Proses Pengolahan air di PDAMSurakarta
-
Upload
agustin-poncowati -
Category
Documents
-
view
152 -
download
16
description
Transcript of Proses Pengolahan air di PDAMSurakarta
-
2013
Agustin Poncowati (K1513004), Fauzi
Prihardianto (K1513034), Heru Aji P
(K1513038), Indah M.D (K1513044),
Mesiyar (K1513064)
Kelompok 2
PROSES PENGOLAHAN AIR DI PDAM SURAKARTA
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas teknik penyehatan,
mengetahui proses pengolahan air di PDAM, selain itu untuk member informasi kepada pembaca
tentang proses pengolahan air di PDAM.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui makna dari PDAM,
mengetahui proses dari awal hingga akhir pembuatan air minum, menjelaskan pendistribusian air
minum pada masyarakat, dan mengetahui fasilitas pendukung dalam PDAM.
C. Tentang PDAM
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah,
yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap
provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah
sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif
maupun legislative daerah.
Perusahaan air minum yang dikelola Negara secara modern sudah ada sejak jaman
penjajahan Belanda pada tahun 1920an dengan nama Water leiding sedangkan pada pendudukan
Jepang perusahaan air minum dinamai Suido Syo.
-
BAB II
PROSES PENGOLAHAN AIR DI PDAM SURAKARTA
A. Sejarah PDAM Kota Surakarta
Air Minum Surakarta terbangun tahun 1929 oleh Paku Buwono X pada saat thedakan pada
tahun 1925. Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV Hoogdruk Water Leiding
Hoofplaats Surakarta en Omstreken. Pada zaman pendudukan Jepang, berubah nama menjadi
SOLO SUIDO SYO. Diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia sesudah Proklamasi 17
Agustus 1945. Pada tanggal 9 April 1960 pengelolaan dialihkan kepada Dinas Penghasilan
Daerah Kotamadya Dati II Surakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 1977
tanggal 21 Mei 1977, status dari Seksi Air Minum pada Dinas Pendapatan Daerah ditingkatkan
menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kodya Dati II Surakarta. Pada tanggal 16 Januari 2004
telah ditetapkan Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 1977.
B. StrukturOrganisasi PDAM Kota Surakarta
Organisasi Pelaksana Perusahaan merupakan organisasi pelaksana operasional perusahaan
yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Umum atau Direktur Teknik.
1. Direktur Umum membawahi : o Bidang Langganan terdiri dari :
Seksi Hubungan Langganan;
Seksi Data Langganan;
Seksi Rekening Langganan;
o Bidang Keuangan terdiri dari :
Seksi Anggaran;
Seksi Pembukuan;
Seksi Kas;
o Bidang Aset terdiri dari :
Seksi Perawatan Aset;
Seksi Pengendalian Aset;
Seksi Kolam Renang Tirtomoyo.
2. Direktur Teknik membawahi : o Bidang Produksi terdiri dari :
Seksi Perencanaan Produksi;
Seksi Instalasi Produksi;
Seksi Sumber Air;
o Bidang Distribusi terdiri dari :
Seksi Perencanaan Distribusi;
Seksi Instalasi Distribusi;
Seksi Meter Air;
o Bidang Limbah Cair terdiri dari :
-
Seksi Perencanaan Limbah Cair;
Seksi Instalasi Limbah Cair;
Seksi Pengotahan Limbah Cair.
Sekretariat Perusahaan merupakan unsure staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris
Perusahaan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Sekretariat Perusahaan terdiri dari :
a. Sub Bagian Administrasi b. Sub Bagian Rumah Tangga c. Sub Bagian Kepegawaian
OrganisasiTeknis Perusahaan merupakan organisasi teknis operasional perusahaan yang
berada di bawah dan bertanggung Jawab kepada Direktur Utama. Organisasi Teknis Perusahaan
terdiri dari ;
a. Inspektorat Perusahaan terdiri dari :
Inspektorat Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan
Inspektorat Perusahaan Bidang Teknik.
b. Penelitian dan Pengembangan Perusahaan terdiri dari :
Penetitian dan Pengembangan Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan
Penelitian dan Pengembangan Perusahaan Bidang Teknik.
c. Unit terdiri dari :
Unit Hukum, Kelembagaan dan Kerjasama
Unit Teknologi Sistem Informasi
Unit Laboratorium.
Staf Ahli Perusahaan merupakan unsure perbantuan perusahaan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Staf Ahli Perusahaan terdiri dari :
a. Staf Ahli Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan; b. Staf Ahli Perusahaan Bidang Teknik.
C. Sumber air PDAM
a. Sumber mata air cokrotulung b. Sumber air sumur dalam
-
Sumur Dalam PDAM dan Kapasitas Produksinya :
-
D. Produksi dan Distribusi air
E. Proses pengolahan air di PDAM Surakarta
INTAKE PRASEDIMENTASI
FLOKULASI
SEDIMENTASI FILTRASI RESERVOIR
KOAGULASI
-
DIAGRAM PENGOLAHAN AIR BAKU+SAMPAH MENJADI AIR MINUM
Rancangan proses pengolahan air permukaan menjadi air minum disesuaikan dengan
karakteristik umum air permukaan. Parameter yang perlu diperhatikan adalah parameter yang
kadarnya signifikan besar atau melebihi nilai baku mutu air minum.
a. INTAKE
Intake adalah bangunan yang berfungsi untuk menangkap air dari badan air (sungai, waduk,
danau, air tanah) sesuai dengan debit yang diperlukan bagi pengolahan. Unit operasi terdepan
dalam suatu instalasi pengolahan air adalah unit Saringan (Screen). Suatu Screen adalah
suatu alat dengan bukaan (opening) dengan ukuran yang seragam berfungsi untuk
menahan padatan yang terdapat dalam air baku Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM).
Penyaringan kasar (screening) dimaksudkan untuk menyaring benda-benda kasar terapung
atau melayang di air agar tidak terbawa ke dalam unit pengolahan. Contoh benda
benda kasar yaitu daun, plastik, kayu, kain, botol plastik, bangkai binatang, dan sebagainya.
Screening biasanya menjadi bagian dari suatu bangunan penyadap air (intake), yang terdiri
atas batang-batang besi yang disusun berjajar/paralel (selanjutnya disebut screen).
Screening juga sering ditempatkan pada saluran terbuka yang menghubungkan sungai
(sumber air) menuju ke bak pengumpul air bersih.
-
b. AERASI
Aerasi merupakan salah satu proses dari transfer gas yang lebih dikhususkan pada transfer
oksigen dari fase gas ke fase cair. Dalam proses aerasi bertujuan untuk :
Menyisihkan gas yang terlarut di air permukaan
Menambah oksigen ke air untuk mengubah substansi yang di permukaan menjadi suatu
oksida.
Membantu pengadukan air.
Menyisihkan bau dan rasa.
Aerasi dipergunakan pula untuk menghilangkan kandungan gas-gas yang terlarut, oksidasi
kandungan besi dan mangan dalam air,mereduksi kandungan ammonia dalam air melaluiproses
nitrifikasi dan untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam air agar air terasa lebih segar.
-
c. PRA SEDIMENTASI
Prasedimentasi (disebut juga plain sedimentation atau sedimentasi I) dimaksudkan
untuk mengendapkan partikel diskret atau partikel kasar atau lumpur. Partikel diskret
adalah partikel yang tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran selama mengendap di
dalam air.
Prasedimentasi hanya diperlukan apabila dalam air baku terdapat partikel diskret atau
partikel kasar atau lumpur dalam jumlah yang besar. Pengendapan dilakukan dalam bak
berukuran besar (biasanya membutuhkan waktu detensi selama 2 hingga 4 jam) dalam
aliran yang laminer, untuk memberikan kesempatan lumpur mengendap tanpa
tergangguoleh aliran. Pengendapan berlangsung secara gravitasi tanpa penambahan bahan
kimia sebelumnya.
-
d. KOAGULASI DAN FLOKULASI
Kestabilan koloid dapat dikurangi dengan proses koagulasi (proses destabilisasi)
melalui penambahan bahan kimia dengan muatan berlawanan. Terjadinya muatan pada
partikel menyebabkan antar partikel yang berlawanan cenderung bergabung membentuk inti
flok. Proses koagulasi selalui diikuti oleh proses flokulasi, yaitu penggabungan inti flok atau
flok kecil menjadi flok yang berukuran besar.
Proses koagulasi-flokulasi terjadi pada unit pengaduk cepat dan pengaduk lambat.
Pada bak pengaduk cepat, dibubuhkan bahan kimia (disebut koagulan). Pengadukan cepat
dimaksudkan agar koagulan yang dibubuhkan dapat tercampur secara merata/homogen.
Pada bak pengaduk lambat, terjadi pembentukan flok yang berukuran besar hingga mudah
diendapkan pada bak sedimentasi. Koagulan yang banyak digunakan dalam pengolahan air
minum adalah aluminium sulfat atau garam-garam besi. Kadang-kadang koagulan-
pembantu, seperti polielektrolit dibutuhkan untuk memproduksi flok yang cepat
mengendap. Faktor utama yang mempengaruhi koagulasi dan flokulasi air adalah
kekeruhan, padatan tersuspensi, temperatur, pH, komposisi dan konsentrasi kation dan
anion, durasi dan tingkat agitasi selama koagulasi dan flokulasi, dosis koagulan, dan jika
diperlukan, koagulan-pembantu.
-
e. SEDIMENTASI
Sedimentasi dimaksudkan untuk menyisihkan partikel/suspended solid dalam air
dengan cara mengendapkannya secara gravitasi. Jenis partikel yang diendapkan adalah
partikel flokulen, yaitu partikel yang dihasilkan dari proses koagulasi-flokulasi. Ciri partikel
flokulen adalah partikel yang selalu mengalami perubahan ukuran dan bentuk selama proses
pengendapan berlangsung.
Bagian-bagian dari bak sedimentasi:
a. Inlet: tempat air masuk ke dalam bak.
b. Zona pengendapan: tempat flok/partikel mengalami proses pengendapan.
c. Ruang lumpur: tempat lumpur mengumpul sebelum diambil keluar bak.
d. Outlet: tempat di mana air akan meninggalkan bak, biasanya berbentuk pelimpah (weir).
-
f. FILTRASI
Tujuan filtrasi adalah untuk menghilangkan partikel yang tersuspensi dan koloidal
dengan cara menyaringnya dengan media filter. Selain itu, filtrasi dapat menghilangkan
bakteri secara efektif dan juga membantu penyisihan warna, rasa, bau, besi dan mangan.
Berdasarkan kecepatan alirannya, filtrasi dibagi menjadi:
a. Slow sand filter (saringan pasir lambat), merupakan penyaringan partikel yang tidak
didahului oleh proses pengolahan kimiawi (koagulasi). Kecepatan aliran dalam
media pasir ini kecil karena ukuran media pasir lebih kecil. Saringan pasir lambat
lebih menyerupai penyaringan air secara alami.
b. Rapid sand filter (saringan pasir cepat), merupakan penyaringan partikel yang
didahului oleh proses pengolahan kimiawi (koagulasi). Kecepatan aliran air dalam
media pasir lebih besar karena ukuran media pasir lebih besar. Biasanya filter ini
digunakan untuk menyaring partikel yang tidak terendapkan di bak sedimentasi.
-
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/524/1/hal_78-85__Nur_Fajri_Arifiani_dkk_.pdf. Diakses pada 27
September 2013
https://www.facebook.com/groups/235118169841830/542720802414897/. DIakses pada 27
September 2013
-
LAMPIRAN
-
PROSES PENGOLAHAN AIR PADA PDAM
SURAKARTA
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Agustin Poncowati (K1513004)
2. Fauzi Prihardianto (K1513034)
3. Heru Aji P (K1513038)
4. Indah M.D (K1513044)
5. Mesiyar (K1513064)
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013