Laporan Keuangan-Laporan Keuangan Tahun 2014-TW1-SKBM-SKBM LK TW I Maret 2014
P.T. PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK...
Transcript of P.T. PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK...
P.T. PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN
PER 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
(UNAUDITED)
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
DAFTAR ISI
Halaman
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6 - 67
P.T. PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIANUNTUK MASA 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
2011 2010Catatan 3 (Tiga) bulan 3 (Tiga) bulan
Rp juta Rp jutaPENDAPATAN UNDERWRITING (UNAUDITED) (UNAUDITED)Pendapatan premi Premi bruto 2b,2d,2r,26,37 420,964 390,290 Premi reasuransi 2b,2u,26 (15,797) (12,846) (Kenaikan) penurunan premi yang belum 2b,14,26 merupakan pendapatan 9,909 (3,615)
Jumlah Pendapatan Underwriting 415,076 373,829
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto 2b,2v,27 162,508 339,314 Klaim reasuransi 2b,2u,27 (4,593) (7,081) Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri 2b,2u,13,27 (2,839) 3,742 Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan 2b,2o,12,27 159,203 47,096 Jumlah Beban Klaim 314,279 383,071
Beban komisi neto 2b,'2w,28 9,242 6,511
Jumlah Beban Underwriting 323,521 389,582
LABA (RUGI) UNDERWRITING 91,555 (15,753)
HASIL INVESTASI 2b,2c,2d,2e,2s,3,29,37 147,934 301,913
BEBAN AKUISISI 2b,2k,10,30 (31,348) (21,074)
BEBAN USAHA 2b,2aa,31,37 (24,187) (24,274)
LABA USAHA 183,954 240,812
PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH 2b,2d,2t,32,37 7,776 6,390
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 191,730 247,202
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2b,2z,18,33 (3,962) (2,873)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 187,768 244,329
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN : Aset keuangan tersedia untuk dijual 5,230 171,747 Perubahan ekuitas anak perusahaan (2,088) - Jumlah pendapatan komprehensif lain 3,142 171,747
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 190,910 416,076
LABA DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk 130,532 252,046 Kepentingan non pengendali 60,378 164,030LABA (RUGI) BERSIH 190,910 416,076
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah) 2b,2ab,23,34 Dasar 47.27 103.03 Dilusian 47.27 103.03
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
3
P.T. PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK MASA 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
(UNAUDITED)
Tambahan modal disetor Selisih Nilai Transaksi
Biaya emisi Restrukturisasi Pendapatan Modal Agio saham Entitas Komprehensif Ditentukan Tidak ditentukan Total Kepentingan TOTAL
Catatan disetor Saham Sepengendali Lainnya penggunaannya penggunaannya non pengendali EKUITASRp juta Rp juta Rp juta Rp'JUTA Rp'JUTA Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Saldo per 1 Januari 2010 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 4,136 27,000 2,121,109 3,195,113 2,007,338 5,202,451Pendapatan komprehensif lainnya 98,244 98,244 98,244Laba bersih periode berjalan 153,802 153,802 153,802Kepentingan non pengendali - - 164,030 164,030Saldo per 31 Maret 2010 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 102,380 27,000 2,274,911 3,447,159 2,171,368 5,618,527Saldo per 1 Januari 2011 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 68,697 29,000 2,694,376 3,834,941 2,708,310 6,543,251Penyesuaian Goodwill Negatif sehubungan dengan penerapan PSAK 1 (Revisi 2009) dan PSAK NO.22 (Revisi 2010) 88,985 88,985 88,985Saldo per 1 Januari 2011 setelah penyesuaian 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 68,697 29,000 2,783,361 3,923,926 2,708,310 6,635,533Pendapatan komprehensif lainnya 1,783 1,783 1,783Laba bersih periode berjalan 128,749 128,749 128,749Kepentingan non pengendali - - - 60,378 60,378Saldo per 31 Maret 2011 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 70,480 29,000 2,912,110 4,054,458 2,768,688 6,823,146
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
BEJTRW111s1
4
Saldo laba
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK MASA 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011
2011 2010Catatan Rp. Juta Rp. Juta
Note (UNAUDITED) (UNAUDITED)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Penerimaan premi asuransi 468,397 402,923 Penerimaan klaim reasuransi 4,225 3,337 Penerimaan lain-lain 18,480 7,203 Pembayaran premi reasuransi (17,835) (8,161) Pembayaran klaim dan manfaat asuransi (161,206) (309,969) Pembayaran komisi asuransi (4,328) (6,569) Pembayaran biaya akuisisi (34,802) (26,255) Beban usaha (35,736) (19,508) Lian-lain (5,914) (5,946)JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 231,281 37,055
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil investasi 42,598 37,484 Pencairan investasi deposito berjangka 2,045,323 3,151,268 Hasil penjualan surat berharga 327,101 1,461,302 Penjualan aset Tetap 0 1 Penerimaan cicilan pinjaman polis 3,832 2,631 Penempatan investasi deposito berjangka (2,099,060) (2,983,536) Penempatan investasi dalam surat berharga (545,777) (1,572,786) Penempatan investasi dalam saham (34,191) (3,570) Pembelian aset tetap (389) (1,213) Pemberian pinjaman polis (1,525) (1,588) Lain-lain 0 0JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (262,088) 89,993ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Biaya emisi saham (463) 0 Lain - lain 55 0JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (408) 0
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS (31,215) 127,048
SALDO AWAL TAHUN KAS 69,215 28,044
SALDO AKHIR KAS 38,000 155,092
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Bagian laba dari perusahaan asosiasi 122,199 191,896Laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) investasi 2,096 72,762Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan dan estimasi klaim retensi sendiri 156,364 50,838
BEJTRW111s1
5
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
6
1. Umum
a. Pendirian Perseroan dan Informasi Umum
PT Panin Insurance Tbk (Perseroan) didirikan pada tanggal 24 Oktober 1973 di Jakarta dengan Akta No. 84 dari Notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja Namora, S.H., dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/408/2 tanggal 12 Desember 1973 serta didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 29 Januari 1974 No. 224, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 22 Januari 1974, Tambahan No. 37. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 79 tanggal 25 Juli 2008 dari Notaris Benny Kristianto, S.H. yang ditegaskan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 22 tanggal 30 Juni 2009 tentang penyesuaian seluruh anggaran dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No. IX.J.1. lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-49984.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009. Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi bidang asuransi kerugian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat membuat dan menutup perjanjian-perjanjian usaha asuransi kerugian, termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah, termasuk pula perjanjian-perjanjian reasuransinya. Perseroan mempunyai perjanjian reasuransi dengan berbagai perusahaan di dalam dan di luar negeri. Dalam rangka melaksanakan kegiatan ini telah diperoleh izin dari Departemen Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri, terakhir dengan surat No. KEP-8015/MD/1986 tanggal 8 Desember 1986. Perseroan berdomisili di Jakarta Barat, berkantor pusat di Jakarta, memiliki dua cabang di Jakarta dan empat cabang di luar Jakarta, yaitu: Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan, serta memiliki 13 (tiga belas) kantor pemasaran di Cirebon, Palembang, Makassar, Bandar Lampung, Pekanbaru, Batam, Yogyakarta, Padang, Jambi, Pematang Siantar, Sukabumi, Puri Kencana-Jakarta dan Solo. Kantor Pusat Perseroan beralamat di Panin Bank Plaza lantai 6, Jalan Palmerah Utara No. 52, Jakarta. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974 dan Perseroan tergabung dalam kelompok usaha Panin Grup. Berdasarkan Akta No. 110 tanggal 30 Juni 2008, Notaris Benny Kristianto, S.H., dan Akta No. 41 tanggal 30 Juni 2010, Notaris Adi Triharso, S.H., susunan komisaris Perseroan per 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagi berikut: Presiden Komisaris : Mu’min Ali Gunawan Wakil Presiden Komisaris : Fadjar Gunawan Komisaris Independen : Akijat Lukito *) Lukman Abdullah
Berdasarkan akta No. 41 tanggal 30 Juni 2010, Notaris Adi Triharso, S.H., susunan direksi Perseroan per 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagi berikut:
Presiden Direktur : Suwirjo Josowidjojo Wakil Presiden Direktur : Syamsul Hidayat Direktur : Karel Fitrianto Pangandjaja *) Telah mengundurkan diri sebagai komisaris independen Perseroan efektif sejak tanggal 29 Nopember 2010. Jumlah karyawan Perseroan sebanyak 209 orang dan 178 orang masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
7
1. Umum-Lanjutan
a. Pendirian Perseroan dan Informasi Umum-Lanjutan
Sesuai dengan Keputusan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 dan Peraturan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta Nomor I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, berikut adalah susunan komite audit Perseroan per 31 Maret 2011 dan 2010 : 2011 2010 Ketua : Lukman Abdullah Akijat Lukito Anggota : Veronika Lindawati Veronika Lindawati Lim Gito Lanywati
b. Anak Perusahaan
Perseroan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan, sebagai berikut:
Jenis 2011 2010 2011 2010Anak Perusahaan usaha (%) (%) (Rp) (Rp)
PT Panin Financial Tbk (PF) Asuransi jiwa 57.151 57.148 8,449,519 8,144,065 (dahulu PT Panin Life Tbk)
PT Panin Life (PL)(dahulu PT Panin Anugrah Lifedimiliki PF) Asuransi jiwa 99.999 99.999 3,073,614 2,882,978
PT Panin Financial Assurance(PFA) (dahulu PT Panin-Banholdco dimiliki PF) Asuransi jiwa 99.999 99.999 27,360 26,900
PT Epanin Dotcom (ED) Modal(dimiliki PF) Ventura 99.999 99.999 11,300 11,088
PT Panin Geninholdco (GH) Perdagangan dan jasa 99.999 99.999 7,314 7,716
Persentase Jumlahkepemilikan aset
Berdasarkan Akta Notaris No. 15 tanggal 8 Desember 2009 dari Notaris Erni Rohaini, S.H., MBA, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Panin Financial Tbk (PF) menyetujui pengalihan aset dan kewajiban PF kepada PT Panin Life (dahulu PT Panin Anugrah Life Insurance atau PL) dan perubahan nama anak Perusahaan, sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha utama anak perusahaan. Perubahan-perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02074.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 14 Januari 2010 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-1526/MK.10/2009 tanggal 21 Oktober 2009
Nilai hak dan kewajiban atas portofolio pertanggungan anak perusahaan (PF) yang dialihkan kepada PL merupakan jumlah uang pertanggungan, yakni sebesar Rp 18.060.350, yang terdiri dari 128.487 polis dengan jumlah peserta sebanyak 242.442 peserta.
Nilai portofolio pertanggungan diperhitungkan dengan mengkompensasikan nilai aset anak Perusahaan (PF) yang dialihkan kepada PL. Penyelesaian pengalihan portofolio pertanggungan tersebut dilakukan dengan cara mengalihkan seluruh kewajiban dari anak Perusahaan yang terkait dengan kegiatan asuransi dan disertai pengalihan kekayaan milik anak Perusahaan. Kewajiban dan kekayaan tersebut bernilai sama yakni sebesar Rp 2.252.915 termasuk didalamnya berupa cadangan teknis dari anak Perusahaan. Nilai pengalihan aset dan nilai pengambilalihan kewajiban didasarkan pada nilai buku yang tercatat pada laporan keuangan PF per tanggal 31 Desember 2009.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
8
1. Umum-Lanjutan
b. Anak Perusahaan-Lanjutan
Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010, anak Perusahaan (PF) merubah namanya dari ”PT Panin Life Tbk” menjadi ”PT Panin Financial Tbk” dan menghentikan kegiatan usahanya sebagai perusahaan asuransi jiwa.
Pada tanggal 25 September 2008, anak perusahaan (PF) meningkatkan kepemilikannya pada PT Epanin Dotcom dari 30% menjadi 80% dan sejak tanggal tersebut laporan keuangan PT Epanin Dotcom dikonsolidasikan dengan laporan keuangan anak perusahaan (PF). Sebelumnya kepemilikan di PT Epanin Dotcom dicatat dengan metode ekuitas. Lebih lanjut pada tanggal 16 April 2009, Perusahaan meningkatkan kepemilikannya pada PT Epanin Dotcom dari 80% menjadi 99,999%.
Pada tahun 1995, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-164/KM.17/1995 tanggal 23 Juni 1995, anak perusahaan (PF) memperoleh pengesahan untuk mengelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
c. Penawaran Umum Efek Perseroan Pada tanggal 13 Agustus 1983, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-109/PM/1983 untuk melakukan penawaran umum atas 765.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 1.150 per saham. Pada tanggal 20 September 1983, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1989, Perseroan melakukan Pengeluaran Tambahan Saham sebanyak 578.000 saham dengan harga penawaran Rp 3.800 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya secara bertahap, terakhir pada tanggal 16 Desember 1993.
Pada tanggal 19 Desember 1996, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2033/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 300.357.900 saham dengan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri I sebanyak 60.071.580 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 9 Januari 1997. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 9 Juli 1997 sampai dengan 10 Januari 2002. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 19 Juni 1998, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1266/PM/1998 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 231.704.666 saham dengan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri II sebanyak 61.787.911 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif (dengan asumsi Waran Seri I seluruhnya dilaksanakan menjadi saham Perseroan). Namun pada saat penawaran umum terbatas III, sejumlah 59.986.211 Waran Seri I belum dilaksanakan menjadi saham Perseroan, sehingga saham yang dikeluarkan adalah sebanyak 205.996.290 saham dan sebanyak 54.932.344 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 13 Juli 1998. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 13 Januari 1999 sampai dengan 12 Juli 2001. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 29 Juni 1999, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1181/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 801.572.854 saham, disertai dengan Waran Seri III sebanyak-banyaknya 100.196.606 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sebanyak 500.095.905 saham dan sebanyak 62.511.972 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 5 Juli 1999. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
9
1. Umum-Lanjutan
c. Penawaran Umum Efek Perseroan-Lanjutan
yaitu mulai tanggal 5 Januari 2000 sampai dengan 8 Juli 2002. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 28 Juni 2006, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-793/BL/2006 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V kepada para Pemegang Saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 3.553.197.483 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham dan sebanyak-banyaknya 789.599.441 Waran Seri IV dengan harga pelaksanaan Rp 250 setiap saham, yang diterbitkan menyertai saham tersebut yang diberikan cuma-cuma sebagai insentif. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sebanyak 1.694.402.849 saham dan sebanyak 376.533.883 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 13 Juli 2006.
Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan 10 Juli 2009. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 16 tanggal 14 September 2001 dari Notaris Veronica Lily Dharma, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui Pembelian Kembali Saham Perseroan yang dimiliki oleh Publik sampai maksimum 10% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, pembelian dapat dilakukan mulai tanggal 14 September 2001 sampai dengan 13 Maret 2003. Rencana pembelian kembali saham Perseroan ini telah diiklankan dalam harian Koran Tempo dan harian Terbit yang keduanya terbit pada tanggal 16 Agustus 2001. Sampai dengan 13 Maret 2003 telah dilaksanakan pembelian kembali saham Perseroan sebanyak 8.209.000 saham (setelah stocksplit) dan dicatat menurut metode par-value.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 63 tanggal 28 Juni 2007 dari Notaris Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui Pembelian Kembali Saham Perseroan II sampai maksimum 10% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dikurangi sisa saham hasil pembelian kembali saham Perseroan I, pembelian dapat dilakukan mulai tanggal 28 Juni 2007 sampai dengan 28 Desember 2008. Rencana pembelian kembali saham Perseroan ini telah diiklankan dalam harian Sinar Harapan dan harian Ekonomi Neraca yang keduanya terbit pada tanggal 31 Mei 2007. Sampai dengan tanggal 27 Desember 2008 telah dilaksanakan pembelian kembali saham Perseroan sebanyak 25.472.500 saham dan dicatat menurut metode par-value.
Berdasarkan Notulen Rapat Direksi Perseroan tanggal 12 Januari 2004, disetujui rencana penjualan saham hasil pembelian kembali saham Perseroan tersebut sebanyak-banyaknya 8.209.000 saham. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2011, telah dilaksanakan penjualan saham tersebut sebanyak 3.492.500 saham.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, seluruh saham Perseroan masing-masing sebanyak 4.068.323.920 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang dianut oleh Perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan Standar Khusus Akuntansi untuk Asuransi Kerugian (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 Revisi 1996), Standar Akuntansi Asuransi Jiwa (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36), Pedoman Akuntansi Asuransi Indonesia (PAKASI), peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang asuransi kerugian dan asuransi jiwa dan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000, perihal Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, serta Prinsip dan Praktek Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
10
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
Perubahan mendasar dari peraturan Bapepam tersebut antara lain mengharuskan Emiten menyajikan laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung, biaya emisi efek harus disajikan sebagai bagian dari ekuitas sedangkan biaya emisi efek hutang langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto efek hutang tersebut. Saldo biaya emisi efek ekuitas atau hutang sebelum berlakunya peraturan ini harus diperlakukan sesuai dengan peraturan ini. Ikhtisar kebijakan akuntansi Perseroan dan anak perusahaan sesuai surat keputusan yang baru tersebut adalah sebagai berikut:
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada Catatan 2f. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, semua deposito yang berumur kurang dari 3 (tiga) bulan tidak dimasukkan sebagai setara kas. Pengertian kas disini adalah saldo uang yang ada pada kas dan saldo giro bank. Informasi tambahan laporan arus kas konsolidasian tahun 2010 dan 2009 disajikan dengan metode langsung. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: • nilai aset dan kewajiban dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, • jumlah pendapatan dan beban dilaporkan selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen Perseroan dan anak perusahaan atas kejadian dan aktifitas saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Beberapa estimasi yang signifikan yang digunakan Perseroan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: • Nilai wajar dari instrumen keuangan
Jika nilai wajar dari aset keuangan yang tercatat dalam neraca konsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
• Aset pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen Perseroan dan anak perusahaan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian yang dapat diakui, sesuai dengan timing dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
11
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian-Lanjutan • Kewajiban manfaat polis masa depan
Kewajiban manfaat polis masa depan adalah nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Manajemen anak perusahaan (PL) menggunakan perhitungan aktuaria sebagai dasar pengakuan kewajiban manfaat polis masa depan.
• Estimasi kewajiban klaim
Estimasi klaim retensi sendiri dibentuk berdasarkan taksiran jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sendiri, sehubungan dengan adanya klaim yang masih dalam proses penyelesaian. Nilai estimasi tersebut mewakili klaim retensi sendiri setelah memperhitungkan klaim reasuransi kepada reasuradur. Hutang klaim diakui pada saat klaim disetujui untuk dibayar. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri antara saldo pada awal dan akhir tahun menambah (mengurangi) beban klaim. Estimasi kewajiban klaim merupakan kewajiban yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban klaim yang terjadi dan yang masih dalam proses penyelesaian atas polis-polis asuransi yang masih berlaku (policies in force) selama periode akuntansi. Justifikasi manajemen anak perusahaan (PL) diperlukan untuk menentukan jumlah estimasi kewajiban klaim yang dapat diakui, sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia.
• Premi yang belum merupakan pendapatan
Perseroan Premi yang belum merupakan pendapatan atas akseptasi langsung dan fakultatif (inward facultative) dihitung secara individual dari tiap pertanggungan dengan cara harian, dikurangi bagian yang di reasuransikan untuk setiap polis. Sejak tanggal 30 September 2003 perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan diperbaharui oleh Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, dimana besarnya cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan sekurang-kurangnya sebesar 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan sekurang-kurangnya sebesar 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan. Premi yang belum merupakan pendapatan untuk akseptasi treaty (inward treaty) dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 80/KMK.04/1995 tanggal 6 Pebruari 1995, yaitu 40% dari pendapatan premi retensi sendiri. Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Anak perusahaan (PF) Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian premi yang telah dilunasi namun belum merupakan pendapatan karena masa pertanggungan masih berjalan pada akhir periode atas penutupan asuransi berjangka dan asuransi manfaat tambahan. Anak perusahaan menghitung premi yang belum merupakan pendapatan secara individual dari tiap pertanggungan yang besarnya ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode pertanggungan atau periode resiko.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
12
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi dan metode perhitungan yang digunakan dalam laporan keuangan interim ini adalah konsisten dengan yang diadopsi pada laporan keuangan interim untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali untuk Standar Akuntansi baru atau direvisi yang berlaku mulai 1 Januari 2011 sebagai berikut :
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
- PSAK 1 (Revisi 2009), tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. - PSAK 2 (Revisi 2009), tentang “Laporan Arus Kas”. - PSAK 3 (Revisi 2009), tentang “Laporan Keuangan Interim”. - PSAK 4 (Revisi 2009), tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. - PSAK 5 (Revisi 2009), tentang “Segmen Operasi”. - PSAK 7 (Revisi 2009), tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Berelasi”. - PSAK 8 (Revisi 2009), tentang “Peristiwa Setelah Tanggal Neraca”. - PSAK 12 (Revisi 2009), tentang “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. - PSAK 15 (Revisi 2009), tentang “Investasi Pada Entitas Asosiasi” - PSAK 19 (Revisi 2009), tentang “Aset Takberwujud”. - PSAK 22 (Revisi 2009), tentang “Kombinasi Bisnis”. - PSAK 23 (Revisi 2009), tentang “Pendapatan”. - PSAK 25 (Revisi 2009), tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. - PSAK 48 (Revisi 2009), tentang “Penurunan Nilai Aset”. - PSAK 57 (Revisi 2009), tentang “Provisi, Liabilitas Kontinjensi & Aset Kontijensi”. - PSAK 58 (Revisi 2009), tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. - ISAK 7 (Revisi 2009), tentang “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”. - ISAK 9 (Revisi 2009), tentang “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa”. - ISAK 10 (Revisi 2009), tentang “Program Loyalitas Pelanggan”. - ISAK 11 (Revisi 2009), tentang “Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik”. - ISAK 12 (Revisi 2009), tentang “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-moneter oleh Venturer”. - ISAK 14 (Revisi 2009), tentang “Aset tak berwujud; Biaya Situs Web”. - ISAK 17 (Revisi 2009), tentang “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
Perubahan penting atas penerapan standah akuntansi keuangan (revisi) atau intepretasinya pada laporan keuangan interim ini, diantaranya yang utama adalah :
- Penyajian pihak minoritas menjadi “Kepentingan nonpengendali”, yang dikelompokan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Transaksi pembelian saham anak perusahaan yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku anak perusahaan dalam transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang disajikan dalam unsur Ekuitas.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
13
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi-Lanjutan pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan sehubungan dengan tambahan kepemilikan pada anak perusahaan, merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi.
Kebijakan akuntansi terkait dengan investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan dalam Catatan 2f.
Pada tahun 2010 terdapat perubahan persentase kepemilikan saham PT Panin Financial Tbk (anak perusahaan) dari 57,1271% menjadi 57,1479% baik kepemilikan langsung maupun tidak langsung. Selisih lebih antara bagian Perseroan atas nilai wajar aset dan kewajiban anak perusahaan dan biaya perolehan dicatat sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun (Catatan 21).
Pada bulan Desember 2008, berdasarkan perjanjian penjualan saham di bawah tangan, Perseroan telah menjual saham 100% dari kepemilikan saham PT Tiga Jaya Sakti Utama (256.340 saham dengan nominal Rp 100.000 per saham) sebesar Rp 25.634 juta kepada Ibu Lidyawati Soesetio, pengusaha swasta, berdomisili di Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 Perseroan telah menerima pembayaran sebesar Rp 25.634 juta (lunas), sedangkan di tahun 2009 sebesar Rp 8.279 juta. Sebagai konsekuensinya laporan keuangan PT Tiga Jaya Sakti Utama per 31 Desember 2008 tidak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan per 31 Desember 2008. Atas transaksi ini, Perseroan telah membukukan keuntungan sebesar Rp 7,4 juta.
Pada bulan Desember 2009, pengalihan saham tersebut telah tuntas dilaksanakan sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Tiga Jaya Sakti Utama No. 34 tanggal 28 Desember 2009, dimana Perseroan tidak lagi tercantum sebagai pemegang saham PT Tiga Jaya Sakti Utama.
d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perseroan dan anak perusahaan.
Transaksi dan saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Selisih penjabaran mata uang asing atas unsur-unsur non-moneter seperti efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian nilai wajar. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek tersedia untuk dijual dicatat pada akun keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dalam ekuitas konsolidasian.
Aset dan kewajiban menggunakan kurs pada tanggal neraca konsolidasian. Sedangkan pendapatan, beban, laba rugi menggunakan kurs rata-rata yang berlaku pada tanggal transaksi.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
14
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, kurs konversi yang digunakan adalah kurs tengah transaksi wesel ekspor Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2011 2010
1 Dollar Amerika Serikat (USD) 8,709.00 8,991.00 1 Dollar Australia (AUD) 9,000.76 9,142.51 1 Poundsterling Inggris (GBP) 14,026.29 13,893.80 1 Euro (EUR) 12,316.71 11,955.79 1 Dollar Singapura (SGD) 6,905.89 6,980.61
e. Transaksi dengan Pihak-Pihak berelasi
Perseroan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak berelasi”. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
f. Investasi
“Deposito berjangka”
Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa yang dinyatakan sebesar nilai nominal.
“Unit penyertaan reksadana”
Investasi dalam unit penyertaan reksa dana dicatat sebesar nilai aset bersih dan selisih antara nilai aset bersih dengan biaya perolehan dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.
“Aset keuangan”
Perseroan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, dan (iii) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen Perseroan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan dan anak perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”.
Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan bersih atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
15
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
f. Investasi-Lanjutan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
• yang dimaksudkan oleh Perseroan dan anak perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
• yang pada saat pengakuan awal ditetapkan Perseroan dan anak perusahaan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
• dalam hal Perseroan dan anak perusahaan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.
“Aset keuangan-Lanjutan” Aset keuangan tersedia untuk dijual-Lanjutan
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas konsolidasian, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Pengakuan
Perseroan dan anak perusahaan menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (reguler). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam neraca sebagai "Aset yang dijaminkan", jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.
Penentuan nilai wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti harga kuotasi pasar atau harga kuotasi broker dari Bloomberg dan Reuters. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
16
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
f. Investasi-Lanjutan
Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal neraca konsolidasian.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Nilai wajar atas pinjaman yang diberikan dan piutang, serta kewajiban kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya.
Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.
“Aset keuangan-Lanjutan” Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan dan anak perusahaan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Klasifikasi aset keuangan Perseroan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari aset keuangan tersebut. Klasifikasi aset keuangan dapat dilihat pada tabel berikut:
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (revisi 2006)
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)
Subgolongan
Efek-efek Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan Obligasi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur melalui laba rugi
Kas dan bank Piutang karyawan
Piutang lain-lain Piutang lain-lain-lainnya
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset lain-lain Efek-efek
Aset keuangan
Aset keuangan tersedia untuk dijual Obligasi
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
17
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
f. Investasi-Lanjutan Reklasifikasi aset keuangan Perseroan dan anak perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Perseroan dan anak perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: • dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di
mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
• terjadi setelah Perseroan dan anak perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perseroan dan anak perusahaan telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
• terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perseroan dan anak perusahaan, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perseroan dan anak perusahaan.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas konsolidasian harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. Sesuai dengan aturan transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Perseroan pada tanggal 01 Januari 2010 merubah kebijakan akuntansi untuk investasi pada obligasi dari efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ke nilai wajar melalui laba rugi yang menimbulkan pengakuan rugi atas penyesuaian ke nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi tahun 2010 sebesar Rp 18.761 juta.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Pada setiap tanggal neraca, Perseroan dan anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kriteria yang digunakan oleh Perseroan dan anak perusahaan untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai di antaranya adalah sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; • terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
18
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
f. Investasi-Lanjutan
kelompok tersebut, kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
• hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen Perseroan dan anak perusahaan untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas konsolidasian dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian.
“Investasi pada perusahaan asosiasi”
Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Perseroan mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, biasanya disertai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat pada laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perseroan atas hasil bersih perusahaan asosiasi serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya.
“Aset keuangan-Lanjutan” “Investasi pada perusahaan asosiasi-Lanjutan” Saham yang diperoleh dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebesar nilai buku penyertaan dari perusahaan yang mengalihkan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (“STRES”), yang disajikan sebagai unsur ekuitas. Saldo “STRES” dapat berubah pada saat, antara lain, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang bertransaksi atau pelepasan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya Stres ke pihak lain yang tidak sepengendali. Dalam hal ini maka saldo Stres diakui sebagai laba rugi yang direalisasi.
“Investasi lainnya”
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Investasi dalam bentuk pinjaman polis dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan bunga diterima di muka.
Pinjaman polis
Investasi dalam bentuk pinjaman polis dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan bunga diterima dimuka.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
19
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
g. Kas dan Bank
Kas dan bank mencakup kas dan saldo simpanan di bank yang sewaktu-waktu dapat dicairkan dan tidak dibatasi penggunaannya, tidak dijaminkan serta tidak termasuk deposito atau investasi jangka pendek lainnya.
h. Piutang Premi Piutang premi merupakan tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan. Piutang premi dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu.
i. Piutang Reasuransi
Piutang reasuransi timbul dari transaksi reasuransi, sehubungan dengan penerimaan premi reasuransi, komisi reasuransi, dan klaim reasuransi. Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi dinyatakan adanya kompensasi.
j. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perseroan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing langganan pada akhir tahun, sedangkan anak perusahaan (PF) tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sehubungan dengan kebijaksanaan anak perusahaan (PF) untuk tidak mengakui piutang premi yang telah melewati masa dispensasi pembayaran premi (lapse).
k. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada dan tidak disusutkan.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Perseroan dan anak perusahaan telah memilih model biaya untuk pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 16 (Revisi 2007) ”Aset Tetap”, pada tahun 2008, anak perusahaan Perseroan (PF) mereklasifikasi saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 593 juta ke akun saldo laba.
Aset tetap milik Perseroan, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) kecuali bangunan yang disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method). Tarif penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut:
Tarif Penyusutan
Bangunan 5%Kendaraan bermotor 12,5% - 50%Peralatan kantor 12,5% - 50%
Pada tahun 2008, anak perusahaan (PF) merubah metode perhitungan penyusutan kendaraan bermotor, mesin kantor, perabot kantor dan inventaris kantor dari metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) menjadi metode garis lurus (straight-line method). Pengaruh
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
20
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan bersih perubahan metode akuntansi penyusutan aset tetap ini dibebankan pada periode berjalan karena nilainya tidak material.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan kepada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi pada akun aset tetap terkait tersebut. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi, dijual atau dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan di dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan.
Perseroan dan anak perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang diperoleh kembali dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada tanggal neraca, Perseroan dan anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset. Penurunan nilai aset diakui sebagai laba dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
l. Beban Akuisisi Ditangguhkan
Sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2000, biaya-biaya yang berhubungan dengan penutupan polis, meliputi komisi, insentif, diskon premi dan pemeriksaan kesehatan calon tertanggung anak perusahaan (PF), ditangguhkan dan dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena kewajiban manfaat polis masa depan ditentukan dengan metode tingkat premi murni (net level premium method). Sejak tahun 2001, biaya akuisisi yang berhubungan dengan kontrak asuransi baru langsung diakui sebagai beban tahun berjalan karena kewajiban manfaat polis masa depan ditentukan dengan metode Zillmer Quota 30 permil, sedangkan saldo biaya akuisisi ditangguhkan tetap dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria.
m. Biaya Emisi Saham
Efektif tahun 2000, biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan sesuai dengan peraturan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dan ketentuan ini diberlakukan retroaktif untuk tahun 1999.
n. Beban dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
o. Hutang Klaim
Hutang klaim diakui pada saat jumlahnya disepakati untuk dibayar.
p. Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan
Kewajiban manfaat polis masa depan adalah nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Kewajiban manfaat polis masa depan dinyatakan pada neraca berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan diakui sebagai beban (pendapatan) pada tahun berjalan.
q. Estimasi Klaim Retensi Sendiri dan Kewajiban Klaim
Estimasi klaim retensi sendiri dibentuk berdasarkan taksiran jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sendiri, sehubungan dengan adanya klaim yang masih dalam proses penyelesaian. Nilai estimasi tersebut mewakili klaim retensi sendiri setelah memperhitungkan klaim reasuransi kepada reasuradur. Hutang klaim diakui pada saat klaim disetujui untuk dibayar. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri antara saldo pada awal dan akhir tahun menambah (mengurangi) beban klaim.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
21
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan Estimasi kewajiban klaim merupakan kewajiban yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban klaim yang terjadi dan yang masih dalam proses penyelesaian atas polis-polis asuransi yang masih berlaku (policies in force) selama periode akuntansi. Kewajiban ini meliputi baik klaim yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan dan dihitung sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia.
r. Kewajiban Keuangan
Perseroan dan anak perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori: (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”
Jika Perseroan dan anak perusahaan pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Perseroan dan anak perusahaan mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
s. Saham
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, sebesar jumlah yang diterima bersih setelah dikurangi pajak.
t. Modal Saham yang Diperoleh Kembali (Treasury Stock)
Modal saham yang diperoleh kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasian. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang diperoleh kembali di masa yang akan datang atas nilai perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
22
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
u. Pengakuan Pendapatan Premi
Perseroan Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh Perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
Dalam tahun 2007, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.010/2007 tanggal 29 Juni 2007, tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Kendaraan Bermotor, perusahaan asuransi kerugian wajib menetapkan tarif premi asuransi kendaraan bermotor dengan menggunakan referensi premi murni dan unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya dari Menteri Keuangan serta besarnya pembebanan biaya akuisisi secara kumulatif tidak boleh melebihi 25% dari premi bruto.
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi konsolidasian menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Anak perusahaan (PF) Premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Premi kontrak jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Anak perusahaan (PF)-Lanjutan
Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian premi yang telah dilunasi namun belum merupakan pendapatan karena masa pertanggungan masih berjalan pada akhir periode atas penutupan asuransi berjangka dan asuransi manfaat tambahan. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan yang besarnya ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode pertanggungan atau periode resiko.
Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian (kontrak) reasuransi. Premi reasuransi diakui selama periode reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
v. Hasil Investasi
Penghasilan investasi dari bunga deposito berjangka, obligasi dan pinjaman polis diakui atas dasar proporsi waktu. Pendapatan deviden diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian deviden diterima. Keuntungan (kerugian) atas pelepasan surat berharga diakui pada saat terjadinya transaksi. Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
w. Pendapatan Lainnya
Pendapatan lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
x. Reasuransi
Perseroan dan anak perusahaan mereasuransikan sebagian resiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh, kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Dalam asuransi kerugian, pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
23
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan
x. Reasuransi -Lanjutan
Hutang reasuransi timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan pembebanan premi reasuransi, komisi reasuransi, dan klaim reasuransi. Hutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan piutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi dinyatakan adanya kompensasi.
y. Beban Klaim dan Manfaat Asuransi
Klaim dan manfaat asuransi meliputi klaim-klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims inccurred but not yet reported/IBNR). Klaim dan manfaat asuransi tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Dalam asuransi kerugian, jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu.
Dalam asuransi jiwa, jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dinyatakan sebesar jumlah taksiran (estimasi) berdasarkan perhitungan teknis asuransi oleh aktuaris. Perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya perubahan. Penyajian beban klaim dan manfaat asuransi dalam laporan laba rugi konsolidasian menunjukan jumlah klaim dan manfaat asuransi, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim, dan kewajiban manfaat polis masa depan. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto dan manfaat.
z. Beban Komisi dan Potongan-Bersih
Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
Potongan premi sehubungan dengan kontrak asuransi kendaraan bermotor diakui sebagai beban sesuai dengan periode polis.
aa. Beban Usaha
Beban pemasaran, beban umum dan administrasi, dan beban lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
ab. Pajak Penghasilan
Perseroan dan anak perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Sejak tahun fiskal 2008 Perusahaan dan anak perusahaan menghitung pajak penghasilannya berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008 yang menggantikan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17/2000, yang antara lain di dalamnya terdapat perubahan
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
24
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan tarif pajak penghasilan dari 30% menjadi 28% mulai tahun fiskal 2009 dan akan berkurang menjadi 25% mulai tahun fiskal 2010.
Perubahan-perubahan tarif tersebut akan mempengaruhi perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan konsolidasian bagi laporan keuangan konsolidasian, karena sesuai dengan PSAK 46 paragraf 30 tarif yang secara substansial telah diberlakukan, harus digunakan. Penangguhan pajak (deferred tax) dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan akumulasi rugi fiskal. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan.
ac. Imbalan Pasca Kerja
Pemerintah melalui Undang-Undang No.13 tahun 2003 mewajibkan semua Perusahaan di Indonesia untuk membayarkan imbalan minimum kepada setiap karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja. Relevansi berlakunya Undang-Undang ini bagi Perseroan adalah timbulnya kewajiban bagi Perseroan apabila pekerja telah memberikan jasanya, dalam waktu bersamaan munculnya hak bagi setiap karyawan yang dibayarkan dimasa depan yang diakui sebagai beban. Suatu Perseroan dapat pula menyelenggarakan program imbalan tersendiri, tanpa mengurangi jumlah hak yang ditetapkan oleh Pemerintah.
PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan Perusahaan (pemberi kerja) untuk mengakui kewajiban kontinjensi imbalan pasca kerja ini pada neraca dan beban yang terkait dalam laporan laba rugi. Perseroan dan anak perusahaan menerapkan PSAK ini efektif 1 Juli 2004.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti dineraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
ad. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar dan dilusian per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 4.038.134.920 saham.
af. Informasi Segmen
Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2002. PSAK ini menetapkan prinsip-prinsip pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen. Standar ini mengharuskan perusahaan publik dan perusahaan yang dalam proses menerbitkan efek ekuitas dan efek hutang di pasar modal untuk mengidentifikasi segmen usaha dan segmen geografis berdasarkan risiko dan imbalan yang berbeda untuk masing-masing segmen.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
25
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -Lanjutan Informasi segmen Perseroan dan anak perusahaan disajikan menurut pengelompokkan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu jasa sejenis yang berbeda.
3. Investasi
Saldo investasi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pihak ketigaDana jaminan (dalam Rupiah)
Deposito wajib 113,460 97,504 Efek hutang -
Deposito berjangka IDR 1,106,120 1,075,966 USD 187,194 190,629 AUD - -
Subjumlah-Dipindahkan 1,406,774 1,364,099
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
26
3. Investasi -Lanjutan
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Subjumlah-Pindahan 1,406,774 1,364,099 Unit penyertaan reksadana (dalam Rupiah) 1,313,506 1,155,735 Efek ekuitas dengan nilai wajar melalui laba rugi 24,217 22,231 Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - - Pinjaman polis 5,786 8,633 Efek hutang
nilai wajar melalui laba rugiIDR
Biaya perolehan 86,660 52,780 Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai
pasar obligasi (254) 138 Akumulasi amortisasi - 167
Nilai wajar obligasi IDR 86,406 53,085
USDBiaya perolehan 260,408 277,433 Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai
pasar obligasi (314) 561 Akumulasi amortisasi (29) (329)
Nilai wajar obligasi USD 260,065 277,665
AUDBiaya perolehan 14,380 5,477 Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai
pasar obligasi - 5 Akumulasi amortisasi - 1
Nilai wajar obligasi AUD 14,380 5,483
Jumlah efek hutang-nilai wajar melalui laba rugi-bersih 360,851 336,233
tersedia untuk dijual-bersihBiaya perolehan 94,913 88,227 Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai
pasar obligasi (2,675) (2,120) Akumulasi amortisasi (1,193) (905)
Jumlah efek hutang-tersedia untuk dijual-bruto 91,045 85,202 Dikurangi rugi penurunan nilai - (114)
Jumlah efek hutang-tersedia untuk dijual-bersih 91,045 85,088
Investasi lainnya 8,866 8,865
Jumlah investasi pada pihak ketiga-Dipindahkan 3,211,045 2,980,884
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
27
3. Investasi -Lanjutan 31 Maret 2011 31 Desember 2010
Jumlah investasi pada pihak ketiga-Pindahan 3,211,045 2,980,884
Pihak berelasiDeposito berjangka
IDR 59,637 64,422 USD 4,476 4,761
Unit penyertaan reksadana (dalam Rupiah) - Efek ekuitas
Saham dengan nilai wajar melalui laba rugi 43,129 8,172 Saham yang tersedia untuk dijual-bersih 385,380 379,259
Efek hutangnilai wajar melalui laba rugi
IDRBiaya perolehan 420,926 396,570 Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai 5,799 1,733
pasar obligasiAkumulasi amortisasi - -
Nilai wajar obligasi IDR 426,725 398,303
Penyertaan dalam bentuk saham 5,441,403 5,324,271
Subjumlah 6,360,750 6,179,188
Jumlah 9,571,795 9,160,072
Rincian dana jaminan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Deposito Wajib-IDRPT Bank Mutiara Tbk (d/h PT Bank Century Tbk) 65,165 16,985 PT Bank Victoria International Tbk 17,274 80,519 PT Bank Agroniaga Tbk 31,021 -
Sub jumlah 113,460 97,504
Efek hutangSurat Utang Negara FR49 -
Jumlah 113,460 97,504
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Perseroan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 1999 pasal 7 ayat 1 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 Bab VII Pasal 36 ayat 1, tanggal 30 September 2003, jumlah dana jaminan tersebut untuk asuransi kerugian adalah sebesar 20% dari modal disetor yang dipersyaratkan ditambah 1% dari kenaikan pendapatan premi neto (net earned premium), sedangkan untuk asuransi jiwa adalah sekurang-kurangnya 20% dari modal disetor yang dipersyaratkan ditambah 5% dari cadangan premi (kewajiban manfaat polis masa depan) termasuk cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 tentang perubahan kedua atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, Pasal 36 ayat 1, dana jaminan tersebut diubah menjadi untuk asuransi kerugian harus sekurang-kurangnya sebesar jumlah yang lebih besar antara 20% (dua puluh persen) dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% (satu persen) dari premi neto dengan 0,25% (nol koma dua lima persen) dari premi reasuransi. Sedangkan untuk asuransi jiwa harus sekurang-kurangnya sebesar jumlah yang lebih besar antara 20% (dua puluh persen) dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 2% dari cadangan premi untuk produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi serta 5% dari cadangan premi untuk produk lain, termasuk cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan. Peraturan ini akan berlaku terhitung sejak 1 Januari 2009.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
28
3. Investasi -Lanjutan
Dana jaminan tersebut dapat berupa deposito atau surat hutang atau surat berharga lain yang ditebitkan oleh negara yang memiliki sisa jangka waktu sampai jatuh tempo sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun pada saat penempatan sebagai dana jaminan. Seluruh dana jaminan harus ditatausahakan kepada bank kustodian, yaitu bank umum yang telah mendapat persetujuan dari Bapepam-LK dan bukan pihak afiliasi perusahaan perasuransian. Pada tahun 2010, Perseroan menatausahakan dana jaminannya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Surat Perjanjian Kustodian No. CS/225/2002 tanggal 18 Juni 2002, yang diperbaharui dengan Addendum Perjanjian Kustodian No. CS/225-A/2008 tanggal 4 Desember 2008 dan No. CS/225-B/2008 tanggal 22 Desember 2008. Rincian deposito berjangka per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pihak ketigaIDR
PT Bank Mutiara Tbk (d/h PT Bank Century Tbk) 733,612 419,012 PT Bank Victoria International Tbk 10,000 487,843 PT Bank Syariah Bukopin 27,922 29,633 PT Bank Agroniaga Tbk 328,135 134,808 PT Bank Syariah Mandiri 2,509 2,470 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,000 2,000 PT Bank Central Asia Tbk 200 200 PT Bank Capital Indonesia Tbk -
Subjumlah 1,104,378 1,075,966
AUDPT Bank DBS Indonesia - -
USDPT Bank UOB Buana 19,229 - PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 169,294 190,474 PT Bank Syariah Mandiri 413 155
Subjumlah 188,936 190,629
Jumlah 1,293,314 1,266,595
Pihak BerelasiPT Bank Pan Indonesia Tbk
IDR 59,637 64,422 USD 4,476 4,760
Jumlah 64,113 69,182
Jumlah Deposito Berjangka 1,357,427 1,335,777
Jangka waktu deposito di atas rata-rata berkisar antara 1 bulan sampai 1 tahun. Penempatan deposito berjangka pada bank yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang tidak sama sebagaimana bila ditempatkan pada bank pihak ketiga.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
29
3. Investasi -Lanjutan
Penempatan pada investasi reksadana pada tahun 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pihak ketigaSchroder Investment Management Indonesia 718,160 734,657 Brent Asset Management 105,394 - Fortis Investment 169,770 188,311 First State Indoequity Sectoral Fund 13,080 13,261 Bank CIMB Niaga 2,514 2,616 BNIS Penyertaan Terbatas Anugrah 304,588 216,890
Sub jumlah 1,313,506 1,155,735
Pihak berelasiRDT BHN RKSPNIN Terproteksi VII - - RDT BHN RKSPNIN Terproteksi V - - Panin Tetap Menghasilkan - -
Sub jumlah - -
Jumlah 1,313,506 1,155,735
Rincian pinjaman polis per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
IDR 3,997 6,825 USD 1,789 1,808
Jumlah 5,786 8,633
Suku bunga tahunan deposito, obligasi dan efek hutang lainnya serta pinjaman polis per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Deposito berjangkaIDR 7,00% - 10,50% 5,25% - 12%USD 0,75% - 2,50% 1,00% - 6,02%AUD - -
Obligasi dan efek hutang lainnyaIDR 7,63% 9% - 12,5%USD 5,87% - 8,00% 7,38% - 7,75%AUD - 5,91% - 6,75%
Pinjaman polisIDR 16,00% 16,00%USD 9,00% 9,00%
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
30
3. Investasi -Lanjutan Berdasarkan tanggal jatuh tempo dan penilaian peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), kecuali obligasi Pemerintah Republik Indonesia dari Standard and Poor, obligasi dan efek hutang lainnya yang dimiliki Perseroan dan anak perusahaan (PF) adalah sebagai berikut:
Nama Tanggal Obligasi Jatuh Waktu Jumlah Peringkat Jumlah Peringkat
IDRSukuk Negara Ritel SR 002 10-Feb-2013 1,008 1,018 Subordinasi I Bank Victoria Th. 2007 21-Jun-2017 6,000 BBB(idn) 6,135 BBB(idn)Subordinasi Bank Mayapada II Th. 2007 29-May-2017 30,000 BBB+(idn) 30,000 BBB+(idn)Bank Panin II Tahun 2007 Seri B 19-Jun-2012 816 AA(idn) 800 AA(idn)Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 09-Apr-2018 300,544 idA+ 356,119 AA-(idn)WOM Finance V Seri D Tahun 2011 04-Mar-2015 10,130 AA(Fitch) - Subordinasi II Bank Victoria Th. 2007 21-Mar-2012 4,990 BBB+(idn) 4,950 BBB+(idn)Subordinasi I Bank Permata Th. 2006 14-Dec-2016 1,949 idA 2,000 idAPakuwonjati I Tahun 1996 - 236 236 Panin Sekuritas III Tahun 2007 15-Jun-2012 10,130 A(idn) 10,190 A(idn)Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 09-Nov-2017 114,650 id AA- 31,194 id AA-Bank Panin III Tahun 2009 06-Oct-2014 585 idA+ - -Subordinasi Bank CIMB Niaga II
Tahun 2010 23-Dec-2020 25,338 AA-idn 10,000 idAA+Subordinasi Bank CIMB Niaga III
Tahun 2010 23-Dec-2020 1,000 AA-idn - -Verena Multi Fin I Tahun 2011 Seri C 7,000 idA+ - -
USDObligasi Republik Indonesia - 64,549 29,099 -Bank Lippo Tbk 22-Nov-2016 8,981 - -Indosat Palapa Company B.V 29-Jul-2020 57,349 AA+ 59,341 AA+ANZ Banking Group 10-Nov-2014 916 -Surat Utang Negara FR49 15-Sep-2013 - -Paiton Energy Funding B.V 15-Feb-2014 27,405 BB-Majapahit Holding B.V 07-Aug-2019 9,841 AA+ 10,497 AA+PT Adaro Indonesia 22-Oct-2019 9,623 BB+ 9,778 BB+Pemerintah Amerika Serikat 15-Aug-2022 4,061 AAA 4,151 AAABank CIMB Niaga 22-Nov-2016 9,272 -Lain-lain*) 204,443 211,957 -
AUDGE Capital Funding 23-Sep-2013 2,714 AA+e 2,756 -ANZ Banking Group 10-Nov-2014 902 idA1CWTH BK Australia 23-Sep-2013 1,783 Aae 1,811 -
Jumlah 878,621 819,625
31 Maret 2011 31 Desember 2010
*) Saldo per tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 termasuk Medium Term Note (MTN) yang
merupakan efek hutang dari Lion Capital Management Ltd, Singapura untuk jangka waktu 5 (lima) tahun serta efek hutang dari Black Rock Financial Management Inc, Singapura, UBS Greater China, dan Commerzebank AG, Singapura, untuk jangka waktu 10 tahun, dengan rincian sebagai berikut:
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
31
3. Investasi -Lanjutan
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Medium term notes yang dimaksudkan untuk diperdagangkanUBS Greater China (USD 22,631,760 dan USD 22,727,640 197,100 204,344 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010)
Commerzebank AG, Singapura ( USD 843,144 dan USD 846,716masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010) 7,343 7,613
Jumlah 204,443 211,957
Pada tahun 2010, manajemen perseroan memutuskan untuk menghapusbukukan medium term note yang dikelola oleh Lion Capital Management Ltd, Singpura sebesar USD 807.223,73 karena dianggap gagal bayar. Pada tahun 2009, manajemen anak perusahaan memutuskan untuk menghapusbukukan medium term note Lion Capital Management Ltd, Singapura terdiri dari high yield note dan principal protected note, masing-masing sebesar USD 1,606,510 dan USD 815,190, dikarenakan medium term note tersebut dianggap gagal bayar. Saldo penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PT Bank Pan Indonesia Tbk 5,329,184 5,215,632 PT Asuransi Multi Artha Guna 112,219 108,639
Jumlah 5,441,403 5,324,271
Perubahan nilai penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PT Bank Pan Indonesia TbkSaldo awal tahun 5,215,633 4,783,848 Penjualan investasi - (130,256) Bagian laba bersih Perseroan asosiasi (Catatan 29) 115,639 562,041 Selisih perubahan ekuitas perusahaan (2,088) -
Saldo akhir tahun 5,329,184 5,215,633
PT Asuransi Multi Artha Guna Saldo awal tahun 108,638 85,828 Tambahan investasi - 2,156 Bagian laba bersih Perseroan asosiasi (Catatan 29) 3,581 20,654
Saldo akhir tahun 112,219 108,638
Jumlah 5,441,403 5,324,271
Pada tanggal 10 Juni 2009, 11 Juni 2009, dan 10 Juli 2009, anak perusahaan (PF) telah melaksanakan konversi Waran Seri IV PT Bank Pan Indonesia Tbk menjadi saham sebanyak 1.946.740.741 waran.
Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Republik Indonesia No. SE-6047/LK/2003 tanggal 11 Nopember 2003, seluruh Perusahaan Asuransi Umum dan Reasuransi wajib menjadi pemegang saham pada PT Asuransi MAIPARK Indonesia, minimal 0,5% dari total dana investasi masing-masing perusahaan per 31 Desember 2002. Penyertaan langsung pada PT Asuransi MAIPARK Indonesia ini merupakan admitted asset dalam perhitungan RBC sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003. Saldo penyertaan langsung pada PT Asuransi MAIPARK Indonesia pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 8.358 juta dan Rp 8.358 juta, yang disajikan dalam akun investasi lainnya-pihak ketiga.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
32
3. Investasi -Lanjutan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003, Perseroan diwajibkan melakukan investasi pada jenis-jenis investasi yang diperkenankan sekurang-kurangnya sebesar cadangan teknis (terdiri dari premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi kewajiban klaim dan kewajiban manfaat polis masa depan) dan hutang klaim. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 investasi yang diperkenankan Perseroan masing-masing sebesar Rp 1.448.315 juta dan Rp 1.593.974 juta.
4. Kas dan Bank
Saldo kas dan bank per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Kas 112 87
BankPihak ketiga
IDR 13,920 45,052 USD 896 10,512 AUD - 31
Pihak berelasiPT Bank Pan Indonesia Tbk
IDR 18,304 4,722 USD 4,768 8,810
38,000 69,214
5. Piutang Premi
Saldo piutang premi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PerseroanPihak ketiga 3,147 11,574 Pihak berelasi 3,593 28,351
Subjumlah 6,740 39,925 Penyisihan piutang ragu-ragu (300) (300)
Subjumlah-bersih 6,440 39,625
Anak perusahaan (PL)Pihak ketiga
Asuransi perorangan 3,822 4,586 Asuransi kumpulan - 380
Pihak berelasiPT Bank Pan Indonesia Tbk
Asuransi kumpulan 403 255
Subjumlah 4,225 5,221
Jumlah-bersih 10,665 44,846
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
33
5. Piutang Premi-Lanjutan Rincian saldo piutang premi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan jenis pertanggungan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Kebakaran 4,599 21,356 Pengangkutan 341 2,732 Kendaraan bermotor 798 4,714 Varia 1,002 11,123
Jumlah sebelum penyisihan piutang ragu-ragu 6,740 39,925 Penyisihan piutang ragu-ragu (300) (300)
Jumlah-bersih 6,440 39,625
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 piutang premi Perseroan yang berumur lebih dari 60 hari masing-masing berjumlah Rp 759 juta dan Rp 3.146 juta setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 300 juta, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu Perseroan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Saldo awal (300) (300) Pembentukan dalam tahun berjalan - -
Saldo akhir (300) (300) Manajemen Perseroan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi, sedangkan manajemen anak perusahaan (PL) tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
6. Piutang Reasuransi
Saldo piutang reasuransi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Dalam negeriReasuransi International Indonesia 2,712 2,249 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 257 295 Chartis Insurance Indonesia 157 PT Tugu Pratama Indonesia 654 715 Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) 215 273
Luar negeriAsia Capital Reinsurance 60 Citicorp Life Insurance Ltd 574 1,028 Best Reinsurance 197 Sirius International Insurance Corporation 130 115 The TOA Reinsurance Co Ltd-Singapore 326 315 Munich Reinsurance 2,837 2,275 Cooper Gay (Asia) Pte Ltd 115 119 Swiss Re 100 - Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) 170 103
Jumlah 8,090 7,901
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 piutang premi Perseroan yang berumur lebih dari 60 hari masing-masing adalah sebesar Rp 1.033 juta dan Rp 4.179 juta. Perseroan dan anak perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang reasuransi karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
34
7. Piutang Hasil Investasi
Saldo piutang hasil investasi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pihak ketigaBunga deposito berjangka 8,968 8,784 Bunga efek hutang 2,105 3,465
Subjumlah 11,073 12,249
Pihak berelasiHasil reksadana - Bunga deposito berjangka 155 210 Bunga efek hutang 8,150 8,702
Subjumlah 8,305 8,912
Jumlah 19,378 21,161
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang hasil investasi pada tahun 2011 dan 2010 dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian.
8. Piutang Lain-Lain
Saldo piutang lain-lain per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pihak ketigaManagement fee 4,366 6,023 Ibu Lidyawati Soesetio - - Lain-lain 267 114
Pihak berelasiPinjaman karyawan 1,930 1,729 Lain-lain 131 368
Jumlah 6,694 8,234 Saldo piutang Ibu Lidyawati Soesetio merupakan saldo sisa pembayaran atas transaksi penjualan PT Tiga Jaya Sakti Utama (anak perusahaan) kepada Ibu Lidyawati Soesetio sebesar Rp 17.355 juta, yang akan dilunaskan secara bertahap dalam waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian dan denda 1% per bulan (Catatan 38).
Saldo piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan Perseroan kepada direksi dan karyawan Perseroan dengan cicilan tanpa bunga dan jangka waktu. Saldo pinjaman direksi dan karyawan Perseroan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 1.930 juta dan Rp 1.729 juta. Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
35
9. Aset Tetap
Rincian aset tetap yang dimiliki Perseroan dan anak perusahaan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan 31 Maret 2011
Biaya perolehan Tanah 6,511 6,511 Bangunan 15,430 15,430 Kendaraan bermotor 7,564 200 7,764 Peralatan kantor 22,913 188 23,101
Sub jumlah-Dipindahkan 52,418 388 - 52,806
Akumulasi penyusutanBangunan 4,513 168 4,681 Kendaraan bermotor 3,638 254 3,892 Peralatan kantor 15,170 990 16,160
Sub jumlah 23,321 1,412 - 24,733
Nilai buku 29,097 28,073
01 January 2010 Penambahan Pengurangan 31 December 2010
Biaya perolehan Tanah 3,284 2,681 - 5,965 Bangunan 9,185 6,791 - 15,976 Kendaraan bermotor 6,359 2,196 1,001 7,554 Peralatan kantor 22,120 1,778 975 22,923
Sub jumlah 40,948 13,446 1,976 52,418
Akumulasi penyusutanBangunan 4,120 392 - 4,512 Kendaraan bermotor 3,365 3,412 1,393 5,384 Peralatan kantor 12,083 1,684 342 13,425
Sub jumlah 19,568 5,488 1,735 23,321
Nilai buku 21,380 29,097 Beban penyusutan adalah Rp 1.412 juta dan Rp 5.488 juta masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 aset tetap Perseroan dan anak perusahaan kecuali tanah telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 14.423 juta dan Rp 14.423 juta. Manajemen Perseroan dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Anak perusahaan (PF) memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 15 tahun sampai dengan 25 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2000 sampai dengan 2024. Manajemen anak perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
Dalam tahun 2010, anak perusahaan (PF) menyewakan propertinya (tanah dan bangunan) kepada PL. Nilai sewa yang diberikan anak perusahaan (PF) kepada PL, didasarkan atas laporan penilaian sewa aset tetap No. IUP/PV/05404/2009 tanggal 11 Mei 2009 dari jasa penilai independen, PT Inti Utama Penilai. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perseroan dan anak perusahaan berpendapa bahwa tidak ada peristiwa atau perubahan keadaan yang
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
36
9. Aset Tetap-Lanjutan mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat seluruhnya terealisasi pada tahun 2011 dan 2010. Perhitungan laba penjualan aset tetap 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Biaya perolehan - 1,976 Akumulasi penyusutan - (1,736)
Nilai buku - 240 Harga jual - 613
Laba penjualan aset tetap (Catatan 32) - 373 10. Aset Lain-Lain
Saldo aset lain-lain per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari: 31 Maret 2011 31 Desember 2010
Beban dibayar dimuka 4,643 1,834 Beban akuisisi ditangguhkan 654 872 Lain-lain 7,970 6,524
Jumlah 13,267 9,230
Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan yang dibebankan pada tahun 2011 dan 2010, masing-masing sebesar Rp 218 juta disajikan dalam akun “Beban Akuisisi dan Beban Pemasaran” pada laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 30).
11. Hutang Klaim
Saldo hutang klaim Perseroan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 merupakan hutang kepada pihak tertanggung yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung dan perusahaan asuransi (ceding company). Saldo hutang klaim anak perusahaan (PF) per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 merupakan hutang kepada pemegang polis (participants) sehubungan dengan klaim manfaat, klaim meninggal, klaim tahapan dan klaim habis kontrak yang telah disetujui pembayarannya.
Rincian hutang klaim menurut jenis asuransi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PerseroanKendaraan bermotor 1,697 1,298 Kebakaran 289 620 Varia 120 39
Sub jumlah 2,106 1,957
Anak PerusahaanUnit-linked 1,405 817 Dwiguna kombinasi 5,793 5,128 Seumur hidup 1,242 1,194 Dwiguna 46 46 Anuitas 2 2
Sub jumlah 8,488 7,187
Jumlah 10,594 9,144
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
37
12. Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan Kewajiban manfaat polis masa depan merupakan jumlah dana yang harus disediakan oleh penanggung untuk membayar manfaat dari klaim yang jatuh tempo di masa yang akan datang kepada pihak sebagaimana dinyatakan dalam polis. Rincian kewajiban manfaat polis masa depan menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Perorangan Unit-linked 1,214,769 1,268,644 Universal life 914,428 693,295 Dwiguna kombinasi 171,158 181,151 Seumur hidup 184,438 183,847 Dwiguna 9,545 9,632 Tabarru - - Kematian 1,517 1,576 Anuitas 45 155
Sub jumlah 2,495,900 2,338,300
Kumpulan Kematian 97,824 96,956 Universal life 13,771 13,390 Dwiguna kombinasi 144 150
Sub jumlah 111,739 110,496
Jumlah 2,607,639 2,448,796
Perubahan kewajiban manfaat polis masa depan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Saldo awal tahun 2,072,927 1,904,649 Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan 534,712 544,147
Saldo akhir tahun 2,607,639 2,448,796 Perhitungan kewajiban manfaat polis masa depan ditetapkan berdasarkan pada laporan aktuaris independen No. 055/PL/NA/02/2011 tanggal 23 Pebruari 2011 dari aktuaris PT Bestama Aktuaria dan laporan aktuaris anak perusahaan (PF), masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: Metode perhitungan : Metode terminal reserve Tabel mortalita : C.S.O 1941, C.S.O 1958 dan C.S.O 1980 Tingkat bunga : Polis Rupiah = 6% - 9% Polis US Dollar = 4% - 5% Umur : Menurut umur sebenarnya Masa pertanggungan : Menurut masa pertanggungan yang sebenarnya Sistem perhitungan cadangan : Polis yang diproduksi sebelum tahun 1996 menggunakan Zillmer Quota 40 permil Polis yang diproduksi mulai tahun 1996-2000 menggunakan Net Level Premium (Cadangan INA) Polis yang diproduksi mulai tahun 2001 menggunakan Zillmer Quota 30 permil
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
38
13. Estimasi Klaim Retensi Sendiri dan Kewajiban Klaim
Estimasi kewajiban klaim merupakan kewajiban yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban klaim yang terjadi dan yang masih dalam proses penyelesaian atas polis-polis asuransi yang masih berlaku (policies in force) selama periode akuntansi. Kewajiban ini meliputi baik klaim yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan dan dihitung sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Rincian estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PerseroanKendaraan bermotor 20,581 18,647 Kebakaran*) 11,857 16,295 Pengangkutan 2,571 2,847 Varia 3,920 3,978
Anak Perusahaan (PL)Kematian 6,387 6,027
Jumlah 45,316 47,794
*) Dalam estimasi klaim retensi sendiri ini termasuk estimasi atas klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Yet Reported/IBNR) masing-masing sebesar Rp 1.910 juta dan Rp 4.326 juta pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.
Jumlah estimasi kewajiban klaim yang masih dalam proses penyelesaian oleh anak perusahaan (PF) per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, masing-masing sebesar Rp 2.489 juta dan Rp 5.092 juta.
14. Premi yang belum merupakan pendapatan
Rincian premi yang belum merupakan pendapatan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PerseroanKebakaran 26,698 31,325 Kendaraan bermotor 27,978 26,649 Varia 9,402 12,460 Pengangkutan 4,065 4,632
Subjumlah 68,142 75,066
Anak Perusahaan (PL)Perorangan
Kematian 2,263 2,167 Kesehatan 1,818 1,781 Unit-linked 470 3,614 Kecelakaan diri 255 255 Universal life 46 42
KumpulanKematian 125 97 Kesehatan 1 Kecelakaan diri 9 14
Subjumlah 4,986 7,971
Jumlah 73,128 83,037 Perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan ditetapkan berdasarkan pada laporan aktuaris independen No. 055/PL/NA/02/2011 tanggal 23 Februari 2011 dari aktuaris PT Bestama Aktuaria dan laporan aktuaris Perusahaan, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
39
15. Pendapatan Premi Ditangguhkan
Saldo pendapatan premi ditangguhkan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 merupakan premi diterima dimuka dari pihak berelasi (PT Bank Pan Indonesia Tbk) untuk polis dengan periode pertanggungan lebih dari 1 tahun, setelah dikurangi komisi (Catatan 37).
16. Hutang Reasuransi
Saldo hutang reasuransi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 merupakan hutang kepada reasuradur sehubungan dengan perjanjian reasuransi sebagai hasil perhitungan dari premi, komisi dan klaim dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Dalam negeriPT Reasuransi International Indonesia 7,001 7,144 PT Maskapai Reasuransi Indonesia 3,592 3,419 PT AON Indonesia - 1,555 PT Tugu Pratama Indonesia 586 703 PT Asuransi AIU Indonesia - - Lain-lain (dibawah Rp 500 juta) 2,354 3,871
Sub jumlah 13,533 16,692
Luar negeriMunichre 7,114 5,676 Citicorp Life Indonesia Ltd. 1,141 2,319 The TOA Reinsurance Co Ltd Singapore 706 - Lain-lain (dibawah Rp 500 juta) 2,331 1,593
Sub jumlah 11,292 9,588
Jumlah 24,825 26,280 Pada tahun 2009 dan 2008, Perseroan memutuskan untuk menghapus bukukan saldo hutang reasuransi yang telah lama oustanding (sebelum tahun 1999), masing-masing sebesar Rp 578 juta dan Rp 1.749 juta, dengan catatan akan disesuaikan dikemudian hari apabila ada tuntutan dari pihak reasuradur. Khusus penghapusan hutang reasuransi sebesar Rp 479 juta diakui sebagai pendapatan fiskal tahun 2006 dalam rangka fasilitas pembetulan SPT perpajakan (sunset policy).
17. Hutang Komisi
Rincian saldo hutang komisi per 31Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PerseroanPihak ketiga 2,152 2,477 Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk 47 4,643 PT Clipan Finance Tbk 72 76
Anak perusahaan 11,574 15,245
Jumlah 13,845 22,441
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
40
17. Hutang Komisi -Lanjutan Rincian hutang komisi menurut jenis asuransi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PerseroanKebakaran 1,527 2,613 Pengangkutan 321 342 Kendaraan bermotor 281 3,368 Varia 142 873
Jumlah 2,271 7,196
18. Hutang Pajak
Perseroan dan anak perusahan (PF) terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Go-Public dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) masing-masing 01.312.289.0-054.000 dan 01.313.681.7-054.000. Anak perusahaan PT Panin Geninholdco, PT Panin Financial Assurance dan PT Panin Life terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) masing-masing 01.849.269.4-031, 01.849.270.2-031 dan 01.560.592.6-032. Rincian saldo hutang pajak per 31 Maret 2011 dan 31Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pajak kini (Catatan 33) 3,387 Pajak penghasilan
Pasal 21 717 2,310 Pasal 23 30 65 Pasal 4 ayat 2 57 95 Pasal 26 34 52 PPH Badan pasal 29 Tahun 2010 2,386 - PPH Badan per 31 Maret 2011 1,109 -
PPN 91 65 Jumlah 4,424 5,974
19. Beban Yang Masih Harus Dibayar
Rincian saldo beban yang masih harus dibayar per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Gratifikasi 2,641 2,641 Umum dan administratif 1,124 568 Pemasaran 3,649 5,568 Investasi 3,554 3,863 Lain-lain 181 562
Jumlah 11,149 13,202
Setiap akhir tahun buku, manajemen Perseroan menghitung besarnya akun gratifikasi yang akan dibayarkan kepada direksi dan karyawan atas kinerja (performance) Perseroan dalam tahun berjalan.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
41
20. Hutang Lain-Lain
Rincian saldo hutang lain-lain per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Uang muka premi asuransi 2,037 2,012 Titipan premi 13,275 2,055 Cadangan premi reasuransi - Lain-lain 15,030 12,751
Jumlah 30,342 16,818 21. Modal Saham
Susunan pemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Jumlah Persentase JumlahSaham Saham Kepemilikan(%) Modal
PT Panincorp 1,208,583,000 29.71 302,146 PT Famlee Invesco 743,490,500 18.28 185,873 Crystal Chain Holdings Ltd 393,852,688 9.68 98,463 Dana Pensiun Karyawan Panin Bank 328,370,588 8.07 82,093 Omnicourt Group Limited 249,462,970 6.13 62,366 Masyarakat lainnya
(masing-masing di bawah 5%) 1,144,564,174 28.13 286,140
Sub Jumlah 4,068,323,920 100 1,017,081
Saham Treasuri (30,189,000) (0.74) (7,547)
Jumlah 4,038,134,920 99.26 1,009,534
Pemegang Jumlah Persentase JumlahSaham Saham Kepemilikan(%) Modal
PT Panincorp 1,208,583,000 29.71 302,146 PT Famlee Invesco 743,490,500 18.28 185,873 Crystal Chain Holdings Ltd 393,852,688 9.68 98,463 Dana Pensiun Karyawan Panin Bank 328,370,588 8.07 82,093 Omnicourt Group Limited 249,462,970 6.13 62,366 Masyarakat lainnya
(masing-masing di bawah 5%) 1,144,564,174 28.13 286,140
Sub Jumlah 4,068,323,920 100.00 1,017,081
Saham Treasuri (30,189,000) (0.74) (7,547)
Jumlah 4,038,134,920 99.26 1,009,534
31 Desember 2010
31 Maret 2011
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
42
21. Modal Saham-Lanjutan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 27 September 2006 yang dibuat dihadapan Benny Kristanto, S.H., Notaris di Jakarta telah dilakukan perubahan pada ayat 2 dan ayat 3 pasal 4 Anggaran Dasar Perusahan sehubungan dengan pengeluaran saham-saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas V, sehingga terhitung sejak tanggal 31 Agustus 2006 jumlah saham-saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sebanyak 4.068.255.171 (empat milyar enam puluh delapan juta dua ratus lima puluh lima ribu seratus tujuh puluh satu) saham atau sebesar Rp 1.017.064 juta (satu triliun tujuh belas milyar enam puluh empat juta rupiah).
Jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 berjumlah 4.038.134.920 saham.
Perubahan jumlah saham beredar adalah sebagai berikut:
Modal Modaldasar ditempatkan dan
(saham) disetor (saham)
Saldo awal tahun 9,492,000,000 4,038,134,920 Pelaksanaan Waran Seri IV - -
Saldo akhir tahun 9,492,000,000 4,038,134,920 Kurs saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 520 dan Rp 570 per saham.
Pada tanggal 30 September 2006, Waran Seri IV sejumlah 376.533.883 telah diterbitkan sehubungan Penawaran Umum Terbatas V dengan periode pelaksanaan adalah tanggal 15 Januari 2007-10 Juli 2009.
Berdasarkan surat pemberitahuan No. 11/PNIN-W4/I/XI/2007 tanggal 13 Nopember 2007, telah dilaksanakan penerbitan saham dari hasil konversi Waran Seri IV sejumlah 337.500 saham oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek.
Berdasarkan surat pemberitahuan No. 12/PNIN-W4/VII/2009 tanggal 1 Juli 2009, No. 13/PNIN-W4/VII/2009 tanggal 7 Juli 2009, No. 14/PNIN-W4/VII/2009 tanggal 9 Juli 2009 dan No. 15/PNIN-W4/VII/2009 tanggal 13 Juli 2009, telah dilaksanakan penerbitan saham dari hasil konversi Waran Seri IV sejumlah 68.749 saham oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek. Masa berlaku pelaksanaan Waran Seri IV sampai dengan tanggal 10 Juli 2009, sehingga per 31 Desember 2009 tidak terdapat efek dilusi terhadap laba per saham dasar (Catatan 34).
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
43
22. Tambahan Modal Disetor-Bersih
Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham, dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Agio persaham saham 2011 2010
Agio saham
Penjualan sahamTahun 1983 765,000 150 115 115 Tahun 1989 578,000 2,800 1,618 1,618
Deviden saham padatahun 1990 207,790 1,000 208 208
Swap share padatahun 1991 27,750,000 3,000 83,250 83,250
Pembagian sahambonus pada tahun 1992 60,071,580 1,000 (60,072) (60,072)
Saham treasuri 30,189,000 115 3,472 3,472
Sub jumlah 28,591 28,591
Biaya emisi saham
Biaya Penawaran Umum Terbatas (PUT)Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih-Dahulu (HMETD) kepada pemegang sahamSaldo awal tahun 1,500 1,500 PUT V tahun 2006 528 528
Sub jumlah 2,028 2,028
Jumlah 26,563 26,563
Jumlah
23. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Pada tahun 1997, Perseroan melakukan tambahan pembelian saham anak perusahaan (PL) dari 29,42% menjadi 50,88% yang dimiliki oleh PT Panincorp, PT Panin Investment Enterprises Ltd, Dana Pensiun Karyawan Panin Bank, PT Usasli dan PT Panforex (pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau susunan pengurusnya sama dengan Perusahaan) seharga Rp 36.475 juta, sehingga pembelian tersebut merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dan diperlakukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan dan kepemilikan. Transaksi ini menimbulkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 6.771 juta, yang disajikan sebagai unsur ekuitas.
Pada tahun 1999, Perseroan melakukan transaksi penjualan saham PT Bank Pan Indonesia Tbk kepada anak perusahaan (PL) dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam satu kelompok usaha yang sama, dimana transaksi tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan dalam akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang disajikan sebagai unsur ekuitas pada Perseroan dan anak perusahaan (PL) yang saling resiprokal dan tereliminasi pada laporan konsolidasian. Berikut adalah rincian dari transaksi tersebut:
Jumlah
Harga perolehan 1,214,310 Nilai buku investasi pada PT Bank Pan Indonesia Tbk
yang sebelumnya dicatat oleh Perseroan 510,691
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 703,619
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
44
24. Pendapatan komprehensif lainnya (OCI) Pendapatan komprehensif lainnya terdiri dari aset keuangan tersedia untuk dijual dan perubahan ekuitas anak
perusahaan masing masing Rp.70.480 juta per 31 Maret 2011 dan Rp. 68.697 juta per 31 Desember 2010.
25. Kepentingan Non Pengendali Kepentingan non pengendali adalah jumlah kepemilikan minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan yaitu
masing-masing sebesar 48,8521% dari Rp 5.758.500 juta (Rp 2.768.688 juta) per 31 Maret 2011 dan 48,85% dari Rp 5.617.342 juta (Rp 2.708.664 juta) per 31 Desember 2010.
26. Pendapatan Underwriting
Rincian pendapatan underwriting untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Penurunan(kenaikan)
premiyang belum Jumlah
Premi Premi merupakan pendapatanbruto reasuransi pendapatan underwriting
Perseroan Kebakaran 12,441 (3,430) 4,628 13,639 Pengangkutan 1,268 (119) 567 1,716 Kendaraan Bermotor 16,251 (168) (1,328) 14,755 Varia 1,932 (984) 3,058 4,006
Anak Perusahaan 389,072 (11,096) 2,984 380,960
Jumlah 420,964 (15,797) 9,909 415,076
31 Maret 2011
Penurunan(kenaikan)
premiyang belum Jumlah
Premi Premi merupakan pendapatanbruto reasuransi pendapatan underwriting
Perseroan Kebakaran 17,574 (3,010) (1,834) 12,730 Pengangkutan 2,750 (130) - 2,620 Kendaraan Bermotor 13,394 (264) (1,420) 11,710 Varia 6,083 (245) (339) 5,499
Anak Perusahaan 350,489 (9,197) (22) 341,270
Jumlah 390,290 (12,846) (3,615) 373,829
31 Maret 2010
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
45
26. Pendapatan Underwriting-Lanjutan
Pendapatan premi bruto anak perusahaan (PL) berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
PeroranganUnit-linked 77,002 66,118 Universal life 281,637 254,007 Dwiguna kombinasi 4,720 5,145 Kematian 7,142 4,627 Seumur hidup 1,113 1,041 Dwiguna 1,923 2,474 Lain-lain 192 38
Subjumlah 373,729 333,450
KumpulanKematian 14,998 16,785 Dwiguna kombinasi 342 147 Kesehatan - 10 Lain-lain 3 97
Subjumlah 15,343 17,039
Jumlah 389,072 350,489 Jumlah premi bruto yang diterima dari pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 287.109 juta dan Rp 294.380 juta (Catatan 37).
27. Beban Klaim
Rincian beban Klaim untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 terdiri dari:
Kenaikan Kenaikan Klaim (penurunan) kewajiban bruto estimasi klaim manfaat Jumlahdan Klaim retensi sendiri dan polis beban
manfaat reasuransi kewajiban klaim masa depan klaim
Perseroan Kebakaran 1,727 (461) (2,527) (1,261) Pengangkutan 156 - (276) (120) Kendaraan Bermotor 3,971 1 23 3,995 Varia 651 (543) (59) 49
Anak Perusahaan 156,003 (3,590) 159,203 311,616
Jumlah 162,508 (4,593) (2,839) 159,203 314,279
Kenaikan Kenaikan Klaim (penurunan) kewajiban bruto estimasi klaim manfaat Jumlahdan Klaim retensi sendiri dan polis beban
manfaat reasuransi kewajiban klaim masa depan klaim
Perseroan Kebakaran 4,934 (4,718) 3,409 - 3,625 Pengangkutan 197 (79) 1,417 - 1,535 Kendaraan Bermotor 4,700 (15) (1,125) - 3,560 Varia 1,818 (1,381) 41 - 478
Anak Perusahaan 327,665 (888) - 47,096 373,873
JumlahJumlah 339,314 (7,081) 3,742 47,096 383,071
31 Maret 2011
31 Maret 2010
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
46
27. Beban Klaim-Lanjutan Beban klaim dan manfaat anak perusahaan (PF) berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Klaim nilai tunai 133,144 306,454 Klaim habis kontrak 6,463 7,867 Klaim tahapan 4,480 4,205 Klaim meninggal 8,941 6,927 Klaim rawat inap 2,861 2,084 Lain-lain 114 128
Jumlah 156,003 327,665
28. Beban Komisi Neto Rincian beban komisi neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 terdiri dari:
Komisi Beban Komisi reasuransi (pendapatan)dibayar diterima komisi neto
PerseroanKebakaran 4,238 (568) 3,670 Pengangkutan 321 - 321 Kendaraan Bermotor 3,983 - 3,983 Varia 1,277 (10) 1,267
Jumlah 9,819 (577) 9,242
Komisi Beban Komisi reasuransi (pendapatan)dibayar diterima komisi neto
PerseroanKebakaran 3,227 (418) 2,809 Pengangkutan (138) - (138) Kendaraan Bermotor 3,216 (2) 3,214 Varia 642 (16) 626
Jumlah 6,947 (436) 6,511
31 Maret 2011
31 Maret 2010
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
47
29. Hasil Investasi
Rincian hasil investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
(Rugi) laba yang belum direalisasi akibatkenaikan aset bersih reksadana (3,910) 70,974
Bagian laba bersih Perseroan asosiasi (Catatan 3) 122,199 191,901 Bunga deposito berjangka 25,139 18,578 Bunga obligasi 14,226 11,455 Hasil reksadana 5,866 Laba yang belum direalisasi akibat penurunan harga pasar obligasi 5,726 927 Pendapatan bunga efek yang dibeli dengan
janji untuk dijual kembali - Amortisasi goodwill negatif (Catatan 21) 54 - Keuntungan harga pasar saham yang
diperdagangkan di bursa 226 861 Laba penjualan saham di bursa 2,641 13,197 Deviden atas saham - Bunga pinjaman polis 632 70 Rugi selisih kurs mata uang asing-bersih (18,683) (11,064) Lain-lain (316) (852)
Jumlah 147,934 301,913
Hasil investasi yang diterima dari pihak berelasi tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 123.685 juta dan Rp 199.233 juta (Catatan 37).
30. Beban Akuisisi
Beban akuisisi merupakan beban yang berhubungan dengan penutupan polis atau kontrak asuransi baru anak perusahaan (PF), yang meliputi komisi, insentif, diskon premi dan pemeriksaan calon tertanggung.
Rincian beban akuisisi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Komisi 17,677 13,462 Diskon Premi 6,977 5,887 Insentif 6,479 1,335 Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan (Catatan 10) 215 218 Lain-lain - 172
Jumlah 31,348 21,074
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
48
31. Beban Usaha
Rincian beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Pegawai 13,235 12,408 Iklan dan reklame 87 62 Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tidak berwujud 1,551 1,270 Sewa 1,911 2,037 Telekomunikasi, listrik dan air 904 508 Administrasi kantor 82 1,327 Pemeliharaan dan perbaikan 116 295 Pendidikan dan latihan 151 269 Percetakan dan alat-alat tulis 61 92 Perjalanan dinas dan transportasi 270 70 Hadiah 1,826 1,423 Beban kantor lainnya 3,993 4,513
Jumlah 24,187 24,274
Jumlah beban sewa dan asuransi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.805 juta dan Rp 4.855 juta (Catatan 37).
32. Penghasilan Lain-Lain Bersih
Rincian penghasilan lain-lain bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Laba (rugi) kurs mata uang asing (88) (819) Administrasi polis 342 294 Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) - 1 Jasa Giro 137 36 Lain-lain 7,385 6,878
Jumlah 7,776 6,390
Jumlah penghasilan lain-lain dari pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 137juta dan Rp 36 juta (Catatan 37).
33. Pajak Penghasilan
Rincian pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Pajak kini 3,127 2,992 Pajak tangguhan 835 (119)
Jumlah 3,962 2,873
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
49
33. Pajak Penghasilan-Lanjutan Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi 187,768 244,329 Laba sebelum pajak anak perusahaan (55,057) (87,892)
Laba sebelum pajak Perseroan 132,711 156,437
Perbedaan temporer Premi yang belum merupakan pendapatan (3,340) 479 Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (3,340)
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskalBagian laba bersih perusahaan asosiasi (85,334) (124,795) Hasil reksadana - (5,866) Bunga deposito (8,406) (5,854) Bunga obligasi (12,392) (8,034) Laba penjualan obligasi (2,016) - Laba penjualan saham di bursa (226) (230) Kenaikan harga pasar obligasi yang diperdagangkan di bursa (5,547) -
Kenaikan harga pasar saham yang diperdagangkan di bursa (2,891) (1,084) Jasa giro (51) (36) Selisih penilaian nilai wajar instrumen keuangan-A/R
Jumlah (116,863) (145,899)
Laba kena pajak 12,508 11,017
Beban pajak kini Perseroan:25% x Rp 12.508 juta pada tahun 2011 3,127 - 25% x Rp 11.017 juta pada tahun 2010 - 2,754
Jumlah beban pajak kini 3,127 2,754 Dikurangi pembayaran pajak di muka
Pajak penghasilan pasal 25 2,018 1,488 Pajak penghasilan pasal 23 - -
2,018 1,488 Hutang PPH Badan per 31 Maret 2011 1,109 1,266 Hutang PPH Badan Pasal 29 Tahun 2010 2,386 1,179 Hutang pajak penghasilan pasal 21 & 23 146 166 Jumlah hutang pajak 3,641 2,611
Taksiran laba (rugi) fiskal dan hutang pajak kini Perseroan dan anak perusahaan tahun 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan SPT tahun 2010 akan disesuaikan dengan perhitungan laba fiskal sebagaimana yang disajikan di atas. Anak perusahaan (PF) mengalami rugi menurut pajak sehingga beban pajak kini adalah nihil.
Perseroan melampirkan daftar nominatif dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2010 dan 2009 sesuai Peraturan Perpajakan untuk diperlakukan sebagai beban yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
50
33. Pajak Penghasilan-Lanjutan
Pajak Tangguhan
Rekonsiliasi antara (manfaat) beban beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi 187,768 244,329 Laba sebelum pajak Anak Perusahaan (55,057) (87,892)
Laba sebelum pajak Perseroan 132,711 156,437
Beban pajak penghasilan berdasarkantarif pajak yang berlaku25% x Rp 132.711 juta pada tahun 2011 (33,178) - 25% x Rp 156.437 juta pada tahun 2010 - (39,109)
Jumlah beban pajak (33,178) (39,109)
Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidakdapat diperhitungkan menurut fiskalBagian laba bersih perusahaan asosiasi 21,334 31,199 Hasil reksadana - 1,466 Bunga deposito 2,102 1,464 Bunga obligasi 3,098 2,008 Kenaikan harga pasar obligasi yang diperdagangkan di bursa 1,387 - Rugi penilaian obligasi - Laba penjualan obligasi 504 - Laba penjualan saham di bursa 56 57 Laba yang belum direalisasi akibat kenaikan
harga pasar saham yang diperdagangkan di bursa 723 271 Jasa giro 13 9 Selisih penilaian nilai wajar instrumen keuangan-A/R -
Sub jumlah 29,217 36,474
Beban pajak penghasilan Perseroan (3,962) (2,635) Beban pajak penghasilan Anak Perusahaan - (238)
Beban pajak penghasilan konsolidasi (3,962) (2,873)
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
51
33. Pajak Penghasilan-Lanjutan Aset Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perseroan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Dibebankan Dibebankan(dikreditkan) (dikreditkan)
1 pada 31 pada 31Januari laporan Desember laporan Maret 2010 laba rugi 2010 laba rugi 2011
Induk Perseroan
Premi yang belummerupakan pendapatan 5,124 685 4,439 836 3,603
Klaim yang terjadi namunbelum dilaporkan 285 (193) 478 478
Beban imbalanpasca kerja 248 (102) 350 350
Penyisihan piutangragu-ragu 75 - 75 75
Beban penghapusanpiutang karyawan (2) - (2) (2)
Lain-lain (104) - (104) (104)
Sub jumlah 5,626 390 5,236 836 4,400
Anak Perusahaan
Rugi fiskal 16,866 (16,866) - - - Beban akuisisi
ditangguhkan (524) 742 218 - 218 Klaim yang terjadi namun
belum dilaporkan - 604 604 - 604 Beban imbalan
pasca kerja 325 1,925 2,250 - 2,250
Sub jumlah 16,667 (13,595) 3,072 - 3,072
Jumlah 22,293 (13,205) 8,308 836 7,472
34. Laba Per Saham (LPS)
Laba bersih yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 190.910 juta dan Rp 416.076 juta. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan untuk penghitungan LPS dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
2011 2010
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untukperhitungan laba per saham dasar 4,038,134,920 4,038,134,920
Pengaruh efek berpotensi saham biasa yang dilutif waran -
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa Untuk perhitungan laba per saham dilusian 4,038,134,920 4,038,134,920
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
52
35. Dividen Tunai dan Cadangan Umum
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perseroan No. 41 tanggal 30 Juni 2010 dari Notaris Adi Triharso, S.H., para Pemegang Saham Perseroan menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2009 dan menetapkan cadangan umum untuk tahun 2010 sebesar Rp 2.000 juta. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perseroan No. 22 tanggal 30 Juni 2009 dari Notaris Erni Rohaini, S.H., MBA, para Pemegang Saham Perseroan menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2008 dan menetapkan cadangan umum untuk tahun 2009 sebesar Rp 3.000 juta.
36. Dana Pensiun Perseroan dan anak perusahaan (PL) menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk sebagian besar karyawan tetapnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Yayasan Dana Pensiun Asuransi Panin (YDPAP) yang Akta Pendiriannya, Akta Notaris No.1 tanggal 1 Mei 1982 dari Koesbiono Sarmanhadi, S.H., telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan surat No. S-321/MK.11/1982 tanggal 26 Agustus 1982. Pendiri YDPAP adalah anak perusahaan (PL) dimana Perseroan adalah merupakan mitra pendiri. Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham tanggal 26 Juni 1993 telah menyetujui dan memutuskan perubahan nama Yayasan Dana Pensiun Asuransi Panin menjadi Dana Pensiun Asuransi Panin (DPAP) yang disahkan oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-229/KM.17/1994 tanggal 5 Agustus 1994 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara (TBN) No. 79 tanggal 4 Oktober 1994. DPAP mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda dan anak-anak mereka yang dibawah usia 21 tahun dan belum menikah. Pendanaan DPAP terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan yaitu masing-masing sebesar 20,00% dan 3,3% dari gaji pokok. Anak perusahaan (PF) juga menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetapnya yang mulai bekerja sejak tanggal 1 Januari 1997. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life (DPLKPL) yang pengesahannya diperoleh dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-164/KM.17/1995 tanggal 23 September 1995. Pendanaan pensiun ini terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan yaitu masing-masing sebesar 14,06% and 3,3% dari gaji pokok. Sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha utama anak perusahaan (PF) dari perusahaan yang bergerak di bidang Asuransi Jiwa menjadi perusahaan Jasa Konsultan Bisnis, Manajemen dan Administrasi serta akan dialihkannya karyawan anak perusahaan ke PT Panin Life (PL) efektif per tanggal 1 Januari 2010, Direksi Perusahaan selaku Pendiri DPAP dan DPLKPL telah mengajukan permohonan pembubaran Dana Pensiun Asuransi Panin dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life. Permohonan ini sudah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-483/KM.10/2009 dan No. KEP-484/KM.10/2009 tanggal 29 Desember 2009. Hingga saat ini, DPAP dan DPLKPL masih dalam proses likuidasi. Status badan hukum Dana Pensiun Asuransi Panin dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life berakhir terhitung sejak tanggal pengumuman hasil penyelesaian likuidasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
53
37. Transaksi Hubungan Istimewa
Perseroan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama menyangkut penjualan polis, transaksi asuransi, jual beli surat-surat berharga, dan sebagainya. Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Premi bruto 287,109 294,380
Persentase terhadap jumlah premi bruto 68.20% 75.40%
Klaim bruto dan manfaat 3,255 25,449
Persentase terhadap jumlah klaim bruto dan manfaat 2.00% 7.50%
Hasil Investasi 123,685 199,233
Persentase terhadap jumlah hasil investasi 83.61% 66.00%
Beban Usaha 1,805 4,855
Persentase terhadap jumlah beban usaha 7.46% 20.00%
Penghasilan lain-lain 137 1,022
Persentase terhadap jumlah penghasilan lain-lain 1.76% 16.00%
31 Maret 2011 31 Desember 2010Aset
Kas dan bank 23,072 13,532 Deposito 64,114 69,182 Piutang premi 3,996 28,606 Surat berharga-bersih 6,296,636 6,110,005 Piutang hasil investasi 8,305 8,912 Piutang lain-lain 2,061 2,097
Sub jumlah 6,398,184 6,232,334
Persentase terhadap jumlah aset 65.94% 66.59%
KewajibanHutang komisi 566 4,719 Pendapatan premi ditangguhkan 48,200 39,565
Sub jumlah 48,766 44,284
Persentase terhadap jumlah kewajiban 1.69% 1.63%
Semua transaksi dengan pihak berelasi, dilakukan dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perseroan dan anak perusahaan yaitu: PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna, Panin Bank International Incorporation-Nauru, Dana Pensiun Asuransi Panin, PT Panin Capital, PT Clipan Finance Tbk, PT Panin Overseas Finance dan PT Panin Agung Inti Insurance Agency.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
54
37. Transaksi Hubungan Istimewa-Lanjutan
Jenis Transaksi-Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a. Perseroan dan anak perusahaan menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Pan Indonesia Tbk
(Catatan 3). b. Perseroan dan anak perusahaan (PL) menempatkan investasi dalam efek hutang (obligasi) dengan nilai
wajar melalui laba rugi yang dikeluarkan oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Catatan 3).
c. Perseroan dan anak perusahaan menempatkan investasi dalam unit penyertaan reksadana yang dikelola oleh PT Panin Sekuritas Tbk (Catatan 3).
d. Perseroan dan anak perusahaan memiliki efek ekuitas yang dimaksudkan untuk diperdagangkan, efek ekuitas yang tersedia untuk dijual dan penyertaan dalam bentuk saham pada PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Panin Life Tbk dan PT Clipan Finance Tbk (Catatan 3).
e. Perseroan dan anak perusahaan mempunyai rekening giro pada PT Bank Pan Indonesia Tbk (Catatan 4).
f. Perseroan dan anak perusahaan (PF) memberikan pinjaman kepada pegawainya dengan tingkat bunga berkisar antara 0% sampai dengan 6% per tahun yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji tiap bulan. Pinjaman karyawan tersebut disajikan dalam akun “Piutang Lain-lain” pada neraca konsolidasian (Catatan 8).
g. Perseroan dan anak perusahaan (PL) menyewa gedung kantor milik PT Bank Pan Indonesia Tbk (Catatan 31).
h. Perseroan memiliki hutang komisi dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Clipan Finance Tbk dan PT Panin Overseas Finance (Catatan 17).
i. Perseroan mengasuransikan sebagian aset tetap pada Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Catatan 9). j. Perseroan menerima pertanggungan atas kendaraan dan properti milik PT Bank Pan Indonesia Tbk dan
PT Panin Life Tbk (Catatan 26). k. Perseroan dan anak perusahaan (PL) menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (PPMP) dan
iuran pasti (PPIP) bagi karyawannya. PPMP dikelola oleh Dana Pensiun Asuransi Panin sedangkan PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life (Catatan 36).
38. Ikatan dan Perjanjian
a. Perusahaan mempunyai surat kolektif waran atas nama sebanyak 1.917.111.229 Waran Seri IV untuk
melaksanakan Pembelian Saham Biasa Atas Nama PT Panin Life Tbk (anak perusahaan) yang bernilai nominal Rp 125 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham, yang dapat dilakukan selama berlaku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan 10 Juli 2009.
b. Pada bulan Desember 2008, Perseroan melakukan perjanjian jual beli yang dibuat dibawah tangan atas saham milik Perseroan pada PT Tiga Jaya Sakti Utama (anak perusahaan) dengan ibu Lidyawati Soesetio (pembeli) seharga nominal yakni 256.340 saham @ Rp 100.000 per saham atau Rp 25.634 juta (termasuk pajak yang berlaku). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perseroan telah menerima pembayaran sebesar Rp 25.634 dan Rp 8.279 juta. Berdasarkan perjanjian tersebut, kepemilikan hak atas saham pada PT Tiga Jaya Sakti Utama telah beralih kepada pihak pembeli sejak dilaksanakannya pembayaran pertama tersebut. Pada bulan Desember 2009, pengalihan saham tersebut telah tuntas dilaksanakan sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Tiga Jaya Sakti Utama No. 34 tanggal 28 Desember 2009, dimana Perusahaan tidak lagi tercantum sebagai pemegang saham PT Tiga Jaya Sakti Utama.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
55
39. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Perseroan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing (semuanya disajikan dalam ekuivalen USD) sebagai berikut:
US Dollar Ekuivalen Rp US Dollar Ekuivalen Rp
AsetInvestasi 64,320,985 560,171 63,039,897 566,792 Kas dan Bank 1,320,268 11,498 1,694,382 15,234 Piutang premi 334,516 2,913 1,535,986 13,810 Aset lain-lain 509,584 4,438 707,118 6,358 Piutang reasuransi 103,626 902 165,158 1,485
Sub jumlah 66,588,979 579,923 67,142,541 603,679
Kewajiban Hutang klaim 402,160 3,502 356,679 3,207 Kewajiban manfaat polis
masa depan 61,397,605 534,712 60,521,292 544,147 Hutang reasuransi 309,719 2,697 520,651 4,681 Premi yang belum
merupakan pendapatan 541,354 4,715 704,776 6,337 Estimasi kewajiban klaim 91,873 800 93,311 839 Hutang komisi 53,366 465 54,233 488
Sub jumlah 62,796,077 546,891 62,250,941 559,699
Kewajiban bersih 3,792,902 33,032 4,891,601 43,980
2011 2010
40. Kontrak Reasuransi Dalam rangka manajemen resiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai besar dan mempunyai resiko khusus, Perseroan dan anak perusahaan (PF) mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi dalam dan luar negeri. Program reasuransi Perseroan untuk tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
a. Program reasuransi proporsional treaty
Jenis Retensi Dalam Luarpertanggungan Sendiri (OR) Negeri Negeri Jumlah
Kebakaran 40,000 16,320 103,680 160,000
Jenis Retensi Dalam Luarpertanggungan Sendiri (OR) Negeri Negeri Jumlah
Kebakaran 32,000 17,408 110,592 160,000
2010
Program Treaty untuk setiap kerugian dan resiko
2011
Program Treaty untuk setiap kerugian dan resiko
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
56
40. Kontrak Reasuransi -Lanjutan
b. Program Reasuransi Non Proporsional-Excess of Loss
Jenis Retensi Dalam Luarpertanggungan Sendiri (OR) Negeri Negeri Jumlah
Kebakaran (catastrophe-excess of loss) 8,000 11,160 50,840 70,000
Kebakaran (working-excess of loss) 8,000 4,160 27,840 40,000
Kendaraan bermotor 300 481 3,219 4,000 Pengangkutan 8,000 4,160 27,840 40,000 Varia 100 7,980 31,920 40,000
Jenis Retensi Dalam Luarpertanggungan Sendiri (OR) Negeri Negeri Jumlah
Kebakaran (catastrophe-excess of loss) 6,400 5,668 37,932 50,000
Kebakaran (working-excess of loss) 6,400 3,328 22,272 32,000
Kendaraan bermotor 300 481 3,219 4,000 Pengangkutan 6,400 3,328 22,272 32,000 Varia 100 5,980 23,920 30,000
2010
Program Excess of Loss untuk setiap kerugian dan resiko
2011
Program Excess of Loss untuk setiap kerugian dan resiko
c. Program Reasuransi Asuransi Jiwa Sehubungan dengan manajemen risiko atas polis-polis asuransi yang jumlah pertanggungannya melebihi retensi sendiri (own retention), anak perusahaan (PF) mengadakan kontrak reasuransi jiwa dengan perusahaan reasuransi lokal maupun internasional. Untuk perusahaan reasuransi lokal yaitu PT (Persero) Reasuransi Internasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia dan PT Tugu Reasuransi. Untuk perusahaan reasuransi internasional yaitu Münchener Rückversicherungs-Gesellschaft, Swiss Reinsurance Company dan Citicorp Life Insurance Ltd.
41. Informasi Segmen
Informasi Segmen geografis adalah sebagai berikut: a. Sifat Usaha
Bidang usaha Perusahaan
Asuransi kerugian PT Panin Insurance TbkJasa konsultan bisnis, manajemen dan
administrasi PT Panin Financial TbkAsuransi jiwa PT Panin LifePerdagangan dan jasa PT Panin Geninholdco Asuransi jiwa PT Panin Financial AssuranceModal ventura PT Epanin Dotcom
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
57
41. Informasi Segmen-Lanjutan b. Hasil Segmen
2011 2010
Asuransi Kerugian-Perseroan*) 132,974 156,893 Asuransi Jiwa-PF (dahulu PL) 129,702 204,544 Pedagangan dan jasa (anak perusahaan lainnya) - 5
Jumlah sebelum eliminasi 262,676 361,442 Eliminasi (78,722) (120,630) Laba Usaha 183,954 240,812 Penghasilan lain-lain 7,776 6,390
Laba sebelum pajak 191,730 247,202
*) Informasi segmen menurut produk adalah sebagaimana disajikan pada Daftar VI: Pendapatan, Beban
dan Hasil Underwriting Tersendiri Induk Perusahaan.
Informasi hasil segmen usaha Perseroan berdasarkan geografis kantor pemasaran adalah sebagai berikut:
(%) Rp (%) Rp
Pendapatan premi brutoDaerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta 73 23,276 83 33,190 Surabaya 11 3,644 6 2,586 Bandung 6 1,758 4 1,523 Semarang 6 1,938 3 1,185 Medan 4 1,276 3 1,317
Jumlah 100 31,892 100 39,801
Beban klaim bruto Daerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta 83 5,431 81 9,409 Surabaya 1 97 12 1,392 Bandung 6 397 2 240 Semarang 6 373 3 348 Medan 3 207 2 260
Jumlah 100 6,505 100 11,649
31 Maret 2011 31 Maret 2010
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
58
41. Informasi Segmen-Lanjutan Informasi hasil segmen usaha anak perusahaan (PF) berdasarkan geografis kantor pemasaran adalah sebagai berikut:
(%) Rp (%) Rp
Pendapatan premi brutoDaerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta 84 328,488 21 73,879 Pulau Jawa 6 23,635 40 139,618 Pulau Sumatera 8 31,241 24 82,559 Lain-lain 1 5,708 16 54,433
Jumlah 100 389,072 100 350,489
Beban klaim dan manfaatDaerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta 38 59,465 83 273,127 Pulau Jawa 29 45,874 9 30,219 Pulau Sumatera 27 42,248 6 18,465 Lain-lain 5 8,416 2 5,854
Jumlah 100 156,003 100 327,665
Beban usaha-pemasaranDaerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta 89 2,291 95 2,530 Pulau Jawa 6 144 1 35 Pulau Sumatera 4 91 3 80 Lain-lain 2 50 0 13
Jumlah 100 2,576 100 2,658
Beban usaha-umum danadministrasiDaerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta 93 14,922 92 13,731 Pulau Jawa 2 379 3 443 Pulau Sumatera 3 544 3 495 Lain-lain 2 283 1 193
Jumlah 100 16,128 100 14,862
AsetDaerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta 97 8,216,594 97 7,910,998 Pulau Jawa 0 24,310 0 23,718 Pulau Sumatera 1 70,789 1 71,532 Lain-lain 2 137,826 2 137,818
Jumlah 100 8,449,519 100 8,144,066
Kewajiban manfaat polismasa depanDaerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta 63 1,649,110 60 1,475,028 Pulau Jawa 15 386,898 16 394,787 Pulau Sumatera 16 430,072 18 438,477 Lain-lain 5 141,559 6 140,504
Jumlah 100 2,607,639 100 2,448,796
31 Maret 2011 31 Maret 2010
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
59
42. Beban Imbalan Pasca Kerja Kewajiban imbalan pasca kerja terdiri dari:
2011 2010
Perseroan 1,398 1,398 Anak perusahaan (PF) 9,428 9,000
Jumlah 10,826 10,398
Perseroan dan anak perusahaan (PF) mencadangkan imbalan pasca kerja bagi karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2004). Pada tanggal 31 Desember 2009, aset program dari imbalan jasa karyawan yang dikelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life masih lebih besar dari kewajiban yang dihitung oleh aktuaris independen, PT Binaputera Jaga Hikmah untuk tahun 2009, sehingga manajemen Perseroan dan anak perusahaan memutuskan untuk tidak menambah cadangan baru. Saldo kewajiban imbalan pasca kerja yang telah dibentuk oleh Perseroan dan anak perusahaan per 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp 1.398 juta dan Rp 9.428 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, kewajiban imbalan pasca kerja untuk tahun 2010 Perseroan dihitung oleh aktuaris independen, PT Binaputera Jaga Hikmah dengan laporannya No. 056/PSAK-BJH/II-2011 bertanggal 9 Januari 2011. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah:
Asumsi
Tingkat diskonto 10%Kenaikkan gaji rata-rata 8%Usia pensiun normal 55 tahunTingkat pengunduran diri 0% - 0,10% (tergantung umur peserta)Tingkat kematian TMI-II 1999Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematianMetode Projected Unit Credit Actuarial Cost Pada tanggal 31 Desember 2010, kewajiban imbalan pasca kerja untuk tahun 2010 anak perusahaan (PF) dihitung oleh aktuaris independen, PT Bestama Aktuaria dengan laporannya No. 064/PL/DF/II/2011 bertanggal 28 Pebruari 2011. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah:
Asumsi
Tingkat diskonto 9%Kenaikkan gaji rata-rata 8%Usia pensiun normal 55 tahunTingkat pengunduran diri 0% - 0,10% (tergantung umur peserta)Tingkat kematian TMI-II 2000
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
60
43. Dampak Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
Perseroan dan anak perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman dibawah ini: Perhitungan suku bunga efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrument keuangan tersebut. Penghentian pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Penurunan nilai instrumen keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Perseroan dan anak perusahaan menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada pada tanggal 1 Januari 2010. Dampak transisi atas penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap saldo awal neraca konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
Nilai Penyesuaian NilaiDilaporkan Transisi Disesuaikan
AsetObligasi Pakuwon Jati I Tahun 1996 350 (114) 236 Piutang pegawai 29,257 (516) 28,741
Minority Interest 2,365,145 49 2,365,096
EkuitasSaldo laba-tidak ditentukan penggunaannya 2,121,109 581 2,120,528
44. Nilai Wajar
Seluruh nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan mendekati nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan tersebut. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar dari setiap golongan aset dan kewajiban keuangan Perseroan dan anak perusahaan: Investasi dalam bentuk deposito berjangka Investasi dalam bentuk deposito berjangka merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 sampai dengan 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut. Investasi dalam bentuk efek Nilai wajar investasi dalam bentuk efek dinilai menggunakan harga kuotasi pasar yang terdaftar di bursa efek.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
61
44. Nilai Wajar-Lanjutan Investasi dalam bentuk pinjaman polis
Investasi dalam bentuk pinjaman polis dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan bunga diterima di muka. Investasi lain-lain Nilai wajar investasi lain-lain dinilai sebesar biaya perolehannya karena merupakan saham yang tidak terdaftar pada bursa efek dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan handal. Kas dan bank Kas dan bank merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 sampai dengan 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut. Piutang premi Nilai wajar piutang premi dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang lain-lain Nilai wajar piutang lain-lain dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2010. Hutang klaim Nilai wajar hutang klaim dinyatakan pada jumlah yang disepakati untuk dibayar. Hutang/piutang reasuransi Hutang/piutang reasuransi merupakan kewajiban/aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 sampai dengan 12 bulan sehingga nilai tercatat kewajiban/aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari kewajiban/aset keuangan tersebut. Hutang komisi Hutang komisi merupakan kewajiban keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari kewajiban keuangan tersebut.
Beban yang masih harus dibayar
Beban yang masih harus dibayar merupakan kewajiban keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari kewajiban keuangan tersebut. Hutang lain-lain Hutang lain-lain merupakan kewajiban keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari kewajiban keuangan tersebut. Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar asset dan kewajiban keuangan Perseroan dan anak perusahaan yang dinyatakan dalam neraca konsolidasian per 31 Desember 2010:
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
62
44. Nilai Wajar-Lanjutan
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset KeuanganDeposito berjangka 1,470,888 1,470,888 Investasi dalam bentuk efek
Unit penyertaan reksadana 1,313,506 1,313,506 Efek hutang dengan nilai wajar melalui laba rugi 787,576 787,576 Efek hutang tersedia untuk dijual 91,045 91,045 Efek ekuitas dengan nilai wajar melalui laba rugi 67,346 67,346 Efek ekuitas tersedia untuk dijual 385,380 385,380
Pinjaman polis 5,786 5,786 Investasi lain-lain 8,866 8,866 Kas dan bank 38,000 38,000 Piutang premi 10,665 10,665 Piutang reasuransi 8,090 8,090 Piutang hasil investasi 19,378 19,378 Piutang lain-lain 3,394 3,394
Jumlah Aset Keuangan 4,209,920 4,209,920
Kewajiban KeuanganHutang klaim 10,594 10,594 Hutang reasuransi 24,825 24,825 Hutang komisi 13,845 13,845 Beban yang masih harus dibayar 11,149 11,149 Hutang lain-lain 30,342 30,342 -
Jumlah Kewajiban Keuangan 90,755 90,755 Nilai wajar beberapa akun spesifik asuransi, seperti kewajiban manfaat polis masa depan, estimasi kewajiban klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim serta premi yang belum merupakan pendapatan dinilai sesuai “Akuntansi Asuransi Kerugian” (PSAK 28) dan “Akuntansi Asuransi Jiwa” (PSAK 36). Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan.
45. Manajemen Risiko
Bisnis Perseroan dan anak perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Tujuan Perseroan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perseroan dan anak perusahaan. Perseroan dan anak perusahaan mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Perseroan adalah risiko keuangan, termasuk diantaranya adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko investasi dan risiko asuransi.
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko yang ditanggung oleh Perseroan dan anak perusahaan yang diakibatkan oleh perubahan tingkat suku bunga. Hal-hal yang dihadapi oleh Perseroan dan anak perusahaan atas risiko suku bunga adalah berkurangnya penghasilan Perseroan dan anak perusahaan akibat turunnya tingkat suku bunga bank dimana Perseroan dan anak perusahaan menempatkan investasi.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
63
45. Manajemen Risiko-Lanjutan Risiko Suku Bunga-Lanjutan Strategi manajemen risiko Perseroan dan anak perusahaan untuk meminimumkan risiko yang terjadi yang diakibatkan risiko tingkat bunga adalah dengan mengalihkan sebagian investasi pada instrument yang memiliki return yang lebih tinggi dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan penyebaran risiko. Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko berfluktuasinya nilai wajar atas arus kas di masa mendatang akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko yang dihadapi Perseroan dan anak perusahaan sebagai akibat fluktuasi nilai tukar berasal dari kewajiban terhadap polis-polis yang ditutup dalam mata uang asing. Melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing dapat menyebabkan kerugian bila Perseroan dan anak perusahaan tidak memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban dalam mata uang asing tersebut. Strategi manajemen risiko Perseroan dan anak perusahaan untuk meminimumkan dampak risiko yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh perubahan nilai tukar mata uang asing adalah dengan menempatkan sebagian investasi dalam mata uang asing dalam jumlah yang memadai dengan tujuan untuk menghindari risiko kerugian dari perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan dalam Catatan 39. Risiko likuiditas Risiko yang dihadapi Perseroan dan anak perusahaan berkaitan dengan likuiditas adalah risiko apabila terjadi satu atau beberapa klaim dalam jumlah yang besar pada periode waktu yang sama yang dapat mengganggu cash flow. Strategi manajemen risiko Perseroan dan anak perusahaan untuk meminimalkan risiko tersebut adalah dengan menempatkan investasi yang likuid dalam jumlah yang memungkinkan Perseroan dan anak perusahaan dapat menjaga arus kas terhadap kewajiban pembayaran klaim dan kewajiban lainnya. Kebijakan lainnya adalah kesepakatan kerjasama dengan reasuradur bahwa untuk klaim dalam jumlah tertentu pembayarannya dilakukan atas dasar cash loss basis dimana Perseroan dan anak perusahaan dapat langsung melakukan penagihan ke reasuradur sehingga pembayaran klaim dapat diterima lebih cepat. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah Perseroan dan anak perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perseroan dan anak perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dan pinjaman polis. Strategi manajemen risiko Perusahaan dan anak perusahaan adalah dengan melakukan monitoring secara teratur piutang nasabah yang masih berjalan. Terkait dengan pinjaman yang diberikan anak perusahaan kepada pemegang polis yang sebagian besar berasal dari asuransi konvensional, anak perusahaan menerapkan kebijakan pemberian pinjaman berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran atas pinjaman polis untuk meminimalisir risiko kredit. Maksimum risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan dan anak perusahaan kurang lebih sebesar nilai tercatat dari akun piutang dan akun pinjaman polis pada tanggal 31 Desember 2010.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
64
45. Manajemen Risiko-Lanjutan Risiko Investasi Risiko investasi adalah risiko yang dapat mengakibatkan menurunnya nilai atau hasil investasi antara lain disebabkan oleh turunnya suku bunga, harga saham, harga obligasi, penurunan kinerja dan laba dimana Perseroan dan anak perusahaan melakuan investasi, termasuk kegagalan pemenuhan kewajiban oleh pihak dimana Perseroan dan anak perusahaan menempatkan investasinya. Strategi manajemen risiko yaitu dalam melakukan penempatan investasi selalu memperhatikan diversifikasi dan tingkat risiko dengan hasil yang menguntungkan. Risiko Asuransi Risiko asuransi adalah risiko yang timbul karena tertanggung mengajukan tuntutan klaim atas kerugian yang diderita akibat peristiwa yang dijamin polis dan apabila frekuensi dan jumlah klaim cukup besar maka dapat meningkatkan biaya klaim retensi sendiri, seperti klaim gempa bumi, huru hara dan risiko-risiko lainnya yang bersifat catastrophe. Selain itu juga diakibatkan turunnya tarif premi asuransi akibat persaingan, yang bila terjadi secara berkelanjutan dapat menurunkan hasil underwriting. Strategi manajemen risiko Perseroan dan anak perusahaan adalah dengan melakukan kebijakan underwriting yang prudent untuk mengurangi rasio klaim dan meningkatkan kapasitas reasuransi.
46. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
a. Anak perusahaan (PL) merencanakan untuk melakukan aksi korporasi dalam semester pertama tahun 2011 untuk menunjang pertumbuhan bisnis asuransinya dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat publik sebanyak-banyaknya sebesar 40,02% dari jumlah saham Perusahaan yang akan ditempatkan atau disetor dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) per saham.
b. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 22 dari Notaris Benny
Kristianto, S.H., tanggal 22 Februari 2011 (belum mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia), pemegang saham anak perusahaan (PL) telah menyetujui hal-hal berikut:
• Perubahan status anak perusahaan (PL) dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka (Tbk)
dan perubahan nama Perusahaan dari PT Panin Life menjadi PT Panin Life Tbk. • Perubahan dan penyesuaian Anggaran Dasar anak perusahaan (PL) sesuai dengan ketentuan
peraturan Bapepam-LK. 47. Reklasifikasi Akun
Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun 2011, sebagai berikut:
Dilaporkan Setelahsebelumnya Reklasifikasi reklasifikasi
Hasil investasi-bersih 277,554 (238) 277,316 Pendapatan lain-lain-bersih 6,950 (1,815) 5,135 Biaya akuisisi 21,074 (2) 21,072 Beban pemasaran 2,526 2 2,528 Beban umum dan administrasi 16,677 (1,815) 14,862 Beban pajak penghasilan 238 (238) -
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
65
48. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 :
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
a. PSAK 10 (Revisi 2010), tentang “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. b. PSAK 18 (Revisi 2010), tentang “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. c. PSAK 24 (Revisi 2010), tentang “Imbalan Kerja”. d. ED PSAK 34 (Revisi 2010), tentang “Akuntansi Kontrak Konstruksi”. e. ED PSAK 46 (Revisi 2010), tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. f. PSAK 50 (Revisi 2010), tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian”. g. PSAK 53 (Revisi 2010), tentang “Pembayaran Berbasis Saham”. h. KED PSAK 56 (Revisi 2010), tentang “Laba Per Saham”. i. PSAK 60 (Revisi 2010), tentang “Instrumen Keuangan; Pengungkapan”. j. PSAK 61 (Revisi 2010), tentang “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”. k. ED PSAK 62, tentang “Kontrak Asuransi”. l. ED PSAK 63 (Revisi 2010), tentang “Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi”.
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
a. ISAK 13 (Revisi 2010), tentang “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. b. ISAK 16 (Revisi 2010), tentang “Perjanjian Konsesi Jasa”. c. ISAK 15 (Revisi 2010), tentang “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya”. d. ISAK 18 (Revisi 2010), tentang “Bantuan Pemerintah-Tidak ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”. e. ED ISAK 19 (Revisi 2010), tentang “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63;
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. f. ED ISAK 20 (Revisi 2010), tentang “Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau para
Pemegang Saham”. g. ED ISAK 21 (Revisi 2010), tentang “Perjanjian Konstruksi Real Estate”. Perseroan sedang mengevaluasikan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut di atas serta belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan.
49. Perkembangan Terakhir Peraturan Asuransi
Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-02/BL/2009, “Pedoman Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi”.
Pada tanggal 21 Januari 2009, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengeluarkan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-02/BL/2009 yang mengatur tentang batas tingkat solvabiltas minimum bagi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
50. Persetujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasian terlampir telah disetujui oleh dewan direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2011.
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
66
A. Kegiatan Usaha Induk Perseroan
Pendapatan, Beban dan Hasil Underwriting
Jumlah Pendapatan, beban dan hasil underwriting tersendiri induk Perseroan menurut jenis pertanggungan asuransi disajikan dalam daftar VI. Beban Usaha
Rincian beban usaha tersendiri induk Perseroan disajikan dalam daftar VII. B. Rasio Keuangan
2011 2010% %
Rasio Likuiditas 1,835.36 2,028.42 Rasio perimbangan investasi dengan kewajiban 1,282.34 1,283.56 Rasio perimbangan premi retensi sendiri dengan modal sendiri 0.38 2.53 Rasio perimbangan premi penutupan langsung
dengan premi penutupan tidak langsung 106,491.11 13,468.53 Rasio perimbangan hasil investasi dengan pendapatan premi 467.33 494.32 Rasio beban klaim, beban usaha dan komisi 69.90 70.96 Rasio perubahan modal sendiri (9.77) 34.80
C. Imbalan Jasa Direksi dan Komisaris Imbalan jasa yang diberikan kepada direksi untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 683 juta dan Rp 554 juta, sedangkan imbalan jasa yang diberikan kepada komisaris untuk tahun 2011 dan 2010 adalah nihil.
D. Aset yang Tidak Diperkenankan
Aset yang tidak diperkenankan dalam menghitung tingkat solvabilitas sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 serta Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep. 6096/LK/2001 tertanggal 28 Desember 2001, per 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011 2010
Investasi 3,487,033 3,111,257 Piutang premi langsung lebih dari 60 hari-bersih 1,205 12,892 Kendaraan bermotor dan peralatan kantor 3,432 3,459 Bangunan dan tanah untuk dipakai sendiri (445) (430) Aset pajak tangguhan 4,400 5,235 Aset lain-lain 79 51
Jumlah 3,495,704 3,132,464
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
67
Rasio Kesehatan Keuangan Batas Tingkat Solvabilitas per 31 Maret 2011 dan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan 1,448.31 1,593.97 Kewajiban (kecuali pinjaman Subordinasi) 189.21 196.72 Jumlah Tingkat Solvabilitas 1,259.10 1,397.25
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) Kegagalan Pengelolaan Kekayaan 68,452.00 90,304.00 Kekayaan dan Kewajiban dalam setiap jenis mata uang 2,771.00 3,401.00 Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan 24,084.00 22,801.00 Resiko Reasuradur 3,560.00 3,420.00 Jumlah BTSM 98,867.00 119,926.00
Kelebihan (Kekurangan) Batas Tingkat Solvabilitas 1,160,229 1,277,323
Rasio Pencapaian Solvabilitas 1273.53% 1165.09%
PT PANIN INSURANCE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010(In million rupiah)
ASSETS Note 31-Mar-11 31-Dec-10UNAUDITED AUDITED
CONSOLIDATED CONSOLIDATED
Investments : Non-affiliates :
Compulsory Time deposits 113,460 97,504 Time deposits 1,293,314 1,266,595 Mutual funds 1,313,506 1,155,735 Equity securities 24,217 22,231 Debt securities 451,896 421,322 Policy loans 5,786 8,633 Others investment 8,866 8,865 T o t a l 3,211,045 2,980,885
Affiliates : Time deposits 64,114 69,182 Equity securities 428,508 387,431 Debt securities 426,725 398,303 Investments in shares of stock 5,441,403 5,324,271 Other Investment T o t a l 6,360,750 6,179,187
Total investments 9,571,795 9,160,072
Cash on hand and in bank : cash 112 87 Bank : Non affiliates 14,816 55,595 Affiliates 23,072 13,532 T o t a l 38,000 69,214
Premiums receivable-net of allowance for doubtful accounts of Rp. 300 millions in 2011 and Rp.185 millions in 2010 10,665 44,846Reinsurace receivables 8,090 7,901Investment income receivables 19,378 21,161Other receivables 6,694 8,234Deffered tax assets 7,472 8,308Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp.20.831 millions in 2010 and Rp.16.221 millions in 2009 28,073 29,097
Other assets - net 13,267 10,149
T O T A L A S S E T S 9,703,434 9,358,982
PT PANIN INSURANCE Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LIABILITIES AND Note 31-Mar-11 31-Dec-10 STOCKHOLDERS' EQUITY UNAUDITED AUDITED
CONSOLIDATED CONSOLIDATED
LiabilitiesClaims payable 10,594 9,144Liability for future policy benefits 2,607,639 2,448,796Estimated own retention claims 45,316 47,794Unearned premiums 73,128 83,037Reinsurance payable 24,825 26,280Commissions payable 13,845 22,441Taxes payable 4,424 5,974Deffered premium income 48,200 39,565Accrued expenses 11,149 13,202Other payables 30,342 16,818Accrued employee benefits 10,826 10,398Total liabilities 2,880,288 2,723,449
EQUITY
Equity attributable to shareholders
Capital stock - Rp.250 par value per share in 2011 and 2010Authorized-capital 9.492.000.000 shares in 2011 and 2010Subscribed and paid up 4.038.134.920 shares in 2011and 2010 1,009,534 1,009,534Additional paid-in capital 26,563 26,563Difference in value of restructuring transaction among companies under common control 6,771 6,771Other comprehensive incomes 70,480 68,697Retained earnings : Appropriated Retained Earnings 29,000 29,000Unappropriated Retained earnings 2,912,110 2,786,304
4,054,458 3,926,869Non Controlling Interest 2,768,688 2,708,664Total stockholders' equity 6,823,146 6,635,533
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 9,703,434 9,358,982
See acompanying notes to financial statements which are an integral part
of the financial statements.
Jakarta, April 29, 2011
PT PANIN INSURANCE Tbk AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFOR THE THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2011 and 2010(In million rupiah)
Note 2011 2010 THREE MONTHS THREE MONTHS
UNAUDITED UNAUDITED
CONSOLIDATED CONSOLIDATED
UNDERWRITING INCOMEPremium income Gross Premiums 420,964 390,290 Reinsurance premiums (15,797) (12,846) Decrease (increase) in unearned premiums 9,909 (3,615)Total underwriting income 415,076 373,829
UNDERWRITING EXPENSESClaims expenses Gross claims 162,508 339,314 Reinsurance claims (4,593) (7,081) Increase (decrease) in estimated own retention claims (2,839) 3,742 Increase in liability for future policy benefits and estimated claims liability 159,203 47,096 Total claims expenses 314,279 383,071 Net commission expenses 9,242 6,511Total claim expenses 323,521 389,582
UNDERWRITING RESULTS 91,555 (15,753)
INCOME FROM INVESTMENTS 147,934 301,913ACQUISITION EXPENSES (31,348) (21,074)OPERATING EXPENSES (24,187) (24,274)INCOME FROM OPERATIONS 183,954 240,812OTHER INCOME - NET 7,776 6,390INCOME BEFORE INCOME TAX 191,730 247,202INCOME TAX (3,962) (2,873)NET INCOME BEFORE OTHER COMPREHENSIVE INCOME 187,768 244,329OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)Unrealized on increase in fair value of available for salesecurities 5,230 171,747Changes in equity of associated company (2,088) -
3,142 171,747TOTAL COMPREHENSIVE INCOMES 190,910 416,076NET INCOME ATTRIBUTABLE TO : Share Holders 130,532 252,046 Non controlling interest 60,378 164,030NET INCOME 190,910 416,076NET INCOME PER SHARE (in Rupiah)Basic 47.27 103.03Diluted 47.27 103.03See acompanying notes to financial statements which are an integral part
of the financial statements.
PT PANIN INSURANCE Tbk AND ITS SUBSIDIARYCONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE THREE MONTHS ENDEDMARCH 31, 2011 AND 2010
Note 2011 2010(Unaudited) (Unaudited)
CASH FLOWS FROM OPERATION ACTIVITIESReceipts from premiums 468,397 402,923Reinsurance claims 4,225 3,337Receipts from other income 18,480 7,203Reinsurance premiums (17,835) (8,161)Claims and benefits (161,206) (309,969)Commissions (4,328) (6,569)Acquisitions cost (34,802) (26,255)Expenses (35,736) (19,508)Others (5,914) (5,946)TOTAL CASH FLOW FROM OPERATION ACTIVITIES 231,281 37,055
CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIESReceipt from investments income 42,598 37,484Withdrawal of time deposits 2,045,323 3,151,268Proceed from marketable securities 327,101 1,461,302Sales of fixed assets 0 1Policy loans 3,832 2,631Placement of time deposits (2,099,060) (2,983,536)Purchase of marketable securities (545,777) (1,572,786)Placement of investment in shares of stock (34,191) (3,570)Acqusition of fixed assets (389) (1,213)Policy loans (1,525) (1,588)Others 0 0TOTAL CASH FLOW FROM INVESTMENTS ACTIVITIES (262,088) 89,993
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESIncrease of paid up capital 0 0Share isuance cost (463) 0Others 55 0TOTAL CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES (408) 0
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND BANK (31,215) 127,048
Balance at beginning of year 69,215 28,044
CASH ON HAND AND IN BANK AT END OF PERIOD 38,000 155,092
NON CASH FINANCING ACTIVITIES :
Equity in net income of associated companies 122,199 191,896
Unrealized gain (loss) from decline in market value of marketable securities 2,096 72,762
Increase (decrease) of liabilities to policyholders liability for future policy benefits and increase of estimated own retention claims 156,364 50,838
PT PANIN INSURANCE Tbk AND ITS SUBSIDIARY
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE THREE MONTHS ENDEDMARCH 31, 2011 AND 2010 Difference in
(In million Rupiah) value of restruc-
turing transac-
Additional paid in capital tion among com-
panies under Other Retained EarningPaid in shares issuance common comprehensive Appro- Unappro- TOTAL Non controlling TOTAL
CATATAN capital cost control income riated riated EQUITYBALANCE AS OF January 1, 2010 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 4,136 27,000 2,121,109 3,195,113 2,007,338 5,202,451Other comprehensive incomes 98,244 98,244 98,244Net income 153,802 153,802 153,802Non controlling interest 0 164,030 164,030BALANCE AS OF March 31, 2010 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 102,380 27,000 2,274,911 3,447,159 2,171,368 5,618,527BALANCE AS OF January 1, 2011 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 68,697 29,000 2,694,376 3,834,941 2,708,310 6,543,251Adjustments goodwill negative arising from implementation of 0 0 PSAK NO.1 (Revisi 2009) and PSAK NO.22 (Revisi 2010) 0 88,985 88,985 88,985BALANCE AS OF January 1, 2011 (After adjustment) 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 68,697 29,000 2,783,361 3,923,926 2,708,310 6,632,236Other comprehensive incomes 1,783 1,783 1,783Net income 128,749 128,749 128,749Non controlling interest 60,378 60,378BALANCE AS OF March 31, 2011 1,009,534 28,591 (2,028) 6,771 70,480 29,000 2,912,110 4,054,458 2,768,688 6,823,146