Ptk Kd Haji Bab 1 Selesai
-
Upload
bhrama-kumbara -
Category
Documents
-
view
74 -
download
10
Transcript of Ptk Kd Haji Bab 1 Selesai
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam silabus dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam ( PAI ) merupakan
hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi
tentang alam sekitar yang diperoleh melalui serangkaian proses ilmiah berupa
kegiatan percobaan / pengujian , kegiatan teknologi, diskusi kelas dan pemanfaatan
lingkungan sekitar. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dalam pembelajaran PAI
Di SMP NEGERI 1 JENGGAWAH , peneliti menerapkan metode pembelajaran
kooperatif dikombinasi dengan membuat alat peraga berupa maket Ka’bah secara
sederhana.
Dalam pembuatan alat praktek siswa bebas memilih alat , bahan dan metode
yang digunakan namun tetap mengacu pada tujuan yang telah ditentukan.Penerapan
metode ini memotivasi siswa untuk memecahkan masalah dari alat praktek
buatannya, siswa termotivasi berfikir ilmiah untuk memecahkan masalah dari
berbagai sumber, siswa akan saling membutuhkan informasi dari antar anggota
kelompok maupun antar kelompok dan dari berbagai media.
Kombinasi metode ini telah diterapkan peneliti pada saat mengajarkan KD Umroh
dan Haji menggunakan alat peraga berupa maket Kab’bah yang terbuat dari bahan –
bahan limbah yang ada di sekitar rumah ( gabus, triplek , limbah potongan sirap ).
Hasil yang diperoleh ternyata siswa menyukai metode ini, siswa termotivasi untuk
membangun pengetahuan sendiri dan saling bersaing untuk mendapatkan perhargaan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
1
baik secara individu maupun secara kelompok.Dari dialog dengan siswa diketahui
bahwa siswa ingin kembali belajar PAI dengan metode ini.
Peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode ini juga
meningkatkan rerata perolehan hasil belajar. Dari hasil ulangan harian siswa kelas IX
diketahui rerata perolehan hasil belajar kognitif sebesar 68,35 rerata perolehan hasil
belajar psikomotor 77,5 dan rerata perolehan hasil belajar afektif 68,22.Dengan KKM
65 seluruh siswa berhasil tuntas belajar psikomotor. Hal ini menggembirakan namun
belum memuaskan peneliti karena masih terdapat 8 dari 36 siswa atau 25 % siswa
belum tuntas hasil belajar kognitif dan afektifnya. Rerata hasil belajar kognitif sebesar
8 orang siswa tersebut sebesar siswa 63,6dan rerata hasil belajar afektif 63,75. Hal ini
memotivasi peneliti untuk menyelidiki penyebab belum tuntasnya 8 siswa tersebut
dan berupaya mencari solusi untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan
pada pembelajaran berikutnya. Ketika peneliti berdialog dengan siswa yang belum
tuntas mereka menyatakan bahwa metode ini menyenangkan tetapi mereka kurang
menguasai konsep usaha dan energi karena pembagian kelompok yang kurang
merata. Pembagian kelompok yang dilakukan secara acak menyebabkan adanya
kelompok yang kebetulan anggotanya kurang aktif, dan rumahnya saling berjauhan.
Hal ini menyebabkan kelompok tersebut jauh tertinggal dari kelompok lainnya,
karena hampir semua anggotanya pasif ,saat presentasi kelompok ini tidak berani
bertanya dan saat kelompok tersebut mendapat giliran mempresentasikan hasil
pekerjaannya, mereka tidak berani memberikan jawaban atas pertanyaan kelompok
lain. Peneliti sudah berusaha memberikan motivasi dengan memberikan nilai
tambahan bagi anggota kelompok yang berani bertanya maupun menjawab
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
2
pertanyaan kelompok lain, namun usaha ini masih belum dapat menuntaskan seluruh
siswa.
Dalam upaya meningkatkan perolehan hasil belajar dan menuntaskan seluruh
siswa peneliti mencoba menerapkan kembali metode kooperatif dengan membuat
alat praktek sendiri secara sederhana pada KD berikutnya yaitu ibadah Haji dengan
Pokok bahasan Rukun Haji dengan membuat alat peraga membuat maket Ka’bah
dan tempat tempat penting disekitar Ka’bah secara sederhana yaitu dari bahan-bahan
barang bekas seperti gabus, potongan triplek, potongan sirap Dll, dan membentuk
kelompok belajar baru yang anggotanya memiliki komposisi kemampuan akademis
yang merata. Penerapan metode kooperatif dan praktikum membuat maket Ka’bah
dan Praktek Thowaf ini tetap dipilih karena selain menyenangkan siswa,
pembelajaran kooperatif menurut tim(2004) merupakan metode pembelajaran
konstruktivistik yang berbeda dengan metode belajar kelompok tradisional. Dalam
metode kooperatif ,siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep sulit
jika mereka saling berinteraksi dengan temannya.Dengan demikian peneliti
berharap metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga perolehan
hasil belajar meningkat dan memenuhi KKM yang telah ditentukan.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan Membuat Maket Ka’bah
dapat meningkatkan prestasi belajar Kognitif siswa kelas IX SMP NEGERI 1
JENGGAWAH Tahun pelajaran 2008-2009 ?
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
3
2. Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan Membuat Maket Ka’bah dapat
meningkatkan prestasi belajar Praktik / Psikomotor siswa kelas IX
SMP NEGERI 1 JENGGAWAH Tahun pelajaran 2008-2009 ?
3. Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan Membuat Maket Ka’bah dapat
meningkatkan prestasi belajar afektif siswa kelas IX SMP NEGERI 1
JENGGAWAH Tahun pelajaran 2008-2009 ?
C. Tujuan
a. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar kognitif siswa kelas IX SMP
Negeri 1 JENGGAWAH Tahun pelajaran 2008 - 2009 dengan Membuat
Maket Ka’bah
b. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar praktik / psikomotor siswa kelas
IX SMP NEGERI 1 JENGGAWAH Tahun pelajaran 2008/2009 dengan
Membuat Maket Ka’bah
c. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar afektif siswa kelas IX SMP
Negeri 1 JENGGAWAH Tahun pelajaran 2008/2009 dengan Membuat
Maket Ka’bah
D. Manfaat Penelitan
1. Bagi siswa :
a. Siswa dapat melakukan penyesuaian sosial, saling belajar mengenai
sikap, keterampilan , informasi , mengembangkan kegembiraan belajar ,
menggali kemampuan dirinya secara optimal , sehingga memperoleh
pengalaman belajar yang bermakna.
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
4
b. Siswa dapat mengembangkan kemampuan memandang masalah dari
berbagai situasi dan perspektif , berpikir divergen dan kreatif, mengubah
pandangan klise stereotip menjadi pandangan dinamis dan realistis.
c. Siswa termotivasi untuk bersaing secara terbuka dengan teman
sejawat melalui authentic assessment, berani mengungkapkan pendapatnya dalam
diskusi, meningkatkan harga diri ( self –esteem ) dan penerimaan diri ( self
acceptance ), sehingga tercipta suasana belajar kondusif dan konstruktif ,dan
d. Dapat mengembangkan keterampilan belajar kognitif, psikomotor,
dan afektif.
2. Bagi peneliti:
e. Peneliti dapat mengembangkan metode pembelajaran inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan bagi siswa.
f. Peneliti dapat mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi
bersama siswa di kelas.
2. Bagi sekolah,
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan sebagai wacana inovasi metode pembelajaran yang
dapat dikembangkan pada proses pembelajaran mata pelajaran atau guru yang lain.
E. Ruang Lingkup Dan Batasan Penelitian
1. Penelitian dilaksanakan di kelas IX SMP NEGERI 1 JENGGAWAH Tahun
Pelajaran 2008-2009.
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
5
2. Hasil belajar yang diamati dibatasi pada hasil belajar kognitif , hasil belajar
praktik/ psikomotor dan hasil belajar afektif yang berkaitan langsung dengan
kemampuan kognitif dan psikomotor siswa serta motivasi belajar siswa.
F. Definisi Operasional
1. Metode praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran yang membelajarkan
tiga ranah sekaligus yaitu kognitif, psikomotor dan afektif.
2. Hasil belajar kognitif adalah data berupa angka yang mencerminkan kemampuan
kognitif yaitu kemampuan berpikir, secara hierarkhis terdiri dari pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
3. Hasil belajar Psikomotor adalah data berupa angka yang mencerminkan kemampuan
yang berkaitan dengan gerak dan sering disebut dengan keterampilan , dan banyak
terdapat dalam pelajaran praktek.
4. Hasil belajar afektif adalah data berupa angka atau deskripsi tentang kemampuan
afektif siswa. Kemampuan afektif terdiri atas dua aspek yaitu :
a. Kemampuan afektif yang secara langsung berhubungan dengan kemampuan kognitif
dan psikomotor yaitu minat dan sikap siswa terhadap mata pelajaran dan
b. Kemampuan afektif yang tidak terkait secara langsung dengan kemampuan kognitif
dan kemampuan psikomotor yaitu kelakuan, kerajinan, kerapihan, dan kebersihan.
Kelakuan mencakup kerja sama, prilaku sosial, saling menghormati, suka membantu,
dan sejenisnya.
Penilaian kemampuan afektif kategori pertama yaitu yang berkaitan langsung
dengan pencapaian kemampuan kogntif, dapat dilakukan melalui observasi, dan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
6
kuesioner. Untuk dapat menilai minat terhadap mata pelajaran tertentu, diperlukan
indikator. Untuk aspek afektif kategori yang kedua, seperti kelakuan, kebersihan,
kerajinan, penilaian dilakukan melalui pengamatan. ( Diknas , 2004 )
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Maket Ka’bah
Maket adalah gambaran / bangunan sederhana, jadi maket Ka’bah adalah
gambaran / bangunan sederhana yang menggambarkan atau mirip dengan kondisi yang
sebenarnya. Maket ini sekaligus sebagai alat peraga dan kemudian dipraktikkan
sebagaimana manasik Haji. Alat peraga ini dibuat oleh Siswa dan dibuat oleh guru.
Maket Ka’bah dibuat oleh siswa sendiri dengan bahan yang sangat sederhana
diantaranya terbuat dari bekas potongan gabus, potongan triplek ataupun bekas sirap yang
sudah tidak terpakai. Kemudian di design sedemikian rupa sehingga terwujud maket
Ka’bah Kecil.
Sedangkan maket Ka’bah yang lebih besar lagi dibuat oleh guru yang sekaligus
dibuat untuk memperagakan manasik haji ( cara Towaf, Sa’I dll )alat praktikum
sederhana yang dibuat oleh guru berupa bangunan Ka’bah dengan ukuran 3 Meter Sisis
dan 4 meter tinggi, terbuat dari Kain Hitam dengan kerangka rancangan Kayu
( Sebagaimana gambar berikut )
Cara membuat maket ka’bah yang dibuat oleh siswa adalah Siswa mengumpulkan
bahan Gabus secukupnya, potongan Triplek ukuran 50 Cm X 50 Cm sebagai alas
bangunan Ka’bah, Lem gabus secukupnya, cat air hitam secukupnya. Gabus di design
sedemikian rupa berbentuk kubus seperti Ka’bah dengan ukuran 10 X 10 cm, dan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
7
bangunan makam Ibrahim , Hijir Ismal, disekitar ka’bah, penempatan Hajar Aswad dan
pintu Ka’bah. Dengan demikian siswa secara langsung akan berkesan dan termotivasi
bagaimanakah sebenarnya bangunan Ka’bah dan sekitarnya itu.
Sedangkang Maket Ka’bah yang dibuat oleh guru ukurannya lebih besar dan
terbuat dari Kain serta kerangka bangunan dari usuk kayu.
Gambar Maket Ka’bah yang dibuat oleh guru
Cara menggunakan alat peraga berupa maket Ka’bah adalah dengan menjelaskan
situasi bangunan yang berada disekitar Ka’bah dimanakah tempat Makam Ibrahim, Hajar
Aswad dan tempat Hijir Isma’il, maket ka’bah kecil bisa diperagakan di dalam kelas.
Apabila siswa sudah faham tentang bagaimana cara Towaf yang benar dan Sa’I maka
siswa diajak mengadakan praktik Towaf, sa’I di luar kelas dengan menggunakan maket
Ka’bah yang ukuran besar .
Gambar Praktik Towaf Guru dan Siswa
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
8
2.2 Penerapan Metode Kooperatif
KD. Haji dan Umroh,
Indikator : 1. Menyebutkan rukun Haji dan Umroh
2. Menyebutkan tempat-tempat yang bersejarah di sekitar Ka’bah
3. Melakukan Towaf,Sa’i, Tahalul dengan benar.
Penerapan metode ini diawali dengan membentuk kelompok dengan distribusi
kemampuan akademis yang merata yang disebut kelompok asal, dalam kelompok
asal ini siswa membuat maket ka’bah dan mengamati tempat-tempat disekeliling
ka’bah , kemudian siswa membentuk kelompok baru atau kelompok ahli
berdasarkan kesamaan tugas dalam LKS yang harus dikerjakan. Dalam kelompok
ahli ini siswa mengerjakan LKS berdasarkan tugas yang sudah dibuat.
Dalam kelompok ahli siswa diminta mengamati maket ka’bah tersebut serta
menghafalkan nama tempat – tempat yang berada disekitar ka’bah, kemudian
mengamati tayangan CD Pembelajaran haji yang telah disipakan oleh guru.
Mengamati CD yang disediakan guru disebut observasi / pengamatan
manasikhaji.
2.3 Penerapan Metode Kooperatif pada Pembelajaran praktek manasik Haji.
Indikator Siswa dapat melakukan Towaf, Sa’i dan Tahalul
Untuk menjelaskan bagaimana cara towaf, Sa’I yang benar maka siswa diajak
bersama-sama melakukan praktek Towaf, Sai’ dan Tahalul, dengan menggunakan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
9
Guru mengadakan latihan Towaf,kemudian diikuti siswanya
alat / media maket Ka’bah yang telah disediakan oleh guru. Dengan demikian
pemahaman tata cara Ibadah Haji dan Umroh , hususnya tata cara Towaf, sa’I dan
tahalul akan semakin melekat terhadap daya ingatan siswa. Dengan penerapan
kooperatif akan semakin mudah difahami oleh siswa.
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 JENGGAWAH Tahun
Pelajaran 2008/2009
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian :Penelitian dilakukan mulai bulan April sampai Mei 2009
Tempat penelitian : Penelitian dilakukan di kelas IX SMPN 1 JENGGAWAH
Jember , Jl. Tempurejo 63 Jenggawah- Jember.
C. Perencanaan Kegiatan
Kegiatan penelitian direncanakan dilaksanakan pada saat kegiatan proses
pembelajaran, sebanyak dua siklus berlangsung dalam tiga kali pertemuan (3 x 2 x 40
menit ). Pada pertemuan pertama siswa duduk bersama dengan kelompok asal kemudian
menerima LKS, selanjutnya siswa berpisah dari kelompok dan membentuk kelompok
baru ( kelompok ahli). Dalam kelompok ahli siswa mengerjakan LKS berdasarkan studi
pustaka dan pengamatan pada pembuatan Maket Ka’bah buatannya.
Setelah mengerjakan LKS dalam kelompok ahli , siswa kembali pada kelompok
asal untuk saling menyampaikan hasil belajarnya. Kegiatan dilanjutkan dengan
presentasi masing – masing kelompok asal. Bagi siswa yang sudah berani tampil dalam
presentasi mendapatkan nilai 65 dan setiap kali siswa bertanya atau menjawab maka
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
11
siswa memperoleh tambahan nilai 5. Secara lengkap kegiatan guru dan siswa pada
penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :
Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa
A.Pendahul
uan (10’)
Memotivasi siswa dengan
memberikan pertanyaan “
Mengapa orang Islam sangat
berminat untuk pergi Haji ?
Menjelaskan tujuan
pembelajaran : Dengan
belajar menasik haji, siswa
memahami tatacara
towaf,sa’i dan tahalul
dengan benar
Memberikan informasi
tentang skenario Perjalanan
Haji
kerjasama kelompok dalam
penyelesaian tugas LKS,
keterampilan presentasi, dan
membuat kesepakatan
dengan siswa mengenai
Duduk dalam tatanan pembelajaran
kooperatif dengan anggota kelompok yang
bebeda dari sebelumnya dan menjawab
pertanyaan guru. berdasarkan pengetahuan
dari SD siswa menjawab “ Orang Islam
berkeinginan menunaikan rukun Islamnya,
dan berharap mendapat pahala yang sangat
besar.
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
12
B.Kegiatan
Inti
( 60’ )
rentang nilai.
membagikan LKS kepada
siswa di kelompok asal
meminta siswa yang
bernomor diri sama
membentuk kelompok baru
(ahli)
Guru membimbing siswa
dalam kelompok –
kelompok ahli
Membuat maket miniatur
Ka’bah
Guru membimbing siwa
membuat maket miniatur
ka’bah, dan menulis kembali
nama tempat-tempat yang
mustajab.
Menerima LKS dan bahan maket
siswa yang bernomor diri sama
membentuk kelompok baru (ahli)
Membuat miniature ka’bah dengan alat
dan bahan yang telah disiapkan sendiri
dari rumah
Mengamati gambar dan mianitur Ka’bah
Mencatat nama-nama yang dikenal serta
tempat yang mustajab untuk berdo’a.
Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan
manasik secara bersama-sama, dilanjutkan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah disediakan dalam LKS
1. mengapa orang-orang Islam berduyun-
duynn pergi ke Mekah ?
2. Dimanakah letak Hajar Aswad ?
3. Towaf dilaksanakan Berapa kali putaran
?
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
13
4. Dari manakah towaf dimulai ?
5. Dimanakah jamaah haji mulai
mengenakan Ihram ?
6. Apa yang membedakan antara Haji dan
Umroh?
7. Samakah rukun Haji dan Umroh ?
8. Bagaimanakah Menurut pengamatan
anda tentang latihan manasik haji yang
baru saja kita lakukan, ?
Siswa nomor 1 dan 4 menjawab
pertanyaan LKS nomor 1,2,3 , Siswa
nomor 2 dan 5 menjawab pertanyaan LKS
nomor 1,4,5,6, Siswa nomor 3 dan 6
menjawab pertanyaan LKS nomor 1,7, 8
kembali pada kelompok asal dan saling
memberikan informasi mengenai LKS
yang telah dikerjakan dalam kelompok
ahli
Presentasi hasil kerja kelompok dan
kelompok lain menanggapi
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
14
C.Kegiatan
Penutup
(5’)
D.Evaluasi
(15’)
Meminta siswa kembali
pada kelompok asal dan
saling memberikan
informasi tentang LKS
yang telah dikerjakan
dalam kelompok ahli
Memandu siswa
melaksanakan presentasi
dan memberi penguatan
Memandu siswa membuat
simpulan materi
Memberi penghargaan
Membuat rangkuman berisi simpulan
materi Haji dan Umroh
Memberi tepuk tangan pada kelompok
terbaik
Mencatat tugas rumah
Mengerjakan soal – soal evaluasi tentang
haji dan Umroh
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
15
pada kelompok terbaik
berupa mahkota bintang
Memberikan latihan soal
untuk dikerjakan dirumah
dan mengingatkan siswa
untuk memperlajari hal-hal
yang menjadi larangan
selama Haji / Umroh
Guru memberikan tes
evaluasi hasil belajar untuk
mengetahui penguasaan
manasik haji yang telah
dipraktekkan bersama.
Refleksi dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 digunakan sebagai
bahan acuan untuk melaksanakan siklus 2. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2,
penerapan metode kooperatif dan pemanfaatan pembuatan Maket Ka’bah digunakan
untuk menjelaskan KD Ketentuan Umroh yang dilaksanakan sebagai berikut :
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
16
Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa
A.
Pendahuluan(5
‘)
B. Kegiatan
Inti (60 ‘ )
Memotivasi
siswa dengan
memberikan
pertanyaan
“bagaimana
menurut
pendapat
anda, jika
anda telah
diberi rizki
yang banyak
maukah anda
melakukan
haji ,
sebutkan apa
Syarat dan
Wajibnya
Haji /
Umroh”
me
mbagikan
LKS kepada
siswa dan
membimbing
kerja
kelompok –
kelompok
ahli
.Duduk dalam tatanan pembelajarn kooperatif, dan
menjawab pertanyaan guru bahwa semua harta
kekayaan yang kita miliki adalah amanat Allah, untuk
itu wajib hukumnya melaksanakan perintah Allah,
termasuk Haji / umroh
menerima LKS dan duduk bersama siswa yang
bernomor diri sama dalam kelompok ahli
Menggunakan gambar atau maket ka’bah ,siswa
menjawab pertanyan.
Kegiatan dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan :
1.Tunjukkan di Maket Ka’bah dimanakah Miqot
yamani ?
2.Jelaskan kembali tatacara towaf dengan
menggunakan Maket Ka’bah?
3. Dimanakah sai’I dimulai tunjukkan di maket
ka’bah tersebut !
4. Setelah mengamati latihan manasik ,jelaskan
tatacara sai’I yang benar!
5. Sebagaimana gambar di Maket Ka’bah, tunjukkan
ada garis apa yang lurus dengan Hajar Aswad !
6 Sebagaimana praktek manasik haji, yang telah kita
lakukan bersama, Jelaskan kapan kita wukuf, tgl
berapa dan dimana tempatnya.!
Siswa nomor 1 dan 4 menjawab pertanyaan LKS
nomor 1,2 Siswa nomor 2 dan 5 menjawab pertanyaan
LKS nomor 3,4, Siswa nomor 3 dan 6 menjawab
pertanyaan LKS nomor 5,6.
kembali pada kelompok asal dan saling memberikan
informasi mengenai LKS yang telah dikerjakan dalam
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
17
C. Kegiatan
Penutup
(5’)
Me
minta siswa
kembali pada
kelompok
asal dan
saling
memberikan
informasi
tentang LKS
yang telah
dikerjakan
pada
kelompok
ahli
Me
mandu siswa
melaksanaka
n presentasi
dan memberi
penguatan
kelompok ahli
Presentasi hasil kerja kelompok dan kelompok lain
menanggapi
Menyimpulkan materi KD Haji / Umroh
Memberi tepuk tangan pada kelompok terbaik
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
18
D. Evaluasi
(20’)
Me
mandu siswa
membuat
simpulan
materi
Me
mberi
penghargaan
pada
kelompok
terbaik
Me
mberikan
latihan soal
untuk
dikerjakan
dirumah
Me
mberikan tes
evaluasi hasil
belajar untuk
mengetahui
penguasaan
konsep KD
Haji dan
Umroh
Mencatat tugas rumah
Mengerjakan soal – soal evaluasi
D. Teknik Pengumpulan dan Anlisis Data
Hasil belajar yang diamati pada penelitian ini adalah Hasil belajar kognitif
berupa penguasaan konsep KD Haji dan Umroh, hasil belajar keterampilan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
19
psikomotor diambil melalui pengamatan saat siswa membuat Maket Ka’bah, / pada
saat ikut manasik haji dan sikap / afektif yang berhubungan dengan kognitif siswa
yang diambil saat siswa melaksanakan presentasi.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep Sarat rukun
Haji dan Umroh adalah soal – soal evaluasi, tingkat penguasaan konsep diketahui
dengan melihat perolehan hasil belajar siswa yang dihitung dengan membagi
perolehan skor dengan skor maksimal dikali 100, hasil seluruh siswa dirata – ratakan
kemudian di konversikan dalam prosentase dengan kriteria ketuntasan minimal
65 .Soal – soal evaluasi terdapat pada lampiran.
Instrumen untuk mengukur hasil belajar keterampilan psikomotor adalah lembar
pengamatan kegiatan praktikum pembuatan pembuatan Maket Ka’bah seperti
berikut ini :
Tabel 1 : pengamatan keterampilan psikomotor
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5
1. Mempersiapkan alat dan bahan secara
lengkap dan benar
2. Memilih alat dan bahan sesuai dengan
kebutuhan dan fungsi alat
3. Membuat pembuatan Maket Ka’bah dengan
sungguh – sungguh
4. Membuat pembuatan Maket Ka’bah sesuai
dengan prosedur untuk memperoleh fungsi
alat sesuai harapan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
20
5. Sungguh-sungguh mengikuti latihan
manasik
6. Kerapian alat yang dibuat
7. Keberfungsian alat yang dibuat
8. Menggunakan alat dengan benar
Instrumen untuk mengukur hasil belajar afektif menggunakan lembar
pengamatan kegiatan presentasi dan lembar pengamatan kerja kelompok ditambah
banyaknya pertanyaan / jawaban yang disampaikan siswa. Nilai minimal kegiatan tanya
jawab adalah 65 jika siswa bertanya, maka nilai ditambah 1 untuk tiap pertanyaan dan
nilai ditambah 2 untuk tiap kali menjawab pertanyaan dengan benar.
Tabel 2 : pengamatan presentasi
NoIndikator
Hasil Belajar
Anggota Kelompok Ke
……….
1 2 3 4 5 6
1Menjelaskan konsep secara tepat, rinci
sesuai dengan materi
2Presentasi dilengkapi dengan gambar atau
diagram selain alat praktek yang dibuat
3Kualitas social seperti artikulasi, dan
antusiasme, memberi waktu audien berfikir.
4Menjelaskan konsep secara tepat, rinci
sesuai dengan materi
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
21
JUMLAH SKOR
Tabel 3 : pengamatan kerja kelompok
NoIndikator
Hasil Belajar
Anggota Kelompok Ke
……….
1 2 3 4 5 6
1Kontribusi anggota terhadap kinerja
kelompok
2Keterampilan kerja sama antar anggota
dalam kelompok
3Keterampilan dalam mengelola dan
memelihara kelompok
Skor maksimal masing – masing indikator di atas adalah 5, dan terendah adalah
1, dengan kriteria :
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup Baik
2 = Kurang Baik
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
22
1 = Sangat Kurang
Hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan presentasi dan kerja kelompok ,
masing – masing dihitung dengan membagi skor yang diperoleh siswa dengan skor
maksimal dikali 100. Sedangkan rata – rata nilai hasil belajar afektif merupakan
gabungan nilai kerja kelompok ditambah nilai presentasi di tambah nilai tanya jawab
dibagi 3.
Untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode
kooperatif dan membuat alat praktikum sendiri secara sederhana digunakan angket
sebagai berikut :
Tabel 4 : Instrument Penilaian Motivasi Belajar Siswa
NO
PERTANYAAN 1 2 3 4
1Membuat Media sendiri berupa maket ka’bah
membantu siswa memahami materi pelajaran
2
Membuat Media sendiri berupa maket ka’bah
dan latihan mansik meningkatkan semangat
siswa untuk mempelajari memahami KD Haji
dan Umroh
3
Membuat Media sendiri berupa maket ka’bah
dan latihan manasik membuat siswa mudah
memahami Sarat dan Rukun haji / Umroh
4
Membuat Media sendiri berupa maket ka’bah
dan latihan mansik menjadikan saya tertarik
mempelajari kaifiat haji dan Umroh
5 Membuat Media sendiri berupa maket ka’bah
dan latihan manasik membuat siswa mudah
menjawab so’al-soal yang telah dibuat oleh
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
23
guru dalam lembaran kerja Siswa
JUMLAH SKOR
1= TIDAK SETUJU, 2 = RAGU – RAGU, 3 = SETUJU 4 = SANGAT SETUJU
Masing – masing indikator di atas memiliki rentang skor 1 - 4, sehingga skor
maksimal jika keempat indikator terpenuhi adalah 5 x 4 = 20. perolehan nilai dihitung
dengan membagi skor tercapai dengan skor maksimal dikali 100, perolehan hasil minat
kemudian dirata - ratakan agar dapat diketahui kriteria tingkat minat belajar siswa.
Acuan yang digunakan untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa adalah :
Skor Nilai Kriteria0 – 4 0 - 20 Tidak berminat 5 - 8 21 - 40 Kurang berminat
9 – 12 41 - 60 Cukup berminat 13 - 16 61 - 80 Berminat 17 - 20 81 - 100 Sangat berminat
Untuk mengetahui apakah metode kooperatif dengan memanfaatkan pembuatan
Maket Ka’bah efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan uji perbedaan
rata – rata perolehan hasil belajar pra siklus dengan perolehan hasil belajar siklus 2.
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dari observasi pada siklus 1 diketahui terdapat beberapa pembuatan Maket Ka’bah
siswa yang salah menempatkan sehingga perlu perbaikan. Menempatkan tempat-temapat
yang ada di sekitar ka’bah ( Hijir Ismail, Hajar Aswad. Setelah pembuatan Maket Ka’bah
masing – masing siswa berfungsi, siswa melanjutkan kegiatan menjawab pertanyaan
dalam LKS berdasarkan pembuatan Maket Ka’bah buatannya. Dari observasi peneliti
selama pelaksanaan pembelajaran diketahui bahwa siswa telah dapat menyesuaikan diri
dengan metode pembelajaran yang digunakan.Dalam kegiatan membuat pembuatan
Maket Ka’bah siswa dapat bekerjasama dan saling memotivasi antar kelompok. Pada saat
mengerjakan LKS yang diberikan peneliti , siswa bersemangat mengerjakannya dan
berlomba menemukan jawaban melalui studi pustaka dan diskusi dalam kelompok ahli.
Pada saat presentasi , siswa lebih berani dalam mengajukan pertanyaan maupun
menanggapi pertanyaan kelompok lain, dan jawaban yang disampaikan sudah
mencerminkan kedalaman pemahaman materi yang dipelajari. Siswa yang sebelumnya
sangat takut untuk menyampaikan pendapat saat presentasi, pada siklus 1 ini mereka
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
25
sudah mulai berani bertanya dan menjawab pertanyaan meskipun dengan bantuan dari
temannya.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan siklus 1 peneliti berasumsi bahwa
siswa telah familiar dengan metode ini dan dapat mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri. Rasa percaya diri mulai tumbuh dengan keberanian bertanya dan
menyampaikan pendapat. Namun diantara anggota kelompok juga ada yang ingin
memborong untuk bertanya dan menjawab semua pertanyaan dari anggota kelompok
lain, hal ini terjadi karena pada awal pembelajaran terdapat kesepakatan bahwa peneliti
memberikan nilai tambah bagi yang berani bertanya maupun menjawab.
Berdasarkan refleksi pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 maka pada
pembelajaran siklus 2 kesepakatan penilaian disempurnakan dengan membatasi jumlah
pertanyaan bagi masing – masing siswa sebanyak 2 pertanyaan per siswa agar siswa
yang lain juga mendapat giliran untuk bertanya dan bagi kelompok yang sedang
presentasi mereka harus membagi jawaban agar semua anggotanya mendapat giliran
untukmenjawab pertanyaan. Siswa terlihat sangat antusias mengikuti pembelajaran, lebih
bersemangat mencari informasi melalui pengamatan pada saat latihan mansik dan
mengamati CD pembelajaran Haji
Hasil belajar yang diperoleh siswa setelah menjawab soal – soal evaluasi dan
hasil pengamatan peneliti terhadap keterampilan psikomotor , kerja
kelompok ,presentasi , tanya jawab dan motivasi siswa dengan menerapkan metode
kooperatif dan memanfaatkan pembuatan Maket Ka’bah, jika dibandingkan dengan hasil
belajar sebelumnya adalah seperti pada tabel :
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
26
Tabel 4: Hasil belajar siswa
No Aspek yang dinilai Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
1. Keterampilan Psikomotor 77,5 87,5 90
2. Kerja kelompok 66,67 80 86,67
3. Presentasi 70 80 85
4. Tanya jawab 68 75 80
5. Penguasaan konsep 68,35% 78,5% 85%
6. Motivasi 67,5 85,63 91,25
Tabel 4 mendeskripsikan rata – rata perolehan hasil belajar prasiklus, siklus 1,dan
siklus 2 rata – rata motivasi belajar tersebut telah mengalami peningkatan dibanding rata
– rata perolehan hasil belajar sebelumnya sebesar :
Tabel 5: Peningkatan perolehan Hasil belajar siswa
No Aspek yang dinilai Prasiklus Siklus 1 Peningkatan
1. Keterampilan Psikomotor 77,5 87,5 10
2. Kerja kelompok 66,67 80 13,33
3. Presentasi 70 80 10
4. Tanya jawab 68 75 7
5. Penguasaan konsep 68,35% 78,5% 10,15%
6. Motivasi 67,5 85,63 18,13
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
27
Tabel 5 di atas mendekripsikan peningkatan yang terbesar adalah pada motivasi
siswa, hal ini karena siswa merasa lebih percaya diri berada dalam kelompok yang
memiliki distribusi kemampuan akademik yang merata. dengan metode kooperatif dan
membuat pembuatan Maket Ka’bah sendiri siswa merasa pembelajaran PAI dala KD Haji
dan Umroh bukan lagi pembelajaran yang dianggap sulit dan tidak hanya menghafal
do’a do’a tetapi merupakan pembelajaran yang menyenangkan karena siswa dapat
“bermain” membuat pembuatan Maket Ka’bah dan dengan pembuatan Maket Ka’bah
konsep KD Haji / Umroh yang semula merupakan konsep abstrak yang sulit dipahami
berubah menjadi konsep kongkrit yang mudah dipahami.
Rata – rata perolehan hasil belajar pada tabel di atas yang mengalami
peningkatan tertinggi adalah rata – rata perolehan hasil belajar kerja kelompok, hal ini
terjadi karena pada metode kooperatif siswa berada pada kondisi saling membutuhkan
atau terjadi saling ketergantungan antar siswa untuk mencapai keberhasilan kelompok,
dalam kegiatan presentasi siswa menjadi lebih berani dan percaya diri dibanding pada
saat pra siklus, jumlah siswa yang bertanya maupun yang menjawab pertanyaan juga
lebih banyak sehingga hasil belajar presentasi dan tanya jawab juga meningkat.
Dengan peningkatan kerja kelompok, presentasi dan tanya jawab maka
penguasaan konsep pada siklus 1 juga meningkat sebesar 10,15% dibanding penguasaan
konsep pada pra siklus , namun peningkatan penguasaan konsep tersebut belum
memenuhi kriteria penguasaan konsep yang sangat tinggi.
Berdasarkan penguasaan konsep, tingkat efektifitas penerapan metode kooperatif
dengan memanfaatkan pembuatan Maket Ka’bah buatan sendiri belum memenuhi
kriteria efektifitas sangat tinggi , hal ini memotivasi peneliti untuk melaksanakan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
28
tindakan pada siklus 2. Dari analisis soal evaluasi pada siklus 1 diketahui siswa kurang
terampil dalam hal kaifiat towaf sehingga jawaban yang diberikan siswa mengalami
kesalahan. Tindakan yang dipilih untuk dilaksanakan pada siklus ke dua adalah
memperbanyak soal – soal latihan untuk tugas rumah.
Hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus 2 diperoleh data perolehan hasil
belajar seperti pada tabel 4. Jika perolehan hasil belajar pada siklus 2 dibandingkan
dengan perolehan hasil belajar pada siklus 1 , terjadi peningkatan perolehan hasil belajar
sebesar :
Tabel 6 :Peningkatan perolehan Hasil belajar siswa
No Aspek yang dinilai Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan
1. Keterampilan Psikomotor 87,5 90 2,5
2. Kerja kelompok 80 86,67 6,67
3. Presentasi 80 85 5
4. Tanya jawab 75 80 10
5. Penguasaan konsep 78,5% 85% 6,5%
6. Motivasi 85,63 91,25 5,6
Tabel 6 mendeskripsikan rata – rata peningkatan perolehan hasil belajar pada
siklus 2, peningkatan rata – rata perolehan hasil belajar tersebut meningkat, namun
peningkatannya tidak sebesar peningkatan pada siklus 1 dibanding prasiklus. hal ini
karena metode yang digunakan pada siklus 1 dan siklus 2 sama, meski demikian
peningkatan tersebut telah dapat merubah kriteria perolehan hasil belajar dari kriteria
hasil belajar tinggi menjadi kriteria perolehan hasil belajar yang sangat tinggi.
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
29
Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran konsep KD Haji dan Umroh dengan
menerapkan metode kooperatif dan memanfaatkan pembuatan Maket Ka’bah, digunakan
uji perbedaan rata – rata penguasaan konsep pra siklus dengan siklus 2. Selengkapnya
peneliti sajikan dalam tabel berikut :
Tabel 7 :Peningkatan perolehan Hasil belajar siswa
No Aspek yang dinilai Prasiklus Siklus 2 Peningkatan
1. Keterampilan Psikomotor 77,5 90 12,5
2. Kerja kelompok 66,67 86,67 20
3. Presentasi 70 85 15
4. Tanya jawab 68 80 12
5. Penguasaan konsep 68,35% 85% 16,65%
6. Motivasi 67,5 91,25 23,75
Perolehan hasil belajar siklus 2 dibanding perolehan hasil belajar prasiklus pada
tabel 7 mendeskripsikan peningkatan yang signifikan. Hasil belajar keterampilan
psikomotor yang semula tinggi menjadi sangat tinggi ,hasil belajar afektif pra siklus
sebesar ( 66,67 +70 + 68 ) / 3 = 68,22 menjadi (86,67 + 85 + 80 ) / 3 = 83,89 atau
meningkat sebesar 15,67 sehingga memenuhi kriteria perolehan hasil belajar
keterampilan afektif sangat tinggi, dan dengan penguasaan konsep pra siklus sebesar
68,35 menjadi 85 atau meningkat sebesar 16,65% berarti penguasaan konsep KD Haji
dan Umroh dengan menerapkan metode kooperatif dan memanfaatkan pembuatan Maket
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
30
Ka’bah sangat tinggi. Peningkatan perolehan hasil belajar prasiklus dibanding perolehan
hasil belajar siklus 2 tersebut digambarkan :
PENINGKATAN HASIL BELAJARPENINGKATAN HASIL BELAJAR
0
20
40
60
80
100
PRASIKLUS SIKLUS 2 PENINGKATAN
Hasil belajarKognitif
Hasil belajarPsikomotor
Hasil belajarAfektif
Motivasi
16,65
12,5
15,67
23,75
Efektifitas penerapan metode kooperatif dan memanfaatkan pembuatan Maket
Ka’bah dari penguasaan konsep pada prasiklus sebesar 68,35 % menjadi 85 % berarti
penerapan metode kooperatif dan memanfaatkan pembuatan Maket Ka’bah pada
pembelajaran konsep tekanan pada gas memiliki efektifitas sangat tinggi.
Pada penelitian ini, hal yang sangat mengesankan bagi peneliti adalah
peningkatan motivasi belajar siswa yang semula pada pra siklus hanya 67,5 meningkat
sebesar 23,75 menjadi 91,25 pada siklus 2 dengan menerapkan metode kooperatif dan
memanfaatkan pembuatan Maket Ka’bah yang dibuat sendiri oleh siswa dari bahan
limbah. Peningkatan tersebut mencerminkan motivasi yang sangat tinggi. Dengan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
31
motivasi yang sangat tinggi siswa bersemangat belajar mandiri dan meningkatkan
perolehan hasil belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan metode kooperatif dan
pemanfaatan pembuatan Maket Ka’bah :
1). meningkatkan motivasi belajar siswa , nilai motivasi belajar siswa sebelumnya
67,5 meningkat menjadi 91,25, nilai ini mencerminkan motivasi belajar yang
sangat tinggi .
2) Meningkatkan penguasaan konsep kd Haji dan Umroh sebesar 12,5 %, dari
penguasaan konsep sebelumnya sebesar 68,5 % menjadi 85% mencerminkan
bahwa penguasaan KD Haji dan Umroh dengan metode kooperatif dan
pemanfaatan pembuatan Maket Ka’bah sangat tinggi
3) Dengan penguasaan konsep sebesar 85 % berarti efektifitas penerapan metode
kooperatif dan pemanfaatan pembuatan Maket Ka’bah sangat tinggi.
B. SARAN
Dengan hasil penelitian yang diperoleh , peneliti menyarankan kepada teman
sejawat untuk berupaya menumbuhkan motivasi dalam diri siswa sebelum memulai
pembelajaran dan merubah konsep yang abstrak menjadi kongkrit dengan
menggunakan media, namun demikian penerapan metode yang sama secara terus
menerus akan membuat siswa bosan, menurunkan motivasi belajar dan menurunkan
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
32
perolehan hasil belajar siswa, karena itu guru harus memiliki banyak keterampilan
memvariasikan metode sebagai inovasi dalam pembelajaran.
Kepada pihak yang berkompeten terhadap peningkatan kualitas guru
peneliti sarankan agar lebih banyak memberikan pelatihan untuk meningkatkan
kualitas guru secara menyeluruh.
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
33
DAFTAR PUSTAKA
DepDikNas.2005.Laporan Penilaian Hasil Belajar.Jakarta
DepDikNas.2005.Penelitian Tindakan Kelas.Bahan Pelatihan terintegrasi Berbasis Kompetensi.Jakarta
Karhami,S.Karim.A,1998.Panduan Pembelajaran Fisika SLTP.Jakarta:DepDikBud
Masyhud,Sulthon.2006. Penelitian Tindakan Kelas.Jember:Universitas Jember
Nurhadi,Yasin,B;Senduk,A.G,2004.Pembelajaraaan Konstektual,Malang: Universitas Negeri Malang
Winata Putra,Udin.S,2001.Model-model Pembelajaran Inovatif.Jakarta:DepDikNas
Zaenudin,M.2001.Praktikum.Jakarta:DepDikNas
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
34
SURAT PERNYATAN INTEGRITAS AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a : Sucipto,S.Pd.I
Pekerjaan : Guru
Unit Kerja : SMP Negeri 1 JENGGAWAH
A l a m a t : Jl. Tempurejo 63 Jenggawah Kab. Jember
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang berjudul “ Upaya Meningkatkan
Hasil belajar K D Haji dan Umroh Dengan Metode Kooperatif Dan Bermain peran
Melalui Manasik Haji Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 JENGGAWAH Tahun
Pelajaran 2008/2009 “
Benar-benar merupakan karya sendiri.
Apabila ditemukan ketidak aslian karya ini maka saya sanggup
mempertangungjawabkannya
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan penuh rasa
tanggungjawab.
Jember, 1 Mei 2009. Mengetahui,Kepala Sekolah, Yang membuat pernyataan
Drs. H.HADI WINOTO SUCIPTO,S.Pd.INIP : 130 882 330 NIP : 131 602 309
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
35
Penelitian Tindakan KelasHaji dan UmrohSucipto.S.Pd.I
36