Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP
Transcript of Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP
PERTORMA STERILIIZER TERIIADAP OIT {,OSSfiSDIAIRKONDENSAT
Studi l(esus Prrces perebusen Iliprbrft Kctapa sewit AdoHnq prpN. nr|
IUGAS AKIIIR
Wukm U*uk MelmgkapiSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
F'TUT PRATAMANfM. {1502CI14
TEKNOLOGI PENGOLAffiAFT EASIT PERKEBUNAITSEKOLAIT TINGGI ILMTT PERTAFMAN
AGRIBIS}ilS PERKEBUANMEDAht
20{x}
\trtr t!\R\s\
HALAMANJUDUL.... .................. iLEMBAR PENGESAIIAN ............... iiLEMBAR PERSETUJUAIT .............. iiiKATA PENGAI\ITAR ....................... ivDAFTAR ISI............. ....... vDAFTAR TABEL..... ....... viDAFTAR GAMBAR ........Vii
BAB. L Pendahuluan......... .............1l.l. LatarBelakarig... .......112. Perumusan Masalah ..................2l.1.Iyj.-* Penelitian.. ...................21.4. h{arifrat Penelitian.. .................3f .l. fingkup Penelitian/Pengamatan.... .................3
1.6. Sistematika Penulisan ................3
I|B_.IL Ttnfru*n pusreka. ............5]._1. $oses Pengolahan Kelapa Sawit ....... .........5Z.Z.Unit Sterilizer... ........6].3. Tiljuari Perebusan.. .........................6
?.1. Ope*ional dan perawatan Sterilizer... ........ l02.6. Oil Lossesl di Koridensat ............... 13
BAB. Ill.Metodetogipenelitian/pengamatan......... ............143.1. TernpatdranWakruperrelitianlpengramahn.. ................... 1432. Natdan Bahan. .........143.3. Rancangan percobaan.. ............. t43.4. Teknikpengra'mbilari sampel....... ................143.5. Analisa .....153.6. Pengamatan........-...
......16
BAB. IV. Hasil pcnellfian/pengamrtan dan pembehason....... ........... t74.1. Hasil Penelitian/pengamatan... .....17
I+B:V: Keslmpulan den Saran....... ..............25
5.2. saran.. .--.-----------."""""' """LJ...............25
DAFTAR PUSTAKA ......26LAMPTRAN ......................27
- l^ampiran I. Tabel rahapn hoses P ercbasn---------------
-z-sf,.mpfnan tr perhittmgari % Minyak di Ah Koriderisat ........*.................30
I}ATTA.*TA3DL
Tabel. 4.1. Dde smtisa air kfu pen€brcffi- .........."""""' 17
Ta$eL42.R€alhastes@nffipxil*isPetabustL- ".'.""""""'19
rt
IIr,
Gambar.2.2.Grinber.2.3.Cffibat.4"1.Crmhr.4.2.Gambar.4.3.
DAtrTAR GAMBAR
Kuwaperehrsan dengan 3 puncak ....__._IOSterilizer.... ...___tr3CtafikkososPerebusn I................ _..-17Grafik Pnoses Perebusan II ...................Gfafik Proses Ferctftsrfi m.........
ttIt
vii
BAB IPEI\TDAIIULUAI\T
1.1. Latar Belakang
Salah satu proses pengolahan TBS manjadi CFO di PKS adalah Fcesperebusan atau sterilisasi yang dilakukail dalam bejana b€ff€kdffifl a6as sEr5lfu
dengan menggunakan uap.sisa dari turbin yang di salurkan dari BPV,dimana rup
kering dafi dari turbin akan di kdnversikan menJadi uap ba$h di BPY(8@}
Pressurrc Yessel). Adapun tekan uap yang dibutuhkan selama perehrasm adahh
sekiar Z,$-3kglcrf .
Salatr satu yang mempengaruhi oil losses di pembuangan air kondensa di
stasiun retiusran adalah peffofma febusan Sepefti waktu perehsan, stthu
perebusan" tekanan uap dan kondisi tabung perebusan seperti adanya kebocoran
yang terjarli pada saat proses pefe'busatt berlagsung misaluya dari packing piftt
rebusan keluar uap sehingga tekanan uap berkurang dan dari pipa uap masuk dari
BPV. Ini jelas akan mempengaruhi efektifitas perebusaqyang mungkin dapat
menyebabkan tingginya oil losses di air kondensat dan lamanya waktu perebusan.
Losses oil yang diiiinkan di air kondensat adalah sekitar maksimat A3o/s. Maka
untuk mendapatkan angka tersebut, hal-hal yang diatas hanrs dagat dihindri.
Proses yang mempengaruhi tajadinya losses terjadi di Sasiun Sterilizer.
Tujuan dari Perebusan (Sterillisasi) yaitu untuk menekan kenaikan atau
menonaktiftur enzim lipa*. Pada srut proses p€neb.man juga h:arus dilakukn-
pembuangan air Kondensat sesuai dengan prosedur yang mengakibatkan minyak
tlrikut di pembuangan air kondensat.
Selama ini oil yang terikut di air kondensat cukup tinggu dan perlu di
perbaiki; maka deilgan tiilgginya losssl mfuyak di air kondensat irulah saya
tertarik untuk memilih juduP?ERFORMA STRILIZER TERHADAP OIL
LESSES DI AIR KONDENSAT'. (Naibaho.P.M.1996)
12. Perumusau Meselah
Adapun masalah yang akan diatnati dar diteliti pada proses perebusan di
PKS AdolinaPTPN W, yaitu:
1. Tingginya persentase oil losses di air kondensat tidak merata disetiap
steriliZet, sehingga masiug-masing steriliZer memiliki perfonna yeng
b€rbeda.
2. Persentase oil losses diatas rtorma yang ditetapkan oleh ketentuan norma
losses PKS Adolina PTPN IV (Max. 0,3W.
3. Realisasi kinerjd tiap sterili2er sadt proses perebusan tidak sama yang
dilihat dari tekanan, waktu, dan suhu.
13. Tuinan Penelifian
Tujuan dari pengamatan performa rebusan terhadap losses pada air
kondensatdi PKS Adolina PT. Perkebunan Nusanfara IV (Persero) adalah
1. Untuk mengetahui seberapa besar efesiensi dan efektifitas pengoperasian
sterilizer dalam upaya menekan oil losses pada kondensat.
2. Untuk mengetatrui beberapa kendala yang ada dalam pengoperasian
Sterilizer dan penganrhnya terhadap kelanmran proses pengolahan.
Dengan tujuan diatas maka pengamatan ini melibatkan standart
operasional kerja proses perebusan yaitu:
l. Tekanan kerja uap masuk di sterilizer 1-3 Kg/cm2'
2. Proses daerasi dengan waktu * 3-5 menit.
3. Wakfu pada perahan puncak III yang tidak t€rlalu lama.
4. Pembuang;an air kondensasi pada masa tatran hanrs dilakukan minimal dua
kali kondensasi.
5. Suhu uap masuk 1350-1400 dengan tekanan 2,8-3Kglct*
6; Kondisi fisik sterilizer (berdasar*an desigen percbusan),sistem perebusan
yang dilakukan.
Dengan demikian dapatdikehui seberap b€sar fingtffiefektifitas kinerja
sterilizer pada saat proses perebusan berlangsung dan sebagai pembultian
antara realisasi pros€s p€resan dengru standart yang ditetapkan sehingga
terciptE suatu'gfafik p€ildriisail tr:nhsa*an proses proses per*n*m fagtelah diamati secara nyata.
nfief,frrf P€ilclifian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, seperti:
Mefigefahui efekttfitas tujfiiur percbu-s{tn terhadap air kof,densat
Meqiadi masukan dalam pemecatran masalah mutu minyak sawit yaitrtingginya losses PKS.
1.5. LinghrpPctrcffiitr
Linskup penelitian/pengamatan ini dilakukan dengan mengam*i damficlifi oprasi kfuieda srctilizer sarlrmelakukur pros€s perebusan &ngan melik
a- standart sistem percbusan yang berlaku pada saatproses pe,rehrsan 1mgmeilcakup f€laffiur, st tru dan watktn pereb{Nan.
b. Analisa air kondenmt hasil perebusan.
c. penelitiafl ini hanya pada kinuja percbusan di pKs ADOLINA saja
d. perlakuan TBS di Loading Ramp diangpp normal.
e. Tugas Alfiii ini tidak- memffias dampak buah rEsam tertndap oillosses di oil kondensat.
Pengamamn dan analisa iil diharapr,an dapaf manjdi ri unark
beberapa solusi pemecahan masalah kenaikan persentase oil losses pdakondensat rebusan mttk'mfi ingl€tan rcndemeri dar hba penrixiruran.- serta kfuedaPKS.
1.6. SistemedkaPen'Ultsan
Pada penulisan tugas akhir ini berisi tentang:
a. BAB I Pennanu*lu:an, berisi ffitang latar betakang penrmusan masalah,
tujuan penelitiaru manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistem*ikapenulisan dari tugas riklrir ini.
/"' )
'1b. BAB II Tinjauan Pu$aka berisi ffig dasardasar t6ori dad penelitian
c. Bab m Metodcitogi peretiti.E/kngamiku, berisi tentang rempf fuwaktB alat dan baha& rryar perelitian, pelaksanaan, flBlisa drn
a.
b.
f.
o
pengamatail dalam @capairm tujuan pokokpenrbahasan dafi tugas aktirini.
Bab tv ftrasil Penelitiaupengamatan dan pembahasan, bOrisi tentang dafia-
data hasil analisa penelitian serta pembahasan tentang peraksanaan
penel i tian/pen gamataf, .
Bab v Berisikan tentang kesimpulan dari hasil pengamatan dan penelitian
serta saran untuk Frbail€n proses perebusan.
Daftar Pustaka berisi tentang dari mana teori artikel berasal.
Larnpiia& berisil,lan tentang datadata penduktfig hasilpenelitian/pengamatan.
BAB IITINJAUAhI PUSTAKA
2.1. Proseo Pengokhan di PabrtkKelapa Sawit
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berfungsi untuk mengutip secara optimal
minyak sawit dan inti sawit'yangterdapatpa,da Tandan Buah Segar (TBS) dengan
menekan losses sekecil mungkin. Selain itu kualitas produlsi juga perlu mendapat
perhatian dalam proses pengolalran di PKS, semakin baik kuditas podirksi akan
semakin baik nilai jualnya. ( Ilariadi, 2006)
Proses pengolahan TBS menjadi Cru& Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel
Oil (PKO) umumnya terdiri dari stasiun utama dan stasiun pendukung. Stasiun
utama berfirngsi sebagai berikut:
a Penerimaan buah(fuit rcception\
b. Reb,usratr(sferilizer|
c. Pemipilan Gtipryr\
d. Peilcacahan (digestei dan pengempmQresser)
e. Pernumian (clarifier)
f. Pemisahan b'iji datl keruel {funal,Semerrtara, stasiun pendukung berfungsi sebagai berikut:
a- P€mbangkit tenaga Qnwer)
b. Laboratorium (ldoratory'1
c. Pen$olahafl air (woter treatment)
Tandan Buah segar (TBS) yang diterima di PKS harus sesuai dengan
kriteria matang panen diinana buah yang paling baik urituk diolali adalah bualt
yang sudah masak (rnrmal ripeness), dengan tidak ada buah yang mentah dan
bualr yurg kelervat masak (over ripe) tarcna aku mempenganrhi mtitrr minyak
yang akan diperoleh.(Laporan PKL I STIP-AP 2W7).
2.2. Unit lizer
Sterilizer adalah suatu bejaoa b€rtekamn yang digunakan untuk merebus
atau mematangkan TBS dengan meaggrmakan uap basah yang dikirim dari BPV.
Desrgn dari bejana ini yaitu &ngan sistem horizontal dalam bentuk
kapsul. Bejma ini dilengftapi dengm patrel-paflel kof,aol perrgop€fiasiaq
aatomatic vdve control, alat pembaca waktu dan tekanan Qecording chart), alat
ukur tekanan dail suh[ pipa uap masulq pipn exlraust dan aif kondensasi, keran
pengaman (savety valve), serta pembuangan uap bekas sisa perebuwn (silercer
Blow fuwn & hlw trp\,
(IAPOMN TMNNG MANJEMEN PENGOI/$:AN PT.Batuie Sundera
P lwttations, P as aman) .
2.3. TuJuan Percbusrtr
Setiap PKS tentunya menginginkan hasil minyak dengan kualitas yang
baik dail memiliki tingfat- keasdmari tang rendah" dan minyak yafig mudah
dipucatkan {bleaching). Proses perebusan sangat menetukart kualitas hasil
pengolahan pabrikkelapa scwit. Tujuan dari proses f,creb n fandan hrah segar
yaitu:
l. Mefgheutikal aktt0tas enzlm
Dalam buah yang dipanen t€rdapat enzim lipase dan oksidase yang
tetap bekerja dalam huah sebetum bu6h ifu dihemikan dengan pelaksanaair
tertentu. Enzim dapat dihentikan dengan cara fisika dan kimia. Cara fisika
yaitu dengan cara pemanasan pada suhu yang dapat mendegpadasi protein.
Enzim oksidase berperan dalam proses pembentukan peroksida yang
kemudian dioksidasi lagi dao pecah meirjadi gugusan aldehide dan kation.
Senyawa yang terakhir bila dioksidasi lagi akan menjadi asam. Jadi ALB yang
terdapat dalam minyak sawit meltpakaa hasil kaja enzim lipase dan okstdase.
Enzim yang terdapat dalam minyak tffdiri dari €nzim tanaman (plat enzim)
dan yam$ terftontfiiiiridsi (fiisakye darilifirn) s€lama ptoses peftm$uran.
Aktifitas enzim se,makin tirygi apbila buah mengalami kememaran
(luka). Untuk mengurangi aleifitr €nzim sampai di PKS diusahakan agar
6
kemernanm buah dalam frersrna*r yang r€latlf kecil. Eilzim pada umurrinya
tidak aktif l4gr pada suhu 50 0C. Oleh sebab itu perebumn pada suhu 120 0C
akan menghentikan kegiattn enzim.
Mekpa.*kan bnah dari spiklet
Min ak ddil iiltt sawft ta'tdapat dalam btralq maka umk mempernrudalr
proses ekshaksi pengutipan minyak dan inti sawit, buah perlu dilepaskan dari
spikletrya. Buah dapat teflepas dari qpiklet mettlui caria hidrolisa
hemisellulosa dan pelain yang terdapat di pangt<al buah. Hidrotisis dapat
terjadi dengan prcses kimia dan kimia fisika dan rcaksi bioktrnia. Hidrolisis
dengan reaksi biokimia telah terjadi sebagian di lapangan yaitu pada proses
pemasakan buah yang ditffdai dcngan tluah yang memberrrndol. Reaksi
hidrolisis hemisellulosa dan pektin dapat terjadi dalam ketel rebusan yang
dipeicepat oleh pemanasan. Prmx uap teiseb,ut'dapatmercsap ke dalan buah
karena adanya tekanan.
Hidrolisis pektin dalam ansui tidak seluruhnya menyebabkan
pelepasan bualr, oleh karena itu perlu dilaqiutkan dengan proses pemipilan
padtitlneslrer.
Mcnurunken krder rirsterilisasi buah dapat menyebabkan penuninan klatar aif hali dan inti,
yaitu dengan cara ponguapan baik pada saat perebusan maupun saat sebelum
pemipilan. Peruiuiran tondimgail air btr,alr merryebabkan penyustran btiatr
sehingga terbentuk rongga-rongga kosong pada perikarp yang mempermudah
proses pengempaan. Interaksi penurunan kadar aif dan panas datam buah aklrn
menyebabkan minyak sawit antar sel dapat bersatr dan mempunyai viskositas
yailg r€ndah sehingga mudah kehar dari datam sel sewaktu prcses
pengempaan
Perikarp yang m€ndapat pEdakuan paras dan tekanah akail
menunjuldran sifat serat mudatr lepas anhra serat yang satu dengan serat yang
lain. Hal ini r memingkatkrut efisiersi digester &n depericarper/ptishW
drum. Air yang dalam inti akan menguap melalui mata b[iisehingga kemel srr$fi dan poses realan bfri nkail lebih mudah.
Penecrhitr emuki
Minyak di dalam perikmp berbentuk emulsi dapat lebih mudatr keluar
dart sel jika &tobali dari fas6 efinrlsi rnerrjadi nrinyak. Perubahan ini terjadt
dengan bantuan pemanasa& yang mengakibatlon fraksi yang
memitiki polaritas ,ang sama &n b€fd an, sehfugga rrifyak den aifmasing-masing terpisah. Peristiwa ini akan mempermudah minyak keluar dari
perikarp. Penefi:asi uap yang sempurna pada perikarp, t€nrtame pada buah
yangpaling dalam, akan mempertinggi efesiensi eksm*si minyak pemecahan
emulsi ymg telah dimulai dari perebtrsar aksfi membanni proses pemisatrarr
minyak dari air dan padatan lainnya pada stasiun klarifikasi.
Mehperkan iffirtdatr bijiPerebusan buah yang tidak sempuma dapat menimbulkan kezulitan
pelepasan sr6t dari biiji dari polishhg drum, yemg menyetabkan pffrccahaf,
biii. Penetasi uap yang cukup baik akan membantu proses pemisalran serat
pe*arp dan b{ii, yang dipacepat oleh proses hidroslisis. Apabila semt tidak
lepas, maka lignin yang tedapat di antara serat akan meirahan minyak Jika
biji dipukrrl dalam alat penreeah b,iii maka akan terjadi sifat kuryal yang
membuat biii tidak pecah, dan jika pecah maka yang akan terjadi adalatr
Fcahafl besar yang melekat pada inti.
lt{cmbentu pnosell pelcpnsan iati dari caagtang
perrbusar targ semprna alcan merunrnkim todar air biii hingga 157o.
Kadar air yang turun hingga 15 % akan menyebabkan inti susut sedanglon
tanpunrng biii t€tap, maka terjadi inti yang lelang dari cangkang. Hal ini akan
membantu prcses fennentasi di dalam nut silo, sehingga pemecahan biji dapat
berlangstmg dengan bailq demiHail juga penisahan iuti dan cangkrmg dalam
proses pemisahan kering atau basah dapat menghasilkan inti yang
meagandung kotomn lcbih kecil.(Naitraho.p.M)
2.4. Metude Peicltirsia dan Kffil[ru UrpDari pegalaman diketahui bahwa rmark merebus dengan telonan uap 3 bar
(3,06 kg/cm2) selama 25 manit akaa rmberikaa hasil yang sama seperti merebtrs
dengan tekanan uap 1,5 bar selama 55 rmil Bisa dilihat bahwa semakin tinggi
tekafiaa perebuisail dkan semakin aepdf pula wakai perebiiisan Teknan ytrng
tinggr dengan sendirinya memberikan t€mperatur yang tingg. Namun temperatur
yang terlalu tinggi dapat memsak kualitas mirry* dan inti sfiwit.
Perebusan yang dilakulran &agan tekanan uap 2,8 kgcrr2 dan waktu
ahaia 80 * 90 menit fierEpakan yary p61itrg optimet karena mengfiasitknn
minyak dan inti yang memuaskan. selain itu pada proses perebusan juga perlu
dilalsiken pertgurasarl udaff agu udara bisa kellrar dafi digafltikrln oleh irap air
sebagai media perebusm. Pengurasan udra dilakukan pada saat awal proses
percbusau dimaila uap difia kzm melatui krur petnasukur (tnlet valveJ,
sedangkan laan pengeluaran dibia*an t€nbuka. Pengurasan lainnya dilalrukan
pada saat tekanan pada puncal[ perEma pade telfiran 2,3 b* <lan- pada puncak
kedua dengan telonan sekitar 2,5 bar. setelatr pengurasan pada puncak kedua
selesai, ury dimastil&an hingga merieapai tekirnan sekttar z,g bar dan
dipertahankan terus beberapa lama sesuai kebutuhan.
Kebutuhan pemakaian uap selaina percbusan dan pengolahan dinyeakan sebagai
kebutuhan uap rata-rata untuk pengolalran dan perebusarq yaitu 450 kglton TBS
dengm rinelxtzTC kt tup untrrk percbusail dan 180 kg unnrk pros€rs pengolfrian
lainnya. Kebutuhan uap untuk mencapai puncak setiap siklusjauh lebih tinggi dari
pada kebutuhan uap ra&-rata. Dari hasil percobaarl ternyaa untuk mencapai
puncak dibututrkan sekitar 800 kg uaplton TBS. Namun kebutuhan uap png besar
ini hanfa betlangsung stngkat sekiar 3 - 4 meuirsaja, r€taFi Fda saat terterrhr
bisa mencapai 6 - l0 menit, tergantung dari tekanan uap yaog tersedia
(LAP0MN TR.,4IN]/fG MANJEMEN PENG0I-,$aN pr.Babie sumatera
P lantatiotts, P asonan).
Siklus rebusan pada umumnya terdiri dari:
o Pembuangan udara
o Menaikan tekanan (puncak I)
. Spuiuap(puncakl)
o Menaikan tekanan (puncak II)
o Spuiuap(puncakt)
o Menaikan tekanan (puncak III)
o Merebus pada tekanan penuh
o Buanguap
o Mengeluarkan dan memasukkan lori : 5 menit
Jumlah : 90 menit
o=X = CLOSE
' = 'Iid*tBrd4atdBPP
5 menit
7 menit
3 menit
7 menit
3 menit
10 menit
45 menit
5 menit
Gambar 2.2.Krxvaperebusan dengan 3 puncak
(r-AP0RAN TRAINING MANJEMEN pENGoLAIaN pr.Bakrie suma$era
P lantations, P asaman).
2.5. Operasional dan Perawatan Sterilizer
Rebusan merupakan sebuah bejana tekanan yang bekerja dengan .tingkat
resiko tinggi. oleh karena itq rebusaa dan unit pendukungnya harus diperiksa
sebelum diopersikan. Hal-hal yang perlu diperiksa antara larr- prckingpintu, alat
t0
penunjuk tekanan (manometer), pelat peryaring kondensat, kahrp pengaman"
contilevero dan pompa kondensal
a- Pacftingqirrtu.
Kerusakan packing pintu biasanya t€rjadi pada bagian bawah pinturebusan karena adanya genangail air kondensat. Kebocoran packing hmtsbenar-benar diperiksa. Jika ada yang bocor, harus segera dilakukanpenggantian.
b. Alat penuljuk tekanan (manometer)
Manometer tedapat di bagian atas pintu depan dan berakang rebusan.Fungsinya untuk menunjukkan apakah tekanan dalam rebusan masih ada atautidak. Operator harus memper{rati*an apakah masih ada tekanan atau tidakpada saat hendak membuka pintu rebusan. pastikan bahwa tekanan uap didalam rcbusan benar{enar sudah nol sebab uap akan menyemburjika masihada tekanannya.
c" Pelat pnyaring kordeneat
Penyaring kondensat terdapat pada lantai dalam rebusan. Saringan inihanrs sering diperiksa jansan sampai tsrsumbat Jika saringan ini tersgmbat,air kondensat akan teqgenang di lantai rebusan dan mempercepat rusaknyapacking pinhr rebusan.
d. Katup pergtmen
Periksa mekanisme katup pen$rna4 apkatr masih berfirngsi denganbaik atau tidak? Katup pengaman berfrrngsi sebagai pencegah terjadinyatekanan berlebihan di dalam rebusan.
e- Cantiliver
cantiliver berfirngsi sebagai rel untuk jalan keruar-masuk /on kedalam rebusan. cantilever harus dalam keadaan baik dan tidak baling(twisted) agar roriyangkeruar-masuk rcbusan tidak berguring atau jatuh.
f. Pompa kondensat
Lantai di sekitar rcb,san tidak bol* digenangi oreh air kondensatkarena temperatur air kmdsrs* tinggi dan masih mengandung minyak yangmenyebabkan lantai menjadi licin
ll
Bagian dalam setiap bagian rebtrsan hanrs dibersitrkan minimal dua
minggu serta dilakukan pem€riksaan, perawatan, dan perbaikan yang
diperlukan Semua peralatan rebusan memerlukan pethatian. Pipa-pipa uap
dan kondensat hanrs segera diperbaikildigantijika ada kebocoran karena akan
menggangu proses perebusan (pemborosan uap) dan mengotori sekitar stasiun
rebusan.
Katup pengaman harus diperiksa setisp bulan. Penyetelan-peiryetelar
terhadap pegas dari kahrp pengaman tidak boleh dilakukan oleh sembarang
orang, tehpi oleh mekanipteknisi yang telah hrpengalaman dan di bawah
pengawasan seorang staff Setelatr melakukan pe$aikan katup pengaman
hanrs dipasang segel. Untuk membuka segel &rsebut, harus merniliki izin dari
manajerpabrk.
Perawatan yang pedu dilakukan @*steilizer adalah sehgai berikut:
I. Checking dmpenggantian prcHng prnfi (door packing)
2. Pemeriksaan adanya kebocoran lasan dan pada prpr+ipa dan prchingflange
sambunganpipa.
3. Pemsriksaan dan pengencangao bok danrutSammhmgan pipa.
4. Pemeriksaan pneurure gouge.
5. Perneriksaan kondisi rail dalarn sterilizer.
6. Pemerilsaan dan pembersihan strainer saluran kondensat, &aerasi, nain
inlet, exhoust dm auilary dalam sterilizer.
7. Pemeriksaan dan pembersihan blow downclwmber danblow offsilencer,
8. Perneriksaan dan pembersihwt straircr box kordensate dznpipa.
Dalam pengoperasiannya ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan:
a. Selalu diperiksa dan dipastikan saluran &wrasi dan kondensat tidak
tersumbat.
b. Bagran dalam sterilizer dibersihkan dari brcndolan setiap kali mulai proses.
c. Dipastikan interlock &ptberfimgsi &ngan baik
QI4POMN TMINING I,{ANJEMEN PENGOTLIIAN PT.Balsie Samatera
P lantat ions, P as aman).
t2
2.6. Oil Losses di Kondensat
Randemen dengan l,osses punya hubungan yang sangat erat sehingga
menimbulkan kesan bahwa bila /osses rendah maka rendemen akan tinggi.
Sebaliknya" bila losses tinggi maka randemen akan ren'dah.
Losses yang terjadi di dalam proses perebusan adalah minyak yang terikut
dalam kondensat. Standamya kurang dari l%. Biasanya penyebab /osses minyak
di atas standar adalah karena banyak buah yang busuk dan luka serta waktu
perebusan yang terlalu lama. Langkah untuk menurunkan loses ini adalah dengan
menyesuaikan waktu perebusan dengan kondisi buah yang [email protected].)
MAININLET
AUX. INLET
SAVETYVALVE
HHAMCALEITERLOCK
BLEEDVAL
DEARERATOR
....) CONDENSATE
Gambar 2.3. Sterilizer
t3
BABIIIMETODE PEhTELITIAN
3.1. Tempat dan lYaktu Penelitiau
Penelitian dan observasi dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT.P
Nusantara IV.
Waktu penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal penelitian yang
ditetapkaan pada bulan Maret sampai &ngan bulan April2009.
3.2. Bahan Penelitian
Bahan penelitian dan observasi adalah mengambil sampel di pembuangan
air kondensat hasil dari proses perebusan.
3.3. RancanganPercobaan
Percobaan dilakukan berdasarkan penelitian langsung dari srmber
kejadian sehingga diperoleh data yang benar-benar akurat dan dapat memahami
bagaimana proses t€rjadi suatu objek yang sedang diamati.
3.4. TeknikPengambilrnSample
Sampling air kondensat diambil pada saat pembuangan air kondensat
perebusan dilakuka yaitu pada pipa saluran air kondensat yang terhubung
langsung dari tabung sterilizer dan menuju ke condensate /r, sample diambil
ketika pembuangan air kondensat pae puncak I, tr dan III dan keinudian diaduk
menjadi satu untuk dianalisa perselrtasc minyaknya
14
3.5 AnalisaOilf,ossesiliCorrdernadc.
Analisa sample dilakukao di laboratorium te,mpat pelaksanaan pnelitian.
AlatDanBahan:
t Cawan@rselein
: Flat bottomJlask
c Oven,KofdnSochlet
o Timbel
r Timbangananalitik
t N-hexane
Prosedur:
1. Timbang cawan kosong dan catat kratnya.
2. Ambil sample air kondensat, alasi cawan dengan kertas, lalu masukkan
somple.
3. Timbang brlrat sample * l0 gram, dan catat beratnya.
4. Saruple dikeringkan dalam oven selarna * 3 jam pada suhu 1030C.
5. Selanjutrya dinginkan diudara selama 45 menit.
6. Timbang kembali sample yang tel& dikedngkan dan catat beratnya.
7. Sample kering dimasukkan dalam timbel ekstraksi dan masultcan ke
dalam soclilet.
8. Flat bottom llask kerng yang akan digunakan ditimbang dan catat
berahya
9. Tambatrkan N-lexaneke dalanflat bottomflask secukupnya
10. Pasangkan sochlet &ntlat bottom tlask pdarangkaian
11. Air pendingin dari pet dialirkan ke dalam kondensor sochlet.
12. Hidupkan lwoingmstle dan lakulsneksfiaksi minimal selama 3 jam.
13. Flat boftom flask yang berisi residu minyak dan sisa hexarc setelalt
ekstraksi dikeringkan pdaovvn+ I jam pada suhu 1030C.
14. Dinginkan di udara luar selama 45 menil timbang dan catat berantya.
15. Perhitmgan:
Kandungan Minyalr Genatlast + rcsidn) -berat/astkosons x 100%
Br,nt wnple kering/basatt
t5
3.6.
l.,,
3.
Peugamat*u
Pengamatan yang dilakukan @a saat pehksanam penelitian yaitu:
Analisa perscntase oil losses padaair kon&nsat.
hoses penArusan berdaselraa grsfiktelooan dal lrraldil so@m realita"
Pengamatan suhu yang t€rceai da saat prores perebusan berhngsrmg.
-\t\-i)l_.I
i
i
;
I
ii\i
I
I
I6
BAB TV
HASIL PEFTELITIAN/PENGAMATAI\T DAI\[ PEMBAHASAN
4.1 IlasilAnalisaPenelitian/Pengamatan
Dari penelitian dan pengamatan yang dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit
(PKS) Adolina yaitu pada proses perebusan maka didapat data persentase oil
losses di air kondensat, grafik proses percbusano dan realisasi capaian suhu pada
proses perebusan yang diamati dan diteliti secaftl langsung, adalah sebagai
berikut:
A. Data analisa air kondensat perebusan.
Tabel. 4.1. Data Anilasa Air Kondensat Perebusan
Tanggal
Analisa
Proses
Perebusan
Berat
sampel
Berat labu
kosong
Berat labu *minyak
%Y;,adar
Minyak
16,03,09 I 10,5917 94,1559 94,2362 0,38yo
17,a3,w il 10,4215 90,9105 94,9730 0,590/o
18,03,09 m 10,8531 92,0469 92,3801 0,300/o
Gambar grafik setiap proses perebusan
3
2.5cE2P 15F
$1o.5
o
Grafik Proses Persbusan I
10 2() 3(, 4{} 5(} 6t 70 ao 9(, totWalrh.r (menit)
Gambar. 4.1. Gfrafik hoses Perebusan I
t7
Grafik Prcses Percbusan ll
3
2.56t
E2CDta.--
'l.bE6c61--q,F
o.5
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Waktu (menit)
Gambar. 4.2. Grafik Proses Perebusan II
Gambar.4.3. Grafik Proses Perebusan III
Grafik Proses Perebusan lll
3
2.5
ctE'{,GD
5 r.sE{fr'l---cF
0.5
0
10 2$ 30 4 50 €0 70 80 90 100
tUaktu (menit)
C. R*ssi eapian suhupnda seEtlr{oses iiercbusan
Tabel. 4.2. Realisasi eapaian stihu prcses lienebttsatt
PEREBUS$I PI]NCAK Tekamn lvlaksimal WAKTU SIJHU
Proses perebusan II 1.5 Kc/crf [6 menit I l5"C2 2.4Yrclcfr- 24 menit 125"C
3 2.8Ks/smz 53 menit 140"c
Proses perebusur III 1.5 Kp/cm' 17 menit 123"C
2 2,5 Kdalra' 23 menit 140"C
3 2,9Y''elc$t' 53 menit 145"C
Proses perebusan ItrI 1.5 Kc/cth- l8 menit 125"C
2 2,5K;denf 22menrt 138"C
3 2,8Kglcrt' 56 menit 143"C
4.2. Pembrhmar
Dari hasil penelitian/pengamatan yang dilah*an pada kheria proses
pcrebusai drati kedua pabrik teiscbut dapet d[ielaslcan yaitu:
A. Profil hoses Percbusan di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. Mdolinapabrik Kelapa Sawit pKS) Adolina memlliki dua unit tabung sterilizer.
Masing-masing tabung sterilizer berisikan sepuluh unit lori, dan masing-
masing lori bcrtapasitas 2,5 toil TBS. Sehingga dapot dtsimpullon baliwa
kapasitas dari satu tahnrg sterillizer di PKS Adolina hrtisar t 25 ton.
Design sterilizer yaifir &ngan siste*n due pintu dimana proses keluar dan
masuk lori melalui pintu yang berbeda sehingga p€oggeseran lori
dilakukan dengan menggUnakan trotsfer cmriege, dan memiliki pipa
stesil, ittlet, pip exlantst, stean corunantion plae, sdey valve, dan ptpa
pembuangan alr kondensat Tabrmg sterilizer ini juga dilengkapi dengpfi
indikator pembaca tekana& glrhq serta rccordirry chort yang berfimgsi
unnrk mendata proses percbusaa )aog sdang berlangsung.
Proses perebusan dilalokan egm sistern tiga puncak dimana capaian
tekanan uap rata-rde pata rck pertama 1,5 Kg/crr2, ptmcalc kedua 2,5
Kgcr1, ,dan puncak ketiga \t@cm:. Dengan tekanan mta-rata tersebut
dapat dilihat jrEA raa,raa walffi eer*usan yang dibumhleron ad.lah 95
l9
riimh Tahapan rrroses, wrakr sc'ta t€kamn perebusan paira masing-masing proses perebusmyang diarn*i dapat dapat dilihatpada lampiran I.Proses perebusan di pKs Adolina dilala*aa dengan sistem konvensiolul(manual). sistem seeerti ini dapd diartikan bahwa dimana setiap talrapanpfoses serta buka fimp pipa dil.ktilrsn oleh operator sceffa langstrngdengan cara menekan masing-masing tombol monitoring yang terrdapatpda prel contrcl sterilizer. ttral ini memedukan tingkat ketelitian tinggiuntuk memastikan perlak*an t€rhadap opemsionar kerja sterilizer. Apabilaoperatof "rorgBh" daram menjarankan operasionar sturilizer marokeberhasilan proses perebusan tidak akan tercapai. pada proses perebusansepe*i ini terdapat hamhtan tcr{radap operasional proses perebusan yainrpada masa ahan t€riadi penurunan tekanan uap. IIal ini diakibatlon karenadilakukannya peralihan uap terlradap sbrilizerlain yang akan menaikkantekanan. sehingga tekanan uap pada masa tahan tidak stabil dan prosespercbusari t€dudap bruh lauang s€mpuma.
selain penurunan trap pada masa talran yang diakiba&an peralihan uap,juga Erjadi waktu tmggu proses persusan tertdap sterilizer yanghendak memulai proses perebumn rcarena hanrs menunggu suprai uap daristerilizer pefiama yang sedang beroperasi. Dan apabila sterilinrtersebuttelah selesai, maka akan diururai proses percbusan tertradap sturilizerberihmyayang mergalami masa tmggu terscbutLamanya waktu trmggu tersebut sangat dipenganrhi oreh lamanya prosesporcbusan dwi sterilirer lain yang masih berpmses. Tenrtama dilihaf darisuplai uap )ang masuk pda sterilizer png sedang beroperasi. Apabilasuplai uap kurang merre,riupi dan harus memperpr$ang waktu perebusanguna tercapainya tekanaq maka qraktu trmggu pada steritizer 3 al*nscmakh hma I^amanya wahl ffnegu TBS yarrg aron direbus didaramsterillizer akan berpen$ruh tertadap kondisi TBS tersebut l€r€na kondisiab'tmg sturilizer masih ps sehinoga terjadi prcses penguraian ladar airyang ada di dalam TBS sebel.m Foses perebusan dilarrsanakan. Dan pdasaat proses peiebtrsm dinuhi k dar air yang t€n rai tersebut telahmenggenangi tabung sterili?,r 4i& bawah dan menyentuh TBS lapisan
m
l.
bawali lori. Dan p6da saat puneakpuffi. dilakukan gensngan air tersebut
akan seinakin banyak seiring &gan naiknyatekanan uap didalam tabung
sterilizer maka suhu nxinganpuri seinakin meningkat pulq dan air yang
tergerung tersebut akan meirgikd partikel minyak yang ada pada tandan
bttah yang tcrluka akibat terjdinya l,rness irternat di dalam lori. Dam
partikel minyak tersebut akan t€remulsi karena terjadinya kenaikan suhu
nrangan yang tinggi (diatas 1000C).
Proses perebusan di PKs Adolina dengru sistem tiga puncak dilakukan
dengan ahapan-alrapan proces sctiap pueaknya yainr pada saat awal
menaikkan tekaoan tiap puncak dilakukan proses fuarasi (pembuangan
udara) dan pada saat hffidak me,nunnrkan tclomn tiap purcak dilakukail
peoses kondensasi, setelah itu dilakulon proses penurunan te*anan (ihatgambar 4.14.3. graftk proses pe'rebusan pKS Adolina). pada masing-
masing puncak dari proses perebusan memiliki fungsi yang berbeda antara
lain:
Pada puncak pertama trjuan utama rifu untuk membuang udara yang ada
tlidralani taburig sterilinr. Puncak peitama juga berfimgsi untuk
menaikkan suhu awal proses perebusan.
Pada pmealk II adalah awal proses pemasakan buah dimana terjadipenguraiaa lmdar ar (hydrulisa lremisetulosa) selain itu berfungsi untuk
menembus buah bogiam dalam agar pemasakm buah lebih sempurna danjuga partikel-partikel minyak dapat terpisah atau terurai sehingga
mempermudah dalam p€ngempaan.
Pada puncak m dihkukan prcsss penahanan steam dengan waktu 35 - 45
menil rlal ini dilakukan unttik agar steam dapt mencnrbus bagian biiipada berondolan, mempermudah pernecatran biii di Nutcrcaker,dari juga menurangi kadai inti kngket cangkang. (panduan proses
pngolalran PKS ADOLINA PIPN Iy)Proses perebusaii ymg didrta @a recordilg cftrr menggunakan
indikator satuan Psi, sercnka proses perebtrsao yang dilakukan dengan
pembaca tekamn pada ffimg sterilizer renggunakan satuan Kg/cm2. hal
ini akm memperurlitop€rdrrm*c€pat taoggap dalam mernbaca gafik
3.
2t
f\.
yang terdata pada recordilry clwt fib saat pros€s perebusafl berlangsurig.
sehingga operator hanrs mengkonversi nilai satuan tersebut dengan
keteutuan I Psi: l4,22Kglcm2.
Proses perebumn }ang dilalukan di PKS adolina sering mengalami
hambataii teiutana pda lllortes penailErrrr tekanan. Hambatan tersebut
terjadi akibat kondisi fisik tabung sterilizer yang telah mengalami
kebocorarr seperti paaa pipa uap masuk, prckfug pinff, dan sambungan-
sarnbungan pipa lainnya yang sehanrsnya hal ini tidak boleh tedadi karcna
akan belpengaruh tertadap kebedrasilan proses perebusan.
B. Terjadinya oil losses di air kondensat perebusan
Minyak yang terdapat di air kondenmt merupakan minyak yang berasal
dari TBS yarrg direbus. Ketika stean masuk menembus lapisan dagmg
buah menguraikan partikel minyak dan partikel air dimana k*ika terjadi
penunmr ter.anall air keluar dari dagrns buah darr sebagian partikel
minyak juga terikut air kondensat. Ini di penganrhi oleh kinerja perebusan
iff sefidiri, dimana dengan tid* tercapinya uap kerja pros€s perebusan
yang terjadi akibat kondisi bejana perebusan yang mengalami kebocoran,
sehingga uap kerja yang dibututrkan al€n t€rjadi dalam wa*tu yang lama.
Lamanya waktu perebusan akan menyebabkan terikutrya minyak dalam
air kondensat. Terikutnya partikel minyak pada air kondensat karcna
terjadinya snulsi minyak pada air yang bersuhu tinggl diatas 1000c.
Lamanya waktu perebusan berpenganrh tor{radap torjadinya losses minyalk
di air kondensat l€r€na terjadinya ponggenangan air kondensat yang cukup
banyah di dalam tahrng sterilizer. tni diakibatkail lcarena prmes
pembuangan air kondensat yang tidak s€mpunra den sesuai dengan afuran
kerja poses perebusan.
Partikel minyak yang terunulsi oleh air kondensasi berasal dari kaadungan
minyak yang keluar ilari ilaging buah yang tedurka. pelukaan daging buah
tersebut diakibafikan terjadinva proses press internal antara tandan buah
didalarn lori. Przss irunpl itri ffildi pada saat prcses penekanan uap
pada puncak pertama dm ke&n, rlimana proses hidrolisis yang terjadi
n
mengakibatkan meriuruilnyatindstketinggian isi aadan buah yang ada di
dalam lori.
Dengan tcrikutnya prtilEel minyak &iigan air kondensat didalam
percbusan terjadi paling besar pda saat masa tatran dilakukau dimana
waktu penalranan yang lama akm mengakibtkan ptoses hidrolisa darr
mengurai kadar air lebih banyak. Dan seharusnya pada mam tahan
ditakukan ahapan ponbuarrgan air kondeiisat agar tidak terjadi
penggenangan air kondensat didalam bejana perebusan.
c. Proses perebusan yang hik m€nunrt hasil pengamaan di pKs Adolina
Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan, dapat dilihat pada
g,ambar 4.3. (Grafikprosas percbusarr UI) di pKS Adolina
Dari grafik tersebut dapc diceritakan bahwa pada puncak pertama proses
perpbusan dilakukan dengan proses dearasi yang berlangsung kurang lebih
lima menit Prroses dearasi dilakukan agar proses pembuangan udara lebih
sixtlpurna sehingga pfoses perebusan dapat me,ndapatkan titik optimal.
selain pada awal punoak p€ftama, proses dearasi dilakulnn juga pada
s€tiap awal menaikkan tekanan diawal puncak proses perebusaa dan
dilakulmn juga proses pembuangan air kondensat pada saat penunrnan
tekanan lrcrdak ditalflrkan. koses perebusan ke Itr tekanafl dan waktu
masing-masing tekanan serta capaian suhu dapat dilihat pada trbel. 4.2.
Dari pengamatan dan pe,relitian dilakr*afi analisa air kondensasi hasil
proses perebumn Iu. Pada analisa penganratan dan penelitian yang
dilakukail terhadap proses perebusan ke Itr tedihat bahwa perseirtase
kandungan minyak yang terikut di dalam air kondensat masih yang
dihasilkan dari proses percbusar temebut masih berada pada ambmg batas
nonna yaitu 0,3 o/o.Dut hal ini tidak dapat tercapai pada proses perebusan
pertama dan kedua dimana pers€iltase londungan minyak yang terikut
didalam air kondensat t€rjadi didas ambang batas norma yang ditetapkan
(lihat Tabel.4.l.). Dari hasil amlisa tersobut malee proses perebusan yang
sebaiknya dilakukan di PKs Adolina mengikuti sistem kinerja proses
23
pef€busaa seperti proccs pcrcbuse trI, (tfrEt lampiran I, Tabcl proscsperebusan ltr).
krgan mengilnrti sisrem 1ry rchh dit@an unfik dilal$kan padapnoses per*usao di PKs Aelim, rrakadihm@n tErjdfuI,a ail losres diair kondensat aapat eikndatikan dm persentasc oil lossesdi air kondensatdapat beradapada arnbang htas norrraPedakmn pr.osef pdusm t€rseht juga tunrs diikuti dengan pefiawaml
kondisi bejma per€h$*' teruhma pertaitan*erhltaa pada kebocoranyang ada. Dcnsrr demikia maka proses penebusan akm lebih sompurfissesuai dengan performa yang diharapkan.
21
BABV
KESIMPT'IJ\NDAN SARAN
5.1. Kccimpuhn
Dari penelitian dan pengam*an ;aag dilahkan pada proses perebusan
PKS Adolina mato dapat dieimpulkan bahwa:
l. Terjadinya losses minyak di air kondensat diakiba*an tidak tercapinya
t€lmilafi uap kerja inos6 perebusa4 sehingga meirrbun*rknn waknr yrrng
lama untuk mcnaiklontekamn kerja uap pros€s perebusan.
2. fembtrangao ah kondenmt yang tidak teratm, sehingga pe,nggenangan ah
terjadi didalam tabrmg steriltzer.
3. Tingginla suhu meir$kibafikan terjadiqa ernulsi minyak terhadap
kardungan air hasil proses hidrolisa dan mengakibatkan partikel minyak
terilart di air kondcnsat
4. Proses perebtrsan yang baik di PKS Adotira terjadi pada pengamatm
peoces pwhtsan ke IIL
1.2. Saran
Dengan melihat data dari hasil analisa saat pelaksanaan penelitian dan
pctlgaflratan berlargsung; maka disannkan unnrk peflakuan prcses perelprsari diPKS Adolina PTPN Milakukan sesrai &rgan garfik proses perebtrsan ke III(lihat Gmk a3). Dengm demikim maka minimalisasi persentasc kadrmgan
minyak didalam air kondensat hasil perebusan masih bertda pada amhng batas
mrma yang tf lah dit€tapkatr.
2:t
DAFTAR PUSTAI(A
Hariadi, Brdi. 20ffi. Iryoraa Training i{{rajem€n peqgolahan pr. BakrieSurnafsra Phntations, pasaman 2ffi.
Laporm PKL I, TPIIP STIp-Ap ZW7.
Naibqlrc.P.h[. lg6. proses Fcugolahar Kelopa Sawit
Panduan prcses pengalahan pabrik Kelapa SawitAdoliaa
x
Lrnmpiiran I: Tabel alialreri proses, t*ana4 waknr, dan pengopeiasian buka rutupipa proses perebusao
I. TabelPerebusiinkel
St€D Inlet Cmdeosaf€ Extaust Tekanm fKclm2t Waklu(mmitke) Prces0 TrtD Buka Tuho 0 0 StartI Buks Bul<a TuhrD 0.5 5 Dearasi2 Buka Tutup TttruD 1.5 13 PuocaklJ Buka Bt*a Tutup o0 15 Kmdensasi4 TutuD Buka Buka 0 16 TunmT*anan5 Buka Bul<a Tufito 0.4 19 Dearasi6 Buka Tlfi& TutuD 2.3 29 Pmcaktr7 Buka Buka Tufilp 13 32 lodensasi8 Tuhro Buka Buka n 40 TurunTekmm9 &tka Buka TutuD 0.3 43 Der6il0 Buka TrrtuD TufirD 2.A 5:i hracakm
Buka TnhD Trero 2.8 59 Masa Tahgnt2 Bu&a Bu&a TutD 2.1 61 Xqfuasil3 Buka TlmrD TIMID ,7 64 TambehUol4 TurD Tutup TutuD 2.5 6E McaTahanl5 Buka Tufp TunrD 2.8 75 TmbahUml6 Buka TfiD Tuhp 2.8 85 Masa Tahan17 Buta Bula TuhrD ,a g) I(oadensasi
nrhrp I Buka B"h I 0 93 ItgmTdcaom
Tabel Pe,iebusimkc tr
SteD Id€t Cmdensate Exhast Tdmu{Kglcml rydtu{oeoitke) Prcos
0 Tuhp Buka TuhrD 0 0 Stet
Bdra Bdra Trmro 0.5 3 Derasi
2 Buks TuhrD TtrhlD 1.5 13 PmcakI
3 Buk Buh TuhD 0.9 15 Kmfusasi
4 TUUD Bdra Buka 0 17 TrnrmTekmm
5 Bulra Buka Tuhrp 0.4 19 Dearsi
6 &dra TtfilD Tufro 2.5 29 Pmcaktr
7 Brrka Buks Tutro 1.3 32 Kmdeosaei
8 Tmm Buka Buka 0 40 TunmTekm
9 htka Buktr Ttnlo 0.3 43 Dedasi
\$ B\&n T\ts \$s 2.9 Ets Etmcdr{L
ll Br{.a TTfiTD Trfiro 2.8 59 M6aTahe
t2 BdCI hdra Trrtm 2.1 61 I(ffisasil3 Buka TutuD Tunrlo 2.8 u Tr6ohUot4 TrrD TufiD TuhrD 2.5 68 MasaTabm
l5 Buka Trulo TufirD 2.8 75 TdohUot6 Buka T'tur TuhD 2.8 85 M6aTahm
t7 Bd.E erka TfuD 2.5 90 Korfuasi
l8 T|SD Buh Buh 0 93 TunmTdrom
Tabel Pcrebusan kc Itr
St€D hl€t C.odoosatc E 6erst Te&mmfitu/cml Wdfi(mitke) Proses
0 TeD Brdo TtfirD 0 0 StartI Buh Bulra Trfiro 0.5 5 Derasi2 Brrka TuhrD TIfuD 1.5 10 hmc*I3 Buka Buka Ttrto 0.9 13 Kmdosasi4 firhlD &rlra Bdra 0 18 TmmT*enan5 efta etu TuhD 0.4 n Dorasi6 B& TdlD Tt&rD 2.5 29 Ptrcaktr7 Bolra B{Es TuhD 1.3 32 Ituqtuasi8 Tufrm e&a Br*a 0 40 TunmTdrman9 Bd<a Bub TffitD 0.3 43 Derasil0 e{rE TuhrD TuhrD 2.6 s:t hmcakltr
B{lh Tltu TtfiD 2.8 59 lfiassTahaot2 &dra hrb TuaD 2.4 61 I(mdasasil3 Buka TutD Tunb 2.8 64 TffiUmt1 TttrD Tn[ro TuhE 2.5 68 MasaTahnnIJ Brke TuAp TrfrD 2.8 75 TdohUot6 M Tub TUTD 2-8 85 tdlEsTabmt7 edtr Bdo TutD 2.5 93 I(ondatsasiIt T6 & B{o 0 96 TrnmTdmm
Lampinaii II: Pertinmgan Persenrase Kandungan Minyak di AirKondensat
Rumus:
KondffiganM inyak - @e rAJ-las k !. rc s iP) - berufl ask ko s on* x I ,,o/o
BeratSanryl e (airkon&rc a)
o
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
o
a
a
Prebumn I:
Berat Sampel Sebelum Ekstraksi
Beiat Ftrask + Minyali l{asil Ekstralsi
Berat Fksk Kosong
7o Mtnyalk
Perhihmgan
o/&il =94,2362-94,1559
xl007ot0,5gt7
=0,38Ya
Perebusan II:
Berat Sampel Sebelum Elcgaksi
Bemt Fhsk + Minyak l{asil Ekstraksi
Berat Flask Kosong
%Minyak
Peftitngrnn
o/fril =e0Br0-mBl05
x l00o/o10,4215
-0,590/o
Pqebusan Itr:
Berat Sarpel Sebelum Ekstnaksi
Bcrat Flask + Mlnyak Hasil Eksuaksi
Berat Flask Kosong
% Minyalk
Perhitmgan
o/Oil =92,3W1-gLWt
xl0{Jf/ol0,g53l
=03AY6
10,5917 gr
94,2362 gt
94,1559 gr
0,38Yo
10,4215 gr
9X)9730 er
90,9105 gr
0,59 o/o
l0853l er
92,3801 gr
92,069 g0,30o/o
30