Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia

6
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia *Pembentukan BPUPKI dan PPKI 1. Janji Perdana Menteri Kuniaki Koiso Tanggal 7 September 1944 dalam sidang parlemen Jepang, Perdana Menteri Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia) diperkenankan merdeka “kelak di kemudian hari”. 2. Pembentukan BPUPKI Letnan Jenderal Kumakici Harada pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai). Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua BPUPKI dan R.P. Suroso sebagai wakil ketua. Tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI diresmikan, sekaligus dilangsungkan upacara persiapan BPUPKI di gedung Cuo Sangi In, jln. Pejambon Jakarta. Dilakukan upacara pengibaran bendera Hinomaru oleh M.r. A.R.Pringgodigdo yang kemudian disusul pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih oleh Toyohiko Masuda. Sidang BPUPKI: 1.Sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1945- 1 Juni 1945) Sidang pertama membahas tentang dasar Negara. Beberapa tokoh yang mengajukan konsep tentang

Transcript of Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Page 1: Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia

*Pembentukan BPUPKI dan PPKI

1. Janji Perdana Menteri Kuniaki Koiso

Tanggal 7 September 1944 dalam sidang parlemen Jepang, Perdana Menteri Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia) diperkenankan merdeka “kelak di kemudian hari”.

2. Pembentukan BPUPKI

Letnan Jenderal Kumakici Harada pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai). Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua BPUPKI dan R.P. Suroso sebagai wakil ketua.

Tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI diresmikan, sekaligus dilangsungkan upacara persiapan BPUPKI di gedung Cuo Sangi In, jln. Pejambon Jakarta. Dilakukan upacara pengibaran bendera Hinomaru oleh M.r. A.R.Pringgodigdo yang kemudian disusul pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih oleh Toyohiko Masuda.

Sidang BPUPKI:

1. Sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1945- 1 Juni 1945)Sidang pertama membahas tentang dasar Negara. Beberapa tokoh yang mengajukan konsep tentang dasar Negara adalah Mr. Muhammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.Ir. Soekarno memberi usul mengenai dasar Negara Indonesia adalah Pancasila, Trisila, dan Ekasila. Dalam rapat 1 Juni 1945, nama yang dipilih untuk dasar Negara Indonesia adalah Pancasila dan ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila.Dibentuk Panitia Kecil yang beranggotakan 9 orang disebut Panitia 9. Ketua Panitia 9 adalah Ir. Soekarno. Dengan anggota: a. Drs. Mohammad Hatta, b. Mr. Muhammad Yamin, c. Mr. Ahmad Soebardjo, d. Mr. A.A. Maramis, e. Abdulkadir Muzakir, f. Wachid Hasim, g. H. Agus Salim, h. Abikusno Tjokrosujoso. Tugas Panitia 9 adalah menyusun rencana Pembukaan Undang-Undang Dasar.

Page 2: Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Rumusan dasar Negara yang dihasilkan oleh Panitia 9:1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya.2) (Menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.3) Persatuan Indonesia.4) (Dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan.5) (Serta mewujudkan sesuatu) keadilan social bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Rumusan dasar Negara yang dihasilkan Panitia 9 oleh Mr. Muhammad Yamin disebut “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”.

2. Persidangan kedua BPUPKI (10 Juli 1945- 16 Juli 1945)Sidang BPUPKI yang kedua memiliki agenda khusus yaitu mempersiapkan rancangan undang-undang dasar, termasuk pembukaan. Dalam sidang dibentuk Panitia Perancangan Undang-Undang Dasar, yang disepakati bahwa preambule atau pembukaan diambil dari Piagam Jakarta.Panitia Perancang Undang-Undang Dasar melaporkan hasil sidang yaitu:

1) Pernyataan Indonesia Merdeka.2) Pembukaan Undang-Undang Dasar.3) Undang-Undang Dasar dan batang tubuh.

3. Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)Tanggal 6 Agustus 1945 Hiroshima dibom atom oleh Amerika Serikat yang tergabung dalam pasukan Sekutu. Tanggal 7 Agustus 1945 diumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Docuritsu Junbi Inkai. Tanggal 9 Agustus 1945 Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat. Jenderal Besar Terauchi memanggil Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat agar datang ke markas di Dalat (Vietnam) pada tanggal 12 Agustus 1945. Jenderal Besar Terauchi menyampaikan:

A. Pemerintahan Jepang memutuskan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

B. Untuk melaksanakan kemerdekaan dibentuk PPKI.

Page 3: Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia

C. Pelaksanaan kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dilakukan dan secara berangsur-angsur dari Pulau Jawa, disusul oleh pulau lainnya.

D. Wilayah Indonesia meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda.

*Persiapan Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan

1. Perbedaan pendapat antara Golongan Tua dan Golongan Muda

Setelah mengetahui bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu, para pemuda segera menemui Bung Karno dan Bung Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para pemuda meminta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bung Karno tidak menyetujui usul para pemuda karena proklamasi kemerdekaan perlu dibicarakan dalam rapat PPKI.

Tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB para pemuda kembali mengadakan rapat di Lembaga Bakteriologi di Jalan Pegangsaan Timur dengan dipimpin oleh Chaerul Saleh. Hasil keputusan rapat disampaikan ke Bung Karno pada pukul 22.00 WIB oleh Darwis dan Wikana. Wikana menghendaki agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dinyatakan oleh Bung Karno pada keesokan harinya tanggal 16 Agustus 1945.

Tampak perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan proklamasi. Golongan tua menghendaki diadakan rapat PPKI terlebih dahlu. Golongan muda bersikeras proklamasi harus dilaksanakan tanggal 16 Agustus lepas dari PPKI.

2. Perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia

Setelah peristiwa Rengasdengklok, rombongan Soekarno Hatta sampai di Jakarta pukul 23.00 WIB. Setelah singgah di rumah masing-masing, bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Laksamana Maeda mengizinkan dan menjamin keselamatan mereka di rumahnya, Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta.

Drs. Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo ikut mengemukakan ide idenya secara lisan. Ahmad Soebardjo menyampaikan kalimat pertama yang berbunyi, Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia, Mohammad Hatta menyempurnakan dengan kalimat kedua yang berbunyi, Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya.

Page 4: Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sebelum diketik dilakukan sedikit perubahan, pada kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”, kalimat “wakil wakil bangsa Indonesia” diubah menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”. Penulisan tanggal diubah menjadi Djakarta, Hari 17 boelan 8 tahoun 05. Tahun 05 adalah tahun Showa (Jepang), 2605 sama dengan tahun Masehi 1945. Setelah selesai diketik, teks proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, baru selesai pukul 04.00 WIB pagi hari, tanggal 17 Agustus 1945. Naskah itu dianggap sebagai naskah autentik. Telah diputuskan bahwa teks proklamasi dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pagi hari pukul 10.00 WIB.

Tanggal 16 Agustus 1945 malam hari juga telah berhasil membuat bendera Merah Putih yang dikibarkan saat upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Keberhasilan pembuatan bendera Merah Putih tersebut atas jasa dari Ibu Fatmawati Soekarno.