Proses Pengolahan Air Minum

download Proses Pengolahan Air Minum

If you can't read please download the document

Transcript of Proses Pengolahan Air Minum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan hidupnya. Manusia menggunakan air salah satu penggunaannya yaitu sebagai air minum. Untuk memperoleh air minum di perlukan air yang bersih. Tetapi, di zaman yang sudah begitu maju seperti saat ini untuk memperoleh air bersih agak sulit didapatkan apalagi di daerah perkotaan karena air yang digunakan telah tercemar oleh berbagai hal seperti oleh limbah industri dan sampah yang menyebabkan air menjadi kotor. Oleh karena itu, diperlukan suatu proses untuk memperoleh air bersih tersebut dari air yang kotor menjadi air bersih sehingga dapat digunakan oleh masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Rumusan Masalah Apa saja persyaratan air bersih? Bagaimana kriteria dan standar kualitas air? Apa pengertian dan prinsip pengolahan air bersih? Bagaimana proses pengolahan air bersih dari air kotor? Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk dapat: Mengetahui proses pengolahan air bersih dari air kotor Mengolah air kotor menjadi air bersih secara mandiri Hidup sehat dengan menggunakan air yang bersih dan berkualitas.1BAB II PEMBAHASAN Persyaratan Air Bersih Terdapat tiga faktor yang harus dipenuhi untuk menjadi air minum, yaitu dari faktor fisik, faktor kimia dan faktor mikrobiologis. Faktor Fisik jernih atau tidak keruh tidak berwarna rasanya tawar tidak berbau temperaturnya normal tidak mengandung padatan Faktor Kimia pH netral tidak mengandung kimia beracun tidak mengandung garam atau ion-ion logam kesadahan rendah Tidak mengandung bahan organik Faktor Mikrobiologis Tidak mengandung bakteri pathogen Kriteria dan Standar Kualitas Air Kriteria dan standar kualitas air didasarkan atas : Kesehatan : logam dan logam berat, anorganik (nitrit), zat organic Estetika : bau, rasa, warna Teknis : the best technology available atau best practical technology Toksisitas : efek racun Polusi : mencegah teremisinya pencemar ke lingkungan Ekonomi : kerugian-kerugian ekonomi Standar air minum di indonesia diterapkan untuk sumber air minum (air baku) dan air minum sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Standar sumber air minum (air baku) : PP 82/2001Standar air minum : Keputusan Menkes No. 907/2002 Kriteria air minum : Kualitas : memenuhi persyaratan agar berfungsi secara baik dalam penggunanya Kuantitas : memenuhi kebutuhan agar jumlahnya cukup sesuai kebutuhan Kontinuitas : tersedia dan terjangkau setiap saat Kualitas : Kualitas fisik : bau, rasa, warna, suhu dan kekeruhan Kualitas kimiawi : Anorganik : ditoleransi hingga batas-batas tertentu, terutama dampaknya terhadap kesehatan. Contoh maksimum konsentrasi Cu = 1 mg/l, Zn = 5 mg/l Organik : dibatasi karena dapat bersifat toksik (baik karsinogen, maupun npn-karsigen), seperti senyawa aktif pembentukan pestisida dll Kualitas biologi : indikator pencemaran air oleh aktivitas domestik, contoh : bakteri eschericia coli Kualitas radioaktif : bebas dari zat radioaktif. Pengertian dan Prinsip Pengolahan Air Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum. Tujuan dan kegiatan pengolahan air minum adalah : menurunkan kekeruhan mengurangi bau, rasa, dan warna mematikan mikroorganisme mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air menurunkan kesadahan memperbaiki pH Prinsip dasar pengolahan air: Besifat tepat guna dan sesuai dengan kondisi, lingkungan fisik, maupun sosial budaya setempat Pengoperasiannya mudah dan sederhana Bahan-bahan yang digunakan berharga murah Bahan-bahan yang digunakan tersedia dilokasi dan mudah diperoleh Efektif, memiliki daya pembersihvyangsar untuk memurnikan air.3Proses Pengolahan Air Bersih Air sungai di pedesaan biasanya dapat dipakai oleh masyarakat untuk mencuci, memasak bahkan di gunakan sebagai air minum. Lain halnya dengan air sungai di perkotaan atau daerah industri. Air sungai di daerah itu seringkali kotor dan berbau tidak sedap. Hal itu terjadi karena banyaknya sampah atau limbah yang dibuang ke saluran air dan akhirnya masuk ke sungai. Di negara maju, air harus diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sungai, sehingga sungainya tetap bersih dan dapat digunakan untuk rekreasi. Salah satu jenis limbah dalam air kotor adalah limbah organik, yaitu limbah yang merupakan sisa-sisa makhluk hidup. Limbah seperti itu dapat berasal dari rumah tanga maupun industri. Limbah organik dapat diolah dengan memanfaatkan aksi bakteri pengurai yang disebut bakteri aerob. Air kotor (sewage) mengandung berbagai macam limba, seperti bahan organik, lumpur, minyak, oli, bakteri patogen, virus, garamgaraman, pestisida, detergen, logam berat, dan berbagai macam limbah plastik. Oleh karena itu, air kotor harus diproses untuk mengurangi sebanyak mungkin limbah-limbah tersebut. Berbagai macam parameter digunakan untuk menggambarkan keadaan air limbah. Misalnya kekeruhan, zat padat tersuspensi, kandungan zat pada terlarut, kesamaan (pH), jumlah oksigen terlarut (dissolved oxygen =DO), dan kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen demand = BOD). Do adalah ukuran jumlah oksigen terlarut. Oksigen terlarut dapat berasal dari uadra atau dari hasil fotosintesis tumbuhan air. Oksigen terlarut ini dibutuhkan oleh hewan-hewan air untuk pernafasannya. Hewan-hewan air dapat bertahan hidup jila kandungan oksigen terlarut (DO) tidak kurang dari 5 ppm. Oksigen terlarut juga digunakan oleh bakteri aerob dalam menguraikan sampah organik (oxygen-demanding materalis) yang terdapat di dalam air. Banyak oksigen yang diperlukan oleh bakteri aerob untuk menuraikan sampah organik dalam suatu contoh air disebut BOD. Semakin banyak sampah organik dalam air, semakin besar nilai BOD. Sebaliknya, kandungan oksigen terlarut (DO) akan semakin kecil. Pengolahan air limbah dapat dibagai dalam tiga tahap, yaitu tahap primer, sekunder, dan tersier. Pengolahan tahap primer dimaksudkan untuk memisahkan sampah yang tidak larut an pengendapan(sedimentasi). Tahap sekunder dimaksudkan untuk menghilangkan BOD, yaitu dengan cara mengoksidasinya. Selanjutnya, tahap tersier dimaksudkan untuk menghilangkan sampah lain yang masih ada, seperti limbah organic beracun, logam berat, dan bakteri. Pengolahan tahap tersier dilakukan untuk pegolahanair bersih. Pada bagian berikut akan dibahas salah satu cara perngolahan air limbah pada tahap sekunder, yaitu cara Lumpur aktif (activated sludge process). Lumpur aktif adalah Lumpur yang kaya dengan bakteri aerob, yatiu bakteri yang dapat menguraikan limbah organik dengan cara mengalami biodegenari (oxygendemanding materials). Bakteri aerob mengubah sampah organik dalam air menjadi biomassa dari gas CO2. sementara nitrogen organik diubah menjadi ammonium dan nitrat, fosforus organik diubah menjadi fosfat. Biomassa hasil degradasi tetap berada dalam tangki aerasi hingga bakteri melewati massa pertumbuha cepatnya. Setelah itu akan mengalami flokulasi membentuk padatan yang lebih mudah mengendap. Dari tangki pengendapan, sebagian lumpur dibuang, sebagian lain disirkulasikan ke dalam tangki aerasi. Kombinasi antara bakteri dalam konsentrasi tinggi dan lapar (dalam Lumpur yang disirkulasi) dengan jumlah nutrient yang banyak (dalam air kotor), memungkinkan penguraian dapat berlangsung dengan cepat. Penguraian dengan metode Lumpur aktif hanya memerlukan beberapa jam, jauh lebih cepat dibandingkan dengan penguraian serupa yang terjadi secara alami dalam selokan atau air sungai. Cara lainnya yang lebih sederhana dan sudah sering di pakai masyarakat luas untuk mengolah air kotor menjadi air minum, yaitu dengan cara penyaringan dan penjernihan air. Penyaringan Air dan Penjernihan Air, kedua-duanya adalah kata benda namun memiliki makna yang berbeda. Penyaring air lebih mengandung arti alat atau perangkat yang diisi media pasir silika, karbon aktif atau yang lainnya yang digunakan untuk menjalankan proses menjernihkan air dari berbagai partikel dan lumpur. Penjernih air lebih mengandung arti suatu bahan / cairan / bubuk tertentu yang digunakan untuk memisahkan air dari partikel dan lumpur dan/atau juga untuk membunuh bakteri dan virus. Namun terlepas dari itu semua,tidaklah penting untuk mempermasalahkan perbedaan dari segi tata bahasa saja. Yang lebih utama adalah bagaimana agar air di rumah/kantor/dll menjadi lebih jernih dengan menggunakan alat penyaring air atau penjernih air ini. Teknologi penyaringan air dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan penyempurnaan. Kalau teknik lama, model penyaring air menggunakan drum atau bak terbuat dari semen kemudian diisi batu koral, ijuk dan arang batok kelapa. Demikian pula bahan-bahan untuk menjernihkan air, selalu ada penemuan-penemuan baru dari5kombinasi bahan-bahan kimia penjernih air. Bahan penjernih air yang sudah dikenal dan "merakyat" antara lain: tawas, kaporit, kapur gamping dan arang batok kelapa. Tawas. Berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama pengendapan berkisar 12 jam. Fungsi Tawas hanya untuk pengendapan, tidak berfungsi untuk membunuh kuman atau menaikkan pH dalam air. Kaporit Berfungsi untuk membunuh bakteri, kuman dan virus dalam air dan untuk menaikkan pH air. Tidak digunakan untuk pengendapan, kalaupun mengendap prosesnya sangat lama. Kapur Gamping Berfungsi untuk pengendapan, namun prosesnya cukup lama hingga 24 jam. Juga berfungsi untuk menaikkan pH air namun tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus dan bakteri. Alat pengukur pH disebut pH meter. Arang batok kelapa. Berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air dan juga menjernihkan. Dari penjelasan di atas, yang ideal adalah pencampuran antara tawas dan kaporit. Untuk tandon air 1200 liter takaran tawas 4 sendok makan penuh, kaporit 1 sendok makan penuh. Cara mencampurnya bergantian, yang pertama kaporit dahulu diaduk dalam 1 ember air kemudian dimasukkan dalam tandon dan diaduk merata. Kemudian masukkan tawas dalam 1 ember air dan masukkan dalam tandon dan aduk secara merata. Adapun langkah-langkah lain yang dapat digunakan untuk menjernihkan air adalah sebaga berikut. Air kotor masuk ke Bak Pengendap, kemudian masukkan 1 gr tawas/10 liter air, 1 gr kapur/10 liter air dan 2.5 gr kaporit/10 liter air. Aduk air dalam Bak secara perlahan dan satu arah. Pengadukan ini sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga pada pagi hari pengendapan berlangsung dengan sempurna. Buka keran pada Bak Pengendap secara perlahan agar endapan tidak terbawa pada Bak Penyaringan. Pada Bak Penyaringan, susun media penyaringan sebagai berikut: - Kerikil setinggi 5 cm pada dasar bak kemudian, - Arang Batok setinggi 10 cm kemudian - Ijuk setinggi 10 cm dan - Pasir Halus berdiameter 0,25 - 0,1 mm setinggi 20 cm.Air yang mengalir dari Bak Pengendapan akan dijernihkan lagi melalui proses penyaringan sehingga diharapkan air bersih akan keluar pada saat keran dibuka. Jika air yang keluar pada bak ke dua sudah tidak jernih lagi, medai penyaring perlu dicuci atau diganti yang baru. Penggunaan drum sebagai bak Pengendapan dan Bak Penyaring dapat diganti dengan pemakaian Gentong. Penjernih air menggunakan bahan penjernih di atas sudah lazim dilakukan masyarakat. Kelemahannya adalah endapan cukup banyak dan repot dalam pembersihan/pengurasan bak.7BAB III PENUTUPAN Kesimpulan Meskipun air bersih pada saat ini sulit untuk diperoleh, tetapi masih ada cara yang dapat digunakan untuk menjadikan air yang kotor menjadi yang bersih yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti mencuci, memasak, minum, dan lain sebagainya. Cara yang digunakan pun tidak harus dengan cara-cara yang rumit dan dengan menggunakan bahan-bahan yang yang sulit dipeoleh dan mahal. Namun, ada pula cara dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah dikenal masyarakat luas, seperti tawas, kaporit, kapur gamping, dan arang batok kelapa.