Pulp Capping

12
Pulp Capping *Definisi Pulp capping adalah aplikasi selapis atau lebih material pelindung atau bahan untuk perawatan diatas pulpa yang terbuka, misalnya hidroksida kalsium yang akan merangsang pembentukan dentin reparative * Tujuan Tujuan pulp capping adalah untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya. Dengan demikian terbukanya jaringan pulpa dapat terhindarkan. Kaping pulpa (pulp capping) dibagi menjadi dua, yaitu kaping pulpa indirek (indirect pulp capping) dan kaping pulpa direk (direct pulp capping). Teknik preparasi Klas II Bahan: Preparat gigi, bahan pertorasi amalgam,bahan basis. Alat yang diperlukan : hand piece, bur, sonde, pinset, ekskavator, amalgam pitol, matriks, dan band/lempeng, kayu penyekat (wooden wedge) plugger, burnisher, spatula, mortar dan spatle, glass slab. Cara preparasi kavitas a) Tentukan outline form kavitas b) Akses ke jaringan karies didapatkan dengan memulai preparasi pada permukaan oklusal menggunakan bur bulat kecil seperti pada preparasi klas I. c) Preparasi dilanjutkan sampai ke proksimal dan lakukan penetrasi mulai dari permukaan oklusal yang terlibat menuju daerah titik kontak.

description

thyy5y5yyr

Transcript of Pulp Capping

Page 1: Pulp Capping

Pulp Capping

*Definisi

Pulp capping adalah aplikasi selapis atau lebih material pelindung atau bahan untuk perawatan diatas pulpa yang terbuka, misalnya hidroksida kalsium yang akan merangsang pembentukan dentin reparative

* Tujuan

Tujuan pulp capping adalah untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya. Dengan demikian terbukanya jaringan pulpa dapat terhindarkan. Kaping pulpa (pulp capping) dibagi menjadi dua, yaitu kaping pulpa indirek (indirect pulp capping) dan kaping pulpa direk (direct pulp capping).

Teknik preparasi Klas II

Bahan: Preparat gigi, bahan pertorasi amalgam,bahan basis.

Alat yang diperlukan : hand piece, bur, sonde, pinset, ekskavator, amalgam pitol, matriks, dan band/lempeng, kayu penyekat (wooden wedge) plugger, burnisher, spatula, mortar dan spatle, glass slab.

Cara preparasi kavitas

a) Tentukan outline form kavitasb) Akses ke jaringan karies didapatkan dengan memulai preparasi pada permukaan oklusal

menggunakan bur bulat kecil seperti pada preparasi klas I.c) Preparasi dilanjutkan sampai ke proksimal dan lakukan penetrasi mulai dari permukaan

oklusal yang terlibat menuju daerah titik kontak.d) Perlebar kavitas dan proksimal dari bagian oklusal dan diperluas ke arah bukal, lingual,

dan gingival. Melebarkan bagian proksimal ke arah bukal dan lingual sesuai dengan garis Pichler. Gunakan round bur yang diletakkan di dentino enamel junction. Teknik preparasi lain adalah dengan menggunakan bur fisur berbentuk tapered pada dentino enamel junction di daerah proksimal. Dengan menggerakkan bur secara lateral, penetrasi dilakukan kedalaman yang dibutuhkan dan kavitas diperluas kea rah bukal, lingual dan gingival.

e) Dengan mengunakan inverted bur, dinding gingival, sudut bukogingival dan sudut linguogingival dipertegas. Letakkan bur di tengah dinding gingival dan rotasikan bur kearah bukal dan kemudian kea rah lingual.

f) Dinding bukal dan lingual pada proksimal dibuat tegak lurus dengan permukaan gigi tempat dimulainya penetrasi

Page 2: Pulp Capping

g) Retensi yang paling efektif adalah dengan membuat devotail atau occlusal lock, yang mana kavitas diperluas di sepanjang fisur membentuk devotail. Apabila devotail dibuat dengan kedalaman 2,5 mm, maka lebar isthmus harus 1,3 lebar mangin aksial.

h) Bila preparasi selesai, kavitas dibersihkan dengan air dan dikeringkan.

Pengisian Kavitas

Pengisian Amalgam

a) LTeakukan pemasangan lempeng matriks pada tangkainya. Kemudian lempeng dimasukkan pada gigi melalui permukaan oklusal. Ujung bawah lempeng diletakkan sedikit melewati tepi gingiva kavitas dan berakhir di sulkus gingiva. Tangkai lalu diletakkan secara perlahan-lahan. Setelah itu masukkan penyekat kayu dari sisi bukal atau lingual sehingga lempeng matriks rapat dengan kavitas.

b) Pemampatan amalgam dimulai pada daerah boks terlebih dahulu sedikit demi mengunakan plunger dan diteruskan ke daerah oklusal sampai kavitas tensi penuh.

c) Biarkan amalgam mengalami sebelum kelebihan amalgam di daerah ridge diambil dengan sonde dan permukaan tumpatan diperbaiki dan diukir.

d) Longgarkan tangkai matriks dan lepaskan penyekat kayu. Lempeng matriks dilepaskan kea rah samping sehingga penarikan ke arak oklusal dapat dicegah.

e) Kelebihan amalgam di daerah proksimal dibuang dengan hati-hati mengunakan sonde.

Pemolisan Amalgam

Pemolisan pada tumpatan amalgam klas II dilakukan seperti pada klas I Amalgam. Pada tepi gingiva bagian aproksimal dapat dipolis dengan pemolis lembaran.

Teknik preparasi Inlay

Inlay serupa dengan onlay, yaitu tambalan dari logam tuang yang dibuat di dental lab

kemudian dicekatkan ke gigi pasien dengan semen kedokteran gigi. Umumnya gigi yang

dibuatkan inlay atau onlay adalah gigi yang karies dan sudah berlubang besar atau gigi

dengan tambalan yang kondisinya sudah buruk dan harus diganti, bila ditambal secara direct

dengan amalgam ataupun resin komposit dikhawatirkan tambalan tersebut tidak akan bertahan

lama karena patah atau lepas.

Teknik preparasi gigi untuk onlay dan inlay berbeda karena langkah-langkah

pembuatannya juga berbeda. Permukaan gigi premolar & molar tidak rata melainkan ada

tonjol-tonjol (cusps). Inlay adalah tambalan yang berada di antara cusp, sehingga ukurannya

biasanya tidak begitu luas. Sementara onlay biasanya lebih luas dan menutupi salah satu atau

Page 3: Pulp Capping

lebih tonjol gigi tersebut. Dapat dikatakan onlay adalah merekonstruksi kembali gigi yang

kerusakannya sudah sangat luas.

Sebelum memulai proses preparasi, dokter gigi sebaiknya benar-benar memastikan

jenis restorasi apa yang akan dikerjakan sesuai dengan indikasi yang terdapat pada kasus gigi

tersebut. Pada kunjungan pertama, langkah awal yang harus dilakukan adalah menganestesi

dan mengisolasi pasien, misalnya dengan rubber dam. Gigi pasien yang mengalami karies

dibersihkan, atau tambalan lama dibongkar. Karies, undercut, dan email yang tidak didukung

dentin harus dihilangkan dari gigi tersebut. Kemudian gigi diasah/dipreparasi untuk

kedudukan inlay/onlay, setelah preparasi selesai gigi pasien dicetak. Hasil cetakan akan

dibawa ke dental lab untuk diproses selanjutnya. Gigi pasien lalu ditutup dengan tambalan

sementara. Pada kunjungan kedua, inlay/onlay dicobakan dan direkatkan ke gigi secara

permanen. Dinding-dinding direstorasi sampai mencapai bentuk yang ideal dengan bantuan

liner/base material restorasi komposit atau  light-cured glass-ionomer.

Tujuan dasar dari preparasi onlay dan inlay adalah menghasilkan ketebaan yang

adequate untuk menampung material restoratif  dan pola insersi yang pasif.  Dinding-dinding

kavitas membentuk sudut 90°  dan sejajar satu sama lain.

            Bur  yang digunakan adalah bur carbide atau diamond yang berbentuk tapered yang

dapat membentuk dinding facial dan lingual divergen ke oklusal. Bentuk ini dapat

memudahkan terciptanya insersi dan removal hasil restorasi ssecara pasif. Sudut divergensi

yang optimal tidak diketahui secara pasti, tapi dapat diprkirakan sebesar  2°-5°

Page 4: Pulp Capping

            Komposit dan keramik menganjurkan agar luas isthmus dan pemanjangan groove

minimal 1,5 mm untuk mengurangi kemungkinan tejadinya fraktur pada restorasi. Lantai

pulpa harus halus dan rata. Garis cavosurface sebaiknya membentuk sudut 90° karena inley

komposit dan keramik sifatnya mudah retak. Jika pada permukaan facial ataupun lingual gigi

terdapat karies ataupun kerusakan lainnya, maka pelebaran preparasi harus dilakukan dengan

penambahan gingival shoulder. Jika tonjol-tonjl gigi harus ditutup, maka harus dilakukan

pengurangan terhadap tonjol tersebut sebesar 1,5-2 mm dengan sudut cavosurface sebesar 

90°.

            Aksiopulpal line angle dibuat tajam, dan aksiogingival line angle diberi groove(alur).

Dinding-dinding dibuat tegak atau sedikit divergen ke arah oklusal untuk memudahkan afdruk

malam atau pemasangan inley. Retensi dan resistensi diperoleh dengan membentuk dinding-

dinding kavitas sejajar satu dengan yang lain, dinding-dinding yang lurus, dasar yang datar

dan sudut-sudut yang tajam.

Contoh kasus pembuatan restorasi onlay :

Gambar 7. The lower left first molar with an open distal contact and subgingival carious

lesion.

Gambar 8. The facial amalgam is easily removed using a Fissurotomy bur.

Page 5: Pulp Capping

Gambar 9. The preparation is restored using a flowable composite resin.

Gambar 10. Amalgam removal is initiated, and the onlay prepared simultaneously.

Gambar 11. Continued removal of the remaining occlusal core and completion of the truing of

the axial walls.

Gambar 12. This same bur is used to remove the most distal portion of the remaining defective

amalgam and decay while continuing to create an inlay box preparation.

Page 6: Pulp Capping

Gambar 13. The occlusion is reduced.

Gambar 14. The nearly completed onlay preparation prior to removal of any remaining

unsupported enamel.

Gambar 15. The laboratory-fabricated ceramic polymer onlay immediately following resin

bonding.

IMPRESSION

Sistem tooth-colored indirect inlay/onlay mengharuskan preparasi gigi dan gigi-gigi

disebelahnya tercetak sesuai dengan interoklusal gigi-gigi yang dicetak, barulah restorasi

tersebut boleh diproses di laboratorium.

Setelah gigi selesai dipreparasi sesuai bentuknya, pencetakan harus segera dilakukan

agar mendapat bentuk cetakan preparasi gigi yang akurat. Material (bahan) cetak harus

Page 7: Pulp Capping

mampu mencetak semua permukaan gigi yang telah dipreparasi. Hal ini tidak selalu dapat

dicapai jika gingiva yang mengelilingi gigi yang telah dipreparasi tersebut menghalangi

material (bahan) cetak untuk mencapai seluruh permukaan gigi. Oleh karena itu, retraksi

gingiva sering dilakukan dengan tujuan untuk membuka perlekatan gingiva dari bagian

serviks gigi secara sementara. Tahap dari retraksi gingiva yaitu sebagai berikut : (1) pastikan

bagian gigi yang akan dicetak dalam kondisi kering dan bersih, dapat menggunakan cotton

rolls, dri-angles, dan saliva ejector jika diperlukan. (2) Tempatkan benang retraksi gingiva

mengelilingi gigi yang telah dipreparasi. (3) Tunggu kurang lebih 4 menit. (4) Kemudian cuci

dan keringkan daerah gigi yang akan dicetak.

Tahap pencetakan gigi setelah dilakukan retraksi gingival, yaitu :

(1) Semprotkan material cetakan dengan menggunakan syringe dengan hati-hati hanya

mengelilingi gigi yang telah dipreparasi.

(2) kemudian segera masukkan sendok cetak yang juga telah diberi material cetakan agar

dapat mencetak keselurahan gigi dalam 1 rahang.

(3) Tunggu kurang lebih 5 menit sampai material cetakan mengeras.

(4) Lepaskan sendok cetak.

(5) Lepaskan benang retraksi gingiva yang sebelum telah dipasangkan.

Page 8: Pulp Capping

Material cetakan yang sering digunakan untuk pencetakan restorasi indirek yaitu

material cetakan silicon atau polyvinylsiloxane. Ketepatan pencetakan sangat menentukan

keberhasilan restorasi indirek.

TAHAP PRE-ELIMINASI

Penggunaan rubber-dam sangat dianjurkan untuk menghindari kontaminasi

kelembaban dari dari gigi yang dipreparasi atau permukaan restorasi saat sementasi dan untuk

meningkatkan akses serta memudahkan penglihatan saat pengerjaan restorasi. Setelah

penghilangan restorasi sementara, seluruh semen sementara dibersihkan dari dinding

preparasi.

Page 9: Pulp Capping

Tugasan

Nama : Yogalavanya

NIM : 070600147