PT WAHANA PRONATURAL Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 … KEUANGAN TRIWULAN III 2015.pdf · - PSAK 15...
Transcript of PT WAHANA PRONATURAL Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 … KEUANGAN TRIWULAN III 2015.pdf · - PSAK 15...
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN
YANG BERAKHIR TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIUADIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Uang muka
Biaya dibayar dimuka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 12.307.853.082
Rp 9.973.405.852 tahun 2015 dan 2014
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
11.108.197.525
18.681.617.727
588.059
2.356.041.239
32.735.514.912
2f;4
2g;2d;5
Rp
2h;8
2i;6
22
57.140.900
462.351.117
2014
Rp
578.667.862
Catatan
64.910.424.778
76.265.799.666
11.327.587.388
7
10.402.500
35.022.568.934
22
27.787.500
109.001.314.578
10
108.961.805.370
35.671.500
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2015
2j;9
73.939.236.436
14.118.737.275
19.178.379.345
89.919.058
1.116.041.239
62.575.977.548
11.327.587.388
Catatan atas laporan keuangan
3
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIUADIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Uang muka penjualan
Beban akrual
Utang pajak
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan kerja
Utang kepada pihak berelasi
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal saham - Nilai nominal Rp 100,-
Modal dasar - 2.000.000.000 lembar
Modal ditempatkan dan disetor -
Rp 520.000.000 lembar saham
Tambahan modal disetor
Akumulasi defisit
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 109.001.314.578
15.265.878.813
(49.188.526.802)
52.000.000.000
12.454.405.615
(48.958.702.550)
16 52.000.000.000
69.976.682.604
93.735.435.765
69.512.500.000
23.758.753.161
15 69.512.500.000
22 524.187.085 469.558.315
9.600.000
2q;14 464.182.604 464.182.604
Catatan 2014
Rp
23.489.419.701
13 125.302.340
14.089.902.753
12 9.019.360.983
2l;11
Rp
69.976.682.604
17
2015
-
14.494.120.582
108.961.805.370
93.466.102.305
15.495.703.065
8.516.140.804
Catatan atas laporan keuangan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
12.454.405.615
4
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (TIDAK DIUADIT)
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
- Penjualan
- Umum dan administrasi
LABA USAHA
- Pendapatan / (beban) keuangan
- Laba selisih kurs
- Lain-lain bersih
LABA SEBELUM PAJAK
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
- Pajak kini
- Pajak tangguhan
LABA TAHUN BERJALAN
Penghasilan komprehensif lain
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Laba bersih per saham dasar
255.432.348
0,49
454.351.766
(782.199.158)
2o;20
Catatan atas laporan keuangan
255.432.348
-
(204.309.337)
107.110.136.553
(42.750.000)
(104.122.766.763)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
-
-
-
229.824.252
229.824.252
(2.409.479.969)
255.432.348
-
2.987.369.790
5.389.919
-
80.573.134.277
2014
Rp
2015
Rp
Catatan
(78.159.139.829)
2o;18
2o;19
2o;20
(2.426.775.343)
2.413.994.448
(55.530.894)
(2.171.173)
23.335.860
264.190.459
229.824.252
-
2p;22
2o;21
2r;23 0,44
5
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
Saldo 01 Januari 2015
Laba komprehensif
tahun berjalan
Saldo 30 September 2015
Saldo 01 Januari 2014
Laba komprehensif
tahun berjalan
Saldo 30 September 2014
255.432.348
15.296.511.986 (49.157.893.629)
15.265.878.813
(defisit) Jumlah
-
229.824.252
255.432.348
-
Modal Saham
Rp
52.000.000.000
12.454.405.615
Catatan atas laporan keuangan
Tambahan Modal
Disetor
Rp
229.824.252
-
-
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
52.000.000.000 12.454.405.615
52.000.000.000 15.495.703.065
Saldo laba /
Rp Rp
(48.958.702.550)
12.454.405.615 (49.188.526.802)
52.000.000.000 12.454.405.615 (49.413.325.977) 15.041.079.638
6
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
- Penerimaan kas dari pelanggan
- Pembayaran kepada pemasok
- Pembayaran beban usaha
- Penerimaan / (pembayaran) bunga dan keuangan
- Penerimaan untuk kegiatan lainnya
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
- Perolehan aset tetap
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
- Pembayaran untuk pinjaman bank
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
KENAIKAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Catatan atas laporan keuangan
750.828.371
193.716.210
265.230.262
714.195.528
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
(148.830.000)
Rp
-
63.725.783.243
-
2015 2014
578.667.862
-
830.595.790
(2.171.173)
-
(116.316.745)
-
565.365.528
(148.830.000)
Rp
77.059.374.346
(75.778.479.092)
(1.682.567.145)
-
(62.871.092.386)
287.526.319
(1.085.039.910)
462.351.117
(116.316.745)
7
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan
Tahun 2015 Tahun 2014
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra Lia Tirtasaputra
Komisaris : Gunawan Ruslim Gunawan Ruslim
Direktur Utama : Samin Samin
Direktur : Indra Widyadharma Indra Widyadharma
Direktur (Independen) : Hugeng Prahito Hugeng Prahito
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014,
berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No. 34 Tanggal 19 Juni 2014, adalah sebagai berikut:
PT Wahana Pronatural Tbk (d.h. PT Wahana Phonix Mandiri - Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada mulanya
dengan nama PT Golden Phoenix berdasarkan Akta Notaris Wahyudi Suyanto, S.H., No. 96 tanggal 7 Agustus
1993 dan kemudian diubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri berdasarkan akta notaris yang sama No.
451 tanggal 30 Mei 1996. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8528.HT.01.01.Th.97 tanggal 27 Agustus 1997 dan telah diumumkan
dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 37 Tambahan No. 2912 tanggal 8 Mei 2000. Nama
Perusahaan kemudian diubah menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta Notaris Yonsah Minanda,
S.H., No 44 tanggal 31 Januari 2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-
undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-22109.HT.01.04.Th.2000 tanggal 9 Oktober 2000 dan
telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 28 Tambahan No. 2187 tanggal 6 April
2001. Nama Perusahaan kembali diubah menjadi PT Wahana Pronatural Tbk berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 2 tanggal 2 Juni 2012 oleh Wachid Hasyim, Notaris di
Surabaya. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus 2012..
Sesuai dengan Akta Perubahan AD No 51 Tanggal 23 Juni 2011, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam
bidang perdagangan, pembangunan, Industri, perdagangan hasil tambang, pertanian, percetakan, pengangkutan
dan Jasa. Kegiatan utama Perusahaan sejak beroperasi secara komersial meliputi bidang perdagangan hasil
pertanian dan kelautan. Perusahaan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat Gedung Bumi Mandiri Tw. II Lt. 4
R. 406-407, Jalan Panglima Sudirman No. 66 - 68 Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tanggal 7 Agustus 1993.
8
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
1. UMUM (lanjutan)
b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan (lanjutan)
Tahun 2015 Tahun 2014
Ketua : Gunawan Ruslim Hugeng Parhito
Anggota : Anita Rosalia Gunawan Anita Rosalia Gunawan
: Nana Nuryana Nana Nuryana
c. Penawaran Umum Saham
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Pernyataan Kepatuhan
Susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan melakukan Penawaran Umum perdana sahamnya melalui PT. Bursa Efek
Indonesia (Persero) (dahulu bernama PT. Bursa Efek Jakarta) sejumlah 200.000.000 lembar saham biasa dengan
nilai nominal Rp 100 dengan harga penawaran Rp 175. Penawaran umum perdana ini juga disertai dengan
penerbitan 50.000.000 lembar Waran seri I. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun
dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Sampai
dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi
menjadi saham (lihat catatan 20).
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah
sekitar Rp 748.500.000 dan Rp 892.000.000 masing-masing pada 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.
Laporan keuangan PT Wahana Pronatural, Tbk diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 20 Oktober 2015.
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan memiliki masing-masing sekitar 9 dan dan
10 orang karyawan (tidak diaudit).
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun berakhir 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 disusun
dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7
tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012
9
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Standar akuntansi baru
- Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan
- ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
- ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
- ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
-
- Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah:
- PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
- PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
- PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
- PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual.
Angka-angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas
dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan
setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.
Dalam periode berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan
operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada Pertambangan Umum
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan pada tiap entitas Perusahaan diukur dengan mata
uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan disajikan
dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perseroan.
Penerapan awal atas standar dan interpretasi ini tidak mempunyai dampak terhadap pengungkapan atau jumlah
yang terdapat dalam laporan keuangan, meskipun demikian dapat mempengaruhi transaksi dan pengaturan di
masa yang akan datang.
10
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
- Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah:
- PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
- PSAK 66, Pengaturan Bersama
- PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
- PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
- PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
- PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
- PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
- ISAK 26 (revisi 2014), Penilaian Kembali Derivatif Melekat
c. Transaksi dengan pihak berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i.
ii.
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv.
v.
vi.
vii.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor
atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan
program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas
anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari penerapan standar dan interpretasi atas
laporan keuangan dan tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar oleh manajemen.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan yang relevan.
11
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Instrumen keuangan
(a) Aset keuangan
(b) Liabilitas keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan menjadi dua kategori (i) diukur pada nilai wajar pada
laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Penghasilan bunga pada aset keuangan yang termasuk dalam klasifikasi pinjaman yang diberikan dan
piutang dicatat sebagai penghasilan keuangan pada laporan laba rugi. Jika terjadi penurunan nilai, rugi
penurunan nilai akan dikurangkan terhadap nilai tercatat aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui pada laporan laba rugi
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut: aset keuangan diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang ditahan sampai
jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan hanya memiliki aset keuangan dalam
bentuk pinjaman dan piutang.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran yang tetap
atau dapat ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan
piutang dimasukkan sebagai aset lancar; kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan, pinjaman yang diberikan dan piutang ini dimasukkan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang
diberikan dan piutang Perusahaan terdiri dari kas di bank dan deposito, piutang usaha, piutang lain-lain
dalam laporan posisi keuangan.
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari suatu entitas dan kewajiban
keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan hanya memiliki liabilitas keuangan
diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang terdiri atas utang usaha, utang lain-lain dan akrual. Setelah
pengakuan awal sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, Perusahaan mencatat liabilitas keuangan
sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan
dihentikan pengakuannya ketika dibayar.
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi
dan selanjutnya dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tersebut telah
jatuh tempo atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset.
12
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
e. Penurunan nilai aset keuangan
f. Kas, setara kas dan deposito
g. Piutang
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut
dihapuskan terhadap akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan
dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif.
Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa entitas tidak akan dapat menagih semua
piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas
bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam
pembayaran dianggap sebagai indikator bahwa piutang telah turun nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku
bunga efektif awal.
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka
pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Pada akhir tahun, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan
rugi penurunan nilai terjadi hanya jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (“peristiwa kerugian”) dan peristiwa kerugian (atau
peristiwa) tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Pada saat pengakuan awal piutang diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan
nilai.
13
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
h. Biaya Dibayar Dimuka
i. Persediaan
j. Aset tetap dan penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Inventaris kantor
5 & 10 tahun
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower
of cost or net realizable value ). Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-
average method ). Penyisihan atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan
berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun dan disajikan sebagai pengurang nilai
persediaan ke nilai realisasi bersih.
Masa Manfaat
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tarif Penyusutan
25% & 20%
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah
hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti
tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana
biaya-biaya tersebut terjadi.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan disesuaikan bila perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari laporan keuangan . Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
20% & 10%
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing
biaya.
4 & 5 tahun
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam nilai historis dan direklasifikasi ke dalam aset tetap setelah aset siap
digunakan.
20 tahun
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak
disusutkan.
5 tahun 20%
5%
14
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
k. Penurunan nilai aset non keuangan
l. Utang usaha
m. Provisi
n. Pinjaman
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi
penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat
aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali
adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang
terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga
efektif.
Provisi diakui ketika Perseroan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat
peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perseroan diharuskan menyelesaikan kewajiban, dan estimasi andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitias jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal pelaporan.
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan
yang dimaksudkan atau untuk dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada laporan laba rugi.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian
yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk
menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
15
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
o. Pengakuan pendapatan dan beban
p. Perpajakan
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan/banding, dicatat pada saat hasil atas keberatan/banding tersebut telah ditetapkan.
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman barang diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah
dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Beban diakui pada
saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui
ke ekuitas.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan
memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat
dimanfaatkan.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansi telah diberlakukan
pada tanggal pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika
perlu, manajemen menentukan penyisihan berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas
pajak.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan
temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan
ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas
pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
16
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
q. Liabilitas imbalan pasca kerja
r. Laba per saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar ditambah
dengan rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian
aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu
dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan
pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum
diakui.
Perusahaan mengakui liabilitas atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 mengenai “Akuntansi Imbalan
Kerja” sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”).
Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
17
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Penjabaran mata uang asing
(a) Mata uang fungsional dan penyajian
(b) Transaksi dan saldo
Dollar AS (USD)
t. Pelaporan segmen
Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang yang
sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
12.440
Laporan keuangan disajikan dalam “Rupiah” (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan
dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada akhir periode diakui sebagai penghasilan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi, kecuali jika
diakui pada ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan termasuk dalam biaya pinjaman yang langsung
berkaitan dengan aset kualifikasian.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah dari kurs jual dan beli yang diterbitkan Bank
Indonesia, adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
2015
14.657
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada
pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah
yang mengambil keputusan strategis
2014
18
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN
i. Estimasi akuntansi yang penting
Estimasi umur manfaat aset tetap
Imbalan Pasca Kerja
Imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi
tambahan diungkapkan pada Catatan 14.
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor
seperti kondisi teknis (estimasi daya pakai, pengoperasi, pemeliharaan) dan perkembangan teknologi di masa
depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan
oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada
beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan
untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja dan dana pensiun.
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas
kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan
berikutnya.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang
harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk
menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan rata-
rata tingkat suku bunga obligasi pemerintah pada pasar yang aktif yang didenominasikan dalam mata uang.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia
pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah
akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait
pada saat terjadinya.
19
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN
ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan
dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan
2d.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
20
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
4. KAS DAN SETARA KAS
Kas
Bank
Dalam Rupiah
- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
- PT Bank OCBC NISP
Dalam Dollar Amerika
- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
- PT Bank OCBC NISP
Jumlah
5. PIUTANG USAHA
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
- Lain-lain dibawah Rp 100.000.000
Jumlah
21.299.406
139.982.138
Rp
35.000.000
2015
462.351.117
2015
Rp
14.118.737.275
13.960.261
194.092.965
Rp
10.206.831
2014
578.667.862
10.426.577
222.791.654
11.108.197.525
Rp
23.591.216
369.667.931
2014
11.108.197.525 14.118.737.275
21
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
- 01 - 30 hari
- 31 - 60 hari
- 61 - 90 hari
- 91 -120 hari
Jumlah
6. PERSEDIAAN
Barang jadi perdagangan
- Rumput laut
Sub jumlah
Bahan baku
- Row material candy
- Packaging material
Sub jumlah
Barang dalam proses
Bahan pembantu
- Sparepart
Sub jumlah
Jumlah persediaan
Penyisihan persediaan usang
Jumlah persediaan bersih
-
Rp
12.066.462.665
19.178.379.345
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap kondisi persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan Perusahaan
berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup.
19.178.379.345
-
6.119.278.858
3.722.513.567
992.637.822
992.637.822
2.396.765.292
-
-
2015
14.118.737.275
-
-
14.118.737.275
-
-
Rp
2.252.579.575
Rp
6.812.110.949
-
-
-
2014
11.108.197.525
2015
11.108.197.525
2014
625.085.876
18.681.617.727
4.680.954.585
6.563.466.317
Rp
-
6.812.110.949
625.085.876
18.681.617.727
2.428.375.010
22
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
7. UANG MUKA
Uang muka
- Lokal Pembelian
- Kelompok Tani Rumput Laut
- Wempy
Jumlah
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
9. ASET TETAP
Harga perolehan
Perolehan langsung
- Tanah
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris kantor
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Perolehan langsung
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris kantor
Jumlah
Nilai buku 64.910.424.778 62.575.977.548
9.973.405.852 2.334.447.230 - 12.307.853.082
284.224.000 3.168.000 - 287.392.000
5.506.994.261 1.377.164.295 6.884.158.556
524.598.867 133.540.500 - 658.139.367
5.250.000 - - 5.250.000
3.652.338.724 820.574.435 - 4.472.913.159
74.883.830.630 - - 74.883.830.630
301.120.000 - - 301.120.000
17.939.700.630 - - 17.939.700.630
890.310.000 - - 890.310.000
Rp
5.250.000 - - 5.250.000
22.721.334.937 - - 22.721.334.937
206.041.239
2.356.041.239
2015 Penambahan
33.026.115.063 - - 33.026.115.063
2015
Rp
2015
Mutasi
1.116.041.239
Rp
206.041.239
Pengurangan
Rp
1 Januari 30 September
Rp
910.000.000 2.150.000.000
Rp
Akun ini merupakan sewa dibayar dimuka Perusahaan per 30 September 2015 sebesar Rp 57.140.900.
2014
23
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
9. ASET TETAP (lanjutan)
Harga perolehan
Perolehan langsung
- Tanah
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris kantor
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Perolehan langsung
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris kantor
Jumlah
Nilai buku
Beban pokok penjualan
Beban usaha
Jumlah
Rincian penambahan dan pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut :
Harga perolehan
Penambahan
- Tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris
Jumlah
-
-
-
2015
Rp
-
-
-
4.224.001
berikut :
284.224.000 279.999.999
67.874.190.753
-
178.054.000 -
Rp
1.377.164.295
-
-
-
3.112.595.975
6.860.809.877
-
33.026.115.063
148.830.000
74.735.000.630
890.310.000
5.250.000
301.120.000
-
Penambahan
-
Pengurangan
Rp
22.721.334.937
17.790.870.630
-
5.250.000
2014
-
Rp Rp Rp
-
22.721.334.937
33.026.115.063
17.939.700.630
-
2014
-
3.652.338.724
148.830.000
-
957.282.935
-
-
-
2.493.799.055 1.158.539.669 -
Rp
3.112.595.975
3.735.215.956 1.771.778.305
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 dialokasikan
Rp
2.334.447.230
2015
1 Januari Mutasi
-
301.120.000
346.544.867
31 Desember
5.250.000
-
2014
9.973.405.852
1.771.778.305
74.883.830.630
-
-
148.830.000
148.830.000
524.598.867
64.910.424.778
5.506.994.261
2014
1.340.817.670
-
890.310.000
5.250.000
24
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
9. ASET TETAP (lanjutan)
Pengurangan
- Tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris
- Kendaraan sewa
Jumlah
Bersih
Beban Penyusutan
Penambahan
- Hak atas tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris
Jumlah
Pengurangan
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris
- Kendaraan sewa
Jumlah
Jumlah
10. ASET LAIN-LAIN
-
-
-
2.334.447.230
2.334.447.230
-
-
-
-
820.574.435
1.377.164.295
133.540.500
3.168.000
-
-
2015
Rp Rp
-
148.830.000
2014
-
-
-
-
-
-
Rp
2015
-
-
2014
-
178.054.000
-
-
-
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan
yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan.
-
1.158.539.669
-
-
-
Aset lain-lain merupakan uang jaminan sewa gedung pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 masing-
masing sebesar Rp 35.671.500.
3.112.595.975
1.771.778.305
4.224.001
Rp
3.112.595.975
-
-
-
25
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
11. UTANG USAHA
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
- Ismail
- PT Supernova
- PT Inasentra Unisatya
- PT Iluva Gravure Industry
- Dharmapala Usaha Sukses
- PT Multi Aksara Sejati
- Permata Dunia Sukses
- Sugar Labinta
- PT Karya Indah Bersama
- PT Budi Acid Jaya Tbk
- Ekacitta Dian Persada
- Rapigra
- Kapsulindo Nusantara
- DPO Indonesia
- Kabulinco
- PT Kalbe Farma
- PT Putra Cahaya Abadi
- PT Sinar Makmur Printing
- PT Maju Jaya Mas Sejati
- PT Golden Flexible Packaging
- PT Mulia Prima Packindo
- PT Century Mitra Sukses
- PT Sispack Anugerah
- Lain-lain dibawah Rp 100.000.000
Jumlah
Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
- 01 - 30 hari
- 31 - 60 hari
- 61 - 90 hari
- 91 -120 hari
Jumlah
90.874.300 -
79.107.600 -
-
199.805.100 -
1.083.586.131
1.274.152.500
98.412.435
122.512.500
3.500.894.713
3.524.458.216
-
2015
Rp
219.450.000
-
1.037.459.940
1.304.565.596
2.841.049.387
3.266.425.336
-
429.000.000
14.494.120.582
4.044.528.463
Rp
817.659.179
14.494.120.582
-
-
649.081.743 -
833.618.500
255.750.000
Rp
-
565.485.470
517.687.500
424.842.504
5.811.056.000
2014
253.797.500
685.009.050
161.535.000
4.211.500.950
212.498.500
869.295.900
-
910.735.069
879.104.131
316.844.000
1.417.733.350
14.089.902.753
-
141.432.684
246.842.200
196.350.000
14.089.902.753
908.069.266
103.681.600 -
20142015
11.057.562.523
Rp
585.263.325
151.800.000
659.903.508
207.625.000
26
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
12. UANG MUKA PENJUALAN
PT Asia Mineral Samudera
PT Asia Sejahtera Mina
Jumlah
13. BEBAN AKRUAL
Mesin Kopi
Konsultan
Lain-lain
Jumlah
14. IMBALAN KERJA
7.893.388.404
2015
Rp
8.516.140.804
2015
Rp
622.752.400
6.821.891.383
2.197.469.600
Rp
Rp
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan mencatat estimasi imbalan kerja dengan
menggunakan metode "Projected Credit Unit" dan asumsi-asumsi sebagai berikut :
2014
2014
Perusahaan menghitung dan membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undang-undang
tersebut Perseroan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti
hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada undang-undang tersebut terpenuhi. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Jumlah karyawan per
tanggal 30 September 2015 dan 2014 yang dilakukan perhitungan adalah sebanyak 9 dan 10 karyawan.
9.019.360.983
-
55.750.000
23.652.340
-
9.600.000
9.600.000
125.302.340
45.900.000
27
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
14. IMBALAN KERJA
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Usia pensiun
beban imbalan kerja adalah sebagai berikut :
Jasa kini
Beban bunga
Keuntungan aktuarial yang tidak diakui
Jumlah
Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja sebagai berikut :
Saldo awal tahun
Beban tahun berjalan
Saldo akhir tahun
15. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
PT Hijau Sari
PT Mitra Niaga Sakti
Jumlah
Akun ini merupakan utang kepada pihak afiliasi, dimana utang tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan
pembayaran atas pembelian aset tetap. Atas utang tersebut Perusahaan tidak dikenakan bunga dan jatuh tempo
pembayaran.
2015
Rp
-
-
-
Rp
Rp
2014
2014
-
2015
172.084.783
464.182.604
Rp
34.756.250.000
464.182.604 292.097.821
34.756.250.000
-
34.756.250.000
69.512.500.000
Rp
34.756.250.000
2015
8%
Rp
2014
114.404.952
34.383.896
172.084.783
69.512.500.000
5%
8%
5%
55 tahun
2015
23.295.935
55 tahun
2014
464.182.604
28
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
16. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham per 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
PT. Hijau Sari
PT. Surya Pelangi Mandiri
PT. Pesona Bangun Mandiri
PT. Mitra Niaga Sakti
Masyarakat masing-masing dibawah 5%
Jumlah
10,58%
Berdasarkan akta no. 101 tanggal 8 April 2011, dari H. Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah dilakukan jual
beli saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta) lembar saham dengan
harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Mitra Niaga Sakti.
100,00% 52.000.000.000
Berdasarkan akta no. 3 tanggal 8 April 2011, dari Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah dilakukan jual beli
saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 108.800.000 (seratus delapan juta delapan ratus ribu) lembar
saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Surya Pelangi Mandiri.
520.000.000
Berdasarkan akta no. 4 tanggal 6 April 2011, dari Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah dilakukan jual beli
saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 100.000.000 (seratus juta) lembar saham dengan harga sebesar
Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Hijau Sari.
55.000.000
5.500.000.000
10.000.000.000
210.000.000
10,58%55.000.000
10.000.000.000 100.000.000
Saham
100.000.000
19,23%
5.500.000.000
Berdasarkan akta no. 100 tanggal 8 April 2011, dari H. Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah dilakukan jual
beli saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta) lembar saham dengan
harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Pesona Bangun Mandiri
Rp
40,38% 21.000.000.000
Jumlah Persentase
19,23%
Lembar %
Kepemilikan Jumlah
29
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio saham - Penawaran Umum Perdana
Penerbitan waran
Biaya emisi efek ekuitas
Jumlah
18. PENJUALAN BERSIH
Rumput Laut
Candy dan dreamy
Kopi
Jumlah penjualan
Penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi nilai 10% adalah sebagai berikut :
PT Inasentra Unisatya
PT Asia Sejahtera Mina
PT Santos Jaya Abadi
Jumlah
- - 972.870 15.490.652.300
25.322.679.681
-
2.759.951
RpKg Kg
-
24.346.204.295
12.454.405.615
2014
56.226.929.982
10.620.689.655
12.454.405.615
(2.545.594.385)
2014
Rp
4.379.310.345 4.379.310.345
2015
Rp
61.945.009.845
10.620.689.655
(2.545.594.385)
19.842.447.027
25.322.679.681
Rp
Rp
80.145.675.681 3.353.694
Perusahaan telah mencatatkan sejumlah 200.000.000 sahamnya di Bursa Efek Indonesia d/h Bursa Efek Jakarta pada
tahun 2001, disertai penerbitan 50.000.000 lembar Waran Seri I, yang merupakan waran pisah, yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan
dapat dilaksanakan (exercised ) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Pada tanggal 22 Juni
2001, saham dan waran Perusahaan mulai diperdagangkan. Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan
(exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham.
2015
107.110.136.553
24.346.204.295
31.359.144.930
2015
2.759.951
-
Rp
55.705.349.225
2.380.824 39.332.343.700
2014
80.573.134.277
30
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
Pemakaian bahan baku
Tenaga kerja langsung
Biaya overead pabrik
- Penyusutan
- Overhead lainnya
Jumlah biaya produksi
Persediaan awal barang dalam proses
Persediaan akhir barang dalam proses
Persediaan awal barang jadi
Pembelian
Persediaan akhir barang jadi
Jumlah beban pokok penjualan
20. BEBAN USAHA
Beban penjualan:
- Beban Pengiriman
- Beban Bongkar Muat & Penyimpanan
Jumlah beban penjualan
-
42.750.000
42.750.000
911.915.915
26.314.384.438
-
2015
Rp
6.563.466.317
6.812.110.949
50.535.640.790
2015
Rp Rp
(12.066.462.665)
18.107.142.552
5.918.161.676
1.377.164.295 1.377.164.295
-
782.199.158
104.122.766.763
2014
779.404.358
2.794.800
79.063.957.917
15.171.985.426
23.909.519.874
1.133.053.887
-
Rp
2014
3.044.261.800
6.227.316.266
78.159.139.829
(1.894.972.828)
31
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
20. BEBAN USAHA (lanjutan)
Beban umum dan administrasi:
- Gaji dan kesejahteraan karyawan
- Penyusutan
- Transportasi dan perjalanan dinas
- Beban sewa
- Beban Iklan
- Pos dan Telekomunikasi
- Regristrasi Saham
- Biaya Keamanan dan Kebersihan
- Beban Alat Tulis Kantor
- Perbaikan dan Pemeliharaan
- Beban Listrik & Air
- Beban pajak
- Beban Denda Pajak
- Beban Makan Minum
- Beban Pengobatan
- Beban Asuransi
- Beban administrasi dan lainnya
Jumlah beban umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
-
22.784.950
2.426.775.343
2.469.525.343
4.161.135
1.146.100
500.000
8.000
1.000.000
3.546.160
28.861.370
13.976.757
60.250.000
1.175.000
1.208.139.181
957.282.935
3.509.119
1.101.218.056
16.182.500
3.650.000
4.826.255
11.048.500
3.376.575
3.191.679.127
33.839.300
800.000
168.800.192
957.282.935
43.368.808
37.300.725
2015
103.417.450
20.526.304
298.864
17.186.440
- 5.841.500
950.200
2.409.479.969
2014
Rp Rp
32
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
21. BEBAN KEUANGAN - BERSIH
Pendapatan Bunga
Beban Administrasi Bank
Jumlah
22. PERPAJAKAN
a. Rincian pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut :
b. Rincian utang pajak adalah sebagai berikut :
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
PPN Keluaran
Jumlah
c. Pendapatan / (Beban) pajak terdiri dari :
Pajak tangguhan
Jumlah
-
Rp
(2.171.173)
-
469.558.315
817.653
470.408.315
-
2015
Rp
-
-
2015
Rp
2014
469.558.315
2015
Rp
2.635.319
(4.806.492)
5.389.920
(5.625.651)
2014
11.015.571
52.961.117
Rp
Rp
524.187.085
Akun ini merupakan lebih bayar atas Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan per 30 September 2015 dan 31
Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 89.919.058,- dan Rp 588.059,-.
2014
-
33
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
Pajak kini
Laba sebelum pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif
Perbedaan temporer :
- Cadangan imbalan paska kerja
Beda tetap :
- Transportasi
- Profesional fee
- Asuransi karyawan
- Beban sewa
- Makan minum
- Sewa dan iklan
- Keamanan dan kebersihan
- Penghasilan bunga
- Beban pajak
- Denda pajak
- Beban pengobatan
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
Rugi fiskal tahun sebelumnya - Tahun 2011
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan
Rp
423.888.244
-
2014
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti dinyatakan pada laporan laba rugi komprehensif
dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 31
Desember 2014 adalah sebagai berikut:
(12.029.575)
800.000
2015
211.494.830
-
-
(45.840.676.632)
261.229.745
-
172.084.783
1.536.123
968.441.061
8.000
-
1.000.000
(44.872.235.571) (44.611.005.826)
(44.872.235.571)
- -
Rp
28.861.370
-
7.550.000
37.300.725
- -
229.824.252
- 125.004.002
- 2.348.052
34
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
Pajak tangguhan
Perusahaan
- Imbalan paska kerja
- Rugi fiskal
Aset pajak tangguhan - bersih
Perusahaan
- Imbalan paska kerja
- Rugi fiskal
Aset pajak tangguhan - bersih
23. LABA PER SAHAM
Laba bersih (Rp)
Jumlah saham (lembar saham)
Laba per saham (Rp)
Dibebankan
Rp
11.211.541.737
43.021.196 116.045.651
520.000.000
11.211.541.737 -
30 September
(242.110.265) 11.211.541.737
Rp
-
2014 Ke Laba Rugi 2014
1 Januari
2015 Ke Laba Rugi
11.327.587.388 -
Rp
116.045.651
Dibebankan
116.045.651
Rp RpRp
2015
31 Desember1 Januari
73.024.455
520.000.000
0,49
11.327.587.388
2014
11.526.676.457 (199.089.069)
2015
0,44
255.432.348 229.824.252
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September
2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
11.453.652.002
11.327.587.388
35
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
INFORMASI SEGMEN
Penjualan
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Rugi usaha
Pendapatan keuangan
Laba selisih kurs
Lain-lain bersih
Rugi sebelum pajak
Beban pajak penghasilan
Laba bersih periode berjalan
Laporan Posisi Keuangan
Aset lancar
Aset tidak lancar
Jumlah aset
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Jumlah liabilitas
Informasi lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan
138.458.898 (55.530.894)
23.335.860
(193.989.792)
- - -
23.376.935 2.311.070.295 2.334.447.230
82.653.518.992 20.658.971.325 93.466.102.305
12.676.836.388 20.658.971.325 23.489.419.701
69.976.682.604 - 69.976.682.604
22.753.422.174 86.208.383.196 108.961.805.370
13.663.429.477 60.275.806.959 73.939.236.436
89.879.666 139.944.586 229.824.252
9.089.992.697 25.932.576.237 35.022.568.934
- - -
264.190.459 - 264.190.459
89.879.666 139.944.586 229.824.252
23.335.860 -
1.341.629.551 1.072.364.898 2.413.994.449
(3.656.861) 1.485.688 (2.171.173)
(1.535.619.343) (933.906.000) (2.469.525.343)
(54.885.300.431) (23.273.839.397) (78.159.139.829)
56.226.929.982 24.346.204.295 80.573.134.277
Produk Produk
Rp Rp Rp
Permen JumlahAgrobisnis
Tahun 2015
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen usaha yaitu penjualan produk agrobisnis dan permen.
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
24.
36
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Penjualan
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Rugi usaha
Pendapatan keuangan
Laba selisih kurs
Lain-lain bersih
Rugi sebelum pajak
Beban pajak penghasilan
Laba bersih periode berjalan
Laporan Posisi Keuangan
Aset lancar
Aset tidak lancar
Jumlah aset
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Jumlah liabilitas
Informasi lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan
24.
255.432.348
76.265.799.666
Agrobisnis Permen Jumlah
Rp Rp Rp
81.787.456.872 25.322.679.681 107.110.136.553
(80.213.246.890) (23.909.519.873) (104.122.766.763)
1.574.209.982 1.413.159.808 2.987.369.790
(2.309.962.727) (881.716.400) (3.191.679.127)
(735.752.745) 531.443.408 (204.309.337)
10.463.195 572.376 11.035.571
- 68.140.348 68.140.348
(7.197.271) 387.763.037 380.565.766
7.019.713.696
(732.486.821) 987.919.169 255.432.348
- - -
109.001.314.578
(732.486.821) 987.919.169
Produk Produk
7.019.713.696
17.823.457.630 32.735.514.912
11.548.885.229 64.716.914.437
93.735.435.765
16.739.039.465
26.460.942.511
178.054.000 2.934.541.975 3.112.595.975
23.758.753.161
82.540.372.067
148.830.000 148.830.000 -
86.715.722.069
69.976.682.604 69.976.682.604 -
14.912.057.282
Tahun 2014
37
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
25. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat hubungan relasi
a. PT Hijau Sari adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
b. PT Mitra Niaga Sakti adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
c. PT Lombok Mandiri Investama adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
Transaksi-transaksi hubungan berelasi
a.
b.
KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN
- Membangun pasar dan mengembangkan varian produk lainnya.
- Mempertahankan fleksibilitas keuangan dan membangun struktur keuangan yang stabil.
- Menagih semua piutang yang masih outstanding, sehingga kondisi keuangan stabil.
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN
a. Resiko mata uang
27.
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan nilai tukar mata uang asing.
Aktivitas operasional Perusahaan sebagian besar dilakukan dalam mata uang Rupiah dan untuk menyeimbangkan
arus kas, Perusahaan melakukan aktivitas pendanaan dalam mata uang yang sama.
Hal ini mengakibatkan adanya kesangsian terhadap kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan
usahanya dalam jangka waktu yang pantas.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup Perusahaan, manajemen telah menyusun rencana serta mengambil
langkah-langkah untuk melanjutkan kegiatan operasional Perusahaan, langkah-langkah yang akan dikembangkan
adalah:
Perusahaan menerima pinjaman dari PT Hijau Sari sebesar Rp 34.756.250.000 atau 38,54% dari total liabilitas.
Pada tanggal neraca, saldo utang ini disajikan dalam akun "Utang kepada Pihak Berelasi". (lihat catatan 15)
Perusahaan menerima pinjaman dari PT Mitra Niaga Sakti sebesar Rp 34.756.250.000 atau 38,54% dari total
liabilitas. Pada tanggal neraca, saldo utang ini disajikan dalam akun "Utang kepada Pihak Berelasi". (lihat catatan
15).
Perseroan telah mengalami kerugian usaha tahun 2011 sebesar Rp 56.990.596.346 dan perseroan memulai bangkit
dengan optimal sehingga per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 ini laba sebesar Rp 559.781.512 dan laba
Rp 224.799.175 dan akumulasi defisit menjadi sebesar Rp 48.628.745.290.
26.
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi, yang
meliputi antara lain :
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko
mata uang, risiko harga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut :
38
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
b. Resiko suku bunga
c. Resiko harga
d. Resiko kredit
Eksposur maksimum Perusahaan atas risiko kredit adalah sebagai berikut :
Kas dan setara kas
Piutang usaha pihak ketiga
Jumlah 11.686.865.387
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-
masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan
institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
27.
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau
pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai
potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas dan piutang usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum
sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Perusahaan dalam aktivitas operasionalnya tidak melakukan pinjaman kepada pihak ketiga menggunakan suku
bunga mengambang untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan suku bunga pasar.
Rp
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya
dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
14.581.088.392
578.667.862
14.118.737.275
2014
462.351.117
11.108.197.525
2015
Risiko harga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan harga pasar, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau faktor-faktor
yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga
pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar global.
Rp
39
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
e. Resiko likuiditas
f. Resiko Permodalan
g. Kategori dan kelas instrumen keuangan
Aset keuangan lancar
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha
Jumlah aset keuangan
Liabilitas keuangan jangka pendek
- Utang usaha
- Beban akrual
Jumlah liabilitas keuangan
462.351.117 -
Pinjaman yang Liabilitas pada
diberikan dan biaya perolehan
piutang diamortisasi
14.118.737.275 -
14.581.088.392 -
- 14.503.720.582
- 14.494.120.582
- 9.600.000
Rp
30 September 2015
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk
memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen perusahaan untuk operasi normal perusahaan. Selain itu
Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan
tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Perusahaan berencana dapat membayar semua liabilitas dalam periode mendatang. Untuk memenuhi komitmen
kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu,
Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan pinjaman pemasok. Tidak terdapat pinjaman
lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
Rp
27.
Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi
komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review,
Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha
sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara
optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
40
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
g. Kategori dan kelas instrumen keuangan
Aset keuangan lancar
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha
Jumlah aset keuangan
Liabilitas keuangan jangka pendek
- Utang usaha
- Beban akrual
Jumlah liabilitas keuangan
h. Instrumen Keuangan
Aset keuangan
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha pihak ketiga
Liabilitas keuangan
- Utang usaha
- Beban akrual
- Utang kepada pihak berelasi
- 125.302.340
11.108.197.525 -
- 14.215.205.093
11.686.865.387 -
- 14.089.902.753
Rp Rp
578.667.862 -
27.
Pinjaman yang Liabilitas pada
diberikan dan biaya perolehan
piutang diamortisasi
31 Desember 2014
14.494.120.582
9.600.000 9.600.000
69.512.500.000 69.512.500.000
14.494.120.582
462.351.117 462.351.117
14.118.737.275 14.118.737.275
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut:
Tahun 2015
Rp Rp
41
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
h. Instrumen Keuangan
Aset keuangan
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha pihak ketiga
Liabilitas keuangan
- Utang usaha
- Beban akrual
- Utang kepada pihak berelasi
Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain, adalah sebagai berikut:
- Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi.
-
- Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau.
-
* * * * * * *
578.667.862
Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktek
pasar terbaik.
Dalam rangka untuk mengelola risiko diatas secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk
pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan
yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
Nilai Wajar
125.302.340
Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami
antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh
sehubungan dengan risiko suku bunga.
125.302.340
578.667.862
11.108.197.525 11.108.197.525
Nilai Tercatat
69.512.500.000 69.512.500.000
27.
14.089.902.753 14.089.902.753
Tahun 2014
Rp Rp
42