Protein
-
Upload
astridkarolinaa -
Category
Health & Medicine
-
view
124 -
download
5
description
Transcript of Protein
PROTEIN
KELOMPOK 2Ajeng Sakinah Arina KhoirinaEvi LuthfiahMariatul QibtiyahSilmi MufidahWidia Oktaviana
Protein – Protos “yang paling utama” Senyawa biokimia yang terdiri dari satu
atau lebih polipeptida berupa asam amino = polimerisasi asam amino. Dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Bahan pembentuk jaringan-jaringan baru.
Bertindak sebagai prekursor sebagian koenzim, hormon, asam nukleat dan molekul-molekul yang esensial bagi kehidupan.
The Chemist’s View of Proteins
Atoms Carbon, hydrogen, oxygen, nitrogen
Amino acids Carbon Hydrogen Amino group Acid group Side group or side chain
Lebih kompleks dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak
20 asam amino Different characteristics Essential amino acids Nonessential amino acids
Asam Amino
Bagaimana Sifat Fisik & Kimia Protein?
Sifat Fisik & Kimia Protein
Protein murni tidak berbau dan tidak berwarna. Jika protein dipanaskan dapat menimbulkan bau dan juga berubah warna menjadi cokelat
Kelarutan protein di dalam air berbeda-beda, dari yang tidak larut (keratin) sampai yang mempunyai kelarutan tinggi (albumin).
Protein dapat didenaturasi oleh : panas, asam kuat, alkali, alkohol, garam dari logam berat.
Protein yang terdapat dalam bahan pangan mudah mengalami perubahan-perubahan, antara lain: Dapat terdenaturasi oleh perlakuan
pemanasan. Dapat terkoagulasi atau mengendap oleh
perlakuan pengasaman. Dapat mengalami dekomposisi atau
pemecahan oleh enzim-enzim proteolitik. Dapat bereaksi dengan gula reduksi,
sehingga menyebabkan terjadinya warna coklat.
Klasifikasi Protein(Komponen Penyusun & Bentuk)
Berdasarkan komponen PENYUSUN/KIMIAWI: Protein sederhana Protein majemuk
Berdasarkan BENTUK/FISIK Protein bentuk serabut (fibrous) Protein globuler
Kebutuhan sehari
Kebutuhan asam amino dan protein dapat ditentukan melalui tiga cara.:
Untuk bayi baru lahir hingga umur 4-6 bulan jumlah protein dan asam amino di dalam air susu ibu (asi) yang berasal dari ibu yang sehat da dalam keadaan gizi yang baik dianggap cukup untuk memungkinkan pertumbuhan optimal.
Untuk anak-anak digunakan metode faktorial, yaitu dengan menghitung kebutuhan untuk pemeliharaan tubuh dengan cara keseimbangan nitrogen ditambah perkiraan kebutuhan untuk pertumbuhan.
Untuk orang dewasa, kebutuhan protein dihitung dengan cara keseimbangan nitrogen, diukur pada beberapa tahan konsumsi.
Fungsi Protein
Pertumbuhan dan pemeliharaan Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh Mengatur keseimbangan air Memelihara netralitas tubuh Pembentukan antibodi Mengangkut zat-zat gizi Sumber energi
Apa saja yang termasuk sumber protein ?
Sumber protein ada 2 yaitu : Sumber protein hewani. Bahan
makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan kerang.
Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lainnya.
Apa akibat kekurangan Protein ?
1. Kekurangan protein pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kwashiorkor adalah kekurangan protein. Kwashiorkor sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.Dengan gejala : pertumbuhan terlambat, otot-otot berkurang dan melemah, edema (perut, kaki, dan tangan), dan muka bulat seperti bulan ( moonface).
2. Marasmus (penyakit kelaparan) merupakan penyakit yang disebabkan karena kekurangan energi protein. Penyakit ini pada umumnya merupakan penyakit pada bayi (dua belas bulan pertama) karena terlambat diberi makanan tambahan, penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering kena infeksi terutama gastroenteritis.Gejalanya : pertumbuhan terhambat, lemak dibawah kulit berkurang serta otot-otot berkurang dan melemah. Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka seperti panjang, lingkar kepala dan lingkar dada. Tidak ada edema.
Apa akibat kelebihan Protein ?
Kelebihan protein bisa menyebabkan obesitas, karena makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, dan demam.
Referensi
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
(Hutagalung, Halomoan . 2004 . Karbohidrat . Digitized by USU digital library . Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara )
FKM UI, Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2010 Wardlaw, Gordon M. dan Smith, Anne M. 6th
Ed. Contemporary Nutrition. 2006 (Sediaoetama, AD. Ilmu Gizi.2008)