PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI SURAKARTA
-
Upload
trinhnguyet -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI SURAKARTA
Diajukan sebagai pelengkap dan syarat guna mencapai gelar
Sarjana Teknik Arsitektur UMS
Bawor Ariyanto
D 300 990 086
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Bawor Ariyanto
NIM : D 300 990 086
Fakultas/Prodi : Teknik/Arsitektur
Jenis : Skripsi
Judul : PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI
SURAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,
serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarat, 30 oktober 2012
Bawor Ariyanto
D 300 990 086
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam sekripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi di sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara
tertulis dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak kemudian hari terbukti ada ketidak benaran dalam
pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, 30 oktober 2012
Bawor Ariyanto
D 300 990 086
PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM SURAKARTA
Bawor Ariyanto
D300 990 086
ABSTRAKSI
Manusia merupakan satu-satunya mahluk ALLAH yang di berikan karunia
dengan akal,maka dengan memiliki kekhususan tersebut manusiapun di beri
kemampuan dalam menganalisis suatu hal dalam kehidupannya.
Surakarta merupakan kota budaya, sebagai kota sejarah dimana dulunya
bekas kerajaan Mataram yang merupakan kerajaan Islam dan dengan segala
potensi budaya dan kepariwisataannya, tentu Surakarta memiliki beragam
kebudayaan yang pada hakikatnya juga merupakan kebudayaan Islam,
dikarenakan latar belakang sejarah kota Surakarta itu sendiri. Bangunan fisik
yg bisa menampung kebutuhan tersebut adalah P u sa t Ke b u d a ya a n Islam
di Surakarta. Manfaat dari Pusat Kebudayaan Islam di Surakarta adalah
menciptakan sebuah hubungan antara manusia dan Tuhan yang lebih masif baik
dalam hal ibadah atupun aktivitas keagamaan lainnya. Begitu juga hubungan
dengan sesama manusia maupun dengan alamnya membutuhkan wadah untuk
bersosialisasi, dari hubungan ini dapat terwujud dengan adanya bangunan-
bangunan Bangunan Pusat Kebudayaan Islam Di Surakarta terletak pada Area
SWP IV yang tepatnya di sekitar JL.Selamet Riyadi sebelah Timur Stasiun
Purwosari, karena daerah sekitar lebih potensial untuk Pusat Kebudayaan Islam
Surakarta.
Bangunan Pusat Kebudayaan Islam di Surakarta mengunakan konsep
Regionalisme yang merupakan salah satu ciri perkembangan Arsitektur Modern
yang mempunyai perhatian besar pada penggabungan Arsitektur Tradisional
setempat dan Arsitektur Modern.
Kata Kunci: Pusat Kebudayaan Islam Di Surakarta, Regionalisme
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia merupakan satu-satunya mahluk ALLAH yang di berikan
karunia dengan akal,maka dengan memiliki kekhususan tersebut manusiapun di
beri kemampuan dalam menganalisis suatu hal dalam kehidupannya.
Peradaban Islam merupakan kajian yang sangat luas, bahwa peradaban
Islam sangat erat kaitannya dengan kebudayaan tapi tetep dua hal yang berbeda,
dalam kebudayaan mencakup pula peradaban tapi tidak sebaliknya. Kejayaan dan
peninggalan-peninggalan kebudayaan Islam dalam bidang arsitektur dan seni
perlu dijaga dan diperkenalkan kepada umat Islam sehingga dapat menambah
wawasan umat islam dan memperluas cakrawala umat Islam tentang
keanekaragaman kebudayaan Islam pada masa lampau dan pada akhirnya dapat
terus dikembangkan dan dilestarikan.
Surakarta merupakan kota budaya, sebagai kota sejarah dimana dulunya
bekas kerajaan Mataram yang merupakan kerajaan Islam dan dengan segala
potensi budaya dan kepariwisataannya, tentu Surakarta memiliki beragam
kebudayaan yang pada hakikatnya juga merupakan kebudayaan Islam,
dikarenakan latar belakang sejarah kota Surakarta itu sendiri.
Tidak seperti pada umumnya bangunan-bangunan berasitektur Islam
yang selalu mengambil wujud fisik dari Timur Tengah, Pusat Kebudayaan Islam
di Surakarta ini seyogyanya memanfaatkan potensi arsitektur lokal sebagai
acuan desainnya. Karena dalam perkembangannya, Islam berkembang dengan
lokalitas budaya yang ada pada daerah itu, yang tidak harus berlabel
Islamisasi. Sehingga muncul konsep ”pribumisasi Islam” yang merupakan
suatu implementasi dari hadits nabi yang mengatakan bahwa keberagaman
dalam umat Islam merupakan rahmat(Wahid,1983). Namun demikian, bukan
berarti Islam secara substansial yang meliputi keimanan dan peribadatan
formalnya(ibadah) yang harus dipribumikan, melainkan manifestasi dan aksesori
budaya dalam Islam(muamalah) itu sendiri yang dipribumi.
2. Tujuan
Tujuan yang hendak di pakai adalah tersusunnya langkah-langkah pokok
untuk proses perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Islam di Surakarta
berdasarkan aspek-aspek panduan perencanaan.
B. LANDASAN TEORI.
Pusat Kebudayan Islam di Surakarta merupakan wadah dalam
menampung dan mengembangkan kehidupan beragama Islam yang meliputi
aspek aqidah, ibadah, maupun muamalah dalam lingkup pembangunan kota
Surakarta.
Tujuan dari Pusat Kebudayaan Islam di Surakarta sendiri adalah untuk
membantu atau menyediakan fasilitas-fasilitas yang educative,recreatif dan
comunicatif. Untuk itu di perlukan prasarana-prasarana yang menunjang saperti.
1. Museum
Museum menurut International Council of Museum (ICOM),
adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik,
mengkonservasi,meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda
nyata kepadamasyarakatuntukkebutuhanstudi
(http://www.id.wikipedia.org/museum/).
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995
Pasal 1 ayat (1) adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan,
pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya
manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
2. Perpustakaan
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi
buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi
perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah
koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau
institusi dan dimanfaatakan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu
membeli sekian banyak buku dengan biayanya sendiri
(http://www.id.wikipedia.org/perpustakaan/). Sedangkan dalam Undang-
Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, menyebutkan
bahwa perpustakaan adalah institut pengelola koleksi karya tulis, karya
cetak, dan/atau karya rekan secara profesional dengan sistem yang baku
guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi,
dan kreasi para pustaka.
3. Ruang Pamer.
Ruang pamer merupakan fungsi utama dari Pusat Kebudayaan
Islam Surakarta salah satunya adalah menyampaikan hasil karya kepada
orang lain dan mempresentasikan perkembangan budaya Islam terkini
kepada masyarakat khususnya kota Surakarta.
Memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat
tentang seni budaya maupun pengetahuan tentang Kebudayaan Islam
4. Auditorium Visual
Auditorium visual adalah ruangan yang memperagakan simulasi
visual maupun documentary-documentari visual tentan Kebudayaan
Islam.
5. Ruang Kursus.
Sebagai wadah untuk meningkatkan keilmuan dan kekayaan
budaya Islam akademisi dan praktisi yang selanjutnya dimanfaatkan
sebagai upaya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap dunia
I s l a m , maka Pusat Kebudayaan Islam Surakarta membuka peluang
untuk semua kalangan masyarakat untuk bergabung mempelajari ilmu
seni maupun pengetahuan tentang budaya Islam.
6. Ruang Seminar.
Secara konseptual pengelola dan kalangan pendidik yang
tergabung dalam Pusat Kebudayaan Islam Surakarta merancang dan
melaksanakan program-program pengembangan dan sosialisasi.
7. Ruang Workshop.
Ruang ini di gunakan pada saat seniman dan institusi
pendidikan ingin mengadakan pelatihan, penelitian atupun simulasi
bersama-sama pengunjung atau masyarakat.
8. Pengelola.
Ruang kepala, ruang pengurus, ruang rapat, ruang administrasi,
ruang recepcionist, ruang bendahara, ruang sekretaris, cleaning servis.
Ruang- ruang tersebut memiliki karakteristik privat atau lebih tertutup.
9. Kelompok Penunjang dan Service
Ruang ini memiliki karakteristik yang terbuka dan memungkinkan
semua pengguna menggunakannya dan juga tempat pengguna
berinteraksi, fungsi yang ada diantaranya ruang diskusi, ruang istirahat
atau lounge, cafeteria, fasilitas sirkulasi dan lain-lainnya.
C. METODE
1. Data-Data yang Diperlukan
a. Data fisik, berupa :
Lokasi site perancangan, meliputi batas-batas
sekitar site perancangan.
b. Data non fisik, berupa :
1) Aktivitas-aktivitas sekitar site
2) Sirkulasi dan pencapaian
3) Keamanan
4) Kebutuhan ruang
5) Hal-hal yang berhubungan dengan interior-
interior bangunan.yang disesuaikan dengan
cabang ilmu pengetahuan.
2. Metode Pengumpulan Data.
a. Metode Survey
Metode survey dilakukan survey ke bangunan-bangunan
sekitar dalam penyesuaian elemen visual bangunan yang akan di
terapkan serta survey ke lokasi site yang akan di rancang.
b. Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data menggunakan metode sortir,
yaitu dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan baik
dari hasil survey, data-data pembanding kemudian disesuaikan
dengan kebutuhan objek perancangan.
c. Metode Analisa Data
Adapun metode pembahasan yang di gunakan adalah
metode Analisa Deskritif yang akan di gunakan untuk menggali
pustaka yang dapat dicapai sebagai pedoman untuk kemudian
menjadi dasar dalam perencanaan dan perancangan Pusat
Kebudayaan Islam Di Surakarta.
D. HASIL
Dengan adanya Pusat Kebudayaan Islam Di Surakarta, diharapkan
mampu menampung kegiatan serta memenuhi pengetahuan- pengetahuan tentang
Kebudayaan Islam di Kota Surakarta.
Eksterior Kawasan
SUMBER/DAFTAR PUSTAKA
Jabbar 1988
www.Kebudayaan Islam.com
www.Sejarah Perkembangan Islam di Dunia.com
Islamic Centre of Indonesian
MUSEUM GUIDE OF MALAYSIA
Budihardjo, 1997
Cahyono, 2008
BAPEDA Kota Surakarta
www.Sejarah Islam Surakarta
RUTRK Kota Surakarta Tahun 1993-2013
www..maps.google.com/surakarta, 2011
Dokumentasi Penulis, 2011
PPM : Pedoman Pembinaan Masjid
NAD : Neufert Architect’s Data.
CCEF : Conference, Convention and Exhibition Facilities.
NMH : New Metric Handbook
BPDS : Building Planning and Design Standart
BAER : Building for Administration Entertaintment and Recreation.
TSS : Time Saver Standart for Building Type.
Penelitian Mihrab,Nur Rahmawati, ST. MT.
Solo Digital Art Space, Fajar Wibowo.2010