PUM1 - 6SensasiPersepsi
Transcript of PUM1 - 6SensasiPersepsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Sensasi adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan
informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia
memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi
informasi.
pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal,
simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera
termasuk kedalam sensasi. Sedangkan suatu proses aktif timbulnya kesadaran dengan segera
terhadap suatu obyek yang merupakan faktor internal serta eksternal individu meliputi
keberadaan objek, kejadian dan orang lain melalui pemberian nilai terhadap objek tersebut
termasuk kedalam persepsi. Sejumlah informasi dari luar mungkin tidak disadari, dihilangkan
atau disalahartikan. Mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna merupakan
salah satu sumber kesalahan persepsi. Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi
adalah bagian dari persepsi. Tetapi didalam prosesnya sensasi dan presepsi berbeda, kalau
sensas peneriamaan stimulus lewat inderasedangkan persepsi yaitu menafsirkan stimulus
yang telah ada didalam otak.
Kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam
mempersepsi dan memsesasikan sesuatu stimulus, hasil persepsi dan sensasi mungkin akan
berbeda antara individu satu dengan individu lain.karena persepsi dan sensasi bersifat
individual.contohnya pada perbeadaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan dalam
memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan musik, atau memutar radio. Yang lebih
jelasnya, sensasi mempengaruhi persepsi, jadi keduanya saling berhubungan satu sama lain.
2
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sensasi dan persepsi ?
2. Apa sajakah Macam-macam dari sensasi dan persepsi ?
3. Bagaimana proses terjadinya sensasi dan persepsi ?
4. Apa sajakah Perpedaan dari sensasi dan persepsi ?
5. Bagaimana aplikasi sensasi dan persepsi ?
C.Tujuan Penulisan
1.1 Tujuan umum
Mengetahui secara global tentang sensasi dan persepsi.
1.2 Tujuan khusus
- Menjelaskan pengertian sensasi dan transduksi
- Mendefinsikan apa yang dimaksud dengan organ sensoris, reseptor sensoris dan
stimulus untuk setiap sensasi.
- Membedakan dan membandingkan absolute threshold and the difference threshold
- Menjelaskan pengertian psikofisik dan hukum Weber dan adaptasi sensorik.
- Menjelaskan terjadinya proses penglihatan warna.
- Menjelaskan peran sel kerucut dan sel batang dalam adaptasi gelap dan terang.
- Membandingkan perbedaan teori kromatik dan teori proses opponent dan memberikan
contohnya untuk masing-masing teori.
- Menjelaskan proses terjadinya pendengaran.
- Menjelaskan terjadinya proses penginderaan kinestesi, perabaan dan pengecapan.
- Membedakan persepsi dengan sensasi.
- Menyebutkan dan menjelaskan lima prinsip Gestal dalam perceptual organization.
- Menjelaskan empat macam konstansi persepsi
- Mengidentifikasi isyarat monokuler dan binokuler
- Menjelaskan pengertian ilusi
- Menjelaskan terjadinya ilusi visual
- Menyebutkan jenis-jenis ilusi dan memberikan contoh penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3
A. Metode Penulisan
Jenis penulisan
Penulisan makalah psikologi ini menggunakan jenis penulisan deskriptif yaitu
menggunakan jenis penulisan menjabarkan suatu proses terbentunya argumentasi yang
berupa persepsi maupun sensasi. Dan makalah psIkologi ini menggunakan metode
pendekatan deskriptif dengan kajian literatur yaitu pengambilan datanya dari sumber internet
maupun buku tanpa menggunakan penelitian.
Fokus penulisan
Penulisan makalah psikologi ini berfokus pada hal-hal yang berupa sensasi dan persepsi
yang terbentuk secara spontan pada manusia, melalui makalah ini saya menyajikan proses
terbentuknya sensasi dan presepsi,. Dan aplikasi didalam kehidipan secara realitanya.
Sumber data
Penulis menggunakan metode literatur dengan mengembangkan data-data dari berbagai
sumber yang ada, selanjutnya dikemas menjadi satu serta makalah psikologi ini
menggunakan sumber data yang di dapatkan dari berbagai buku dan pendapat dari tokoh-
tokoh yang ada.
Tekhnik pengumpulan data
Setelah mendapatkan berbagai metode dan informasi dari berbagai sumber yang ada,
mulai dari buku dan internet. Penulis mencoba untuk menggabungkan data yang ada dan
dikelompokkan kedalam berbagai aspek sosil maupun keperawatan.
4
Analisa data
Penulis menggunakan analisa melalui interferensi dari buku maupun dari internet. Dari
semua itu penulis mencoba menyimpulkan dari berbagai pertanyaan atau masalah yang ada
selama ini tentang bagaimana terbentuk dan prosesnya senssai dan persepsi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sensasi
Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari
lingkungan luar. Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti alat
pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Secara lebih luas,
sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh
indra kita, seperti temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat.sebuah
sensasi dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.
Benyamin B. Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai
“pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis,
atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.
Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan
sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya.
Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemapuan
untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah
lebih dari rumput-rumputan, karena rumput dapat juga mengindra cahaya dan humiditas (
Lefrancois, 1974, dalam rahmat, 1994 ).
B. KONSEP DASAR SENSASI
Sensasi memiliki 3 konsep dasar, yaitu : Stimuli, Tranduksi, dan Ambang.
- Stimuli (rangsang) merupakan setiap aspek dari dunia luar yang secara langsung
berpengaruh pada prilaku/kesadaran manusia. Syarat stimuli agar dapat direspons atau
dipersepsi dan disadari oleh individu yang menjadi sasarannya adalah stimuli harus
cukup kekuatannya. Dengan demikian stimulus atau perangsang tersebuat dapat
diamati atau direspon oleh alat indera.
- Tranduksi (tranduction) merupakan proses perubahan suatu bentuk energi ke dalam
bentuk energi yang lain. Tranduksi menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan
informasi mengenai rangsangan melalui sistem syaraf ke otak. Ketika rangsangan ini
6
sampai ke otak, Informasi bergerak ke bagian yang berhubungan pada korteks
serebrum.
- Ambang adalah batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris bisa terjadi.
Ambang terbagi 2 yaitu :
1. Absolute threshold (ambang batas absolute)
Ambang batas absolute adalah tingkat terdeteksi terkecil dari stimulus. Setiap sistem
sensoris harus dapat mendeteksi tingkat energi yang berbeda. Energi ini dapat berbentuk
rangsangan cahaya, suara, kimia atau mekanis. Seberapa banyak rangsangan yang di
butuhkan agar dapat melihat, mendengar, mengecap, mencium atau meraba sesuatu? Salah
satu cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menganggap adanya sebuah ambang
batas absolut (absolute threshold), atau jumlah energi rangsangan minimum yang dapat
dideteksi seseorang. Jika energi sebuah rangsangan berada di bawah ambang batas absolut ini
kita tidak dapat mendeteksi rangsangan tersebut (Glasberg dan Moore, 2006). Sebagai
contoh, ambilah sebuah jam yang berdetak; letakkan diatas meja dan berjalanlah menjauh
sampai anda tidak dapat mendengarnya kembali. Setelah itu dekati kembali sampai anda
mendengar detak jam itu lagi. Tahan posisi anda dan perhatikan bahwa kadang-kadang detak
jam ini menghilang dan anda harus mendekat untuk mencapai ambangnya; pada kesempatan
lain mungkin saja detaknya terdengar keras dan anda dapat mundur menjauh.
2. Difference threshold (ambang batas perbedaan)
Ambang batas perbedaan adalah perbedaan pada rangsangan yang diperlukan untuk
membedakan satu rangsangan dengan rangsangan yang lain. Ambang batas perbedaan ini
juga disebut sebagai ”just noticeable difference” atau perbedaan yang dapat dilihat.
Sebagai contoh, ketika musik dimainkan dengan pelan, anda akan dapat menyadari ketika
teman anda menaikkan volumenya bahkan pada jumlah yang kecil. Akan tetapi pada saat
ia menaikkan volume dengan jumlah yang sama ketika musik dimainkan dengan keras,
anda munkin tidak akan menyadarinya. Itu merupakan ambang perbedaan. Pada ambang
batas perbedaan ini kita juga mengenal sebuah hukum yaitu Hukum Weber (weber law).
7
Weber’s law
Weber’s law adalah sebuah prinsip atau hukum yang mengatakan bahwa dua
rangsangan harus berbeda dalam proporsi yang konstan (bukan jumlah yang konstan) dan
dapat dikatakan berbeda. Sebagai contoh, ketika saya meletakkan 1 lilin pada 50 lilin, maka
itu tidak akan mempengaruhi cahaya lilin tersebut. Tetapi ketika saya meletakkan 2 lilin pada
100 lilin maka akan ada perubahan pada cahaya lilin tersebut, tetapi proporsinya tetap 1:50,
hanya jumlahnya saja yang berubah.
C. Adaptasi sensori
Adaptasi sensori merupakan dara otak menanggapi informasi yang tidak beribah dari
indera yaitu penciuman, pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perabaan. Perbedaannya
adalah pada habituasi,sensori reseptor pendengaran tetap merespon bunyi yang ada tetapi
otak tengah bawah tidak mengirim sinyal-sinyal tersebut kepada cortex. Contoh : makanan
yang kita makan awalnya mempunyai rasa tetapi karena lama kelaaaaamaan dilakukan secara
berulang maka makanan tersebut tidak lagi mempunyai rasa. Sama seperti ketika mulai
memakai kalung, pada awal pertama kita memakai kalung maka kita dapat merasakannya
tetapi lama kelamaan kita akan menjadi biasa dan tidak merasakan bahwa kalung tersebut
menggantung di leher kita.
D . Jenis – Jenis Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya penginderaan. Alat indera adalah organ
yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. semua organisme memiliki
reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari luar dan dari
dalam dirinya. Alat indera yang kita kenal ada 5 macam , yaitu indera penglihatan, indera
pendengaran, peraba, pengecap, dan pembau.
1. Indera penglihatan (mata)
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau
gelap. Dalam proses penglihatan, kita membutuhkan cahaya untuk menerjemahkan hasil
8
penglihatan. Cahaya adalah satu bagian kecil dari bentuk energi yang kita ketahui sebagai
radiasi elektromagnetik.
Apa pengertian cahaya ?
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata. Cahaya
dapat di lihat melalui mata.
Bagaimana mata dapat bekerja?
Mata kita ini bisa melihat sebuah benda jika ada cahaya yang dipantulkan oleh benda
itu. Pantulan cahaya dari benda itu akan diterima oleh kornea. Lalu, diteruskan ke
lensa mata kita melalui pupil. Nah, pada mata yang normal, lensa mata kita akan
memfokuskan bayangan benda supaya jatuh tepat pada bintik kuning. Kemudian, sel-
sel reseptor akan meneruskan rangsangan cahaya tadi ke pusat syaraf penglihatan kita
di otak.
Keterangan :
Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata kita yang tugasnya menerima cahaya dari sumber
cahaya. Korena mata itu terletak di bagian paling depan. Tidak berwarna atau bening.
Padahal seolah-olah, warna yang kita lihat adalah hitam, cokelat, biru, dan sebagainya. Itu
sebenarnya, bukan warna kornea, tapi itu adalah warna iris yang letaknya ada di belakang
kornea yang tembus karena kebeningan kornea mata kita.
9
Pupil
Disebut juga anak mata. Ia adalah pembukaan di tengah mata. Kalau cahaya masuk ke mata
kita, pasti melalui pupil. Lalu cahaya itu diteruskan melalui lensa yang memusatkan
bayangan ke retina. Asal kamu tahu saja, ukuran pupil itu dikendalikan oleh otot. Kalau mata
kita sedikit menangkap cahaya, maka pupil akan membesar. Kalau cahayanya semakin
terang, pupil akan mengecil.
Retina
Adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut
bintik kuning.
Buta Warna
Buta Warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut
mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna juga
sering disebut gangguan persepsi warna. Penderita buta warna kesulitan membedakan nuansa
warna atau buta terhadap warna tertentu.
Apa penyebab buta warna?
Retina mata memiliki hampir tujuh juta sel fotoreseptor yang terdiri dari dua jenis sel– sel
batang dan sel kerucut– yang terkonsentrasi di bagian tengahnya yang disebut makula. Sel
batang sangat sensitif terhadap cahaya, dan dapat menangkap cahaya yang lemah seperti
cahaya dari bintang di malam hari, tetapi sel itu tidak dapat membedakan warna. Berkat sel
batang kita dapat melihat hal-hal di sekitar kita di malam hari, tetapi hanya dalam nuansa
hitam, abu-abu, dan putih. Sel kerucut dapat melihat detail obyek lebih rinci dan
membedakan warna tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya terang. Kedua jenis sel tersebut
berfungsi saling melengkapi sehingga kita bisa memiliki penglihatan yang tajam, rinci, dan
beraneka warna. Buta warna juga dapat terjadi karena adanya kelainan genetik. Bagaimana
cara mengetahuinya ? yaitu dengan melakukan tes buta warna.
10
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi
dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu
jenis ataulebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
Protanomaliyang merupakan kelemahan warna merah,
Deuteromaliyaitu kelemahan warna hijau,
Tritanomali (low blue)yaitu kelemahan warna biru.
Dikromasimerupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:
Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna
merahdan perpaduannya berkurang,
Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
Tritanopia untuk warna biru.
Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan
warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada
jenis atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang
2. Indera pendengaran (telinga)
Telinga merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga
bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam. Telinga berfungsi untuk
mendengar suara-suara yang ada disekitar kita.
11
Apa itu suara?
Suara adalah gelombang mekanis yang merupakan osilasi tekanan ditularkan melalui,
gas padat cair, atau, terdiri dari frekuensi dalam kisaran pendengaran dan dari tingkat cukup
kuat untuk didengarkan.
Bagaimana proses mendengarkan suara?
Proses mendengar dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui
liang telinga, dan seterusnya menggetarkan membrane timpani. Getaran ini akan
diteruskan kedalam telinga tengah melalui tulang – tulang pendengaran. Selanjutnya
getaran diteruskan kedalam telinga dalam melalui selaput jendela oval dan menggetarkan
cairan perilimfe yang terdapat didalam skala vesstibuli.
Sebagai Organ Keseimbangan
Selain bagian pendengaran, bagian telinga juga terdapat reseptor perangsang
keseimbangan atau equilibrium. Indra keseimbangan ini terdapat didalam Canalis
semicircularis. Di dalam ductus itu terdapat endolymphe. Pada tiap-tiap pangkal canalis
semicurlaris itu membesar dan merupakan sebuah pentolan yang disebut ampula
membranaceus. Di dalam ampula membranaceus inilah terdapat indera keseimbangan
yang terdiri dari serangkaian sel-sel berambut. Indera keseimbangan ini mengatur
keseimbangan kita ke muka dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan.
3. Indera peraba (kulit)
Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh kita lapisan terluar tubuh manusia.
Kulit membungkus tubuh kita. Pada saat kulit terkelupas, rasa perih menyengat. Hal itu
12
menunjukkan betapa kulit, selain membungkus tubuh, juga memberikan perlindungan bagi
jaringan jaringan di bawahnya. Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf sensorik sebagai
reseptor khusus untuk sentuhan tekanan, temperature serta rasa sakit. Sebagian besar reseptor
terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis. Kepekaan
peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.
Kulit memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Monoreseptor, yang berkaitan dengan indera peraba, tekanan gerakan, kinestesi.
2. Thermoreseptor, berada di bawah kulit, berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi
panas dan dingin.
3. Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme proyektif bagi kulit.
4. Kemoreseptor, yang mendeteksi rasa asam basah dan garam.
5. indera penciuman (hidung)
Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau
zat kimiayang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang
dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia
olfaktori) di ujungnya dandiliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab
rongga hidung. Epithellium olfactorypada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam
penerimaan sensasi bau.
13
Cara kerja alat penciuman pada manusia
Indera penciuman mendeteksi adanya molekul-molekul diudara. Di dalam rongga
hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau,
karena pada organ ini ada organ yang berperan sebagai pendeteksi bau(smell receptors).
Reseptor ini jumlahnya sekitar 10 juta.Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal
akan di kirim ke olfactory melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal keotak
dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu
harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.
5 . Indera pengecap (lidah)
Lidah merupakan reseptor yang banyak memiliki stuktur tunas pengecap. Lidah
mempunyai reseptor khusus yang berhubungan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ
yanh tersusun dari otot. Lidah kita dapat merasakan berbagai macam rasa diantaranya ,yaitu
rasa manis , asin, asam dan pahit
.
14
Struktur lidah
Lidah dalah kumpulan tot rangkapada bagian lantai ulut ang dapat membantu
encernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera engecap
yang banyak memiliki struktur unas pengecap.Lidah juga turut membantu dalam indakan
bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.
E.Pengertian Persepsi
15
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa
Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil.
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu;
sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang
memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978). Menurut Yusuf (1991:108) menyebut
persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Bagi Atkinson, persepsi adalah proses saat
kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Menurut Verbeek,
persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung dapat
mengenal dunia riil yang fisik.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut
proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut
diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi
tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses
pendahulu dari proses persepsi.
Definisi lainpun menyebutkan, bahwa persepsi adalah membedakan, mengelompokkan,
dan memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan
dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi (penafsiran) berdasarkan
pengalaman terhadap suatu objek.
Pareek memberikan definisi yang lebih luas, yaitu persepsi dapat didefinisikan sebagai
proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan
reaksi kepada rangsangan pencaindra atau data.
Dalam persepsi stimulus dapat dating dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri
individu sendiri. Namun demikian sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu yang
bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri
individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan. Karena itulah banyak
penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan.
16
F. JENIS PERSEPSI
Perseption Visual (Persepsi Visual)
Suatu proses melihat dimana pengalaman-pengalaman individu dihubungkan dengan
benda yang sedang dilihat. Masalah utama dalam persepsi visual adalah bahwa apa
yang orang lihat adalah bukan hanya terjemahan rangsangan retina (yaitu, gambar
pada retina). Jadi orang yang tertarik dalam persepsi telah lama berjuang untuk
menjelaskan apa visual yang pengolahan lakukan untuk membuat apa yang benar-
benar melihat.
• Ada berbagai cara menyusun stimuli yang dikenal dengan hukum
Gestalt, artinya keseluruhan atau konfigurasi.
• Ide dasarnya adalah bahwa stimuli dikelompokkan manjadi pola yg
paling sederhana yg memiliki arti. Prinsip utamanya adalah :
1) Wujud dan latar ( Figure and Ground)
Obyek-obyek yang kita amati disekitar kita selalu muncul sebagai
wujud (figure) dengan hal lainnya sebagai latar (ground).
2) Kedekatan (Proximity) Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu
atau tempat cenderung dianggap atau dipersepsikan sebagai suatu
totalitas atau kelompok.
17
3) Ketertutupan ( Closure ) Hal-hal yang cenderung menutup akan
membentuk kesan totalitas tersendiri.
4) Kesamaan (Similarity) Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung
kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.
O O O O O O O O O O
X X X X X X X X X X
O O O O O O O O O O
X X X X X X X X X X
5) Kesinambungan (Continuity) Orang akan cenderung
mengasumsikan pola kontinuitas pada obyek-obyek yang ada.
18
Depth Perception (Persepsi Kedalaman)
Depth Perception adalah kemampuan memersepsi objek secara tiga dimensi,sedangkan
gambar yang ada di retina kita berbentuk dua dimensi. Lihatlah sekitar kita. Kita tidak
melihat sekitar kita sebagai sesuatu yang datar,tetapi kita melihat sebagian objek lebih jauh
dan lebih dekat,bahkan ada objek yang saling tumpang tindih. Pemandangan dan objek yang
kita lihat itu memiliki kedalaman. Bagaimana kita melihatnya? Untuk melihatnya kita
menggunakan dua macam informasi,yaitu:
1. Monocular cues (Isyarat monokular)
Monocular cues atau isyarat monokular adalah isyarat kedalaman yang tersedia pada
gambar dari satu mata,baik kiri maupun kanan. Isyarat ini sangat kuat dalam situasi
normal dan dapat memberikan kesan kedalaman yang sangat kuat.
2. Binocular cues (Isyarat binocular)
Binocular cues atau isyarat binocular adalah isyarat kedalaman yang bergantung pada
kombinasi gambar pada mata kiri dan mata kanan dan cara kedua mata bekerja sama.
Gambar yang dihasilkan sedikit berbeda karena kedua mata berada pada posisi yang
berbeda. Contoh, cobalah kita mengangkat tangan sekitar 10 inci dari mata kita, secara
bergantian tutup mata anda secara bergantian kiri dan kanan,dan biarkan hanya ada satu
mata saja yang terbuka, gambar tangan kita akan terlihat bergerak maju mundur karena
gambar mata kita berada pada tempat yang sedikit berbeda pada retina kiri dan kanan.
19
E.ILUSI
Konstansi persepsi memungkinkan kita untuk membuat dunia yang kita lihat menjadi
masuk akal.namun terkadang kita dapat terperdaya oleh karena ilusi persepsi.Ilusi adalah
kesalahan sistematis yang memberikan kita sedikit gambaran mengenai strategi yang
digunakan oleh otak. Ilusi visual terjadi ketika strategi-strategi yang biasanya menghasilkan
persepsi yang akurat diterapkan secara berlebihan pada situasi yang tidak sesuai,namun ilusi
bukan sesuatu yang abnormal.
Ilusi Optis
Ilusi optis adalah ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia.
Ilusi Ilusi Muller-lyer
Terjadi karena otak salah mengartikan informasi sensorik.
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kami menyimpulkan bahwa Proses penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri
individu dimulai dari proses penerimaan informasi yang paling awal, yaitu sensasi, kemudian
diikuti dengan proses persepsi sampai proses penyimpanan dan penggunaan kembali
informasi tersebut, Jadi persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Dengan
melakukan persepsi manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi
menjadi informasi Jika sensasi adalah proses kerja idera kita maka persepsi adalah cara kita
memproses data inderawi tadi menjadi informasi agar dapat kita artikan
Proses penginderaan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus
melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagia alat penglihatan, telinga sebagai alat
pendengar, hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak
tangan sebagai alat perabaan. Persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat
datang dalam diri individu sendiri. Tetapi sebagian besar stimulus datang dari luar individu
yang bersangkutan. Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu,
maka apa yang ada dalam diri individu akan aktif dalam persepsi.serta dapat dikemukakan
karena perasaan, sedangkan sensasi dapat ditemukan pada waktu proses menagkapnya
stimuli.
Sensasi merupakan pendeteksi energy fisik yang di hasilkan atau di pantulkan oleh
benda-benda fisik, sel-sel tubuh yang melakuakan penderteksi ini, organ inderawi ( mata,
telinga, hidung, kulit dan jaringan tubuh ) proses penginderaan menyadarkan kita akan
adanya suara, warna, bentuk dan elemen kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat
menyentuh dalam arti sesungguhnya dunia nyata. Tapi untuk membuat dunia yang mendera
indera kita menjadi sesuatu yang masuk akal.
proses sensasi dan presepsi itu berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi
ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus
yang telah ada didalam otak”. Meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap
individu, interpretasinya berbeda. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan, hipotesis, dan
prasangka-prasangka serta sinyal-sinyal sersorik, misalnya: Ilusi.
22
B. SARAN
Diharapkan agar para Mahasiswa mampu dan mengerti tentang jenis-jenis dari sensasi
dan persepsi serta bagaimana proses terjadinya. Agar kita semua bisa lebih berhati-hati
didalam menyingkapi sesuatu yang ada di sekitar kita. Karena pola sensasi dan persepsi itu
kadang terjadi tanpa kita sadari, itu semua terjadi dari proses apa yang kita lihat dan kita
fikirkan. Sesasi dan persepsi itu datangnya dari rangsangan stimulus yang ada didalam diri
kita sendiri.
23
DAFTAR PUSTAKA
1. college.cengage.com/psychology/nevid/.../conceptchart_03.1.pdf
2. http://duniaillusi.wordpress.com/2011/06/18/ilusi-tertua-di-dunia/
3. file:///C:/Users/Public/Documents/sensasi-dan-persepsi.html
4. "Absolute Threshold." (2001). (2001). Gale Encyclopedia of Psychology. Gale
Encyclopedia of Psychology. Found at http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-
3406000012.html Ditemukan di http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-
3406000012.html
5. Fundamentals of Sensation and Perception , Michael Levine. Dasar-dasar Sensasi
dan Persepsi, Michael Levine. Oxford University Press (3rd Edition). Oxford
University Press (3rd Edition). London, 2000. London, 2000.
6. King,Laura.2010.Psikologi Umum:Sebuah Pandangan Apresiatif.Jakarta:Salemba
Humanika
7. Lahey,Benjamin,B.2005.Psychology an Introduction.9th
edition.New York:McGraw-
Hill Book Company.
8. Prawira, Purwa,Atmaja.2012.Psikologi Umum Dengan Perspektif Baru.Cetakan
1.Jogjakarta.Ar-Ruzz Media
9. Fudyartanta,Ki.2011.Psikologi Umum 1&2.Cetakan 1.Jogja.Pustaka Pelajar
10. Sarwono, Dr.Sarlito,Wirawan.2000.Pengantar Umum Psikologi.Cetakan
8.Jakarta.PT.Bulan Bintang
11. Wade, Carole.2008.PSIKOLOGI.9th edition.Jakarta.Penerbit Erlangga