Pusat Kesehatan Masyarakat

46
Pusat Kesehatan Masyarakat Yusuf Alam Romadhon

Transcript of Pusat Kesehatan Masyarakat

Pusat Kesehatan Masyarakat

Yusuf Alam Romadhon

Sasaran belajar

Mahasiswa mampu menjelaskan :1. Ruang lingkup dan batasan kerja fungsi puskesmas2. Upaya penjabaran pelayanan kesehatan masyarakat baik ditinjau dari

mutu manajemen dan pelayanan profesionalnya3. Usaha-usaha pokok puskesmas ditinjau dari tujuannya, indikator

keberhasilan, dan ruang lingkup kegiatannya4. Dapat memberikan penjelasan tentang comprehensive health care

service, quality of care, quality of service, basic health care services5. Dapat membedakan kegiatan utama dan kegiatan terintegrasi yang

menyusun program pokok puskesmas6. Komponen sebuah program kesehatan7. Mekanisme kegiatan terpadu program puskesmas8. Membedakan antara kegiatan pelayanan dan kegiatan manajemen9. Sub sistem manajemen di puskesmas meliputi sub keuangan, logistik,

personalia, pencatatan dan pelaporan

Faktor yang berpengaruh pada status kesehatan dan peranan manajemen

Manajemen Kesehatan

Upaya Kesehatan Upaya Masyarakat Pembiayaan Kesehatan

Promosi kesehatan

Proteksi spesifik

Diagnosis dini

Pengobatan tepat

Rehabilitasi Legislasi Paliasi

Faktor Sosial, Ekonomi, Politik dan Budaya

KETURUNAN Paparan Lingkungan Pelayanan Kesehatan Perilaku

Surveilan epidemiologi

Sehat Berisiko Gangguan Kesehatan

SAKIT Ketidak-mampuan

Kecacatan Sekarat

Batasan puskesmas• Puskesmas adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) di bidang kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.

• Puskesmas sebagai suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

• Wilayah kerja puskesmas semula di tetapkan satu kecamatan. Dengan berkembangnya penduduk satu puskesmas mempunyai penduduk binaan antara 30.000 – 50.000 jiwa

Tujuan pelayanan kesehatan di Puskesmas

• Membangkitkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal

• Untuk mencapai tujuan ini diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, berjenjang, terpadu dan berkesinambungan

Fungsi puskesmas

a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya

b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat

c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya

Proses implementasi fungsi puskesmas

a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri

b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien

c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan

d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program puskesmas

Strategi mencapai cakupan pelayanan kesehatan yang luas dan merata

• Secara organisatoris ditunjang oleh :1. Puskesmas pembantu2. Puskesmas keliling3. Posyandu4. Bidan di desa

• Non organisatoris 1. Poliklinik / balai pengobatan2. Balai kesehatan Ibu dan Anak3. Dokter praktik swasta4. Polindes (pondok bersalin desa) dikelola bidan desa

• Peran serta masyarakat kader kesehatan PKMD (pembangunan kesehatan masyarakat desa)

1. Upaya Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK)2. Kegiatan KB3. Posyandu4. Pemberantasan penyakit diare5. Pengembangan Dana Upaya Kesehatan Masyarakat (DUKM)

Penjabaran pusat pengembangan kesehatan 1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-

desa (puskesmas baru, puskesmas pembantu, pos kesehatan, posyandu, bidan desa dengan polindes)

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (tingkatkan keterampilan dan motivasi kerja staf )

3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat (analisis epidemiologi penyakit)

4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sampai ke tingkat desa

5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) berkembangnya kegiatan masyarakat dalam rangka menolong diri mereka sendiri.

6 pelayanan wajib di Puskesmas (the basic six)

1. Promosi kesehatan (PromKes)2. Kesehatan lingkungan (KesLing)3. Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga

Berencana (KIA – KB)4. Upaya perbaikan gizi5. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)6. Pengobatan dasar

Program pengembangan Puskesmas

Dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat masing-masing, antara lain :1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)2. Kesehatan olah raga3. Kesehatan kerja4. Kesehatan gigi dan mulut5. Kesehatan jiwa6. Kesehatan mata7. Kesehatan usia lanjut8. Pembinaan battra (pengobatan tradisional)9. Perkesmas (Perawatan kesehatan masyarakat)10. Dan sebagainya

Promosi Kesehatan • Tujuan : meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai

kesehatan, melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat

• Sasaran : adalah kelompok-kelompok masyarakat yang berisiko tertular penyakit maupun masyarakat umum (PKK, dasa wisma, peserta KB lestari, kelompok remaja, kelompok penderita penyakit tertentu, dsb)

• Ruang lingkup kegiatan : kegiatan penyuluhan, bimbingan dan konseling kesehatan secara berkala, terintegrasi dengan semua usaha pokok puskesmas, dan idealnya dilakukan oleh semua orang di puskesmas.

Kesehatan Lingkungan• Tujuan : menanggulangi dan menghilangkan unsur-

unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko timbulnya penyakit di masyarakat

• Sasaran : tempat-tempat umum yang berdiri sendiri (pasar, restoran, tempat ibadah, sumber air minum, pembuangan limbah), tempat umum yang merupakan bagian dari satu kesatuan (pencemaran air, pembuangan sampah dan limbah lainnya), pengolah makanan (food handler rectal swab carier penyakit menular seperti cholera, salmonella typhosa, dan E coli.

Lanjutan kesehatan lingkungan (Ruang lingkup Kegiatan)

a. Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia1. Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga (inpres jaga)2. Penyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan melalui demonstrasi

pembuatan jamban keluarga (kegiatan integratif)

b. Menyediakan air bersih1. Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan penduduk

(kaporitisasi sumur yang tercemar oleh bakteria baccil cholera)2. Penyuluhan melalui demonstrasi tentang pembuatan sumur3. Penyediaan sumur pompa tangan dan sarana air minum lainnya4. Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat

c. Pembuangan sampahBekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat

d. Pengawasan terhadap tempat-tempat umumPengawasan pada perusahaan penghasil limbah cair, tempat penjualan dan pengolahan makanan, tempat-tempat umum dan sanitasi perumahan

Kesehatan Ibu dan Anak – Keluarga Berencana (KIA – KB)

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

• Tujuan umum:a. Menurunkan kematian (mortalitas) dan kejadian

sakit (morbiditas) di kalangan ibu (selama kehamilan, pada saat persalinan dan menyusui)

b. Meningkatkan derajat kesehatan anak (pemantauan status gizi dan pencegahan dini untuk penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi dasar tumbuh kembang anak optimal)

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)• Sasaran :

– Ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak (sampai dengan usia 5 tahun) sasaran primer program

– Dukun bersalin dan kader kesehatan sasaran sekunder• Jumlah sasaran ibu hamil dan anak ditetapkan dengan :

1. Pendataan langsung staf puskesmas dengan survei & kader sebagai informan (VALID untuk menyusun rencana program)

2. Perkiraan (estimasi) hasil perkalian angka standar (%) jumlah penduduk di suatu wilayah (ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Tk I atau KanWil DepKes. Misalnya di propinsi Bali jumlah bayi = 2,1 % jumlah penduduk setempat, jumlah balita = 4,6 % jumlah penduduk setempat, jumlah ibu hamil = 3,6 % jumlah penduduk setempat

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)Ruang lingkup kegiatan:• Pokok (murni milik KIA)

– Pemeriksaan kesehatan ibu hamil– Mengadakan latihan untuk dukun bersalin

• Integratif (bersama program layanan lain)– Mengamati tumbuh kembang anak balita (integrasi dengan program

gizi)– Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah

gizi karena kekurangan kalori dan protein serta memperkenalkan jenis makanan tambahan (vitamin dan garam beryodium) integrasi dengan program layanan PromKes dan Gizi

– Memberikan pelayanan KB kepada pasangan usia subur (Integrasi program layanan KB)

– Merujuk ibu atau anak yang memerlukan pengobatan (integrasi dengan program layanan pengobatan)

– Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas (integrasi dengan program layanan perawatan kesehatan masyarakat)

Keluarga Berencana (KB)• Tujuan (jangka panjang) :

1. Menurunkan angka kelahiran 2. Meningkatkan kesehatan ibu Norma Keluarga Kecil Bahagia dan

Sejahtera (NKKBS)• Sasaran :

Pasangan Usia Subur (PUS). Jumlah PUS yang menjadi sasaran ditetapkan berdasarkan survey PUS yang dilaksanakan sekali setiap tahun dan pelaksanaannya dikoordinir oleh PLKB (Petugas Lapangan KB) di masing-masing desa

• Ruang Lingkup Kegiatan 1. Mengadakan penyuluhan dan konseling KB (di puskesmas, kunjungan

rumah, posyandu, pertemuan dengan kelompok masyarakat)2. Penyediaan alat-alat kontrasepsi3. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para dukun bersalin

dukun bersalin motivator KB4. Kegiatan KB terintegrasi dengan KIA

Upaya Perbaikan Gizi

• Tujuan : meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (ibu hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT)

• Sasaran : Ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita

Upaya perbaikan gizi• Ruang lingkup kegiatan :

a. Memantau pertumbuhan anak melalui penimbangan anak secara rutin setiap bulan (di puskesmas atau posyandu). Indikator keberhasilan pemantauan status gizi balita digunakan SKDN dan ditulis di KMS. S = jumlah semua balita, K = anak yang mempunyai KMS, D = balita datang teratur ke tempat penimbangan, N = balita datang teratur BB naik.

b. Melakukan pemeriksaan Hb dan BB ibu hamil secara rutinc. Mengembangkan kegiatan perbaikan gizi bekerja sama dengan

masyarakat setempat, sektor agama, pertanian, peternakan, dan penerangan yang ada di tingkat kecamatan

d. Memberikan penyuluhan gizi masyarakat. • PMT penyuluhan• PMT pemulihan • Terintegrasi dengan KIA

e. Pembagian vitamin A untuk bayi 2 setahun, tablet besi (sulfas ferrosus) untuk ibu hamil bersifat suplemen, pemberian obat cacing untuk anak kurang gizi karena parasit cacing

Pemberantasan Penyakit Menular• Tujuan : menemukan kasus penyakit menular sedini

mungkin, dan mengurangi berbagai faktor risiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran suatu penyakit menular

• Sasaran : – Sasaran primer : ibu hamil, balita dan anak sekolah untuk

kegiatan imunisasi. – Sasaran sekunder : lingkungan pemukiman masyarakat– Sasaran khusus : kelompok-kelompok tertentu masyarakat

yang berperilaku risiko tinggi; misalnya untuk pemberantasan penyakit menular tertenu seperti penyakit kelamin para pekerja seks komersial di lokalisasi

Pemberantasan Penyakit Menular Ruang lingkup kegiatan • Surveilan epidemiologi untuk menemukan kasus penyakit menular

sedini mungkin. Ada dua jenis kegiatan 1. Active case detection (ACD)2. Pasive case detection (PCD)

Empat cara 3. Pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan rutin4. Sistem pencatatan dan pelaporan di daerah sentinel5. Survei khusus untuk penyakit menular tertentu6. Investigasi kasus (ledakan kasus / KLB)

• Imunisasi untuk memberikan perlindungan kepada kelompok-kelompok masyarakat mencegah terjadi penularan penyakit seperti TBC, Tetanus, Difteria, Batuk rejan (pertusis), Polio mielitis, campak dan hepatitis B (PR membuat jadwal dan frekuensi pemberian imunisasi)

• Pemberantasan vektor dilakukan dengan penyemprotan menggunakan insektisida, fogging dan abatiasi untuk DHF, oiling, drainage genangan air, dan perbaikan sistem pembuangan sampah untuk pemberantasan malaria.

Pengobatan dasar• Tujuan : memberi pengobatan dan perawatan di Puskesmas

(khusus untuk puskesmas perawatan)• Sasaran : masyarakat yang mengunjungi puskesmas untuk

mencari pengobatan• Ruang lingkup kegiatan :

1. Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat jalan atau pelayanan rawat tinggal khusus di Puskesmas yang mempunyai tempat tidur (puskesmas perawatan)

2. Merujuk penderita sesuai dengan jenis pelayanan yang diperlukan3. Menyelenggarakan puskesmas keliling terutama untuk wialyah

kerja puskesmas yang belum mempunyai Puskesmas Pembantu dan wilayah pemukiman penduduk yang masih sulit transportasinya

Laboratorium

• Tujuan : memeriksa sediaan (speciment) darah, sputum, feces, urine untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Merupakan penunjang kegiatan program lain seperti program layanan pengobatan, KIA, KB dan P2M

• Sasaran : – Pasien yang berkunjung ke Puskesmas (passive case

detection)– Penderita penyakit menular dan keluarganya yang dicari

di rumahnya masing-masing (active case detection)

Usaha Kesehatan Sekolah• Tujuan : meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan

sekolah• Sasaran :

– Sasaran primer : murid SD, SLTP, SLTA dan lingkungan sekolahnya. – Sasaran sekunder : guru olah raga dan kesehatan

• Ruang lingkup : a. Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (penyediaan air

bersih, jamban dan bak sampah)b. Pendidikan kesehatan tentang kebersihan perorangan, kesehatan

gigi, kesehatan lingkunganc. Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (P3K) di sekolahd. Imunisasi BCG dan DT untuk anak SD kelas I Dan VIe. Melaksanakan penimbangan anak yang baru masuk SD untuk

memantau status gizinya.

Perawatan Kesehatan Masyarakat Tujuan :1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien

atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikutsertakan keluarga dan kelompok masyarakat di sekitarnya

2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenai kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangan sesuai batas kemampuan

3. Menunjang program kesehatan lain dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya

Sasaran :4. Kelompok masyarakat risiko tinggi (ibu hamil dengan risiko tinggi, ibu

nifas, anak kekurangan gizi dan pasien penyakit kronis yang memerlukan perawatan di rumah)

5. Lingkungan fisik rumah tangga 6. Panti asuhan

Perawatan kesehatan masyarakat

Ruang lingkup• Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan,

keluarga dan kelompok masyarakat lain• Pelaksanaan di luar gedung puskesmas yaitu di

tingkat rumah tangga (aktivitas pertolongan persalinan, perwatan penyakit kronis, peningkatan sanitasi lingkungan dilakukan di rumah penduduk sasaran)

• Pembinaan panti asuhan

Usaha Kesehatan Jiwa• Tujuan : mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara

optimal• Sasaran : penderita gangguan jiwa dan keluarganya yang

datang ke Puskesmas termasuk pasien yang dirujuk oleh RS Jiwa untuk rehabilitasi sosial

• Ruang lingkup kegiatan :1. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan

psikiatri2. Memberikan pertolongan pertama psikiatri, memberikan

pengobatan atau merujuk pasien ke RS Jiwa3. Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada kelompok-

kelompok penduduk di wilayah kerja puskesmas4. Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitasi sosial untuk

penderita yang kembali pulang ke keluarganya sesudah dirawat di RS Jiwa

Usaha Kesehatan Gigi

• Tujuan : menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi

• Sasaran : ibu hamil, anak sekolah dan masyarakat yang datang ke puskesmas dengan keluhan gangguan kesehatan gigi

• Ruang lingkup1. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi

secara rutin untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil2. Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah

Kegiatan utama dan kegiatan terintegrasi Program PuskesmasPROGRAM POKOK KEGIATAN UTAMA KEGIATAN INTEGRASI

KIA / KB ANCPertolongan persalinanLatihan dukun bayiPemasangan alat kontrasepsiPemeriksaan efek samping

ImunisasiPemeriksaan HbPenimbangan berat badan anakPembagian Tablet FePembagian vitamin AKonseling

P2M Surveilan epidemiologiImunisasiPemberantasan vektor

PenyuluhanKebersihan lingkunganPengobatan

Gizi Penimbangan anakPemeriksaan HbPMT, vit A, Tablet Fe

Penyuluhan Konseling

Pengobatan Pemeriksaan pasienDiagnosisPengobatan Rujukan

Pendidikan kesehatanKonseling

Kegiatan utama dan kegiatan terintegrasi Program PuskesmasPROGRAM POKOK KEGIATAN UTAMA KEGIATAN INTEGRASI

Kesehatan Lingkungan Pengawasan tempat-tempat umumPengadaan Sami-JAGA (sarana air minum – jamban keluarga), SPAL(sistem pembuangan air limbah)Perlindungan sumber air minum penduduk

Penyuluhan

PromKes Penyuluhan dan konseling secara berkelompok

Masalah kesehatan masing-masing program yang akan dijadikan topik penyuluhan

PHN (public health nursing) Perawatan pasien di rumah (community out-reach program)

Penyuluhan / konselingKegiatan pengobatanKegiatan kesehatan lingkunganKegiatan KIA

Laboratorium Pemeriksaan sediaan (sputum, darah, urin, feces)Rujukan

Kegiatan utama dan kegiatan terintegrasi Program PuskesmasPROGRAM POKOK KEGIATAN UTAMA KEGIATAN INTEGRASI

UKG Pemeriksaan gigiPengobatanRujukan

Penyuluhan

UKS Pelayanan kesehatan yang dilakukan di sekolah dengan sasaran murid dan lingkungan sekolah

Pemeriksaan kesehatanPengobatanPemeriksaan gigiPenyuluhanImunisasi

UKJ Pemeriksaan kesehatan jiwaPengobatanRujukan

PenyuluhanKonselingPHN

Komponen sebuah program pokok puskesmas

Kegiatan pokok

Sumber daya (logistik, dana,

personalia)

Sistem pencatatan dan

pelaporan

Kegiatan Terintegrasi

Tujuan Operasional

Tujuan umum Program

KEGIATAN PELAYANAN KEGIATAN MANAJEMEN UNTUK TIAP PROGRAMPelayanan kesehatan umum1. Kunjungan rumah2. Penyuluhan kesehatan3. Usaha kesehatan sekolah

Perawatan untuk ibu4. ANC5. Pertolongan persalinan6. Perawatan ibu masa nifas7. KB

Perawatan Anak8. Menyusui bayi9. Penimbangan anak10 . Imunisasi11. Penanggulangan diare12. Pemberian oralit13. Perbaikan kesehatan lingkungan

Upaya pengobatan 14. Pengobatan TBC15. Pengobatan malaria16. Anemia17. Buta senja18. Gondok endemik

1. Perencanaan2. Manajemen personalia3. Pelatihan4. Supervisi5. Manajemen keuangan6. Manajemen logistik7. Monitoring program8. Kerjasama / koordinasi9. Kerjasama dengan kelompok-kelompok

masyarakat10. Pencatatan pelaporan

Enam sub sistem manajemen

1. Sub sistem pelayanan kesehatan (promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi medis dan sosial) sudah di jelaskan

2. Sub sistem keuangan3. Sub sistem logistik4. Sub sistem personalia (pengembangan staf)5. Sub sistem pencatatan dan pelaporan6. Sub sistem pengembangan peran serta

masyarakat

Sub sistem manajemen keuangan1. Jenis anggaran

– Dana rutin (gaji pegawai)– Dana operasional / proyek untuk masing-masing program biaya

kunjungan pembinaan ke lapangan, pemeliharaan dan pembelian peralatan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan rutin program

2. Sumber – APBN dan APBD– Uang dari karcis, obat dan jasa pelayanan Puskesmas ke kas daerah.

Sesuai peraturan pemerintah, uang jasa pelayanan dikembalikan lagi ke puskesmas sebesar 25% yang dapat digunakan oleh puskesmas untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program

3. Pencatatan pelaporan – Ditunjuk bendahara puskesmas oleh KaPuskes– Tugas bendahara; mencatat dan melaporkan semua dana yang diterima

dan yang dikeluarkan oleh Puskesmas.– Puskesmas memiliki dua bendahara ; bendahara rutin (mengurus gaji

pegawai dan pemasukan keuangan rutin Puskesmas) bendahara proyek (mencatat dan melaporkan dana operasional kegiatan proyek)

Lanjutan sub sistem manajemen keuangan• Bendahara bertugas membuat laporan neraca dan pengeluaran

uang (setiap bulan)• Dana yang bersumber dari jasa pelayanan kesehatan harus

dicatat dan dilaporkan secara rutin ke Kas Pemda melalui Bank (biasanya Bank Pembangunan Daerah) dengan tembusan dikirimkan ke Dinkes Tk II

• Sesuai ketentuan laporan keuangan dikirim bendahara setiap dua minggu sekali

• Pemeriksaan keuangan (audit kas) secara rutin wajib dilakukan oleh pimpinan Puskesmas

• Pemeriksaan keuangan oleh pihak BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Projek) biasanya dilakukan apabila dikehendaki oleh pihak BPKP

Sub Sistem Manajemen Logistik1. Jenis Logistik– Direncanakan untuk menunjang pelaksanaan program

pokok Puskesmas– Setiap program butuh logistik dengan jumlah dan jenis

yang berbeda-beda (P2M butuh vaksin, termos, kulkas, jarum dan spuit, termometer, alat semprot nyamuk; KB butuh alat kontrasepsi, spekulum, obat-obat efek samping, sarung tangan)

– Jenis dan jumlah logistik ditentukan berdasarkan kebutuhan Puskesmas dalam setahun

– Penyusunan kebutuhan logistik satu tahun disusun dengan lokakarya mini puskesmas (LKMP)

Sub sistem Manajemen Logistik2. Sumber– Kebutuhan logistik Puskesmas dalam satu kabupaten disediakan oleh

pihak kantor Dinas Kesehatan Tk II dan BKKBN (khusus untuk program KB)

– Jumlah dan jenis disesuaikan dengan perencanaan yang telah diajukan– Dana proyek pengadaan logistik dan obat sudah dialokasikan setiap

tahun

3. Pencatatan dan pelaporan – Harus dilakukan oleh petugas khusus– Pimpinan puskesmas mempunyai wewenang dan wajib memeriksa

administrasi barang dan obat secara rutin– Penyusunan perencanaan didasarkan pada pola konsumsi yang

tercatat – Khusus obat penyimpanan harus perhatikan masa kedaluwarsa,

dengan sistem FIFO (first in first out)

Sub sistem manajemen personalia• Staf sumber daya manusia yang utama di Puskesmas dibina,

dikembangkan motivasi, inisiatif, dan keterampilannya bekerja produktif

• Karena bukan organisasi profit tidak tepat diterapkan sistem bonus

• Sistem kerja yang integratif dan berkelompok lebih tepat untuk dikembangkan di puskesmas

• Jumlah dan jenis tenaga yang tersedia bervariasi tergantung lokasi, kebutuhan dan lama berdirinya puskesmas

• Masalah ketenagaan yang sering dihadapi : jumlah terbatas, keterampilan rendah, kualifikasi staf tidak sesuai dengan kebutuhan

• Tenaga minimal yang harus dimiliki : dokter umum, bidan, petugas sanitasi, perawat umum, perawat gigi, tata usaha yang biasanya merangkap sebagai bendahara

• Terbatasnya staf staf mendapatkan tugas ganda dimana tugas tambahan bersifat integratif

Sub sistem manajemen personalia• Untuk manajemen personalia di puskesmas, dokter selaku manajer

puskesmas diberikan wewenang mengangkat staf, tetapi hanya berhak mengusulkan kebutuhan staf (jumlah dan jenis) ke Dinkes Tk II.

• Dokter sebagai pimpinan puskesmas bertanggung jawab memberikan bimbingan teknis untuk meningkatkan keterampilan staf tugas pokok + tugas integratif

• Pimpinan puskesmas kembangkan motivasi kerja, merencanakan tugas-tugas dan lakukan supervisi kegiatan

• Bentuk supervisi evaluasi buku laporan harian staf atau supervisi langsung pada staf dan unit kerjanya

• Pimpinan puskesmas pertemuan rutin (mingguan dan bulanan) bagian aktuating (penggerakan) tingkatkan komunikasi staf – pimpinan

• Pertemuan rutin koordinasi tugas lintas program, penyampaian hasil supervisi pimpinan puskesmas terhadap pelaksanaan program di lapangan, umumkan kebijakan pimpinan serta umpan balik staf terhadap penerapan kebijakan

Sub sistem pencatatan dan pelaporan program

• Untuk perencanaan pengembangan program pokok puskesmas butuh data yang siap pakai

• Prinsip manajemen; “you can not manage if you can not measure”• Data siap pakai adalah informasi yang berguna karena sudah

dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau dilaporkan secara naratif.

• Analisa data hasil pencatatan kegiatan program puskesmas cukup diolah dengan menggunakan statistik sederhana dan distribusi permasalahan dianalisa dengan menggunakan pendekatan epidemiologi diskriptif.

• Data yang sudah disajikan masukan perencanaan masing-masing kegiatan program

• Data dapat pula diperoleh dari hasil supervisi langsung ke lapangan

Standar keberhasilan

• DinKes Tk I dan II menetapkan standar kuantitatif keberhasilan masing-masing program

• Standar pelaksanaan program performance standard• Keberhasilan membandingkan output yang dicapai

dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya kinerja staf

• Indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling peka untuk menilai dampak program kesehatan : – IMR (Infant Mortality Rate)– MMR (Maternal Mortality Rate)– BR (Birth Rate)

Comprehensive Health Care Service• Adalah layanan perawatan kesehatan yang meliputi tiga aspek

pencegahan :– Pencegahan primer– Pencegahan sekunder– Pencegahan tersier

• Pencegahan primer : Health Promotion PromKes, Specific protection Imunisasi (P2M), perbaikan lingkungan (KesLing)

• Pencegahan sekunder : Early diagnosis dan prompt treatment ANC, kegiatan surveilan, pap smear, pemeriksaan Hb pada bumil, penimbangan rutin dsb

• Pencegahan tersier : Medical and Social Rehabilitation mengurangi ketidakmampuan dan rehabilitasi yang bersifat sosial dan medis. Rehabilitasi medis misalnya pasien stroke, pasca kecelakaan; rehabilitasi sosial pasien pasca perawatan di RSJ dengan pendekatan keluarga pasien dan masyarakat setempat