas adalah 26,476 meter. Angka tersebut
bisa dijadikan acuan nilai akurasi alat SIM508
terhadap Google Earth
Gambar 4.5 diagram akurasi
4.3.2 Delay Transmisi dan Propagasi
Dalam pengujian kali ini akan ada analisa dari
data yang telah diuji, ditinjau dari waktu. Waktu yang
digunakan adalah waktu awal pengiriman paket data
dan waktu tibanya paket data. Dari perhitungan selisih
waktu paket dikirim dan waktu tiba paket data akan
didapatkan nilai dari waktu total tarnsmisi. Menurut
pengertian secara umum delay transmisi adalah waktu
yang diperlukan sebuah paket data untuk melintasi
suatu media. Delay transmisi ditentukan oleh
kecepatan media dan besar paket data. Dapat diketahui
besarnya delay transmisi pada media GPRS dari
perhitungan matematika sebagai berikut :
- Kecepatan kanal GPRS = 56-114 Kbps
- Kecpatan 1 karakter = 1/56000 = 1,78×10-5 kbps
- Panjang paket = kecepatan 1 karakter ×10(ASCII)
= 1,78×10-5×10 = 1,78×10-4 bit
- Delay transmisi = banyak karakter × 1,78×10-4
= 15 ×1,78×10-4
= 2,67×10-3 detik
Dari perhitungan diatas dapat diketahui delay
transmisi GPRS adalah 2,67×10-3
detik. Waktu total
transmisi bisa diketahui dari gambar 4.6 dibawah ini.
Pengukuran dilakukan pada range waktu yang sama
yaitu: 1) 18.00 – 20.00, 2) 00.00 – 01.00, 3) 07.00 –
08.00
Gambar 4.6 diagram waktu total transmisi
Dari diagram 4.9 dapat diketahui rata-rata
darikeseluruhan waktu total transmisi yaitu 1,456
menit. Dari waktu tersebut dapat dicari delay transmisi
dengan cara 1,456 dikurangi rugi-rugi yang ada di
alat. Setelah didapat hasil barulah hasil tersebut
dikurangi dari wkatu total transmisi GPRS, dengan
kalimat matematika sebagai berikut: - Waktu total transmisi – rugi-rugi alat – delay
transmisi = Delay propagasi
- 1,456 – 1,050 – (2,67×10-3 ×60)= 0,2458 menit
0
20
40
60
1 2 3 4 5
Akurasi
0:01:26
0:01:35
0:01:44
0:01:52
0:02:01
1 2 3
Waktu Total Transmisi
rektorat
B-406
jl. kalibokor89
No. Dari Alat Dari Google Earth Selisih
(m) lintang Bujur lintang bujur
1. 7°17'05.59 112°47'45.59 7°17'05.70 112°47'46.95 41.33
2. 7°17'11.75 112°45'17.99 7°17'12.07 112°45'18.27 14.47
3. 7°17'28.79 112°44'24.00 7°17'28.81 112°44'23.11 27.24
4. 7°16'55.51 112°47'42.00 7°16'55.93 112°47'41.46 22.11
5. 7°14'47.75 112°44'15.44 7°14'47.75 112°44'15.85 27.23
Nilai rata-rata 26.476
Jadi delay transmisi alat SIM508 ini adalah 0,4059
menit. Adanya delay propagasi tersebut bisa
disebabkan oleh proses pada provider GSM itu
sendiri. Dan dapat disimpulkan suatu delay pada
GPRS tak dipengaruhi oleh tempat pengiriman
teteapi lebih dipengaruhi oleh waktu pengiriman.
5. KESIMPULAN dan SARAN
Tingkat akurasi alat SIM508 adalah
26,476 meter dengan pembanding Google Earth.
Percobaan ini dilakukan pada lima tempat berbeda.
Delay transmisi data dengan media GPRS adalah
2,67×10-3
detik. Delay propagasi alat SIM508
adalah 0,2458 menit. Pada jarak tertentu sebagai
contoh dalam 1 negara, jarak tidak berpengaruh
terhadap waktu total pengiriman asalkan dengan
kekuatan sinyal yang sama. Yang paling
berpengaruh dari besar kecilnya delay transmisi
adalah kecepatan media dan besar paket data.
Beberapa saran yang dapat diambil untuk
pengembangan sistem pelacakan ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengembangan webserver dan database
bisa ditingkatkan agar bisa lebih menarik
dan layak jual.
2. Alat SIM508 dapat diganti dengan
hardware lain untuk menambah
kemampuan dari sistem GPS itu sendiri.
3. Output bisa diperbanyak dengan tidak
hanya data longitude dan latittude.
Mungkin bisa ditambah dengan kecepatan
dan suara dari input.
DAFTAR REFERENSI [1] Dr Jopy Thungari, Pemerataan Tenaga
Kesehatan,
www.manadopost.co.id/index.php?mib=berita.detai
l&id=59239, di akses tanggal 15 Oktober
2010
[2] __________, GPS (Global Positioning System),
http://www.scribd.com .2010
[3] Klaus Betke. 2001. The NMEA0183 Protocol
[4] Abidin H.Z., 2007. Penentuan Posisi dengan
GPS dan Aplikasinya. Cet,3. Jakarta: Pradnya
Paramita
[5] __________, RS232 Serial Connector,
http://www.lammertbies.nl/comm/cable/RS-
232.html .2010
BIOGRAFI
M. Razaq Jaya S. dilahirkan di Surabaya, 09
Oktober 1986. Merupakan putra ketiga dari lima
bersaudara. Lulus dari SD Pucang 1 tahun 1999 dan
melanjutkan ke SLTP YPPMIAssalam Solo.
Kemudian melanjutkan ke SMAN 02 Surabaya
pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2005. Setelah
menamatkan SMA, penulis melanjutkan studinya di
Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya pada tahun 2005. Pada bulan
Juni 2011 penulis mengikuti seminar dan ujian
Tugas Akhir di Bidang Studi Telekomunikasi
Multimedia Jurusan Teknik Elektro FTI – ITS
Surabaya sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro.