Radiobiologi Secara Gampangnya Bisa Diartikan Seperti Ini

download Radiobiologi Secara Gampangnya Bisa Diartikan Seperti Ini

of 2

Transcript of Radiobiologi Secara Gampangnya Bisa Diartikan Seperti Ini

Radiobiologi secara gampangnya bisa diartikan seperti ini - Radio (radiasi): berkaitan dengan ionisasi - Biologi : berkaitan dengan tubuh - So, radiobiology adalah interaksi antara ion dengan tubuh Efek radiasi itu dibedakan jadi efek langsung dan tidak langsung 1. Efek langsung Efek langsung merupakan efek yang 20% terjadi. Target yang terkena efek langsung ini dibedakan jadi 2 a. Molukeler Tingkatannya dibawah sel (kromosom, dll) Yang terjadi di tingkat molekuler ini adalah: 1. Mutasi: Bisa mutasi titik/single (hanya 1 basa nitrogen aja) misal delesi, insersi, dll. Mutasi ini masih bisa dikoreksi. Bisa mutasi doble (mutasi yg terjadi dengan pertukaran antara lengan-lengan kromosom) Kalo yang mutasi lengan/doble ini ga bisa dikoreksi. 2. Sintesis protein: bisa berupa gangguan pembuatan enzim atau gangguan pengangkutan asam amino. 3. Membran sel : terjadi depolarisasi 4. Organel : terjadi hilangnya organel-organel. b. Sel 1. Aberasi kromosom 2. Perlambatan mitosis 3. Reproduksi dihambat 2. Efek tidak langsung Merupakan efek yang mengenai sel. Efek ini terjadi 80%. Hal ini terjadi karena sel disusun oleh 80% air. Air ini akan berinteraksi dengan ion. Akibatnya terjadi radikal bebas. Efek ini terjadi pada daerah-daerah yg lembab karena kandungan airnya banyak, seperti : mulut, vagina, pada orang gemuk Sensitifitas radiasi dipengaruhi oleh 1. Jenis sel : makin muda, makin sensitive 2. Diferensiasi sel : Ada hukum BERGONIE TRIBONDEAU (hukum terbalik antara diferensiasi sel dengan sensitifitas). Makin jelek atau makin berbeda dengan sel aslinya, maka makin sensitive 3. Mitosis Dipengaruhi oleh siklus mitosis. Jika pada fase mitosis dan G2, maka makin sensitive Responsivitas Radiasi dipengaruhi oleh 1. Ukuran : makin kecil, makin baik (makin berhasil) 2. Oksigenasi: Jika Hb>10, maka baik. Untuk hal ini menjadi syarat dilakukan radiasi. Karena jika Hb Seandainya Hb pasien 10, bisa saja tetap dilakukan radiasi. Tapi setelah itu harus diikuti dengan transfusi agar Hb-nya bisa naik menjadi setidaknya 11. 3. Stadium : makin dini, makin baik 4. Letak: makin jauh dari alat-alat vital, makin baik Suatu sel dapat dikatakan - Radiosensitive (sensitive terhadap radiasi) Misal: gonad, hemato, limfoid Jadi, sebisa mungkin menghindari daerah-daerah tersebut. - Responsive (memberi respon terhadap radiasi) Misal: kulit, mukosa, tulang rawan yang sedang tumbuh, SSP, mikrovaskuler (pembuluh darah) - Resisten (tidak member respon) Misal: otot, tulang rawan, jaringan ikat, neuron Efek samping radiasi 1. Akut Terjadi mulai dari setelah radiasi hingga 3 bulan. Efek ini bisa terjadi pada hampir semua organ tubuh. 2. Lambat Terjadi sampai 6 bulan. Organ yang dikenai antara lain: SSP, vaskuler, GIT, kulit Usaha untuk mengatasi efek samping 1. Indikasi: dengan diagnosis yang tepat 2. Dosis: dengan medikolegal. Jadi pasien ga bisa protes kalau kita sudah melakukan terapi dengan dosis sekian dan akan mengakibatkan efek samping, karena pasien sudah menyetujuinya. 3. Target : ditentukan terlebih dahulu dengan simulator (jangan samapi salah hitung) 4. Teknik: bisa dengan imrt, knife, rotasi, multi 5. Alat bantu: masker, MLC, bolus

y y

Efek Genetik (non-somatik) atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi. Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas : o Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi.

o

Efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker.

Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek stokastik dan efek deterministic (non-stokastik). i. Efek Stokastik adalah efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. Efek ini terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. Radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel, sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Bila sel yang mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang baru tersebut akan diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pewarisan. Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker. Maka dari itu dapat disimpulkan ciri-ciri efek stokastik a.l :

y y y y y

Tidak mengenal dosis ambang Timbul setelah melalui masa tenang yang lama Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi Tidak ada penyembuhan spontan Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturunan (efek genetik).

ii. Efek Deterministik (non-stokastik) adalah efek yang kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. Efek ini terjadi karena adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini menjadi 100%. Adapun ciri-ciri efek non-stokastik a.l :

y y y y y

Mempunyai dosis ambang Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi Adanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan) Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas / kemandulan, katarak (efek somatik)

Bunyi hukum bergonie tribondeau: Semakin jelek diferensiasi suatu jaringan,makin sensitif jaringan tsb terhadap Radiasi Radiosensitivitas adalah suatu ukuran dari kepekaan sel terhadap cedera yang ditimbulkan oleh radiasi ionisasi.