PT Great Giant Pineapple Kajian

2
PT Great Giant Pineapple memiliki luas areal kurang lebih 32.200 ha dengan luas efektif penanaman 25.595 ha. Jenis tanah areal perkebunan didominasi oleh tanah Ultisol yang berwarna kemerah-merahan sampai kuning dengan tekstur lempung liat berpasir sampai pasir berliat (RnD PT.GGP, 2010). Sistem irigasi yang digunakan di PT Great Giant Pineapple merupakan sistem irigasi sprinkle. Alat irigasi yang digunakan merupakan alat Hard Hose Traveller with Big Gun. Alat tersebut merupakan alat irigasi Sprinkle yang mempunyai cara kerja menembakkan air dengan tekanan yang besar dan jangkauan yang cukup jauh. Besar efisiensi dari alat tersebut hanya mencapai 50-60%. Hard Hose Traveller with Big Gun menyemprotkan air dengan tekanan yang besar. Hal ini menyebabkan banyak air yang mengalami run- off dan memperbesar kemungkinan terjadinya erosi. Hard Hose Traveller with Big Gun tidak cocok digunakan pada kondisi angin kencang. Dalam kondisi tersebut air yang diberikan dengan sistem irigasi HHT tidak seragam karena terpengaruh oleh angin kencang. Sistem irigasi Hard Hose Traveller with big gun ini masih dianggap kurang efisien dan masih memiliki beberapa kekurangan dalam memenuhi kebutuhan air di PT Great Giant Pineapple. Perlu adanya peninjauan kembali dalam pemilihan sistem irigasi. Dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang ada pemilihan sistem irigasi lateral dianggap lebih efisien dan sesuai untuk diterapkan pada PT. Great Giant Pineapple. Dalam memilih sistem irigasi ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek biofisik, ekonomi, dan sosial. Aspek biofisik meliputi ketersediaan air, agronomi, dan lingkungan. Ketersediaan air tanah dipengaruhi oleh curah hujan, kemampuan tanah dalam menahan air, serta evaporasi. Air yang tersedia biasanya dinyatakan sebagai air yang terikat antara kapasitas lapangan dan koefisien layu. Kadar air yang diperlukan tanaman juga bergantung pada pertumbuhan tanaman dan beberapa bagian profil tanah yang dapat digunakan oleh akar tanaman. (Buckman and Brady, 1982). Dalam aspek agronomi, kesesuaian sistem irigasi dengan teknik budidaya tanaman harus diperhatikan untuk menunjang hasil produksi. Pemberian air irigasi harus disesuaikan dengan kebutuhan air tanaman. Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering, baik tipe iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A terdapat di daerah yang amat basah, B (daerah basah), C (daerah agak basah), D (daerah sedang), E (daerah agak kering) dan F (daerah kering). Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena

description

,,,

Transcript of PT Great Giant Pineapple Kajian

PT Great Giant Pineapple memiliki luas areal kurang lebih 32.200 ha dengan luas efektif penanaman 25.595 ha. Jenis tanah areal perkebunan didominasi oleh tanah Ultisol yang berwarna kemerah-merahan sampai kuning dengan tekstur lempung liat berpasir sampai pasir berliat (RnD PT.GGP, 2010). Sistem irigasi yang digunakan di PT Great Giant Pineapple merupakan sistem irigasi sprinkle. Alat irigasi yang digunakan merupakan alat Hard Hose Traveller with Big Gun. Alat tersebut merupakan alat irigasi Sprinkle yang mempunyai cara kerja menembakkan air dengan tekanan yang besar dan jangkauan yang cukup jauh. Besar efisiensi dari alat tersebut hanya mencapai 50-60%. Hard Hose Traveller with Big Gun menyemprotkan air dengan tekanan yang besar. Hal ini menyebabkan banyak air yang mengalami run-off dan memperbesar kemungkinan terjadinya erosi. Hard Hose Traveller with Big Gun tidak cocok digunakan pada kondisi angin kencang. Dalam kondisi tersebut air yang diberikan dengan sistem irigasi HHT tidak seragam karena terpengaruh oleh angin kencang.Sistem irigasi Hard Hose Traveller with big gun ini masih dianggap kurang efisien dan masih memiliki beberapa kekurangan dalam memenuhi kebutuhan air di PT Great Giant Pineapple. Perlu adanya peninjauan kembali dalam pemilihan sistem irigasi. Dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang ada pemilihan sistem irigasi lateral dianggap lebih efisien dan sesuai untuk diterapkan pada PT. Great Giant Pineapple. Dalam memilih sistem irigasi ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek biofisik, ekonomi, dan sosial. Aspek biofisik meliputi ketersediaan air, agronomi, dan lingkungan. Ketersediaan air tanah dipengaruhi oleh curah hujan, kemampuan tanah dalam menahan air, serta evaporasi. Air yang tersedia biasanya dinyatakan sebagai air yang terikat antara kapasitas lapangan dan koefisien layu. Kadar air yang diperlukan tanaman juga bergantung pada pertumbuhan tanaman dan beberapa bagian profil tanah yang dapat digunakan oleh akar tanaman. (Buckman and Brady, 1982). Dalam aspek agronomi, kesesuaian sistem irigasi dengan teknik budidaya tanaman harus diperhatikan untuk menunjang hasil produksi. Pemberian air irigasi harus disesuaikan dengan kebutuhan air tanaman. Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering, baik tipe iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A terdapat di daerah yang amat basah, B (daerah basah), C (daerah agak basah), D (daerah sedang), E (daerah agak kering) dan F (daerah kering). Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu. Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 200 jam. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 derajat C, tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 derajat C. Dalam aspek ekonomi, hal yang perlu dipertimbangkan yaitu kesesuaian modal yang dimiliki atau yang tersedia dengan estimasi biaya pemasangan alat. Penggunaan alat harus dirancang agar pemakaian alat dapat digunakan dalam jangka panjang sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis. Sedangkan dalam aspek sosial kita harus memperhatikan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan alat irigasi. Sumber daya manusia yang dimanfaatkan harus memiliki pengetahuan mengenai teknik sistem irigasi.Dalam pembuatan satu unit sistem irigasi Lateral membutuhkan biaya 1100-3100$. Untuk lahan di PT. Great Giant Pineapple dengan luas 32.200 ha biaya tersebut termasuk biaya yang ekonomis. Biaya yang digunakan untuk per hektare nya relatif murah mengingat besarnya hasil produksi dari PT. Great Giant Pineapple dan sedikitnya biaya yang digunakan untuk tenaga kerja.