Proses Produksi

download Proses Produksi

of 20

description

Proses Industri

Transcript of Proses Produksi

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    1/20

    1

    ALIFA WILMA ZHA PUTRI

    11/319977/TK/38955

    TUGAS PKSDA

    5PROSES PRODUKSI INDONESIA - 2

    1.KIMIA DASAR (AMMONIA)

    Bahan Baku

    Bahan baku pembuatan amoniak adalah gas bumi dengan komposisi utama

    methane (CH4) sekitar 70% dan Carbon Dioxide (CO2) sekitar 10%. Steam atau uap

    air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses pengolahan

    tertentu di Pabrik Utilitas. Sedangkan udara diperoleh dari lingkungan, dan

    sebelum udara ini digunakan sebagai udara proses, ditekan terlebih dahulu oleh

    kompressor udara.

    Proses Produksi

    Pabrik Amoniak

    Di dalam pabrik Pupuk Sriwidjaja, pabrik amoniak memiliki unit sebagai berikut:1. Feed Treating Unit

    Gas Alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawabelerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit

    ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada Katalisator di Reforming Unit.

    Untuk menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas alam,

    maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut

    Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming

    Unit.

    2. Reforming Unit

    Di reforming unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air,

    dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil rekasi yang

    berupa gas-gas hydrogen dan carbon dioxide dikirm ke Secondary Reformer

    dan direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas sebagai berikut :

    Hidrogen, Nitrogen, Karbon Dioksida

    Gas gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit purifikasi dan Methanasi untuk

    dipisahkan gas karbon dioksidanya.

    3. Purification & Mehanasi

    Karbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit dipisahkan

    dahulu di Unit Purification, Karbon Dioksida yang telah dipisahkan dikirim

    sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa karbon dioksida yang terbawa dalam gas

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    2/20

    2

    proses, akan menimbulkan racun pada katalisator ammonia converter, oleh

    karena itu sebelum gas proses ini dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration

    terlebih dahulu masuk ke Methanator

    4. Compression Synloop & Refrigeration Unit

    Gas Proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan gas hidrogen :nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang

    diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan, uap ini

    kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amoniak dalam fasa

    cair yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea. Hasil /

    produk pada proses di atas adalah gas ammonia cair serta karbon dioksida

    yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea.

    Flow Diagram

    Gambar Flow Diagram Pembuatan Ammonia PT PUSRI

    Gambar Flow Diagram Pembuatan Ammonia PT PUSRI

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    3/20

    3

    Gambar Flow Diagram Pembuatan Ammonia secara Umum

    ProdukLoading Rate 300 M.Tons / hr

    Nama Produk Spesifikasi Kandungan Keterangan

    AMMONIA NH3 99.5 % Minimum

    H2O 0.5 % Maksimum

    Oil 5 ppm Maksimum

    Reaksi Kimia

    Proses Kimia Pembuatan AmoniakPada proses pembuatan amoniak dengan tekanan rendah dalam reaktor (150

    atmosfir) yaitu dengan reaksi reforming merubah CO menjadi CO2, penyerapan

    CO2dan metanasi. Reaksi reforming ini dilakukan dalam 2 tingkatan yaitu :

    Tingkat Pertama :

    CnH2n + nH2O ---> NCO + (2n+1)H2 - panas

    CH4 + H2O ---> CO + 3H2 - panas

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    4/20

    4

    Tingkat Kedua :

    Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di dalam

    reformer kedua

    2 CH4 + 3 O

    2 ---> 12 N

    2

    2 CO + 4 H2O ---> 12 N2

    lalu campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter

    CO untuk mengubah CO menjadi CO2

    CO + H2O ---> CO2 + H2

    CO2yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2CO3

    K2CO3 + CO2 + H2O ---> KHCO3

    larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku

    pembuatan urea.

    Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus

    dihilangkan yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali

    CO + 3H2 ---> CH4 + H2O

    CO2 + 4H2 ---> CH4 + 2H2O

    Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda

    pada tekanan 150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam converter

    amoniak.

    N2 + 3H2 ---> 2NH3

    Pabrik & Lokasi :

    PT PUPUK SRIWIDJAJA (Pusri) di PALEMBANG, adalah Badan Usaha Milik Negara

    (BUMN) yang menjalankan usaha di bidang produksi dan pemasaran pupuk. PT

    PUSRI memproduksi ammoniayang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk mereka

    sendiri dengan membuat pabrik ammonia.

    2.POLIMER (KARET SINTETIK)

    Proses Produksi

    PolymerizationPolymerisasi ialah merupakan proses awal dari pembuatan karet sintetik,

    pada tahap ini ada tiga motode yang digunakan yaitu emulsion,

    microemulsion, and suspension polymerization. Proses ini dilakukan oleh

    perusahaan-perusahaan besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont, Daikin

    and Dyneon.

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    5/20

    5

    Isolation

    Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan dibersihkan.

    Setelah tahap ini, maka polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh

    compounder.

    Compounding (mixing)Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan sifat2

    tambahan dari suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah compounder

    meracik resepnya untuk menghasilkan bahan baku yang sesuai

    keinginannya/pesanan. Pengalaman dan pengetahuan compounder pada

    tahap ini sangat krusial untuk menghasilkan material yang berkualitas. Extrusion/Forming/Premolding

    Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk lembaran

    dibentuk lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan mudah diproses

    pada molding nantinya. misalnya untuk O-Ring, material tersebut dibentuk

    menyerupai kabel panjang. Molding

    Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah produk akhir.

    dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk

    akhir yang sempurna. Flash Removal

    Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat sisa-sisa

    material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan

    sehingga didapat produk akhir yang sesusai dengan cetakan. Post Curing

    Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat terjadi

    dengan sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya dilakukan

    proses curing. Finishing & Inspection

    Setelah selesai diproses, maka produk akhir hendaknya dibersihkan dan

    dilakukan pengetesan apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak.

    CleaningSemua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah sempurna,

    maka produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin

    menempel pada proses produksi sebelumnya. Packaging

    Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan.

    sebaiknya dimasukan kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan luar.

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    6/20

    6

    Flow Diagram

    Gambar Flow Diagram Pembuatan Karet Sintesis

    Pabrik & Lokasi :Beberapa Industri pembuat Karet Sintesis di Indonesia antara lain :

    Pilar Bersama Maju, PT berlokasi di Green Garden Complex Block I-9 No. 9,

    Kedoya Utara, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Korea Kumho Petrochemical Co. Ltd.

    Berlokasi di Menara Jamsostek North Tower, 3rd Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto

    Kav. 38, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Multi Citra Chemindo Nusa, PTberlokasi di

    Jl. Kapuas No. 22-B, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Garpan & Co, CV

    berlokasi di Jl. Taman Sari Raya No. 56-SB, Jakarta Barat, DKI Jakarta.

    3.

    PRODUK PENDUKUNG (KERTAS)

    Proses Produksi dan Teknologi

    Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock

    preparation. bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti:

    menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi,

    menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dlln. Bahan

    yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia dan air)

    Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan

    alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox

    berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas

    fourdinier table.

    Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock

    (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar

    padatnya sekitar 20 %.

    Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya

    mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press

    part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    7/20

    7

    di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi,

    karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).

    Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6

    %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar

    (paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim kekonsumen.

    Flow Diagram

    Gambar Flow Diagram Proses Pembuatan Kertas

    ProdukPT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Perseroan) memproduksi kertas dengan

    kapasitas 12.000 ton per tahun. Kegiatan utama Perseroan adalah memproduksi

    berbagai jenis kertas tulis dan cetak, baik coated maupun uncoated. Selain itu,

    Perseroan juga memproduksi kertas dan produk perlengkapan kantor seperti

    buku tulis, memo, loose leaf, spiral, amplop, kertas komputer, kertas kado,

    shopping bag, dan produk fancy yang diminati pasar internasional. Sesuai dengan

    permintaan pasar, Perseroan memproduksi kertas yang memiliki nilai tambah

    termasuk kertas tanpa karbon dan kertas cast coated dan board.

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    8/20

    8

    Pabrik & Lokasi :

    PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbkmerupakan salah satu perusahaan manufaktur

    kertas dan hasil-hasil produksi kertas (stationery) terbesar didunia yang

    terintegrasi secara vertical. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Tjiwi Kimia atau

    Perseroan) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1972 dengan nama PT. Tjiwi Kimia,

    berkedudukan di Desa Kramat Tumenggung, kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa

    Timur.

    4.AGROINDUSTRI (KELAPA SAWIT)

    Proses Produksi

    Pada prosesnya TBS yang telah di panen dikumpulkan di tempat

    penampungan hasil (TPH) lalu dimasukan ke truk dan truk mengantar ke pabrik

    kelapa sawit untuk diolah lalu dilakukan proses penimbangan.

    Setelah dilakukan penimbangan truk masuk (bruto), lalu TBS ditumpahkan di

    erea loading ramp yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara TBS

    sebelum dimasukkan ke dalam lori buah (fruit cages) dan sebelum diproses.

    Di loading ramp terjadi proses gradingdan sortasi yaitu pensortiran TBS

    sesuai dengan kriteria masing-masing (yang sudah ditentukan) yang bertujuan

    untuk mengetahui kualitas TBS yang masuk ke PKS setiap hari dan sebagai

    Informasi balik ke setiap afdeling. Pada loading ramp terdapat beberapa

    komponen, antara lain : pintu hidroulik, lori (cages), rail traek, transfercarrige,cap stan, sling atau tali, motoran, bollarddan cantilefer bridge.

    Proses pengolahan kelapa sawit diawali pada stasiun sterilizer, untuk

    dilakukan perebusan terhadap TBS yang akan diolah dengan menggunakan uap

    jenuh (Saturated steam). Buah sawit yang telah membrondol selanjutnya dibawa

    ke stasiun pengempaan atau stasiunpress. Di sini buah rebus diremas dalam

    bejana peremas (digester) untuk melepaskan daging buah dari dari biji, dan juga

    untuk melumatkannya sehingga sel-sel minyak pecah, supaya minyaknya dapat

    diperas keluar. Buah yang telah dilumatkan tadinya, selanjutnya akan dilakukan

    pengepressan atau pemerasan buah sawit dengan menggunakan kempa uliratau screw pres.Pada stasiun ini nantinya akan terjadi pemisahan antara bagian

    padat dengan bagian cair.

    Bagian cair yang berupa minyak sawit nantinya akan keluar melalui saringan

    getar atau silinder press yang bertujuan untuk mengalirkan minyak sawit yang

    dipompa menuju stasiun klarifikasi dan akan masuk ke dalam tangki pengendapan

    berkelanjutan(Continiuos Settling Tank). Bagian padat yang didapat dari proses

    pengempaan tadinya akan dibawa menuju stasiun pengolahan biji (Kernel

    Station).

    Sedangkan biji(Nut)akan dipoles atau dibersihkan dan dikeringkan terlebih

    dahulu sebelum dilakukan pemecahan nantinya. Dari hasil pemecahan biji akan

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    9/20

    9

    diperoleh inti dan cangkang, yang mana nantinya anatara inti dan cangkang harus

    dilakukan proses pemisahan. Pemisahan ini nantinya dapat dilakukan secara

    kering melalui alat berupa kolom pemisah vertical secara penghembusan oleh

    angin. Pemisahan secara basah dapat dilakukan dengan menggunakan lumpur

    yang dicampur oleh air yang bertujuan untuk pemisahan dengan perbandinganberat jenis dari bahan, nantinya cangkang akan tenggelam ke bawah, sedangkan

    inti akan mengapung pada bagian. Cangkang yang nantinya akan dikeringkan

    terlebih dahulu sebelum nantinya dibawa ke boiler untuk dijadikan bahan bakar

    boiler. Inti yang diperoleh selanjutnya dibawa keluar pabrik untuk dikumpulkan ke

    dalam kernel binsebelum dijual nantinya.

    Flow Diagram

    Gambar Flow Diagram Proses Produksi CPO

    Produk

    Total kapasitas pabrik kelapa sawit PT Perkebunan Nusantara VII mencapai

    hampir 300 ton TBS per jam. Saat ini, PTPN VII memiliki empat pabrik kelapa

    sawit dengan total kapasitas lebih dari 200 ton TBS per jam.

    Pabrik & Lokasi

    Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII, disingkat PTPNVII, adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    10/20

    10

    bidang perkebunan karet, kelapa sawit, tebu, dan teh. Perusahaan ini berkantor

    pusat di Bandar Lampung, dengan wilayah operasi meliputi Sumatera

    Selatan, Lampung, dan Bengkulu.

    5.

    PETROKIMIA (LPG)

    Proses Produksi dan Gambar Proses

    Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi

    (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace

    (tanur) sampai dengan suhu 350C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan

    tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu dan

    tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan

    bertekanan tinggi).

    Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon makakomponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana

    hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang

    lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan

    terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.

    Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan

    keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki

    produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih

    harus ditambahkan aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi spesifikasi atau

    persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI untuk masing-masing produk tersebut.

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    11/20

    11

    Minyak bumi atau minyak mentah diambil dari dalam bumi kemudian dikirim

    ke tempat produksi

    Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam

    kolom fraksinasi. Dimana gas merupakan hidrokarbon ringan berada di atas atau

    Pemisahan gas dari minyak (Associated gas) dan masuk kedalam kedalam tangki

    pengolahan gas.

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    12/20

    12

    Pada prinsipnya pengolahan LPG dilakukan dengan tahapan :

    Pemisahan Impurites seperti CO2 dan H2S (gas beracun, berbau dan korosif)

    Pengeringan gas dari air (yang terkandung di dalamnya)

    Refrigerasi (pendinginan) untuk mendapatkan gas cair yang disebut LPG

    Produk

    Produk dari PT Jaya Gas Indonesia adalah sebagai berikut

    Pabrik & Lokasi

    PT Jaya Gas Indonesia, beralamat di Jalan Pegangsaan Dua No. 35 (Km. 3,5)

    Kelapa Gading Jakarta Utara. Pertamina sebagai perusahaan Negara yang

    menangani Minyak dan Gas menunjuk PT Jaya Gas Indonesia sebagai pelopor

    distributor tunggal elpiji.

    6.PUPUK (NPK)

    Pupuk phonska / Pupuk Majemuk NPK

    Spesifikasi

    Nitrogen (N) : 15%

    Fosfat (P2O5) : 15%

    Kalium (K2O) : 15%

    Sulfur (S) : 10% Kadar air maksimal 2%

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    13/20

    13

    Bahan Baku

    Bahan baku yang digunakan dalam industri pupuk phonska/ pupuk Nitrogen

    Phospor Kalium (NPK) terbagi menjadi 2 jenis yaitu bahan baku cair dan bahan

    baku padat. Bahan baku padat terdiri atas KCl, ZA, Urea, zat-zat tambahan (sesuai

    dengan grade pupuk NPK yang diinginkan) seperti MgO, dan ZnSO4, serta Filler.

    Sedangkan bahan baku cair yang digunakan adalah asam fosfat, asam sulfat, dan

    amoniak.

    Proses Pembuatan

    Pengumpanan Bahan BakuBahan baku padat diumpankan ke dalam Pug Mill dengan dosis tertentu.

    Bahan baku cair berupa amoniak dan asam fosfat direaksikan di dalam Pipe

    Reactor. Pengumpanan bahan baku ada 2 yaitu secara Conveyor dan

    Pneumatic. Urea, ZA, KCl, Filler, Magnesit, dan Dolomite dapat diumpankanke dalam Hopper kecil menggunakan Payloader.Hopper yang diletakkan di

    atas Belt Conveyor akan memindahkan bahan-bahan tersebutke Bucket

    Elevator di dekat gudang penyimpanan. Bahan baku yang melewati

    BeltConveyor pertama akan terlebih dahulu melewati Filter Magnetik untuk

    mengambil benda- benda yang berupa logam yang terikut dalam bahan baku.

    Selanjutnya bahan-bahan tersebut akan dipindahkan ke pabrik lewat Belt

    Conveyor kedua. Dolomite dan bahan baku butiran kecil dimasukkan ke

    dalam Bin dengan sistem transportasi Pneumatic. TigaBin dengan kapasitas

    besar digunakan untuk menyimpan urea, ZA, KCl, dan Filler. Sedangkan Bin

    terakhir digunakan untuk Spillage yang dapat dipakai sebagai bahan baku

    cadangan. Semua penampung bahan baku dilengkapi dengan 4 buah Big

    Blaster (AirKnocker) yang bekerja dengan bantuan Plant Air. Blaster ini

    berfungsi untuk mencegah terbentuknya gumpalan dan akumulasi bahan

    baku di dalam Bin. Penyiapan Slurry dan Proses Granulasi

    Bahan baku padat yang telah tercampur homogen di dalam Pug Mill dialirkan

    ke dalamGranulator. Pug mill terdiri atas Double Screw Inclined Conveyor

    yang mengontakkan dan mencampurkan semua bahan baku dan Recycle

    Solid serta memungkinkan penambahan bahan baku cair / gas seperti asam

    sulfat, steam, dan amoniak untuk meningkatkan produktivitas unit granulasi.

    Asam Sulfat dapat ditambahkan pada bahan baku padat melalui Distributing

    Pipe sedangkan steam dan amoniak diumpankan melaluiSparger di dasar

    Granulator. Plant Air digunakan untuk membantu pengadukan dan produk

    keluaran Pug Mill dialirkan secara gravitasi ke dalam Drum Granulator dan

    mengalami proses granulasi. Granulasi ini merupakan proses utama dalam

    pembuatanPhonska Granular. Pada proses granulasi terjadi reaksi kimia dan

    fisis antara berbagai bahan baku dengan senyawa P2O5 yang berasal dari

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    14/20

    14

    asam fosfat. Asam fosfat dinetralkan dengan amoniak dan proses netralisasi

    ini berlangsung di dalam reaktor yang dipasang sedemikian rupa sehingga

    slurry Amonium Fosfat (mengandung sedikit sulfat) yang dihasilkan langsung

    tertuang ke dalam Granulator

    Asam fosfat yang diumpankan ke dalam reaktor pipa berasal dari unitScrubbing danSteam bertekanan sedang digunakan untuk membersihkan

    reaktor pipa. Untuk melengkapi proses netralisasi asam agar mencapai grade

    yang diinginkan atau untuk menetralkan asam sulfat yang diumpankan ke

    dalam Granulator maka dipasangAmmonia System Sparger. Jenis Sparger

    yang digunakan adalah Ploughshare yang dipasang di dasar Granulator,

    sehingga amoniak yang terbawa ke dalam Scrubber dapat diminimalkan.

    Penggunaan amoniak cair dilakukan untuk memudahkan pengontrolan

    temperatur pada Granulator. Pengontrolan temperatur ini sangat penting

    agar produk yang diinginkan memiliki kandungan urea yang tinggi dengan

    kandungan NPK yang sesuai. Pengeringan, Pemilahan, dan Penggilingan Produk

    Produk keluaran Granulator dimasukkan ke dalam Dryer untuk mengurangi

    kadar air hingga mencapai 1,5 % sesuai dengan spesifikasi produk NPK yang

    diinginkan. Dryerberbentuk Rotary Drum dan Dryer ini akan mengeringkan

    padatan keluaran granulator hingga kadar airnya mencapai 1 - 1,5 %

    menggunakan udara pengering dengan arah Co -Current. Combustion

    Chamber menggunakan bahan bakar gas sebagai media pemanas. Terdapat 3

    buah Fan yang menyuplai udara ke dalam Dryer. Combustion Fan yang

    menyediakan udara dengan kuantitas stoikiometri untuk pembakaran,

    Quench Air Fanyang digunakan untuk mendinginkan daerah Furnace dan

    terakhir Air Fan yang digunakan untuk mengatur kondisi udara yang

    dibutuhkan untuk mencapai temperatur di dalamDryer yang diinginkan. Drum

    Dryer juga dilengkapi dengan Grizzly (pemisah bongkahan) untuk

    menghancurkan gumpalan yang dapat menyumbat aliran keluaran Dryer

    menujuElevator. Apabila gumpalan sampai keluar, Grizzly akan mengangkat

    dan membuangnya ke dalam Hopper lalu diumpankan ke dalam Lump

    Crusher. Gumpalan yang telah hancur akan bergabung dengan keluaran Dryer

    pada Conveyor. Belt Conveyor tersebut dilengkapi dengan pemisah magnetik

    untuk memisahkan material besi yang terbawa dalam produk yang dapat

    merusak Screen atau Crusher. Timbangan dapat dipasang untuk memeriksa

    jumlah produk di dalam proses granulasi / Loop Recycle.Udara yang keluar dari Dryer mengandung sejumlah amoniak yang lepas dari

    produk, debu, dan air yang teruapkan dari produk saat dikeringkan. Udara

    akan dimasukkan ke dalam Cyclone untuk memisahkan sebagian besar

    partikel yang terbawa gas. Cyclone ini dilengkapi dengan rantai pembersihdan Small Vibrator (elektrik) untuk mencegah penumpukan di dinding

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    15/20

    15

    Cyclone. Setiap Cyclone juga dilengkapi dengan sebuah Hopperdan Valve

    berjenis Discharge Flap untuk mengeluarkan debu dan digabungkan

    denganRecycle Product pada Recycle Belt Conveyor. Setelah proses

    pemisahan partikulat, gas dihisap ke dalam Dryer Scrubber. Dryer Exhaust Fan

    dipasang pada aliran keluaranScrubber dan dilengkapi dengan Inlet Damperuntuk mengatur jumlah udara. Produk kering diumpankan ke Exit Dryer

    Conveyor. Dari situ produk diumpankan ke Exit DryerElevator yang akan

    membawa produk ke penyaring melalui Screen Feeder. Diantara ExitDryer

    Elevator dan Screen Feeder terdapat Recycle By Pass Diverter yang

    dioperasikan secara manual. Diverter ini dapat digunakan apabila sebagian

    atau seluruh unit akan dikosongkan dalam waktu yang singkat. Produk akan

    jatuh ke dalam sebuah penampung berkapasitas kecil.Produk dapat diumpankan kembali ke dalam proses melalui suatu Pay Loader,

    melaluiSpillage Recovery System yang dilengkapi dengan Hopper kecil dan

    Belt Conveyor atau dapat dikirim kembali ke gudang penyimpanan bahan

    baku untuk proses selanjutnya.Screen feeder pertama berguna untuk

    mengoptimalkan distribusi produk yang akan melewati Screen. Screen bertipe

    Double Deck digunakan karena memiliki efisiensi yang tinggi dan kemudahan

    dalam pemeliharaan dan pembersihannya. Terdapat dua penyaring, satu

    beroperasi sedangkan yang lain sebagai cadangan, dilengkapi denganMotor

    Vibrator dan Self Cleaning System. Produk dengan ukuran yang sesuai (on

    size) dari penyaring diumpankan langsung ke Small Recycle Regulator Bin.

    Produk oversizeyang telah dipisahkan dijatuhkan secara gravitasi ke dalam

    Pulverizer yang terdiri atasDouble Opposed Rotor Chain Mill atau Tripple

    Rotor Mill yang dapat digunakan untuk beban besar dengan Rubber Line

    Casing. Terdapat Diverter untuk mengganti jalur penyaring dan Crusher

    secara bergantian jika akan dilakukan perbaikan atau terjadi masalah dalam

    pengoperasiannya.Produk undersize jatuh secara gravitasi ke dalam Recycle Belt Conveyor

    sedangkan produk onsize diumpankan ke Recycle Regulator Bin yang terletak

    di atas RecycleRegulator Belt Conveyor. Keluaran Recycle Conveyor

    dimasukkan ke dalam GranulatorElevator yang menampung semua aliran

    recycle bersama-sama dengan bahan baku padat yang akan diumpankan ke

    dalam Pug Mill. Granulator dilengkapi dengan FlexingRubber Panels untuk

    menghindari penumpukan produk. Granulator juga dilengkapi dengan Lump

    Kicker agar tidak ada gumpalan yang tersisa di dalam drum yang dapat

    mengganggu aliran padatan dan menjaga agar gumpalan tersebut tidak

    terbawa ke dalam Dryer. Lump Kicker akan mengeluarkan gumpalan ke dalam

    Grizzly yang akan membuat gumpalan tersebut terpisah - pisah akibat aksi

    perputaran. Produk kering kemudian diumpankan ke Double Deck Screenyang akan memilah - milah produk menjadi produk on size, oversize, dan

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    16/20

    16

    undersize. Produk oversize akan dimasukkan ke dalam Crusher kemudian

    dikembalikan ke dalam Pug Mill bersama-sama dengan produkundersize,

    debu dari Cyclone, dan sebagian produk jadi. Produk on size akan mengalami

    perlakuan produk akhir.

    Perlakuan Produk AkhirProduk onsize memiliki temperatur tinggi sehingga perlu didinginkan di dalam

    Fluidized Bed Cooler. Produk dingin kemudian dilapisi oleh Coating Oil dan

    Coating Powder di dalam Coating Drum. Produk ini perlu dilapisi karena

    sifatnya yang higroskopis. Produk yang telah dilapisi akan masuk ke unit

    bagging dan siap dipasarkan.

    Flow Diagram

    Gambar Flow Diagram Proses Pembuatan Pupuk NPK Blending (Pupuk Kaltim)

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    17/20

    17

    Gambar Flow Diagra Proses Pembuatan NPK (Pupuk Kaltim)

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    18/20

    18

    Produk

    PT Pupuk Kaltim memproduksi Pupuk NPK sebanyak 350ribu ton setiap tahunnya.

    Produk pupuk majemuk NPK dari Pupuk Kaltim terdiri dari dua jenis, yaitu NPK

    Simple blending dan NPK Fusion. NPK produk Pupuk Kaltim bisa dibuat dalam

    berbagai komposisi, sesuai kebutuhan tanaman dan jenis tanah. Jenis pupuk ini

    mengandung tiga unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

    Semua bahan baku NPK berupa unsur N (nitrogen), P (fosfat) dan K (kalium)

    berkualitas tinggi. Pupuk NPK dipasarkan dan dijual dengan merek dagang Pelangi

    Maxi, Pelangi Unggul, Pelangi Super, dan Pelangi Prima.

    Pabrik & Lokasi :

    PT Pupuk Kaltimadalah produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, disamping

    produsen amoniak dan pupuk NPK. Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) terletak di

    Bontang, Kalimantan Timur.

    7.ENERGI (GEOTHERMAL)

    Energi geothermal dihasilkan dari panas yang berasal dari dalam perut bumi. Energi

    ini mampu menghasilkan listrik yang andal tanpa efek gas rumah kaca.

    Proses Memperoleh dan Mengolah Energi Panas Bumi

    Tahapan pra-produksi yang dilakukan adalah survei di lokasi yang

    diperkirakan memiliki potensi panas bumi. Ini dilakukan guna mengetahui titikyang tepat untuk pengeboran dan perkiraan besaran potensi panas bumi yang

    ada.

    Setelah ditemukan, lokasi tersebut kemudian dibor dan langsung dipasang

    pipa-pipa yang nantinya menjadi sedotan tempat keluarnya uap panas dari

    dalam Bumi.

    Jika uap panas sudah keluar, maka proses produksi mulai dilakukan dengan

    pemisahan uap panas dengan air panas yang terbawa keluar menggunakan

    separator. Air panas yang sudah dipisahkan dari uap panas, disebut water brine,

    diinjeksikan kembali agar nantinya bisa menjadi uap panas.Uap panas yang diperoleh, kemudian disalurkan melalui pipa-pipa panjang

    menuju tahap selanjutnya, yakni pembersihan uap panas yang mungkin

    membawa partikel-partikel kotoran. Pembersihan dilakukan di dalam area

    scrubber. Pembersihan harus dilakukan untuk mencegah kerusakan pada turbin.

    Uap panas yang sudah bersih kemudian dihubungkan fasilitas pembangkit

    listrik. Di fasilitas ini, uap panas digunakan untuk menggerakkan turbin.

    Pergerakan turbin ini yang nantinya menghasilkan energi listrik.

    Energi listrik yang dihasilkan kemudian disambungkan ke pembangkit untuk

    dinaikkan dayanya dan selanjutnya didistribusikan kepada pelanggan melalui

    jaringan listrik yang dimiliki PLN

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    19/20

    19

    Flow Diagram

  • 5/19/2018 Proses Produksi

    20/20

    20

    Pabrik & Lokasi

    Chevron adalah produsen energi panas bumi terbesar di dunia dan memiliki

    operasi yang besar di Indonesia. Anak perusahaan Chevron Geothermal

    mengoperasikan dua proyek geothermal di Indonesia Darajat dan Salak

    keduanya berada di Pulau Jawa.