Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

8
Nama : Aulia Rahmadhani Putri TUGAS SOFTSKILL Kelas : 3EA32 NPM : 11213507 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan. Pengambilan keputusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan pencarian informasi evaluasi alternatif sebelum pembelian pembelian, konsumsi evaluasi alternatif sesudah pembelian). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi pengertian proses pengambilan keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli, tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli. A. Pengertian Pengertian proses pengambilan keputusan membeli menurut beberapa ahli: Engel (1995) Proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Loudon & Bitta (1993)

description

TUGAS SOFTSKILL-PERILAKU KONSUMEN

Transcript of Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

Page 1: Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

Nama : Aulia Rahmadhani Putri TUGAS SOFTSKILLKelas : 3EA32NPM : 11213507

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan.

Pengambilan keputusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

pengenalan kebutuhan pencarian informasi evaluasi alternatif sebelum pembelian pembelian, konsumsi evaluasi alternatif sesudah pembelian).

Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi pengertian proses pengambilan keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli, tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli.

A. Pengertian

Pengertian proses pengambilan keputusan membeli menurut beberapa ahli: Engel (1995)

Proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.

Loudon & Bitta (1993)Pengambilan keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan).

Berkowitz (2002)Tahap-tahap yang dilalui pembeli dalam menentukan pilihan tentang produk dan jasa yang hendak dibeli.

Setiadi (2003)Proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Page 2: Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

Schiffman-Kanuk (2007)Keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan kata lain ketersediaan pilihan yang lebih dari satu merupakan suatu keharusan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian diatas, maka proses pengambilan keputusan membeli yang dipakai dalam penelitian ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan dalam membeli, yaitu:

1. Pengenalan kebutuhanProses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan

atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya.

2. Pencarian InformasiSetelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang.

3. Evaluasi AlternatifEvaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi

perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007).

4. Keputusan PembelianDalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub

keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran.

Page 3: Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

5. Perilaku PascapembelianSetelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi

yang mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli, dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang merek lain.

Untuk lebih jelasnya, proses pengambilan keputusan konsumen model lima tahap tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini :

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemecah MasalahKonsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan

sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :1. Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian

rumah,alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).

2. Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.

3. Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai pembelian.

C. PembelianMenurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh alternatif  yang 

dipilih  atau pengganti  yang  dapat  diterima  bila  perlu. Evaluasi  yang  telah  dilakukan  membawa  konsumen  untuk  melakukan pembelian.  Jika  ia  mengalami  kegagalan  untuk  melakukan  pembelian produk/ jasa  yang  diinginkannya  (alternatif  yang  dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih dapat diterima.

Nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu :1. Produk  maupun    merek,  dikenal  sebagai  pembelian  yang  terencana sepenuhnya, 

dimana  pembelian  yang  terjadi  merupakan  hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecah masalah yang diperluas.

Page 4: Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

2. Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat ditempat pembelian.

Menurut  (Kotler,2002) ada  dua  faktor  yang  dapat  mempengaruhi maksud  pembelian dan keputusan  pembelian.  Faktor  pertama  adalah  pendirian  orang  lain.  Sejauh  mana pendirian orang lain mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang. Faktor yang kedua situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.

D. Diagnosa Perilaku KonsumenPemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yaitu :

1. Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.

2. Prilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.

3. Pemasaran sosial, yaitu penyebaran ide di antara konsumen.

Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.

E. Teori Lain Tentang Pengambilan Keputusan 1. Tingkat keterlibatan konsumen

Kita dapat mendefinisikan keterlibatan konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan dan pemrosesan aktif yang dilakukan konsumen dalam merespon rangsangan pemasaran. Model Kemungkinan Elaborasi Richard Petty dan John Cacioppo

Model yang banyak dipakai mengenai formasi dan perubahan sikap, menggambarkan bagaimana konsumen membuat penilaian, baik dalam keadaan keterlibatan rendah, maupun tinggi.

Strategi Pemasaran Keterlibatan RendahBanyak produk dibeli dalam kondisi keterlibatan rendah dan ketiadaan merek yang signifikan.

Perilaku Pembeli Pencari Keragaman

2. Heuristik dan bias keputusan Heuristik Ketersediaan

Konsumen mendasarkan prediksi mereka berdasarkan kecepatan dan kemudahan dimana satu contoh hasil tertentu muncul dipikiran mereka.

Heuristik Representatif

Page 5: Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

Konsumen mendasarkan prediksi mereka atas se-representatif atau semirip apa suatu hasil dengan contoh lain.

Heuristik Penjangkaran atau PenyesuaianKonsumen sampai pada penilaian awal dan kemudian menyesuaikannya berdasarkan informasi tambahan.

F. Model-model Pengambilan KeputusanModel Perilaku Pengambilan keputusan.

1. Model Ekonomi (Ahli ekonomi klasik)Keputusan manusia itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum.

2. Model Manusia Administrasi (Herbert A. Simon)Dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan.

3. Model Manusia Mobicentrik (Jennings)Perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan

4. Model Manusia Organisasi (W.F. Whyte)Model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan

5. Model Pengusaha Baru (Wright Mills)Menekankan pada sifat kompetitif

6. Model SosiaL (Freud Veblen)Menurutnya orang sering tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:

1. Model PreskriptifPemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan berdasarkan pada proses yang ideal .

2. Model DeskriptifModel ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu berdasarkan pada realitas observasi

Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.