PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
-
Upload
jawie-abina-sahla -
Category
Documents
-
view
244 -
download
0
Transcript of PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
1/181
RANCANG BANGUN WEBGIS
INTENSITAS HUJAN SECARA REALTIMEMENGGUNAKAN DATA RADAR
(STUDI KASUS RADAR SERPONG)
Disusun Oleh :
Putri Khairani
105093003071
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
2/181
ii
RANCANG BANGUN WEBGIS
INTENSITAS HUJAN SECARA REALTIMEMENGGUNAKAN DATA RADAR
(STUDI KASUS RADAR SERPONG)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Putri Khairani
105093003071
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
3/181
iii
RANCANG BANGUN WEBGIS
INTENSITAS HUJAN SECARA REALTIME
MENGGUNAKAN DATA RADAR
(STUDI KASUS RADAR SERPONG)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Putri Khairani
105093003071
Menyetujui,
Pembimbing I
Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom NIP. 470 035 764
Pembimbing II
Ir. Yiyi Sulaeman, M.Sc NIP. 080 128 640
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Aang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150 411 252
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
4/181
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
Skripsi Rancang Bangun Webgis Intensitas Hujan secara Realtime menggunakan
Data Radar (Studi Kasus Radar Serpong) telah diuji dan dinyatakan lulus dalam
sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2010. Skripsi telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program
Studi Sistem Informasi.
Jakarta, Agustus 2010
Menyetujui,
Penguji I
Qurrotul Aini, MT NIP. 19730325 200901 2001
Penguji II
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2008
Pembimbing I
Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom NIP. 470 035 764
Pembimbing II
Ir. Yiyi Sulaeman, M.Sc NIP. 080 128 640
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Aang Subiyakto, M.Kom NIP. 150 411 252
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
5/181
v
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, September 2010
Putri Khairani105093003071
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
6/181
vi
ABSTRAK
PUTRI KHAIRANI, Rancang Bangun Intensitas Hujan secara RealtimeMenggunakan Data Radar (Studi Kasus Radar Serpong) . (Di bawah
bimbingan Bakri La Katjong dan Yiyi Sulaeman ).
Penerapan teknologi di bidang observasi hujan di Indonesia terus berkembang, antara lain teknologi radar cuaca. Teknologi ini bisa menghasilkaninformasi intensitas hujan secara realtime setiap enam menit, artinya wilayahdalam jangkauan sapuan radar dapat terus diamati perubahan cuacanya dalamresolusi temporal enam menit. Penerapan teknologi ini perlu didukung aspek
pengelolaan dan pendistribusian informasi dengan baik, antara lain melaluiWebgis . Penelitian ini bertujuan membangun prototipe webgis radar cuaca secararealtime dengan studi kasus radar Serpong dan Padang, dengan pemanfaatan
jaringan internet dapat menjangkau pengguna dengan menghilangkan aspek jarakdan waktu. Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka, observasi, danwawancara untuk pengumpulan data dan kebutuhan sistem, serta menggunakanmetode rapid application development sebagai metode pengembangan sistem.Tools yang digunakan adalah map server , php, map script, ArcGIS 9.2 sertadatabase POSTGRE SQL 8.3. Hasil penelitian adalah prototipe Webgis offlineradar cuaca yang menyajikan informasi curah hujan untuk daerah Serpong.Apabila berjalan pada sistem operasi Windows dengan menggunakan browserMozilla Firefox, Webgis ini akan menampilkan data curah hujan yang dapat
dilihat dan diperoleh dengan cepat, mudah dan murah.
V Bab + 133 halaman + xxii halaman + Daftar Pustaka + lampiran, 2010Kata kunci: Webgis , radar cuaca, radar Serpong, realtime , basis data spasial. Pustaka Acuan (19, 1996 - 2010)
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
7/181
Assalamu'alaikum... Assalamu'alaikum...
Bismillahirrahmanirrahim... Bismillahirrahmanirrahim...
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
8/181
PUTRI KHAIRANI1 0 5 0 9 3 0 0 3 0 7 1
S I S T E M I N F O R M A S IU I N S YA H I D J A K A RTA
RANCANG BANGUN WEBGISRANCANG BANGUN WEBGISRADAR CUACA SECARA REALTIMERADAR CUACA SECARA REALTIME
((StudiStudi KasusKasus RadarRadar SerpongSerpong dandan Padang )Padang )
D i ba wa h Bi mb in g an :1 . Ba kr i L a Ka t jo n g , M T. M . Ko m2 . Ir. Yi yi S u la em a n , M .S c
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
9/181
Latar Belakang Masalah
Banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia yang dipengaruhi olehtingkat intensitas hujan, serta tingginya kerugian yang diderita pasca bencana sebagai suatu akibat kurangnya pemantauan cuaca harian diIndonesia secara realtime.
Pemanfaatan teknologi di bidang pemantauan cuaca yang terus berkembang, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi radar untuk pengamatan cuaca.
Saat ini Indonesia belum memiliki Webgis yang berbasis spatial untuk penyebaran informasi cuaca secara realtime berdasarkan data radarcuaca.
Belum adanya media penyampaian informasi cuaca berbasis spatial.
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
10/181
Perumusan Masalah
Bagaimana merancang sebuah webGIS informasicuaca yang informatif secara realtime .
Bagaimana mengatasi semua masalah yang dihadapioleh pengguna data spasial yang berhubungan denganmanajemen spatial database yang berhubungandengan data radar cuaca.
Bagaimana memanfaatkan dan mendistribusikan dataradar sehingga menjadi informasi yang lebih bergunamelalui jaringan internet.
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
11/181
Batasan Masalah
Pemanfaatan data radar cuaca Serpong dan Padang untuk memberikaninformasi cuaca secara realtime dan berbasis spasial kepada pengguna yang berada dalam daerah jangkauan radar. Menganalisis dan merancang prototipe sistem basis data spasial dataradar cuaca dengan pemanfaatan software basis data spasial yaituPOSTGRE SQL.
Merancang dan membangun webgis untuk informasi radar cuaca secararealtime dengan kemampuan query data yang sesuai dengan kebutuhanpengguna untuk wilayah cakupan radar cuaca Serpong dan Radar cuacaMIA yang ada di Padang Sumatera Barat.
Tahapan pembangunan sistem hanya sebatas pada pengujian prototipesistem oleh pengguna dan tidak sampai pada tahap penerapan sistem.
Pembahasan data radar cuaca pada laporan ini hanya menggunakandata radar Serpong karena kesamaan proses dan format data dengandata radar MIA.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
12/181
Tujuan
Menghasilkan WebGIS yang informatif serta sesuaidengan kebutuhan informasi pengguna. Sertamembangun WebGIS yang menyajikan informasicurah hujan dari data radar cuaca secara realtime dan berbasis spasial untuk wilyah jangkauan radarSerpong dan radar MIA.
Memaksimalkan penggunaan database spatial
POSTGRE SQL untuk pengaturan ( management ) dataspasial dengan volume data yang besar dankompleksitas yang tinggi.
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
13/181
Manfaat
Webgis yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan
berguna bagi masyarakat dalam memperoleh informasi
cuaca secara realtime dengan mudah dan akurat,
memperoleh data radar cuaca sesuai dengan kebutuhan
dengan memilih dari data yang ada, dan dapat melakukan
pengolahan terhadap informasi yang telah ada untuk bahanpenelitian lebih lanjut, seperti analisa hujan dan sebagainya.
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
14/181
Tempat dan Waktu Penelitian
Oleh : Putri Khairani
Lokasi : Nusantara Earth Observation Network (NEONet) BPPT
Alamat : Gedung 1 Lantai 20Jl. M.H. Thamrin No.8 Jakarta
Waktu : Juli 2009 - selesai
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
15/181
Prinsip Kerja Radar Cuaca
Radar cuaca adalah jenis radar yang digunakanuntuk memetakan dan menghitung pergerakan benda-benda seperti hujan, salju, kabut, awan danlain sebagainya, memperkirakan jenis bendatersebut, serta memperkirakan posisi dan intensitas benda yang diamati pada masa yang akan datang.
Oleh : Putri Khairani
Pengenalan Radar Cuaca
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
16/181
PRINSIP KERJA RADAR CUACA
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
17/181
INTERNET
Generator.bat
BANK DATARadar
DB Radar
PEMROSESANDATA
Server RadarThamrin
RADAR
DATA FLOW
Conversi dgn Cron tab
PUBLIKASI HASIL
Webgis Radar
FORMATSPASIAL
(SHP)
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
18/181
Metodologi Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Studi Pustaka, Observasi, dan Wawancara
Metode Pengembangan SistemPrototyping merupakan model pengembangan
sistem perangkat lunak yang melibatkan proses-prosespembentukan model (versi) perangkat lunak yang
harus bersifat representatif terhadap sistem yangsebenarnya dan menekankan pada aspek pencapaianproduk akhir secara cepat (Prahasta : 2005, 227)
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
19/181
Analisa Sistem Berjalan Vs Sistem Usulan
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
20/181
Tahapan Pengembangan Sistem
Oleh : Putri Khairani
Selesai
YA Tidak
Mulai
PengumpulanKebutuhan
PerancanganCepat Prototipe
PembentukanPrototipe
EvaluasiPrototipe oleh
User
Prototipe
sesuaikeinginan User
ProdukRekayasa
PerbaikanPrototipe olehPengembang
DataSpatial
Data Atribut
Logical Design
Physical Designcoding
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
21/181
Diagram Konteks
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
22/181
Diagram Zero
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
23/181
ERD Spatial
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
24/181
Kesimpulan
Pembangunan Web GIS radar cuaca secara realtime yang
informatif dapat dilakukan dengan menggunakan mapserverserta beberapa tools tambahan seperti Kamap yang dapatmenunjang pembangunan webgis.
Permasalahan manajemen data radar cuaca berbasis spasial yang komplek, yang sering kali dijumpai pengguna dapatdiselesaikan dengan pembangunan basis data spasial secarapenuh dengan pemanfaatan database POSTGRE SQL.
Dengan adanya web GIS radar cuaca, data radar dapatdidistribusikan dengan baik kepada pengguna denganmenghilangkan aspek jarak dan waktu dengan pemanfaatan jaringan internet.
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
25/181
Saran
Pengembangan sistem secara menyeluruh denganmengintegrasikan data radar dengan data cuacalainnya seperti satelit atau BMKG.
Proses pengembangan sistem dilanjutkan hinggatahap implementasi sistem pada jaringan internetsecara global sehingga informasi radar cuaca bisa
sampai kepada masyarakat luas.
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
26/181
Oleh : Putri Khairani
Demo Program
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
27/181
Any Question ???
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
28/181
Wassalamualaikum
Thank You For Your Attention !!!
Oleh : Putri Khairani
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
29/181
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia yang diberikan-Nya kepada peneliti. Alhamdullilah yang tiada terkira
untuk kemampuan merangkai dua puluh enam huruf menjadi sebuah skripsi
dengan judul Rancang Bangun Webgis Intensitas Curah Hujan Secara
Realtime (Studi Kasus Radar Serpong) . Shalawat dan salam untuk kekasih
Allah tercinta Rasulullah SAW semoga peneliti selalu mendapat syafaatnya.amin
Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak yang terlibat membantu
peneliti dalam memberikan bimbingan, semangat, dan motivasi. Untuk itu pada
kesempatan ini rangkaian terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti haturkan
kepada:
1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dan Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua dan sekretaris Program Studi
Sistem Informasi.
3. Ir. Bakri Lakatjong, MT, MSi selaku pembimbing I peneliti yang telah
memberikan waktu, bimbingan, arahan dan semangat hingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
4. Ir. Yiyi Sulaeman, M.Sc selaku pembimbing II peneliti yang telah dengan
sabar memberikan waktu dan bimbingan disela-sela kesibukannya.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
30/181
viii
5. Bapak Winarno, S.Kom selaku pembimbing lapangan peneliti, Bapak Ir.
Udrekh, Bapak Awaluddin dan semua staf NEONet BPPT Thamrin,
terima kasih untuk segudang ilmu, pengalaman dan waktunya.
6. Kedua Orang tua Peneliti, Bapak Mufti Yasin (alm) dan Mama Hj.
Nurhayati yang selalu peneliti rindukan. Uda dan Uni Desi, Aje dan One,
Ajo dan Mba Tari, Uni Putiah dan Abang, Kakak, Uni Manis ( thank for
being so patient to me, sis !!) dan adikku Aat yang jauh disana. Terima
kasih untuk setiap doa dan semangat yang telah diberikan.
7. Keluarga Besar Arco A66 ; Om Dadang dan Tante Tati untuk ketulusan
dan kebaikan hatinya. Tante Emi, Abak (alm), Uni Ndut, Da Agung, dan
Da Cibay terima kasih untuk semuanya.
8. Keluarga Besar Syalnas, terima kasih untuk doa dan dukungannya.
9. Seseorang yang ku panggil cinta, terima kasih untuk semangat,
pengertiannya dan kesabarannya.
10. Rekan-rekan SIC 2005 Nice to know you all , terima kasih untuk bantuan,
dan kebersamaan selama lima tahun ini. Riddle Crew (Ntan, Lilah, Dian,
Dewe), thanks untuk kebawelan dan semangat tiada henti.
11. Teman-teman seperjuangan; lyta, vicy, bejo, muhdzir, rano, mila, anak2
RENRO, uda uni KMM dan rekan-rekan KKN Sungai Sariak 2008.
12. Sahabat-sahabat di ranah minang yang senantiasa memberikan doa dan
semangat. Thanks all. I miss you .
13. Bapak Zulfiandri, M.Kom selaku pembimbing akademik peneliti.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
31/181
ix
14. Seluruh Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Jurusan SI/TI
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, seluruh staf jurusan
Sistem Informasi serta Staf Perpustakaan terima kasih atas semua
bantuannya.
15. Segenap civitas akademika FST dan UIN Syahid Jakarta yang pernah
menjadi bagian dari perjalanan ini. Senang bisa mengenal anda semua.
Peneliti sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi ini
menjadi lebih baik lagi sangat peneliti nantikan.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada peneliti
sendiri dan bagi yang membacanya sebagai pengetahuan dan referensi. Terima
kasih.
Jakarta, Agustus 2010
Putri Khairani105093003071
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
32/181
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................ i
Halaman Sampul ............................................................................................. ii
Lembar Persetujuan Pembimbing .................................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian ............................................................................... iv
Halaman Pernyataan ....................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................................... vi
Kata Pengantar ................................................................................................ vii
Daftar Isi ......................................................................................................... x
Daftar Tabel .................................................................................................... xv
Daftar Gambar ................................................................................................ xvii
Daftar Istilah ................................................................................................... xx
Daftar Lampiran .............................................................................................. xxii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 5
1.4 Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 6
1.4.1 Tujuan Penelitian .................................................................. 6
1.4.2 Manfaat Penelitian ................................................................ 6
1.5 Metode Penelitian .......................................................................... 6
1.5.1 Metode Pegumpulan Data .................................................... 6
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
33/181
xi
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................. 7
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Rancang Bangun ............................................................ 12
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ................................................... 12
2.2.1 Definisi dan Karakteristik Sistem ....................................... 12
2.2.2 Definisi Data dan Informasi ............................................... 14
2.2.3 Kualitas dan Nilai Informasi .............................................. 15
2.2.4 Pengertian Sistem Informasi .............................................. 16
2.3 Sistem Informasi Geografis ................................................... 16
2.3.1 Pengertian ........................................................................... 16
2.3.2 Jenis Data .......................................................................... 17
2.3.3 Komponen SIG .................................................................. 18
2.3.4 Kemampuan SIG ............................................................... 21
2.4 Konsep Dasar Webgis .................................................................. 22
2.5 Pengenalan Radar Cuaca ............................................................. 23
2.5.1 Sejarah Radar .................................................................... 23
2.5.2 Jenis Radar ......................................................................... 24
2.5.3 Klasifikasi Radar ............................................................... 26
2.5.4 Komponen Radar ............................................................... 27
2.5.5 Manfaat Radar ................................................................... 29
2.5.6 Radar Cuaca ( Weather Radar ) ........................................... 30
2.5.7 Prinsip Kerja Radar Cuaca ................................................. 31
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
34/181
xii
2.5.8 Keuntungan dan Kerugian Radar Cuaca ............................. 31
2.6 Konsep Pengertian Realtime ........................................................ 32
2.7 Pengenalan Program Harimau....................................................... 33
2.7.1 Spesifikasi Radar Cuaca Serpong ....................................... 34
2.7.2 Spesifikasi Radar Cuaca Padang ........................................ 35
2.8 Analisis Data ............................................................................... 36
2.8.1 Data Radar Doppler ........................................................... 36
2.8.2 Curah Hujan ( Rainrate ) ..................................................... 37
2.9 Pendekatan dalam membangun Webgis ........................................ 39
2.9.1 Basis Data .......................................................................... 39
2.9.2 Basis Data Spasial .............................................................. 40
2.9.3 Model Basis data ................................................................ 41
2.9.4 Metode Pengembangan Sistem ........................................... 42
2.10 Tools Analysis and Design Sistem ............................................. 46
2.10.1 Data Flow Diagram (DFD) ........................................... 46
2.10.2 Entity Relationship Diagram (ERD) .............................. 50
2.10.3 Kamus Data .................................................................... 52
2.11 Pengenalan Software .................................................................. 53
2.11.1 Map Server (MS4W) ..................................................... 53
2.11.2 Pengenalan POSTGRE SQL dan POSTGIS SQL ........... 57
2.11.3 Macromedia Dreamweeaver .......................................... 58
2.12 Referensi Penelitian Sebelumnya ............................................... 58
2.13 Profil Organisasi ......................................................................... 60
2.13.1 Sejarah BPPT ................................................................ 60
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
35/181
xiii
2.13.2 Logo Organisasi ............................................................ 60
2.13.3 Visi dan Misi Organisasi ................................................ 61
2.13.4 Tugas, Fungsi dan Wewenang ....................................... 61
2.13.5 Struktur Organisasi ........................................................ 62
2.13.6 NEONet ......................................................................... 63
2.13.7 Struktur Organisasi NEONet ......................................... 65
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Pengumpulan Data .................................................... 67
3.2 Peralatan dan Bahan .................................................................... 69
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 70
3.4 Kondisi Awal Data ...................................................................... 70
3.5 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 71
3.5.1 Pengumpulan Kebutuhan ( Scope Definition ) ........................ 72
3.5.2 Analisis Sistem (Analysis) ................................................... 73
3.5.2.1 Sistem yang Berjalan ................................................ 73
3.5.2.2 Kekurangan dan Kelebihan Sistem Berjalan ............. 75
3.5.2.3 Sistem Usulan ........................................................... 76
3.5.3 Perancangan Cepat Perangkat Lunak ( Design ) ..................... 78
3.5.4 Pembentukan Prototipe Perangkat Lunak ( Construction ) ...... 79
3.5.5 Evaluasi Prototipe oleh Pengguna ( Testing ) .......................... 80
3.5.6 Delivery of a version ............................................................. 80
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
36/181
xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perancangan Cepat Prototipe .............................................. 80
4.1.1 Data Flow Diagram ........................................................... 80
4.1.2 Desain Kamus Data ........................................................... 92
4.1.3 Desain Basis Data .............................................................. 93
4.1.4 Desain Struktur Menu Webgis ............................................ 103
4.1.5 Desain Antar Muka Pengguna ............................................ 104
4.2 Pembentukan Prototipe ................................................................ 106
4.2.1 Pembuatan Database ......................................................... 106
4.2.2 Konversi Data .................................................................... 110
4.2.3 Pembuatan Webmapping .................................................... 114
4.2.4 Pembangunan Web Front ................................................... 118
4.3 Prototipe Webgis .......................................................................... 120
4.4 Testing Sistem ............................................................................. 126
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 132
5.2 Saran .............................................................................................. 132
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 134
LAMPIRAN .................................................................................................. 136
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
37/181
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Atribut Informasi ................................................................................. 16
Tabel 2.2 Klasifikasi Radar Berdasarkan Band ................................................... 26
Tabel 2.3 Spesifikasi Radar ................................................................................. 34
Tabel 2.4 Spesifikasi Radar Padang .................................................................... 35
Tabel 2.5 Simbol dan Notasi DFD ...................................................................... 49
Tabel 2.6 Simbol dan Notasi Entity Relationship Diagram ................................. 51
Tabel 2.7 Notasi Kamus Data ............................................................................. 52
Tabel 2.8 Daftar Penelitian.................................................................................. 58
Tabel 4.1 Alur Proses Sistem .............................................................................. 82
Tabel 4.2 Proses Pengamatan Curah Hujan ......................................................... 83
Tabel 4.3 Proses Pengiriman Data ....................................................................... 84
Tabel 4.4 Proses Pengolahan Data....................................................................... 84
Tabel 4.5 Proses Webgis Radar ........................................................................... 85
Tabel 4.6 Proses Penyapuan Daerah .................................................................... 86
Tabel 4.7 Konversi Data ..................................................................................... 87
Tabel 4.8 Proses Penyapuan Daerah .................................................................... 88
Tabel 4.9 Koreksi Data ....................................................................................... 89
Tabel 4.10 Konversi data ke dalam basis data spasial .......................................... 89
Tabel 4.11 Lihat_info_cuaca ............................................................................... 90
Tabel 4.12 Isi form login ..................................................................................... 91
Tabel 4.13 Download .......................................................................................... 91
Tabel 4.14 Contact Us ........................................................................................ 91
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
38/181
xvi
Tabel 4.15 Kamus Data ...................................................................................... 92
Tabel 4.16 Tabel kab_serpong ........................................................................... 97
Tabel 4.17 Tabel kec_serpong ............................................................................ 97
Tabel 4.18 Tabel kab_padang ............................................................................ 98
Tabel 4.19 Tabel kec_padang ............................................................................. 99
Tabel 4.20 Tabel Radarserpong .......................................................................... 99
Tabel 4.21 Tabel RadarPadang ........................................................................... 100
Tabel 4.22 Tabel spatial_ref_sys ........................................................................ 101
Tabel 4.23 Tabel Geometry_columns ................................................................. 101
Tabel 4.24 Tabel Pengguna ................................................................................ 102
Tabel 4.25 Tabel Komentar ................................................................................ 103
Tabel 4.26 Pengujian Sistem .............................................................................. 127
Tabel 4.27 Pengujian Metode White ................................................................... 130
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
39/181
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
40/181
xviii
Gambar 3.5 Diagram Alir Dokumen yang Diusulkan ......................................... 77
Gambar 4.1 Diagram Konteks ............................................................................. 81
Gambar 4.2 Diagram Zero .................................................................................. 83
Gambar 4.3 Diagram Detail Proses 1 .................................................................. 86
Gambar 4.4 Diagram Detail Proses 3 .................................................................. 87
Gambar 4.5 Diagram Detail Proses 4 ................................................................. 90
Gambar 4.6 ERD Non-Spasial Sebelum Normalisasi .......................................... 93
Gambar 4.7 ERD Spasial Sebelum Normalisasi ................................................. 94
Gambar 4.8 Bentuk Tidak Normal ( Unnormalized ) ............................................. 94
Gambar 4.9 ERD non-spasial .............................................................................. 95
Gambar 4.10 ERD Spatial ................................................................................... 96
Gambar 4.11 Struktur Menu ................................................................................ 104
Gambar 4.12Rancangan tampilan (a)halaman home , (b)halaman Radar Serpong,
(c)halaman Radar Padang, (d)halaman login user , (e) halaman registrasi user , (f)
halaman download data, (g) halaman Gallery , (h) halaman About us, (i)halaman
Contact Us ......................................................................................................... 106
Gambar 4.13 Halaman Utama pgAdmin III ......................................................... 107
Gambar 4.14 Data New Database ....................................................................... 107
Gambar 4.15 Create New Table .......................................................................... 108
Gambar 4.16 Data Tabel Baru ............................................................................. 108
Gambar 4.17 Halaman Kolom ............................................................................. 108
Gambar 4.18 Data Kolom Baru ........................................................................... 109
Gambar 4.19 Daftar Kolom ................................................................................. 109
Gambar 4.20 Command Prompt .......................................................................... 110
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
41/181
xix
Gambar 4.21 Direktori Bin.................................................................................. 111
Gambar 4.22 shp2pgsql.exe ................................................................................ 112
Gambar 4.23 Import Shapefile ............................................................................ 112
Gambar 4.24 Tabel Data Spasial ......................................................................... 113
Gambar 4.25 Alur Kerja Generator Radar ........................................................... 113
Gambar 4.26 Install Apache ................................................................................ 115
Gambar 4.27 Main Menu Macromedia Dreamweaver ......................................... 118
Gambar 4.28 Tampilan Menu Utama Web .......................................................... 119
Gambar 4.29 Halaman Utama ............................................................................. 120
Gambar 4.30 Tampilan Halaman (a)About, (b)Download, (c)Galery, (d)Contact 121
Gambar 4.31 Halaman Registrasi ........................................................................ 122
Gambar 4.32 Tampilan halaman (a) Pilih radar, (b) Data Serpong, (c) Download
Data Serpong, (d) Data Padang ........................................................................... 123
Gambar 4.33 Tampilan Webgis Radar Serpong ................................................... 124
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
42/181
xx
DAFTAR ISTILAH
No. Istilah Keterangan
1. Spatial / Spasial Sesuatu yang memiliki unsur keruangan.
2. Prototipe Model atau tiruan yang represenratif terhadap
produk yang sebenarnya.
3. Hardware Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai
'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan
pengguna komputer untuk diteruskan ke atau
diproses oleh perangkat keras.
4. Software Program komputer yang berfungsi sebagai sarana
interaksi antara pengguna dan perangkat keras.
Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai
'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan
pengguna komputer untuk diteruskan ke atau
diproses oleh perangkat keras.
5. Shapefile Merupakan format data spasial yang memiliki
unsur keruangan, yang terdiri dari data gambar,
metadata dan basis data.
6. Spatial Database Sekumpulan data yang digunakan untuk
memberikan informasi keruangan (spasial) suatu
kajian wilayah, terutama untuk menghasilkan
informasi keadaan alam dan potensi yang ada pada
suatu wilayah.
7. Web Merupakan sistem informasi terdistribusi berbasis
hypertext.
8. Webgis Aplikasi sistem informasi geografis yang dapat
dijalankan pada web browser baik yang berada
pada satu jaringan global (internet) maupun yang
hanya berbasis jaringan lokal (intranet) namun
memiliki dan terkonfigurasi pada jaringan web
server
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
43/181
xxi
9. Realtime sebagai jumlah waktu sesungguhnya (waktu aktual)
yang dibutuhkan menjalankan/menyelesaikan suatu
operasi.
10. Rainrate Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada
suatu daerah dalam waktu tertentu.
11. Reflectivity Nilai pemantulan dari titik air yang jatuh hingga
kembali pada radar.
12. Velocity Pengamatan kecepatan angin atau kecepatan
sampainya nilai hujan dari titik pengamatan ke
radar.
13. Sistem Informasi
Geografi
Sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
memperoleh, memasukkan, menyimpan,
mengelola, memperbaharui ( update ), menganalisis,
memanipulasi dan mengaktifkan kembali data yang
mempunyai referensi keruangan (geografi) untuk
berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan
dan perencanaan.
14. Raw Image Gambar mentah hasil tangkapan sensor yang belummengalami proses perubahan sama sekali. Gambar
dengan ukuran pixel biasanya setiap pixel- nya
hanya terdiri dari satu warna, yaitu merah, hijau
atau biru.
15. Localhost Fasilitas untuk melihat halaman web/situs secara
local (tidak terhubung dengan internet)
16. Sudut Elevasi Sudut pengamatan antena radar terhadap benda17. Interface Tampilan yang menjadi perantara antar user dengan
software /program aplikasi.
18. Debizle (dBz) Satuan baku untuk rainrate atau laju hujan.
19. Resolusi spasial Perbandingan perhitungan pixel pada gambar hasil
penginderaan jauh dengan kondisi sebenarnya di
permukaan bumi
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
44/181
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Wawancara.......................................................................................
Lampiran II Source Code.....................................................................................
Lampiran III Dokumen Penelitian ........................................................................
136
138
144
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
45/181
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Letak geografis Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa dan diapit dua
samudera dan dua benua, mengakibatkan kondisi iklim di negara ini berpengaruh
terhadap kondisi iklim di belahan benua lainnya. Salah satu faktor penentu iklim
adalah cuaca harian yang dipengaruhi oleh intensitas curah hujan di suatu
kawasan dan beberapa elemen lain seperti ketinggian tempat dari permukaan laut
dan arah angin.
Saat ini cuaca harian Indonesia juga dipengaruhi oleh efek pemanasan
global ( global warming ). Hal ini dapat diamati dari terjadinya perubahan yang
nyata pada pola hujan yang terjadi di Indonesia. Curah hujan dengan intensitas
tinggi biasanya terjadi pada penghujung hingga awal tahun (September-Februari).
Namun, sekarang pola ini mulai mengalami pergeseran, terjadi mulai bulan
Oktober Maret (BMG, 2009).
Pola hujan dan intensitas hujan merupakan hal yang sangat penting untuk
diamati di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh hampir semua bencana alam yang
terjadi di Indonesia dipengaruhi tingkat intensitas hujan. Ditambah lagi dengan
ketidaktahuan masyarakat atau lambatnya informasi mengenai tingkat intensitas
curah hujan yang terjadi di suatu wilayah, yang berdampak terhadap tingginya
kerugian yang diderita pasca bencana.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
46/181
2
Bencana banjir di daerah Jakarta misalnya, dengan mengetahui dan
mengamati secara langsung ( realtime ) intensitas hujan yang terjadi di daerah hulu
sungai (Bogor) selama waktu tertentu, masyarakat atau peneliti dapat
memperkirakan apakah hujan akan berpotensi banjir atau tidak. Sehingga hal ini
setidaknya akan mengurangi kerugian baik harta maupun jiwa yang disebabkan
oleh bencana yang terjadi.
Untuk itu, diperlukan pengamatan curah hujan dengan menggunakan
teknologi mutakhir yang dapat memantau intensitas dan pola hujan yang terjadi
secara cepat dan akurat. Selain itu, diperlukan suatu media berbasis internet untuk
menyampaikan informasi curah hujan secara realtime yang dapat diakses oleh
masyarakat dimanapun berada. Dengan ketersediaan informasi yang baik, resiko
terjadinya bencana akibat perubahan iklim baik di Indonesia maupun di negara
yang dipengaruhi oleh iklim Benua Maritim Indonesia (BMI) diharapkan dapat
berkurang.
Penerapan teknologi di bidang pemantauan hujan di Indonesia terus
berkembang. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi radar cuaca dalam
pemantauan cuaca harian di BMI. Penerapan teknologi ini menghasilkan data
realtime setiap enam menit, artinya wilayah dalam jangkauan sapuan radar dapat
terus diamati perubahan cuacanya dalam resolusi temporal enam menit.
Pengamatan cuaca dengan menggunakan radar sebenarnya bukan teknologi
baru. Ini dikarenakan keakuratan data radar yang cukup tinggi serta proses
distribusi yang tidak terlalu sulit. Banyak Negara asing dan instansi swasta yang
telah memanfaatkan teknologi ini untuk observasi cuaca seperti Malaysia, Korea,
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
47/181
3
Australia, NOAA dan lain-lain. Sedangkan di Indonesia teknologi Radar baru
diterapkan untuk pengamatan cuaca dalam lima tahun terakhir. Teknologi radar
untuk pengamatan cuaca harian ini dikembangkan dalam program HARIMAU
( Hydrometeorological Array for ISV Monsoon Auto Monitoring ) kerja sama
Jepang dengan Indonesia yang baru berlangsung selama dua tahun. Radar
ditempatkan di lokasi-lokasi strategis untuk pengamatan cuaca seperti di Padang
(Sumatera Barat) yang merupakan wilayah yang dilalui garis khatulistiwa serta di
Serpong (Banten).
Meskipun teknologi ini telah dikembangkan di Indonesia, pemanfaatan
datanya masih sangat minim. Datanya belum didistribusikan secara baik dan
belum berbasis spasial. Selain itu data juga belum didistribusikan untuk umum
melainkan hanya dipakai untuk keperluan tertentu. Tidak adanya distribusi data
yang baik mengakibatkan informasi curah hujan dari data radar cuaca tidak
sampai kepada masyarakat.
Saat ini data hasil pemantauan radar untuk setiap stasiun radar di backup
secara terpisah pada masing-masing server di daerah tersebut. Data radar belum
terintegrasi dengan baik dan belum memiliki database spatial yang mampu
mengelola data dengan tingkat kompleksitas yang cukup tinggi.
System backup data radar HARIMAU yang masih terdistribusi ini sangat
menyulitkan penggunaan data radar untuk pengolahan lebih lanjut. Untuk itu
diperlukan adanya implementasi sistem basis data spasial pada data ini, sehingga
management data radar dapat lebih baik dari sebelumnya dan data dapat diakses
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
48/181
4
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna, selain itu keamanan data juga
dapat ditingkatkan.
Pembangunan basis data spasial membuat data dapat didistribusikan kepada
pengguna melalui webgis . Webgis merupakan wujud perkembangan teknologi
GIS untuk dapat memenuhi kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang
hanya dapat dijawab dengan teknologi GIS (Prahasta, 2005). Implementasi webgis
pada informasi radar cuaca diperlukan karena hingga saat ini di Indonesia belum
ada media yang mampu memberikan informasi cuaca secara realtime dan berbasis
spasial yang dapat menjangkau pengguna dengan menghilangkan aspek jarak dan
waktu karena berbasis internet. Web ini juga dapat menjadi bank data radar yang
interaktif dengan kebutuhan user , yaitu dengan melakukan query data sesuai
dengan kebutuhan user .
Berbagai permasalahan tersebut melatarbelakangi peneliti untuk melakukan
penelitian dengan judul Rancang Bangun WebGIS Intensitas Hujan secara
Realtime dengan menggunakan data radar cuaca yang dikembangkan dalam
program HARIMAU, yang terletak pada daerah Puspitek Serpong Tangerang
sebagai studi kasus. Perancangan webgis dengan menggunakan map server , php,
map script, serta database POSTGRE SQL.
1.2 Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang, maka
perumusan masalah penelitian ini adalah:
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
49/181
5
1. Bagaimana mengembangkan sebuah webGIS informasi intensitas curah
hujan yang informatif secara realtime .
2. Bagaimana mengatasi masalah yang berhubungan dengan manajemen
spatial database d ata radar cuaca yang dihadapi oleh pengguna data spasial.
3. Bagaimana memanfaatkan dan mendistribusikan data radar sehingga
menjadi informasi yang lebih berguna melalui jaringan internet.
1.3 Batasan Masalah
Masalah yang dikaji pada penelitian ini dibatasi pada beberapa hal berikut:
1. Pemanfaatan data radar cuaca Serpong untuk memberikan informasi cuaca
secara realtime dan berbasis spasial kepada pengguna yang berada dalam
daerah jangkauan radar.
2. Menganalisis dan merancang prototipe sistem basis data spasial data radar
cuaca dengan pemanfaatan software basis data spasial yaitu POSTGRE
SQL.
3. Merancang dan membangun webgis untuk informasi radar cuaca secara
realtime dengan kemampuan query data yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna untuk wilayah cakupan radar cuaca Serpong.
4. Tahapan pembangunan sistem hanya sebatas pada pengujian prototipe
sistem oleh pengguna dan tidak sampai pada tahap implementasi sistem.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
50/181
6
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menghasilkan WebGIS yang informatif serta sesuai dengan kebutuhan
informasi pengguna. Serta membangun WebGIS yang menyajikan informasi
curah hujan dari data radar cuaca secara realtime dan berbasis spasial untuk
wilyah jangkauan radar Serpong.
2. Memaksimalkan penggunaan database spatial POSTGRE SQL untuk
pengaturan ( management ) data spasial dengan volume data yang besar dan
kompleksitas yang tinggi.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Webgis yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan berguna bagi
masyarakat dalam memperoleh informasi cuaca secara realtime dengan mudah
dan akurat, memperoleh data radar cuaca sesuai dengan kebutuhan dengan
memilih dari data yang ada dan dapat melakukan pengolahan terhadap informasi
yang telah ada untuk bahan penelitian lebih lanjut, seperti analisis hujan dan
sebagainya.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan peneliti
melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
51/181
7
literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku
mengenai radar dan intensitas hujan, diktat, catatan, makalah dan artikel baik
cetak maupun elektronik. Daftar bacaan untuk penelitian ini dirinci pada
daftar pustaka.
2. Observasi
Observasi dilaksanakan pada tahap awal penelitian selama satu bulan
yaitu selama bulan April 2009 di NEONet BPPT Thamrin. Observasi ini
bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh pengguna
dengan data radar yang ada dan masalah pada sistem yang tengah berjalan
saat ini, serta mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengatasi masalah
tersebut.
3. Wawancara / Interview
Wawancara memungkinkan peneliti sebagai pewawancara
(interviewer ) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan
orang yang diwawancarai ( interview ). Hal ini membuat peneliti dapat
menggali permasalahan secara lebih mendalam. Melalui wawancara peneliti
juga mengetahui masalah dan solusi pengembangan sistem yang diperlukan
dan diinginkan oleh pengguna.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan untuk pengembangan webgis ini adalah metode
Rapid application development , karena metode ini paling cocok digunakan untuk
pengembangan dan pembangunan webgis.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
52/181
8
Rapid application development merupakan model pengembangan sistem
perangkat lunak yang melibatkan proses-proses pembentukan model (versi)
perangkat lunak secara iteratif yang harus bersifat representatif terhadap sistem
yang sebenarnya dan menekankan pada aspek pencapaian produk akhir secara
cepat (Prahasta, 2005).
Adapun alur pengembangan sistem dengan menggunakan metode RAD
dijelaskan pada diagram pengembangan sistem pada Gambar 1.1.
Dari diagram diatas dapat diketahui aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam
pengembangan sistem dengan metode RAD adalah sebagai berikut:
1. Scope Definition
Menentukan tujuan, kebutuhan, batasan dan ukuran sistem yang
akan dibangun serta mengumpulkan data yang diperlukan. Selain itu
menggambarkan pandangan umum mengenai permasalahan sistem secara
singkat dan jelas. Proses pengumpulan kebutuhan juga melibatkan proses
2. Analisis Sistem ( Analysis )
Gambar 1.1 Diagram Pengembangan Sistem dengan Model RAD
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
53/181
9
Pada proses ini dijabarkan mengenai analisis terhadap berbagai
permasalahan yang mungkin terjadi pada sistem yang berjalan sehingga
diperoleh solusi untuk masalah yang dihadapi. Metode analisis yang
digunakan adalah pendekatan analisis terstruktur dengan menggunakan
diagram aliran data, contexs diagram , diagram entitas dan diagram
pendukung lainnya.
3. Perancangan Cepat Perangkat Lunak ( Design )
Terdiri dari logical design dan phisical design, dengan tujuan untuk
menghasilkan suatu model atau bentuk representasi dari entitas yang akan
dibangun.
Adapun tools yang digunakan untuk mendukung desain sistem
adalah dengan menggunakan diagram aliran data ( Data Flow Diagram
DFD), ERD ( Entity Relation Diagram ).
4. Implementasi Sistem (Construction & Testing)
a. Construction
Pembangunan prototipe merupakan bentuk implementasi dari desain
sistem. Prototipe dibangun dengan menggunakan mapserver yang
berbasis bahasa pemograman php dan map script . Sedangkan untuk
database digunakan PostGre SQL dengan template PostGIS yang
mendukung aspek spasial dalam pembangunan database .
b. Testing
Tahapan pengujian prototipe dilakukan oleh pengembang dan pengguna
untuk mengurangi kesalahan yang terjadi pada sistem serta untuk
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
54/181
10
mengetahui apakah prototipe yang ada telah sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan pengguna atau belum. Tahapan ini meliputi dua metode
pengujian sistem yaitu, Black Box dan White Box Testing .
5. Perbaikan Prototipe oleh Pengembang
Perbaikan prototipe dilakukan berdasarkan hasil evaluasi prototipe
oleh pengguna. Jika masih ada features yang harus ditambahkan atau
mungkin dihilangkan dari prototipe yang telah dirancang.
6. Produk Rekayasa
Merupakan implementasi sistem yang telah dibangun dan telah
disetujui oleh user .
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini, pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima bab,
yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas secara singkat teori yang diperlukan dalam
penelitian skripsi.
BAB III METODE PENELITIAN
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
55/181
11
Pada bab ini akan dijelaskan metodologi yang digunakan peneliti
dalam melakukan penelitian.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil analisis dan perancangan sistem yang
dibuat.
BAB V PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran
dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan pada bab-bab
sebelumnya.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
56/181
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Rancang Bangun
Menurut Pressman (2002) perancangan sistem merupakan serangkaian
prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke dalam bahasa
pemograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-
komponen sistem diimplementasikan.
Sedangkan pengertian pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan
sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik
secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).
Dengan demikian pengertian rancang bangun sistem adalah serangkaian
proses yang saling terintegrasi dengan baik untuk menerjemahkan hasil analisis ke
dalam bahasa pemograman, dan mengimplementasikan komponen-komponen
sistem yang diperlukan dalam rangka penciptaan maupun pengembangan sebuah
sistem baik secara keseluruhan maupun sebagian.
2.2
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1 Definisi dan Karakteristik Sistem
Sistem menurut Fatta (2007) adalah kumpulan dari bagian-bagian yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem juga diartikan sebagai
kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(Jogiyanto, 2007).
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
57/181
13
Definisi sistem menurut Rober dan Michael (1991) dalam Prahasta (2005)
adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi membentuk kesatuan, dalam
inteaksi yang kuat maupun lemah dengan pembatas ( boundary ) yang jelas.
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
kumpulan dari elemen-elemen atau dapat dikatakan sebagai sub sistem yang
saling berinteraksi baik secara kuat maupun lemah untuk mencapai suatu tujuan
yang sama dalam batasan sistem yang jelas.
Sistem memiliki karakterisitik atau beberapa sifat tertentu, yang
membedakan satu sistem dengan sistem lainnya. Karakter dan sifat tersebut
menurut Jogiyanto (2001) adalah:
1. Komponen ( components ), biasa disebut subsistem yang memiliki tugas dan
fungsi masing-masing. Komponen tersebut saling berinteraksi dalam sistem
dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem ( boundary ), menunjukkan ruang lingkup dari sistem, serta
menunjukkan batasan antara satu sistem dengan sistem yang lain maupun
dengan lingkungan luar sistem. Batasan inilah yang membentuk suatu sistem
menjadi suatu kesatuan yang saling berhubungan.
3. Lingkungan luar sistem ( environments ), segala sesuatu yang berada diluarsistem namun berpengaruh terhadap kerja sistem baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pengaruh yang diberikan lingkungan luar kepada
sistem dapat memberikan keuntungan maupun kerugian bagi sistem itu
sendiri.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
58/181
14
4. Penghubung ( interface ), merupakan media yang menghubungkan elemen-
elemen atau subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan adanya media
penghubung dalam sistem dimungkinkan adanya pengiriman input dan output
antar subsistem.
5. Masukan ( input ), segala sesuatu yang diperlukan dan dimasukkan ke dalam
sistem untuk diproses, sehingga sistem dapat berjalan atau menghasilkan
keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Masukan dapat berupa data, bahan
baku, peralatan, maupun energi.
6. Keluaran ( output ), hasil yang diperoleh dari masukan yang telah diproses
dalam sistem. Keluaran dapat berupa hasil akhir yang ingin dicapai seperti
informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, dan barang jadi. Serta
dapat pula berupa masukan bagi subsistem lain.
7. Proses ( process ), bagian dari sistem yang mengubah masukan ( input ) menjadi
keluaran ( output ).
8. Sasaran atau tujuan ( goal ), merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh sistem,
tujuan akan menjadi penentu masukan, alur dan keluaran sistem. Sasaran atau
tujuan menjadi tolak ukur keberhasilan sistem yaitu dengan
memperhitungkan apakah keluaran telah sesuai dengan harapan atau belum.
2.2.2 Definisi Data dan Informasi
Data Menurut Ladjamudin (2005) dapat didefinisikan sebagai deskripsi dari
sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Informasi adalah data yang telah diproses
atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi diperoleh dari
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
59/181
15
kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima (Whitten et al ,
2004).
Prahasta (2005) dalam bukunya menjelaskan pengertian informasi adalah
makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan
konversi-konversi umum yang digunakan didalam representasinya.
Perbedaan data dan informasi sangat relatif bergantung pada nilai gunanya
dalam sebuah sistem dan level manajerial. Sebuah informasi dapat saja menjadi
data bagi proses yang lain. Informasi dapat menjadi keluaran bagi suatu subsistem
dan menjadi masukan bagi subsistem selanjutnya.
2.2.3 Kualitas dan Nilai Informasi
Kualitas dan nilai informasi ditinjau dari konsep informasi bergantung pada
atribut-atribut yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengambarkan
kebutuhan informasi yang spesifik. Informasi yang baik memiliki atribut-atribut
yang dijelaskan pada Table 2.1.
Tabel 2.1 Atribut Informasi
No Kriteria Keterangan
1. Akurat Derajat informasi dari kesalahan
2. PresisiUkuran detail yang digunakan di dalam penyediaan
informasi
3. Tepat waktuPenerimaan informasi masih dalam jangkauan
waktu yang dibutuhkan oleh user
4. Jelas Derajat informasi dari keraguan
5. DibutuhkanTingkat relevansi yang bersangkutan dengan
kebutuhan user
6. Quantifiable Tingkat atau kemampuan dalam menyatakan
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
60/181
16
informasi dalam bentuk numeric
7. Verifiable
Tingkat kesepakatan atau kesamaan nilai sebagai
hasil pengujian informasi yang sama oleh berbagai
user
8. Accessible Tingkat kemudahan dan kecepatan dalam
memperoleh informasi yang bersangkutan
9. Non-bias
Derajat perubahan yang sengaja dibuat untuk
merubah atau memodifikasi informasi dengan
tujuan mempengaruhi para penerima
10. Comprehensive Tingkat kelengkapan informasi
Sumber: Prahasta, 2005
2.2.4 Pengertian Sistem Informasi
Dari pengertian sistem dan informasi sebelumnya maka dapat diartikan
bahwa sistem informasi adalah serangkaian sumber daya fisik dan logika yang
saling terkait membentuk satu kesatuan dengan tujuan menghasilkan informasiyang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Selain itu, sistem informasi berarti pengaturan sumber daya manusia, data,
proses, dan teknologi informasi yang berintegrasi untuk mengumpulkan,
mengolah, menyimpan dan menghasilkan output informasi yang diperlukan untuk
mendukung sebuah organisasi (Whitten et al , 2004).
2.3 Sistem Informasi Geografis
2.3.1 Pengertian
Geografi berasal dari bahasa Yunani, gabungan dari dua suku kata, yaitu
Geo yang berarti bumi dan Graphien yang berarti lukisan. Sehingga dapat
diartikan bahwa geografi merupakan lukisan bumi. Pengertian geografi secara
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
61/181
17
umum adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi secara luas dalam
hubungannya dengan keruangan (Barus, 1996).
Sistem Informasi Geografis (SIG) didefinisikan oleh Prahasta (2005)
sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memperoleh,
memasukkan, menyimpan, mengelola, memperbaharui ( update ), menganalisis,
memanipulasi dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi
keruangan (geografi) untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan.
Kemampuan dasar SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data
seperti query , menganalisisnya dan menyimpan serta menampilkannya dalam
bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG
dengan sistem informasi lainnya.
Berdasarkan cara pengolahannya SIG dibagi menjadi dua kelompok yaitu
sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer).
Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta,
lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay) , foto udara, laporan statistik
dan laporan survey lapangan. Seluruh data tersebut kemudian dikompilasi dan
dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi
Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data
melalui proses digitasi (Prahasta, 2005).
2.3.2 Jenis Data
Data-data yang diolah dalam SIG terdiri dari data spasial dan data atribut
dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
62/181
18
analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan
dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut
merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek
sebagai data spasial.
Data spasial disajikan dalam tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik ( point ),
garis ( line ) atau area ( polygon ) seperti terlihat pada Gambar 2.1. Struktur data
spasial dibagi menjadi dua model yaitu model data raster dan model data vektor.
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat ( grid ) atau
sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang
direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area ( polygon ).
Gambar 2.1 Jenis data SIG (a). titik, (b) garis, dan (c) Area
2.3.3 Komponen SIG
Komponen SIG dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan
arsitekturnya. SIG menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri
dari beberapa fungsi subsistem. Adapun alur fungsi subsistem SIG tersebut seperti
Gambar 2.2.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
63/181
19
Gambar 2.2 Fungsi Subsistem SIGSumber: Prahasta, 2005
1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta
(peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan
jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh dan lain-lain. Pada
proses ini data ditransformasikan ke dalam format yang dapat digunakan oleh
SIG.
2. Manipulasi data dan analisis ialah serangkaian kegiatan untuk menentukan
informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem, dengan cara memanipulasi dan
melakukan pemodelan data. Manipulasi data merupakan proses penting dalam
SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial
dan data atribut menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi.
3. Manajemen data merupakan tahapan pengorganisasian data baik dalam
bentuk spasial maupun atribut ke dalam suatu basis data, sehingga lebih mudah
dipanggil, di- update dan di- edit .
4. Pelaporan data ialah menyajikan data hasil pengolahan serta menampilkan
basis data baik secara keseluruhan maupun sebagian. Pelaporan data dapat
berupa softcopy maupun hardcopy dari peta, tabel, grafik dan lain-lain.
S I G
Manipulasi Data & Analisis
Masukan Data
Manajemen
PelaporanData
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
64/181
20
Sedangkan berdasarkan arsitektur menurut Prahasta (2005), SIG dibangun
dengan komponen dasar (Gambar 2.3) yang terdiri dari perangkat keras
( Hardware ), Perangkat lunak ( software ), data geografis dan sumber daya
manusia. Dalam SIG semua komponen ini harus terintegrasi secara efektif dan
menyeluruh untuk menghasilkan informasi ( output ) yang sesuai dengan
kebutuhan user dan tujuan pengembangan sistem. Berikut gambaran keterkaitan
komponen-komponen dalam SIG:
Perangkat Keras
Gambar 2.3 Komponen SIGSumber: Prahasta, 2005
Pertama, komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan
adalah CPU, RAM, storage, input device, output device , dan peripheral lainnya.
Kedua, komponen perangkat lunak, merupakan suatu sistem untuk mengolah data
dan informasi geografis, seperti ArcGIS, ERDAS, ArcView, MapInfo dan lain-
lain.
Komponen ketiga yaitu data dan Informasi, yang terdiri dari data spatial
maupun non-spatial . Komponen keempat, adalah Sumber Daya Manusia (SDM),
teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem
Sumber Daya Manusia
DataSIG
Data dan Informasi Geografis
Perangkat Lunak
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
65/181
21
dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia
nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain user SIG pun memiliki tingkatan
tertentu, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem
hingga pengguna yang menggunakan SIG untuk memudahkan pekerjaan mereka.
Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan
menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan SIG.
2.3.4 Kemampuan SIG
Secara jelas, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau
definisinya. Kemampuan-kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi
SIG yaitu:
1. Memasukan dan mengumpulkan data geografi.
2. Mengintegrasikan data geografi.
3. Memeriksa, meng- update data geografi.
4. Menyimpan dan memanggil kembali data.
5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi.
6. Mengelola data geografi.
7. Memanipulasi data geografi.
8. Menganalisis data geografi.9. Menghasilkan keluaran ( output ) data geografi dalam bentuk: peta
tematik ( view dan layout ), tabel, grafik ( chart ), laporan ( report ), dan lainnya
baik dalam bentuk softcopy ataupun hardcopy .
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
66/181
22
2.4 Konsep Dasar Webgis
Web merupakan bentuk aplikasi sistem informasi terdistribusi yang berbasis
hypertext dengan menggunakan konsep hyperlink . Web atau lebih dikenal dengan
world wide web (www) merupakan aplikasi jaringan yang mendukung
terlaksananya HTTP ( hypertext transfer protocol ) dalam suatu jaringan internet.
Sedangkan aplikasi sistem informasi geografis yang dapat dijalankan pada
web browser baik yang berada pada satu jaringan global (internet) maupun yang
hanya berbasis jaringan lokal (intranet) namun memiliki dan terkonfigurasi pada
jaringan web server dikenal dengan Webgis atau SIG yang berbasis web. Webgis
mendukung penggunaan aplikasi web dalam melakukan operasi SIG. Webgis
terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait, dan merupakan gabungan
antara desain grafis, pemetaan, peta digital dengan analisis spasial, pemograman
komputer dan database (Prahasta, 2007).
Menurut Prahasta (2007), Webgis memiliki beberapa kelebihan dan
kelemahan, yaitu:
1. Kelebihan:
a. Data menjadi terpusat pada satu tempat.
b. Biaya untuk hardware dan software menjadi lebih murah.c. Lebih mudah digunakan ( user friendly ).
d. Pengaksesan yang lebih luas terhadap data dan fungsinya.
2. Kelemahan:
a. Lamanya waktu akses bergantung pada spesifikasi komputer yang dimiliki
baik pada server maupun client . Selain itu juga bergantung pada koneksi
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
67/181
23
internet, traffic web site , dan efisiensi data.
b. Resolusi dan ukuran tampilan monitor ( display ) perlu diatur supaya sesuai
dengan tampilan web. Selain itu juga diperlukan pengaturan terhadap
resolusi maupun menu browser.
c. Kompleksitas dan ketahanan sistem.
d. Variasi dari teknologi baru.
2.5 Pengenalan Radar Cuaca
2.5.1 Sejarah Radar
Radar ( radio detection and ranging ) adalah sistem yang digunakan untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan
hujan. Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah
RDF ( Radio Direction Finding ). Prinsip kerja radar adalah pengiriman gelombang
radio kuat dan menangkap gema hasil pemantulan gelombang radio tersebut.
Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan
lokasi dan jenisnya.
Pada tahun 1865 James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori
tentang elektromagnetik. Satu tahun kemudian, Heinrich Rudolf Hertz
membuktikan teori Maxwell dengan menemukan gelombang elektromagnetik.
Penggunaan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi keberadaan
suatu benda, pertama kali digunakan oleh Christian Hlsmeyer pada tahun 1904
dengan membuktikan kemampuan untuk mendeteksi keberadaan sebuah kapal
pada cuaca berkabut tebal, tetapi belum sampai mengetahui jarak kapal tersebut.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
68/181
24
Pada Tahun 1921 Albert Wallace Hull menemukan Magnetron sebagai
tabung pemancar sinyal atau transmitter efisien. Setahun berikutnya A. H. Taylor
and L.C.Young berhasil menempatkan transmitter pada kapal kayu. Kemudian
pada tahun 1930 L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat
berhasil menerapkan transmitter pada pesawat terbang untuk pertama kalinya.
Sebelum Perang Dunia II, antara tahun 1934 hingga 1936, ilmuan dari
Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris mengembangkan sistem radar. Setelah
Perang Dunia II sistem radar berkembang sangat pesat, baik tingkat resolusi dan
portabilitas yang lebih tinggi, maupun peningkatan kemampuan sistem radar
sebagai pertahanan militer. Hingga saat ini sistem radar sudah lebih luas lagi
penggunaannya yakni meliputi kendali lalu lintas udara ( Air Traffic Control ),
pemantau cuaca, jalan dan lain-lain.
2.5.2 Jenis Radar
1. Radar Doppler
Merupakan jenis radar yang menggunakan Efek Doppler untuk
mengukur kecepatan radial (kecepatan benda dalam garis lurus [lihat
(Gambar 2.4)] dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar
jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar
Doppler yaitu Weather radar atau radar cuaca yang digunakan untuk
mendeteksi cuaca.
Contoh pengukuran Radar Doppler adalah dalam mengukur kecepatan
dan arah angin dengan menggunakan efek Doppler. Radar Doppler
merupakan jenis radar yang memiliki dua kutub dimana radar dapat
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
69/181
25
berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal, inilah yang membedakan
radar Doppler dengan radar biastik. Perbedaan lainnya adalah radar Doppler
bekerja dengan prinsip efek Doppler.
Gambar 2.4 Efek Doppler 1
2. Radar Bistatik
Radar Bistatik (Gambar 2.5) kebalikan dari radar doppler. Radar ini
mempunyai dua komponen bistatik yang terpisah. Komponen tersebut
adalah pemancar sinyal ( transmitter ) yang dipisahkan dengan jarak tertentu
dari penerima sinyal ( receiver ). Jarak antara kedua komponen ini biasanya
dapat dibandingkan dengan jarak target atau objek yang dideteksi. Dengan
adanya dua komponen sinyal yang terpisah maka radar ini dapat digunakan
untuk melengkapi hasil pengamatan angin dengan radar Doppler.
Pada radar bistatik Objek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari
objek tersebut (bias) ke pusat antena. Contoh Radar Bistatik yaitu Passive
radar.
1 sumber: http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=279&fname=materi3.html
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
70/181
26
Gambar 2.5 Radar Bistatik
2.5.3 Klasifikasi Radar
Radar dapat diklasifikasikan berdasarkan Band (Gelombang Radar). Radar
dapat dikelompokkan sesuai dengan panjang gelombang sinyal radar. Kebanyakan
imaging radar dioperasikan pada frekuensi antara 1.25 dan 35.2GHz dengan
panjang gelombang antara 24 cm 0.8 cm.
Penamaan Band atau gelombang pita radar dinamakan secara sembarangan
oleh militer pada Perang Dunia II untuk menjaga kerahasiaan teknologi radar.
Klasifikasi radar berdasarkan band dijelaskan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Klasifikasi Radar Berdasarkan Band
JenisBand
FrekuensiNormal
PanjangGelombang
TargetPengamatan
Kegunaan
HF3 30MHz
100 10 mHujan,Turbulence
VHF30 300MHz 10 1 m
Hujan,Turbulence
UHF300 1,000 MHz
1 0.3 mHujan,Turbulence
Gelombang televise
L-band 1 2 GHz 30 15 cmHujan,Turbulence
Dalam bidang militer dan satelit penginderaan jauh
S-band 2 4 GHz 15 8 cmHujan,Ketinggian
Observasi cuaca jarak dekat maupun jarak jauh. NWS ( National WeatherService ) menggunakan Radar band Suntuk observasi cuaca padagelombang 10. kekurangan radar iniadalah membutuhkan antena yang
besar serta daya listrik yang besar.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
71/181
27
Selain itu ukuran piringan radar juga besar sekitar 25 kaki.
C-band 4 8 GHz 8 4 cmHujan,Ketinggian
Sangat Baik untuk Observasi Cuaca.Keuntungannya adalah ukuran
piringan radar tidak terlalu besar,sehingga radar jenis ini sangat
banyak digunakan untuk stasiuntelevisi. Selain itu daya listrik yangdibutuhkan tidak terlalu besar dankeakuratan data hasil observasi cukup
baik
X-band8 12GHz
4 2.5 cm Hujan
Pengamatan awan karena dapatmenangkap sinyal dari partikel air
dan juga dapat digunakan untukmemantau salju. Jangkauan radar inilebih kecil dari Radar Band C.Biasanya digunakan untuk
pengamatan jarak dekat, portableradar, pengamatan cuaca pada
pesawat serta pada lembagakepolisian.
Ku-band12 18GHz
2.7 1.7 cm HujanBiasanya digunakan dalam;
beroperasi pada frekuensi, dengan panjang gelombang. dapat digunakanuntuk pengukuran tinggi penyerapanair serta banyak digunakan padalembaga kepolisian.
K-band18 27GHz 1.7 1.2 cm
Drizzle,
Kabut/Asap,Awan
Ka-band27 40GHz
1.2 0.75cm
Drizzle,Kabut/Asap,Awan
mm orW-band
40 300GHz
7.5 - 1 mmKabut/asap,Awan
Pemetaan gambar ( image mapping ) pada USA JPL-Airsat
Sumber: BPPT, 2009
2.5.4 Komponen Radar
Radar terdiri dari tiga komponen utama yang merupakan bagian dari
antena dan transmitter (Gambar 2.6). Tiga komponen tersebut adalah Radar Data
Acquisition (RDA), Radar Product Generator (RPG), dan Principal User
Processor (PUP). Ketiga kompoenen ini sangat peka terhadap sensor. Oleh karena
itu, biasanya radar diberi tutupan pada bagian atasnya, seperti tutupan yang
menyerupai bola pada radar cuaca. Tutupan ini berfungsi sebagai pelindung dari
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
72/181
28
berbagai macam gangguan, bencana, serta untuk alasan keamanan.
Gambar 2.6 Komponen Radar Sumber: BPPT, 2009
Tiga komponen tersebut yang pertama, RDA ( Radar Data Acquisition )
berfungsi sebagai antena pengirim gelombang elektromagnetik kepada benda atau
hujan dalam jangkauan radar. RDA terdiri dari antena dan transmitter (Gambar
2.6). Antena radar bersifat dwikutub (untuk mengirim dan menerima sinyal).
Receiver pada antena ini berfungsi untuk menangkap kembali gelombang yang
dipantulkan oleh benda yang terkena sinyal radar untuk setiap detiknya. RDA juga
terdiri dari transmitter yang berfungsi untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada
daerah tangkapan radar dapat dikenali, umumnya transmitter mempunyai
bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja efisien, dengan
akurasi data yang tinggi, kelebihannya adalah ukuran data tidak terlalu besar.
Selain itu, RDA juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya.
Selanjutnya data ini akan dikirim ke dalam komponen RPG ( Radar
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
73/181
29
Product Generator ) atau disebut juga receiver berfungsi untuk menerima pantulan
kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar
melalui reflektor antena. Umumnya receiver mempunyai kemampuan untuk
menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta menguatkan sinyal objek
yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and data processor
(Pemroses data dan sinyal), kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor
( Display ). Data hasil pengolahan biasanya memiliki nilai reflectivity dan velocity
dengan menggunakan perhitungan efek dopler.
Komponen PUP ( Principal User Processor ) atau disebut juga control and
communication processor merupakan komponen yang bertugas untuk mengatur
atau mengendalikan proses penyapuan daerah oleh radar untuk mengatur sudut
pengamatan serta untuk mengirimkan data ke server melalui jaringan internet.
Sebelum data dikirim data terlebih dahulu diproses dengan menggunakan
software khusus untuk mengolah data radar. Hasil pengolahan data oleh software
radar ini menghasilkan file gambar dengan resolusi temporal enam menit.
2.5.5 Manfaat Radar
1. Keperluan Militer
a. Airborne early warning (AEW) b. Radar Pengendali atau pemandu peluru kendali
2. Keperluan Kepolisian
Radar Gun dan Microdigicam radar merupakan contoh radar yang
sering digunakan pihak kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan
bermotor di jalan.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
74/181
30
3. Keperluan Penerbangan
Air traffic control (ATC) adalah kendali lalu lintas udara yang
bertugas mengatur kelancaran lalulintas udara bagi pesawat terbang yang
akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat
serta memberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan
kondisi Bandara.
4. Keperluan Cuaca
a. Weather radar ; merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi
intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai.
b. Wind profiler ; merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan
gelombang suara (SODAR) untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.
2.5.6 Radar Cuaca ( Weather Radar )
Radar cuaca adalah jenis radar yang digunakan untuk memetakan dan
menghitung pergerakan benda-benda seperti hujan, salju, kabut, awan dan lain
sebagainya, memperkirakan jenis benda tersebut, serta memperkirakan posisi dan
intensitas benda yang diamati pada masa yang akan datang. 2
Radar cuaca biasanya ditempatkan dengan ketinggian tertentu dari
permukaan bumi, Hal ini dilakukan karena sinyal radar tidak dapat mendeteksi
cuaca jika terhalang oleh bangunan, pohon dan benda padat lainnya.
Pemanfaatan teknologi radar untuk observasi cuaca di wilayah Indonesia
pada penelitian ini dikembangkan oleh BPPT. Teknologi serupa juga
dikembangkan oleh BMKG untuk pengamatan cuaca di Indonesia.
2 (http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=279&fname=materi2.html)
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
75/181
31
2.5.7 Prinsip Kerja Radar Cuaca
Prinsip kerja radar Doppler (Gambar 2.7) pada dasarnya tidaklah berbeda
dengan radar lainnya. Hanya saja radar Doppler menggunakan prinsip Doppler
untuk mendapatkan nilai reflektivitas dari objek yang diamati.
Keterangan :h : tinggi gelombang : sudut elevasi : panjang gelombang
D : jarak titik hujan dari radar
Gambar 2.7 Prinsip kerja Radar
Gambar 2.7 menganalogikan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghitung
reflektifitas hujan. Radar akan mengirimkan gelombang elektromagnetik padasudut elevasi tertentu untuk menangkap gelombang pantulan dari titik hujan,
sehingga nantinya akan diketahui panjang dan tinggi gelombang elektromagnetik
radar untuk menghitung jarak titik hujan dari radar.
2.5.8 Keuntungan dan Kerugian Radar Cuaca
Ada banyak keuntungan penggunaan radar untuk remote sensing . Sensor
radar tersedia pada semua kapabilitas cuaca sebagaimana energi gelombang mikro
menembus awan dan hujan. Hujan menjadi sebuah faktor pada radar wavelength
kecil dari tiga cm. Sensor radar merupakan sistem penginderaan jauh yang aktif
(active remote sensing system ), independen terhadap cahaya matahari,
menyediakan sumber energi sendiri dan juga mampu melakukan pengambilan
data baik pada siang maupun malam hari.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
76/181
32
Namun Radar juga memiliki kekurangan dan kelemahan. Kelemahan
tersebut antara lain sensitif terhadap topografi, penutup tanah ( ground cover), dan
gerakan. Kemampuan pendeteksian cuaca oleh radar tidak dapat menembus pohon
maupun gedung tinggi sehingga pada ketinggian dan elevasi tertentu curah hujan
tidak akan terpantau.
2.6 Pengertian Realtime
Menurut Arlinda (2005) dalam kamus istilah komputer dan internet
realtime diartikan sebagai jumlah waktu sesungguhnya (waktu aktual) yang
dibutuhkan menjalankan/menyelesaikan suatu operasi. Sistem komputer yang
tetap mampu menjaga hubungan/berinteraksi dengan dunia luar. Artinya,
memberikan hasil keluaran beberapa saat kemudian setelah masukan diberikan.
Contohnya pada sistem informasi cuaca yang dibangun ini.
Sistem realtime menurut Pressman (2002) terdiri dari beberapa komponen
sebagai berikut:
1. Komponen pengumpul data yang mengumpulkan dan memformat informasi
dari lingkungan eksternal
2. Komponen analisis yang mentransformasikan informasi pada saatdibutuhkan oleh aplikasi.
3. Komponen kontrol yang memberikan respon kepada lingkungan eksternal.
4. Komponen monitor yang mengkoordinasikan semua komponen lain agar
respon realtime- nya dapat tetap terjaga.
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
77/181
33
2.7 Pengenalan Program Harimau
Harimau ( Hydrometeorological Array for Intra Session Variation
Moonsoon Automonitoring ) merupakan program kerjasama Indonesia dengan
JAMSTEC ( Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology ), yang
dimulai sejak bulan Maret 2006 Oktober 2010.
Tujuan program HARIMAU untuk mengetahui lebih jauh proses fisik
variasi antarmusiman (periode 60-90 harian) yang terkait langsung dengan
aktivitas awan konveksi dan curah hujan di Benua Maritim Indonesia (BMI) dan
mempunyai implikasi yang sangat besar terhadap perubahan iklim global, seperti
El Nino dan La Nina (ENSO) serta Indian Ocean Dipole (IOD).
Informasi yang diperoleh antara lain dapat digunakan untuk:
a. Penentuan waktu tanam komoditas pertanian.
b. Manajemen sumber daya air.
c. Transportasi laut, udara dan darat.
d. Monitoring polusi udara.
e. Peringatan dini.
f. Sebagainya.
Riset ini memanfaatkan teknologi Radar Cuaca ( Weather Radar) yang
tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sejauh ini sudah dipasang X dan C
Band Doppler Radar (XDR dan CDR) serta Wind Profiler Radar (WPR) di
wilayah ekuator Benua Maritim Indonesia. XDR di Pantai Tiku, Kabupaten
Ketaping, Sumatera Barat (Sumbar). Sedangkan WPR dipasang di Pontianak dan
Biak pada Februari dan Maret 2007. Menyusul kemudian CDR di Laboratorium
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
78/181
34
Teknologi Kebumian dan Mitigasi Bencana (GEOSTECH) BPPT Puspitek
Serpong pada Juni 2007. Program HARIMAU akan berlangsung hingga 2010
dengan target memasang 22 radar di lokasi berbeda di Indonesia pada 2009.
2.7.1 Spesifikasi Radar Cuaca Serpong
Radar cuaca Serpong (Gambar 2.9) digunakan untuk pemantauan cuaca di
wilayah DKI Jakarta termasuk kepulauan seribu dan hampir seluruh wilayah Jawa
Barat spesifikasi secara jelas mengenai radar ini dijelaskan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Spesifikasi Radar
Nama Radar Serpong
Gambar
Gambar 2.9 Radar C-Band Serpong
Lokasi PUSPITEK SERPONG
Koordinat 106,7 0 BT dan -6,4 0 LS
Kegunaan Observasi Cuaca
Jenis Band Doppler Radar C Band Frekuensi 5,32 GHz
Resolusi Temporal 6 menit
Radius Jangkauan 105 km
Elevasi 1 0 - 81 0 (18 sudut elevasi, diantaranya 1 0, 4,5 0 , dan
23,8 0)
Ketinggian 4,6 meter
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
79/181
35
Type Observasi Observasi hujan
Transmitter Power 140 kW (140.000 watt)
Sistem Operasi RedHat Enterprise Linux 4 (EL4)
Output Data RAW dan Data Image
Spesifikasi Data
Image
Resolusi Spatial : 1 km x 1 km
Waktu akuisisi data (dalam GMT+7)
Data Reflectivity awan dan hujan dalam dBz
Sumber: www.turbulance.ddo.jp
2.7.2 Spesifikasi Radar Cuaca Padang
Radar cuaca Padang (Gambar 2.10) berada di kawasan Minangkabau
Internasional Airport (MIA). Merupakan jenis radar Doppler band X yang
beroperasi pada frekuensi delapan hingga dua belas GHz. Selengkapnya mengenai
spesifikasi radar ini dibahas pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Spesifikasi Radar Padang
Nama Radar MIA
Gambar
Gambar 2.10 Radar X-Band Padang
Lokasi Bandara Internasiolnal Minangkabau Padang Sumatera Barat
Koordinat 100.3 BT dan -0.79 LS
Kegunaan Observasi Cuaca
-
7/24/2019 PUTRI KHAIRANI-FST.pdf
80/181
36
Jenis Band Doppler Radar X Band Frekuensi 9.7 GHz
Resolusi Temporal 6 menit
Radius Jangkauan 200 km
Elevasi 1 0 - 81 0 (18 sudut elevasi, yaitu 0.6 0, 1.1 0, 2.4 0, 3.2 0,
4.10, 5.1 0, 6.3 0, 7.8 0, 9.6 0, 11.8 0, 14.5 0, 17.8 0, 21.8 0,
26.6 0, 32.6 0, 40.0 0, 50.0 0)
Ketinggian 5 meter
Type Observasi Observasi hujan
Transmitter Power 70 KW (700.000 watt)
Output Data RAW dan Data Image
Sistem Operasi RedHat Enterprise Linux 4 (EL4)
Spesifikasi Data Image Resolusi Spasial : 1km x 1 km
Waktu akuisisi data (dalam GMT+7)
Data Reflec