Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

34
PERTORMA STERILIIZER TERIIADAP OIT {,OSSfiS DIAIRKONDENSAT Studi l(esus Prrces perebusen Iliprbrft Kctapa sewit AdoHnq prpN. nr| IUGAS AKIIIR Wukm U*uk Melmgkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan F'TUT PRATAMA NfM. {1502CI14 TEKNOLOGI PENGOLAffiAFT EASIT PERKEBUNAIT SEKOLAIT TINGGI ILMTT PERTAFMAN AGRIBIS}ilS PERKEBUAN MEDAht 20{x}

Transcript of Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Page 1: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

PERTORMA STERILIIZER TERIIADAP OIT {,OSSfiSDIAIRKONDENSAT

Studi l(esus Prrces perebusen Iliprbrft Kctapa sewit AdoHnq prpN. nr|

IUGAS AKIIIR

Wukm U*uk MelmgkapiSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

F'TUT PRATAMANfM. {1502CI14

TEKNOLOGI PENGOLAffiAFT EASIT PERKEBUNAITSEKOLAIT TINGGI ILMTT PERTAFMAN

AGRIBIS}ilS PERKEBUANMEDAht

20{x}

Page 2: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

\trtr t!\R\s\

HALAMANJUDUL.... .................. iLEMBAR PENGESAIIAN ............... iiLEMBAR PERSETUJUAIT .............. iiiKATA PENGAI\ITAR ....................... ivDAFTAR ISI............. ....... vDAFTAR TABEL..... ....... viDAFTAR GAMBAR ........Vii

BAB. L Pendahuluan......... .............1l.l. LatarBelakarig... .......112. Perumusan Masalah ..................2l.1.Iyj.-* Penelitian.. ...................21.4. h{arifrat Penelitian.. .................3f .l. fingkup Penelitian/Pengamatan.... .................3

1.6. Sistematika Penulisan ................3

I|B_.IL Ttnfru*n pusreka. ............5]._1. $oses Pengolahan Kelapa Sawit ....... .........5Z.Z.Unit Sterilizer... ........6].3. Tiljuari Perebusan.. .........................6

?.1. Ope*ional dan perawatan Sterilizer... ........ l02.6. Oil Lossesl di Koridensat ............... 13

BAB. Ill.Metodetogipenelitian/pengamatan......... ............143.1. TernpatdranWakruperrelitianlpengramahn.. ................... 1432. Natdan Bahan. .........143.3. Rancangan percobaan.. ............. t43.4. Teknikpengra'mbilari sampel....... ................143.5. Analisa .....153.6. Pengamatan........-...

......16

BAB. IV. Hasil pcnellfian/pengamrtan dan pembehason....... ........... t74.1. Hasil Penelitian/pengamatan... .....17

I+B:V: Keslmpulan den Saran....... ..............25

5.2. saran.. .--.-----------."""""' """LJ...............25

DAFTAR PUSTAKA ......26LAMPTRAN ......................27

- l^ampiran I. Tabel rahapn hoses P ercbasn---------------

-z-sf,.mpfnan tr perhittmgari % Minyak di Ah Koriderisat ........*.................30

Page 3: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

I}ATTA.*TA3DL

Tabel. 4.1. Dde smtisa air kfu pen€brcffi- .........."""""' 17

Ta$eL42.R€alhastes@nffipxil*isPetabustL- ".'.""""""'19

rt

Page 4: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

IIr,

Gambar.2.2.Grinber.2.3.Cffibat.4"1.Crmhr.4.2.Gambar.4.3.

DAtrTAR GAMBAR

Kuwaperehrsan dengan 3 puncak ....__._IOSterilizer.... ...___tr3CtafikkososPerebusn I................ _..-17Grafik Pnoses Perebusan II ...................Gfafik Proses Ferctftsrfi m.........

ttIt

vii

Page 5: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

BAB IPEI\TDAIIULUAI\T

1.1. Latar Belakang

Salah satu proses pengolahan TBS manjadi CFO di PKS adalah Fcesperebusan atau sterilisasi yang dilakukail dalam bejana b€ff€kdffifl a6as sEr5lfu

dengan menggunakan uap.sisa dari turbin yang di salurkan dari BPV,dimana rup

kering dafi dari turbin akan di kdnversikan menJadi uap ba$h di BPY(8@}

Pressurrc Yessel). Adapun tekan uap yang dibutuhkan selama perehrasm adahh

sekiar Z,$-3kglcrf .

Salatr satu yang mempengaruhi oil losses di pembuangan air kondensa di

stasiun retiusran adalah peffofma febusan Sepefti waktu perehsan, stthu

perebusan" tekanan uap dan kondisi tabung perebusan seperti adanya kebocoran

yang terjarli pada saat proses pefe'busatt berlagsung misaluya dari packing piftt

rebusan keluar uap sehingga tekanan uap berkurang dan dari pipa uap masuk dari

BPV. Ini jelas akan mempengaruhi efektifitas perebusaqyang mungkin dapat

menyebabkan tingginya oil losses di air kondensat dan lamanya waktu perebusan.

Losses oil yang diiiinkan di air kondensat adalah sekitar maksimat A3o/s. Maka

untuk mendapatkan angka tersebut, hal-hal yang diatas hanrs dagat dihindri.

Proses yang mempengaruhi tajadinya losses terjadi di Sasiun Sterilizer.

Tujuan dari Perebusan (Sterillisasi) yaitu untuk menekan kenaikan atau

menonaktiftur enzim lipa*. Pada srut proses p€neb.man juga h:arus dilakukn-

pembuangan air Kondensat sesuai dengan prosedur yang mengakibatkan minyak

tlrikut di pembuangan air kondensat.

Selama ini oil yang terikut di air kondensat cukup tinggu dan perlu di

perbaiki; maka deilgan tiilgginya losssl mfuyak di air kondensat irulah saya

tertarik untuk memilih juduP?ERFORMA STRILIZER TERHADAP OIL

LESSES DI AIR KONDENSAT'. (Naibaho.P.M.1996)

Page 6: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

12. Perumusau Meselah

Adapun masalah yang akan diatnati dar diteliti pada proses perebusan di

PKS AdolinaPTPN W, yaitu:

1. Tingginya persentase oil losses di air kondensat tidak merata disetiap

steriliZet, sehingga masiug-masing steriliZer memiliki perfonna yeng

b€rbeda.

2. Persentase oil losses diatas rtorma yang ditetapkan oleh ketentuan norma

losses PKS Adolina PTPN IV (Max. 0,3W.

3. Realisasi kinerjd tiap sterili2er sadt proses perebusan tidak sama yang

dilihat dari tekanan, waktu, dan suhu.

13. Tuinan Penelifian

Tujuan dari pengamatan performa rebusan terhadap losses pada air

kondensatdi PKS Adolina PT. Perkebunan Nusanfara IV (Persero) adalah

1. Untuk mengetahui seberapa besar efesiensi dan efektifitas pengoperasian

sterilizer dalam upaya menekan oil losses pada kondensat.

2. Untuk mengetatrui beberapa kendala yang ada dalam pengoperasian

Sterilizer dan penganrhnya terhadap kelanmran proses pengolahan.

Dengan tujuan diatas maka pengamatan ini melibatkan standart

operasional kerja proses perebusan yaitu:

l. Tekanan kerja uap masuk di sterilizer 1-3 Kg/cm2'

2. Proses daerasi dengan waktu * 3-5 menit.

3. Wakfu pada perahan puncak III yang tidak t€rlalu lama.

4. Pembuang;an air kondensasi pada masa tatran hanrs dilakukan minimal dua

kali kondensasi.

5. Suhu uap masuk 1350-1400 dengan tekanan 2,8-3Kglct*

6; Kondisi fisik sterilizer (berdasar*an desigen percbusan),sistem perebusan

yang dilakukan.

Dengan demikian dapatdikehui seberap b€sar fingtffiefektifitas kinerja

sterilizer pada saat proses perebusan berlangsung dan sebagai pembultian

antara realisasi pros€s p€resan dengru standart yang ditetapkan sehingga

Page 7: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

terciptE suatu'gfafik p€ildriisail tr:nhsa*an proses proses per*n*m fagtelah diamati secara nyata.

nfief,frrf P€ilclifian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, seperti:

Mefigefahui efekttfitas tujfiiur percbu-s{tn terhadap air kof,densat

Meqiadi masukan dalam pemecatran masalah mutu minyak sawit yaitrtingginya losses PKS.

1.5. LinghrpPctrcffiitr

Linskup penelitian/pengamatan ini dilakukan dengan mengam*i damficlifi oprasi kfuieda srctilizer sarlrmelakukur pros€s perebusan &ngan melik

a- standart sistem percbusan yang berlaku pada saatproses pe,rehrsan 1mgmeilcakup f€laffiur, st tru dan watktn pereb{Nan.

b. Analisa air kondenmt hasil perebusan.

c. penelitiafl ini hanya pada kinuja percbusan di pKs ADOLINA saja

d. perlakuan TBS di Loading Ramp diangpp normal.

e. Tugas Alfiii ini tidak- memffias dampak buah rEsam tertndap oillosses di oil kondensat.

Pengamamn dan analisa iil diharapr,an dapaf manjdi ri unark

beberapa solusi pemecahan masalah kenaikan persentase oil losses pdakondensat rebusan mttk'mfi ingl€tan rcndemeri dar hba penrixiruran.- serta kfuedaPKS.

1.6. SistemedkaPen'Ultsan

Pada penulisan tugas akhir ini berisi tentang:

a. BAB I Pennanu*lu:an, berisi ffitang latar betakang penrmusan masalah,

tujuan penelitiaru manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistem*ikapenulisan dari tugas riklrir ini.

/"' )

'1b. BAB II Tinjauan Pu$aka berisi ffig dasardasar t6ori dad penelitian

c. Bab m Metodcitogi peretiti.E/kngamiku, berisi tentang rempf fuwaktB alat dan baha& rryar perelitian, pelaksanaan, flBlisa drn

a.

b.

Page 8: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

f.

o

pengamatail dalam @capairm tujuan pokokpenrbahasan dafi tugas aktirini.

Bab tv ftrasil Penelitiaupengamatan dan pembahasan, bOrisi tentang dafia-

data hasil analisa penelitian serta pembahasan tentang peraksanaan

penel i tian/pen gamataf, .

Bab v Berisikan tentang kesimpulan dari hasil pengamatan dan penelitian

serta saran untuk Frbail€n proses perebusan.

Daftar Pustaka berisi tentang dari mana teori artikel berasal.

Larnpiia& berisil,lan tentang datadata penduktfig hasilpenelitian/pengamatan.

Page 9: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

BAB IITINJAUAhI PUSTAKA

2.1. Proseo Pengokhan di PabrtkKelapa Sawit

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berfungsi untuk mengutip secara optimal

minyak sawit dan inti sawit'yangterdapatpa,da Tandan Buah Segar (TBS) dengan

menekan losses sekecil mungkin. Selain itu kualitas produlsi juga perlu mendapat

perhatian dalam proses pengolalran di PKS, semakin baik kuditas podirksi akan

semakin baik nilai jualnya. ( Ilariadi, 2006)

Proses pengolahan TBS menjadi Cru& Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel

Oil (PKO) umumnya terdiri dari stasiun utama dan stasiun pendukung. Stasiun

utama berfirngsi sebagai berikut:

a Penerimaan buah(fuit rcception\

b. Reb,usratr(sferilizer|

c. Pemipilan Gtipryr\

d. Peilcacahan (digestei dan pengempmQresser)

e. Pernumian (clarifier)

f. Pemisahan b'iji datl keruel {funal,Semerrtara, stasiun pendukung berfungsi sebagai berikut:

a- P€mbangkit tenaga Qnwer)

b. Laboratorium (ldoratory'1

c. Pen$olahafl air (woter treatment)

Tandan Buah segar (TBS) yang diterima di PKS harus sesuai dengan

kriteria matang panen diinana buah yang paling baik urituk diolali adalah bualt

yang sudah masak (rnrmal ripeness), dengan tidak ada buah yang mentah dan

bualr yurg kelervat masak (over ripe) tarcna aku mempenganrhi mtitrr minyak

yang akan diperoleh.(Laporan PKL I STIP-AP 2W7).

Page 10: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

2.2. Unit lizer

Sterilizer adalah suatu bejaoa b€rtekamn yang digunakan untuk merebus

atau mematangkan TBS dengan meaggrmakan uap basah yang dikirim dari BPV.

Desrgn dari bejana ini yaitu &ngan sistem horizontal dalam bentuk

kapsul. Bejma ini dilengftapi dengm patrel-paflel kof,aol perrgop€fiasiaq

aatomatic vdve control, alat pembaca waktu dan tekanan Qecording chart), alat

ukur tekanan dail suh[ pipa uap masulq pipn exlraust dan aif kondensasi, keran

pengaman (savety valve), serta pembuangan uap bekas sisa perebuwn (silercer

Blow fuwn & hlw trp\,

(IAPOMN TMNNG MANJEMEN PENGOI/$:AN PT.Batuie Sundera

P lwttations, P as aman) .

2.3. TuJuan Percbusrtr

Setiap PKS tentunya menginginkan hasil minyak dengan kualitas yang

baik dail memiliki tingfat- keasdmari tang rendah" dan minyak yafig mudah

dipucatkan {bleaching). Proses perebusan sangat menetukart kualitas hasil

pengolahan pabrikkelapa scwit. Tujuan dari proses f,creb n fandan hrah segar

yaitu:

l. Mefgheutikal aktt0tas enzlm

Dalam buah yang dipanen t€rdapat enzim lipase dan oksidase yang

tetap bekerja dalam huah sebetum bu6h ifu dihemikan dengan pelaksanaair

tertentu. Enzim dapat dihentikan dengan cara fisika dan kimia. Cara fisika

yaitu dengan cara pemanasan pada suhu yang dapat mendegpadasi protein.

Enzim oksidase berperan dalam proses pembentukan peroksida yang

kemudian dioksidasi lagi dao pecah meirjadi gugusan aldehide dan kation.

Senyawa yang terakhir bila dioksidasi lagi akan menjadi asam. Jadi ALB yang

terdapat dalam minyak sawit meltpakaa hasil kaja enzim lipase dan okstdase.

Enzim yang terdapat dalam minyak tffdiri dari €nzim tanaman (plat enzim)

dan yam$ terftontfiiiiridsi (fiisakye darilifirn) s€lama ptoses peftm$uran.

Aktifitas enzim se,makin tirygi apbila buah mengalami kememaran

(luka). Untuk mengurangi aleifitr €nzim sampai di PKS diusahakan agar

6

Page 11: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

kemernanm buah dalam frersrna*r yang r€latlf kecil. Eilzim pada umurrinya

tidak aktif l4gr pada suhu 50 0C. Oleh sebab itu perebumn pada suhu 120 0C

akan menghentikan kegiattn enzim.

Mekpa.*kan bnah dari spiklet

Min ak ddil iiltt sawft ta'tdapat dalam btralq maka umk mempernrudalr

proses ekshaksi pengutipan minyak dan inti sawit, buah perlu dilepaskan dari

spikletrya. Buah dapat teflepas dari qpiklet mettlui caria hidrolisa

hemisellulosa dan pelain yang terdapat di pangt<al buah. Hidrotisis dapat

terjadi dengan prcses kimia dan kimia fisika dan rcaksi bioktrnia. Hidrolisis

dengan reaksi biokimia telah terjadi sebagian di lapangan yaitu pada proses

pemasakan buah yang ditffdai dcngan tluah yang memberrrndol. Reaksi

hidrolisis hemisellulosa dan pektin dapat terjadi dalam ketel rebusan yang

dipeicepat oleh pemanasan. Prmx uap teiseb,ut'dapatmercsap ke dalan buah

karena adanya tekanan.

Hidrolisis pektin dalam ansui tidak seluruhnya menyebabkan

pelepasan bualr, oleh karena itu perlu dilaqiutkan dengan proses pemipilan

padtitlneslrer.

Mcnurunken krder rirsterilisasi buah dapat menyebabkan penuninan klatar aif hali dan inti,

yaitu dengan cara ponguapan baik pada saat perebusan maupun saat sebelum

pemipilan. Peruiuiran tondimgail air btr,alr merryebabkan penyustran btiatr

sehingga terbentuk rongga-rongga kosong pada perikarp yang mempermudah

proses pengempaan. Interaksi penurunan kadar aif dan panas datam buah aklrn

menyebabkan minyak sawit antar sel dapat bersatr dan mempunyai viskositas

yailg r€ndah sehingga mudah kehar dari datam sel sewaktu prcses

pengempaan

Perikarp yang m€ndapat pEdakuan paras dan tekanah akail

menunjuldran sifat serat mudatr lepas anhra serat yang satu dengan serat yang

lain. Hal ini r memingkatkrut efisiersi digester &n depericarper/ptishW

drum. Air yang dalam inti akan menguap melalui mata b[iisehingga kemel srr$fi dan poses realan bfri nkail lebih mudah.

Page 12: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Penecrhitr emuki

Minyak di dalam perikmp berbentuk emulsi dapat lebih mudatr keluar

dart sel jika &tobali dari fas6 efinrlsi rnerrjadi nrinyak. Perubahan ini terjadt

dengan bantuan pemanasa& yang mengakibatlon fraksi yang

memitiki polaritas ,ang sama &n b€fd an, sehfugga rrifyak den aifmasing-masing terpisah. Peristiwa ini akan mempermudah minyak keluar dari

perikarp. Penefi:asi uap yang sempurna pada perikarp, t€nrtame pada buah

yangpaling dalam, akan mempertinggi efesiensi eksm*si minyak pemecahan

emulsi ymg telah dimulai dari perebtrsar aksfi membanni proses pemisatrarr

minyak dari air dan padatan lainnya pada stasiun klarifikasi.

Mehperkan iffirtdatr bijiPerebusan buah yang tidak sempuma dapat menimbulkan kezulitan

pelepasan sr6t dari biiji dari polishhg drum, yemg menyetabkan pffrccahaf,

biii. Penetasi uap yang cukup baik akan membantu proses pemisalran serat

pe*arp dan b{ii, yang dipacepat oleh proses hidroslisis. Apabila semt tidak

lepas, maka lignin yang tedapat di antara serat akan meirahan minyak Jika

biji dipukrrl dalam alat penreeah b,iii maka akan terjadi sifat kuryal yang

membuat biii tidak pecah, dan jika pecah maka yang akan terjadi adalatr

Fcahafl besar yang melekat pada inti.

lt{cmbentu pnosell pelcpnsan iati dari caagtang

perrbusar targ semprna alcan merunrnkim todar air biii hingga 157o.

Kadar air yang turun hingga 15 % akan menyebabkan inti susut sedanglon

tanpunrng biii t€tap, maka terjadi inti yang lelang dari cangkang. Hal ini akan

membantu prcses fennentasi di dalam nut silo, sehingga pemecahan biji dapat

berlangstmg dengan bailq demiHail juga penisahan iuti dan cangkrmg dalam

proses pemisahan kering atau basah dapat menghasilkan inti yang

meagandung kotomn lcbih kecil.(Naitraho.p.M)

2.4. Metude Peicltirsia dan Kffil[ru UrpDari pegalaman diketahui bahwa rmark merebus dengan telonan uap 3 bar

(3,06 kg/cm2) selama 25 manit akaa rmberikaa hasil yang sama seperti merebtrs

dengan tekanan uap 1,5 bar selama 55 rmil Bisa dilihat bahwa semakin tinggi

Page 13: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

tekafiaa perebuisail dkan semakin aepdf pula wakai perebiiisan Teknan ytrng

tinggr dengan sendirinya memberikan t€mperatur yang tingg. Namun temperatur

yang terlalu tinggi dapat memsak kualitas mirry* dan inti sfiwit.

Perebusan yang dilakulran &agan tekanan uap 2,8 kgcrr2 dan waktu

ahaia 80 * 90 menit fierEpakan yary p61itrg optimet karena mengfiasitknn

minyak dan inti yang memuaskan. selain itu pada proses perebusan juga perlu

dilalsiken pertgurasarl udaff agu udara bisa kellrar dafi digafltikrln oleh irap air

sebagai media perebusm. Pengurasan udra dilakukan pada saat awal proses

percbusau dimaila uap difia kzm melatui krur petnasukur (tnlet valveJ,

sedangkan laan pengeluaran dibia*an t€nbuka. Pengurasan lainnya dilalrukan

pada saat tekanan pada puncal[ perEma pade telfiran 2,3 b* <lan- pada puncak

kedua dengan telonan sekitar 2,5 bar. setelatr pengurasan pada puncak kedua

selesai, ury dimastil&an hingga merieapai tekirnan sekttar z,g bar dan

dipertahankan terus beberapa lama sesuai kebutuhan.

Kebutuhan pemakaian uap selaina percbusan dan pengolahan dinyeakan sebagai

kebutuhan uap rata-rata untuk pengolalran dan perebusarq yaitu 450 kglton TBS

dengm rinelxtzTC kt tup untrrk percbusail dan 180 kg unnrk pros€rs pengolfrian

lainnya. Kebutuhan uap untuk mencapai puncak setiap siklusjauh lebih tinggi dari

pada kebutuhan uap ra&-rata. Dari hasil percobaarl ternyaa untuk mencapai

puncak dibututrkan sekitar 800 kg uaplton TBS. Namun kebutuhan uap png besar

ini hanfa betlangsung stngkat sekiar 3 - 4 meuirsaja, r€taFi Fda saat terterrhr

bisa mencapai 6 - l0 menit, tergantung dari tekanan uap yaog tersedia

(LAP0MN TR.,4IN]/fG MANJEMEN PENG0I-,$aN pr.Babie sumatera

P lantatiotts, P asonan).

Page 14: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Siklus rebusan pada umumnya terdiri dari:

o Pembuangan udara

o Menaikan tekanan (puncak I)

. Spuiuap(puncakl)

o Menaikan tekanan (puncak II)

o Spuiuap(puncakt)

o Menaikan tekanan (puncak III)

o Merebus pada tekanan penuh

o Buanguap

o Mengeluarkan dan memasukkan lori : 5 menit

Jumlah : 90 menit

o=X = CLOSE

' = 'Iid*tBrd4atdBPP

5 menit

7 menit

3 menit

7 menit

3 menit

10 menit

45 menit

5 menit

Gambar 2.2.Krxvaperebusan dengan 3 puncak

(r-AP0RAN TRAINING MANJEMEN pENGoLAIaN pr.Bakrie suma$era

P lantations, P asaman).

2.5. Operasional dan Perawatan Sterilizer

Rebusan merupakan sebuah bejana tekanan yang bekerja dengan .tingkat

resiko tinggi. oleh karena itq rebusaa dan unit pendukungnya harus diperiksa

sebelum diopersikan. Hal-hal yang perlu diperiksa antara larr- prckingpintu, alat

t0

Page 15: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

penunjuk tekanan (manometer), pelat peryaring kondensat, kahrp pengaman"

contilevero dan pompa kondensal

a- Pacftingqirrtu.

Kerusakan packing pintu biasanya t€rjadi pada bagian bawah pinturebusan karena adanya genangail air kondensat. Kebocoran packing hmtsbenar-benar diperiksa. Jika ada yang bocor, harus segera dilakukanpenggantian.

b. Alat penuljuk tekanan (manometer)

Manometer tedapat di bagian atas pintu depan dan berakang rebusan.Fungsinya untuk menunjukkan apakah tekanan dalam rebusan masih ada atautidak. Operator harus memper{rati*an apakah masih ada tekanan atau tidakpada saat hendak membuka pintu rebusan. pastikan bahwa tekanan uap didalam rcbusan benar{enar sudah nol sebab uap akan menyemburjika masihada tekanannya.

c" Pelat pnyaring kordeneat

Penyaring kondensat terdapat pada lantai dalam rebusan. Saringan inihanrs sering diperiksa jansan sampai tsrsumbat Jika saringan ini tersgmbat,air kondensat akan teqgenang di lantai rebusan dan mempercepat rusaknyapacking pinhr rebusan.

d. Katup pergtmen

Periksa mekanisme katup pen$rna4 apkatr masih berfirngsi denganbaik atau tidak? Katup pengaman berfrrngsi sebagai pencegah terjadinyatekanan berlebihan di dalam rebusan.

e- Cantiliver

cantiliver berfirngsi sebagai rel untuk jalan keruar-masuk /on kedalam rebusan. cantilever harus dalam keadaan baik dan tidak baling(twisted) agar roriyangkeruar-masuk rcbusan tidak berguring atau jatuh.

f. Pompa kondensat

Lantai di sekitar rcb,san tidak bol* digenangi oreh air kondensatkarena temperatur air kmdsrs* tinggi dan masih mengandung minyak yangmenyebabkan lantai menjadi licin

ll

Page 16: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Bagian dalam setiap bagian rebtrsan hanrs dibersitrkan minimal dua

minggu serta dilakukan pem€riksaan, perawatan, dan perbaikan yang

diperlukan Semua peralatan rebusan memerlukan pethatian. Pipa-pipa uap

dan kondensat hanrs segera diperbaikildigantijika ada kebocoran karena akan

menggangu proses perebusan (pemborosan uap) dan mengotori sekitar stasiun

rebusan.

Katup pengaman harus diperiksa setisp bulan. Penyetelan-peiryetelar

terhadap pegas dari kahrp pengaman tidak boleh dilakukan oleh sembarang

orang, tehpi oleh mekanipteknisi yang telah hrpengalaman dan di bawah

pengawasan seorang staff Setelatr melakukan pe$aikan katup pengaman

hanrs dipasang segel. Untuk membuka segel &rsebut, harus merniliki izin dari

manajerpabrk.

Perawatan yang pedu dilakukan @*steilizer adalah sehgai berikut:

I. Checking dmpenggantian prcHng prnfi (door packing)

2. Pemeriksaan adanya kebocoran lasan dan pada prpr+ipa dan prchingflange

sambunganpipa.

3. Pemsriksaan dan pengencangao bok danrutSammhmgan pipa.

4. Pemeriksaan pneurure gouge.

5. Perneriksaan kondisi rail dalarn sterilizer.

6. Pemerilsaan dan pembersihan strainer saluran kondensat, &aerasi, nain

inlet, exhoust dm auilary dalam sterilizer.

7. Pemeriksaan dan pembersihan blow downclwmber danblow offsilencer,

8. Perneriksaan dan pembersihwt straircr box kordensate dznpipa.

Dalam pengoperasiannya ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan:

a. Selalu diperiksa dan dipastikan saluran &wrasi dan kondensat tidak

tersumbat.

b. Bagran dalam sterilizer dibersihkan dari brcndolan setiap kali mulai proses.

c. Dipastikan interlock &ptberfimgsi &ngan baik

QI4POMN TMINING I,{ANJEMEN PENGOTLIIAN PT.Balsie Samatera

P lantat ions, P as aman).

t2

Page 17: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

2.6. Oil Losses di Kondensat

Randemen dengan l,osses punya hubungan yang sangat erat sehingga

menimbulkan kesan bahwa bila /osses rendah maka rendemen akan tinggi.

Sebaliknya" bila losses tinggi maka randemen akan ren'dah.

Losses yang terjadi di dalam proses perebusan adalah minyak yang terikut

dalam kondensat. Standamya kurang dari l%. Biasanya penyebab /osses minyak

di atas standar adalah karena banyak buah yang busuk dan luka serta waktu

perebusan yang terlalu lama. Langkah untuk menurunkan loses ini adalah dengan

menyesuaikan waktu perebusan dengan kondisi buah yang [email protected].)

MAININLET

AUX. INLET

SAVETYVALVE

HHAMCALEITERLOCK

BLEEDVAL

DEARERATOR

....) CONDENSATE

Gambar 2.3. Sterilizer

t3

Page 18: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

BABIIIMETODE PEhTELITIAN

3.1. Tempat dan lYaktu Penelitiau

Penelitian dan observasi dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT.P

Nusantara IV.

Waktu penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal penelitian yang

ditetapkaan pada bulan Maret sampai &ngan bulan April2009.

3.2. Bahan Penelitian

Bahan penelitian dan observasi adalah mengambil sampel di pembuangan

air kondensat hasil dari proses perebusan.

3.3. RancanganPercobaan

Percobaan dilakukan berdasarkan penelitian langsung dari srmber

kejadian sehingga diperoleh data yang benar-benar akurat dan dapat memahami

bagaimana proses t€rjadi suatu objek yang sedang diamati.

3.4. TeknikPengambilrnSample

Sampling air kondensat diambil pada saat pembuangan air kondensat

perebusan dilakuka yaitu pada pipa saluran air kondensat yang terhubung

langsung dari tabung sterilizer dan menuju ke condensate /r, sample diambil

ketika pembuangan air kondensat pae puncak I, tr dan III dan keinudian diaduk

menjadi satu untuk dianalisa perselrtasc minyaknya

14

Page 19: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

3.5 AnalisaOilf,ossesiliCorrdernadc.

Analisa sample dilakukao di laboratorium te,mpat pelaksanaan pnelitian.

AlatDanBahan:

t Cawan@rselein

: Flat bottomJlask

c Oven,KofdnSochlet

o Timbel

r Timbangananalitik

t N-hexane

Prosedur:

1. Timbang cawan kosong dan catat kratnya.

2. Ambil sample air kondensat, alasi cawan dengan kertas, lalu masukkan

somple.

3. Timbang brlrat sample * l0 gram, dan catat beratnya.

4. Saruple dikeringkan dalam oven selarna * 3 jam pada suhu 1030C.

5. Selanjutrya dinginkan diudara selama 45 menit.

6. Timbang kembali sample yang tel& dikedngkan dan catat beratnya.

7. Sample kering dimasukkan dalam timbel ekstraksi dan masultcan ke

dalam soclilet.

8. Flat bottom llask kerng yang akan digunakan ditimbang dan catat

berahya

9. Tambatrkan N-lexaneke dalanflat bottomflask secukupnya

10. Pasangkan sochlet &ntlat bottom tlask pdarangkaian

11. Air pendingin dari pet dialirkan ke dalam kondensor sochlet.

12. Hidupkan lwoingmstle dan lakulsneksfiaksi minimal selama 3 jam.

13. Flat boftom flask yang berisi residu minyak dan sisa hexarc setelalt

ekstraksi dikeringkan pdaovvn+ I jam pada suhu 1030C.

14. Dinginkan di udara luar selama 45 menil timbang dan catat berantya.

15. Perhitmgan:

Kandungan Minyalr Genatlast + rcsidn) -berat/astkosons x 100%

Br,nt wnple kering/basatt

t5

Page 20: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

3.6.

l.,,

3.

Peugamat*u

Pengamatan yang dilakukan @a saat pehksanam penelitian yaitu:

Analisa perscntase oil losses padaair kon&nsat.

hoses penArusan berdaselraa grsfiktelooan dal lrraldil so@m realita"

Pengamatan suhu yang t€rceai da saat prores perebusan berhngsrmg.

-\t\-i)l_.I

i

i

;

I

ii\i

I

I

I6

Page 21: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

BAB TV

HASIL PEFTELITIAN/PENGAMATAI\T DAI\[ PEMBAHASAN

4.1 IlasilAnalisaPenelitian/Pengamatan

Dari penelitian dan pengamatan yang dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit

(PKS) Adolina yaitu pada proses perebusan maka didapat data persentase oil

losses di air kondensat, grafik proses percbusano dan realisasi capaian suhu pada

proses perebusan yang diamati dan diteliti secaftl langsung, adalah sebagai

berikut:

A. Data analisa air kondensat perebusan.

Tabel. 4.1. Data Anilasa Air Kondensat Perebusan

Tanggal

Analisa

Proses

Perebusan

Berat

sampel

Berat labu

kosong

Berat labu *minyak

%Y;,adar

Minyak

16,03,09 I 10,5917 94,1559 94,2362 0,38yo

17,a3,w il 10,4215 90,9105 94,9730 0,590/o

18,03,09 m 10,8531 92,0469 92,3801 0,300/o

Gambar grafik setiap proses perebusan

3

2.5cE2P 15F

$1o.5

o

Grafik Proses Persbusan I

10 2() 3(, 4{} 5(} 6t 70 ao 9(, totWalrh.r (menit)

Gambar. 4.1. Gfrafik hoses Perebusan I

t7

Page 22: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Grafik Prcses Percbusan ll

3

2.56t

E2CDta.--

'l.bE6c61--q,F

o.5

0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Waktu (menit)

Gambar. 4.2. Grafik Proses Perebusan II

Gambar.4.3. Grafik Proses Perebusan III

Grafik Proses Perebusan lll

3

2.5

ctE'{,GD

5 r.sE{fr'l---cF

0.5

0

10 2$ 30 4 50 €0 70 80 90 100

tUaktu (menit)

Page 23: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

C. R*ssi eapian suhupnda seEtlr{oses iiercbusan

Tabel. 4.2. Realisasi eapaian stihu prcses lienebttsatt

PEREBUS$I PI]NCAK Tekamn lvlaksimal WAKTU SIJHU

Proses perebusan II 1.5 Kc/crf [6 menit I l5"C2 2.4Yrclcfr- 24 menit 125"C

3 2.8Ks/smz 53 menit 140"c

Proses perebusur III 1.5 Kp/cm' 17 menit 123"C

2 2,5 Kdalra' 23 menit 140"C

3 2,9Y''elc$t' 53 menit 145"C

Proses perebusan ItrI 1.5 Kc/cth- l8 menit 125"C

2 2,5K;denf 22menrt 138"C

3 2,8Kglcrt' 56 menit 143"C

4.2. Pembrhmar

Dari hasil penelitian/pengamatan yang dilah*an pada kheria proses

pcrebusai drati kedua pabrik teiscbut dapet d[ielaslcan yaitu:

A. Profil hoses Percbusan di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. Mdolinapabrik Kelapa Sawit pKS) Adolina memlliki dua unit tabung sterilizer.

Masing-masing tabung sterilizer berisikan sepuluh unit lori, dan masing-

masing lori bcrtapasitas 2,5 toil TBS. Sehingga dapot dtsimpullon baliwa

kapasitas dari satu tahnrg sterillizer di PKS Adolina hrtisar t 25 ton.

Design sterilizer yaifir &ngan siste*n due pintu dimana proses keluar dan

masuk lori melalui pintu yang berbeda sehingga p€oggeseran lori

dilakukan dengan menggUnakan trotsfer cmriege, dan memiliki pipa

stesil, ittlet, pip exlantst, stean corunantion plae, sdey valve, dan ptpa

pembuangan alr kondensat Tabrmg sterilizer ini juga dilengkapi dengpfi

indikator pembaca tekana& glrhq serta rccordirry chort yang berfimgsi

unnrk mendata proses percbusaa )aog sdang berlangsung.

Proses perebusan dilalokan egm sistern tiga puncak dimana capaian

tekanan uap rata-rde pata rck pertama 1,5 Kg/crr2, ptmcalc kedua 2,5

Kgcr1, ,dan puncak ketiga \t@cm:. Dengan tekanan mta-rata tersebut

dapat dilihat jrEA raa,raa walffi eer*usan yang dibumhleron ad.lah 95

l9

Page 24: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

riimh Tahapan rrroses, wrakr sc'ta t€kamn perebusan paira masing-masing proses perebusmyang diarn*i dapat dapat dilihatpada lampiran I.Proses perebusan di pKs Adolina dilala*aa dengan sistem konvensiolul(manual). sistem seeerti ini dapd diartikan bahwa dimana setiap talrapanpfoses serta buka fimp pipa dil.ktilrsn oleh operator sceffa langstrngdengan cara menekan masing-masing tombol monitoring yang terrdapatpda prel contrcl sterilizer. ttral ini memedukan tingkat ketelitian tinggiuntuk memastikan perlak*an t€rhadap opemsionar kerja sterilizer. Apabilaoperatof "rorgBh" daram menjarankan operasionar sturilizer marokeberhasilan proses perebusan tidak akan tercapai. pada proses perebusansepe*i ini terdapat hamhtan tcr{radap operasional proses perebusan yainrpada masa ahan t€riadi penurunan tekanan uap. IIal ini diakibatlon karenadilakukannya peralihan uap terlradap sbrilizerlain yang akan menaikkantekanan. sehingga tekanan uap pada masa tahan tidak stabil dan prosespercbusari t€dudap bruh lauang s€mpuma.

selain penurunan trap pada masa talran yang diakiba&an peralihan uap,juga Erjadi waktu tmggu proses persusan tertdap sterilizer yanghendak memulai proses perebumn rcarena hanrs menunggu suprai uap daristerilizer pefiama yang sedang beroperasi. Dan apabila sterilinrtersebuttelah selesai, maka akan diururai proses percbusan tertradap sturilizerberihmyayang mergalami masa tmggu terscbutLamanya waktu trmggu tersebut sangat dipenganrhi oreh lamanya prosesporcbusan dwi sterilirer lain yang masih berpmses. Tenrtama dilihaf darisuplai uap )ang masuk pda sterilizer png sedang beroperasi. Apabilasuplai uap kurang merre,riupi dan harus memperpr$ang waktu perebusanguna tercapainya tekanaq maka qraktu trmggu pada steritizer 3 al*nscmakh hma I^amanya wahl ffnegu TBS yarrg aron direbus didaramsterillizer akan berpen$ruh tertadap kondisi TBS tersebut l€r€na kondisiab'tmg sturilizer masih ps sehinoga terjadi prcses penguraian ladar airyang ada di dalam TBS sebel.m Foses perebusan dilarrsanakan. Dan pdasaat proses peiebtrsm dinuhi k dar air yang t€n rai tersebut telahmenggenangi tabung sterili?,r 4i& bawah dan menyentuh TBS lapisan

m

Page 25: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

l.

bawali lori. Dan p6da saat puneakpuffi. dilakukan gensngan air tersebut

akan seinakin banyak seiring &gan naiknyatekanan uap didalam tabung

sterilizer maka suhu nxinganpuri seinakin meningkat pulq dan air yang

tergerung tersebut akan meirgikd partikel minyak yang ada pada tandan

bttah yang tcrluka akibat terjdinya l,rness irternat di dalam lori. Dam

partikel minyak tersebut akan t€remulsi karena terjadinya kenaikan suhu

nrangan yang tinggi (diatas 1000C).

Proses perebusan di PKs Adolina dengru sistem tiga puncak dilakukan

dengan ahapan-alrapan proces sctiap pueaknya yainr pada saat awal

menaikkan tekaoan tiap puncak dilakukan proses fuarasi (pembuangan

udara) dan pada saat hffidak me,nunnrkan tclomn tiap purcak dilakukail

peoses kondensasi, setelah itu dilakulon proses penurunan te*anan (ihatgambar 4.14.3. graftk proses pe'rebusan pKS Adolina). pada masing-

masing puncak dari proses perebusan memiliki fungsi yang berbeda antara

lain:

Pada puncak pertama trjuan utama rifu untuk membuang udara yang ada

tlidralani taburig sterilinr. Puncak peitama juga berfimgsi untuk

menaikkan suhu awal proses perebusan.

Pada pmealk II adalah awal proses pemasakan buah dimana terjadipenguraiaa lmdar ar (hydrulisa lremisetulosa) selain itu berfungsi untuk

menembus buah bogiam dalam agar pemasakm buah lebih sempurna danjuga partikel-partikel minyak dapat terpisah atau terurai sehingga

mempermudah dalam p€ngempaan.

Pada puncak m dihkukan prcsss penahanan steam dengan waktu 35 - 45

menil rlal ini dilakukan unttik agar steam dapt mencnrbus bagian biiipada berondolan, mempermudah pernecatran biii di Nutcrcaker,dari juga menurangi kadai inti kngket cangkang. (panduan proses

pngolalran PKS ADOLINA PIPN Iy)Proses perebusaii ymg didrta @a recordilg cftrr menggunakan

indikator satuan Psi, sercnka proses perebtrsao yang dilakukan dengan

pembaca tekamn pada ffimg sterilizer renggunakan satuan Kg/cm2. hal

ini akm memperurlitop€rdrrm*c€pat taoggap dalam mernbaca gafik

3.

2t

Page 26: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

f\.

yang terdata pada recordilry clwt fib saat pros€s perebusafl berlangsurig.

sehingga operator hanrs mengkonversi nilai satuan tersebut dengan

keteutuan I Psi: l4,22Kglcm2.

Proses perebumn }ang dilalukan di PKS adolina sering mengalami

hambataii teiutana pda lllortes penailErrrr tekanan. Hambatan tersebut

terjadi akibat kondisi fisik tabung sterilizer yang telah mengalami

kebocorarr seperti paaa pipa uap masuk, prckfug pinff, dan sambungan-

sarnbungan pipa lainnya yang sehanrsnya hal ini tidak boleh tedadi karcna

akan belpengaruh tertadap kebedrasilan proses perebusan.

B. Terjadinya oil losses di air kondensat perebusan

Minyak yang terdapat di air kondenmt merupakan minyak yang berasal

dari TBS yarrg direbus. Ketika stean masuk menembus lapisan dagmg

buah menguraikan partikel minyak dan partikel air dimana k*ika terjadi

penunmr ter.anall air keluar dari dagrns buah darr sebagian partikel

minyak juga terikut air kondensat. Ini di penganrhi oleh kinerja perebusan

iff sefidiri, dimana dengan tid* tercapinya uap kerja pros€s perebusan

yang terjadi akibat kondisi bejana perebusan yang mengalami kebocoran,

sehingga uap kerja yang dibututrkan al€n t€rjadi dalam wa*tu yang lama.

Lamanya waktu perebusan akan menyebabkan terikutrya minyak dalam

air kondensat. Terikutnya partikel minyak pada air kondensat karcna

terjadinya snulsi minyak pada air yang bersuhu tinggl diatas 1000c.

Lamanya waktu perebusan berpenganrh tor{radap torjadinya losses minyalk

di air kondensat l€r€na terjadinya ponggenangan air kondensat yang cukup

banyah di dalam tahrng sterilizer. tni diakibatkail lcarena prmes

pembuangan air kondensat yang tidak s€mpunra den sesuai dengan afuran

kerja poses perebusan.

Partikel minyak yang terunulsi oleh air kondensasi berasal dari kaadungan

minyak yang keluar ilari ilaging buah yang tedurka. pelukaan daging buah

tersebut diakibafikan terjadinva proses press internal antara tandan buah

didalarn lori. Przss irunpl itri ffildi pada saat prcses penekanan uap

pada puncak pertama dm ke&n, rlimana proses hidrolisis yang terjadi

n

Page 27: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

mengakibatkan meriuruilnyatindstketinggian isi aadan buah yang ada di

dalam lori.

Dengan tcrikutnya prtilEel minyak &iigan air kondensat didalam

percbusan terjadi paling besar pda saat masa tatran dilakukau dimana

waktu penalranan yang lama akm mengakibtkan ptoses hidrolisa darr

mengurai kadar air lebih banyak. Dan seharusnya pada mam tahan

ditakukan ahapan ponbuarrgan air kondeiisat agar tidak terjadi

penggenangan air kondensat didalam bejana perebusan.

c. Proses perebusan yang hik m€nunrt hasil pengamaan di pKs Adolina

Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan, dapat dilihat pada

g,ambar 4.3. (Grafikprosas percbusarr UI) di pKS Adolina

Dari grafik tersebut dapc diceritakan bahwa pada puncak pertama proses

perpbusan dilakukan dengan proses dearasi yang berlangsung kurang lebih

lima menit Prroses dearasi dilakukan agar proses pembuangan udara lebih

sixtlpurna sehingga pfoses perebusan dapat me,ndapatkan titik optimal.

selain pada awal punoak p€ftama, proses dearasi dilakulnn juga pada

s€tiap awal menaikkan tekanan diawal puncak proses perebusaa dan

dilakulmn juga proses pembuangan air kondensat pada saat penunrnan

tekanan lrcrdak ditalflrkan. koses perebusan ke Itr tekanafl dan waktu

masing-masing tekanan serta capaian suhu dapat dilihat pada trbel. 4.2.

Dari pengamatan dan pe,relitian dilakr*afi analisa air kondensasi hasil

proses perebumn Iu. Pada analisa penganratan dan penelitian yang

dilakukail terhadap proses perebusan ke Itr tedihat bahwa perseirtase

kandungan minyak yang terikut di dalam air kondensat masih yang

dihasilkan dari proses percbusar temebut masih berada pada ambmg batas

nonna yaitu 0,3 o/o.Dut hal ini tidak dapat tercapai pada proses perebusan

pertama dan kedua dimana pers€iltase londungan minyak yang terikut

didalam air kondensat t€rjadi didas ambang batas norma yang ditetapkan

(lihat Tabel.4.l.). Dari hasil amlisa tersobut malee proses perebusan yang

sebaiknya dilakukan di PKs Adolina mengikuti sistem kinerja proses

23

Page 28: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

pef€busaa seperti proccs pcrcbuse trI, (tfrEt lampiran I, Tabcl proscsperebusan ltr).

krgan mengilnrti sisrem 1ry rchh dit@an unfik dilal$kan padapnoses per*usao di PKs Aelim, rrakadihm@n tErjdfuI,a ail losres diair kondensat aapat eikndatikan dm persentasc oil lossesdi air kondensatdapat beradapada arnbang htas norrraPedakmn pr.osef pdusm t€rseht juga tunrs diikuti dengan pefiawaml

kondisi bejma per€h$*' teruhma pertaitan*erhltaa pada kebocoranyang ada. Dcnsrr demikia maka proses penebusan akm lebih sompurfissesuai dengan performa yang diharapkan.

21

Page 29: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

BABV

KESIMPT'IJ\NDAN SARAN

5.1. Kccimpuhn

Dari penelitian dan pengam*an ;aag dilahkan pada proses perebusan

PKS Adolina mato dapat dieimpulkan bahwa:

l. Terjadinya losses minyak di air kondensat diakiba*an tidak tercapinya

t€lmilafi uap kerja inos6 perebusa4 sehingga meirrbun*rknn waknr yrrng

lama untuk mcnaiklontekamn kerja uap pros€s perebusan.

2. fembtrangao ah kondenmt yang tidak teratm, sehingga pe,nggenangan ah

terjadi didalam tabrmg steriltzer.

3. Tingginla suhu meir$kibafikan terjadiqa ernulsi minyak terhadap

kardungan air hasil proses hidrolisa dan mengakibatkan partikel minyak

terilart di air kondcnsat

4. Proses perebtrsan yang baik di PKS Adotira terjadi pada pengamatm

peoces pwhtsan ke IIL

1.2. Saran

Dengan melihat data dari hasil analisa saat pelaksanaan penelitian dan

pctlgaflratan berlargsung; maka disannkan unnrk peflakuan prcses perelprsari diPKS Adolina PTPN Milakukan sesrai &rgan garfik proses perebtrsan ke III(lihat Gmk a3). Dengm demikim maka minimalisasi persentasc kadrmgan

minyak didalam air kondensat hasil perebusan masih bertda pada amhng batas

mrma yang tf lah dit€tapkatr.

2:t

Page 30: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

DAFTAR PUSTAI(A

Hariadi, Brdi. 20ffi. Iryoraa Training i{{rajem€n peqgolahan pr. BakrieSurnafsra Phntations, pasaman 2ffi.

Laporm PKL I, TPIIP STIp-Ap ZW7.

Naibqlrc.P.h[. lg6. proses Fcugolahar Kelopa Sawit

Panduan prcses pengalahan pabrik Kelapa SawitAdoliaa

x

Page 31: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Lrnmpiiran I: Tabel alialreri proses, t*ana4 waknr, dan pengopeiasian buka rutupipa proses perebusao

I. TabelPerebusiinkel

St€D Inlet Cmdeosaf€ Extaust Tekanm fKclm2t Waklu(mmitke) Prces0 TrtD Buka Tuho 0 0 StartI Buks Bul<a TuhrD 0.5 5 Dearasi2 Buka Tutup TttruD 1.5 13 PuocaklJ Buka Bt*a Tutup o0 15 Kmdensasi4 TutuD Buka Buka 0 16 TunmT*anan5 Buka Bul<a Tufito 0.4 19 Dearasi6 Buka Tlfi& TutuD 2.3 29 Pmcaktr7 Buka Buka Tufilp 13 32 lodensasi8 Tuhro Buka Buka n 40 TurunTekmm9 &tka Buka TutuD 0.3 43 Der6il0 Buka TrrtuD TufirD 2.A 5:i hracakm

Buka TnhD Trero 2.8 59 Masa Tahgnt2 Bu&a Bu&a TutD 2.1 61 Xqfuasil3 Buka TlmrD TIMID ,7 64 TambehUol4 TurD Tutup TutuD 2.5 6E McaTahanl5 Buka Tufp TunrD 2.8 75 TmbahUml6 Buka TfiD Tuhp 2.8 85 Masa Tahan17 Buta Bula TuhrD ,a g) I(oadensasi

nrhrp I Buka B"h I 0 93 ItgmTdcaom

Page 32: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Tabel Pe,iebusimkc tr

SteD Id€t Cmdensate Exhast Tdmu{Kglcml rydtu{oeoitke) Prcos

0 Tuhp Buka TuhrD 0 0 Stet

Bdra Bdra Trmro 0.5 3 Derasi

2 Buks TuhrD TtrhlD 1.5 13 PmcakI

3 Buk Buh TuhD 0.9 15 Kmfusasi

4 TUUD Bdra Buka 0 17 TrnrmTekmm

5 Bulra Buka Tuhrp 0.4 19 Dearsi

6 &dra TtfilD Tufro 2.5 29 Pmcaktr

7 Brrka Buks Tutro 1.3 32 Kmdeosaei

8 Tmm Buka Buka 0 40 TunmTekm

9 htka Buktr Ttnlo 0.3 43 Dedasi

\$ B\&n T\ts \$s 2.9 Ets Etmcdr{L

ll Br{.a TTfiTD Trfiro 2.8 59 M6aTahe

t2 BdCI hdra Trrtm 2.1 61 I(ffisasil3 Buka TutuD Tunrlo 2.8 u Tr6ohUot4 TrrD TufiD TuhrD 2.5 68 MasaTabm

l5 Buka Trulo TufirD 2.8 75 TdohUot6 Buka T'tur TuhD 2.8 85 M6aTahm

t7 Bd.E erka TfuD 2.5 90 Korfuasi

l8 T|SD Buh Buh 0 93 TunmTdrom

Page 33: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Tabel Pcrebusan kc Itr

St€D hl€t C.odoosatc E 6erst Te&mmfitu/cml Wdfi(mitke) Proses

0 TeD Brdo TtfirD 0 0 StartI Buh Bulra Trfiro 0.5 5 Derasi2 Brrka TuhrD TIfuD 1.5 10 hmc*I3 Buka Buka Ttrto 0.9 13 Kmdosasi4 firhlD &rlra Bdra 0 18 TmmT*enan5 efta etu TuhD 0.4 n Dorasi6 B& TdlD Tt&rD 2.5 29 Ptrcaktr7 Bolra B{Es TuhD 1.3 32 Ituqtuasi8 Tufrm e&a Br*a 0 40 TunmTdrman9 Bd<a Bub TffitD 0.3 43 Derasil0 e{rE TuhrD TuhrD 2.6 s:t hmcakltr

B{lh Tltu TtfiD 2.8 59 lfiassTahaot2 &dra hrb TuaD 2.4 61 I(mdasasil3 Buka TutD Tunb 2.8 64 TffiUmt1 TttrD Tn[ro TuhE 2.5 68 MasaTahnnIJ Brke TuAp TrfrD 2.8 75 TdohUot6 M Tub TUTD 2-8 85 tdlEsTabmt7 edtr Bdo TutD 2.5 93 I(ondatsasiIt T6 & B{o 0 96 TrnmTdmm

Page 34: Prrces perebusen Iliprbrft nr| - STIP-AP

Lampinaii II: Pertinmgan Persenrase Kandungan Minyak di AirKondensat

Rumus:

KondffiganM inyak - @e rAJ-las k !. rc s iP) - berufl ask ko s on* x I ,,o/o

BeratSanryl e (airkon&rc a)

o

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

o

a

a

Prebumn I:

Berat Sampel Sebelum Ekstraksi

Beiat Ftrask + Minyali l{asil Ekstralsi

Berat Fksk Kosong

7o Mtnyalk

Perhihmgan

o/&il =94,2362-94,1559

xl007ot0,5gt7

=0,38Ya

Perebusan II:

Berat Sampel Sebelum Elcgaksi

Bemt Fhsk + Minyak l{asil Ekstraksi

Berat Flask Kosong

%Minyak

Peftitngrnn

o/fril =e0Br0-mBl05

x l00o/o10,4215

-0,590/o

Pqebusan Itr:

Berat Sarpel Sebelum Ekstnaksi

Bcrat Flask + Mlnyak Hasil Eksuaksi

Berat Flask Kosong

% Minyalk

Perhitmgan

o/Oil =92,3W1-gLWt

xl0{Jf/ol0,g53l

=03AY6

10,5917 gr

94,2362 gt

94,1559 gr

0,38Yo

10,4215 gr

9X)9730 er

90,9105 gr

0,59 o/o

l0853l er

92,3801 gr

92,069 g0,30o/o

30